1. 1
PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN DAN INDUSTRI
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Perekonomian di Indonesia”
Dosen Pengampu :
Bakhrul Huda, M.E.I
Oleh :
Indah Dwi Kartika (G94219160)
Syntya Ayu Ananda (G94219193)
PROGRAM STUDI S-1EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2020
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt, yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah sesuai dengan rencana. Shalawat serta salam
semoga tetap terhaturkan kepada Rasulullah Muhammad Saw yang telah membawa umatnya dari
kegelapan menuju jalan terang benderang berupa agama islam.
Makalah disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perekonomian di Indonesia
dengan judul “Pengembangan Sektor Pertanian dan Industri”.
Dengan terselesaikannya penulisan makalah ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. AllahSwt karena hanya dengan seizin-Nya makalah ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Bakhrul Huda, M.E.I selaku pembimbing mata kuliah Perekonomian di
Indonesia.
3. Serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Baik secara
langsung atau tidak secara langsung.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun tugas makalah ini.
Oleh karena itu mengharap kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan penulisan makalah
ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin
Surabaya, 19 Februari 2020
Penulis
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan ...................................................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................................6
A. Peranan Sektor Pertanian dan Industri.................................................................................6
2. Sektor Industri ....................................................................................................................10
B. Kinerja Sektor Pertanian dan Industri................................................................................11
C. Permasalahan dalam Pembangunan Sektor Pertanian dan Industri....................................14
D. FAKTOR PENDUKUNG DANPENGHAMBAT PENGEMBANGAN SEKTOR
PERTANIAN DAN INDUSTRI ........................................................Error! Bookmark not defined.
BAB III...........................................................................................................................................20
PENUTUP......................................................................................................................................20
A. Kesimpulan..........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................21
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perekonomian suatu Negara pertanian dan industry dianggap sangat
penting sebagai tolak ukur perkembangan perekonomian penduduk di Negara terserbut,
terutama bagi penduduknya yang mayoritas besar bermatapencaharian sebagai petani
maupun bekerja dalam suatu sektor industry. Karena Sektor pertanian dan industri di
Indonesia masih memegang peranan penting bagiperekonomian nasional. Hal tersebut
dikarenakan beberapa alasan,pertama, sektor pertanian merupakan sektoryang
mendasarikehidupansetiapmasyarakat di Indonesia. Potensi dari sectorpertanian dan industri
di Indonesiadidukungolehketersediaansumber daya alam sebagai industri, serta kondisi iklim
yang sangat baik untuk bertani. Sehingga,sektor pertanian dan industri layak untuk
dikembangkan secara berkelanjutan demi kelangsungan hidup suatu bangsa. Seiring dengan
perkembangan pembangunan, peran pertanian dan industri mulai menurun setelah prioritas
pembangunanberalihke sektornonpertanian danindustri.Masalah-masalahjugamulai muncul
dan cukup sulit untuk diatasi.
Olehkarenaitu, makalahini ditulis gunameengetahui danmemahami apa saja peranan
pengembangan dalam sektor pertanian dan industri, kinerjanya serta permaslahan-
permasalahan yang menjadi hiruk-piruk di dalamnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja peranan sektor pertanian dan industri?
2. Bagaimana kinerja sektor petanian dan industri?
3. Apa saja permasalahan dalam pembangunan sektor pertanian dan industri?
4. Apa saja faktor pendukung dalam pembangunan sektor pertanian dan industri?
5. Apa saja faktor penghambat dalam pembangunan sektor pertanian dan industri?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peranan sektor pertanian dan industri.
2. Untuk mengetahui dan menilai kinerja sektor pertanian dan industri.
3. Untuk mengetahui permasalahan dalam pembangunan sektor pertanian dan industri.
5. 5
4. Apa saja faktor pendukung dalam pembangunan sektor pertanian dan industri?
5. Apa saja faktor penghambat dalam pembangunan sektor pertanian dan industri?
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan Sektor Pertanian dan Industri
1. Sektor Pertanian
Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam
struktur pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini merupakan sektor yang
sangat banyak menampung luapan tenaga kerja dan sebagian besar penduduk
Indonesia bergantung pada sektor ini. Sektor pertanian merupakan sektor yang
mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah dikarenakan peranannya yang
sangat penting dalam rangka pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam
rangka pemulihan ekonomi bangsa.
Peranan sektor pertanian adalah :
1) Sebagai sumber penghasil bahan kebutuhan pokok,
2) Sandang dan papan,
3) Menyediakan lapangan kerja bagi sebagian besar penduduk,
4) Memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang tinggi,
5) Memberikan devisa bagi Negara.
6) Mempunyai efek pengganda ekonomi yang tinggi dengan rendahnya
ketergantungan terhadap impor.
Peranan Pertanian bagi Perekonomian :
1. Mensejahterakan petani
Sektor pertanian merupakan sumber utama kehidupan dan pendapatan
masyarakat petani. "Sebab sebagian besar penduduk miskin di perdesaan
adalah petani dimana lebih dari 70 persen pendapatan utamanya berasal
dari sektor pertanian. Tahun ini kita sudah terapkan program ini di 10
provinsi dengan sasaran 200.000 Rumah Tangga Petani Miskin (RTM).
Dalam upaya mengurangi jumlah penduduk miskin di perdesaan, Kariyasa
menyebutkan Kementan telah membuat program terobosan Bedah
Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA). Terobosan ini dinilai tepat
7. 7
sebagai solusi permanen untuk mengentaskan masyarakat petani dari
kemiskinan dan pemerataan. Disisi lain, peningkatan produksi juga terus
dilakukan melalui program upaya khusus (UPSUS) untuk padi, jagung,
kedelai dan hortikultura. Selain itu ada juga program Sapi Indukan Wajib
Bunting (SIWAB) pada peternakan serta bantuan bibit pada perkebunan.
Program khusus ini mampu meningkatkan produksi komoditas pertanian
secara signifikan sehingga menyebabkan PDB sektor pertanian tumbuh
positif secara konsisten.
Kedua program ini mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan
keluarga petani karena menghemat biaya karena sebagian besar tenaga
kerja sudah diganti oleh penggunaan alsintan yang jauh lebih efisien.
2. Menyediakan pangan bagi penduduk Indonesia yang saat inisudah
berjumlah ratusan juta jiwa.
Dengan peranan pertanian sebagai penyedia bahan pangan yang relatif
murah, telah memungkinkan biaya hidup Indonesia tergolong rendah di
dunia. Dan rendahnya biaya hidupdi Indonesia menjadi salah satu daya
saing nasional.Keberhasilan dalampenyediaan bahan pangan yang cukup
dan stabil meimilki peran yangbesar dalam penciptaaan ketahanan pangan
nasional (food security)yang erat kaitannya dengan stabilitas sosial,
ekonomi, dan politik.
3. Sebagai wahana pemerataan pembangunan untuk mengatasi
kesenjangan pendapatan antar masyarakat maupun kesenjangan
antar wilayah
Mengingat pembangunan besar-besaran terjadi diperkotaan adapun
masyarakat mayoritas berdomisili di pedesaan yang merupakan sumber
sektor pertanian. maka pembangunan pertanian harus didukung oleh
pembangunan & wilayah baik pembangunaninfrastruktur maupun
pembangunan sosial ekonomi kemasyarakatan
4. Sebagai pasar input bagi pengembangan agroindustry
8. 8
Indonesia mempunyai sumber daya pertanian yang sangat besar,
namunproduk pertanian umumnya mudah busuk, banyak makan tempat,
danmusiman. Sehingga dalam era globalisasi dimana konsumen umumnya
cenderung mengkonsumsi nabati alami setiap saat, dengan kualitastinggi,
tidak busuk, dan makan tempat, maka peranan agroindustri
akandominan.Dan jika sektor pertanian terus ditingkatkan maka
diharapkan sektor inimampu menghasilkan pangan dan bahan mentah yang
cukup bagipemenuhan kebutuhan rakyat, meningkatkan daya beli rakyat,
danmampu melanjutkan proses industrialisasi
5. Menghasilkan devisa
Sektor pertanian merupakan penghasil devisa yang penting bagi
Indonesia. Salah satu subsektor andalannya adalah subsektor perkebunan,
seperti ekspor komoditas karet, kopi, teh, kakao, dan minyak sawit lebih
dari 50% total produksi komoditas-komoditas tersebut adalahuntuk
diekspor
6. Menyediakan lapangan pekerjaan
Sebagaimana diterangkan di muka, sektor pertanian memiliki
peranpenting dalam menyerap tenaga kerja. Kontribusidalam penyediaan
lapangan pekerjaannya pun mempunyai nilai tambahtersendiri, karena
subsektor perkebunan menyediakan lapangan kerja dipedesaan dan daerah
terpencil. Dengan demikian, selain menyediakanlapangan kerja subsektor
perkebunan ikut mengurangi arus urbanisasi.
7. Tetap mempertahankan kelestarian sumber daya (peranan
dalampelestarian lingkungan hidup
Tidak ada satu pun negara di dunia seperti Indonesia yang kaya
akanberaneka ragam sumber daya pertanian secara alami
(endo&mentfactor).Maka dari itu, diharapkan dalam penggunaannya
sumber daya inidigunakan secara optimal dan tetap memperhatikan aspek
kelestariansumber daya pertanian
9. 9
Pertanian yang dimaksud dalam konsep pendapatan nasional adalah pertanian
dalam arti luas.Di Indonesia, ada 5 subsektor pertanian yaitu sektor tanaman
pangan,perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi,
serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya
hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orangsebagai budidaya
tanaman atau bercocok tanam.
Sektor pertanian terdiri atas :
1. Tanaman Pangan
Subsektor tanaman pangan sering juga disebut sebagai subsektor pertanian
rakyat. Hal ini karena biasanya rakyatlah yang mengusahakan sektor tanaman
pangan, bukan perusahaan atau pemerintah.Sektor ini mencakup komoditas-
komoditas bahan makanan seperti: padi (padi gogo ,padi rawa ), jagung, ketela
pohon,Ubi jalar, kacang tanah, kedelai,
2. Perkebunan
Subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang mengalami
pertumbuhan paling konsisten, baik ditinjau dari areal maupun produksi.
Dari beberapa komoditas perkebunan yang penting di Indonesia (karet, kelapa
sawit, kelapa, kopi, kakao, teh, dan tebu), kelapa sawit, karet dan kakao tumbuh
lebih pesat dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya
3. Kehutanan
Subsektor kehutanan secara kelembagaan ada dibawah naungan departemen
kehutanan, berbeda dengan subsektor lain yang ada di bawah naungan departemen
pertanian.Dalam kedudukannya sebagai bagian dari sektor pertanian, hasil utama
subsektor kehutanan adalah kayu. Hutan yang diusahakan untuk diambil hasilnya
adalah hutan yang dapat atau boleh dikonversi diantaranya berupa areal hutan
10. 10
tanaman industri.Pengelolaan hutan produksi dijalankan oleh perusahaan-
perusahaan berdasarkan hak pengusahaan.
4. Peternakan
Sembilan puluh persen sektor peternakan diusahakan oleh rakyat, sekitar
persentase itu pula produksi telur dan daging berasal dari usaha peternakan rakyat,
hanya sebesar sepuluh persen yang diusahakan oleh perusahaan-
perusahaan.Peternakan rakyat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Skala usaha kecil
b. Teknologi sederhana
c. Bersifat padat karya dan berbasis keluarga serumah
d. Produktibitas dan mutu produk rendah
Produk subsektor peternakan meliputi daging, telur, dan susu.
5. Perikanan
subsektor perikanan disamping untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga
sebagai komoditas ekspor. Dilihat dari tempat budidayanya, subsektor ini
dibedakan menjadi perikanan darat dan perikanan laut.
2. Sektor Industri
Sektor industri merupakan sektor yang berperan penting bagi perekonomian
Indonesia yang pada tahun 1991 selama pembangunan jangka pendek 1 telah
mengalami perubahan struktur perekonomian yang pada awalnya berbasis sektor
pertanian menjadi sektor industri. Dalam pelaksanaannya, sektor industri pengolahan
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya yaitu nilai
kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja,
dan kemampuan untuk menciptakan nilai tambah dari setiap input atau bahan dasar
yang diolah.1
1Putra, Gema, ed. al, “Analisis Peranan dan Dampak Investasi Sektor Industri Pengolahan Terhadap Perekonomian
Indonesia.” (Bogor: Digital Repository IPB, 2012)
11. 11
Peranan pembangunan sektor industri :
1) Penyerapan tenaga kerja
Sektor industri pengolahan merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja
terbesar ketiga setelah sektor pertanian dan sektor perdagangan.2 Dikarenakan
khususnya sektor industri pengolahan bergerak dalam bidang produksi sehingga
diperlukan tenaga kerja yang cukup.
2) Produk Domestik Bruto
Produk Domestik Regional Bruto adalah jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah
seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di
suatu wilayah.3
Diantara peran sektor industr dalam produk domestik bruto yaitu :
a) Kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar.
b) Kemampuan menyerap tenaga kerja.
c) Kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation).
B. Kinerja Sektor Pertanian dan Industri
1. Sektor Pertanian
Dalam 4 tahun terakhir, kinerja sektor pertanian semakin bergerak maju dan terus
menerus menuai prestasi. Prestasi yang dicapai sektor ini pun ikut turut serta dalam
mendongkrak dan berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.
Kontribusi sektor pertanian pada tahun 2017 meningkat menjadi 13,53% dari
sebelumnya sekitar 13,14% pada tahun 2014.
Selama periode 2013-2017, akumulasi tambahan nilai PDB Sektor Pertanian
mampu mencapai Rp1.375 triliun atau naik 47% dibandingkan dengan tahun 2013.
Bahkan tercatat pada tahun 2018, nilai PDB mencapai Rp395,7 triliun dibandingkan
Triwulan III tahun lalu yang sebesar Rp375,8 triliun.
2Syamsudin, Haris, et. al. “Kecurangan dan Perlawanan Rakyat dalamPemilihan Umum 1997.” (Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia,1999), hlm. 67
3Yoyo, Sudarso. et. al. “Keuangan di Era Otonomi Daerah.” (Yoyakarta: Penerbit Andi, 2017), hlm. 148
12. 12
Inflasi kelompok bahan makanan pun terus menurun dari 10,57% pada 2014,
masing-masing menjadi 4,93% pada 2015 dan 5,69% pada 2016. Bahkan 2017,
menurun drastis hingga 1,26%. Ekspor pangan juga mengalami lonjakan pesat sebesar
29,7 atau setara dengan Rp1.360 triliun. Di sektor investasi, pertanian Indonesia
menunjukkan lonjakan sangat besar hingga 110% atau setara dengan Rp94,2 triliun.
Dan yang terbaru, sektor pertanian juga berhasil memimpin Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) terhadap perdagangan yang menguat 0,67% atau 41,76 poin ke
level 6.304,60.
Ekspor pertanian Indonesia berdasarkan data BPS per November 2018 sebesar
USD 320 juta. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan bulan yang sama
tahun 2017. Sumbangan terbesar ekspor pertanian berasal dari kakao, cengkeh, serta
hasil perkebunan lainnya.Secara rata-rata, ekspor pertanian ikut andil 1,89 persen total
perdagangan dari kumulatif ekspor non migas. Menteri Pertanian Andi Amran
Sulaiman menyebutkan, selama empat tahun terakhir keseluruhan ekspor 10
komoditas strategis mencapai Rp 1.062 triliun atau setengah dari APBN tahun 2018.
Sedangkan dari subsektor perkebunan, tercatat berkontribusi 34 persen kepada
produk domestik bruto (PDB) nasional serta membuka lapangan kerja hingga 22,69
juta jiwa. Di triwulan II-2018, subsektor perkebunan menyumbangkan Rp 384,22
triliun terhadap PDB. Soal lain yang amat penting disoroti adalah ketersediaan beras
nasional selama tahun 2018. Beras dan jumlah ketersediannya menjadi penting sebab
sampai kini masih menjadi konsumsi pokok mayoritas masyarakat Indonesia.
Jika merujuk rilis data BPS mengenai ketersediaan beras nasional rata-rata tahun
2018 berjumlah hingga 32,4 juta ton. Stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih
berada di angka 2,15 juta ton per 30 November. Jumlah stok beras yang masih dalam
kategori aman tersebut menunjukkan produktivitas pertanian padi masih aman dan
akan mempengaruhi stabilitas harga di pasaran.
Kesejahteraan petani juga semakin baik yang terlihat langsung dalam indikator
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) yang naik 5,39% dan Nilai Tukar Petani naik ke
13. 13
0,22%, serta yang sangat jelas tercermin pada turunnya kemiskinan di pedesaan dari
17,74 juta orang menjadi 15,81 juta orang, dimana 70% disumbangkan dari sektor
pertanian.
Prestasi yang dicapai sektor pertanian selama masa pemerintahan Joko Widodo
dengan Andi Arman Sulaiman sebagai Menteri Pertanian ini pun juga dapat dilihat
dari gebrakan pemberantasan mafia pangan yang selama ini menjadi salah satu
penyebab kemiskinan petani. Tercatat dari gebrakan tersebut, terdapat 782 kasus mafia
pangan yang telah dilaporkan dan menghasilkan 409 tersangka serta 21 perusahaan
pangan yang telah di-black list.
Kinerja sektor pertanian yang meningkat tentu tidak terlepas dari upaya-upaya
yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki sistem pengolahan sektor pertanian
baik dari segi pengelola sumber daya maupun penyediaan alat dan barang. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya pembangunan sistem irigasi, embung, dan waduk yang
meningkatkan produktivitas kegiatan pertanian dalam negeri.
Kementrian juga telah membuat program terobosan Bedah Kemiskinan Rakyat
Sejahtera (BEKERJA) sebagai solusi permanen untuk mengentaskan masyarakat
petani dari kemiskinan dan pemerataan. Hingga awal tahun 2019 sudah diterapkan
program di 10 provinsi dengan sasaran 200.000 Rumah Tangga Petani Miskin (RTM).
Selain itu di sisi produksi juga diberlakukan program Upaya Khusus (UPSUS) untuk
padi, jagung, kedelai, dan holtikultura serta program Sapi Indukan Wajib Bunting
(SIWAB) pada peternakan serta bantuan bibit pada perkebunan.
Melanjutkan prestasi-prestasi sektor pertanian di 4 tahun terakhir, memasuki
tahun 2019 Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) memperkirakan sektor
pertanian akan semakin lebih baik dan produktivitas hasil pertanian juga diprediksi
meningkat. KEIN melihat prospek pertanian kedepannya akan membaik, terutama
harga sawit, karet, cokelat, kopi, dan teh. Begitu juga pada subsektor tanaman, dengan
ketersediaan air yang semakin bakal mendongkrak produktivitas hasil komunitas
pangan maupun perkebunan.
14. 14
Guna mendukung peningkatan produktivitas pertanian nasional tahun 2019,
banyak aspek yang perlu disoroti seperti kecukupan kebutuhan air, benih bibit unggul,
sistem pemupukan, kecermatan antisipasi perubahan iklim, pergudangan, dan jadwal
waktu kebutuhan impor pangan yang sistemik. Dengan adanya upaya-upaya melalui
program serta kebijakan pemerintah dalam menciptakan kesejahteraan hidup bangsa
dan masyarakatnya melalui perekonomian, masyarakat sebagai pelaku ekonomi
hendaknya turut serta dalam mendukung dan menjalankan program-program
pemerintah tersebut agar bersama-sama dapat mewujudkan kesejahteraan bangsa dan
negara.
2. Sektor Industri
Dilansir dari Kemenperin pada tahun 2019 diadakanya beberapa kegiatan4, antara
lain:
1) Penyelenggaraan Layanan Hukum, meliputi :
a) Layanan Penyusunan Produk Hukum dan Instrumen Hukum Lainnya
b) Layanan Evaluasi Produk Hukum dan Instrumen Hukum Lainnya
c) Pembinaan Hukum
d) Layanan Advokasi Hukum
e) Layanan Informasi dan Publikasi Hukum
2) Layanan Ketatausahaan dan Keprotokolan Pimpinan,Penyusunan RKBMN,
Layanan Pengelolaan Sarana dan Prasarana, serta Layanan Pengadaan Barang dan
Jasa
3) Penyusunan formasi ASN, penyelenggaraan rekrutmen pejabat tinggi, penyusunan
standar kompetensi jabatan, assessment pejabat struktural, magang pegawai ke
perusahaan industri serta manajemen kinerja pegawai
4) Layanan Manajemen Keuangan dan Manajemen BMN
5) Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Pelaporan:
a. Penyelenggaraan Kegiatan Komite Industri Nasional.
b. Penyelenggaraan Indonesia Industrial Summit 2019.
C. Permasalahan dalam Pembangunan Sektor Pertanian dan Industri
4https://kemenperin.go.id/program-kegiatandiakses pada 21 Februari 2020, 7:00 WIB
15. 15
1) Sektor Pertanian
1. Jarak Waktu yang Lebar Antara Pengeluaran dan Penerimaan Pendapatan dalam
Pertanian
Perbedaan yang jelas antara persoalan-persoalan ekonomi pertanian dan
persoalan ekonomi di luar bidang ekonomi pertanian adalah jarak waktu (gap)
antara pengeluaran yang harus dilakukan para pengusaha pertanian dengan
penerimaan hasil penjualan. Jarak waktu ini sering pula disebut gestation period,
yang dalam bidang pertanian jauh lebih besar daripada dalam bidang industri.
Dalam bidang pertanian tidak demikian kecuali bagi para nelayan penangkap
ikan yang dapat menerima hasil setiap hari sehabis ia menjual ikannya. Jadi ciri
khas kehidupan petani adalah perbedaan pola penerimaan pendapatan dan
pengeluarannya. Pendapatan petani hanya diterima setiap musim panen, sedangkan
pengeluaran harus diadakan setiap hari, setiap minggu atau kadang-kadang dalam
waktu yang sangat mendesak sebelum panen tiba.
2. Tekanan Penduduk dan Pertanian
Penduduk bertambah lebih cepat daripada pertambahan produksi bahan
makanan. Penduduk bertambah menurut deret ukur, sedangkan produksi bahan
makanan hanya bertambah menurut deret hitung. Persoalan penduduk di Indonesia
tidak hanya dalam kepadatannya tetapi juga pembagian antardaerah tidak seimbang.
Komposisinya menunjukkan suatu penduduk yang muda dengan pemusatan
penduduk di kota-kota besar. Tingkat pertambahan penduduk tinggi, karena angka
kelahiran tinggi, sedangkan angka kematian menurun. Menurunnya angka kematian
disebabkan oleh kemajuan kesehatan dan sanitasi.
3. Pertanian Subsisten
Pertanian yang subsisten diartikan sebagai suatu sistem bertani dimana tujuan
utama dari si petani adalah untuk memenuhi keperluan hidupnya beserta
keluarganya. Namun dalam menggunakan definisi yang demikian sejak semula
harus diingat bahwa tidak ada petani susbsisten yang begitu homogen, yang begitu
sama sifat-sifatnya satu dari yang lain. Dalam kenyataannya petani subsisten ini
sangat berbeda-beda dalam hal luas dan kesuburan tanah yang dimilikinya dan
dalam kondisi-kondisi sosial ekonomi lingkungan hidupnya.
16. 16
Dengan definisi tersebut sama sekali tidak berarti bahwa petani susbsisten tidak
berfikir dalam pengertian biaya dan penerimaan. Mereka juga berpikir dalam
pengertian itu, tetapi tidak dalam bentuk pengeluaran biaya tunai, melainkan dalam
kerja, kesempatan beristirahat dan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan upacara adat
dan lain-lain.
4. Kondisi lahan Pertanian di Indonesia
Luas kepemilikan lahan yang dimiliki oleh petani di Indonesia rata-rata
kecilmengingat harga tanah yang semakin mahal sedangkan kemampuan para
petani untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah minim ditambah
harusmembeli lahan yang harganya semakin melonjak. Yang memungkinkan hanya
bisa menggarap lahan milik orang lain sehingga hasilnya pun harus dibagi
dua.Banyaknya lahan para petani yang belum bersertifikat menambah dampak
burukbagi masa depan para petani yang menyebabkan terjadinya
persengketaanantara pihak petani dan pihak yang mencoba merampas hak milik
petani dimanaposisinya memanfaatkan kesempatan pada lahan yang belum berlabel
pemilik.Bahkan kerap terjadi persengketaan antara petani dengan pihak
pemerintahdalam kepemilikan lahan.
5. Rendahnya minat dibidang pertanian
Banyak usia produktif meninggalkan usia produktif di Indonesiaberkurang,
mereka lebih tertarik bekerja pada non pertanian dikarenakankurangnya dukungan
pemerintah pada sektor pertanian.5 Jika sektor pertanianmenjadi kurang menarik
bagi usia produktif, sektor pertanian Indonesia makin terpuruk.
2.Sektor Industri
1) Basis Ekspor dan Pasarnya yang sempit.
Hal ini menyangkut pada produk pruduk yang di hasilkan industri ini
memiliki kualitas yang menurun sehingga standar ekspor yang ada tidak
terpenuhi. Terlebih lagi pasaran yang mulai berkurang yang menyebabkan barang
produksi menumpuk tak terdistribusi.
2) Ketergantungan pada Impor yang sangat tinggi.
5Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN, “Permasalahan dan Upaya Peningkatan Produktivitas
Pertanian.”(Jakarta: SETJEN DPR-RI, 2014), hlm. 111
17. 17
Indonesia sangat kurang dalam segi SDMnya, sehingga banyak meg-impor
tenaga kerja asing beserta mesin mesin produksi. Dalam hal ini, membuat tenaga
kerja Indonesia bukan bertambah maju, akan tetapi semakin menurun nilainya
3) Konsentrasi Regional
Pada permasalahan ini, industri tidak sepenuhnya berkaembang secara
merata. Artinya di Indonesia hanya terpusat akan satu daerah saja yang
dikembangkan dalam sector industri manufaktur ini.
4) Tidak adanya Industri yang Berteknologi menengah
Seperti disebutkan sebelumnya, ketergantungan terhadap teknologi juga amat
sangat mempengaruhi lajunya pertumbuhan industri ini, maka dari itu
dibutuhkannya alat-alat yang berteknologi menengah keatas agar bisa
menciptakan hasil produk yang bermutu tinggi serta mempunyai kualitas ekspor
yang baik pula.
5) Masalah Biaya dan Pendanaan
Industri manufactur pada umumnya adalah industri padat modal dan
Mempunyai operating leverage (rasio antara biaya tetap dan biaya variabel total)
yang tinggi. Sebagai industri padat modal (pada umumnya), sebuah industri
Manufaktur harus menekan biaya variabel serendah-rendahnya. Oleh karena itu
(mengingat biaya variabel yang antara lain mencakup biaya buruh langsung),
adalah sangat naif pendapat yang mengatakan bahwa suatu industri padat modal
sekaligus dapat menjadi industri padat karya.
D. Faktor Pendukung dan Penghambat Sektor Pertanian dan Industri
1. Pendukung sektor pertanian :
a. Iklim
Kepulauan indonesia terletak di garis khatulistiwa sehingga menyebabkan seluruh
kawasan berada di zona iklim tropis ekuatorial.Tipe iklim ini ditandai dengan
rata-rata suhu udara tahunan yang senantiasa tinggi .Bahkan ,suhu rata-rata pada
bulan terdingin masih daiatas 18 derajat celcius.dengan iklim tropis ini
memungkinkan di Indonesia tumbuh berbagai jenis tanaman pertanian
b. Tanah
18. 18
Di Indonesia banyak gunung berapi .Material gunung berapi dapat menyuburkan
tanah yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman sebab zat makanan
yang diperlukan tanaman sebagiaj besar berada di dalam tanah.
c. Penduduk
Banyak jumlah angkatan kerja di Indonesia sehingga bisa menjadi modal untuk
pengembangan pertanian di Indonesia
d. Sosial Budaya
Kegiatan pertanian sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan bagi
masyarakat desa dan sudah dilakukan secara turun temurun dan menjadi pola
budaya
e. Modernisasai Pertanian
Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu bagian mata rantai budaya
terus mengalami perubahan .Ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar
terhadap kemajuan pertanian terutama penemuan alat modern dalam bidang
pertanian.Pemerinth juga mengadakan program bimas,inmas,insus dan
pancausaha tani demi kemajuan sektor pertanian.
2. Pendukung sektor industri :
a. Kebudayaan masyarakat
Ketidak mampuan masyarakat membaca pasar juga dapat membuat barang hasil
produksi tidak laku di pasaran karena tidak sesuai dengan selera konsumen, tidak
terjangkau daya beli masyarakat, boikot konsumen, dan lain-lain.
b. Teknologi
Berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu akan dapat membantu industri
untuk dapat memproduksi dengan lebih efektif dan efisien serta mampu
menciptakan dan memproduksi barang-barang yang lebih modern dan
berteknologi tinggi.
c. Pemerintah
Pemerintahan yang stabil mampu membantu perkembangan industri baik dalam
segi keamanan, kemudahan-kemudahan, subsidi, pemberian modal ringan, dan
sebagainya.
d. Dukungan masyarakat
19. 19
Masyarakat yang cepat beradaptasi dengan pembangunan industri baik di desa
dan di kota akan sangat mendukung sukses suatu indutri.
e. Kondisi alam
Di Indonesia memiliki iklim tropis tanpa banyak cuaca yang ekstrim sehingga
kegiatan produksi rata-rata dapat berjalan dengan baik sepanjang tahun.
f. Kondisi perekonomian
Pendapatan masyarakat yang baik dan tinggi akan meningkatkan daya beli
masyarakat untuk membeli produk industri, sehingga efeknya akan sangat baik
untuk perkembangan perindustrian lokal maupun internasional.
3. Penghambat sektor pertanian :
a. Permodalan
Umumnya petani di Indonesia mempunyai lahan yang relatif sempit dan kurang
dalam permodalannya,sehingga tidak semua petani mampu untuk membeli alsi n
pertanian yang harganya relatif mahal
b. Kondisi lahan
Topogfrafi lahan pertanian di indonesia kebanyakan bergelombang dan
bergunung-gunung sehingga menyulitkan untuk pengoperasian mesin-mesin
pertanian khusunya mesin pra panen
c. Tenaga kerja
Tenaga kerja di indonesia cukup melimpah atau banyak .Oleh karena itu bila
digantikan dengan tenaga mesin ,dikhawatirkan menimbulkan dampak
pengangguran.
d. Tenaga Ahli
Kurangnya tenaga ahli yang atau orang yang kompeten dalam menangani mesin-
mesin pertanian
4. Penghambat sektor industri :
a. Permodalan yang kurang.
b. Tidak ada sdm yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
c. Hasil produksi yang kualitas buruk.
d. Pemasaran yang buruk.
e. Daya beli masyarakat yang rendah.
20. 20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan dalam sektor pertanian dan industry sangat di butuhkan dalam
proses perkembangan perekonomian rakyat di Indonesia. Mengingat mayoritas besar
penduduk Indonesia yang bermatapencaharian sebagai petani dan buruh pabrik.
Maka beberapa peranan penting lainnya dari sektor pertanian maupun industr adalah:
1. Sebagai sumber penghasil kebutuhan pokok
2. Sandang dan papan
3. Menyediakan lapangan pekerjaan
4. Mengembangkan produk bruto
5. Memberikan devisa bagi Negara
Kemudian, dalam menilai kinerja dari sektor pertanian dan industry din
Indonesia, pemerintah sudah turut andil dalam pengembangannya hanya saya ada
beberapa yang masih terjadi persoalan-persoalan, yaitu antara lain:
1. Jarak waktu yang lebar antara pengeluaran dan penerimaan pendapatan dalam
pertanian
2. Petani subsiten
3. Tekanan penduduk dan pertanian
4. Basis ekspor dan pasanya yang sempit
5. Ketergantungan pada import yang sangat tinggi
21. 21
DAFTAR PUSTAKA
Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN, 2014,“Permasalahan dan Upaya Peningkatan
Produktivitas Pertanian.”Jakarta: SETJEN DPR-RI
Putra, Gema, ed. al, 2012 “Analisis Peranan dan Dampak Investasi Sektor Industri Pengolahan
Terhadap Perekonomian Indonesia.”Bogor: Digital Repository IPB
Syamsudin, Haris, et. al. 1999 “Kecurangan dan Perlawanan Rakyat dalam Pemilihan Umum
1997.”Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Yoyo, Sudarso. et. al. 2017“Keuangan di Era Otonomi Daerah.”Yoyakarta: Penerbit Andi
https://kemenperin.go.id/program-kegiatan diakses pada 21 Februari 2020, 7:00 WIB