SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
TES KEMAMPUAN BERFIKIR
KREATIF MATEMATIS SISWA
PADA MATERI
PERSAMAAN LINEAR DUA
VARIABEL
OLEH KELOMPOK 10 :
1. PIPIN RIDMANINGSIH (2012 121 226)
2. SRI SISKA INDRIANI (2012 121 064)
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
POKOK PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
BACK
LATAR BELAKANG
Kreatifitas bisa dipandang sebagai hasil dari
sebuah proses berpikir kreatif, sedangkan aktivitas
kreatif merupakan kegiatan dalam proses belajar
mengajar yang diarahkan untuk mendorong atau
memunculkan kreativitas siswa. Melalui belajar
matematika, siswa diberi kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan berfikir logis, kritis,
analitis, kreatif, dan produktif. Berdasarkan uraian
dan pemikiran tersebut maka, penulis bermaksud
mengadakan penelitian dengan judul “Tes
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematiks Siswa
Kelas XI IPA Plus pada Materi Persamaan Linier
Dua Variabel di SMA Nurul Iman Palembang”.
RUMUSAN MASALAH
“Bagaimana Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Siswa Kelas XI IPA Plus pada Materi Persamaan
Linier Dua Variabel di SMA Nurul Iman Palembang
dengan menggunakan alat evaluasi ?”.
TUJUAN
Untuk mengetahui kemampuan berfikir kreatif
matematis siswa kelas XI IPA Plus pada materi
Persamaan Linier Dua Variabel di SMA NURUL
IMAN PALEMBANG dengan menggunakan alat
evaluasi berupa :
 Validitas
 Reabilitas
 Daya Pembeda
 Indeks Kesukaran
PEMBAHASAN
MATERI
ANALISIS
DATA
MATERI
1. Pengertian berfikir kreatif matematis
Bahwa berfikir kreatif matematis adalah
aktifitas mental yang disadari secara logis untuk
menemukan jawaban atau solusi bervariasi yang
bersifat baru dalam permasalahan matematika
BACK
2. INDIKATOR BERFIKIR KREATIF MATEMATIS
 Kelancaran (fluency)
Dapat lancar memberikan banyak ide untuk
menyelesaikan suatu masalah.
 Keluwesan (Flexibility)
Dapat memunculkan ide baru (untuk mencoba dengan
cara lain) dalam menyelesaikan masalah yang sama.
 Kebaruan (Originality)
Dapat melahirkan ide yang luar biasa untuk
menyelesaikan suatu masalah (dapat menjawab
menurut caranya sendiri)
 Keterincian (Elaboration)
Dapat mengembangkan ide dari ide yang telah ada atau
merinci masalah menjadi masalah yang lebih
sederhana.
ANALISIS DATA
 Validitas
Validasi adalah keadaan yang menggambarkan bahwa
tingakt instrument yang bersangkutan mampu mengukur apa
yang akan diukur. Perhitungan koefisien validasi dilakukan
dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product
moment, yaitu:
Keterangan : = validasi tes
n = jumlah responden
ΣX = skor setiap item
ΣY = skor total responden
Kriteria Validitasnya :
0,90 1,00 validitas sangat tinggi
(sangat baik)
0,70 0,90 validitas tinggi (baik)
0,40 0,70 validitas sedang (cukup)
0,20 0,40 validitas rendah (kurang)
0,00 2,00 validitas sangat rendah
0,00 tidak valid
RELIABILITAS
Reliabilitas suatu alat ukur atau alat evaluasi
dimaksudkan sebagai alat yang memberikan hasil
yang tetap sama.Rumusan yang digunakan untuk
mencari koefisien reliabilitas bentuk uraian dikenal
dengan rumus Alpha seperti di bawah ini :
Keterangan : n = banyak butir soal (item)
= jumlah varians skor setiap item
= varians skor total
DAYA PEMBEDA
Daya pembeda (DP) dari sebuah butir soal
menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal
tersebut mampu membedakan antara testi (siswa)
yang mengetahui jawaban nya benar dengan testi
yang tidak dapat menjawab soal tersebut (testi
yang menjawab salah). Dengan kata lain,
kemampuan butir soal itu untuk membedakan
antara testi yang pandai atau berkemampuan tinggi
dengan testi yang kurang pandai.
RUMUS DAYA PEMBEDA
Keterangan :
= jumlah siswa kelompok atas yang menjawab
soal itu dengan benar, atau jumlah benar
untuk kelompok atas
= jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab
soal itu dengan benar, atau jumlah benar untuk
kelompok bawah
= jumlah siswa kelompok atas
= jumlah siswa kelompok rendah
Klasifikasi interprestasi untuk daya pembeda
yang banyak digunakan adalah :
DP sangat jelek
0,00 DP 0,20 jelek
0,20 DP 0,40 cukup
0,40 DP 0,70 baik
0,70 DP 1,00 sangat baik
INDEKS KESUKARAN
Derajat kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan
bilangan yang disebut indek kesukaran (Difficulty
Index).Rumus untuk menentukan indeks kesukaran butir soal,
yaitu :
Klasifikasi indeks kesukaran yang paling banyak
digunakan adalah :
 IK = 0,00 soal terlalu sukar
 0,00 IK soal sukar
 0,30 IK soal sedang
 0,70 IK soal mudah
 IK = 1,00 soal terlalu mudah
KESIMPULAN
Dengan di adakan uji coba sebanyak 4 soal mengenai
materi persaman linear dua variabel di SMA NURUL
IMAN PALEMBANG kelas XI IPA PLUS dengan populasi
sebanyak 35 siswa maka di dapat data sebagai berikut :
a) Validitas : Dari 4 soal tersebut ada 3 soal yang valid
dan 1 soal yang tidak valid.
b) Reabilitas Tes “ Rendah”
c) Daya pembeda dari soal tersebut : soal yang pertama
“Baik”,soal kedua “Sangat Baik”,soal ketiga “Sangat
Baik”, dan soal keempat “Jelek”
d) Tingkat kesukaran dari soal : Dari ke 4 soal yang di
ujikan semua soal tingkat kesukarannya sedang. B
A
C
K

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (19)

Presentasi Q
Presentasi QPresentasi Q
Presentasi Q
 
program iteman
program itemanprogram iteman
program iteman
 
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitasBagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
 
16. bab iii
16. bab iii16. bab iii
16. bab iii
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docxTUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
 
Penggunaan LKS
Penggunaan LKSPenggunaan LKS
Penggunaan LKS
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
 
Statistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresiStatistika parametrik_teknik analisis regresi
Statistika parametrik_teknik analisis regresi
 
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
 
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah Tes
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah TesAnalisis Butir Soal Dalam Sebuah Tes
Analisis Butir Soal Dalam Sebuah Tes
 
Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manual
 
prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitian
 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
 
Makalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgMakalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pg
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
evaluasi pembelajaran matematika
evaluasi pembelajaran matematikaevaluasi pembelajaran matematika
evaluasi pembelajaran matematika
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 

Andere mochten auch

soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLIN
soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLINsoal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLIN
soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLINGold Dayona
 
Berpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematisBerpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematissaudagarkaizen
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahYadi Pura
 
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara IslamBerpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara IslamOSIS
 
Kisi-kisi tes kemampuan berpikir kreatif matematis
Kisi-kisi tes kemampuan berpikir kreatif matematisKisi-kisi tes kemampuan berpikir kreatif matematis
Kisi-kisi tes kemampuan berpikir kreatif matematisGold Dayona
 
Konsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisKonsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisYesi Tika
 
13. panduan e pengadaan langsung user pejabat pengadaan (ref.21.01.2015)
13. panduan e pengadaan langsung user pejabat pengadaan (ref.21.01.2015)13. panduan e pengadaan langsung user pejabat pengadaan (ref.21.01.2015)
13. panduan e pengadaan langsung user pejabat pengadaan (ref.21.01.2015)harry_novie2012
 
Teknik Negosiasi - Negotiation Techniques
Teknik Negosiasi - Negotiation TechniquesTeknik Negosiasi - Negotiation Techniques
Teknik Negosiasi - Negotiation TechniquesTogap Siagian, CPSM
 
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (HOTS)
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (HOTS)Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (HOTS)
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (HOTS)Cikgu Bibi
 
Pengadaan Langsung dan Swakelola Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Pengadaan Langsung dan Swakelola Pengadaan Barang dan Jasa PemerintahPengadaan Langsung dan Swakelola Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Pengadaan Langsung dan Swakelola Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahpublicprocurementinstitute
 
Berpikir Kreatif dan Inovatif
Berpikir Kreatif dan InovatifBerpikir Kreatif dan Inovatif
Berpikir Kreatif dan InovatifYodhia Antariksa
 

Andere mochten auch (14)

soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLIN
soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLINsoal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLIN
soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis materi PROLIN
 
Berpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematisBerpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematis
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
 
Berpikir kritis dan berpikir kreatif
Berpikir kritis dan berpikir kreatifBerpikir kritis dan berpikir kreatif
Berpikir kritis dan berpikir kreatif
 
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara IslamBerpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
 
Kisi-kisi tes kemampuan berpikir kreatif matematis
Kisi-kisi tes kemampuan berpikir kreatif matematisKisi-kisi tes kemampuan berpikir kreatif matematis
Kisi-kisi tes kemampuan berpikir kreatif matematis
 
Flow satker
Flow satkerFlow satker
Flow satker
 
Konsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisKonsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritis
 
13. panduan e pengadaan langsung user pejabat pengadaan (ref.21.01.2015)
13. panduan e pengadaan langsung user pejabat pengadaan (ref.21.01.2015)13. panduan e pengadaan langsung user pejabat pengadaan (ref.21.01.2015)
13. panduan e pengadaan langsung user pejabat pengadaan (ref.21.01.2015)
 
Teknik Negosiasi - Negotiation Techniques
Teknik Negosiasi - Negotiation TechniquesTeknik Negosiasi - Negotiation Techniques
Teknik Negosiasi - Negotiation Techniques
 
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (HOTS)
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (HOTS)Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (HOTS)
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (HOTS)
 
Materi Public Speaking
Materi Public SpeakingMateri Public Speaking
Materi Public Speaking
 
Pengadaan Langsung dan Swakelola Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Pengadaan Langsung dan Swakelola Pengadaan Barang dan Jasa PemerintahPengadaan Langsung dan Swakelola Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Pengadaan Langsung dan Swakelola Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
 
Berpikir Kreatif dan Inovatif
Berpikir Kreatif dan InovatifBerpikir Kreatif dan Inovatif
Berpikir Kreatif dan Inovatif
 

Ähnlich wie Tes kemampuan berfikir kreaf

PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxChrodtianTian
 
PPT - Analisis Soal 22176014.pptx
PPT - Analisis Soal 22176014.pptxPPT - Analisis Soal 22176014.pptx
PPT - Analisis Soal 22176014.pptxRetnoHardillah
 
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).pptesilraja
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Naita Novia Sari
 
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptxDAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptxSetiyaAndriyani
 
STEM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA.pptx
STEM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA.pptxSTEM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA.pptx
STEM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA.pptxFitriResi1
 
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdfEvaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdftawakal17
 
MATERI 1.pptx
MATERI 1.pptxMATERI 1.pptx
MATERI 1.pptxsri72115
 
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitasEvaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitasnoussevarenna
 
Pertemuan 2 metpen kualitatif
Pertemuan 2 metpen kualitatifPertemuan 2 metpen kualitatif
Pertemuan 2 metpen kualitatifhumanistik
 
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptxAnalisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptxTrisnoSetiawan3
 
Instrumen Penelitian.ppt
Instrumen Penelitian.pptInstrumen Penelitian.ppt
Instrumen Penelitian.pptSujonoSujono10
 

Ähnlich wie Tes kemampuan berfikir kreaf (20)

PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
 
PPT - Analisis Soal 22176014.pptx
PPT - Analisis Soal 22176014.pptxPPT - Analisis Soal 22176014.pptx
PPT - Analisis Soal 22176014.pptx
 
EVALUASI MODUL 5.pptx
EVALUASI MODUL 5.pptxEVALUASI MODUL 5.pptx
EVALUASI MODUL 5.pptx
 
EVALUASI MODUL 5.pptx
EVALUASI MODUL 5.pptxEVALUASI MODUL 5.pptx
EVALUASI MODUL 5.pptx
 
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3
 
Aev.pend6
Aev.pend6Aev.pend6
Aev.pend6
 
Bismillah-Asesmen Kelompok 6.pptx
Bismillah-Asesmen Kelompok 6.pptxBismillah-Asesmen Kelompok 6.pptx
Bismillah-Asesmen Kelompok 6.pptx
 
Bab4 Evaluasi
Bab4 EvaluasiBab4 Evaluasi
Bab4 Evaluasi
 
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptxDAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN.pptx
 
STEM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA.pptx
STEM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA.pptxSTEM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA.pptx
STEM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA.pptx
 
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdfEvaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
 
Tesis bab iv
Tesis bab ivTesis bab iv
Tesis bab iv
 
MATERI 1.pptx
MATERI 1.pptxMATERI 1.pptx
MATERI 1.pptx
 
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitasEvaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
 
Bab iv ari r4
Bab iv ari r4Bab iv ari r4
Bab iv ari r4
 
Pertemuan 2 metpen kualitatif
Pertemuan 2 metpen kualitatifPertemuan 2 metpen kualitatif
Pertemuan 2 metpen kualitatif
 
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptxAnalisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
Analisis Butir Tes pendidikan fisika.pptx
 
Instrumen Penelitian.ppt
Instrumen Penelitian.pptInstrumen Penelitian.ppt
Instrumen Penelitian.ppt
 

Tes kemampuan berfikir kreaf

  • 1. TES KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL OLEH KELOMPOK 10 : 1. PIPIN RIDMANINGSIH (2012 121 226) 2. SRI SISKA INDRIANI (2012 121 064)
  • 3. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH C.TUJUAN BACK
  • 4. LATAR BELAKANG Kreatifitas bisa dipandang sebagai hasil dari sebuah proses berpikir kreatif, sedangkan aktivitas kreatif merupakan kegiatan dalam proses belajar mengajar yang diarahkan untuk mendorong atau memunculkan kreativitas siswa. Melalui belajar matematika, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berfikir logis, kritis, analitis, kreatif, dan produktif. Berdasarkan uraian dan pemikiran tersebut maka, penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematiks Siswa Kelas XI IPA Plus pada Materi Persamaan Linier Dua Variabel di SMA Nurul Iman Palembang”.
  • 5. RUMUSAN MASALAH “Bagaimana Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas XI IPA Plus pada Materi Persamaan Linier Dua Variabel di SMA Nurul Iman Palembang dengan menggunakan alat evaluasi ?”.
  • 6. TUJUAN Untuk mengetahui kemampuan berfikir kreatif matematis siswa kelas XI IPA Plus pada materi Persamaan Linier Dua Variabel di SMA NURUL IMAN PALEMBANG dengan menggunakan alat evaluasi berupa :  Validitas  Reabilitas  Daya Pembeda  Indeks Kesukaran
  • 8. MATERI 1. Pengertian berfikir kreatif matematis Bahwa berfikir kreatif matematis adalah aktifitas mental yang disadari secara logis untuk menemukan jawaban atau solusi bervariasi yang bersifat baru dalam permasalahan matematika BACK
  • 9. 2. INDIKATOR BERFIKIR KREATIF MATEMATIS  Kelancaran (fluency) Dapat lancar memberikan banyak ide untuk menyelesaikan suatu masalah.  Keluwesan (Flexibility) Dapat memunculkan ide baru (untuk mencoba dengan cara lain) dalam menyelesaikan masalah yang sama.  Kebaruan (Originality) Dapat melahirkan ide yang luar biasa untuk menyelesaikan suatu masalah (dapat menjawab menurut caranya sendiri)  Keterincian (Elaboration) Dapat mengembangkan ide dari ide yang telah ada atau merinci masalah menjadi masalah yang lebih sederhana.
  • 10. ANALISIS DATA  Validitas Validasi adalah keadaan yang menggambarkan bahwa tingakt instrument yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Perhitungan koefisien validasi dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment, yaitu: Keterangan : = validasi tes n = jumlah responden ΣX = skor setiap item ΣY = skor total responden
  • 11. Kriteria Validitasnya : 0,90 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik) 0,70 0,90 validitas tinggi (baik) 0,40 0,70 validitas sedang (cukup) 0,20 0,40 validitas rendah (kurang) 0,00 2,00 validitas sangat rendah 0,00 tidak valid
  • 12. RELIABILITAS Reliabilitas suatu alat ukur atau alat evaluasi dimaksudkan sebagai alat yang memberikan hasil yang tetap sama.Rumusan yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas bentuk uraian dikenal dengan rumus Alpha seperti di bawah ini : Keterangan : n = banyak butir soal (item) = jumlah varians skor setiap item = varians skor total
  • 13. DAYA PEMBEDA Daya pembeda (DP) dari sebuah butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara testi (siswa) yang mengetahui jawaban nya benar dengan testi yang tidak dapat menjawab soal tersebut (testi yang menjawab salah). Dengan kata lain, kemampuan butir soal itu untuk membedakan antara testi yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan testi yang kurang pandai.
  • 14. RUMUS DAYA PEMBEDA Keterangan : = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar, atau jumlah benar untuk kelompok atas = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar, atau jumlah benar untuk kelompok bawah = jumlah siswa kelompok atas = jumlah siswa kelompok rendah
  • 15. Klasifikasi interprestasi untuk daya pembeda yang banyak digunakan adalah : DP sangat jelek 0,00 DP 0,20 jelek 0,20 DP 0,40 cukup 0,40 DP 0,70 baik 0,70 DP 1,00 sangat baik
  • 16. INDEKS KESUKARAN Derajat kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang disebut indek kesukaran (Difficulty Index).Rumus untuk menentukan indeks kesukaran butir soal, yaitu : Klasifikasi indeks kesukaran yang paling banyak digunakan adalah :  IK = 0,00 soal terlalu sukar  0,00 IK soal sukar  0,30 IK soal sedang  0,70 IK soal mudah  IK = 1,00 soal terlalu mudah
  • 17. KESIMPULAN Dengan di adakan uji coba sebanyak 4 soal mengenai materi persaman linear dua variabel di SMA NURUL IMAN PALEMBANG kelas XI IPA PLUS dengan populasi sebanyak 35 siswa maka di dapat data sebagai berikut : a) Validitas : Dari 4 soal tersebut ada 3 soal yang valid dan 1 soal yang tidak valid. b) Reabilitas Tes “ Rendah” c) Daya pembeda dari soal tersebut : soal yang pertama “Baik”,soal kedua “Sangat Baik”,soal ketiga “Sangat Baik”, dan soal keempat “Jelek” d) Tingkat kesukaran dari soal : Dari ke 4 soal yang di ujikan semua soal tingkat kesukarannya sedang. B A C K