Dokumen tersebut membahas tentang gerakan-gerakan yang didirikan pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia yaitu Gerakan 3A, POETERA, dan JAWA HOKOKAI. Gerakan 3A hanya berjalan selama beberapa bulan sebelum dibubarkan, kemudian digantikan oleh POETERA yang dipimpin oleh empat orang pemimpin nasional untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Namun, POETERA juga dianggap kurang efektif sehing
4. Sejarah Terbentuknya Gerakan 3A
Gerakan 3A merupakan propaganda
Kekaisaran Jepang pada masa Perang Dunia-2
yaitu "Jepang Pemimpin Asia", "Jepang Pelindung
Asia" dan "Jepang Cahaya Asia". Gerakan Tiga A
didirikan pada tanggal 29 April 1942. Pelopor
gerakan Tiga A ialah Shimizu Hitoshi. Gerakan ini
lahir semata - mata untuk memikat hati dan
menarik simpati bangsa Indonesia agar mau
membantu Jepang. Sedangkan tokoh yang
ditunjuk sebagai ketua 3A adalah Mr.
Syamsuddin.
6. Perkembangan Gerakan 3A
Organisasi ini mengangkat tokoh Parindra Jawa Barat,
Mr. Syamsudin sebagai ketuanya, dengan dibantu oleh
tokoh-tokoh Parindra lainnya, seperti Sutan K. Pamuntjak
dan Mohammad Saleh. Mr. Syamsuddin mencoba
mempropagandakan Gerakan 3A ke seluruh Jawa.
Karena gerakan itu dibentuk secara resmi, di daerah-daerah
dibentuk komite-komite, ada yang bernama komite
nasional, komite rakyat, dan ada yang bernama lain yang
bersifat lokal. Komite-komite yang dibentuk secara lokal
belum berjalan baik sebab situasi sesungguhnya belum
cukup mantap untuk membentuk organisasi. Kemudian
secara bertahap gerakan yang diciptakan oleh Jepang itu
mulai bulan Mei 1942 diperkenalkan kepada masyarakat
melalui media massa.
7. Gerakan 3A hanya berumur beberapa
bulan. Pemerintah pendudukan Jepang
menganggap bahwa Gerakan 3A tidak begitu
efektif di dalam usahanya untuk menarik
simpati bangsa Indonesia. Di Sumatra Gerakan
3A yang mendukung kepentingan Jepang
justru dilarang. Akhirnya Gerakan 3A
dibubarkan pada bulan Desember 1942 dan
telah direncanakan untuk membentuk
organisasi baru.
9. Sejarah Terbentuknya POETERA
Pada Tahun 1943 Ir. Soekarno
mengumumkan lahirnya organisasi baru yang
bernama Poesat Tenaga Rakyat yang
disingkat Poetera. Gerakan POETERA ini
diharapkan dapat menarik perhatian bangsa
Indonesia agar membantu Jepang dalam
setiap peperangan yang dilakukan Jepang.
10. Perkembangan Gerakan POETERA
Bagi Jepang tujuan Poetera ini adalah untuk
memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia
dalam rangka membantu usaha perangnya. Untuk itu,
digariskan peraturan dasar antara lain :
1. Tugas untuk memimpin rakyat supaya kuat rasa
kewajiban dan tanggung jawabnya untuk menghapus
pegaruh Amerika, Inggris, dan Belanda.
2. Mengambil bagian dalam usaha mempertahankan
Asia Raya.
3. Memperkuat rasa persaudaraan Indonesia dan
Jepang.
11. Poetra mempunyai Pimpinan pusat dan Pimpinan dareah.
Pimpinan daerah dibagi sesuai dengan tingkat daerah, yaitu
pimpinan tingkat syu dan gun. Pada tingkat daerah ini hanya
diadakan dua Pejabatan yang kegiatannya terbatas pada daerah.
Usaha pengembangan Poetera baru dimulai pada bulan April
1943. Sebagai pemimpin tertinggi diangkat Ir. Soekarno yang
dibantu oleh Drs. Moh. Hatta , Ki Hadjar Dewantara, dan K.H. Mas
Mansur. Pimpinan poetera itu bersifat kolektif dan disebut empat
serangkai serta dianggap lambang dari segala aliran didalam
Pergerakan Nasional. Di samping pemimpin-pemimpin bangsa
Indonesia, poetera mempunyai beberapa penasehat orang Jepang.
Mereka adalah S. Miyoshi, bekas konsul Jepang di Jakarta, G.
Taniguci pemimpin surat kabar Toindo Neppo, Ichiro Yamasaki
seorang pemimpin badan perdagangan, dan Akiyama dari Bank
Yokohama. Mereka sebelum perang pernah tinggal di Indonesia.
12. Pada awal berdirinya, poetera mendapat sambutan yang baik
dari organisasi-organisasi massa yang ada. Pengurus Besar
Persatuan Guru Indonesia beserta sejumlah 15.000 orang
anggotanya menyatakan diri bergabung dengan poetera. Demikian
pula Perkumpulan Pegawai Pos Menengah akan menyerahkan
perkumpulan kepada poetera. Langkah kedua organisasi ini
kemudian diikuti oleh organisasi lainnya. Pada bulan April Pegawai
Pos, Telegram, Telepon, dan Radio (PTTR) di Bandung dan Pengurus
Besar Istri Indonesia dibawah pimpinan Mr. Maria Ulfah Santoso
dan Ny. Jusupadi Danudiningrat di Jakarta menyatakan bergabung
dengan poetera. Dari kalangan organisasi pemuda yang pertama
kali menyatakan diri masuk dan bergabung dengan poetera adalah
Barisan Banteng. Dari organisasi olahraga adalah Ikatan Sport
Indonesia (ISI) yang kemudian diikuti oleh beberapa perkumpulan
olahraga lain yang menjadi anggotanya. Dari kalangan pelajar,
Badan Perantaraan Pelajar-pelajar Indonesia (BAPERPI) dibawah
pimpinan Supeno juga menyatakan diri bergabung dengan poetera.
13. Akan tetapi poetera tingkat syu dan daerah
yang bertingkat lebih rendah tidak dapat
berkembang secara baik. Tidak pesatnya
perkembangan organisasi ini karena kondisi
sosial-ekonomi. Sekalipun poetera organisasi
resmi pemerintah, bantuan pemerintah tidak
dapat dirasakan oleh poetera sebagai organisasi.
Untuk menghidupi dirinya, potera harus
memungut iuran dari angotanya serta meminta
sebagian keuntungan badan-badan perdagangan
yang didirikan.
14. Namun, dengan segala kekurangannya, poetera berhasil untuk
mempersiapkan rakyat secara mental bagi kemerdekaan yang akan
datang. Dengan rapat-rapat raksasa dan dengan memakai media
massa pihak Jepang, pemimpin-pemimpin Indonesia dapat
mencapai rakyat secara lebih luas daripada yang pernah dialami
zaman Hindia Belanda. Rupa-rupanya pihak Jepang lama-kelamaaan
menyadari bahwa poetera lebih bermanfaat bagi rakyat Indonesia
daripada pihaknya sendiri.
Poetera lebih mengarahkan perhatian rakyat kepada
kemerdekaan daripada usaha perang pihak Jepang. Karenanya
mereka merancang pembentukan organisasi baru, yang
mencangkup semua golongan masyarakat, termasuk golongan Arab,
Cina dan lain-lainnya. Pada tahu baru 1944 Panglima tentara ke-16,
Letnan Jendral Kumakichi Harada menyatakan berdirinya organisasi
Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).
18. Sejarah JAWA HOKOKAI
Organisasi ini didirikan Jepang yaitu oleh Panglima tentara ke-
16, Letnan Jendral Kumakichi Harada pada tahu baru 1944 setelah
mendengar pendapat dari empat serangkai. Alasan untuk
membentuk badan baru menurut keterangan pemerintah Jepang
adalah, karena semakin menghebatnya perang, sehingga perlu
digiatkan dan dipersatukan segenap rakyat lahir dan batin. Dasar
pengertian berasal dari Hoko seishin (semangat kebaktian).
Kebaktian ini memiliki tiga dasar: mengobarkan diri, mempertebal
persaudaraan, dan melaksanakan sesuatu dengan bukti. Tiga hal
inilah yang dituntut dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia
berhubung dengan semakin gawatnya perang. Pemerintah
berusaha untuk menggabungkan semua kekuatan sosial-ekonomi
dan kultural serta kekuatan-kekuatan politik untuk memenangkan
perang dengan segala tenaga dan daya yang ada.
19. Perkembangan JAWA HOKOKAI
Berbeda dengan poetera, jawa hokokai dengan
tegas dinyatakan sebagai organisasi resmi pemerintah.
Kegiatan jawa hokokai sebagamana yang digariskan
dalam peraturan dasarnya meliputi:
a. Melaksanakan sesuatu dengan nyata dan ikhlas untuk
menyumbangkan segenap tenaga terhadap
pemerintah Jepang.
b. Memimpin rakyat untuk menyumbangkan segenap
tenaga berdasarkan semangat persaudaraan antara
segala bangsa.
c. Memperkukuh pembelaan tanah air.
d. Memperteguh kehidupan semasa perang.
20. Jawa Hokokai adalah organisasi sentral yang anggota-anggotanya
terdiri atas berbagai macam Hokokai sesuai
dengan bidang profesinya. Guru-guru bergabung dalam
wadah Kyoiku Hokokai (kebangkitan para pendidik), dokter-dokter
tergabung dalam Izi Hokokai ( Wadah kebangkitan
untuk para dokter), anggota istemewa (Tokubetsu Hokokai)
yang terdiri atas Fujinkai (Organisasi perempuan), Keimin
Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan), Boei Engokai (tata usaha
pembantu prajurit Peta dan Heiho) serta beberapa Hokokai
perusahaan.
Perkembangan organisasi Jawa Hokokai tidak berbeda
dengan Poetera. Akan tetapi, di dalam usaha pengerahan
barang-barang atau padi, Jawa Hokokai merupakan pelaksana
utamanya. Bahkan pada pertengahan tahun 1945, semua
kegiatan pemerintah dalam bidang pengerahan dilaksanakan
oleh Jawa Hokokai. Potensi sosial-ekonomi masyarakat
dimobilisasi melalui Jawa Hokokai untuk mencapai
jumlah yang telah ditentukan, dalam rangka memenangkan
Perang Asia Timur Raya.