SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK
PERCOBAAAN I
PENERAAN VOLUMETRI
OLEH :
NAMA : NURFIAH
STAMBUK : A1C4 12 044
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN PEMBIMBING : LA ASHAR, S.Pd
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
ABSTRAK
Suhu standar untuk menentukan volume sebenarnya dari peralatan gelas volumetri
yaitu pada 20⁰C. Apabila suhu berada diatas atau dibawah dari suhu standar
tersebut maka volume yang diperoleh bukan merupakan volume sebenarnya,
maka dari itu diperlukan pengkalibrasian atau peneraan dari alat – alat volumetri.
Percobaan ini bertujuan untuk melakukan peneraan terhadap alat – alat ukur
volume seperti buret, gelas ukur dan pipet volume atau pipet skala. Percobaan ini
dilakukan dengan mengukur volume aquades pada alat ukur buret, gelas ukur dan
pipet volume atau pipet skala sampai volume yang diinginkan kemudian
menentukan volume air pada saat penimbangan dan volume sesungguhnya
kemudian membandingkan keduanya dengan batas toleransi alat ukur tersebut.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa peneraan
bertujuan untuk meninjau ulang tanda tera dalam alat gelas agar sesuai dengan
standar alat internasional.
Kata Kunci : Peneraan, volumetri, alat ukur volume
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengukuran analitik sering kali digunakan dalam pengukuran atau riset
dalam bidang kimia. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui nilai
sebenarnya dari suatu parameter kuantitas kimia. Nilai sebenarnya adalah nilai
yang mengkarakterisasi suatu kuantitas secara benar dan didefinisikan pada
kondisi tertentu yang eksis pada saat kuantitas tersebut diukur. Beberapa
parameter yang digunakan kemudian ditentukan secara analitik adalah volume,
konsentrasi, titik didih dan lain-lain. Pengukuran parameter ini sangat penting
karena datayang diperoleh nantinya nilai menunjukan nilai sebenarnya baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
Secara umum, data yang diperoleh dari pengukuran tersebut tidak
terlepas dari kesalahan. Salah satu cara digunakan untuk mengurangi kesalahan
dalam pengukuran analitik adalah proses peneraan atau kalibrasi. Kalibrasi
adalah proses verifikasi alat-alat praktikum untuk memastikan keakuratan alat
sesuai rancangannya. Peneraan atau kalibrasi dilakukan dengan
membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional atau
internasional.
Alat – alat volumetrik adalah alat – alat yang digunakan untuk mengukur
volume seperti buret, labu takar, pipet volume dan sebagainya. Pada
pengukuran volume alat – alat tersebut dibutuhkan ketelitian. Misalnya saja
pada pengukuran volume menggunakan alat – alat ukur gelas harus
diperhatikan batas miniskusnya larutan yang diukur volumenya menggunakan
batas miniskus bawah atau miniskus atas. Untuk larutan tidak berwarna
digunakan miniskus atas sedangkan untuk larutan yang berwarna digunakan
miniskus bawah.
Pada alat ukur volume seperti buret, gelas ukur dan pipet volume atau
pipet skala suhu juga berpengaruh dalam pengukurannya. Suhu standar dalam
pengukuran peralatan volumetric yaitu 20⁰C. Apabila suhu berada diatas atau
dibawah suhu standar maka volume yang diperoleh bukan merupakan volume
sebenarnya atau boleh jadi lebih atau kurang dari volume sebenarnya. Oleh
sebab itu, perlu dilakukannya peneraan atau kalibrasi terhadap alat – alat ukur
tersebut.
B. Tujuan Praktikum
Praktikum peneraan volumetri ini bertujuan untuk melakukan peneraan
terhadap alat – alat ukur volume seperti buret, gelas ukur dan pipet volume atau
pipet skala.
C. Prisip Praktikum
Prinsip percobaan dari praktikum peneraan volumetri ini adalah
dilakukan berdasarkan peneraan terhadap alat – alat ukur volume seperti buret,
gelas ukur dan pipet volume atau pipet skala.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
Kesalahan adalah selisih pengamatan dan nilai sebenarnya (true value)
pada setiap analisis kimia. Biasanya kesalahan pengukuran adalah kebalikan dari
ukuran akurasi analisis. Kesalahan pada umumnya dinyatakan secara relatif
sebagai :
perseratus [
𝐸
𝑇
𝑥100%] = % kesalahan
perseribu [
𝐸
𝑇
𝑥100%] = ppt
Dari pengetahuan kesalahan, kita dapat dengan mudah membedakan
antara presisi dan akurasi. Presisi suatu pengukuran adalah suatu besaran yang
menyatakan seberapa jauh kesesuaian nilai – nilai dari masing – masing
pengukuran. Pengukuran yang akurat adalah pengukuran dimana nilai
individualnya sesuai dengan nilai aktual analisis (Khopkar, 2010).
Kebanyakan kerja analitis mencakup larutan berair maka umumnya air
digunakan sebagai bahan pembanding dalam kalibrasi alat kaca volumetri. Asas
umum dalam kalibrasi adalah menetapkan bobot air yang dikandung atau
dihantarkan oleh sepotong tertentu alat kaca itu. Maka dengan diketahuinya
rapatan air, volume yang benar dapat dicari (Day, 2002).
Pengukuran volume dilakukan dengan gelas ukur, pipet, buret dan labu
takar (labu volumetrik). Biasanya peralatan tersebut ditandai dengan bagaimana
alat tersebut dikalibrasi (TC= to contain dan TD= to deliver) dan temperatur
kalibrasi. Pipet dan buret digunakan untuk mengambil dan memindahkan volume
tertentu cairan, sedangkan labu takar volumetrik digunakan untuk mengukur
volume tertentu (biasanya dalam pembuatan larutan atau pengenceran)
(Widodo,2010).
Salah satu proses yang dilakukan terkait dengan pekerjaan dan riset
dalam bidang kimia adalah pengukuran analitik.Tujuan pengukuran kimia pada
prinsipnya adalah untuk mencari nilai sebenarnya dari suatu parameter kuantitas
kimiawi. Nilai sebenarnya adalah nilai yang mengkarakterisasi suatu kuantitas
secara benar dan didefinisikan pada kondisi tertentu yang eksis pada saat kuantitas
tersebut diukur, beberapa contoh parameter yang dapat ditentukan secara analitik
adalah konsentrasi, pH, temperatur, titik didih, kecepatan reaksi, dan lain - lain.
Pengukuran parameter-parameter ini sangat penting, karena data yang diperoleh
nantinya tidak hanya sebagai ukuran angka-angka biasa namun juga baik kualitatif
maupun kuantitatif dengan dapat menunjukkan nilai besaran yang sebenarnya.
Sebagaimana biasa dalam pengamatan eksperimen secara umum, hasil
yang diperoleh pasti tidak dapat terlepas dari faktor kesalahan. Nilai parameter
sebenarnya yang akan ditentukan dari suatu perhitungan analitik tersebut adalah
ukuran ideal. Nilai tersebut ini hanya bisa diperoleh jika semua penyebab
kesalahan pengukuran dihilangkan dan jumlah populasi tidak terbatas. Faktor
penyebab kesalahan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal antara lain adalah
faktor bahan kimia, peralatan, pemakai, dan kondisi pengukuran dan lain-lain.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi kesalahan dalam
pengukuran analitik ini adalah dengan proses kalibrasi (Tahir, 2008).
Istilah kesalahan didasarkan pada perbedaan antara hasil pengukuran
(nilai perhitungan) dengan nilai sebenarnya (true value). Nilai sebenarnya dari
suatu kuantitas yang diukur merupakan sesuatu yang tidak pernah kita ketahui
secara pasti. Meskipun demikian, seorang analisis akan menerima suatu nilai
sebenarnya (true value), jika nilai tersebut mempunyai ketidakpastian yang paling
kecil diantara nilai – nilai lain dari suatu pengukuran kuantitas. Pada dasarnya
setiap pengukuran dalam analisis kimia selalu mengandung kesalahan. Semakin
banyak langkah dalam melakukan tahapan analisis, maka kesalahan yang terjadi
semakin besar (Gandjar, 2013).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum peneraan volumetri adalah
sebagai berikut :
1.Buret 50 ml 1 buah
2.Labu takar 50 ml , 100 ml @1 buah
3.Pipet volume 10 ml, 25 ml @1 buah
4.Erlenmeyer 250 ml 1 buah
5.Kertas tissue 1 kotak
6.Statif dan klem 1 buah
7.Filer 1 buah
8.Timbangan analitik 1 buah
Bahan yang digunakan dalam praktikum peneraan volumetri adalah
sebagai berikut:
1.Aquades
B. Prosedur Kerja
1. Peneraan Pipet Volume
Aquades 25 ml
- dimasukan ke dalam pipet volume
- dikeluarkan isinya perlahan
- ditampung dalam Erlenmeyer yang
diketahui beratnya
Aquades dalam erlenmeyer
- ditimbang
- ditentukan berat airnya
- ditentukan volume air pada suhu kerja (Vt)
- ditentukan volume sesungguhnya (Vo)
- Volume air pada suhu kerja (Vt)
- Volume sesungguhnya (Vo)
2. Peneraan Buret
10 ml Aquades
Erlenmeyer + aquades
- ditimbang
- ditentukan berat airnya
- ditentukan volume air pada suhu kerja (Vt)
- ditentukan volume sesungguhnya
- dimasukan ke dalam buret dengan skala
beruntun (10, 20, 30,40 dan 50)
- dikeluarkan isinya perlahan
- ditampung dalam Erlenmeyer yang diketahui
beratnya
- Volume air pada suhu kerja (Vt)
- Volume sesungguhnya (Vo)
3. Peneraan labu takar
Aquades
- dimasukan dalam labu takar yang telah
ditimbang sebelumnya dan dicatat beratnya
- ditentukan berat air diudara
- ditentukan volume air pada suhu kerja (Vt)
- ditentukan volume air sesungguhnya (Vo)
- Dibandingkan antara Vo dengan batas
toleransi
- Volume air pada suhu kerja (Vt)
- Volume sesungguhnya (Vo)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data pengamatan
a. Peneraan pipet volume
Kapasitas
Pipet Volume
Erlenmeyer
kosong
(g)
Erlenmeyer + air
(g)
Berat air pada
suhu
penimbangan
10 ml 107,86 114,45 6,59
104,93 114,79 9,86
104,89 114,76 9,86
Rata – rata 105,89 114,66
25 ml 104,9407 130,8701 25,92
104,897 129,273 24,37
104,925 129,864 24,94
Rata – rata 104,92 130,0002
b. Peneraan buret
Buret
(ml)
Erlenmeyer
kosong
(g)
Erlenmeyer + air
(g)
Berat air pada
suhu
penimbangan
10 107,86 122,1450 14,285
20 107,86 132,0973 24,237
30 107,86 141,9711 34,111
40 107,86 151,7369 43,8769
50 107,86 161,6222 53,7622
c. Peneraan labu takar
Kapasitas
Labu takar
Labu Takar
kosong
(g)
Labu Takar + air
(g)
Berat air pada
suhu
penimbangan
50 ml 35,4904 84,6615 49,1711
35,5167 85,0172 49,5072
35,7067 84,7691 49,2469
Rata – rata 35,5712 84,8159 49,2469
100 ml 59,4227 158,4490 99,0263
59,6542 158,0719 98,4177
59,0877 158,3891 99,3014
Rata – rata 59,3882 158,30333 98,915133
B. Perhitungan
a. Peneraan pipet volume 10 ml (untuk perlakuan pertama)
 Penentuan berat air diudara (Wo)
Wo = Wt + 0.0012 [
𝑊𝑡
𝐵𝑗 (𝑡)
−
𝑊𝑡
8.4
]
= 6.59 + 0.0012 [
6.59
0.995997
−
6.59
8.4
]
= 6.596998354 g
 Penentuan volume alat pada suhu t
Vt =
𝑊𝑡
𝐵𝐽
=
6.59
0.995997
= 6.616485128 𝑚𝑙
 Penentuan volume sesungguhnya
Vo = Vt + 2.5 x 10-5
Vt (to-t)
= 6.616485128 + 2.5 x 10-5
(6.616485128) (20-29)
= 6.61499619 ml
Dengan cara yang sama untuk data lainnya diperoleh
Kapasitas
Pipet Volume
Wt Wo Vt Vo
10 ml 6.59 6.596998354 6.616485128 6.614996419
9.86 9.870470981 9.899627218 9.897399802
9.87 9.880481601 9.909667408 9.907437732
Rata – rata 8.773 8.782316625 8.808258578 8.80627672
25 ml 25.92 25.94752615 26.02417216 26.01831672
24.37 24.3958801 24.46794273 24.46243744
24.92 24.96648542 25.04023355 25.0345995
Rata – rata 104,92 25.10262985 25.17678013 25.17111536
b. Peneraan buret 10 ml
 Penentuan berat air diudara (Wo)
Wo = Wt + 0.0012 [
𝑊𝑡
𝐵𝑗 (𝑡)
−
𝑊𝑡
8.4
]
= 6.59 + 0.0012 [
14.285
0.995997
−
14.285
8.4
]
=14.30017018 g
 Penentuan volume alat pada suhu t
Vt =
𝑊𝑡
𝐵𝐽
=
14.285
0.995997
= 14.34241124 𝑚𝑙
 Penentuan volume sesungguhnya
Vo = Vt + 2.5 x 10-5
Vt (to-t)
= 14.34241124 + 2.5 x 10-5
(14.34241124) (20-29)
= 14.3391842ml
 Penentuan nilai b
b =
∑(𝑉𝑡𝑖−𝑉𝑡𝑟)(𝑉𝑜𝑖−𝑉𝑜𝑟)
∑(𝑉𝑡𝑖−𝑉𝑡𝑟)2
=
6430.256228
6431.746971
=0.999768221 ≈ 1
% Penyimpangan = (b – 1) x 100%
= (0.999768221 – 1) x 100%
= 0
Dengan cara yang sama untuk data lainnya diperoleh
Buret
(ml)
Vt – Vtr) (Vo –
Vor)
(Vt-Vtr)2
b
Recovery
10 193.8 193.8 0.9997 99.97
20 557.9 558.031 0.9997 99.97
30 1105.1 1105.32 0.9997 99.97
40 1828.4 1828.82 0.9997 99.97
50 2745.1 2745.71 0.9997 99.97
c. Labu Takar
 Penentuan berat air diudara (Wo)
Wo = Wt + 0.0012 [
𝑊𝑡
𝐵𝑗 (𝑡)
−
𝑊𝑡
8.4
]
= 49.1711 + 0.0012 [
49.1711
0.995997
−
49.1711
8.4
]
= 49.22331802 g
 Penentuan volume alat pada suhu t
Vt =
𝑊𝑡
𝐵𝐽
=
49.46
0.995997
= 49.67484 𝑚𝑙
 Penentuan volume sesungguhnya
Vo = Vt + 2.5 x 10-5
Vt (to-t)
= 49.36871804 + 2.5 x 10-5
(49.36871804 ) (20 – 29)
= 49.35761008 ml
Dengan cara yang sama diperoleh hasil :
Kapasitas
Pipet Volume
Wt Wo Vt Vo
50 ml 49.1711 49.22331802 49.36871804 49.35761008
49.5072 49.55977495 49.70616882 49.69498494
49.0624 49.11450258 49.25958118 49.24849777
Rata – rata 49.2469 49.29919852 49.44482269 49.4336976
100 ml 99.0263 99.13146253 99.42428547 99.40191501
98.4177 98.52221622 98.81323952 98.79100654
99.3014 99.406852368 99.40685468 99.67805849
Rata – rata 98.9151 99.02014444 99.31263856 99.29029322
C. Pembahasan
Kebanyakan kerja analitis mencakup larutan berair maka umumnya air
digunakan sebagai bahan pembanding dalam kalibrasi alat kaca volumetri.
Asas umum dalam kalibrasi adalah menetapkan bobot air yang dikandung atau
dihantarkan oleh sepotong tertentu alat kaca itu. Maka dengan diketahuinya
rapatan air, volume yang benar dapat dicari.
Mengukur volume larutan adalah jauh lebih cepat dibandingkan dengan
menimbang barat suhu zat dengan metode gravimetric. Akurasi juga dikenal
sebagai tittrimetri, dimana zat yang akan dianalisis dibiarkan bereaksi dengan
zat lain yang konsentrasinya diketahui dan dialirkan dari buret dalam bentuk
larutan. Dalam pengukuran sering terjadi kesalahan dalam pengukuran volume
larutan. Kesalahan adalah selisih pengamatan dan nilai sebenarnya (true value)
pada setiap analisis kimia. Biasanya kasalahan pengukuran adalah kebalikan
dari ukuran akurasi (ketepatan) suatu pengukuran, yaitu makin kecil kesalahan,
makin besar akurasi analisis. Namun, dalam suatu pengukuran terkadang juga
diperoleh hasil yang akurat. Pengukuran yang akurat adalah pengukuran
dimana nilai individualnya sesuai dengan nilai aktual analisis.
Pengukuran volume juga berpengaruh terhadap perubahan suhu. Bureu
of standar di Amerika serikat telah menetapkan suhu 20⁰C sebagai suhu
standar bagi peralatan gelas volumetri. Jadi, peralatan volumetri yang
terkalibrasi mempunyai volume standar pada suhu 20⁰C. Jika pemakaian gelas
tersebut pada suhu diatas atau dibawah suhu 20⁰C maka akan mempunyai
volume lebih dan kurang dari volume sebenarnya.
Percobaan kali ini bertujuan untuk melakukan peneraan terhadap alat-
alat ukur volume dimana alat-alat ukur yang digunakan pada percobaan kali ini
adalah pipet volume, buret dan labu takar. Pada percobaan ini suhu berada
bukan pada suhu standar, melainkan suhu saat dilakukan percobaan ini yaitu
29⁰C. Suhu berada diatas suhu standar sehingga volume yang diperoleh volume
yang diperoleh besar kemungkinan bukanlah volume yang sesungguhnya. Hal
ini berarti volume yang diperoleh bisa lebih atau kurang dari volume
sesungguhnya. Sehingga sebelum dilakukan pengerjaan – pengerjaan terhadap
alat volumetri ini terlebih dahulu harus dilakukan peneraan pada suhu yang
ditentukan.
Pada peneraan pipet volume dilakukan secara perlahan – lahan pada saat
menuangkan isinya pada gelas kimia, hal ini dilakukan agar pada titrasi dengan
menggunakan larutan lain akan lebih baik hasil titrasi yang diperoleh, demikian
pula tingkat kesalahannya cenderung lebih kecil. Pipet volume 10 ml yang
berat air diudara yaitu 6.596998354 gram diperoleh berat air pada suhu
penimbangan (Wt) sebesar 6.59 gram dan diperoleh Vt dan Vo sebesar
6.616485128 ml dan 6.614996419 ml. Ini menunjukkan bahwa alat tersebut
masih layak dipakai karena masih menjangkaui batas toleransi yang ditetapkan.
Pada peneraan labu takar 50 ml yang berat air di udara yaitu
49.22331802 gram diperoleh berat air pada suhu penimbangan kerja (Wt)
sebesar 49.1711 gram dan diperoleh Vt dan Vo sebesar 49.36871804 ml dan
49.35761008 ml. Ini menujukkan batas toleransi yang ditetapkan.
Untuk mendapatkan nilai penyimpangan yang baik, maka ketelitian baik
pada saat peneraan maupun saat perhitungan harus diperhatikan beberapa hal
yang harus diperhatikan. Dalam peneraan ini ada beberapa hal yang
diperhatikan, antara lain kerapatan air bervariasi terhadap perubahan suhu,
volume wadah dari bahan gelas juga bervariasi terhadap perubahan suhu dan
air yang mengisi suatu wadah terlebih dahulu ditimbang di udara.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan serangkaian percobaan yang telah dilakukan disimpulkan
bahwa sebelum dilakukan pengukuran volume terhadap pipet volume, buret
dan labu takar terlebih dahulu dilakukan peneraan. Hal ini dikarenakan alat –
alat tersebut bervariasi terhadap perubahan suhu sehingga dilakukan peneraan
yang bertujuan untuk meninjau ulang tanda tera dalam alat gelas sesuai standar
alat internasional.
B. Saran
Saran yang dapat saya berikan pada percobaan ini adalah sebaiknya pada
percobaan selanjutnya agar pada peneraan pada buret dilakukan triplo sehingga
data yang diperoleh lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A., Underwood, A.L. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.
Erlangga. Jakarta.
Gandjar, I.G. 2013. Kimia Analisis I. http://farmasice12.files.wordpress.com/2013
/03/kimia-analisis.pdf [2 November 2013].
Khopkar, S.M. 2010. Konsep Dasar Analitik. UI-Press. Jakarta.
Tahir, Iqmal. 2008. Arti Penting Kalibrasi Pada Proses Pengukuran Analitik
Aplikasi Pada Penggunaan Ph meter Dan Spektrofotometer Uv-Vis.
Paper Seri Manajemen Laboratorium. Vol.1. Hal.1 [2 November
2013].
Widodo, D.S dan Lusiana, R.A. 2010. Kimia Analisis Kuantitatif. Graha Ilmu.
Yogyakarta

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anionTillapia
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatYasherly Amrina
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianRuci Rushiana
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalahaji indras
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...risyanti ALENTA
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-AirLaporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anion
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Uji molisch
Uji molischUji molisch
Uji molisch
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagianLaporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
Laporan kelarutan dua cairan yang saling bercampur sebagian
 
Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
 

Ähnlich wie PENERAAN VOLUMETRIK ALAT UKUR

Laporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJLaporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJkhoirilliana12
 
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenisLaporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jeniskhoirilliana12
 
Kelompok 2_Turbidimeter.pptx
Kelompok 2_Turbidimeter.pptxKelompok 2_Turbidimeter.pptx
Kelompok 2_Turbidimeter.pptxHabibahMudrikah1
 
Kalibrasi tekanan 2019
Kalibrasi tekanan 2019Kalibrasi tekanan 2019
Kalibrasi tekanan 2019elektropedia
 
Evaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasi
Evaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasiEvaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasi
Evaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasiAhmad Munawir
 
Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1
Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1
Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1carat seventeen
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairMina Audina
 
Pengenalan peralatan laboratorium kimia sederhana
Pengenalan peralatan laboratorium kimia sederhanaPengenalan peralatan laboratorium kimia sederhana
Pengenalan peralatan laboratorium kimia sederhanaKlara Tri Meiyana
 
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...Ir. Najamudin, MT
 
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.ppt
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.pptBahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.ppt
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.pptyauridp
 
P1 Pengukuran Kinanti
P1 Pengukuran Kinanti P1 Pengukuran Kinanti
P1 Pengukuran Kinanti ruy pudjo
 
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014ebenezerskl
 
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)Yan Eshad
 

Ähnlich wie PENERAAN VOLUMETRIK ALAT UKUR (20)

Kalibrasi restu
Kalibrasi restuKalibrasi restu
Kalibrasi restu
 
Kalibrasi restu
Kalibrasi restuKalibrasi restu
Kalibrasi restu
 
Laporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJLaporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJ
 
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenisLaporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
Laporan praktikum farmasi fisik Kerapatan dan berat jenis
 
Kalibrasi
KalibrasiKalibrasi
Kalibrasi
 
Percobaan 1
Percobaan 1Percobaan 1
Percobaan 1
 
Kelompok 2_Turbidimeter.pptx
Kelompok 2_Turbidimeter.pptxKelompok 2_Turbidimeter.pptx
Kelompok 2_Turbidimeter.pptx
 
Berat jenis
Berat jenisBerat jenis
Berat jenis
 
Kalibrasi tekanan 2019
Kalibrasi tekanan 2019Kalibrasi tekanan 2019
Kalibrasi tekanan 2019
 
Evaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasi
Evaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasiEvaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasi
Evaluasi kinerja alat neraca mettler xp.205 dengan metode kalibrasi
 
Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1
Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1
Laporan ddka modul_1_pengenalan_dan_penerapan_peralatan_analisis_thayban-1
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
BAB 6 Level
BAB 6 LevelBAB 6 Level
BAB 6 Level
 
14 23
14 2314 23
14 23
 
Pengenalan peralatan laboratorium kimia sederhana
Pengenalan peralatan laboratorium kimia sederhanaPengenalan peralatan laboratorium kimia sederhana
Pengenalan peralatan laboratorium kimia sederhana
 
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
 
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.ppt
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.pptBahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.ppt
Bahan Kuliah 15 ALAT UKUR FLUIDA.ppt
 
P1 Pengukuran Kinanti
P1 Pengukuran Kinanti P1 Pengukuran Kinanti
P1 Pengukuran Kinanti
 
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
 
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
Jobsheet analisis gizi dalam pengolahan (tugas mami)
 

Mehr von Tillapia

Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Tillapia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
TermokimiaTillapia
 
Viskositas
ViskositasViskositas
ViskositasTillapia
 
Model hidrokarbon
Model hidrokarbonModel hidrokarbon
Model hidrokarbonTillapia
 
Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)Tillapia
 
Kimia permukaan
Kimia permukaanKimia permukaan
Kimia permukaanTillapia
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaTillapia
 
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Tillapia
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetriTillapia
 

Mehr von Tillapia (12)

Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)Percobaan vi (destilasi sederhana)
Percobaan vi (destilasi sederhana)
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Model hidrokarbon
Model hidrokarbonModel hidrokarbon
Model hidrokarbon
 
Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)Laporan praktikum (fiah)
Laporan praktikum (fiah)
 
Kimia permukaan
Kimia permukaanKimia permukaan
Kimia permukaan
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
Identifikasi senyawa organik (reaksi, m l, teori)
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetri
 

PENERAAN VOLUMETRIK ALAT UKUR

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PERCOBAAAN I PENERAAN VOLUMETRI OLEH : NAMA : NURFIAH STAMBUK : A1C4 12 044 KELOMPOK : VI (ENAM) ASISTEN PEMBIMBING : LA ASHAR, S.Pd LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2013
  • 2. ABSTRAK Suhu standar untuk menentukan volume sebenarnya dari peralatan gelas volumetri yaitu pada 20⁰C. Apabila suhu berada diatas atau dibawah dari suhu standar tersebut maka volume yang diperoleh bukan merupakan volume sebenarnya, maka dari itu diperlukan pengkalibrasian atau peneraan dari alat – alat volumetri. Percobaan ini bertujuan untuk melakukan peneraan terhadap alat – alat ukur volume seperti buret, gelas ukur dan pipet volume atau pipet skala. Percobaan ini dilakukan dengan mengukur volume aquades pada alat ukur buret, gelas ukur dan pipet volume atau pipet skala sampai volume yang diinginkan kemudian menentukan volume air pada saat penimbangan dan volume sesungguhnya kemudian membandingkan keduanya dengan batas toleransi alat ukur tersebut. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa peneraan bertujuan untuk meninjau ulang tanda tera dalam alat gelas agar sesuai dengan standar alat internasional. Kata Kunci : Peneraan, volumetri, alat ukur volume
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengukuran analitik sering kali digunakan dalam pengukuran atau riset dalam bidang kimia. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui nilai sebenarnya dari suatu parameter kuantitas kimia. Nilai sebenarnya adalah nilai yang mengkarakterisasi suatu kuantitas secara benar dan didefinisikan pada kondisi tertentu yang eksis pada saat kuantitas tersebut diukur. Beberapa parameter yang digunakan kemudian ditentukan secara analitik adalah volume, konsentrasi, titik didih dan lain-lain. Pengukuran parameter ini sangat penting karena datayang diperoleh nantinya nilai menunjukan nilai sebenarnya baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara umum, data yang diperoleh dari pengukuran tersebut tidak terlepas dari kesalahan. Salah satu cara digunakan untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran analitik adalah proses peneraan atau kalibrasi. Kalibrasi adalah proses verifikasi alat-alat praktikum untuk memastikan keakuratan alat sesuai rancangannya. Peneraan atau kalibrasi dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional atau internasional. Alat – alat volumetrik adalah alat – alat yang digunakan untuk mengukur volume seperti buret, labu takar, pipet volume dan sebagainya. Pada pengukuran volume alat – alat tersebut dibutuhkan ketelitian. Misalnya saja pada pengukuran volume menggunakan alat – alat ukur gelas harus
  • 4. diperhatikan batas miniskusnya larutan yang diukur volumenya menggunakan batas miniskus bawah atau miniskus atas. Untuk larutan tidak berwarna digunakan miniskus atas sedangkan untuk larutan yang berwarna digunakan miniskus bawah. Pada alat ukur volume seperti buret, gelas ukur dan pipet volume atau pipet skala suhu juga berpengaruh dalam pengukurannya. Suhu standar dalam pengukuran peralatan volumetric yaitu 20⁰C. Apabila suhu berada diatas atau dibawah suhu standar maka volume yang diperoleh bukan merupakan volume sebenarnya atau boleh jadi lebih atau kurang dari volume sebenarnya. Oleh sebab itu, perlu dilakukannya peneraan atau kalibrasi terhadap alat – alat ukur tersebut. B. Tujuan Praktikum Praktikum peneraan volumetri ini bertujuan untuk melakukan peneraan terhadap alat – alat ukur volume seperti buret, gelas ukur dan pipet volume atau pipet skala. C. Prisip Praktikum Prinsip percobaan dari praktikum peneraan volumetri ini adalah dilakukan berdasarkan peneraan terhadap alat – alat ukur volume seperti buret, gelas ukur dan pipet volume atau pipet skala.
  • 5. BAB II TEORI PENDUKUNG Kesalahan adalah selisih pengamatan dan nilai sebenarnya (true value) pada setiap analisis kimia. Biasanya kesalahan pengukuran adalah kebalikan dari ukuran akurasi analisis. Kesalahan pada umumnya dinyatakan secara relatif sebagai : perseratus [ 𝐸 𝑇 𝑥100%] = % kesalahan perseribu [ 𝐸 𝑇 𝑥100%] = ppt Dari pengetahuan kesalahan, kita dapat dengan mudah membedakan antara presisi dan akurasi. Presisi suatu pengukuran adalah suatu besaran yang menyatakan seberapa jauh kesesuaian nilai – nilai dari masing – masing pengukuran. Pengukuran yang akurat adalah pengukuran dimana nilai individualnya sesuai dengan nilai aktual analisis (Khopkar, 2010). Kebanyakan kerja analitis mencakup larutan berair maka umumnya air digunakan sebagai bahan pembanding dalam kalibrasi alat kaca volumetri. Asas umum dalam kalibrasi adalah menetapkan bobot air yang dikandung atau dihantarkan oleh sepotong tertentu alat kaca itu. Maka dengan diketahuinya rapatan air, volume yang benar dapat dicari (Day, 2002). Pengukuran volume dilakukan dengan gelas ukur, pipet, buret dan labu takar (labu volumetrik). Biasanya peralatan tersebut ditandai dengan bagaimana alat tersebut dikalibrasi (TC= to contain dan TD= to deliver) dan temperatur kalibrasi. Pipet dan buret digunakan untuk mengambil dan memindahkan volume
  • 6. tertentu cairan, sedangkan labu takar volumetrik digunakan untuk mengukur volume tertentu (biasanya dalam pembuatan larutan atau pengenceran) (Widodo,2010). Salah satu proses yang dilakukan terkait dengan pekerjaan dan riset dalam bidang kimia adalah pengukuran analitik.Tujuan pengukuran kimia pada prinsipnya adalah untuk mencari nilai sebenarnya dari suatu parameter kuantitas kimiawi. Nilai sebenarnya adalah nilai yang mengkarakterisasi suatu kuantitas secara benar dan didefinisikan pada kondisi tertentu yang eksis pada saat kuantitas tersebut diukur, beberapa contoh parameter yang dapat ditentukan secara analitik adalah konsentrasi, pH, temperatur, titik didih, kecepatan reaksi, dan lain - lain. Pengukuran parameter-parameter ini sangat penting, karena data yang diperoleh nantinya tidak hanya sebagai ukuran angka-angka biasa namun juga baik kualitatif maupun kuantitatif dengan dapat menunjukkan nilai besaran yang sebenarnya. Sebagaimana biasa dalam pengamatan eksperimen secara umum, hasil yang diperoleh pasti tidak dapat terlepas dari faktor kesalahan. Nilai parameter sebenarnya yang akan ditentukan dari suatu perhitungan analitik tersebut adalah ukuran ideal. Nilai tersebut ini hanya bisa diperoleh jika semua penyebab kesalahan pengukuran dihilangkan dan jumlah populasi tidak terbatas. Faktor penyebab kesalahan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal antara lain adalah faktor bahan kimia, peralatan, pemakai, dan kondisi pengukuran dan lain-lain. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran analitik ini adalah dengan proses kalibrasi (Tahir, 2008).
  • 7. Istilah kesalahan didasarkan pada perbedaan antara hasil pengukuran (nilai perhitungan) dengan nilai sebenarnya (true value). Nilai sebenarnya dari suatu kuantitas yang diukur merupakan sesuatu yang tidak pernah kita ketahui secara pasti. Meskipun demikian, seorang analisis akan menerima suatu nilai sebenarnya (true value), jika nilai tersebut mempunyai ketidakpastian yang paling kecil diantara nilai – nilai lain dari suatu pengukuran kuantitas. Pada dasarnya setiap pengukuran dalam analisis kimia selalu mengandung kesalahan. Semakin banyak langkah dalam melakukan tahapan analisis, maka kesalahan yang terjadi semakin besar (Gandjar, 2013).
  • 8. BAB III METODE PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum peneraan volumetri adalah sebagai berikut : 1.Buret 50 ml 1 buah 2.Labu takar 50 ml , 100 ml @1 buah 3.Pipet volume 10 ml, 25 ml @1 buah 4.Erlenmeyer 250 ml 1 buah 5.Kertas tissue 1 kotak 6.Statif dan klem 1 buah 7.Filer 1 buah 8.Timbangan analitik 1 buah Bahan yang digunakan dalam praktikum peneraan volumetri adalah sebagai berikut: 1.Aquades
  • 9. B. Prosedur Kerja 1. Peneraan Pipet Volume Aquades 25 ml - dimasukan ke dalam pipet volume - dikeluarkan isinya perlahan - ditampung dalam Erlenmeyer yang diketahui beratnya Aquades dalam erlenmeyer - ditimbang - ditentukan berat airnya - ditentukan volume air pada suhu kerja (Vt) - ditentukan volume sesungguhnya (Vo) - Volume air pada suhu kerja (Vt) - Volume sesungguhnya (Vo)
  • 10. 2. Peneraan Buret 10 ml Aquades Erlenmeyer + aquades - ditimbang - ditentukan berat airnya - ditentukan volume air pada suhu kerja (Vt) - ditentukan volume sesungguhnya - dimasukan ke dalam buret dengan skala beruntun (10, 20, 30,40 dan 50) - dikeluarkan isinya perlahan - ditampung dalam Erlenmeyer yang diketahui beratnya - Volume air pada suhu kerja (Vt) - Volume sesungguhnya (Vo)
  • 11. 3. Peneraan labu takar Aquades - dimasukan dalam labu takar yang telah ditimbang sebelumnya dan dicatat beratnya - ditentukan berat air diudara - ditentukan volume air pada suhu kerja (Vt) - ditentukan volume air sesungguhnya (Vo) - Dibandingkan antara Vo dengan batas toleransi - Volume air pada suhu kerja (Vt) - Volume sesungguhnya (Vo)
  • 12. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data pengamatan a. Peneraan pipet volume Kapasitas Pipet Volume Erlenmeyer kosong (g) Erlenmeyer + air (g) Berat air pada suhu penimbangan 10 ml 107,86 114,45 6,59 104,93 114,79 9,86 104,89 114,76 9,86 Rata – rata 105,89 114,66 25 ml 104,9407 130,8701 25,92 104,897 129,273 24,37 104,925 129,864 24,94 Rata – rata 104,92 130,0002 b. Peneraan buret Buret (ml) Erlenmeyer kosong (g) Erlenmeyer + air (g) Berat air pada suhu penimbangan 10 107,86 122,1450 14,285 20 107,86 132,0973 24,237 30 107,86 141,9711 34,111 40 107,86 151,7369 43,8769 50 107,86 161,6222 53,7622 c. Peneraan labu takar Kapasitas Labu takar Labu Takar kosong (g) Labu Takar + air (g) Berat air pada suhu penimbangan 50 ml 35,4904 84,6615 49,1711 35,5167 85,0172 49,5072 35,7067 84,7691 49,2469 Rata – rata 35,5712 84,8159 49,2469 100 ml 59,4227 158,4490 99,0263 59,6542 158,0719 98,4177 59,0877 158,3891 99,3014
  • 13. Rata – rata 59,3882 158,30333 98,915133 B. Perhitungan a. Peneraan pipet volume 10 ml (untuk perlakuan pertama)  Penentuan berat air diudara (Wo) Wo = Wt + 0.0012 [ 𝑊𝑡 𝐵𝑗 (𝑡) − 𝑊𝑡 8.4 ] = 6.59 + 0.0012 [ 6.59 0.995997 − 6.59 8.4 ] = 6.596998354 g  Penentuan volume alat pada suhu t Vt = 𝑊𝑡 𝐵𝐽 = 6.59 0.995997 = 6.616485128 𝑚𝑙  Penentuan volume sesungguhnya Vo = Vt + 2.5 x 10-5 Vt (to-t) = 6.616485128 + 2.5 x 10-5 (6.616485128) (20-29) = 6.61499619 ml Dengan cara yang sama untuk data lainnya diperoleh Kapasitas Pipet Volume Wt Wo Vt Vo 10 ml 6.59 6.596998354 6.616485128 6.614996419 9.86 9.870470981 9.899627218 9.897399802 9.87 9.880481601 9.909667408 9.907437732 Rata – rata 8.773 8.782316625 8.808258578 8.80627672 25 ml 25.92 25.94752615 26.02417216 26.01831672 24.37 24.3958801 24.46794273 24.46243744 24.92 24.96648542 25.04023355 25.0345995 Rata – rata 104,92 25.10262985 25.17678013 25.17111536
  • 14. b. Peneraan buret 10 ml  Penentuan berat air diudara (Wo) Wo = Wt + 0.0012 [ 𝑊𝑡 𝐵𝑗 (𝑡) − 𝑊𝑡 8.4 ] = 6.59 + 0.0012 [ 14.285 0.995997 − 14.285 8.4 ] =14.30017018 g  Penentuan volume alat pada suhu t Vt = 𝑊𝑡 𝐵𝐽 = 14.285 0.995997 = 14.34241124 𝑚𝑙  Penentuan volume sesungguhnya Vo = Vt + 2.5 x 10-5 Vt (to-t) = 14.34241124 + 2.5 x 10-5 (14.34241124) (20-29) = 14.3391842ml  Penentuan nilai b b = ∑(𝑉𝑡𝑖−𝑉𝑡𝑟)(𝑉𝑜𝑖−𝑉𝑜𝑟) ∑(𝑉𝑡𝑖−𝑉𝑡𝑟)2 = 6430.256228 6431.746971 =0.999768221 ≈ 1 % Penyimpangan = (b – 1) x 100% = (0.999768221 – 1) x 100% = 0 Dengan cara yang sama untuk data lainnya diperoleh Buret (ml) Vt – Vtr) (Vo – Vor) (Vt-Vtr)2 b Recovery 10 193.8 193.8 0.9997 99.97 20 557.9 558.031 0.9997 99.97 30 1105.1 1105.32 0.9997 99.97
  • 15. 40 1828.4 1828.82 0.9997 99.97 50 2745.1 2745.71 0.9997 99.97 c. Labu Takar  Penentuan berat air diudara (Wo) Wo = Wt + 0.0012 [ 𝑊𝑡 𝐵𝑗 (𝑡) − 𝑊𝑡 8.4 ] = 49.1711 + 0.0012 [ 49.1711 0.995997 − 49.1711 8.4 ] = 49.22331802 g  Penentuan volume alat pada suhu t Vt = 𝑊𝑡 𝐵𝐽 = 49.46 0.995997 = 49.67484 𝑚𝑙  Penentuan volume sesungguhnya Vo = Vt + 2.5 x 10-5 Vt (to-t) = 49.36871804 + 2.5 x 10-5 (49.36871804 ) (20 – 29) = 49.35761008 ml Dengan cara yang sama diperoleh hasil : Kapasitas Pipet Volume Wt Wo Vt Vo 50 ml 49.1711 49.22331802 49.36871804 49.35761008 49.5072 49.55977495 49.70616882 49.69498494 49.0624 49.11450258 49.25958118 49.24849777 Rata – rata 49.2469 49.29919852 49.44482269 49.4336976 100 ml 99.0263 99.13146253 99.42428547 99.40191501 98.4177 98.52221622 98.81323952 98.79100654 99.3014 99.406852368 99.40685468 99.67805849 Rata – rata 98.9151 99.02014444 99.31263856 99.29029322
  • 16. C. Pembahasan Kebanyakan kerja analitis mencakup larutan berair maka umumnya air digunakan sebagai bahan pembanding dalam kalibrasi alat kaca volumetri. Asas umum dalam kalibrasi adalah menetapkan bobot air yang dikandung atau dihantarkan oleh sepotong tertentu alat kaca itu. Maka dengan diketahuinya rapatan air, volume yang benar dapat dicari. Mengukur volume larutan adalah jauh lebih cepat dibandingkan dengan menimbang barat suhu zat dengan metode gravimetric. Akurasi juga dikenal sebagai tittrimetri, dimana zat yang akan dianalisis dibiarkan bereaksi dengan zat lain yang konsentrasinya diketahui dan dialirkan dari buret dalam bentuk larutan. Dalam pengukuran sering terjadi kesalahan dalam pengukuran volume larutan. Kesalahan adalah selisih pengamatan dan nilai sebenarnya (true value) pada setiap analisis kimia. Biasanya kasalahan pengukuran adalah kebalikan dari ukuran akurasi (ketepatan) suatu pengukuran, yaitu makin kecil kesalahan, makin besar akurasi analisis. Namun, dalam suatu pengukuran terkadang juga diperoleh hasil yang akurat. Pengukuran yang akurat adalah pengukuran dimana nilai individualnya sesuai dengan nilai aktual analisis. Pengukuran volume juga berpengaruh terhadap perubahan suhu. Bureu of standar di Amerika serikat telah menetapkan suhu 20⁰C sebagai suhu standar bagi peralatan gelas volumetri. Jadi, peralatan volumetri yang terkalibrasi mempunyai volume standar pada suhu 20⁰C. Jika pemakaian gelas tersebut pada suhu diatas atau dibawah suhu 20⁰C maka akan mempunyai volume lebih dan kurang dari volume sebenarnya.
  • 17. Percobaan kali ini bertujuan untuk melakukan peneraan terhadap alat- alat ukur volume dimana alat-alat ukur yang digunakan pada percobaan kali ini adalah pipet volume, buret dan labu takar. Pada percobaan ini suhu berada bukan pada suhu standar, melainkan suhu saat dilakukan percobaan ini yaitu 29⁰C. Suhu berada diatas suhu standar sehingga volume yang diperoleh volume yang diperoleh besar kemungkinan bukanlah volume yang sesungguhnya. Hal ini berarti volume yang diperoleh bisa lebih atau kurang dari volume sesungguhnya. Sehingga sebelum dilakukan pengerjaan – pengerjaan terhadap alat volumetri ini terlebih dahulu harus dilakukan peneraan pada suhu yang ditentukan. Pada peneraan pipet volume dilakukan secara perlahan – lahan pada saat menuangkan isinya pada gelas kimia, hal ini dilakukan agar pada titrasi dengan menggunakan larutan lain akan lebih baik hasil titrasi yang diperoleh, demikian pula tingkat kesalahannya cenderung lebih kecil. Pipet volume 10 ml yang berat air diudara yaitu 6.596998354 gram diperoleh berat air pada suhu penimbangan (Wt) sebesar 6.59 gram dan diperoleh Vt dan Vo sebesar 6.616485128 ml dan 6.614996419 ml. Ini menunjukkan bahwa alat tersebut masih layak dipakai karena masih menjangkaui batas toleransi yang ditetapkan. Pada peneraan labu takar 50 ml yang berat air di udara yaitu 49.22331802 gram diperoleh berat air pada suhu penimbangan kerja (Wt) sebesar 49.1711 gram dan diperoleh Vt dan Vo sebesar 49.36871804 ml dan 49.35761008 ml. Ini menujukkan batas toleransi yang ditetapkan.
  • 18. Untuk mendapatkan nilai penyimpangan yang baik, maka ketelitian baik pada saat peneraan maupun saat perhitungan harus diperhatikan beberapa hal yang harus diperhatikan. Dalam peneraan ini ada beberapa hal yang diperhatikan, antara lain kerapatan air bervariasi terhadap perubahan suhu, volume wadah dari bahan gelas juga bervariasi terhadap perubahan suhu dan air yang mengisi suatu wadah terlebih dahulu ditimbang di udara.
  • 19. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan serangkaian percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa sebelum dilakukan pengukuran volume terhadap pipet volume, buret dan labu takar terlebih dahulu dilakukan peneraan. Hal ini dikarenakan alat – alat tersebut bervariasi terhadap perubahan suhu sehingga dilakukan peneraan yang bertujuan untuk meninjau ulang tanda tera dalam alat gelas sesuai standar alat internasional. B. Saran Saran yang dapat saya berikan pada percobaan ini adalah sebaiknya pada percobaan selanjutnya agar pada peneraan pada buret dilakukan triplo sehingga data yang diperoleh lebih akurat.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Day, R.A., Underwood, A.L. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta. Gandjar, I.G. 2013. Kimia Analisis I. http://farmasice12.files.wordpress.com/2013 /03/kimia-analisis.pdf [2 November 2013]. Khopkar, S.M. 2010. Konsep Dasar Analitik. UI-Press. Jakarta. Tahir, Iqmal. 2008. Arti Penting Kalibrasi Pada Proses Pengukuran Analitik Aplikasi Pada Penggunaan Ph meter Dan Spektrofotometer Uv-Vis. Paper Seri Manajemen Laboratorium. Vol.1. Hal.1 [2 November 2013]. Widodo, D.S dan Lusiana, R.A. 2010. Kimia Analisis Kuantitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta