SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

POKOK-POKOK PENGATURAN
PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI
BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI,
DAN PEGAWAI TIDAK TETAP
(PMK Nomor 113/PMK.05/2012)

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN |
KESEMPURNAAN
STRUKTUR PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI
Perjalanan Dinas Jabatan Melewati
Batas Kota

Perjalanan Dinas
Dalam Negeri

Perjalanan
Dinas Jabatan
(11 jenis)
Perjalanan
Dinas Pindah
(6 jenis)

Perjalanan Dinas Jabatan Dalam
Kota Lebih dari 8 Jam
Perjalanan Dinas Jabatan Dalam
Kota sampai dengan 8 Jam

1. Perjalanan Dinas Dalam Negeri selanjutnya disebut Perjalanan Dinas adalah perjalanan ke
1. Perjalanan Dinas Dalam Negeri selanjutnya disebut Perjalanan Dinas adalah perjalanan ke
luar Tempat Kedudukan yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan
luar Tempat Kedudukan yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan
negara.
negara.
2. Perjalanan Dinas Jabatan adalah Perjalanan Dinas melewati batas Kota dan/atau dalam Kota
2. Perjalanan Dinas Jabatan adalah Perjalanan Dinas melewati batas Kota dan/atau dalam Kota
dari tempat kedudukan ke tempat yang dituju, melaksanakan tugas, dan kembali ke tempat
dari tempat kedudukan ke tempat yang dituju, melaksanakan tugas, dan kembali ke tempat
kedudukan semula di dalam negeri.
kedudukan semula di dalam negeri.
3. Perjalanan Dinas Pindah adalah Perjalanan Dinas dari tempat kedudukan yang lama ke
3. Perjalanan Dinas Pindah adalah Perjalanan Dinas dari tempat kedudukan yang lama ke
tempat kedudukan yang baru berdasarkan surat keputusan pindah.
tempat kedudukan yang baru berdasarkan surat keputusan pindah.
4. Kota adalah Kota/Kabupaten pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah Provinsi.
4. Kota adalah Kota/Kabupaten pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah Provinsi.
5. Batas wilayah Kota di Provinsi DKI Jakarta meliputi kesatuan wilayah Jakarta Pusat, Jakarta
5. Batas wilayah Kota di Provinsi DKI Jakarta meliputi kesatuan wilayah Jakarta Pusat, Jakarta
Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.
Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.
PRINSIP PERJALANAN DINAS
a. selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat
tinggi dan prioritas yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemerintahan;
b. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan
pencapaian kinerja Kementerian Negara/Lembaga;
c. efisiensi penggunaan belanja negara; dan
d. akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan
Perjalanan Dinas dan pembebanan biaya Perjalanan
Dinas.
Aturan
Lama

 Prinsip-prinsip Perjalanan Dinas belum diatur
PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN
Surat Tugas diterbitkan oleh :
a

kepala satuan kerja untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh
Pelaksana SPD pada satuan kerja berkenaan;

b

atasan langsung kepala satuan kerja untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang
dilakukan oleh kepala satuan kerja;

c

Pejabat Eselon II untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh
Pelaksana SPD dalam lingkup unit eselon II/setingkat unit eselon II
berkenaan; atau

d. Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat Eselon I untuk Perjalanan Dinas
Jabatan yang dilakukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat Eselon I/
Pejabat Eselon II.

Atas Dasar Surat Tugas
 PPK menerbitkan Surat Perjalanan Dinas (SPD)
 Khusus untuk Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota yang dilaksanakan
sampai dengan 8 jam dilaksanakan tanpa penerbitan SPD
BIAYA PENGINAPAN
1) Pelaksana SPD yang melakukan Perjalanan Dinas Jabatan :
 yang melewati batas Kota, atau
 dalam Kota lebih dari 8 jam
dapat diberikan biaya penginapan sesuai Peraturan Menteri
Keuangan mengenai Standar Biaya;
2) Dalam hal Pelaksana SPD tidak menggunakan biaya
penginapan, berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. Pelaksana SPD diberikan biaya penginapan sebesar 30%
(tiga puluh persen) dari tarif hotel di Kota Tempat Tujuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
mengenai Standar Biaya;
b. Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dibayarkan secara lumpsum dan dicantumkan pada
Rincian Biaya Perjalanan Dinas sesuai dengan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II.
Jumlah Hari
Dibayarkan

Biaya
Pemetian
Angkutan
Jenazah

√

Sesuai
Penugasan

-

√ 1)

√ 1)

Sesuai
Penugasan

√

√ 2)

√ 3)

√

√

√

2 hari

-

Sesuai
Penugasan

-

Uang
Harian

Biaya
Pengina
pan

Biaya
Transpor
Pegawai

√

√

√ 1)

c. PDJ dalam rangka detasering.
d. PDJ untuk menempuh ujian dinas / ujian jabatan.

Jenis Perjalanan Dinas Jabatan (PDJ)
MELEWATI BATAS KOTA
a.PDJ dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat
pada jabatan
b. PDJ untuk mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya.

e. PDJ untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri
atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk,
untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya
guna kepentingan jabatan.
f. PDJ untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan
dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan
tugas.

-

Maks 90 hr

√

√

√

√

√

√

Sesuai
Penugasan

-

g. PDJ untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan
Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri.

√

√

√

Sesuai
Penugasan

-

h. PDJ untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3.

√

√

√

Maks 2 hari

-

√ 4)

√ 5)

√

Sesuai
Penugasan

-

√

√

√

Maks 3 hari

√

√

√

√

Maks 3 hari

√

i. PDJ untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.
j. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman
jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia
dalam melakukan perjalanan dinas.
k. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman
jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari
Tempat Kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.
KETERANGAN KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN
MELEWATI BATAS KOTA
√ 1) : Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti kegiatan rapat, seminar,
dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
√ 2) : Biaya Penginapan diberikan pada saat kedatangan dan selama masa
pengumandahan (Detasering) dalam hal tidak tersedia rumah dinas.
√ 3) : Biaya transpor pegawai diberikan untuk transpor pada saat kedatangan dan
kepulangan.
√ 4) : Uang Harian diberikan berupa uang saku sesuai standar biaya selama mengikuti
kegiatan.
√ 5) : Biaya Penginapan diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari
pada saat kepulangan.
Pada PDJ huruf j dan k : uang harian, biaya transpor pegawai/ keluarga, dan biaya
penginapan diberikan sebanyak-banyaknya untuk 4 (empat) orang, serta biaya
pemetian dan angkutan jenazah.
Jenis Perjalanan Dinas Jabatan (PDJ)
DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM

Uang
Harian

Biaya
Penginapn

Biaya
Transpor Pegawai

Jumlah Hari
yg Dibayarkan

Biaya Pemetian &
Angkutan Jenazah

√

√

√

Sesuai
Penugasan

-

√ 1)

√ 1)

√ 1)

Sesuai
Penugasan

-

c. PDJ dalam rangka detasering.

√

√ 2)

√ 3)

Maksimal 90
hari

-

d. PDJ untuk menempuh ujian dinas /ujian jabatan.

√

√

√

2 hari

-

√

Sesuai
Penugasan

a.PDJ dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi
yang melekat pada jabatan
b. PDJ untuk mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya.

e. PDJ untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai
Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan
yang ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter
tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan.
f. PDJ untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat
keterangan dokter karena mendapat cedera pada
waktu/karena melakukan tugas.

√

√

√

√

-

√

Sesuai
Penugasan

-

-

g. PDJ untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan
keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri.

√

√

√

Sesuai
Penugasan

h. PDJ untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3.

√

√

√

Maksimal 2
hari

-

√ 4)

√ 5)

√

Sesuai
Penugasan

-

√

√

√

Maksimal 3
hari

√

√

√

√

Maksimal 3
hari

√

i. PDJ untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.
j. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat
pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang
meninggal dunia dalam melakukan perjalanan dinas.
k. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat
pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang
meninggal dunia dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke
kota tempat pemakaman.
KETERANGAN KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN
DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM
1.

2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.

9.

√ 1) : Rincian biaya PDJ untuk mengikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya
berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
√ 2) : Biaya penginapan dalam hal selama masa Pengumandahan (detasering) tidak
tersedia rumah dinas.
√ 3) : Biaya transpor pegawai diberikan untuk transpor pada saat kedatangan dan
kepulangan.
√ 4) : Uang Harian diberikan berupa uang saku sesuai standar biaya selama mengikuti
kegiatan.
√ 5) : Biaya Penginapan diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari
pada saat kepulangan.
Biaya Transpor Pegawai diberikan sesuai Biaya Riil. Dalam hal tidak diperoleh bukti pengeluaran riil,
diberikan berupa biaya transpor kegiatan dalam kota yang dibayarkan secara lumsum sesuai standar
biaya.
Biaya Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan
surat tugas, dan tidak bersifat rutin.
Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf j dan k : uang harian, biaya transpor pegawai/ keluarga,
dan biaya penginapan diberikan sebanyak-banyaknya untuk 4 (empat) orang, serta biaya pemetian dan
angkutan jenazah.
Lama pelaksanaan Perjalanan Dinas pada huruf d dan h adalah sesuai waktu yang ditempuh menuju
tempat pendidikan/ujian.
Jenis Perjalanan Dinas Jabatan (PDJ)
DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM
a. PDJ dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada
jabatan
b. PDJ untuk mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya.
c. PDJ untuk menempuh ujian dinas / ujian jabatan.

Biaya Transpor
Kegiatan dlm
Kota

Jumlah yang
Dibayarkan

Biaya
Pemetian
&
Angkutan
Jenazah

√

Sesuai
Penugasan

-

√ 1)

√ 1)

-

√

Keberangkatan
dan Kepulangan

-

d. PDJ untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau
menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk
mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna
kepentingan jabatan.

√

e. PDJ untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter
karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas.

Sesuai
Penugasan

-

√

Sesuai
Penugasan

-

f. PDJ untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji
Kesehatan Pegawai Negeri.

√

Sesuai
Penugasan

-

g. PDJ untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/ S1/ S2/ S3.

√

Keberangkatan
dan Kepulangan

-

h. PDJ untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.

√

Sesuai
Penugasan

-

√

Dibayarkan
1 (satu) kali

√

√

Dibayarkan
1 (satu) kali

√

i. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah
pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dalam melakukan
perjalanan dinas.
j. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah
pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari Tempat
Kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.
KETERANGAN KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN
DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM

1. √ 1) : Rincian biaya PDJ untuk mengikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya
berdasarkan Lampiran tersendiri.
2. Biaya Transpor Kegiatan Dalam Kota dibayarkan secara lumpsum sesuai standar
biaya dan tidak diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan rapat dalam
komplek perkantoran yang sama.
3. PDJ dalam kota dapat diberikan biaya sepanjang tidak menggunakan kendaraan
dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin.
4. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf i dan j diberikan biaya transpor
pegawai/keluarga sebanyak-banyaknya untuk 4 (empat) orang.
5. Lama pelaksanaan Perjalanan Dinas pada huruf c dan g adalah sesuai waktu
yang ditempuh menuju tempat pendidikan/ujian.
TINGKATAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN
(LAMPIRAN IV)
No

Pejabat Negara

Moda Transpotasi

Tingkat Biaya
Perjalanan
Dinas

Pesawat
Udara

Kapal Laut

Kereta Api/
Bus

Lainnya

1.

Ketua/Wakil Ketua dan Anggota pada
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, Badan Pemeriksa Keuangan,
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi,
Menteri, Wakil Menteri, pejabat setingkat
Menteri, Gubernur, Wakil Gubernur,
Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil
Walikota, Ketua/Wakil Ketua/ Anggota
Komisi, Pejabat Eselon I, dan Pejabat
Lainnya yang setar

A

Bisnis

VIP /
Kelas I A

Spesial /
Eksekutif

Sesuai
Kenyataan

2.

Pejabat Negara Lainnya, Pejabat Eselon
II, dan Pejabat Lainnya yang setara

B

Ekonomi

Kelas I B

Eksekutif

Sesuai
Kenyataan

3.

Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV,
Pejabat Eselon IV/PNS Golongan III, PNS
Golongan II dan I

C

Ekonomi

Kelas II A

Eksekutif

Sesuai
Kenyataan

Lama : 6 tingkatan
RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN UNTUK MENGIKUTI
KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA
I. DI DALAM KANTOR (RUANG RAPAT/AULIA/SERBAGUNA DAN SEJENISNYA) ------- LAMPIRAN V
Uang Saku Rapat

Uang Harian

Uang Transpor
Pegawai

Biaya
Penginapan

-

√
-

√ 1)
√ 1)

√
√

II. DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM
1.Peserta
2.Panitia/Operator
3.Narasumber

√ 2)
-

-

√ 3)
√ 3)

√ 4)
√ 4)

III. DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM
1.Peserta
2.Panitia/Operator
3.Narasumber

√ 2)
-

-

√ 3)
√ 3)

-

Komponen Biaya Perjalanan Dinas
I. MELEWATI BATAS KOTA
1.Peserta
2.Panitia/Operator
3.Narasumber

1.

√ 1)

Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat
dibayarkan sebesar biaya transpor kedatangan tanpa menyertakan bukti pengeluaran transpor kepulangan.

2.

√ 2)

Uang Saku Rapat diberikan untuk rapat di luar jam kerja sesuai ketentuan yang diatur dalam standar biaya.

3.

√ 3)

4.

√ 4)

Uang Transpor Pegawai diberikan sesuai Biaya Riil. Dalam hal tidak diperoleh bukti pengeluaran riil, diberikan
berupa biaya transpor kegiatan dalam kota yang dibayarkan secara lumsum sesuai standar biaya.
Biaya Penginapan diberikan apabila terdapat kesulitan transportasi sehingga memerlukan waktu untuk menginap.

5.

Uang Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak
bersifat rutin serta tidak diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan rapat dalam komplek perkantoran yang sama
RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN UNTUK MENGIKUTI
KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA
II. DI LUAR KANTOR PENYELENGGARA (HOTEL/TEMPAT LAIN) ------------ LAMPIRAN V
Uang Saku Paket
Fullboard

Uang Saku Paket
Fullday/Halfday

Uang Transpor
Pegawai

Biaya
Penginapan

Uang
Harian 1)

I. MELEWATI BATAS KOTA
1.Peserta
2.Panitia/Operator
3.Narasumber

√ 3)
√ 3)
-

-

√2
√2
√2

√
√
√

√
√
√

II. DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM
1.Peserta
2.Panitia/Operator
3.Narasumber

√ 3)
√ 3)
-

√ 3)
√ 3)
-

√
√
√

√ 4)
√ 4)
√ 4)

√
√
√

-

√ 3)
√ 3)
-

√
√
√

-

-

Komponen Biaya Perjalanan Dinas

III. DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM
1.Peserta
2.Panitia/Operator
3.Narasumber
1

√ 1)

Uang Harian diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan.
Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat dibayarkan sebesar biaya
transpor kedatangan tanpa menyertakan bukti pengeluaran transpor kepulangan.
Uang Saku Fullboard/Fullday/Halfday diberikan sesuai dengan paket rapat, seminar, dan sejenisnya yang diatur dalam Standar Biaya.

2

√ 2)

3

√ 3)

4

√ 4)

5

Uang Saku Fullboard/Fullday/Halfday mengikuti ketentuan yang diatur dalam Standar Biaya.

6

Uang Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin.

Biaya Penginapan diberikan apabila memerlukan waktu untuk menginap 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan/atau 1 (satu) hari pada
saat kepulangan.
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN
Dalam Rangka Mengikuti Rapat, Seminar, dan Sejenisnya
1) Dilaksanakan dengan biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang
ditanggung oleh panitia penyelenggara;
2) Dalam hal tidak ditanggung oleh panitia penyelenggara, biaya
Perjalanan Dinas Jabatan dimaksud dibebankan pada DIPA
satuan kerja Pelaksana SPD.
3) Panitia penyelenggara menyampaikan pemberitahuan
mengenai pembebanan biaya Perjalanan Dinas Jabatan
ditanggung peserta atau panitia penyelenggara dalam
surat/undangan mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya.
4) Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka
mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dibayarkan sesuai
tarif yang berlaku dan dapat mengacu pada bukti biaya
transpor yang disampaikan pada saat kedatangan.
PERJALANAN DINAS PINDAH
Perjalanan Dinas Pindah dilakukan dalam rangka:
a. pindah tugas dari tempat kedudukan yang lama ke tempat kedudukan
yang baru;
b. pemulangan Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang diberhentikan
dengan hormat dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke tempat
tujuan menetap dengan hak pensiun atau mendapat uang tunggu;
c. pemulangan keluarga yang sah dari Pejabat Negara/ Pegawai Negeri
yang meninggal dunia dari tempat tugas terakhir ke Tempat Tujuan
menetap;
d. pemulangan Pegawai Tidak Tetap yang diberhentikan karena telah
berakhir masa kerjanya dari Tempat Kedudukan ke tempat tujuan
menetap, sepanjang diatur dalam perjanjian kerja;
e. pemulangan keluarga yang sah dari Pegawai Tidak Tetap yang
meninggal dunia dari tempat tugas yang terakhir ke tempat tujuan
menetap, sepanjang diatur dalam perjanjian kerja; atau
f. pengembalian Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang mendapat uang
tunggu dari Tempat Kedudukan ke Tempat Tujuan yang ditentukan
untuk dipekerjakan kembali.
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS
1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas diberikan dalam batas
pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA satuan kerja
berkenaan.
2) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas kepada Pelaksana
SPD paling cepat 5 (lima) hari kerja sebelum Perjalanan
Dinas dilaksanakan.
3) Pada akhir tahun anggaran, dapat melebihi 5 (lima) hari
kerja menyesuaikan dengan ketentuan yang mengatur
mengenai langkah-langkah menghadapi akhir tahun
anggaran.
4) Dalam hal biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang dibayarkan
kepada Pelaksana SPD kurang dari yang seharusnya,
dapat dimintakan kekurangannya.
5) Pembayaran kekurangan biaya Perjalanan Dinas Jabatan
dapat dilakukan melalui mekanisme UP atau LS.
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS
Pembatalan Tugas Perjalanan Dinas Jabatan

1) Dalam hal terjadi pembatalan pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan, biaya
pembatalan dapat dibebankan pada DIPA satuan kerja berkenaan dengan
melampirkan:
a. Surat Pernyataan Pembatalan Tugas Perjalanan Dinas Jabatan dari atasan
Pelaksana SPD, atau paling rendah Pejabat Eselon II bagi Pelaksana SPD di
bawah Pejabat Eselon III ke bawah, yang dibuat sesuai format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VII;
b. Surat Pernyataan Pembebanan Biaya Pembatalan Perjalanan Dinas Jabatan
yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII;
c. Pernyataan/Tanda Bukti Besaran Pengembalian Biaya Transpor dari
Penyedia Jasa Transportasi yang disahkan oleh PPK.
Pembebanan Biaya Pembatalan Perjalanan Dinas Jabatan

Pembebanan Biaya Pembatalan Perjalanan Dinas Jabatan
2) Biaya pembatalan yang dapat dibebankan pada DIPA satuan kerja meliputi:
a. biaya pembatalan tiket transportasi atau biaya penginapan; atau
b. sebagian atau seluruh biaya tiket transportasi atau biaya penginapan yang
tidak dapat dikembalikan/ refund.
PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS
Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas
1.

2.
3.

PPK melakukan Perhitungan Rampung seluruh bukti pengeluaran
biaya Perjalanan Dinas dan disampaikan kepada Bendahara
Pengeluaran.
PPK berwenang untuk menilai kesesuaian dan kewajaran atas
biaya-biaya yang tercantum dalam Daftar Pengeluaran Riil.
PPK mengesahkan Bukti Pengeluaran Riil dan menyampaikan
kepada Bendahara Pengeluaran sebagai pertanggungjawaban UP
atau bukti pengesahan Surat Permintaan Membayar/Surat
Permintaan Pencairan Dana (SPM/ SP2D) LS Perjalanan Dinas.
Pihak-pihak yang melakukan pemalsuan dokumen,
menaikkan dari harga sebenarnya (mark up), dan/atau
Perjalanan Dinas rangkap (dua kali atau lebih) dalam
pertanggungjawaban Perjalanan Dinas yang berakibat
kerugian yang diderita oleh negara, bertanggung jawab
sepenuhnya atas seluruh tindakan yang dilakukan.
CONTOH PERMASALAHAN (1)
Auditor yang berkantor di Jakarta Timur melakukan pemeriksaan terhadap satker
yang berlokasi di Jakarta Selatan. Komponen biaya perjadin apa saja yang dapat
diberikan? Sesuai PMK 113/PMK.05/ 2012 diberikan Uang Harian. Berapa Uang
Harian yang dapat diberikan? dan apakah dapat diberikan biaya penginapan?

Jawaban
Komponen biaya perjadin yang dapat diberikan adalah :
a.Berdasarkan PMK 113/PMK.05/ 2012 Pasal 10 ayat (5) huruf a Uang Harian
diberikan secara lumpsum sesuai standar biaya yaitu sebesar 75% dari uang harian
(PMK 84/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya TA 2012);
b.Biaya penginapan diberikan secara at cost apabila memang benar-benar diperlukan
menginap (berdasarkan penilaian kewajaran oleh PPK).
Karena transpor lokal merupakan bagian dari uang harian, maka biaya transpor dalam
kota tidak diberikan. Dalam hal Pelaksana SPD meminta biaya penginapan, maka dapat
diberikan dengan pertimbangan bahwa:
1.Prinsip selektif, ketersediaan anggaran, efisiensi, dan akuntabilitas penggunaan
belanja negara.
2.Penginapan tersebut benar-benar diperlukan untuk pelaksanaan tugas karena
Pelaksana SPD mengalami kesulitan transportasi untuk kembali. Untuk itu, Pelaksana
SPD dapat menginap di hotel/tempat menginap lainnya yang dibuktikan dengan bukti
pembayaran hotel/penginapan.
CONTOH PERMASALAHAN (2)
Seorang PNS golongan II dari Ambon menghadiri rapat dengan menggunakan
paket fullboard di Surabaya dari tanggal 3 s.d. 5. Registrasi acara rapat tersebut
dilakukan pada pukul 08.00 pada tanggal 3. Karena jadwal penerbangan yang
tidak memungkinkan mencapai Surabaya pada tanggal 3, sehingga memerlukan
waktu sehari sebelumnya dan sehari setelahnya untuk tiba dan kembali ke
Ambon. Komponen perjadin apa saja yang dapat dibayarkan ?

Jawaban
Komponen perjalanan dinas yang dapat dibayarkan adalah :
1. Uang transpor sesuai biaya riil dari tempat kedudukan ke tempat tujuan;
2. Biaya penginapan pada tanggal 2 dan 6 sebelum dan setelah pelaksanaan
kegiatan;
3. Uang harian selama 2 hari, yaitu tanggal 2 dan 6; dan
4. Uang saku paket fullboard selama 3 hari dari tanggal 3 s.d. 5.
Keterangan :
Uang harian tersebut diberikan hanya untuk Pelaksana SPD yang mengalami
kesulitan transportasi sehingga memerlukan waktu 1 (satu) hari sebelum
dan/atau sesudah jadwal pelaksanaan kegiatan. Selama pelaksanaan
kegiatan hanya diberikan uang saku paket fullboard/fullday/halfday.
CONTOH PERMASALAHAN (3)
Uang Harian biaya Perjadin sesuai PMK 113/PMK.05/2012
digolongkan dalam tingkat A, B, dan C. Sedangkan dalam PMK
84/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya TA 2012 Lampiran I
No.23, Uang Harian digolongkan menjadi A, B, C, D, E, dan F.
Bagaimana pelaksanaan pertanggungjawaban biaya Perjadin
dimaksud? Mengikuti PMK 113 atau PMK 84?

Jawaban
a. Pelaksanaan pertanggungjawaban biaya Perjadin mengikuti
ketentuan yang mengatur mengenai Perjalanan Dinas yaitu PMK
113/PMK.05/2012.
Pada penjelasan PMK 84/PMK.02/2012 disebutkan bahwa Uang
Harian diberikan berdasarkan tingkatan perjadin yang diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan 45/PMK.05/2007 dan
07/PMK.05/2008. Namun saat ini kedua PMK dimaksud dicabut
dengan telah ditetapkannya PMK 113/PMK.05/2012.
b. Pada PMK 37/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya TA 2013
pembayaran uang harian tidak berdasarkan tingkatan biaya
perjalanan dinas.
CONTOH PERMASALAHAN (4)
Kapan uang saku rapat dapat diberikan? Mengingat
PMK No. 84 dan 36 mengenai Standar Biaya TA 2012
belum mengatur ketentuan uang saku rapat dimaksud.
Jawaban
a. PMK 84/PMK.02/2012 disebutkan bahwa uang saku rapat
diberikan sesuai ketentuan yang diatur dalam standar biaya
(mengacu pada standar biaya).
Artinya dalam pelaksanaannya, pemberian uang saku rapat
menunggu/mengikuti ketetapan dalam standar biaya.
b. Pencantuman uang saku rapat dalam PMK 113 untuk
mengakomodir pelaksanaan tahun 2013 karena besaran
uang saku rapat telah dicantumkan dalam PMK 84,
sehingga PMK 113 tidak memerlukan penyesuaian.
CONTOH PERMASALAHAN (5)
Bagaimana penyetaraan tingkat biaya perjalanan dinas
untuk Pegawai Tidak Tetap/Honorer?
Jawaban
a.Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas untuk Pegawai
Tidak Tetap yang melakukan Perjalanan Dinas untuk kepentingan
negara ditentukan oleh KPA sesuai dengan tingkat
pendidikan/kepatutan/tugas yang bersangkutan.
b.Selain Pejabat Negara/Pegawai Negeri/ Pegawai Tidak Tetap,
Pejabat penerbit Surat Tugas dapat memerintahkan pihak lain
untuk melakukan Perjalanan Dinas. Penggolongan terhadap pihak
lain tersebut ditentukan oleh PPK dengan mempertimbangkan
tingkat pendidikan/ kepatutan/ tugas yang bersangkutan.
c.Dalam PMK 113/PMK.05/2012 tidak ada pembedaan biaya PDJ
untuk PNS, atau Pegawai Tidak Tetap/honorer.
PDJ DK

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas
Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinasTeknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas
Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinasapotek agam farma
 
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oiBahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oihoyin rizmu
 
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNMekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNAhmad Abdul Haq
 
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etikaMikhail Rasyid
 
ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
 ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIANNova Oktaharfianto
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritRidho Fitrah Hyzkia
 
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan  Indikator Kinerja PembangunanRencana Strategis dan  Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptx
22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptx22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptx
22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptxWardatulJamilah1
 
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnUu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnParja Negara
 
Anjab jfu penata laporan keuangan
Anjab jfu penata laporan keuanganAnjab jfu penata laporan keuangan
Anjab jfu penata laporan keuanganReddy Prayudie
 
5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan
5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan 5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan
5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan Pemdes Seboro Sadang
 
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure FrameworkKerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure FrameworkDadang Solihin
 
Anjab jp pengadministrasi-keuangan
Anjab jp pengadministrasi-keuanganAnjab jp pengadministrasi-keuangan
Anjab jp pengadministrasi-keuanganDIKKIKURNIANSYAH
 
Skp bagian keuangan
Skp bagian keuanganSkp bagian keuangan
Skp bagian keuanganpamuaralabuh
 
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptx
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptxPengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptx
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptxasna9
 

Was ist angesagt? (20)

Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas
Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinasTeknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas
Teknis penyusunan laporan perjadis dan audit perjalanan dinas
 
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oiBahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
 
pengukuran dan evaluasi kinerja
pengukuran dan evaluasi kinerja pengukuran dan evaluasi kinerja
pengukuran dan evaluasi kinerja
 
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNMekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
 
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
 
ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
 ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
 
Perjalanan dinas pmk113
Perjalanan dinas pmk113Perjalanan dinas pmk113
Perjalanan dinas pmk113
 
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan  Indikator Kinerja PembangunanRencana Strategis dan  Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Draft Evaluasi Jabatan Analis Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Draft Evaluasi Jabatan Analis Perencanaan, Evaluasi dan PelaporanDraft Evaluasi Jabatan Analis Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Draft Evaluasi Jabatan Analis Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
 
22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptx
22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptx22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptx
22 Materi Sosialisasi Uji Kompetensi JF PK dan APK APBN (PER-4).pptx
 
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnUu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
 
Anjab jfu penata laporan keuangan
Anjab jfu penata laporan keuanganAnjab jfu penata laporan keuangan
Anjab jfu penata laporan keuangan
 
5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan
5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan 5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan
5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan
 
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure FrameworkKerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah MTEF: Medium Term Expenditure Framework
 
Skp bagian umum
Skp bagian umumSkp bagian umum
Skp bagian umum
 
Anjab jp pengadministrasi-keuangan
Anjab jp pengadministrasi-keuanganAnjab jp pengadministrasi-keuangan
Anjab jp pengadministrasi-keuangan
 
Skp bendahara
Skp bendaharaSkp bendahara
Skp bendahara
 
Skp bagian keuangan
Skp bagian keuanganSkp bagian keuangan
Skp bagian keuangan
 
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptx
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptxPengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptx
Pengembangan kompetensi ASN Menuju Smart ASN.pptx
 

Andere mochten auch

Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016Muh Saleh
 
7 standar biaya masukan 2017
7 standar biaya masukan 20177 standar biaya masukan 2017
7 standar biaya masukan 2017yani .
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasrazitakhalyla
 
PMK 53/PMK.02/2014 Tentang Standar Biaya 2015
PMK 53/PMK.02/2014 Tentang Standar Biaya 2015PMK 53/PMK.02/2014 Tentang Standar Biaya 2015
PMK 53/PMK.02/2014 Tentang Standar Biaya 2015Neea Niio
 
Buku i standarisasi biaya kegiatan dan honorarium
Buku i   standarisasi biaya kegiatan dan honorariumBuku i   standarisasi biaya kegiatan dan honorarium
Buku i standarisasi biaya kegiatan dan honorariumb2mb2ngsuseno
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasrazitakhalyla
 
Sosialisasi Standar Biaya 2014
Sosialisasi Standar Biaya 2014Sosialisasi Standar Biaya 2014
Sosialisasi Standar Biaya 2014KPDT
 
PMK NO 65 TAHUN 2015 TENTANG standar biaya 2016
PMK NO 65 TAHUN 2015 TENTANG standar biaya 2016PMK NO 65 TAHUN 2015 TENTANG standar biaya 2016
PMK NO 65 TAHUN 2015 TENTANG standar biaya 2016Neea Niio
 
Laporan magang kerja
Laporan magang kerjaLaporan magang kerja
Laporan magang kerjaApradiz keyz
 
Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Tatang Suwandi
 
Sistem Pengendalian Internal BPK
Sistem Pengendalian Internal BPKSistem Pengendalian Internal BPK
Sistem Pengendalian Internal BPKFauzan Wahyuabdi
 
Manajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agenda
Manajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agendaManajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agenda
Manajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agendaRhiechy Yogatama
 
Tata Naskah Dinas Pemerintahan Desa
Tata Naskah Dinas Pemerintahan DesaTata Naskah Dinas Pemerintahan Desa
Tata Naskah Dinas Pemerintahan Desasuharman musa
 
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)Khalid Mustafa
 
Penyusunan HPS Pengadaan Barang
Penyusunan HPS Pengadaan BarangPenyusunan HPS Pengadaan Barang
Penyusunan HPS Pengadaan BarangPramadhya Bachtiar
 
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 2 (Materi 3)
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 2 (Materi 3)Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 2 (Materi 3)
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 2 (Materi 3)Khalid Mustafa
 
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01EnvaPya
 
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 1 (Materi 2)
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 1 (Materi 2)Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 1 (Materi 2)
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 1 (Materi 2)Khalid Mustafa
 
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)Khalid Mustafa
 

Andere mochten auch (20)

Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
 
7 standar biaya masukan 2017
7 standar biaya masukan 20177 standar biaya masukan 2017
7 standar biaya masukan 2017
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
 
Biaya perjalanan dinas
Biaya perjalanan dinasBiaya perjalanan dinas
Biaya perjalanan dinas
 
PMK 53/PMK.02/2014 Tentang Standar Biaya 2015
PMK 53/PMK.02/2014 Tentang Standar Biaya 2015PMK 53/PMK.02/2014 Tentang Standar Biaya 2015
PMK 53/PMK.02/2014 Tentang Standar Biaya 2015
 
Buku i standarisasi biaya kegiatan dan honorarium
Buku i   standarisasi biaya kegiatan dan honorariumBuku i   standarisasi biaya kegiatan dan honorarium
Buku i standarisasi biaya kegiatan dan honorarium
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
 
Sosialisasi Standar Biaya 2014
Sosialisasi Standar Biaya 2014Sosialisasi Standar Biaya 2014
Sosialisasi Standar Biaya 2014
 
PMK NO 65 TAHUN 2015 TENTANG standar biaya 2016
PMK NO 65 TAHUN 2015 TENTANG standar biaya 2016PMK NO 65 TAHUN 2015 TENTANG standar biaya 2016
PMK NO 65 TAHUN 2015 TENTANG standar biaya 2016
 
Laporan magang kerja
Laporan magang kerjaLaporan magang kerja
Laporan magang kerja
 
Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara
 
Sistem Pengendalian Internal BPK
Sistem Pengendalian Internal BPKSistem Pengendalian Internal BPK
Sistem Pengendalian Internal BPK
 
Manajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agenda
Manajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agendaManajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agenda
Manajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agenda
 
Tata Naskah Dinas Pemerintahan Desa
Tata Naskah Dinas Pemerintahan DesaTata Naskah Dinas Pemerintahan Desa
Tata Naskah Dinas Pemerintahan Desa
 
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)
Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Materi 4)
 
Penyusunan HPS Pengadaan Barang
Penyusunan HPS Pengadaan BarangPenyusunan HPS Pengadaan Barang
Penyusunan HPS Pengadaan Barang
 
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 2 (Materi 3)
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 2 (Materi 3)Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 2 (Materi 3)
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 2 (Materi 3)
 
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
Ppbj modul02materi02ver-140414210001-phpapp01
 
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 1 (Materi 2)
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 1 (Materi 2)Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 1 (Materi 2)
Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian 1 (Materi 2)
 
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
 

Ähnlich wie PDJ DK

Ketroprak Perjadin 3r.pptx
Ketroprak Perjadin 3r.pptxKetroprak Perjadin 3r.pptx
Ketroprak Perjadin 3r.pptxRezkiaLukman
 
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptxPerjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptxRenolFahlevi
 
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerah
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahPmk113sebagaipedomanuntukdaerah
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahapotek agam farma
 
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptxAUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptxImroatulMufidah12
 
Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012Rizal Vozol
 
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdfPMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdfTatang Suwandi
 
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnya
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnyaPmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnya
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnyaapotek agam farma
 
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdfwbkmanicj
 
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dnPmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dnchooliq
 
MATERI TKA juli 2022.pptx
MATERI TKA juli 2022.pptxMATERI TKA juli 2022.pptx
MATERI TKA juli 2022.pptxrekkyprasetio1
 
Petunjuk teknis dekon& ub 2013
Petunjuk teknis dekon& ub 2013Petunjuk teknis dekon& ub 2013
Petunjuk teknis dekon& ub 2013Endang Nurjaman
 
Contoh soal re jaldis dari papara kemkeu
Contoh soal re jaldis dari papara kemkeuContoh soal re jaldis dari papara kemkeu
Contoh soal re jaldis dari papara kemkeutije67
 

Ähnlich wie PDJ DK (20)

Ketroprak Perjadin 3r.pptx
Ketroprak Perjadin 3r.pptxKetroprak Perjadin 3r.pptx
Ketroprak Perjadin 3r.pptx
 
Clinic PA-Perjadin DN.pptx
Clinic PA-Perjadin DN.pptxClinic PA-Perjadin DN.pptx
Clinic PA-Perjadin DN.pptx
 
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptxPerjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
 
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerah
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahPmk113sebagaipedomanuntukdaerah
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerah
 
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptxAUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
 
PPT-PERJADIN.pptx
PPT-PERJADIN.pptxPPT-PERJADIN.pptx
PPT-PERJADIN.pptx
 
Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012
 
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdfPMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
 
Perjadin
PerjadinPerjadin
Perjadin
 
Perjadin.pptx
Perjadin.pptxPerjadin.pptx
Perjadin.pptx
 
2012 PMK 113.pdf
2012 PMK 113.pdf2012 PMK 113.pdf
2012 PMK 113.pdf
 
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnya
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnyaPmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnya
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnya
 
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
 
Pmk 97 tahun 2010
Pmk 97 tahun 2010Pmk 97 tahun 2010
Pmk 97 tahun 2010
 
AUDIT PERJALANAN DINAS.pptx
AUDIT PERJALANAN DINAS.pptxAUDIT PERJALANAN DINAS.pptx
AUDIT PERJALANAN DINAS.pptx
 
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dnPmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
 
Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012
 
MATERI TKA juli 2022.pptx
MATERI TKA juli 2022.pptxMATERI TKA juli 2022.pptx
MATERI TKA juli 2022.pptx
 
Petunjuk teknis dekon& ub 2013
Petunjuk teknis dekon& ub 2013Petunjuk teknis dekon& ub 2013
Petunjuk teknis dekon& ub 2013
 
Contoh soal re jaldis dari papara kemkeu
Contoh soal re jaldis dari papara kemkeuContoh soal re jaldis dari papara kemkeu
Contoh soal re jaldis dari papara kemkeu
 

Mehr von Tatang Suwandi

Tambahan jurnal standar
Tambahan jurnal standarTambahan jurnal standar
Tambahan jurnal standarTatang Suwandi
 
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah PusatTatang Suwandi
 
kebijakan akuntansi berbasis akrual
kebijakan akuntansi berbasis akrualkebijakan akuntansi berbasis akrual
kebijakan akuntansi berbasis akrualTatang Suwandi
 
Gambaran umum akuntansi berbasis akrual
Gambaran umum akuntansi berbasis akrualGambaran umum akuntansi berbasis akrual
Gambaran umum akuntansi berbasis akrualTatang Suwandi
 
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015Tatang Suwandi
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Tatang Suwandi
 
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Tatang Suwandi
 
PMK No.190/PMK.05/2012
PMK No.190/PMK.05/2012 PMK No.190/PMK.05/2012
PMK No.190/PMK.05/2012 Tatang Suwandi
 
Sistem Informasi Manajemen Akt BMN
Sistem Informasi Manajemen Akt BMNSistem Informasi Manajemen Akt BMN
Sistem Informasi Manajemen Akt BMNTatang Suwandi
 
PMK. No.163/PMK.05/2013
PMK. No.163/PMK.05/2013PMK. No.163/PMK.05/2013
PMK. No.163/PMK.05/2013Tatang Suwandi
 

Mehr von Tatang Suwandi (20)

Tambahan jurnal standar
Tambahan jurnal standarTambahan jurnal standar
Tambahan jurnal standar
 
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
SAPP - Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
 
Dasar Dasar Akuntansi
Dasar Dasar AkuntansiDasar Dasar Akuntansi
Dasar Dasar Akuntansi
 
Bagan Akun Standar
Bagan Akun StandarBagan Akun Standar
Bagan Akun Standar
 
kebijakan akuntansi berbasis akrual
kebijakan akuntansi berbasis akrualkebijakan akuntansi berbasis akrual
kebijakan akuntansi berbasis akrual
 
Gambaran umum akuntansi berbasis akrual
Gambaran umum akuntansi berbasis akrualGambaran umum akuntansi berbasis akrual
Gambaran umum akuntansi berbasis akrual
 
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
Pmk 257 2014 revisi dipa ta 2015
 
UU 15 Tahun 2004
UU 15 Tahun 2004UU 15 Tahun 2004
UU 15 Tahun 2004
 
UU No.1 Tahun 2004
UU No.1 Tahun 2004UU No.1 Tahun 2004
UU No.1 Tahun 2004
 
UU No.17 Tahun 2003
UU No.17 Tahun 2003UU No.17 Tahun 2003
UU No.17 Tahun 2003
 
Perdirjen 42 pb 2013
Perdirjen 42 pb 2013 Perdirjen 42 pb 2013
Perdirjen 42 pb 2013
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara
 
Motivasi Achievement
Motivasi AchievementMotivasi Achievement
Motivasi Achievement
 
Service Excellence
Service ExcellenceService Excellence
Service Excellence
 
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
 
PMK No.190/PMK.05/2012
PMK No.190/PMK.05/2012 PMK No.190/PMK.05/2012
PMK No.190/PMK.05/2012
 
PP 45 Tahun 2013
PP 45 Tahun 2013 PP 45 Tahun 2013
PP 45 Tahun 2013
 
Sistem Informasi Manajemen Akt BMN
Sistem Informasi Manajemen Akt BMNSistem Informasi Manajemen Akt BMN
Sistem Informasi Manajemen Akt BMN
 
Per 42 pb_2013
Per 42 pb_2013Per 42 pb_2013
Per 42 pb_2013
 
PMK. No.163/PMK.05/2013
PMK. No.163/PMK.05/2013PMK. No.163/PMK.05/2013
PMK. No.163/PMK.05/2013
 

Kürzlich hochgeladen

MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 

Kürzlich hochgeladen (16)

MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 

PDJ DK

  • 1. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN POKOK-POKOK PENGATURAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP (PMK Nomor 113/PMK.05/2012) INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
  • 2. STRUKTUR PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI Perjalanan Dinas Jabatan Melewati Batas Kota Perjalanan Dinas Dalam Negeri Perjalanan Dinas Jabatan (11 jenis) Perjalanan Dinas Pindah (6 jenis) Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Kota Lebih dari 8 Jam Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Kota sampai dengan 8 Jam 1. Perjalanan Dinas Dalam Negeri selanjutnya disebut Perjalanan Dinas adalah perjalanan ke 1. Perjalanan Dinas Dalam Negeri selanjutnya disebut Perjalanan Dinas adalah perjalanan ke luar Tempat Kedudukan yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan luar Tempat Kedudukan yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan negara. negara. 2. Perjalanan Dinas Jabatan adalah Perjalanan Dinas melewati batas Kota dan/atau dalam Kota 2. Perjalanan Dinas Jabatan adalah Perjalanan Dinas melewati batas Kota dan/atau dalam Kota dari tempat kedudukan ke tempat yang dituju, melaksanakan tugas, dan kembali ke tempat dari tempat kedudukan ke tempat yang dituju, melaksanakan tugas, dan kembali ke tempat kedudukan semula di dalam negeri. kedudukan semula di dalam negeri. 3. Perjalanan Dinas Pindah adalah Perjalanan Dinas dari tempat kedudukan yang lama ke 3. Perjalanan Dinas Pindah adalah Perjalanan Dinas dari tempat kedudukan yang lama ke tempat kedudukan yang baru berdasarkan surat keputusan pindah. tempat kedudukan yang baru berdasarkan surat keputusan pindah. 4. Kota adalah Kota/Kabupaten pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah Provinsi. 4. Kota adalah Kota/Kabupaten pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah Provinsi. 5. Batas wilayah Kota di Provinsi DKI Jakarta meliputi kesatuan wilayah Jakarta Pusat, Jakarta 5. Batas wilayah Kota di Provinsi DKI Jakarta meliputi kesatuan wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.
  • 3. PRINSIP PERJALANAN DINAS a. selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan; b. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja Kementerian Negara/Lembaga; c. efisiensi penggunaan belanja negara; dan d. akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan Perjalanan Dinas dan pembebanan biaya Perjalanan Dinas. Aturan Lama  Prinsip-prinsip Perjalanan Dinas belum diatur
  • 4. PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN Surat Tugas diterbitkan oleh : a kepala satuan kerja untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh Pelaksana SPD pada satuan kerja berkenaan; b atasan langsung kepala satuan kerja untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh kepala satuan kerja; c Pejabat Eselon II untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh Pelaksana SPD dalam lingkup unit eselon II/setingkat unit eselon II berkenaan; atau d. Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat Eselon I untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat Eselon I/ Pejabat Eselon II. Atas Dasar Surat Tugas  PPK menerbitkan Surat Perjalanan Dinas (SPD)  Khusus untuk Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8 jam dilaksanakan tanpa penerbitan SPD
  • 5. BIAYA PENGINAPAN 1) Pelaksana SPD yang melakukan Perjalanan Dinas Jabatan :  yang melewati batas Kota, atau  dalam Kota lebih dari 8 jam dapat diberikan biaya penginapan sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya; 2) Dalam hal Pelaksana SPD tidak menggunakan biaya penginapan, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Pelaksana SPD diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif hotel di Kota Tempat Tujuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya; b. Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada huruf a dibayarkan secara lumpsum dan dicantumkan pada Rincian Biaya Perjalanan Dinas sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II.
  • 6. Jumlah Hari Dibayarkan Biaya Pemetian Angkutan Jenazah √ Sesuai Penugasan - √ 1) √ 1) Sesuai Penugasan √ √ 2) √ 3) √ √ √ 2 hari - Sesuai Penugasan - Uang Harian Biaya Pengina pan Biaya Transpor Pegawai √ √ √ 1) c. PDJ dalam rangka detasering. d. PDJ untuk menempuh ujian dinas / ujian jabatan. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan (PDJ) MELEWATI BATAS KOTA a.PDJ dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan b. PDJ untuk mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya. e. PDJ untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan. f. PDJ untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas. - Maks 90 hr √ √ √ √ √ √ Sesuai Penugasan - g. PDJ untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri. √ √ √ Sesuai Penugasan - h. PDJ untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3. √ √ √ Maks 2 hari - √ 4) √ 5) √ Sesuai Penugasan - √ √ √ Maks 3 hari √ √ √ √ Maks 3 hari √ i. PDJ untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. j. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dalam melakukan perjalanan dinas. k. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.
  • 7. KETERANGAN KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN MELEWATI BATAS KOTA √ 1) : Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. √ 2) : Biaya Penginapan diberikan pada saat kedatangan dan selama masa pengumandahan (Detasering) dalam hal tidak tersedia rumah dinas. √ 3) : Biaya transpor pegawai diberikan untuk transpor pada saat kedatangan dan kepulangan. √ 4) : Uang Harian diberikan berupa uang saku sesuai standar biaya selama mengikuti kegiatan. √ 5) : Biaya Penginapan diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan. Pada PDJ huruf j dan k : uang harian, biaya transpor pegawai/ keluarga, dan biaya penginapan diberikan sebanyak-banyaknya untuk 4 (empat) orang, serta biaya pemetian dan angkutan jenazah.
  • 8. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan (PDJ) DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM Uang Harian Biaya Penginapn Biaya Transpor Pegawai Jumlah Hari yg Dibayarkan Biaya Pemetian & Angkutan Jenazah √ √ √ Sesuai Penugasan - √ 1) √ 1) √ 1) Sesuai Penugasan - c. PDJ dalam rangka detasering. √ √ 2) √ 3) Maksimal 90 hari - d. PDJ untuk menempuh ujian dinas /ujian jabatan. √ √ √ 2 hari - √ Sesuai Penugasan a.PDJ dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan b. PDJ untuk mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya. e. PDJ untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan. f. PDJ untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas. √ √ √ √ - √ Sesuai Penugasan - - g. PDJ untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri. √ √ √ Sesuai Penugasan h. PDJ untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3. √ √ √ Maksimal 2 hari - √ 4) √ 5) √ Sesuai Penugasan - √ √ √ Maksimal 3 hari √ √ √ √ Maksimal 3 hari √ i. PDJ untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. j. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dalam melakukan perjalanan dinas. k. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.
  • 9. KETERANGAN KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. √ 1) : Rincian biaya PDJ untuk mengikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. √ 2) : Biaya penginapan dalam hal selama masa Pengumandahan (detasering) tidak tersedia rumah dinas. √ 3) : Biaya transpor pegawai diberikan untuk transpor pada saat kedatangan dan kepulangan. √ 4) : Uang Harian diberikan berupa uang saku sesuai standar biaya selama mengikuti kegiatan. √ 5) : Biaya Penginapan diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan. Biaya Transpor Pegawai diberikan sesuai Biaya Riil. Dalam hal tidak diperoleh bukti pengeluaran riil, diberikan berupa biaya transpor kegiatan dalam kota yang dibayarkan secara lumsum sesuai standar biaya. Biaya Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf j dan k : uang harian, biaya transpor pegawai/ keluarga, dan biaya penginapan diberikan sebanyak-banyaknya untuk 4 (empat) orang, serta biaya pemetian dan angkutan jenazah. Lama pelaksanaan Perjalanan Dinas pada huruf d dan h adalah sesuai waktu yang ditempuh menuju tempat pendidikan/ujian.
  • 10. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan (PDJ) DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM a. PDJ dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan b. PDJ untuk mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya. c. PDJ untuk menempuh ujian dinas / ujian jabatan. Biaya Transpor Kegiatan dlm Kota Jumlah yang Dibayarkan Biaya Pemetian & Angkutan Jenazah √ Sesuai Penugasan - √ 1) √ 1) - √ Keberangkatan dan Kepulangan - d. PDJ untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan. √ e. PDJ untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas. Sesuai Penugasan - √ Sesuai Penugasan - f. PDJ untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri. √ Sesuai Penugasan - g. PDJ untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/ S1/ S2/ S3. √ Keberangkatan dan Kepulangan - h. PDJ untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. √ Sesuai Penugasan - √ Dibayarkan 1 (satu) kali √ √ Dibayarkan 1 (satu) kali √ i. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dalam melakukan perjalanan dinas. j. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.
  • 11. KETERANGAN KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM 1. √ 1) : Rincian biaya PDJ untuk mengikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri. 2. Biaya Transpor Kegiatan Dalam Kota dibayarkan secara lumpsum sesuai standar biaya dan tidak diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan rapat dalam komplek perkantoran yang sama. 3. PDJ dalam kota dapat diberikan biaya sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin. 4. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf i dan j diberikan biaya transpor pegawai/keluarga sebanyak-banyaknya untuk 4 (empat) orang. 5. Lama pelaksanaan Perjalanan Dinas pada huruf c dan g adalah sesuai waktu yang ditempuh menuju tempat pendidikan/ujian.
  • 12. TINGKATAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN (LAMPIRAN IV) No Pejabat Negara Moda Transpotasi Tingkat Biaya Perjalanan Dinas Pesawat Udara Kapal Laut Kereta Api/ Bus Lainnya 1. Ketua/Wakil Ketua dan Anggota pada Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Badan Pemeriksa Keuangan, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Menteri, Wakil Menteri, pejabat setingkat Menteri, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota, Ketua/Wakil Ketua/ Anggota Komisi, Pejabat Eselon I, dan Pejabat Lainnya yang setar A Bisnis VIP / Kelas I A Spesial / Eksekutif Sesuai Kenyataan 2. Pejabat Negara Lainnya, Pejabat Eselon II, dan Pejabat Lainnya yang setara B Ekonomi Kelas I B Eksekutif Sesuai Kenyataan 3. Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV, Pejabat Eselon IV/PNS Golongan III, PNS Golongan II dan I C Ekonomi Kelas II A Eksekutif Sesuai Kenyataan Lama : 6 tingkatan
  • 13. RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA I. DI DALAM KANTOR (RUANG RAPAT/AULIA/SERBAGUNA DAN SEJENISNYA) ------- LAMPIRAN V Uang Saku Rapat Uang Harian Uang Transpor Pegawai Biaya Penginapan - √ - √ 1) √ 1) √ √ II. DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM 1.Peserta 2.Panitia/Operator 3.Narasumber √ 2) - - √ 3) √ 3) √ 4) √ 4) III. DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM 1.Peserta 2.Panitia/Operator 3.Narasumber √ 2) - - √ 3) √ 3) - Komponen Biaya Perjalanan Dinas I. MELEWATI BATAS KOTA 1.Peserta 2.Panitia/Operator 3.Narasumber 1. √ 1) Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat dibayarkan sebesar biaya transpor kedatangan tanpa menyertakan bukti pengeluaran transpor kepulangan. 2. √ 2) Uang Saku Rapat diberikan untuk rapat di luar jam kerja sesuai ketentuan yang diatur dalam standar biaya. 3. √ 3) 4. √ 4) Uang Transpor Pegawai diberikan sesuai Biaya Riil. Dalam hal tidak diperoleh bukti pengeluaran riil, diberikan berupa biaya transpor kegiatan dalam kota yang dibayarkan secara lumsum sesuai standar biaya. Biaya Penginapan diberikan apabila terdapat kesulitan transportasi sehingga memerlukan waktu untuk menginap. 5. Uang Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin serta tidak diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan rapat dalam komplek perkantoran yang sama
  • 14. RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA II. DI LUAR KANTOR PENYELENGGARA (HOTEL/TEMPAT LAIN) ------------ LAMPIRAN V Uang Saku Paket Fullboard Uang Saku Paket Fullday/Halfday Uang Transpor Pegawai Biaya Penginapan Uang Harian 1) I. MELEWATI BATAS KOTA 1.Peserta 2.Panitia/Operator 3.Narasumber √ 3) √ 3) - - √2 √2 √2 √ √ √ √ √ √ II. DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM 1.Peserta 2.Panitia/Operator 3.Narasumber √ 3) √ 3) - √ 3) √ 3) - √ √ √ √ 4) √ 4) √ 4) √ √ √ - √ 3) √ 3) - √ √ √ - - Komponen Biaya Perjalanan Dinas III. DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM 1.Peserta 2.Panitia/Operator 3.Narasumber 1 √ 1) Uang Harian diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan. Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat dibayarkan sebesar biaya transpor kedatangan tanpa menyertakan bukti pengeluaran transpor kepulangan. Uang Saku Fullboard/Fullday/Halfday diberikan sesuai dengan paket rapat, seminar, dan sejenisnya yang diatur dalam Standar Biaya. 2 √ 2) 3 √ 3) 4 √ 4) 5 Uang Saku Fullboard/Fullday/Halfday mengikuti ketentuan yang diatur dalam Standar Biaya. 6 Uang Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin. Biaya Penginapan diberikan apabila memerlukan waktu untuk menginap 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan/atau 1 (satu) hari pada saat kepulangan.
  • 15. BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN Dalam Rangka Mengikuti Rapat, Seminar, dan Sejenisnya 1) Dilaksanakan dengan biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang ditanggung oleh panitia penyelenggara; 2) Dalam hal tidak ditanggung oleh panitia penyelenggara, biaya Perjalanan Dinas Jabatan dimaksud dibebankan pada DIPA satuan kerja Pelaksana SPD. 3) Panitia penyelenggara menyampaikan pemberitahuan mengenai pembebanan biaya Perjalanan Dinas Jabatan ditanggung peserta atau panitia penyelenggara dalam surat/undangan mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya. 4) Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dibayarkan sesuai tarif yang berlaku dan dapat mengacu pada bukti biaya transpor yang disampaikan pada saat kedatangan.
  • 16. PERJALANAN DINAS PINDAH Perjalanan Dinas Pindah dilakukan dalam rangka: a. pindah tugas dari tempat kedudukan yang lama ke tempat kedudukan yang baru; b. pemulangan Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang diberhentikan dengan hormat dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke tempat tujuan menetap dengan hak pensiun atau mendapat uang tunggu; c. pemulangan keluarga yang sah dari Pejabat Negara/ Pegawai Negeri yang meninggal dunia dari tempat tugas terakhir ke Tempat Tujuan menetap; d. pemulangan Pegawai Tidak Tetap yang diberhentikan karena telah berakhir masa kerjanya dari Tempat Kedudukan ke tempat tujuan menetap, sepanjang diatur dalam perjanjian kerja; e. pemulangan keluarga yang sah dari Pegawai Tidak Tetap yang meninggal dunia dari tempat tugas yang terakhir ke tempat tujuan menetap, sepanjang diatur dalam perjanjian kerja; atau f. pengembalian Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang mendapat uang tunggu dari Tempat Kedudukan ke Tempat Tujuan yang ditentukan untuk dipekerjakan kembali.
  • 17. PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS 1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas diberikan dalam batas pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA satuan kerja berkenaan. 2) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas kepada Pelaksana SPD paling cepat 5 (lima) hari kerja sebelum Perjalanan Dinas dilaksanakan. 3) Pada akhir tahun anggaran, dapat melebihi 5 (lima) hari kerja menyesuaikan dengan ketentuan yang mengatur mengenai langkah-langkah menghadapi akhir tahun anggaran. 4) Dalam hal biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang dibayarkan kepada Pelaksana SPD kurang dari yang seharusnya, dapat dimintakan kekurangannya. 5) Pembayaran kekurangan biaya Perjalanan Dinas Jabatan dapat dilakukan melalui mekanisme UP atau LS.
  • 18. PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS Pembatalan Tugas Perjalanan Dinas Jabatan 1) Dalam hal terjadi pembatalan pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan, biaya pembatalan dapat dibebankan pada DIPA satuan kerja berkenaan dengan melampirkan: a. Surat Pernyataan Pembatalan Tugas Perjalanan Dinas Jabatan dari atasan Pelaksana SPD, atau paling rendah Pejabat Eselon II bagi Pelaksana SPD di bawah Pejabat Eselon III ke bawah, yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII; b. Surat Pernyataan Pembebanan Biaya Pembatalan Perjalanan Dinas Jabatan yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII; c. Pernyataan/Tanda Bukti Besaran Pengembalian Biaya Transpor dari Penyedia Jasa Transportasi yang disahkan oleh PPK. Pembebanan Biaya Pembatalan Perjalanan Dinas Jabatan Pembebanan Biaya Pembatalan Perjalanan Dinas Jabatan 2) Biaya pembatalan yang dapat dibebankan pada DIPA satuan kerja meliputi: a. biaya pembatalan tiket transportasi atau biaya penginapan; atau b. sebagian atau seluruh biaya tiket transportasi atau biaya penginapan yang tidak dapat dikembalikan/ refund.
  • 19. PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas 1. 2. 3. PPK melakukan Perhitungan Rampung seluruh bukti pengeluaran biaya Perjalanan Dinas dan disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran. PPK berwenang untuk menilai kesesuaian dan kewajaran atas biaya-biaya yang tercantum dalam Daftar Pengeluaran Riil. PPK mengesahkan Bukti Pengeluaran Riil dan menyampaikan kepada Bendahara Pengeluaran sebagai pertanggungjawaban UP atau bukti pengesahan Surat Permintaan Membayar/Surat Permintaan Pencairan Dana (SPM/ SP2D) LS Perjalanan Dinas. Pihak-pihak yang melakukan pemalsuan dokumen, menaikkan dari harga sebenarnya (mark up), dan/atau Perjalanan Dinas rangkap (dua kali atau lebih) dalam pertanggungjawaban Perjalanan Dinas yang berakibat kerugian yang diderita oleh negara, bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh tindakan yang dilakukan.
  • 20. CONTOH PERMASALAHAN (1) Auditor yang berkantor di Jakarta Timur melakukan pemeriksaan terhadap satker yang berlokasi di Jakarta Selatan. Komponen biaya perjadin apa saja yang dapat diberikan? Sesuai PMK 113/PMK.05/ 2012 diberikan Uang Harian. Berapa Uang Harian yang dapat diberikan? dan apakah dapat diberikan biaya penginapan? Jawaban Komponen biaya perjadin yang dapat diberikan adalah : a.Berdasarkan PMK 113/PMK.05/ 2012 Pasal 10 ayat (5) huruf a Uang Harian diberikan secara lumpsum sesuai standar biaya yaitu sebesar 75% dari uang harian (PMK 84/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya TA 2012); b.Biaya penginapan diberikan secara at cost apabila memang benar-benar diperlukan menginap (berdasarkan penilaian kewajaran oleh PPK). Karena transpor lokal merupakan bagian dari uang harian, maka biaya transpor dalam kota tidak diberikan. Dalam hal Pelaksana SPD meminta biaya penginapan, maka dapat diberikan dengan pertimbangan bahwa: 1.Prinsip selektif, ketersediaan anggaran, efisiensi, dan akuntabilitas penggunaan belanja negara. 2.Penginapan tersebut benar-benar diperlukan untuk pelaksanaan tugas karena Pelaksana SPD mengalami kesulitan transportasi untuk kembali. Untuk itu, Pelaksana SPD dapat menginap di hotel/tempat menginap lainnya yang dibuktikan dengan bukti pembayaran hotel/penginapan.
  • 21. CONTOH PERMASALAHAN (2) Seorang PNS golongan II dari Ambon menghadiri rapat dengan menggunakan paket fullboard di Surabaya dari tanggal 3 s.d. 5. Registrasi acara rapat tersebut dilakukan pada pukul 08.00 pada tanggal 3. Karena jadwal penerbangan yang tidak memungkinkan mencapai Surabaya pada tanggal 3, sehingga memerlukan waktu sehari sebelumnya dan sehari setelahnya untuk tiba dan kembali ke Ambon. Komponen perjadin apa saja yang dapat dibayarkan ? Jawaban Komponen perjalanan dinas yang dapat dibayarkan adalah : 1. Uang transpor sesuai biaya riil dari tempat kedudukan ke tempat tujuan; 2. Biaya penginapan pada tanggal 2 dan 6 sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan; 3. Uang harian selama 2 hari, yaitu tanggal 2 dan 6; dan 4. Uang saku paket fullboard selama 3 hari dari tanggal 3 s.d. 5. Keterangan : Uang harian tersebut diberikan hanya untuk Pelaksana SPD yang mengalami kesulitan transportasi sehingga memerlukan waktu 1 (satu) hari sebelum dan/atau sesudah jadwal pelaksanaan kegiatan. Selama pelaksanaan kegiatan hanya diberikan uang saku paket fullboard/fullday/halfday.
  • 22. CONTOH PERMASALAHAN (3) Uang Harian biaya Perjadin sesuai PMK 113/PMK.05/2012 digolongkan dalam tingkat A, B, dan C. Sedangkan dalam PMK 84/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya TA 2012 Lampiran I No.23, Uang Harian digolongkan menjadi A, B, C, D, E, dan F. Bagaimana pelaksanaan pertanggungjawaban biaya Perjadin dimaksud? Mengikuti PMK 113 atau PMK 84? Jawaban a. Pelaksanaan pertanggungjawaban biaya Perjadin mengikuti ketentuan yang mengatur mengenai Perjalanan Dinas yaitu PMK 113/PMK.05/2012. Pada penjelasan PMK 84/PMK.02/2012 disebutkan bahwa Uang Harian diberikan berdasarkan tingkatan perjadin yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan 45/PMK.05/2007 dan 07/PMK.05/2008. Namun saat ini kedua PMK dimaksud dicabut dengan telah ditetapkannya PMK 113/PMK.05/2012. b. Pada PMK 37/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya TA 2013 pembayaran uang harian tidak berdasarkan tingkatan biaya perjalanan dinas.
  • 23. CONTOH PERMASALAHAN (4) Kapan uang saku rapat dapat diberikan? Mengingat PMK No. 84 dan 36 mengenai Standar Biaya TA 2012 belum mengatur ketentuan uang saku rapat dimaksud. Jawaban a. PMK 84/PMK.02/2012 disebutkan bahwa uang saku rapat diberikan sesuai ketentuan yang diatur dalam standar biaya (mengacu pada standar biaya). Artinya dalam pelaksanaannya, pemberian uang saku rapat menunggu/mengikuti ketetapan dalam standar biaya. b. Pencantuman uang saku rapat dalam PMK 113 untuk mengakomodir pelaksanaan tahun 2013 karena besaran uang saku rapat telah dicantumkan dalam PMK 84, sehingga PMK 113 tidak memerlukan penyesuaian.
  • 24. CONTOH PERMASALAHAN (5) Bagaimana penyetaraan tingkat biaya perjalanan dinas untuk Pegawai Tidak Tetap/Honorer? Jawaban a.Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas untuk Pegawai Tidak Tetap yang melakukan Perjalanan Dinas untuk kepentingan negara ditentukan oleh KPA sesuai dengan tingkat pendidikan/kepatutan/tugas yang bersangkutan. b.Selain Pejabat Negara/Pegawai Negeri/ Pegawai Tidak Tetap, Pejabat penerbit Surat Tugas dapat memerintahkan pihak lain untuk melakukan Perjalanan Dinas. Penggolongan terhadap pihak lain tersebut ditentukan oleh PPK dengan mempertimbangkan tingkat pendidikan/ kepatutan/ tugas yang bersangkutan. c.Dalam PMK 113/PMK.05/2012 tidak ada pembedaan biaya PDJ untuk PNS, atau Pegawai Tidak Tetap/honorer.