Dokumen ini memberikan rekomendasi untuk pencegahan dan penanganan COVID-19, termasuk screening, karantina rumah untuk pasien demam ringan, manajemen medis, tindakan pencegahan keluarga, pemantauan gejala, dan saran penatalaksanaan gejala abnormal. Rekomendasi utama adalah karantina rumah selama 7 hari untuk pasien demam ringan tanpa komplikasi, serta pemantauan suhu tubuh dan gejala lainnya. Pasien disarankan pergi ke rumah
2. REKOMENDASI PENAPISAN (SCREENING)
KARANTINA RUMAH UNTUK PENDERITA DEMAM
• Biasanya pilek, flu, dan COVID-19
dapat menyebabkan demam, tetapi
gejalanya berbeda. Flu biasanya
menyebabkan demam tinggi, gejala
sistemik yang parah, dengan
menggigil, sakit kepala, sakit sistemik,
hidung tersumbat, pilek, batuk kering,
sakit dada, mual dan kehilangan
nafsu makan.
3. • COVID-19 bermanifestasi sebagai demam, kelelahan, dan
batuk kering. Sejumlah kecil pasien memiliki gejala seperti
hidung tersumbat, pilek, dan diare.
• Jika demam, batuk dan gejala lainnya terjadi, orang-orang
disarankan untuk ditempatkan di bawah karantina rumah jika
kondisinya sebagai berikut:
1. Gejala ringan, dengan suhu tubuh >38˚C, tanpa sesak napas,
sesak dada, sulit bernapas, dan dengan tanda-tanda vital
yang stabil seperti pernapasan, tekanan darah, dan detak
jantung.
2. Tanpa penyakit dasar yang parah pada system pernapasan,
kardiovaskular, dan obesitas parah
4. REKOMENDASI MANAJEMEN MEDIS UNTUK
PASIEN DENGAN DEMAM DI RUMAH
• Lebih banyak istirahat.
• Minum air hangat
• Hindari penggunaan antimikroba
• Kenakan masker dengan benar,
5. TINDAKAN PENCEGAHAN DAN KONTROL
KELUARGA UNTUK PASIEN DENGAN DEMAM
• Merekomendasikan periode 7 hari untuk karantina rumah.
• Menjaga lingkungan dalam ruangan tetap bersih dan
berventilasi selama setengah jam, satu, hingga tiga kali
sehari. Perhatikan untuk tetap hangat saat ventilasi terbuka.
• Kenakan masker dengan benar. Tutup mulut dengan tisu atau
siku ketika batuk dan bersin, sering mencuci tangan. Jangan
menyentuh mulut, hidung, dan mata dengan tangan kotor.
• Hindari pertemuan, pesta makan, dan kurangi waktu
menginap di tempat ramai.
6. • Penderita demam, batu, dan gejala lainnya harus waspada
dengan metode karantina sendiri. Seperti isolasi satu kamar. Jika
tidak diizinkan, pasien harus menjaga jarak setidaknya 1,5 m dari
anggota keluarga. Tutup untuk menghindari konveksi udara antar
kamar. Jangan menggunakan AC sentral.
• Dalam perjalanan ke rumah sakit, semua orang harus
menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD).
• Masker yang digunakan oleh pasien harus disegel dalam kantong
dan kemudian dibuang ke tempat sampah.
7. GEJALA UTAMA PEMANTAUAN PASIEN DENGAN
DEMAM SELAMA KARANTINA DI RUMAH
• Mengukur dan mencatat suhu tubuh.
Setidaknya dua kali sehari.
• Apakah ada sesak dada, sesak napas,
polypnea, peningkatan denyut jantung,
dan sebagainya.
8. SARAN TENTANG PENATALAKSANAAN GEJALA
ABNORMAL SAAT KARANTINA DI RUMAH
• Jika kondisi berikut ini terjadi, disarankan untuk pergi ke rumah
sakit dan klinik demam yang ditunjuk untuk mencari perawatan
medis:
1. Suhu tubuh tinggi berlangsung selama lebih dari 2 jam.
2. Terjadi sesak dada dan sesak napas.
• Jika frekuensi pernapasan >30 napas/menit terjadi, disertai
dengan kesulitan pernapasan dan sianosis pada bibir, segera
hubungi nomor telepon darurat untuk mendapatkan bantuan.
• Pasien harus dipindahkan ke rumah sakit atau klinik demam yang
ditunjuk oleh staf medis darurat.