SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 133
Downloaden Sie, um offline zu lesen
BIOLOGI
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
SMA/MA Kelas XII
Disklaimer Daftar isi
Disklaimer
• PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu
Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.
• Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) Kurikulum 2013.
• Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara
ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja.
• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya
sesuai kebutuhan.
• Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat
mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
BAB I Pertumbuhan dan Perkembangan
BAB II Metabolisme Sel
BAB III Substansi Materi Genetik
BAB IV Pembelahan Sel
BAB V Pola Pewarisan Sifat pada Hukum Mendel
BAB VI Pola-Pola Hereditas Pautan
BAB VII Hereditas pada Manusia
BAB VIII Mutasi
BAB IX Evolusi
BAB X Bioteknologi
Daftar Isi
S
E
M
E
S
T
E
R
1
S
E
M
E
S
T
E
R
2
BAB
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
I
Kembali ke daftar isi
A. Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Tumbuhan
B. Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Hewan serta Manusia
C. Merencanakan dan Melaksanakan
Percobaan tentang Faktor Luar yang
Memengaruhi Pertumbuhan serta
Perkembangan pada Tumbuhan
A. Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan
1. Pengertian Pertumbuhan
dan Perkembangan
2. Faktor-Faktor yang
Memengaruhi
Pertumbuhan dan
Perkembangan Tumbuhan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pertumbuhan adalah proses
bertambahnya ukuran (volume,
massa, tinggi) pada makhluk
hidup yang bersifat irreversible.
Perkembangan adalah proses
perubahan yang menyertai
pertumbuhan menuju tingkat
pematangan atau kedewasaan
makhluk hidup.
Pertambahan Tinggi Tanaman Munculnya Bunga
Grafik Sigmoid
Pengukuran pertumbuhan dapat dinyatakan dalam bentuk grafik
sigmoid.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Jenis-Jenis Perkecambahan
• Perkecambahan Epigeal • Perkecambahan Hipogeal
Pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan diawali dengan
perkecambahan biji.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Jenis-jenis Pertumbuhan
• Pertumbuhan Primer • Pertumbuhan Sekunder
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan
dan Perkembangan Tumbuhan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Intraseluler Interseluler
Gen
Auksin Air
Giberelin Cahaya
Sitokinin Kelembapan
Hormon Etilen Nutrien
Asam Absisat Suhu
Asam Traumalin Oksigen
Kalin Nilai pH
B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Hewan serta Manusia
1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia
1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
• Tahap Morulasi
• Tahap Blastulasi
• Tahap Gastrulasi
• Tahap Organogenesis
Fase
Embrionik
• Metamorfosis
• Metagenesis
Fase Pasca
Embrionik
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Metamorfosis
Metamorfosis
adalah
perubahan
bentuk secara
bertahap yang
dialami hewan
semasa
hidupnya
Metamorfosis
tidak sempurna
Metamorfosis
sempurna
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Metagenesis
• Metagenesis Obelia • Metagenesis Aurelia
Metagenesis adalah pergiliran keturunan dari generasi gametofit ke generasi
sporofit atau sebaliknya
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia
Masa Balita (Bawah Lima Tahun, 0–5 Tahun)
Masa Kanak-Kanak (6–10 Tahun)
Masa Remaja (11–18 Tahun)
Masa Dewasa (19–50 Tahun)
Masa Lanjut Usia (Manula, 50 Tahun ke Atas)
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan Hewan serta Manusia
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Gen
Hormon
Hewan Manusia
Tiroksin Tiroksin Nutrien
Somatomedin Somatotropin Air
Ekdison dan Juvenil Testosteron Cahaya Matahari
Estrogen Oksigen
Progesteron Lingkungan
C. Merencanakan dan Melaksanakan Percobaan tentang
Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan serta
Perkembangan pada Tumbuhan
Merancang Percobaan
Melakukan Percobaan
Menganalisis Data dan Menarik Kesimpulan
Menyusun Laporan Percobaan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
METABOLISME SEL
II
Kembali ke daftar isi
A. Enzim
B. Katabolisme
C. Anabolisme
A. Enzim
1. Komponen Enzim
2. Sifat-Sifat Enzim
3. Mekanisme Kerja Enzim
4. Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Kerja Enzim
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Komponen Enzim
Berdasarkan komponen penyusunnya, enzim dibedakan menjadi enzim
sederhana dan enzim kompleks.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Enzim Sederhana Enzim Kompleks
2. Sifat-sifat Enzim
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
ØDipengaruhi oleh suhu dan pH.
ØBekerja secara spesifik.
ØBekerja secara bolak-balik (reversible).
ØDiperlukan dalam jumlah sedikit.
ØDapat bereaksi dengan substrat asam atau basa.
ØBerupa koloid.
ØDapat digunakan berulang kali.
Mekanisme Kerja Enzim
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Grafik Energi Aktivasi Enzim
Mekanisme Kerja Enzim
• Lock and Key Theory (Teori Gembok dan Kunci)
• Induced Fit Theory (Teori Ketepatan Induksi)
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim
Bagian gambar dengan hubungan ID
rId3 tidak ditemukan dalam file.
Bagian gambar dengan hubungan
ID rId3 tidak ditemukan dalam file.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bagian gambar dengan hubungan ID
rId3 tidak ditemukan dalam file.
Suhu Konsentrasi Enzim Konsentrasi Substrat
pH Inhibitor
Aktivitor
B. Katabolisme
1. Pengertian Katabolisme
Katabolisme adalah proses
penguraian senyawa
kompleks menjadi senyawa-
senyawa yang lebih
sederhana
2. Macam-Macam Katabolisme
Dalam tubuh terjadi
beberapa proses
katabolisme.
a. Katabolisme karbohidrat.
b.Katabolisme lemak dan
protein.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Respirasi Aerob (Membutuhkan Oksigen)
• Respirasi Aerob melalui Jalur Siklus Krebs
• Respirasi aerob melalui jalur pentosa fosfat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Katabolisme Karbohidrat
Glikolisis
• Terjadi di sitosol
• Reaksi:
• Hasil: 2 asam
piruvat, 2 NADH, dan
2 ATP
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Dekarboksilasi Oksidatif
• Pada sel eukariotik terjadi di mitokondria,
sedangkan pada sel prokariotik terjadi di
sitosol.
• Reaksi:
• Hasil: 2 asetil Co-A, 2 CO2, dan 2 NADH
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Siklus Krebs
• Terjadi di matriks mitokondria
• Reaksi:
• Hasil: 4 CO2, 6 NADH, 2 FADH2 , dan 2 ATP
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Sistem Transpor
Elektron
• Terjadi di membran dalam mitokondria
• Hasil: 6 H2O dan 32 ATP
• Jumlah total ATP yang dihasilkan dalam respirasi
aerob melalui jalur siklus Krebs sebagai berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Respirasi Aerob melalui Jalur Pentosa Fosfat
• Reaksi:
• Hasil: CO2 dan 2 NADPH2
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Respirasi Anaerob (tanpa membutuhkan oksigen)
• Fermentasi Asam Laktat
• Fermentasi Alkohol
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Katabolisme Karbohidrat
• Katabolisme Lemak
ØDibantu oleh enzim lipase.
ØDimulai dengan pemecahan lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
ØAsam lemak diubah menjadi asetil
CoA.
ØGliserol akan diubah menjadi
fosfogliseraldehid (PGAL).
• Katabolisme Protein
Ø Dimulai dengan pemecahan protein
yang dibantu oleh enzim protease
dan peptidase menjadi asam amino.
Ø Asam amino mengalami reaksi
deaminasi yang menghasilkan
gugus amin (NH3) dan asam keto.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Katabolisme Lemak dan Protein
C. Anabolisme
1. Pengertian Anabolisme
Anabolisme merupakan proses
penyusunan senyawa kompleks
dari senyawa-senyawa yang lebih
sederhana.
2. Macam-Macam Anabolisme
a. Fotosintesis
b. Kemosintesis
c. Sintesis Lemak dan Protein
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Fotosintesis
• Reaksi Terang • Reaksi Gelap
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Reaksi Gelap
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bagian gambar dengan hubungan ID rId5 tidak
ditemukan dalam file.
Berdasarkan reaksi pengikatan CO2 dari udara tanaman dibedakan menjadi tiga
macam yaitu tanaman C3, tanaman C4, dan tanaman CAM.
Tanaman C3
Tanaman C4
Tanaman CAM
Kemosintesis
• Kemosintesis adalah
proses penyusunan
bahan organik
(karbohidrat) dari H2O
dan CO2 menggunakan
energi kimia.
• Kemosintesis terjadi
pada berbagai
kelompok bakteri
seperti bakteri
nitrifikasi dan bakteri
belerang.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bakteri Nitrifikasi
Bakteri Belerang
Perbedaan Fotosintesis dan
Kemosintesis
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Sintesis Lemak dan Protein
• Sintesis Lemak
Ø Sintesis maupun pembongkaran lemak terjadi dengan bantuan enzim
lipase.
Ø Apabila gliserol ditambah tiga molekul asam lemak akan tersusun suatu
ester yang disebut lemak.
Ø Enzim lipase juga dapat membongkar lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
• Sintesis Protein
Ø Protein di dalam sel tersusun dari asam amino yang proses
pembentukannya melibatkan DNA, RNA, dan ribosom.
Ø Protein tidak disintesis langsung oleh gen, melainkan melalui proses
transkripsi dan translasi.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
SUBSTANSI MATERI GENETIK
A. Kromosom, DNA,
dan Gen
B. Sintesis Protein
III
Kembali ke daftar isi
A. Kromosom, DNA, dan Gen
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kromosom
• Struktur padat yang terdiri atas asam nukleat (DNA dan RNA) dan protein.
• Terletak di nukleus.
• Berperan dalam hereditas karena mengandung faktor pengendali keturunan atau gen.
• Panjang antara 0,2 – 50 mikron dan diameter antara 0,2-20 mikron.
• Tipe kromosom meliputi autosom dan gonosom.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
DNA
• Ditemukan dalam nukleus.
• Memiliki rantai double helix.
• Komponen gula berupa deoksiribosa.
• Basa nitrogen terdiri atas purin (adenin
dan guanin) dan pirimidin (sitosin dan
timin).
• Memiliki gugus fosfat.
• Berperan dalam penurunan sifat dan
sintesis protein.
• Replikasi DNA meliputi replikasi
konservatif, semi konservatif, dan dispersif.
• Enzim yang berperan dalam replikasi yaitu
enzim helikase, polimerase, dan ligase.
Gen
• Berperan dalam
mengatur proses
metabolisme dan
menyampaikan informasi
genetik dari satu generasi
ke generasi berikutnya.
• Terletak dalam lokus
kromosom yang tersusun
berderet secara linear.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
RNA
• Ditemukan dalam sitoplasma terutama
dalam ribosom dan nukleus.
• Memiliki rantai single helix.
• Komponen gula berupa ribosa.
• Basa nitrogen atas purin (adenin dan
guanin) dan pirimidin (sitosin dan
urasil).
• Memiliki gugus fosfat.
• Berperan dalam sintesis protein.
• Ada tiga tipe RNA yaitu rRNA, mRNA,
dan tRNA
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B. Sintesis Protein
Proses penerjemahan gen menjadi urutan asam amino yang akan disintesis
menjadi polipeptida. Dalam sintesis protein melibatkan RNA.
Tahap-Tahap Sintesis Protein
Transkripsi
Translasi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Transkripsi
Bagian gambar dengan hubungan ID rId2 tidak
ditemukan dalam file.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Translasi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
PEMBELAHAN SEL
A. Pembelahan
Amitosis, Mitosis,
dan Meiosis
B. Gametogenesis
IV
Kembali ke daftar isi
Berdasarkan ada atau
tidaknya tahap-tahap
pembelahan,
pembelahan sel dibagi
menjadi tiga yaitu
amitosis, mitosis, dan
meiosis.
a. Amitosis
b. Mitosis
c. Meiosis
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
A. Pembelahan Amitosis, Mitosis, dan Meiosis
• Pembelahan sel melalui tahapan yang sederhana.
• Terjadi pada organisme prokariotik.
• Ketika tidak membelah, sel dalam kondisi interfase. Karena
tidak ada fase lain dalam siklus hidupnya, maka hampir
seluruh siklus sel prokariotik adalah interfase.
Amitosis
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
q Terjadi pada organisme yang
mengalami pertumbuhan,
perbaikan, atau reproduksi aseksual.
q Pembelahan secara mitosis
menghasilkan dua sel anakan
dengan materi genetik yang identik
dari sel induk.
q Jumlah kromosom sel anakan
adalah 2n atau disebut dengan
diploid.
q Siklus sel terdiri atas dua fase yaitu
fase pertumbuhan (interfase) dan
fase pembelahan (mitosis).
Mitosis
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Interfase
o Pada saat interfase, sel tidak
menunjukkan adanya
perubahan morfologi, tetapi
sel tersebut aktif melakukan
metabolisme.
q Interfase terdiri dari tiga fase
yaitu gap-1 atau fase tumbuh
pertama (G1), sintesis (S),
dan gap-2 atau fase tumbuh
kedua (G2).
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Fase Pembelahan Mitosis
Profase
§ Benang-benang kromatin memendek dan
menebal membentuk kromatid.
§ Kromatid berpasangan membentuk
kromosom.
§ Membran nukleus dan nukleolus
menghilang.
§ Pada sel hewan, sentriol mengalami
pembelahan. Sentriol tersebut memisah
menuju kutub yang berlawanan.
§ Benang spindel mulai mengatur diri
sedemikian rupa sehingga menyerupai
bentuk pancaran (aster).
Metafase
• Terbentuk benang spindel
kromosom terlihat semakin jelas.
• Kromosom berada di daerah
ekuator sel.
• Setiap kromosom masih terdiri atas
2 kromatid yang terkait pada
sentromernya.
• Pada setiap sentromer ada 2
kinetokor yang masing-masing
dikaitkan dengan benang spindel.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Fase Pembelahan Mitosis
Anafase
§ Benang-benang spindel
memendek.
§ Kromatid menuju kutub yang
berlawanan.
§ Mulai terjadi sitokinesis
(sitokinesis dimulai).
Telofase
§ Kromatid telah sampai di kutub-
kutub yang berlawanan.
§ Kromatid menipis dan memanjang
menjadi kromatin.
§ Kumpulan kromatin membentuk
anak inti.
§ Terbentuk membran nukleus di luar
anak inti.
§ Sitokinesis selesai, terbentuk dua
sel anakan.
Meiosis (Pembelahan Reduksi)
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
v Pembelahan meiosis menghasilkan sel
anakan dengan jumlah kromosom
setengah jumlah kromosom sel induk.
v Pembelahan meiosis bertujuan untuk
berkembang biak secara seksual yaitu
dalam proses pembentukan gamet
(gametogenesis).
v Meiosis mengalami pembelahan inti dua
kali sehingga satu sel diploid (2n) akan
menghasilkan empat sel haploid (n).
v Sebelum pembelahan meiosis terjadi,
sel mengalami fase pertumbuhan
(interfase) seperti pada tahap
pembelahan mitosis.
Interfase
• Sel mempersiapkan diri
untuk membelah secara
meiosis saat menjalani
fase G1, fase S, dan fase
G2 dari interfase.
• Selama interfase, sel
tumbuh ke ukuran
dewasa dan menyalin
DNA-nya.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Meiosis I
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Profase I
vTahap leptoten
vTahap zigoten
vTahap pakiten
vTahap diploten
vTahap diakinesis
Metafase I
v Kromosom homolog
(tetrad) bergerak ke bidang
ekuator dengan sentromer
mengarah ke kutub.
v Tiap-tiap kromosom
berikatan dengan benang
spindel pada bagian
sentromer.
Meiosis I
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Anafase I
v Kromosom homolog ditarik oleh
benang spindel ke arah kutub
pembelahan sehingga tetrad
berpisah dan kromosom bergerak
menuju kutub yang berlawanan.
v Membran sel mulai melekuk di
bagian tengah.
v Tujuan anafase I yaitu membagi
isi kromosom diploid menjadi
haploid.
Telofase I
v Retikulum endoplasma
membentuk membran inti di
sekitar kelompok kromosom
pada kutub pembelahan.
v Nukleolus mulai terbentuk.
v Terjadi sitokinesis yaitu
pembelahan sitoplasma menjadi
dua bagian sehingga terbentuk
dua sel anakan dengan
kromosom yang sudah haploid.
Meiosis II
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Profase II
o Membran nukleus dan nukleolus
mulai menghilang kembali.
o Sentrosom membelah dan
sepasang sentriol memisah menuju
kutub-kutub yang berlawanan dan
di antara keduanya muncul benang
pindel yang memancar dari kedua
sentriol.
o Waktu ini lebih singkat dibanding
tahap lainnya.
Metafase II
o Setiap kromosom haploid (berisi
dua kromatid) tertarik ke bidang
ekuator.
o Terbentuk benang-benang
spindel, salah satu ujungnya
melekat pada sentromer
khususnya di bagian kinetokor
dan ujung lainnya membentang
menuju kutub pembelahan yang
berlawanan.
Meiosis II
Bagian gambar dengan hubungan ID rId2 tidak
ditemukan dalam file.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Anafase II
o Spindel menarik kromatid menuju
kutub pembelahan yang
berlawanan.
o Kedua kromatid bergerak menuju
kutub yang berbeda.
o Pada akhir anafase, membran sel
mulai melekuk.
Telofase II
o Kromatid di kutub berubah menjadi
benang-benang kromatin.
o Membran nukleus dan inti haploid
terbentuk.
o Kromosom menipis dan memanjang
menjadi benang-benang kromatin.
o Terjadi sitokinesis sehingga
terbentuk empat sel anakan haploid.
Gametogenesis
pada hewan dan
manusia
Spermatogenesis
Oogenesis
Gametogenesis
pada tumbuhan
Mikrosporogenesis
Makrosopogenesis
Gametogenesis
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Gametogenesis pada Hewan dan Manusia
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Gametogenesis pada Tumbuhan
Mikrosporogesis Makrosporogenesis
Keterkaitan Meiosis dengan Fertilisasi Makhluk Hidup
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bagian gambar dengan hubungan ID rId4 tidak ditemukan
dalam file.
Pemilahan
kromosom secara
independen
Pindah silang
Fertilisasi random
BAB POLA PEWARISAN SIFAT PADA
HUKUM MENDEL
A. Hukum Mendel
B. Penyimpangan Semu
terhadap Hukum
Mendel
V
Kembali ke daftar isi
Hukum I
Mendel
• Mendel melakukan
persilangan monohibrid
Hukum II
Mendel
• Mendel melakukan
persilangan dihibrid
A. Hukum Mendel
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Hukum I Mendel
• Mendel melakukan persilangan tanaman kacang ercis berbiji bulat dengan
tanaman kacang ercis berbiji keriput. Perhatikan diagram persilangan
berikut!
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Mendel melakukan persilangan Mirabilis jalapa berwarna merah dengan Mirabilis jalapa
berwarna putih. Warna merah bersifat intermediat terhadap warna putih. Perhatikan diagram
persilangan berikut!
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Hukum I Mendel
Perbandingan genotipe F2 = MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1.
Perbandingan fenotipe F2 = Merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1
Mendel menggunakan dua sifat beda dari tanaman kacang ercis yaitu bentuk dan warna biji.
Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis berbiji bulat–kuning dengan tanaman kacang ercis
berbiji keriput–hijau. Perhatikan diagram persilangan berikut!
Hukum II Mendel
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Hukum II Mendel
• Perkawinan resiprok merupakan
perkawinan kebalikan dari yang
semula dilakukan.
• Persilangan ini bertujuan untuk
membuktikan induk jantan dan
induk yang betina memiliki
kesempatan yang sama dalam
pewarisan sifat.
• Contoh persilangan dalam
perkawinan resiprok seperti
diagram di samping.
Perkawinan Resiprok
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Macam-macam Perkawinan dalam Hukum Mendel
• Perkawinan balik adalah perkawinan antara individu F1 dengan salah satu
induknya. Persilangan ini bertujuan untuk mencari genotipe induk.
• Contoh persilangan dalam perkawinan balik sebagai berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Perkawinan Back Cross
• Uji silang adalah perkawinan individu F1 dengan induknya yang bersifat homozigot
resesif. Persilangan ini bertujuan untuk mengetahui apakah individu induk bersifat
homozigot atau heterozigot.
• Contoh persilangan dalam uji silang sebagai berikut.
Tikus hitam disilangkan dengan induk tikus putih menghasilkan keturunan 50% tikus
hitam dan 50% tikus putih, bersifat heterozigot atau homozigotkah genotipe tikus
hitam tersebut?
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Uji Silang (Test Cross)
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B. Penyimpangan Semu terhadap Hukum Mendel
Tidak semua hasil persilangan sesuai dengan hukum Mendel. Beberapa ilmuwan menemukan
adanya penyimpangan-penyimpangan. penyimpangan tersebut bersifat semu karena pola
dasarnya masih sama dengan hukum Mendel. Penyimpangan semu akibat interaksi gen
terdapat lima macam sebagai berikut.
1. Epistasi dan hipostasi 2. Kriptomeri
3. Polimeri
4. Gen-gen
komplementer
5. Atavisme
1. Epistasi dan Hipostasi
• Sebuah atau sepasang gen yang menutupi ekspresi gen lain yang tidak sealel disebut gen
epistasi, sedangkan gen yang dikalahkan dinamakan gen hipostasi.
• Macam epistasi dan hipostasi yaitu epistasi dominan, epistasi resesif, serta epistasi dominan dan
resesif.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Epistasi Dominan Epistasi Resesif
• Kriptomeri adalah peristiwa munculnya karakter tertentu apabila gen dominan bersama-sama
dengan gen dominan lainnya. Jika gen berdiri sendiri, karakternya akan tersembunyi (kriptos).
• Contohnya warna bunga Linnaria maroccana yang ditentukan oleh pigmen hemosianin dan sifat
keasaman plasma sel. Pigmen hemosianin akan berwarna merah pada plasma yang asam dan
berwarna ungu pada plasma yang bersifat basa.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Kriptomeri
• Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah).
• Polimeri terjadi karena adanya interaksi antara dua gen atau lebih sehingga disebut gen ganda.
• Contoh persilangan gandum berbiji merah gelap (M1M1M2M2) dengan gandum berbiji putih
(m1m1m2m2) diperoleh perbandingan fenotipe F2-nya = merah : putih = 15 : 1.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Polimeri
• Gen-gen komplementer adalah gen yang
saling berinteraksi dan saling melengkapi
sehingga memunculkan fenotipe tertentu.
• Apabila ada salah satu gen tidak hadir
maka pemunculan karakter fenotipe
tersebut akan terhalang atau tidak
sempurna.
• Contohnya pada warna bunga Lathyrus
odoratus.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
4. Gen-gen Komplementer
• Atavisme merupakan interaksi beberapa gen yang mengakibatkan menghilangnya suatu sifat
keturunan dan memunculkan suatu sifat keturunan yang berbeda dengan induknya, tetapi sifat
induk akan muncul kembali pada generasi selanjutnya.
• Contohnya pada persilangan ayam berjengger atau berpial rose (RRpp) dengan ayam berjengger
pea (rrPP) menghasilkan F1 berjengger walnut. Jika F1 disilangkan sesamanya menghasilkan
perbandingan fenotipe F2 = walnut : rose : pea : single = 9 : 3 : 3 : 1.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
5. Atavisme
BAB POLA-POLA HEREDITAS PAUTAN
Pola-Pola Pewarisan
Sifat
VI
Kembali ke daftar isi
Pola-Pola Pewarisan Sifat
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Determinasi Seks
Pautan Gen
Pindah Silang
Gagal Berpisah
Pautan Seks
Gen Letal
Determinasi seks merupakan proses penentuan jenis kelamin pada makhluk hidup
berdasarkan kromosom kelamin yang diwariskan secara bebas oleh gamet
parental kepada keturunannya melalui proses meiosis. Berdasarkan susunan
kromosom kelaminnya, tipe penentuan jenis kelamin pada makhluk hidup
dibedakan menjadi empat tipe.
Determinasi Seks
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Tipe Haplo-Diplo
• Pautan merupakan salah
satu penyebab penyim-
pangan semu terhadap
hukum Mendel.
• Pautan gen terjadi akibat
gen-gen terletak pada lokus
yang berdekatan dalam
kromosom yang sama dan
saat proses pembentukan
gamet saling berkait atau
berikatan.
Pautan Gen
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
• Pindah silang merupakan pemisahan dan pertukaran bagian kromatid dari
sepasang kromosom homolog.
• Pindah silang mengakibatkan terbentuknya empat macam gamet yaitu dua macam
gamet yang sifatnya sama dengan induk (tipe parental) dan dua macam gamet
yang merupakan hasil pindah silang (tipe rekombinan).
• Besarnya nilai pindah silang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pindah Silang
• Gagal berpisah mengakibatkan sel anak kelebihan atau
kekurangan kromosom (sel aneuploid).
• Gagal berpisah dapat terjadi pada kromosom kelamin
(gonosom) dan kromosom tubuh (autosom).
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Gagal Berpisah
• Pautan seks adalah peristiwa terdapatnya gen dalam kromosom kelamin.
• Pautan seks dapat terjadi pada Drosophila melanogaster, kucing, manusia, dan
ayam.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pautan Seks (Rangkai Kelamin)
Gen letal adalah gen yang mengakibatkan kematian jika dalam keadaan homozigot.
a. Gen letal dominan
Gen letal dominan adalah gen dominan yang dapat mengakibatkan kematian
individu apabila memiliki gen homozigot dominan. Namun, apabila individu
memiliki gen heterozigot hanya akan mengalami kelainan.
Contoh peristiwa gen letal dominan yaitu persilangan antara dua
individu penderita brakidaktili.
b. Gen letal resesif
Gen letal resesif adalah gen resesif yang dapat mengakibatkan kematian
individu apabila memiliki gen homozigot resesif. Apabila individu dalam
keadaan heterozigot bersifat normal, tetapi pembawa gen letal.
Contoh peristiwa gen letal resesif yaitu persilangan antara dua
individu tanaman jagung berdaun hijau heterozigot.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Gen Letal
BAB
HEREDITAS PADA MANUSIA
Sifat-Sifat yang Diturunkan
pada Manusia
1. Sifat Fisik yang Diturunkan
2. Jenis Kelamin
3. Kelainan atau Penyakit
Menurun
4. Golongan Darah pada
Manusia
VII
Kembali ke daftar isi
Sifat Fisik yang Diturunkan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Jenis Kelamin
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kelainan atau Penyakit Menurun
Kelainan atau Penyakit yang Diturunkan Melalui Gonosom
a. Rangkai kelamin oleh gen resesif
Contoh: buta warna, hemofilia,
anodontia, hypertrichosis, webbed
toes, dan Hyserix gravior.
b. Rangkai kelamin gen
dominan
Contoh: gigi yang kurang
email biasanya berwarna
cokelat dan mudah rusak.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kelainan atau Penyakit Menurun
Kelainan atau Penyakit yang Diturunkan Melalui Autosom
Albino Polidaktili Katarak Anonychia
Fenilketonuria (FKU)
Dentinogenesis
imperfecta
Talasemia
Sicklemia
Botak
Brakidaktili
Kemampuan mengecap
Phenylthiocarbamida
(PTC)
• Golongan darah sistem ABO paling sering
digunakan dalam pesentuhan golongan darah
manusia.
Golongan darah
menurut sistem
ABO
• Zat anti-M dan anti-N tidak terkandung dalam
plasma darah orang sehingga tidak akan terjadi
penggumpalan darah pada proses transfusi.
Golongan darah
menurut sistem
MN
• Orang yang mempunyai tipe golongan darah Rh+
(bergenotipe RR atau Rr) mempunyai antigen-Rh.
Sementara itu, orang yang mempunyai tipe golongan
darah Rh– (bergenotipe rr) tidak mempunyai antigen-Rh
dalam eritrositnya.
Golongan darah
menurut sistem
Rh
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Golongan Darah
BAB
MUTASI
A. Macam Mutasi
B. Dampak Mutasi
dalam Kehidupan
VIII
Kembali ke daftar isi
A. Macam Mutasi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Macam Mutasi Berdasarkan Letak Sel yang Mengalami Mutasi
a. Mutasi Somatik
• Terjadi pada sel tubuh.
• Apabila terjadi pada sel yang
sedang aktif membelah akan
mengakibatkan keabnormalan
ketika lahir. Jika terjadi pada sel
dewasa mengakibatkan
keabnormalan yang kecil dan
dapat ditolerir.
• Tidak diwariskan kepada
generasi berikutnya.
• Contohnya adalah karsinoma.
b. Mutasi Genetik
• Terjadi pada sel gamet.
• Perubahan genetik yang besar
dapat mengakibatkan kematian
sel gamet.
• Apabila perubahan genetik
yang tidak begitu besar, sel
gamet dapat melakukan
pembuahan.
• Dapat diwariskan kepada
keturunannya.
• Contonya adalah mutasi
autosomal dan gonosomal.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Macam Mutasi Berdasarkan Penyebabnya
a. Mutasi Alami (Spontan)
• Perubahan genetis yang terjadi
dengan sendirinya di alam.
• Penyebab mutasi ini adalah
radiasi sinar kosmis, radiasi
radioaktif alam, radiasi sinar
ultraviolet, radiasi ionisasi
interval dari bahan radioaktif.
• Hasil mutasi spontan biasanya
bersifat resesif, steril, dan letal.
b. Mutasi Induksi (Buatan)
• Perubahan genetis yang terjadi
oleh usaha manusia.
• Mutasi ini sengaja dilakukan
dengan menggunakan mutagen
fisika dan kimia.
• Mutagen kimia misalnya
kolkisin, asam nitrat, gan
metan, dan senyawa alkil.
• Mutagen fisika misalnya radiasi
sinar-X, radiasi sinar gamma,
radiasi sinar beta, radiasi
neutron, radiasi elektron.
Mutasi Gen
Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi pada susunan basa nukleotida pada
molekul gen (DNA), bukan pada lokus atau bagian lain dari kromosom. Macam
mutasi gen meliputi delesi, insersi, dan substitusi basa nitrogen.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
3. Macam Mutasi Berdasarkan Tempat Terjadinya
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Mekanisme substitusi terjadi karena peristiwa mutasi diam, mutasi salah arti, dan mutasi tanpa arti.
Mutasi Gen
Mutasi kromosom atau aberasi adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan jumlah kromosom.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Mutasi Kromosom
1. Mutasi karena Perubahan Struktur Kromosom
Delesi Duplikasi Inversi
Translokasi
Katenasi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Mutasi Kromosom
2. Mutasi karena Perubahan Jumlah Kromosom
a. Perubahan Set Kromosom
(Aneuploidi)
b. Perubahan Pergandaan
(Aneusomi)
Macam perubahan jumlah kromosom yang dapat
mengakibatkan mutasi yaitu:
Dampak Mutasi yang
Merugikan
Dampak Mutasi yang
Menguntungkan
Bagian gambar
dengan hubungan
ID rId4 tidak
ditemukan dalam
file.
B. Dampak Mutasi dalam
Kehidupan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. Dampak Mutasi yang Bersifat
Merugikan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
a. Kelainan pada Manusia Akibat Mutasi
Gen
b. Kelainan pada Manusia Akibat Mutasi
Kromosom
c. Kelainan pada Tumbuhan Akibat Mutasi
Sickel cell Ø Sindrom Turner
Ø Sindrom Klinefelter
Ø Sindrom Jacob
Ø SIndrom Down
Ø Sindrom Edwards
Ø Sindrom Metafemale
Ø Sindrom Patau
Buah tanpa biji
Dampak mutasi yang
menguntungkan
Mutasi alami
dan buatan
pada tanaman
Sansevieria
Penggunaan
kolkisin pada
semangka
tanpa biji
Penggunaan
radiasi sinar
gamma pada
sorgum
Penggunaan
sinar radioaktif
(radioterapi)
pada
pengobatan
kanker
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Dampak Mutasi yang Bersifat
Menguntungkan
BAB
EVOLUSI
A. Perkembangan Teori
Evolusi Darwin
B. Petunjuk Adanya
Evolusi dan Mekanisme
Evolusi
IX
Kembali ke daftar isi
Perkembangan Teori Evolusi
Teori Evolusi Darwin
A. Perkembangan Teori Evolusi
Darwin
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
• Perubahan batuan, pulau, dan benua dapat memengaruhi kehidupan makhluk hidup
(Charles Lyell).
• Kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi
pangan sehingga menimbulkan persaingan dalam kelangsungan hidup manusia
(Thomas Robert Malthus).
• Data sebaran flora dan fauna oleh Wallace.
• Darwin menemukan berbagai bentuk paruh burung finch dan kura-kura berukuran
besar dengan cangkang seperti kubah di Kepulauan Galapagos.
Perkembangan Teori Evolusi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Evolusi mulai dipelajari setelah adanya tulisan bangsa Yunani pada awal Masehi. Beberapa filsuf yang
memengaruhi timbulnya teori evolusi yaitu Thales (640 - 540 SM), Anaximander (611-547 SM), Empedocles
(490-430 SM), dan Aristoteles (384–323 SM). Aristoteles mengemukakan gagasan evolusinya berdasarkan
metafisika, bahwa alam berubah dari bentuk sederhana menjadi lebih kompleks dan sempurna.
Ilmuwan yang paling memengaruhi perkembangan teori evolusi adalah Charles Robert Darwin (1809–
1882) hingga dia dikenal sebagai Bapak Evolusi. Beberapa faktor yang memengaruhi teori evolusi
yang dikemukakan Darwin sebagai berikut.
Dalam bukunya yang berjudul On The Origin of Species by
Means of Natural Selection, Darwin menyatakan bahwa
seleksi alam merupakan faktor pendorong terjadinya
evolusi.
1. Hasil perkawinan makhluk hidup yang berlebihan
(over production) memungkinkan terjadinya variasi
baik warna, bentuk, maupun kemampuan
beradaptasi.
2. Adanya beberapa faktor pembatas di alam yang
memengaruhi populasi.
3. Tingkat kesuksesan perkembangbiakan menentukan
pertumbuhan populasi makhluk hidup.
4. Individu yang mampu beradaptasi akan mewariskan
sifat-sifat unggul pada generasi berikutnya.
Teori Evolusi Darwin
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Beberapa hal pokok tentang teori evolusi Darwin dituangkan
dalam bukunya yang berjudul On The Origin of Species by Means
of Natural Selection.
1. Di muka bumi ini tidak ada individu yang benar-benar sama.
2. Setiap populasi berkecenderungan untuk bertambah banyak.
3. Suatu individu harus berjuang mempertahankan hidup agar
mampu berkembang biak.
4. Pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus.
Hal Pokok dalam Teori Evolusi Darwin
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
• Teori yang menentang teori evolusi Darwin adalah teori intellegent design.
• Teori intelligent design mengemukakan bahwa makhluk hidup berubah
dari masa ke masa karena memang sudah dirancang atau sudah didesain
sebelum kemunculannya.
• Kesimpulan teori intellegent design:
1. Merupakan pemikiran baru yang berlawanan dengan teori evolusi
Darwin.
2. Objek alam semesta termasuk makhluk hidup menunjukkan adanya
tanda-tanda perancangan, bukan dari hasil proses seleksi alam yang tak
terbimbing.
3. Teori ini menangkap tanda-tanda perancangan dengan analisis
kuantitatif.
Teori yang Menentang Teori Evolusi Darwin
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Petunjuk adanya evolusi
• Adanya variasi makhluk hidup
yang berasal dari satu keturunan.
• Adanya fosil di berbagai lapisan
bumi.
• Homologi dan analogi alat-alat
tubuh pada makhluk hidup.
• Embriologi perbandingan.
• Petunjuk alat tubuh yang tersisa.
• Petunjuk-petunjuk secara
biokimia.
B. Petunjuk Adanya Evolusi dan Mekanisme Evolusi
Homologi tungkai depan Mammalia
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Embriologi Perbandingan
Mekanisme Evolusi
• Hukum Hardy-Weinberg
• Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Evolusi
• Terbentuknya Spesies Baru (Spesiasi)
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bagian gambar dengan hubungan ID rId7 tidak ditemukan dalam file.
§ Syarat-syarat hukum Hardy-Weinberg sebagai berikut.
1. Ukuran populasi cukup besar.
2. Populasi tersebut terisolasi.
3. Tidak terjadi mutasi atau jika terjadi mutasi harus setimbang.
4. Perkawinan terjadi secara acak.
5. Tidak ada seleksi alam.
§ Hukum Hardy-Weinberg dirumuskan sebagai berikut.
Hukum Hardy-Weinberg
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Faktor-Faktor Pendorong
Terjadinya Evolusi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Seleksi Alam Mutasi gen
Hanyutan genetik
(genetic draft)
Aliran gen
(gen flow)
Perkawinan tidak
acak
• Spesiasi adalah proses
pembentukan spesies baru yang
berbeda dari spesies sebelumnya
melalui proses
perkembangbiakan secara
natural.
• Spesiasi dapat terjadi jika
memenuhi beberapa persyaratan
yaitu terjadinya perubahan
lingkungan, adanya relung
(niche) yang kosong, dan adanya
keanekaragaman suatu
kelompok.
• Terbentuknya spesies baru atau
spesiasi terjadi melalui proses
isolasi geografi dan radiasi
adaptif.
Terbentuknya Spesies Baru (Spesiasi)
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB
BIOTEKNOLOGI
A. Pengertian dan Prinsip
Dasar Bioteknologi Serta
Jenis-Jenis Bioteknologi
B. Produk Bioteknologi dan
Dampaknya bagi
Kehidupan
X
Kembali ke daftar isi
A. Pengertian dan Prinsip Dasar Bioteknologi Serta
Jenis-Jenis Bioteknologi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Pengertian dan Prinsip Dasar Bioteknologi
Teknik yang Digunakan dalam Bioteknologi Modern
Jenis-jenis Bioteknologi
v Bioteknologi didefinisikan sebagai
teknologi yang memanfaatkan organisme
atau bagian-bagiannya untuk
mendapatkan barang dan jasa dalam skala
industri untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
v Dalam perkembangan lebih lanjut,
bioteknologi didefinisikan sebagai
pemanfaatan prinsip-prinsip dan
kerekayasaan terhadap organisme, sistem,
atau proses biologis untuk menghasilkan
atau meningkatkan potensi organisme
maupun menghasilkan produk dan jasa
bagi kepentingan hidup manusia.
Pengertian dan Prinsip Dasar
Bioteknologi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Jenis-Jenis Bioteknologi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
• Kelebihan: biaya produksi murah, teknologi menggunakan peralatan
sederhana, dan pengaruh jangka panjang sudah diketahui.
• Kelemahan: Perbaikan genetik tidak terarah, memerlukan waktu
relatif lama, belum ada pengkajian prinsip-prinsip ilmiah, hasil tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, tidak dapat mengatasi
ketidaksesuaian genetik, hanya diproduksi dalam skala kecil, dan
prosesnya relatif belum steril.
Bioteknologi
konvensional
• Kelebihan: Hasil dapat diperhitungkan, dapat mengatasi kendala
ketidaksesuaian genetik, perbaikan sifat genetik dapat dilakukan
secara terarah, dan dapat menghasilkan organisme yang sifat
barunya tidak ada pada sifat alaminya.
• Kelemahan: Biaya produksi relatif lebih mahal, memerlukan
teknologi canggih, dan pengaruh jangka panjang belum diketahui.
Bioteknologi
modern
Teknik yang Digunakan
dalam Bioteknologi Modern
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
1. DNA Rekombinan
2. Fusi Protoplasma
3. Kultur Jaringan
4. Kloning
5. Teknik Bayi Tabung
DNA Rekombinan
• Proses DNA rekombinan
meliputi:
1. Isolasi DNA
2. Transplantasi gen atau
DNA
3. Memasukkan DNA
rekombinan ke dalam sel
hidup
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Fusi protoplasma
• Fusi protoplasma disebut juga teknologi hibridoma adalah teknik penggabungan
dua sel yang berasal dari jaringan berbeda sehingga menghasilkan sel hibrid
yang memiliki sifat kedua sel tersebut.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kultur Jaringan
• Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif
buatan yang didasarkan pada sifat totipotensi tumbuhan.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kloning
• Kloning atau transplantasi atau pencangkokan nukleus digunakan
untuk menghasilkan individu yang secara genetik identik dengan
induknya.
• Hewan hasil kloning misalnya domba Dolly.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Teknik Bayi Tabung
• Teknik bayi tabung bertujuan untuk membantu pasangan suami
istri yang sulit memperoleh keturunan.
• Pembuahan yang dilakukan pada teknik bayi tabung berada di
luar tubuh induk betina (fertilisasi in vitro).
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
q Dampak di Bidang Lingkungan
q Dampak di Bidang Sosial Ekonomi
q Dampak terhadap Kesehatan
q Dampak Etika Moral
q Bidang Pangan
q Bidang Pertanian dan Peternakan
q Bidang Kedokteran
q Bidang Lingkungan
B. Produk Bioteknologi dan
Dampaknya bagi Kehidupan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Penerapan Bioteknologi
Dampak Penerapan
Bioteknologi bagi Kehidupan
Bidang
Pangan
Tempe
Taoco
Kecap
Oncom Merah
Oncom Hitam
Tapai
Roti
Yoghurt
Keju
Mentega
Probiotik
Minuman
Beralkohol
Sayuran
Fermentasi
Nata de
coco
PST
Miko-protein
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Penerapan Bioteknologi
Bidang Pangan
Bidang Pertanian dan Peternakan
Bidang Pertanian
• Padi transgenik
• Bunga Antilayu
• Buah Tomat Tahan Busuk
• Tanaman Kapas Antiserangga
Bidang Peternakan
• Sapi Perah dengan Hormon Manusia
• Bovin Somatotropin (BST)
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bidang Kedokteran
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Bidang Lingkungan
Menangani Pencemaran
Lingkungan
Untuk pemurnian
logam
Untuk mengatasi
pencemaran
akibat tumpahan
minyak di laut
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Dampak di Bidang Lingkungan
Dampak
Positif
Mengurangi
pencemaran
lingkungan akibat
pemakaian pestisida.
Mengurangi
pencemaran limbah
dengan penggunaan
Thiobacillus
ferrooxidans.
Dampak
Negatif
Menimbulkan
kerusakan pada
ekosistem.
Hilangnya plasma
nutfah.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Dampak Penerapan Bioteknologi bagi Kehidupan
Dampak di Bidang Sosial Ekonomi
Dampak
Positif
Terjadi persaingan
untuk mencari
tanaman atau hewan
varietas baru.
Dampak
Negatif
Terjadi
kesenjangan sosial
dan ekonomi pada
masyarakat.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Dampak terhadap Kesehatan
Dampak
Positif
Adanya penemuan
produk-produk obat
maupun hormon hasil
rekayasa genetika.
Dampak
Negatif
Mengakibatkan
timbulnya alergi.
Mengakibatkan
seseorang menjadi
resistan terhadap
beberapa jenis
antibiotik tertentu.
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Dampak Etika Moral
Penerapan teknologi kloning yang dikhawatirkan akan
diterapkan pada manusia dianggap merendahkan martabat
manusia. Kloning pada manusia sangat ditentang karena tidak
sesuai dengan etika moral dan melanggar aturan agama.
Kembali ke daftar isi

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Power Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdf

Biokimia pres [compatibility mode] 0
Biokimia pres [compatibility mode] 0Biokimia pres [compatibility mode] 0
Biokimia pres [compatibility mode] 0
Muhamad Izzah
 
Metabolisme keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...
Metabolisme  keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...Metabolisme  keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...
Metabolisme keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...
Devia Rahayu
 
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2  metabolisme organisme kelas XII SMABab 2  metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
Tezzara Clara Sutjipto
 
BAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptx
BAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptxBAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptx
BAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptx
AyuPuspita73
 
Komponen kimiawi sel
Komponen kimiawi selKomponen kimiawi sel
Komponen kimiawi sel
Eka S
 
Praktikum bio protein
Praktikum bio proteinPraktikum bio protein
Praktikum bio protein
ganidonk
 
6108825 metabolisme
6108825 metabolisme6108825 metabolisme
6108825 metabolisme
Juliar Bio
 

Ähnlich wie Power Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdf (20)

Biologi M2KB4
Biologi M2KB4Biologi M2KB4
Biologi M2KB4
 
Tik riska tugas 4
Tik riska tugas 4Tik riska tugas 4
Tik riska tugas 4
 
Biokimia pres [compatibility mode] 0
Biokimia pres [compatibility mode] 0Biokimia pres [compatibility mode] 0
Biokimia pres [compatibility mode] 0
 
Metabolisme keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...
Metabolisme  keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...Metabolisme  keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...
Metabolisme keterkaitan protein, karbohidrat dan lemak (devia dr erika .a, m...
 
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdfbab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
bab2metabolismeorganisme-131016072110-phpapp01.pdf
 
Buku xii bab 2 (Metabolisme)
Buku xii bab 2 (Metabolisme)Buku xii bab 2 (Metabolisme)
Buku xii bab 2 (Metabolisme)
 
Makalalah metabolisme tubuh
Makalalah  metabolisme tubuhMakalalah  metabolisme tubuh
Makalalah metabolisme tubuh
 
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2  metabolisme organisme kelas XII SMABab 2  metabolisme organisme kelas XII SMA
Bab 2 metabolisme organisme kelas XII SMA
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
BAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptx
BAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptxBAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptx
BAB 2 METABOLISME KELAS XII.pptx
 
Komponen kimiawi sel
Komponen kimiawi selKomponen kimiawi sel
Komponen kimiawi sel
 
Biokimia glikolisis
Biokimia glikolisisBiokimia glikolisis
Biokimia glikolisis
 
Biokimia glikolisis
Biokimia glikolisisBiokimia glikolisis
Biokimia glikolisis
 
persentasi metabolisme.pptx
persentasi metabolisme.pptxpersentasi metabolisme.pptx
persentasi metabolisme.pptx
 
Enzim katalase
Enzim katalaseEnzim katalase
Enzim katalase
 
Praktikum bio protein
Praktikum bio proteinPraktikum bio protein
Praktikum bio protein
 
Biomolekul dan aplikasi.ppt
Biomolekul dan aplikasi.pptBiomolekul dan aplikasi.ppt
Biomolekul dan aplikasi.ppt
 
Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme Metabolisme mikroorganisme
Metabolisme mikroorganisme
 
6108825 metabolisme
6108825 metabolisme6108825 metabolisme
6108825 metabolisme
 
Makalah protein plasma
Makalah protein plasmaMakalah protein plasma
Makalah protein plasma
 

Mehr von TiaInsanNurfadillah1 (9)

Etika Lingkungan Daerah Jawa Barat untuk matapelajaran Pendidikan Lingkungan ...
Etika Lingkungan Daerah Jawa Barat untuk matapelajaran Pendidikan Lingkungan ...Etika Lingkungan Daerah Jawa Barat untuk matapelajaran Pendidikan Lingkungan ...
Etika Lingkungan Daerah Jawa Barat untuk matapelajaran Pendidikan Lingkungan ...
 
ETIKA LINGKUNGAN BIOSENTRISME.pptx
ETIKA LINGKUNGAN  BIOSENTRISME.pptxETIKA LINGKUNGAN  BIOSENTRISME.pptx
ETIKA LINGKUNGAN BIOSENTRISME.pptx
 
jamurfungi-150315203354-conversion-gate01.pdf
jamurfungi-150315203354-conversion-gate01.pdfjamurfungi-150315203354-conversion-gate01.pdf
jamurfungi-150315203354-conversion-gate01.pdf
 
bab-5-fungi.ppt
bab-5-fungi.pptbab-5-fungi.ppt
bab-5-fungi.ppt
 
Glikolisis-Kelompok 3.pptx
Glikolisis-Kelompok 3.pptxGlikolisis-Kelompok 3.pptx
Glikolisis-Kelompok 3.pptx
 
Delaney · SlidesMania.pptx
Delaney · SlidesMania.pptxDelaney · SlidesMania.pptx
Delaney · SlidesMania.pptx
 
alkohol .pdf
alkohol .pdfalkohol .pdf
alkohol .pdf
 
klasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidupklasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidup
 
Klasifikasi MH-WPS Office.pptx
Klasifikasi MH-WPS Office.pptxKlasifikasi MH-WPS Office.pptx
Klasifikasi MH-WPS Office.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Power Point PR Biologi 12 FULL pdf .pdf

  • 1. BIOLOGI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam SMA/MA Kelas XII Disklaimer Daftar isi
  • 2. Disklaimer • PowerPoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. • Materi PowerPoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. • Dengan berbagai alasan, materi dalam PowerPoint ini disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja. • Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan. • Harapan kami, dengan PowerPoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
  • 3. BAB I Pertumbuhan dan Perkembangan BAB II Metabolisme Sel BAB III Substansi Materi Genetik BAB IV Pembelahan Sel BAB V Pola Pewarisan Sifat pada Hukum Mendel BAB VI Pola-Pola Hereditas Pautan BAB VII Hereditas pada Manusia BAB VIII Mutasi BAB IX Evolusi BAB X Bioteknologi Daftar Isi S E M E S T E R 1 S E M E S T E R 2
  • 4. BAB PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN I Kembali ke daftar isi A. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan serta Manusia C. Merencanakan dan Melaksanakan Percobaan tentang Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan serta Perkembangan pada Tumbuhan
  • 5. A. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan 2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 6. 1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (volume, massa, tinggi) pada makhluk hidup yang bersifat irreversible. Perkembangan adalah proses perubahan yang menyertai pertumbuhan menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup. Pertambahan Tinggi Tanaman Munculnya Bunga
  • 7. Grafik Sigmoid Pengukuran pertumbuhan dapat dinyatakan dalam bentuk grafik sigmoid. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 8. Jenis-Jenis Perkecambahan • Perkecambahan Epigeal • Perkecambahan Hipogeal Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 9. Jenis-jenis Pertumbuhan • Pertumbuhan Primer • Pertumbuhan Sekunder Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 10. 2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Faktor Internal Faktor Eksternal Intraseluler Interseluler Gen Auksin Air Giberelin Cahaya Sitokinin Kelembapan Hormon Etilen Nutrien Asam Absisat Suhu Asam Traumalin Oksigen Kalin Nilai pH
  • 11. B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan serta Manusia 1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab 2. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia
  • 12. 1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan • Tahap Morulasi • Tahap Blastulasi • Tahap Gastrulasi • Tahap Organogenesis Fase Embrionik • Metamorfosis • Metagenesis Fase Pasca Embrionik Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 13. Metamorfosis Metamorfosis adalah perubahan bentuk secara bertahap yang dialami hewan semasa hidupnya Metamorfosis tidak sempurna Metamorfosis sempurna Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 14. Metagenesis • Metagenesis Obelia • Metagenesis Aurelia Metagenesis adalah pergiliran keturunan dari generasi gametofit ke generasi sporofit atau sebaliknya Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 15. 2. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia Masa Balita (Bawah Lima Tahun, 0–5 Tahun) Masa Kanak-Kanak (6–10 Tahun) Masa Remaja (11–18 Tahun) Masa Dewasa (19–50 Tahun) Masa Lanjut Usia (Manula, 50 Tahun ke Atas) Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 16. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan serta Manusia Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Faktor Internal Faktor Eksternal Gen Hormon Hewan Manusia Tiroksin Tiroksin Nutrien Somatomedin Somatotropin Air Ekdison dan Juvenil Testosteron Cahaya Matahari Estrogen Oksigen Progesteron Lingkungan
  • 17. C. Merencanakan dan Melaksanakan Percobaan tentang Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan serta Perkembangan pada Tumbuhan Merancang Percobaan Melakukan Percobaan Menganalisis Data dan Menarik Kesimpulan Menyusun Laporan Percobaan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 18. BAB METABOLISME SEL II Kembali ke daftar isi A. Enzim B. Katabolisme C. Anabolisme
  • 19. A. Enzim 1. Komponen Enzim 2. Sifat-Sifat Enzim 3. Mekanisme Kerja Enzim 4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 20. 1. Komponen Enzim Berdasarkan komponen penyusunnya, enzim dibedakan menjadi enzim sederhana dan enzim kompleks. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Enzim Sederhana Enzim Kompleks
  • 21. 2. Sifat-sifat Enzim Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab ØDipengaruhi oleh suhu dan pH. ØBekerja secara spesifik. ØBekerja secara bolak-balik (reversible). ØDiperlukan dalam jumlah sedikit. ØDapat bereaksi dengan substrat asam atau basa. ØBerupa koloid. ØDapat digunakan berulang kali.
  • 22. Mekanisme Kerja Enzim Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Grafik Energi Aktivasi Enzim
  • 23. Mekanisme Kerja Enzim • Lock and Key Theory (Teori Gembok dan Kunci) • Induced Fit Theory (Teori Ketepatan Induksi) Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 24. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Bagian gambar dengan hubungan ID rId3 tidak ditemukan dalam file. Bagian gambar dengan hubungan ID rId3 tidak ditemukan dalam file. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Bagian gambar dengan hubungan ID rId3 tidak ditemukan dalam file. Suhu Konsentrasi Enzim Konsentrasi Substrat pH Inhibitor Aktivitor
  • 25. B. Katabolisme 1. Pengertian Katabolisme Katabolisme adalah proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa- senyawa yang lebih sederhana 2. Macam-Macam Katabolisme Dalam tubuh terjadi beberapa proses katabolisme. a. Katabolisme karbohidrat. b.Katabolisme lemak dan protein. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 26. 1. Respirasi Aerob (Membutuhkan Oksigen) • Respirasi Aerob melalui Jalur Siklus Krebs • Respirasi aerob melalui jalur pentosa fosfat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Katabolisme Karbohidrat
  • 27. Glikolisis • Terjadi di sitosol • Reaksi: • Hasil: 2 asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 28. Dekarboksilasi Oksidatif • Pada sel eukariotik terjadi di mitokondria, sedangkan pada sel prokariotik terjadi di sitosol. • Reaksi: • Hasil: 2 asetil Co-A, 2 CO2, dan 2 NADH Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 29. Siklus Krebs • Terjadi di matriks mitokondria • Reaksi: • Hasil: 4 CO2, 6 NADH, 2 FADH2 , dan 2 ATP Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 30. Sistem Transpor Elektron • Terjadi di membran dalam mitokondria • Hasil: 6 H2O dan 32 ATP • Jumlah total ATP yang dihasilkan dalam respirasi aerob melalui jalur siklus Krebs sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 31. Respirasi Aerob melalui Jalur Pentosa Fosfat • Reaksi: • Hasil: CO2 dan 2 NADPH2 Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 32. 2. Respirasi Anaerob (tanpa membutuhkan oksigen) • Fermentasi Asam Laktat • Fermentasi Alkohol Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Katabolisme Karbohidrat
  • 33. • Katabolisme Lemak ØDibantu oleh enzim lipase. ØDimulai dengan pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. ØAsam lemak diubah menjadi asetil CoA. ØGliserol akan diubah menjadi fosfogliseraldehid (PGAL). • Katabolisme Protein Ø Dimulai dengan pemecahan protein yang dibantu oleh enzim protease dan peptidase menjadi asam amino. Ø Asam amino mengalami reaksi deaminasi yang menghasilkan gugus amin (NH3) dan asam keto. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Katabolisme Lemak dan Protein
  • 34. C. Anabolisme 1. Pengertian Anabolisme Anabolisme merupakan proses penyusunan senyawa kompleks dari senyawa-senyawa yang lebih sederhana. 2. Macam-Macam Anabolisme a. Fotosintesis b. Kemosintesis c. Sintesis Lemak dan Protein Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 35. Fotosintesis • Reaksi Terang • Reaksi Gelap Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 36. Reaksi Gelap Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Bagian gambar dengan hubungan ID rId5 tidak ditemukan dalam file. Berdasarkan reaksi pengikatan CO2 dari udara tanaman dibedakan menjadi tiga macam yaitu tanaman C3, tanaman C4, dan tanaman CAM. Tanaman C3 Tanaman C4 Tanaman CAM
  • 37. Kemosintesis • Kemosintesis adalah proses penyusunan bahan organik (karbohidrat) dari H2O dan CO2 menggunakan energi kimia. • Kemosintesis terjadi pada berbagai kelompok bakteri seperti bakteri nitrifikasi dan bakteri belerang. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Bakteri Nitrifikasi Bakteri Belerang
  • 38. Perbedaan Fotosintesis dan Kemosintesis Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 39. Sintesis Lemak dan Protein • Sintesis Lemak Ø Sintesis maupun pembongkaran lemak terjadi dengan bantuan enzim lipase. Ø Apabila gliserol ditambah tiga molekul asam lemak akan tersusun suatu ester yang disebut lemak. Ø Enzim lipase juga dapat membongkar lemak menjadi asam lemak dan gliserol. • Sintesis Protein Ø Protein di dalam sel tersusun dari asam amino yang proses pembentukannya melibatkan DNA, RNA, dan ribosom. Ø Protein tidak disintesis langsung oleh gen, melainkan melalui proses transkripsi dan translasi. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 40. BAB SUBSTANSI MATERI GENETIK A. Kromosom, DNA, dan Gen B. Sintesis Protein III Kembali ke daftar isi
  • 41. A. Kromosom, DNA, dan Gen Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Kromosom • Struktur padat yang terdiri atas asam nukleat (DNA dan RNA) dan protein. • Terletak di nukleus. • Berperan dalam hereditas karena mengandung faktor pengendali keturunan atau gen. • Panjang antara 0,2 – 50 mikron dan diameter antara 0,2-20 mikron. • Tipe kromosom meliputi autosom dan gonosom.
  • 42. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab DNA • Ditemukan dalam nukleus. • Memiliki rantai double helix. • Komponen gula berupa deoksiribosa. • Basa nitrogen terdiri atas purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (sitosin dan timin). • Memiliki gugus fosfat. • Berperan dalam penurunan sifat dan sintesis protein. • Replikasi DNA meliputi replikasi konservatif, semi konservatif, dan dispersif. • Enzim yang berperan dalam replikasi yaitu enzim helikase, polimerase, dan ligase.
  • 43. Gen • Berperan dalam mengatur proses metabolisme dan menyampaikan informasi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya. • Terletak dalam lokus kromosom yang tersusun berderet secara linear. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 44. RNA • Ditemukan dalam sitoplasma terutama dalam ribosom dan nukleus. • Memiliki rantai single helix. • Komponen gula berupa ribosa. • Basa nitrogen atas purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (sitosin dan urasil). • Memiliki gugus fosfat. • Berperan dalam sintesis protein. • Ada tiga tipe RNA yaitu rRNA, mRNA, dan tRNA Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab B. Sintesis Protein Proses penerjemahan gen menjadi urutan asam amino yang akan disintesis menjadi polipeptida. Dalam sintesis protein melibatkan RNA.
  • 46. Transkripsi Bagian gambar dengan hubungan ID rId2 tidak ditemukan dalam file. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 47. Translasi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 48. BAB PEMBELAHAN SEL A. Pembelahan Amitosis, Mitosis, dan Meiosis B. Gametogenesis IV Kembali ke daftar isi
  • 49. Berdasarkan ada atau tidaknya tahap-tahap pembelahan, pembelahan sel dibagi menjadi tiga yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis. a. Amitosis b. Mitosis c. Meiosis Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab A. Pembelahan Amitosis, Mitosis, dan Meiosis
  • 50. • Pembelahan sel melalui tahapan yang sederhana. • Terjadi pada organisme prokariotik. • Ketika tidak membelah, sel dalam kondisi interfase. Karena tidak ada fase lain dalam siklus hidupnya, maka hampir seluruh siklus sel prokariotik adalah interfase. Amitosis Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 51. q Terjadi pada organisme yang mengalami pertumbuhan, perbaikan, atau reproduksi aseksual. q Pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anakan dengan materi genetik yang identik dari sel induk. q Jumlah kromosom sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. q Siklus sel terdiri atas dua fase yaitu fase pertumbuhan (interfase) dan fase pembelahan (mitosis). Mitosis Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 52. Interfase o Pada saat interfase, sel tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi, tetapi sel tersebut aktif melakukan metabolisme. q Interfase terdiri dari tiga fase yaitu gap-1 atau fase tumbuh pertama (G1), sintesis (S), dan gap-2 atau fase tumbuh kedua (G2). Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 53. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Fase Pembelahan Mitosis Profase § Benang-benang kromatin memendek dan menebal membentuk kromatid. § Kromatid berpasangan membentuk kromosom. § Membran nukleus dan nukleolus menghilang. § Pada sel hewan, sentriol mengalami pembelahan. Sentriol tersebut memisah menuju kutub yang berlawanan. § Benang spindel mulai mengatur diri sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk pancaran (aster). Metafase • Terbentuk benang spindel kromosom terlihat semakin jelas. • Kromosom berada di daerah ekuator sel. • Setiap kromosom masih terdiri atas 2 kromatid yang terkait pada sentromernya. • Pada setiap sentromer ada 2 kinetokor yang masing-masing dikaitkan dengan benang spindel.
  • 54. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Fase Pembelahan Mitosis Anafase § Benang-benang spindel memendek. § Kromatid menuju kutub yang berlawanan. § Mulai terjadi sitokinesis (sitokinesis dimulai). Telofase § Kromatid telah sampai di kutub- kutub yang berlawanan. § Kromatid menipis dan memanjang menjadi kromatin. § Kumpulan kromatin membentuk anak inti. § Terbentuk membran nukleus di luar anak inti. § Sitokinesis selesai, terbentuk dua sel anakan.
  • 55. Meiosis (Pembelahan Reduksi) Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab v Pembelahan meiosis menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom setengah jumlah kromosom sel induk. v Pembelahan meiosis bertujuan untuk berkembang biak secara seksual yaitu dalam proses pembentukan gamet (gametogenesis). v Meiosis mengalami pembelahan inti dua kali sehingga satu sel diploid (2n) akan menghasilkan empat sel haploid (n). v Sebelum pembelahan meiosis terjadi, sel mengalami fase pertumbuhan (interfase) seperti pada tahap pembelahan mitosis.
  • 56. Interfase • Sel mempersiapkan diri untuk membelah secara meiosis saat menjalani fase G1, fase S, dan fase G2 dari interfase. • Selama interfase, sel tumbuh ke ukuran dewasa dan menyalin DNA-nya. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 57. Meiosis I Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Profase I vTahap leptoten vTahap zigoten vTahap pakiten vTahap diploten vTahap diakinesis Metafase I v Kromosom homolog (tetrad) bergerak ke bidang ekuator dengan sentromer mengarah ke kutub. v Tiap-tiap kromosom berikatan dengan benang spindel pada bagian sentromer.
  • 58. Meiosis I Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Anafase I v Kromosom homolog ditarik oleh benang spindel ke arah kutub pembelahan sehingga tetrad berpisah dan kromosom bergerak menuju kutub yang berlawanan. v Membran sel mulai melekuk di bagian tengah. v Tujuan anafase I yaitu membagi isi kromosom diploid menjadi haploid. Telofase I v Retikulum endoplasma membentuk membran inti di sekitar kelompok kromosom pada kutub pembelahan. v Nukleolus mulai terbentuk. v Terjadi sitokinesis yaitu pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian sehingga terbentuk dua sel anakan dengan kromosom yang sudah haploid.
  • 59. Meiosis II Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Profase II o Membran nukleus dan nukleolus mulai menghilang kembali. o Sentrosom membelah dan sepasang sentriol memisah menuju kutub-kutub yang berlawanan dan di antara keduanya muncul benang pindel yang memancar dari kedua sentriol. o Waktu ini lebih singkat dibanding tahap lainnya. Metafase II o Setiap kromosom haploid (berisi dua kromatid) tertarik ke bidang ekuator. o Terbentuk benang-benang spindel, salah satu ujungnya melekat pada sentromer khususnya di bagian kinetokor dan ujung lainnya membentang menuju kutub pembelahan yang berlawanan.
  • 60. Meiosis II Bagian gambar dengan hubungan ID rId2 tidak ditemukan dalam file. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Anafase II o Spindel menarik kromatid menuju kutub pembelahan yang berlawanan. o Kedua kromatid bergerak menuju kutub yang berbeda. o Pada akhir anafase, membran sel mulai melekuk. Telofase II o Kromatid di kutub berubah menjadi benang-benang kromatin. o Membran nukleus dan inti haploid terbentuk. o Kromosom menipis dan memanjang menjadi benang-benang kromatin. o Terjadi sitokinesis sehingga terbentuk empat sel anakan haploid.
  • 61. Gametogenesis pada hewan dan manusia Spermatogenesis Oogenesis Gametogenesis pada tumbuhan Mikrosporogenesis Makrosopogenesis Gametogenesis Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 62. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Gametogenesis pada Hewan dan Manusia
  • 63. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Gametogenesis pada Tumbuhan Mikrosporogesis Makrosporogenesis
  • 64. Keterkaitan Meiosis dengan Fertilisasi Makhluk Hidup Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Bagian gambar dengan hubungan ID rId4 tidak ditemukan dalam file. Pemilahan kromosom secara independen Pindah silang Fertilisasi random
  • 65. BAB POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL A. Hukum Mendel B. Penyimpangan Semu terhadap Hukum Mendel V Kembali ke daftar isi
  • 66. Hukum I Mendel • Mendel melakukan persilangan monohibrid Hukum II Mendel • Mendel melakukan persilangan dihibrid A. Hukum Mendel Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 67. Hukum I Mendel • Mendel melakukan persilangan tanaman kacang ercis berbiji bulat dengan tanaman kacang ercis berbiji keriput. Perhatikan diagram persilangan berikut! Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 68. Mendel melakukan persilangan Mirabilis jalapa berwarna merah dengan Mirabilis jalapa berwarna putih. Warna merah bersifat intermediat terhadap warna putih. Perhatikan diagram persilangan berikut! Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Hukum I Mendel Perbandingan genotipe F2 = MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1. Perbandingan fenotipe F2 = Merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1
  • 69. Mendel menggunakan dua sifat beda dari tanaman kacang ercis yaitu bentuk dan warna biji. Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis berbiji bulat–kuning dengan tanaman kacang ercis berbiji keriput–hijau. Perhatikan diagram persilangan berikut! Hukum II Mendel Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Hukum II Mendel
  • 70. • Perkawinan resiprok merupakan perkawinan kebalikan dari yang semula dilakukan. • Persilangan ini bertujuan untuk membuktikan induk jantan dan induk yang betina memiliki kesempatan yang sama dalam pewarisan sifat. • Contoh persilangan dalam perkawinan resiprok seperti diagram di samping. Perkawinan Resiprok Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Macam-macam Perkawinan dalam Hukum Mendel
  • 71. • Perkawinan balik adalah perkawinan antara individu F1 dengan salah satu induknya. Persilangan ini bertujuan untuk mencari genotipe induk. • Contoh persilangan dalam perkawinan balik sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Perkawinan Back Cross
  • 72. • Uji silang adalah perkawinan individu F1 dengan induknya yang bersifat homozigot resesif. Persilangan ini bertujuan untuk mengetahui apakah individu induk bersifat homozigot atau heterozigot. • Contoh persilangan dalam uji silang sebagai berikut. Tikus hitam disilangkan dengan induk tikus putih menghasilkan keturunan 50% tikus hitam dan 50% tikus putih, bersifat heterozigot atau homozigotkah genotipe tikus hitam tersebut? Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Uji Silang (Test Cross)
  • 73. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab B. Penyimpangan Semu terhadap Hukum Mendel Tidak semua hasil persilangan sesuai dengan hukum Mendel. Beberapa ilmuwan menemukan adanya penyimpangan-penyimpangan. penyimpangan tersebut bersifat semu karena pola dasarnya masih sama dengan hukum Mendel. Penyimpangan semu akibat interaksi gen terdapat lima macam sebagai berikut. 1. Epistasi dan hipostasi 2. Kriptomeri 3. Polimeri 4. Gen-gen komplementer 5. Atavisme
  • 74. 1. Epistasi dan Hipostasi • Sebuah atau sepasang gen yang menutupi ekspresi gen lain yang tidak sealel disebut gen epistasi, sedangkan gen yang dikalahkan dinamakan gen hipostasi. • Macam epistasi dan hipostasi yaitu epistasi dominan, epistasi resesif, serta epistasi dominan dan resesif. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Epistasi Dominan Epistasi Resesif
  • 75. • Kriptomeri adalah peristiwa munculnya karakter tertentu apabila gen dominan bersama-sama dengan gen dominan lainnya. Jika gen berdiri sendiri, karakternya akan tersembunyi (kriptos). • Contohnya warna bunga Linnaria maroccana yang ditentukan oleh pigmen hemosianin dan sifat keasaman plasma sel. Pigmen hemosianin akan berwarna merah pada plasma yang asam dan berwarna ungu pada plasma yang bersifat basa. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab 2. Kriptomeri
  • 76. • Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah). • Polimeri terjadi karena adanya interaksi antara dua gen atau lebih sehingga disebut gen ganda. • Contoh persilangan gandum berbiji merah gelap (M1M1M2M2) dengan gandum berbiji putih (m1m1m2m2) diperoleh perbandingan fenotipe F2-nya = merah : putih = 15 : 1. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab 3. Polimeri
  • 77. • Gen-gen komplementer adalah gen yang saling berinteraksi dan saling melengkapi sehingga memunculkan fenotipe tertentu. • Apabila ada salah satu gen tidak hadir maka pemunculan karakter fenotipe tersebut akan terhalang atau tidak sempurna. • Contohnya pada warna bunga Lathyrus odoratus. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab 4. Gen-gen Komplementer
  • 78. • Atavisme merupakan interaksi beberapa gen yang mengakibatkan menghilangnya suatu sifat keturunan dan memunculkan suatu sifat keturunan yang berbeda dengan induknya, tetapi sifat induk akan muncul kembali pada generasi selanjutnya. • Contohnya pada persilangan ayam berjengger atau berpial rose (RRpp) dengan ayam berjengger pea (rrPP) menghasilkan F1 berjengger walnut. Jika F1 disilangkan sesamanya menghasilkan perbandingan fenotipe F2 = walnut : rose : pea : single = 9 : 3 : 3 : 1. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab 5. Atavisme
  • 79. BAB POLA-POLA HEREDITAS PAUTAN Pola-Pola Pewarisan Sifat VI Kembali ke daftar isi
  • 80. Pola-Pola Pewarisan Sifat Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Determinasi Seks Pautan Gen Pindah Silang Gagal Berpisah Pautan Seks Gen Letal
  • 81. Determinasi seks merupakan proses penentuan jenis kelamin pada makhluk hidup berdasarkan kromosom kelamin yang diwariskan secara bebas oleh gamet parental kepada keturunannya melalui proses meiosis. Berdasarkan susunan kromosom kelaminnya, tipe penentuan jenis kelamin pada makhluk hidup dibedakan menjadi empat tipe. Determinasi Seks Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Tipe Haplo-Diplo
  • 82. • Pautan merupakan salah satu penyebab penyim- pangan semu terhadap hukum Mendel. • Pautan gen terjadi akibat gen-gen terletak pada lokus yang berdekatan dalam kromosom yang sama dan saat proses pembentukan gamet saling berkait atau berikatan. Pautan Gen Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 83. • Pindah silang merupakan pemisahan dan pertukaran bagian kromatid dari sepasang kromosom homolog. • Pindah silang mengakibatkan terbentuknya empat macam gamet yaitu dua macam gamet yang sifatnya sama dengan induk (tipe parental) dan dua macam gamet yang merupakan hasil pindah silang (tipe rekombinan). • Besarnya nilai pindah silang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Pindah Silang
  • 84. • Gagal berpisah mengakibatkan sel anak kelebihan atau kekurangan kromosom (sel aneuploid). • Gagal berpisah dapat terjadi pada kromosom kelamin (gonosom) dan kromosom tubuh (autosom). Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Gagal Berpisah
  • 85. • Pautan seks adalah peristiwa terdapatnya gen dalam kromosom kelamin. • Pautan seks dapat terjadi pada Drosophila melanogaster, kucing, manusia, dan ayam. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Pautan Seks (Rangkai Kelamin)
  • 86. Gen letal adalah gen yang mengakibatkan kematian jika dalam keadaan homozigot. a. Gen letal dominan Gen letal dominan adalah gen dominan yang dapat mengakibatkan kematian individu apabila memiliki gen homozigot dominan. Namun, apabila individu memiliki gen heterozigot hanya akan mengalami kelainan. Contoh peristiwa gen letal dominan yaitu persilangan antara dua individu penderita brakidaktili. b. Gen letal resesif Gen letal resesif adalah gen resesif yang dapat mengakibatkan kematian individu apabila memiliki gen homozigot resesif. Apabila individu dalam keadaan heterozigot bersifat normal, tetapi pembawa gen letal. Contoh peristiwa gen letal resesif yaitu persilangan antara dua individu tanaman jagung berdaun hijau heterozigot. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Gen Letal
  • 87. BAB HEREDITAS PADA MANUSIA Sifat-Sifat yang Diturunkan pada Manusia 1. Sifat Fisik yang Diturunkan 2. Jenis Kelamin 3. Kelainan atau Penyakit Menurun 4. Golongan Darah pada Manusia VII Kembali ke daftar isi
  • 88. Sifat Fisik yang Diturunkan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 89. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Jenis Kelamin
  • 90. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Kelainan atau Penyakit Menurun Kelainan atau Penyakit yang Diturunkan Melalui Gonosom a. Rangkai kelamin oleh gen resesif Contoh: buta warna, hemofilia, anodontia, hypertrichosis, webbed toes, dan Hyserix gravior. b. Rangkai kelamin gen dominan Contoh: gigi yang kurang email biasanya berwarna cokelat dan mudah rusak.
  • 91. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Kelainan atau Penyakit Menurun Kelainan atau Penyakit yang Diturunkan Melalui Autosom Albino Polidaktili Katarak Anonychia Fenilketonuria (FKU) Dentinogenesis imperfecta Talasemia Sicklemia Botak Brakidaktili Kemampuan mengecap Phenylthiocarbamida (PTC)
  • 92. • Golongan darah sistem ABO paling sering digunakan dalam pesentuhan golongan darah manusia. Golongan darah menurut sistem ABO • Zat anti-M dan anti-N tidak terkandung dalam plasma darah orang sehingga tidak akan terjadi penggumpalan darah pada proses transfusi. Golongan darah menurut sistem MN • Orang yang mempunyai tipe golongan darah Rh+ (bergenotipe RR atau Rr) mempunyai antigen-Rh. Sementara itu, orang yang mempunyai tipe golongan darah Rh– (bergenotipe rr) tidak mempunyai antigen-Rh dalam eritrositnya. Golongan darah menurut sistem Rh Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Golongan Darah
  • 93. BAB MUTASI A. Macam Mutasi B. Dampak Mutasi dalam Kehidupan VIII Kembali ke daftar isi
  • 94. A. Macam Mutasi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab 1. Macam Mutasi Berdasarkan Letak Sel yang Mengalami Mutasi a. Mutasi Somatik • Terjadi pada sel tubuh. • Apabila terjadi pada sel yang sedang aktif membelah akan mengakibatkan keabnormalan ketika lahir. Jika terjadi pada sel dewasa mengakibatkan keabnormalan yang kecil dan dapat ditolerir. • Tidak diwariskan kepada generasi berikutnya. • Contohnya adalah karsinoma. b. Mutasi Genetik • Terjadi pada sel gamet. • Perubahan genetik yang besar dapat mengakibatkan kematian sel gamet. • Apabila perubahan genetik yang tidak begitu besar, sel gamet dapat melakukan pembuahan. • Dapat diwariskan kepada keturunannya. • Contonya adalah mutasi autosomal dan gonosomal.
  • 95. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab 2. Macam Mutasi Berdasarkan Penyebabnya a. Mutasi Alami (Spontan) • Perubahan genetis yang terjadi dengan sendirinya di alam. • Penyebab mutasi ini adalah radiasi sinar kosmis, radiasi radioaktif alam, radiasi sinar ultraviolet, radiasi ionisasi interval dari bahan radioaktif. • Hasil mutasi spontan biasanya bersifat resesif, steril, dan letal. b. Mutasi Induksi (Buatan) • Perubahan genetis yang terjadi oleh usaha manusia. • Mutasi ini sengaja dilakukan dengan menggunakan mutagen fisika dan kimia. • Mutagen kimia misalnya kolkisin, asam nitrat, gan metan, dan senyawa alkil. • Mutagen fisika misalnya radiasi sinar-X, radiasi sinar gamma, radiasi sinar beta, radiasi neutron, radiasi elektron.
  • 96. Mutasi Gen Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi pada susunan basa nukleotida pada molekul gen (DNA), bukan pada lokus atau bagian lain dari kromosom. Macam mutasi gen meliputi delesi, insersi, dan substitusi basa nitrogen. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab 3. Macam Mutasi Berdasarkan Tempat Terjadinya
  • 97. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Mekanisme substitusi terjadi karena peristiwa mutasi diam, mutasi salah arti, dan mutasi tanpa arti. Mutasi Gen
  • 98. Mutasi kromosom atau aberasi adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan jumlah kromosom. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Mutasi Kromosom 1. Mutasi karena Perubahan Struktur Kromosom Delesi Duplikasi Inversi Translokasi Katenasi
  • 99. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Mutasi Kromosom 2. Mutasi karena Perubahan Jumlah Kromosom a. Perubahan Set Kromosom (Aneuploidi) b. Perubahan Pergandaan (Aneusomi) Macam perubahan jumlah kromosom yang dapat mengakibatkan mutasi yaitu:
  • 100. Dampak Mutasi yang Merugikan Dampak Mutasi yang Menguntungkan Bagian gambar dengan hubungan ID rId4 tidak ditemukan dalam file. B. Dampak Mutasi dalam Kehidupan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 101. 1. Dampak Mutasi yang Bersifat Merugikan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab a. Kelainan pada Manusia Akibat Mutasi Gen b. Kelainan pada Manusia Akibat Mutasi Kromosom c. Kelainan pada Tumbuhan Akibat Mutasi Sickel cell Ø Sindrom Turner Ø Sindrom Klinefelter Ø Sindrom Jacob Ø SIndrom Down Ø Sindrom Edwards Ø Sindrom Metafemale Ø Sindrom Patau Buah tanpa biji
  • 102. Dampak mutasi yang menguntungkan Mutasi alami dan buatan pada tanaman Sansevieria Penggunaan kolkisin pada semangka tanpa biji Penggunaan radiasi sinar gamma pada sorgum Penggunaan sinar radioaktif (radioterapi) pada pengobatan kanker Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab 2. Dampak Mutasi yang Bersifat Menguntungkan
  • 103. BAB EVOLUSI A. Perkembangan Teori Evolusi Darwin B. Petunjuk Adanya Evolusi dan Mekanisme Evolusi IX Kembali ke daftar isi
  • 104. Perkembangan Teori Evolusi Teori Evolusi Darwin A. Perkembangan Teori Evolusi Darwin Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 105. • Perubahan batuan, pulau, dan benua dapat memengaruhi kehidupan makhluk hidup (Charles Lyell). • Kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan sehingga menimbulkan persaingan dalam kelangsungan hidup manusia (Thomas Robert Malthus). • Data sebaran flora dan fauna oleh Wallace. • Darwin menemukan berbagai bentuk paruh burung finch dan kura-kura berukuran besar dengan cangkang seperti kubah di Kepulauan Galapagos. Perkembangan Teori Evolusi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Evolusi mulai dipelajari setelah adanya tulisan bangsa Yunani pada awal Masehi. Beberapa filsuf yang memengaruhi timbulnya teori evolusi yaitu Thales (640 - 540 SM), Anaximander (611-547 SM), Empedocles (490-430 SM), dan Aristoteles (384–323 SM). Aristoteles mengemukakan gagasan evolusinya berdasarkan metafisika, bahwa alam berubah dari bentuk sederhana menjadi lebih kompleks dan sempurna. Ilmuwan yang paling memengaruhi perkembangan teori evolusi adalah Charles Robert Darwin (1809– 1882) hingga dia dikenal sebagai Bapak Evolusi. Beberapa faktor yang memengaruhi teori evolusi yang dikemukakan Darwin sebagai berikut.
  • 106. Dalam bukunya yang berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection, Darwin menyatakan bahwa seleksi alam merupakan faktor pendorong terjadinya evolusi. 1. Hasil perkawinan makhluk hidup yang berlebihan (over production) memungkinkan terjadinya variasi baik warna, bentuk, maupun kemampuan beradaptasi. 2. Adanya beberapa faktor pembatas di alam yang memengaruhi populasi. 3. Tingkat kesuksesan perkembangbiakan menentukan pertumbuhan populasi makhluk hidup. 4. Individu yang mampu beradaptasi akan mewariskan sifat-sifat unggul pada generasi berikutnya. Teori Evolusi Darwin Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 107. Beberapa hal pokok tentang teori evolusi Darwin dituangkan dalam bukunya yang berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection. 1. Di muka bumi ini tidak ada individu yang benar-benar sama. 2. Setiap populasi berkecenderungan untuk bertambah banyak. 3. Suatu individu harus berjuang mempertahankan hidup agar mampu berkembang biak. 4. Pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus. Hal Pokok dalam Teori Evolusi Darwin Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 108. • Teori yang menentang teori evolusi Darwin adalah teori intellegent design. • Teori intelligent design mengemukakan bahwa makhluk hidup berubah dari masa ke masa karena memang sudah dirancang atau sudah didesain sebelum kemunculannya. • Kesimpulan teori intellegent design: 1. Merupakan pemikiran baru yang berlawanan dengan teori evolusi Darwin. 2. Objek alam semesta termasuk makhluk hidup menunjukkan adanya tanda-tanda perancangan, bukan dari hasil proses seleksi alam yang tak terbimbing. 3. Teori ini menangkap tanda-tanda perancangan dengan analisis kuantitatif. Teori yang Menentang Teori Evolusi Darwin Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 109. Petunjuk adanya evolusi • Adanya variasi makhluk hidup yang berasal dari satu keturunan. • Adanya fosil di berbagai lapisan bumi. • Homologi dan analogi alat-alat tubuh pada makhluk hidup. • Embriologi perbandingan. • Petunjuk alat tubuh yang tersisa. • Petunjuk-petunjuk secara biokimia. B. Petunjuk Adanya Evolusi dan Mekanisme Evolusi Homologi tungkai depan Mammalia Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Embriologi Perbandingan
  • 110. Mekanisme Evolusi • Hukum Hardy-Weinberg • Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Evolusi • Terbentuknya Spesies Baru (Spesiasi) Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Bagian gambar dengan hubungan ID rId7 tidak ditemukan dalam file.
  • 111. § Syarat-syarat hukum Hardy-Weinberg sebagai berikut. 1. Ukuran populasi cukup besar. 2. Populasi tersebut terisolasi. 3. Tidak terjadi mutasi atau jika terjadi mutasi harus setimbang. 4. Perkawinan terjadi secara acak. 5. Tidak ada seleksi alam. § Hukum Hardy-Weinberg dirumuskan sebagai berikut. Hukum Hardy-Weinberg Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 112. Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Evolusi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Seleksi Alam Mutasi gen Hanyutan genetik (genetic draft) Aliran gen (gen flow) Perkawinan tidak acak
  • 113. • Spesiasi adalah proses pembentukan spesies baru yang berbeda dari spesies sebelumnya melalui proses perkembangbiakan secara natural. • Spesiasi dapat terjadi jika memenuhi beberapa persyaratan yaitu terjadinya perubahan lingkungan, adanya relung (niche) yang kosong, dan adanya keanekaragaman suatu kelompok. • Terbentuknya spesies baru atau spesiasi terjadi melalui proses isolasi geografi dan radiasi adaptif. Terbentuknya Spesies Baru (Spesiasi) Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 114. BAB BIOTEKNOLOGI A. Pengertian dan Prinsip Dasar Bioteknologi Serta Jenis-Jenis Bioteknologi B. Produk Bioteknologi dan Dampaknya bagi Kehidupan X Kembali ke daftar isi
  • 115. A. Pengertian dan Prinsip Dasar Bioteknologi Serta Jenis-Jenis Bioteknologi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Pengertian dan Prinsip Dasar Bioteknologi Teknik yang Digunakan dalam Bioteknologi Modern Jenis-jenis Bioteknologi
  • 116. v Bioteknologi didefinisikan sebagai teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya untuk mendapatkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. v Dalam perkembangan lebih lanjut, bioteknologi didefinisikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip dan kerekayasaan terhadap organisme, sistem, atau proses biologis untuk menghasilkan atau meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia. Pengertian dan Prinsip Dasar Bioteknologi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 117. Jenis-Jenis Bioteknologi Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab • Kelebihan: biaya produksi murah, teknologi menggunakan peralatan sederhana, dan pengaruh jangka panjang sudah diketahui. • Kelemahan: Perbaikan genetik tidak terarah, memerlukan waktu relatif lama, belum ada pengkajian prinsip-prinsip ilmiah, hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya, tidak dapat mengatasi ketidaksesuaian genetik, hanya diproduksi dalam skala kecil, dan prosesnya relatif belum steril. Bioteknologi konvensional • Kelebihan: Hasil dapat diperhitungkan, dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik, perbaikan sifat genetik dapat dilakukan secara terarah, dan dapat menghasilkan organisme yang sifat barunya tidak ada pada sifat alaminya. • Kelemahan: Biaya produksi relatif lebih mahal, memerlukan teknologi canggih, dan pengaruh jangka panjang belum diketahui. Bioteknologi modern
  • 118. Teknik yang Digunakan dalam Bioteknologi Modern Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab 1. DNA Rekombinan 2. Fusi Protoplasma 3. Kultur Jaringan 4. Kloning 5. Teknik Bayi Tabung
  • 119. DNA Rekombinan • Proses DNA rekombinan meliputi: 1. Isolasi DNA 2. Transplantasi gen atau DNA 3. Memasukkan DNA rekombinan ke dalam sel hidup Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 120. Fusi protoplasma • Fusi protoplasma disebut juga teknologi hibridoma adalah teknik penggabungan dua sel yang berasal dari jaringan berbeda sehingga menghasilkan sel hibrid yang memiliki sifat kedua sel tersebut. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 121. Kultur Jaringan • Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan yang didasarkan pada sifat totipotensi tumbuhan. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 122. Kloning • Kloning atau transplantasi atau pencangkokan nukleus digunakan untuk menghasilkan individu yang secara genetik identik dengan induknya. • Hewan hasil kloning misalnya domba Dolly. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 123. Teknik Bayi Tabung • Teknik bayi tabung bertujuan untuk membantu pasangan suami istri yang sulit memperoleh keturunan. • Pembuahan yang dilakukan pada teknik bayi tabung berada di luar tubuh induk betina (fertilisasi in vitro). Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 124. q Dampak di Bidang Lingkungan q Dampak di Bidang Sosial Ekonomi q Dampak terhadap Kesehatan q Dampak Etika Moral q Bidang Pangan q Bidang Pertanian dan Peternakan q Bidang Kedokteran q Bidang Lingkungan B. Produk Bioteknologi dan Dampaknya bagi Kehidupan Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Penerapan Bioteknologi Dampak Penerapan Bioteknologi bagi Kehidupan
  • 125. Bidang Pangan Tempe Taoco Kecap Oncom Merah Oncom Hitam Tapai Roti Yoghurt Keju Mentega Probiotik Minuman Beralkohol Sayuran Fermentasi Nata de coco PST Miko-protein Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Penerapan Bioteknologi Bidang Pangan
  • 126. Bidang Pertanian dan Peternakan Bidang Pertanian • Padi transgenik • Bunga Antilayu • Buah Tomat Tahan Busuk • Tanaman Kapas Antiserangga Bidang Peternakan • Sapi Perah dengan Hormon Manusia • Bovin Somatotropin (BST) Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 127. Bidang Kedokteran Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 128. Bidang Lingkungan Menangani Pencemaran Lingkungan Untuk pemurnian logam Untuk mengatasi pencemaran akibat tumpahan minyak di laut Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 129. Dampak di Bidang Lingkungan Dampak Positif Mengurangi pencemaran lingkungan akibat pemakaian pestisida. Mengurangi pencemaran limbah dengan penggunaan Thiobacillus ferrooxidans. Dampak Negatif Menimbulkan kerusakan pada ekosistem. Hilangnya plasma nutfah. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Dampak Penerapan Bioteknologi bagi Kehidupan
  • 130. Dampak di Bidang Sosial Ekonomi Dampak Positif Terjadi persaingan untuk mencari tanaman atau hewan varietas baru. Dampak Negatif Terjadi kesenjangan sosial dan ekonomi pada masyarakat. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 131. Dampak terhadap Kesehatan Dampak Positif Adanya penemuan produk-produk obat maupun hormon hasil rekayasa genetika. Dampak Negatif Mengakibatkan timbulnya alergi. Mengakibatkan seseorang menjadi resistan terhadap beberapa jenis antibiotik tertentu. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
  • 132. Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab Dampak Etika Moral Penerapan teknologi kloning yang dikhawatirkan akan diterapkan pada manusia dianggap merendahkan martabat manusia. Kloning pada manusia sangat ditentang karena tidak sesuai dengan etika moral dan melanggar aturan agama.