SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 2
Downloaden Sie, um offline zu lesen
42 pesona.co.id november 2016
saya sebagai penyiar radio saya gunakan untuk bermusik,” jelas
Pandji. Ia akui, sampai sekarang ia belum bisa mengandalkan
finansial dari musik rap. Hal itu, menurutnya, berbeda dari
stand-up comedy.
Sebagai stand-up comedian, Pandji telah empat kali menggelar
special show. Yang pertama adalah Merdeka dalam Bercanda, lalu
Mesakke Bangsaku (tur nasional), Mesakke Bangsaku (tur dunia),
dan Juru Bicara (tur dunia), tur yang dimulai sejak April 2016
di 24 kota di lima benua. Penutupan Juru Bicara sendiri akan
digelar di Jakarta pada 10 Desember 2016. Kelak, akan ada juga
galeri foto yang memperlihatkan perjalanan panjang di balik
show Juru Bicara.
Pandji memiliki alasan ekternal dan internal untuk Juru
Bicara. Alasan eksternal adalah ia ingin menjadi juru bicara
untuk semua orang. Ia pernah bertemu dengan Suciwati
(istri Munir) dan diminta bicara isu HAM. Ada pula yang
memintanya bicara soal konservasi alam, sensor televisi, hingga
konflik agama. “Tidak ada yang lucu topiknya. Tapi ini terlalu
penting untuk tidak dibahas. Kalau bukan pertunjukan lawak,
orang nggak mau tahu,” ujar Pandji. Sedangkan alasan internal
menggelar tur dunia dua kali adalah, “Ada keinginan untuk
menunjukkan bahwa ranking di sekolah bukan takdir seorang
anak,” kata Pandji. Ada banyak jalan untuk berkembang.
Untuk memperkaya pengetahuan, Pandji senang membaca.
Ia memiliki perpustakaan pribadi di rumah. Namun image ‘lucu’
yang telanjur melekat pada dirinya sering membuat orang ragu.
“Saya pernah ditepuk orang saat baca buku dan dia bilang, kayak
ngerti aja lo baca buku,” kenangnya. Pandji ingin dikenal sebagai
manusia yang utuh—bisa lucu, serius, marah, juga sedih. Dan,
meski peduli pada politik, Pandji tidak tertarik menjadi politisi.
“Pandji sudah berdamai dengan diri sendiri dan menerima
kenyataan bahwa Pandji pintar ngomong,” tegas Pandji.
Pandji Pragiwaksono sempat sedih ketika pihak
sekolah memberi cap dirinya sebagai anak yang bodoh. Saat itu
ia duduk di kelas 4 SD. “Sampai sekarang masih ada sisanya,”
kenang Pandji. Ia mendapat cap itu bukan tanpa alasan. Pandji
kecil mendapat peringkat ke-29 dari 30 siswa. Hal itu berlanjut
sampai SMP dan SMA.
“Bayangkan, ayah saya seorang jenius eksakta. Belum selesai
kuliah di UGM, dapat beasiswa kuliah di ITB. Belum selesai
kuliah di ITB, dapat tawaran kuliah di Jepang. Tapi anaknya
nilai Matematika-nya dua,” kisah Pandji. Ayahnya, Koes
Pratomo Wongsoyudo, salah seorang pendiri organisasi karate di
Indonesia. Ditambah lagi sang ibu yang bekerja di perbankan.
Tapi Pandji memiliki impian lain yang tidak diajarkan di sekolah
saat itu, dan tidak dikuasai ayah-ibunya. Pandji senang berbicara.
Ia ingin bicara dalam berbagai medium.
Beruntung Pandji memiliki orang tua yang mendukung
mimpinya. “Ayah berpesan, kalau punya impian, sebanyak
apa pun, jangan coba membunuhnya,” ujar Pandji. Kata-kata
itulah yang mendorong Pandji untuk mewujudkan impiannya
satu per satu, mulai dari penyiar radio, presenter acara televisi,
penulis buku, rapper, sampai stand-up comedian. Ia bahkan
mulai bermain film. Selain film komedi, ia bermain film drama
dan beradu akting dengan Reza Rahadian di film Rudy Habibie.
Kegigihan yang diajarkan ayahnya dulu kini Pandji turunkan
kepada dua anaknya.
Kalimat “Saya bekerja untuk membiayai karya” pernah
digaungkan Pandji saat merintis karier sebagai penyiar radio
dan rapper. Sebagai penyiar radio di pagi hari, ia diminta untuk
tidak menyampaikan materi yang ‘berat’, padahal ia sangat
tertarik pada isu-isu sosial dan politik (sospol). Akhirnya, isu
itu ia tuangkan dalam lagu-lagu rap (hip-hop) yang ia ciptakan.
“Karena penikmat musik rap sospol sedikit, maka penghasilan
PESONA PRIA
Ia pernah dicap bodoh oleh pihak sekolah. Namun ia tahu punya
kemampuan lain yang di kemudian hari membawanya tur keliling dunia.
Sang Juru
Bicara
TEKS: TENNI PURWANTI Foto: Zaki Muhammad PENGARAH GAYA: Siti H. Hanifiah
P11 PESONA PRIA-ZN CEK.indd 42 10/18/2016 12:47:31 PM
november 2016 pesona.co.id 43
BUSANA:PRIBADI
GROOMING:InezFebiola,Lokasi:Edwin’sGallery,JAKARTASELATAN
P11 PESONA PRIA-ZN CEK.indd 43 10/18/2016 12:47:32 PM

Weitere ähnliche Inhalte

Empfohlen

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

Empfohlen (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Pandji - Sang Juru Bicara

  • 1. 42 pesona.co.id november 2016 saya sebagai penyiar radio saya gunakan untuk bermusik,” jelas Pandji. Ia akui, sampai sekarang ia belum bisa mengandalkan finansial dari musik rap. Hal itu, menurutnya, berbeda dari stand-up comedy. Sebagai stand-up comedian, Pandji telah empat kali menggelar special show. Yang pertama adalah Merdeka dalam Bercanda, lalu Mesakke Bangsaku (tur nasional), Mesakke Bangsaku (tur dunia), dan Juru Bicara (tur dunia), tur yang dimulai sejak April 2016 di 24 kota di lima benua. Penutupan Juru Bicara sendiri akan digelar di Jakarta pada 10 Desember 2016. Kelak, akan ada juga galeri foto yang memperlihatkan perjalanan panjang di balik show Juru Bicara. Pandji memiliki alasan ekternal dan internal untuk Juru Bicara. Alasan eksternal adalah ia ingin menjadi juru bicara untuk semua orang. Ia pernah bertemu dengan Suciwati (istri Munir) dan diminta bicara isu HAM. Ada pula yang memintanya bicara soal konservasi alam, sensor televisi, hingga konflik agama. “Tidak ada yang lucu topiknya. Tapi ini terlalu penting untuk tidak dibahas. Kalau bukan pertunjukan lawak, orang nggak mau tahu,” ujar Pandji. Sedangkan alasan internal menggelar tur dunia dua kali adalah, “Ada keinginan untuk menunjukkan bahwa ranking di sekolah bukan takdir seorang anak,” kata Pandji. Ada banyak jalan untuk berkembang. Untuk memperkaya pengetahuan, Pandji senang membaca. Ia memiliki perpustakaan pribadi di rumah. Namun image ‘lucu’ yang telanjur melekat pada dirinya sering membuat orang ragu. “Saya pernah ditepuk orang saat baca buku dan dia bilang, kayak ngerti aja lo baca buku,” kenangnya. Pandji ingin dikenal sebagai manusia yang utuh—bisa lucu, serius, marah, juga sedih. Dan, meski peduli pada politik, Pandji tidak tertarik menjadi politisi. “Pandji sudah berdamai dengan diri sendiri dan menerima kenyataan bahwa Pandji pintar ngomong,” tegas Pandji. Pandji Pragiwaksono sempat sedih ketika pihak sekolah memberi cap dirinya sebagai anak yang bodoh. Saat itu ia duduk di kelas 4 SD. “Sampai sekarang masih ada sisanya,” kenang Pandji. Ia mendapat cap itu bukan tanpa alasan. Pandji kecil mendapat peringkat ke-29 dari 30 siswa. Hal itu berlanjut sampai SMP dan SMA. “Bayangkan, ayah saya seorang jenius eksakta. Belum selesai kuliah di UGM, dapat beasiswa kuliah di ITB. Belum selesai kuliah di ITB, dapat tawaran kuliah di Jepang. Tapi anaknya nilai Matematika-nya dua,” kisah Pandji. Ayahnya, Koes Pratomo Wongsoyudo, salah seorang pendiri organisasi karate di Indonesia. Ditambah lagi sang ibu yang bekerja di perbankan. Tapi Pandji memiliki impian lain yang tidak diajarkan di sekolah saat itu, dan tidak dikuasai ayah-ibunya. Pandji senang berbicara. Ia ingin bicara dalam berbagai medium. Beruntung Pandji memiliki orang tua yang mendukung mimpinya. “Ayah berpesan, kalau punya impian, sebanyak apa pun, jangan coba membunuhnya,” ujar Pandji. Kata-kata itulah yang mendorong Pandji untuk mewujudkan impiannya satu per satu, mulai dari penyiar radio, presenter acara televisi, penulis buku, rapper, sampai stand-up comedian. Ia bahkan mulai bermain film. Selain film komedi, ia bermain film drama dan beradu akting dengan Reza Rahadian di film Rudy Habibie. Kegigihan yang diajarkan ayahnya dulu kini Pandji turunkan kepada dua anaknya. Kalimat “Saya bekerja untuk membiayai karya” pernah digaungkan Pandji saat merintis karier sebagai penyiar radio dan rapper. Sebagai penyiar radio di pagi hari, ia diminta untuk tidak menyampaikan materi yang ‘berat’, padahal ia sangat tertarik pada isu-isu sosial dan politik (sospol). Akhirnya, isu itu ia tuangkan dalam lagu-lagu rap (hip-hop) yang ia ciptakan. “Karena penikmat musik rap sospol sedikit, maka penghasilan PESONA PRIA Ia pernah dicap bodoh oleh pihak sekolah. Namun ia tahu punya kemampuan lain yang di kemudian hari membawanya tur keliling dunia. Sang Juru Bicara TEKS: TENNI PURWANTI Foto: Zaki Muhammad PENGARAH GAYA: Siti H. Hanifiah P11 PESONA PRIA-ZN CEK.indd 42 10/18/2016 12:47:31 PM
  • 2. november 2016 pesona.co.id 43 BUSANA:PRIBADI GROOMING:InezFebiola,Lokasi:Edwin’sGallery,JAKARTASELATAN P11 PESONA PRIA-ZN CEK.indd 43 10/18/2016 12:47:32 PM