SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
KELOMPOK 1 
1. Ardya Ulviana (04) 
2. Rayu Anita W (27) 
3. Talitha Lintang P (31) 
4. Winda Galuh H (32)
Pemerintahan Jepang Di 
Indonesia 
• Gerakan 3A 
• Gerakan POETERA 
• Jawa Hokokai
Gerakan 3A
Sejarah Terbentuknya Gerakan 3A 
Gerakan 3A merupakan propaganda 
Kekaisaran Jepang pada masa Perang Dunia-2 
yaitu "Jepang Pemimpin Asia", "Jepang Pelindung 
Asia" dan "Jepang Cahaya Asia". Gerakan Tiga A 
didirikan pada tanggal 29 April 1942. Pelopor 
gerakan Tiga A ialah Shimizu Hitoshi. Gerakan ini 
lahir semata - mata untuk memikat hati dan 
menarik simpati bangsa Indonesia agar mau 
membantu Jepang. Sedangkan tokoh yang 
ditunjuk sebagai ketua 3A adalah Mr. 
Syamsuddin.
Semboyan Propaganda Jepang
Perkembangan Gerakan 3A 
Organisasi ini mengangkat tokoh Parindra Jawa Barat, 
Mr. Syamsudin sebagai ketuanya, dengan dibantu oleh 
tokoh-tokoh Parindra lainnya, seperti Sutan K. Pamuntjak 
dan Mohammad Saleh. Mr. Syamsuddin mencoba 
mempropagandakan Gerakan 3A ke seluruh Jawa. 
Karena gerakan itu dibentuk secara resmi, di daerah-daerah 
dibentuk komite-komite, ada yang bernama komite 
nasional, komite rakyat, dan ada yang bernama lain yang 
bersifat lokal. Komite-komite yang dibentuk secara lokal 
belum berjalan baik sebab situasi sesungguhnya belum 
cukup mantap untuk membentuk organisasi. Kemudian 
secara bertahap gerakan yang diciptakan oleh Jepang itu 
mulai bulan Mei 1942 diperkenalkan kepada masyarakat 
melalui media massa.
Gerakan 3A hanya berumur beberapa 
bulan. Pemerintah pendudukan Jepang 
menganggap bahwa Gerakan 3A tidak begitu 
efektif di dalam usahanya untuk menarik 
simpati bangsa Indonesia. Di Sumatra Gerakan 
3A yang mendukung kepentingan Jepang 
justru dilarang. Akhirnya Gerakan 3A 
dibubarkan pada bulan Desember 1942 dan 
telah direncanakan untuk membentuk 
organisasi baru.
GERAKAN “POETERA”
Sejarah Terbentuknya POETERA 
Pada Tahun 1943 Ir. Soekarno 
mengumumkan lahirnya organisasi baru yang 
bernama Poesat Tenaga Rakyat yang 
disingkat Poetera. Gerakan POETERA ini 
diharapkan dapat menarik perhatian bangsa 
Indonesia agar membantu Jepang dalam 
setiap peperangan yang dilakukan Jepang.
Perkembangan Gerakan POETERA 
Bagi Jepang tujuan Poetera ini adalah untuk 
memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia 
dalam rangka membantu usaha perangnya. Untuk itu, 
digariskan peraturan dasar antara lain : 
1. Tugas untuk memimpin rakyat supaya kuat rasa 
kewajiban dan tanggung jawabnya untuk menghapus 
pegaruh Amerika, Inggris, dan Belanda. 
2. Mengambil bagian dalam usaha mempertahankan 
Asia Raya. 
3. Memperkuat rasa persaudaraan Indonesia dan 
Jepang.
Poetra mempunyai Pimpinan pusat dan Pimpinan dareah. 
Pimpinan daerah dibagi sesuai dengan tingkat daerah, yaitu 
pimpinan tingkat syu dan gun. Pada tingkat daerah ini hanya 
diadakan dua Pejabatan yang kegiatannya terbatas pada daerah. 
Usaha pengembangan Poetera baru dimulai pada bulan April 
1943. Sebagai pemimpin tertinggi diangkat Ir. Soekarno yang 
dibantu oleh Drs. Moh. Hatta , Ki Hadjar Dewantara, dan K.H. Mas 
Mansur. Pimpinan poetera itu bersifat kolektif dan disebut empat 
serangkai serta dianggap lambang dari segala aliran didalam 
Pergerakan Nasional. Di samping pemimpin-pemimpin bangsa 
Indonesia, poetera mempunyai beberapa penasehat orang Jepang. 
Mereka adalah S. Miyoshi, bekas konsul Jepang di Jakarta, G. 
Taniguci pemimpin surat kabar Toindo Neppo, Ichiro Yamasaki 
seorang pemimpin badan perdagangan, dan Akiyama dari Bank 
Yokohama. Mereka sebelum perang pernah tinggal di Indonesia.
Pada awal berdirinya, poetera mendapat sambutan yang baik 
dari organisasi-organisasi massa yang ada. Pengurus Besar 
Persatuan Guru Indonesia beserta sejumlah 15.000 orang 
anggotanya menyatakan diri bergabung dengan poetera. Demikian 
pula Perkumpulan Pegawai Pos Menengah akan menyerahkan 
perkumpulan kepada poetera. Langkah kedua organisasi ini 
kemudian diikuti oleh organisasi lainnya. Pada bulan April Pegawai 
Pos, Telegram, Telepon, dan Radio (PTTR) di Bandung dan Pengurus 
Besar Istri Indonesia dibawah pimpinan Mr. Maria Ulfah Santoso 
dan Ny. Jusupadi Danudiningrat di Jakarta menyatakan bergabung 
dengan poetera. Dari kalangan organisasi pemuda yang pertama 
kali menyatakan diri masuk dan bergabung dengan poetera adalah 
Barisan Banteng. Dari organisasi olahraga adalah Ikatan Sport 
Indonesia (ISI) yang kemudian diikuti oleh beberapa perkumpulan 
olahraga lain yang menjadi anggotanya. Dari kalangan pelajar, 
Badan Perantaraan Pelajar-pelajar Indonesia (BAPERPI) dibawah 
pimpinan Supeno juga menyatakan diri bergabung dengan poetera.
Akan tetapi poetera tingkat syu dan daerah 
yang bertingkat lebih rendah tidak dapat 
berkembang secara baik. Tidak pesatnya 
perkembangan organisasi ini karena kondisi 
sosial-ekonomi. Sekalipun poetera organisasi 
resmi pemerintah, bantuan pemerintah tidak 
dapat dirasakan oleh poetera sebagai organisasi. 
Untuk menghidupi dirinya, potera harus 
memungut iuran dari angotanya serta meminta 
sebagian keuntungan badan-badan perdagangan 
yang didirikan.
Namun, dengan segala kekurangannya, poetera berhasil untuk 
mempersiapkan rakyat secara mental bagi kemerdekaan yang akan 
datang. Dengan rapat-rapat raksasa dan dengan memakai media 
massa pihak Jepang, pemimpin-pemimpin Indonesia dapat 
mencapai rakyat secara lebih luas daripada yang pernah dialami 
zaman Hindia Belanda. Rupa-rupanya pihak Jepang lama-kelamaaan 
menyadari bahwa poetera lebih bermanfaat bagi rakyat Indonesia 
daripada pihaknya sendiri. 
Poetera lebih mengarahkan perhatian rakyat kepada 
kemerdekaan daripada usaha perang pihak Jepang. Karenanya 
mereka merancang pembentukan organisasi baru, yang 
mencangkup semua golongan masyarakat, termasuk golongan Arab, 
Cina dan lain-lainnya. Pada tahu baru 1944 Panglima tentara ke-16, 
Letnan Jendral Kumakichi Harada menyatakan berdirinya organisasi 
Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).
Tokoh Gerakan POETERA
Latihan militer untuk membantu perang 
Jepang dalam gerakan POETERA
JAWA HOKOKAI
Sejarah JAWA HOKOKAI 
Organisasi ini didirikan Jepang yaitu oleh Panglima tentara ke- 
16, Letnan Jendral Kumakichi Harada pada tahu baru 1944 setelah 
mendengar pendapat dari empat serangkai. Alasan untuk 
membentuk badan baru menurut keterangan pemerintah Jepang 
adalah, karena semakin menghebatnya perang, sehingga perlu 
digiatkan dan dipersatukan segenap rakyat lahir dan batin. Dasar 
pengertian berasal dari Hoko seishin (semangat kebaktian). 
Kebaktian ini memiliki tiga dasar: mengobarkan diri, mempertebal 
persaudaraan, dan melaksanakan sesuatu dengan bukti. Tiga hal 
inilah yang dituntut dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia 
berhubung dengan semakin gawatnya perang. Pemerintah 
berusaha untuk menggabungkan semua kekuatan sosial-ekonomi 
dan kultural serta kekuatan-kekuatan politik untuk memenangkan 
perang dengan segala tenaga dan daya yang ada.
Perkembangan JAWA HOKOKAI 
Berbeda dengan poetera, jawa hokokai dengan 
tegas dinyatakan sebagai organisasi resmi pemerintah. 
Kegiatan jawa hokokai sebagamana yang digariskan 
dalam peraturan dasarnya meliputi: 
a. Melaksanakan sesuatu dengan nyata dan ikhlas untuk 
menyumbangkan segenap tenaga terhadap 
pemerintah Jepang. 
b. Memimpin rakyat untuk menyumbangkan segenap 
tenaga berdasarkan semangat persaudaraan antara 
segala bangsa. 
c. Memperkukuh pembelaan tanah air. 
d. Memperteguh kehidupan semasa perang.
Jawa Hokokai adalah organisasi sentral yang anggota-anggotanya 
terdiri atas berbagai macam Hokokai sesuai 
dengan bidang profesinya. Guru-guru bergabung dalam 
wadah Kyoiku Hokokai (kebangkitan para pendidik), dokter-dokter 
tergabung dalam Izi Hokokai ( Wadah kebangkitan 
untuk para dokter), anggota istemewa (Tokubetsu Hokokai) 
yang terdiri atas Fujinkai (Organisasi perempuan), Keimin 
Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan), Boei Engokai (tata usaha 
pembantu prajurit Peta dan Heiho) serta beberapa Hokokai 
perusahaan. 
Perkembangan organisasi Jawa Hokokai tidak berbeda 
dengan Poetera. Akan tetapi, di dalam usaha pengerahan 
barang-barang atau padi, Jawa Hokokai merupakan pelaksana 
utamanya. Bahkan pada pertengahan tahun 1945, semua 
kegiatan pemerintah dalam bidang pengerahan dilaksanakan 
oleh Jawa Hokokai. Potensi sosial-ekonomi masyarakat 
dimobilisasi melalui Jawa Hokokai untuk mencapai 
jumlah yang telah ditentukan, dalam rangka memenangkan 
Perang Asia Timur Raya.
Kegiatan JAWA HOKOKAI
Pemerintahan jepang di indonesia

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Masa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasionalMasa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasional
Umi Pujiati
 
Masa jepang di Indonesia 1942-1945
Masa jepang di Indonesia 1942-1945Masa jepang di Indonesia 1942-1945
Masa jepang di Indonesia 1942-1945
Andri Pradinata
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
University Of Tarbiyah
 

Was ist angesagt? (20)

Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pemberontakan PKI Madiun 1948
 
Masa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasionalMasa pergerakan nasional
Masa pergerakan nasional
 
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIRespon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
 
Proklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesiaProklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesia
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi LiberalPPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
PPT SEJARAH INDONESIA - Perkembangan Politik Masa Demokrasi Liberal
 
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan JepangPerjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
 
pembentukan pemerintahan RI
 pembentukan pemerintahan RI pembentukan pemerintahan RI
pembentukan pemerintahan RI
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Perkembangan IPTEK di Era Globalisasi
Perkembangan IPTEK di Era GlobalisasiPerkembangan IPTEK di Era Globalisasi
Perkembangan IPTEK di Era Globalisasi
 
Sejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi RegionalSejarah Organisasi Regional
Sejarah Organisasi Regional
 
Tirani Matahari Terbit
Tirani Matahari TerbitTirani Matahari Terbit
Tirani Matahari Terbit
 
Masa jepang di Indonesia 1942-1945
Masa jepang di Indonesia 1942-1945Masa jepang di Indonesia 1942-1945
Masa jepang di Indonesia 1942-1945
 
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAPPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
 
Pemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TIIPemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TII
 
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZISSEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
 
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTMATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
 
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 

Ähnlich wie Pemerintahan jepang di indonesia

Kebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikKebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politik
Ester Tjk
 
Perkembangan masyarakat indonesia pada masa pemerintahan pendudukan jepang
Perkembangan masyarakat indonesia pada masa pemerintahan pendudukan jepangPerkembangan masyarakat indonesia pada masa pemerintahan pendudukan jepang
Perkembangan masyarakat indonesia pada masa pemerintahan pendudukan jepang
ayu larissa
 
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
SMK 10 NOPEMBER
 
Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1
Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1
Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1
Noti Setiani
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
SEJARAH UNY
 
Organisasi Sosial Kemasyarakatan.pptx
Organisasi Sosial Kemasyarakatan.pptxOrganisasi Sosial Kemasyarakatan.pptx
Organisasi Sosial Kemasyarakatan.pptx
udin100
 
Masuknya Jepang dan dampak bagi rakyat Ina.ppt
Masuknya Jepang  dan dampak bagi rakyat Ina.pptMasuknya Jepang  dan dampak bagi rakyat Ina.ppt
Masuknya Jepang dan dampak bagi rakyat Ina.ppt
YunikeKristanty2
 
Penjajahan_Zaman_Jepang.pptx
Penjajahan_Zaman_Jepang.pptxPenjajahan_Zaman_Jepang.pptx
Penjajahan_Zaman_Jepang.pptx
udin100
 
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasionalNilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
YABES HULU
 
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptxBAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
bandalam2
 

Ähnlich wie Pemerintahan jepang di indonesia (20)

Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman JepangMengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
Mengevaluasi Perkembangan Organisasi Pergerakan Zaman Jepang
 
Upaya jepang menarik simpati bangsa indonesia
Upaya jepang menarik simpati bangsa indonesiaUpaya jepang menarik simpati bangsa indonesia
Upaya jepang menarik simpati bangsa indonesia
 
Kebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politikKebijakan jepang di bidang politik
Kebijakan jepang di bidang politik
 
Perkembangan masyarakat indonesia pada masa pemerintahan pendudukan jepang
Perkembangan masyarakat indonesia pada masa pemerintahan pendudukan jepangPerkembangan masyarakat indonesia pada masa pemerintahan pendudukan jepang
Perkembangan masyarakat indonesia pada masa pemerintahan pendudukan jepang
 
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
IPS - SEJARAH "pengaruh kebijakan pendudukan jepang"
 
PPT SEJARAH KEL.6.pptx
PPT SEJARAH KEL.6.pptxPPT SEJARAH KEL.6.pptx
PPT SEJARAH KEL.6.pptx
 
mediapemblajarandevi-140426103056-phpapp02.pptx
mediapemblajarandevi-140426103056-phpapp02.pptxmediapemblajarandevi-140426103056-phpapp02.pptx
mediapemblajarandevi-140426103056-phpapp02.pptx
 
Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1
Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1
Ppt sejarah persentasi selasa kelompok 1
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Organisasi Sosial Kemasyarakatan.pptx
Organisasi Sosial Kemasyarakatan.pptxOrganisasi Sosial Kemasyarakatan.pptx
Organisasi Sosial Kemasyarakatan.pptx
 
Bab 4. wajib Pendudukan Jepang kelas 11
Bab 4. wajib Pendudukan  Jepang kelas 11Bab 4. wajib Pendudukan  Jepang kelas 11
Bab 4. wajib Pendudukan Jepang kelas 11
 
SEJARAH KELOMPOK 3.pdf
SEJARAH KELOMPOK 3.pdfSEJARAH KELOMPOK 3.pdf
SEJARAH KELOMPOK 3.pdf
 
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah BangsaDinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
 
Modull tirani matahari terbit
Modull tirani matahari terbit  Modull tirani matahari terbit
Modull tirani matahari terbit
 
Masuknya Jepang dan dampak bagi rakyat Ina.ppt
Masuknya Jepang  dan dampak bagi rakyat Ina.pptMasuknya Jepang  dan dampak bagi rakyat Ina.ppt
Masuknya Jepang dan dampak bagi rakyat Ina.ppt
 
Kebijakan Pemerintahan Kependudukan Jepang di Bidang Kemiliteran
Kebijakan Pemerintahan Kependudukan Jepang di Bidang KemiliteranKebijakan Pemerintahan Kependudukan Jepang di Bidang Kemiliteran
Kebijakan Pemerintahan Kependudukan Jepang di Bidang Kemiliteran
 
Penjajahan_Zaman_Jepang.pptx
Penjajahan_Zaman_Jepang.pptxPenjajahan_Zaman_Jepang.pptx
Penjajahan_Zaman_Jepang.pptx
 
organisasi semi militer sejarah
organisasi semi militer sejarahorganisasi semi militer sejarah
organisasi semi militer sejarah
 
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasionalNilai   nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
Nilai nilai pancasila pada masa pergerakan nasional
 
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptxBAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
 

Mehr von Talitha Lintang Pertiwi

Mehr von Talitha Lintang Pertiwi (20)

Tugas geografi karaktersistik arab saudi
Tugas geografi karaktersistik arab saudiTugas geografi karaktersistik arab saudi
Tugas geografi karaktersistik arab saudi
 
Makalah wisata dan universitas di china
Makalah wisata dan universitas di chinaMakalah wisata dan universitas di china
Makalah wisata dan universitas di china
 
Wisata dan universitas di china
Wisata dan universitas di china Wisata dan universitas di china
Wisata dan universitas di china
 
Presentasi globalisasi
Presentasi globalisasiPresentasi globalisasi
Presentasi globalisasi
 
Empat pilar
Empat pilarEmpat pilar
Empat pilar
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Makalah dampak perubahan sosial
Makalah dampak perubahan sosialMakalah dampak perubahan sosial
Makalah dampak perubahan sosial
 
Hal hal yang dilarang ketika shalat jum’at
Hal hal yang dilarang ketika shalat jum’atHal hal yang dilarang ketika shalat jum’at
Hal hal yang dilarang ketika shalat jum’at
 
Kiat 10 hal untuk hidup indah
Kiat 10 hal untuk hidup indahKiat 10 hal untuk hidup indah
Kiat 10 hal untuk hidup indah
 
lembaga politik
lembaga politiklembaga politik
lembaga politik
 
Kelompok nyata (Sosiologi)
Kelompok nyata (Sosiologi)Kelompok nyata (Sosiologi)
Kelompok nyata (Sosiologi)
 
Dampak perubahan sosial
Dampak perubahan sosialDampak perubahan sosial
Dampak perubahan sosial
 
Kerajaan kalingga (holing)
Kerajaan kalingga (holing)Kerajaan kalingga (holing)
Kerajaan kalingga (holing)
 
Revolusi Amerika
Revolusi AmerikaRevolusi Amerika
Revolusi Amerika
 
Presentasi tugas bu probo
Presentasi tugas bu proboPresentasi tugas bu probo
Presentasi tugas bu probo
 
4 pillar berbangsa dan bernegara
4 pillar berbangsa dan bernegara4 pillar berbangsa dan bernegara
4 pillar berbangsa dan bernegara
 
Pencemaran sungai
Pencemaran sungaiPencemaran sungai
Pencemaran sungai
 
Presentasi Bursa Efek
Presentasi Bursa EfekPresentasi Bursa Efek
Presentasi Bursa Efek
 
Presentasi rapat anggota koperasi
Presentasi rapat anggota koperasiPresentasi rapat anggota koperasi
Presentasi rapat anggota koperasi
 
Prinsip manajemen menurut henry fayol
Prinsip manajemen menurut henry fayolPrinsip manajemen menurut henry fayol
Prinsip manajemen menurut henry fayol
 

Kürzlich hochgeladen

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Kürzlich hochgeladen (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Pemerintahan jepang di indonesia

  • 1. KELOMPOK 1 1. Ardya Ulviana (04) 2. Rayu Anita W (27) 3. Talitha Lintang P (31) 4. Winda Galuh H (32)
  • 2. Pemerintahan Jepang Di Indonesia • Gerakan 3A • Gerakan POETERA • Jawa Hokokai
  • 4. Sejarah Terbentuknya Gerakan 3A Gerakan 3A merupakan propaganda Kekaisaran Jepang pada masa Perang Dunia-2 yaitu "Jepang Pemimpin Asia", "Jepang Pelindung Asia" dan "Jepang Cahaya Asia". Gerakan Tiga A didirikan pada tanggal 29 April 1942. Pelopor gerakan Tiga A ialah Shimizu Hitoshi. Gerakan ini lahir semata - mata untuk memikat hati dan menarik simpati bangsa Indonesia agar mau membantu Jepang. Sedangkan tokoh yang ditunjuk sebagai ketua 3A adalah Mr. Syamsuddin.
  • 6. Perkembangan Gerakan 3A Organisasi ini mengangkat tokoh Parindra Jawa Barat, Mr. Syamsudin sebagai ketuanya, dengan dibantu oleh tokoh-tokoh Parindra lainnya, seperti Sutan K. Pamuntjak dan Mohammad Saleh. Mr. Syamsuddin mencoba mempropagandakan Gerakan 3A ke seluruh Jawa. Karena gerakan itu dibentuk secara resmi, di daerah-daerah dibentuk komite-komite, ada yang bernama komite nasional, komite rakyat, dan ada yang bernama lain yang bersifat lokal. Komite-komite yang dibentuk secara lokal belum berjalan baik sebab situasi sesungguhnya belum cukup mantap untuk membentuk organisasi. Kemudian secara bertahap gerakan yang diciptakan oleh Jepang itu mulai bulan Mei 1942 diperkenalkan kepada masyarakat melalui media massa.
  • 7. Gerakan 3A hanya berumur beberapa bulan. Pemerintah pendudukan Jepang menganggap bahwa Gerakan 3A tidak begitu efektif di dalam usahanya untuk menarik simpati bangsa Indonesia. Di Sumatra Gerakan 3A yang mendukung kepentingan Jepang justru dilarang. Akhirnya Gerakan 3A dibubarkan pada bulan Desember 1942 dan telah direncanakan untuk membentuk organisasi baru.
  • 9. Sejarah Terbentuknya POETERA Pada Tahun 1943 Ir. Soekarno mengumumkan lahirnya organisasi baru yang bernama Poesat Tenaga Rakyat yang disingkat Poetera. Gerakan POETERA ini diharapkan dapat menarik perhatian bangsa Indonesia agar membantu Jepang dalam setiap peperangan yang dilakukan Jepang.
  • 10. Perkembangan Gerakan POETERA Bagi Jepang tujuan Poetera ini adalah untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia dalam rangka membantu usaha perangnya. Untuk itu, digariskan peraturan dasar antara lain : 1. Tugas untuk memimpin rakyat supaya kuat rasa kewajiban dan tanggung jawabnya untuk menghapus pegaruh Amerika, Inggris, dan Belanda. 2. Mengambil bagian dalam usaha mempertahankan Asia Raya. 3. Memperkuat rasa persaudaraan Indonesia dan Jepang.
  • 11. Poetra mempunyai Pimpinan pusat dan Pimpinan dareah. Pimpinan daerah dibagi sesuai dengan tingkat daerah, yaitu pimpinan tingkat syu dan gun. Pada tingkat daerah ini hanya diadakan dua Pejabatan yang kegiatannya terbatas pada daerah. Usaha pengembangan Poetera baru dimulai pada bulan April 1943. Sebagai pemimpin tertinggi diangkat Ir. Soekarno yang dibantu oleh Drs. Moh. Hatta , Ki Hadjar Dewantara, dan K.H. Mas Mansur. Pimpinan poetera itu bersifat kolektif dan disebut empat serangkai serta dianggap lambang dari segala aliran didalam Pergerakan Nasional. Di samping pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia, poetera mempunyai beberapa penasehat orang Jepang. Mereka adalah S. Miyoshi, bekas konsul Jepang di Jakarta, G. Taniguci pemimpin surat kabar Toindo Neppo, Ichiro Yamasaki seorang pemimpin badan perdagangan, dan Akiyama dari Bank Yokohama. Mereka sebelum perang pernah tinggal di Indonesia.
  • 12. Pada awal berdirinya, poetera mendapat sambutan yang baik dari organisasi-organisasi massa yang ada. Pengurus Besar Persatuan Guru Indonesia beserta sejumlah 15.000 orang anggotanya menyatakan diri bergabung dengan poetera. Demikian pula Perkumpulan Pegawai Pos Menengah akan menyerahkan perkumpulan kepada poetera. Langkah kedua organisasi ini kemudian diikuti oleh organisasi lainnya. Pada bulan April Pegawai Pos, Telegram, Telepon, dan Radio (PTTR) di Bandung dan Pengurus Besar Istri Indonesia dibawah pimpinan Mr. Maria Ulfah Santoso dan Ny. Jusupadi Danudiningrat di Jakarta menyatakan bergabung dengan poetera. Dari kalangan organisasi pemuda yang pertama kali menyatakan diri masuk dan bergabung dengan poetera adalah Barisan Banteng. Dari organisasi olahraga adalah Ikatan Sport Indonesia (ISI) yang kemudian diikuti oleh beberapa perkumpulan olahraga lain yang menjadi anggotanya. Dari kalangan pelajar, Badan Perantaraan Pelajar-pelajar Indonesia (BAPERPI) dibawah pimpinan Supeno juga menyatakan diri bergabung dengan poetera.
  • 13. Akan tetapi poetera tingkat syu dan daerah yang bertingkat lebih rendah tidak dapat berkembang secara baik. Tidak pesatnya perkembangan organisasi ini karena kondisi sosial-ekonomi. Sekalipun poetera organisasi resmi pemerintah, bantuan pemerintah tidak dapat dirasakan oleh poetera sebagai organisasi. Untuk menghidupi dirinya, potera harus memungut iuran dari angotanya serta meminta sebagian keuntungan badan-badan perdagangan yang didirikan.
  • 14. Namun, dengan segala kekurangannya, poetera berhasil untuk mempersiapkan rakyat secara mental bagi kemerdekaan yang akan datang. Dengan rapat-rapat raksasa dan dengan memakai media massa pihak Jepang, pemimpin-pemimpin Indonesia dapat mencapai rakyat secara lebih luas daripada yang pernah dialami zaman Hindia Belanda. Rupa-rupanya pihak Jepang lama-kelamaaan menyadari bahwa poetera lebih bermanfaat bagi rakyat Indonesia daripada pihaknya sendiri. Poetera lebih mengarahkan perhatian rakyat kepada kemerdekaan daripada usaha perang pihak Jepang. Karenanya mereka merancang pembentukan organisasi baru, yang mencangkup semua golongan masyarakat, termasuk golongan Arab, Cina dan lain-lainnya. Pada tahu baru 1944 Panglima tentara ke-16, Letnan Jendral Kumakichi Harada menyatakan berdirinya organisasi Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).
  • 16. Latihan militer untuk membantu perang Jepang dalam gerakan POETERA
  • 18. Sejarah JAWA HOKOKAI Organisasi ini didirikan Jepang yaitu oleh Panglima tentara ke- 16, Letnan Jendral Kumakichi Harada pada tahu baru 1944 setelah mendengar pendapat dari empat serangkai. Alasan untuk membentuk badan baru menurut keterangan pemerintah Jepang adalah, karena semakin menghebatnya perang, sehingga perlu digiatkan dan dipersatukan segenap rakyat lahir dan batin. Dasar pengertian berasal dari Hoko seishin (semangat kebaktian). Kebaktian ini memiliki tiga dasar: mengobarkan diri, mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan sesuatu dengan bukti. Tiga hal inilah yang dituntut dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia berhubung dengan semakin gawatnya perang. Pemerintah berusaha untuk menggabungkan semua kekuatan sosial-ekonomi dan kultural serta kekuatan-kekuatan politik untuk memenangkan perang dengan segala tenaga dan daya yang ada.
  • 19. Perkembangan JAWA HOKOKAI Berbeda dengan poetera, jawa hokokai dengan tegas dinyatakan sebagai organisasi resmi pemerintah. Kegiatan jawa hokokai sebagamana yang digariskan dalam peraturan dasarnya meliputi: a. Melaksanakan sesuatu dengan nyata dan ikhlas untuk menyumbangkan segenap tenaga terhadap pemerintah Jepang. b. Memimpin rakyat untuk menyumbangkan segenap tenaga berdasarkan semangat persaudaraan antara segala bangsa. c. Memperkukuh pembelaan tanah air. d. Memperteguh kehidupan semasa perang.
  • 20. Jawa Hokokai adalah organisasi sentral yang anggota-anggotanya terdiri atas berbagai macam Hokokai sesuai dengan bidang profesinya. Guru-guru bergabung dalam wadah Kyoiku Hokokai (kebangkitan para pendidik), dokter-dokter tergabung dalam Izi Hokokai ( Wadah kebangkitan untuk para dokter), anggota istemewa (Tokubetsu Hokokai) yang terdiri atas Fujinkai (Organisasi perempuan), Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan), Boei Engokai (tata usaha pembantu prajurit Peta dan Heiho) serta beberapa Hokokai perusahaan. Perkembangan organisasi Jawa Hokokai tidak berbeda dengan Poetera. Akan tetapi, di dalam usaha pengerahan barang-barang atau padi, Jawa Hokokai merupakan pelaksana utamanya. Bahkan pada pertengahan tahun 1945, semua kegiatan pemerintah dalam bidang pengerahan dilaksanakan oleh Jawa Hokokai. Potensi sosial-ekonomi masyarakat dimobilisasi melalui Jawa Hokokai untuk mencapai jumlah yang telah ditentukan, dalam rangka memenangkan Perang Asia Timur Raya.