Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Propinsi yang mempunyai sungai dan danau yang bisa dilayar
1. Propinsi yang mempunyai sungai dan danau yang bisa dilayar
No. Propinsi
Sungai Danau
Jumlah Panjang, km Navigable Jumlah Luas, km2
1 NAD 10 1.749 660 1 490
2 Sumatera Utara 20 1.976 1.269 1 1.250
3 Sumatera Barat 4 391
4 Riau 21 2.747 2.082
5 Jambi 19 3.858 2.578 1 50
6 Sumatera Selatan 35 4.856 3.771 1 122
7 Lampung 8 695 530
8 Jawa Barat 1 122 22 3 205
9 Jawa Tengah 1 600
10 Jawa Timur 1 500 39
11 Bali 2 190
12 Kalimantan barat 11 1.227 760
13 Kalimantan Selatan 15 1737 1.223 1 40
14 Kalimantan Timur 17 4.089 2.786 3 390
15 Kalimantan Tengah 21 3.108 2.885
16 Sulawesi Selatan 9 548 222 4 120
17 Sulawesi Tengah 1 34
18 Sulawesi Tenggara 2 175 87
19 Sulawesi Utara 2 33
20 Papua 24 7.340 4.940 3 372
Jumlah 214 34.342 23.255 23 3.737
Potensi angkutan sungai di Sumatera dan Kalimantan sebagai daerah penghasil pertambangan
(batu bara, timah) dan perkebunan (karet, kelapa sawit dll), maka sungai-sungai besar seperti
Sungai Siak, Sungai Indragiri, Sungai Musi, Sungai Lematang, Sungai Kapuas dapat
ditingkatkan sebagai salah satu moda Transportasi alternative terhadap moda Transportasi
lainnnya ang sudah ada selama ini. Operasinyapun didominasi oleh angkutan cargo dalam barges
yang dirangkai hingga mencapai panjang ratusan meter dan ditarik dengan tug boat.
Sungai-sungai besar di Indonesia
1. Sungai Kapuas
Sungai Kapuas merupakan sungai yang berada di Kalimantan Barat yang melewati kota
Pontianak. Sungai ini merupakan sungai terpanjang di Indonesia dengan panjang total 1.143 km.
Sungai Kapuas menjadi urat nadi bagi kehidupan masyarakat di sepanjang aliran sungai ini.
2. Sebagai prasarana transportasi alam yang murah, Sungai Kapuas digunakan untuk
menghubungkan daerah satu ke daerah lain di wilayah Kalimantan Barat
Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas, yang membentang dari Kapuas Hulu Kabupaten
sampai ke Kota Pontianak yang melintasi 5 kabupaten lainnya (Sintang Kabupaten, Melawi
Kabupaten, Sekadau Kabupaten, Sanggau Kabupaten, Landak Kabupaten and Pontianak
Kabupaten).
2. Sungai Mahakam
Mahakam Merupakan Nama Sebuah Sungai Terbesar Di Provinsi Kalimantan Timur Yang
Bermuara Di Selat Makassar. Sungai Dengan Panjang Sekitar 920 Km Ini Melintasi Wilayah
Kabupaten Kutai Barat Di Bagian Hulu, Hingga Kabupaten Kutai Kartanegara Dan Kota
Samarinda Di Bagian Hilir. Sungai Mahakam Sejak Dulu Hingga Saat Ini Memiliki Peranan
Penting Dalam Kehidupan Masyarakat Di Sekitarnya Sebagai Sumber Air, Potensi Perikanan
Maupun Sebagai Prasarana Transportasi. Sungai Mahakam Memiliki Beberapa Anak Sungai, Di
Antaranya: Sungai Belayan, Sungai Lawa, Sungai Kedang Kepala, Sungai Telen, Sungai
Tenggarong, Sungai Karang Mumus
3. Sungai Barito
Barito adalah wilayah di sepanjang daerah aliran sungai (das) barito, khususnya yang
termasuk wilayah provinsi kalimantan tengah. Di daerah hulu Sungai Barito wilayah Kabupaten
Murung Raya terdapat beberapa anak Sungai Barito dapat dilayari seperti: Sungai Laung panjang
35,75 km, Sungai Babuat panjang 29,25 km, Sungai Joloi panjang 40,75 km, dan Sungai Busang
panjang 75,25 km. Kedalaman dasar berkisar antara 3-8 m dan lebar badan Sungai lebih dari 25
m.
Di wilayah kabupaten Barito Utara, anak Sungai Barito adalah Sungai Montalat panjang
11,25 km, Sungai Teweh panjang 87,50 km dan Sungai Lahei panjang 77, 50 km. Di Kabupaten
Barito Selatan terdapat 11 anak Sungai Barito yaitu: Sungai Jenamas panjang 3 km, Sungai
Kelanis/Napu panjang 165 km, Sungai Mangkatip 160 km, Sungai Karau/Bangkuang panjang
120 km, Sungai Puning panjang 50 km, Sungai Ayuh panjang 100 km, Sungai Bamanen/Bundar
panjang 20 km, Sungai Tabuk/Buntok kota panjang 20 km, Sungai Telang panjang 10 km,
Sungai Janggi panjang 10 km, Sungai Bahaur panjang 50 km.
Di antara perbatasan kabupaten Barito Selatan dan kabupaten Barito Kuala, terdapat anak
Sungai Barito yang masuk dalam wilayah kabupaten Hulu Sungai Utara yakni Sungai Paminggir,
menghubungkan ke Danau Panggang kabupaten Hulu Sungai Utara. Di Kabupaten Barito Kuala
terdapat beberapa anak Sungai Barito, yakni: Sungai Ulak panjang 30.2 km, Sungai Seluang
panjang 38 km, Sungai Belawang panjang 38.6 km, Sungai Pelingkau panjang 38.7 km, Sungai
Sabrang panjang 39.8 km, Sungai Belandean panjang 46.7 km kabupaten Kuala Kapuas
Kalimantan Tengah. Sungai Barito memiliki dua anak Sungai yang besar yaitu Sungai Bahan
atau Nagara dan Sungai Martapura. Sungai Nagara memiliki beberapa cabang Sungai yakni
Tabalong, Balangan, Pitap, Alai, Amandit dan Amas, tempat bermukim sebagian besar penduduk
Kalsel. Kota penting di wilayah tersebut antara lain Tanjung, Amuntai, Barabai, Kandangan,
3. Rantau dan Negara yang berada di daerah kaki pegunungan Meratus, kota-kota ini disebut
dengan istilah Hulu Sungai. Adapun Sungai Martapura melewati kota Banjarmasin dan
Martapura. Selain anak Sungai dan cabang Sungai Barito, di Kabupaten Barito Kuala terdapat
tiga buah kanal buatan yang disebut Anjir untuk menghubungkan Sungai Barito dengan Sungai
Kapuas, yakni Anjir Talaran, Anjir Serapat dan Anjir Tamban
4. Sungai Mamberamo
Sungai Mamberamo adalah sebuah sungai sepanjang 670 km yang terletak di sebelah selatan
Pegunungan Foja, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Nama "Mamberamo" berasal dari bahasa
Dani — mambe berarti 'besar' dan ramo berarti 'air'. Beberapa suku terasing bermukim di lembah
sungai yang kaya akan keanekaragaman hayati ini. Sumber air sungai ini berasal dari pertemuan
antara beberapa anak sungai utama, yaitu Tariku, Van Daalen dan Taritatu. Air lalu mengalir ke
arah utara melalui lembah Pegunungan Van Rees guna mencapai bagian delta yang berawa
dataran rendah. Sungai ini akhirnya bermuara di Samudra Pasifik di titik utara Tanjung
D'Urville. Danau Rombebai dan Bira terletak di sepanjang aliran sungai
5. Sungai Musi
Sungai musi adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Sumatra Selatan, indonesia. Dengan
panjang 750 km, sungai ini merupakan yang terpanjang di pulau Sumatra. Sejak masa kerajaan
Sriwijaya, sungai ini terkenal sebagai sarana utama transportasi masyarakat. Di tepi sungai musi
terdapat pelabuhan Boom Baru dan museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Sungai Musi
membelah kota Palembang menjadi dua bagian kawasan: Seberang Ilir di bagian Utara dan
Seberang Ulu di bagian Selatan. Sungai Musi, bersama dengan sungai lainnya, membentuk
sebuah delta di dekat kota sungsang. Mata airnya bersumber di daerah Kepahiang, Bengkulu.
Sungai Musi merupakan muara sembilan anak sungai besar, yaitu sungai Komering, Rawas,
Batanghari, Leko, Lakitan, Kelingi, Lematang, Semangus, dan Ogan.
6. Sungai Siak
Sungai Siak adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Riau. Indonesia. Sungai ini berada
dalam jalur pelayaran internasional. Di hulu sungai ini terdapat pabrik-pabrik kelapa sawit yang
diduga melakukan pencemaran. Sebuah jembatan, Jembatan Siak sedang dibangun untuk
melintasi sungai ini, namun diprotes karena tingginya hanya 23 meter sehingga menghalangi
arus lalu lintas kapal tanker.
Danau besar di Indonesia
Di Indonesia terdapat kurang lebih danau kategori besar > 50 ha sebanyak 500 buah.
Danau tersebut tersebar merata di setiap pulau besar Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan
Papua. Sebaliknya waduk besar sebagian besar berlokasi di P.Jawa. Selain kategori danau besar
terdapat juga danau kecil yang jumlahnya ribuan dan waduk kecil yang disebut embung. Berikut
ditunjukkan beberapa danau dan waduk yang populer di Indonesia:
4. 1. Danau Toba
Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar
30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau
terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik
bernama Pulau Samosir. Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di
Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun
mancanegara.
2. Danau Maninjau
Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter di atas
permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km² dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter.
Cekungannya terbentuk karena letusan gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda
setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti
dinding. Menurut legenda di Ranah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan
kisah Bujang Sembilan.
3. Danau Sentani
Danau Sentani di Papua terletak antara 20.33 hingga 2041 LS dan 1400.23 sampai 1400 38
BT. Berada 70 – 90 m diatas permukaan laut. Terletak juga di antara pegunungan Cyclops.
Merupakan danau Vulkanik. Sumber airnya berasal dari 14 sungai besar dan kecil dengan satu
muara sungai, Jaifuri Puay. Diwilayah barat, Doyo lama dan Boroway, kedalaman danau sangat
curam. Sedangkan sebelah timur dan tengah, landai dan dangkal, Puay dan Simporo. Disini juga
terdapat hutan rawa di daerah Simporo dan Yoka. Dalam beberapa catatan disebutkan, dasar
perairannya berisikan substrat lumpur berpasir (humus). Pada per-airan yang dangkal, ditumbuhi
tanaman pandan dan sagu. Luasnya sekitar 9.360 Ha dengan kedalaman rata rata 24,5 meter.
Disekitaran danau ini terdapat 24 kampung tersebar dipesisir dan pulau-pulau kecil yang ada
ditengah danau.
4. Waduk Jatiluhur
Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta (±9 km dari pusat
Kota Purwakarta).Bendungan Jatiluhur adalah bendungan terbesar di Indonesia. Bendungan itu
dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 83 km2.
Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi
air yang tersedia sebesar 12,9 milyar m3 / tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di
Indonesia.
5. Gajahmungkur
Berlokasi 35 km ke arah selatan Solo. Dengan luas 83 km2 Waduk Gajah Mungkur dibangun
untuk mencegah banjir tahunan yang sering melanda daerah tersebut, juga untuk pengairan
daerah sekitarnya. Waduk ini dikelilingi objek wisata berpemandangan indah, sehingga
5. menyenangkan untuk kegiatan rekreasi seperti memancing dan berbagai olah raga air macam ski
air, berperahu, dan paralayang
Alasan bangsa ;
Makna peristiwa rengasdengklok : Bukti bahwa dua kekuatan yang sama-sama memperjuangkan
proklamasi kemerdekaan pernah berselisih paham saat akan mewujudkan cita-cita bangsa.
Penyusunan teks proklamasi: Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dilakukan melalui
perundingan antara golongan muda dan golongan tua, yang mana perundingan ini berlangsung mulai
pukul 02.00 – 04.00 dini hari. Tempat penulisan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini dilakukan
di ruang makan laksamana Tadashi Maeda jalan Imam Bonjol no. 1. Konsep Teks Proklamasi itu sendiri
dibuat oleh Ir. Soekarno. Dan di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro.
Sukarni menyusulkan agar yang menandatangani Teks Proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta atas nama bangsa Indonesia. Dan yang mengetik Teks Proklamasi adalah Sayuti Melik.
Pembacaan proklamasi: Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan
Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara
dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat
tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul
dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan
Pelopor. Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan
pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief
Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi
muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang
dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu
Indonesia Raya.. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen
Nasional. Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang
dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari
Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak.
Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka. Hari Jumat di bulan Ramadhan, pukul 05.00
pagi, fajar 17 Agustus 1945 memancar di ufuk timur. Embun pagi masih menggelantung di tepian daun.
Para pemimpin bangsa dan para tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda, dengan diliputi
kebanggaan setelah merumuskan teks Proklamasi hingga dinihari. Mereka, telah sepakat untuk
memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia hari itu di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur
No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Bung Hatta sempat berpesan kepada para pemuda yang bekerja
pada pers dan kantor-kantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya ke
seluruh dunia ( Hatta, 1970:53 ). Menjelang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan, suasana di Jalan
Pegangsaan Timur 56 cukup sibuk. Wakil Walikota, Soewirjo, memerintahkan kepada Mr. Wilopo untuk
mempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti mikrofon dan beberapa pengeras suara. Sedangkan
Sudiro memerintahkan kepada S. Suhud untuk mempersiapkan satu tiang bendera. Karena situasi yang
tegang, Suhud tidak ingat bahwa di depan rumah Soekarno itu, masih ada dua tiang bendera dari besi
yang tidak digunakan. Malahan ia mencari sebatang bambu yang berada di belakang rumah. Bambu itu
dibersihkan dan diberi tali. Lalu ditanam beberapa langkah saja dari teras rumah. Bendera yang dijahit
dengan tangan oleh Nyonya Fatmawati Soekarno sudah disiapkan. Bentuk dan ukuran bendera itu tidak
standar, karena kainnya berukuran tidak sempurna. Memang, kain itu awalnya tidak disiapkan untuk
6. bendera. Sementara itu, rakyat yang telah mengetahui akan dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan telah
berkumpul. Rumah Soekarno telah dipadati oleh sejumlah massa pemuda dan rakyat yang berbaris
teratur. Beberapa orang tampak gelisah, khawatir akan adanya pengacauan dari pihak Jepang. Matahari
semakin tinggi, Proklamasi belum juga dimulai. Waktu itu Soekarno terserang sakit, malamnya panas
dingin terus menerus dan baru tidur setelah selesai merumuskan teks Proklamasi. Para undangan telah
banyak berdatangan, rakyat yang telah menunggu sejak pagi, mulai tidak sabar lagi. Mereka yang diliputi
suasana tegang berkeinginan keras agar Proklamasi segera dilakukan. Para pemuda yang tidak sabar,
mulai mendesak Bung Karno untuk segera membacakan teks Proklamasi. Namun, Bung Karno tidak mau
membacakan teks Proklamasi tanpa kehadiran Mohammad Hatta. Lima menit sebelum acara dimulai,
Mohammad Hatta datang dengan pakaian putih-putih dan langsung menuju kamar Soekarno. Sambil
menyambut kedatangan Mohammad Hatta, Bung Karno bangkit dari tempat tidurnya, lalu berpakaian. Ia
juga mengenakan stelan putih-putih. Kemudian keduanya menuju tempat upacara. Marwati Djoened
Poesponegoro ( 1984:92-94 ) melukiskan upacara pembacaan teks Proklamasi itu. Upacara itu
berlangsung sederhana saja. Tanpa protokol. Latief Hendraningrat, salah seorang anggota PETA, segera
memberi aba-aba kepada seluruh barisan pemuda yang telah menunggu sejak pagi untuk berdiri. Serentak
semua berdiri tegak dengan sikap sempurna. Latief kemudian mempersilahkan Soekarno dan Mohammad
Hatta maju beberapa langkah mendekati mikrofon. Dengan suara mantap dan jelas, Soekarno
mengucapkan pidato pendahuluan singkat sebelum membacakan teks proklamasi.
Makna proklamasi : Proklamasi kemerdekaan sebagai puncak perjuangan bangsa Indonesia. .
Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 merupakan sumber hukum bagi pembentukan
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Titik tolak dari
pelaksanaan Amanat Penderitaan Rakyat. Proklamasi kemerdekaan sebagai titik tolak perubahan dari tata
hukum colonial menjadi tata hukum nasional
alinea 1,kemauan bangsa indonesia untukmenentukan nasibnya sendiri.
-alinea 2,mengenai pengalihan kekuasaan.
Beentuk negara indonesia :Berdasarkan pasal 1 ayat 1 UUD 1945 dinyatakan bahwa negara Indonesia
ialah negara kesatuan yang berbentuk republik. UUD 1945 menghendaki bentuk negara kesatuan dengan
sistem desentralisasi. Sistem desentralisasi ditegaskan dalam Penjelasan pasal 18 UUD 1945 yang
berbunyi Oleh karena negara Indonesia itu suatu eenheidstaat (negara kesatuan), Indonesia tidak
memiliki daerah di lingkungan yang bersifat staat (negara)juga.
Tujuan negara ; Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdapat dalam Pembukaan
Undang Undang Dasar 1945 alinea keempat yaitu “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
…”.