SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
A RAPID ALKALINE
EXTRACTION PROCEDURE
FOR SCREENING
RECOMBINANT PLASMID
DNA
Surakarta, 29 Mei 2018
Kelompok H-1
Anggota Kelompok :
1. Tri Setyo Ningsih (K100160176)
2. Susi Indah Lestari (K100160177)
3. Rahmawati Zulaikho (K100160178)
4. Andika Permana (K100160179)
Untuk mengekstraksi plasmid DNA dari sel bakteri
TUJUAN
DASAR TEORI
Plasmid banyak digunakan sebagai wahana
kloning. Metode penyiapan DNA plasmid ada
2 yaitu, dengan cara sentrifugasi dan
kromatografi hidroksiapatit. Dimana cara
kedua lebih cepat dan menghasilkan
kemurnian DNA yang lebih tinggi. Namun
pada cara tersebut membutuhkan banyak
sampel. Pada metode ini akan dijelaskan
metode yang lebih sederhana dan
membutuhkan sampel yang sedikit.
Sel yang mengandung plasmid ditambahkan
dengan lisozim untuk dilemahkan dinding
selnya, kemudian di lisiskan dengan SDS dan
NaOH. DNA kromosomal yang memiliki bobot
molekul yang besar terdenaturasi kemudian
ditambahkan asam asetat glasial untuk
menetralkan larutan tersebut. DNA kromosom
ter-renaturasi dan membentuk agregat yang
tidak larut dalam supernatan. Kemudian
diambil supernatan dan ditambahkan etanol
lalu disentrifugasi untuk mendapat pellet
yang berisi plasmid, yang kemudian dianalisis
menggunakan gel elektroforesis.
MATERIAL
Cell strains and Media
1. Escherichia coli strain
HB101, SK1592, dan RRI.
2. Escherichia coli strain
GM218 dan JM856.
3. Ampisilin 100 μg/mL untuk
medium padat dan 40 μg/mL
untuk disk.
4. Tetrasiklin 10 μg/mL untuk
media agar
Ekstraksi plasmid
1. Tube polipropilen Eppendorf
1,5 mL.
2. Bench-top sentrifugasi.
3. Rak berisi 60 tube Eppendorf.
4. Pipet Pasteur.
Reagen :
1. Larutan lisozim 2mg/mL (LI).
2. Larutan alkali SDS (LII).
3. Larutan garam tinggi (LIII).
METHOD
Prosedur standar untuk ekstraksi
Digunakan plasmid pBR322 dan E.coli strain
HB101, RRI, dan SK 1592 ; dipilih klon yang
sudah disisipi hind III pada plasmid pBR322
yang tumbuh pada media LB cair; diinkubasi 18
jam.
Dipindahkan 0,5 mL kultur ke tube eppendorf
untuk ekstraksi plasmid, sisanya disimpan pada
suhu -200C setelah ditambah gliserol ;
disentrifugasi tube 15 detik
Dibuang supernatan, diresuspensi pelet dengan
100 μL larutan I; setelah 30 menit, ditambah
200 mL larutan II dan divorteks; tube disimpan
dalam suhu 00C selama 5 menit; ditambah 150
μL larutan III
Tube dipertahankan pada suhu 00C selama 60
menit untuk memungkinkan protein, RNA dengan
berat molekul besar, dan DNA kromosom
mengendap; disentrifugasi 5 menit
4/10 mL supernantan dibuang dan dipindahkan
ke tube ke-2; ditambahkan 1 mL etanol dingin
pada suhu -200 C selama 30 menit ;
disentrifugasi selama 2 menit; supernatan
dibuang.
Pelet dilarutkan dalam 100 μL natrium asetat 0,1
M/Tris-Hl 0,05 M (pH 8); ditambahkan 2 mL
etanol dingin; disentrifugasi
Pelet dilarutkan dalam 40 μL air; ditambahkan
10 μL dari sampel buffer; 10-20 μL
diaplikasikan ke dalam gel agarosa untuk
analisis elektroforesis.
Modifikasi yang perlu dilakukan ketika DNA plasmid akan
digunakan untuk transformasi
Diresuspensi pelet pada tahap terakhir dalam
100 μL natrium asetat 0,1 M/Tris-Hl 0,05 M (pH
8); diendapkan dengan 2x volume etanol;
Untuk transformasi, pelet dilarutkan dalam 40 μL
air atau bufer encer, ditambahkan beberapa
mikroliter sel kompeten.
Untuk analisis enzim restriksi, pelet dilarutkan
dalam 36 μL H2O dan 4 μL pankreas RNase (1
mg/mL)
Setelah 30 menit, diinkubasi pada suhu 370 C;
ditambahkan enzim restriksi sehingga terjadi
proses digesti.
Gel Elektroforesis
Digunakan 0,8% gel agarose.
Buffer elektroforesis mengandung 40 mM Tris,
20 mM sodium asetat, 2 mM EDTA, asam asetat
pH 7.8, 5 x sampel buffer berisi 25% sukrosa, 5
mM sodium asetat, biru bromofenol 0.05%, dan
SDS 0.1%.
Diwarnai dengan etidium bromid 1 μg/mL;
diamati di bawah lampu UV.
HASIL & PEMBAHASAN
1. Perlakuan DNA plasmid dengan alkali
Pada metode ini, DNA kromosom
terdenaturasi pada pH basa (diatas pH 13,
denaturasinya irreversible) pergerakan
plasmid diamati secara elektroforesis (gambar
1).
Pita 1 : DNA kromosomal
Pita 2 : pBR322 dimer
Pita 3 : pBR322 OC
Pita 4 : CCC
Pita 5 : denaturasi irreversibel
Pita 6 : Daerah RNA yang memiliki bobot
molekul kecil.
Pergerakan DNA tersebut, menunjukkan pola
gel elektroforesis.
2. Skrining ukuran plasmid rekombinan
dengan menggunakan metode ekstraksi
alkali.
Untuk mengkarakterisasi plasmid
rekombinan, dilakukan dengan menetapkan
ukurannya. Jika fragmen DNA mengandung
DNA asing, maka ukurannya bisa diperkirakan
yaitu dengan elektroforesis gel agarosa untuk
membedakan plasmid rekombinan utuh atau
yang terpotong.
3. Digesti
Digesti enzim restriksi merupakan metode
penting kedua untuk mengkarakterisasi
plasmid rekombinan, untuk melakukan
metode ini digunakan DNA dengan kemurnian
yang tinggi.
4. Transformasi
Sering digunakan untuk transfomasi plasmid DNA dari satu sel ke bakteri yang lain. Ekstrak
dipreparasi bedasarkan prosedur yang telah dideskripsikan dimana mengandung DNA yang
berguna untuk transformasi. Rapoport et. Al. (19) telah menggunkaann versi metode yang
sebelumnya untuk tujuan ini, mereka menemukan dalam beberapa kasus efektifitas yang cukup
rendah. Hasil dari transformasi ditingkatkan dengan prosedur pembilasan yang telah
dideskiripsikan pada material dan metode. Kita dapat menemukan ekstrak pBR322,
mentransformasikan sel kompeten HB101 pada tingkatan kemurnian pBR322 yang tinggi.
5. Preparasi plasmid DNA skala besar
Plasmid rekombinaan dipreprasai dengan teknik "cosmid", diperkirakan panjangnya 38-52
kbp. Peneliti menguji metode ekstraksi alkali untuk melihat apakah plasmid DNA dapat
diaplikasikan pada rentang ukuran tersebut. DNA E.coli sebagian didigesti dengan Hind III
yang disisipkan ke dalam plasmid pHC79. Pengemasan DNA yang telah di ligasi dan di
transduksi dilakukan secara in vitro pada E. coli strain SF8. DNA kemudian diperiksa dengan
elektroforesis gel agarosa secara langsung atau setelah di digesti dengan Hind III. DNA
cosmid yang lurus yang dihasilkan dari digesti Hind III bermigrasi pada tingkat yang sangat
dekat dengan fragmen 7,0 kbp. Meskipun digesti dengan enzim restriksi tidak selesai pada
percobaan ini, tetapi cukup bukti bahwasanya plasmid yang besar dapat dipreparasi dengan
metode ekstraksi alkalin. Hasil uji pendahuluan menunjukkan bahwa plasmid F' (60 - 120 x
106 dalton) dapat juga diekstraksi dari strain E. coli yang cocok.
KESIMPULAN
 Dari penelitian ini, plasmid berhasil diekstraksi tanpa memerlukan kemurnian yang tinggi.
 Metode yang digunakan cukup sederhana dan reprodusibel.
 Screening ukuran plasmid rekombinan baru dapat digunakan untuk mengkarakterisasi plasmid
baru, mendeteksi plasmid rekombinan tanpa membutuhkan penanda spesifik.
 Dengan metode ini, panjang DNA superkoil dapat dianalisis lebih baik dibandingkan DNA linear
pada molekul dengan BM yang besar.
 Dengan metode ini DNA plasmid dengan kemurnian yang sedang dapat didigesti dengan enzim
restriksi.
THANKS FOR YOUR
ATTENTION!
ANY QUESTION(s)?
Surakarta, 29 Mei 2018

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (6)

Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
 
BIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPTBIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPT
 
PCR
PCRPCR
PCR
 
Makalah kapsel
Makalah kapselMakalah kapsel
Makalah kapsel
 
Isolasi Dan Karakterisasi Fragmen C Dna
Isolasi Dan Karakterisasi Fragmen C DnaIsolasi Dan Karakterisasi Fragmen C Dna
Isolasi Dan Karakterisasi Fragmen C Dna
 
Polymerase chain reactions (pcr)
Polymerase chain reactions (pcr)Polymerase chain reactions (pcr)
Polymerase chain reactions (pcr)
 

Ähnlich wie REVIEW JURNAL

Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
asengsat95
 
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdfISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
IrfanSuliansyah3
 
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docxtutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
sandrakaryati1
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULER
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULERLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULER
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULER
Aulidya Habibah Adnan
 
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetikTUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
Aasastriani1
 
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
grachea aeryndhien
 
PPT Rekgen Golden Gate final final.pptx
PPT Rekgen Golden Gate final final.pptxPPT Rekgen Golden Gate final final.pptx
PPT Rekgen Golden Gate final final.pptx
ssuser9b54b1
 

Ähnlich wie REVIEW JURNAL (20)

Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...
Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...
Prosedur Isolasi Plasmid Bakteri dengan Kit Ekstraksi Plasmid - PT Indogen In...
 
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
Lap Prak Bio Mol 2010 Atang09007
 
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdfISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
 
Th3
Th3Th3
Th3
 
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docxtutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
tutorial ADMA_ LC-MS_MS.docx
 
Polymerase chain-reaction-pcr
Polymerase chain-reaction-pcrPolymerase chain-reaction-pcr
Polymerase chain-reaction-pcr
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULER
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULERLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULER
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL MOLEKULER
 
REPRILKASI DAN PCR.pptx
REPRILKASI DAN PCR.pptxREPRILKASI DAN PCR.pptx
REPRILKASI DAN PCR.pptx
 
TUGAS PPT EKTRAKSI DNA MANGGA_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
TUGAS PPT EKTRAKSI DNA MANGGA_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptxTUGAS PPT EKTRAKSI DNA MANGGA_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
TUGAS PPT EKTRAKSI DNA MANGGA_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
 
REKAYASA GENETIKA 1.pdf
REKAYASA GENETIKA 1.pdfREKAYASA GENETIKA 1.pdf
REKAYASA GENETIKA 1.pdf
 
Dna & pcr
Dna & pcrDna & pcr
Dna & pcr
 
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetikTUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
 
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
Dampak dari asam oleat sebagai co-substrat glukosa pada efek crabtree pada Sa...
 
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptx
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptxMIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptx
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptx
 
Forensic Goodwin 4. DNA Extraction and Quantification
Forensic Goodwin 4. DNA Extraction and QuantificationForensic Goodwin 4. DNA Extraction and Quantification
Forensic Goodwin 4. DNA Extraction and Quantification
 
PPT Rekgen Golden Gate final final.pptx
PPT Rekgen Golden Gate final final.pptxPPT Rekgen Golden Gate final final.pptx
PPT Rekgen Golden Gate final final.pptx
 
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptxMOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
 
Presentasi bahan alam
Presentasi bahan alamPresentasi bahan alam
Presentasi bahan alam
 
Pcr ii
Pcr iiPcr ii
Pcr ii
 
Responsi Bioreaksi
Responsi BioreaksiResponsi Bioreaksi
Responsi Bioreaksi
 

Mehr von Tri Setyo Ningsih (8)

ASMA
ASMAASMA
ASMA
 
HIPERTENSI
HIPERTENSIHIPERTENSI
HIPERTENSI
 
PUD
PUDPUD
PUD
 
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHONISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
 
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELVALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
 
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITASKURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
 
TRANSFORMASI PLASMID
TRANSFORMASI PLASMIDTRANSFORMASI PLASMID
TRANSFORMASI PLASMID
 
PENETAPAN ALT
PENETAPAN ALTPENETAPAN ALT
PENETAPAN ALT
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

REVIEW JURNAL

  • 1. A RAPID ALKALINE EXTRACTION PROCEDURE FOR SCREENING RECOMBINANT PLASMID DNA Surakarta, 29 Mei 2018
  • 2. Kelompok H-1 Anggota Kelompok : 1. Tri Setyo Ningsih (K100160176) 2. Susi Indah Lestari (K100160177) 3. Rahmawati Zulaikho (K100160178) 4. Andika Permana (K100160179)
  • 3. Untuk mengekstraksi plasmid DNA dari sel bakteri TUJUAN
  • 4. DASAR TEORI Plasmid banyak digunakan sebagai wahana kloning. Metode penyiapan DNA plasmid ada 2 yaitu, dengan cara sentrifugasi dan kromatografi hidroksiapatit. Dimana cara kedua lebih cepat dan menghasilkan kemurnian DNA yang lebih tinggi. Namun pada cara tersebut membutuhkan banyak sampel. Pada metode ini akan dijelaskan metode yang lebih sederhana dan membutuhkan sampel yang sedikit. Sel yang mengandung plasmid ditambahkan dengan lisozim untuk dilemahkan dinding selnya, kemudian di lisiskan dengan SDS dan NaOH. DNA kromosomal yang memiliki bobot molekul yang besar terdenaturasi kemudian ditambahkan asam asetat glasial untuk menetralkan larutan tersebut. DNA kromosom ter-renaturasi dan membentuk agregat yang tidak larut dalam supernatan. Kemudian diambil supernatan dan ditambahkan etanol lalu disentrifugasi untuk mendapat pellet yang berisi plasmid, yang kemudian dianalisis menggunakan gel elektroforesis.
  • 5. MATERIAL Cell strains and Media 1. Escherichia coli strain HB101, SK1592, dan RRI. 2. Escherichia coli strain GM218 dan JM856. 3. Ampisilin 100 μg/mL untuk medium padat dan 40 μg/mL untuk disk. 4. Tetrasiklin 10 μg/mL untuk media agar Ekstraksi plasmid 1. Tube polipropilen Eppendorf 1,5 mL. 2. Bench-top sentrifugasi. 3. Rak berisi 60 tube Eppendorf. 4. Pipet Pasteur. Reagen : 1. Larutan lisozim 2mg/mL (LI). 2. Larutan alkali SDS (LII). 3. Larutan garam tinggi (LIII).
  • 6. METHOD Prosedur standar untuk ekstraksi Digunakan plasmid pBR322 dan E.coli strain HB101, RRI, dan SK 1592 ; dipilih klon yang sudah disisipi hind III pada plasmid pBR322 yang tumbuh pada media LB cair; diinkubasi 18 jam. Dipindahkan 0,5 mL kultur ke tube eppendorf untuk ekstraksi plasmid, sisanya disimpan pada suhu -200C setelah ditambah gliserol ; disentrifugasi tube 15 detik Dibuang supernatan, diresuspensi pelet dengan 100 μL larutan I; setelah 30 menit, ditambah 200 mL larutan II dan divorteks; tube disimpan dalam suhu 00C selama 5 menit; ditambah 150 μL larutan III
  • 7. Tube dipertahankan pada suhu 00C selama 60 menit untuk memungkinkan protein, RNA dengan berat molekul besar, dan DNA kromosom mengendap; disentrifugasi 5 menit 4/10 mL supernantan dibuang dan dipindahkan ke tube ke-2; ditambahkan 1 mL etanol dingin pada suhu -200 C selama 30 menit ; disentrifugasi selama 2 menit; supernatan dibuang. Pelet dilarutkan dalam 100 μL natrium asetat 0,1 M/Tris-Hl 0,05 M (pH 8); ditambahkan 2 mL etanol dingin; disentrifugasi Pelet dilarutkan dalam 40 μL air; ditambahkan 10 μL dari sampel buffer; 10-20 μL diaplikasikan ke dalam gel agarosa untuk analisis elektroforesis.
  • 8. Modifikasi yang perlu dilakukan ketika DNA plasmid akan digunakan untuk transformasi Diresuspensi pelet pada tahap terakhir dalam 100 μL natrium asetat 0,1 M/Tris-Hl 0,05 M (pH 8); diendapkan dengan 2x volume etanol; Untuk transformasi, pelet dilarutkan dalam 40 μL air atau bufer encer, ditambahkan beberapa mikroliter sel kompeten. Untuk analisis enzim restriksi, pelet dilarutkan dalam 36 μL H2O dan 4 μL pankreas RNase (1 mg/mL) Setelah 30 menit, diinkubasi pada suhu 370 C; ditambahkan enzim restriksi sehingga terjadi proses digesti.
  • 9. Gel Elektroforesis Digunakan 0,8% gel agarose. Buffer elektroforesis mengandung 40 mM Tris, 20 mM sodium asetat, 2 mM EDTA, asam asetat pH 7.8, 5 x sampel buffer berisi 25% sukrosa, 5 mM sodium asetat, biru bromofenol 0.05%, dan SDS 0.1%. Diwarnai dengan etidium bromid 1 μg/mL; diamati di bawah lampu UV.
  • 10. HASIL & PEMBAHASAN 1. Perlakuan DNA plasmid dengan alkali Pada metode ini, DNA kromosom terdenaturasi pada pH basa (diatas pH 13, denaturasinya irreversible) pergerakan plasmid diamati secara elektroforesis (gambar 1). Pita 1 : DNA kromosomal Pita 2 : pBR322 dimer Pita 3 : pBR322 OC Pita 4 : CCC Pita 5 : denaturasi irreversibel Pita 6 : Daerah RNA yang memiliki bobot molekul kecil. Pergerakan DNA tersebut, menunjukkan pola gel elektroforesis.
  • 11. 2. Skrining ukuran plasmid rekombinan dengan menggunakan metode ekstraksi alkali. Untuk mengkarakterisasi plasmid rekombinan, dilakukan dengan menetapkan ukurannya. Jika fragmen DNA mengandung DNA asing, maka ukurannya bisa diperkirakan yaitu dengan elektroforesis gel agarosa untuk membedakan plasmid rekombinan utuh atau yang terpotong. 3. Digesti Digesti enzim restriksi merupakan metode penting kedua untuk mengkarakterisasi plasmid rekombinan, untuk melakukan metode ini digunakan DNA dengan kemurnian yang tinggi.
  • 12. 4. Transformasi Sering digunakan untuk transfomasi plasmid DNA dari satu sel ke bakteri yang lain. Ekstrak dipreparasi bedasarkan prosedur yang telah dideskripsikan dimana mengandung DNA yang berguna untuk transformasi. Rapoport et. Al. (19) telah menggunkaann versi metode yang sebelumnya untuk tujuan ini, mereka menemukan dalam beberapa kasus efektifitas yang cukup rendah. Hasil dari transformasi ditingkatkan dengan prosedur pembilasan yang telah dideskiripsikan pada material dan metode. Kita dapat menemukan ekstrak pBR322, mentransformasikan sel kompeten HB101 pada tingkatan kemurnian pBR322 yang tinggi.
  • 13. 5. Preparasi plasmid DNA skala besar Plasmid rekombinaan dipreprasai dengan teknik "cosmid", diperkirakan panjangnya 38-52 kbp. Peneliti menguji metode ekstraksi alkali untuk melihat apakah plasmid DNA dapat diaplikasikan pada rentang ukuran tersebut. DNA E.coli sebagian didigesti dengan Hind III yang disisipkan ke dalam plasmid pHC79. Pengemasan DNA yang telah di ligasi dan di transduksi dilakukan secara in vitro pada E. coli strain SF8. DNA kemudian diperiksa dengan elektroforesis gel agarosa secara langsung atau setelah di digesti dengan Hind III. DNA cosmid yang lurus yang dihasilkan dari digesti Hind III bermigrasi pada tingkat yang sangat dekat dengan fragmen 7,0 kbp. Meskipun digesti dengan enzim restriksi tidak selesai pada percobaan ini, tetapi cukup bukti bahwasanya plasmid yang besar dapat dipreparasi dengan metode ekstraksi alkalin. Hasil uji pendahuluan menunjukkan bahwa plasmid F' (60 - 120 x 106 dalton) dapat juga diekstraksi dari strain E. coli yang cocok.
  • 14. KESIMPULAN  Dari penelitian ini, plasmid berhasil diekstraksi tanpa memerlukan kemurnian yang tinggi.  Metode yang digunakan cukup sederhana dan reprodusibel.  Screening ukuran plasmid rekombinan baru dapat digunakan untuk mengkarakterisasi plasmid baru, mendeteksi plasmid rekombinan tanpa membutuhkan penanda spesifik.  Dengan metode ini, panjang DNA superkoil dapat dianalisis lebih baik dibandingkan DNA linear pada molekul dengan BM yang besar.  Dengan metode ini DNA plasmid dengan kemurnian yang sedang dapat didigesti dengan enzim restriksi.
  • 15. THANKS FOR YOUR ATTENTION! ANY QUESTION(s)? Surakarta, 29 Mei 2018