Dokumen ini membahas tentang sosiologi olahraga sebagai subsistem sosial. Sosiologi olahraga mempelajari interaksi sosial dan perilaku manusia dalam berolahraga dan hubungannya dengan lingkungan sosial. Olahraga merefleksikan nilai-nilai sosial masyarakat dan proses sosial membentuk unsur-unsur sosial seperti norma dan lembaga melalui interaksi antarbidang kehidupan masyarakat.
2. A. PENGERTIAN SOSIOLOGI
Secara umum, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dan
proses-proses social yang terjadi di dalamnya antar hubungan manusia dengan
manusia, secara individu maupun kelompok, baik dalam suasana formal
maupun material, baik statis maupun dinamis.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, sosiologi diartikan
sebagai ilmu masyarakat yang mempelajari struktur sosial dan proses
sosial,termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan
antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah sosial (norma), lembaga
sosial, kelompok serta lapisan sosial. Proses social adalah pengaruh timbale
balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh timbale
balik antara kemampuan ekonomi yang tinggi dengan stabilitas politik dan
hukum, stabilitas politik dengan budaya, dan sebagainya.
3. B. PENGERTIAN OLAHRAGA
Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang
dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.
Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta
dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus
seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika
Serikat)
Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus
bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain
mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c.
Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup
pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan
oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport;
permainan yang dilembagakan.
4. C. PENGERTIAN SOSIOLOGI OLAHRAGA
Sosiologi olahraga merupakan ilmu terapan, yaitu kajian sosiologis pada
masalah keolahragaan. Proses sosial dalam olahraga menghasilkan
karakteristik perilaku dalam bersaing dan kerjasama membangun suatu
permainan yang dinaungi oleh nilai, norma, dan pranata yang sudah
melembaga. Kelompok sosial dalam olahraga mempelajari adanya tipe-tipe
perilaku anggotannya dalam mencapai tujuan bersama, kelompok sosial
biasanya terwadahi dalam lembaga sosial, yaitu organisasi sosial dan pranata.
Beragam pranata yang ada ternyata terkait dengan fenomena olahraga.
5. D. SUBSISTEM
a. Subsistem Kebudayaan
Subsistem ini menghasilkan kebudayaan kebendaan, sistem ilmu pengetahuan, dan
sistem nilai budaya atau adat istiadat.
b. Subsistem Sosial
Subsistem sosial ini menghasilkan nilai-nilai, norma-norma, dan kaidah-kaidah
sosial yang melekat dalam setiap perilaku manusia.
c. Subsistem Kepribadian
Subsistem kepribadian menghasilkan corak perilaku masyarakat sebagai akibat
interaksi sosial dan sosialisasi yang terus-menerus.
d. Subsistem Kelompok Biologis
Subsistem biologis ini berkenaan dengan perlakuan manusia terhadap lingkungan
hidup di sekitarnya. Struktur sosial mencakup susunan status dan peran yang
terdapat di dalam satuan sosial, ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang
mengatur interaksi antarstatus dan peran sosial. Di dalam struktur sosial terdapat
unsur-unsur sosial seperti kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-
kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial.
6. E. BIDANG KAJIAN SOSIOLOGI OLAHRAGA
• Sistem sosial yang bersangkutan dengan garis sosial dalam kehidupan
bersama, seperti kelompok olahraga, tim, dan klub olahraga lainnya.
• Masalah figure sosial, seperti figure olahragawan, Pembina, yang berkaitan
dengan usia, pendidikan, dan pengalaman.
• Pelepasan emosi (dengan cara yang dapat diterima masyarakat).
• Pembentukan pribadi (mengembangkan identitas diri)
• Kontrol sosial (penyerasian dan kemampuan prediksi)
• Sosialisasi (membangun perilaku dan nilai-nilai bersama yang sesuai)
• Perubahan sosial (interaksi sosial, asimilasi dan mobilitas)
• Kesadaran (pola tingkah laku yang benar)
• Keberhasilan (cara pencapaian dengan turut aktif atau sebagai penikmat)
7. F. PENGERTIAN SISTEM SOSIAL
1. Pengertian sistem yang digunakan untuk menunjuk sehimpunan
gagasan/ide yang tersusun dan membentuk suatu kesatuan yang logis dan
kemudian sebagai sebuah pikiran filsafat tertentu misalnya agama, bentuk
pemerintahan.
2. Pengertian sistem digunakan untuk menunjuk sekelompok atau
sehimpunan/sekesatuan dari benda-benda tertentu yang memiliki hubungan
secara khusus.
3. Pengertian sistem dipergunakan dalam arti metode atau tata cara.
8. Kesimpulan
Sosiologi olahraga mempelajari tentang perilaku manusia dalam hubungan
timbal balik dengan manusia di lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana
sampai yang kompleks. Sehingga dalam pertandingan seorang dapat
meningkatkan kerjasama antara dirinya dengan orang lain dengan mudah dan
cepat berinteraksi dengan lingkungan sekitar, baik dalam hal fisik maupun
psikis, sehingga kemampuan olahraganya dapat berkembang.
Dinamika olahraga dan pengembangan nilai memainkan peranan penting
dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat. Nilai nilai dalam olahraga sangat
terkait dengan tradisi budaya masyarakat yang diwarisikan secara turun
menurun dari satu generasi ke generasi lainya. Karena itu, olahraga
merefleksikan nilai-nilai sosial suatu masyarakat.
Melalui proses sosial unsur-unsur sosial itu terbentuk, berkembang, dan
dipelajari oleh individu dalam masyarakat. Proses sosial itu sendiri adalah
hubungan timbal balik antara bidangbidang kehidupan dalam masyarakat dan
memahami norma-norma yang berlaku di masyarakat.