Dokumen tersebut merangkum proses produksi pupuk organik granular dari limbah dan sampah. Prosesnya meliputi komposting bahan baku organik, granulasi, dan pengeringan untuk menghasilkan pupuk berbentuk butiran. Dokumen ini juga menjelaskan spesifikasi mesin, bahan baku, dan kualitas produk pupuk organik.
1. IKHTISAR PROSES PRODUKSI
PUPUK ORGANIK GRANULE
BERBAHAN BAKU LIMBAH & SAMPAH
Hubungi: Suhardiyoto Haryadi ; Email: <suhardiyoto@gmail.com> atau <s_haryadi2000@yahoo.com>
2. PUPUK ORGANIK
KEUNGGULAN PUPUK ORGANIK: KANDUNGAN HARA PUPUK ORGANIK:
Harga lebih murah daripada pupuk
konvensional (kimia/anorganik). Nitrogen (N) Iron (Fe)
Bisa dikombinasikan dengan pupuk Phosphorus (P2O5) Manganese (Mn)
anorganik bisa menekan kebutuhan pupuk
kimia antara 25% hingga 50%. Potassium (K2O) Molybdenum (Mo)
Memperbaiki struktur fisik dan kimiawi Calcium (Ca) Zinc (Zn)
tanah, suatu efek yang tidak dimiliki pupuk
kimia yang justru merugikan dalam jangka Magnesium (Mg) Organic Matter (OM)
panjang.
Sulphur (S) Hormone
Menggunakan bahan baku limbah pertanian
yang terbarukan dibanding pupuk Boron (B) Enzyme
konvensional yang dibuat dari gas alam Copper (Cu) Humic Acid
yang harganya terus meningkat.
Mengurangi pembakaran limbah pertanian Microbes others
sehingga lebih ramah lingkungan.
Sumber: Asia Agrotech Co. Ltd. (Thailand)
Kandungan hara lengkap untuk mendukung
pertumbuhan tanaman secara optimal.
Manunjang produksi pertanian organik yang
bebas dari bahan kimia dan memiliki nilai
ekonomis lebih tinggi.
Bisa diintegrasikan dengan pabrik atau
pusat produksi pertanian dan perkebunan
yang kaya bahan baku sehingga menambah
ragam produk dan nilai penjualan.
10/21/2008 WIRAJASA TEKNIK INDUSTRI 2
3. KETERSEDIAAN BAHAN BAKU
BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK:
Limbah pertanian, perkebunan, kehutanan
dan peternakan.
Ketersediaan bahan baku harus memenuhi
kapasitas produksi yang direncanakan.
Biomasa yang berserat panjang seperti
daun/pelepah tebu, bagas, janjang kosong
kelapa sawit atau ranting-ranting pohon perlu
dipotong-potong sebelum dijadikan kompos.
Sedangkan biomasa berserat pendek seperti
sekam, serbuk gergaji dan kotoran ternak
bisa langsung dimasukkan ke dalam proses
composting.
Komposisi bahan baku dan jenis mikroba
yang akan digunaka bisa disesuaikan dengan
kualitas atau spesifikasi produk yang
direncanakan.
PERSYARATAN LOKASI:
Terintegrasi atau dekat dengan pusat
produksi pertanian tanaman pangan,
perkebunan, hutan tanaman industri atau
peternakan.
Terintegrasi atau dekat dengan pabrik kelapa
sawit, pabrik gula penggilingan padi, jagung
dan sejenisnya.
10/21/2008 WIRAJASA TEKNIK INDUSTRI 3
4. ALUR PRODUKSI
Tahap I: Composting Tahap II: Granulation & Drying
Proses
Bahan Proses Proses Pengeringan Produk
Kompos Crushing &
Baku Dekomposisi dan Pendinginan Jadi
Granulasi
Biomasa seperti Menggunakan Bahan setengah Penghancuran dengan Granule basah dikering- Pupuk Organik
janjang kosong produk Micro- jadi berupa mesin crusher, filter kan dengan mesinRotary berupa granule
sawit, pelepah dan organisme/ bio- kompos yang cloth dan granulator Drier lalu diayak dengan dengan kelem-
daun tebu, jerami teknologi yang bentuknya untuk membentuk Rotary Screen baban 12-14%
padi, jagung, direkomendasi belum teratur granule yang
kedelai, ranting oleh Deptan dan basah/ masih basah/
pohon, sekam, lembab lembab
serbuk gergaji dan
kotoran ternak.
Mekanis CaCO3
Mikroba
Pupuk dalam
Biomasa Kompos halus
Kompos Granule kemasan
10/21/2008 WIRAJASA TEKNIK INDUSTRI 4
5. TAHAP I: COMPOSTING
Composting adalah proses dekomposisi bahan organik (biomasa) secara biologis dengan cara
mengaktifkan jasad renik (mikroba) yang bersifat aerobik.
Dekomposisi mengembalikan unsur-unsur pembentuk bahan organik yang sangat dibutuhkan
tanaman untuk pertumbuhan sehingga unsur-unsur ini menjadi pupuk.
Meski mikroba sudah ada di alam bebas, kini sejumlah produk mikroba dan bioteknologi kini
tersedia secara komersial yang berfungsi mempercepat proses dekomposisi hingga satu minggu.
Berbagai biomasa dari limbah pertanian, perkebunan, peternakan dan limbah pabrik pengolah
hasil perkebunan seperti pabrik kepala sawit dan pabrik gula bisa dijadikan bahan baku.
Bahan organik berserat panjang seperti janjang kosong buah sawit (empty fruit bunch) dan daun
tebu (Jawa: daduk) perlu dipotong-potong dulu sebelum memasuki tahap composting.
10/21/2008 WIRAJASA TEKNIK INDUSTRI 5
6. TAHAP II: GRANULASI DAN
PENGERINGAN
JENIS-JENIS PROSES DAN MESIN
No. PROSES MESIN
1. Penghancuran partikel kompos Crusher
1. Penyaringan partikel kompos Filter Cloth
2. Granulasi partikel kompos menjadi butiran (granule) Parabolic Granulator
3. Pengeringan granule kompos Rotary Drier
4. Pengayakan dan pendinginan granule Rotary Screen
5. Pengemasan Manual atau mekanis
SPESIFIKASI SINGKAT MESIN-MESIN UTAMA:
• Crusher, Filter Cloth dan silo digerakkan dengan electric motor 2 X 22 HP.
• Parabolic Granulator menggunakan water spray dan digerakkan dengan motor 10 HP.
• Rotary Drier menggunanakan sistem joint-coupling dan mill roller (tanpa roda gigi), digerakkan
dengan motor 10 HP Variable Speed.
• Rotary Screen memastikan ukuran granule yang seragam, misal 6 mm atau 12 mm; digerakkan
dengan motor 10 HP.
10/21/2008 WIRAJASA TEKNIK INDUSTRI 6
7. SPESIFIKASI PRODUK
Kapasitas Produksi: 10 ton per hari
Jumlah pekerja: 21 orang dalam 2 shift.
STANDAR PETRO KIMIA GRESIK
Organic Matter (OM): 12.5%
C/N ratio: 10 – 25%
pH: 4 – 8
Moisture Content: 4 – 12%
Granule size: 5 – 12 mm
10/21/2008 WIRAJASA TEKNIK INDUSTRI 7
8. PABRIK PUPUK ORGANIK
MESIN-MESIN UTAMA
Rotary Drier
Crusher
Filter Cloth Rotary Screen
Parabolic Granulator
10/21/2008 WIRAJASA TEKNIK INDUSTRI 8
9. BIOMASS BLOCK PRESS
MEMOTONG & MEM-PRESS BIOMASA BERSERAT PANJANG
Biomasa berserat panjang perlu dipotong dan di-press dengan mesin Block Press untuk mem-
percepat proses dekomposisi dan mempermudah pengangkutan serta penyimpanan.
10/21/2008 WIRAJASA TEKNIK INDUSTRI 9
10. BIOMASS COMBUSTION CHAMBER
TUNGKU PEMANAS BERBAHAN BAKAR BIOMASA
Tungku siap dioperasikan Tungku terpasang pada Rotary Drier
Uji pembakaran (firing test) Memasukkan biomasa ke tungku
10/21/2008 WIRAJASA TEKNIK INDUSTRI 10
11. PELAYANAN LENGKAP
DAFTAR PABRIK YANG SUDAH TERPASANG:
No. Perusahaan/Instansi Lokasi Tahun Pasang
1. PT Pahala Utama Demak, Jawa Tengah. 2008
2. Pemerintah Kabupaten Lamongan Lamongan, Jawa Timur. 2008
3. PT Indonesia Subur Bojonegoro, Jawa Timur. 2008
Kami menyediakan pelayanan lengkap untuk Untuk Keterangan Hubungi:
pembangunan pabrik pupuk organik CV WIRAJASA TEKNIK INDUSTRI
Jalan Abdul Rachman No. 27 A,
secara turn-key meliputi:
Pabean Sedati, Sidoarjo, East Java.
Teknologi composting Telephone/Fax: +6231 8674933
Fabrikasi dan instalasi mesin dan perlatan Jakarta Representative:
pabrik Suhardiyoto Haryadi
Email: suhardiyoto@gmail.com atau
Running Test & Commissioning s_haryadi2000@yahoo,com
Pemeliharaan dan pelatihan operator
10/21/2008 WIRAJASA TEKNIK INDUSTRI 11