SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 43
MODUL
RINGKASAN MATERI FISIKA
SMP KELAS 8
Oleh :
Sulistiyo wibowo
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
elektron
Standar Kompetensi :
4. Menjelaskan konsep partikel materi
Kompetensi Dasar :
4.1. Menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul
4.2. Menghubungkan konsep atom, ion, dan molekul dengan produk kimia sehari-hari
4.3. Membandingkan molekul unsure dan molekul senyawa
A. ATOM
1. Perkembangan Teori Atom
a. Leukippos dan Demokritos berpendapat :
 Atom adalah bagian terkecil dari suat benda yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
b. John Dalton :
 Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat
 Atom-atom dari unsur yang sama memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang sama,
sedangkan atom-atom dari unsur yang berlainan memiliki sifat yang berlainan pula
 Atom-atom dapat berikatan secara kimia membentuk sebuah molekul
 Atom-atom dalam molekul memiliki perbandingan yang tetap
c. J.J. Thompson
 Atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan pada tempat-tempat tertentu di
dalam bola itu tersebar elektron yang bermuatan negatif
d. E. Rutherford
 Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekelilingnya beredar elektron -
elektron yang bermuatan negatif
inti
elektron
+
-
-
-
RINGKASAN
BAB 1
ATOM, ION, DAN MOLEKUL
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
e. Rutherford – Niels Bohr
 Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekelilingnya beredar elektron -
elektron yang bermuatan negatif.
 Elektron-elektron bergerak mengelilingi inti dalam lintasan tertentu tanpa menyerap
atau memancarkan energi.
 Elektron dapat berpindah ke lintasan yang lebih tinggi jika menyerap energi dan
sebaliknya elektron dapat berpindah ke lintasan yang lebih rendah bila
memancarkan/melepaskan energi
2. Struktur Atom
a. Bagian-bagian atom
1. Inti atom
Inti atom terdiri dari dua macam partikel : proton dan neutron. Proton bermuatan
listrik positif sedangkan neutron tidak bermuatan (netral)
2. Elektron
Jauh di luar inti atom terdapat elektron-elektron yang beredar mengelilingi inti.
Elektron ini bermuatan listrik negatif
b. Atom Hidrogen
Hidrogen merupakan unsur yang paling sederhana susunan atomnya karena hanya
terdiri dari satu inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh satu elektron yang
bermuatan negatif.
c. Atom Helium
Inti atom Helium terdiri dari 2 proton dan 2 neutron dan disekelilingnya beredar 2
elektron
Massa atom Helium 4 kali lebih besar daripada massa atom Hidrogen
Proton
elektron
+
-
elektron
Proton
Neutron
+
+
-
-
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
B. ION
Ion adalah atom atau gabungan beberapa atom (gugus atom) yang bermuatan listrik.
Pada dasarnya sebuah atom memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron)
dalam jumlah yang sama banyak sehingga atom bersifat netral atau tidak bermuatan listrik.
Akan tetapi, karena berbagai sebab, dapat terjadi ketidakseimbangan muatan sehingga atom
tersebut menjadi bermuatan listrik.
a. Ion positif (kation) terjadi jika sebuah atom melepaskan satu atau lebih elektron.
Contoh :
b. Ion negatif (anion) terjadi jika sebuah atom mendapat tambahan satu atau lebih
elektron
Contoh :
Contoh Beberapa ion
No. Ion Monoatomik Ion Poliatomik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ion Natrium Na
+
Ion Klorida Cl
-
Ion Kalsium Ca
2+
Ion Kalium K
+
Ion Magnesium Mg
2+
Ion Seng Zn
2+
Ion Oksida O
2-
on sulfat SO4
2-
Ion Sulfit SO3
2-
Ion Carbonat CO3
2-
Ion fosfat PO4
3-
Ion Nitrat NO3
-
Ion Nitrit NO2
-
Ion Hidroksida OH -
+
-
+
Ion Hidrogen ( H +
)Atom Hidrogen ( H )
menjadi
tambahan satu
elektron
Atom Chlor ( Cl ) Ion ( Cl
-
)
inti
+
inti
+
menjadi
Elektron
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Ion positif dan ion negatif dapat saling berikatan secara kimia membentuk suatu senyawa.
Contoh :
Na+
+ Cl -
NaCl (garam dapur)
2H+
+ SO4
2-
H2SO4 (asam sulfat/air akki)
C. MOLEKUL
Molekul adalah gabungan dua atau lebih atom melalui ikatan kimia. Berdasarkan unsur
penyusunnya, molekul dapat dibedakan menjadi :
a. Molekul unsur yaitu molekul yang terbentuk dari atom -atom unsur yang sama.
Contoh :
 H2 (gas Hidrogen), terbentuk dari 2 atom Hidrogen.
 O2 (gas Oksigen), terbentuk dari 2 atom Oksigen.
 N2 (gas Nitrogen), terbentuk dari 2 atom Nitrogen
b. Molekul senyawa yaitu molekul yang terbentuk dari atom–atom unsur yang berbeda.
Contoh :
 H2O (air), terbentuk dari 2 atom Hidrogen dan 1 atom Oksigen.
 CO2 (Karbon dioksida), terbentuk dari 1 atom Karbon dan 2 atom Oksigen
 CO (Karbon monoksida), terbentuk dari 1 atom Karbon dan ! atom Oksigen
 H2SO4 (Asam Sulfat /air akki), terbentuk dari 2 atom Hidrogen, 1 atom Sulfur,
dan 4 atom Oksigen
http://pakgurufisika.blogspot.com
K2310088@gmail.com
Standar Kompetensi
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi dasar
5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada suatu benda
yang dikenai gaya
5.2. Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupn
sehari-hari
Pengertian Gaya
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat menyebabkan perubahan gerak benda atau
perubahan bentuk dan ukuran benda.
Gaya merupakan besaran vektor karena memiliki besar (nilai) dan arah. Jika kita menyatakan
gaya, maka kita harus menyatakan berapa besarnya dan ke mana arahnya.
Besar gaya dapat diukur dengan menggunakan neraca pegas atau dinamometer. Satuan gaya
dalam SI adalah Newton (N).
Gaya dapat dilukiskan sebagai garis berarah (anak panah). Panjang anak panah menunjukkan
besar gaya, dan arah panah menunjukkan arah gaya.
O A
O = titik pangkal atau titik tangkap gaya
A = ujung atau terminus
F = nama/lambang gaya
Contoh :
Lukislah gaya A dan B jika diketahui : A besarnya 20 N arah ke kanan mendatar sedangkan
B besarna 8 N arah kekiri mendatar!
F
RINGKASAN
BAB 2
GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA
http://pakgurufisika.blogspot.com
K2310088@gmail.com
Jawab :
Untuk melukiskan gaya A dan B tersebut kita dapat pilih misalnya skala 1 cm untuk
mewakili besar gaya 4 N
sehingga kita buat panjang A = 5 cm dan panjang B = 2 cm
A = 20 N B = 8 N
Berdasarkan kesepakatan ditetapkan bahwa :
 Gaya bernilai positif jika arahnya ke kanan dan bernilai negatif jika arahnya ke kiri
 Untuk arah vertikal, gaya bernilai positif jika arahnya ke atas dan bernilai negatif jika
arahnya ke bawah.
Berdasarkan penyebabnya, gaya dapat dibedakan menjadi :
Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua buah benda yang saling bergesekan.
Arah gaya gesekan selalu berlawanan dengan arah gerak benda sehingga gaya gesekan
bersifat menghambat gerak benda.
Gaya gesekan yang bekerja pada benda saat benda belum bergerak disebut gaya gesek statis
sedangkan gaya gesek yang bekerja saat benda bergerak disebut gaya gesek kinetis.
Hubungan antara gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis :
Fs maksimum adalah gaya gesek pada saat benda tepat akan mulai bergerak
Fs maks > Fk
 gaya pegas
 gaya otot
 gaya mesin
 gaya gesekan
 gaya magnet
 gaya listrik
 gaya nuklir
 gaya gravitasi
Arah gaya gesek
Arah gerak
F
gaya gesek
http://pakgurufisika.blogspot.com
K2310088@gmail.com
Gaya gesekan ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan.
Contoh gaya gesekan yang menguntungkan :
 gaya gesekan antara roda ban mobil dengan permukaan jalan sehingga mobil dapat
bergerak ke depan
 gaya gesekan antara udara dengan parasut terjun payung
 gaya gesekan antara pinsil dan rautan
Contoh gaya gesekan yang merugikan:
 gaya gesekan antara komponen-komponen mesin yang menyebabkan mesin cepat aus
atau rusak
 gaya gesekan antara kaca jendela dengan bingkainya sehingga kaca jendela sukar
dibuka.
Pemberian oli/pelumas pada komponen-komponen mesin bertujuan untuk memperkecil
gesekan sehingga mesin tidak cepat rusak.
Resultan Gaya
Hasil penjumlahan/penggabungan dua gaya atau lebih disebut resultan gaya.
Dalam penjumlahan gaya, berlaku :
Gaya-gaya searah saling dijumlahkan sedangkan gaya yang berlawanan arah dikurangi
Contoh :
Untuk setiap gambar berikut ini, tentukan besar gaya resultan yang bekerja pada balok.
a. b.
c.
Jawab :
a. R = F1 + F2
= 10 N + 10 N
= 20 N
b. R = F1 + F2
= 10 N –10 N
= 0 N
10 N
10 N
F1
F2
10 N
8 N
F1
F3
6 N F2
10 N
10 N
F1F2
http://pakgurufisika.blogspot.com
K2310088@gmail.com
c. R = F1 + F2 + F3
= 10 N – 6 N – 8 N
= - 4 N ( tanda negatif berarti arah gaya ke kiri)
Massa dan berat Benda
Hubungan antara massa dengan berat :
Perbedaan massa dengan berat benda
No
.
Massa ( m ) Berat (W)
1. Adalah jumlah zat yang
dikandung oleh suatu benda
Adalah besar gaya gravitasi bumi ang
bekerja pada benda tersebut
2. Nilainya selalu tetap Nilainya bergantung besar gaya
gravitasi di tempat benda berada
3. Satuannya dalam SI adalah
kilogram (kg)
Satuannya dalam SI adalah Newton
(N)
HUKUM – HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
Hukum I Newton
Benda memiliki sifat kelembaman/inersia, yaitu sifat kecenderungan untuk mempertahankan
keadaan gerak awalnya. Hukum I newton menyatakan :
“ jika jumlah gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang
diam akan tetap diam sedangkan benda yang bergerak akan tetap bergerak lurus
dengan kecepatan tetap”
Hukum I Newton berlaku jika terdapat salah satu ciri berikut ini :
a. Jumlah gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol ( F = 0 )
b. Benda dalam keadaan diam
c. Benda bergerak lurus dengan kecepatan tetap atau tanpa percepatan
W = m x g
W= berat benda ( N )
m= massa benda ( kg )
g = percepatan gravitasi (m/s2
)
http://pakgurufisika.blogspot.com
K2310088@gmail.com
Hukum II Newton
“Percepatan yang dialami benda sebanding dengan besar gaya tetapi berbanding
terbalik dengan massa benda”
Atau :
a = percepatan ( m/s2
)
F = jumlah gaya (N)
m = massa benda (kg)
Arah percepatan sama dengan arah resultan gaya.
Hukum II Newton berlaku jika terdapat salah satu cirri berikut ini :
a. ada percepatan ( a ≠ 0 )
b. benda bergerak makin cepat atau makin lambat
c. lintasan gerak benda bukan garis lurus
Hukum III Newton
“ Bila benda A melakukan gaya terhadap benda B, maka benda B akan balas melakukan
gaya pada benda A dengan besar gaya yang sama tetapi berlawanan arah”.
Atau :
Contoh peristiwa hukum III Newton:
a. orang berenang : Orang mendorong air ke belakang maka air mendorong orang itu ke
depan
b. orang mendayung perahu
c. Mesin roket mendorong gas ke bawah maka gas mendorong roket ke atas
a =
Σ F
m
F aksi = - F reaksi
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Standar Kompetensi :
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar :
5.3. Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
1. Tekanan pada Zat Padat
Tekanan adalah hasil bagi antara gaya tekan dengan luas bidang tekan, tempat gaya itu bekerja.
P = Tekanan ( N/m2
= Pa)
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang tekan (m2
)
Semakin kecil luas bidang tekan maka tekanan yang dihasilkan makin besar.
Contoh :
Balok bermassa 20 kg diletakkan di lantai seperti pada gambar. Jika percepatan gravitasi = 10 m/s2
,
hitunglah besar tekanan yang dialami lantai pada keadaan a dan b.
Penyelesaian :
Gaya tekan (F) pada lantai timbul akibat berat balok. Jadi : F = W = m x g
Diketahui :
m = 20 kg dan g = 10 m/s2
F = m x g = 20 kg x 10 m/s2
= 200 N
A1= 4 m x 1 m = 4 m2
A2= 1 m x 1 m = 1 m2
Keadaan a: Keadaan b:
P1 = P2 =
= =
= 50 N/m2
= 200 N/m2
4
1
m
1 m
a
4 m
1 m
1 m
b
F
A1
200 N
4 m2
F
A2
200 N
1 m2
RINGKASAN
BAB 3
TEKANAN
A
F
P 
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Satuan tekanan 1 N/m2
dikenal juga sebagai 1 Pascal ( Pa ).
2. Tekanan pada Zat Cair
2.1.Tekanan Hidrostatik
Tekanan yang ditimbulkan oleh zat cair yang diam disebut tekanan hidrostatik.
Rumus Tekanan hidrostatik :
Ph = tekanan hidrostatik (Pa)
 = massa jenis (kg /m3
)
g = percepatan gravitasi (m /s2
)
h = ketinggian permukaan zat cair (m)
2.2. Bejana Berhubungan
Hukum bejana berhubungan menyatakan bahwa :
” Permukaan air dalam suatu wadah selalu mendatar dan sama tinggi ”
Lihat gambar!
Hukum bejana berhubungan tidak berlaku apabila :
a. pada bejana terdapat pipa kapiler
b. salah satu pipa diisi dengan zat cair yang berbeda
c. tekanan udara pada permukaan tabung tidak sama
Contoh pemanfaatan hukum/prinsip bejana berhubungan:
a. instalasi pipa air leding yang menggunakan tangki penyimpanan air.
b. cerek / ketel / teko
c. waterpass tukang bangunan
2.3. Hukum Pokok Hidrostatika
Hukum pokok hidrostatika menyatakan:
“ Di dalam satu jenis zat cair, semua titik yang berada pada ketinggian yang sama memiliki
tekanan yang sama besar”.
b. air dalam bejana berhubunganb. air dalam bejana berhubungan
 x g x hPh =
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Perhatikan
gambar di
samping ini!
Berdasarkan hukum pokok hidrostatika maka titik A dan B pada gambar di atas memiliki tekanan yang
sama, sehingga :
PA
= PB
ρA
x g x hA
= ρB
x g x hB
2.4. Hukum Pascal
“ Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam suatu ruang (wadah) tertutup akan diteruskan ke
segala arah dengan sama besar”
Contoh penerapan hukum Pascal misalnya pada dongkrak hidrolik, sebagai berikut :
P1 = P2
P = tekanan (Pa)
F = gaya (N)
A = luas penampang bejana (m2
)
1 = penampang bejana 1
2 = penampang bejana 2
Dari persamaan tersebut dapat pula diperoleh persamaan
Luas penampang (A) pada persamaan di atas dapat diganti dengan diameter penampang bejana, sebagai
berikut
d1 = diameter penampang bejana 1
d2 = diameter penampang bejana 2
Zat cair
1 2
beban
P2
P1
=A1
F1
A2
F2
F2 = X F1
A1
A2
F2 = X F1
d1
d2
2
minyak h1
h2
air
BA
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Prinsip Pascal :
”Gaya tekan yang kecil pada penampang kecil menghasilkan gaya angkat yang besar pada penampang
besar”.
Prinsip Pascal dimanfaatkan pada alat-alat seperti :
1. pompa hidrolik
2. mesin hidrolik pengangkat mobil
3. rem cakram hidrolik
4. mesin pengepres hidrolik
Mesin hidrolik pengangkat mobil
Km = kran udara masuk
Kb = kran udara keluar
2.5. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes menyatakan:
”Benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya angkat ke atas yang besarnya sama
dengan berat zat cair yang dipindahkan/didesak oleh benda tersebut”.
Misalkan sebuah benda dicelupkan ke dalam air seperti pada gambar berikut:
Besar gaya angkat yang dialami benda adalah :
FA = ρc x Vc x g
FA = gaya angkat/gaya apung (N)
ρc = massa jenis zat cair (kg/m3
)
Vc = volume zat cair yang didesak (m3
)
g = percepatan gravitasi (m/s2
)
Perhatikan bahwa volume zat cair yang didesak (Vc) sama dengan volume bagian benda yang masuk
tercelup ke dalam air.
Contoh soal pemahaman konsep;
minyak
permukaan
tanah
piston
KbKm
minyak
udara
mampat
Vc
FAair
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Benda A dan B yang terbuat dari bahan berbeda memiliki volume sama besar. Ketika dicemplungkan
ke dalam air, benda B tenggelam sedangkan benda A hanya tercelup sebagian (lihat gambar!).
Buktikan bahwa gaya apung pada benda B lebih besar daripada gaya apung pada benda A
Penyelesaian :
Dari gambar telihat bahwa volume benda yang tercelup (Vc) untuk benda A = ¾ V sedangkan Vc untuk
B = V, sehingga :
FB ρc x Vc x g
FA ρc x Vc x g
ρc x V x g
ρc x ¾ V x g
ρ
¾
= 4/3
Jadi, FB = 4/3 x FA
Karena adanya gaya apung Archimedes maka berat benda di dalam zat cair terasa lebih ringan.
Wc = Wu – FA atau FA = Wu - Wc
FA = gaya apung (N)
Wc = berat benda di dalam zat cair (N)
Wu = berat benda di udara (N)
2.6. Terapung, Melayang, dan Tenggelam
Keadaan terapung, melayang, atau tenggelamnya benda ketika dicelupkan ke dalam air ditentukan oleh
besarnya gaya apung dan gaya berat benda. Perhatikan gambar!
Dari tiga keadaan tersebut dapat dibuktikan:
a. benda terapung bila ρb < ρb
b. benda melayang bila ρb = ρc
c. benda tenggelam bila ρb > ρc
=
=
=
3/4 V
1/4V
A
B V
1. Terapung : FA = W
2. Melayang : FA = W
3. Tenggelam : FA < W
w
1
2
3
FA w
FA
FA
w
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Keterangan :
FA = gaya angkat Archimedes
W = berat benda
ρb = massa jenis benda
ρc = massa jenis zat cair
Hukum Archimedes dimanfaatkan antara lain untuk :
1.Jembatan ponton
2.Kapal laut dan perahu
3.Kapal selam
4.Balon udara
5.Hidrometer
6.Galangan kapal
jembatan ponton Balon udara
3. Tekanan Pada Gas
a. Tekanan atmosfer
Berdasarkan percobaan Torricelli didapat bahwa tekanan atmosfir pada ketinggian 0 m di atas
permukaan laut adalah sebesar 76 cm Hg atau 1 atmosfir (atm)
1 atm = 76 cm Hg
= 13.600 x 9,8 x 0,76
= 101.300 Pa
Satuan tekanan udara lainnya adalah bar.
1 bar = 100.000 Pa
1 mbar = 100 Pa
1 atm = 1,013 bar
Semakin tinggi letak suatu tempat, tekanan udara luar di tempat tersebut makin berkurang. Secara umum
dapat dikatakan bahwa untuk setiap pertambahan 100 m ketinggian, tekanan atmosfir berkurang sebesar 1
cm Hg.
Tekanan atmosfir pada ketinggian h meter di atas permukaan laut :
P = 76 cm Hg -
h
100
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
P = tekanan atmosfir (cmHg)
h = ketinggian tempat (m)
b. Tekanan Gas Pada Ruang Tertutu
1. Manometer raksa tertutup
1. Manometer terbuka
c. Hukum Boyle
Hukum Boyle menyatakan :
“Hasil kali antara volume gas dalam ruang tertutup dan tekanannya selalu tetap untuk suhu yang
tetap”.
P1 = Tekanan mula-mula (atm)
P2 = Tekanan akhir (atm)
V1 = Volume mula-mula
V2 = volume akhir (m2
)
Jika suhu gas tidak tetap, maka berlaku persamaan Boyle Gay-Lussac
T1 dan T2 suhu dalam skala kelvin
gas
h
vakum
gas
h
vakum
gas
h
vakum
gas
h
Tekanan udara luar
gas
h
Tekanan udara luar
Pgas = h mmHg
Pgas = Patm + h mm Hg
P1 x V1 = P2 x V2
T1 T2
P2 x V2P1 x V1
=
Keterangan : Patm = tekanan udara luar
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
I
Standar Kompetensi :
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar :
5.4. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip ”usaha dan energi” serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
5.5. Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi merupakan sumber kehidupan,
karena tanpa energi maka tidak akan ada kehidupan, tidak ada mahluk bergerak, tidak ada
bunyi terdengar dan bahkan tidak akan ada cahaya.
Energi Bersifat Kekal. Hukum Kekelan Energi menyatakan bahwa :
Bentuk-Bentuk Energi di antaranya :
1. Energi Potensial 5. Energi kimia
2. Energi Kinetik 6. Energi Panas
3. Energi Listrik 7. Energi Bunyi
4. Energi Cahaya 8. Energi Elektro magnet
1. Energi Potensial
Energi Potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukan atau
posisinya.
Contoh :
a. Energi potensial pegas : Pegas yang ditarik atau ditekan memiliki kemampuan untuk
kembali ke posisi semula
b. Energi potensial gravitasi : Buah kelapa yang tergantung di pohonnya dapat jatuh
akibat gravitasi
“ Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah dari
satu bentuk ke bentuk lainnya”.
RINGKASAN
BAB 4
E N E R G I
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Energi Potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki benda karena ketinggiannya
terhadap bidang acuan tertentu.
Energi Potensial gravitasi dinyatakan sebagai :
Ep = Energi potensial (Nm = Joule)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2
)
h = ketinggian ( m )
2. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Jadi, setiap benda yang
bergerak memiliki energi kinetik.
Besar energi kinetik yang dimiliki suatu benda dinyatakan oleh :
Ek = energi kinetik (Nm = Joule)
m = massa benda ( kg )
v = kecepatan benda ( m/s )
3. Energi Mekanik ( Em )
Energi Mekanik adalah hasil Penjumlahan energi potensial gravitasi dan energi kinetik
benda.
atau :
Em = Energi mekanik ( j )
Ep = Energi Potensial gravitasi ( j )
Ek = Energi kinetik ( j )
Energi mekanik bersifat kekal, asalkan tidak ada gaya luar yang mempengaruhinya
Contoh :
Benda bermassa m kg jatuh bebas dari ketingguan h meter di atas tanah (lihat ganbar).
Tentukan besar kecepatan benda saat menumbuk tanah.
Ep = m g h
Ek = ½ m v 2
Em = Ep + Ek
Em = mgh + ½ mv2
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
A v = 0 Ek (A) = 0
B h = 0 Ep (B) = 0
Karena energi mekanik kekal, maka :
Em di A = Em di B
Ep (A) + Ek (A) = Ep (B) + Ek (B)
mgh + 0 = 0 + ½ mv 2
2 mgh = mv 2
Sehingga diperoleh kecepatan benda saat menumbuk tanah adalah :
v = √ 2 g h
v = kecepatan (m/s)
g = pecepayan gravitasi (m/s2
)
h = ketinggian ( m )
Sumber-Sumber Energi
Berdasarkan ketersediannya di alam, sumber energi dibedakan menjadi :
1. Sumber Energi Takterbarukan, yaitu sumber energi yang persediaannya sangat terbatas di
alam dan jika sudah habis manusia tidak dapat mengadakannya lagi, karena berasal dari
fosil tumbuhan ataupun hewan yang terkubur jutaan tahun yang lalu.
Contoh:
a. minyak bumi (BBM) Diperkirakan persediaan BBM dunia akan habis dalam waktu 50
tahun ke depan
b. Batu bara, diperkirakan akan habis dalam waktu 150 tahun ke depan
c. Gas alam, merupakan bahan bakar yang bersih lingkungan, persediaannya
diperkirakan hanya cukup untuk 50 sampai 100 tahun saja
h m
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
2. Sumber Energi Terbarukan, yaitu sumber energi yang persediaannya melimpah di alam
sehinga manusia tidak perlu khawatir akan ketersediaannya.
Sumber Energi Terbarukan merupakan sumber energi alternatif yang diharapkan dapat
menggantikan sumber energi fosil bila sudah habis.
Energi matahari, angin, nuklir, pasang surut air laut, dan energi bio gas tergolong sebagai
Sumber Energi Terbarukan
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Standar Kompetensi :
5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar :
5.4. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip ”usaha dan energi” serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
5.5. Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
Usaha dapat diartikan sebagai banyaknya energi yang diubah dari satu bentuk ke bentuk
lainnya.
Rumus usaha :
W = usaha (joule)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
 Usaha bernilai positif jika arah gaya sama dengan arah perpindahan
 Usaha bernilai negatif jika arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan.
Contoh : usaha oleh gaya gesek.
 Usaha bernilai nol Jika :
a. F = 0 (tidak ada gaya yang dilakukan)
b. s = 0 (benda diam, tidak berpindah)
c. F dan S saling tegak lurus
Contoh Soal :
Pada sebuah balok bekerja dua buah gaya seperti pada gambar, sehingga balok berpindah
sejauh 12 meter ke kanan.
W = F . s
RINGKASAN
BAB 5
U S A H A
12 m
F1 = 40
N
F2 = 15
N
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Hitunglah:
a. usaha oleh gaya F1
b. usaha oleh F2
c. usaha total yang dialami balok
Penyelesaian :
Dari persamaan W = F.s diperoleh :
a. W1 = F1 . s
= 40 N x 12 m
= 480 Nm atau 480 joule
b. W2 = F2 . s
= -15 x 12
= - 180 joule
(negatif karena arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan)
c. W total = ∑F . s
= (40-15) x 12
= 25 N x 12 m
= 300 J
Usaha total dapat juga diperoleh dengan cara menjumlahkan usaha oleh masing-masing gaya
W total = W1 + W2
= 480 j – 180 j
= 300 j
Daya
Daya adalah besar usaha yang dilakukan setiap satu satuan waktu
P = daya (watt)
W = usaha ( joule)
t = waktu (detik)
Satuan daya lainnya :
1 kilowatt (1 kw) = 1000 watt
1 daya kuda (1 hp) = 746 watt
t
W
P =
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Pesawat Sederhana
Pesawat adalah alat yang digunakan untuk mempermudah melakukan usaha.
1. Tuas (pengungkit)
F = gaya kuasa (N)
W = berat beban (N)
= lengan kuasa (m)
= lengan beban (m)
T = titik tumpu
Keuntungan mekanik (KM) merupakan ukuran kemudahan yang diperoleh dari pesawat
sederhana
Untuk pengungkit/tuas :
KM = atau KM =
Berdasarkan letak titik tumpunya, tuas dikelompokkan menjadi tiga macam :
a. Tuas kelas pertama
Titik tumpu terletak antara beban dan kuasa. Contoh: tang, gunting, dan jungkat jungkit
b. Tuas kelas ke dua
Beban terletak antara titik tumpu dan kuasa. Contoh : pembuka tutup botol dan steppler
c. Tuas kelas ke tiga
Kuasa terletak antara titik tumpu dan beban seoerti pinset, sendok, dan otot lengan.
w
FT
F x = w x
w
F
kuasabeban
T
kuasabeban
T
kuasa beban
T
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
2. Katrol
a. Katrol tetap
KM = 1
atau
F = w
b. Katrol tunggal bergerak
A = titik tumpu
AO= lengan beban
AB = lengan kuasa
Perhatikan bahwa jarak AB = 2 OA, sehingga :
w
KM = = = 2
c. Sistem katrol (takal)
Secara umum, untuk sistem katrol berlaku :
F =
n = jumlah tali
Perhatikan gambar sistem katrol
A O B
wF
w
AO
AB
A B
F
O
F
W
n
W
KM = 2
1 2
F
w w
F
1 2 3
F
w
1
2
3
4
KM = 3 KM = 4
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
3. Bidang Miring
KM = =
atau :
F = w x
S = panjang bidang miring (m)
h = tunggi bidang miring (m)
Contoh bidang miring misalnya: sekrup, mata kapak (baji), pisau, pahat, tangga, bor, dan
sebagainya.
S
F
h
F
W
h
S
S
h
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Standar Kompetensi :
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi
sehari-hari
Kompetensi Dasar :
6.1. Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya
6.2. Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari
A. GETARAN
Getaran adalah gerak bolak-balik secara periodik melalui titik keseimbangan
Contoh peristiwa getaran:
 senar gitar yang dipetik
 gendang yang dipukul
 pita suara ketika kita berbicara
 ayunan bandul
Perhatikan getaran bandul pada gambar berikut ini!
Satu getaran adalah gerak dari c melintasi titik a, b , a kemudian kembali ke c
Jadi, gerak :
dari c ke a = ¼ getaran
dari c ke a ke b = ½ getaran
a – c - a = ½ getaran
a – c – a - b = ¾ getaran
b – a – c – a – b = 1 getaran
a – c – a – b - a = 1 getaran
b
c
aA
RINGKASAN
BAB 6
GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Periode, Frekuensi, dan Amplitudo
Periode ( T ) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali getaran penuh
Frekuensi ( f ) adalah banyaknya getaran tiap detik
Jadi, hubungan antara frekuensi dan periode :
atau
Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum atau jarak terjauh diukur dari titik
keseimbangan ( cm)
Resonansi adalah peristiwa Ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain
Syarat terjadinya resonansi adalah : frekuensi alamiah kedua benda sama
Frekuensi getaran bandul hanya bergantung pada panjang talinya dan tidak bergantung pada
amplitudo maupun berat beban,
Bandul yang memiliki panjang tali yang sama akan memiliki frekuensi alamiah yang sama
Perhatikan susunan bandul berikut ini:
Bila A digetarkan maka D ikut bergetar/ resonansi, sedangkan bila B yang digetarkan, maka
hanya E yang akan ikut bergetar/resonansi.
B. GELOMBANG
Gelombang dapat dipandang sebagai getaran yang merambat . Dalam peristiwa gelombang
terjadi perambatan energi.
Berdasarkan arah rambatannya, gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal dan
gelombang longitudinal
T =
n
t
f =
n
t
f =
1
T
T =
1
f
A D
B E
C
T = periode (s)
n = jumlah getaran
t = waktu (s)
f = frekuensi (Hertz)
n = jumlah getaran
t = waktu (s)
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Gelombang Transversal memiliki arah rambatan tegak lurus arah getaran.
Beberapa istilah pada gelombang transversal :
a. puncak gelombang = titik b dan f
b. bukit gelombang = lengkungan abc, efg
c. lembah gelombang = lengkungan cde
d. dasar gelombang = titik d
e. simpul gelombang = titik a, c, e, dan g
f. amplitudo (A) = simpangan terjauh diukur dari titik seimbang
g. panjang gelombang = jarak antara dua puncak yang berdekatan
h. satu gelombang = terdiri dari satu bukit dan satu lembah
Contoh gelombang transversal misalnya gelombang pada tali/senar dan gelombang
permukaan air.
Gelombang Longitudinal memiliki arah rambatan berihimpit dengan arah getar.
Panjang gelombang longitudinal ( ) adalah sama dengan jarak antara dua rapatan atau dua
regangan yang berdekatan
1 gelombang longitudinal terdiri dari satu rapatan dan satu regangan
Contoh gelombang longitudinal misalnya gelombang pada slinki dan gelombang bunyi.
Berdasarkan mediumnya gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan
gelombang elektromagnetik.
Gelombang mekanik seperti gelombang bunyi, tsunami, dan gelombang pada tali
memerlukan medium untuk merambat, sedangkan gelombang elektromagnetik seperti
cahaya, gelombang radio, dan gelombang tv tidak memerlukan medium dalam
perambatannya.
a

d
A
b 
c
f
e
g
getaran
rambatan
getaran dan ambatan
regangan rapatan


http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Hubungan antara f. T, λ, dan v
atau :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
s = jarak tempuh gelombang (m)
t = waktu (sekon)
C. BUNYI
Sumber bunyi adalah benda yang bergetar
Misalnya ; senar yang dipetik, gong yang dipukul, dan seruling yang ditiup.
Tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi dapat kita dengar. Perhatikan tabel
berikut ini:
No. Frekuensi bunyi Nama
Gelombang
Dapat didengar Oleh
1. Kurang dari 20 Hz Infrasonik
anjing dan jangkrik
2. 20 Hz – 20.000 Hz Audiosonic manusia
3. Lebih dari 20.000 Hz Ultrasonic
Kalelawar, paus, dan lumba-
lumba
Tinggi Bunyi
Tinggi bunyi atau tinggi nada (pitch) yang kita dengar ditentukan oleh frekuensi getaran
.sumber bunyi, sedangkan keras atau lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo.
Warna Bunyi (Timbre)
Nada do pada piano terdengar berbeda dengan nada do pada organ, demikian juga suara
nyanyian dari dua orang yang berbeda akan terdengar berbeda meskipun dinyanyikan dengan
v =

T
 x f=v
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
frekuensi dan amplitudo yang sama. Warna bunyi ini disebabkan karena keadaan dan bentuk
sumber bunyi yang berbeda-beda.
Nada
Bunyi dengan frekuensi yang tidak beraturan seperti suara angin atau suara kaleng yang
dipukul disebut derau sedangkan bunyi yang memiliki frekuensi yang teratur disebut nada.
Frekuensi Nada Dawai atau Senar
Frekuensi nada dawai (senar) dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
a. tegangan dawai (senar)
b. panjang dawai
c. massa jenis dawai
d. luas penampang dawai
Hal ini dinyatakan oleh hukum Mersenne sebagai berikut :
f = frekuensi (Hz)
L = panjang senar (m)
F = tegangan senar (N)
A = luas penampang senar (m2
)
ρ = massa jenis senar (kg/m3
)
Cepat rambat bunyi
Bunyi memerlukan medium untuk merambat (gel. Mekanik). Bunyi dapat merambat melalui
gas (udara), zat padat, maupun zat cair.
Cepat rambat bunyi :
v = cepat rambat bunyi (m/s)
s = jarak yang ditempuh (m)
t = waktu (s)
Pemantulan Bunyi
Bunyi pantul dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut atau untuk mengukur jarak
(kedalaman) dinding lorong gua.
Karena bunyi pantul menempuh jarak bolak-balik, maka untuk bunyi pantul, rumus jarak
tempuhnya dapat ditulis :
1
2 L
F
A 
=f
v =
S
t
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
2 S = v x t
atau
Bunyi pantul dapat dibedakan menjadi :
a. bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli. Ini terjadi jika jarak antara bidang pantul dan
pendengar sangat dekat.
b. gaung atau kerdam : sebagian bunyi pantul terdengar bersamaan dengan bunyi asli
sehingga bunyi terdengar tidak jelas.
c. Gema : bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli sehingga bunyi terdengar dua kali
secara berurutan.
Pemantulan bunyi banyak dimanfaatkan dalam teknologi, misalnya untuk keperluan:
mengukur krdalaman laut, untuk survey geofisika, dan untuk pemeriksaan janin dalam
kandungan (USG).
Manfaat Resonansi Bunyi
Resonansi bunyi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Telinga kita dapat mendengar
bunyi karena adanya resonansi pada selaput pendengaran kita. Pada alat-alat musik seperti
gitar, suling, gong, piano, dan lainnya memanfaatkan resonansi kolom udara untuk
menghasilkan bunyi.
S =
v x t
2
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Standar Kompetensi :
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk
teknologi sehari-hari
Kompetensi Dasar :
6.3. Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan
lensa
Cahaya merupakan gelombang elktomagnetik yang tidak membutuhkan medium untuk
merambat. Cepat rambat cahaya adalah 300.000.000 m/s
Pemantulan Cahaya
Hukum Pemantulan :
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar
2. Sudut datang (i) = sudut pantul (r)
1. Cermin Datar
Melukis bayangan pada cermin datar
O = objek/benda
i = image/bayangan
Pemantulan Baur
(difus) Akibat
permukaan kasar
Pemantulan teratur
permukaan halus
dan rata
Sinar
datang Sinar
pantul
i r
N
O
i
Cermin
S S’
RINGKASAN
BAB 7
C A H A Y A
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
S = jarak benda ke cermin
S’ = jarak bayangan ke cermin
Sifat bayangan pada cermin datar :
1. maya / semu
2. tegak
3. sama besar dengan bendanya
4. sisinya berkebalikan
5. jarak benda ke cermin (S) = jarak bayangan ke cermin ( S’ )
Khusus untuk cermin datar berlaku :
Panjang minimum cermin yang dibutuhkan oleh orang agar ia dapat melihat seluruh
tinggi badannya adalah sama dengan ½ x tinggi badan orang tersebut
2. Cermin Cekung
Tiga Sinar Istimewa pada cermin cekung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan lewat titik fokus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
M F
Sumbu utama
Belakang
cermin
M F
M F
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali melalui titik yang
sama
Untuk melukiskan pembentukan bayangan pada cermin cekung digunakan bantuan dua sinar
istimewa.
bayangan cermin cekung
Pembagian ruang pada cermin cekung:
Aturan: Ruang benda + ruang bayangan = 5
Letak
Benda
Letak
Bayangan
Sifat Bayangan
R1 R4 maya , tegak, diperbesar
R2 R3 nyata, terbalik, diper-
besar
R3 R2 nyata, terbalik, diperkecil
di titik M di titik M Nyata, terbalik, sama
besar
di titik f di jauh tak
hingga
Maya, tegak, doperbesar
M F
F
O
b
e
n
d
a
benda
M
R2 R1R3 R4
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Rumus Jarak fokus dan jarak bayangan :
Pembesaran bayangan dinyatakan oleh :
M = pembesaran bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
3. Cermin Cembung
Jarak fokus (f) dan jari-jari (M) untuk cermin cekung bernilai negatif karena terletak di
belakang cermin.
Tiga Sinar Istimewa pada cermin cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seakan-akan berasal dari titik fokus
s
1
+
s’
1
F
1
=
S
S’
=
h
h'
M =
f = jarak fokus
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
f = R / 2 atau
R = 2 f
R = jari-jari cermin
kelengkungan
FM
Belakang cermin
Sumbu utama
M F
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali seakan-akan berasal
dari pusat kelengkungan tersebut.
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung selalu : maya, tegak, dan diperkecil.
PEMBIASAN CAHAYA
Berkas cahaya yang melewati bidang batas dua medium yang berlainan akan mengalami
pembiasan / pembelokan.
Hukum Snellius tentang Pembiasan :
1. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2. Sinar datang dari medium kurang rapat menuju ke medium yang lebih rapat dibiaskan
mendekati garis normal. Sebaliknya sinar datang dari medium lebih rapat menuju
medium kurang rapat akan dibiaskan menjauhi garis normal
3. Sinar datang tegak lurus bidang tidak dibiaskan tetapi diteruskan dengan lurus
R = medium lebih rapat
K = medium kurang apat
Dispersi cahaya oleh prisma
Jika berkas sinar putih ( polikhromatik ) di arahkan ke bidang pembias prisma, maka sinar
tersebut akan teruraikan menjadi tujuh warna pelangi ( me-ji-ku-hi-bi-ni-u )
air
udara
n
K
R udara
kaca
n
K
R
FM
M F
n
K
R air
udara
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
LENSA CEMBUNG
Sinar Istimewa Pada Lensa Cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus dibelakang lensa
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melalui pusat optis (o) akan diteruskan tanpa membias
Untuk melukiskan bayangan pada lensa cembung, kita harus menggunakan minimal dua sinar
istimewa.
Sifat Bayangan Pada Lensa Cembung
Pembagian ruangan pada lensa cembung
Bila angka Arab untuk ruang benda maka bayangan terletak di angka Romawi dengan
ketentuan :
R benda + R bayangan = 5
prisma
Sinar
putih
merah
jingga
kuning
hijau
biru
ungu
oF
1
F
2
R
2
R
1
oF
1
F
2
R
2
R
1
oF
1
F
2
R
2
R
1
( + )
OF1R1 F2 R2
2 13
4
I II III
IV
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Contoh :
1. Benda di Ruang 1, maka bayangan di tuang IV dengan sifat bayangan : maya, tegak,
diperbesar.
2. Benda di ruang 2, maka bayangan di ruang III, dengan sifat : nyata, terbalik
diperbesar
3. Benda di ruang 3, maka bayangan di ruang II, dengan sifat : nyata, terbalik, diperkecil
Kuat Lensa
Daya bias lensa cembung atau lensa cekung disebut kuat lensa (P). Kuat lensa bergantung
pada jarak fokus lensa
P = kuat lensa (dioptri)
f = fokus (meter)
Lensa Cekung
Untuk Lensa Cekung berlaku:
 Jarak fokus bernilai negatif
 Sifat bayangan : selalu ; maya, tegak, diperkecil
Sinar Istimewa pada lensa cekung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seakan-akan berasal dari fokus
2. Sinar datang menuju fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melalui titik pusat optis akan diteruskan dengan lurus tanpa mengalami
pembiasan
F1 F2F
F1 F2
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
Standar Kompetensi :
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk
teknologi sehari-hari
Kompetensi Dasar :
6.4. Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
1. Mata dan Bagian – Bagiannya
a. Kornea
Berupa selaput bening yang melapisi bagian depan mata
b. Cairan (aqueous humor)
Cairan di belakang kornea yang berfungsi membiaskan cahaya yang masuk ke mata
c. Lensa Kristalin
Mengatur pembiasan yang disebab-kan oleh aqueous humor
d. Iris
Berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata
e. Pupil
Di tempat agak gelap, pupil membesar agar lebih banyak cahaya yang masuk sedangkan di
tempat terang, pupil mengecil
f. Retina/selaput jala
Berfungsi sebagai layar yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa mata
Supaya bayangan terlihat jelas, bayangan harus jatuh tepat pada bintik kuning di retina.
Sifat bayangan yang terbentuk di retina : nyata, terbalik, diperkecil.
otot siliar
kornea
Iris
cairan Lensa
kristalin
retina
saraf
optik
RINGKASAN
BAB 8
ALAT OPTIK
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
g. Otot Siliar
Mengatur daya akomodasi mata
Ketika melihat benda yang dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata lebih
cembung. Ketika melihat benda jauh, otot siliar mengendur dan lensa mata menjadi lebih
pipih (lihat gambar)!
Titik Jauh dan Titik Dekat mata normal (Emetropi)
1. Titik Jauh mata (Punctum Remotum) adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan
jelas oleh mata tanpa berakomodasi.Untuk mata normal, PR = ~ (tak hingga)
2. Titik Dekat (Punctum Proximum) adalah titik terdekat yang dapat dilihat dengan jelas
oleh mata dengan mata berakomodasi maksimum. Untuk mata normal, PP = 25 cm
Cacat Mata
A. Rabun Jauh (Miopi):
 Titik dekat =25 cm (normal)
 Titik jauh < ~
 Ditolong dengan lensa cekung ( - )
B. Rabun Dekat (Hipermetropi)
 Titik dekat > 25 cm
 Titik jauh jauh = ~ (normal)
 Ditolong dengan lensa cembung (+)
Benda jauhBenda jauh Benda dekatBenda dekatBenda dekat
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
C. Mata Tua (presbiopi)
Otot siliar lemah sehingga daya akomodasi mata berkurang
 Titik dekat > 25 cm (rabun dekat)
 Titik jauh < ~ (rabun jauh)
 Ditolong dengan kacamata bifokal (lensa rangkap)
D. Astigmatisma
 Kelengkungan kornea mata tidak sempurna
 Tidak dapat melihat garis-garis vertikal dan horizontal secara
bersamaan
 Ditolong dengan lensa slindris
2. L U P
 Lup atau kaca pembesar adalah lensa cembung yang digunakan untuk melihat benda-
benda kecil agar tampak lebih jelas.
 Mata berakomodasi maksimum bila benda di ruang 1 dan bayangan jatuh di PP mata
 Mata relax (tanpa akomodasi bila benda di F dan bayangan do jauh tak hingga.
Pembesaran bayangan pada LUP
1. Mata berakomodasi maksimum :
2. mata tidak berakomodasi :
M =
25
f
+ 1
M =
25
f
oF2 F1 2F12F2
mata
http://pakgurufisika.blogspot.com
k2310088@gmail.com
3. Mikroskop
 Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung
 Fokus lensa obyektif < fokus lensa okuler
 Benda diletakkan antara Fob dan 2 Fob (ruang II lensa obyektif)
 Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif (iob) menjadi benda bagi lensa okuler.
 Bayangan iob ini harus terletak di ruang I lensa okuler (antara O dan Fok)
Sifat bayangan :
 Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif : nyata, terbalik, diperbesar
 Bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler : maya, terbalik, diperbesar
3. TEROPONG / TELESKOP
Teropong atau Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang
sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas.
3.1. Teropong Bintang
 Tersusun dari dua lensa cembung dengan Fob > Fok (kebalikan mikroskop)
 Pengamatan dilakukan dengan mata tanpa akomodasi. Jadi, bayangan yang dibentuk
oleh lensa objektif (iob) harus diletakkan pada titik fokus lensa okuler (Fok).
Sifat bayangan : maya, terbalik, diperbesar
Pembesaran : M =
3.2. Teropong Medan / Teropong Bumi
 Digunakan untuk melihat benda-benda di permukaan bumi yang jauh letaknya
 Teropong bumi memiliki lensa pembalik yang diletakkan antara lensa obyektif dan
lensa okuler, sehingga bayangan yang dihasilkan menjadi bayangan tegak.
Selain teropong bias seperti contoh di atas, sekarang ini banyak dibuat teropong pantul
Keuntungan menggunakan teropong pantul :
a. Lebih mudah dibuat dan lebih murah
b. Lebih ringan
c. Tidak mengalami gangguan aberasi kromatik
3.4. Periskop
Periskop adalah teropong yang dipasang pada anjungan kapal selam guna melihat
benda-benda yang berada di permukaan laut sewaktu kapal berada di bawah air.
 Periskop tersusun dari dua buah lensa cembung dan dua buah prisma siku-siku sama
kaki
Fok
Fob

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kumpulan soal-soal Konsep Zat dan Wujudnya UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Konsep Zat dan Wujudnya UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaKumpulan soal-soal Konsep Zat dan Wujudnya UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Konsep Zat dan Wujudnya UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaNurul Shufa
 
Kumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaKumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaNurul Shufa
 
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IXRangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IXSulistiyo Wibowo
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratGressi Dwiretno
 
ENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
ENERGI KINETIK DAN POTENSIALENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
ENERGI KINETIK DAN POTENSIAL-
 
Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1
Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1
Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1Ditha Putri
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaririsarum
 
Bahan ajar unsur-senyawa-campuran
Bahan ajar unsur-senyawa-campuranBahan ajar unsur-senyawa-campuran
Bahan ajar unsur-senyawa-campuranHerman Mursito
 
Animasi asas black iwan
Animasi asas black iwanAnimasi asas black iwan
Animasi asas black iwanIwan Jogya
 
Fisika dasar pengukuran
Fisika dasar   pengukuranFisika dasar   pengukuran
Fisika dasar pengukuranUIN Arraniry
 
Fisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektorFisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektorNingrum Handayani
 
Ppt pengukuran-salmi
Ppt pengukuran-salmiPpt pengukuran-salmi
Ppt pengukuran-salmilafika pbm
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarSuta Pinatih
 

Was ist angesagt? (20)

Kumpulan soal-soal Konsep Zat dan Wujudnya UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Konsep Zat dan Wujudnya UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaKumpulan soal-soal Konsep Zat dan Wujudnya UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Konsep Zat dan Wujudnya UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
 
Kumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela ShufaKumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
Kumpulan soal-soal Besaran dan Pengukuran UN IPA SMP Kelas 9 Nurul Faela Shufa
 
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IXRangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
 
Gaya Dan Penerapannya
Gaya Dan PenerapannyaGaya Dan Penerapannya
Gaya Dan Penerapannya
 
ENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
ENERGI KINETIK DAN POTENSIALENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
ENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
 
Struktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan BumiStruktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan Bumi
 
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum NewtonGaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton
 
Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1
Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1
Besaran dan Satuan Kelas X Semester 1
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Bahan ajar unsur-senyawa-campuran
Bahan ajar unsur-senyawa-campuranBahan ajar unsur-senyawa-campuran
Bahan ajar unsur-senyawa-campuran
 
Pemuaian Volume
Pemuaian VolumePemuaian Volume
Pemuaian Volume
 
Tes Formatif Gerak Lurus
Tes Formatif Gerak LurusTes Formatif Gerak Lurus
Tes Formatif Gerak Lurus
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Animasi asas black iwan
Animasi asas black iwanAnimasi asas black iwan
Animasi asas black iwan
 
Fisika dasar pengukuran
Fisika dasar   pengukuranFisika dasar   pengukuran
Fisika dasar pengukuran
 
Fisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektorFisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektor
 
Ppt pengukuran-salmi
Ppt pengukuran-salmiPpt pengukuran-salmi
Ppt pengukuran-salmi
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
 

Ähnlich wie Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8

Ähnlich wie Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8 (20)

Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom
 
Laporan kimia smster 1
Laporan kimia smster 1Laporan kimia smster 1
Laporan kimia smster 1
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Stokiometri
Stokiometri Stokiometri
Stokiometri
 
Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
 
Pendahuluan KO I
Pendahuluan KO IPendahuluan KO I
Pendahuluan KO I
 
Struktur Molekul Organik
Struktur Molekul OrganikStruktur Molekul Organik
Struktur Molekul Organik
 
09 bab8
09 bab809 bab8
09 bab8
 
09 bab8
09 bab809 bab8
09 bab8
 
09 bab8
09 bab809 bab8
09 bab8
 
Ipa fisika klas 8 smt 1
Ipa fisika klas 8 smt 1Ipa fisika klas 8 smt 1
Ipa fisika klas 8 smt 1
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Kimia - makalah teori atom
Kimia - makalah teori atomKimia - makalah teori atom
Kimia - makalah teori atom
 
atom kimia universitas
atom kimia universitasatom kimia universitas
atom kimia universitas
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012
Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012
Ringkasan materi dan rumus lengkap kimia sma 2012
 
Pptext
PptextPptext
Pptext
 
Atom berelektron banyak
Atom berelektron banyakAtom berelektron banyak
Atom berelektron banyak
 

Mehr von Sulistiyo Wibowo

Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...
Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...
Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1
Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1
Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4Sulistiyo Wibowo
 
Prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Prediksi un matematika smp 2019 paket 4Prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Prediksi un matematika smp 2019 paket 4Sulistiyo Wibowo
 
Prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Prediksi un matematika smp 2019 paket 3Prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Prediksi un matematika smp 2019 paket 3Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3Sulistiyo Wibowo
 
Soal latihan teks rekaman percobaan
Soal latihan teks rekaman percobaanSoal latihan teks rekaman percobaan
Soal latihan teks rekaman percobaanSulistiyo Wibowo
 
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2Sulistiyo Wibowo
 
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1Sulistiyo Wibowo
 
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2Sulistiyo Wibowo
 
PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKAPREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKASulistiyo Wibowo
 
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKAPEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKASulistiyo Wibowo
 
Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018
Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018
Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2Sulistiyo Wibowo
 
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3Sulistiyo Wibowo
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3Sulistiyo Wibowo
 
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2Sulistiyo Wibowo
 

Mehr von Sulistiyo Wibowo (20)

Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...
Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...
Seminar Fisika Tinjauan Fisis Sistem Pengangkutan Air dalam Pohon dan Paradok...
 
Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1
Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1
Pembahasan prediksi un ipa smp 2019 paket 1
 
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 4
 
Prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Prediksi un matematika smp 2019 paket 4Prediksi un matematika smp 2019 paket 4
Prediksi un matematika smp 2019 paket 4
 
Prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Prediksi un matematika smp 2019 paket 3Prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Prediksi un matematika smp 2019 paket 3
 
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3
Pembahasan prediksi un matematika smp 2019 paket 3
 
Soal latihan teks rekaman percobaan
Soal latihan teks rekaman percobaanSoal latihan teks rekaman percobaan
Soal latihan teks rekaman percobaan
 
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 2
 
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP/MTs 2019 Paket 1
 
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA Paket 2
 
PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKAPREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
 
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKAPEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
 
Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018
Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018
Prediksi UN MATEMATIKA SMA IPS 2018
 
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018
Pembahasan Prediksi UN KIMIA SMA 2018
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMA IPA 2018 Paket 2
 
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
 
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
Pembahasan Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 3
 
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
Prediksi UN Matematika SMP 2018 Paket 2
 

Kürzlich hochgeladen

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 

Kürzlich hochgeladen (20)

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 

Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8

  • 1. MODUL RINGKASAN MATERI FISIKA SMP KELAS 8 Oleh : Sulistiyo wibowo http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com
  • 2. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com elektron Standar Kompetensi : 4. Menjelaskan konsep partikel materi Kompetensi Dasar : 4.1. Menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul 4.2. Menghubungkan konsep atom, ion, dan molekul dengan produk kimia sehari-hari 4.3. Membandingkan molekul unsure dan molekul senyawa A. ATOM 1. Perkembangan Teori Atom a. Leukippos dan Demokritos berpendapat :  Atom adalah bagian terkecil dari suat benda yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. b. John Dalton :  Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat  Atom-atom dari unsur yang sama memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang sama, sedangkan atom-atom dari unsur yang berlainan memiliki sifat yang berlainan pula  Atom-atom dapat berikatan secara kimia membentuk sebuah molekul  Atom-atom dalam molekul memiliki perbandingan yang tetap c. J.J. Thompson  Atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan pada tempat-tempat tertentu di dalam bola itu tersebar elektron yang bermuatan negatif d. E. Rutherford  Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekelilingnya beredar elektron - elektron yang bermuatan negatif inti elektron + - - - RINGKASAN BAB 1 ATOM, ION, DAN MOLEKUL
  • 3. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com e. Rutherford – Niels Bohr  Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan di sekelilingnya beredar elektron - elektron yang bermuatan negatif.  Elektron-elektron bergerak mengelilingi inti dalam lintasan tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi.  Elektron dapat berpindah ke lintasan yang lebih tinggi jika menyerap energi dan sebaliknya elektron dapat berpindah ke lintasan yang lebih rendah bila memancarkan/melepaskan energi 2. Struktur Atom a. Bagian-bagian atom 1. Inti atom Inti atom terdiri dari dua macam partikel : proton dan neutron. Proton bermuatan listrik positif sedangkan neutron tidak bermuatan (netral) 2. Elektron Jauh di luar inti atom terdapat elektron-elektron yang beredar mengelilingi inti. Elektron ini bermuatan listrik negatif b. Atom Hidrogen Hidrogen merupakan unsur yang paling sederhana susunan atomnya karena hanya terdiri dari satu inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh satu elektron yang bermuatan negatif. c. Atom Helium Inti atom Helium terdiri dari 2 proton dan 2 neutron dan disekelilingnya beredar 2 elektron Massa atom Helium 4 kali lebih besar daripada massa atom Hidrogen Proton elektron + - elektron Proton Neutron + + - -
  • 4. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com B. ION Ion adalah atom atau gabungan beberapa atom (gugus atom) yang bermuatan listrik. Pada dasarnya sebuah atom memiliki muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron) dalam jumlah yang sama banyak sehingga atom bersifat netral atau tidak bermuatan listrik. Akan tetapi, karena berbagai sebab, dapat terjadi ketidakseimbangan muatan sehingga atom tersebut menjadi bermuatan listrik. a. Ion positif (kation) terjadi jika sebuah atom melepaskan satu atau lebih elektron. Contoh : b. Ion negatif (anion) terjadi jika sebuah atom mendapat tambahan satu atau lebih elektron Contoh : Contoh Beberapa ion No. Ion Monoatomik Ion Poliatomik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ion Natrium Na + Ion Klorida Cl - Ion Kalsium Ca 2+ Ion Kalium K + Ion Magnesium Mg 2+ Ion Seng Zn 2+ Ion Oksida O 2- on sulfat SO4 2- Ion Sulfit SO3 2- Ion Carbonat CO3 2- Ion fosfat PO4 3- Ion Nitrat NO3 - Ion Nitrit NO2 - Ion Hidroksida OH - + - + Ion Hidrogen ( H + )Atom Hidrogen ( H ) menjadi tambahan satu elektron Atom Chlor ( Cl ) Ion ( Cl - ) inti + inti + menjadi Elektron
  • 5. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Ion positif dan ion negatif dapat saling berikatan secara kimia membentuk suatu senyawa. Contoh : Na+ + Cl - NaCl (garam dapur) 2H+ + SO4 2- H2SO4 (asam sulfat/air akki) C. MOLEKUL Molekul adalah gabungan dua atau lebih atom melalui ikatan kimia. Berdasarkan unsur penyusunnya, molekul dapat dibedakan menjadi : a. Molekul unsur yaitu molekul yang terbentuk dari atom -atom unsur yang sama. Contoh :  H2 (gas Hidrogen), terbentuk dari 2 atom Hidrogen.  O2 (gas Oksigen), terbentuk dari 2 atom Oksigen.  N2 (gas Nitrogen), terbentuk dari 2 atom Nitrogen b. Molekul senyawa yaitu molekul yang terbentuk dari atom–atom unsur yang berbeda. Contoh :  H2O (air), terbentuk dari 2 atom Hidrogen dan 1 atom Oksigen.  CO2 (Karbon dioksida), terbentuk dari 1 atom Karbon dan 2 atom Oksigen  CO (Karbon monoksida), terbentuk dari 1 atom Karbon dan ! atom Oksigen  H2SO4 (Asam Sulfat /air akki), terbentuk dari 2 atom Hidrogen, 1 atom Sulfur, dan 4 atom Oksigen
  • 6. http://pakgurufisika.blogspot.com K2310088@gmail.com Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi dasar 5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya 5.2. Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupn sehari-hari Pengertian Gaya Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat menyebabkan perubahan gerak benda atau perubahan bentuk dan ukuran benda. Gaya merupakan besaran vektor karena memiliki besar (nilai) dan arah. Jika kita menyatakan gaya, maka kita harus menyatakan berapa besarnya dan ke mana arahnya. Besar gaya dapat diukur dengan menggunakan neraca pegas atau dinamometer. Satuan gaya dalam SI adalah Newton (N). Gaya dapat dilukiskan sebagai garis berarah (anak panah). Panjang anak panah menunjukkan besar gaya, dan arah panah menunjukkan arah gaya. O A O = titik pangkal atau titik tangkap gaya A = ujung atau terminus F = nama/lambang gaya Contoh : Lukislah gaya A dan B jika diketahui : A besarnya 20 N arah ke kanan mendatar sedangkan B besarna 8 N arah kekiri mendatar! F RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA
  • 7. http://pakgurufisika.blogspot.com K2310088@gmail.com Jawab : Untuk melukiskan gaya A dan B tersebut kita dapat pilih misalnya skala 1 cm untuk mewakili besar gaya 4 N sehingga kita buat panjang A = 5 cm dan panjang B = 2 cm A = 20 N B = 8 N Berdasarkan kesepakatan ditetapkan bahwa :  Gaya bernilai positif jika arahnya ke kanan dan bernilai negatif jika arahnya ke kiri  Untuk arah vertikal, gaya bernilai positif jika arahnya ke atas dan bernilai negatif jika arahnya ke bawah. Berdasarkan penyebabnya, gaya dapat dibedakan menjadi : Gaya gesekan adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua buah benda yang saling bergesekan. Arah gaya gesekan selalu berlawanan dengan arah gerak benda sehingga gaya gesekan bersifat menghambat gerak benda. Gaya gesekan yang bekerja pada benda saat benda belum bergerak disebut gaya gesek statis sedangkan gaya gesek yang bekerja saat benda bergerak disebut gaya gesek kinetis. Hubungan antara gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis : Fs maksimum adalah gaya gesek pada saat benda tepat akan mulai bergerak Fs maks > Fk  gaya pegas  gaya otot  gaya mesin  gaya gesekan  gaya magnet  gaya listrik  gaya nuklir  gaya gravitasi Arah gaya gesek Arah gerak F gaya gesek
  • 8. http://pakgurufisika.blogspot.com K2310088@gmail.com Gaya gesekan ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Contoh gaya gesekan yang menguntungkan :  gaya gesekan antara roda ban mobil dengan permukaan jalan sehingga mobil dapat bergerak ke depan  gaya gesekan antara udara dengan parasut terjun payung  gaya gesekan antara pinsil dan rautan Contoh gaya gesekan yang merugikan:  gaya gesekan antara komponen-komponen mesin yang menyebabkan mesin cepat aus atau rusak  gaya gesekan antara kaca jendela dengan bingkainya sehingga kaca jendela sukar dibuka. Pemberian oli/pelumas pada komponen-komponen mesin bertujuan untuk memperkecil gesekan sehingga mesin tidak cepat rusak. Resultan Gaya Hasil penjumlahan/penggabungan dua gaya atau lebih disebut resultan gaya. Dalam penjumlahan gaya, berlaku : Gaya-gaya searah saling dijumlahkan sedangkan gaya yang berlawanan arah dikurangi Contoh : Untuk setiap gambar berikut ini, tentukan besar gaya resultan yang bekerja pada balok. a. b. c. Jawab : a. R = F1 + F2 = 10 N + 10 N = 20 N b. R = F1 + F2 = 10 N –10 N = 0 N 10 N 10 N F1 F2 10 N 8 N F1 F3 6 N F2 10 N 10 N F1F2
  • 9. http://pakgurufisika.blogspot.com K2310088@gmail.com c. R = F1 + F2 + F3 = 10 N – 6 N – 8 N = - 4 N ( tanda negatif berarti arah gaya ke kiri) Massa dan berat Benda Hubungan antara massa dengan berat : Perbedaan massa dengan berat benda No . Massa ( m ) Berat (W) 1. Adalah jumlah zat yang dikandung oleh suatu benda Adalah besar gaya gravitasi bumi ang bekerja pada benda tersebut 2. Nilainya selalu tetap Nilainya bergantung besar gaya gravitasi di tempat benda berada 3. Satuannya dalam SI adalah kilogram (kg) Satuannya dalam SI adalah Newton (N) HUKUM – HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Hukum I Newton Benda memiliki sifat kelembaman/inersia, yaitu sifat kecenderungan untuk mempertahankan keadaan gerak awalnya. Hukum I newton menyatakan : “ jika jumlah gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam sedangkan benda yang bergerak akan tetap bergerak lurus dengan kecepatan tetap” Hukum I Newton berlaku jika terdapat salah satu ciri berikut ini : a. Jumlah gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol ( F = 0 ) b. Benda dalam keadaan diam c. Benda bergerak lurus dengan kecepatan tetap atau tanpa percepatan W = m x g W= berat benda ( N ) m= massa benda ( kg ) g = percepatan gravitasi (m/s2 )
  • 10. http://pakgurufisika.blogspot.com K2310088@gmail.com Hukum II Newton “Percepatan yang dialami benda sebanding dengan besar gaya tetapi berbanding terbalik dengan massa benda” Atau : a = percepatan ( m/s2 ) F = jumlah gaya (N) m = massa benda (kg) Arah percepatan sama dengan arah resultan gaya. Hukum II Newton berlaku jika terdapat salah satu cirri berikut ini : a. ada percepatan ( a ≠ 0 ) b. benda bergerak makin cepat atau makin lambat c. lintasan gerak benda bukan garis lurus Hukum III Newton “ Bila benda A melakukan gaya terhadap benda B, maka benda B akan balas melakukan gaya pada benda A dengan besar gaya yang sama tetapi berlawanan arah”. Atau : Contoh peristiwa hukum III Newton: a. orang berenang : Orang mendorong air ke belakang maka air mendorong orang itu ke depan b. orang mendayung perahu c. Mesin roket mendorong gas ke bawah maka gas mendorong roket ke atas a = Σ F m F aksi = - F reaksi
  • 11. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : 5.3. Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 1. Tekanan pada Zat Padat Tekanan adalah hasil bagi antara gaya tekan dengan luas bidang tekan, tempat gaya itu bekerja. P = Tekanan ( N/m2 = Pa) F = gaya tekan (N) A = luas bidang tekan (m2 ) Semakin kecil luas bidang tekan maka tekanan yang dihasilkan makin besar. Contoh : Balok bermassa 20 kg diletakkan di lantai seperti pada gambar. Jika percepatan gravitasi = 10 m/s2 , hitunglah besar tekanan yang dialami lantai pada keadaan a dan b. Penyelesaian : Gaya tekan (F) pada lantai timbul akibat berat balok. Jadi : F = W = m x g Diketahui : m = 20 kg dan g = 10 m/s2 F = m x g = 20 kg x 10 m/s2 = 200 N A1= 4 m x 1 m = 4 m2 A2= 1 m x 1 m = 1 m2 Keadaan a: Keadaan b: P1 = P2 = = = = 50 N/m2 = 200 N/m2 4 1 m 1 m a 4 m 1 m 1 m b F A1 200 N 4 m2 F A2 200 N 1 m2 RINGKASAN BAB 3 TEKANAN A F P 
  • 12. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Satuan tekanan 1 N/m2 dikenal juga sebagai 1 Pascal ( Pa ). 2. Tekanan pada Zat Cair 2.1.Tekanan Hidrostatik Tekanan yang ditimbulkan oleh zat cair yang diam disebut tekanan hidrostatik. Rumus Tekanan hidrostatik : Ph = tekanan hidrostatik (Pa)  = massa jenis (kg /m3 ) g = percepatan gravitasi (m /s2 ) h = ketinggian permukaan zat cair (m) 2.2. Bejana Berhubungan Hukum bejana berhubungan menyatakan bahwa : ” Permukaan air dalam suatu wadah selalu mendatar dan sama tinggi ” Lihat gambar! Hukum bejana berhubungan tidak berlaku apabila : a. pada bejana terdapat pipa kapiler b. salah satu pipa diisi dengan zat cair yang berbeda c. tekanan udara pada permukaan tabung tidak sama Contoh pemanfaatan hukum/prinsip bejana berhubungan: a. instalasi pipa air leding yang menggunakan tangki penyimpanan air. b. cerek / ketel / teko c. waterpass tukang bangunan 2.3. Hukum Pokok Hidrostatika Hukum pokok hidrostatika menyatakan: “ Di dalam satu jenis zat cair, semua titik yang berada pada ketinggian yang sama memiliki tekanan yang sama besar”. b. air dalam bejana berhubunganb. air dalam bejana berhubungan  x g x hPh =
  • 13. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Perhatikan gambar di samping ini! Berdasarkan hukum pokok hidrostatika maka titik A dan B pada gambar di atas memiliki tekanan yang sama, sehingga : PA = PB ρA x g x hA = ρB x g x hB 2.4. Hukum Pascal “ Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam suatu ruang (wadah) tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar” Contoh penerapan hukum Pascal misalnya pada dongkrak hidrolik, sebagai berikut : P1 = P2 P = tekanan (Pa) F = gaya (N) A = luas penampang bejana (m2 ) 1 = penampang bejana 1 2 = penampang bejana 2 Dari persamaan tersebut dapat pula diperoleh persamaan Luas penampang (A) pada persamaan di atas dapat diganti dengan diameter penampang bejana, sebagai berikut d1 = diameter penampang bejana 1 d2 = diameter penampang bejana 2 Zat cair 1 2 beban P2 P1 =A1 F1 A2 F2 F2 = X F1 A1 A2 F2 = X F1 d1 d2 2 minyak h1 h2 air BA
  • 14. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Prinsip Pascal : ”Gaya tekan yang kecil pada penampang kecil menghasilkan gaya angkat yang besar pada penampang besar”. Prinsip Pascal dimanfaatkan pada alat-alat seperti : 1. pompa hidrolik 2. mesin hidrolik pengangkat mobil 3. rem cakram hidrolik 4. mesin pengepres hidrolik Mesin hidrolik pengangkat mobil Km = kran udara masuk Kb = kran udara keluar 2.5. Hukum Archimedes Hukum Archimedes menyatakan: ”Benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya angkat ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan/didesak oleh benda tersebut”. Misalkan sebuah benda dicelupkan ke dalam air seperti pada gambar berikut: Besar gaya angkat yang dialami benda adalah : FA = ρc x Vc x g FA = gaya angkat/gaya apung (N) ρc = massa jenis zat cair (kg/m3 ) Vc = volume zat cair yang didesak (m3 ) g = percepatan gravitasi (m/s2 ) Perhatikan bahwa volume zat cair yang didesak (Vc) sama dengan volume bagian benda yang masuk tercelup ke dalam air. Contoh soal pemahaman konsep; minyak permukaan tanah piston KbKm minyak udara mampat Vc FAair
  • 15. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Benda A dan B yang terbuat dari bahan berbeda memiliki volume sama besar. Ketika dicemplungkan ke dalam air, benda B tenggelam sedangkan benda A hanya tercelup sebagian (lihat gambar!). Buktikan bahwa gaya apung pada benda B lebih besar daripada gaya apung pada benda A Penyelesaian : Dari gambar telihat bahwa volume benda yang tercelup (Vc) untuk benda A = ¾ V sedangkan Vc untuk B = V, sehingga : FB ρc x Vc x g FA ρc x Vc x g ρc x V x g ρc x ¾ V x g ρ ¾ = 4/3 Jadi, FB = 4/3 x FA Karena adanya gaya apung Archimedes maka berat benda di dalam zat cair terasa lebih ringan. Wc = Wu – FA atau FA = Wu - Wc FA = gaya apung (N) Wc = berat benda di dalam zat cair (N) Wu = berat benda di udara (N) 2.6. Terapung, Melayang, dan Tenggelam Keadaan terapung, melayang, atau tenggelamnya benda ketika dicelupkan ke dalam air ditentukan oleh besarnya gaya apung dan gaya berat benda. Perhatikan gambar! Dari tiga keadaan tersebut dapat dibuktikan: a. benda terapung bila ρb < ρb b. benda melayang bila ρb = ρc c. benda tenggelam bila ρb > ρc = = = 3/4 V 1/4V A B V 1. Terapung : FA = W 2. Melayang : FA = W 3. Tenggelam : FA < W w 1 2 3 FA w FA FA w
  • 16. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Keterangan : FA = gaya angkat Archimedes W = berat benda ρb = massa jenis benda ρc = massa jenis zat cair Hukum Archimedes dimanfaatkan antara lain untuk : 1.Jembatan ponton 2.Kapal laut dan perahu 3.Kapal selam 4.Balon udara 5.Hidrometer 6.Galangan kapal jembatan ponton Balon udara 3. Tekanan Pada Gas a. Tekanan atmosfer Berdasarkan percobaan Torricelli didapat bahwa tekanan atmosfir pada ketinggian 0 m di atas permukaan laut adalah sebesar 76 cm Hg atau 1 atmosfir (atm) 1 atm = 76 cm Hg = 13.600 x 9,8 x 0,76 = 101.300 Pa Satuan tekanan udara lainnya adalah bar. 1 bar = 100.000 Pa 1 mbar = 100 Pa 1 atm = 1,013 bar Semakin tinggi letak suatu tempat, tekanan udara luar di tempat tersebut makin berkurang. Secara umum dapat dikatakan bahwa untuk setiap pertambahan 100 m ketinggian, tekanan atmosfir berkurang sebesar 1 cm Hg. Tekanan atmosfir pada ketinggian h meter di atas permukaan laut : P = 76 cm Hg - h 100
  • 17. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com P = tekanan atmosfir (cmHg) h = ketinggian tempat (m) b. Tekanan Gas Pada Ruang Tertutu 1. Manometer raksa tertutup 1. Manometer terbuka c. Hukum Boyle Hukum Boyle menyatakan : “Hasil kali antara volume gas dalam ruang tertutup dan tekanannya selalu tetap untuk suhu yang tetap”. P1 = Tekanan mula-mula (atm) P2 = Tekanan akhir (atm) V1 = Volume mula-mula V2 = volume akhir (m2 ) Jika suhu gas tidak tetap, maka berlaku persamaan Boyle Gay-Lussac T1 dan T2 suhu dalam skala kelvin gas h vakum gas h vakum gas h vakum gas h Tekanan udara luar gas h Tekanan udara luar Pgas = h mmHg Pgas = Patm + h mm Hg P1 x V1 = P2 x V2 T1 T2 P2 x V2P1 x V1 = Keterangan : Patm = tekanan udara luar
  • 18. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com I Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : 5.4. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip ”usaha dan energi” serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 5.5. Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi merupakan sumber kehidupan, karena tanpa energi maka tidak akan ada kehidupan, tidak ada mahluk bergerak, tidak ada bunyi terdengar dan bahkan tidak akan ada cahaya. Energi Bersifat Kekal. Hukum Kekelan Energi menyatakan bahwa : Bentuk-Bentuk Energi di antaranya : 1. Energi Potensial 5. Energi kimia 2. Energi Kinetik 6. Energi Panas 3. Energi Listrik 7. Energi Bunyi 4. Energi Cahaya 8. Energi Elektro magnet 1. Energi Potensial Energi Potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukan atau posisinya. Contoh : a. Energi potensial pegas : Pegas yang ditarik atau ditekan memiliki kemampuan untuk kembali ke posisi semula b. Energi potensial gravitasi : Buah kelapa yang tergantung di pohonnya dapat jatuh akibat gravitasi “ Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya”. RINGKASAN BAB 4 E N E R G I
  • 19. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Energi Potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki benda karena ketinggiannya terhadap bidang acuan tertentu. Energi Potensial gravitasi dinyatakan sebagai : Ep = Energi potensial (Nm = Joule) m = massa benda (kg) g = percepatan gravitasi (m/s2 ) h = ketinggian ( m ) 2. Energi Kinetik Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Jadi, setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Besar energi kinetik yang dimiliki suatu benda dinyatakan oleh : Ek = energi kinetik (Nm = Joule) m = massa benda ( kg ) v = kecepatan benda ( m/s ) 3. Energi Mekanik ( Em ) Energi Mekanik adalah hasil Penjumlahan energi potensial gravitasi dan energi kinetik benda. atau : Em = Energi mekanik ( j ) Ep = Energi Potensial gravitasi ( j ) Ek = Energi kinetik ( j ) Energi mekanik bersifat kekal, asalkan tidak ada gaya luar yang mempengaruhinya Contoh : Benda bermassa m kg jatuh bebas dari ketingguan h meter di atas tanah (lihat ganbar). Tentukan besar kecepatan benda saat menumbuk tanah. Ep = m g h Ek = ½ m v 2 Em = Ep + Ek Em = mgh + ½ mv2
  • 20. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com A v = 0 Ek (A) = 0 B h = 0 Ep (B) = 0 Karena energi mekanik kekal, maka : Em di A = Em di B Ep (A) + Ek (A) = Ep (B) + Ek (B) mgh + 0 = 0 + ½ mv 2 2 mgh = mv 2 Sehingga diperoleh kecepatan benda saat menumbuk tanah adalah : v = √ 2 g h v = kecepatan (m/s) g = pecepayan gravitasi (m/s2 ) h = ketinggian ( m ) Sumber-Sumber Energi Berdasarkan ketersediannya di alam, sumber energi dibedakan menjadi : 1. Sumber Energi Takterbarukan, yaitu sumber energi yang persediaannya sangat terbatas di alam dan jika sudah habis manusia tidak dapat mengadakannya lagi, karena berasal dari fosil tumbuhan ataupun hewan yang terkubur jutaan tahun yang lalu. Contoh: a. minyak bumi (BBM) Diperkirakan persediaan BBM dunia akan habis dalam waktu 50 tahun ke depan b. Batu bara, diperkirakan akan habis dalam waktu 150 tahun ke depan c. Gas alam, merupakan bahan bakar yang bersih lingkungan, persediaannya diperkirakan hanya cukup untuk 50 sampai 100 tahun saja h m
  • 21. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com 2. Sumber Energi Terbarukan, yaitu sumber energi yang persediaannya melimpah di alam sehinga manusia tidak perlu khawatir akan ketersediaannya. Sumber Energi Terbarukan merupakan sumber energi alternatif yang diharapkan dapat menggantikan sumber energi fosil bila sudah habis. Energi matahari, angin, nuklir, pasang surut air laut, dan energi bio gas tergolong sebagai Sumber Energi Terbarukan
  • 22. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar : 5.4. Menjelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip ”usaha dan energi” serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 5.5. Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Usaha dapat diartikan sebagai banyaknya energi yang diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Rumus usaha : W = usaha (joule) F = gaya (N) s = perpindahan (m)  Usaha bernilai positif jika arah gaya sama dengan arah perpindahan  Usaha bernilai negatif jika arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan. Contoh : usaha oleh gaya gesek.  Usaha bernilai nol Jika : a. F = 0 (tidak ada gaya yang dilakukan) b. s = 0 (benda diam, tidak berpindah) c. F dan S saling tegak lurus Contoh Soal : Pada sebuah balok bekerja dua buah gaya seperti pada gambar, sehingga balok berpindah sejauh 12 meter ke kanan. W = F . s RINGKASAN BAB 5 U S A H A 12 m F1 = 40 N F2 = 15 N
  • 23. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Hitunglah: a. usaha oleh gaya F1 b. usaha oleh F2 c. usaha total yang dialami balok Penyelesaian : Dari persamaan W = F.s diperoleh : a. W1 = F1 . s = 40 N x 12 m = 480 Nm atau 480 joule b. W2 = F2 . s = -15 x 12 = - 180 joule (negatif karena arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan) c. W total = ∑F . s = (40-15) x 12 = 25 N x 12 m = 300 J Usaha total dapat juga diperoleh dengan cara menjumlahkan usaha oleh masing-masing gaya W total = W1 + W2 = 480 j – 180 j = 300 j Daya Daya adalah besar usaha yang dilakukan setiap satu satuan waktu P = daya (watt) W = usaha ( joule) t = waktu (detik) Satuan daya lainnya : 1 kilowatt (1 kw) = 1000 watt 1 daya kuda (1 hp) = 746 watt t W P =
  • 24. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Pesawat Sederhana Pesawat adalah alat yang digunakan untuk mempermudah melakukan usaha. 1. Tuas (pengungkit) F = gaya kuasa (N) W = berat beban (N) = lengan kuasa (m) = lengan beban (m) T = titik tumpu Keuntungan mekanik (KM) merupakan ukuran kemudahan yang diperoleh dari pesawat sederhana Untuk pengungkit/tuas : KM = atau KM = Berdasarkan letak titik tumpunya, tuas dikelompokkan menjadi tiga macam : a. Tuas kelas pertama Titik tumpu terletak antara beban dan kuasa. Contoh: tang, gunting, dan jungkat jungkit b. Tuas kelas ke dua Beban terletak antara titik tumpu dan kuasa. Contoh : pembuka tutup botol dan steppler c. Tuas kelas ke tiga Kuasa terletak antara titik tumpu dan beban seoerti pinset, sendok, dan otot lengan. w FT F x = w x w F kuasabeban T kuasabeban T kuasa beban T
  • 25. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com 2. Katrol a. Katrol tetap KM = 1 atau F = w b. Katrol tunggal bergerak A = titik tumpu AO= lengan beban AB = lengan kuasa Perhatikan bahwa jarak AB = 2 OA, sehingga : w KM = = = 2 c. Sistem katrol (takal) Secara umum, untuk sistem katrol berlaku : F = n = jumlah tali Perhatikan gambar sistem katrol A O B wF w AO AB A B F O F W n W KM = 2 1 2 F w w F 1 2 3 F w 1 2 3 4 KM = 3 KM = 4
  • 26. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com 3. Bidang Miring KM = = atau : F = w x S = panjang bidang miring (m) h = tunggi bidang miring (m) Contoh bidang miring misalnya: sekrup, mata kapak (baji), pisau, pahat, tangga, bor, dan sebagainya. S F h F W h S S h
  • 27. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari Kompetensi Dasar : 6.1. Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya 6.2. Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari A. GETARAN Getaran adalah gerak bolak-balik secara periodik melalui titik keseimbangan Contoh peristiwa getaran:  senar gitar yang dipetik  gendang yang dipukul  pita suara ketika kita berbicara  ayunan bandul Perhatikan getaran bandul pada gambar berikut ini! Satu getaran adalah gerak dari c melintasi titik a, b , a kemudian kembali ke c Jadi, gerak : dari c ke a = ¼ getaran dari c ke a ke b = ½ getaran a – c - a = ½ getaran a – c – a - b = ¾ getaran b – a – c – a – b = 1 getaran a – c – a – b - a = 1 getaran b c aA RINGKASAN BAB 6 GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI
  • 28. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Periode, Frekuensi, dan Amplitudo Periode ( T ) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali getaran penuh Frekuensi ( f ) adalah banyaknya getaran tiap detik Jadi, hubungan antara frekuensi dan periode : atau Amplitudo (A) adalah simpangan maksimum atau jarak terjauh diukur dari titik keseimbangan ( cm) Resonansi adalah peristiwa Ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain Syarat terjadinya resonansi adalah : frekuensi alamiah kedua benda sama Frekuensi getaran bandul hanya bergantung pada panjang talinya dan tidak bergantung pada amplitudo maupun berat beban, Bandul yang memiliki panjang tali yang sama akan memiliki frekuensi alamiah yang sama Perhatikan susunan bandul berikut ini: Bila A digetarkan maka D ikut bergetar/ resonansi, sedangkan bila B yang digetarkan, maka hanya E yang akan ikut bergetar/resonansi. B. GELOMBANG Gelombang dapat dipandang sebagai getaran yang merambat . Dalam peristiwa gelombang terjadi perambatan energi. Berdasarkan arah rambatannya, gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal dan gelombang longitudinal T = n t f = n t f = 1 T T = 1 f A D B E C T = periode (s) n = jumlah getaran t = waktu (s) f = frekuensi (Hertz) n = jumlah getaran t = waktu (s)
  • 29. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Gelombang Transversal memiliki arah rambatan tegak lurus arah getaran. Beberapa istilah pada gelombang transversal : a. puncak gelombang = titik b dan f b. bukit gelombang = lengkungan abc, efg c. lembah gelombang = lengkungan cde d. dasar gelombang = titik d e. simpul gelombang = titik a, c, e, dan g f. amplitudo (A) = simpangan terjauh diukur dari titik seimbang g. panjang gelombang = jarak antara dua puncak yang berdekatan h. satu gelombang = terdiri dari satu bukit dan satu lembah Contoh gelombang transversal misalnya gelombang pada tali/senar dan gelombang permukaan air. Gelombang Longitudinal memiliki arah rambatan berihimpit dengan arah getar. Panjang gelombang longitudinal ( ) adalah sama dengan jarak antara dua rapatan atau dua regangan yang berdekatan 1 gelombang longitudinal terdiri dari satu rapatan dan satu regangan Contoh gelombang longitudinal misalnya gelombang pada slinki dan gelombang bunyi. Berdasarkan mediumnya gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik seperti gelombang bunyi, tsunami, dan gelombang pada tali memerlukan medium untuk merambat, sedangkan gelombang elektromagnetik seperti cahaya, gelombang radio, dan gelombang tv tidak memerlukan medium dalam perambatannya. a  d A b  c f e g getaran rambatan getaran dan ambatan regangan rapatan  
  • 30. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Hubungan antara f. T, λ, dan v atau : v = cepat rambat gelombang (m/s) λ = panjang gelombang (m) T = periode (s) f = frekuensi (Hz) s = jarak tempuh gelombang (m) t = waktu (sekon) C. BUNYI Sumber bunyi adalah benda yang bergetar Misalnya ; senar yang dipetik, gong yang dipukul, dan seruling yang ditiup. Tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi dapat kita dengar. Perhatikan tabel berikut ini: No. Frekuensi bunyi Nama Gelombang Dapat didengar Oleh 1. Kurang dari 20 Hz Infrasonik anjing dan jangkrik 2. 20 Hz – 20.000 Hz Audiosonic manusia 3. Lebih dari 20.000 Hz Ultrasonic Kalelawar, paus, dan lumba- lumba Tinggi Bunyi Tinggi bunyi atau tinggi nada (pitch) yang kita dengar ditentukan oleh frekuensi getaran .sumber bunyi, sedangkan keras atau lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo. Warna Bunyi (Timbre) Nada do pada piano terdengar berbeda dengan nada do pada organ, demikian juga suara nyanyian dari dua orang yang berbeda akan terdengar berbeda meskipun dinyanyikan dengan v =  T  x f=v
  • 31. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com frekuensi dan amplitudo yang sama. Warna bunyi ini disebabkan karena keadaan dan bentuk sumber bunyi yang berbeda-beda. Nada Bunyi dengan frekuensi yang tidak beraturan seperti suara angin atau suara kaleng yang dipukul disebut derau sedangkan bunyi yang memiliki frekuensi yang teratur disebut nada. Frekuensi Nada Dawai atau Senar Frekuensi nada dawai (senar) dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut : a. tegangan dawai (senar) b. panjang dawai c. massa jenis dawai d. luas penampang dawai Hal ini dinyatakan oleh hukum Mersenne sebagai berikut : f = frekuensi (Hz) L = panjang senar (m) F = tegangan senar (N) A = luas penampang senar (m2 ) ρ = massa jenis senar (kg/m3 ) Cepat rambat bunyi Bunyi memerlukan medium untuk merambat (gel. Mekanik). Bunyi dapat merambat melalui gas (udara), zat padat, maupun zat cair. Cepat rambat bunyi : v = cepat rambat bunyi (m/s) s = jarak yang ditempuh (m) t = waktu (s) Pemantulan Bunyi Bunyi pantul dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut atau untuk mengukur jarak (kedalaman) dinding lorong gua. Karena bunyi pantul menempuh jarak bolak-balik, maka untuk bunyi pantul, rumus jarak tempuhnya dapat ditulis : 1 2 L F A  =f v = S t
  • 32. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com 2 S = v x t atau Bunyi pantul dapat dibedakan menjadi : a. bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli. Ini terjadi jika jarak antara bidang pantul dan pendengar sangat dekat. b. gaung atau kerdam : sebagian bunyi pantul terdengar bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi terdengar tidak jelas. c. Gema : bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli sehingga bunyi terdengar dua kali secara berurutan. Pemantulan bunyi banyak dimanfaatkan dalam teknologi, misalnya untuk keperluan: mengukur krdalaman laut, untuk survey geofisika, dan untuk pemeriksaan janin dalam kandungan (USG). Manfaat Resonansi Bunyi Resonansi bunyi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Telinga kita dapat mendengar bunyi karena adanya resonansi pada selaput pendengaran kita. Pada alat-alat musik seperti gitar, suling, gong, piano, dan lainnya memanfaatkan resonansi kolom udara untuk menghasilkan bunyi. S = v x t 2
  • 33. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari Kompetensi Dasar : 6.3. Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa Cahaya merupakan gelombang elktomagnetik yang tidak membutuhkan medium untuk merambat. Cepat rambat cahaya adalah 300.000.000 m/s Pemantulan Cahaya Hukum Pemantulan : 1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar 2. Sudut datang (i) = sudut pantul (r) 1. Cermin Datar Melukis bayangan pada cermin datar O = objek/benda i = image/bayangan Pemantulan Baur (difus) Akibat permukaan kasar Pemantulan teratur permukaan halus dan rata Sinar datang Sinar pantul i r N O i Cermin S S’ RINGKASAN BAB 7 C A H A Y A
  • 34. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com S = jarak benda ke cermin S’ = jarak bayangan ke cermin Sifat bayangan pada cermin datar : 1. maya / semu 2. tegak 3. sama besar dengan bendanya 4. sisinya berkebalikan 5. jarak benda ke cermin (S) = jarak bayangan ke cermin ( S’ ) Khusus untuk cermin datar berlaku : Panjang minimum cermin yang dibutuhkan oleh orang agar ia dapat melihat seluruh tinggi badannya adalah sama dengan ½ x tinggi badan orang tersebut 2. Cermin Cekung Tiga Sinar Istimewa pada cermin cekung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan lewat titik fokus 2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama M F Sumbu utama Belakang cermin M F M F
  • 35. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com 3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali melalui titik yang sama Untuk melukiskan pembentukan bayangan pada cermin cekung digunakan bantuan dua sinar istimewa. bayangan cermin cekung Pembagian ruang pada cermin cekung: Aturan: Ruang benda + ruang bayangan = 5 Letak Benda Letak Bayangan Sifat Bayangan R1 R4 maya , tegak, diperbesar R2 R3 nyata, terbalik, diper- besar R3 R2 nyata, terbalik, diperkecil di titik M di titik M Nyata, terbalik, sama besar di titik f di jauh tak hingga Maya, tegak, doperbesar M F F O b e n d a benda M R2 R1R3 R4
  • 36. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Rumus Jarak fokus dan jarak bayangan : Pembesaran bayangan dinyatakan oleh : M = pembesaran bayangan h’ = tinggi bayangan h = tinggi benda 3. Cermin Cembung Jarak fokus (f) dan jari-jari (M) untuk cermin cekung bernilai negatif karena terletak di belakang cermin. Tiga Sinar Istimewa pada cermin cembung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seakan-akan berasal dari titik fokus s 1 + s’ 1 F 1 = S S’ = h h' M = f = jarak fokus s = jarak benda s’ = jarak bayangan f = R / 2 atau R = 2 f R = jari-jari cermin kelengkungan FM Belakang cermin Sumbu utama M F
  • 37. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com 2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali seakan-akan berasal dari pusat kelengkungan tersebut. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung selalu : maya, tegak, dan diperkecil. PEMBIASAN CAHAYA Berkas cahaya yang melewati bidang batas dua medium yang berlainan akan mengalami pembiasan / pembelokan. Hukum Snellius tentang Pembiasan : 1. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar. 2. Sinar datang dari medium kurang rapat menuju ke medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat akan dibiaskan menjauhi garis normal 3. Sinar datang tegak lurus bidang tidak dibiaskan tetapi diteruskan dengan lurus R = medium lebih rapat K = medium kurang apat Dispersi cahaya oleh prisma Jika berkas sinar putih ( polikhromatik ) di arahkan ke bidang pembias prisma, maka sinar tersebut akan teruraikan menjadi tujuh warna pelangi ( me-ji-ku-hi-bi-ni-u ) air udara n K R udara kaca n K R FM M F n K R air udara
  • 38. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com LENSA CEMBUNG Sinar Istimewa Pada Lensa Cembung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus dibelakang lensa 2. Sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang melalui pusat optis (o) akan diteruskan tanpa membias Untuk melukiskan bayangan pada lensa cembung, kita harus menggunakan minimal dua sinar istimewa. Sifat Bayangan Pada Lensa Cembung Pembagian ruangan pada lensa cembung Bila angka Arab untuk ruang benda maka bayangan terletak di angka Romawi dengan ketentuan : R benda + R bayangan = 5 prisma Sinar putih merah jingga kuning hijau biru ungu oF 1 F 2 R 2 R 1 oF 1 F 2 R 2 R 1 oF 1 F 2 R 2 R 1 ( + ) OF1R1 F2 R2 2 13 4 I II III IV
  • 39. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Contoh : 1. Benda di Ruang 1, maka bayangan di tuang IV dengan sifat bayangan : maya, tegak, diperbesar. 2. Benda di ruang 2, maka bayangan di ruang III, dengan sifat : nyata, terbalik diperbesar 3. Benda di ruang 3, maka bayangan di ruang II, dengan sifat : nyata, terbalik, diperkecil Kuat Lensa Daya bias lensa cembung atau lensa cekung disebut kuat lensa (P). Kuat lensa bergantung pada jarak fokus lensa P = kuat lensa (dioptri) f = fokus (meter) Lensa Cekung Untuk Lensa Cekung berlaku:  Jarak fokus bernilai negatif  Sifat bayangan : selalu ; maya, tegak, diperkecil Sinar Istimewa pada lensa cekung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seakan-akan berasal dari fokus 2. Sinar datang menuju fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang melalui titik pusat optis akan diteruskan dengan lurus tanpa mengalami pembiasan F1 F2F F1 F2
  • 40. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari Kompetensi Dasar : 6.4. Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 1. Mata dan Bagian – Bagiannya a. Kornea Berupa selaput bening yang melapisi bagian depan mata b. Cairan (aqueous humor) Cairan di belakang kornea yang berfungsi membiaskan cahaya yang masuk ke mata c. Lensa Kristalin Mengatur pembiasan yang disebab-kan oleh aqueous humor d. Iris Berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata e. Pupil Di tempat agak gelap, pupil membesar agar lebih banyak cahaya yang masuk sedangkan di tempat terang, pupil mengecil f. Retina/selaput jala Berfungsi sebagai layar yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa mata Supaya bayangan terlihat jelas, bayangan harus jatuh tepat pada bintik kuning di retina. Sifat bayangan yang terbentuk di retina : nyata, terbalik, diperkecil. otot siliar kornea Iris cairan Lensa kristalin retina saraf optik RINGKASAN BAB 8 ALAT OPTIK
  • 41. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com g. Otot Siliar Mengatur daya akomodasi mata Ketika melihat benda yang dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata lebih cembung. Ketika melihat benda jauh, otot siliar mengendur dan lensa mata menjadi lebih pipih (lihat gambar)! Titik Jauh dan Titik Dekat mata normal (Emetropi) 1. Titik Jauh mata (Punctum Remotum) adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata tanpa berakomodasi.Untuk mata normal, PR = ~ (tak hingga) 2. Titik Dekat (Punctum Proximum) adalah titik terdekat yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata dengan mata berakomodasi maksimum. Untuk mata normal, PP = 25 cm Cacat Mata A. Rabun Jauh (Miopi):  Titik dekat =25 cm (normal)  Titik jauh < ~  Ditolong dengan lensa cekung ( - ) B. Rabun Dekat (Hipermetropi)  Titik dekat > 25 cm  Titik jauh jauh = ~ (normal)  Ditolong dengan lensa cembung (+) Benda jauhBenda jauh Benda dekatBenda dekatBenda dekat
  • 42. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com C. Mata Tua (presbiopi) Otot siliar lemah sehingga daya akomodasi mata berkurang  Titik dekat > 25 cm (rabun dekat)  Titik jauh < ~ (rabun jauh)  Ditolong dengan kacamata bifokal (lensa rangkap) D. Astigmatisma  Kelengkungan kornea mata tidak sempurna  Tidak dapat melihat garis-garis vertikal dan horizontal secara bersamaan  Ditolong dengan lensa slindris 2. L U P  Lup atau kaca pembesar adalah lensa cembung yang digunakan untuk melihat benda- benda kecil agar tampak lebih jelas.  Mata berakomodasi maksimum bila benda di ruang 1 dan bayangan jatuh di PP mata  Mata relax (tanpa akomodasi bila benda di F dan bayangan do jauh tak hingga. Pembesaran bayangan pada LUP 1. Mata berakomodasi maksimum : 2. mata tidak berakomodasi : M = 25 f + 1 M = 25 f oF2 F1 2F12F2 mata
  • 43. http://pakgurufisika.blogspot.com k2310088@gmail.com 3. Mikroskop  Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung  Fokus lensa obyektif < fokus lensa okuler  Benda diletakkan antara Fob dan 2 Fob (ruang II lensa obyektif)  Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif (iob) menjadi benda bagi lensa okuler.  Bayangan iob ini harus terletak di ruang I lensa okuler (antara O dan Fok) Sifat bayangan :  Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif : nyata, terbalik, diperbesar  Bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler : maya, terbalik, diperbesar 3. TEROPONG / TELESKOP Teropong atau Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas. 3.1. Teropong Bintang  Tersusun dari dua lensa cembung dengan Fob > Fok (kebalikan mikroskop)  Pengamatan dilakukan dengan mata tanpa akomodasi. Jadi, bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif (iob) harus diletakkan pada titik fokus lensa okuler (Fok). Sifat bayangan : maya, terbalik, diperbesar Pembesaran : M = 3.2. Teropong Medan / Teropong Bumi  Digunakan untuk melihat benda-benda di permukaan bumi yang jauh letaknya  Teropong bumi memiliki lensa pembalik yang diletakkan antara lensa obyektif dan lensa okuler, sehingga bayangan yang dihasilkan menjadi bayangan tegak. Selain teropong bias seperti contoh di atas, sekarang ini banyak dibuat teropong pantul Keuntungan menggunakan teropong pantul : a. Lebih mudah dibuat dan lebih murah b. Lebih ringan c. Tidak mengalami gangguan aberasi kromatik 3.4. Periskop Periskop adalah teropong yang dipasang pada anjungan kapal selam guna melihat benda-benda yang berada di permukaan laut sewaktu kapal berada di bawah air.  Periskop tersusun dari dua buah lensa cembung dan dua buah prisma siku-siku sama kaki Fok Fob