SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 214
11
MATA KULIAHMATA KULIAH
FILSAFAT ILMUFILSAFAT ILMU
22
MENGAPA HARUS BELAJARMENGAPA HARUS BELAJAR
FILSAFAT?FILSAFAT?
 Untuk mengetahui sejak kapanUntuk mengetahui sejak kapan
munculnya ilmu pengetahuanmunculnya ilmu pengetahuan
 Agar mampu berpikir sistematis, kritisAgar mampu berpikir sistematis, kritis
untuk memperoleh kebenaran.untuk memperoleh kebenaran.
33
PENGERTIAN FILSAFATPENGERTIAN FILSAFAT
1.1. Dari sisi kebahasaanDari sisi kebahasaan
 Kata filsafat berasal dari bahasaKata filsafat berasal dari bahasa
Yunani, yaitu philosophia. Philo=Yunani, yaitu philosophia. Philo=cintacinta
Sophia=Sophia= kebijaksanaan/kebenaran.kebijaksanaan/kebenaran.
Jadi philosophia adalah orang yangJadi philosophia adalah orang yang
mencintai kebenaran, sehinggamencintai kebenaran, sehingga
berupaya memperoleh danberupaya memperoleh dan
memilikinya.memilikinya.
44
lanjutanlanjutan
 Kata philosophia ditransformasikan keKata philosophia ditransformasikan ke
berbagai bahasa. Dalam bahsa arabberbagai bahasa. Dalam bahsa arab
disebutdisebut falsafahfalsafah. Dalam bahsa. Dalam bahsa
Indonesia disebutIndonesia disebut falsafat/filsafatfalsafat/filsafat..
Dalam bahsa Belanda dan JermanDalam bahsa Belanda dan Jerman
disebutdisebut Philosophie.Philosophie.
55
lanjutanlanjutan
Dari sisi filsafat sebagai ilmuDari sisi filsafat sebagai ilmu
 Plato, fisuf besar Yunani mengatakan,Plato, fisuf besar Yunani mengatakan,
filsafat adalah ilmu pengetahuan yangfilsafat adalah ilmu pengetahuan yang
berusaha mencapai kebenaran yang asli,berusaha mencapai kebenaran yang asli,
karena kebenaran mutlak di tangankarena kebenaran mutlak di tangan
TuhanTuhan. Atau dengan singkat dikatakan. Atau dengan singkat dikatakan
pengetahuan tentang segala yang ada.pengetahuan tentang segala yang ada.
66
lanjutanlanjutan
 Aristoteles, murid Plato mengatakan,Aristoteles, murid Plato mengatakan,
filsafat adalah ilmu pengetahuan yangfilsafat adalah ilmu pengetahuan yang
meliputi kebenaran yang terkandung dimeliputi kebenaran yang terkandung di
dalamnya ilmu matafisika, logika,dalamnya ilmu matafisika, logika,
retorika, politik, sosial budaya danretorika, politik, sosial budaya dan
estetika.estetika.
77
 Alfarabi, Filsuf besar muslim denganAlfarabi, Filsuf besar muslim dengan
gelar Aristoteles ke 2, mengatakangelar Aristoteles ke 2, mengatakan
Filsafat adalah pengetahuann tentangFilsafat adalah pengetahuann tentang
yang ada menurut hakikatnya yangyang ada menurut hakikatnya yang
sebenarnyasebenarnya..
88
lanjutanlanjutan
 Immanuel Kant, Filsuf barat denganImmanuel Kant, Filsuf barat dengan
gelar raksasa pemikir Eropa,gelar raksasa pemikir Eropa,
mengatakan filsafat adalah ilmumengatakan filsafat adalah ilmu
pokok dan pangkal segalapokok dan pangkal segala
pengetahuan yang mencakup dipengetahuan yang mencakup di
dalamnya empat persoalan:dalamnya empat persoalan:
99
lanjutanlanjutan
1. apa dapat kita ketahui, dijawab oleh1. apa dapat kita ketahui, dijawab oleh
metafisikametafisika
2. apa yang boleh kita kerjakan,2. apa yang boleh kita kerjakan,
dijawab oleh etikadijawab oleh etika
3. apa yang dinamakan manusia,3. apa yang dinamakan manusia,
dijawab oleh antropologi.dijawab oleh antropologi.
4. sampai dimana harapan kita,4. sampai dimana harapan kita,
dijawab oleh agama.dijawab oleh agama.
1010
lanjutanlanjutan
 Hasbullah Bakry,Hasbullah Bakry, filsafat adalah ilmufilsafat adalah ilmu
yang menyelidiki segala sesuatu denganyang menyelidiki segala sesuatu dengan
mendalam mengenai Ketuhanan, alammendalam mengenai Ketuhanan, alam
semesta, dan manusia sehingga dapatsemesta, dan manusia sehingga dapat
melahirkan pengetahuan tentangmelahirkan pengetahuan tentang
bagaimana hakikatnya sejauh yangbagaimana hakikatnya sejauh yang
dicapai manusia.dicapai manusia.
1111
lanjutanlanjutan
3. Filsafat dari sisi benda3. Filsafat dari sisi benda
 Titus dkk, mengajukan dua pengertianTitus dkk, mengajukan dua pengertian
filsafat.filsafat.
- filsafat adalah sekumpulan problem-- filsafat adalah sekumpulan problem-
problem yang langsung dan mendapatproblem yang langsung dan mendapat
perhatian dari manusia yang dicarikanperhatian dari manusia yang dicarikan
jawabannya oleh ahli filsafat.jawabannya oleh ahli filsafat.
1212
lanjutanlanjutan
Filsafat adalah sekumpulanFilsafat adalah sekumpulan
sikap dan kepercayaansikap dan kepercayaan
terhapadap kehidupan dan alamterhapadap kehidupan dan alam
yang biasanya diterima secarayang biasanya diterima secara
tidaktidak kritis.kritis.
1313
lanjutanlanjutan
4. Filsafat sebagai suatu aktifitas4. Filsafat sebagai suatu aktifitas
 Filsafat adalah sebagai suatu proses berpikirFilsafat adalah sebagai suatu proses berpikir
untuk memperoleh jawaban-jawaban dariuntuk memperoleh jawaban-jawaban dari
berbagai problem.berbagai problem.
 Titus dkk, memberikan 3 pengertian filsafat sbgTitus dkk, memberikan 3 pengertian filsafat sbg
aktifitas:aktifitas:
- Filsafat adlah suatu proses kritik atau pemikiran- Filsafat adlah suatu proses kritik atau pemikiran
terhadap kepercayaan diri dari sikap yangterhadap kepercayaan diri dari sikap yang
sangat kita junjung tinggi.sangat kita junjung tinggi.
1414
lanjutanlanjutan
- Filsafat adalah sebagai analisi logis dariFilsafat adalah sebagai analisi logis dari
bahasa serta penjelasan tentang arti katabahasa serta penjelasan tentang arti kata
dan konsep.dan konsep.
- Filsafat adalah suatu usaha untukFilsafat adalah suatu usaha untuk
memperoleh gambaran keseluruhanmemperoleh gambaran keseluruhan
1515
BERDASARKAN KONSEP DAN TEORIBERDASARKAN KONSEP DAN TEORI
TERSEBUT PROSES BERFILSAFATTERSEBUT PROSES BERFILSAFAT
TERSEBUT MELALUI EMPAT TAHAPTERSEBUT MELALUI EMPAT TAHAP
1.1. LOGIS, yaitu berpikir dengan menggunakanLOGIS, yaitu berpikir dengan menggunakan
logika (undang-undang berpikir) yaitu melaluilogika (undang-undang berpikir) yaitu melalui
tiga tahap;tiga tahap; pemahaman, keputusan danpemahaman, keputusan dan
argumentasiargumentasi
contoh;:contoh;:
- Alam berubah-ubah (premis minor)Alam berubah-ubah (premis minor)
- Setiap berubah-ubah baru (premis mayor)Setiap berubah-ubah baru (premis mayor)
- Alam baru (simpulan)Alam baru (simpulan)
1616
lanjutanlanjutan
2. SISTEMATIS, yaitu berpikir melalui alur yang2. SISTEMATIS, yaitu berpikir melalui alur yang
sistemik sehingga ditemukan adanya koherensistemik sehingga ditemukan adanya koheren
(saling runtut), diantara satu pertanyaan(saling runtut), diantara satu pertanyaan
dengan pertanyaan lainnya.dengan pertanyaan lainnya.
3. RADIKAL, berpikir sampai kepada akar3. RADIKAL, berpikir sampai kepada akar
masalah.masalah.
4. UNIVERSAL, berpikir secara umum bukan4. UNIVERSAL, berpikir secara umum bukan
khusus. Disini perbedaannyakhusus. Disini perbedaannya ilmu berpikirilmu berpikir
secara khusus, filsafat berpikir secara umum.secara khusus, filsafat berpikir secara umum.
1717
SEJARAH TIMBULNYASEJARAH TIMBULNYA
FILSAFATFILSAFAT
 KAPAN MUNCULNYA FILSAFAT?KAPAN MUNCULNYA FILSAFAT?
Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejakFilsafat muncul sejak manusia ada dan sejak
adanya pembicaraan manusia. Maka sejarahadanya pembicaraan manusia. Maka sejarah
lahirnya filsafat dimana-mana Yunani, India,lahirnya filsafat dimana-mana Yunani, India,
Persia. Karena filsafat memiliki kualifikasiPersia. Karena filsafat memiliki kualifikasi
tertentu, maka lahirnya filsafat diidentikantertentu, maka lahirnya filsafat diidentikan
dengan Yunani. Hal ini sesuai dengan karakterdengan Yunani. Hal ini sesuai dengan karakter
orang yunani ialahorang yunani ialah RasionalRasional
1818
APA YANGAPA YANG
MENYEBABKANMENYEBABKAN
LAHIRNYA FILSAFAT?LAHIRNYA FILSAFAT?
1.1. PERTENTANGAN ANTARA MITOS DANPERTENTANGAN ANTARA MITOS DAN
LOGOSLOGOS
Dikalangan masyarakat Yunani dikenalDikalangan masyarakat Yunani dikenal
adanya mitos, sebagai suatu keyakinan lamaadanya mitos, sebagai suatu keyakinan lama
yang berkembang dengan pesat misalnyayang berkembang dengan pesat misalnya
mite kosmologi yang melukiskan kejadianmite kosmologi yang melukiskan kejadian
alam.alam. Lama-lama mitos hilang dikalahkanLama-lama mitos hilang dikalahkan
oleh logos, makaoleh logos, maka logos penyebab pertamalogos penyebab pertama
lahirnya filsafat.lahirnya filsafat.
1919
lanjutanlanjutan
2. RASA INGIN TAHU2. RASA INGIN TAHU
Karena mite hanya bersifat dongengKarena mite hanya bersifat dongeng
belaka, maka orang mulai berpikirbelaka, maka orang mulai berpikir
rasional, untuk mencari jawaban-rasional, untuk mencari jawaban-
jawaban yang logis. Keingintahuanjawaban yang logis. Keingintahuan
terhadap alam semesta, keingintahuanterhadap alam semesta, keingintahuan
terhadap penciptanya dsb.terhadap penciptanya dsb.
2020
lanjutanlanjutan
3. RASA KAGUM3. RASA KAGUM
Menurut Plato, filsafat lahir adanyaMenurut Plato, filsafat lahir adanya
kekaguman manusia tentang dunia dankekaguman manusia tentang dunia dan
lingkungannya. Para filsuf ataslingkungannya. Para filsuf atas
kekagumannya mencoba merumuskankekagumannya mencoba merumuskan
asal mula alam semesta.asal mula alam semesta.
ThalesThales bapak filsafat Yunani, mengatakanbapak filsafat Yunani, mengatakan
alam semestaalam semesta berasal dari air.berasal dari air.
2121
lanjutanlanjutan
 AnaximandrosAnaximandros, alam berasal dari, alam berasal dari
apairon (api)apairon (api)
 Democrios,Democrios, alam berasalalam berasal dari atomdari atom
 Empedokles,Empedokles, alam berasalalam berasal dari empatdari empat
unsur; air, api, angin, tanah.unsur; air, api, angin, tanah.
4. PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN4. PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN
Faktor lain yang menyebakan lahirnyaFaktor lain yang menyebakan lahirnya
filsafat adalah kesusastraan.filsafat adalah kesusastraan.
2222
KARAKTERISTIKKARAKTERISTIK
FILSAFATFILSAFAT
1.1. SKEPTISISSKEPTISIS
Skeptisis adalah keraguan terhadapSkeptisis adalah keraguan terhadap
suatu kebenaran sebelum mendapatsuatu kebenaran sebelum mendapat
argumen yang kuat terhadapargumen yang kuat terhadap
kebenaran tersebut. Dikelompokan;kebenaran tersebut. Dikelompokan;
-bersifat Gradasi , dari ragu ke yakin-bersifat Gradasi , dari ragu ke yakin
-bersifat degradasi, dari yakin ke ragu-bersifat degradasi, dari yakin ke ragu
-bertahan sophisme, terus menurus-bertahan sophisme, terus menurus
ragu.ragu.
2323
LanjutanLanjutan
 Sifat gradasi diungkapkan oleh RENESifat gradasi diungkapkan oleh RENE
DECARTES Filsuf PrancisDECARTES Filsuf Prancis cagito ergo sumcagito ergo sum
(saya berpikir maka saya ada)(saya berpikir maka saya ada)
2.KOMUNALISME2.KOMUNALISME
Hasil pemikiran filsafat dimiliki masyarakatHasil pemikiran filsafat dimiliki masyarakat
umum tidak memandang ras, kelas, ekonomi,umum tidak memandang ras, kelas, ekonomi,
dan keyakinan. Misalnya hasil pemikirandan keyakinan. Misalnya hasil pemikiran
Yunani bermanfaat untuk orang Eropa, AsiaYunani bermanfaat untuk orang Eropa, Asia
Afrika dsb.Afrika dsb.
2424
lanjutanlanjutan
3. DISENTERESTEDNESS3. DISENTERESTEDNESS
YANG BERASAL DARI KATAYANG BERASAL DARI KATA INTEREST,INTEREST,
yaitu suatu kegiatan filsafat yang tidakyaitu suatu kegiatan filsafat yang tidak
dimotivasi untuk suatu kepentingan tertentu.dimotivasi untuk suatu kepentingan tertentu.
4. UNIVERSALISME4. UNIVERSALISME
Filsafat bersifat umum, berati filsafat adalahFilsafat bersifat umum, berati filsafat adalah
hak seluruh umat manusia secara umum atauhak seluruh umat manusia secara umum atau
sifatnya internasional. Semua umat manusiasifatnya internasional. Semua umat manusia
berhak mengadakan kajian filsafat.berhak mengadakan kajian filsafat.
2525
APA GUNANYA FILSAFATAPA GUNANYA FILSAFAT
BAGI MANUSIA?BAGI MANUSIA?
 Filsafat mampu memberikanFilsafat mampu memberikan
pemahaman yang menyeluruhpemahaman yang menyeluruh
(general) terhadap suatu wujud(general) terhadap suatu wujud
(ontologi) sekaligus memberikan(ontologi) sekaligus memberikan
konsep kebenarankonsep kebenaran
( justifikasi) terhadap wujud tersebut.( justifikasi) terhadap wujud tersebut.
Dengan kebenaran manusia akanDengan kebenaran manusia akan
bertindak bijaksana (wesdom)bertindak bijaksana (wesdom)
2626
lanjutanlanjutan
 Filsafat dapat memberikan kepuasanFilsafat dapat memberikan kepuasan
bagi filsuf/seseorang karenabagi filsuf/seseorang karena
kemampuannya dalamkemampuannya dalam
menggambarkan problem kehidupanmenggambarkan problem kehidupan
yang sedang dan akan dihadapi sesuaiyang sedang dan akan dihadapi sesuai
dengan leluasan pemahamannya.dengan leluasan pemahamannya.
Plato mengatakan, berpikir dan memikirkan itu suatuPlato mengatakan, berpikir dan memikirkan itu suatu
kenikmatan yang luar biasa dan kebahagian yang palingkenikmatan yang luar biasa dan kebahagian yang paling
berharga.berharga.
2727
lanjutanlanjutan
 Filsafat dapat dijadikan sebagai bahanFilsafat dapat dijadikan sebagai bahan
pijakan untuk merubah dunia.pijakan untuk merubah dunia.
Karl Marx mengatakan,Karl Marx mengatakan, filsafat tidakfilsafat tidak
hanya hanya menjelaskan padahanya hanya menjelaskan pada
dunia(interferd the world) melainkan jugadunia(interferd the world) melainkan juga
merubahnya.merubahnya.
2828
PROBLEMATIKAPROBLEMATIKA
FILSAFATFILSAFAT
 Secara Umum terbagi menjadi tiga;Secara Umum terbagi menjadi tiga;
1.1. ONTOLOGI, yaitu mengkaji hakikatONTOLOGI, yaitu mengkaji hakikat
segala sesuatu, terbagi 2:segala sesuatu, terbagi 2:
1. Kualitas;1. Kualitas;
- Monisme, asal lam terdiri dari satu- Monisme, asal lam terdiri dari satu
unsur (mono=satu).unsur (mono=satu). ThalesThales dari air,dari air,
AnaximandrosAnaximandros dari apairon,dari apairon,
Anaximenes dari udara,Anaximenes dari udara, DemocritosDemocritos
dari tanah.dari tanah.
2929
lanjutanlanjutan
- Dualisme, yang mengatakan alamDualisme, yang mengatakan alam
semesta terdiri dari dua unsur yaitusemesta terdiri dari dua unsur yaitu
materi dan rohmateri dan roh. Tokohnya. Tokohnya AnaxagorasAnaxagoras
dandan Aristolteles.Aristolteles.
- Pluralisme, alam semesta terdiri dariPluralisme, alam semesta terdiri dari
empat unsur; air, angin, api, tanah.empat unsur; air, angin, api, tanah.
TokohnyaTokohnya Empedokles, Leukippos.Empedokles, Leukippos.
3030
lanjutanlanjutan
2. Kualitas2. Kualitas
Pandangan ini membicarakan bagaimanaPandangan ini membicarakan bagaimana
alam berproses, dalam kaitannya muncul 4alam berproses, dalam kaitannya muncul 4
teori:teori:
-Mekanisme, yang mengatakan bahwa segala-Mekanisme, yang mengatakan bahwa segala
sesuatu berproses secara mekanik.sesuatu berproses secara mekanik.
-Teleologi, mengatakan bahwa segala sesuatu yang-Teleologi, mengatakan bahwa segala sesuatu yang
terjadi di alam raya berproses menuju suatuterjadi di alam raya berproses menuju suatu
tujuan, yaitu Tuhan.tujuan, yaitu Tuhan.
3131
-Determinisme, kejadian di alam iniberproses-Determinisme, kejadian di alam iniberproses
melalui suatu ketentuan yang telahmelalui suatu ketentuan yang telah
ditetapkan sebelumnya, baik oleh hukumditetapkan sebelumnya, baik oleh hukum
alam maupun oleh Tuhanalam maupun oleh Tuhan
-Indeterminisme, segala kejadian di alam ini-Indeterminisme, segala kejadian di alam ini
berlangsung secara bebas, tanpa kendaliberlangsung secara bebas, tanpa kendali
tertentu dari Tuhan atau kekuatannya.tertentu dari Tuhan atau kekuatannya.
3232
PROBLEM FILSAFATPROBLEM FILSAFAT
2. EPISTEMOLOGI, membicarakan 2 hal;2. EPISTEMOLOGI, membicarakan 2 hal;
a. Hakikat pengetahuan, muncul 2a. Hakikat pengetahuan, muncul 2
pandangan;pandangan;
-- realismerealisme, yaitu pengetahuan manusia riil, yaitu pengetahuan manusia riil
adanya dalam kehidupan.adanya dalam kehidupan.
-- idealisme,idealisme, yaitu hakikat ilmuyaitu hakikat ilmu
pengetahuan tidak terdapat dalam duniapengetahuan tidak terdapat dalam dunia
riil, melainkan konsep ideal atau duniariil, melainkan konsep ideal atau dunia
ide-ide.ide-ide.
3333
lanjutanlanjutan
b. Sumber Pengetahuan, muncul 3 pandangan;b. Sumber Pengetahuan, muncul 3 pandangan;
- rasionalisme,rasionalisme, mengatakan bahwa sumbermengatakan bahwa sumber
pengetahuan muncul dari rasio (akal) manusia.pengetahuan muncul dari rasio (akal) manusia.
- Empirisme,Empirisme, sumber pengetahuan adalahsumber pengetahuan adalah
indera manusia.indera manusia.
- Kritisme,Kritisme, pengetahuan manusia bersumberpengetahuan manusia bersumber
dari luar diri manusia, yaitu Tuhan.dari luar diri manusia, yaitu Tuhan.
3434
PROBLEM FILSAFATPROBLEM FILSAFAT
3.3. AXIOLOGI, TERBAGI MENJADI 6AXIOLOGI, TERBAGI MENJADI 6
PANDANGAN;PANDANGAN;
a.a. naturalisme, yang menyatakan ukurannaturalisme, yang menyatakan ukuran
baik buruk ialah sesuai tidaknyabaik buruk ialah sesuai tidaknya
perbuatan tersebut sesuai denganperbuatan tersebut sesuai dengan
fitrah (natura) manusia.fitrah (natura) manusia.
b.b. Hedonisme, yang menyatakan bahwaHedonisme, yang menyatakan bahwa
ukuran baik buruk ialah sejauh manaukuran baik buruk ialah sejauh mana
suatu perbuatan mendatangkansuatu perbuatan mendatangkan
kenikmatan (hedone) bagi manusia.kenikmatan (hedone) bagi manusia.
3535
lanjutanlanjutan
a.a. Vitalisme, ukuran baik burukVitalisme, ukuran baik buruk
ditentukan oleh sejauh mana suatuditentukan oleh sejauh mana suatu
perbuatan tersebut dapat mendorongperbuatan tersebut dapat mendorong
manusia untuk hidup lebih maju.manusia untuk hidup lebih maju.
b.b. Ultitarianisme, Ukuran baik burukUltitarianisme, Ukuran baik buruk
ditentukan oleh ada tidaknya suatuditentukan oleh ada tidaknya suatu
perbuatan mendatangkan manfaatperbuatan mendatangkan manfaat
bagi manusia.bagi manusia.
3636
lanjutanlanjutan
e. Idealisme, ukuran baik buruk ditentukan olehe. Idealisme, ukuran baik buruk ditentukan oleh
sesuai tidaknya sesuatu perbuatan dengansesuai tidaknya sesuatu perbuatan dengan
konsep ideal (rancang bangun) pikirankonsep ideal (rancang bangun) pikiran
manusia.manusia.
f. Teologis, baik buruknya suatu perbuatanf. Teologis, baik buruknya suatu perbuatan
ditentukan oleh sesuai tidaknya suatuditentukan oleh sesuai tidaknya suatu
perbuatan dengan ketentuan agamaperbuatan dengan ketentuan agama
(teos=Tuhan, agama)(teos=Tuhan, agama)
3737
lanjutanlanjutan
Berdasarkan uraian problematika diBerdasarkan uraian problematika di
atas kebenaran itu bersifat relatifatas kebenaran itu bersifat relatif
tergantung pada latar belakangtergantung pada latar belakang
pendidikan, sosial, budaya, agamapendidikan, sosial, budaya, agama
dan sebagainya.dan sebagainya.
3838
BAGAIMANA HUBUNGANBAGAIMANA HUBUNGAN
ILMU, FILSAFAT, DANILMU, FILSAFAT, DAN
AGAMAAGAMA
 Ilmu adalah sistem dari berbagaiIlmu adalah sistem dari berbagai
pengetahuan yang masing-masingpengetahuan yang masing-masing
mengenai suatu pengalaman tertentumengenai suatu pengalaman tertentu
yang disusun melalui sistem tertentu,yang disusun melalui sistem tertentu,
sehingga menjadi suatu kesatuan.sehingga menjadi suatu kesatuan.
 Menuurut Harsojo, ilmu terdiri dari tigaMenuurut Harsojo, ilmu terdiri dari tiga
kesimpulan, yaitu;kesimpulan, yaitu;
3939
lanjutanlanjutan
1.1. Merupakan akumulasi pengetahuanMerupakan akumulasi pengetahuan
yang disistematikanyang disistematikan
2.2. Suatu pendekatan/metode pendekatanSuatu pendekatan/metode pendekatan
terhadap seluruh dunia empiris, yaituterhadap seluruh dunia empiris, yaitu
dunia yang terikat oleh faktor ruang dandunia yang terikat oleh faktor ruang dan
waktu, dunia yang pada prinsipnyawaktu, dunia yang pada prinsipnya
dapat diamati oleh panca indradapat diamati oleh panca indra
manusia, danmanusia, dan
4040
lanjutanlanjutan
1.1. Suatu cara yang mengijinkanSuatu cara yang mengijinkan
kepada ahli-ahli lainnya untukkepada ahli-ahli lainnya untuk
menyatakan suatu proporsi.menyatakan suatu proporsi.
4141
lanjutanlanjutan
 Filsafat menurut Plato dan Al Faraby;Filsafat menurut Plato dan Al Faraby;
filsafat adalah pengetahuan tentangfilsafat adalah pengetahuan tentang
segala yang ada.segala yang ada.
AGAMAAGAMA
Terdapat perbedaan pengertian agamaTerdapat perbedaan pengertian agama
dikalangan tokoh agama. Hal inidikalangan tokoh agama. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan bidikdisebabkan oleh perbedaan bidik
terhadap agama.terhadap agama.
4242
lanjutanlanjutan
Agama diartikan secara praktis, adalahAgama diartikan secara praktis, adalah
suatu keyakinan akan adanyasuatu keyakinan akan adanya
aturan/jalan hidupaturan/jalan hidup (way of life)(way of life) yangyang
bersumber dari suatu kekuatan yangbersumber dari suatu kekuatan yang
absolut (Tuhan).absolut (Tuhan).
 Agama memiliki empat perangkatAgama memiliki empat perangkat
sbb:sbb:
1.1. Adanya pengatur (Tuhan) sebagaiAdanya pengatur (Tuhan) sebagai
kebenaran yang pertama dankebenaran yang pertama dan
terakhir.terakhir.
4343
lanjutanlanjutan
2. adanya aturan (code hukum) yang harus2. adanya aturan (code hukum) yang harus
dipahami yang termaktub dalam kitabdipahami yang termaktub dalam kitab
suci dan kebenarannya bersifat ansolut.suci dan kebenarannya bersifat ansolut.
3. Adanya seorang nabi sebagai pembawa3. Adanya seorang nabi sebagai pembawa
aturan hukum.aturan hukum.
4. Adanya komunitas (manusia) sebagai4. Adanya komunitas (manusia) sebagai
pelaksana aturan yang bersumber daripelaksana aturan yang bersumber dari
Tuhan.Tuhan.
4444
HUBUNGAN ILMU,HUBUNGAN ILMU,
FILSAFAT DAN AGAMAFILSAFAT DAN AGAMA
ILMU, mencari kebenaran dengan caraILMU, mencari kebenaran dengan cara
penyelidikan (riset) sesuai denganpenyelidikan (riset) sesuai dengan
eksistensinya yang berhubunganeksistensinya yang berhubungan
dengan alam empiris.Dalam penyelidikandengan alam empiris.Dalam penyelidikan
ilmu selalu mencari hukumilmu selalu mencari hukum sebabsebab
akibat. Sebagai hukum sebab akibatakibat. Sebagai hukum sebab akibat
maka kebenaranya pasti ada.maka kebenaranya pasti ada.
4545
lanjutanlanjutan
ILSAFAT, karena selalu berhadapanILSAFAT, karena selalu berhadapan
denga alam empiris, (metafisika, ghaib)denga alam empiris, (metafisika, ghaib)
maka ia komit dengan organon (alatnya)maka ia komit dengan organon (alatnya)
yaitu logika. Cara kerjanya selalu diawaliyaitu logika. Cara kerjanya selalu diawali
dengan pertanyaan apa…. Berpikir logis,dengan pertanyaan apa…. Berpikir logis,
sistematis, radikal, dan universal.sistematis, radikal, dan universal.
4646
lanjutanlanjutan
AGAMA, menemukan konsepAGAMA, menemukan konsep
kebenaran bersumber pada wahyu,kebenaran bersumber pada wahyu,
kebenarannya bersifat mutlak,kebenarannya bersifat mutlak,
absolut sebagiai kebenaranabsolut sebagiai kebenaran
tertinggi.tertinggi.
4747
 Ilmu kebenarannya bersifat empiris,Ilmu kebenarannya bersifat empiris,
filsafat kebenarannya bersifat spekulatiffilsafat kebenarannya bersifat spekulatif
(berdasrkan nalar dan logika), keduanya(berdasrkan nalar dan logika), keduanya
bersifat nisbi. Agama kebenarannyabersifat nisbi. Agama kebenarannya
bersifat absolut mutlak, dalambersifat absolut mutlak, dalam
penentuannya semua perlu perumusanpenentuannya semua perlu perumusan
4848
lanjutanlanjutan
 Hubungan ilmu filsafat dan agama, AlbertHubungan ilmu filsafat dan agama, Albert
Einstein menagatakan dengan singkat’Einstein menagatakan dengan singkat’
““science with out is blind, religion with outscience with out is blind, religion with out
science is blame” Ilmu tanpa agamascience is blame” Ilmu tanpa agama
buta, agama tanpa ilmu lumpuh.buta, agama tanpa ilmu lumpuh.
4949
BAGAIMANAKAHBAGAIMANAKAH
KATEGORI MANUSIAKATEGORI MANUSIA
ITU?ITU?
1.1. MANUSIA ADA YANG TIDAK TAHU DALAMMANUSIA ADA YANG TIDAK TAHU DALAM
KETIDAKAHUANNYAKETIDAKAHUANNYA
2.2. MANUSIA TIDAK TAHU DALAMMANUSIA TIDAK TAHU DALAM
KETAHUANNYAKETAHUANNYA
3.3. MANUSIA TAHU AKANMANUSIA TAHU AKAN
KETIDAKTAHUANNYAKETIDAKTAHUANNYA
4.4. MANUSIA TAHU AKAN KETAHUANNYAMANUSIA TAHU AKAN KETAHUANNYA
Kategori manakah yang paling baik?Kategori manakah yang paling baik?
5050
Manusia adalah akhluk ciptaan TuhanManusia adalah akhluk ciptaan Tuhan
yang tercanggih. Memiliki banyakyang tercanggih. Memiliki banyak
kelebihan dibanding dengan makhluk lainkelebihan dibanding dengan makhluk lain
terutama akalnya.terutama akalnya.
 Memiliki rasa ingin tahu, makaMemiliki rasa ingin tahu, maka
diaktuakisasikan dalam bentuk bertanya.diaktuakisasikan dalam bentuk bertanya.
 Melalui rasio maka manusia memberikanMelalui rasio maka manusia memberikan
jawaban terhadap aneka pertanyaanjawaban terhadap aneka pertanyaan
 Manusia bertanya, manusia pula menjawabManusia bertanya, manusia pula menjawab
 Manusialah yang benar-benar bereksistensiManusialah yang benar-benar bereksistensi
karena memiliki kesadaran dan otonomikarena memiliki kesadaran dan otonomi
dirinya.dirinya.
5151
LanjutanLanjutan
DENGAN KATA LAINDENGAN KATA LAIN
Malalui akalnya manusia mampu menyamaiMalalui akalnya manusia mampu menyamai
makhluk lain.makhluk lain.
 Burung terbang tinggi, manusia tefrbangBurung terbang tinggi, manusia tefrbang
dengan pesawat ciptaannya.dengan pesawat ciptaannya.
 Angsa bisa berenang ke ujung pulau, manusiaAngsa bisa berenang ke ujung pulau, manusia
berenang dengan kapal Feri ciptaannya.berenang dengan kapal Feri ciptaannya.
 Ikan mampu menembus dasar lautan, manusiaIkan mampu menembus dasar lautan, manusia
menembus lautan dengan kapal selammenembus lautan dengan kapal selam
ciptaannya.ciptaannya.
5252
APAKAH SETIAP MANUSIA MAMPUAPAKAH SETIAP MANUSIA MAMPU
BERFILSAFAT? Tidak juga.BERFILSAFAT? Tidak juga. Rule ofRule of
the game ( ada aturan mainnya)the game ( ada aturan mainnya)
 Berpikir logis, sistematis, radikal, danBerpikir logis, sistematis, radikal, dan
universal.universal.
Dengan mengindahkan ke empat aturanDengan mengindahkan ke empat aturan
main tersebut, maka Anda bisa menjadimain tersebut, maka Anda bisa menjadi
seorang filsufseorang filsuf
5353
LAHIRNYA ILMU PENGETAHUANLAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN
SEJAK KAPAN LAHIRNYA ILMUSEJAK KAPAN LAHIRNYA ILMU
PENGETAHUAN?PENGETAHUAN?
 Manusia adalah makhluk ciptaan TuhanManusia adalah makhluk ciptaan Tuhan
yang tercanggih.yang tercanggih.
 Dengan akalnya manusia mampu.Dengan akalnya manusia mampu.
berpikir, dengan pikirannya memperolehberpikir, dengan pikirannya memperoleh
pengetahuan, dengan pengetahuannyapengetahuan, dengan pengetahuannya
manusia memiliki ilmu, dengan ilmunyamanusia memiliki ilmu, dengan ilmunya
manusia mampu berpikir rasional, logismanusia mampu berpikir rasional, logis
dan sistematis.dan sistematis.
5454
JADI PENGETAHUAN LAHIRJADI PENGETAHUAN LAHIR
SEJAK MANUSIA ITU ADASEJAK MANUSIA ITU ADA
SEJAK MANUSIA BERPIKIRSEJAK MANUSIA BERPIKIR
SEJAK MANUSIASEJAK MANUSIA
BERINTERAKSI DENGANBERINTERAKSI DENGAN
ALAMALAM
5555
BAGAIMANA HUBUNGAN (ILMUBAGAIMANA HUBUNGAN (ILMU
PENGETAHUAN DENGANPENGETAHUAN DENGAN
FILSAFAT?FILSAFAT?
 Pengetahuan bagian dari kajian filsafat ilmu,Pengetahuan bagian dari kajian filsafat ilmu,
pengetahuan lahir sejak adanya peradabanpengetahuan lahir sejak adanya peradaban
manusia dan berkembang pesat sesuaimanusia dan berkembang pesat sesuai
dengan budayanya.dengan budayanya.
 Pengetahuan lahir dari aktivitasPengetahuan lahir dari aktivitas
 Aktivitas memerlukan metodeAktivitas memerlukan metode
 Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.
 Ilmu dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan.Ilmu dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan.
5656
lanjutanlanjutan
 Aktivitas memerlukan metodeAktivitas memerlukan metode
 Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.
 Ilmu dan pengetahuan tidak bisaIlmu dan pengetahuan tidak bisa
dipisahkan.dipisahkan.
5757
AKTIVITAS
PENGETAHUANMETODE
ILMU
SIKLUS ILMUSIKLUS ILMU
5858
PENGERTIAN ILMUPENGERTIAN ILMU
SEBAGAISEBAGAI
PENGETAHUANPENGETAHUAN
Dari segi maknanya pengertian ilmuDari segi maknanya pengertian ilmu
sekurang-kurangnya merujuk tiga hal:sekurang-kurangnya merujuk tiga hal:
PengetahuanPengetahuan
AktivitasAktivitas
metodemetode
5959
Pengertian UmumPengertian Umum
 Ilmu adalah sesuatu kumpulanIlmu adalah sesuatu kumpulan
yang sistematis dari pengetahuan.yang sistematis dari pengetahuan.
 Ilmu berarti semua pengetahuanIlmu berarti semua pengetahuan
yang dihimpun dengan perantarayang dihimpun dengan perantara
metode ilmiah (John G. Kemeny).metode ilmiah (John G. Kemeny).
6060
lanjutanlanjutan
 Menurut Norman Campbell :Menurut Norman Campbell :
Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuanIlmu adalah suatu kumpulan pengetahuan
yang berguna dan praktis dan suatuyang berguna dan praktis dan suatu
metode untuk memperoleh pengetahuanmetode untuk memperoleh pengetahuan
Ilmu tidak bersangkutan denganIlmu tidak bersangkutan dengan
kehidupan praktis dan tidak dapatkehidupan praktis dan tidak dapat
mempengaruhinya kecuali dalam caramempengaruhinya kecuali dalam cara
yang paling tak langsung, baik kebaikanyang paling tak langsung, baik kebaikan
atau keburukan.atau keburukan.
6161
SIMPULANSIMPULAN
 Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yangIlmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang
rasional dan kognitif dengan berbagai metoderasional dan kognitif dengan berbagai metode
berupa aneka prosedur dan tata langkahberupa aneka prosedur dan tata langkah
sehingga menghasilkan kumpulansehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-
gejala kealaman, kemasyarakatan ataugejala kealaman, kemasyarakatan atau
keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran,keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran,
memperoleh pemahaman, memberikanmemperoleh pemahaman, memberikan
penjelasan, ataupun melakukan penerapan.penjelasan, ataupun melakukan penerapan.
6262
LANJUTANLANJUTAN
ILMU SEBAGAI RANGKAIANILMU SEBAGAI RANGKAIAN
AKTIVITAS MANUSIA:AKTIVITAS MANUSIA:
1.1. Rasional: proses pemikiran yangRasional: proses pemikiran yang
berpegang pada kaidah-kaidah logikaberpegang pada kaidah-kaidah logika
2.2. Kognitif : proses mengetahui danKognitif : proses mengetahui dan
memperoleh pengetahuanmemperoleh pengetahuan
6363
lanjutanlanjutan
1.1. Teologis:Teologis:
 mencapai kebenaran memperolehmencapai kebenaran memperoleh
pemahamanpemahaman
 Memberi penjelasanMemberi penjelasan
 Meakukan penerapan dengan peramalanMeakukan penerapan dengan peramalan
atau pengendalianatau pengendalian
6464
ILMU SEBAGAIILMU SEBAGAI
METODE ILMIAHMETODE ILMIAH
 ANALISISANALISIS (analysis)(analysis)
 PEMERIANPEMERIAN (description)(description)
 PENGUKURANPENGUKURAN (measurement)(measurement)
 PERBANDINGANPERBANDINGAN (comparison)(comparison)
 SURVAISURVAI (survey)(survey)
6565
PengelompokanPengelompokan
PengetahuanPengetahuan
 Menurut Bertrand Russell, pengetahuanMenurut Bertrand Russell, pengetahuan
dibedakan menjadi 2:dibedakan menjadi 2:
1. Pengetahuan mengenai fakta-fakta1. Pengetahuan mengenai fakta-fakta
(knowledge of facts)(knowledge of facts)
2. Pengetahuan mengenai hubungan2. Pengetahuan mengenai hubungan
umum antara faktaumum antara fakta (knowledge of(knowledge of
general connection berween facts)general connection berween facts)
6666
Ledger Wood membagiLedger Wood membagi
pengetahuan menjadi:pengetahuan menjadi:
1.Non inferential Apprehension1.Non inferential Apprehension;;
pengetahuan nonpenyimpulan yangpengetahuan nonpenyimpulan yang
merupakan pengenalan terhadapmerupakan pengenalan terhadap
benda, orang, atau sifat tertentu.benda, orang, atau sifat tertentu.
6767
Bentuknya:Bentuknya:
 Perception ;pengenalan objek diluar diriPerception ;pengenalan objek diluar diri
seseorangseseorang
 Introspection; pengenalan terhadapIntrospection; pengenalan terhadap
dirinya sendiri dengan segenapdirinya sendiri dengan segenap
kemampuan,kemampuan, pikiran kehendak, danpikiran kehendak, dan
perasaanperasaan
6868
LanjutanLanjutan
2. Inferential Knowledge, meliputi;2. Inferential Knowledge, meliputi;
 Knowledge of other selves;Knowledge of other selves; pengetahuanpengetahuan
mengenai diri orang lain.mengenai diri orang lain.
 Historical knowledge;Historical knowledge; pengetahuanpengetahuan
menyangkut masa lampau.menyangkut masa lampau.
 Scientific knowledge;Scientific knowledge; pengetahuanpengetahuan
ilmiah.ilmiah.
6969
George KlubertanzGeorge Klubertanz
 Pengetahuan langsung berdasarkanPengetahuan langsung berdasarkan
pengenalannya terhadap objek-objekpengenalannya terhadap objek-objek
pengalaman.pengalaman.
 Pengetahuan kemanusianPengetahuan kemanusian (humanistic(humanistic
knowledge)knowledge) yang diperoleh karenayang diperoleh karena
mempelajarimempelajari
 Pengetahuan IlmiahPengetahuan Ilmiah (scientific knowledge)(scientific knowledge)
berdasarkan azas-azas yang cocok dan dapatberdasarkan azas-azas yang cocok dan dapat
membuktikan kesimpulannya kebenaran.membuktikan kesimpulannya kebenaran.
7070
lanjutanlanjutan
 Pengetahuan IlmiahPengetahuan Ilmiah (scientific(scientific
knowledge)knowledge) berdasarkan azas-azasberdasarkan azas-azas
yang cocok dan dapatyang cocok dan dapat
membuktikan kesimpulannyamembuktikan kesimpulannya
kebenaran.kebenaran.
7171
HAKIKATHAKIKAT
PENGETAHUANPENGETAHUAN
 Darimanakah hakikat pengetahuan itu?Darimanakah hakikat pengetahuan itu?
1.1. Realisme;Realisme; pengetahuan manusia riilpengetahuan manusia riil
adanya dari kehidupan.adanya dari kehidupan.
2.2. Idealisme;Idealisme; pengetahuan tidak terdapatpengetahuan tidak terdapat
dalam dunia riil melainkan hanya dalamdalam dunia riil melainkan hanya dalam
dunia konsep ideal atau dunia ide-ide.dunia konsep ideal atau dunia ide-ide.
7272
Dari manakah sumberDari manakah sumber
pengetahuan manusia?pengetahuan manusia?
1.1. Rasionalisme;Rasionalisme; sumber pengetahuansumber pengetahuan
berasal dari rasio (akal) manusia.berasal dari rasio (akal) manusia.
2.2. Empirisme;Empirisme; sumber pengetahuansumber pengetahuan
adalah indra manusia (empiri)adalah indra manusia (empiri)
3.3. Kritisisme/transidentalisme;Kritisisme/transidentalisme;
pengetahuan manusia bersumber daripengetahuan manusia bersumber dari
luar diri manusia, yaitu Tuhan.luar diri manusia, yaitu Tuhan.
7373
PENGETAHUAN SEBAGAIPENGETAHUAN SEBAGAI
DASAR TEORITISDASAR TEORITIS YANGYANG
MELAHIRKAN PENGETAHUAN ILMIAHMELAHIRKAN PENGETAHUAN ILMIAH
 CAKUPAN PENGETAHUAN ILMIAH:CAKUPAN PENGETAHUAN ILMIAH:
 1. Jenis sasaran1. Jenis sasaran
 2. Bentuk-bentuk pernyataan2. Bentuk-bentuk pernyataan
 3. Ragam-ragam proposisi3. Ragam-ragam proposisi
 4. Ciri-ciri pokok4. Ciri-ciri pokok
 5. Pembagian sistematis5. Pembagian sistematis
7474
LanjutanLanjutan
Jenis sasaran Pengetahuan Ilmiah:Jenis sasaran Pengetahuan Ilmiah:
 Objek material; fenomena di duniaObjek material; fenomena di dunia
ini yang ditelaah oleh ilmuini yang ditelaah oleh ilmu
 Objek formal; pusat perhatianObjek formal; pusat perhatian
penelaahan ilmuwan terhadappenelaahan ilmuwan terhadap
fenomena itu.fenomena itu.
7575
lanjutanlanjutan
OBJEK MATERIAL PENGETAHUAN ILMIAHOBJEK MATERIAL PENGETAHUAN ILMIAH
DIKELOMPOKAN MENJADI 6:DIKELOMPOKAN MENJADI 6:
 IDE ABSTRAKIDE ABSTRAK
 BENDA FISIKBENDA FISIK
 JASAD HIDUPJASAD HIDUP
 GEJALA ROHANIGEJALA ROHANI
 PERISTIWA SOSIALPERISTIWA SOSIAL
 PROSES TANDAPROSES TANDA
7676
OBJEK MATERIALOBJEK MATERIAL
KONSEP GUNUNG MERAPI, BURUNG,KONSEP GUNUNG MERAPI, BURUNG,
INGATAN DSTINGATAN DST
DITELAAH BERDASARKAN OBJEKDITELAAH BERDASARKAN OBJEK
FORMALFORMAL
7777
TELAAH OBJEK FORMALTELAAH OBJEK FORMAL
MANUSIAMANUSIA
 BIOLOGIBIOLOGI
 PSIKOLOGIPSIKOLOGI
 FILSAFAT KODRATIFILSAFAT KODRATI
OBJEK TELAAHOBJEK TELAAH
FORMALFORMAL
7878
SEPERTI APA BENTUKSEPERTI APA BENTUK
PENGETAHUAN ILMIAHPENGETAHUAN ILMIAH
ITU?ITU?
1.1. DESKRIPTIFDESKRIPTIF
2.2. PRESKRIPSIPRESKRIPSI
•ANATOMIANATOMI
•GEOGRAFGEOGRAF
II
•UKURANUKURAN
•AZAS-AZASAZAS-AZAS
•PETUNJUKPETUNJUK
•PROSEDURPROSEDUR
7979
LANJUTANLANJUTAN
3. EKSPOSISI POLA3. EKSPOSISI POLA
 SOSIOLOGISOSIOLOGI
 POLA-POLAPOLA-POLA
BUDAYABUDAYA
 ANTROPOLOGIANTROPOLOGI
 PERKEMBANGANPERKEMBANGAN
BUDAYABUDAYA
8080
LANJUTANLANJUTAN
4.4.
REKONTRUKREKONTRUK
SI HISTORISSI HISTORIS
 HISTORIOGRAFIHISTORIOGRAFI
 PURBAKALAPURBAKALA
 PALEONTOLOGIPALEONTOLOGI
8181
PROPOSISI ILMUPROPOSISI ILMU
PENGETAHUANPENGETAHUAN
1. AZAS ILMIAH1. AZAS ILMIAH
 MENGANDUNGMENGANDUNG
KEBENARAN UMUMKEBENARAN UMUM
BERDASARKANBERDASARKAN
FAKTA YANGFAKTA YANG
TELAH DIAMATITELAH DIAMATI
ILMU SOSIALILMU SOSIAL
8282
LANJUTANLANJUTAN
2. KAIDAH ILMIAH2. KAIDAH ILMIAH
 MengungkapkanMengungkapkan
keajegan atau hubungankeajegan atau hubungan
tertib yang dapattertib yang dapat
diperiksa kebenarannyadiperiksa kebenarannya
diantara fenomenadiantara fenomena
secara umum berlakusecara umum berlaku
pula untuk berbagaipula untuk berbagai
fenomena yang sejenis.fenomena yang sejenis.
 Boyle, Newton, PascalBoyle, Newton, Pascal
8383
LANJUTANLANJUTAN
3. TEORI ILMIAH3. TEORI ILMIAH
 KemampuanKemampuan
proposisi yangproposisi yang
saling berkaitansaling berkaitan
secara logis untuksecara logis untuk
memberi penjelasanmemberi penjelasan
mengenaimengenai
sejumlah fenomena.sejumlah fenomena.
 Teori DarwinTeori Darwin
Kau lahir darikuKau lahir dariku
bodohbodoh
8484
lanjutanlanjutan
 Teori; sekumpulam proposisi yangTeori; sekumpulam proposisi yang
mencakup konsep-konsep tertentumencakup konsep-konsep tertentu
yang saling berhubunganyang saling berhubungan
8585
APA MANFAAT DANAPA MANFAAT DAN
PERANAN TEORI?PERANAN TEORI?
 Mensistematiskan dan menyususn dataMensistematiskan dan menyususn data
maupun pemikiran tentang datamaupun pemikiran tentang data
sehingga tercapai pertalian yang logissehingga tercapai pertalian yang logis
diantara aneka data yang semula kacaudiantara aneka data yang semula kacau
balau. Jadi teori berfungsi sebagaibalau. Jadi teori berfungsi sebagai
kerangka, pedoman, bagan sistematisasikerangka, pedoman, bagan sistematisasi
atau sistem acuan.atau sistem acuan.
8686
lanjutanlanjutan
 Memberikan skema atau rencanaMemberikan skema atau rencana
sementara mengenai medan yangsementara mengenai medan yang
semula belum dipetakan sehinggasemula belum dipetakan sehingga
terdapat suatu orientasiterdapat suatu orientasi
 Menunjukkan atau menyarankan arah-Menunjukkan atau menyarankan arah-
arah untuk penyelidikan lebih lanjut.arah untuk penyelidikan lebih lanjut.
8787
PEMBAGIAN ILMUPEMBAGIAN ILMU
PENGETAHUANPENGETAHUAN
 Ilmu Pengetahuan dibedakan atas:Ilmu Pengetahuan dibedakan atas:
1.1. Ilmu Pengetahuan Sosial (social science);Ilmu Pengetahuan Sosial (social science);
membahas hubungan manusia sebagaimembahas hubungan manusia sebagai
makhluk sosial.makhluk sosial.
a. Psikologi; ilmu pengetahuan yanga. Psikologi; ilmu pengetahuan yang
mempelajari proses mental dan tingkah laku.mempelajari proses mental dan tingkah laku.
b. Pendidikan; suatu perlakuan atau nprosesb. Pendidikan; suatu perlakuan atau nproses
latihan yang terarah dan sistematis menejulatihan yang terarah dan sistematis meneju
ke suatu tujuan.ke suatu tujuan.
8888
LanjutanLanjutan
c.c. Antropologi; suatu ilmu pengetahuan yangAntropologi; suatu ilmu pengetahuan yang
pempelajari asal-usul dan perkembanganpempelajari asal-usul dan perkembangan
jasmani, sosial, kebudayaan serta tingkahjasmani, sosial, kebudayaan serta tingkah
laku manusia.laku manusia.
d. Etnologi; studi antropologi dari aspekd. Etnologi; studi antropologi dari aspek
sistem sosio ekonomi dan pewarisansistem sosio ekonomi dan pewarisan
kebudayaan terutama keaslian,kebudayaan terutama keaslian,
perkembangan dan perubuhan dalamperkembangan dan perubuhan dalam
masyarakat primitif.masyarakat primitif.
8989
LanjutanLanjutan
e. Sejarah; suatu pencataan peristiwa –e. Sejarah; suatu pencataan peristiwa –
peristiwa yang telah terjadi pada suatuperistiwa yang telah terjadi pada suatu
bangsa, negara atau individu.bangsa, negara atau individu.
f. Ekonomi; ilmu penghetahuan yangf. Ekonomi; ilmu penghetahuan yang
berhubungan dengan produksi, tukarberhubungan dengan produksi, tukar
menukar barang produksi, pengelolaanmenukar barang produksi, pengelolaan
dalam lingkup rumah tangga,dalam lingkup rumah tangga,
perusahaan atau negara.perusahaan atau negara.
9090
LanjutanLanjutan
g. Sosiologi; suatu studi tingkah laku sosial,g. Sosiologi; suatu studi tingkah laku sosial,
terutama asal-usul organisasi, institusi danterutama asal-usul organisasi, institusi dan
perkembangan masyarakat manusia.perkembangan masyarakat manusia.
2. Ilmu Pengetahuan Alam; yang membahas2. Ilmu Pengetahuan Alam; yang membahas
alam semesta dengan segala isinya, ilmu inialam semesta dengan segala isinya, ilmu ini
terbagi atas:terbagi atas:
a. Fisika (physics); suatu kajian tentang bendaa. Fisika (physics); suatu kajian tentang benda
mati dari aspek wujud dengan perubahan yangmati dari aspek wujud dengan perubahan yang
bersifat sementara.bersifat sementara.
9191
lanjutanlanjutan
b.b. Kimia (chemistry); mempelajari bendaKimia (chemistry); mempelajari benda
hidup dan tidak hidup dari aspek susunanhidup dan tidak hidup dari aspek susunan
materi dan perubahan-perubahan yangmateri dan perubahan-perubahan yang
bersifat tetap;bersifat tetap;
Kimia secara garis besar dibagi menjadi:Kimia secara garis besar dibagi menjadi:
 Kimia anorganikKimia anorganik
 Kimia organikKimia organik
c. Biologi (biological science); ilmuc. Biologi (biological science); ilmu
pengetahuan yang mempelajari makhlukpengetahuan yang mempelajari makhluk
hidup dan gejala-gejalanya.hidup dan gejala-gejalanya.
9292
lanjutanlanjutan
 Cabang-cabang biologi:Cabang-cabang biologi:
1.1. Botani; mempelajari seluk belukBotani; mempelajari seluk beluk
tumbuhantumbuhan
2.2. Zoologi; mempelajari hewanZoologi; mempelajari hewan
3.3. Anatomi; mempelajari strukur dalamAnatomi; mempelajari strukur dalam
makhluk hidupmakhluk hidup
4.4. Fisiologi; studi tentang fungsi tubuhFisiologi; studi tentang fungsi tubuh
9393
5. Sitologi; studi tentang sel secara5. Sitologi; studi tentang sel secara
mendalammendalam
6. Sitologi; studi tentang jaringan tubuh6. Sitologi; studi tentang jaringan tubuh
atau organ makhluk hidupatau organ makhluk hidup
7. Palaentologi:studi tentang makhluk7. Palaentologi:studi tentang makhluk
masa lampau yang kebanyakanmasa lampau yang kebanyakan
hanya berupa fosilhanya berupa fosil
9494
lanjutanlanjutan
3. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa3. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
(earth science and space)(earth science and space)
a.a. Geologi; studi tentang struktur bumiGeologi; studi tentang struktur bumi
 Petrologi membahas batu-batuanPetrologi membahas batu-batuan
 Vulkanologi, membahas gempa bumiVulkanologi, membahas gempa bumi
 Mineralogi, membahas bahanMineralogi, membahas bahan
mineral/bahan galianmineral/bahan galian
 Kristalografi, membahas bentuk-bentukKristalografi, membahas bentuk-bentuk
kristal dari mineral.kristal dari mineral.
9595
lanjutanlanjutan
b. Astronomi; suatu ilmu pengetahuanb. Astronomi; suatu ilmu pengetahuan
yang membahas benda-benda ruangyang membahas benda-benda ruang
angkasa dan alam semesta.angkasa dan alam semesta.
b. Geografi; ilmu pengetahuan tentangb. Geografi; ilmu pengetahuan tentang
muka bumi dan produk ekonomimuka bumi dan produk ekonomi
sehubungan dengan makhluk hidupsehubungan dengan makhluk hidup
terutama manusia.terutama manusia.
9696
ILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUAN
BERDASARKAN KURUNBERDASARKAN KURUN
WAKTUNYAWAKTUNYA
 ILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUAN
KONVENSIONALKONVENSIONAL
 ILMU PENGETAHUAN MODERNILMU PENGETAHUAN MODERN
9797
LanjutanLanjutan
 Ilmu penetahuan konvensionalIlmu penetahuan konvensional
mengedepankanmengedepankan mitosmitos, daripada, daripada logos.logos.
 Ilmu pengetahuan modernIlmu pengetahuan modern
mengutamakan rasio, akal sehinggamengutamakan rasio, akal sehingga
segala sesuatu harus bersifat rasional.segala sesuatu harus bersifat rasional.
MengedepankanMengedepankan logoslogos daripadadaripada mitos.mitos.
9898
PERKEMBANGANPERKEMBANGAN
PENGETAHUANPENGETAHUAN
MODERNMODERN
 Konsep atau teori Pengetahuan modernKonsep atau teori Pengetahuan modern
berkembang berabad-abad, sejak manusiaberkembang berabad-abad, sejak manusia
mempelajari alam semesta.mempelajari alam semesta. ThalesThales sebagaisebagai
Bapak ilmu pengetahuan,Bapak ilmu pengetahuan, AristotelesAristoteles,,
ScorattesScorattes sampai ke generasisampai ke generasi Newton.Newton.
Berdasarkan pemikiran manusia pengetahuanBerdasarkan pemikiran manusia pengetahuan
terus berkembang hingga melahirkan teori-terus berkembang hingga melahirkan teori-
teori dan wujud untuk kepentingan umatteori dan wujud untuk kepentingan umat
manusia.manusia.
9999
lanjutanlanjutan
Berdasarkan pemikiran manusiaBerdasarkan pemikiran manusia
pengetahuan terus berkembang hinggapengetahuan terus berkembang hingga
melahirkan teori-teori dan wujud untukmelahirkan teori-teori dan wujud untuk
kepentingan umat manusia.kepentingan umat manusia.
100100
lanjutanlanjutan
 Aristoteles berpendapat, berdasarkanAristoteles berpendapat, berdasarkan
pengamatan bebnda-benda hidup itupengamatan bebnda-benda hidup itu
mungkin dapat timbul dari benda takmungkin dapat timbul dari benda tak
hidup. Contoh cacing berasal darihidup. Contoh cacing berasal dari
lumpur, ulat berasal dari daging yanglumpur, ulat berasal dari daging yang
membusuk dan lain lain.membusuk dan lain lain.
101101
ILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUAN
ABAD KE-13ABAD KE-13
 TOKOH; NIKOLAS KOPERNIKUSTOKOH; NIKOLAS KOPERNIKUS
Berkebangsaan Polandia yangBerkebangsaan Polandia yang
mencetuskan revolusi dunia ilmu.mencetuskan revolusi dunia ilmu.
Teorinya menyatakan bahwa matahariTeorinya menyatakan bahwa matahari
merupakan pusat tata surya yang diedarimerupakan pusat tata surya yang diedari
oleh bumi serta planet lainnya.oleh bumi serta planet lainnya.
102102
ILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUAN
ABAD KE-16ABAD KE-16
 TOKOH; SIR ISAAC NEWTONTOKOH; SIR ISAAC NEWTON
Berkebangsaan Inggris yangBerkebangsaan Inggris yang
mencetuskan hukum gravitasimencetuskan hukum gravitasi
bumi,pencipta teleskop cermin.bumi,pencipta teleskop cermin.
Teorinya sangat mempengaruhi alamTeorinya sangat mempengaruhi alam
pikiran abad-18pikiran abad-18
103103
lanjutanlanjutan
 Perkembangan ilmu pengetahuan abadPerkembangan ilmu pengetahuan abad
18, 19 melahirkan ilmu ilmu yang sangat18, 19 melahirkan ilmu ilmu yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan umatbermanfaat bagi kehidupan umat
manusia.manusia.
 Thomas Alpha Edison, dengan lampuThomas Alpha Edison, dengan lampu
listriknyalistriknya
 Albert Enstain dengan teori atomnyaAlbert Enstain dengan teori atomnya
104104
PUNCAKPUNCAK
PENGETAHUANPENGETAHUAN
DI ABAD 20DI ABAD 20
 Para ilmuwan memanfatkan materi danPara ilmuwan memanfatkan materi dan
energi. Materi merupakan bendaenergi. Materi merupakan benda
sedangkan energi yang memilikisedangkan energi yang memiliki
kekuatan.kekuatan.
 Materi merupakan benda-benda hasilMateri merupakan benda-benda hasil
olahanolahan
105105
lanjutanlanjutan
 Dalam kehidupan modrn penggunaanDalam kehidupan modrn penggunaan
energi semakin meluas.energi semakin meluas.
 Energi berwujud dalam berbagai bentuk;Energi berwujud dalam berbagai bentuk;
cahaya, kimia, panas, gerak, nuklir dancahaya, kimia, panas, gerak, nuklir dan
sebagainya.sebagainya.
106106
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
SELAMAT BELAJARSELAMAT BELAJAR
107107
REFERENSIREFERENSI
 Nasution, HB. 2001.Nasution, HB. 2001. Filsafat Umum.Filsafat Umum.
Jakarta :Gaya Media PratamaJakarta :Gaya Media Pratama
 Haryono Imam. 1994.Haryono Imam. 1994. Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Pengetahuan.Pengetahuan. Jakarta : GramediaJakarta : Gramedia
 The Lian Gie. 1991.The Lian Gie. 1991. Pengantar FilsafatPengantar Filsafat
Ilmu.Ilmu. Yogyakarta : LibertyYogyakarta : Liberty
108108
109109
Bab 3Bab 3
Filsafat dan Ilmu dalam SejarahFilsafat dan Ilmu dalam Sejarah
110110
Orientasi SejarahOrientasi Sejarah
Hubungan SejarahHubungan Sejarah
• Filsafat dan ilmu di dalam filsafat ilmu berhubungan denganFilsafat dan ilmu di dalam filsafat ilmu berhubungan dengan
sejarah baratsejarah barat
• Berpusat di Eropa, terutama Eropa BaratBerpusat di Eropa, terutama Eropa Barat
Pembabakan SejarahPembabakan Sejarah
• Sejarah dibagi ke dalam sejumlah babak, dari zaman dahuluSejarah dibagi ke dalam sejumlah babak, dari zaman dahulu
sampai sekarangsampai sekarang
• Pembabakan sejarah mengikuti pembabakan yang lazim diPembabakan sejarah mengikuti pembabakan yang lazim di
sejarah Eropasejarah Eropa
Filsafat dan IlmuFilsafat dan Ilmu
• Di dalam sejarah ini, filsafat dan ilmu tidak diuraikan secaraDi dalam sejarah ini, filsafat dan ilmu tidak diuraikan secara
111111
Pembabakan ZamanPembabakan Zaman
 Zaman KunoZaman Kuno
sebelum abad ke-5 sMsebelum abad ke-5 sM
 Zaman Yunani KunoZaman Yunani Kuno
abad ke-5 sM sampai abad ke-1 sMabad ke-5 sM sampai abad ke-1 sM
 Zaman RomawiZaman Romawi
abad ke-1 sM sampai abad ke-5abad ke-1 sM sampai abad ke-5
 Zaman Gelap (Dark Ages)Zaman Gelap (Dark Ages)
abad ke-5 sampai abad ke-10abad ke-5 sampai abad ke-10
 Zaman Pertengahan (Medieval)Zaman Pertengahan (Medieval)
abad ke-10 sampai abad ke-15abad ke-10 sampai abad ke-15
 Zaman Kebangkitan (Rennaissance)Zaman Kebangkitan (Rennaissance)
abad ke-15 sampai abad ke-18abad ke-15 sampai abad ke-18
 Zaman ModernZaman Modern
112112
Zaman KunoZaman Kuno
Sebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM
Keteraturan Alam (Louis de Broglie)Keteraturan Alam (Louis de Broglie)
• Gembala Chaldea di Mesopotamia memperhatikan gejala diGembala Chaldea di Mesopotamia memperhatikan gejala di
langit terutama di malam harilangit terutama di malam hari
• Gerak benda langit teratur sehingga mereka yakin akanGerak benda langit teratur sehingga mereka yakin akan
keteraturan alamketeraturan alam
• Muncul pengetahuan astronomi termasuk kalender bulanMuncul pengetahuan astronomi termasuk kalender bulan
dan muncul ilmudan muncul ilmu
• Mereka juga mengenal musim, sehingga satu tahun terdiriMereka juga mengenal musim, sehingga satu tahun terdiri
atas 12 bulan (tidak tepat)atas 12 bulan (tidak tepat)
Keteraturan Alam (Dennis Gabor)Keteraturan Alam (Dennis Gabor)
• Manusia percaya bahwa ada keteraturan pada dasar gelajaManusia percaya bahwa ada keteraturan pada dasar gelaja
alamalam
• Keteraturan ini layak dinyatakan melalui logikaKeteraturan ini layak dinyatakan melalui logika
113113
THE HISTORY OF SCIENCETHE HISTORY OF SCIENCE
On the simplest level, science is knowledge of the world ofOn the simplest level, science is knowledge of the world of
nature. There are many regularities in nature that mankind has hadnature. There are many regularities in nature that mankind has had
to recognize for survival since the emergence of Homo Sapiens asto recognize for survival since the emergence of Homo Sapiens as
a species. The Sun and the Moon periodically repeat theira species. The Sun and the Moon periodically repeat their
movements. Some motions, like the daily “motions” of the Sun, aremovements. Some motions, like the daily “motions” of the Sun, are
simple to observe; others, like the annual “motion” of the Sun, aresimple to observe; others, like the annual “motion” of the Sun, are
far more difficult. Both motions correlate with important terrestialfar more difficult. Both motions correlate with important terrestial
events. Day and night provide the basic rhythm of humanevents. Day and night provide the basic rhythm of human
existence; the seasons determine the migration of animals uponexistence; the seasons determine the migration of animals upon
which human depended for millennia for survival. With thewhich human depended for millennia for survival. With the
invention of agriculture, the seasons became even more crucial, forinvention of agriculture, the seasons became even more crucial, for
failure to recognize the proper time for planting could lead tofailure to recognize the proper time for planting could lead to
starvation. Science defined simply as knowledge of naturalstarvation. Science defined simply as knowledge of natural
processes is universal among mankind, and it has existed sinceprocesses is universal among mankind, and it has existed since
the dawn of human existence.the dawn of human existence.
The mere recognition of regularities does not exhaust the fullThe mere recognition of regularities does not exhaust the full
meaning, however. In the first place, regularities may be simplymeaning, however. In the first place, regularities may be simply
constructs of the human mind. Humans leap to conclusions; theconstructs of the human mind. Humans leap to conclusions; the
mind cannot tolerate chaos, so it constructs regularities even whenmind cannot tolerate chaos, so it constructs regularities even when
none objectively exists. Thus, for example, one of thenone objectively exists. Thus, for example, one of the
114114
astronomical “laws” of the Middle Ages was that the appearance ofastronomical “laws” of the Middle Ages was that the appearance of
comets presaged a great upheaval, as the Norman Conquest ofcomets presaged a great upheaval, as the Norman Conquest of
Britain followed the comet of 1066. True regularities must beBritain followed the comet of 1066. True regularities must be
established by detached examinations of data. Science, therefore,established by detached examinations of data. Science, therefore,
must employ a certain degree of skepticism to prevent prematuremust employ a certain degree of skepticism to prevent premature
generalization.generalization.
Regularities, even when expressed mathematically as laws ofRegularities, even when expressed mathematically as laws of
nature, are not fully satisfactory to everyone. Some insist thatnature, are not fully satisfactory to everyone. Some insist that
genuine understanding demand explanations of the causes of thegenuine understanding demand explanations of the causes of the
laws, but it is in the realm of causation that there is the greatestlaws, but it is in the realm of causation that there is the greatest
disagreement. Modern quantum mechanics, for example, hasdisagreement. Modern quantum mechanics, for example, has
given up the quest for causation and today rests only ongiven up the quest for causation and today rests only on
mathematical expression . Modern biology, on the other hand,mathematical expression . Modern biology, on the other hand,
thrives on causal chains that permit the understanding ofthrives on causal chains that permit the understanding of
physiological and evolutionary processes in terms of the physicalphysiological and evolutionary processes in terms of the physical
activities of entities such as molecules, cells, and organism. Butactivities of entities such as molecules, cells, and organism. But
even if causation and explanation are admitted as necessary, thereeven if causation and explanation are admitted as necessary, there
is little argument on the kinds of causes that are permissible, oris little argument on the kinds of causes that are permissible, or
possible in science. If the history of science is to make any sensepossible in science. If the history of science is to make any sense
whatsoever it is necessary to deal with the past on its own terms,whatsoever it is necessary to deal with the past on its own terms,
and the fact in that for most of the history of science naturaland the fact in that for most of the history of science natural
philosophers appealed to causes thatphilosophers appealed to causes that
115115
would be summarily rejected by modern scientists. Spiritual andwould be summarily rejected by modern scientists. Spiritual and
divine forces were accepted as both real and necessary until thedivine forces were accepted as both real and necessary until the
end of 18end of 18thth
century and, in areas such as biology, deep into the 19century and, in areas such as biology, deep into the 19thth
century as well.century as well.
Certain conventions governed the appeal to God or the gods orCertain conventions governed the appeal to God or the gods or
the spirits, it was held, could not be completely arbitrary in theirthe spirits, it was held, could not be completely arbitrary in their
actions; otherwise the proper response would be propitiation, notactions; otherwise the proper response would be propitiation, not
rational investigation. But since the deity or deities wererational investigation. But since the deity or deities were
themselves rational, or bound by rational principles, it was possiblethemselves rational, or bound by rational principles, it was possible
for humans to uncover the rational order of the world. Faith in thefor humans to uncover the rational order of the world. Faith in the
world could actually stimulate original scientific work. Kepler’s laws,world could actually stimulate original scientific work. Kepler’s laws,
Newton’s absolute space, and Einstein’s rejection of theNewton’s absolute space, and Einstein’s rejection of the
probabilistic nature of quantum mechanics were all based onprobabilistic nature of quantum mechanics were all based on
theological, not scientific, assumptions. For sensitive interpreters oftheological, not scientific, assumptions. For sensitive interpreters of
phenomena, the ultimate intelligibility of nature has seemed tophenomena, the ultimate intelligibility of nature has seemed to
demand some rational guiding spirit. A notable expression on thisdemand some rational guiding spirit. A notable expression on this
idea is Einstein’s statement that the wonder is not that mankindidea is Einstein’s statement that the wonder is not that mankind
comprehends the world, but that the world is comprehensible.comprehends the world, but that the world is comprehensible.
Science, then is to be considered in this article as knowledge ofScience, then is to be considered in this article as knowledge of
natural regularities that is subjected to some degree of skepticalnatural regularities that is subjected to some degree of skeptical
vigour and explained by rati-vigour and explained by rati-
116116
onal causes. One final caution is necessary. Nature is known onlyonal causes. One final caution is necessary. Nature is known only
through the senses, of which sight, touch, and hearing are thethrough the senses, of which sight, touch, and hearing are the
dominant ones, and the human notion of reality is skewed towarddominant ones, and the human notion of reality is skewed toward
objects of these senses. The invention of such instruments as theobjects of these senses. The invention of such instruments as the
telescope, the microscope, and the Geiger counter has brought antelescope, the microscope, and the Geiger counter has brought an
ever-increasing range of phenomena with the scope of the senses.ever-increasing range of phenomena with the scope of the senses.
Thus, scientific knowledge of the world is only partial, and progressThus, scientific knowledge of the world is only partial, and progress
of science follows the ability of humans to make phenomenaof science follows the ability of humans to make phenomena
perceivable.perceivable.
117117
Zaman KunoZaman Kuno
Sebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM
Keteraturan Alam (di Mesir Kuno)Keteraturan Alam (di Mesir Kuno)
• Sungai Nil banjir setiap tahun secara teratur menghapus batasSungai Nil banjir setiap tahun secara teratur menghapus batas
tanah sehingga lahir ilmu ukur untuk menemukan kembalitanah sehingga lahir ilmu ukur untuk menemukan kembali
batas itubatas itu
• Ilmu ukur digunakan juga untuk membuat piramidaIlmu ukur digunakan juga untuk membuat piramida
• Secara teratur, gerak naik bintang sothis (sirius) sinkronSecara teratur, gerak naik bintang sothis (sirius) sinkron
dengan siklus banjir sungai Nil, dan berlangsung setahundengan siklus banjir sungai Nil, dan berlangsung setahun
sekalisekali
• Muncul pengetahuan astronomi dan kalender matahari diMuncul pengetahuan astronomi dan kalender matahari di
samping kalender bulansamping kalender bulan
Keteraturan Alam (di Yunani Kuno)Keteraturan Alam (di Yunani Kuno)
• Pengetahuan dari Mesopotamia dan Mesir Kuno masuk kePengetahuan dari Mesopotamia dan Mesir Kuno masuk ke
Yunani KunoYunani Kuno
118118
Zaman KunoZaman Kuno
Sebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM
Keteraturan Alam (di Romawi Kuno)Keteraturan Alam (di Romawi Kuno)
• Sebelum Romawi menjadi negara adikuasa (abad ke-1 sM),Sebelum Romawi menjadi negara adikuasa (abad ke-1 sM),
mereka juga menerima kalender dari Yunani Kunomereka juga menerima kalender dari Yunani Kuno
• Romawi menyusun kalender matahari yang berubah-ubah yangRomawi menyusun kalender matahari yang berubah-ubah yang
kemudian distandardisasi oleh Julius Ceaserkemudian distandardisasi oleh Julius Ceaser
• Kalender inilah yang kemudian menjadi kalender internasionalKalender inilah yang kemudian menjadi kalender internasional
yang kita pergunakan sekarang (disempurnakan oleh Pausyang kita pergunakan sekarang (disempurnakan oleh Paus
Gregorius)Gregorius)
Keteraturan Alam (Kalender)Keteraturan Alam (Kalender)
• Salah satu pengetahuan astronomi (mungkin tertua) yangSalah satu pengetahuan astronomi (mungkin tertua) yang
dilahirkan oleh keteraturan alam adalah kalenderdilahirkan oleh keteraturan alam adalah kalender
• Di samping astronomi, muncul pula pengetahuan lain yangDi samping astronomi, muncul pula pengetahuan lain yang
dikenal sebagai astrologidikenal sebagai astrologi
119119
LUNAR CALENDARLUNAR CALENDAR
Any dating system based on a year consisting of synodicAny dating system based on a year consisting of synodic
months—months—i.e.i.e. complete cycles of phases of the Moon. In every solarcomplete cycles of phases of the Moon. In every solar
year (or year of the seasons), there are about 12.37 synodicyear (or year of the seasons), there are about 12.37 synodic
months. Therefore, if a lunar-year calendar is to be kept in stepmonths. Therefore, if a lunar-year calendar is to be kept in step
with the seasonal year, a periodic intercalation (addition) of days iswith the seasonal year, a periodic intercalation (addition) of days is
necessary.necessary.
The Sumerians were probably the first to develop aThe Sumerians were probably the first to develop a
calendar based entirely on the recurrence of lunar phases. Eachcalendar based entirely on the recurrence of lunar phases. Each
Sumero-Babylonian month began on the first day of visibility of theSumero-Babylonian month began on the first day of visibility of the
new Moon. Although an intercalary month was used periodically,new Moon. Although an intercalary month was used periodically,
intercalations were haphazard, inserted when the royal astrologersintercalations were haphazard, inserted when the royal astrologers
realized that the calendar had fallen severely out of step with therealized that the calendar had fallen severely out of step with the
seasons. Starting about 380 BC, however, fixed rules regardingseasons. Starting about 380 BC, however, fixed rules regarding
intercalations were established, providing for the distribution ofintercalations were established, providing for the distribution of
seven intercalary months at designated intervals over 19-yearseven intercalary months at designated intervals over 19-year
periods. Greek astronomers also devised rules for intercalations toperiods. Greek astronomers also devised rules for intercalations to
coordinate the lunar and solar years. It is likely that the Romancoordinate the lunar and solar years. It is likely that the Roman
120120
Lunar calendars remain in use among certain religiousLunar calendars remain in use among certain religious
groups today. The Jewish calendar, which supposedly dates fromgroups today. The Jewish calendar, which supposedly dates from
3,760 and three months before the Christian Era (BCE) is one3,760 and three months before the Christian Era (BCE) is one
example. The Jewish religious year begins in autumn and consistsexample. The Jewish religious year begins in autumn and consists
of 12 months alternating between 30 and 29 days. It allows for aof 12 months alternating between 30 and 29 days. It allows for a
periodic leap year and an intercalary month. Another lunarperiodic leap year and an intercalary month. Another lunar
calendar, the Muslim, dates from the Hegira—July 15, AD 622, thecalendar, the Muslim, dates from the Hegira—July 15, AD 622, the
day on which sthe prophet Muhammad began his migration fromday on which sthe prophet Muhammad began his migration from
Mecca to Medina. It makes no effort to keep calendric andMecca to Medina. It makes no effort to keep calendric and
seasonal years together.seasonal years together.
SOLAR CALENDARSOLAR CALENDAR
Any dating system based on the seasonal year ofAny dating system based on the seasonal year of
approximately 365approximately 365¼¼ days, the time it takes the earth to revolvedays, the time it takes the earth to revolve
once around the Sun. The Egyptians appear to have been the firstonce around the Sun. The Egyptians appear to have been the first
to develop a solar calendar, using as a fixed point the annualto develop a solar calendar, using as a fixed point the annual
sunrise reappearance of the Dog Starsunrise reappearance of the Dog Star——Sirius, or Sothis--in theSirius, or Sothis--in the
eastern sky, which coincided with the annual flooding of the Nile.eastern sky, which coincided with the annual flooding of the Nile.
They constructed a calendar of 365 days, consisting of 12They constructed a calendar of 365 days, consisting of 12
121121
months of 30 days each, with a 5 days added at the year’s end.months of 30 days each, with a 5 days added at the year’s end.
The Egyptian’s failure to account for the extra fraction of a day,The Egyptian’s failure to account for the extra fraction of a day,
however, caused their calendar to drift gradually into error.however, caused their calendar to drift gradually into error.
Ptolemy III Euergetes of Egypt, in the Decree of CanopusPtolemy III Euergetes of Egypt, in the Decree of Canopus
(237 BC), introduced an extra day every four years to the basic(237 BC), introduced an extra day every four years to the basic
365-day calendar (this practice also having been introduced in the365-day calendar (this practice also having been introduced in the
Seleucid calendar adopted in 312 BC). In the Roman Republic,Seleucid calendar adopted in 312 BC). In the Roman Republic,
Julius Ceaser in 45 BC replaced the confused Roman RepublicanJulius Ceaser in 45 BC replaced the confused Roman Republican
calendar. Which probably was based on the lunar calendar of thecalendar. Which probably was based on the lunar calendar of the
Greeks, with the Julian calendar. The Julian calendar assigned 30Greeks, with the Julian calendar. The Julian calendar assigned 30
or 31 days to 11 months but fewer to February; it allowed for a leapor 31 days to 11 months but fewer to February; it allowed for a leap
year every four years. The Julian calendar, however, made theyear every four years. The Julian calendar, however, made the
solar year slightly too long by adding a full quarter of day annuallysolar year slightly too long by adding a full quarter of day annually
—the solar year actually runs 365.2422 days. By mid-16—the solar year actually runs 365.2422 days. By mid-16thth
centurycentury
the extra time had resulted in an accumulated error of about 10the extra time had resulted in an accumulated error of about 10
days. To correct this error, Pope Gregory XIII instituted thedays. To correct this error, Pope Gregory XIII instituted the
Gregorian calendar in 1582, dropping October 5-14 that year andGregorian calendar in 1582, dropping October 5-14 that year and
omitting leap years when they fell on centurial years not divisible byomitting leap years when they fell on centurial years not divisible by
400—400—e.g.,e.g., 1700, 1800, 1900.1700, 1800, 1900.
122122
 Penanggalan Romawi mula-mula hanya 10 bulan, dari Martius sampaiPenanggalan Romawi mula-mula hanya 10 bulan, dari Martius sampai
December. Oleh kaisar Romawi ke-2, ditambah 2 bulan pada musimDecember. Oleh kaisar Romawi ke-2, ditambah 2 bulan pada musim
dingin sehingga menjadidingin sehingga menjadi
MartiusMartius
AprilisAprilis
MaiusMaius
JuniusJunius
Quintilis (Julius)Quintilis (Julius)
Sextilis (Augustus)Sextilis (Augustus)
SeptemberSeptember
OctoberOctober
NovemberNovember
DecemberDecember
JanuariusJanuarius
FebruariusFebruarius
123123
Pada tahun ke-45 sebelum Masehi, penanggalan Romawai cukupPada tahun ke-45 sebelum Masehi, penanggalan Romawai cukup
kacau. Julius Ceaser minta Sosigenes membenahi kalender.kacau. Julius Ceaser minta Sosigenes membenahi kalender.
Dasar pembenahan adalah 365 ¼ hari setahun sehingga setahunDasar pembenahan adalah 365 ¼ hari setahun sehingga setahun
365 hari dan interkalasi 4 tahun sekali dengan 366 hari. Dimulai365 hari dan interkalasi 4 tahun sekali dengan 366 hari. Dimulai
tahun 44 sebelum Masehi sehingga tahun 45 sM menjadi 400 haritahun 44 sebelum Masehi sehingga tahun 45 sM menjadi 400 hari
lebih.lebih.
Senat menghormati Julius Ceaser dan mengganti Quintilis menjadiSenat menghormati Julius Ceaser dan mengganti Quintilis menjadi
Julius. Pada tahun 4 sM, Senat menghormati Augustus Ceaser danJulius. Pada tahun 4 sM, Senat menghormati Augustus Ceaser dan
mengganti Sextilis menjadi Augustus. Bulan Julius dan Augustusmengganti Sextilis menjadi Augustus. Bulan Julius dan Augustus
dibuat sama 31 hari.dibuat sama 31 hari.
Ternyata setahun mengandung 365 ¼ hari kurang sedikit sehinggaTernyata setahun mengandung 365 ¼ hari kurang sedikit sehingga
kelebihan. Pada abad ke-16 kelebihan sampai 10 hari. Agar cocokkelebihan. Pada abad ke-16 kelebihan sampai 10 hari. Agar cocok
pada tahun 1527, 10 hari itu dihilangkan pada bulan Oktoberpada tahun 1527, 10 hari itu dihilangkan pada bulan Oktober
(tanggal 5 lompat ke 15) dan selanjutnya setiap 400 tahun(tanggal 5 lompat ke 15) dan selanjutnya setiap 400 tahun
dikurangi 3 hari pada tahun ratusan.dikurangi 3 hari pada tahun ratusan.
124124
 PenanggalanPenanggalan
 MasehiMasehi : 1 – 1 – 2000: 1 – 1 – 2000
 HijrahHijrah : 24 Ramadhan 1420: 24 Ramadhan 1420
 JawaJawa : 24 Pasa 1932: 24 Pasa 1932
 YahudiYahudi : 5761: 5761
 KoptikKoptik : 1717: 1717
 EthiopiaEthiopia : 1993: 1993
 PersiaPersia : 1379: 1379
 HinduHindu : 5101: 5101
 KonghucuKonghucu : 25 – 11 – 2550: 25 – 11 – 2550
 JepangJepang : 1 – 1 – 2660: 1 – 1 – 2660
 RomawiRomawi : 2753: 2753
 ThailandThailand : 1 – 1 - 2543: 1 – 1 - 2543
125125
 TANGGAL JULIAN DI DALAM KOMPUTERTANGGAL JULIAN DI DALAM KOMPUTER
 Oleh Dali S. NagaOleh Dali S. Naga
 Abstract. Database management systems uses Julian date in calculating calendar days. To understand Julian date, we have to trace it into theAbstract. Database management systems uses Julian date in calculating calendar days. To understand Julian date, we have to trace it into the
history of our calendar. Our calendar is based on the movement of the moon and the sun. Intercalations and cycles are needed to come back to the previoushistory of our calendar. Our calendar is based on the movement of the moon and the sun. Intercalations and cycles are needed to come back to the previous
positions of the moon and the sun. One of the intercalation and system of cycle is Julian date. Julian date begins from 1 January 4713, B.C.positions of the moon and the sun. One of the intercalation and system of cycle is Julian date. Julian date begins from 1 January 4713, B.C.
 Di dalam komputer, seperti pada program manajemen basis data, tanggal yang digunakan adalah tanggal Julian. Apa sebenarnya tanggal JulianDi dalam komputer, seperti pada program manajemen basis data, tanggal yang digunakan adalah tanggal Julian. Apa sebenarnya tanggal Julian
itu? Untuk itu, kita perlu menelaah sejarah kalender yang sekarang kita gunakan. Namun, sebelumnya, kita perlu membedakan dua hal yakni kalender dan era.itu? Untuk itu, kita perlu menelaah sejarah kalender yang sekarang kita gunakan. Namun, sebelumnya, kita perlu membedakan dua hal yakni kalender dan era.
Tanggal kita 2 April, hari Rabu, jam 12.00 adalah kalender, tetapi tahun kita 2003 adalah era. Gabungan mereka, kalender dan era Masehi menghasilkanTanggal kita 2 April, hari Rabu, jam 12.00 adalah kalender, tetapi tahun kita 2003 adalah era. Gabungan mereka, kalender dan era Masehi menghasilkan
tanggal 2 April 2003.tanggal 2 April 2003.
 Era MasehiEra Masehi
 Era yang digunakan pada penanggalan kita adalah era Masehi, di samping era lain seperti era Hijrah, era Saka, dan era Konghucu. Era MasehiEra yang digunakan pada penanggalan kita adalah era Masehi, di samping era lain seperti era Hijrah, era Saka, dan era Konghucu. Era Masehi
dihitung sejak kelahiran Yesus. Sekalipun demikian, pada waktu kelahiran Yesus, belum ada era Masehi. Era Masehi baru kemudian disusun dan diusulkandihitung sejak kelahiran Yesus. Sekalipun demikian, pada waktu kelahiran Yesus, belum ada era Masehi. Era Masehi baru kemudian disusun dan diusulkan
oleh seorang rahib bernama Denys le Petit pada tahun 532 Masehi. Pada waktu itu, Denys mencoba menghitung mundur untuk menemukan tanggal lahiroleh seorang rahib bernama Denys le Petit pada tahun 532 Masehi. Pada waktu itu, Denys mencoba menghitung mundur untuk menemukan tanggal lahir
Yesus. Menurut hasil hitung Denys, Yesus lahir pada tanggal 25 Desember, 532 tahun lalu. Dengan demikian, Denys menetapkan bahwa era Masehi dimulaiYesus. Menurut hasil hitung Denys, Yesus lahir pada tanggal 25 Desember, 532 tahun lalu. Dengan demikian, Denys menetapkan bahwa era Masehi dimulai
pada hari Sabtu, tanggal 1 Januari 532 tahun sebelumnya.pada hari Sabtu, tanggal 1 Januari 532 tahun sebelumnya.
 Walaupun Denys le Petit telah menciptakan era Masehi pada tahun 532, namun era Masehi baru dipakai di Barat setelah tiga atau empat abadWalaupun Denys le Petit telah menciptakan era Masehi pada tahun 532, namun era Masehi baru dipakai di Barat setelah tiga atau empat abad
kemudian. Dengan demikian, era Masehi baru ada di dalam pemakaian pada abad ke-9 atau ke-10. Sebelum abad ke-9 atau ke-10, belum ada penggunaan erakemudian. Dengan demikian, era Masehi baru ada di dalam pemakaian pada abad ke-9 atau ke-10. Sebelum abad ke-9 atau ke-10, belum ada penggunaan era
Masehi. Selanjutnya, era Masehi tidak mengenal tahun 0. Di dalam perhitungan mundur, hanya ada tahun 1 Masehi dan tahun 1 sebelum Masehi.Masehi. Selanjutnya, era Masehi tidak mengenal tahun 0. Di dalam perhitungan mundur, hanya ada tahun 1 Masehi dan tahun 1 sebelum Masehi.
 KalenderKalender
 Kini kita beralih ke kalender. Di dalam kalender, kita mengenal hari. Kapan suatu hari dimulai? Ternyata banyak caranya. Ada orang yangKini kita beralih ke kalender. Di dalam kalender, kita mengenal hari. Kapan suatu hari dimulai? Ternyata banyak caranya. Ada orang yang
menghitungnya sejak subuh ke subuh, ada orang yang menghitungnya sejak senja ke senja, ada orang yang menghitungnya sejak tengah hari ke tengah hari.menghitungnya sejak subuh ke subuh, ada orang yang menghitungnya sejak senja ke senja, ada orang yang menghitungnya sejak tengah hari ke tengah hari.
Orang Romawi kuno menghitungnya dari tengah malam ke tengah malam. Tradisi Romawi inilah yang kita gunakan sekarang pada kalender kita yakni hari kitaOrang Romawi kuno menghitungnya dari tengah malam ke tengah malam. Tradisi Romawi inilah yang kita gunakan sekarang pada kalender kita yakni hari kita
dimulai sejak tengah malam ke tengah malam berikutnya.dimulai sejak tengah malam ke tengah malam berikutnya.
 Sehari dibagi menjadi 24 jam berasal dari zaman kuno yakni dari zaman Babylonia. Mereka menggunakan bilangan Sumeria yakni bilangan yangSehari dibagi menjadi 24 jam berasal dari zaman kuno yakni dari zaman Babylonia. Mereka menggunakan bilangan Sumeria yakni bilangan yang
berbasis 60. Dari basis 60 inilah ditemukan bilangan 12 yang masing-masing digunakan untuk siang dan untuk malam sehingga sehari menjadi 2 x 12 jam = 24berbasis 60. Dari basis 60 inilah ditemukan bilangan 12 yang masing-masing digunakan untuk siang dan untuk malam sehingga sehari menjadi 2 x 12 jam = 24
jam. Hal ini pun diterima di mana-mana. Hari kita pada saat ini juga terdiri atas 2 x 12 jam = 24 jam. Satu jam sebanyak 60 menit dan satu menit sebanyak 60jam. Hal ini pun diterima di mana-mana. Hari kita pada saat ini juga terdiri atas 2 x 12 jam = 24 jam. Satu jam sebanyak 60 menit dan satu menit sebanyak 60
detik juga berasal dari bilangan berbasis enam puluh (sexagesimal) yang digunakan oleh orang Sumeria.detik juga berasal dari bilangan berbasis enam puluh (sexagesimal) yang digunakan oleh orang Sumeria.
 Siklus Minggu kita yang 7 hari panjangnya berasal dari Babylonia dan Yahudi. Di Afrika Barat, siklus itu adalah 4 hari; di Asia Tengah dan juga diSiklus Minggu kita yang 7 hari panjangnya berasal dari Babylonia dan Yahudi. Di Afrika Barat, siklus itu adalah 4 hari; di Asia Tengah dan juga di
Jawa dikenal siklus 5 hari; Mesir kuno mengenal siklus 10 hari; dan Romawi kuno mengenal siklus 8 hari. Diduga bahwa siklus 7 hari berasal dari penanggalanJawa dikenal siklus 5 hari; Mesir kuno mengenal siklus 10 hari; dan Romawi kuno mengenal siklus 8 hari. Diduga bahwa siklus 7 hari berasal dari penanggalan
bulan yakni waktu selama seperempat bulan. Pengguaan siklus 7 hari di dalam kalender kita didasarkan atas dekrit Kaisar Constantine I dan dimulai padabulan yakni waktu selama seperempat bulan. Pengguaan siklus 7 hari di dalam kalender kita didasarkan atas dekrit Kaisar Constantine I dan dimulai pada
tahun 321 dengan hari Minggu sebagai hari pertama. Di dalam dekrit Kaisar Constantine I itu, hari Minggu dinyatakan sebagai hari libur. Dan libur Minggu itutahun 321 dengan hari Minggu sebagai hari pertama. Di dalam dekrit Kaisar Constantine I itu, hari Minggu dinyatakan sebagai hari libur. Dan libur Minggu itu
masih terus kita gunakan sampai sekarang.masih terus kita gunakan sampai sekarang.
 Bulan merupakan satu bagian dari kalender. Perhitungan bulan dilakukan melalui fasa bulan. Perhitungan bulan menimbulkan masalah karena satuBulan merupakan satu bagian dari kalender. Perhitungan bulan dilakukan melalui fasa bulan. Perhitungan bulan menimbulkan masalah karena satu
bulan terdiri atas 29 hari lebih sekian jam, pada hal jumlah hari di dalam bulan adalah bulat. Demikian pula dengan tahun. Satu tahun matahari terdiri atas 365bulan terdiri atas 29 hari lebih sekian jam, pada hal jumlah hari di dalam bulan adalah bulat. Demikian pula dengan tahun. Satu tahun matahari terdiri atas 365
hari lebih sekian jam, pada hal jumlah hari di dalam setahun adalah bulat. Akibatnya, pada ulang bulan, kedudukan bulan tidak tepat sama sepertihari lebih sekian jam, pada hal jumlah hari di dalam setahun adalah bulat. Akibatnya, pada ulang bulan, kedudukan bulan tidak tepat sama seperti
kedudukannya pada bulan lalu. Pada ulang tahun, kedudukan matahari tidak tepat sama seperti kedudukannya pada tahun lalu.kedudukannya pada bulan lalu. Pada ulang tahun, kedudukan matahari tidak tepat sama seperti kedudukannya pada tahun lalu.
 Untuk menyelesaikan masalah sekian jam yang lebih pada setiap bulan dan pada setiap tahun, maka pada bulan dan tahun tertentu diberikan tambahan hari.Untuk menyelesaikan masalah sekian jam yang lebih pada setiap bulan dan pada setiap tahun, maka pada bulan dan tahun tertentu diberikan tambahan hari.
Hal ini dikenal sebagai interkalasi. Interkalasi merupakan hal yang cukup rumit di dalam kalender. Tidak mudah untuk menemukan interikalasi yangHal ini dikenal sebagai interkalasi. Interkalasi merupakan hal yang cukup rumit di dalam kalender. Tidak mudah untuk menemukan interikalasi yang
menyebabkan kedudukan bulan atau matahari tepat kembali sama seperti pada waktu sebelumnya.menyebabkan kedudukan bulan atau matahari tepat kembali sama seperti pada waktu sebelumnya.
 Kalender RomawiKalender Romawi
 Kita tinggalkan dulu interkalasi ini dan menengok ke sejarah kalender kita. Kalender kita berasal dari kalender Romawi kuno. Konon kabarnya,Kita tinggalkan dulu interkalasi ini dan menengok ke sejarah kalender kita. Kalender kita berasal dari kalender Romawi kuno. Konon kabarnya,
kalender Romawi kuno ditetapkan oleh raja pertamanya pada abad ke-7 atau ke-8 sebelum Masehi. Pada ketentuan raja Romulus ini, awal tahun dimulai padakalender Romawi kuno ditetapkan oleh raja pertamanya pada abad ke-7 atau ke-8 sebelum Masehi. Pada ketentuan raja Romulus ini, awal tahun dimulai pada
bulan Martius dan diakhiri pada bulan December (desi = 10). Panjang tahun adalah 10 bulan. Setiap bulan terdiri atas 30 atau 31 hari sehingga di dalambulan Martius dan diakhiri pada bulan December (desi = 10). Panjang tahun adalah 10 bulan. Setiap bulan terdiri atas 30 atau 31 hari sehingga di dalam
setahun terdapat 304 hari. Setelah itu terdapat celah musim dingin yang tidak ada kalendernya.setahun terdapat 304 hari. Setelah itu terdapat celah musim dingin yang tidak ada kalendernya.
 Raja kedua Numa Pompilius membagi celah musim dingin itu menjadi dua bulan yakni bulan Januarius dan Februarius. Dua bulan tambahanRaja kedua Numa Pompilius membagi celah musim dingin itu menjadi dua bulan yakni bulan Januarius dan Februarius. Dua bulan tambahan
sebanyak 50 hari ini diletakkan di akhir tahun sehingga di dalam setahun terdapat 354 hari. Kemudian pada bulan Januarius ditambahkan satu hari lagisebanyak 50 hari ini diletakkan di akhir tahun sehingga di dalam setahun terdapat 354 hari. Kemudian pada bulan Januarius ditambahkan satu hari lagi
sehingga di dalam setahun terdapat 355 hari.sehingga di dalam setahun terdapat 355 hari.
 Raja kelima Tarquinius Priscus (616 – 579 sM) adalah orang Etruscan. Kalender diubah menjadi kalender republik. Pada kalender republik ini, Februarius 28Raja kelima Tarquinius Priscus (616 – 579 sM) adalah orang Etruscan. Kalender diubah menjadi kalender republik. Pada kalender republik ini, Februarius 28
hari; Martius, Maius, Julius (waktu itu masih bernama Quintilis), dan October, masing-masing 31 hari; serta Januarius, Aprilis, Junius, Augustus (waktu ituhari; Martius, Maius, Julius (waktu itu masih bernama Quintilis), dan October, masing-masing 31 hari; serta Januarius, Aprilis, Junius, Augustus (waktu itu
masih bernama Sextilis), dan December, masing-masing 29 hari. Di dalam setahun terdapat 355 hari. Raja ini juga memindahkan awal tahun ke bulanmasih bernama Sextilis), dan December, masing-masing 29 hari. Di dalam setahun terdapat 355 hari. Raja ini juga memindahkan awal tahun ke bulan
Januarius namun pada tahun 510 sM, melalui pengusiran orang Estrucan, awal tahun dikembalikan ke bulan Maret.Januarius namun pada tahun 510 sM, melalui pengusiran orang Estrucan, awal tahun dikembalikan ke bulan Maret.
 Pada setiap akhir tahun, orang Romawi melakukan pembayaran upah. Sering upah berkenaan dengan pekerjaan di dalam musim yang dipengaruhi olehPada setiap akhir tahun, orang Romawi melakukan pembayaran upah. Sering upah berkenaan dengan pekerjaan di dalam musim yang dipengaruhi oleh
kedudukan matahari. Namun dengan 355 hari setahun, kedudukan matahari bergeser dari akhir tahun ke akhir tahun. Karena itu orang Romawi menambahkankedudukan matahari. Namun dengan 355 hari setahun, kedudukan matahari bergeser dari akhir tahun ke akhir tahun. Karena itu orang Romawi menambahkan
22 dan 23 hari selang-seling pada setiap dua tahun, dan tambahan diselipkan di antara tanggal 23 dan 24 Februarius. Dengan demikian, setiap empat tahun22 dan 23 hari selang-seling pada setiap dua tahun, dan tambahan diselipkan di antara tanggal 23 dan 24 Februarius. Dengan demikian, setiap empat tahun
terdapat 1465 hari atau rerata di dalam setahun terdapat 366,25 hari.terdapat 1465 hari atau rerata di dalam setahun terdapat 366,25 hari.
 Julius Ceaser memanggil Sosigenes untuk membenahi kalender. Sosigenes menggunakan tahun dengan 365,25 hari. Pada tahun 46 sM, SosigenesJulius Ceaser memanggil Sosigenes untuk membenahi kalender. Sosigenes menggunakan tahun dengan 365,25 hari. Pada tahun 46 sM, Sosigenes
126126
127127
128128
 Tanggal Julian (tahun 1583 oleh Joseph Justus Scaliger)Tanggal Julian (tahun 1583 oleh Joseph Justus Scaliger)
 Menggabungkan tiga siklus interkalasiMenggabungkan tiga siklus interkalasi
 19 x 15 x 28 = 7980 tahun19 x 15 x 28 = 7980 tahun
 Titik temu terakhir pada tahun 4713 sMTitik temu terakhir pada tahun 4713 sM
 Patokan tanggaln Julian 1 Januari 4713 sM sebagai tanggal 1Patokan tanggaln Julian 1 Januari 4713 sM sebagai tanggal 1
(dimulai tengah hari)(dimulai tengah hari)
 2 Oktober 2004 = 2 454 1782 Oktober 2004 = 2 454 178
129129
Zaman KunoZaman Kuno
Sebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM
Keteraturan Alam (Ramuan Bahan)Keteraturan Alam (Ramuan Bahan)
• Keteraturan alam lainnya terdapat pada ramuan bahanKeteraturan alam lainnya terdapat pada ramuan bahan
(material, logam, obat)(material, logam, obat)
• Mereka menjadi ilmu bahan dan farmasiMereka menjadi ilmu bahan dan farmasi
• Di samping ilmu bahan dan farmasi, terdapat pula ramuanDi samping ilmu bahan dan farmasi, terdapat pula ramuan
bercampur kepercayaan dan mistik yang dikenal sebagaibercampur kepercayaan dan mistik yang dikenal sebagai
alkemialkemi
Keteraturan Alam (Pengobatan)Keteraturan Alam (Pengobatan)
• Keteraturan alam juga terdapat pada pengobatan orang sakitKeteraturan alam juga terdapat pada pengobatan orang sakit
• Mereka menjadi tabib dan dukunMereka menjadi tabib dan dukun
• Di samping itu, terdapat pula kepercayaan dan mistik yangDi samping itu, terdapat pula kepercayaan dan mistik yang
dikenal sebagai tenungdikenal sebagai tenung
130130
Zaman KunoZaman Kuno
Sebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM
Keteraturan Alam (Pertukangan)Keteraturan Alam (Pertukangan)
• Keteraturan alam lainnya adalah pembuatan alatKeteraturan alam lainnya adalah pembuatan alat
• Mereka dikenal sebagai pertukanganMereka dikenal sebagai pertukangan
• Salah satu kegiatan arkeologi adalah mencari karyaSalah satu kegiatan arkeologi adalah mencari karya
pertukangan pada zaman purbakalapertukangan pada zaman purbakala
TenungTenung
• Merupakan kekuatan gaib yang dapat menyembuhkan atauMerupakan kekuatan gaib yang dapat menyembuhkan atau
menyakitkan orangmenyakitkan orang
• Sekalipun tidak ada dasar ilmiahnya, sampai sekarang pun,Sekalipun tidak ada dasar ilmiahnya, sampai sekarang pun,
kalangan tertentu masih percaya akan kekuatan tenung (guna-kalangan tertentu masih percaya akan kekuatan tenung (guna-
guna)guna)
131131
Zaman KunoZaman Kuno
Sebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM
AstrologiAstrologi
• Di samping astronomi, muncul juga pengetahuan lain yangDi samping astronomi, muncul juga pengetahuan lain yang
dikenal sebagai astrologidikenal sebagai astrologi
• Menurut astrologi, dunia bintang-bintang adalahMenurut astrologi, dunia bintang-bintang adalah
makrokosmos dan dunia manusia adalah mikrokosmosmakrokosmos dan dunia manusia adalah mikrokosmos
• Mikrokosmos adalah refleksi dari makrokosmos sehinggaMikrokosmos adalah refleksi dari makrokosmos sehingga
nasib manusia dapat diramal dari gejala bintang-bintang dinasib manusia dapat diramal dari gejala bintang-bintang di
langitlangit
• Jam dan tanggal lahir menjadi patokan untuk ramalanJam dan tanggal lahir menjadi patokan untuk ramalan
nasib manusianasib manusia
Peranan AstrologiPeranan Astrologi
• Peranan astrologi melampau batas zaman kunoPeranan astrologi melampau batas zaman kuno
• Sampai sekarang pun masih muncul ramalan astrologi di
132132
ASTROLOGYASTROLOGY
Astrology is the type of divination that consists inAstrology is the type of divination that consists in
interpreting the influence of planets and the stars on earthlyinterpreting the influence of planets and the stars on earthly
affairs in order ot predict the destinies of individuals, groups, oraffairs in order ot predict the destinies of individuals, groups, or
nations. At times regarded as science, astrology has exerted annations. At times regarded as science, astrology has exerted an
extensive or a peripheral influence in many civilizations, bothextensive or a peripheral influence in many civilizations, both
ancient and modern. Astrology has also been defined as aancient and modern. Astrology has also been defined as a
pseudoscience and considered to diametrically opposed to thepseudoscience and considered to diametrically opposed to the
theories and findings of modern science.theories and findings of modern science.
Astrology originated in Mesopotamia, perhaps in the 3rdAstrology originated in Mesopotamia, perhaps in the 3rd
millenium BC, but attained its full development in the Westernmillenium BC, but attained its full development in the Western
world much later, within the orbit of Greek civilization of theworld much later, within the orbit of Greek civilization of the
Hellenistic period. It spread to India in its older MesopotamianHellenistic period. It spread to India in its older Mesopotamian
form. Islamic culture absorbed it as part of the Greek heritage;form. Islamic culture absorbed it as part of the Greek heritage;
and in the Middle Ages, when Western Europe was stronglyand in the Middle Ages, when Western Europe was strongly
affected by Islamic science, European astrology also felt theaffected by Islamic science, European astrology also felt the
influence of the Orient.influence of the Orient.
The Egyptian also contributed though lessThe Egyptian also contributed though less
133133
directly, to the rise of astrology. They constructed a calendar,directly, to the rise of astrology. They constructed a calendar,
containing 12 months of 30 days each with five days added at thecontaining 12 months of 30 days each with five days added at the
end of the year, that was subsequently taken over by the Greeksend of the year, that was subsequently taken over by the Greeks
as a standard of reference for astronomical observations. In orderas a standard of reference for astronomical observations. In order
that the starry sky might serve them as a clock, the Egyptiansthat the starry sky might serve them as a clock, the Egyptians
selected a successian of 36 bright stars whose risings wereselected a successian of 36 bright stars whose risings were
separated from each other by intervals of 10 days. Each of theseseparated from each other by intervals of 10 days. Each of these
stars, calledstars, called decansdecans by Latin writers, was conceived of as a spiritby Latin writers, was conceived of as a spirit
with power over the period of time for which it served; they laterwith power over the period of time for which it served; they later
centered the zodiac as subdivisions of its 12 signs.centered the zodiac as subdivisions of its 12 signs.
In pre-Imperial China, the belief in an intelligible cosmicIn pre-Imperial China, the belief in an intelligible cosmic
order, comprehended aspects of which would permit influences onorder, comprehended aspects of which would permit influences on
correlated incomprehended aspects, found expression incorrelated incomprehended aspects, found expression in
correlation charts that juxtaposed natural phenomena with thecorrelation charts that juxtaposed natural phenomena with the
activities and the fate of man. The transition from the belief to aactivities and the fate of man. The transition from the belief to a
truly astrological belief in the direct influence of the stars on humantruly astrological belief in the direct influence of the stars on human
affairs was slow, and numerous systems of observation and strainsaffairs was slow, and numerous systems of observation and strains
of lore developed. When Western astronomy and astrologyof lore developed. When Western astronomy and astrology
became known in China through Arabic influence inbecame known in China through Arabic influence in
134134
Mongol times, their data were also integrated into the ChineseMongol times, their data were also integrated into the Chinese
astrological corpus. In the later centuries of Imperial China it wasastrological corpus. In the later centuries of Imperial China it was
universal practice to have a horoscope case for each newbornuniversal practice to have a horoscope case for each newborn
child and at all decisive junctures in life.child and at all decisive junctures in life.
Once established in the classical world, the astrologicalOnce established in the classical world, the astrological
conception of causation invaded the sciences; particularly medicineconception of causation invaded the sciences; particularly medicine
and allied disciplines. The Stoics, espousing the doctrine of aand allied disciplines. The Stoics, espousing the doctrine of a
universal “sympathy’ linking microcosm of man with theuniversal “sympathy’ linking microcosm of man with the
macrocosm of nature, found in astrology a virtual map of such amacrocosm of nature, found in astrology a virtual map of such a
universe.universe.
Greek astrology was slow to be absorbed by the Romans,Greek astrology was slow to be absorbed by the Romans,
who had their own native methods of divination, but by the times ofwho had their own native methods of divination, but by the times of
Augustus, the art had resumed its original role as a royalAugustus, the art had resumed its original role as a royal
prerogative. Attempts to stress its influence on the populace metprerogative. Attempts to stress its influence on the populace met
repeatedly with failure.repeatedly with failure.
Throughout pagan antiquity the words astronomy andThroughout pagan antiquity the words astronomy and
astrology had been synonymous; in the first Christian centuries theastrology had been synonymous; in the first Christian centuries the
modern distinction between astronomy, the science of stars, beganmodern distinction between astronomy, the science of stars, began
to appear. As against the omnipotence of the stars, Christianityto appear. As against the omnipotence of the stars, Christianity
135135
taught the omnipotence of their Creator. To the determinism oftaught the omnipotence of their Creator. To the determinism of
astrology Christianity opposed the freedom of the will. But withinastrology Christianity opposed the freedom of the will. But within
these limits the astrological worldview was accepted. To reject itthese limits the astrological worldview was accepted. To reject it
would have been to reject the whole heritage of classical culture,would have been to reject the whole heritage of classical culture,
which had assumed an astrological complexion. Even at the centrewhich had assumed an astrological complexion. Even at the centre
of Christian history, Persian magi were reported to have followed aof Christian history, Persian magi were reported to have followed a
celestial omen to the scene of the Nativity.celestial omen to the scene of the Nativity.
Although various Christian councils condemned astrologyAlthough various Christian councils condemned astrology
the belief in the worldview it implies was not seriously shaken. Inthe belief in the worldview it implies was not seriously shaken. In
the late European Middle Ages, a number of universities, amongthe late European Middle Ages, a number of universities, among
them Paris, Padua, Bologna, and Florence, had chairs of astrology.them Paris, Padua, Bologna, and Florence, had chairs of astrology.
The revival of ancient studies by the humanists only encouragedThe revival of ancient studies by the humanists only encouraged
this interest, which persisted into the Renaissance and even intothis interest, which persisted into the Renaissance and even into
the Reformation.the Reformation.
It was Copernican revolution of the 16th century that dealtIt was Copernican revolution of the 16th century that dealt
with the geocentric worldview of astrology its shattering blow. As awith the geocentric worldview of astrology its shattering blow. As a
popular pastime or superstition, however, astrology continued intopopular pastime or superstition, however, astrology continued into
modern times to engage the attention of millions of people.modern times to engage the attention of millions of people.
136136
Zaman KunoZaman Kuno
Sebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM
AlkemiAlkemi
• Di samping ramuan bahan secara alamiah, munculDi samping ramuan bahan secara alamiah, muncul
kepercayaan dan mistik berkenaan dengan ramuan bahan itukepercayaan dan mistik berkenaan dengan ramuan bahan itu
• Ramuan dengan kepercayaan seperti ini dikenal sebagaiRamuan dengan kepercayaan seperti ini dikenal sebagai
alkemialkemi
• Alkemi bertujuan untuk membuat emas dari bahan murahAlkemi bertujuan untuk membuat emas dari bahan murah
serta membuat obat panjang umur yang membuat orang tidakserta membuat obat panjang umur yang membuat orang tidak
matimati
• Ada alkemi yang hanya rajin menulis melalui sandi rahasiaAda alkemi yang hanya rajin menulis melalui sandi rahasia
serta ada alkemi yang rajin meramu bahanserta ada alkemi yang rajin meramu bahan
Peranan AlkemiPeranan Alkemi
• Peranan alkemi melampaui batas zaman kunoPeranan alkemi melampaui batas zaman kuno
• Mereka baru hilang pada zaman modern (abad ke-18 dan ke-Mereka baru hilang pada zaman modern (abad ke-18 dan ke-
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
Mas Yono
 
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'ufImplikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Cartoon Dyqta
 

Was ist angesagt? (20)

Kumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawabKumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawab
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 
Ruang lingkup studi islam
Ruang lingkup studi islamRuang lingkup studi islam
Ruang lingkup studi islam
 
cabang cabang filsafat (struktur filsafat)
cabang cabang filsafat (struktur filsafat)cabang cabang filsafat (struktur filsafat)
cabang cabang filsafat (struktur filsafat)
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Makalah keterbatasan metode ilmiah
Makalah keterbatasan metode ilmiahMakalah keterbatasan metode ilmiah
Makalah keterbatasan metode ilmiah
 
Soal soal filsafat
Soal soal filsafatSoal soal filsafat
Soal soal filsafat
 
Hakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat Ilmu PengetahuanHakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat Ilmu Pengetahuan
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
makalah filsafat
makalah filsafatmakalah filsafat
makalah filsafat
 
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
Makalah Filsafat (Realisme Aristoteles)
 
ilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuanilmu dan pengetahuan
ilmu dan pengetahuan
 
Ppt. objek filsafat
Ppt. objek filsafatPpt. objek filsafat
Ppt. objek filsafat
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Mata kuliah-filsafat-ilmu1
Mata kuliah-filsafat-ilmu1Mata kuliah-filsafat-ilmu1
Mata kuliah-filsafat-ilmu1
 
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'ufImplikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
Makalah kritisisme
Makalah kritisismeMakalah kritisisme
Makalah kritisisme
 
Pendekatan filsafat
Pendekatan filsafatPendekatan filsafat
Pendekatan filsafat
 

Ähnlich wie Filsafat Ilmu

[Slide] Bab Pertama Filsafat - Agung Suharyanto.pdf
[Slide] Bab Pertama Filsafat - Agung Suharyanto.pdf[Slide] Bab Pertama Filsafat - Agung Suharyanto.pdf
[Slide] Bab Pertama Filsafat - Agung Suharyanto.pdf
freddypardede3
 
Filsafat dan ilmu
Filsafat dan  ilmuFilsafat dan  ilmu
Filsafat dan ilmu
ifa lutfita
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA
Irma Fitriani
 

Ähnlich wie Filsafat Ilmu (20)

Filsafat ilmu-manajemen
Filsafat ilmu-manajemenFilsafat ilmu-manajemen
Filsafat ilmu-manajemen
 
materi_filsafat_ilmu_ppt.ppt
materi_filsafat_ilmu_ppt.pptmateri_filsafat_ilmu_ppt.ppt
materi_filsafat_ilmu_ppt.ppt
 
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
 
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptmata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
 
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptmata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
 
Makna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.pptMakna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.ppt
 
[Slide] Bab Pertama Filsafat - Agung Suharyanto.pdf
[Slide] Bab Pertama Filsafat - Agung Suharyanto.pdf[Slide] Bab Pertama Filsafat - Agung Suharyanto.pdf
[Slide] Bab Pertama Filsafat - Agung Suharyanto.pdf
 
Kurnali Filsafat ilmu
Kurnali Filsafat ilmu Kurnali Filsafat ilmu
Kurnali Filsafat ilmu
 
filsafat-ilmu-manajemen.pptx
filsafat-ilmu-manajemen.pptxfilsafat-ilmu-manajemen.pptx
filsafat-ilmu-manajemen.pptx
 
Filsafat dan ilmu
Filsafat dan  ilmuFilsafat dan  ilmu
Filsafat dan ilmu
 
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docx
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docxartikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docx
artikel falsafah kesatuan ilmu,Meta Fitriani..docx
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMU
 
Filsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejo
Filsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejoFilsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejo
Filsafat Merdeka Belajar MTs Salafiyah Syafi'iyah SUkorejo
 
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA
 
Filsafat-ilmu1.ppt
Filsafat-ilmu1.pptFilsafat-ilmu1.ppt
Filsafat-ilmu1.ppt
 
Konsep Filsafat dan Dasar Berfikir Filsafat
Konsep Filsafat dan Dasar Berfikir Filsafat Konsep Filsafat dan Dasar Berfikir Filsafat
Konsep Filsafat dan Dasar Berfikir Filsafat
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Filsafat islam
Filsafat islamFilsafat islam
Filsafat islam
 
PERTEMUAN 1 FILSAFAT HUKUM.docx
PERTEMUAN 1 FILSAFAT HUKUM.docxPERTEMUAN 1 FILSAFAT HUKUM.docx
PERTEMUAN 1 FILSAFAT HUKUM.docx
 

Mehr von Muhamad Yogi

ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
Muhamad Yogi
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Muhamad Yogi
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
Muhamad Yogi
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
Muhamad Yogi
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
Muhamad Yogi
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
Muhamad Yogi
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
Muhamad Yogi
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
Muhamad Yogi
 

Mehr von Muhamad Yogi (20)

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan Islam
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan Islam
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
BENTUK NEGARA
BENTUK NEGARABENTUK NEGARA
BENTUK NEGARA
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
Pilar Belajar
Pilar BelajarPilar Belajar
Pilar Belajar
 
Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 

Kürzlich hochgeladen

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 

Filsafat Ilmu

  • 2. 22 MENGAPA HARUS BELAJARMENGAPA HARUS BELAJAR FILSAFAT?FILSAFAT?  Untuk mengetahui sejak kapanUntuk mengetahui sejak kapan munculnya ilmu pengetahuanmunculnya ilmu pengetahuan  Agar mampu berpikir sistematis, kritisAgar mampu berpikir sistematis, kritis untuk memperoleh kebenaran.untuk memperoleh kebenaran.
  • 3. 33 PENGERTIAN FILSAFATPENGERTIAN FILSAFAT 1.1. Dari sisi kebahasaanDari sisi kebahasaan  Kata filsafat berasal dari bahasaKata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia. Philo=Yunani, yaitu philosophia. Philo=cintacinta Sophia=Sophia= kebijaksanaan/kebenaran.kebijaksanaan/kebenaran. Jadi philosophia adalah orang yangJadi philosophia adalah orang yang mencintai kebenaran, sehinggamencintai kebenaran, sehingga berupaya memperoleh danberupaya memperoleh dan memilikinya.memilikinya.
  • 4. 44 lanjutanlanjutan  Kata philosophia ditransformasikan keKata philosophia ditransformasikan ke berbagai bahasa. Dalam bahsa arabberbagai bahasa. Dalam bahsa arab disebutdisebut falsafahfalsafah. Dalam bahsa. Dalam bahsa Indonesia disebutIndonesia disebut falsafat/filsafatfalsafat/filsafat.. Dalam bahsa Belanda dan JermanDalam bahsa Belanda dan Jerman disebutdisebut Philosophie.Philosophie.
  • 5. 55 lanjutanlanjutan Dari sisi filsafat sebagai ilmuDari sisi filsafat sebagai ilmu  Plato, fisuf besar Yunani mengatakan,Plato, fisuf besar Yunani mengatakan, filsafat adalah ilmu pengetahuan yangfilsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mencapai kebenaran yang asli,berusaha mencapai kebenaran yang asli, karena kebenaran mutlak di tangankarena kebenaran mutlak di tangan TuhanTuhan. Atau dengan singkat dikatakan. Atau dengan singkat dikatakan pengetahuan tentang segala yang ada.pengetahuan tentang segala yang ada.
  • 6. 66 lanjutanlanjutan  Aristoteles, murid Plato mengatakan,Aristoteles, murid Plato mengatakan, filsafat adalah ilmu pengetahuan yangfilsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung dimeliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu matafisika, logika,dalamnya ilmu matafisika, logika, retorika, politik, sosial budaya danretorika, politik, sosial budaya dan estetika.estetika.
  • 7. 77  Alfarabi, Filsuf besar muslim denganAlfarabi, Filsuf besar muslim dengan gelar Aristoteles ke 2, mengatakangelar Aristoteles ke 2, mengatakan Filsafat adalah pengetahuann tentangFilsafat adalah pengetahuann tentang yang ada menurut hakikatnya yangyang ada menurut hakikatnya yang sebenarnyasebenarnya..
  • 8. 88 lanjutanlanjutan  Immanuel Kant, Filsuf barat denganImmanuel Kant, Filsuf barat dengan gelar raksasa pemikir Eropa,gelar raksasa pemikir Eropa, mengatakan filsafat adalah ilmumengatakan filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segalapokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup dipengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan:dalamnya empat persoalan:
  • 9. 99 lanjutanlanjutan 1. apa dapat kita ketahui, dijawab oleh1. apa dapat kita ketahui, dijawab oleh metafisikametafisika 2. apa yang boleh kita kerjakan,2. apa yang boleh kita kerjakan, dijawab oleh etikadijawab oleh etika 3. apa yang dinamakan manusia,3. apa yang dinamakan manusia, dijawab oleh antropologi.dijawab oleh antropologi. 4. sampai dimana harapan kita,4. sampai dimana harapan kita, dijawab oleh agama.dijawab oleh agama.
  • 10. 1010 lanjutanlanjutan  Hasbullah Bakry,Hasbullah Bakry, filsafat adalah ilmufilsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu denganyang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ketuhanan, alammendalam mengenai Ketuhanan, alam semesta, dan manusia sehingga dapatsemesta, dan manusia sehingga dapat melahirkan pengetahuan tentangmelahirkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yangbagaimana hakikatnya sejauh yang dicapai manusia.dicapai manusia.
  • 11. 1111 lanjutanlanjutan 3. Filsafat dari sisi benda3. Filsafat dari sisi benda  Titus dkk, mengajukan dua pengertianTitus dkk, mengajukan dua pengertian filsafat.filsafat. - filsafat adalah sekumpulan problem-- filsafat adalah sekumpulan problem- problem yang langsung dan mendapatproblem yang langsung dan mendapat perhatian dari manusia yang dicarikanperhatian dari manusia yang dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat.jawabannya oleh ahli filsafat.
  • 12. 1212 lanjutanlanjutan Filsafat adalah sekumpulanFilsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaansikap dan kepercayaan terhapadap kehidupan dan alamterhapadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secarayang biasanya diterima secara tidaktidak kritis.kritis.
  • 13. 1313 lanjutanlanjutan 4. Filsafat sebagai suatu aktifitas4. Filsafat sebagai suatu aktifitas  Filsafat adalah sebagai suatu proses berpikirFilsafat adalah sebagai suatu proses berpikir untuk memperoleh jawaban-jawaban dariuntuk memperoleh jawaban-jawaban dari berbagai problem.berbagai problem.  Titus dkk, memberikan 3 pengertian filsafat sbgTitus dkk, memberikan 3 pengertian filsafat sbg aktifitas:aktifitas: - Filsafat adlah suatu proses kritik atau pemikiran- Filsafat adlah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan diri dari sikap yangterhadap kepercayaan diri dari sikap yang sangat kita junjung tinggi.sangat kita junjung tinggi.
  • 14. 1414 lanjutanlanjutan - Filsafat adalah sebagai analisi logis dariFilsafat adalah sebagai analisi logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti katabahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep.dan konsep. - Filsafat adalah suatu usaha untukFilsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh gambaran keseluruhanmemperoleh gambaran keseluruhan
  • 15. 1515 BERDASARKAN KONSEP DAN TEORIBERDASARKAN KONSEP DAN TEORI TERSEBUT PROSES BERFILSAFATTERSEBUT PROSES BERFILSAFAT TERSEBUT MELALUI EMPAT TAHAPTERSEBUT MELALUI EMPAT TAHAP 1.1. LOGIS, yaitu berpikir dengan menggunakanLOGIS, yaitu berpikir dengan menggunakan logika (undang-undang berpikir) yaitu melaluilogika (undang-undang berpikir) yaitu melalui tiga tahap;tiga tahap; pemahaman, keputusan danpemahaman, keputusan dan argumentasiargumentasi contoh;:contoh;: - Alam berubah-ubah (premis minor)Alam berubah-ubah (premis minor) - Setiap berubah-ubah baru (premis mayor)Setiap berubah-ubah baru (premis mayor) - Alam baru (simpulan)Alam baru (simpulan)
  • 16. 1616 lanjutanlanjutan 2. SISTEMATIS, yaitu berpikir melalui alur yang2. SISTEMATIS, yaitu berpikir melalui alur yang sistemik sehingga ditemukan adanya koherensistemik sehingga ditemukan adanya koheren (saling runtut), diantara satu pertanyaan(saling runtut), diantara satu pertanyaan dengan pertanyaan lainnya.dengan pertanyaan lainnya. 3. RADIKAL, berpikir sampai kepada akar3. RADIKAL, berpikir sampai kepada akar masalah.masalah. 4. UNIVERSAL, berpikir secara umum bukan4. UNIVERSAL, berpikir secara umum bukan khusus. Disini perbedaannyakhusus. Disini perbedaannya ilmu berpikirilmu berpikir secara khusus, filsafat berpikir secara umum.secara khusus, filsafat berpikir secara umum.
  • 17. 1717 SEJARAH TIMBULNYASEJARAH TIMBULNYA FILSAFATFILSAFAT  KAPAN MUNCULNYA FILSAFAT?KAPAN MUNCULNYA FILSAFAT? Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejakFilsafat muncul sejak manusia ada dan sejak adanya pembicaraan manusia. Maka sejarahadanya pembicaraan manusia. Maka sejarah lahirnya filsafat dimana-mana Yunani, India,lahirnya filsafat dimana-mana Yunani, India, Persia. Karena filsafat memiliki kualifikasiPersia. Karena filsafat memiliki kualifikasi tertentu, maka lahirnya filsafat diidentikantertentu, maka lahirnya filsafat diidentikan dengan Yunani. Hal ini sesuai dengan karakterdengan Yunani. Hal ini sesuai dengan karakter orang yunani ialahorang yunani ialah RasionalRasional
  • 18. 1818 APA YANGAPA YANG MENYEBABKANMENYEBABKAN LAHIRNYA FILSAFAT?LAHIRNYA FILSAFAT? 1.1. PERTENTANGAN ANTARA MITOS DANPERTENTANGAN ANTARA MITOS DAN LOGOSLOGOS Dikalangan masyarakat Yunani dikenalDikalangan masyarakat Yunani dikenal adanya mitos, sebagai suatu keyakinan lamaadanya mitos, sebagai suatu keyakinan lama yang berkembang dengan pesat misalnyayang berkembang dengan pesat misalnya mite kosmologi yang melukiskan kejadianmite kosmologi yang melukiskan kejadian alam.alam. Lama-lama mitos hilang dikalahkanLama-lama mitos hilang dikalahkan oleh logos, makaoleh logos, maka logos penyebab pertamalogos penyebab pertama lahirnya filsafat.lahirnya filsafat.
  • 19. 1919 lanjutanlanjutan 2. RASA INGIN TAHU2. RASA INGIN TAHU Karena mite hanya bersifat dongengKarena mite hanya bersifat dongeng belaka, maka orang mulai berpikirbelaka, maka orang mulai berpikir rasional, untuk mencari jawaban-rasional, untuk mencari jawaban- jawaban yang logis. Keingintahuanjawaban yang logis. Keingintahuan terhadap alam semesta, keingintahuanterhadap alam semesta, keingintahuan terhadap penciptanya dsb.terhadap penciptanya dsb.
  • 20. 2020 lanjutanlanjutan 3. RASA KAGUM3. RASA KAGUM Menurut Plato, filsafat lahir adanyaMenurut Plato, filsafat lahir adanya kekaguman manusia tentang dunia dankekaguman manusia tentang dunia dan lingkungannya. Para filsuf ataslingkungannya. Para filsuf atas kekagumannya mencoba merumuskankekagumannya mencoba merumuskan asal mula alam semesta.asal mula alam semesta. ThalesThales bapak filsafat Yunani, mengatakanbapak filsafat Yunani, mengatakan alam semestaalam semesta berasal dari air.berasal dari air.
  • 21. 2121 lanjutanlanjutan  AnaximandrosAnaximandros, alam berasal dari, alam berasal dari apairon (api)apairon (api)  Democrios,Democrios, alam berasalalam berasal dari atomdari atom  Empedokles,Empedokles, alam berasalalam berasal dari empatdari empat unsur; air, api, angin, tanah.unsur; air, api, angin, tanah. 4. PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN4. PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN Faktor lain yang menyebakan lahirnyaFaktor lain yang menyebakan lahirnya filsafat adalah kesusastraan.filsafat adalah kesusastraan.
  • 22. 2222 KARAKTERISTIKKARAKTERISTIK FILSAFATFILSAFAT 1.1. SKEPTISISSKEPTISIS Skeptisis adalah keraguan terhadapSkeptisis adalah keraguan terhadap suatu kebenaran sebelum mendapatsuatu kebenaran sebelum mendapat argumen yang kuat terhadapargumen yang kuat terhadap kebenaran tersebut. Dikelompokan;kebenaran tersebut. Dikelompokan; -bersifat Gradasi , dari ragu ke yakin-bersifat Gradasi , dari ragu ke yakin -bersifat degradasi, dari yakin ke ragu-bersifat degradasi, dari yakin ke ragu -bertahan sophisme, terus menurus-bertahan sophisme, terus menurus ragu.ragu.
  • 23. 2323 LanjutanLanjutan  Sifat gradasi diungkapkan oleh RENESifat gradasi diungkapkan oleh RENE DECARTES Filsuf PrancisDECARTES Filsuf Prancis cagito ergo sumcagito ergo sum (saya berpikir maka saya ada)(saya berpikir maka saya ada) 2.KOMUNALISME2.KOMUNALISME Hasil pemikiran filsafat dimiliki masyarakatHasil pemikiran filsafat dimiliki masyarakat umum tidak memandang ras, kelas, ekonomi,umum tidak memandang ras, kelas, ekonomi, dan keyakinan. Misalnya hasil pemikirandan keyakinan. Misalnya hasil pemikiran Yunani bermanfaat untuk orang Eropa, AsiaYunani bermanfaat untuk orang Eropa, Asia Afrika dsb.Afrika dsb.
  • 24. 2424 lanjutanlanjutan 3. DISENTERESTEDNESS3. DISENTERESTEDNESS YANG BERASAL DARI KATAYANG BERASAL DARI KATA INTEREST,INTEREST, yaitu suatu kegiatan filsafat yang tidakyaitu suatu kegiatan filsafat yang tidak dimotivasi untuk suatu kepentingan tertentu.dimotivasi untuk suatu kepentingan tertentu. 4. UNIVERSALISME4. UNIVERSALISME Filsafat bersifat umum, berati filsafat adalahFilsafat bersifat umum, berati filsafat adalah hak seluruh umat manusia secara umum atauhak seluruh umat manusia secara umum atau sifatnya internasional. Semua umat manusiasifatnya internasional. Semua umat manusia berhak mengadakan kajian filsafat.berhak mengadakan kajian filsafat.
  • 25. 2525 APA GUNANYA FILSAFATAPA GUNANYA FILSAFAT BAGI MANUSIA?BAGI MANUSIA?  Filsafat mampu memberikanFilsafat mampu memberikan pemahaman yang menyeluruhpemahaman yang menyeluruh (general) terhadap suatu wujud(general) terhadap suatu wujud (ontologi) sekaligus memberikan(ontologi) sekaligus memberikan konsep kebenarankonsep kebenaran ( justifikasi) terhadap wujud tersebut.( justifikasi) terhadap wujud tersebut. Dengan kebenaran manusia akanDengan kebenaran manusia akan bertindak bijaksana (wesdom)bertindak bijaksana (wesdom)
  • 26. 2626 lanjutanlanjutan  Filsafat dapat memberikan kepuasanFilsafat dapat memberikan kepuasan bagi filsuf/seseorang karenabagi filsuf/seseorang karena kemampuannya dalamkemampuannya dalam menggambarkan problem kehidupanmenggambarkan problem kehidupan yang sedang dan akan dihadapi sesuaiyang sedang dan akan dihadapi sesuai dengan leluasan pemahamannya.dengan leluasan pemahamannya. Plato mengatakan, berpikir dan memikirkan itu suatuPlato mengatakan, berpikir dan memikirkan itu suatu kenikmatan yang luar biasa dan kebahagian yang palingkenikmatan yang luar biasa dan kebahagian yang paling berharga.berharga.
  • 27. 2727 lanjutanlanjutan  Filsafat dapat dijadikan sebagai bahanFilsafat dapat dijadikan sebagai bahan pijakan untuk merubah dunia.pijakan untuk merubah dunia. Karl Marx mengatakan,Karl Marx mengatakan, filsafat tidakfilsafat tidak hanya hanya menjelaskan padahanya hanya menjelaskan pada dunia(interferd the world) melainkan jugadunia(interferd the world) melainkan juga merubahnya.merubahnya.
  • 28. 2828 PROBLEMATIKAPROBLEMATIKA FILSAFATFILSAFAT  Secara Umum terbagi menjadi tiga;Secara Umum terbagi menjadi tiga; 1.1. ONTOLOGI, yaitu mengkaji hakikatONTOLOGI, yaitu mengkaji hakikat segala sesuatu, terbagi 2:segala sesuatu, terbagi 2: 1. Kualitas;1. Kualitas; - Monisme, asal lam terdiri dari satu- Monisme, asal lam terdiri dari satu unsur (mono=satu).unsur (mono=satu). ThalesThales dari air,dari air, AnaximandrosAnaximandros dari apairon,dari apairon, Anaximenes dari udara,Anaximenes dari udara, DemocritosDemocritos dari tanah.dari tanah.
  • 29. 2929 lanjutanlanjutan - Dualisme, yang mengatakan alamDualisme, yang mengatakan alam semesta terdiri dari dua unsur yaitusemesta terdiri dari dua unsur yaitu materi dan rohmateri dan roh. Tokohnya. Tokohnya AnaxagorasAnaxagoras dandan Aristolteles.Aristolteles. - Pluralisme, alam semesta terdiri dariPluralisme, alam semesta terdiri dari empat unsur; air, angin, api, tanah.empat unsur; air, angin, api, tanah. TokohnyaTokohnya Empedokles, Leukippos.Empedokles, Leukippos.
  • 30. 3030 lanjutanlanjutan 2. Kualitas2. Kualitas Pandangan ini membicarakan bagaimanaPandangan ini membicarakan bagaimana alam berproses, dalam kaitannya muncul 4alam berproses, dalam kaitannya muncul 4 teori:teori: -Mekanisme, yang mengatakan bahwa segala-Mekanisme, yang mengatakan bahwa segala sesuatu berproses secara mekanik.sesuatu berproses secara mekanik. -Teleologi, mengatakan bahwa segala sesuatu yang-Teleologi, mengatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam raya berproses menuju suatuterjadi di alam raya berproses menuju suatu tujuan, yaitu Tuhan.tujuan, yaitu Tuhan.
  • 31. 3131 -Determinisme, kejadian di alam iniberproses-Determinisme, kejadian di alam iniberproses melalui suatu ketentuan yang telahmelalui suatu ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya, baik oleh hukumditetapkan sebelumnya, baik oleh hukum alam maupun oleh Tuhanalam maupun oleh Tuhan -Indeterminisme, segala kejadian di alam ini-Indeterminisme, segala kejadian di alam ini berlangsung secara bebas, tanpa kendaliberlangsung secara bebas, tanpa kendali tertentu dari Tuhan atau kekuatannya.tertentu dari Tuhan atau kekuatannya.
  • 32. 3232 PROBLEM FILSAFATPROBLEM FILSAFAT 2. EPISTEMOLOGI, membicarakan 2 hal;2. EPISTEMOLOGI, membicarakan 2 hal; a. Hakikat pengetahuan, muncul 2a. Hakikat pengetahuan, muncul 2 pandangan;pandangan; -- realismerealisme, yaitu pengetahuan manusia riil, yaitu pengetahuan manusia riil adanya dalam kehidupan.adanya dalam kehidupan. -- idealisme,idealisme, yaitu hakikat ilmuyaitu hakikat ilmu pengetahuan tidak terdapat dalam duniapengetahuan tidak terdapat dalam dunia riil, melainkan konsep ideal atau duniariil, melainkan konsep ideal atau dunia ide-ide.ide-ide.
  • 33. 3333 lanjutanlanjutan b. Sumber Pengetahuan, muncul 3 pandangan;b. Sumber Pengetahuan, muncul 3 pandangan; - rasionalisme,rasionalisme, mengatakan bahwa sumbermengatakan bahwa sumber pengetahuan muncul dari rasio (akal) manusia.pengetahuan muncul dari rasio (akal) manusia. - Empirisme,Empirisme, sumber pengetahuan adalahsumber pengetahuan adalah indera manusia.indera manusia. - Kritisme,Kritisme, pengetahuan manusia bersumberpengetahuan manusia bersumber dari luar diri manusia, yaitu Tuhan.dari luar diri manusia, yaitu Tuhan.
  • 34. 3434 PROBLEM FILSAFATPROBLEM FILSAFAT 3.3. AXIOLOGI, TERBAGI MENJADI 6AXIOLOGI, TERBAGI MENJADI 6 PANDANGAN;PANDANGAN; a.a. naturalisme, yang menyatakan ukurannaturalisme, yang menyatakan ukuran baik buruk ialah sesuai tidaknyabaik buruk ialah sesuai tidaknya perbuatan tersebut sesuai denganperbuatan tersebut sesuai dengan fitrah (natura) manusia.fitrah (natura) manusia. b.b. Hedonisme, yang menyatakan bahwaHedonisme, yang menyatakan bahwa ukuran baik buruk ialah sejauh manaukuran baik buruk ialah sejauh mana suatu perbuatan mendatangkansuatu perbuatan mendatangkan kenikmatan (hedone) bagi manusia.kenikmatan (hedone) bagi manusia.
  • 35. 3535 lanjutanlanjutan a.a. Vitalisme, ukuran baik burukVitalisme, ukuran baik buruk ditentukan oleh sejauh mana suatuditentukan oleh sejauh mana suatu perbuatan tersebut dapat mendorongperbuatan tersebut dapat mendorong manusia untuk hidup lebih maju.manusia untuk hidup lebih maju. b.b. Ultitarianisme, Ukuran baik burukUltitarianisme, Ukuran baik buruk ditentukan oleh ada tidaknya suatuditentukan oleh ada tidaknya suatu perbuatan mendatangkan manfaatperbuatan mendatangkan manfaat bagi manusia.bagi manusia.
  • 36. 3636 lanjutanlanjutan e. Idealisme, ukuran baik buruk ditentukan olehe. Idealisme, ukuran baik buruk ditentukan oleh sesuai tidaknya sesuatu perbuatan dengansesuai tidaknya sesuatu perbuatan dengan konsep ideal (rancang bangun) pikirankonsep ideal (rancang bangun) pikiran manusia.manusia. f. Teologis, baik buruknya suatu perbuatanf. Teologis, baik buruknya suatu perbuatan ditentukan oleh sesuai tidaknya suatuditentukan oleh sesuai tidaknya suatu perbuatan dengan ketentuan agamaperbuatan dengan ketentuan agama (teos=Tuhan, agama)(teos=Tuhan, agama)
  • 37. 3737 lanjutanlanjutan Berdasarkan uraian problematika diBerdasarkan uraian problematika di atas kebenaran itu bersifat relatifatas kebenaran itu bersifat relatif tergantung pada latar belakangtergantung pada latar belakang pendidikan, sosial, budaya, agamapendidikan, sosial, budaya, agama dan sebagainya.dan sebagainya.
  • 38. 3838 BAGAIMANA HUBUNGANBAGAIMANA HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT, DANILMU, FILSAFAT, DAN AGAMAAGAMA  Ilmu adalah sistem dari berbagaiIlmu adalah sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masingpengetahuan yang masing-masing mengenai suatu pengalaman tertentumengenai suatu pengalaman tertentu yang disusun melalui sistem tertentu,yang disusun melalui sistem tertentu, sehingga menjadi suatu kesatuan.sehingga menjadi suatu kesatuan.  Menuurut Harsojo, ilmu terdiri dari tigaMenuurut Harsojo, ilmu terdiri dari tiga kesimpulan, yaitu;kesimpulan, yaitu;
  • 39. 3939 lanjutanlanjutan 1.1. Merupakan akumulasi pengetahuanMerupakan akumulasi pengetahuan yang disistematikanyang disistematikan 2.2. Suatu pendekatan/metode pendekatanSuatu pendekatan/metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris, yaituterhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dandunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnyawaktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indradapat diamati oleh panca indra manusia, danmanusia, dan
  • 40. 4040 lanjutanlanjutan 1.1. Suatu cara yang mengijinkanSuatu cara yang mengijinkan kepada ahli-ahli lainnya untukkepada ahli-ahli lainnya untuk menyatakan suatu proporsi.menyatakan suatu proporsi.
  • 41. 4141 lanjutanlanjutan  Filsafat menurut Plato dan Al Faraby;Filsafat menurut Plato dan Al Faraby; filsafat adalah pengetahuan tentangfilsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.segala yang ada. AGAMAAGAMA Terdapat perbedaan pengertian agamaTerdapat perbedaan pengertian agama dikalangan tokoh agama. Hal inidikalangan tokoh agama. Hal ini disebabkan oleh perbedaan bidikdisebabkan oleh perbedaan bidik terhadap agama.terhadap agama.
  • 42. 4242 lanjutanlanjutan Agama diartikan secara praktis, adalahAgama diartikan secara praktis, adalah suatu keyakinan akan adanyasuatu keyakinan akan adanya aturan/jalan hidupaturan/jalan hidup (way of life)(way of life) yangyang bersumber dari suatu kekuatan yangbersumber dari suatu kekuatan yang absolut (Tuhan).absolut (Tuhan).  Agama memiliki empat perangkatAgama memiliki empat perangkat sbb:sbb: 1.1. Adanya pengatur (Tuhan) sebagaiAdanya pengatur (Tuhan) sebagai kebenaran yang pertama dankebenaran yang pertama dan terakhir.terakhir.
  • 43. 4343 lanjutanlanjutan 2. adanya aturan (code hukum) yang harus2. adanya aturan (code hukum) yang harus dipahami yang termaktub dalam kitabdipahami yang termaktub dalam kitab suci dan kebenarannya bersifat ansolut.suci dan kebenarannya bersifat ansolut. 3. Adanya seorang nabi sebagai pembawa3. Adanya seorang nabi sebagai pembawa aturan hukum.aturan hukum. 4. Adanya komunitas (manusia) sebagai4. Adanya komunitas (manusia) sebagai pelaksana aturan yang bersumber daripelaksana aturan yang bersumber dari Tuhan.Tuhan.
  • 44. 4444 HUBUNGAN ILMU,HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT DAN AGAMAFILSAFAT DAN AGAMA ILMU, mencari kebenaran dengan caraILMU, mencari kebenaran dengan cara penyelidikan (riset) sesuai denganpenyelidikan (riset) sesuai dengan eksistensinya yang berhubunganeksistensinya yang berhubungan dengan alam empiris.Dalam penyelidikandengan alam empiris.Dalam penyelidikan ilmu selalu mencari hukumilmu selalu mencari hukum sebabsebab akibat. Sebagai hukum sebab akibatakibat. Sebagai hukum sebab akibat maka kebenaranya pasti ada.maka kebenaranya pasti ada.
  • 45. 4545 lanjutanlanjutan ILSAFAT, karena selalu berhadapanILSAFAT, karena selalu berhadapan denga alam empiris, (metafisika, ghaib)denga alam empiris, (metafisika, ghaib) maka ia komit dengan organon (alatnya)maka ia komit dengan organon (alatnya) yaitu logika. Cara kerjanya selalu diawaliyaitu logika. Cara kerjanya selalu diawali dengan pertanyaan apa…. Berpikir logis,dengan pertanyaan apa…. Berpikir logis, sistematis, radikal, dan universal.sistematis, radikal, dan universal.
  • 46. 4646 lanjutanlanjutan AGAMA, menemukan konsepAGAMA, menemukan konsep kebenaran bersumber pada wahyu,kebenaran bersumber pada wahyu, kebenarannya bersifat mutlak,kebenarannya bersifat mutlak, absolut sebagiai kebenaranabsolut sebagiai kebenaran tertinggi.tertinggi.
  • 47. 4747  Ilmu kebenarannya bersifat empiris,Ilmu kebenarannya bersifat empiris, filsafat kebenarannya bersifat spekulatiffilsafat kebenarannya bersifat spekulatif (berdasrkan nalar dan logika), keduanya(berdasrkan nalar dan logika), keduanya bersifat nisbi. Agama kebenarannyabersifat nisbi. Agama kebenarannya bersifat absolut mutlak, dalambersifat absolut mutlak, dalam penentuannya semua perlu perumusanpenentuannya semua perlu perumusan
  • 48. 4848 lanjutanlanjutan  Hubungan ilmu filsafat dan agama, AlbertHubungan ilmu filsafat dan agama, Albert Einstein menagatakan dengan singkat’Einstein menagatakan dengan singkat’ ““science with out is blind, religion with outscience with out is blind, religion with out science is blame” Ilmu tanpa agamascience is blame” Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh.buta, agama tanpa ilmu lumpuh.
  • 49. 4949 BAGAIMANAKAHBAGAIMANAKAH KATEGORI MANUSIAKATEGORI MANUSIA ITU?ITU? 1.1. MANUSIA ADA YANG TIDAK TAHU DALAMMANUSIA ADA YANG TIDAK TAHU DALAM KETIDAKAHUANNYAKETIDAKAHUANNYA 2.2. MANUSIA TIDAK TAHU DALAMMANUSIA TIDAK TAHU DALAM KETAHUANNYAKETAHUANNYA 3.3. MANUSIA TAHU AKANMANUSIA TAHU AKAN KETIDAKTAHUANNYAKETIDAKTAHUANNYA 4.4. MANUSIA TAHU AKAN KETAHUANNYAMANUSIA TAHU AKAN KETAHUANNYA Kategori manakah yang paling baik?Kategori manakah yang paling baik?
  • 50. 5050 Manusia adalah akhluk ciptaan TuhanManusia adalah akhluk ciptaan Tuhan yang tercanggih. Memiliki banyakyang tercanggih. Memiliki banyak kelebihan dibanding dengan makhluk lainkelebihan dibanding dengan makhluk lain terutama akalnya.terutama akalnya.  Memiliki rasa ingin tahu, makaMemiliki rasa ingin tahu, maka diaktuakisasikan dalam bentuk bertanya.diaktuakisasikan dalam bentuk bertanya.  Melalui rasio maka manusia memberikanMelalui rasio maka manusia memberikan jawaban terhadap aneka pertanyaanjawaban terhadap aneka pertanyaan  Manusia bertanya, manusia pula menjawabManusia bertanya, manusia pula menjawab  Manusialah yang benar-benar bereksistensiManusialah yang benar-benar bereksistensi karena memiliki kesadaran dan otonomikarena memiliki kesadaran dan otonomi dirinya.dirinya.
  • 51. 5151 LanjutanLanjutan DENGAN KATA LAINDENGAN KATA LAIN Malalui akalnya manusia mampu menyamaiMalalui akalnya manusia mampu menyamai makhluk lain.makhluk lain.  Burung terbang tinggi, manusia tefrbangBurung terbang tinggi, manusia tefrbang dengan pesawat ciptaannya.dengan pesawat ciptaannya.  Angsa bisa berenang ke ujung pulau, manusiaAngsa bisa berenang ke ujung pulau, manusia berenang dengan kapal Feri ciptaannya.berenang dengan kapal Feri ciptaannya.  Ikan mampu menembus dasar lautan, manusiaIkan mampu menembus dasar lautan, manusia menembus lautan dengan kapal selammenembus lautan dengan kapal selam ciptaannya.ciptaannya.
  • 52. 5252 APAKAH SETIAP MANUSIA MAMPUAPAKAH SETIAP MANUSIA MAMPU BERFILSAFAT? Tidak juga.BERFILSAFAT? Tidak juga. Rule ofRule of the game ( ada aturan mainnya)the game ( ada aturan mainnya)  Berpikir logis, sistematis, radikal, danBerpikir logis, sistematis, radikal, dan universal.universal. Dengan mengindahkan ke empat aturanDengan mengindahkan ke empat aturan main tersebut, maka Anda bisa menjadimain tersebut, maka Anda bisa menjadi seorang filsufseorang filsuf
  • 53. 5353 LAHIRNYA ILMU PENGETAHUANLAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN SEJAK KAPAN LAHIRNYA ILMUSEJAK KAPAN LAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN?PENGETAHUAN?  Manusia adalah makhluk ciptaan TuhanManusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tercanggih.yang tercanggih.  Dengan akalnya manusia mampu.Dengan akalnya manusia mampu. berpikir, dengan pikirannya memperolehberpikir, dengan pikirannya memperoleh pengetahuan, dengan pengetahuannyapengetahuan, dengan pengetahuannya manusia memiliki ilmu, dengan ilmunyamanusia memiliki ilmu, dengan ilmunya manusia mampu berpikir rasional, logismanusia mampu berpikir rasional, logis dan sistematis.dan sistematis.
  • 54. 5454 JADI PENGETAHUAN LAHIRJADI PENGETAHUAN LAHIR SEJAK MANUSIA ITU ADASEJAK MANUSIA ITU ADA SEJAK MANUSIA BERPIKIRSEJAK MANUSIA BERPIKIR SEJAK MANUSIASEJAK MANUSIA BERINTERAKSI DENGANBERINTERAKSI DENGAN ALAMALAM
  • 55. 5555 BAGAIMANA HUBUNGAN (ILMUBAGAIMANA HUBUNGAN (ILMU PENGETAHUAN DENGANPENGETAHUAN DENGAN FILSAFAT?FILSAFAT?  Pengetahuan bagian dari kajian filsafat ilmu,Pengetahuan bagian dari kajian filsafat ilmu, pengetahuan lahir sejak adanya peradabanpengetahuan lahir sejak adanya peradaban manusia dan berkembang pesat sesuaimanusia dan berkembang pesat sesuai dengan budayanya.dengan budayanya.  Pengetahuan lahir dari aktivitasPengetahuan lahir dari aktivitas  Aktivitas memerlukan metodeAktivitas memerlukan metode  Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.  Ilmu dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan.Ilmu dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan.
  • 56. 5656 lanjutanlanjutan  Aktivitas memerlukan metodeAktivitas memerlukan metode  Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.  Ilmu dan pengetahuan tidak bisaIlmu dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan.dipisahkan.
  • 58. 5858 PENGERTIAN ILMUPENGERTIAN ILMU SEBAGAISEBAGAI PENGETAHUANPENGETAHUAN Dari segi maknanya pengertian ilmuDari segi maknanya pengertian ilmu sekurang-kurangnya merujuk tiga hal:sekurang-kurangnya merujuk tiga hal: PengetahuanPengetahuan AktivitasAktivitas metodemetode
  • 59. 5959 Pengertian UmumPengertian Umum  Ilmu adalah sesuatu kumpulanIlmu adalah sesuatu kumpulan yang sistematis dari pengetahuan.yang sistematis dari pengetahuan.  Ilmu berarti semua pengetahuanIlmu berarti semua pengetahuan yang dihimpun dengan perantarayang dihimpun dengan perantara metode ilmiah (John G. Kemeny).metode ilmiah (John G. Kemeny).
  • 60. 6060 lanjutanlanjutan  Menurut Norman Campbell :Menurut Norman Campbell : Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuanIlmu adalah suatu kumpulan pengetahuan yang berguna dan praktis dan suatuyang berguna dan praktis dan suatu metode untuk memperoleh pengetahuanmetode untuk memperoleh pengetahuan Ilmu tidak bersangkutan denganIlmu tidak bersangkutan dengan kehidupan praktis dan tidak dapatkehidupan praktis dan tidak dapat mempengaruhinya kecuali dalam caramempengaruhinya kecuali dalam cara yang paling tak langsung, baik kebaikanyang paling tak langsung, baik kebaikan atau keburukan.atau keburukan.
  • 61. 6161 SIMPULANSIMPULAN  Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yangIlmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai metoderasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkahberupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulansehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-pengetahuan yang sistematis mengenai gejala- gejala kealaman, kemasyarakatan ataugejala kealaman, kemasyarakatan atau keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran,keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikanmemperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan.penjelasan, ataupun melakukan penerapan.
  • 62. 6262 LANJUTANLANJUTAN ILMU SEBAGAI RANGKAIANILMU SEBAGAI RANGKAIAN AKTIVITAS MANUSIA:AKTIVITAS MANUSIA: 1.1. Rasional: proses pemikiran yangRasional: proses pemikiran yang berpegang pada kaidah-kaidah logikaberpegang pada kaidah-kaidah logika 2.2. Kognitif : proses mengetahui danKognitif : proses mengetahui dan memperoleh pengetahuanmemperoleh pengetahuan
  • 63. 6363 lanjutanlanjutan 1.1. Teologis:Teologis:  mencapai kebenaran memperolehmencapai kebenaran memperoleh pemahamanpemahaman  Memberi penjelasanMemberi penjelasan  Meakukan penerapan dengan peramalanMeakukan penerapan dengan peramalan atau pengendalianatau pengendalian
  • 64. 6464 ILMU SEBAGAIILMU SEBAGAI METODE ILMIAHMETODE ILMIAH  ANALISISANALISIS (analysis)(analysis)  PEMERIANPEMERIAN (description)(description)  PENGUKURANPENGUKURAN (measurement)(measurement)  PERBANDINGANPERBANDINGAN (comparison)(comparison)  SURVAISURVAI (survey)(survey)
  • 65. 6565 PengelompokanPengelompokan PengetahuanPengetahuan  Menurut Bertrand Russell, pengetahuanMenurut Bertrand Russell, pengetahuan dibedakan menjadi 2:dibedakan menjadi 2: 1. Pengetahuan mengenai fakta-fakta1. Pengetahuan mengenai fakta-fakta (knowledge of facts)(knowledge of facts) 2. Pengetahuan mengenai hubungan2. Pengetahuan mengenai hubungan umum antara faktaumum antara fakta (knowledge of(knowledge of general connection berween facts)general connection berween facts)
  • 66. 6666 Ledger Wood membagiLedger Wood membagi pengetahuan menjadi:pengetahuan menjadi: 1.Non inferential Apprehension1.Non inferential Apprehension;; pengetahuan nonpenyimpulan yangpengetahuan nonpenyimpulan yang merupakan pengenalan terhadapmerupakan pengenalan terhadap benda, orang, atau sifat tertentu.benda, orang, atau sifat tertentu.
  • 67. 6767 Bentuknya:Bentuknya:  Perception ;pengenalan objek diluar diriPerception ;pengenalan objek diluar diri seseorangseseorang  Introspection; pengenalan terhadapIntrospection; pengenalan terhadap dirinya sendiri dengan segenapdirinya sendiri dengan segenap kemampuan,kemampuan, pikiran kehendak, danpikiran kehendak, dan perasaanperasaan
  • 68. 6868 LanjutanLanjutan 2. Inferential Knowledge, meliputi;2. Inferential Knowledge, meliputi;  Knowledge of other selves;Knowledge of other selves; pengetahuanpengetahuan mengenai diri orang lain.mengenai diri orang lain.  Historical knowledge;Historical knowledge; pengetahuanpengetahuan menyangkut masa lampau.menyangkut masa lampau.  Scientific knowledge;Scientific knowledge; pengetahuanpengetahuan ilmiah.ilmiah.
  • 69. 6969 George KlubertanzGeorge Klubertanz  Pengetahuan langsung berdasarkanPengetahuan langsung berdasarkan pengenalannya terhadap objek-objekpengenalannya terhadap objek-objek pengalaman.pengalaman.  Pengetahuan kemanusianPengetahuan kemanusian (humanistic(humanistic knowledge)knowledge) yang diperoleh karenayang diperoleh karena mempelajarimempelajari  Pengetahuan IlmiahPengetahuan Ilmiah (scientific knowledge)(scientific knowledge) berdasarkan azas-azas yang cocok dan dapatberdasarkan azas-azas yang cocok dan dapat membuktikan kesimpulannya kebenaran.membuktikan kesimpulannya kebenaran.
  • 70. 7070 lanjutanlanjutan  Pengetahuan IlmiahPengetahuan Ilmiah (scientific(scientific knowledge)knowledge) berdasarkan azas-azasberdasarkan azas-azas yang cocok dan dapatyang cocok dan dapat membuktikan kesimpulannyamembuktikan kesimpulannya kebenaran.kebenaran.
  • 71. 7171 HAKIKATHAKIKAT PENGETAHUANPENGETAHUAN  Darimanakah hakikat pengetahuan itu?Darimanakah hakikat pengetahuan itu? 1.1. Realisme;Realisme; pengetahuan manusia riilpengetahuan manusia riil adanya dari kehidupan.adanya dari kehidupan. 2.2. Idealisme;Idealisme; pengetahuan tidak terdapatpengetahuan tidak terdapat dalam dunia riil melainkan hanya dalamdalam dunia riil melainkan hanya dalam dunia konsep ideal atau dunia ide-ide.dunia konsep ideal atau dunia ide-ide.
  • 72. 7272 Dari manakah sumberDari manakah sumber pengetahuan manusia?pengetahuan manusia? 1.1. Rasionalisme;Rasionalisme; sumber pengetahuansumber pengetahuan berasal dari rasio (akal) manusia.berasal dari rasio (akal) manusia. 2.2. Empirisme;Empirisme; sumber pengetahuansumber pengetahuan adalah indra manusia (empiri)adalah indra manusia (empiri) 3.3. Kritisisme/transidentalisme;Kritisisme/transidentalisme; pengetahuan manusia bersumber daripengetahuan manusia bersumber dari luar diri manusia, yaitu Tuhan.luar diri manusia, yaitu Tuhan.
  • 73. 7373 PENGETAHUAN SEBAGAIPENGETAHUAN SEBAGAI DASAR TEORITISDASAR TEORITIS YANGYANG MELAHIRKAN PENGETAHUAN ILMIAHMELAHIRKAN PENGETAHUAN ILMIAH  CAKUPAN PENGETAHUAN ILMIAH:CAKUPAN PENGETAHUAN ILMIAH:  1. Jenis sasaran1. Jenis sasaran  2. Bentuk-bentuk pernyataan2. Bentuk-bentuk pernyataan  3. Ragam-ragam proposisi3. Ragam-ragam proposisi  4. Ciri-ciri pokok4. Ciri-ciri pokok  5. Pembagian sistematis5. Pembagian sistematis
  • 74. 7474 LanjutanLanjutan Jenis sasaran Pengetahuan Ilmiah:Jenis sasaran Pengetahuan Ilmiah:  Objek material; fenomena di duniaObjek material; fenomena di dunia ini yang ditelaah oleh ilmuini yang ditelaah oleh ilmu  Objek formal; pusat perhatianObjek formal; pusat perhatian penelaahan ilmuwan terhadappenelaahan ilmuwan terhadap fenomena itu.fenomena itu.
  • 75. 7575 lanjutanlanjutan OBJEK MATERIAL PENGETAHUAN ILMIAHOBJEK MATERIAL PENGETAHUAN ILMIAH DIKELOMPOKAN MENJADI 6:DIKELOMPOKAN MENJADI 6:  IDE ABSTRAKIDE ABSTRAK  BENDA FISIKBENDA FISIK  JASAD HIDUPJASAD HIDUP  GEJALA ROHANIGEJALA ROHANI  PERISTIWA SOSIALPERISTIWA SOSIAL  PROSES TANDAPROSES TANDA
  • 76. 7676 OBJEK MATERIALOBJEK MATERIAL KONSEP GUNUNG MERAPI, BURUNG,KONSEP GUNUNG MERAPI, BURUNG, INGATAN DSTINGATAN DST DITELAAH BERDASARKAN OBJEKDITELAAH BERDASARKAN OBJEK FORMALFORMAL
  • 77. 7777 TELAAH OBJEK FORMALTELAAH OBJEK FORMAL MANUSIAMANUSIA  BIOLOGIBIOLOGI  PSIKOLOGIPSIKOLOGI  FILSAFAT KODRATIFILSAFAT KODRATI OBJEK TELAAHOBJEK TELAAH FORMALFORMAL
  • 78. 7878 SEPERTI APA BENTUKSEPERTI APA BENTUK PENGETAHUAN ILMIAHPENGETAHUAN ILMIAH ITU?ITU? 1.1. DESKRIPTIFDESKRIPTIF 2.2. PRESKRIPSIPRESKRIPSI •ANATOMIANATOMI •GEOGRAFGEOGRAF II •UKURANUKURAN •AZAS-AZASAZAS-AZAS •PETUNJUKPETUNJUK •PROSEDURPROSEDUR
  • 79. 7979 LANJUTANLANJUTAN 3. EKSPOSISI POLA3. EKSPOSISI POLA  SOSIOLOGISOSIOLOGI  POLA-POLAPOLA-POLA BUDAYABUDAYA  ANTROPOLOGIANTROPOLOGI  PERKEMBANGANPERKEMBANGAN BUDAYABUDAYA
  • 80. 8080 LANJUTANLANJUTAN 4.4. REKONTRUKREKONTRUK SI HISTORISSI HISTORIS  HISTORIOGRAFIHISTORIOGRAFI  PURBAKALAPURBAKALA  PALEONTOLOGIPALEONTOLOGI
  • 81. 8181 PROPOSISI ILMUPROPOSISI ILMU PENGETAHUANPENGETAHUAN 1. AZAS ILMIAH1. AZAS ILMIAH  MENGANDUNGMENGANDUNG KEBENARAN UMUMKEBENARAN UMUM BERDASARKANBERDASARKAN FAKTA YANGFAKTA YANG TELAH DIAMATITELAH DIAMATI ILMU SOSIALILMU SOSIAL
  • 82. 8282 LANJUTANLANJUTAN 2. KAIDAH ILMIAH2. KAIDAH ILMIAH  MengungkapkanMengungkapkan keajegan atau hubungankeajegan atau hubungan tertib yang dapattertib yang dapat diperiksa kebenarannyadiperiksa kebenarannya diantara fenomenadiantara fenomena secara umum berlakusecara umum berlaku pula untuk berbagaipula untuk berbagai fenomena yang sejenis.fenomena yang sejenis.  Boyle, Newton, PascalBoyle, Newton, Pascal
  • 83. 8383 LANJUTANLANJUTAN 3. TEORI ILMIAH3. TEORI ILMIAH  KemampuanKemampuan proposisi yangproposisi yang saling berkaitansaling berkaitan secara logis untuksecara logis untuk memberi penjelasanmemberi penjelasan mengenaimengenai sejumlah fenomena.sejumlah fenomena.  Teori DarwinTeori Darwin Kau lahir darikuKau lahir dariku bodohbodoh
  • 84. 8484 lanjutanlanjutan  Teori; sekumpulam proposisi yangTeori; sekumpulam proposisi yang mencakup konsep-konsep tertentumencakup konsep-konsep tertentu yang saling berhubunganyang saling berhubungan
  • 85. 8585 APA MANFAAT DANAPA MANFAAT DAN PERANAN TEORI?PERANAN TEORI?  Mensistematiskan dan menyususn dataMensistematiskan dan menyususn data maupun pemikiran tentang datamaupun pemikiran tentang data sehingga tercapai pertalian yang logissehingga tercapai pertalian yang logis diantara aneka data yang semula kacaudiantara aneka data yang semula kacau balau. Jadi teori berfungsi sebagaibalau. Jadi teori berfungsi sebagai kerangka, pedoman, bagan sistematisasikerangka, pedoman, bagan sistematisasi atau sistem acuan.atau sistem acuan.
  • 86. 8686 lanjutanlanjutan  Memberikan skema atau rencanaMemberikan skema atau rencana sementara mengenai medan yangsementara mengenai medan yang semula belum dipetakan sehinggasemula belum dipetakan sehingga terdapat suatu orientasiterdapat suatu orientasi  Menunjukkan atau menyarankan arah-Menunjukkan atau menyarankan arah- arah untuk penyelidikan lebih lanjut.arah untuk penyelidikan lebih lanjut.
  • 87. 8787 PEMBAGIAN ILMUPEMBAGIAN ILMU PENGETAHUANPENGETAHUAN  Ilmu Pengetahuan dibedakan atas:Ilmu Pengetahuan dibedakan atas: 1.1. Ilmu Pengetahuan Sosial (social science);Ilmu Pengetahuan Sosial (social science); membahas hubungan manusia sebagaimembahas hubungan manusia sebagai makhluk sosial.makhluk sosial. a. Psikologi; ilmu pengetahuan yanga. Psikologi; ilmu pengetahuan yang mempelajari proses mental dan tingkah laku.mempelajari proses mental dan tingkah laku. b. Pendidikan; suatu perlakuan atau nprosesb. Pendidikan; suatu perlakuan atau nproses latihan yang terarah dan sistematis menejulatihan yang terarah dan sistematis meneju ke suatu tujuan.ke suatu tujuan.
  • 88. 8888 LanjutanLanjutan c.c. Antropologi; suatu ilmu pengetahuan yangAntropologi; suatu ilmu pengetahuan yang pempelajari asal-usul dan perkembanganpempelajari asal-usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan serta tingkahjasmani, sosial, kebudayaan serta tingkah laku manusia.laku manusia. d. Etnologi; studi antropologi dari aspekd. Etnologi; studi antropologi dari aspek sistem sosio ekonomi dan pewarisansistem sosio ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian,kebudayaan terutama keaslian, perkembangan dan perubuhan dalamperkembangan dan perubuhan dalam masyarakat primitif.masyarakat primitif.
  • 89. 8989 LanjutanLanjutan e. Sejarah; suatu pencataan peristiwa –e. Sejarah; suatu pencataan peristiwa – peristiwa yang telah terjadi pada suatuperistiwa yang telah terjadi pada suatu bangsa, negara atau individu.bangsa, negara atau individu. f. Ekonomi; ilmu penghetahuan yangf. Ekonomi; ilmu penghetahuan yang berhubungan dengan produksi, tukarberhubungan dengan produksi, tukar menukar barang produksi, pengelolaanmenukar barang produksi, pengelolaan dalam lingkup rumah tangga,dalam lingkup rumah tangga, perusahaan atau negara.perusahaan atau negara.
  • 90. 9090 LanjutanLanjutan g. Sosiologi; suatu studi tingkah laku sosial,g. Sosiologi; suatu studi tingkah laku sosial, terutama asal-usul organisasi, institusi danterutama asal-usul organisasi, institusi dan perkembangan masyarakat manusia.perkembangan masyarakat manusia. 2. Ilmu Pengetahuan Alam; yang membahas2. Ilmu Pengetahuan Alam; yang membahas alam semesta dengan segala isinya, ilmu inialam semesta dengan segala isinya, ilmu ini terbagi atas:terbagi atas: a. Fisika (physics); suatu kajian tentang bendaa. Fisika (physics); suatu kajian tentang benda mati dari aspek wujud dengan perubahan yangmati dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara.bersifat sementara.
  • 91. 9191 lanjutanlanjutan b.b. Kimia (chemistry); mempelajari bendaKimia (chemistry); mempelajari benda hidup dan tidak hidup dari aspek susunanhidup dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan perubahan-perubahan yangmateri dan perubahan-perubahan yang bersifat tetap;bersifat tetap; Kimia secara garis besar dibagi menjadi:Kimia secara garis besar dibagi menjadi:  Kimia anorganikKimia anorganik  Kimia organikKimia organik c. Biologi (biological science); ilmuc. Biologi (biological science); ilmu pengetahuan yang mempelajari makhlukpengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.hidup dan gejala-gejalanya.
  • 92. 9292 lanjutanlanjutan  Cabang-cabang biologi:Cabang-cabang biologi: 1.1. Botani; mempelajari seluk belukBotani; mempelajari seluk beluk tumbuhantumbuhan 2.2. Zoologi; mempelajari hewanZoologi; mempelajari hewan 3.3. Anatomi; mempelajari strukur dalamAnatomi; mempelajari strukur dalam makhluk hidupmakhluk hidup 4.4. Fisiologi; studi tentang fungsi tubuhFisiologi; studi tentang fungsi tubuh
  • 93. 9393 5. Sitologi; studi tentang sel secara5. Sitologi; studi tentang sel secara mendalammendalam 6. Sitologi; studi tentang jaringan tubuh6. Sitologi; studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidupatau organ makhluk hidup 7. Palaentologi:studi tentang makhluk7. Palaentologi:studi tentang makhluk masa lampau yang kebanyakanmasa lampau yang kebanyakan hanya berupa fosilhanya berupa fosil
  • 94. 9494 lanjutanlanjutan 3. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa3. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (earth science and space)(earth science and space) a.a. Geologi; studi tentang struktur bumiGeologi; studi tentang struktur bumi  Petrologi membahas batu-batuanPetrologi membahas batu-batuan  Vulkanologi, membahas gempa bumiVulkanologi, membahas gempa bumi  Mineralogi, membahas bahanMineralogi, membahas bahan mineral/bahan galianmineral/bahan galian  Kristalografi, membahas bentuk-bentukKristalografi, membahas bentuk-bentuk kristal dari mineral.kristal dari mineral.
  • 95. 9595 lanjutanlanjutan b. Astronomi; suatu ilmu pengetahuanb. Astronomi; suatu ilmu pengetahuan yang membahas benda-benda ruangyang membahas benda-benda ruang angkasa dan alam semesta.angkasa dan alam semesta. b. Geografi; ilmu pengetahuan tentangb. Geografi; ilmu pengetahuan tentang muka bumi dan produk ekonomimuka bumi dan produk ekonomi sehubungan dengan makhluk hidupsehubungan dengan makhluk hidup terutama manusia.terutama manusia.
  • 96. 9696 ILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUAN BERDASARKAN KURUNBERDASARKAN KURUN WAKTUNYAWAKTUNYA  ILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUAN KONVENSIONALKONVENSIONAL  ILMU PENGETAHUAN MODERNILMU PENGETAHUAN MODERN
  • 97. 9797 LanjutanLanjutan  Ilmu penetahuan konvensionalIlmu penetahuan konvensional mengedepankanmengedepankan mitosmitos, daripada, daripada logos.logos.  Ilmu pengetahuan modernIlmu pengetahuan modern mengutamakan rasio, akal sehinggamengutamakan rasio, akal sehingga segala sesuatu harus bersifat rasional.segala sesuatu harus bersifat rasional. MengedepankanMengedepankan logoslogos daripadadaripada mitos.mitos.
  • 98. 9898 PERKEMBANGANPERKEMBANGAN PENGETAHUANPENGETAHUAN MODERNMODERN  Konsep atau teori Pengetahuan modernKonsep atau teori Pengetahuan modern berkembang berabad-abad, sejak manusiaberkembang berabad-abad, sejak manusia mempelajari alam semesta.mempelajari alam semesta. ThalesThales sebagaisebagai Bapak ilmu pengetahuan,Bapak ilmu pengetahuan, AristotelesAristoteles,, ScorattesScorattes sampai ke generasisampai ke generasi Newton.Newton. Berdasarkan pemikiran manusia pengetahuanBerdasarkan pemikiran manusia pengetahuan terus berkembang hingga melahirkan teori-terus berkembang hingga melahirkan teori- teori dan wujud untuk kepentingan umatteori dan wujud untuk kepentingan umat manusia.manusia.
  • 99. 9999 lanjutanlanjutan Berdasarkan pemikiran manusiaBerdasarkan pemikiran manusia pengetahuan terus berkembang hinggapengetahuan terus berkembang hingga melahirkan teori-teori dan wujud untukmelahirkan teori-teori dan wujud untuk kepentingan umat manusia.kepentingan umat manusia.
  • 100. 100100 lanjutanlanjutan  Aristoteles berpendapat, berdasarkanAristoteles berpendapat, berdasarkan pengamatan bebnda-benda hidup itupengamatan bebnda-benda hidup itu mungkin dapat timbul dari benda takmungkin dapat timbul dari benda tak hidup. Contoh cacing berasal darihidup. Contoh cacing berasal dari lumpur, ulat berasal dari daging yanglumpur, ulat berasal dari daging yang membusuk dan lain lain.membusuk dan lain lain.
  • 101. 101101 ILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUAN ABAD KE-13ABAD KE-13  TOKOH; NIKOLAS KOPERNIKUSTOKOH; NIKOLAS KOPERNIKUS Berkebangsaan Polandia yangBerkebangsaan Polandia yang mencetuskan revolusi dunia ilmu.mencetuskan revolusi dunia ilmu. Teorinya menyatakan bahwa matahariTeorinya menyatakan bahwa matahari merupakan pusat tata surya yang diedarimerupakan pusat tata surya yang diedari oleh bumi serta planet lainnya.oleh bumi serta planet lainnya.
  • 102. 102102 ILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUAN ABAD KE-16ABAD KE-16  TOKOH; SIR ISAAC NEWTONTOKOH; SIR ISAAC NEWTON Berkebangsaan Inggris yangBerkebangsaan Inggris yang mencetuskan hukum gravitasimencetuskan hukum gravitasi bumi,pencipta teleskop cermin.bumi,pencipta teleskop cermin. Teorinya sangat mempengaruhi alamTeorinya sangat mempengaruhi alam pikiran abad-18pikiran abad-18
  • 103. 103103 lanjutanlanjutan  Perkembangan ilmu pengetahuan abadPerkembangan ilmu pengetahuan abad 18, 19 melahirkan ilmu ilmu yang sangat18, 19 melahirkan ilmu ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan umatbermanfaat bagi kehidupan umat manusia.manusia.  Thomas Alpha Edison, dengan lampuThomas Alpha Edison, dengan lampu listriknyalistriknya  Albert Enstain dengan teori atomnyaAlbert Enstain dengan teori atomnya
  • 104. 104104 PUNCAKPUNCAK PENGETAHUANPENGETAHUAN DI ABAD 20DI ABAD 20  Para ilmuwan memanfatkan materi danPara ilmuwan memanfatkan materi dan energi. Materi merupakan bendaenergi. Materi merupakan benda sedangkan energi yang memilikisedangkan energi yang memiliki kekuatan.kekuatan.  Materi merupakan benda-benda hasilMateri merupakan benda-benda hasil olahanolahan
  • 105. 105105 lanjutanlanjutan  Dalam kehidupan modrn penggunaanDalam kehidupan modrn penggunaan energi semakin meluas.energi semakin meluas.  Energi berwujud dalam berbagai bentuk;Energi berwujud dalam berbagai bentuk; cahaya, kimia, panas, gerak, nuklir dancahaya, kimia, panas, gerak, nuklir dan sebagainya.sebagainya.
  • 106. 106106 TERIMA KASIHTERIMA KASIH SELAMAT BELAJARSELAMAT BELAJAR
  • 107. 107107 REFERENSIREFERENSI  Nasution, HB. 2001.Nasution, HB. 2001. Filsafat Umum.Filsafat Umum. Jakarta :Gaya Media PratamaJakarta :Gaya Media Pratama  Haryono Imam. 1994.Haryono Imam. 1994. Filsafat IlmuFilsafat Ilmu Pengetahuan.Pengetahuan. Jakarta : GramediaJakarta : Gramedia  The Lian Gie. 1991.The Lian Gie. 1991. Pengantar FilsafatPengantar Filsafat Ilmu.Ilmu. Yogyakarta : LibertyYogyakarta : Liberty
  • 108. 108108
  • 109. 109109 Bab 3Bab 3 Filsafat dan Ilmu dalam SejarahFilsafat dan Ilmu dalam Sejarah
  • 110. 110110 Orientasi SejarahOrientasi Sejarah Hubungan SejarahHubungan Sejarah • Filsafat dan ilmu di dalam filsafat ilmu berhubungan denganFilsafat dan ilmu di dalam filsafat ilmu berhubungan dengan sejarah baratsejarah barat • Berpusat di Eropa, terutama Eropa BaratBerpusat di Eropa, terutama Eropa Barat Pembabakan SejarahPembabakan Sejarah • Sejarah dibagi ke dalam sejumlah babak, dari zaman dahuluSejarah dibagi ke dalam sejumlah babak, dari zaman dahulu sampai sekarangsampai sekarang • Pembabakan sejarah mengikuti pembabakan yang lazim diPembabakan sejarah mengikuti pembabakan yang lazim di sejarah Eropasejarah Eropa Filsafat dan IlmuFilsafat dan Ilmu • Di dalam sejarah ini, filsafat dan ilmu tidak diuraikan secaraDi dalam sejarah ini, filsafat dan ilmu tidak diuraikan secara
  • 111. 111111 Pembabakan ZamanPembabakan Zaman  Zaman KunoZaman Kuno sebelum abad ke-5 sMsebelum abad ke-5 sM  Zaman Yunani KunoZaman Yunani Kuno abad ke-5 sM sampai abad ke-1 sMabad ke-5 sM sampai abad ke-1 sM  Zaman RomawiZaman Romawi abad ke-1 sM sampai abad ke-5abad ke-1 sM sampai abad ke-5  Zaman Gelap (Dark Ages)Zaman Gelap (Dark Ages) abad ke-5 sampai abad ke-10abad ke-5 sampai abad ke-10  Zaman Pertengahan (Medieval)Zaman Pertengahan (Medieval) abad ke-10 sampai abad ke-15abad ke-10 sampai abad ke-15  Zaman Kebangkitan (Rennaissance)Zaman Kebangkitan (Rennaissance) abad ke-15 sampai abad ke-18abad ke-15 sampai abad ke-18  Zaman ModernZaman Modern
  • 112. 112112 Zaman KunoZaman Kuno Sebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM Keteraturan Alam (Louis de Broglie)Keteraturan Alam (Louis de Broglie) • Gembala Chaldea di Mesopotamia memperhatikan gejala diGembala Chaldea di Mesopotamia memperhatikan gejala di langit terutama di malam harilangit terutama di malam hari • Gerak benda langit teratur sehingga mereka yakin akanGerak benda langit teratur sehingga mereka yakin akan keteraturan alamketeraturan alam • Muncul pengetahuan astronomi termasuk kalender bulanMuncul pengetahuan astronomi termasuk kalender bulan dan muncul ilmudan muncul ilmu • Mereka juga mengenal musim, sehingga satu tahun terdiriMereka juga mengenal musim, sehingga satu tahun terdiri atas 12 bulan (tidak tepat)atas 12 bulan (tidak tepat) Keteraturan Alam (Dennis Gabor)Keteraturan Alam (Dennis Gabor) • Manusia percaya bahwa ada keteraturan pada dasar gelajaManusia percaya bahwa ada keteraturan pada dasar gelaja alamalam • Keteraturan ini layak dinyatakan melalui logikaKeteraturan ini layak dinyatakan melalui logika
  • 113. 113113 THE HISTORY OF SCIENCETHE HISTORY OF SCIENCE On the simplest level, science is knowledge of the world ofOn the simplest level, science is knowledge of the world of nature. There are many regularities in nature that mankind has hadnature. There are many regularities in nature that mankind has had to recognize for survival since the emergence of Homo Sapiens asto recognize for survival since the emergence of Homo Sapiens as a species. The Sun and the Moon periodically repeat theira species. The Sun and the Moon periodically repeat their movements. Some motions, like the daily “motions” of the Sun, aremovements. Some motions, like the daily “motions” of the Sun, are simple to observe; others, like the annual “motion” of the Sun, aresimple to observe; others, like the annual “motion” of the Sun, are far more difficult. Both motions correlate with important terrestialfar more difficult. Both motions correlate with important terrestial events. Day and night provide the basic rhythm of humanevents. Day and night provide the basic rhythm of human existence; the seasons determine the migration of animals uponexistence; the seasons determine the migration of animals upon which human depended for millennia for survival. With thewhich human depended for millennia for survival. With the invention of agriculture, the seasons became even more crucial, forinvention of agriculture, the seasons became even more crucial, for failure to recognize the proper time for planting could lead tofailure to recognize the proper time for planting could lead to starvation. Science defined simply as knowledge of naturalstarvation. Science defined simply as knowledge of natural processes is universal among mankind, and it has existed sinceprocesses is universal among mankind, and it has existed since the dawn of human existence.the dawn of human existence. The mere recognition of regularities does not exhaust the fullThe mere recognition of regularities does not exhaust the full meaning, however. In the first place, regularities may be simplymeaning, however. In the first place, regularities may be simply constructs of the human mind. Humans leap to conclusions; theconstructs of the human mind. Humans leap to conclusions; the mind cannot tolerate chaos, so it constructs regularities even whenmind cannot tolerate chaos, so it constructs regularities even when none objectively exists. Thus, for example, one of thenone objectively exists. Thus, for example, one of the
  • 114. 114114 astronomical “laws” of the Middle Ages was that the appearance ofastronomical “laws” of the Middle Ages was that the appearance of comets presaged a great upheaval, as the Norman Conquest ofcomets presaged a great upheaval, as the Norman Conquest of Britain followed the comet of 1066. True regularities must beBritain followed the comet of 1066. True regularities must be established by detached examinations of data. Science, therefore,established by detached examinations of data. Science, therefore, must employ a certain degree of skepticism to prevent prematuremust employ a certain degree of skepticism to prevent premature generalization.generalization. Regularities, even when expressed mathematically as laws ofRegularities, even when expressed mathematically as laws of nature, are not fully satisfactory to everyone. Some insist thatnature, are not fully satisfactory to everyone. Some insist that genuine understanding demand explanations of the causes of thegenuine understanding demand explanations of the causes of the laws, but it is in the realm of causation that there is the greatestlaws, but it is in the realm of causation that there is the greatest disagreement. Modern quantum mechanics, for example, hasdisagreement. Modern quantum mechanics, for example, has given up the quest for causation and today rests only ongiven up the quest for causation and today rests only on mathematical expression . Modern biology, on the other hand,mathematical expression . Modern biology, on the other hand, thrives on causal chains that permit the understanding ofthrives on causal chains that permit the understanding of physiological and evolutionary processes in terms of the physicalphysiological and evolutionary processes in terms of the physical activities of entities such as molecules, cells, and organism. Butactivities of entities such as molecules, cells, and organism. But even if causation and explanation are admitted as necessary, thereeven if causation and explanation are admitted as necessary, there is little argument on the kinds of causes that are permissible, oris little argument on the kinds of causes that are permissible, or possible in science. If the history of science is to make any sensepossible in science. If the history of science is to make any sense whatsoever it is necessary to deal with the past on its own terms,whatsoever it is necessary to deal with the past on its own terms, and the fact in that for most of the history of science naturaland the fact in that for most of the history of science natural philosophers appealed to causes thatphilosophers appealed to causes that
  • 115. 115115 would be summarily rejected by modern scientists. Spiritual andwould be summarily rejected by modern scientists. Spiritual and divine forces were accepted as both real and necessary until thedivine forces were accepted as both real and necessary until the end of 18end of 18thth century and, in areas such as biology, deep into the 19century and, in areas such as biology, deep into the 19thth century as well.century as well. Certain conventions governed the appeal to God or the gods orCertain conventions governed the appeal to God or the gods or the spirits, it was held, could not be completely arbitrary in theirthe spirits, it was held, could not be completely arbitrary in their actions; otherwise the proper response would be propitiation, notactions; otherwise the proper response would be propitiation, not rational investigation. But since the deity or deities wererational investigation. But since the deity or deities were themselves rational, or bound by rational principles, it was possiblethemselves rational, or bound by rational principles, it was possible for humans to uncover the rational order of the world. Faith in thefor humans to uncover the rational order of the world. Faith in the world could actually stimulate original scientific work. Kepler’s laws,world could actually stimulate original scientific work. Kepler’s laws, Newton’s absolute space, and Einstein’s rejection of theNewton’s absolute space, and Einstein’s rejection of the probabilistic nature of quantum mechanics were all based onprobabilistic nature of quantum mechanics were all based on theological, not scientific, assumptions. For sensitive interpreters oftheological, not scientific, assumptions. For sensitive interpreters of phenomena, the ultimate intelligibility of nature has seemed tophenomena, the ultimate intelligibility of nature has seemed to demand some rational guiding spirit. A notable expression on thisdemand some rational guiding spirit. A notable expression on this idea is Einstein’s statement that the wonder is not that mankindidea is Einstein’s statement that the wonder is not that mankind comprehends the world, but that the world is comprehensible.comprehends the world, but that the world is comprehensible. Science, then is to be considered in this article as knowledge ofScience, then is to be considered in this article as knowledge of natural regularities that is subjected to some degree of skepticalnatural regularities that is subjected to some degree of skeptical vigour and explained by rati-vigour and explained by rati-
  • 116. 116116 onal causes. One final caution is necessary. Nature is known onlyonal causes. One final caution is necessary. Nature is known only through the senses, of which sight, touch, and hearing are thethrough the senses, of which sight, touch, and hearing are the dominant ones, and the human notion of reality is skewed towarddominant ones, and the human notion of reality is skewed toward objects of these senses. The invention of such instruments as theobjects of these senses. The invention of such instruments as the telescope, the microscope, and the Geiger counter has brought antelescope, the microscope, and the Geiger counter has brought an ever-increasing range of phenomena with the scope of the senses.ever-increasing range of phenomena with the scope of the senses. Thus, scientific knowledge of the world is only partial, and progressThus, scientific knowledge of the world is only partial, and progress of science follows the ability of humans to make phenomenaof science follows the ability of humans to make phenomena perceivable.perceivable.
  • 117. 117117 Zaman KunoZaman Kuno Sebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM Keteraturan Alam (di Mesir Kuno)Keteraturan Alam (di Mesir Kuno) • Sungai Nil banjir setiap tahun secara teratur menghapus batasSungai Nil banjir setiap tahun secara teratur menghapus batas tanah sehingga lahir ilmu ukur untuk menemukan kembalitanah sehingga lahir ilmu ukur untuk menemukan kembali batas itubatas itu • Ilmu ukur digunakan juga untuk membuat piramidaIlmu ukur digunakan juga untuk membuat piramida • Secara teratur, gerak naik bintang sothis (sirius) sinkronSecara teratur, gerak naik bintang sothis (sirius) sinkron dengan siklus banjir sungai Nil, dan berlangsung setahundengan siklus banjir sungai Nil, dan berlangsung setahun sekalisekali • Muncul pengetahuan astronomi dan kalender matahari diMuncul pengetahuan astronomi dan kalender matahari di samping kalender bulansamping kalender bulan Keteraturan Alam (di Yunani Kuno)Keteraturan Alam (di Yunani Kuno) • Pengetahuan dari Mesopotamia dan Mesir Kuno masuk kePengetahuan dari Mesopotamia dan Mesir Kuno masuk ke Yunani KunoYunani Kuno
  • 118. 118118 Zaman KunoZaman Kuno Sebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM Keteraturan Alam (di Romawi Kuno)Keteraturan Alam (di Romawi Kuno) • Sebelum Romawi menjadi negara adikuasa (abad ke-1 sM),Sebelum Romawi menjadi negara adikuasa (abad ke-1 sM), mereka juga menerima kalender dari Yunani Kunomereka juga menerima kalender dari Yunani Kuno • Romawi menyusun kalender matahari yang berubah-ubah yangRomawi menyusun kalender matahari yang berubah-ubah yang kemudian distandardisasi oleh Julius Ceaserkemudian distandardisasi oleh Julius Ceaser • Kalender inilah yang kemudian menjadi kalender internasionalKalender inilah yang kemudian menjadi kalender internasional yang kita pergunakan sekarang (disempurnakan oleh Pausyang kita pergunakan sekarang (disempurnakan oleh Paus Gregorius)Gregorius) Keteraturan Alam (Kalender)Keteraturan Alam (Kalender) • Salah satu pengetahuan astronomi (mungkin tertua) yangSalah satu pengetahuan astronomi (mungkin tertua) yang dilahirkan oleh keteraturan alam adalah kalenderdilahirkan oleh keteraturan alam adalah kalender • Di samping astronomi, muncul pula pengetahuan lain yangDi samping astronomi, muncul pula pengetahuan lain yang dikenal sebagai astrologidikenal sebagai astrologi
  • 119. 119119 LUNAR CALENDARLUNAR CALENDAR Any dating system based on a year consisting of synodicAny dating system based on a year consisting of synodic months—months—i.e.i.e. complete cycles of phases of the Moon. In every solarcomplete cycles of phases of the Moon. In every solar year (or year of the seasons), there are about 12.37 synodicyear (or year of the seasons), there are about 12.37 synodic months. Therefore, if a lunar-year calendar is to be kept in stepmonths. Therefore, if a lunar-year calendar is to be kept in step with the seasonal year, a periodic intercalation (addition) of days iswith the seasonal year, a periodic intercalation (addition) of days is necessary.necessary. The Sumerians were probably the first to develop aThe Sumerians were probably the first to develop a calendar based entirely on the recurrence of lunar phases. Eachcalendar based entirely on the recurrence of lunar phases. Each Sumero-Babylonian month began on the first day of visibility of theSumero-Babylonian month began on the first day of visibility of the new Moon. Although an intercalary month was used periodically,new Moon. Although an intercalary month was used periodically, intercalations were haphazard, inserted when the royal astrologersintercalations were haphazard, inserted when the royal astrologers realized that the calendar had fallen severely out of step with therealized that the calendar had fallen severely out of step with the seasons. Starting about 380 BC, however, fixed rules regardingseasons. Starting about 380 BC, however, fixed rules regarding intercalations were established, providing for the distribution ofintercalations were established, providing for the distribution of seven intercalary months at designated intervals over 19-yearseven intercalary months at designated intervals over 19-year periods. Greek astronomers also devised rules for intercalations toperiods. Greek astronomers also devised rules for intercalations to coordinate the lunar and solar years. It is likely that the Romancoordinate the lunar and solar years. It is likely that the Roman
  • 120. 120120 Lunar calendars remain in use among certain religiousLunar calendars remain in use among certain religious groups today. The Jewish calendar, which supposedly dates fromgroups today. The Jewish calendar, which supposedly dates from 3,760 and three months before the Christian Era (BCE) is one3,760 and three months before the Christian Era (BCE) is one example. The Jewish religious year begins in autumn and consistsexample. The Jewish religious year begins in autumn and consists of 12 months alternating between 30 and 29 days. It allows for aof 12 months alternating between 30 and 29 days. It allows for a periodic leap year and an intercalary month. Another lunarperiodic leap year and an intercalary month. Another lunar calendar, the Muslim, dates from the Hegira—July 15, AD 622, thecalendar, the Muslim, dates from the Hegira—July 15, AD 622, the day on which sthe prophet Muhammad began his migration fromday on which sthe prophet Muhammad began his migration from Mecca to Medina. It makes no effort to keep calendric andMecca to Medina. It makes no effort to keep calendric and seasonal years together.seasonal years together. SOLAR CALENDARSOLAR CALENDAR Any dating system based on the seasonal year ofAny dating system based on the seasonal year of approximately 365approximately 365¼¼ days, the time it takes the earth to revolvedays, the time it takes the earth to revolve once around the Sun. The Egyptians appear to have been the firstonce around the Sun. The Egyptians appear to have been the first to develop a solar calendar, using as a fixed point the annualto develop a solar calendar, using as a fixed point the annual sunrise reappearance of the Dog Starsunrise reappearance of the Dog Star——Sirius, or Sothis--in theSirius, or Sothis--in the eastern sky, which coincided with the annual flooding of the Nile.eastern sky, which coincided with the annual flooding of the Nile. They constructed a calendar of 365 days, consisting of 12They constructed a calendar of 365 days, consisting of 12
  • 121. 121121 months of 30 days each, with a 5 days added at the year’s end.months of 30 days each, with a 5 days added at the year’s end. The Egyptian’s failure to account for the extra fraction of a day,The Egyptian’s failure to account for the extra fraction of a day, however, caused their calendar to drift gradually into error.however, caused their calendar to drift gradually into error. Ptolemy III Euergetes of Egypt, in the Decree of CanopusPtolemy III Euergetes of Egypt, in the Decree of Canopus (237 BC), introduced an extra day every four years to the basic(237 BC), introduced an extra day every four years to the basic 365-day calendar (this practice also having been introduced in the365-day calendar (this practice also having been introduced in the Seleucid calendar adopted in 312 BC). In the Roman Republic,Seleucid calendar adopted in 312 BC). In the Roman Republic, Julius Ceaser in 45 BC replaced the confused Roman RepublicanJulius Ceaser in 45 BC replaced the confused Roman Republican calendar. Which probably was based on the lunar calendar of thecalendar. Which probably was based on the lunar calendar of the Greeks, with the Julian calendar. The Julian calendar assigned 30Greeks, with the Julian calendar. The Julian calendar assigned 30 or 31 days to 11 months but fewer to February; it allowed for a leapor 31 days to 11 months but fewer to February; it allowed for a leap year every four years. The Julian calendar, however, made theyear every four years. The Julian calendar, however, made the solar year slightly too long by adding a full quarter of day annuallysolar year slightly too long by adding a full quarter of day annually —the solar year actually runs 365.2422 days. By mid-16—the solar year actually runs 365.2422 days. By mid-16thth centurycentury the extra time had resulted in an accumulated error of about 10the extra time had resulted in an accumulated error of about 10 days. To correct this error, Pope Gregory XIII instituted thedays. To correct this error, Pope Gregory XIII instituted the Gregorian calendar in 1582, dropping October 5-14 that year andGregorian calendar in 1582, dropping October 5-14 that year and omitting leap years when they fell on centurial years not divisible byomitting leap years when they fell on centurial years not divisible by 400—400—e.g.,e.g., 1700, 1800, 1900.1700, 1800, 1900.
  • 122. 122122  Penanggalan Romawi mula-mula hanya 10 bulan, dari Martius sampaiPenanggalan Romawi mula-mula hanya 10 bulan, dari Martius sampai December. Oleh kaisar Romawi ke-2, ditambah 2 bulan pada musimDecember. Oleh kaisar Romawi ke-2, ditambah 2 bulan pada musim dingin sehingga menjadidingin sehingga menjadi MartiusMartius AprilisAprilis MaiusMaius JuniusJunius Quintilis (Julius)Quintilis (Julius) Sextilis (Augustus)Sextilis (Augustus) SeptemberSeptember OctoberOctober NovemberNovember DecemberDecember JanuariusJanuarius FebruariusFebruarius
  • 123. 123123 Pada tahun ke-45 sebelum Masehi, penanggalan Romawai cukupPada tahun ke-45 sebelum Masehi, penanggalan Romawai cukup kacau. Julius Ceaser minta Sosigenes membenahi kalender.kacau. Julius Ceaser minta Sosigenes membenahi kalender. Dasar pembenahan adalah 365 ¼ hari setahun sehingga setahunDasar pembenahan adalah 365 ¼ hari setahun sehingga setahun 365 hari dan interkalasi 4 tahun sekali dengan 366 hari. Dimulai365 hari dan interkalasi 4 tahun sekali dengan 366 hari. Dimulai tahun 44 sebelum Masehi sehingga tahun 45 sM menjadi 400 haritahun 44 sebelum Masehi sehingga tahun 45 sM menjadi 400 hari lebih.lebih. Senat menghormati Julius Ceaser dan mengganti Quintilis menjadiSenat menghormati Julius Ceaser dan mengganti Quintilis menjadi Julius. Pada tahun 4 sM, Senat menghormati Augustus Ceaser danJulius. Pada tahun 4 sM, Senat menghormati Augustus Ceaser dan mengganti Sextilis menjadi Augustus. Bulan Julius dan Augustusmengganti Sextilis menjadi Augustus. Bulan Julius dan Augustus dibuat sama 31 hari.dibuat sama 31 hari. Ternyata setahun mengandung 365 ¼ hari kurang sedikit sehinggaTernyata setahun mengandung 365 ¼ hari kurang sedikit sehingga kelebihan. Pada abad ke-16 kelebihan sampai 10 hari. Agar cocokkelebihan. Pada abad ke-16 kelebihan sampai 10 hari. Agar cocok pada tahun 1527, 10 hari itu dihilangkan pada bulan Oktoberpada tahun 1527, 10 hari itu dihilangkan pada bulan Oktober (tanggal 5 lompat ke 15) dan selanjutnya setiap 400 tahun(tanggal 5 lompat ke 15) dan selanjutnya setiap 400 tahun dikurangi 3 hari pada tahun ratusan.dikurangi 3 hari pada tahun ratusan.
  • 124. 124124  PenanggalanPenanggalan  MasehiMasehi : 1 – 1 – 2000: 1 – 1 – 2000  HijrahHijrah : 24 Ramadhan 1420: 24 Ramadhan 1420  JawaJawa : 24 Pasa 1932: 24 Pasa 1932  YahudiYahudi : 5761: 5761  KoptikKoptik : 1717: 1717  EthiopiaEthiopia : 1993: 1993  PersiaPersia : 1379: 1379  HinduHindu : 5101: 5101  KonghucuKonghucu : 25 – 11 – 2550: 25 – 11 – 2550  JepangJepang : 1 – 1 – 2660: 1 – 1 – 2660  RomawiRomawi : 2753: 2753  ThailandThailand : 1 – 1 - 2543: 1 – 1 - 2543
  • 125. 125125  TANGGAL JULIAN DI DALAM KOMPUTERTANGGAL JULIAN DI DALAM KOMPUTER  Oleh Dali S. NagaOleh Dali S. Naga  Abstract. Database management systems uses Julian date in calculating calendar days. To understand Julian date, we have to trace it into theAbstract. Database management systems uses Julian date in calculating calendar days. To understand Julian date, we have to trace it into the history of our calendar. Our calendar is based on the movement of the moon and the sun. Intercalations and cycles are needed to come back to the previoushistory of our calendar. Our calendar is based on the movement of the moon and the sun. Intercalations and cycles are needed to come back to the previous positions of the moon and the sun. One of the intercalation and system of cycle is Julian date. Julian date begins from 1 January 4713, B.C.positions of the moon and the sun. One of the intercalation and system of cycle is Julian date. Julian date begins from 1 January 4713, B.C.  Di dalam komputer, seperti pada program manajemen basis data, tanggal yang digunakan adalah tanggal Julian. Apa sebenarnya tanggal JulianDi dalam komputer, seperti pada program manajemen basis data, tanggal yang digunakan adalah tanggal Julian. Apa sebenarnya tanggal Julian itu? Untuk itu, kita perlu menelaah sejarah kalender yang sekarang kita gunakan. Namun, sebelumnya, kita perlu membedakan dua hal yakni kalender dan era.itu? Untuk itu, kita perlu menelaah sejarah kalender yang sekarang kita gunakan. Namun, sebelumnya, kita perlu membedakan dua hal yakni kalender dan era. Tanggal kita 2 April, hari Rabu, jam 12.00 adalah kalender, tetapi tahun kita 2003 adalah era. Gabungan mereka, kalender dan era Masehi menghasilkanTanggal kita 2 April, hari Rabu, jam 12.00 adalah kalender, tetapi tahun kita 2003 adalah era. Gabungan mereka, kalender dan era Masehi menghasilkan tanggal 2 April 2003.tanggal 2 April 2003.  Era MasehiEra Masehi  Era yang digunakan pada penanggalan kita adalah era Masehi, di samping era lain seperti era Hijrah, era Saka, dan era Konghucu. Era MasehiEra yang digunakan pada penanggalan kita adalah era Masehi, di samping era lain seperti era Hijrah, era Saka, dan era Konghucu. Era Masehi dihitung sejak kelahiran Yesus. Sekalipun demikian, pada waktu kelahiran Yesus, belum ada era Masehi. Era Masehi baru kemudian disusun dan diusulkandihitung sejak kelahiran Yesus. Sekalipun demikian, pada waktu kelahiran Yesus, belum ada era Masehi. Era Masehi baru kemudian disusun dan diusulkan oleh seorang rahib bernama Denys le Petit pada tahun 532 Masehi. Pada waktu itu, Denys mencoba menghitung mundur untuk menemukan tanggal lahiroleh seorang rahib bernama Denys le Petit pada tahun 532 Masehi. Pada waktu itu, Denys mencoba menghitung mundur untuk menemukan tanggal lahir Yesus. Menurut hasil hitung Denys, Yesus lahir pada tanggal 25 Desember, 532 tahun lalu. Dengan demikian, Denys menetapkan bahwa era Masehi dimulaiYesus. Menurut hasil hitung Denys, Yesus lahir pada tanggal 25 Desember, 532 tahun lalu. Dengan demikian, Denys menetapkan bahwa era Masehi dimulai pada hari Sabtu, tanggal 1 Januari 532 tahun sebelumnya.pada hari Sabtu, tanggal 1 Januari 532 tahun sebelumnya.  Walaupun Denys le Petit telah menciptakan era Masehi pada tahun 532, namun era Masehi baru dipakai di Barat setelah tiga atau empat abadWalaupun Denys le Petit telah menciptakan era Masehi pada tahun 532, namun era Masehi baru dipakai di Barat setelah tiga atau empat abad kemudian. Dengan demikian, era Masehi baru ada di dalam pemakaian pada abad ke-9 atau ke-10. Sebelum abad ke-9 atau ke-10, belum ada penggunaan erakemudian. Dengan demikian, era Masehi baru ada di dalam pemakaian pada abad ke-9 atau ke-10. Sebelum abad ke-9 atau ke-10, belum ada penggunaan era Masehi. Selanjutnya, era Masehi tidak mengenal tahun 0. Di dalam perhitungan mundur, hanya ada tahun 1 Masehi dan tahun 1 sebelum Masehi.Masehi. Selanjutnya, era Masehi tidak mengenal tahun 0. Di dalam perhitungan mundur, hanya ada tahun 1 Masehi dan tahun 1 sebelum Masehi.  KalenderKalender  Kini kita beralih ke kalender. Di dalam kalender, kita mengenal hari. Kapan suatu hari dimulai? Ternyata banyak caranya. Ada orang yangKini kita beralih ke kalender. Di dalam kalender, kita mengenal hari. Kapan suatu hari dimulai? Ternyata banyak caranya. Ada orang yang menghitungnya sejak subuh ke subuh, ada orang yang menghitungnya sejak senja ke senja, ada orang yang menghitungnya sejak tengah hari ke tengah hari.menghitungnya sejak subuh ke subuh, ada orang yang menghitungnya sejak senja ke senja, ada orang yang menghitungnya sejak tengah hari ke tengah hari. Orang Romawi kuno menghitungnya dari tengah malam ke tengah malam. Tradisi Romawi inilah yang kita gunakan sekarang pada kalender kita yakni hari kitaOrang Romawi kuno menghitungnya dari tengah malam ke tengah malam. Tradisi Romawi inilah yang kita gunakan sekarang pada kalender kita yakni hari kita dimulai sejak tengah malam ke tengah malam berikutnya.dimulai sejak tengah malam ke tengah malam berikutnya.  Sehari dibagi menjadi 24 jam berasal dari zaman kuno yakni dari zaman Babylonia. Mereka menggunakan bilangan Sumeria yakni bilangan yangSehari dibagi menjadi 24 jam berasal dari zaman kuno yakni dari zaman Babylonia. Mereka menggunakan bilangan Sumeria yakni bilangan yang berbasis 60. Dari basis 60 inilah ditemukan bilangan 12 yang masing-masing digunakan untuk siang dan untuk malam sehingga sehari menjadi 2 x 12 jam = 24berbasis 60. Dari basis 60 inilah ditemukan bilangan 12 yang masing-masing digunakan untuk siang dan untuk malam sehingga sehari menjadi 2 x 12 jam = 24 jam. Hal ini pun diterima di mana-mana. Hari kita pada saat ini juga terdiri atas 2 x 12 jam = 24 jam. Satu jam sebanyak 60 menit dan satu menit sebanyak 60jam. Hal ini pun diterima di mana-mana. Hari kita pada saat ini juga terdiri atas 2 x 12 jam = 24 jam. Satu jam sebanyak 60 menit dan satu menit sebanyak 60 detik juga berasal dari bilangan berbasis enam puluh (sexagesimal) yang digunakan oleh orang Sumeria.detik juga berasal dari bilangan berbasis enam puluh (sexagesimal) yang digunakan oleh orang Sumeria.  Siklus Minggu kita yang 7 hari panjangnya berasal dari Babylonia dan Yahudi. Di Afrika Barat, siklus itu adalah 4 hari; di Asia Tengah dan juga diSiklus Minggu kita yang 7 hari panjangnya berasal dari Babylonia dan Yahudi. Di Afrika Barat, siklus itu adalah 4 hari; di Asia Tengah dan juga di Jawa dikenal siklus 5 hari; Mesir kuno mengenal siklus 10 hari; dan Romawi kuno mengenal siklus 8 hari. Diduga bahwa siklus 7 hari berasal dari penanggalanJawa dikenal siklus 5 hari; Mesir kuno mengenal siklus 10 hari; dan Romawi kuno mengenal siklus 8 hari. Diduga bahwa siklus 7 hari berasal dari penanggalan bulan yakni waktu selama seperempat bulan. Pengguaan siklus 7 hari di dalam kalender kita didasarkan atas dekrit Kaisar Constantine I dan dimulai padabulan yakni waktu selama seperempat bulan. Pengguaan siklus 7 hari di dalam kalender kita didasarkan atas dekrit Kaisar Constantine I dan dimulai pada tahun 321 dengan hari Minggu sebagai hari pertama. Di dalam dekrit Kaisar Constantine I itu, hari Minggu dinyatakan sebagai hari libur. Dan libur Minggu itutahun 321 dengan hari Minggu sebagai hari pertama. Di dalam dekrit Kaisar Constantine I itu, hari Minggu dinyatakan sebagai hari libur. Dan libur Minggu itu masih terus kita gunakan sampai sekarang.masih terus kita gunakan sampai sekarang.  Bulan merupakan satu bagian dari kalender. Perhitungan bulan dilakukan melalui fasa bulan. Perhitungan bulan menimbulkan masalah karena satuBulan merupakan satu bagian dari kalender. Perhitungan bulan dilakukan melalui fasa bulan. Perhitungan bulan menimbulkan masalah karena satu bulan terdiri atas 29 hari lebih sekian jam, pada hal jumlah hari di dalam bulan adalah bulat. Demikian pula dengan tahun. Satu tahun matahari terdiri atas 365bulan terdiri atas 29 hari lebih sekian jam, pada hal jumlah hari di dalam bulan adalah bulat. Demikian pula dengan tahun. Satu tahun matahari terdiri atas 365 hari lebih sekian jam, pada hal jumlah hari di dalam setahun adalah bulat. Akibatnya, pada ulang bulan, kedudukan bulan tidak tepat sama sepertihari lebih sekian jam, pada hal jumlah hari di dalam setahun adalah bulat. Akibatnya, pada ulang bulan, kedudukan bulan tidak tepat sama seperti kedudukannya pada bulan lalu. Pada ulang tahun, kedudukan matahari tidak tepat sama seperti kedudukannya pada tahun lalu.kedudukannya pada bulan lalu. Pada ulang tahun, kedudukan matahari tidak tepat sama seperti kedudukannya pada tahun lalu.  Untuk menyelesaikan masalah sekian jam yang lebih pada setiap bulan dan pada setiap tahun, maka pada bulan dan tahun tertentu diberikan tambahan hari.Untuk menyelesaikan masalah sekian jam yang lebih pada setiap bulan dan pada setiap tahun, maka pada bulan dan tahun tertentu diberikan tambahan hari. Hal ini dikenal sebagai interkalasi. Interkalasi merupakan hal yang cukup rumit di dalam kalender. Tidak mudah untuk menemukan interikalasi yangHal ini dikenal sebagai interkalasi. Interkalasi merupakan hal yang cukup rumit di dalam kalender. Tidak mudah untuk menemukan interikalasi yang menyebabkan kedudukan bulan atau matahari tepat kembali sama seperti pada waktu sebelumnya.menyebabkan kedudukan bulan atau matahari tepat kembali sama seperti pada waktu sebelumnya.  Kalender RomawiKalender Romawi  Kita tinggalkan dulu interkalasi ini dan menengok ke sejarah kalender kita. Kalender kita berasal dari kalender Romawi kuno. Konon kabarnya,Kita tinggalkan dulu interkalasi ini dan menengok ke sejarah kalender kita. Kalender kita berasal dari kalender Romawi kuno. Konon kabarnya, kalender Romawi kuno ditetapkan oleh raja pertamanya pada abad ke-7 atau ke-8 sebelum Masehi. Pada ketentuan raja Romulus ini, awal tahun dimulai padakalender Romawi kuno ditetapkan oleh raja pertamanya pada abad ke-7 atau ke-8 sebelum Masehi. Pada ketentuan raja Romulus ini, awal tahun dimulai pada bulan Martius dan diakhiri pada bulan December (desi = 10). Panjang tahun adalah 10 bulan. Setiap bulan terdiri atas 30 atau 31 hari sehingga di dalambulan Martius dan diakhiri pada bulan December (desi = 10). Panjang tahun adalah 10 bulan. Setiap bulan terdiri atas 30 atau 31 hari sehingga di dalam setahun terdapat 304 hari. Setelah itu terdapat celah musim dingin yang tidak ada kalendernya.setahun terdapat 304 hari. Setelah itu terdapat celah musim dingin yang tidak ada kalendernya.  Raja kedua Numa Pompilius membagi celah musim dingin itu menjadi dua bulan yakni bulan Januarius dan Februarius. Dua bulan tambahanRaja kedua Numa Pompilius membagi celah musim dingin itu menjadi dua bulan yakni bulan Januarius dan Februarius. Dua bulan tambahan sebanyak 50 hari ini diletakkan di akhir tahun sehingga di dalam setahun terdapat 354 hari. Kemudian pada bulan Januarius ditambahkan satu hari lagisebanyak 50 hari ini diletakkan di akhir tahun sehingga di dalam setahun terdapat 354 hari. Kemudian pada bulan Januarius ditambahkan satu hari lagi sehingga di dalam setahun terdapat 355 hari.sehingga di dalam setahun terdapat 355 hari.  Raja kelima Tarquinius Priscus (616 – 579 sM) adalah orang Etruscan. Kalender diubah menjadi kalender republik. Pada kalender republik ini, Februarius 28Raja kelima Tarquinius Priscus (616 – 579 sM) adalah orang Etruscan. Kalender diubah menjadi kalender republik. Pada kalender republik ini, Februarius 28 hari; Martius, Maius, Julius (waktu itu masih bernama Quintilis), dan October, masing-masing 31 hari; serta Januarius, Aprilis, Junius, Augustus (waktu ituhari; Martius, Maius, Julius (waktu itu masih bernama Quintilis), dan October, masing-masing 31 hari; serta Januarius, Aprilis, Junius, Augustus (waktu itu masih bernama Sextilis), dan December, masing-masing 29 hari. Di dalam setahun terdapat 355 hari. Raja ini juga memindahkan awal tahun ke bulanmasih bernama Sextilis), dan December, masing-masing 29 hari. Di dalam setahun terdapat 355 hari. Raja ini juga memindahkan awal tahun ke bulan Januarius namun pada tahun 510 sM, melalui pengusiran orang Estrucan, awal tahun dikembalikan ke bulan Maret.Januarius namun pada tahun 510 sM, melalui pengusiran orang Estrucan, awal tahun dikembalikan ke bulan Maret.  Pada setiap akhir tahun, orang Romawi melakukan pembayaran upah. Sering upah berkenaan dengan pekerjaan di dalam musim yang dipengaruhi olehPada setiap akhir tahun, orang Romawi melakukan pembayaran upah. Sering upah berkenaan dengan pekerjaan di dalam musim yang dipengaruhi oleh kedudukan matahari. Namun dengan 355 hari setahun, kedudukan matahari bergeser dari akhir tahun ke akhir tahun. Karena itu orang Romawi menambahkankedudukan matahari. Namun dengan 355 hari setahun, kedudukan matahari bergeser dari akhir tahun ke akhir tahun. Karena itu orang Romawi menambahkan 22 dan 23 hari selang-seling pada setiap dua tahun, dan tambahan diselipkan di antara tanggal 23 dan 24 Februarius. Dengan demikian, setiap empat tahun22 dan 23 hari selang-seling pada setiap dua tahun, dan tambahan diselipkan di antara tanggal 23 dan 24 Februarius. Dengan demikian, setiap empat tahun terdapat 1465 hari atau rerata di dalam setahun terdapat 366,25 hari.terdapat 1465 hari atau rerata di dalam setahun terdapat 366,25 hari.  Julius Ceaser memanggil Sosigenes untuk membenahi kalender. Sosigenes menggunakan tahun dengan 365,25 hari. Pada tahun 46 sM, SosigenesJulius Ceaser memanggil Sosigenes untuk membenahi kalender. Sosigenes menggunakan tahun dengan 365,25 hari. Pada tahun 46 sM, Sosigenes
  • 126. 126126
  • 127. 127127
  • 128. 128128  Tanggal Julian (tahun 1583 oleh Joseph Justus Scaliger)Tanggal Julian (tahun 1583 oleh Joseph Justus Scaliger)  Menggabungkan tiga siklus interkalasiMenggabungkan tiga siklus interkalasi  19 x 15 x 28 = 7980 tahun19 x 15 x 28 = 7980 tahun  Titik temu terakhir pada tahun 4713 sMTitik temu terakhir pada tahun 4713 sM  Patokan tanggaln Julian 1 Januari 4713 sM sebagai tanggal 1Patokan tanggaln Julian 1 Januari 4713 sM sebagai tanggal 1 (dimulai tengah hari)(dimulai tengah hari)  2 Oktober 2004 = 2 454 1782 Oktober 2004 = 2 454 178
  • 129. 129129 Zaman KunoZaman Kuno Sebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM Keteraturan Alam (Ramuan Bahan)Keteraturan Alam (Ramuan Bahan) • Keteraturan alam lainnya terdapat pada ramuan bahanKeteraturan alam lainnya terdapat pada ramuan bahan (material, logam, obat)(material, logam, obat) • Mereka menjadi ilmu bahan dan farmasiMereka menjadi ilmu bahan dan farmasi • Di samping ilmu bahan dan farmasi, terdapat pula ramuanDi samping ilmu bahan dan farmasi, terdapat pula ramuan bercampur kepercayaan dan mistik yang dikenal sebagaibercampur kepercayaan dan mistik yang dikenal sebagai alkemialkemi Keteraturan Alam (Pengobatan)Keteraturan Alam (Pengobatan) • Keteraturan alam juga terdapat pada pengobatan orang sakitKeteraturan alam juga terdapat pada pengobatan orang sakit • Mereka menjadi tabib dan dukunMereka menjadi tabib dan dukun • Di samping itu, terdapat pula kepercayaan dan mistik yangDi samping itu, terdapat pula kepercayaan dan mistik yang dikenal sebagai tenungdikenal sebagai tenung
  • 130. 130130 Zaman KunoZaman Kuno Sebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM Keteraturan Alam (Pertukangan)Keteraturan Alam (Pertukangan) • Keteraturan alam lainnya adalah pembuatan alatKeteraturan alam lainnya adalah pembuatan alat • Mereka dikenal sebagai pertukanganMereka dikenal sebagai pertukangan • Salah satu kegiatan arkeologi adalah mencari karyaSalah satu kegiatan arkeologi adalah mencari karya pertukangan pada zaman purbakalapertukangan pada zaman purbakala TenungTenung • Merupakan kekuatan gaib yang dapat menyembuhkan atauMerupakan kekuatan gaib yang dapat menyembuhkan atau menyakitkan orangmenyakitkan orang • Sekalipun tidak ada dasar ilmiahnya, sampai sekarang pun,Sekalipun tidak ada dasar ilmiahnya, sampai sekarang pun, kalangan tertentu masih percaya akan kekuatan tenung (guna-kalangan tertentu masih percaya akan kekuatan tenung (guna- guna)guna)
  • 131. 131131 Zaman KunoZaman Kuno Sebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM AstrologiAstrologi • Di samping astronomi, muncul juga pengetahuan lain yangDi samping astronomi, muncul juga pengetahuan lain yang dikenal sebagai astrologidikenal sebagai astrologi • Menurut astrologi, dunia bintang-bintang adalahMenurut astrologi, dunia bintang-bintang adalah makrokosmos dan dunia manusia adalah mikrokosmosmakrokosmos dan dunia manusia adalah mikrokosmos • Mikrokosmos adalah refleksi dari makrokosmos sehinggaMikrokosmos adalah refleksi dari makrokosmos sehingga nasib manusia dapat diramal dari gejala bintang-bintang dinasib manusia dapat diramal dari gejala bintang-bintang di langitlangit • Jam dan tanggal lahir menjadi patokan untuk ramalanJam dan tanggal lahir menjadi patokan untuk ramalan nasib manusianasib manusia Peranan AstrologiPeranan Astrologi • Peranan astrologi melampau batas zaman kunoPeranan astrologi melampau batas zaman kuno • Sampai sekarang pun masih muncul ramalan astrologi di
  • 132. 132132 ASTROLOGYASTROLOGY Astrology is the type of divination that consists inAstrology is the type of divination that consists in interpreting the influence of planets and the stars on earthlyinterpreting the influence of planets and the stars on earthly affairs in order ot predict the destinies of individuals, groups, oraffairs in order ot predict the destinies of individuals, groups, or nations. At times regarded as science, astrology has exerted annations. At times regarded as science, astrology has exerted an extensive or a peripheral influence in many civilizations, bothextensive or a peripheral influence in many civilizations, both ancient and modern. Astrology has also been defined as aancient and modern. Astrology has also been defined as a pseudoscience and considered to diametrically opposed to thepseudoscience and considered to diametrically opposed to the theories and findings of modern science.theories and findings of modern science. Astrology originated in Mesopotamia, perhaps in the 3rdAstrology originated in Mesopotamia, perhaps in the 3rd millenium BC, but attained its full development in the Westernmillenium BC, but attained its full development in the Western world much later, within the orbit of Greek civilization of theworld much later, within the orbit of Greek civilization of the Hellenistic period. It spread to India in its older MesopotamianHellenistic period. It spread to India in its older Mesopotamian form. Islamic culture absorbed it as part of the Greek heritage;form. Islamic culture absorbed it as part of the Greek heritage; and in the Middle Ages, when Western Europe was stronglyand in the Middle Ages, when Western Europe was strongly affected by Islamic science, European astrology also felt theaffected by Islamic science, European astrology also felt the influence of the Orient.influence of the Orient. The Egyptian also contributed though lessThe Egyptian also contributed though less
  • 133. 133133 directly, to the rise of astrology. They constructed a calendar,directly, to the rise of astrology. They constructed a calendar, containing 12 months of 30 days each with five days added at thecontaining 12 months of 30 days each with five days added at the end of the year, that was subsequently taken over by the Greeksend of the year, that was subsequently taken over by the Greeks as a standard of reference for astronomical observations. In orderas a standard of reference for astronomical observations. In order that the starry sky might serve them as a clock, the Egyptiansthat the starry sky might serve them as a clock, the Egyptians selected a successian of 36 bright stars whose risings wereselected a successian of 36 bright stars whose risings were separated from each other by intervals of 10 days. Each of theseseparated from each other by intervals of 10 days. Each of these stars, calledstars, called decansdecans by Latin writers, was conceived of as a spiritby Latin writers, was conceived of as a spirit with power over the period of time for which it served; they laterwith power over the period of time for which it served; they later centered the zodiac as subdivisions of its 12 signs.centered the zodiac as subdivisions of its 12 signs. In pre-Imperial China, the belief in an intelligible cosmicIn pre-Imperial China, the belief in an intelligible cosmic order, comprehended aspects of which would permit influences onorder, comprehended aspects of which would permit influences on correlated incomprehended aspects, found expression incorrelated incomprehended aspects, found expression in correlation charts that juxtaposed natural phenomena with thecorrelation charts that juxtaposed natural phenomena with the activities and the fate of man. The transition from the belief to aactivities and the fate of man. The transition from the belief to a truly astrological belief in the direct influence of the stars on humantruly astrological belief in the direct influence of the stars on human affairs was slow, and numerous systems of observation and strainsaffairs was slow, and numerous systems of observation and strains of lore developed. When Western astronomy and astrologyof lore developed. When Western astronomy and astrology became known in China through Arabic influence inbecame known in China through Arabic influence in
  • 134. 134134 Mongol times, their data were also integrated into the ChineseMongol times, their data were also integrated into the Chinese astrological corpus. In the later centuries of Imperial China it wasastrological corpus. In the later centuries of Imperial China it was universal practice to have a horoscope case for each newbornuniversal practice to have a horoscope case for each newborn child and at all decisive junctures in life.child and at all decisive junctures in life. Once established in the classical world, the astrologicalOnce established in the classical world, the astrological conception of causation invaded the sciences; particularly medicineconception of causation invaded the sciences; particularly medicine and allied disciplines. The Stoics, espousing the doctrine of aand allied disciplines. The Stoics, espousing the doctrine of a universal “sympathy’ linking microcosm of man with theuniversal “sympathy’ linking microcosm of man with the macrocosm of nature, found in astrology a virtual map of such amacrocosm of nature, found in astrology a virtual map of such a universe.universe. Greek astrology was slow to be absorbed by the Romans,Greek astrology was slow to be absorbed by the Romans, who had their own native methods of divination, but by the times ofwho had their own native methods of divination, but by the times of Augustus, the art had resumed its original role as a royalAugustus, the art had resumed its original role as a royal prerogative. Attempts to stress its influence on the populace metprerogative. Attempts to stress its influence on the populace met repeatedly with failure.repeatedly with failure. Throughout pagan antiquity the words astronomy andThroughout pagan antiquity the words astronomy and astrology had been synonymous; in the first Christian centuries theastrology had been synonymous; in the first Christian centuries the modern distinction between astronomy, the science of stars, beganmodern distinction between astronomy, the science of stars, began to appear. As against the omnipotence of the stars, Christianityto appear. As against the omnipotence of the stars, Christianity
  • 135. 135135 taught the omnipotence of their Creator. To the determinism oftaught the omnipotence of their Creator. To the determinism of astrology Christianity opposed the freedom of the will. But withinastrology Christianity opposed the freedom of the will. But within these limits the astrological worldview was accepted. To reject itthese limits the astrological worldview was accepted. To reject it would have been to reject the whole heritage of classical culture,would have been to reject the whole heritage of classical culture, which had assumed an astrological complexion. Even at the centrewhich had assumed an astrological complexion. Even at the centre of Christian history, Persian magi were reported to have followed aof Christian history, Persian magi were reported to have followed a celestial omen to the scene of the Nativity.celestial omen to the scene of the Nativity. Although various Christian councils condemned astrologyAlthough various Christian councils condemned astrology the belief in the worldview it implies was not seriously shaken. Inthe belief in the worldview it implies was not seriously shaken. In the late European Middle Ages, a number of universities, amongthe late European Middle Ages, a number of universities, among them Paris, Padua, Bologna, and Florence, had chairs of astrology.them Paris, Padua, Bologna, and Florence, had chairs of astrology. The revival of ancient studies by the humanists only encouragedThe revival of ancient studies by the humanists only encouraged this interest, which persisted into the Renaissance and even intothis interest, which persisted into the Renaissance and even into the Reformation.the Reformation. It was Copernican revolution of the 16th century that dealtIt was Copernican revolution of the 16th century that dealt with the geocentric worldview of astrology its shattering blow. As awith the geocentric worldview of astrology its shattering blow. As a popular pastime or superstition, however, astrology continued intopopular pastime or superstition, however, astrology continued into modern times to engage the attention of millions of people.modern times to engage the attention of millions of people.
  • 136. 136136 Zaman KunoZaman Kuno Sebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM AlkemiAlkemi • Di samping ramuan bahan secara alamiah, munculDi samping ramuan bahan secara alamiah, muncul kepercayaan dan mistik berkenaan dengan ramuan bahan itukepercayaan dan mistik berkenaan dengan ramuan bahan itu • Ramuan dengan kepercayaan seperti ini dikenal sebagaiRamuan dengan kepercayaan seperti ini dikenal sebagai alkemialkemi • Alkemi bertujuan untuk membuat emas dari bahan murahAlkemi bertujuan untuk membuat emas dari bahan murah serta membuat obat panjang umur yang membuat orang tidakserta membuat obat panjang umur yang membuat orang tidak matimati • Ada alkemi yang hanya rajin menulis melalui sandi rahasiaAda alkemi yang hanya rajin menulis melalui sandi rahasia serta ada alkemi yang rajin meramu bahanserta ada alkemi yang rajin meramu bahan Peranan AlkemiPeranan Alkemi • Peranan alkemi melampaui batas zaman kunoPeranan alkemi melampaui batas zaman kuno • Mereka baru hilang pada zaman modern (abad ke-18 dan ke-Mereka baru hilang pada zaman modern (abad ke-18 dan ke-