SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 41
PSAK – 25
KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN
ESTIMASI AKUNTANSI, DAN KESALAHAN
IAS – 18
Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Error
Dwi Martani
• Tujuan
• Menentukan kriteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan
akuntansi.
• Perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas:
• Perubahan kebijakan
• Perubahan estimasi
• Koreksi kesalahan
• Meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding
laporan keungan.
• Pengungkapan kebijakan kecuali untuk perubahan
kebijakan akuntansi diatur dalam PSAK 1.
Latar Belakang
Ruang Lingkup
Penerapan PSAK 25:
1. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi
2. Akuntansi untuk
a. Perubahan kebijakan akuntansi,
b. Perubahan estimasi akuntansi, dan
c. Koreksi kesalahan periode lalu.
Dampak pajak akibat koreksi kesalahan dan
penyesuaian retrospektif perubahan kebijakan
akuntansi diperlakukan dan diungkapkan sesuai
dengan PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan.
KonsepMaterialitas
Kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat pos-pos
laporan keuangan adalah material
jika, baik secara sendiri maupun
bersama, dapat memengaruhi
keputusan ekonomi pengguna
laporan keuangan.
Materialitas bergantung pada ukuran
dan sifat dari kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam
mencatat tersebut dengan
memperhatikan kondisi terkait.
Ukuran atau sifat pos laporan
keuangan, atau gabungan dari
keduanya, dapat menjadi faktor
penentu.
Penilaian apakah suatu
kelalaian-pencantuman atau
kesalahan-pencatatan dapat
memengaruhi keputusan
ekonomi pemakai, dan menjadi
material, memerlukan
pertimbangan karakteristik
pemakai tersebut.
Penilaian tersebut perlu
mempertimbangkan
bagaimana pemakai yang
dimaksud diperkirakan
terpengaruh secara rasional
dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
Materialitas
Kebijakan Akuntansi
Definisi:
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar,
konvensi, peraturan dan praktik tertentu
yang diterapkan entitas dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan.
 Akan mempengaruhi pengakuan,
pengukuran dan penyajian atas elemen
seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan
dan beban, pada laporan keuangan.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Pengakuan
Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas harus dapat menjelaskan
 Berapa banyak yang diakui
 Kapan dan kondisi seperti apa diakui
 Bagaimana disajikannya di Laporan Keuanga
Pengukuran
Penyajian
Ketika suatu SAK secara spesifik
berlaku untuk suatu transaksi 
kebijakan akuntansi yang diterapkan
untuk pos tersebut menggunakan PSAK
tersebut.
Tidak ada SAK yang secara spesifik
 manajemen menggunakan
pertimbangannya dalam
mengembangkan dan menerapkan
suatu kebijakan akuntansi yang
menghasilkan informasi yang relevan
& andal (menyajikan jujur,
mencerminkan subtansi
ekonomi,netral, pertimbangan sehat
dan lengkap).
Penetapan Kebijakan
Akuntansi
PSAK SPESIFIK
TIDAK ADA
PSAK SPESIFIK
Sumber acuan manajemen dalam membuat
pertimbangan dalam penerapan kebijakan (urutan):
• Persyaratan dan panduan dalam PSAK yang berhubungan
dengan masalah serupa dan terkait
• Definisi, kriteria pengakuan, konsep pengukuran untuk aset,
liabilitas, penghasilan dan beban dalam Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Manajemen juga menggunakan:
• standar akuntansi terkini yang dikeluarkan badan penyusun
standar lain yang menacu pada KDPPLK yang sama
• Literatur akuntansi
• Praktik akuntansi industri yang berlaku
• Sepanjang tidak bertentangan pada acuan utama
Pertimbangan dalam Penerapan
Konsistensi penerapan kebijakan
 Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara
konsisten untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya
yang serupa,
– kecuali PSAK secara spesifik mengatur atau mengizinkan
pengelompokan pos-pos dengan kebijakan akuntansi
berbeda adalah hal tepat.
 Jika PSAK mengatur atau mengizinkan pengelompokkan
tersebut,
– Maka kebijakan akuntansi yang tepat dipilih dan
diterapkan secara konsisten untuk setiap kelompok.
 Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika
perubahan tersebut:
 Dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau
 Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang
andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi, peristiwa atau
kondisi lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan atau
arus kas entitas.
 Pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari
satu periode ke periode sehingga penerapan kebijakan
yang konsisten diperlukan
Perubahan Kebijakan Akuntansi
 Bukan merupakan perubahan kebijakan akuntansi:
1. penerapan suatu kebijakan akuntansi untuk transaksi, peristiwa
atau kondisi lainnya yang berbeda secara substansi daripada yang
terjadi sebelumnya; dan
2. penerapan suatu kebijakan akuntansi baru untuk transaksi,
peristiwa atau kondisi lainnya yang tidak pernah terjadi
sebelumnya atau tidak material.
 Penerapan awal penilaian aset sesuai PSAK 16: Aset
Tetap atau PSAK 19: Aset Tidak Berwujud adalah suatu
perubahan dalam kebijakan akuntansi yang berhubungan
dengan suatu revaluasi sesuai dengan PSAK 16 atau
PSAK 19, bukan sesuai dengan Pernyataan ini.
Bukan Kebijakan Akuntansi
Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada:
1. Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan
awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi
dalam PSAK tersebut, jika ada;
2. Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan dilakukan
secara sukarela maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara
retrospektif.
 Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru
adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi
lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.
 Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran,
dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah
kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi.
Penerapan Perubahan
Kebijakan
Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan
secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan:
Saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh
untuk periode sajian paling awal.
Jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap
periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru
tersebut sudah diterapkan sebelumnya
1
2
Penerapan Retrospektif
… ketika penerapan retrospektif disyaratkan, maka
perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara
retrospektif, kecuali sepanjang tidak praktis
untuk menentukan dampak spesifik periode atau
dampak kumulatif periode tersebut …
Keterbatasan
Penerapan Retrospektif
Ketika Retrospektif Tidak Praktis
Ketika tidak praktis untuk menentukan:
Dampak periode-spesifik akibat
perubahan kebijakan akuntansi
dalam informasi komparatif,
maka entitas
 Menerapkan kebijakan akuntansi baru
untuk jumlah tercatat aset dan liabilitas
pada awal periode paling awal dimana
penerapan retrospektif adalah praktis,
mungkin periode berjalan, dan
 Membuat penyesuaian saldo awal setiap
komponen ekuitas yang terpengaruh
untuk periode itu.
Dampak kumulatif dari, pada
awal periode berjalan,
penerapan kebijakan akuntansi
baru untuk seluruh periode
lalu, maka entitas
 Menyesuaikan informasi komparatif
untuk menerapkan kebijakan akuntansi
baru secara prospektif sejak tanggal
praktis paling awal
1. Judul PSAK;
2. Bahwa perubahan kebijakan akuntansi dilakukan sesuai dengan
ketentuan transisinya, ketika dapat diterapkan;
3. Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;
4. Penjelasan ketentuan transisi, ketika dapat diterapkan;
5. Ketentuan transisi yang memiliki dampak pada periode mendatang,
ketika dapat diterapkan;
6. Untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis,
jumlah penyesuaian:
i. Untuk setiap item laporan keuangan yang terkena dampak; dan
ii. LPS dasar dan dilusian, jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;
a) Jumlah penyesuaian terkait dengan periode-periode sebelum disajikan, sepanjang
praktis; dan
b) Jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu tertentu, atau
periode-periode sebelum disajikan, keadaan yang mendorong ke keberadaan
kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan mulai kapan perubahan kebijakan
akuntansi diterapkan.
# Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang.
Pengungkapan
Penerapan Awal
1. Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;
2. Alasan kenapa penerapan kebijakan akuntansi baru memberikan
informasi yang andal dan lebih relevan;
3. Jumlah penyesuaian untuk periode berjalan dan setiap periode lalu
sajian, sepanjang praktis,:
– Penyesuaian untuk setiap pos laporan keuangan yang
terpengaruh;dan
– Penyesuaian LPS dasar dan dilusian;
4. Jumlah penyesuaian yang terkait dengan periodeperiode sebelum
periode-periode tersebut disajikan, sepanjang praktis; dan
5. Keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan
bagaimana dan sejak kapan perubahan kebijakan akuntansi
diterapkan, jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu
periode tertentu, atau untuk periode-periode sebelum periode-
periode tersebut disajikan.
# Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang.
Pengungkapan Perubahan
Sukarela
(Voluntary)
Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang
telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas
mengungkapkan:
PSAK baru belum Efektif
Fakta tersebut.
1
Informasi relevan yang dapat diestimasi secara wajar atau dapat
diketahui untuk menilai dampak yang mungkin atas penerapan
PSAK baru tersebut pada laporan keuangan pada periode awal
penerapannya.
2
Pengungkapan PSAK Baru belum Efektif
1) Judul PSAK baru;
2) Sifat perubahan standar yang belum berlaku efektif atau
perubahan kebijakan akuntansi;
3) Tanggal di mana penerapan PSAK disyaratkan;
4) Tanggal di mana entitas berencana untuk menerapkan
PSAK awalnya; dan
5) Suatu Pernyataan tentang, apakah:
– Suatu pembahasan mengenai dampak penerapan awal PSAK
atas laporan keuangan; atau
– jika dampak tidak dapat diketahui atau diestimasi secara wajar,
pernyataan atas hal itu.
√ Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi
terkini yang tersedia dan dapat diandalkan.
√ Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara
akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat
pada aktivitas bisnis.
√ Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting dalam
penyusunan LK tanpa menyesampingkan keandalannya.
Estimasi Akuntansi
 Estimasi akuntansi merupakan estimasi entitas yang dapat
mempengaruhi elemen-elemen dalam LK.
 Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang
tersedia dan andal.
 Perubahan estimasi akuntansi adalah:
 Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian
periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi
manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan
liabilitas.
 Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau
perkembangan baru dan,
 Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan.
“Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika
terjadi perubahan keadaan yang menjadi
dasar estimasi atau akibat informasi baru
atau tambahan pengalaman …”
Perubahan Estimasi
Akuntansi
1. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset
dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi
akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset,
laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.
2. Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan di
atas, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:
a) Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
b) Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada
keduanya.
Perubahan Estimasi
Akuntansi
 Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi
secara prospektif sebagai berikut:
 Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah
perubahan estimasi akuntansi yang:
 Jika jumlah dampak pada periode mendatang adalah tidak diungkapkan
karena estimasinya tidak praktis, maka entitas mengungkapkan fakta
tersebut.
 Berdampak pada periode berjalan, atau
 Diperkirakan akan berdampak pada periode
mendatang, kecuali pengungkapan dampak
pada periode mendatang tidak praktis untuk
mengestimasi dampak itu.
Pengungkapan Perubahan
Estimasi
 Laporan keuangan tidak sesuai dengan
PSAK jika mengandung:
Kesalahan
 Kesalahan Periode Lalu
adalah kelalaian mencantumkan dan kesalahan dalam mencatat, dalam
laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari
kegagalan untuk menggunakan, atau kesalahan penggunaan informasi
andal yang:
a) tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode
tersebut; dan
b) secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
 Kesalahan semacam itu termasuk
√ Dampak kesalahan perhitungan matematis,
√ Kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,
√ Kekeliruan atau kesalahan interpretasi fakta,
√ Kecurangan.
Kesalahan Periode Lalu
Koreksi kesalahan material periode lalu:
Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif
pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah
ditemukannya dengan:
Koreksi Kesalahan
Periode Lalu
a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian
dimana kesalahan terjadi; atau
b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka
menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk
periode lalu sajian paling awal
 Kesalahan periode lalu dikoreksi dengan penyajiankembali
secara retrospektif kecuali sepanjang tidak praktis untuk
menentukan dampak periode tertentu atau dampak kumulatif
kesalahan.
 Ketika tidak praktis untuk menentukan:
a) Dampak spesifik periode kesalahan
 Entitas menyajikan kembali saldo pembuka aset, laibilitas, dan ekuitas
untuk periode paling awal di mana penyajiankembali retrospektif
adalah praktis (mungkin periode berjalan).
b) Dampak kumulatif, pada awal periode berjalan, dari kesalahan pada
semua periode lalu
 Entitas menyajikan-kembali informasi komparatif untuk mengoreksi
kesalahan secara prospektif dari tanggal paling praktis paling awal.
Keterbatasan Penyajian Retrospektif
 Sifat kesalahan periode lalu;
 Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, sepanjang
praktis:
 Untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; dan
 LPS dasar dan dilusian jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;
 Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; dan
 Jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu
periode lalu tertentu, keadaan yang membuat keberadaan
kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan
kesalahan telah dikoreksi.
… Laporan keuangan periode
berikutnya tidak perlu mengulang …
Pengungkapan Koreksi
Kesalahan
 Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas
tidak dapat menerapkannya setelah seluruh usaha rasional
dilakukan.
 Untuk suatu periode lalu tertentu, adalah tidak praktis untuk
menerapkan suatu perubahan kebijakan akuntansi secara
retrospektif atau menyajikan kembali secara retrospektif untuk
mengoreksi kesalahan, jika:
√ dampak penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif
tidak dapat ditentukan;
√ penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif
memerlukan asumsi mengenai maksud manajemen yang ada pada
periode lalu tersebut; atau
√ penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif
memerlukan estimasi signifikan atas jumlah dan tidak mungkin
untuk membedakan secara obyektif informasi mengenai estimasi
yang:
 menyediakan bukti atas keadaan yang ada pada tanggal di mana jumlah
tersebut diakui, diukur atau diungkapkan; dan
 akan tersedia ketika laporan keuangan periode lalu disahkan untuk diterbitkan
dari informasi lain.
Tidak Praktis
Tanggal Efektif
 Tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2011.
 Menggantikan PSAK 25 (1994).
 PT. Beta salah mencatat saldo awal persediaan
sebesar Rp 6.500
 PT. Beta tahun 20x2 memiliki penjualan Rp
104.000, HPP 86.500 pajak penghasilan Rp 5.250
 PT. Beta tahun 20x1 memiliki penjulan Rp 73.500,
HPP 53.500 pajak penghasilan Rp 6.000.
 Saldo laba awal 20X1 sebesar Rp 20.000 dan
saldo laba akhir Rp 34.000
 Tarif pajak 30%
 Modal saham Rp 5.000 dan tidak memiliki
komponen ekuitas lain kecuali saldo laba. Saham
tidak diperdagangkan di publik.
Contoh 1
20 × 1
Penjualan 73.500
Beban Pokok Penjualan (53.500)
Laba sebelum pajak penghasilan 20.000
Pajak Penghasilan (6.000)
Laba 14.000
20 × 2 20 × 1
Penjualan 104.000 73.500
Beban Pokok Penjualan (80.000) (60.000)
Laba sebelum pajak penghasilan 24.000 13.500
Pajak Penghasilan (7.200) (4.050)
Laba 16.800 9.450
Disajikan Kembali
Laporan 20 × 1
Laporan 20 × 2
Contoh 1
Modal saham Saldo Laba Total
Saldo per 31 Desember 20x0 5.000 20.000 25.000
Laba untuk tahun yang berakhir 31 Des
20X1 disajikan kembali
- 9.450 9.450
Saldo per 31 Desember 20X1 5.000 29.450 34.450
Laba untuk tahun yang berakhir 31 Des
20X2
- 16.800 16.800
Saldo per 31 Desember 20X2 5.000 46.250 51.250
Laporan Perubahan Ekuitas
Contoh 1
 Beberapa produk yang telah terjual pada 20x1 tercatat salah sebesar
Rp6.500 per 31 Desember 20X1. Laporan keuangan 20X1 disajikan-kembali
untuk membetulkan kesalahan ini. Dampak dari penyajian-kembali laporan
keuangan tersebut diringkaskan berikut ini. Tidak ada dampak pada 20 × 2.
Dampak 20 × 1
(Peningkatan) dalam harga pokok penjualan (6.500)
Penurunan beban pajak penghasilan 1.950
(Penurunan) dalam laba (4.550)
(Penurunan) dalam persediaan (6.500)
Penurunan dalam utang pajak penghasilan 1.950
(Penurunan) dalam ekuitas (4.550)
Contoh 1
 20×2, PT. Delta mengubah kebijakan akuntansi penyusutan aset tetap, sehingga
menerapkan lebih banyak pendekatan komponen secara penuh, pada saat yang
sama menerapkan model revaluasi.
 Pada tahun sebelum 20×2, catatan PT. Delta tidak cukup detail untuk menerapkan
pendekatan komponen secara penuh. Pada akhir 20×1, manajemen membuat survei
teknis, untuk memperoleh informasi komponen yang dimiliki dan nilai wajar, umur
manfaat, nilai residu estimasian, dan jumlah yang dapat disusutkan pada awal 20×2.
 Namun, survei tersebut tidak menyediakan dasar yang cukup untuk mengestimasi
secara andal biaya untuk komponen yang sebelumnya tidak dicatat secara terpisah,
dan catatan yang ada sebelum survei tidak mengizinkan informasi ini direkonstruksi.
 Manajemen menyimpulkan menerapkan kebijakan baru secara retrospektif mulai 2×2.
Catatan atas Laporan Keuangan
Contoh 2
Rp
Aset tetap pada 20X1
Biaya perolehan awal 25.000
Penyusutan (14.000)
Nilai buku neto 11.000
Beban penyusutan prospektif untuk tahun 20X2 (dasar lama) 1.500
Beberapa hasil survei teknis
Penilaian 17.000
Nilai residu estimasian 3.000
Sisa umur aset rata-rata (tahun) 7
Beban penyusutan untuk aset tetap yang ada untuk 20X2 2.000
Informasi Tambahan: Tarif pajak 30%
Contoh 2
Informasi Tambahan
 Mulai dari 20x2, PT Delta mengubah kebijakan akuntansi untuk Penyusutan aset
tetap, sehingga menerapkan pendekatan komponen yang lebih penuh, pada
saat yang sama menerapkan model revaluasi.
 Manajemen berpendapat kebijakan ini menyediakan informasi yang andal dan
lebih relevan karena komponen aset tetap lebih akurat dan didasarkan atas nilai
kini.
 Kebijakan ini diterapkan secara prospektif mulai dari 20X2 karena tidak praktis
untuk mengestimasi dampak penerapan kebijakan baik secara retrospektif, atau
secara prospektif dari tanggal yang lebih awal.
 Oleh karena itu, penerapan kebijakan baru tidak mempunyai dampak atas
periode sebelumnya.
 Dampak tahun berjalan adalah meningkatkan jumlah tercatat aset tetap pada
awal tahun sebesar Rp6.000; meningkatkan penyisihan pajak tangguhan awal
sebesar Rp1.800; menghasilkan surplus revaluasi pada awal tahun sebesar
Rp4.200; meningkatkan beban penyusutan sebesar Rp500; dan mengurangi
beban pajak sebesar Rp150.
Contoh 2
Intermediate Accounting
Kieso, Weygandt, Walfield, 13th
Edition, John Wiley
Standar Akuntansi Keuangan
Dewan Standar Akuntansi
Keuangan, IAI.
International Financial Reporting Standards –
Certificate Learning Material–The Institute of
Chartered Accountants, England and Wales
Main References
Phone:
081318227080 / 08161932935
Email Address:
dwimartani@yahoo.com or
martani@ui.ac.id

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19 Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19 Fair Nurfachrizi
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususDIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuanganluthfi nk
 
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanDina Nurmariyani
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingFergieta Prahasdhika
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAdi Jauhari
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015PPA FEUI
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhmaritahardi
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiAndiErwinGhozali
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modalIffa Tabahati
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiFaridaabraham
 
Analisis common size
Analisis common sizeAnalisis common size
Analisis common sizemas karebet
 

Was ist angesagt? (20)

Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19 Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
Aset Tidak Berwujud - PSAK 19
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Bukti audit
Bukti auditBukti audit
Bukti audit
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
 
Slide ta05
Slide ta05Slide ta05
Slide ta05
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaan
 
Psak 71 instumen keuangan
Psak 71 instumen keuanganPsak 71 instumen keuangan
Psak 71 instumen keuangan
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
 
KOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNISKOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNIS
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
Psak  46 pajak penghasilan 25032015Psak  46 pajak penghasilan 25032015
Psak 46 pajak penghasilan 25032015
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Analisis common size
Analisis common sizeAnalisis common size
Analisis common size
 

Andere mochten auch

Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...Fox Broadcasting
 
Ringkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapRingkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapheri baskoro
 
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18Sri Apriyanti Husain
 
Psak 33-akuntansi-pertambangan-umum-120212
Psak 33-akuntansi-pertambangan-umum-120212Psak 33-akuntansi-pertambangan-umum-120212
Psak 33-akuntansi-pertambangan-umum-120212Sri Apriyanti Husain
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansimas ijup
 
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Sri Apriyanti Husain
 
Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1aris armunanto
 
Psak 57-provisi-liabilitas-kontijensi-dan-aset-kontijensi-
Psak 57-provisi-liabilitas-kontijensi-dan-aset-kontijensi-Psak 57-provisi-liabilitas-kontijensi-dan-aset-kontijensi-
Psak 57-provisi-liabilitas-kontijensi-dan-aset-kontijensi-Sri Apriyanti Husain
 
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Sri Apriyanti Husain
 
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)Fajar Sandy
 
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Sri Apriyanti Husain
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutanmsahuleka
 
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)Prie Yono
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBmas ijup
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
Psak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
Psak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiriPsak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
Psak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiriAndika Firmanul
 

Andere mochten auch (20)

Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
Makalah - PSAP NO. 10 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN ...
 
Ringkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapRingkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etap
 
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
 
Kebijakan akuntansi
Kebijakan akuntansiKebijakan akuntansi
Kebijakan akuntansi
 
Psak 33-akuntansi-pertambangan-umum-120212
Psak 33-akuntansi-pertambangan-umum-120212Psak 33-akuntansi-pertambangan-umum-120212
Psak 33-akuntansi-pertambangan-umum-120212
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
 
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
 
Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1
 
Psak 57-provisi-liabilitas-kontijensi-dan-aset-kontijensi-
Psak 57-provisi-liabilitas-kontijensi-dan-aset-kontijensi-Psak 57-provisi-liabilitas-kontijensi-dan-aset-kontijensi-
Psak 57-provisi-liabilitas-kontijensi-dan-aset-kontijensi-
 
Restatement 2014
Restatement 2014Restatement 2014
Restatement 2014
 
Langkah restatement
Langkah restatementLangkah restatement
Langkah restatement
 
Aktiva Tetap - PSAK 16
Aktiva Tetap - PSAK 16Aktiva Tetap - PSAK 16
Aktiva Tetap - PSAK 16
 
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
 
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
Bab 6 siklus dan prosedur akuntansi (Pengantar Akuntansi)
 
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
Psak 19-aset-tidak-berwujud-ias-38
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutan
 
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
Artikel pph 21 (pemotongan dan pemungutan)
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Psak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
Psak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiriPsak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
Psak 4-laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
 

Ähnlich wie PSAK25

akuntansi keuangan menengah 2
akuntansi keuangan menengah 2akuntansi keuangan menengah 2
akuntansi keuangan menengah 2putri ariska
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxDexMaru
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptxDonnaPermataSari
 
Forum Keilmuan_Perkembangan Akuntansi Pemerintahan_Dwi Martani.pdf
Forum Keilmuan_Perkembangan Akuntansi Pemerintahan_Dwi Martani.pdfForum Keilmuan_Perkembangan Akuntansi Pemerintahan_Dwi Martani.pdf
Forum Keilmuan_Perkembangan Akuntansi Pemerintahan_Dwi Martani.pdfjifrisyam
 
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah Assagaf
 
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)SiscaSantika
 
MATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptx
MATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptxMATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptx
MATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptxMAULIDAHZAINASHUFAMa
 
Pertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptxPertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptxssuser057962
 
Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap (1)Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap (1)heri baskoro
 
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansiLaporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansiEds last
 
Konsep dasar eltoriano
Konsep dasar eltorianoKonsep dasar eltoriano
Konsep dasar eltorianoeltoriano
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015PPA FEUI
 
Accounting Changes and Error
Accounting Changes and ErrorAccounting Changes and Error
Accounting Changes and ErrorNico Iswaraputra
 
Makalah ifrs
Makalah ifrsMakalah ifrs
Makalah ifrsdhanmora
 
Tulisanku (arbi ghazali)
Tulisanku (arbi ghazali)Tulisanku (arbi ghazali)
Tulisanku (arbi ghazali)ibrahim ibrahim
 
Perkembangan-PSAK-16112017-singkat.pptx
Perkembangan-PSAK-16112017-singkat.pptxPerkembangan-PSAK-16112017-singkat.pptx
Perkembangan-PSAK-16112017-singkat.pptxajimaulana33
 
PPT PALP XI AKL.pptx
PPT PALP XI AKL.pptxPPT PALP XI AKL.pptx
PPT PALP XI AKL.pptxssusereda2ea1
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 

Ähnlich wie PSAK25 (20)

akuntansi keuangan menengah 2
akuntansi keuangan menengah 2akuntansi keuangan menengah 2
akuntansi keuangan menengah 2
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
 
Chapter_22.pptx
Chapter_22.pptxChapter_22.pptx
Chapter_22.pptx
 
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-IAS-1-15092018.pptx
 
Forum Keilmuan_Perkembangan Akuntansi Pemerintahan_Dwi Martani.pdf
Forum Keilmuan_Perkembangan Akuntansi Pemerintahan_Dwi Martani.pdfForum Keilmuan_Perkembangan Akuntansi Pemerintahan_Dwi Martani.pdf
Forum Keilmuan_Perkembangan Akuntansi Pemerintahan_Dwi Martani.pdf
 
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporerAminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
Aminullah assagaf akk3 (final) akuntansi keuangan kontemporer
 
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
 
MATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptx
MATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptxMATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptx
MATERI DISKUSI INTERNAL 1 2023 DONE.pptx
 
Pertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptxPertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptx
 
Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap (1)Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap (1)
 
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansiLaporan posisi keuangan & standar akuntansi
Laporan posisi keuangan & standar akuntansi
 
Konsep dasar eltoriano
Konsep dasar eltorianoKonsep dasar eltoriano
Konsep dasar eltoriano
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
 
Accounting Changes and Error
Accounting Changes and ErrorAccounting Changes and Error
Accounting Changes and Error
 
Makalah ifrs
Makalah ifrsMakalah ifrs
Makalah ifrs
 
Tulisanku (arbi ghazali)
Tulisanku (arbi ghazali)Tulisanku (arbi ghazali)
Tulisanku (arbi ghazali)
 
Perkembangan-PSAK-16112017-singkat.pptx
Perkembangan-PSAK-16112017-singkat.pptxPerkembangan-PSAK-16112017-singkat.pptx
Perkembangan-PSAK-16112017-singkat.pptx
 
PPT PALP XI AKL.pptx
PPT PALP XI AKL.pptxPPT PALP XI AKL.pptx
PPT PALP XI AKL.pptx
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
PSAK Tahun 2022.pdf
PSAK Tahun 2022.pdfPSAK Tahun 2022.pdf
PSAK Tahun 2022.pdf
 

Mehr von Sri Apriyanti Husain

7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...Sri Apriyanti Husain
 
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...Sri Apriyanti Husain
 
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husainSri Apriyanti Husain
 
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husainSri Apriyanti Husain
 
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ubFormulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ubSri Apriyanti Husain
 
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3Sri Apriyanti Husain
 
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3Sri Apriyanti Husain
 
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...Sri Apriyanti Husain
 
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malamReview jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malamSri Apriyanti Husain
 
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24Sri Apriyanti Husain
 
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894Sri Apriyanti Husain
 
Review disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiReview disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiSri Apriyanti Husain
 
Review disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiReview disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiSri Apriyanti Husain
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Sri Apriyanti Husain
 
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...Sri Apriyanti Husain
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokSri Apriyanti Husain
 

Mehr von Sri Apriyanti Husain (20)

7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
 
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
 
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
 
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
15 ma aksya_tafakkur ke 1_sri apriyanti husain
 
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ubFormulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
Formulir pendaftaran-s3 p ps feb ub
 
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
 
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3Informasi pendaftaran  pasca s2 & s3
Informasi pendaftaran pasca s2 & s3
 
Tugas regresi berganda
Tugas regresi bergandaTugas regresi berganda
Tugas regresi berganda
 
Alfamart
AlfamartAlfamart
Alfamart
 
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
 
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malamReview jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam
 
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
Review jurnal akuntansi forensik uas pp_ak kelas malam angkatan 24
 
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
Profit over people; neoliberalism, global order 1888363894
 
Review disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiReview disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadi
 
Review disertasi full
Review disertasi fullReview disertasi full
Review disertasi full
 
Review disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadiReview disertasi pak bambang haryadi
Review disertasi pak bambang haryadi
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
 
Psak 62-kontrak-asuransi-140212
Psak 62-kontrak-asuransi-140212Psak 62-kontrak-asuransi-140212
Psak 62-kontrak-asuransi-140212
 
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
Psak 58-aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk-dijual-dan-operasi-yang-dihenti...
 
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokokPsak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
Psak 55-pengakuan-instrumen-keuangan-ias-39-18122013-pokok
 

Kürzlich hochgeladen

Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 

Kürzlich hochgeladen (16)

Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 

PSAK25

  • 1. PSAK – 25 KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN KESALAHAN IAS – 18 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Error Dwi Martani
  • 2.
  • 3. • Tujuan • Menentukan kriteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi. • Perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas: • Perubahan kebijakan • Perubahan estimasi • Koreksi kesalahan • Meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding laporan keungan. • Pengungkapan kebijakan kecuali untuk perubahan kebijakan akuntansi diatur dalam PSAK 1. Latar Belakang
  • 4. Ruang Lingkup Penerapan PSAK 25: 1. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi 2. Akuntansi untuk a. Perubahan kebijakan akuntansi, b. Perubahan estimasi akuntansi, dan c. Koreksi kesalahan periode lalu. Dampak pajak akibat koreksi kesalahan dan penyesuaian retrospektif perubahan kebijakan akuntansi diperlakukan dan diungkapkan sesuai dengan PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan.
  • 5. KonsepMaterialitas Kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat pos-pos laporan keuangan adalah material jika, baik secara sendiri maupun bersama, dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan keuangan. Materialitas bergantung pada ukuran dan sifat dari kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat tersebut dengan memperhatikan kondisi terkait. Ukuran atau sifat pos laporan keuangan, atau gabungan dari keduanya, dapat menjadi faktor penentu.
  • 6. Penilaian apakah suatu kelalaian-pencantuman atau kesalahan-pencatatan dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai, dan menjadi material, memerlukan pertimbangan karakteristik pemakai tersebut. Penilaian tersebut perlu mempertimbangkan bagaimana pemakai yang dimaksud diperkirakan terpengaruh secara rasional dalam pengambilan keputusan ekonomi. Materialitas
  • 7. Kebijakan Akuntansi Definisi: Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.  Akan mempengaruhi pengakuan, pengukuran dan penyajian atas elemen seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban, pada laporan keuangan.
  • 8. KEBIJAKAN AKUNTANSI Pengakuan Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas harus dapat menjelaskan  Berapa banyak yang diakui  Kapan dan kondisi seperti apa diakui  Bagaimana disajikannya di Laporan Keuanga Pengukuran Penyajian
  • 9. Ketika suatu SAK secara spesifik berlaku untuk suatu transaksi  kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk pos tersebut menggunakan PSAK tersebut. Tidak ada SAK yang secara spesifik  manajemen menggunakan pertimbangannya dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang relevan & andal (menyajikan jujur, mencerminkan subtansi ekonomi,netral, pertimbangan sehat dan lengkap). Penetapan Kebijakan Akuntansi PSAK SPESIFIK TIDAK ADA PSAK SPESIFIK
  • 10. Sumber acuan manajemen dalam membuat pertimbangan dalam penerapan kebijakan (urutan): • Persyaratan dan panduan dalam PSAK yang berhubungan dengan masalah serupa dan terkait • Definisi, kriteria pengakuan, konsep pengukuran untuk aset, liabilitas, penghasilan dan beban dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Manajemen juga menggunakan: • standar akuntansi terkini yang dikeluarkan badan penyusun standar lain yang menacu pada KDPPLK yang sama • Literatur akuntansi • Praktik akuntansi industri yang berlaku • Sepanjang tidak bertentangan pada acuan utama Pertimbangan dalam Penerapan
  • 11. Konsistensi penerapan kebijakan  Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten untuk transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang serupa, – kecuali PSAK secara spesifik mengatur atau mengizinkan pengelompokan pos-pos dengan kebijakan akuntansi berbeda adalah hal tepat.  Jika PSAK mengatur atau mengizinkan pengelompokkan tersebut, – Maka kebijakan akuntansi yang tepat dipilih dan diterapkan secara konsisten untuk setiap kelompok.
  • 12.  Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika perubahan tersebut:  Dipersyaratkan oleh suatu PSAK; atau  Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi yang andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas entitas.  Pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari satu periode ke periode sehingga penerapan kebijakan yang konsisten diperlukan Perubahan Kebijakan Akuntansi
  • 13.  Bukan merupakan perubahan kebijakan akuntansi: 1. penerapan suatu kebijakan akuntansi untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya yang berbeda secara substansi daripada yang terjadi sebelumnya; dan 2. penerapan suatu kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya yang tidak pernah terjadi sebelumnya atau tidak material.  Penerapan awal penilaian aset sesuai PSAK 16: Aset Tetap atau PSAK 19: Aset Tidak Berwujud adalah suatu perubahan dalam kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan suatu revaluasi sesuai dengan PSAK 16 atau PSAK 19, bukan sesuai dengan Pernyataan ini. Bukan Kebijakan Akuntansi
  • 14. Penerapan Perubahan Kebijakan Akuntansi bergantung kepada: 1. Entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari penerapan awal suatu PSAK sebagaimana yang diatur dalam ketentuan transisi dalam PSAK tersebut, jika ada; 2. Jika tidak ada ketentuan transisi atau perubahan kebijakan dilakukan secara sukarela maka entitas menerapkan perubahan tersebut secara retrospektif.  Penerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan.  Penyajian kembali retrospektif adalah koreksi pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan jumlah unsur-unsur laporan keuangan seolah-olah kesalahan periode lalu tidak pernah terjadi. Penerapan Perubahan Kebijakan
  • 15. Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif, maka entitas menyesuaikan: Saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode sajian paling awal. Jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru tersebut sudah diterapkan sebelumnya 1 2 Penerapan Retrospektif
  • 16. … ketika penerapan retrospektif disyaratkan, maka perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara retrospektif, kecuali sepanjang tidak praktis untuk menentukan dampak spesifik periode atau dampak kumulatif periode tersebut … Keterbatasan Penerapan Retrospektif
  • 17. Ketika Retrospektif Tidak Praktis Ketika tidak praktis untuk menentukan: Dampak periode-spesifik akibat perubahan kebijakan akuntansi dalam informasi komparatif, maka entitas  Menerapkan kebijakan akuntansi baru untuk jumlah tercatat aset dan liabilitas pada awal periode paling awal dimana penerapan retrospektif adalah praktis, mungkin periode berjalan, dan  Membuat penyesuaian saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh untuk periode itu. Dampak kumulatif dari, pada awal periode berjalan, penerapan kebijakan akuntansi baru untuk seluruh periode lalu, maka entitas  Menyesuaikan informasi komparatif untuk menerapkan kebijakan akuntansi baru secara prospektif sejak tanggal praktis paling awal
  • 18. 1. Judul PSAK; 2. Bahwa perubahan kebijakan akuntansi dilakukan sesuai dengan ketentuan transisinya, ketika dapat diterapkan; 3. Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi; 4. Penjelasan ketentuan transisi, ketika dapat diterapkan; 5. Ketentuan transisi yang memiliki dampak pada periode mendatang, ketika dapat diterapkan; 6. Untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis, jumlah penyesuaian: i. Untuk setiap item laporan keuangan yang terkena dampak; dan ii. LPS dasar dan dilusian, jika PSAK 56 diterapkan atas entitas; a) Jumlah penyesuaian terkait dengan periode-periode sebelum disajikan, sepanjang praktis; dan b) Jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu tertentu, atau periode-periode sebelum disajikan, keadaan yang mendorong ke keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan mulai kapan perubahan kebijakan akuntansi diterapkan. # Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang. Pengungkapan Penerapan Awal
  • 19. 1. Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi; 2. Alasan kenapa penerapan kebijakan akuntansi baru memberikan informasi yang andal dan lebih relevan; 3. Jumlah penyesuaian untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis,: – Penyesuaian untuk setiap pos laporan keuangan yang terpengaruh;dan – Penyesuaian LPS dasar dan dilusian; 4. Jumlah penyesuaian yang terkait dengan periodeperiode sebelum periode-periode tersebut disajikan, sepanjang praktis; dan 5. Keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan perubahan kebijakan akuntansi diterapkan, jika penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode tertentu, atau untuk periode-periode sebelum periode- periode tersebut disajikan. # Laporan keuangan periode selanjutnya tidak perlu mengulang. Pengungkapan Perubahan Sukarela (Voluntary)
  • 20. Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas mengungkapkan: PSAK baru belum Efektif Fakta tersebut. 1 Informasi relevan yang dapat diestimasi secara wajar atau dapat diketahui untuk menilai dampak yang mungkin atas penerapan PSAK baru tersebut pada laporan keuangan pada periode awal penerapannya. 2
  • 21. Pengungkapan PSAK Baru belum Efektif 1) Judul PSAK baru; 2) Sifat perubahan standar yang belum berlaku efektif atau perubahan kebijakan akuntansi; 3) Tanggal di mana penerapan PSAK disyaratkan; 4) Tanggal di mana entitas berencana untuk menerapkan PSAK awalnya; dan 5) Suatu Pernyataan tentang, apakah: – Suatu pembahasan mengenai dampak penerapan awal PSAK atas laporan keuangan; atau – jika dampak tidak dapat diketahui atau diestimasi secara wajar, pernyataan atas hal itu.
  • 22. √ Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan dapat diandalkan. √ Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat diukur secara akurat namun hanya dapat diestimasi karena ketidakpastian yang melekat pada aktivitas bisnis. √ Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting dalam penyusunan LK tanpa menyesampingkan keandalannya. Estimasi Akuntansi  Estimasi akuntansi merupakan estimasi entitas yang dapat mempengaruhi elemen-elemen dalam LK.
  • 23.  Estimasi melibatkan pertimbangan berdasarkan informasi terkini yang tersedia dan andal.  Perubahan estimasi akuntansi adalah:  Penyesuaian jumlah tercatat aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodik aset, yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.  Perubahan estimasi akuntansi dihasilkan dari informasi baru atau perkembangan baru dan,  Oleh karena itu, bukan dari koreksi kesalahan. “Jadi, estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang menjadi dasar estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman …” Perubahan Estimasi Akuntansi
  • 24. 1. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset dan laibilitas, atau terkait dengan suatu item ekuitas, perubahan estimasi akuntansi tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat item aset, laibilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan. 2. Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain perubahan penerapan di atas, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada: a) Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau b) Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya. Perubahan Estimasi Akuntansi  Entitas harus mengakui efek dari perubahan estimasi secara prospektif sebagai berikut:
  • 25.  Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah perubahan estimasi akuntansi yang:  Jika jumlah dampak pada periode mendatang adalah tidak diungkapkan karena estimasinya tidak praktis, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.  Berdampak pada periode berjalan, atau  Diperkirakan akan berdampak pada periode mendatang, kecuali pengungkapan dampak pada periode mendatang tidak praktis untuk mengestimasi dampak itu. Pengungkapan Perubahan Estimasi
  • 26.  Laporan keuangan tidak sesuai dengan PSAK jika mengandung: Kesalahan
  • 27.  Kesalahan Periode Lalu adalah kelalaian mencantumkan dan kesalahan dalam mencatat, dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari kegagalan untuk menggunakan, atau kesalahan penggunaan informasi andal yang: a) tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode tersebut; dan b) secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.  Kesalahan semacam itu termasuk √ Dampak kesalahan perhitungan matematis, √ Kesalahan penerapan kebijakan akuntansi, √ Kekeliruan atau kesalahan interpretasi fakta, √ Kecurangan. Kesalahan Periode Lalu
  • 28. Koreksi kesalahan material periode lalu: Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan: Koreksi Kesalahan Periode Lalu a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu sajian dimana kesalahan terjadi; atau b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka menyajikan kembali saldo awal aset, laibilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal
  • 29.  Kesalahan periode lalu dikoreksi dengan penyajiankembali secara retrospektif kecuali sepanjang tidak praktis untuk menentukan dampak periode tertentu atau dampak kumulatif kesalahan.  Ketika tidak praktis untuk menentukan: a) Dampak spesifik periode kesalahan  Entitas menyajikan kembali saldo pembuka aset, laibilitas, dan ekuitas untuk periode paling awal di mana penyajiankembali retrospektif adalah praktis (mungkin periode berjalan). b) Dampak kumulatif, pada awal periode berjalan, dari kesalahan pada semua periode lalu  Entitas menyajikan-kembali informasi komparatif untuk mengoreksi kesalahan secara prospektif dari tanggal paling praktis paling awal. Keterbatasan Penyajian Retrospektif
  • 30.  Sifat kesalahan periode lalu;  Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, sepanjang praktis:  Untuk setiap item laporan keuangan yang terpengaruh; dan  LPS dasar dan dilusian jika PSAK 56 diterapkan atas entitas;  Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; dan  Jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis untuk suatu periode lalu tertentu, keadaan yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan sejak kapan kesalahan telah dikoreksi. … Laporan keuangan periode berikutnya tidak perlu mengulang … Pengungkapan Koreksi Kesalahan
  • 31.  Penerapan suatu pengaturan adalah tidak praktis ketika entitas tidak dapat menerapkannya setelah seluruh usaha rasional dilakukan.  Untuk suatu periode lalu tertentu, adalah tidak praktis untuk menerapkan suatu perubahan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau menyajikan kembali secara retrospektif untuk mengoreksi kesalahan, jika: √ dampak penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif tidak dapat ditentukan; √ penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif memerlukan asumsi mengenai maksud manajemen yang ada pada periode lalu tersebut; atau √ penerapan retrospektif atau penyajian-kembali retrospektif memerlukan estimasi signifikan atas jumlah dan tidak mungkin untuk membedakan secara obyektif informasi mengenai estimasi yang:  menyediakan bukti atas keadaan yang ada pada tanggal di mana jumlah tersebut diakui, diukur atau diungkapkan; dan  akan tersedia ketika laporan keuangan periode lalu disahkan untuk diterbitkan dari informasi lain. Tidak Praktis
  • 32. Tanggal Efektif  Tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.  Menggantikan PSAK 25 (1994).
  • 33.  PT. Beta salah mencatat saldo awal persediaan sebesar Rp 6.500  PT. Beta tahun 20x2 memiliki penjualan Rp 104.000, HPP 86.500 pajak penghasilan Rp 5.250  PT. Beta tahun 20x1 memiliki penjulan Rp 73.500, HPP 53.500 pajak penghasilan Rp 6.000.  Saldo laba awal 20X1 sebesar Rp 20.000 dan saldo laba akhir Rp 34.000  Tarif pajak 30%  Modal saham Rp 5.000 dan tidak memiliki komponen ekuitas lain kecuali saldo laba. Saham tidak diperdagangkan di publik. Contoh 1
  • 34. 20 × 1 Penjualan 73.500 Beban Pokok Penjualan (53.500) Laba sebelum pajak penghasilan 20.000 Pajak Penghasilan (6.000) Laba 14.000 20 × 2 20 × 1 Penjualan 104.000 73.500 Beban Pokok Penjualan (80.000) (60.000) Laba sebelum pajak penghasilan 24.000 13.500 Pajak Penghasilan (7.200) (4.050) Laba 16.800 9.450 Disajikan Kembali Laporan 20 × 1 Laporan 20 × 2 Contoh 1
  • 35. Modal saham Saldo Laba Total Saldo per 31 Desember 20x0 5.000 20.000 25.000 Laba untuk tahun yang berakhir 31 Des 20X1 disajikan kembali - 9.450 9.450 Saldo per 31 Desember 20X1 5.000 29.450 34.450 Laba untuk tahun yang berakhir 31 Des 20X2 - 16.800 16.800 Saldo per 31 Desember 20X2 5.000 46.250 51.250 Laporan Perubahan Ekuitas Contoh 1
  • 36.  Beberapa produk yang telah terjual pada 20x1 tercatat salah sebesar Rp6.500 per 31 Desember 20X1. Laporan keuangan 20X1 disajikan-kembali untuk membetulkan kesalahan ini. Dampak dari penyajian-kembali laporan keuangan tersebut diringkaskan berikut ini. Tidak ada dampak pada 20 × 2. Dampak 20 × 1 (Peningkatan) dalam harga pokok penjualan (6.500) Penurunan beban pajak penghasilan 1.950 (Penurunan) dalam laba (4.550) (Penurunan) dalam persediaan (6.500) Penurunan dalam utang pajak penghasilan 1.950 (Penurunan) dalam ekuitas (4.550) Contoh 1
  • 37.  20×2, PT. Delta mengubah kebijakan akuntansi penyusutan aset tetap, sehingga menerapkan lebih banyak pendekatan komponen secara penuh, pada saat yang sama menerapkan model revaluasi.  Pada tahun sebelum 20×2, catatan PT. Delta tidak cukup detail untuk menerapkan pendekatan komponen secara penuh. Pada akhir 20×1, manajemen membuat survei teknis, untuk memperoleh informasi komponen yang dimiliki dan nilai wajar, umur manfaat, nilai residu estimasian, dan jumlah yang dapat disusutkan pada awal 20×2.  Namun, survei tersebut tidak menyediakan dasar yang cukup untuk mengestimasi secara andal biaya untuk komponen yang sebelumnya tidak dicatat secara terpisah, dan catatan yang ada sebelum survei tidak mengizinkan informasi ini direkonstruksi.  Manajemen menyimpulkan menerapkan kebijakan baru secara retrospektif mulai 2×2. Catatan atas Laporan Keuangan Contoh 2
  • 38. Rp Aset tetap pada 20X1 Biaya perolehan awal 25.000 Penyusutan (14.000) Nilai buku neto 11.000 Beban penyusutan prospektif untuk tahun 20X2 (dasar lama) 1.500 Beberapa hasil survei teknis Penilaian 17.000 Nilai residu estimasian 3.000 Sisa umur aset rata-rata (tahun) 7 Beban penyusutan untuk aset tetap yang ada untuk 20X2 2.000 Informasi Tambahan: Tarif pajak 30% Contoh 2
  • 39. Informasi Tambahan  Mulai dari 20x2, PT Delta mengubah kebijakan akuntansi untuk Penyusutan aset tetap, sehingga menerapkan pendekatan komponen yang lebih penuh, pada saat yang sama menerapkan model revaluasi.  Manajemen berpendapat kebijakan ini menyediakan informasi yang andal dan lebih relevan karena komponen aset tetap lebih akurat dan didasarkan atas nilai kini.  Kebijakan ini diterapkan secara prospektif mulai dari 20X2 karena tidak praktis untuk mengestimasi dampak penerapan kebijakan baik secara retrospektif, atau secara prospektif dari tanggal yang lebih awal.  Oleh karena itu, penerapan kebijakan baru tidak mempunyai dampak atas periode sebelumnya.  Dampak tahun berjalan adalah meningkatkan jumlah tercatat aset tetap pada awal tahun sebesar Rp6.000; meningkatkan penyisihan pajak tangguhan awal sebesar Rp1.800; menghasilkan surplus revaluasi pada awal tahun sebesar Rp4.200; meningkatkan beban penyusutan sebesar Rp500; dan mengurangi beban pajak sebesar Rp150. Contoh 2
  • 40. Intermediate Accounting Kieso, Weygandt, Walfield, 13th Edition, John Wiley Standar Akuntansi Keuangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI. International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material–The Institute of Chartered Accountants, England and Wales Main References
  • 41. Phone: 081318227080 / 08161932935 Email Address: dwimartani@yahoo.com or martani@ui.ac.id