Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Presentasi Bursa Efek
1. KELOMPOK 1
Di Susun Oleh :
1. Andreas Bagas K (03)
2. Ardya Ulviana (04)
3. Emi Fitria Baharsyah (11)
4. Erlisa Diah Fabianti (12)
5. Inez Novindriastuti (18)
6. M.Mustofa Kamal (24)
7. Nining Widyahastuti (25)
8. Talitha Lintang Pertiwi (31)
XI.IPS 2
2. POKOK BAHASAN
1. Surat Berharga Di Pasar Modal
2. Penawaran Umum di Pasar Perdana
3. Mekanisme Perdagangan Saham di Pasar
Sekunder
3. SURAT BERHARGA DI PASAR MODAL
1.Pengertian Surat Berharga
Surat Berharga adalah istilah umum di dunia
keuangan yang menunjukkan bukti (dapat berupa
selembar kertas) hak investor (yaitu, pihak yang
memiliki surat berharga tersebut) untuk mendapatkan
hak tertentu atas kepemilikan surat berharga.
Dikatakan berharga, karena surat tersebut memiliki
nilai ekonomis dan dapat diperjualbelikan pada tingkat
harga tertentu sehingga seorang pemegang surat
berharga dapat memperoleh keuntungan atas jual beli
surat berharga tersebut.Surat berharga juga disebut
“efek”.
4. 2. Macam-macam Surat Berharga (Efek)
a.SAHAM
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan tanda
penyertaan atau kepemilikan modal seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau Perseoan Terbatas (PT).
Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar
penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Jika
sebuah perusahaan menjual sebagian sahamnya kepada
masyarakat luas atau publik maka perusahaan tersebut
dikatakan go public dalam arti kepemilikan atas perusahaan
telah menyebar ke banyak pihak.
5. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas itu adalah
pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas
tersebut. Jadi sama dengan menabung di
bank, setiap kali kita menabung maka kita
akan mendapatkan slip yang menjelaskan
bahwa kita telah menyetor sejumlah uang.
Dalam investasi saham, yang kita terima
bukan slip melainkan saham.
6. Jenis Saham
Saham Biasa
Saham biasa merupakan pemilik sebenarnya dari
perusahaan. Mereka menanggung risiko dan mendapatkan
keuntungan. Pada saat kondisi perusahaan jelek, mereka
tidak menerima dividen. Dan sebaliknya, pada saat kondisi
perusahaan baik, mereka dapat memperoleh dividen yang
lebih besar bahkan saham bonus. Pemegang saham biasa
ini memiliki hak suara dalam RUPS (rapat umum pemegang
saham) dan ikut menentukan kebijakan perusahaan. Jika
perusahaan dilikuidasi, pemegang saham biasa akan
membagi sisa aset perusahaan setelah dikurangi bagian
pemegang saham preferen.
7. Karakteristik Saham biasa adalah sebagai
berikut:
a. Hak suara pemegang saham, dapat
memillih dewan komisaris
b. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit
menerbitkan saham baru
c. Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang
diberikan saja
8. Saham Preferen
Selain saham biasa kita juga mengenal adanya saham
preferen. Sesuai namanya, saham preferen ini
mendapatkan hak istimewa dalam pembayaran dividen
dibanding saham biasa.
Karakteristik Saham Preferen adalah sebagai berikut:
a. Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan
karakteristik yang berbeda
b. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas
lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
c. dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode
sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan
dan lebih dahulu dari saham biasa
d. Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila
kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi
penerbit terbentuk
9. Karakteristik Saham
Saham memiliki beberapa karakteristik, antara lain :
1). Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh
laba, sehingga pendapatan yang diperoleh dari bagi hasil
saham menjadi lebih tidak pasti.
2). Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham,
pemegang saham dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan
sebesar penguasaan sahamnya (one share one vote).
3). Memiliki hak terakhir (yunior) dalam hal pembagian
kekayaan perusahaan bila perusahaan tersebut dilikuidasi
(dibubarkan) setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
4). Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak
lain sebesar proporsi sahamnya.
5). Hak pemilikan saham dapat dialihkan kepada pihak lain.
10. Keuntungan Membeli Saham
a. Dividen
Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang
dihasilkan perusahaan, deviden diberikan setelah
mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa devien
tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan
deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu
untuk setiap saham atau dapat pula berupa deviden stock
yang artinya setiap pemegang saham diberikan deviden
sejumlah saham sehingga sejumlah saham yang dimiliki
investor bertambah dengan adanya pembagian deviden
stock tersebut.
11. Capital Gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli
dan harga jual, dimana harga jual lebih tinggi dari harga
beli, capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas
perdagangan di pasar sekunder. Misalnya seorang
pemodal membeli saham BUMI dengan harga per
lembar Rp.5000 kemudian menjualnya dengan harga
Rp.5500 per lembarnya, yang berarti pemodal tersebut
telah mendapatkan capital gain sebesar Rp.500 untuk
setiap saham yang dijualnya. Umumnya pemodal
dengan orientasi jangka pendek untuk mengejar
keuntungan melalui capital gain.
12. Kerugian Membeli Saham
a. Tidak mendapat deviden
Perusahaan akan membagikan deviden jika
operasi perusahaan menghasilkan
keuntungan. Dengan demikian perusahaan
tidak dapat membagikan deviden jika
perusahaan tersebut mengalami kerugian.
Dengan demikian potensi keuntungan
pemodal untukmendapatkan deviden
ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.
13. b.Capital Loss
Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal
mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang
dijualnya. Ada kalanya investor menjual sahamnya lebih
rendah harganya dari harga belinya, dengan demikian investor
mengalami capital loss. Misalnya seorang investor membeli
saham BUMI pada harga Rp.5000 per lembarnya, namun
beberapa waktu kemudian dijual dengan harga Rp.4500 per
lembarnya, berarti investor tersebut mengalami kerugian
sebesar Rp.500 per lembarnya, kerugian tersebut yang
disebut capital loss.
Dalam jual beli saham, terkadang seorang investor untuk
menghindari potensi kerugian yang makin besar seiring
dengan terus menurunnya harga saham, maka investor
tersebut rela menjual sahamnya dengan harga lebih rendah
dari harga belinya, istilah ini dikenal dengan Cut Loss.
14. c. Perusahaan bangkrut dan dilikuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak
secara langsung kepada pemegang saham perusahaan tersebut. Sesuai
dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek. Dalam kondisi
perusahaan dilikuidasi, maka pemeganng saham akan mendapat posisi
lebih rendah dibandingkan kreditor atau pemegang obligasi, dan jika
masih terdapat sisa baru akan dibagikan kepada pemegang saham.
d. Saham di delist dari bursa (delisting)
Resiko lain yang di hadapi oleh para investor adalah jika saham
perusahaan dikeluarkan dari pencatatan bursa efek (delist). Suatu saham
perusahaan di delist di bursa umumnya karena kinerja perusahaan yang
buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah
diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan
deviden secara berturut-turut selama beberapa tahun dan berbagai
kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa. Adapula
perusahaan yang di delist keluar dari bursa dengan tujuan Go Private,
perusahan yang melakukan Go Private tidak merugikan investor karena
perusahaan penerbit saham tersebut melakukan Buy Back terhadap
saham yg diterbitkan.
15. e.Saham di Suspend
Jika suatu saham di suspend atau diberhentikan
perdagangannya oleh otoritas bursa efek. Dengan demikian
pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga saham yang di
suspend tersebut dicabut dari status suspend. Suspend biasanya
berlangsung dalam waktu singkat misalnya dalam 1 sesi
perdagangan, 1 hari perdagangan namun dapat pula berlangsung
dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Hal yang
menyebabkan saham di suspend yaitu suatu saham mengalami
lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh
kreditornya, atau berbagai kondisi lainnya yang mengharuskan
otoritas bursa menghentikan sementara perdagangan saham
tersebut untuk kemudian diminta konfirmasi lainnya. Sedemikian
hingga informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang
spekulasi, jika setelah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka
status suspend atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan
saham dapat diperdagangkan lagi seperti semula.
16. b. Obligasi
Obligasi adalah kontrak keuangan. Penerbit obligasi, seperti
perusahaan, akan membayar bunga kepada pembeli obigasi secara
periodik. Kemudian, pada akhir waktu tertentu, penerbit obligasi
membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. Sebaliknya,
pemegang obligasi memberikan sejumlah uang kepada perusahaan
saat ini.
Obligasi biasanya dijual di pasar obligasi dan memiliki harga
pasar yang dapat berubah setiap saat. Obligasi adalah satu sekuritas
yang berdasarkan pada IOU dari penerbitnya. Obligasi ini tidak
menawarkan hak istimewa kepada pemilik perusahaan. Contohnya,
10 tahun obligasi AT & T memberikan hak untuk menerima
pembayaran kupon atau bunga secara periodik dan pokok atau face
value pada saat jatuh tempo. Pemegang obligasi tidak memiliki
suara dalam pengambilan keputusan di perusahaan.
17. Keuntungan Obligasi
1. Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon.
Hal ini merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi
akan mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu
berlakunya obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya
lebih tinggi daripada bunga yang diberikan deposito atau SBI.
2. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).
Disampingpenghasilan berupa kupon, pemegang obligasi dapat
memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya. Jika ia menjual lebih
tinggi dibandingkan dengan harga belinya maka tentu saja
pemegang obligasi tersebut mendapatkan selisih yang disebut
dengan capital gain. Jual beli obligasi tersebut dapat dilakukan di
pasar sekunder melalui para dealer atau pialang obligasi. Jual beli
obligasi berbeda dengan jual beli saham. Jika jual beli saham
dinyatakan dengan nilai rupah, misalnya saham A dijual seharga Rp
4.000 per lembar saham maka jual beli obligasi dinyatakan dalam
bentuk persentase atas harga pokok obligasi.
18. Kerugian Obligasi
1. Risiko perusahan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun risiko
perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi.
Ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban dikenal dengan
istilah default. Walaupun jarang terjadi, namun dapat saja suatu ketika
penerbit obligasi tidak mampu membayar baik bunga maupun pokok
obligasi.
2. Risiko Tingkat Suku Bunga (Interest Rate Risk).
Pergerakan harga obligasi sangat ditentukan pergerakan tingkat suku
bunga. Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat suku
bunga; artinya jika suku bunga naik maka harga obligasi akan turun.
Sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik. Investor
obligasi harus jeli memperkirakan tingkat suku bunga sedemikian sehingga
ia dapat memperkirakan apakah terus memegang suatu obligasi, membeli
obligasi baru atau menjual obligasi yang dipegang saat ini. Perdagangan
obligasi sangat dipengaruhi tingkat suku bunga. Jika tingkat suku bunga
mengalami kenaikan, maka nilai obligasi menjadi turun, yang berarti
obligasi akan dijual dengan diskon atau dijual lebih murah.
19. Penawaran Umum Di Pasar Perdana
Penawaran Umum adalah kegiatan yang
dilakukan emiten untuk menjual efek kepada
masyarakat, berdasar tata cara yang diatur oleh
undang – undang dan peraturan pelaksanaannya.
Kegiatan ini lebih populer disebut go public.
20. Manfaat Penawaran Umum
• Ekspansi atau perluasan usaha
• Pembelian mesin-mesin baru
• Memperbaiki struktur permodalan
• Meningkatkan investasi di anak perusahaan
• Melunasi sebagian utang
• Menambah modal kerja
21. Mekanisme Perdagangan Di
Pasar Sekunder
Pasar Sekunder merupakan pasar yang difasilitasi oleh
Bursa Efek untuk jual beli saham yang telah diperoleh di
pasar perdana. Dengan kata lain pasar sekunder
merupakan pasar dimana investor dapat melakukan jual
beli saham setelah saham tersebut dicatatkan diBursa. Jadi
Pasar Sekunder merupakan kelanjutan dari Pasar Perdana.
Di Indonesiaterdapat dua Bursa Efek yaitu Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebagaitempat
berlangsungnya perdagangan Efek di Pasar Sekunder.
Prinsipnya, jika kitaberbicara pasar sekunder, maka kita
berbicara perdagangan di Bursa Efek.Dari sisi kepentingan
investor dalam hal membeli dan menjual saham, terdapat
beberapaperbedaan antara pasar perdana dan pasar
sekunder.
22. Dari sisi kepentingan investor dalam hal membeli dan
menjual saham, terdapat beberapa perbedaan antara pasar
perdana dan pasar sekunder.
Pasar Perdana Pasar Sekunder
Harga saham tetap Harga saham berfluktuasi sesuai
kekuatan penawaran dan permintaan
Tidak dikenakan komisi Dibebankan komisi
Hanya untuk pembelian saham Berlaku untuk pembelian maupun
penjualan saham
Pemesanan dilakukan melalui Agen
Penjual
Pemesanan dilakuakn melalui anggota
Bursa (Pialang)
Jangka waktu terbatas Jangka waktu tidak terbatas
23. Pertanyaan dan Jawaban
1.Absen 21 : apa maksud harga saham
berfluktuasi ?
Jawab : Emi Fitria B.
Harga saham berfluktuasi adalah harga
saham selalu mengalami perubahan
dikarenakan banyak faktor seperti permintaan
dan penawaran pasar modal.
24. 2. Absen 05 : Apa keunggulan dan kelemahan
obligasi tanpa jaminan ?
Jawab : Talitha Lintang P
Keunggulan : Memberikan imbal hasil yang
lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi
berkualitas lebih baik lainnya guna
membuatnya menarik bagi investor.
Kelemahan : adanya resiko gagal bayar dan
resiko suku bunga.
25. 3. Absen 26 : Apa kerugian membeli saham jika
mengalami suspend ?
Jawab : Inez
Kerugian membeli saham jika mengalami
suspend adalah kita tidak akan mendapatkan
deviden dan sulit mendapatkan capital gain
saat menjual saham itu kembali
26. 4. Absen 23 : Apa yang mempengaruhi naik
turunnya harga saham ?
Jawab : Andreas B.K
Yang mempengaruhi naik turunnya harga
saham adalah tinggi rendahnya permintaan
dan penawaran pasar (pasar modal).
27. 5. Kenapa Junk Bond dapat menghasilkan
keuntungan tinggi tapi memiliki resiko tinggi juga
?
Jawab :
Junk Bond dapat menghasilkan resiko yang
tinggi karena menawarkan deviden yang besar.
Junk Bond memiliki resiko tinggi karena
sewaktu-waktu perusahaan tempat berinvestasi
akan mengalami kebangkrutan.