1. Pandangan Islam Tentang
IPTEK dan Seni
Kelompok : 5
Nur Achmad I. Tri Harto (155080207111021)
Umu usamah (155080201111045)
Afidatul muasyaroh (155080207111033)
Fitriani Kartika Dewi (155080207111013)
Achmad Bastomy Indratama (155080207111001)
2. Pengertian IPTEK dan SENI
Dalam sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat
berbeda maknanya. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia melalui tangkapan panca indra, intuisi dan firasat sedangkan,
ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi,
disistematisasi dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran
obyektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah.
3. Teknologi adalah produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang
budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil
penerapan praktis dari ilmu pengetahuan.
Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan
kesejahteraan bagi manusia, juga sebaliknya dapat membawa dampak
negatif berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia
dan lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta. Netralitas
teknologi dapat digunakan untuk kemanfaatan sebesar-besarnya bagi
kehidupan manusia atau digunakan untuk kehancuran manusia itu
sendiri.
4. Pandangan Al-Qur’an tentang ilmu dan teknologi dapat diketahui
prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi
Muhammad SAW. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya (Q.S. Al-A’laq;1-5)
5. Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya.
Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut
berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan
keindahan. Keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran. Keduanya
memiliki nilai yang sama yaitu keabadian.
Benda-benda yang diolah secara kreatif oleh tangan-tangan halus sehingga
muncul sifat-sifat keindahan dalam pandangan manusia secara umum, itulah
sebagai karya seni.
Dalam pemikiran sekuler,perennial knowledge/al-hikmah al-khalidah
bersumber dari wahyu Allah tidak di akui sebagai ilmu, bahkan mereka
mempertentangkan antara wahyu dengan akal, agama dipertentangkan
dengan ilmu. Sedangkan dalam ajaran islam wahyu dan akal, agama dan ilmu
harus sejalan tidak boleh dipertentangkan.
6. B. Paradigma Hubungan Agama dan IPTEK
• Paradigma sekuler, yaitu paradigma yang memandang agama dan
iptek. Paradigma ini memandang agama dan iptek tidak bisa
mencampuri dan mengintervensi yang lainnya. Agama dan iptek sama
sekali terpisah baik secara ontologis, epitimologis dan aksiologis
• Paradigma sosialis, yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang
menafikan eksistensi agama sama sekali. Dalam paradigma sekuler,
agama berfungsi secara sekularistik, yaitu tidak dinafikan
keberadaannya, tapi hanya di batasi perannya dalam hubungan
vertikal manusia-tuhan. Sedang dalam paradigma sosialis, agama
dipandang secara ateistik, yaitu dianggap tidak ada (in-exist) dan
dibuang sama sekali dari kehidupan.
7. • paradigma islam, yaitu paradigma yang memandang bahwa agama
adalah dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah islam menjadi basis
dari segala ilmu pengetahuan. Aqidah islam yang terwujud dalam
apa-apa yang ada dalam al-quran dan al-hadits menjadi qa’idah
fikriyah (landasan pemikiran), yaitu suatu asas yang diatasnya
dibangun seluruh bangunan pemikiran dan ilmu pengetahuan islam.
Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun
segala pemikirannya berdasarkan Aqidah islam, bukan lepas dari
aqidah itu.
8. C. Interaksi Iman, Iptek dan Seni
Iptek dengan segala hasil-hasilnya disamping harus
mengingatkan manusia kepada Allah, juga harus mengingatkan diri
sendiri bahwa manusia adalah khalifah yang kepadanya semua yang
ada dalam semesta ini tunduk. Berdasarkan petunjuk Al-quran,
manusia dapat menerima hasil-hasil iptek yang tidak menyebabkan
maksiat, serta bermanfaat bagi kehidupan manusia. Jika pengguna hasil
IPTEK akan melalaikan seseorang dari zikir dan tafakkur, serta
mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusiaan, maka
ketika itu bukan hasil teknologinya yang ditolak, melainkan manusianya
yang harus di peringatkan dan diarahkan dalam menggunakan
teknologi itu.
9.
10. Ada dua fungsi utama manusia di dunia yaitu sebagai abdun (hamba
Allah) dan sebagai khalifah Allah di bumi. Esensi dari abdun adalah ketaatan,
ketundukan dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah, sedangkan
esensi khalifah adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri dan alam
lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam.
Sedangkan fungsi kedua manusia adalah sebagai kholifah (wakil) Allah
di muka bumi. Dengan fungsi ini ia mempunyai tanggung jawab untuk
menjaga keseimbangan alam dan lingkungan tempat mereka tinggal.
Manusia diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali sumber-
sumber daya, serta memanfaatkan dengan sebesar-besar kemanfaatan.
Dua fungsi diatas merupakan satu kesatuan yang tidak boleh terpisahkan dan
simbol dari kedua fungsi itu adalah dzikir dan fikir.