SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 93
Downloaden Sie, um offline zu lesen
i | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
ii | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
PEDOMAN
PENYELENGGARAAN
LABORATORIUM INOVASI
AKSELERASI INOVASI TATA KELOLA
PEMERINTAHAN DALAM MENINGKATKAN
DAYA SAING DAERAH
Diterbitkan dan dipublikasikan oleh:
Pusat INTAN – DIAN – LAN
Jl. Veteran No. 10, Jakarta Pusat 10110
Telp/Fax: 021 386 8201-05 ext 149-151
www.inovasi.lan.go.id
iii | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
PEDOMANPENYELENGGARAANLABORATORIUMINOVASI:
AKSELERASIINOVASI TATA KELOLAPEMERINTAHAN DALAM
MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH
ISBN:XXX-XXXX-XXX-X
Pengarah :Dr.AdiSuryanto
PenanggungJawab :Dr.TriWidodoWahyuUtomo
Editor :Riyadi&Basseng
TimPenulis :Suripto,AbdulMuis,DewiOktaviani,SelfyAndreany,
AntoniousGalih,DediCahyadi,AmrillahM,Rengga
Vernanda,MuhammadAsphianArwin.
TimPendukung :IstiHeriani,IrmaDewiSofia,NurhudaFirmansyah,Nova
YulandaP.Sipahutar,FahriArdiansyahTamsir,Rahayu
Eka Putri,dan,MuliaElaS.,AdhityoNugrahaBarsei
HakCipta@2018padaPusatInovasiTataPemerintahanLembagaAdministrasi
Negara
Diterbitkandandipublikasikan
PUSATINOVASITATAPEMERINTAHANLEMBAGAADMINISTRASINEGARA
Jl.VeteranNo.10JakartaPusat
10110 DKI Jakarta
Telp. 021-3868201 ext. 147 – 151
Website: www.lan.go.id
iv | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
KATA PENGANTAR
DEPUTI BIDANG INOVASI ADMINISTRASI NEGARA
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH., MA.
KATA PENGANTAR
Tahun 2018 menjadi tonggak sejarah baru dalam
perkembangan inovasi dilingkungan birokrasi, dimana
Peraturan Presiden No.79 Tahun 2017 Tentang Rencana
Kegiatan Prioritas Nasional Tahun 2018 telah menetapkan
Akselerasi Inovasi Tata Pemerintahan Dalam Meningkatkan
Daya Saing Daerah. Dalam memeratakan perkembangan
inovasi pemerintah daerah, Kegiatan Akselerasi ini menerapkan
metode Affirmative & Equality. Oleh karena itu, Tim fasilitator
menetapkan Kota Jayapura, Kota Sorong, Kab. Tidore, Kab.
Belu, Kab. Dompu, Kab. Minahasa Utara, Kab. Wakatobi, Kab.
Mentawai, Kab. Kota Waringin Timur, Kab. Tanah Bumbu dan
Kab. Kepualauan Aru sebagai lokus laboratorium.
11 Lokus Laboratorium Inovasi Yang Telah Ditetapkan Tersebut
Akan Difasilitasi Oleh Seluruh Pusat Dilingkungan Deputi Inovasi
Adminsitrasi Negara Dan Semua Pusat Kajian Dan Pendidikan
Dan Pelatihan Aparatur I, II, III Dan IV LAN. Atas Dasar Hal
Tersebut, Kami Menyusun Pedoman Penyelenggaraan
Laboratorium Inovasi: Akselerasi Inovasi Tata Kelola
Pemerintahan Dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah ini.
Pedoman ini dimaksudkan untuk memudahkan para fasilitator
laboratorium inovasi Program Prioritas Nasional dalam
membantu setiap lokus laboratorium inovasi. Dalam pedoman
v | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
ini, ditegaskan bahwa pengelolaan laboratorium inovasi
administrasi negara ditempuh melalui lima tahap yaitu tahap
drum up, diagnose, design, deliver dan display. Setiap tahap
memiliki tujuan dan metode tersendiri yang saling bersinergi
untuk menghasilkan suatu inovasi di sektor publik. Penguasaan
yang baik dari champion innovation terhadap keseluruhan
tahap tersebut diharapkan dapat mengubah mindset atau pola
pikir pejabat pada instansi pemerintah untuk menyukai inovasi,
mau berinovasi, dan mampu berinovasi.
Sebagai sebuah proses awal, pedoman ini tentu masih
membutuhkan sentuhan- sentuhan yang lebih inovatif lagi.
Untuk itu, berbagai pemikiran dan kontribusi seluruh pihak
sangat diharapkan demi perbaikan dan percepatan
mewujudkan administrasi negara yang inovatif. Salam Inovasi
Tiada Henti…!!
Jakarta, Januari 2018
Tri Widodo Wahyu Utomo
vi | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Halaman Cover II
Lembar Orisinalitas III
Sambutan IV
Kata Pengantar VI
Pendahuluan 1
Drum-up 11
Diagnose 33
Design 44
Deliver 50
Display 59
MANUAL PRAKTIS: PELAKSANAAN PROGRAM
PRIORITAS NASIONAL 66
PENUTUP 93
DAFTAR ISI
1 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Pada tahun 2017 Global Competitiveness Index merilis hasilnya
yang menempatkan Indonesia pada peringkat 36 dari 140
negara. Nilai ini tentunya sudah cukup baik, dimana Indonesia
masih dalam peringkat 30 % di atas. Mestipun naik ke posisi 36,
peringkat daya saing Indonesia masih di bawah 3 negara
tetangga di ASEAN seperti Thailand (32), Malaysia (23), dan
Singapura (3). Tapi, Indonesia masih berada di atas Vietnam (55)
dan Filipina (56) serta Brunei Darussalam (46). Namun demikian,
kita tetap harus belajar pada tahun sebelumnya yang peringkat
daya saing Indonesia turun dari posisi 37 ke 41. Beberapa faktor
yang membuat daya saing Indonesia turun tahun lalu, di
antaranya adalah korupsi, inefisiensi birokrasi pemerintah,
infrastruktur yang terbatas, akses pendanaan, inflasi,
ketidakstabilan kebijakan, tingkat pajak dan lainnya
Kunci Kemenangan suatu negara / daerah dalam kompetisi
global ditentukan kemampuan berinovasi. Dari empat indikator
yang disurvei Bank Dunia (1995), Inovasi memiliki pengaruh 45 %,
Jejaring 25 %, Teknologi 20% dan Sumber Daya Alam hanya 10%
untuk memenangkan persaingan. Global Innovation Index
menempatkan Indonesia pada peringkat 87 pada tahun 2017.
Posisi ini meningkat 1 peringkat dibandingkan tahun 2016.
Mestipun, peringkatnya meningkat masih kalah dengan
Singapura dan Malaysia yang turun peringkatnya dibandingkan
PENDAHULUAN
2 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
tahun sebelumnya. Beberapa
negara ASEAN yang memiliki
indek lebih baik antara lain
Philipina (73), Brunei Darussalam
(71), Thailand (51), Vietman (47),
Malaysia (37), dan Singapura (7).
Seiring dengan meningkatnya
indeks inovasi meningkat juga
indeks daya saing Indonesia.
Trend positif tersebut tentunya
membanggakan, tapi
peningkatan itu masih harus terus ditingkatkan lagi untuk
mengejar ketertinggalan dari beberapa negara ASEAN lainnya.
Oleh karena itu, seluruh level pererintahan di Indonesia perlu
meningkatkan kemampuan berinovasinya untuk semakin
meningkatkan kemampuan daya saing.
Tumbuhkembangnya inovasi dilingkungan pemerintah saat ini
semakin kondusif dengan terbitnya kebijakan yang mendukung
(UU 23/2014 Ps. 386)
(Joko Widodo - finance.detik.com – 5 Desember 2015)
3 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
berkembangnya inovasi. Strategi indonesia untuk
memenangkan persaingan telah berubah dari bermodal
keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif.
Undang-undang (UU) No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan
daerah yang secara jelas tertuang dalam pasal 386 yang
mengamanatkan bahwa ”Dalam rangka peningkatan kinerja
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah
dapat melakukan Inovasi”. Serta arahan dan instruksi presiden
dalam berbagai momen agenda kenegaraan bahwa ” kita
semua coba keluar rutinitas business as usual, monoton, sekali
lagi agar kita membawa tradisi-tradisi baru, pola baru, cara
baru” dan "Semuanya harus berani membalikkan bahwa
orientasi kita bukan prosedur tapi hasil. Prosedur itu mengikuti. Ini
harus dibalik total. Semuanya harus pada orientasi hasil, bukan
prosedur,“
(Joko Widodo – www.kominfo.go.id – 5 Desember 2015)
4 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Mestipun, telah diterbitkan berbagai kebijakan inovasi dan
komitmen tinggi presiden dalam berinovasi, tetapi secara
nasional pertumbuhannya masih sangat lambat.
Berdasarkan Laboratorium inovasi pada tiga tahun terakhir 2015-
2017 mengalami peningaktan yang luar biasa, baik dari jumlah
pemerintah daerah maupun jumlah ide inovasinya. Dengan
melihat data tersebut telihat pertumbuhan inovasi dilingkungan
pemerintah yang sangat positif. Tapi, Jika dibandingkan dengan
kebutuhan, maka akan sangat kurang. Dibutuhkan >28 tahun
untuk mewujudkan seluruh pemda berinovasi. Dengan asumsi
jumlah 576 pemda dengan kemampuan fasilitasi 20
pemda/tahun. Hal lainnya yang perlu diperhatikan yakni
perkembangan dan pertumbuhan inovasi di pemerintah
daerah masih didominasi pemerintah daerah indoensia wilayah
barat terutama pulau Jawa.
Hambatan terbesar perkembangan inovasi dilingkungan
pemerintah daerah berdasarkan hasil observasi pada
5 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
pendampingan program labolatorium inovasi adalah perpespsi
inovasi yang tidak tepat dan kurangnya kapasitas aparatur
dalam berinovasi. Persepsi yang kurang tepat antara lain inovasi
harus hal yang baru (zero to one), inovasi harus memiliki
kandungan teknologi tinggi, inovasi merupakan hal ”besar dan
fantastis”. Sedangkan terkait kapasitas berinovasi antara lain
mereka beranggapan sulit untuk berinovasi karena
membutuhkan pendidikan tinggi dan mereka tidak mengetahui
bagaimana berinovasi, bagaimana memulainya, bagaimana
tahapannya dan lain sebagainya.
Setiap pemerintah daerah pada prinsipnya mampu untuk
berinovasi. Ini didasarkan pengalaman Deputi Inovasi
Administrasi Negara - Lembaga Adminsitrasi Negara (DIAN-LAN)
dalam memfasilitasi pengembangan inovasi pemerintah
daerah tahun 2015 – 2016. Program labolatorium inovasi
dengan menggunakan model 5 D (Drum up, Diagnose, Disign,
Deliver dan Display) memberikan avidance bahwa setiap
pemerintah daerah mampu berinovasi.
Merujuk data dan evidance tersebut diatas, Lembaga
Adminsitrasi Negara (LAN) memandang pentingnya akselerasi
pengembangan inovasi tata kelola pemerintahan di lingkungan
pemerintah daerah. Akselerasi ini sangat penting dalam rangka
meningkatkan kemampuan daya saing nasional secara merata.
Untuk itu, Lembaga Adminsitrasi Negara mengusulkan kegiatan
Akselerasi Inovasi Tata Pemerintahan dalam Meningkatkan
6 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Daya Saing Daerah dalam program prioritas reformasi birokrasi
tahun 2018.
Tujuan
Inovasi di sektor publik pada prinsipnya berisikan dimensi sikap
(soft) dan dimensi teknis (hard). Dimensi sikap berurusan dengan
bagaimana menggugah pengambil kebijakan untuk berinovasi,
sedangkan dimensi teknis berurusan dengan penguasaan
pengetahuan teknis (manajerial dan substantif) yang
dibutuhkan oleh suatu inovasi. Oleh karena itu, buku pedoman
ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman dalam
memfasilitasi lokus laboratorium inovasi, yang ditunjukkan
dengan kemampuan dalam:
 Menginspirasi pengambil kebijakan untuk mau berinovasi
dan mau menggalang dukungan untuk berinovasi (drum up
support)
 Menggali ide-ide inovasi baik yang berangkat dari
permasalahan yang dihadapinya maupun untuk
mewujudkan visi atau impiannya (diagnose)
 Merancang rencana aksi inovasi yang komprehensif (design)
 Melaksanakan inovasi secara fokus dan konsisten (deliver)
 Menyampaikan progres dan manfaat inovasi kepada
stakeholder atau lingkungannya (display)
7 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Metode
Untuk mewujudkan kedua dimensi (soft dan hard) yang
disebutkan di atas, maka model laboratorium inovasi dibagi ke
dalam lima tahap yaitu Drum Up, Diagnose, Design, Deliver dan
Display atau disingkat 5D. Seperti pada Gambar 1.
Gambar 1 : Model 5 D
Pada gambar di atas, dimensi soft (mindset) yang berorientasi
sikap lebih terkonsentrasi pada tahap drum up, sedangkan
dimensi hard (teknokratis) berada pada diagnose, design,
deliver dan display. Meskipun demikian, dalam praktek dimensi
soft tersebut perlu terus diikutkan agar keseluruhan proses inovasi
terlaksana dengan penuh semangat sehingga tujuan inovasi
dapat dicapai dengan baik. Drum Up merupakan tahapan
8 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
pertama untuk menginspirasi dan menggugah semangat
berinovasi. Diagnose merupakan tahapan kedua untuk
mengidentifikasi dan menemukan ide inovasi. Design
merupakan langkah ketiga untuk merancang desain/prototype
inovasi secara lebih detail dan siap untuk diimplementasikan.
Deliver adalah langkah keempat yakni mengimplementasikan,
memonitoring, dan mengevaluasi implementasi inovasi. Display
merupakan tahap kelima untuk melakukan festival dan promosi
inovasi.
9 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Tahapan dan Waktu
Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan selama sepuluh (10) bulan, yakni dari
mulai bulan Februari sampai November 2018;
NO. TAHAPAN BULAN
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov
1 Drum-up &
Diagnose
2 Design
3 Deliver
4 Display
5 Penyusunan
Laporan
10 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Kata Drum Up dalam bahasa Inggris berarti menabuh
genderang. Jika kata ini digabung dengan kata support
sehingga menjadi Drum Up Support maka akan berarti
menggalang dukungan. Dalam pedoman ini, kata ini sengaja
dipergunakan untuk menunjukkan bahwa inovasi di sektor publik
berawal dari adanya perubahan mindset, adanya kemauan
dan kesadaran untuk berinovasi.
Tahap drum up ini merupakan tahapan awal yang sangat
penting dalam menentukan keberhasilan pengelolaan
laboratorium inovasi. Tingkat kemauan dan motivasi untuk
berinovasi pada setiap orang dan atau organsiasi sangat
berbeda. Untuk itu, drum up dibutuhkan untuk membangun
kesadaran kolektif untuk berinovasi. Tanpa kesadaran kolektif,
gagasan inovasi yang secara teknis bagus dan memiliki manfaat
yang luas tidak akan berarti. Gagasan tersebut pada akhirnya
hanya tertuang dalam rencana tanpa pernah dilaksanakan
dengan baik, karena kesadaran kolektif belum muncul untuk
menerapkannya secara sungguh-sungguh.
Untuk membangun kesadaran kolektif tersebut, maka peranan
pimpinan puncak (Bupati, Walikota, Gubernur, Pejabat
Pimpinan Tinggi) adalah sangat strategis karena kewenangan
Drum Up
11 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
formal yang dimilikinya. Dengan kewenangan tersebut,
pimpinan puncak dapat menggerakkan bawahannya secara
kolektif untuk mendukung pelaksanaan inovasi selanjutnya.
Oleh karena itu, dalam rangka membangun kesadaran kolektif
untuk berinovasi ini, maka seorang champion innovation perlu
memastikan bahwa kesadaran, kemauan, dan motivasi untuk
berinovasi harus lahir dari pimpinan puncak terlebih dahulu. Jika
belum, maka sudah menjadi tugas seorang champion
innovation untuk terus menyusun strategi untuk mengubah sikap
atau mindset mereka.
Dalam tahap drum up, champion innovation pada dasarnya
bekerja dalam ranah afektif atau sikap perilaku. Bahan-bahan
yang dipergunakan lebih banyak diarahkan untuk menginspirasi
atau menggugah kesadaran untuk berinovasi. Contoh-contoh
best practice atau success story seseorang menjadi bahan yang
sangat penting untuk digunakan. Apalagi jika bahan tersebut
mengandung efek drama yang dapat menggugah perasaan.
Untuk meningkatkan penerimaan audience dalam suatu acara
drum up, seorang champion innovation perlu
mengontekstualkan bahan-bahan yang dimiliki. Misalnya, jika
akan melakukan drum up di kabupaten X, maka diupayakan
menggali informasi- informasi kontekstual dari Kabupaten X.
Lampiran 1 Pedoman ini memuat bahan- bahan drum up yang
mengandung prinsip-prinsip yang diuraikan di atas.
12 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Untuk dapat menginspirasi, kepada para calon inovator dalam
suatu forum drum up, dapat diberikan beberapa pertanyaan
yang mampu mengungkit semangat inovasi seperti: Bagaimana
perasaan Anda/instansi jika menjadi model RB Nasional?
Menjadi daerah termaju dan pusat pertumbuhan ekonomi
indonesia? Menjadi benchmark dan barometer pembangunan
daerah? Dan menjadi daerah yang menghasilkan inovasi
terbanyak dan terbaik di indonesia? Dan, selanjutnya diteruskan
dengan pertanyaan inginkah, mungkinkah, mampukah,
maukah?
Jawaban dari pertanyaan di atas sangat mungkin terbentur
oleh adanya blockset (hambatan/sumbatan) di antara para
calon inovator dengan mitos inovasi yakni bahwa inovasi itu
mahal, inovasi itu sulit, tidak memiliki ide, dan tidak tahu caranya
berinovasi. Dalam menghancurkan blockset tersebut perlu
ditunjukan dengan menyajikan antonim mitos dengan
menyajikan berbagai evidence bahwa inovasi itu mudah,
inovasi itu murah, banyak ide berinovasi, dan caranya sangat
sederhana untuk berinovasi seperti kreatif, berpikir berbeda,
berbuat berbeda, dan melakukan pembaharuan.
13 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Tujuan
Tahapan drum up ini bertujuan untuk menginspirasi dan
mengembangkan semangat inovasi para calon inovator baik
secara individu mapun kolektif. Dengan demikian, willingness to
innovate atau kemauan berinovasi terbentuk dan merupakan
modal awal untuk melanjutkan ke tahap-tahap pengelolaan
laboratorium inovasi berikutnya.
Metode
Mengingat fungsinya sebagai instrumen untuk menggugah
semangat berinovasi, maka drum up dapat dilakukan dengan
berbagai metode seperti sosialisasi, kuliah umum, visitasi ke
instansi yang telah berhasil berinovasi, dan lain sebagainya.
Metode atau kombinasi metode apapun yang dipilih, pada
gilirannya kompetensi champion innovation memainkan
peranan yang sangat signifikan.
Materi Drum Up
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan drum up adalah
untuk menginspirasi dan mengembangkan semangat inovasi
para calon inovator baik secara individu mapun kolektif. Maka
materi ini didesain untuk menggugah urgensinitas dari inovasi
mulai dari kebijakan, data, vidio inspirasi, urgensi lokus masing-
masing, dan beberapa kendala mental blok dan solusinya serta
14 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
pernyatakaan komitmen. Berinovasi. Beberapa contoh materi
sebagai berikut :
Memberikan gambaran kebijakan
15 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Data Inovasi hasil Laboratorium Inovasi 2015 - 2017
16 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Menjelaskan agenda Progran Prioritas NAsional
17 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
18 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Menjelaskan data, mengapa kita harus berinovasi
19 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Gap data antara yang ingin dicapai dan kondisi riilnya
Contoh dengan vidio antara negara maju dengan inovasi dan
negara dengan rutinitas
20 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Potensi dan Posisi Indoensia di lingkungan global
21 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
22 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Data lokus Laboratorium Inovasi (Prestasi, Potensi dan Gap)
Mental blok inovator ASN
23 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
24 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
25 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
33 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Esensi inovasi administrasi negara adalah adanya kebaruan
dalam pelaksanaan suatu tugas di sektor publik. Kebaruan
sering dimaknai sebagai sesuai yang bersifat out of the box atau
di luar kotak yang berarti sesuatu yang selama ini tidak pernah
dipraktekkan. Tentu saja kebaruan-kebaruan tersebut muncul
dari ide-ide kreatif dan proses berpikir kreatif, sehingga mampu
meng-create, yaitu menciptakan sesuatu yang baru.
Oleh karena itu, tahap diagnose perlu dimaknai sebagai proses
memfasilitasi calon-calon inovator untuk memunculkan ide-ide
inovasi mereka. Pada tahap diagnose ini, terdapat dua cara
yang dapat ditempuh untuk membantu champion innovation
memunculkan potensi mereka dalam melahirkan ide-ide
inovasi, yaitu berbasis masalah dan berbasis non-masalah.
Pada cara yang berbasis masalah, seorang inovator
menemukan ide inovasi dengan berangkat dari adanya
permasalahan yang ditemukan dalam organisasinya. Cara ini
dapat dianalogkan dengan seorang dokter yang melakukan
diagnose terhadap seorang pasien. Tentu dia terlebih dahulu
harus menentukan jenis penyakit dan kemudian menentukan
tindakan yang harus dilakukan. Kesalahan dalam mendiagnosa
organisasi dapat mengakibatkan kesalahan dalam
Diagnose
34 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
menentukan penyakit organisasi yang berujung pada tindakan
yang diambil juga keliru sehingga membahayakan organisasi.
Cara mendiagnosa organisasi berbasis masalah ini dilakukan
dengan tiga tahapan kegiatan yang berurut, yaitu inovator
terlebih dahulu harus mengendalikan dirinya, atau menata
niatnya bahwa ide inovasi yang akan dimunculkan
sesungguhnya untuk kepentingan publik dan bukan
kepentingan dirinya atau kelompok tertentu, kemudian
menentukan tingkat kinerja organisasi, dan terakhir menentukan
intervensi atau tindakan yang akan diambil. Intervensi atau
tindakan inilah yang harus mengandung ide-ide kreatif yang
memiliki unsur kebaruan.
Dalam menentukan tingkat kinerja organisasi diagnosa ini, calon
inovator perlu menentukan kesenjangan dengan
mendeskripsikan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan.
Kesenjangan-kesenjangan tersebut bisa ditemukan pada unsur-
unsur organisasi seperti output, proses, dan input organisasi.
Berangkat dari kesenjangan tersebutlah, dapat dimunculkan
ide-ide kreatif untuk menutup kesenjangan tersebut. Bahan-
bahan tentang cara mendiagnosa organisasi berbasis masalah
ini dapat dilihat pada Lampiran 2 pedoman ini.
Kedua adalah cara mendiagnosa organisasi yang berbasis non-
masalah. Ide inovasi dengan cara ini dimunculkan dengan
menggunakan teknik atau template berpikir kreatif. Dengan
teknik ini, seorang calon inovator dapat menemukan ide kreatif
35 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
secara langsung. Oleh karena itu, seorang calon inovator perlu
menguasai teknik atau template tersebut. Beberapa template
yang dapat dipergunakan adalah innovation shopping, analisis
morfologi, berpikir terbalik, dan lain-lain. Lampiran 2 Pedoman ini
memperlihatkan berbagai teknik dan template berpikir kreatif.
Ide-ide inovasi yang dihasilkan baik melalui teknik mendiagnosa
organisasi maupun melalui teknik template berpikir kreatif perlu
dikomunikasikan dengan kepala daerah atau pimpinan puncak
tempat laboratorium inovasi dilaksanakan. Persetujuan mereka
terhadap ide-ide inovasi dibutuhkan untuk melanjutkan proses
inovasi ke tahap berikutnya yaitu tahap design. Seorang
champion innovation wajib menjadikan persetujuan pimpinan
puncak sebagai persyaratan ke tahap design.
Tujuan
Tahap diagnose ini bertujuan untuk memfasilitasi champion
innovation untuk menemukan ide inovasi, yaitu gagasan-
gagasan yang mengandung unsur kebaruan. Oleh calon
inovator, ide inovasi ini diyakini dapat meningkatkan kinerja
organisasinya.
Metode
Untuk mencapai tujuan tahap diagnose, maka metode yang
dipergunakan adalah workshop. Dengan metode ini, calon
inovator akan bekerja, menggali potensi yang dimilikinya, dan
36 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
mengerahkan segala kompetensinya untuk menemukan ide-ide
inovasi. Dalam workshop ini berbagai tool diperkenalkan untuk
dipergunakan, yaitu:
1. Organizational diagnosis
2. Innovation shopping
3. Morphology analysis
4. Template/Fast idea generation
Materi Diagnose
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan untuk memfasilitasi
champion innovation untuk menemukan ide inovasi, yaitu
gagasan-gagasan yang mengandung unsur kebaruan. Oleh
calon inovator, ide inovasi ini diyakini dapat meningkatkan
kinerja organisasinya. Maka materi ini didesain untuk tehnik
mendiagnosa dan tehnik berfikir kreatif. Beberapa contoh
materi sebagai berikut :
37 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Menjelaskan pengertian umum tentang diagnosa inovasi
38 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
39 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
40 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Menjelaskan Tool mendiagnosa,Area gap untuk meningkatkan
kinerja dan tehnik berfikir kreatif
41 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
42 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Contoh berfikir kreatif
43 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Seperti halnya tahap diagnose, tahap design ini juga bersifat
teknis, yaitu bagaimana menuangkan ide inovasi ke dalam
suatu rancangan rencana aksi yang detail. Oleh karena itu,
desain inovasi sangat penting karena akan mendetailkan
langkah- langkah mewujudkan ide inovasi yang sudah
diperoleh.
Dalam merencanakan inovasi yang dibutuhkan adalah
menyusun rencana aksi inovasi. Tidak ada format baku untuk
penulisan rencana aksi. Namun demikian, rencana aksi inovasi
minimal mengandung:
1. Sejumlah langkah/kegiatan yang harus dilakukan untuk
mewujudkan kondisi yang diharapkan;
2. Siapa dan/atau dengan siapa langkah/kegiatan tersebut
dilaksanakan;
3. Apa produk atau output setiap langkah/kegiatan
tersebut;
4. Metode apa yang digunakan untuk menghasilkan output
suatu kegiatan;
5. Kapan langkah/kegiatan tersebut dilaksanakan;
6. Di mana langkah/kegiatan tersebut dilaksanakan;
Design
44 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
7. Berapa biaya yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan/langkah tersebut.
Perlu diketahui oleh setiap champion innovation bahwa
rencana aksi inovasi sarat dengan pengetahuan teknis baik
yang bersifat administratif atau manajerial maupun yang
bersifat substantif. Oleh karena itu, untuk memastikan
keakuratan dari rencana aksi ini, seorang calon inovator perlu
didampingi oleh pihak atau lembaga yang memiliki keahlian
(expertise) di bidang substantif tersebut. Misalnya, seorang calon
inovator yang akan berinovasi di sektor pertanian maka
rencana aksinya perlu divalidasi oleh pihak atau lembaga yang
memiliki keahlian di bidang pertanian.
Di samping rencana aksi inovasi, seorang calon inovator perlu
memetakan stakeholder dan menyusun strategi komunikasi
untuk stakeholder. Hal ini tidak berlaku umum, namun hanya
pada inovasi tertentu terutama yang memiliki stakeholder
eksternal atau yang di luar jangkauan kewenangan calon
inovator. Tujuan utama pemetaan stakeholder ini adalah
sebagai alat bantu bagi calon inovator dalam menyusun
strategi komunikasi terutama kepada stakeholder yang tidak
diuntungkan oleh suatu inovasi. Stakeholder seperti ini memiliki
kecenderungan resistensi yang tinggi terhadap inovasi dan
karena itu kemungkinan besar akan menolak inovasi tersebut.
Oleh karena itu, seorang champion innovation perlu menguasai
teknik membangun koalisi yaitu kemampuan menyusun strategi
45 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
komunikasi yang tepat untuk menggiring (framing) stakeholder
tertentu yang menolak inovasi menjadi menerima inovasi. Bahan
pemetaan stakeholder pada Lampiran 3 dalam pedoman
dapat dipergunakan untuk memetakan stakeholder.
Rencana aksi inovasi dan pemetaan stakeholder (jika
dibutuhkan) juga perlu terus dikomunikasikan dengan pimpinan
puncak (Bupati, Walikota, Gubernur, Pimpinan Tinggi) untuk
mendapat persetujuan. Jika sudah disetujui, maka proses inovasi
dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu tahap deliver atau
pelaksanaan inovasi.
Tujuan
Tahap design inovasi bertujuan untuk menghasilkan rencana
aksi inovasi, termasuk pemetaan stakeholder berikut strategi
komunikasinya jika diperlukan.
Metode
Untuk menghasilkan rencana aksi dan/atau pemetaan
stakeholder, maka tahap design inovasi ini menggunakan
metode workshop. Dengan metode ini, calon inovatorlah yang
akan bekerja membuat rencana aksi tersebut. Champion
innovation bertugas memfasilitasi mereka dengan
46 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghasilkan rencana
aksi dan/atau pemetaan stakeholder.
Materi Design
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan untuk memfasilitasi
untuk untuk menghasilkan rencana aksi inovasi. Maka materi ini
didesain untuk membuat rencana aksi inovasi. Beberapa
contoh materi sebagai berikut :
47 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
48 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
49 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
50 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Tahap deliver atau tahap pelaksanaan inovasi merupakan
tahap yang memiliki waktu yang cukup panjang. Jumlah
kegiatan/langkah dan lamanya waktu pelaksanaan setiap
kegiatan/langkah berkontribusi terhadap jangka waktu
pelaksanaan suatu inovasi. Mungkin ada inovasi yang
membutuhkan waktu beberapa bulan, satu tahun, bahkan
beberapa tahun.
Seorang champion innovation pelaksanaan suatu inovasi tidak
menjadi masalah. Calon inovator perlu diberi kebebasan untuk
menentukan waktu penyelesaian pelaksanaan rencana aksi
sesuai kebutuhan waktu yang diperlukan.
Tahap deliver ini diawali dengan pelaksanaan launching atau
peluncuran pelaksanaan inovasi. Bentuk kegiatannya bisa
bersifat formal seremonial namun bisa juga bersifat informal. Jika
berbentuk formal seremonial, seorang champion innovation
perlu memastikan penanda apa yang dipergunakan untuk
menyatakan bahwa inovasi sudah mulai diluncurkan.
Penandanya bisa bervariasi mulai dari pemukulan gong,
penandatanganan rencana aksi, pengetukan palu, dan lain-
lain. Intinya adalah acara tersebut menginformasikan kepada
berbagai pihak bahwa inovasi sudah mulai dilaksanakan.
Deliver
51 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Untuk beberapa instansi tertentu, bisa saja peluncuran inovasi ini
dikaitkan dengan kinerja calon inovator sehingga dapat
menjadi kontrak kinerja antara pimpinan puncak dengan calon
inovator. Dengan demikian, acara peluncuran inovasi dapat
berupa acara penandatangan kontrak kinerja. Format kontrak
kinerja yang dipergunakan hendaknya diserahkan kepada
pihak yang melaksanakan inovasi.
Selain peluncuran inovasi, dalam masa deliver ini, seorang
champion innovation juga perlu melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan setiap langkah/kegiatan. Dengan
menggunakan rencana aksi, seorang champion innovation
perlu memantau progres pelaksanaan dari masing-masing
langkah/kegiatan. Tujuan utama kegiatan monitoring ini adalah
untuk memastikan inovator tetap disiplin melaksanakan
langkah-langkah yang sudah direncanakan. Instrumen
monitoring menggunakan instrumen rencana aksi yang sudah
terisi lengkap sebagaimana terlihat pada Tabel 1 sehingga
champion innovation cukup melakukan check dan recheck
terhadap implementasi rencana aksi tersebut.
Setiap permasalahan yang menyebabkan perlambatan atau
bahkan kemandekan pelaksanaan inovasi perlu diatasi oleh
champion innovation. Champion inovation perlu menyadari
bahwa pada umumnya permasalahan dapat bersumber dari
dimensi soft inovasi, yaitu willingness to innovate mengendor,
sehingga semangat untuk mengerjakan inovasi menjadi
menurun. Di samping itu, permasalahan juga bersumber dari
52 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
ability to innovate yaitu inovator tidak memiliki pengetahuan
(manajerial atau substantif) yang cukup untuk melaksanakan
inovasi. Melalui kegiatan monitoring, champion innovation
seyogianya dapat memahami sumber permasalahan dan
memberikan solusi yang tepat.
Kegiatan monitoring dapat dilakukan melalui pemantauan jarak
jauh dengan menggunakan teknologi informasi melalui situs
inovasi Lembaga Administrasi Negara. Jika diperlukan,
pemantauan juga dapat dilakukan dengan memonitor
pelaksanaan inovasi secara langsung di lapangan.
Tujuan
Tahapan deliver bertujuan untuk melaksanankan inovasi sesuai
dengan rencana aksi yang telah didesain. Pelaksanaan inovasi
diawali dengan peluncuran inovasi dan dilanjutkan dengan
monitoring untuk mengetahui berbagai kendala dan hambatan
dalam implementasi inovasi serta memastikan pelaksanaan
inovasi tetap berjalan hingga inovasi selesai.
Metode
Selama deliver terdapat dua kegiatan utama yaitu peluncuran
pelaksanaan inovasi dan monitoring inovasi. Peluncuran
pelaksanaan inovasi dilakukan dengan acara seremonial yang
dapat bersifat formal maupun informal. Sedangkan monitoring
dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung
53 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
dilakukan antara lain dengan observasi dan survei lapangan.
Sedangkan monitoring secara tidak langsung dilihat dengan
berbagai media online.
Materi Deliver
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan untuk memfasilitasi
untuk untuk menghasilkan rencana aksi inovasi. Maka materi ini
didesain untuk untuk melaksanankan inovasi sesuai dengan
rencana aksi yang telah didesain. Pelaksanaan inovasi diawali
dengan peluncuran inovasi dan dilanjutkan dengan monitoring
untuk mengetahui berbagai kendala dan hambatan dalam
implementasi inovasi. Beberapa contoh materi sebagai berikut :
Pengertian umum
54 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Contoh one slide one innovation pada saat launching inovasi
55 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
56 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Monitoring inovasi
57 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
menjelaskan instrumen monitoring
58 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
59 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Untuk mengumumkan kepada stakeholder termasuk kepada
masyarakat, seorang inovator perlu melaporkan kegiatan
inovasi yang telah dilakukan. Kegiatan ini disebut display dan
merupakan salah satu bentuk akuntabilitas inovator kepada
publik. Di samping itu, kegiatan display dimaksudkan sebagai
ajang show off, blow your own trumpet, pengumuman kepada
dunia luar bahwa Anda sebagai inovator sudah berbuat sesuatu
untuk kepentingan publik.
Dalam kegiatan ini, inovator memamerkan proses inovasi yang
dilakukan. Jika memungkinkan, kegiatan ini juga memamerkan
hasil inovasi apabila inovasi telah selesai dilaksanakan. Kegiatan
display dapat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan
seperti pameran, festival, maupun seminar.
Lalu apa saja yang dipamerkan atau ditampilkan dan
bagaimana cara melakukannya? Seorang champion
innovation perlu memastikan bahwa inovator melakukan
pendokumentasian yang lengkap terutama dalam bentuk
gambar atau foto. Inovator perlu memamerkan bagaimana
kondisi awal sebelum iovasi dilakukan, kondisi setelah inovasi
Display
60 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
dilakukan atau kondisi akhir setelah inovasi, dan milestones atau
langkah yang ditempuh untuk mewujudkan inovasi.
Untuk membuat kegiatan display lebih semarak, champion
innovation dapat menambahkan kegiatan penilaian hasil
inovasi dengan menghadirkan juri yang akan menentukan
inovator mana yang menjadi pemenang. Dalam penjurian ini,
dua kriteria perlu dipertimbangkan yaitu kebaruan yang
terkandung dalam suatu inovasi dan keluasaan manfaat yang
ditimbulkannya.
Efektivitas kegiatan display tentu ditentukan oleh banyak jumlah
pengunjung dan luasnya kegiatan tersebut diekspose di media.
Oleh karena itu, inovator perlu mengundang sebanyak mungkin
stakeholder untuk mengunjungi kegiatan display ini, dan
menghadirkan sebanyak mungkin media untuk meliputnya.
Model berinovasi 5D yang berisi lima langkah dalam
melaksanakan laboratorium inovasi administrasi yaitu drum up,
diagnose, design, deliver, dan display merupakan model yang
diperkenalkan oleh Lembaga Administrasi Negara dalam
berinovasi di sektor publik. Seorang champion innovation perlu
menguasai model ini terlebih dahulu sebelum turun ke lapangan
melakukan fasilitasi atau pendampingan ke instansi pemerintah
(pusat dan daerah) untuk melaksanakan kegiatan laboratorium
inovasi.
61 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Model berinovasi 5D ini adalah jawaban konkret untuk
memecahkan dua tantangan utama dalam berinovasi di sektor
publik yaitu willingnes to inovate dan ability to innovate. Model
berinovasi 5D diyakini dapat membuat pejabat instansi
pemerintah dari tidak menyukai inovasi menjadi menyukai
inovasi, melakukan inovasi, dan memiliki inovasi di instansi yang
dipimpinnya.
Untuk menjangkau pelaksanaan laboratorium inovasi ke seluruh
instansi pemerintah mulai dari kementerian, lembaga, provinsi,
kota dan kabupaten, kecamatan, bahkan kelurahan dan desa,
Lembaga Administrasi Negara saat ini sedang membangun
sistem pengelolaan laboratorium inovasi dengan menjadikan
model berinovasi 5D sebagai inti yang akan menggerakkan
sistem tersebut. Dimulai dari Lembaga Administrasi Negara di
mana para innovation master bekerja akan membentuk tim
champion inovation di setiap Pemerintah Provinsi, Kementerian,
dan Lembaga. Para champion innovation inilah yang akan
menggunakan model berinovasi 5D untuk membimbing para
innovation practitioner melakukan inovasi di kabupaten/kota
dan unit organisasinya masing-masing. Dengan demikian, arus
inovasi diharapkan akan lebih masif menjangkau seluruh instansi
pemerintah pusat dan daerah di Indonesia.
Tentu saja model berinovasi 5D beserta sistem pengelolaan
laboratorium inovasi tersebut perlu diperlakukan sebagai model
berinovasi yang dinamis. Pandangan kritis perlu terus diberikan
62 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
agar kinerja model berinovasi ini dapat lebih di tingkatkan lagi
dimasa-masa mendatang. Oleh karena itu, segala jenis kritikan
konstruktif yang disampaikan akan kami apresiasi setinggi-
tingginya.
Tujuan
Tujuan dari festival inovasi adalah untuk memperkenalkan,
mensosialisasikan, dan mendapatkan masukan stakeholders
mengenai inovasi yang telah dilakukan sehingga ke depannya,
inovasi dapat dilanjutkan dan dikembangkan menjadi lebih
baik.
Metode
Kegiatan display dilakukan antara lain melalui pameran inovasi,
festival inovasi, seminar inovasi, atau gabungan dua atau ketiga
hal ini.
Materi Display
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan untuk memfasilitasi
untuk untuk menghasilkan rencana aksi inovasi. Maka materi ini
didesain untuk untuk melaksanankan inovasi sesuai dengan
rencana aksi yang telah didesain. Pelaksanaan inovasi diawali
dengan peluncuran inovasi dan dilanjutkan dengan monitoring
untuk memperkenalkan, mensosialisasikan, dan mendapatkan
63 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
masukan stakeholders mengenai inovasi yang telah dilakukan.
Beberapa contoh materi sebagai berikut :
Menjelaskan pengertian umum tentang display
64 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
65 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
66 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Untuk meningkatkan efektifitas penyelenggaraan program prioritas
nasional sehingga mampu mencapai tujuan dan manfaat yang telah
ditetapkan, maka dibutuhkan manual praktis untuk memahami setiap
tahapan, aktifitas, peran dan waktu pelaksanaannya.
Lokus Pronas Lab. Inovasi Tahun
2018
Penetapan lokus Laboratorium Inovasi sesuai dengan arahan
Kementerian Perencanaan Nasional sebagai berikut:
1. Kota Jayapura – Provinsi Papua
2. Kota Sorong – Provinsi Papua Barat
3. Kabupaten Tidore – Provinsi Maluku Utara
4. Kabupaten Belu – Provinsi Nusa Tenggara Timur
5. Kabupaten Dompu – Provinsi Nusa Tenggara Barat
6. Kabupaten Minahasa Utara – Provinsi Sulaweai Utara
7. Kabupaten Wakatobi – Provinsi Sulawesi Tenggara
8. Kabupaten Mentawai – Provinsi Sumatera Barat
9. Kabupaten Kota Waringin Timur – Provinsi Kalimantan Tengah
10. Kabupaten Tanah Bumbu – Provinsi Kalimantan Selatan
11. Kabupaten Aru – Provinsi Maluku
Manual Praktis
Pelaksanaan Program Prioritas Nasional 2018
67 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Agenda Tahun 2018
NO. LOKUS TAHAP I TAHAP II TAHAP III
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt
1 Kota Jayapura
2 Kota Sorong
3 Kabupaten Tidore
4 Kabupaten Belu
5 Kabupaten Dompu
6 Kabupaten Minahasa Utara
7 Kabupaten Wakatobi
8 Kabupaten Mentawai
9 Kabupaten Kota Waringin Timur
10 Kabupaten Tanah Bumbu
68 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
11 Kabupaten Aru
Rundown Tahapan Pelaksanaan (Tahap I)
Jam Kegiatan Penanggung Jawab
/ Narasumber
Keterangan
HARI 1
Berangkat
HARI 2
08.00 –
09.00
Registrasi Team PIC
09.00 –
09.10
Pembukaan Acara:
- Menyayikan Lagu
Indonesia Raya
- Doa
MC
69 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
09.10 –
09.25
Sambutan Kepala Daerah Panitia Daerah Kepala Daerah
09.25 –
09.40
Sambutan Perwakilan LAN Team PIC Kepala LAN / Deputi /
Kapus
09.40 -
10.00
Cofee Break Panitia Daerah
10.00 -
11.00
Drum Up Deputi / Kapus
11.00 –
12.00
Diagnose Kapus / Peneliti
Madya
12.00 –
13.00
Design Kapus / Peneliti
Madya
13.00 –
14.00
Ishoma
14.00 –
16.00
Diskusi di SKPD masing-masing
70 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
HARI 3
08.00 –
10.00
Diskusi di SKPD masing-masing
10.00 –
11.00
Konsultasi Ide dan Rencana
Aksi
Team PIC & Team
Daerah
5-8 SKPD
11.00 –
12.00
Konsultasi Ide dan Rencana
Aksi
Team PIC & Team
Daerah
5-8 SKPD
12.00 –
13.00
Ishoma
13.00 –
14.00
Konsultasi Ide dan Rencana
Aksi
Team PIC & Team
Daerah
5-8 SKPD
14.00 –
15.00
Konsultasi Ide dan Rencana
Aksi
Team PIC & Team
Daerah
5-8 SKPD
15.00 –
16.00
Konsultasi Ide dan Rencana
Aksi
Team PIC & Team
Daerah
5-8SKPD
HARI 4
71 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
09.00 –
10.00
Konsultasi Ide dan Rencana
Aksi
Team PIC & Team
Daerah
5-8 SKPD
11.00 –
12.00
Konsultasi Ide dan Rencana
Aksi
Team PIC & Team
Daerah
5-8 SKPD
12.00 –
13.00
Ishoma
13.00 –
16.00
- Analisa Ide Inovasi /
Sinkronisasi
- Pembuatan Laporan
Team PIC & Team
Daerah
HARI 5
Perjalanan Pulang
Rundown Tahapan Pelaksanaan (Tahap II)
72 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Jam Kegiatan Penanggung
Jawab /
Narasumber
Keterangan
HARI 1
Berangkat
HARI 2
08.00 – 09.00 Registrasi Team PIC
09.00 – 09.30 Pembukaan Acara
Launching:
- Hiburan (Kesenian
Daerah)
MC Coffee break (snack)
09.30 – 10.30 Laporan dari Panitia Team PIC Membacakan seluruh
deskripsi ide inovasi
dengan tambahan PPT
dan video
10.30 – 10.45 Sambutan Kepala Daerah Panitia Daerah Kepala Daerah
73 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
10.45 – 11.00 Sambutan Perwakilan LAN Team PIC Kepala LAN / Deputi /
Kapus
11.00 - 11.30 Seremonial Launcing Ide
Inovasi
Panitia Daerah Acara simbolik
(pemukulan gong, alat
tradisional, dll)
11.30 - 12.00 - Penandatanganan
Peraturan Kepada Daerah
tentang Inovasi Pemda
tahun 2018
- Penandatanganan
Perjanjian Kinerja Inovasi
Panitia Daerah Antara Kepala Daerah
dan Kepala SKPD,
disaksikan oleh perwakilan
LAN
12.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 14.00 Pemaparan Materi Deliver
(Monitoring)
Peneliti Madya
14.00 – 16.00 Pemaparan Materi Display
dan Pendokumentasian
Peneliti Madya
HARI 3
74 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
08.00– 16.00 - Konsultasi Implementasi
Inovasi
- Pembuatan Laporan
Kegiatan
Team PIC dan
Daerah
HARI 4
Perjalanan Pulang
Rundown Tahapan Pelaksanaan (Tahap III)
Jam Kegiatan Penanggung
Jawab /
Narasumber
Keterangan
HARI 1
Berangkat
HARI 2
09.00 – 12.00 Paparan Progres Inovasi Team PIC @ paparan inovasi maks.
10 menit, dibuat 2
75 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
kelompok, dibuatkan
jadwal paparan
12.00 – 13.00 Ishoma
13.00 – 16.00 Paparan Progres Inovasi Team PIC @ paparan inovasi maks.
10 menit, dibuat 2
kelompok, dibuatkan
jadwal paparan
HARI 3
08.00 – 16.00 Kunjungan Lapangan Team Daerah Team dibagi 2 kelompok
HARI 4
08.0 – 16.00 - Kunjungan Lapangan
- Pembuatan Laporan
Team Daerah Team dibagi 2 kelompok
HARI 5
Perjalanan Pulang
Peran LAN dan Pemda
Rekapitulasi
76 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
No. Aktivitas Tahap Penanggung
Jawab
Keterangan
D1 D2 D3 D4L D4M D5 LAN Pemda
1. Pembuatan Materi v v v v v Tim INTAN
2. Penyampaian Materi v v v v v Deputi / Kapus /
Peneliti Madya
3. Penyiapan Daftar Hadir v v v v v v v Tim Administrasi
PIC
4. Konsumsi Peserta v v v v v v v v Konsumsi
disediakan oleh
LAN dan
tambahan oleh
Pemda
5. Penyediaan Ruang
(Perlengkapan acara
LCD, Proyektor, Sound
System, Alat
Pembukaan Acara)
v v v v v v v Disesuaikan
dengan jumlah
peserta
77 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
6. Backdrop Acara v v v v LAN (Desain),
PEMDA (Cetak)
7. Undangan Peserta v v v
8. Susunan Acara v v v v Penyediaan
Sambutan
Masing-masing
9. Penggandaan Materi v v v v v Penggandaan
bahan
Launching D4L
10. Pemberian Sovenir
(Plakat, Buku, dll)
v v v
11. Dokumentasi (Foto,
video)
v v v v v v v v Humas Pemda /
Media Lokal
12. Dokumentasi Ide
Inovasi
v v v v v Rencana Aksi D3,
Hasil Monitoring
D4.
13. Pembuatan Log Book v v v v v Tim INTAN
78 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
14. Pembuatan Jadwal
Konsultasi
v v v v v Jadwal paparan
D4M
15. Konsultasi Team Inovasi v v v v Team Pemda
diwakili oleh OPD
yang
membidangi
Litbang / Team
Inovasi Daerah
16. Bahan Launching Ide
dan Rencana Aksi
Inovasi (Power Point,
Video)
v v v Tim PIC dan
Pemda diwakili
oleh OPD yang
membidangi
Litbang / TIM
Inovasi Daerah
17. Pembuatan peraturan
Kepala Daerah dan
perjanjian kinerja
v v
18. Surat Perjanjian Inovasi
Kepala OPD, Kepala
v v v Kepala LAN /
Deputi / Sestama
/ Pemda
79 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Daerah, Perwakilan
LAN
19. Hiburan (Kesenian
Daerah)
v v
20. Pembuatan Instrumen
Monitoring
v v Team INTAN
21. Teknis Monitoring v v Team PIC
22. Kunjungan Lapangan
Inovasi
v v v Team PIC dan
Pemda diwakili
oleh OPD yang
membidangi
Litbang / Team
Inovasi Daerah
23. Desain Pameran dan
Expo Inovasi
v v v Team PIC dan
Pemda diwakili
oleh OPD yang
membidangi
Litbang / Team
Inovasi Daerah
80 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
24. Pelaksanaan Pameran
atau Expo Inovasi
v v Team PIC dan
Pemda diwakili
oleh OPD yang
membidangi
Litbang / Team
Inovasi Daerah
25. Dokumentasi Ide
Inovasi
Tahap dokumentasi v v Buku Story Line /
Deskripsi Inovasi
oleh TIM PIC dan
Pemda diwakili
oleh OPD yang
membidangi
Litbang / TIM
Inovasi Daerah
Peran LAN dan Pemda
Detail
TAHAP AKTIVITAS PENANGGUNG
JAWAB
KETERANGAN
LAN PEMDA
81 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
KUNJUNGAN I
D1 (Drum-Up)  Pembuatan Materi Drum-Up V Tim Intan
 Penyampaian Materi Drum-Up V Deputi / Kapus / Peneliti Madya
 Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC
 Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN
dan tambahan oleh Pemda
 Penyediaan Ruang Pertemuan
(Perlengkapan acara LCD,
Proyektor, Sound System, Alat
Pembukaan Acara)
V Disesuaikan dengan jumlah peserta
 Backdrop Acara V V LAN (Desain), PEMDA (Cetak)
 Undangan Peserta V -
 Susunan Acara V V Penyediaan Sambutan Masing-
masing
 Penggadaan Materi V -
 Pemberiaan Sovenir (Plakat, Buku,
dll)
V V -
 Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal
82 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
D2 (Diagnose)  Pembuatan Materi Diagnose V Tim Intan
 Penyampaian Materi Diagnose V TIM PIC
 Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC
 Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN
dan tambahan oleh Pemda
 Penyediaan Ruang Pertemuan/
Ruang rapat / Kelas (Perlengkapan
acara LCD, Proyektor, Sound
System)
V Disesuaikan dengan jumlah peserta
 Penggadaan Materi V -
 Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal
 Dokumentasi Ide Inovasi V V -
 Pembuatan Log Book V Tim Intan
 Pembuatan Jadwal Konsultasi V V -
 Konsultasi TIM Inovasi V V -
D3 (Desain)  Pembuatan Materi Desain V Tim Intan
 Penyampaian Materi Desain V TIM PIC
83 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
 Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC
 Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN
dan tambahan oleh Pemda
 Penyediaan Ruang Pertemuan/
Ruang rapat / Kelas (Perlengkapan
acara LCD, Proyektor, Sound
System)
V Disesuaikan dengan jumlah peserta
 Penggadaan Materi V -
 Pembuatan Log Book V Tim Intan
 Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal
 Dokumentasi Rencana Aksi Inovasi V V -
 Tim Notulensi Klinik Konsultasi V V TIM Pemda diwakili oleh OPD yang
membidangi Litbang / TIM Inovasi
Daerah
 Pembuatan Log Book V Tim Intan
 Pembuatan Jadwal Konsultasi V -
KUNJUNGAN II
84 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
D4(Deliver,
Launching)
 Bahan Launching Ide dan Rencana
Aksi Inovasi (Power Point, Video)
V V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh
OPD yang membidangi Litbang /
TIM Inovasi Daerah
 Pembuatan peraturan kepala
darah dan perjanjian kinerja
V
 Surat Perjanjian Inovasi Kepala OPD,
Kepala Daerah, Perwakilan LAN
V V Kepala LAN / Deputi / Sestama /
Pemda
 Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC
 Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN
dan tambahan oleh Pemda
 Penyediaan Ruang Pertemuan
(Perlengkapan acara LCD,
Proyektor, Sound System, Alat
Pembukaan Acara)
V Disesuaikan dengan jumlah peserta
 Backdrop Acara V V LAN (Desain), PEMDA (Cetak)
 Pembuatan Log Book V Tim Intan
 Undangan Peserta V -
 Susunan Acara V V Penyediaan Sambutan Masing-
masing
85 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
 Hiburan (Kesenian Daerah) V
 Penggadaan Bahan Launching V -
 Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal
KUNJUNGAN III
D4
(Monitoring)
 Pembuatan Instrumen Monitoring V Tim Intan
 Teknis Monitoring V TIM PIC
 Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC
 Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN
dan tambahan oleh Pemda
 Penyediaan Ruang rapat / Kelas
(Perlengkapan acara LCD,
Proyektor, Sound System)
V Paparan Progres Inovasi
 Paparan Progres Inovasi V V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh
OPD yang membidangi Litbang /
TIM Inovasi Daerah
 Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal
 Dokumentasi Hasil Monitoring V V -
86 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
 Pembuatan Log Book V Tim Intan
 Jadwal Paparan V -
 Kunjungan Lapangan Inovasi V V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh
OPD yang membidangi Litbang /
TIM Inovasi Daerah
D5 (Display)  Pembuatan Materi Display V Tim Intan
 Penyampaian Materi Display V TIM PIC
 Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC
 Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN
dan tambahan oleh Pemda
 Penyediaan Ruang Pertemuan
(Perlengkapan acara LCD,
Proyektor, Sound System)
V Disesuaikan dengan jumlah peserta
 Penggadaan Materi V -
 Pembuatan Log Book V Tim Intan
 Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal
87 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
 Desain Pameran atau Expo Inovasi V V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh
OPD yang membidangi Litbang /
TIM Inovasi Daerah
 Pelaksanaan Pameran atau Expo
Inovasi
V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh
OPD yang membidangi Litbang /
TIM Inovasi Daerah
Dokumentasi  Dokumentasi Inovasi V V Buku Story Line / Deskripsi Inovasi
oleh TIM PIC dan Pemda diwakili
oleh OPD yang membidangi Litbang
/ TIM Inovasi Daerah
88 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Logbook Labinov
Log Book merupakan cacatan rekam perjalanan mulai dari
penggagasan ide inovasi sampai implementasi invoasi. Cacatan ini
dibuat oleh seluruh kosultan / pendamping inovasi. Pengayaan Log
Book daapa ditambahkan dengan data-data sekunder / foto / video,
dll.
89 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Buku Catatan Harian (Log Book)
Lab Inovasi Program Prioritas Nasional
Tahun 2018
Unit Penanggung Jawab: INTAN / PIPEL / PIKSA / P2IPK*
Pemda : ______________________________
SKPD : ______________________________
Tanggal / Hari : ______________________________
Tahapan : Drum Up / Diagnose / Design / Deliver / Display /
Documentation*
No. Ide Inovasi Catatan Kemajuan Konsultasi Ket.
1.
____(Nama)____
(Paraf)
2.
____(Nama)____
(Paraf)
3.
____(Nama)____
(Paraf)
___________,
____ / ____ / 20__
Konsultan
(____________________________)
Catatan Khusus / Tambahan:
90 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
91 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
92 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
93 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
Model berinovasi 5D yang berisi lima langkah dalam
melaksanakan laboratorium inovasi administrasi yaitu drum up,
diagnose, design, deliver, dan display merupakan model yang
diperkenalkan oleh Lembaga Administrasi Negara dalam
berinovasi di sektor publik.
Seorang champion innovation perlu menguasai model ini
terlebih dahulu sebelum turun ke lapangan melakukan fasilitasi
atau pendampingan ke instansi pemerintah (pusat dan daerah)
untuk melaksanakan kegiatan laboratorium inovasi.
Untuk menjangkau pelaksanaan laboratorium inovasi ke seluruh
instansi pemerintah mulai dari kementerian, lembaga, provinsi,
kota dan kabupaten, kecamatan, bahkan kelurahan dan desa,
Lembaga Administrasi Negara saat ini sedang membangun
sistem pengelolaan laboratorium inovasi dengan menjadikan
model berinovasi 5D sebagai inti yang akan menggerakkan
sistem tersebut.
Tentu saja model berinovasi 5D beserta sistem pengelolaan
laboratorium inovasi tersebut perlu diperlakukan sebagai model
berinovasi yang dinamis. Pandangan kritis perlu terus diberikan
agar kinerja model berinovasi ini dapat lebih di tingkatkan lagi
dimasa-masa mendatang. Oleh karena itu, segala jenis kritikan
konstruktif yang disampaikan akan kami apresiasi setinggi-
tingginya.
PENUTUP
94 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n
L a b o r a t o r i u m I n o v a s i

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Ridho Fitrah Hyzkia
 

Was ist angesagt? (20)

Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar  BerakhlakBahan Paparan Desain Latsar  Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
 
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNSAnalisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
Analisis Isu Kontemporer Latsar CPNS
 
Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-Government
Penataan  Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-GovernmentPenataan  Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-Government
Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-Government
 
Berpikir Kreatif dan Inovasi Diklatpim IV
Berpikir Kreatif dan Inovasi Diklatpim IVBerpikir Kreatif dan Inovasi Diklatpim IV
Berpikir Kreatif dan Inovasi Diklatpim IV
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
 
Inovasi Pelayanan Publik
Inovasi Pelayanan PublikInovasi Pelayanan Publik
Inovasi Pelayanan Publik
 
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...
Laporan Aktualisasi "Pelita Mabit" dengan Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHL...
 
bela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilabela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasila
 
Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...
Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...
Berinovasi Dalam Gelombang Disrupsi: Tantangan Sektor Publik di Era Revolusi ...
 
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdfINKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
INKUBASI INOVASI DAERAH.pdf
 
Isu kontemporer
Isu kontemporerIsu kontemporer
Isu kontemporer
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
 
Pedoman workshop champion innovation
Pedoman workshop champion innovation Pedoman workshop champion innovation
Pedoman workshop champion innovation
 
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
Rencana Aksi Jangka Menengah Ekonomi Ereatif 2015-2019
 
Contoh pelaksanaan aktualisasi nd asn
Contoh pelaksanaan aktualisasi nd asnContoh pelaksanaan aktualisasi nd asn
Contoh pelaksanaan aktualisasi nd asn
 
1. smart asn
1. smart asn1. smart asn
1. smart asn
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
 
Membangun Smart ASN Melaui Inovasi
Membangun Smart ASN Melaui InovasiMembangun Smart ASN Melaui Inovasi
Membangun Smart ASN Melaui Inovasi
 
Ppt laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS 2019
Ppt laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS 2019Ppt laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS 2019
Ppt laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS 2019
 
Inovasi Pelayanan Publik & Prospek Kebutuhan Inovasi Pelayanan LAN
 Inovasi Pelayanan Publik & Prospek Kebutuhan Inovasi Pelayanan LAN Inovasi Pelayanan Publik & Prospek Kebutuhan Inovasi Pelayanan LAN
Inovasi Pelayanan Publik & Prospek Kebutuhan Inovasi Pelayanan LAN
 

Ähnlich wie Pedoman penyelenggaraan laboratorium inovasi

Ähnlich wie Pedoman penyelenggaraan laboratorium inovasi (20)

Laporan akhir kegiatan intan 2018 (a4)
Laporan akhir kegiatan intan 2018 (a4)Laporan akhir kegiatan intan 2018 (a4)
Laporan akhir kegiatan intan 2018 (a4)
 
Laporan koordinasi internal eksternal
Laporan koordinasi internal eksternalLaporan koordinasi internal eksternal
Laporan koordinasi internal eksternal
 
INOVASI PRONAS 2018
INOVASI PRONAS 2018INOVASI PRONAS 2018
INOVASI PRONAS 2018
 
JAYAPURA BERINOVASI MENUJU KEMENANGAN
JAYAPURA BERINOVASI MENUJU KEMENANGANJAYAPURA BERINOVASI MENUJU KEMENANGAN
JAYAPURA BERINOVASI MENUJU KEMENANGAN
 
Inovasi p basseng
Inovasi p bassengInovasi p basseng
Inovasi p basseng
 
Peran LAN Dalam Habituasi Inovasi Pemda
Peran LAN Dalam Habituasi Inovasi PemdaPeran LAN Dalam Habituasi Inovasi Pemda
Peran LAN Dalam Habituasi Inovasi Pemda
 
Knowledge sharing inovasi : > 100 INOVASI
Knowledge sharing inovasi : > 100 INOVASIKnowledge sharing inovasi : > 100 INOVASI
Knowledge sharing inovasi : > 100 INOVASI
 
Replikasi: Mendorong Inovasi Sebagai Gerakan Skala Nasional
Replikasi: Mendorong Inovasi Sebagai Gerakan Skala NasionalReplikasi: Mendorong Inovasi Sebagai Gerakan Skala Nasional
Replikasi: Mendorong Inovasi Sebagai Gerakan Skala Nasional
 
Strategi LAN Dalam Akselerasi Inovasi
Strategi LAN Dalam Akselerasi InovasiStrategi LAN Dalam Akselerasi Inovasi
Strategi LAN Dalam Akselerasi Inovasi
 
direktori inovasi an 2014
direktori inovasi an 2014direktori inovasi an 2014
direktori inovasi an 2014
 
LAN-RI Mewujudkan Administrasi Negara yang Inovatif
LAN-RI Mewujudkan Administrasi Negara yang InovatifLAN-RI Mewujudkan Administrasi Negara yang Inovatif
LAN-RI Mewujudkan Administrasi Negara yang Inovatif
 
Adaptive Organization
Adaptive OrganizationAdaptive Organization
Adaptive Organization
 
Materi Drum Up
Materi Drum UpMateri Drum Up
Materi Drum Up
 
Inovasi sektor publik dan globalisasi
Inovasi sektor publik dan globalisasiInovasi sektor publik dan globalisasi
Inovasi sektor publik dan globalisasi
 
Inovasi Daerah Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Inovasi Daerah Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan DaerahInovasi Daerah Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Inovasi Daerah Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
 
Strategi Inovasi Pengembangan SDM ASN
Strategi Inovasi Pengembangan SDM ASNStrategi Inovasi Pengembangan SDM ASN
Strategi Inovasi Pengembangan SDM ASN
 
Inovasi Administrasi Negara: Sebuah Perjalanan Konseptual Inno-Lab
Inovasi Administrasi Negara: Sebuah Perjalanan Konseptual Inno-LabInovasi Administrasi Negara: Sebuah Perjalanan Konseptual Inno-Lab
Inovasi Administrasi Negara: Sebuah Perjalanan Konseptual Inno-Lab
 
Issu-Issu Umum Dalam Pengembangan Inovasi Pemerintahan Daerah
Issu-Issu Umum Dalam Pengembangan Inovasi Pemerintahan DaerahIssu-Issu Umum Dalam Pengembangan Inovasi Pemerintahan Daerah
Issu-Issu Umum Dalam Pengembangan Inovasi Pemerintahan Daerah
 
Versi trial epitome direktori inovasi administrasi negara
Versi trial epitome direktori inovasi administrasi negaraVersi trial epitome direktori inovasi administrasi negara
Versi trial epitome direktori inovasi administrasi negara
 
Penguatan Trajectory Pembangunan melalui Inovasi Hubungan Pemerintah-Masyarakat
Penguatan Trajectory Pembangunan melalui Inovasi Hubungan Pemerintah-MasyarakatPenguatan Trajectory Pembangunan melalui Inovasi Hubungan Pemerintah-Masyarakat
Penguatan Trajectory Pembangunan melalui Inovasi Hubungan Pemerintah-Masyarakat
 

Mehr von National Research and Innovation Agency

Mehr von National Research and Innovation Agency (20)

INODAE KOTA YOGYAKARTA
INODAE KOTA YOGYAKARTAINODAE KOTA YOGYAKARTA
INODAE KOTA YOGYAKARTA
 
ASN BERAKHLAK ACEH.pdf
ASN BERAKHLAK ACEH.pdfASN BERAKHLAK ACEH.pdf
ASN BERAKHLAK ACEH.pdf
 
EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx
EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptxEVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx
EVALUASI KELEMBAGAAN KEMENHUHAM (1).pptx
 
STRATEGY INOVASI DAERAH
STRATEGY INOVASI DAERAHSTRATEGY INOVASI DAERAH
STRATEGY INOVASI DAERAH
 
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANGINOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
INOVASI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG
 
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdfKEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
KEMENDAGRI_STRATEGY INOVASI DAERAH.pdf
 
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3TKajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
Kajian model insentif kesejahteraan asn di daerah 3T
 
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGIMODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
MODEL KESEJAHTERAAN ASN BERKINERJA TINGGI
 
SKM BPBD Kabupaten Bekasi
SKM BPBD Kabupaten BekasiSKM BPBD Kabupaten Bekasi
SKM BPBD Kabupaten Bekasi
 
DISPLAY INOVASI
DISPLAY INOVASIDISPLAY INOVASI
DISPLAY INOVASI
 
Laporan progress pkmasn rivisi
Laporan progress pkmasn rivisiLaporan progress pkmasn rivisi
Laporan progress pkmasn rivisi
 
M anajemen asn & deeselonisasi pemda
M anajemen asn & deeselonisasi pemdaM anajemen asn & deeselonisasi pemda
M anajemen asn & deeselonisasi pemda
 
Sistem Inovasi Daerah
Sistem Inovasi DaerahSistem Inovasi Daerah
Sistem Inovasi Daerah
 
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARULABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
LABORATORIUM INOVASI KOTA PEKAN BARU
 
Reformasi pelayanan_publik pandeglang
Reformasi  pelayanan_publik pandeglangReformasi  pelayanan_publik pandeglang
Reformasi pelayanan_publik pandeglang
 
Roadmap inovasi kabupaten banjar
Roadmap inovasi kabupaten banjarRoadmap inovasi kabupaten banjar
Roadmap inovasi kabupaten banjar
 
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
Survei kepuasan masyarakat muara enim 2019
 
Merit sistem mewujudkan asn unggul
Merit sistem mewujudkan asn unggulMerit sistem mewujudkan asn unggul
Merit sistem mewujudkan asn unggul
 
KOTA PADANG BEDA
KOTA PADANG BEDAKOTA PADANG BEDA
KOTA PADANG BEDA
 
MERANCANG, MONITORING DAN DISPLAY INOVASI
MERANCANG, MONITORING DAN DISPLAY INOVASIMERANCANG, MONITORING DAN DISPLAY INOVASI
MERANCANG, MONITORING DAN DISPLAY INOVASI
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Pedoman penyelenggaraan laboratorium inovasi

  • 1. i | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 2. ii | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i PEDOMAN PENYELENGGARAAN LABORATORIUM INOVASI AKSELERASI INOVASI TATA KELOLA PEMERINTAHAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH Diterbitkan dan dipublikasikan oleh: Pusat INTAN – DIAN – LAN Jl. Veteran No. 10, Jakarta Pusat 10110 Telp/Fax: 021 386 8201-05 ext 149-151 www.inovasi.lan.go.id
  • 3. iii | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i PEDOMANPENYELENGGARAANLABORATORIUMINOVASI: AKSELERASIINOVASI TATA KELOLAPEMERINTAHAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH ISBN:XXX-XXXX-XXX-X Pengarah :Dr.AdiSuryanto PenanggungJawab :Dr.TriWidodoWahyuUtomo Editor :Riyadi&Basseng TimPenulis :Suripto,AbdulMuis,DewiOktaviani,SelfyAndreany, AntoniousGalih,DediCahyadi,AmrillahM,Rengga Vernanda,MuhammadAsphianArwin. TimPendukung :IstiHeriani,IrmaDewiSofia,NurhudaFirmansyah,Nova YulandaP.Sipahutar,FahriArdiansyahTamsir,Rahayu Eka Putri,dan,MuliaElaS.,AdhityoNugrahaBarsei HakCipta@2018padaPusatInovasiTataPemerintahanLembagaAdministrasi Negara Diterbitkandandipublikasikan PUSATINOVASITATAPEMERINTAHANLEMBAGAADMINISTRASINEGARA Jl.VeteranNo.10JakartaPusat 10110 DKI Jakarta Telp. 021-3868201 ext. 147 – 151 Website: www.lan.go.id
  • 4. iv | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i KATA PENGANTAR DEPUTI BIDANG INOVASI ADMINISTRASI NEGARA Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH., MA. KATA PENGANTAR Tahun 2018 menjadi tonggak sejarah baru dalam perkembangan inovasi dilingkungan birokrasi, dimana Peraturan Presiden No.79 Tahun 2017 Tentang Rencana Kegiatan Prioritas Nasional Tahun 2018 telah menetapkan Akselerasi Inovasi Tata Pemerintahan Dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah. Dalam memeratakan perkembangan inovasi pemerintah daerah, Kegiatan Akselerasi ini menerapkan metode Affirmative & Equality. Oleh karena itu, Tim fasilitator menetapkan Kota Jayapura, Kota Sorong, Kab. Tidore, Kab. Belu, Kab. Dompu, Kab. Minahasa Utara, Kab. Wakatobi, Kab. Mentawai, Kab. Kota Waringin Timur, Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kepualauan Aru sebagai lokus laboratorium. 11 Lokus Laboratorium Inovasi Yang Telah Ditetapkan Tersebut Akan Difasilitasi Oleh Seluruh Pusat Dilingkungan Deputi Inovasi Adminsitrasi Negara Dan Semua Pusat Kajian Dan Pendidikan Dan Pelatihan Aparatur I, II, III Dan IV LAN. Atas Dasar Hal Tersebut, Kami Menyusun Pedoman Penyelenggaraan Laboratorium Inovasi: Akselerasi Inovasi Tata Kelola Pemerintahan Dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah ini. Pedoman ini dimaksudkan untuk memudahkan para fasilitator laboratorium inovasi Program Prioritas Nasional dalam membantu setiap lokus laboratorium inovasi. Dalam pedoman
  • 5. v | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i ini, ditegaskan bahwa pengelolaan laboratorium inovasi administrasi negara ditempuh melalui lima tahap yaitu tahap drum up, diagnose, design, deliver dan display. Setiap tahap memiliki tujuan dan metode tersendiri yang saling bersinergi untuk menghasilkan suatu inovasi di sektor publik. Penguasaan yang baik dari champion innovation terhadap keseluruhan tahap tersebut diharapkan dapat mengubah mindset atau pola pikir pejabat pada instansi pemerintah untuk menyukai inovasi, mau berinovasi, dan mampu berinovasi. Sebagai sebuah proses awal, pedoman ini tentu masih membutuhkan sentuhan- sentuhan yang lebih inovatif lagi. Untuk itu, berbagai pemikiran dan kontribusi seluruh pihak sangat diharapkan demi perbaikan dan percepatan mewujudkan administrasi negara yang inovatif. Salam Inovasi Tiada Henti…!! Jakarta, Januari 2018 Tri Widodo Wahyu Utomo
  • 6. vi | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Halaman Cover II Lembar Orisinalitas III Sambutan IV Kata Pengantar VI Pendahuluan 1 Drum-up 11 Diagnose 33 Design 44 Deliver 50 Display 59 MANUAL PRAKTIS: PELAKSANAAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL 66 PENUTUP 93 DAFTAR ISI
  • 7. 1 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Pada tahun 2017 Global Competitiveness Index merilis hasilnya yang menempatkan Indonesia pada peringkat 36 dari 140 negara. Nilai ini tentunya sudah cukup baik, dimana Indonesia masih dalam peringkat 30 % di atas. Mestipun naik ke posisi 36, peringkat daya saing Indonesia masih di bawah 3 negara tetangga di ASEAN seperti Thailand (32), Malaysia (23), dan Singapura (3). Tapi, Indonesia masih berada di atas Vietnam (55) dan Filipina (56) serta Brunei Darussalam (46). Namun demikian, kita tetap harus belajar pada tahun sebelumnya yang peringkat daya saing Indonesia turun dari posisi 37 ke 41. Beberapa faktor yang membuat daya saing Indonesia turun tahun lalu, di antaranya adalah korupsi, inefisiensi birokrasi pemerintah, infrastruktur yang terbatas, akses pendanaan, inflasi, ketidakstabilan kebijakan, tingkat pajak dan lainnya Kunci Kemenangan suatu negara / daerah dalam kompetisi global ditentukan kemampuan berinovasi. Dari empat indikator yang disurvei Bank Dunia (1995), Inovasi memiliki pengaruh 45 %, Jejaring 25 %, Teknologi 20% dan Sumber Daya Alam hanya 10% untuk memenangkan persaingan. Global Innovation Index menempatkan Indonesia pada peringkat 87 pada tahun 2017. Posisi ini meningkat 1 peringkat dibandingkan tahun 2016. Mestipun, peringkatnya meningkat masih kalah dengan Singapura dan Malaysia yang turun peringkatnya dibandingkan PENDAHULUAN
  • 8. 2 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i tahun sebelumnya. Beberapa negara ASEAN yang memiliki indek lebih baik antara lain Philipina (73), Brunei Darussalam (71), Thailand (51), Vietman (47), Malaysia (37), dan Singapura (7). Seiring dengan meningkatnya indeks inovasi meningkat juga indeks daya saing Indonesia. Trend positif tersebut tentunya membanggakan, tapi peningkatan itu masih harus terus ditingkatkan lagi untuk mengejar ketertinggalan dari beberapa negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu, seluruh level pererintahan di Indonesia perlu meningkatkan kemampuan berinovasinya untuk semakin meningkatkan kemampuan daya saing. Tumbuhkembangnya inovasi dilingkungan pemerintah saat ini semakin kondusif dengan terbitnya kebijakan yang mendukung (UU 23/2014 Ps. 386) (Joko Widodo - finance.detik.com – 5 Desember 2015)
  • 9. 3 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i berkembangnya inovasi. Strategi indonesia untuk memenangkan persaingan telah berubah dari bermodal keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif. Undang-undang (UU) No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah yang secara jelas tertuang dalam pasal 386 yang mengamanatkan bahwa ”Dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah dapat melakukan Inovasi”. Serta arahan dan instruksi presiden dalam berbagai momen agenda kenegaraan bahwa ” kita semua coba keluar rutinitas business as usual, monoton, sekali lagi agar kita membawa tradisi-tradisi baru, pola baru, cara baru” dan "Semuanya harus berani membalikkan bahwa orientasi kita bukan prosedur tapi hasil. Prosedur itu mengikuti. Ini harus dibalik total. Semuanya harus pada orientasi hasil, bukan prosedur,“ (Joko Widodo – www.kominfo.go.id – 5 Desember 2015)
  • 10. 4 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Mestipun, telah diterbitkan berbagai kebijakan inovasi dan komitmen tinggi presiden dalam berinovasi, tetapi secara nasional pertumbuhannya masih sangat lambat. Berdasarkan Laboratorium inovasi pada tiga tahun terakhir 2015- 2017 mengalami peningaktan yang luar biasa, baik dari jumlah pemerintah daerah maupun jumlah ide inovasinya. Dengan melihat data tersebut telihat pertumbuhan inovasi dilingkungan pemerintah yang sangat positif. Tapi, Jika dibandingkan dengan kebutuhan, maka akan sangat kurang. Dibutuhkan >28 tahun untuk mewujudkan seluruh pemda berinovasi. Dengan asumsi jumlah 576 pemda dengan kemampuan fasilitasi 20 pemda/tahun. Hal lainnya yang perlu diperhatikan yakni perkembangan dan pertumbuhan inovasi di pemerintah daerah masih didominasi pemerintah daerah indoensia wilayah barat terutama pulau Jawa. Hambatan terbesar perkembangan inovasi dilingkungan pemerintah daerah berdasarkan hasil observasi pada
  • 11. 5 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i pendampingan program labolatorium inovasi adalah perpespsi inovasi yang tidak tepat dan kurangnya kapasitas aparatur dalam berinovasi. Persepsi yang kurang tepat antara lain inovasi harus hal yang baru (zero to one), inovasi harus memiliki kandungan teknologi tinggi, inovasi merupakan hal ”besar dan fantastis”. Sedangkan terkait kapasitas berinovasi antara lain mereka beranggapan sulit untuk berinovasi karena membutuhkan pendidikan tinggi dan mereka tidak mengetahui bagaimana berinovasi, bagaimana memulainya, bagaimana tahapannya dan lain sebagainya. Setiap pemerintah daerah pada prinsipnya mampu untuk berinovasi. Ini didasarkan pengalaman Deputi Inovasi Administrasi Negara - Lembaga Adminsitrasi Negara (DIAN-LAN) dalam memfasilitasi pengembangan inovasi pemerintah daerah tahun 2015 – 2016. Program labolatorium inovasi dengan menggunakan model 5 D (Drum up, Diagnose, Disign, Deliver dan Display) memberikan avidance bahwa setiap pemerintah daerah mampu berinovasi. Merujuk data dan evidance tersebut diatas, Lembaga Adminsitrasi Negara (LAN) memandang pentingnya akselerasi pengembangan inovasi tata kelola pemerintahan di lingkungan pemerintah daerah. Akselerasi ini sangat penting dalam rangka meningkatkan kemampuan daya saing nasional secara merata. Untuk itu, Lembaga Adminsitrasi Negara mengusulkan kegiatan Akselerasi Inovasi Tata Pemerintahan dalam Meningkatkan
  • 12. 6 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Daya Saing Daerah dalam program prioritas reformasi birokrasi tahun 2018. Tujuan Inovasi di sektor publik pada prinsipnya berisikan dimensi sikap (soft) dan dimensi teknis (hard). Dimensi sikap berurusan dengan bagaimana menggugah pengambil kebijakan untuk berinovasi, sedangkan dimensi teknis berurusan dengan penguasaan pengetahuan teknis (manajerial dan substantif) yang dibutuhkan oleh suatu inovasi. Oleh karena itu, buku pedoman ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman dalam memfasilitasi lokus laboratorium inovasi, yang ditunjukkan dengan kemampuan dalam:  Menginspirasi pengambil kebijakan untuk mau berinovasi dan mau menggalang dukungan untuk berinovasi (drum up support)  Menggali ide-ide inovasi baik yang berangkat dari permasalahan yang dihadapinya maupun untuk mewujudkan visi atau impiannya (diagnose)  Merancang rencana aksi inovasi yang komprehensif (design)  Melaksanakan inovasi secara fokus dan konsisten (deliver)  Menyampaikan progres dan manfaat inovasi kepada stakeholder atau lingkungannya (display)
  • 13. 7 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Metode Untuk mewujudkan kedua dimensi (soft dan hard) yang disebutkan di atas, maka model laboratorium inovasi dibagi ke dalam lima tahap yaitu Drum Up, Diagnose, Design, Deliver dan Display atau disingkat 5D. Seperti pada Gambar 1. Gambar 1 : Model 5 D Pada gambar di atas, dimensi soft (mindset) yang berorientasi sikap lebih terkonsentrasi pada tahap drum up, sedangkan dimensi hard (teknokratis) berada pada diagnose, design, deliver dan display. Meskipun demikian, dalam praktek dimensi soft tersebut perlu terus diikutkan agar keseluruhan proses inovasi terlaksana dengan penuh semangat sehingga tujuan inovasi dapat dicapai dengan baik. Drum Up merupakan tahapan
  • 14. 8 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i pertama untuk menginspirasi dan menggugah semangat berinovasi. Diagnose merupakan tahapan kedua untuk mengidentifikasi dan menemukan ide inovasi. Design merupakan langkah ketiga untuk merancang desain/prototype inovasi secara lebih detail dan siap untuk diimplementasikan. Deliver adalah langkah keempat yakni mengimplementasikan, memonitoring, dan mengevaluasi implementasi inovasi. Display merupakan tahap kelima untuk melakukan festival dan promosi inovasi.
  • 15. 9 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Tahapan dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan selama sepuluh (10) bulan, yakni dari mulai bulan Februari sampai November 2018; NO. TAHAPAN BULAN Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov 1 Drum-up & Diagnose 2 Design 3 Deliver 4 Display 5 Penyusunan Laporan
  • 16. 10 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Kata Drum Up dalam bahasa Inggris berarti menabuh genderang. Jika kata ini digabung dengan kata support sehingga menjadi Drum Up Support maka akan berarti menggalang dukungan. Dalam pedoman ini, kata ini sengaja dipergunakan untuk menunjukkan bahwa inovasi di sektor publik berawal dari adanya perubahan mindset, adanya kemauan dan kesadaran untuk berinovasi. Tahap drum up ini merupakan tahapan awal yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pengelolaan laboratorium inovasi. Tingkat kemauan dan motivasi untuk berinovasi pada setiap orang dan atau organsiasi sangat berbeda. Untuk itu, drum up dibutuhkan untuk membangun kesadaran kolektif untuk berinovasi. Tanpa kesadaran kolektif, gagasan inovasi yang secara teknis bagus dan memiliki manfaat yang luas tidak akan berarti. Gagasan tersebut pada akhirnya hanya tertuang dalam rencana tanpa pernah dilaksanakan dengan baik, karena kesadaran kolektif belum muncul untuk menerapkannya secara sungguh-sungguh. Untuk membangun kesadaran kolektif tersebut, maka peranan pimpinan puncak (Bupati, Walikota, Gubernur, Pejabat Pimpinan Tinggi) adalah sangat strategis karena kewenangan Drum Up
  • 17. 11 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i formal yang dimilikinya. Dengan kewenangan tersebut, pimpinan puncak dapat menggerakkan bawahannya secara kolektif untuk mendukung pelaksanaan inovasi selanjutnya. Oleh karena itu, dalam rangka membangun kesadaran kolektif untuk berinovasi ini, maka seorang champion innovation perlu memastikan bahwa kesadaran, kemauan, dan motivasi untuk berinovasi harus lahir dari pimpinan puncak terlebih dahulu. Jika belum, maka sudah menjadi tugas seorang champion innovation untuk terus menyusun strategi untuk mengubah sikap atau mindset mereka. Dalam tahap drum up, champion innovation pada dasarnya bekerja dalam ranah afektif atau sikap perilaku. Bahan-bahan yang dipergunakan lebih banyak diarahkan untuk menginspirasi atau menggugah kesadaran untuk berinovasi. Contoh-contoh best practice atau success story seseorang menjadi bahan yang sangat penting untuk digunakan. Apalagi jika bahan tersebut mengandung efek drama yang dapat menggugah perasaan. Untuk meningkatkan penerimaan audience dalam suatu acara drum up, seorang champion innovation perlu mengontekstualkan bahan-bahan yang dimiliki. Misalnya, jika akan melakukan drum up di kabupaten X, maka diupayakan menggali informasi- informasi kontekstual dari Kabupaten X. Lampiran 1 Pedoman ini memuat bahan- bahan drum up yang mengandung prinsip-prinsip yang diuraikan di atas.
  • 18. 12 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Untuk dapat menginspirasi, kepada para calon inovator dalam suatu forum drum up, dapat diberikan beberapa pertanyaan yang mampu mengungkit semangat inovasi seperti: Bagaimana perasaan Anda/instansi jika menjadi model RB Nasional? Menjadi daerah termaju dan pusat pertumbuhan ekonomi indonesia? Menjadi benchmark dan barometer pembangunan daerah? Dan menjadi daerah yang menghasilkan inovasi terbanyak dan terbaik di indonesia? Dan, selanjutnya diteruskan dengan pertanyaan inginkah, mungkinkah, mampukah, maukah? Jawaban dari pertanyaan di atas sangat mungkin terbentur oleh adanya blockset (hambatan/sumbatan) di antara para calon inovator dengan mitos inovasi yakni bahwa inovasi itu mahal, inovasi itu sulit, tidak memiliki ide, dan tidak tahu caranya berinovasi. Dalam menghancurkan blockset tersebut perlu ditunjukan dengan menyajikan antonim mitos dengan menyajikan berbagai evidence bahwa inovasi itu mudah, inovasi itu murah, banyak ide berinovasi, dan caranya sangat sederhana untuk berinovasi seperti kreatif, berpikir berbeda, berbuat berbeda, dan melakukan pembaharuan.
  • 19. 13 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Tujuan Tahapan drum up ini bertujuan untuk menginspirasi dan mengembangkan semangat inovasi para calon inovator baik secara individu mapun kolektif. Dengan demikian, willingness to innovate atau kemauan berinovasi terbentuk dan merupakan modal awal untuk melanjutkan ke tahap-tahap pengelolaan laboratorium inovasi berikutnya. Metode Mengingat fungsinya sebagai instrumen untuk menggugah semangat berinovasi, maka drum up dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti sosialisasi, kuliah umum, visitasi ke instansi yang telah berhasil berinovasi, dan lain sebagainya. Metode atau kombinasi metode apapun yang dipilih, pada gilirannya kompetensi champion innovation memainkan peranan yang sangat signifikan. Materi Drum Up Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan drum up adalah untuk menginspirasi dan mengembangkan semangat inovasi para calon inovator baik secara individu mapun kolektif. Maka materi ini didesain untuk menggugah urgensinitas dari inovasi mulai dari kebijakan, data, vidio inspirasi, urgensi lokus masing- masing, dan beberapa kendala mental blok dan solusinya serta
  • 20. 14 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i pernyatakaan komitmen. Berinovasi. Beberapa contoh materi sebagai berikut : Memberikan gambaran kebijakan
  • 21. 15 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Data Inovasi hasil Laboratorium Inovasi 2015 - 2017
  • 22. 16 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Menjelaskan agenda Progran Prioritas NAsional
  • 23. 17 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 24. 18 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Menjelaskan data, mengapa kita harus berinovasi
  • 25. 19 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Gap data antara yang ingin dicapai dan kondisi riilnya Contoh dengan vidio antara negara maju dengan inovasi dan negara dengan rutinitas
  • 26. 20 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Potensi dan Posisi Indoensia di lingkungan global
  • 27. 21 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 28. 22 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Data lokus Laboratorium Inovasi (Prestasi, Potensi dan Gap) Mental blok inovator ASN
  • 29. 23 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 30. 24 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 31. 25 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 32. 33 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Esensi inovasi administrasi negara adalah adanya kebaruan dalam pelaksanaan suatu tugas di sektor publik. Kebaruan sering dimaknai sebagai sesuai yang bersifat out of the box atau di luar kotak yang berarti sesuatu yang selama ini tidak pernah dipraktekkan. Tentu saja kebaruan-kebaruan tersebut muncul dari ide-ide kreatif dan proses berpikir kreatif, sehingga mampu meng-create, yaitu menciptakan sesuatu yang baru. Oleh karena itu, tahap diagnose perlu dimaknai sebagai proses memfasilitasi calon-calon inovator untuk memunculkan ide-ide inovasi mereka. Pada tahap diagnose ini, terdapat dua cara yang dapat ditempuh untuk membantu champion innovation memunculkan potensi mereka dalam melahirkan ide-ide inovasi, yaitu berbasis masalah dan berbasis non-masalah. Pada cara yang berbasis masalah, seorang inovator menemukan ide inovasi dengan berangkat dari adanya permasalahan yang ditemukan dalam organisasinya. Cara ini dapat dianalogkan dengan seorang dokter yang melakukan diagnose terhadap seorang pasien. Tentu dia terlebih dahulu harus menentukan jenis penyakit dan kemudian menentukan tindakan yang harus dilakukan. Kesalahan dalam mendiagnosa organisasi dapat mengakibatkan kesalahan dalam Diagnose
  • 33. 34 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i menentukan penyakit organisasi yang berujung pada tindakan yang diambil juga keliru sehingga membahayakan organisasi. Cara mendiagnosa organisasi berbasis masalah ini dilakukan dengan tiga tahapan kegiatan yang berurut, yaitu inovator terlebih dahulu harus mengendalikan dirinya, atau menata niatnya bahwa ide inovasi yang akan dimunculkan sesungguhnya untuk kepentingan publik dan bukan kepentingan dirinya atau kelompok tertentu, kemudian menentukan tingkat kinerja organisasi, dan terakhir menentukan intervensi atau tindakan yang akan diambil. Intervensi atau tindakan inilah yang harus mengandung ide-ide kreatif yang memiliki unsur kebaruan. Dalam menentukan tingkat kinerja organisasi diagnosa ini, calon inovator perlu menentukan kesenjangan dengan mendeskripsikan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan. Kesenjangan-kesenjangan tersebut bisa ditemukan pada unsur- unsur organisasi seperti output, proses, dan input organisasi. Berangkat dari kesenjangan tersebutlah, dapat dimunculkan ide-ide kreatif untuk menutup kesenjangan tersebut. Bahan- bahan tentang cara mendiagnosa organisasi berbasis masalah ini dapat dilihat pada Lampiran 2 pedoman ini. Kedua adalah cara mendiagnosa organisasi yang berbasis non- masalah. Ide inovasi dengan cara ini dimunculkan dengan menggunakan teknik atau template berpikir kreatif. Dengan teknik ini, seorang calon inovator dapat menemukan ide kreatif
  • 34. 35 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i secara langsung. Oleh karena itu, seorang calon inovator perlu menguasai teknik atau template tersebut. Beberapa template yang dapat dipergunakan adalah innovation shopping, analisis morfologi, berpikir terbalik, dan lain-lain. Lampiran 2 Pedoman ini memperlihatkan berbagai teknik dan template berpikir kreatif. Ide-ide inovasi yang dihasilkan baik melalui teknik mendiagnosa organisasi maupun melalui teknik template berpikir kreatif perlu dikomunikasikan dengan kepala daerah atau pimpinan puncak tempat laboratorium inovasi dilaksanakan. Persetujuan mereka terhadap ide-ide inovasi dibutuhkan untuk melanjutkan proses inovasi ke tahap berikutnya yaitu tahap design. Seorang champion innovation wajib menjadikan persetujuan pimpinan puncak sebagai persyaratan ke tahap design. Tujuan Tahap diagnose ini bertujuan untuk memfasilitasi champion innovation untuk menemukan ide inovasi, yaitu gagasan- gagasan yang mengandung unsur kebaruan. Oleh calon inovator, ide inovasi ini diyakini dapat meningkatkan kinerja organisasinya. Metode Untuk mencapai tujuan tahap diagnose, maka metode yang dipergunakan adalah workshop. Dengan metode ini, calon inovator akan bekerja, menggali potensi yang dimilikinya, dan
  • 35. 36 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i mengerahkan segala kompetensinya untuk menemukan ide-ide inovasi. Dalam workshop ini berbagai tool diperkenalkan untuk dipergunakan, yaitu: 1. Organizational diagnosis 2. Innovation shopping 3. Morphology analysis 4. Template/Fast idea generation Materi Diagnose Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan untuk memfasilitasi champion innovation untuk menemukan ide inovasi, yaitu gagasan-gagasan yang mengandung unsur kebaruan. Oleh calon inovator, ide inovasi ini diyakini dapat meningkatkan kinerja organisasinya. Maka materi ini didesain untuk tehnik mendiagnosa dan tehnik berfikir kreatif. Beberapa contoh materi sebagai berikut :
  • 36. 37 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Menjelaskan pengertian umum tentang diagnosa inovasi
  • 37. 38 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 38. 39 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 39. 40 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Menjelaskan Tool mendiagnosa,Area gap untuk meningkatkan kinerja dan tehnik berfikir kreatif
  • 40. 41 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 41. 42 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Contoh berfikir kreatif
  • 42. 43 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Seperti halnya tahap diagnose, tahap design ini juga bersifat teknis, yaitu bagaimana menuangkan ide inovasi ke dalam suatu rancangan rencana aksi yang detail. Oleh karena itu, desain inovasi sangat penting karena akan mendetailkan langkah- langkah mewujudkan ide inovasi yang sudah diperoleh. Dalam merencanakan inovasi yang dibutuhkan adalah menyusun rencana aksi inovasi. Tidak ada format baku untuk penulisan rencana aksi. Namun demikian, rencana aksi inovasi minimal mengandung: 1. Sejumlah langkah/kegiatan yang harus dilakukan untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan; 2. Siapa dan/atau dengan siapa langkah/kegiatan tersebut dilaksanakan; 3. Apa produk atau output setiap langkah/kegiatan tersebut; 4. Metode apa yang digunakan untuk menghasilkan output suatu kegiatan; 5. Kapan langkah/kegiatan tersebut dilaksanakan; 6. Di mana langkah/kegiatan tersebut dilaksanakan; Design
  • 43. 44 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i 7. Berapa biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan/langkah tersebut. Perlu diketahui oleh setiap champion innovation bahwa rencana aksi inovasi sarat dengan pengetahuan teknis baik yang bersifat administratif atau manajerial maupun yang bersifat substantif. Oleh karena itu, untuk memastikan keakuratan dari rencana aksi ini, seorang calon inovator perlu didampingi oleh pihak atau lembaga yang memiliki keahlian (expertise) di bidang substantif tersebut. Misalnya, seorang calon inovator yang akan berinovasi di sektor pertanian maka rencana aksinya perlu divalidasi oleh pihak atau lembaga yang memiliki keahlian di bidang pertanian. Di samping rencana aksi inovasi, seorang calon inovator perlu memetakan stakeholder dan menyusun strategi komunikasi untuk stakeholder. Hal ini tidak berlaku umum, namun hanya pada inovasi tertentu terutama yang memiliki stakeholder eksternal atau yang di luar jangkauan kewenangan calon inovator. Tujuan utama pemetaan stakeholder ini adalah sebagai alat bantu bagi calon inovator dalam menyusun strategi komunikasi terutama kepada stakeholder yang tidak diuntungkan oleh suatu inovasi. Stakeholder seperti ini memiliki kecenderungan resistensi yang tinggi terhadap inovasi dan karena itu kemungkinan besar akan menolak inovasi tersebut. Oleh karena itu, seorang champion innovation perlu menguasai teknik membangun koalisi yaitu kemampuan menyusun strategi
  • 44. 45 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i komunikasi yang tepat untuk menggiring (framing) stakeholder tertentu yang menolak inovasi menjadi menerima inovasi. Bahan pemetaan stakeholder pada Lampiran 3 dalam pedoman dapat dipergunakan untuk memetakan stakeholder. Rencana aksi inovasi dan pemetaan stakeholder (jika dibutuhkan) juga perlu terus dikomunikasikan dengan pimpinan puncak (Bupati, Walikota, Gubernur, Pimpinan Tinggi) untuk mendapat persetujuan. Jika sudah disetujui, maka proses inovasi dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu tahap deliver atau pelaksanaan inovasi. Tujuan Tahap design inovasi bertujuan untuk menghasilkan rencana aksi inovasi, termasuk pemetaan stakeholder berikut strategi komunikasinya jika diperlukan. Metode Untuk menghasilkan rencana aksi dan/atau pemetaan stakeholder, maka tahap design inovasi ini menggunakan metode workshop. Dengan metode ini, calon inovatorlah yang akan bekerja membuat rencana aksi tersebut. Champion innovation bertugas memfasilitasi mereka dengan
  • 45. 46 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghasilkan rencana aksi dan/atau pemetaan stakeholder. Materi Design Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan untuk memfasilitasi untuk untuk menghasilkan rencana aksi inovasi. Maka materi ini didesain untuk membuat rencana aksi inovasi. Beberapa contoh materi sebagai berikut :
  • 46. 47 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 47. 48 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 48. 49 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 49. 50 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Tahap deliver atau tahap pelaksanaan inovasi merupakan tahap yang memiliki waktu yang cukup panjang. Jumlah kegiatan/langkah dan lamanya waktu pelaksanaan setiap kegiatan/langkah berkontribusi terhadap jangka waktu pelaksanaan suatu inovasi. Mungkin ada inovasi yang membutuhkan waktu beberapa bulan, satu tahun, bahkan beberapa tahun. Seorang champion innovation pelaksanaan suatu inovasi tidak menjadi masalah. Calon inovator perlu diberi kebebasan untuk menentukan waktu penyelesaian pelaksanaan rencana aksi sesuai kebutuhan waktu yang diperlukan. Tahap deliver ini diawali dengan pelaksanaan launching atau peluncuran pelaksanaan inovasi. Bentuk kegiatannya bisa bersifat formal seremonial namun bisa juga bersifat informal. Jika berbentuk formal seremonial, seorang champion innovation perlu memastikan penanda apa yang dipergunakan untuk menyatakan bahwa inovasi sudah mulai diluncurkan. Penandanya bisa bervariasi mulai dari pemukulan gong, penandatanganan rencana aksi, pengetukan palu, dan lain- lain. Intinya adalah acara tersebut menginformasikan kepada berbagai pihak bahwa inovasi sudah mulai dilaksanakan. Deliver
  • 50. 51 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Untuk beberapa instansi tertentu, bisa saja peluncuran inovasi ini dikaitkan dengan kinerja calon inovator sehingga dapat menjadi kontrak kinerja antara pimpinan puncak dengan calon inovator. Dengan demikian, acara peluncuran inovasi dapat berupa acara penandatangan kontrak kinerja. Format kontrak kinerja yang dipergunakan hendaknya diserahkan kepada pihak yang melaksanakan inovasi. Selain peluncuran inovasi, dalam masa deliver ini, seorang champion innovation juga perlu melakukan monitoring terhadap pelaksanaan setiap langkah/kegiatan. Dengan menggunakan rencana aksi, seorang champion innovation perlu memantau progres pelaksanaan dari masing-masing langkah/kegiatan. Tujuan utama kegiatan monitoring ini adalah untuk memastikan inovator tetap disiplin melaksanakan langkah-langkah yang sudah direncanakan. Instrumen monitoring menggunakan instrumen rencana aksi yang sudah terisi lengkap sebagaimana terlihat pada Tabel 1 sehingga champion innovation cukup melakukan check dan recheck terhadap implementasi rencana aksi tersebut. Setiap permasalahan yang menyebabkan perlambatan atau bahkan kemandekan pelaksanaan inovasi perlu diatasi oleh champion innovation. Champion inovation perlu menyadari bahwa pada umumnya permasalahan dapat bersumber dari dimensi soft inovasi, yaitu willingness to innovate mengendor, sehingga semangat untuk mengerjakan inovasi menjadi menurun. Di samping itu, permasalahan juga bersumber dari
  • 51. 52 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i ability to innovate yaitu inovator tidak memiliki pengetahuan (manajerial atau substantif) yang cukup untuk melaksanakan inovasi. Melalui kegiatan monitoring, champion innovation seyogianya dapat memahami sumber permasalahan dan memberikan solusi yang tepat. Kegiatan monitoring dapat dilakukan melalui pemantauan jarak jauh dengan menggunakan teknologi informasi melalui situs inovasi Lembaga Administrasi Negara. Jika diperlukan, pemantauan juga dapat dilakukan dengan memonitor pelaksanaan inovasi secara langsung di lapangan. Tujuan Tahapan deliver bertujuan untuk melaksanankan inovasi sesuai dengan rencana aksi yang telah didesain. Pelaksanaan inovasi diawali dengan peluncuran inovasi dan dilanjutkan dengan monitoring untuk mengetahui berbagai kendala dan hambatan dalam implementasi inovasi serta memastikan pelaksanaan inovasi tetap berjalan hingga inovasi selesai. Metode Selama deliver terdapat dua kegiatan utama yaitu peluncuran pelaksanaan inovasi dan monitoring inovasi. Peluncuran pelaksanaan inovasi dilakukan dengan acara seremonial yang dapat bersifat formal maupun informal. Sedangkan monitoring dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung
  • 52. 53 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i dilakukan antara lain dengan observasi dan survei lapangan. Sedangkan monitoring secara tidak langsung dilihat dengan berbagai media online. Materi Deliver Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan untuk memfasilitasi untuk untuk menghasilkan rencana aksi inovasi. Maka materi ini didesain untuk untuk melaksanankan inovasi sesuai dengan rencana aksi yang telah didesain. Pelaksanaan inovasi diawali dengan peluncuran inovasi dan dilanjutkan dengan monitoring untuk mengetahui berbagai kendala dan hambatan dalam implementasi inovasi. Beberapa contoh materi sebagai berikut : Pengertian umum
  • 53. 54 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Contoh one slide one innovation pada saat launching inovasi
  • 54. 55 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 55. 56 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Monitoring inovasi
  • 56. 57 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i menjelaskan instrumen monitoring
  • 57. 58 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 58. 59 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Untuk mengumumkan kepada stakeholder termasuk kepada masyarakat, seorang inovator perlu melaporkan kegiatan inovasi yang telah dilakukan. Kegiatan ini disebut display dan merupakan salah satu bentuk akuntabilitas inovator kepada publik. Di samping itu, kegiatan display dimaksudkan sebagai ajang show off, blow your own trumpet, pengumuman kepada dunia luar bahwa Anda sebagai inovator sudah berbuat sesuatu untuk kepentingan publik. Dalam kegiatan ini, inovator memamerkan proses inovasi yang dilakukan. Jika memungkinkan, kegiatan ini juga memamerkan hasil inovasi apabila inovasi telah selesai dilaksanakan. Kegiatan display dapat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti pameran, festival, maupun seminar. Lalu apa saja yang dipamerkan atau ditampilkan dan bagaimana cara melakukannya? Seorang champion innovation perlu memastikan bahwa inovator melakukan pendokumentasian yang lengkap terutama dalam bentuk gambar atau foto. Inovator perlu memamerkan bagaimana kondisi awal sebelum iovasi dilakukan, kondisi setelah inovasi Display
  • 59. 60 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i dilakukan atau kondisi akhir setelah inovasi, dan milestones atau langkah yang ditempuh untuk mewujudkan inovasi. Untuk membuat kegiatan display lebih semarak, champion innovation dapat menambahkan kegiatan penilaian hasil inovasi dengan menghadirkan juri yang akan menentukan inovator mana yang menjadi pemenang. Dalam penjurian ini, dua kriteria perlu dipertimbangkan yaitu kebaruan yang terkandung dalam suatu inovasi dan keluasaan manfaat yang ditimbulkannya. Efektivitas kegiatan display tentu ditentukan oleh banyak jumlah pengunjung dan luasnya kegiatan tersebut diekspose di media. Oleh karena itu, inovator perlu mengundang sebanyak mungkin stakeholder untuk mengunjungi kegiatan display ini, dan menghadirkan sebanyak mungkin media untuk meliputnya. Model berinovasi 5D yang berisi lima langkah dalam melaksanakan laboratorium inovasi administrasi yaitu drum up, diagnose, design, deliver, dan display merupakan model yang diperkenalkan oleh Lembaga Administrasi Negara dalam berinovasi di sektor publik. Seorang champion innovation perlu menguasai model ini terlebih dahulu sebelum turun ke lapangan melakukan fasilitasi atau pendampingan ke instansi pemerintah (pusat dan daerah) untuk melaksanakan kegiatan laboratorium inovasi.
  • 60. 61 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Model berinovasi 5D ini adalah jawaban konkret untuk memecahkan dua tantangan utama dalam berinovasi di sektor publik yaitu willingnes to inovate dan ability to innovate. Model berinovasi 5D diyakini dapat membuat pejabat instansi pemerintah dari tidak menyukai inovasi menjadi menyukai inovasi, melakukan inovasi, dan memiliki inovasi di instansi yang dipimpinnya. Untuk menjangkau pelaksanaan laboratorium inovasi ke seluruh instansi pemerintah mulai dari kementerian, lembaga, provinsi, kota dan kabupaten, kecamatan, bahkan kelurahan dan desa, Lembaga Administrasi Negara saat ini sedang membangun sistem pengelolaan laboratorium inovasi dengan menjadikan model berinovasi 5D sebagai inti yang akan menggerakkan sistem tersebut. Dimulai dari Lembaga Administrasi Negara di mana para innovation master bekerja akan membentuk tim champion inovation di setiap Pemerintah Provinsi, Kementerian, dan Lembaga. Para champion innovation inilah yang akan menggunakan model berinovasi 5D untuk membimbing para innovation practitioner melakukan inovasi di kabupaten/kota dan unit organisasinya masing-masing. Dengan demikian, arus inovasi diharapkan akan lebih masif menjangkau seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah di Indonesia. Tentu saja model berinovasi 5D beserta sistem pengelolaan laboratorium inovasi tersebut perlu diperlakukan sebagai model berinovasi yang dinamis. Pandangan kritis perlu terus diberikan
  • 61. 62 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i agar kinerja model berinovasi ini dapat lebih di tingkatkan lagi dimasa-masa mendatang. Oleh karena itu, segala jenis kritikan konstruktif yang disampaikan akan kami apresiasi setinggi- tingginya. Tujuan Tujuan dari festival inovasi adalah untuk memperkenalkan, mensosialisasikan, dan mendapatkan masukan stakeholders mengenai inovasi yang telah dilakukan sehingga ke depannya, inovasi dapat dilanjutkan dan dikembangkan menjadi lebih baik. Metode Kegiatan display dilakukan antara lain melalui pameran inovasi, festival inovasi, seminar inovasi, atau gabungan dua atau ketiga hal ini. Materi Display Sebagaimana telah dijelaskan diatas, tujuan untuk memfasilitasi untuk untuk menghasilkan rencana aksi inovasi. Maka materi ini didesain untuk untuk melaksanankan inovasi sesuai dengan rencana aksi yang telah didesain. Pelaksanaan inovasi diawali dengan peluncuran inovasi dan dilanjutkan dengan monitoring untuk memperkenalkan, mensosialisasikan, dan mendapatkan
  • 62. 63 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i masukan stakeholders mengenai inovasi yang telah dilakukan. Beberapa contoh materi sebagai berikut : Menjelaskan pengertian umum tentang display
  • 63. 64 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 64. 65 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 65. 66 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Untuk meningkatkan efektifitas penyelenggaraan program prioritas nasional sehingga mampu mencapai tujuan dan manfaat yang telah ditetapkan, maka dibutuhkan manual praktis untuk memahami setiap tahapan, aktifitas, peran dan waktu pelaksanaannya. Lokus Pronas Lab. Inovasi Tahun 2018 Penetapan lokus Laboratorium Inovasi sesuai dengan arahan Kementerian Perencanaan Nasional sebagai berikut: 1. Kota Jayapura – Provinsi Papua 2. Kota Sorong – Provinsi Papua Barat 3. Kabupaten Tidore – Provinsi Maluku Utara 4. Kabupaten Belu – Provinsi Nusa Tenggara Timur 5. Kabupaten Dompu – Provinsi Nusa Tenggara Barat 6. Kabupaten Minahasa Utara – Provinsi Sulaweai Utara 7. Kabupaten Wakatobi – Provinsi Sulawesi Tenggara 8. Kabupaten Mentawai – Provinsi Sumatera Barat 9. Kabupaten Kota Waringin Timur – Provinsi Kalimantan Tengah 10. Kabupaten Tanah Bumbu – Provinsi Kalimantan Selatan 11. Kabupaten Aru – Provinsi Maluku Manual Praktis Pelaksanaan Program Prioritas Nasional 2018
  • 66. 67 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Agenda Tahun 2018 NO. LOKUS TAHAP I TAHAP II TAHAP III Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt 1 Kota Jayapura 2 Kota Sorong 3 Kabupaten Tidore 4 Kabupaten Belu 5 Kabupaten Dompu 6 Kabupaten Minahasa Utara 7 Kabupaten Wakatobi 8 Kabupaten Mentawai 9 Kabupaten Kota Waringin Timur 10 Kabupaten Tanah Bumbu
  • 67. 68 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i 11 Kabupaten Aru Rundown Tahapan Pelaksanaan (Tahap I) Jam Kegiatan Penanggung Jawab / Narasumber Keterangan HARI 1 Berangkat HARI 2 08.00 – 09.00 Registrasi Team PIC 09.00 – 09.10 Pembukaan Acara: - Menyayikan Lagu Indonesia Raya - Doa MC
  • 68. 69 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i 09.10 – 09.25 Sambutan Kepala Daerah Panitia Daerah Kepala Daerah 09.25 – 09.40 Sambutan Perwakilan LAN Team PIC Kepala LAN / Deputi / Kapus 09.40 - 10.00 Cofee Break Panitia Daerah 10.00 - 11.00 Drum Up Deputi / Kapus 11.00 – 12.00 Diagnose Kapus / Peneliti Madya 12.00 – 13.00 Design Kapus / Peneliti Madya 13.00 – 14.00 Ishoma 14.00 – 16.00 Diskusi di SKPD masing-masing
  • 69. 70 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i HARI 3 08.00 – 10.00 Diskusi di SKPD masing-masing 10.00 – 11.00 Konsultasi Ide dan Rencana Aksi Team PIC & Team Daerah 5-8 SKPD 11.00 – 12.00 Konsultasi Ide dan Rencana Aksi Team PIC & Team Daerah 5-8 SKPD 12.00 – 13.00 Ishoma 13.00 – 14.00 Konsultasi Ide dan Rencana Aksi Team PIC & Team Daerah 5-8 SKPD 14.00 – 15.00 Konsultasi Ide dan Rencana Aksi Team PIC & Team Daerah 5-8 SKPD 15.00 – 16.00 Konsultasi Ide dan Rencana Aksi Team PIC & Team Daerah 5-8SKPD HARI 4
  • 70. 71 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i 09.00 – 10.00 Konsultasi Ide dan Rencana Aksi Team PIC & Team Daerah 5-8 SKPD 11.00 – 12.00 Konsultasi Ide dan Rencana Aksi Team PIC & Team Daerah 5-8 SKPD 12.00 – 13.00 Ishoma 13.00 – 16.00 - Analisa Ide Inovasi / Sinkronisasi - Pembuatan Laporan Team PIC & Team Daerah HARI 5 Perjalanan Pulang Rundown Tahapan Pelaksanaan (Tahap II)
  • 71. 72 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Jam Kegiatan Penanggung Jawab / Narasumber Keterangan HARI 1 Berangkat HARI 2 08.00 – 09.00 Registrasi Team PIC 09.00 – 09.30 Pembukaan Acara Launching: - Hiburan (Kesenian Daerah) MC Coffee break (snack) 09.30 – 10.30 Laporan dari Panitia Team PIC Membacakan seluruh deskripsi ide inovasi dengan tambahan PPT dan video 10.30 – 10.45 Sambutan Kepala Daerah Panitia Daerah Kepala Daerah
  • 72. 73 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i 10.45 – 11.00 Sambutan Perwakilan LAN Team PIC Kepala LAN / Deputi / Kapus 11.00 - 11.30 Seremonial Launcing Ide Inovasi Panitia Daerah Acara simbolik (pemukulan gong, alat tradisional, dll) 11.30 - 12.00 - Penandatanganan Peraturan Kepada Daerah tentang Inovasi Pemda tahun 2018 - Penandatanganan Perjanjian Kinerja Inovasi Panitia Daerah Antara Kepala Daerah dan Kepala SKPD, disaksikan oleh perwakilan LAN 12.00 – 13.00 Ishoma 13.00 – 14.00 Pemaparan Materi Deliver (Monitoring) Peneliti Madya 14.00 – 16.00 Pemaparan Materi Display dan Pendokumentasian Peneliti Madya HARI 3
  • 73. 74 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i 08.00– 16.00 - Konsultasi Implementasi Inovasi - Pembuatan Laporan Kegiatan Team PIC dan Daerah HARI 4 Perjalanan Pulang Rundown Tahapan Pelaksanaan (Tahap III) Jam Kegiatan Penanggung Jawab / Narasumber Keterangan HARI 1 Berangkat HARI 2 09.00 – 12.00 Paparan Progres Inovasi Team PIC @ paparan inovasi maks. 10 menit, dibuat 2
  • 74. 75 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i kelompok, dibuatkan jadwal paparan 12.00 – 13.00 Ishoma 13.00 – 16.00 Paparan Progres Inovasi Team PIC @ paparan inovasi maks. 10 menit, dibuat 2 kelompok, dibuatkan jadwal paparan HARI 3 08.00 – 16.00 Kunjungan Lapangan Team Daerah Team dibagi 2 kelompok HARI 4 08.0 – 16.00 - Kunjungan Lapangan - Pembuatan Laporan Team Daerah Team dibagi 2 kelompok HARI 5 Perjalanan Pulang Peran LAN dan Pemda Rekapitulasi
  • 75. 76 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i No. Aktivitas Tahap Penanggung Jawab Keterangan D1 D2 D3 D4L D4M D5 LAN Pemda 1. Pembuatan Materi v v v v v Tim INTAN 2. Penyampaian Materi v v v v v Deputi / Kapus / Peneliti Madya 3. Penyiapan Daftar Hadir v v v v v v v Tim Administrasi PIC 4. Konsumsi Peserta v v v v v v v v Konsumsi disediakan oleh LAN dan tambahan oleh Pemda 5. Penyediaan Ruang (Perlengkapan acara LCD, Proyektor, Sound System, Alat Pembukaan Acara) v v v v v v v Disesuaikan dengan jumlah peserta
  • 76. 77 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i 6. Backdrop Acara v v v v LAN (Desain), PEMDA (Cetak) 7. Undangan Peserta v v v 8. Susunan Acara v v v v Penyediaan Sambutan Masing-masing 9. Penggandaan Materi v v v v v Penggandaan bahan Launching D4L 10. Pemberian Sovenir (Plakat, Buku, dll) v v v 11. Dokumentasi (Foto, video) v v v v v v v v Humas Pemda / Media Lokal 12. Dokumentasi Ide Inovasi v v v v v Rencana Aksi D3, Hasil Monitoring D4. 13. Pembuatan Log Book v v v v v Tim INTAN
  • 77. 78 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i 14. Pembuatan Jadwal Konsultasi v v v v v Jadwal paparan D4M 15. Konsultasi Team Inovasi v v v v Team Pemda diwakili oleh OPD yang membidangi Litbang / Team Inovasi Daerah 16. Bahan Launching Ide dan Rencana Aksi Inovasi (Power Point, Video) v v v Tim PIC dan Pemda diwakili oleh OPD yang membidangi Litbang / TIM Inovasi Daerah 17. Pembuatan peraturan Kepala Daerah dan perjanjian kinerja v v 18. Surat Perjanjian Inovasi Kepala OPD, Kepala v v v Kepala LAN / Deputi / Sestama / Pemda
  • 78. 79 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Daerah, Perwakilan LAN 19. Hiburan (Kesenian Daerah) v v 20. Pembuatan Instrumen Monitoring v v Team INTAN 21. Teknis Monitoring v v Team PIC 22. Kunjungan Lapangan Inovasi v v v Team PIC dan Pemda diwakili oleh OPD yang membidangi Litbang / Team Inovasi Daerah 23. Desain Pameran dan Expo Inovasi v v v Team PIC dan Pemda diwakili oleh OPD yang membidangi Litbang / Team Inovasi Daerah
  • 79. 80 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i 24. Pelaksanaan Pameran atau Expo Inovasi v v Team PIC dan Pemda diwakili oleh OPD yang membidangi Litbang / Team Inovasi Daerah 25. Dokumentasi Ide Inovasi Tahap dokumentasi v v Buku Story Line / Deskripsi Inovasi oleh TIM PIC dan Pemda diwakili oleh OPD yang membidangi Litbang / TIM Inovasi Daerah Peran LAN dan Pemda Detail TAHAP AKTIVITAS PENANGGUNG JAWAB KETERANGAN LAN PEMDA
  • 80. 81 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i KUNJUNGAN I D1 (Drum-Up)  Pembuatan Materi Drum-Up V Tim Intan  Penyampaian Materi Drum-Up V Deputi / Kapus / Peneliti Madya  Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC  Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN dan tambahan oleh Pemda  Penyediaan Ruang Pertemuan (Perlengkapan acara LCD, Proyektor, Sound System, Alat Pembukaan Acara) V Disesuaikan dengan jumlah peserta  Backdrop Acara V V LAN (Desain), PEMDA (Cetak)  Undangan Peserta V -  Susunan Acara V V Penyediaan Sambutan Masing- masing  Penggadaan Materi V -  Pemberiaan Sovenir (Plakat, Buku, dll) V V -  Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal
  • 81. 82 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i D2 (Diagnose)  Pembuatan Materi Diagnose V Tim Intan  Penyampaian Materi Diagnose V TIM PIC  Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC  Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN dan tambahan oleh Pemda  Penyediaan Ruang Pertemuan/ Ruang rapat / Kelas (Perlengkapan acara LCD, Proyektor, Sound System) V Disesuaikan dengan jumlah peserta  Penggadaan Materi V -  Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal  Dokumentasi Ide Inovasi V V -  Pembuatan Log Book V Tim Intan  Pembuatan Jadwal Konsultasi V V -  Konsultasi TIM Inovasi V V - D3 (Desain)  Pembuatan Materi Desain V Tim Intan  Penyampaian Materi Desain V TIM PIC
  • 82. 83 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i  Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC  Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN dan tambahan oleh Pemda  Penyediaan Ruang Pertemuan/ Ruang rapat / Kelas (Perlengkapan acara LCD, Proyektor, Sound System) V Disesuaikan dengan jumlah peserta  Penggadaan Materi V -  Pembuatan Log Book V Tim Intan  Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal  Dokumentasi Rencana Aksi Inovasi V V -  Tim Notulensi Klinik Konsultasi V V TIM Pemda diwakili oleh OPD yang membidangi Litbang / TIM Inovasi Daerah  Pembuatan Log Book V Tim Intan  Pembuatan Jadwal Konsultasi V - KUNJUNGAN II
  • 83. 84 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i D4(Deliver, Launching)  Bahan Launching Ide dan Rencana Aksi Inovasi (Power Point, Video) V V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh OPD yang membidangi Litbang / TIM Inovasi Daerah  Pembuatan peraturan kepala darah dan perjanjian kinerja V  Surat Perjanjian Inovasi Kepala OPD, Kepala Daerah, Perwakilan LAN V V Kepala LAN / Deputi / Sestama / Pemda  Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC  Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN dan tambahan oleh Pemda  Penyediaan Ruang Pertemuan (Perlengkapan acara LCD, Proyektor, Sound System, Alat Pembukaan Acara) V Disesuaikan dengan jumlah peserta  Backdrop Acara V V LAN (Desain), PEMDA (Cetak)  Pembuatan Log Book V Tim Intan  Undangan Peserta V -  Susunan Acara V V Penyediaan Sambutan Masing- masing
  • 84. 85 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i  Hiburan (Kesenian Daerah) V  Penggadaan Bahan Launching V -  Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal KUNJUNGAN III D4 (Monitoring)  Pembuatan Instrumen Monitoring V Tim Intan  Teknis Monitoring V TIM PIC  Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC  Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN dan tambahan oleh Pemda  Penyediaan Ruang rapat / Kelas (Perlengkapan acara LCD, Proyektor, Sound System) V Paparan Progres Inovasi  Paparan Progres Inovasi V V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh OPD yang membidangi Litbang / TIM Inovasi Daerah  Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal  Dokumentasi Hasil Monitoring V V -
  • 85. 86 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i  Pembuatan Log Book V Tim Intan  Jadwal Paparan V -  Kunjungan Lapangan Inovasi V V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh OPD yang membidangi Litbang / TIM Inovasi Daerah D5 (Display)  Pembuatan Materi Display V Tim Intan  Penyampaian Materi Display V TIM PIC  Penyiapan Daftar Hadir V Tim Administrasi PIC  Konsumsi Peserta V V Konsumsi disediakan oleh LAN dan tambahan oleh Pemda  Penyediaan Ruang Pertemuan (Perlengkapan acara LCD, Proyektor, Sound System) V Disesuaikan dengan jumlah peserta  Penggadaan Materi V -  Pembuatan Log Book V Tim Intan  Dokumentasi (Foto, Video) V V Humas Pemda / Media Lokal
  • 86. 87 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i  Desain Pameran atau Expo Inovasi V V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh OPD yang membidangi Litbang / TIM Inovasi Daerah  Pelaksanaan Pameran atau Expo Inovasi V Tim PIC dan Pemda diwakili oleh OPD yang membidangi Litbang / TIM Inovasi Daerah Dokumentasi  Dokumentasi Inovasi V V Buku Story Line / Deskripsi Inovasi oleh TIM PIC dan Pemda diwakili oleh OPD yang membidangi Litbang / TIM Inovasi Daerah
  • 87. 88 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Logbook Labinov Log Book merupakan cacatan rekam perjalanan mulai dari penggagasan ide inovasi sampai implementasi invoasi. Cacatan ini dibuat oleh seluruh kosultan / pendamping inovasi. Pengayaan Log Book daapa ditambahkan dengan data-data sekunder / foto / video, dll.
  • 88. 89 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Buku Catatan Harian (Log Book) Lab Inovasi Program Prioritas Nasional Tahun 2018 Unit Penanggung Jawab: INTAN / PIPEL / PIKSA / P2IPK* Pemda : ______________________________ SKPD : ______________________________ Tanggal / Hari : ______________________________ Tahapan : Drum Up / Diagnose / Design / Deliver / Display / Documentation* No. Ide Inovasi Catatan Kemajuan Konsultasi Ket. 1. ____(Nama)____ (Paraf) 2. ____(Nama)____ (Paraf) 3. ____(Nama)____ (Paraf) ___________, ____ / ____ / 20__ Konsultan (____________________________) Catatan Khusus / Tambahan:
  • 89. 90 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 90. 91 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 91. 92 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i
  • 92. 93 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i Model berinovasi 5D yang berisi lima langkah dalam melaksanakan laboratorium inovasi administrasi yaitu drum up, diagnose, design, deliver, dan display merupakan model yang diperkenalkan oleh Lembaga Administrasi Negara dalam berinovasi di sektor publik. Seorang champion innovation perlu menguasai model ini terlebih dahulu sebelum turun ke lapangan melakukan fasilitasi atau pendampingan ke instansi pemerintah (pusat dan daerah) untuk melaksanakan kegiatan laboratorium inovasi. Untuk menjangkau pelaksanaan laboratorium inovasi ke seluruh instansi pemerintah mulai dari kementerian, lembaga, provinsi, kota dan kabupaten, kecamatan, bahkan kelurahan dan desa, Lembaga Administrasi Negara saat ini sedang membangun sistem pengelolaan laboratorium inovasi dengan menjadikan model berinovasi 5D sebagai inti yang akan menggerakkan sistem tersebut. Tentu saja model berinovasi 5D beserta sistem pengelolaan laboratorium inovasi tersebut perlu diperlakukan sebagai model berinovasi yang dinamis. Pandangan kritis perlu terus diberikan agar kinerja model berinovasi ini dapat lebih di tingkatkan lagi dimasa-masa mendatang. Oleh karena itu, segala jenis kritikan konstruktif yang disampaikan akan kami apresiasi setinggi- tingginya. PENUTUP
  • 93. 94 | P e d o m a n P e n y e l e n g g a r a a n L a b o r a t o r i u m I n o v a s i