SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
CERITA FIKSI DALAM
NOVEL
Bahasa Indonesia kelas XII
Kelompok 4
Kelompok 4
Elni
Depira Ribhy
Ramel
an
Rachbi
ni
Syifa
Sahaliy
a
Talitha
Zhafira
h
Peta Konsep
Pengertian Novel
dan Cerita Fiksi
Struktur Cerita
Fiksi
Ciri Kebahasaan
Cerita Fiksi
Unsur Instrinsik
Cerita Fiksi
Gaya Bahasa
dalam Cerita Fiksi
Kata Sapaan
1. Pengertian
Novel dan Cerita
Fiksi
Cerita fiksi adalah cerita rekaan
buatan yang dibuat pengarang, dimana cerita di
dalamnya menjadi bermakna dikarenakan daya
khayal, angan-angan atau fantasi olah fikir ide
kreativitas si penulis.
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang yang tertulis dan naratif. Umumnya
sebuah novel bercerita tentang tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam
kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif
tersebut. Kata novel berasal dari bahasa Italia, novella yang berarti “sebuah kisah,
sepotong berita” dan novel memiliki cerita yang lebih kompleks dari cerpen.
• Gambaran atau ringkasan awal
ceritaAbstrak
• Bagian awal teks cerita yang berisi
pengenalan tokohOrientasi
• Masalah mulai muncul
Komplikasi
• Masalah mulai memuncak
Evaluasi
• Penyelesaian masalah
Resolusi
• Pesan penulis
Koda
3. Ciri Kebahasaan
Cerita Fiksi
FIKSI NONFIKSI
Berusaha menghidupkan perasaan atau
menggugah emosi pembacanya.
Biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan
ilmiah populer, laporan, artikel, feature,
skripsi, tesis, disertasi, makalah, dan
sebagainya.
Dipengaruhi oleh subjektivitas
pengarangnya.
Karangan nonfiksi berusaha mencapai
taraf obyektivitas yang tinggi,
berusaha menarik dan
menggugah nalar (pikiran) pembaca.
Bahasa bermakna denotatif (yaitu makna
sebenarnya) juga konotatif,
asosiatif (yaitu makna tidak sebenarnya),
ekspresif (yaitu memberi bayangan suasana
pribadi pengarang),
sugestif (yaitu bersifat mempengaruhi
pembaca), dan
plastis (yaitu bersifat indah untuk menggugah
perasaan pembaca).
Bahasa bersifat denotatif dan
menunjuk pada pengertian yang
sudah terbatas sehingga tidak
bermakna ganda.
4. Unsur
Intrinsik Cerita
Fiksi
Tema
Tokoh dan
Penokohan
Latar/setting
Alur
Sudut Pandang
1.Tema
Tema adalah gagasan pokok atau permasalahan yang mendasari isi cerita.
2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Karya sastra dari segi peranan atau
tingkat pentingnya dibagi menjadi dua, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan.
Sedangkan penokohan berkaitan dengan bagaimana sifat-sifat tokoh itu
digambarkan dalam cerita tersebut oleh pengarang.
3. Latar/setting
Dalam arti luas, latar meliputi aspek ruang, aspek waktu, dan aspek suasana
saat kejadian atau peristiwa itu terjadi:
a. Aspek ruang merupakan gambaran tempat atau lokasi terjadinya peristiwa
dalam cerita.
b. Aspek waktu meliputi waktu cerita dan waktu penceritaan.
c. Aspek suasana adalah suasana sekeliling saat terjadinya peristiwa yang
menjadi pengiring atau latar belakang kejadian.
4. Alur
Alur cerita adalah jalinan atau rangkaian peristiwa dalam suatu cerita.
Ada tiga alur dalam fiksi: alur maju, alur mundur, serta alur kilas-balik
(flashback). Yang mesti diingat, dalam sebuah karya fiksi tidak selalu satu
jenis alur yang digunakan. Terkadang penulis sengaja mencampurkan dua
jenis alur dalam ceritanya.
5. Sudut pandang
Sudut Pandang merupakan cara dan atau pandangan yang dipergunakan
pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan
berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada
pembaca.
Sudut Pandang dibedakan menjadi dua jenis, yakni :
Sudut pandang orang pertama
Sebuah cerita disampaikan oleh seorang tokoh dalam cerita maka cerita
disampaikan oleh aku/saya.
Sudut pandang orang ketiga
Cerita disampaikan bukan oleh tokoh yang ada dalam cerita, tetapi oleh
penulis yang berada di luar cerita. Tokoh cerita disebut sebagai dia/ia.
6. Amanat
Amanat adalah pesan pengarang yang
disampaikan kepada pembaca melalui
karyanya.
Seperti biasa mengingatkan materi-materi
yang sudah diberikan, hendaknya digunakan
dalam proses kreatif kita dalam menciptakan
fiksi. Akan tetapi, jangan terlalu terpaku
dengan teori-teori yang ada. Teori hanyalah
sebagai pemandu, tapi kita (penulis) tetaplah
Tuhan bagi karya kita. Tapi jangan berkecil hati
ketika karya kita dikritik, sebab tanpa masukan
dari pembaca seorang penulis tak akan
berkembang.
5. Gaya Bahasa dalam
Cerita Fiksi
Gaya Bahasa Sindiran
Gaya bahasa Penegasan
Gaya bahasa Perban-
dingan
•Contoh: Lekas betul abang pulang, hari baru
pukul satu malam. (lekas betul=terlambat sekali)
Ironi (sindiran
halus)
sindiran yang dikatakan, kebalikan dari
apa yang sebenarnya
•Contoh: “Bersih benar badanmu, ya?” Kata ibu
kepada anaknya yang belum mandi
Sinisme
sindiran lebih kasar dari ironi yang
bermaksud mencemoohkan
•Contoh: Hai binatang, pergi engkau dari sini!Sarkasme
sindiran yang sangat tajam dan kasar,
hingga kadang-kadang menyakitkan
hati.
GAYA BAHASA SINDIRAN
•Contoh: Itukah bukti janji yang engkau ucapkan?Retoris : kalimat tanya tak bertanya, yang
menyatakan kesangsian atau bersifat
mengejek
•. Contoh: Sejak dari kecil sampai dewasa, malah
sampai setua ini perangainya tidak pernah
berubah
Klimaks : gaya bahasa yang menguraikan
suatu keadaan secara berturut-turut
makin lama makin memuncak
•Contoh: Jangankan sejuta, seribu, seratus pun tak
mau aku memberikan uang itu kepadamu
Anti klimaks : gaya bahasa yang
menguraikan suatu keadaan secara
berturut-turut makin lama makin
menurun.
•Contoh: Ia tidak ingin naik ke atasPleonasme : menggunakan sepatah kata
yang sebenarnya tidak perlu dikatakan
lagi sebab arti kata tersebut telah
terkandung dalam kata yang
diterangkannya
•Contoh: Tidak, tidak mungkin dia yang mencuri
uang itu
Tautologi : mengulang beberapa
kali sepatah kata dalam sebuah kalimat
GAYA BAHASA PENEGASAN
•Contoh: Wajahnya cantik bagaikan bulan
purnama
Asosiasi : melukiskan suatu keadaan dengan
membandingkan terhadap keadaan
lain yang menimbulkan suatu asosiasi yang
sama dengan benda tersebut sehingga lebih
jelas
•Contoh: Terimalah baju jelek ini sebagai
kenang-kenangan
Litotes : gaya bahasa yang melukiskan
keadaan sesuatu dengan menyatakan
keadaan yang sebaliknya, guna
merendahkan diri
•Contoh: Hatiku rasa terbakar mendengar
caci makinya
Hiperbola : gaya bahasa yang menggunakan
kata-kata untuk melukiskan peristiwa atau
keadaan dengan cara berlebihan daripada
sesungguhnya.
•Contoh: Hatiku berkata, saya harus suksesPersonifikasi : gaya bahasa perbandingan
yang membandingkan benda mati seolah-
olah bernyawa sehingga bertindak, berlaku,
berpikir, merasa seperti manusia
GAYA BAHASA PERBANDINGAN
Kata sapaan sering digunakan untuk menegur
orang yang diajak berbicara.
1. Kata sapaan berupa kata ganti orang pertama
Digunakan untuk mengganti nama diri sendiri. Kata sapaan yang sering digunakan
adalahakudansaya.
Contoh : Mengingat akan pentingnya kesehatan, saya sependapat bahwa penggunaan
maskeroleh parapekerjabersifatwajib.
6. Kata Sapaan
3. Kata sapaan berupa kata ganti orang ketiga
Digunakan pada pihak yang tidak ada atau bertatapan langsung dengan kita. Jadi, bisa saja pihak
yang kita bicarakan tidak berapa dalam forum diskusi tersebut. Bentuk kata ganti orang ketiga
misalnyasaudara,saudari,ibu,danbapak.
Contoh:PendapatyangdisampaikanolehSaudaraUdinsudahsesuai dengantema.
2. Kata sapaan berupa kata ganti orang kedua
Digunakan pada percakapan langsung dengan lawan bicara. Kata sapaan yang
seringdigunakanadalahAndadankamu.
Contoh:PendapatyangAndasampaikanbenar.
TERIMAKASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Speech event and Speech Act
Speech event and Speech ActSpeech event and Speech Act
Speech event and Speech Act
Karlina Zimoe
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
WaQhyoe Arryee
 

Was ist angesagt? (20)

Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
 
11 jurnal khusus perusahaan dagang
11   jurnal khusus perusahaan dagang11   jurnal khusus perusahaan dagang
11 jurnal khusus perusahaan dagang
 
ragam bahasa
ragam bahasaragam bahasa
ragam bahasa
 
Macam macam majas
Macam macam majasMacam macam majas
Macam macam majas
 
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiakajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
 
Kritik sastra ppt
Kritik sastra pptKritik sastra ppt
Kritik sastra ppt
 
ppt novel basa sunda (kelompok 4)
ppt novel basa sunda (kelompok 4)ppt novel basa sunda (kelompok 4)
ppt novel basa sunda (kelompok 4)
 
Tema, topik dan karangan
Tema, topik dan karanganTema, topik dan karangan
Tema, topik dan karangan
 
Kritik sastra ppt (2)
Kritik sastra ppt (2)Kritik sastra ppt (2)
Kritik sastra ppt (2)
 
Speech event and Speech Act
Speech event and Speech ActSpeech event and Speech Act
Speech event and Speech Act
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
 
Makalah bahasa inggris
Makalah bahasa inggrisMakalah bahasa inggris
Makalah bahasa inggris
 
[Bahasa Jepang] Latihan Rudoku (Membaca Huruf Hiragana) -Repost-
[Bahasa Jepang] Latihan Rudoku (Membaca Huruf Hiragana) -Repost-[Bahasa Jepang] Latihan Rudoku (Membaca Huruf Hiragana) -Repost-
[Bahasa Jepang] Latihan Rudoku (Membaca Huruf Hiragana) -Repost-
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
 
Slide Powerpoint Resensi
Slide Powerpoint ResensiSlide Powerpoint Resensi
Slide Powerpoint Resensi
 
Materi Istilah Bahasa Indonesia
Materi Istilah Bahasa IndonesiaMateri Istilah Bahasa Indonesia
Materi Istilah Bahasa Indonesia
 
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebab
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebabParagraf sebab-akibat dan akibat-sebab
Paragraf sebab-akibat dan akibat-sebab
 
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
Bahasa Indonesia - Pengertian Novel
 

Ähnlich wie Cerita Fiksi Dalam Novel

KARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptx
KARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptxKARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptx
KARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptx
wahyutriwibowo098
 
Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan Drama
Ifwhar Yuhono
 

Ähnlich wie Cerita Fiksi Dalam Novel (20)

Ppt prosa
Ppt prosaPpt prosa
Ppt prosa
 
Prosa fiksi
Prosa fiksiProsa fiksi
Prosa fiksi
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2
 
Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2 Cerpen kelompok 2
Cerpen kelompok 2
 
KARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptx
KARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptxKARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptx
KARYA SASTRA NOVEygchgghghjghjyuhjL.pptx
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptx
ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptxppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptx
ppt pembelajaran novel,jenis,struktur.pptx
 
Menyimak Untuk Memahami Teks Seni
Menyimak Untuk Memahami Teks SeniMenyimak Untuk Memahami Teks Seni
Menyimak Untuk Memahami Teks Seni
 
materi_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptxmateri_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptx
 
Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan Drama
 
Jawapan topik 4
Jawapan topik 4Jawapan topik 4
Jawapan topik 4
 
materi_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptxmateri_cerpen.pptx
materi_cerpen.pptx
 
PPT KD 4.9 KELAS XI.pptx
PPT KD 4.9 KELAS XI.pptxPPT KD 4.9 KELAS XI.pptx
PPT KD 4.9 KELAS XI.pptx
 
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
Prosapuisidandramanewspasi115 131022022853-phpapp02
 
Analisis cerpen
Analisis cerpenAnalisis cerpen
Analisis cerpen
 
Pengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis CerpenPengenalan Menganalisis Cerpen
Pengenalan Menganalisis Cerpen
 
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xiiRangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
 
3. cerpen
3. cerpen3. cerpen
3. cerpen
 
cerita fantasi.pdf
cerita fantasi.pdfcerita fantasi.pdf
cerita fantasi.pdf
 
PPT Cerpen Murniasih.pptx
PPT Cerpen Murniasih.pptxPPT Cerpen Murniasih.pptx
PPT Cerpen Murniasih.pptx
 

Mehr von Syifa Sahaliya

Cerita Remaja Islami "Jangan Berhenti, Teruslah Berlari" Karya : Syifa Sahaliya
Cerita Remaja Islami "Jangan Berhenti, Teruslah Berlari" Karya : Syifa SahaliyaCerita Remaja Islami "Jangan Berhenti, Teruslah Berlari" Karya : Syifa Sahaliya
Cerita Remaja Islami "Jangan Berhenti, Teruslah Berlari" Karya : Syifa Sahaliya
Syifa Sahaliya
 
Soal Amplop "a" Lomba Cepat Tepat Biologi BFUB 2015
Soal Amplop "a" Lomba Cepat Tepat Biologi BFUB 2015Soal Amplop "a" Lomba Cepat Tepat Biologi BFUB 2015
Soal Amplop "a" Lomba Cepat Tepat Biologi BFUB 2015
Syifa Sahaliya
 

Mehr von Syifa Sahaliya (20)

Laporan Ujian Praktik Kimia "Membuat Sabun Colek"
Laporan Ujian Praktik Kimia "Membuat Sabun Colek"Laporan Ujian Praktik Kimia "Membuat Sabun Colek"
Laporan Ujian Praktik Kimia "Membuat Sabun Colek"
 
Geografi - Percepatan Pertumbuhan Wilayah
Geografi - Percepatan Pertumbuhan WilayahGeografi - Percepatan Pertumbuhan Wilayah
Geografi - Percepatan Pertumbuhan Wilayah
 
Biologi "EVOLUSI"
Biologi "EVOLUSI"Biologi "EVOLUSI"
Biologi "EVOLUSI"
 
"Teks Editorial" Bahasa Indonesia kelas XII
"Teks Editorial" Bahasa Indonesia kelas XII"Teks Editorial" Bahasa Indonesia kelas XII
"Teks Editorial" Bahasa Indonesia kelas XII
 
Daftar hadir KIR ADINIRA Tahun 2015
Daftar hadir KIR ADINIRA Tahun 2015Daftar hadir KIR ADINIRA Tahun 2015
Daftar hadir KIR ADINIRA Tahun 2015
 
Poster Math and Logic Club
Poster Math and Logic ClubPoster Math and Logic Club
Poster Math and Logic Club
 
Makalah Penjaskes
Makalah PenjaskesMakalah Penjaskes
Makalah Penjaskes
 
Badminton (Bulu Tangkis)
Badminton (Bulu Tangkis)Badminton (Bulu Tangkis)
Badminton (Bulu Tangkis)
 
Basketball Presentation
Basketball PresentationBasketball Presentation
Basketball Presentation
 
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Program Kerja KIR ADINIRA Masa Bakti 2015
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Program Kerja KIR ADINIRA Masa Bakti 2015Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Program Kerja KIR ADINIRA Masa Bakti 2015
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Program Kerja KIR ADINIRA Masa Bakti 2015
 
Cover LPJ KIR ADINIRA Masa Bakti 2015
Cover LPJ KIR ADINIRA Masa Bakti 2015Cover LPJ KIR ADINIRA Masa Bakti 2015
Cover LPJ KIR ADINIRA Masa Bakti 2015
 
Kimia Kelas X "Eksperimen Kepolaran beberapa senyawa"
Kimia Kelas X "Eksperimen Kepolaran beberapa senyawa"Kimia Kelas X "Eksperimen Kepolaran beberapa senyawa"
Kimia Kelas X "Eksperimen Kepolaran beberapa senyawa"
 
Cerita Remaja Islami "Jangan Berhenti, Teruslah Berlari" Karya : Syifa Sahaliya
Cerita Remaja Islami "Jangan Berhenti, Teruslah Berlari" Karya : Syifa SahaliyaCerita Remaja Islami "Jangan Berhenti, Teruslah Berlari" Karya : Syifa Sahaliya
Cerita Remaja Islami "Jangan Berhenti, Teruslah Berlari" Karya : Syifa Sahaliya
 
English Assigntment "Application Later"
English Assigntment "Application Later"English Assigntment "Application Later"
English Assigntment "Application Later"
 
Bahasa Indonesia kelas XII "Menjelajah Dunia Melalui Teks Berita"
Bahasa Indonesia kelas XII "Menjelajah Dunia Melalui Teks Berita"Bahasa Indonesia kelas XII "Menjelajah Dunia Melalui Teks Berita"
Bahasa Indonesia kelas XII "Menjelajah Dunia Melalui Teks Berita"
 
KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA 2016
KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA 2016KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA 2016
KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA 2016
 
Soal Amplop "a" Lomba Cepat Tepat Biologi BFUB 2015
Soal Amplop "a" Lomba Cepat Tepat Biologi BFUB 2015Soal Amplop "a" Lomba Cepat Tepat Biologi BFUB 2015
Soal Amplop "a" Lomba Cepat Tepat Biologi BFUB 2015
 
Test "Kokologi"
Test "Kokologi"Test "Kokologi"
Test "Kokologi"
 
Makalah "Keajaiban Molekul Air Zam Zam"
Makalah "Keajaiban Molekul Air Zam Zam"Makalah "Keajaiban Molekul Air Zam Zam"
Makalah "Keajaiban Molekul Air Zam Zam"
 
Matematika "Perbandingan Segmen Garis"
Matematika "Perbandingan Segmen Garis"Matematika "Perbandingan Segmen Garis"
Matematika "Perbandingan Segmen Garis"
 

Kürzlich hochgeladen

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Kürzlich hochgeladen (20)

algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

Cerita Fiksi Dalam Novel

  • 1. CERITA FIKSI DALAM NOVEL Bahasa Indonesia kelas XII Kelompok 4
  • 3. Peta Konsep Pengertian Novel dan Cerita Fiksi Struktur Cerita Fiksi Ciri Kebahasaan Cerita Fiksi Unsur Instrinsik Cerita Fiksi Gaya Bahasa dalam Cerita Fiksi Kata Sapaan
  • 4. 1. Pengertian Novel dan Cerita Fiksi Cerita fiksi adalah cerita rekaan buatan yang dibuat pengarang, dimana cerita di dalamnya menjadi bermakna dikarenakan daya khayal, angan-angan atau fantasi olah fikir ide kreativitas si penulis. Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang yang tertulis dan naratif. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut. Kata novel berasal dari bahasa Italia, novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita” dan novel memiliki cerita yang lebih kompleks dari cerpen.
  • 5. • Gambaran atau ringkasan awal ceritaAbstrak • Bagian awal teks cerita yang berisi pengenalan tokohOrientasi • Masalah mulai muncul Komplikasi • Masalah mulai memuncak Evaluasi • Penyelesaian masalah Resolusi • Pesan penulis Koda
  • 6. 3. Ciri Kebahasaan Cerita Fiksi FIKSI NONFIKSI Berusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembacanya. Biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, disertasi, makalah, dan sebagainya. Dipengaruhi oleh subjektivitas pengarangnya. Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf obyektivitas yang tinggi, berusaha menarik dan menggugah nalar (pikiran) pembaca. Bahasa bermakna denotatif (yaitu makna sebenarnya) juga konotatif, asosiatif (yaitu makna tidak sebenarnya), ekspresif (yaitu memberi bayangan suasana pribadi pengarang), sugestif (yaitu bersifat mempengaruhi pembaca), dan plastis (yaitu bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca). Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak bermakna ganda.
  • 7. 4. Unsur Intrinsik Cerita Fiksi Tema Tokoh dan Penokohan Latar/setting Alur Sudut Pandang
  • 8. 1.Tema Tema adalah gagasan pokok atau permasalahan yang mendasari isi cerita. 2. Tokoh dan Penokohan Tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Karya sastra dari segi peranan atau tingkat pentingnya dibagi menjadi dua, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan. Sedangkan penokohan berkaitan dengan bagaimana sifat-sifat tokoh itu digambarkan dalam cerita tersebut oleh pengarang. 3. Latar/setting Dalam arti luas, latar meliputi aspek ruang, aspek waktu, dan aspek suasana saat kejadian atau peristiwa itu terjadi: a. Aspek ruang merupakan gambaran tempat atau lokasi terjadinya peristiwa dalam cerita. b. Aspek waktu meliputi waktu cerita dan waktu penceritaan. c. Aspek suasana adalah suasana sekeliling saat terjadinya peristiwa yang menjadi pengiring atau latar belakang kejadian.
  • 9. 4. Alur Alur cerita adalah jalinan atau rangkaian peristiwa dalam suatu cerita. Ada tiga alur dalam fiksi: alur maju, alur mundur, serta alur kilas-balik (flashback). Yang mesti diingat, dalam sebuah karya fiksi tidak selalu satu jenis alur yang digunakan. Terkadang penulis sengaja mencampurkan dua jenis alur dalam ceritanya. 5. Sudut pandang Sudut Pandang merupakan cara dan atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca. Sudut Pandang dibedakan menjadi dua jenis, yakni : Sudut pandang orang pertama Sebuah cerita disampaikan oleh seorang tokoh dalam cerita maka cerita disampaikan oleh aku/saya. Sudut pandang orang ketiga Cerita disampaikan bukan oleh tokoh yang ada dalam cerita, tetapi oleh penulis yang berada di luar cerita. Tokoh cerita disebut sebagai dia/ia.
  • 10. 6. Amanat Amanat adalah pesan pengarang yang disampaikan kepada pembaca melalui karyanya. Seperti biasa mengingatkan materi-materi yang sudah diberikan, hendaknya digunakan dalam proses kreatif kita dalam menciptakan fiksi. Akan tetapi, jangan terlalu terpaku dengan teori-teori yang ada. Teori hanyalah sebagai pemandu, tapi kita (penulis) tetaplah Tuhan bagi karya kita. Tapi jangan berkecil hati ketika karya kita dikritik, sebab tanpa masukan dari pembaca seorang penulis tak akan berkembang.
  • 11. 5. Gaya Bahasa dalam Cerita Fiksi Gaya Bahasa Sindiran Gaya bahasa Penegasan Gaya bahasa Perban- dingan
  • 12. •Contoh: Lekas betul abang pulang, hari baru pukul satu malam. (lekas betul=terlambat sekali) Ironi (sindiran halus) sindiran yang dikatakan, kebalikan dari apa yang sebenarnya •Contoh: “Bersih benar badanmu, ya?” Kata ibu kepada anaknya yang belum mandi Sinisme sindiran lebih kasar dari ironi yang bermaksud mencemoohkan •Contoh: Hai binatang, pergi engkau dari sini!Sarkasme sindiran yang sangat tajam dan kasar, hingga kadang-kadang menyakitkan hati. GAYA BAHASA SINDIRAN
  • 13. •Contoh: Itukah bukti janji yang engkau ucapkan?Retoris : kalimat tanya tak bertanya, yang menyatakan kesangsian atau bersifat mengejek •. Contoh: Sejak dari kecil sampai dewasa, malah sampai setua ini perangainya tidak pernah berubah Klimaks : gaya bahasa yang menguraikan suatu keadaan secara berturut-turut makin lama makin memuncak •Contoh: Jangankan sejuta, seribu, seratus pun tak mau aku memberikan uang itu kepadamu Anti klimaks : gaya bahasa yang menguraikan suatu keadaan secara berturut-turut makin lama makin menurun. •Contoh: Ia tidak ingin naik ke atasPleonasme : menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi sebab arti kata tersebut telah terkandung dalam kata yang diterangkannya •Contoh: Tidak, tidak mungkin dia yang mencuri uang itu Tautologi : mengulang beberapa kali sepatah kata dalam sebuah kalimat GAYA BAHASA PENEGASAN
  • 14. •Contoh: Wajahnya cantik bagaikan bulan purnama Asosiasi : melukiskan suatu keadaan dengan membandingkan terhadap keadaan lain yang menimbulkan suatu asosiasi yang sama dengan benda tersebut sehingga lebih jelas •Contoh: Terimalah baju jelek ini sebagai kenang-kenangan Litotes : gaya bahasa yang melukiskan keadaan sesuatu dengan menyatakan keadaan yang sebaliknya, guna merendahkan diri •Contoh: Hatiku rasa terbakar mendengar caci makinya Hiperbola : gaya bahasa yang menggunakan kata-kata untuk melukiskan peristiwa atau keadaan dengan cara berlebihan daripada sesungguhnya. •Contoh: Hatiku berkata, saya harus suksesPersonifikasi : gaya bahasa perbandingan yang membandingkan benda mati seolah- olah bernyawa sehingga bertindak, berlaku, berpikir, merasa seperti manusia GAYA BAHASA PERBANDINGAN
  • 15. Kata sapaan sering digunakan untuk menegur orang yang diajak berbicara. 1. Kata sapaan berupa kata ganti orang pertama Digunakan untuk mengganti nama diri sendiri. Kata sapaan yang sering digunakan adalahakudansaya. Contoh : Mengingat akan pentingnya kesehatan, saya sependapat bahwa penggunaan maskeroleh parapekerjabersifatwajib. 6. Kata Sapaan
  • 16. 3. Kata sapaan berupa kata ganti orang ketiga Digunakan pada pihak yang tidak ada atau bertatapan langsung dengan kita. Jadi, bisa saja pihak yang kita bicarakan tidak berapa dalam forum diskusi tersebut. Bentuk kata ganti orang ketiga misalnyasaudara,saudari,ibu,danbapak. Contoh:PendapatyangdisampaikanolehSaudaraUdinsudahsesuai dengantema. 2. Kata sapaan berupa kata ganti orang kedua Digunakan pada percakapan langsung dengan lawan bicara. Kata sapaan yang seringdigunakanadalahAndadankamu. Contoh:PendapatyangAndasampaikanbenar.