SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
PENGAMBILAN PEKTIN DARI KULIT PEPAYA DENGAN CARA 
EKSTRAKSI 
Heni Sofiana, Khrista Triaswuri, Setia Budi Sasongko 
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 
Jln. Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax : (024) 7460058 
Abstrak 
Pektin merupakan salah satu buah yang dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi 
produk pangan. Dari berbagai pengolahan tersebut dapat dihasilkan limbah seperti kulit 
yang dibuang begitu saja. Padahal bagian tersebut masih memiliki kandungan senyawa yang 
bermanfaat seperti pektin. Pemanfaatan kulit pepaya menjadi pektin dapat meningkatkan 
nilai tambah dari pepaya. Pektin merupakan komponen tambahan dalam industri makanan, 
kosmestik maupun obat-obatan karena kemampuannya dalam mengubah sifat fungsional 
produk seperti kekentalan, emulsi dan jel. Pada umumnya, pengambilan pektin dari 
tanaman dapat dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut asam. Tujuan dari 
penelitian ini adalah untuk mengembangkan sumber pektin baru dengan memanfaatkan 
kulit pepaya sebagai bahan bakunya, mengetahui pengaruh jenis pelarut, suhu dan waktu 
dalam ekstraksi pektin kemudian menetapkan kondisi optimum berdasarkan rendemen. 
Pelaksanaan penilitian menggunakan metode ekstraksi dengan memvariasikan suhu 
70,80,90oC dan waktu ekstraksi 1 ; 1,5 ; 2 jam dengan menggunakan dua jenis pelarut yaitu 
pelarut anorganik asam klorida dan pelarut organik asam asetat. Kulit pepaya yang telah 
dihaluskan diekstraksi sesuai dengan variebel yang ditentukan lalu bahan disaring dengan 
kertas saring. Filtrat hasil penyaringan ditambah dengan etanol sambil diaduk-aduk hingga 
terbentuk endapan pektin. Endapan disaring dan dicuci dengan etanol secara berulang-ulang. 
Pektin yang diperoleh dikeringkan dalam oven dan ditimbang beratnya kemudian 
dianalisa kadar mektosil dan galakturonatnya. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa hasil 
ekstraksi pektin menggunakan pelarut asam klorida lebih optimal daripada pelarut asam 
asetat. Rata-rata rendemen pektin dengan pelarut asma klorida adalah 3,495% sedangkan 
asam asetat sebesar 2,835 %. Kondisi optimum proses ekstraksi pengambilan pektin adalah 
pada suhu 80oC selama 2 jam. Pektin yang dihasilkan tergolong pektin dengan kadar 
mektosil rendah untuk kedua jenis pelarut. 
Kata kunci : pektin, kulit pepaya, ekstraksi
Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 1, No. 1, Tahun 2012, Halaman 482-486 
1.Pendahuluan 
Pektin merupakan komponen tambahan dalam industri makan, kosemetik dan obat-obatan 
karena kemampuannya dalam mengubah sifat fungsional produk seperti kekentalan, 
emulsi dan gel. Pemakaian pektin dibidang industri telah dikenal luas dan di ijinkan disemua 
negara. Industri-industri di Indonesia selama ini mengimpor pektin dari luar negeri untuk 
memnuhi kebutuhannya karena belum ada industri pektin dalam negeri yang dapat 
mensuplai kebetuhan tersebut. Kebutuhan pektin di Indonesia dapat dilihat pada tabel 
sebagai berikut. 
Secara umum,pektin terdapat di dalam jaringan dinding sel tanaman, khususnya di 
sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Sumber pektin yang utama adalah sayur-mayur 
dan buah-buahan. Buah pepaya merupakan salah satu sumber pektin. Mengingat 
kandungan pektinnya yang sangat tinggi maka pepaya matang dapat digunakan sebagai 
pengental dalam pembuatan jam atau jeli. Pektin terkandung dalam seluruh bagian 
tanaman pepaya. (M. Lies Suprapti, 2005) 
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang banyak ditanama di seluruh 
daerah tropis termasuk Indonesia. Pada umumnya, buah pepaya yang dikonsumsi 
masyarakat hanya daging buahnya saja sedangkan biji dan kulitnya dibuang begitu saja 
sehingga dapat menjadi sampah di lingkungan masyarakat. Untuk itu diperlukan alternatif 
pemanfaatan kulit pepaya untuk mengurangi timbunan sampah tersebut. Menurut Moechd. 
Baga Kalie (1996), bagian kulit pepaya mengandung banyak pektin. Berdasarkan 
pertimbangan di atas, maka pengambilan pektin dari kulit pepaya perlu diteliti lebih lanjut.
2. Bahan dan Metode penelitian 
Keterangan gambar : 
1. Statif dan klem 
2. Penjepit 
3. Pendingin balik 
4. Termometer 
5. Labu leher tiga dan magnetik strier 
6. Kompor pemanas 
Gambar Rangkaian Alat Ekstraksi 
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan inti meliputi : kulit pepaya, pelarut 
HCl dan asam asetat, Etanol untuk pengendapan dan pencucian pektin, Aquadest. Bahan-bahan 
tambahan untuk analisa hasil seperti CaO, glukosa, indikator PP dan NaOH. Variebel 
yang digunakan pada penelitian ini adalah variebel tetap dan variebel berubah. Variebel 
tetap meliputi bahan yang digunakan yaitu kulit pepaya, berat bahan 25 gr, volume pelarut 
500 mL, dan bahan pengendap berupa etanol. Sedangkan variebel berubah meliputi jenis 
pelarut yaitu asam klorida dan asam asetat, waktu ekstraksi 1, 1,5, 2 jam , suhu ekstraksi 
70,80,90oC. Pada penelitian ini, pektin diambil dari kulit pepaya dengan cara ekstraksi. 
Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan preparasi terhadap kulit pepaya. Kulit 
pepaya dicuci, dipotong dan dihaluskan dengan blender. Selanjutnya dilakukan proses 
ekstraksi. Pelarut yang digunakan dalam proses ini adalah pelarut asam klorida dengan 
volume 500 mL, dan sebagai perbandingan digunakan pelarut asam asetat. Ekstraksi 
dilakukan dengan variasi waktu dan suhu yang berbeda. Filtrat hasil ekstraksi dipisahkan dan 
didiamkan semalam hingga terbentuk endapan pektin. Endapan pektin kemudian dicuci 
dengan etanol. Pektin yang diperoleh dikeringkan dalam oven dan dihitung redemennya. 
Analisa hasil yang dilakukan meliputi identifikasi pektin dan analisa kadar mektosil serta 
analisa kadar galakturonat. 
3. Hasil dan Pembahasan 
Tabel 3.1. Hasil Pektin dengan variable pelarut Asam Klorida
Gambar 3.1. Grafik Hubungan antara suhu dengan Presentase hasil Pektin menggunakan 
pelarut asam klorida 
Tabel 3.2. Hasil Pektin dengan variable pelarut Asam Asetat 
Gambar 3.2. Grafik Hubungan antara suhu dengan Presentase hasil Pektin menggunakan 
pelarut asam asetat.
Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 1, No. 1, Tahun 2012, Halaman 482-486 
Pengaruh Jenis Pelarut yang Digunakan terhadap Hasil Pektin 
Hasil pektin yang didapat berdasarkan penelitian untuk pelarut asan klorida relatif 
besar jika dibandingkan dengan menggunakan pelarut asam asetat. Dari hasil penelitian 
diperoleh rata-rata persen hasil ekstraksi pektin dengan pelarut asam klorida adalah 3,495% 
sedangkan dalam pelarut asam asetat sebesar 2,835%. Penggunaan pelarut asam klorida 
lebih optimal dibandingkan pelarut asam asetat. Hal ini disebabkan semakin rendah tingkat 
kesamaan, terjadinya degradasi yang menyebabkan rusaknya reaksi menjadi lebih cepat. 
Terlebih dengan semakin meningkatnya suhu operasi menjadikan reaksi yang terjadi 
berjalan semakin cepat serta membuat molekul hydrolitik pada ikatan rantai galakturonat 
menjadi cepat terlepas. Tetapi untuk aplikasi pektin dalam bidang makanan, penggunaan 
pelarut asam asetat lebih aman daripada pelarut asam klorida. 
Pengaruh Waktu Ekstraksi terhadap Kadar Pektin yang Dihasilkan 
Gambar 3.1 dan 3.2 menunjukkan bahwa semakin bertambahnya waktu ekstraksi 
jumlah pektin yang terlarut semakin besar, akan tetapi karena kemampuan pelarut untuk 
mengekstraksi terbatas, maka setelah melewati titik maksimalnya penambahan waktu 
ekstraksi tidak akan menambah hasil pektin yang terekstraksi. Pada penelitian yang telah 
dilakukan didapat waktu operasi optimum yaitu pada rentang waktu 1,5 – 2 jam untuk 
kedua jenis pelarut ( asam klorida dan asam asetat). Setelah melewati waktu operasi 
maksimumnya, hasil pekting yang didapat akan mengalami penurunan dikarenakan pektin 
yang terbentuk mengalami hidrolisa menjadi asam pektat. Dan bila waktu ekstraksi terus 
ditambah maka pektin akan mengalami kejenuhan yang tetap serta mengakibatkan 
rusaknya pektin yang terbentuk. 
Pengaruh Suhu terhadap Kadar Pektin yang Dihasilkan 
Dari gambar 4.1 dan 4.2 terlihat semakin tinggi suhu operasi yang diberikan, pektin 
yang didapat semakin besar. Semakin tinggi suhu operasi yang dijalankan dakan 
menyebabkan gerakan molekul yang semakin cepat. Dengan demikian, kontak antar solute 
dalam solid dengan pelarut akan semakin sering sehingga diperoleh pektin yang lebih 
banyak. Kenaikan suhu mempengaruhi proses pelarutan berlangsung lebih cepat. Tetapi 
temperatur yang terlalu tinggi juga tidak diinginkan karena dapat menyebabkan degradasi 
yang semakin cepat dan pada akhirnya akan merusak senyawa pektin yang diekstraksi. Dari 
hasil percobaan diperoleh suhu optimum 80oC untuk kedua jenis pelarut. 
Analisa Kadar Metoksil 
Banyaknya kandungan mektosil merupakan salah satu sifat penting yang 
berpengaruh dalam pembentukan gel pektin. Penentuan kadar mektosil dalam penelitian ini 
dilakukan untuk mengetahui apakah pektin yang dihasilkan termasuk pektin berkadar 
metoksil tinggi atatu rendah. Pektin yang dihasilkan dari penelitian ini baik yang 
menggunakan pelarut asam klorida maupun asam asetat termasuk pektin dengan kadar 
metoksil rendah karena kadar metoksilnya dibawah 7%. Pada penelitian ini dihasilkan pektin 
dengan kadar metoksil 3,1 -5,58%.
Analisa Kadar Galakturonat 
Perhitungan kandungan asam galakturonat sangat penting untuk mengetahui 
kemurnian pektin. Kadar galakturonat dan muatan pektin memiliki peranan penting dalam 
menentukan sifat fungsional larutan pektin. Kadar galakturonat dapat mempengaruhi 
struktur dan tekstur dari gel pektin. Kadar galakturonat yang dihasilkan dalam penelitian ini 
adalah 46,8-73,73%. 
Dari hasil analisa menunujukkan bahwa suhu dan lama waktu ekstraksi berpengaruh 
nyata terhadap kadar galakturonat. Kadar asam galakturonat semakin meningkat dengan 
meningkatnya suhu dan semakin lamanya waktu ekstraksi. Kadar galakturonat juga 
merupakan salah satu yang menentukan mutu pektin. Semakin tinggi nilai kadar 
galakturonat, maka mutu pektin semakin tinggi. 
4. Kesimpulan 
1. Pektin yang dihasilkan dari ekstraksi kulit papaya menggunakan pelarut asam klorida 
lebih optimal daripada pelarut asam asetat. 
2. Hasil pectin dipengaruhi oleh kondisi operasi ekstraksi. Semakin tinggi suhu dan 
semakin lama waktu ekstraksi, pectin yang dihasilkan semakin besar. Dari hasil 
penelitian diperoleh kondisi operasi optimum pada suhu 80oC dengan lama waktu 2 
jam. 
3. Pektin yang dihasilkan termasuk dalam golongan pectin berkadar metoksil rendah, 
karena kadar metoksil kurang dari 7%. Kadar galakturonat semakin meningkat 
dengan meningkatnya suhu dan semakin lamanya waktu ekstraksi. 
Daftar Pustaka 
Baga Kalie, Moechd., 1996. Bertanam Pepaya (Revisi). Niaga swadaya, Depok 
D. Davidek, J. Velisek, J. Pokorny., 1992. “ Chemical Changes During Food Processing “. 
Elsevier, New York 
Ditijen POM. 1995. 
Glicksman. 1969. Gum Technology in The Food Industry. Academic Press. New York. 
Guichard, E. S., A, Issanchou., Descovieres dan P. Etievant. 1991. Pectin Concentration, 
Molekular Weight and Degree of Esterification. Influence on Volatile Composition 
and Sensory Caracteristic of Strawberry Jam. J. Food Science, 56:1621 
http://cianjurkab.go.id/content/static/pdf/pepaya.pdf , diunduh pada 9 April 2011. 
http://harisdianto.files.wordpress.com/2010/01/karbohidrat-ii.pdf, diunduh pada 29 April 
2011 
Jacobs, B. Morris., 1962. The Chemical Analysisi of foods and food product, Third edition. D. 
Van Nostrand Company Inc, New York
Johnson, A. H. and Peterson, m.S., 1974. The Encyclopedia of Food Technology, The Avi 
Publishing company Inc. Westport, Connecticut. 
Kirk, R.E and othmer, D.F., 1958. Encyclopedia of Chemical Technology, volume 12. The 
Interscience Encyclopedia Inc, New York. 
Lies Suprapti, M. 2005. Aneka olahan papaya mentah dan mengkal. Kanisius, Yogyakarta 
Meyer, L.H., 1960. Food Chemistry. Reinhold Publishing Corporation, New York. 
Rouse, A.H. 1977. Pectin : Distribution, Significance. Di dalam Nagy, S., P. E. Shaw dan M.K 
Veldhuis (eds). 
Stanley H. Pine, Organic Chemistry, Fifth edition. Mc.Graw-Hill Book Company, New York. 
Waluyo, Endro., Kinetika Edisi XXVIII tahun 2006. 
Warisno., 2003. “Budidaya Pepaya”. Kansius, Yogyakarta

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolEkstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolFarhan Yuzevan
 
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas Nadiyayoo
 
Isolasi piperin b3 fitokimia
Isolasi piperin b3 fitokimiaIsolasi piperin b3 fitokimia
Isolasi piperin b3 fitokimiaLusiaPrisilia
 
Uji konsentrasi enzim
Uji konsentrasi enzimUji konsentrasi enzim
Uji konsentrasi enzimBojey Peskins
 
Ppt destilasi minyak atsiri kel. a3 Mahasiswa S-1 Farmasi STIKES TELOGOREJO
Ppt destilasi minyak atsiri   kel. a3 Mahasiswa S-1 Farmasi STIKES TELOGOREJOPpt destilasi minyak atsiri   kel. a3 Mahasiswa S-1 Farmasi STIKES TELOGOREJO
Ppt destilasi minyak atsiri kel. a3 Mahasiswa S-1 Farmasi STIKES TELOGOREJOAdi-1999
 
Bagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunderBagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunderDinda Gusti Ayu
 
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Fendi Pradana
 
Laporan kelompok edit
Laporan kelompok editLaporan kelompok edit
Laporan kelompok editmiemiethatha
 
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)Alif Zulfikar
 
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwaIdentifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwamuhammadfurqon36
 
Laporan Pembuatan coffeine dari teh
Laporan Pembuatan coffeine dari teh Laporan Pembuatan coffeine dari teh
Laporan Pembuatan coffeine dari teh Atika Fitria Ningrum
 

Was ist angesagt? (20)

Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolEkstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanol
 
Percobaan iv budi
Percobaan iv budiPercobaan iv budi
Percobaan iv budi
 
PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas PPT fitokima ekstraksi metode panas
PPT fitokima ekstraksi metode panas
 
uji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdfuji KLT daun kelor.pdf
uji KLT daun kelor.pdf
 
Isolasi piperin b3 fitokimia
Isolasi piperin b3 fitokimiaIsolasi piperin b3 fitokimia
Isolasi piperin b3 fitokimia
 
297839843
297839843297839843
297839843
 
Alkohol. second
Alkohol. secondAlkohol. second
Alkohol. second
 
Jurnal review alkaloid
Jurnal review alkaloidJurnal review alkaloid
Jurnal review alkaloid
 
Uji konsentrasi enzim
Uji konsentrasi enzimUji konsentrasi enzim
Uji konsentrasi enzim
 
Ppt destilasi minyak atsiri kel. a3 Mahasiswa S-1 Farmasi STIKES TELOGOREJO
Ppt destilasi minyak atsiri   kel. a3 Mahasiswa S-1 Farmasi STIKES TELOGOREJOPpt destilasi minyak atsiri   kel. a3 Mahasiswa S-1 Farmasi STIKES TELOGOREJO
Ppt destilasi minyak atsiri kel. a3 Mahasiswa S-1 Farmasi STIKES TELOGOREJO
 
Bagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunderBagian 1 metabolit sekunder
Bagian 1 metabolit sekunder
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Farmakognosi
Farmakognosi Farmakognosi
Farmakognosi
 
Translatr
TranslatrTranslatr
Translatr
 
9iv9re1613904637
9iv9re16139046379iv9re1613904637
9iv9re1613904637
 
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
Bab vi aktivitas antioksidan antosianin...
 
Laporan kelompok edit
Laporan kelompok editLaporan kelompok edit
Laporan kelompok edit
 
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
Review jurnal 2 (jurnal M. Alif Zulfikar wajib individu)
 
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwaIdentifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
Identifikasi senyawa kimia pada daging kurma ajwa
 
Laporan Pembuatan coffeine dari teh
Laporan Pembuatan coffeine dari teh Laporan Pembuatan coffeine dari teh
Laporan Pembuatan coffeine dari teh
 

Andere mochten auch

Laporan percobaan 3 spektrometri
Laporan percobaan 3 spektrometriLaporan percobaan 3 spektrometri
Laporan percobaan 3 spektrometriniluh srimaharani
 
Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu
Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu
Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu Indah Ayu Septriyaningrum
 
Jurnal DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT DAUN LIDAH BUAYA
Jurnal DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT DAUN LIDAH BUAYAJurnal DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT DAUN LIDAH BUAYA
Jurnal DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT DAUN LIDAH BUAYAIema Zhou
 
jurnal Penelitian kulit Manggis
jurnal Penelitian kulit Manggisjurnal Penelitian kulit Manggis
jurnal Penelitian kulit Manggismeilya_kyky
 
Laporan prakytikum kimia anorganik
Laporan prakytikum kimia anorganikLaporan prakytikum kimia anorganik
Laporan prakytikum kimia anorganikNur Annisa
 
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty Factor
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty FactorReview Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty Factor
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty FactorAry Darma
 
Jurnal penelitian
Jurnal penelitianJurnal penelitian
Jurnal penelitianuiia
 
Jurnal Kimia Analisis Kuantitatif
Jurnal Kimia Analisis KuantitatifJurnal Kimia Analisis Kuantitatif
Jurnal Kimia Analisis KuantitatifRhyzerf Franly
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatAndi Azizah
 

Andere mochten auch (9)

Laporan percobaan 3 spektrometri
Laporan percobaan 3 spektrometriLaporan percobaan 3 spektrometri
Laporan percobaan 3 spektrometri
 
Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu
Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu
Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu
 
Jurnal DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT DAUN LIDAH BUAYA
Jurnal DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT DAUN LIDAH BUAYAJurnal DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT DAUN LIDAH BUAYA
Jurnal DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT DAUN LIDAH BUAYA
 
jurnal Penelitian kulit Manggis
jurnal Penelitian kulit Manggisjurnal Penelitian kulit Manggis
jurnal Penelitian kulit Manggis
 
Laporan prakytikum kimia anorganik
Laporan prakytikum kimia anorganikLaporan prakytikum kimia anorganik
Laporan prakytikum kimia anorganik
 
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty Factor
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty FactorReview Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty Factor
Review Jurnal Sistem Pakar Metode Certainty Factor
 
Jurnal penelitian
Jurnal penelitianJurnal penelitian
Jurnal penelitian
 
Jurnal Kimia Analisis Kuantitatif
Jurnal Kimia Analisis KuantitatifJurnal Kimia Analisis Kuantitatif
Jurnal Kimia Analisis Kuantitatif
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
 

Ähnlich wie Jurnal kimia

uji toksisitas
uji toksisitasuji toksisitas
uji toksisitasNana115852
 
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWITLIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWITriesonetwo
 
Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...
Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...
Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...AriefWidjaja1
 
Makalah nata _pdf
Makalah nata _pdfMakalah nata _pdf
Makalah nata _pdfXINYOUWANZ
 
Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...
Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...
Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...AikaAjiNababan
 
PPT PRARANCANGAN PABRIK.pptx
PPT PRARANCANGAN PABRIK.pptxPPT PRARANCANGAN PABRIK.pptx
PPT PRARANCANGAN PABRIK.pptxAndinurwidiyah
 
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTri Asmayanti
 
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Muhammad Eko
 
PENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASE
PENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASEPENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASE
PENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASELifia Citra Ramadhanti
 
Makalah penelitian format_baru2902_pdf
Makalah penelitian format_baru2902_pdfMakalah penelitian format_baru2902_pdf
Makalah penelitian format_baru2902_pdfmanao_user
 
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPEMAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPEARISKA COMPNET
 
pembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busukpembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busukAnggi Dharma Roesadi
 
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetPembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetrando_suhendra
 
Magdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrumMagdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrummagdalenapraharani
 
makalah probiotik
makalah probiotikmakalah probiotik
makalah probiotiksay ahmad
 

Ähnlich wie Jurnal kimia (20)

839 1799-1-sm
839 1799-1-sm839 1799-1-sm
839 1799-1-sm
 
uji toksisitas
uji toksisitasuji toksisitas
uji toksisitas
 
17 31-1-sm
17 31-1-sm17 31-1-sm
17 31-1-sm
 
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWITLIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
 
Nata de leri 1
Nata de leri 1Nata de leri 1
Nata de leri 1
 
Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...
Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...
Review Jurnal Fractination of Populus tremuloides at the Pilot Plant Scale_Ke...
 
Makalah nata _pdf
Makalah nata _pdfMakalah nata _pdf
Makalah nata _pdf
 
Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...
Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...
Pengaruh ukuran simplisia teh hitam ( camelia sinensis) terhadap kandungan ka...
 
PPT PRARANCANGAN PABRIK.pptx
PPT PRARANCANGAN PABRIK.pptxPPT PRARANCANGAN PABRIK.pptx
PPT PRARANCANGAN PABRIK.pptx
 
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayantiTugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 6 q1 a117036_tri asmayanti
 
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
 
PPT jurnal kimia (1).pptx
PPT jurnal kimia (1).pptxPPT jurnal kimia (1).pptx
PPT jurnal kimia (1).pptx
 
2008 (full)
2008 (full)2008 (full)
2008 (full)
 
PENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASE
PENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASEPENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASE
PENGARUH ION KALSIUM (Ca2+) TERHADAP AKTIVITAS PEKTINASE
 
Makalah penelitian format_baru2902_pdf
Makalah penelitian format_baru2902_pdfMakalah penelitian format_baru2902_pdf
Makalah penelitian format_baru2902_pdf
 
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPEMAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
MAKALAH LAPORAN PEMBUATAN TEMPE
 
pembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busukpembuatan bioetanol dari salak busuk
pembuatan bioetanol dari salak busuk
 
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetPembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
 
Magdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrumMagdalena praharani surya nigrum
Magdalena praharani surya nigrum
 
makalah probiotik
makalah probiotikmakalah probiotik
makalah probiotik
 

Mehr von Syaifulanwar14027

Mehr von Syaifulanwar14027 (9)

Dampak konversi hutan
Dampak konversi hutanDampak konversi hutan
Dampak konversi hutan
 
Pendidikan lingkungan & pengetahuan lingkungan
Pendidikan lingkungan & pengetahuan lingkunganPendidikan lingkungan & pengetahuan lingkungan
Pendidikan lingkungan & pengetahuan lingkungan
 
Tatanan materi berwujud padat
Tatanan materi berwujud padatTatanan materi berwujud padat
Tatanan materi berwujud padat
 
Materi dan perubahan materi
Materi dan perubahan materiMateri dan perubahan materi
Materi dan perubahan materi
 
Ikatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionikIkatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionik
 
Partikel dasar atom
Partikel dasar atomPartikel dasar atom
Partikel dasar atom
 
Pergeseran posisi kesetimbangan
Pergeseran posisi kesetimbanganPergeseran posisi kesetimbangan
Pergeseran posisi kesetimbangan
 
Entropi dan kespontanan
Entropi dan kespontananEntropi dan kespontanan
Entropi dan kespontanan
 
Aplikasi stoikiometri
Aplikasi stoikiometriAplikasi stoikiometri
Aplikasi stoikiometri
 

Kürzlich hochgeladen

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Jurnal kimia

  • 1. PENGAMBILAN PEKTIN DARI KULIT PEPAYA DENGAN CARA EKSTRAKSI Heni Sofiana, Khrista Triaswuri, Setia Budi Sasongko Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax : (024) 7460058 Abstrak Pektin merupakan salah satu buah yang dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi produk pangan. Dari berbagai pengolahan tersebut dapat dihasilkan limbah seperti kulit yang dibuang begitu saja. Padahal bagian tersebut masih memiliki kandungan senyawa yang bermanfaat seperti pektin. Pemanfaatan kulit pepaya menjadi pektin dapat meningkatkan nilai tambah dari pepaya. Pektin merupakan komponen tambahan dalam industri makanan, kosmestik maupun obat-obatan karena kemampuannya dalam mengubah sifat fungsional produk seperti kekentalan, emulsi dan jel. Pada umumnya, pengambilan pektin dari tanaman dapat dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut asam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sumber pektin baru dengan memanfaatkan kulit pepaya sebagai bahan bakunya, mengetahui pengaruh jenis pelarut, suhu dan waktu dalam ekstraksi pektin kemudian menetapkan kondisi optimum berdasarkan rendemen. Pelaksanaan penilitian menggunakan metode ekstraksi dengan memvariasikan suhu 70,80,90oC dan waktu ekstraksi 1 ; 1,5 ; 2 jam dengan menggunakan dua jenis pelarut yaitu pelarut anorganik asam klorida dan pelarut organik asam asetat. Kulit pepaya yang telah dihaluskan diekstraksi sesuai dengan variebel yang ditentukan lalu bahan disaring dengan kertas saring. Filtrat hasil penyaringan ditambah dengan etanol sambil diaduk-aduk hingga terbentuk endapan pektin. Endapan disaring dan dicuci dengan etanol secara berulang-ulang. Pektin yang diperoleh dikeringkan dalam oven dan ditimbang beratnya kemudian dianalisa kadar mektosil dan galakturonatnya. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa hasil ekstraksi pektin menggunakan pelarut asam klorida lebih optimal daripada pelarut asam asetat. Rata-rata rendemen pektin dengan pelarut asma klorida adalah 3,495% sedangkan asam asetat sebesar 2,835 %. Kondisi optimum proses ekstraksi pengambilan pektin adalah pada suhu 80oC selama 2 jam. Pektin yang dihasilkan tergolong pektin dengan kadar mektosil rendah untuk kedua jenis pelarut. Kata kunci : pektin, kulit pepaya, ekstraksi
  • 2. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 1, No. 1, Tahun 2012, Halaman 482-486 1.Pendahuluan Pektin merupakan komponen tambahan dalam industri makan, kosemetik dan obat-obatan karena kemampuannya dalam mengubah sifat fungsional produk seperti kekentalan, emulsi dan gel. Pemakaian pektin dibidang industri telah dikenal luas dan di ijinkan disemua negara. Industri-industri di Indonesia selama ini mengimpor pektin dari luar negeri untuk memnuhi kebutuhannya karena belum ada industri pektin dalam negeri yang dapat mensuplai kebetuhan tersebut. Kebutuhan pektin di Indonesia dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Secara umum,pektin terdapat di dalam jaringan dinding sel tanaman, khususnya di sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Sumber pektin yang utama adalah sayur-mayur dan buah-buahan. Buah pepaya merupakan salah satu sumber pektin. Mengingat kandungan pektinnya yang sangat tinggi maka pepaya matang dapat digunakan sebagai pengental dalam pembuatan jam atau jeli. Pektin terkandung dalam seluruh bagian tanaman pepaya. (M. Lies Suprapti, 2005) Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang banyak ditanama di seluruh daerah tropis termasuk Indonesia. Pada umumnya, buah pepaya yang dikonsumsi masyarakat hanya daging buahnya saja sedangkan biji dan kulitnya dibuang begitu saja sehingga dapat menjadi sampah di lingkungan masyarakat. Untuk itu diperlukan alternatif pemanfaatan kulit pepaya untuk mengurangi timbunan sampah tersebut. Menurut Moechd. Baga Kalie (1996), bagian kulit pepaya mengandung banyak pektin. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka pengambilan pektin dari kulit pepaya perlu diteliti lebih lanjut.
  • 3. 2. Bahan dan Metode penelitian Keterangan gambar : 1. Statif dan klem 2. Penjepit 3. Pendingin balik 4. Termometer 5. Labu leher tiga dan magnetik strier 6. Kompor pemanas Gambar Rangkaian Alat Ekstraksi Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan inti meliputi : kulit pepaya, pelarut HCl dan asam asetat, Etanol untuk pengendapan dan pencucian pektin, Aquadest. Bahan-bahan tambahan untuk analisa hasil seperti CaO, glukosa, indikator PP dan NaOH. Variebel yang digunakan pada penelitian ini adalah variebel tetap dan variebel berubah. Variebel tetap meliputi bahan yang digunakan yaitu kulit pepaya, berat bahan 25 gr, volume pelarut 500 mL, dan bahan pengendap berupa etanol. Sedangkan variebel berubah meliputi jenis pelarut yaitu asam klorida dan asam asetat, waktu ekstraksi 1, 1,5, 2 jam , suhu ekstraksi 70,80,90oC. Pada penelitian ini, pektin diambil dari kulit pepaya dengan cara ekstraksi. Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan preparasi terhadap kulit pepaya. Kulit pepaya dicuci, dipotong dan dihaluskan dengan blender. Selanjutnya dilakukan proses ekstraksi. Pelarut yang digunakan dalam proses ini adalah pelarut asam klorida dengan volume 500 mL, dan sebagai perbandingan digunakan pelarut asam asetat. Ekstraksi dilakukan dengan variasi waktu dan suhu yang berbeda. Filtrat hasil ekstraksi dipisahkan dan didiamkan semalam hingga terbentuk endapan pektin. Endapan pektin kemudian dicuci dengan etanol. Pektin yang diperoleh dikeringkan dalam oven dan dihitung redemennya. Analisa hasil yang dilakukan meliputi identifikasi pektin dan analisa kadar mektosil serta analisa kadar galakturonat. 3. Hasil dan Pembahasan Tabel 3.1. Hasil Pektin dengan variable pelarut Asam Klorida
  • 4. Gambar 3.1. Grafik Hubungan antara suhu dengan Presentase hasil Pektin menggunakan pelarut asam klorida Tabel 3.2. Hasil Pektin dengan variable pelarut Asam Asetat Gambar 3.2. Grafik Hubungan antara suhu dengan Presentase hasil Pektin menggunakan pelarut asam asetat.
  • 5. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 1, No. 1, Tahun 2012, Halaman 482-486 Pengaruh Jenis Pelarut yang Digunakan terhadap Hasil Pektin Hasil pektin yang didapat berdasarkan penelitian untuk pelarut asan klorida relatif besar jika dibandingkan dengan menggunakan pelarut asam asetat. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata persen hasil ekstraksi pektin dengan pelarut asam klorida adalah 3,495% sedangkan dalam pelarut asam asetat sebesar 2,835%. Penggunaan pelarut asam klorida lebih optimal dibandingkan pelarut asam asetat. Hal ini disebabkan semakin rendah tingkat kesamaan, terjadinya degradasi yang menyebabkan rusaknya reaksi menjadi lebih cepat. Terlebih dengan semakin meningkatnya suhu operasi menjadikan reaksi yang terjadi berjalan semakin cepat serta membuat molekul hydrolitik pada ikatan rantai galakturonat menjadi cepat terlepas. Tetapi untuk aplikasi pektin dalam bidang makanan, penggunaan pelarut asam asetat lebih aman daripada pelarut asam klorida. Pengaruh Waktu Ekstraksi terhadap Kadar Pektin yang Dihasilkan Gambar 3.1 dan 3.2 menunjukkan bahwa semakin bertambahnya waktu ekstraksi jumlah pektin yang terlarut semakin besar, akan tetapi karena kemampuan pelarut untuk mengekstraksi terbatas, maka setelah melewati titik maksimalnya penambahan waktu ekstraksi tidak akan menambah hasil pektin yang terekstraksi. Pada penelitian yang telah dilakukan didapat waktu operasi optimum yaitu pada rentang waktu 1,5 – 2 jam untuk kedua jenis pelarut ( asam klorida dan asam asetat). Setelah melewati waktu operasi maksimumnya, hasil pekting yang didapat akan mengalami penurunan dikarenakan pektin yang terbentuk mengalami hidrolisa menjadi asam pektat. Dan bila waktu ekstraksi terus ditambah maka pektin akan mengalami kejenuhan yang tetap serta mengakibatkan rusaknya pektin yang terbentuk. Pengaruh Suhu terhadap Kadar Pektin yang Dihasilkan Dari gambar 4.1 dan 4.2 terlihat semakin tinggi suhu operasi yang diberikan, pektin yang didapat semakin besar. Semakin tinggi suhu operasi yang dijalankan dakan menyebabkan gerakan molekul yang semakin cepat. Dengan demikian, kontak antar solute dalam solid dengan pelarut akan semakin sering sehingga diperoleh pektin yang lebih banyak. Kenaikan suhu mempengaruhi proses pelarutan berlangsung lebih cepat. Tetapi temperatur yang terlalu tinggi juga tidak diinginkan karena dapat menyebabkan degradasi yang semakin cepat dan pada akhirnya akan merusak senyawa pektin yang diekstraksi. Dari hasil percobaan diperoleh suhu optimum 80oC untuk kedua jenis pelarut. Analisa Kadar Metoksil Banyaknya kandungan mektosil merupakan salah satu sifat penting yang berpengaruh dalam pembentukan gel pektin. Penentuan kadar mektosil dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pektin yang dihasilkan termasuk pektin berkadar metoksil tinggi atatu rendah. Pektin yang dihasilkan dari penelitian ini baik yang menggunakan pelarut asam klorida maupun asam asetat termasuk pektin dengan kadar metoksil rendah karena kadar metoksilnya dibawah 7%. Pada penelitian ini dihasilkan pektin dengan kadar metoksil 3,1 -5,58%.
  • 6. Analisa Kadar Galakturonat Perhitungan kandungan asam galakturonat sangat penting untuk mengetahui kemurnian pektin. Kadar galakturonat dan muatan pektin memiliki peranan penting dalam menentukan sifat fungsional larutan pektin. Kadar galakturonat dapat mempengaruhi struktur dan tekstur dari gel pektin. Kadar galakturonat yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah 46,8-73,73%. Dari hasil analisa menunujukkan bahwa suhu dan lama waktu ekstraksi berpengaruh nyata terhadap kadar galakturonat. Kadar asam galakturonat semakin meningkat dengan meningkatnya suhu dan semakin lamanya waktu ekstraksi. Kadar galakturonat juga merupakan salah satu yang menentukan mutu pektin. Semakin tinggi nilai kadar galakturonat, maka mutu pektin semakin tinggi. 4. Kesimpulan 1. Pektin yang dihasilkan dari ekstraksi kulit papaya menggunakan pelarut asam klorida lebih optimal daripada pelarut asam asetat. 2. Hasil pectin dipengaruhi oleh kondisi operasi ekstraksi. Semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu ekstraksi, pectin yang dihasilkan semakin besar. Dari hasil penelitian diperoleh kondisi operasi optimum pada suhu 80oC dengan lama waktu 2 jam. 3. Pektin yang dihasilkan termasuk dalam golongan pectin berkadar metoksil rendah, karena kadar metoksil kurang dari 7%. Kadar galakturonat semakin meningkat dengan meningkatnya suhu dan semakin lamanya waktu ekstraksi. Daftar Pustaka Baga Kalie, Moechd., 1996. Bertanam Pepaya (Revisi). Niaga swadaya, Depok D. Davidek, J. Velisek, J. Pokorny., 1992. “ Chemical Changes During Food Processing “. Elsevier, New York Ditijen POM. 1995. Glicksman. 1969. Gum Technology in The Food Industry. Academic Press. New York. Guichard, E. S., A, Issanchou., Descovieres dan P. Etievant. 1991. Pectin Concentration, Molekular Weight and Degree of Esterification. Influence on Volatile Composition and Sensory Caracteristic of Strawberry Jam. J. Food Science, 56:1621 http://cianjurkab.go.id/content/static/pdf/pepaya.pdf , diunduh pada 9 April 2011. http://harisdianto.files.wordpress.com/2010/01/karbohidrat-ii.pdf, diunduh pada 29 April 2011 Jacobs, B. Morris., 1962. The Chemical Analysisi of foods and food product, Third edition. D. Van Nostrand Company Inc, New York
  • 7. Johnson, A. H. and Peterson, m.S., 1974. The Encyclopedia of Food Technology, The Avi Publishing company Inc. Westport, Connecticut. Kirk, R.E and othmer, D.F., 1958. Encyclopedia of Chemical Technology, volume 12. The Interscience Encyclopedia Inc, New York. Lies Suprapti, M. 2005. Aneka olahan papaya mentah dan mengkal. Kanisius, Yogyakarta Meyer, L.H., 1960. Food Chemistry. Reinhold Publishing Corporation, New York. Rouse, A.H. 1977. Pectin : Distribution, Significance. Di dalam Nagy, S., P. E. Shaw dan M.K Veldhuis (eds). Stanley H. Pine, Organic Chemistry, Fifth edition. Mc.Graw-Hill Book Company, New York. Waluyo, Endro., Kinetika Edisi XXVIII tahun 2006. Warisno., 2003. “Budidaya Pepaya”. Kansius, Yogyakarta