2. KEHAMILAN DI LUAR KANDUNGAN
(KEHAMILAN EKTOPIK)
Normalnya, saat hamil sel telur yang sudah dibuahi sperma menempel di rahim dan
tumbuh sampai 9 bulan. Namun, pada kehamilan yang tidak normal, telur yang sudah
dibuahi menempel di tempat lain selain rahim, biasanya paling sering menempel di tuba
fallopi. Kasus seperti ini disebut dengan kehamilan tuba atau kehamilan di luar rahim.
Sementara pada beberapa kasus yang jarang terjadi, implan telur tumbuh dalam
ovarium, serviks, atau perut.
Bila telur berkembang dala tuba fallopi secara terus menus, maka dapat menyebabkan
tuba pecah sehingga berakibat terjadinya perdarahan hebat, bahkan menyebabkan
kematian.
Kehamilan ektopik atau hamil di luar rahim harus segera diakhiri sebab bayi tidak akan
bisa bertahan hidup di tempat selain rahim. Kehamilan ektopik awalnya sama seperti
kehamilan normal. Ketidaknormalan baru bisa ditemukan di minggu ke 8.
3. Kehamilan ektopik/kehamilan di luar kandungan => implantasi hasil konsepsi di
luar endometrium rongga rahim. Janin yang seharusnya berkembang di dalam
rongga rahim ternyata berkembang di tempat yang tidak semestinya.
Tetapi kejadian yang paling banyak adalah di tuba falopii, karena tuba merupakan
jalur utama perjalanan ovum.
Kehamilan diluar kandungan terjadi pada kira-kira satu dalam 50 kehamilan-
kehamilan.
Risiko kesehatan utama dari kehamilan diluar kandungan adalah pecah yang
menjurus pada perdarahan internal.
Diagnosis didapatkan jika terjadi nyeri perut bagian bawah pada kehamilan muda,
lemah, pucat, nyeri, dan syok.
4. Lokasi terjadinya kehamilan ektopik
Kehamilan tuba (95-98%), di tuba falopii khususnya di ampulla dan isthmus. tempat
yang paling banyak terjadinya kehamilan di luar kandungan. Kandungan di tuba ini
mengakibatkan mudah terjadinya pendarahan.
Kehamilan leher rahim (servikalis) dan tanduk rahim (kornual). Tempat ini masih
salah satu bagian dari rahim, tetapi bukan tempat ideal untuk pertumbuhan bayi.
Kehamilan indung telur (ovarium). Organ ini memproduksi sel telur (ovum).
Jumlahnya ada dua, di ujung tuba kanan dan kiri, bukan tempat ideal untuk
pertumbuhan bayi.
Kehamilan jaringan ikat Rahim
Kehamilan rongga perut (abdomen)
Kehamilan kombinasi, maksudnya ada dua kehamilan, satu kehamilan di luar
kandungan dan satunya lagi kehamilan dalam rahim secara bersamaan.
5. Penyebab
Mayoritas disebabkan oleh terhambatnya perjalanan telur yang sudah dibuahi
untuk melewati saluran telur menuju rahim.
Ovum yang telah dibuahi berimplantasi di tempat lain selain di endometrium kavum
uteri.
6. Bawaan kelainan di tabung tuba
Riwayat penyakit radang panggul
Terkena penyakit menular seperti klamidia dan gonore
Memiliki riwayat kehamilan etopik sebelumnya
Pernah melakukan operasi panggul
Kebiasaan merokok
Pemakaian obat kesuburan
Perawatan kesuburan seperti fertilisasi in vitro (IVF).
Adanya bekas radang jaingan pengikat rahim
Perlekatan dan kelainan bawaan tuba
Penyakit endometriosis (jaringan endometrium yang ditemukan di luar rongga rahim)
Tumor yang merubah bentuk tuba
Migrasi luar ovum (perjalan sel telur dari ovarium kiri ke tuba kanan dan sebaliknya)
Pembesaran indung telur
Penggunaan alat kontrasepsi pada rahim
Adanya hambatan akibat beberapa sebab;
7. Gejala
Perdarahan pada vagina
Sakit atau nyeri di bagian perut dan pinggul
Nyeri saat berhubungan intim
Pusing
Lemah
Kehilangan kesadaran
Muncul tanda-tanda shock
Mual dan muntah
Akan muncul rasa sakit dan perdarahan hebat
jika tuba falopi pecah
Tanpa gejala 5%
Nyeri abdomen 90-100%
Amenorea 75-90%
Perdarahan vagina 50-80%
Riwayat infertilitas
Penggunaan kontrasepsi
Riwayat kehamilan ektopik
Nyeri tekan abdomen/adneksa 75-95%
Teraba massa 50%
Demam 5-10%
Ada riwayat terlambat haid dan gejala kehamilan
muda.
Akut abdomen, terutama nyeri perut kanan / kiri
bawah.
Perdarahan per vaginam (dapat juga tidak ada).
8. Berdasarkan gejalanya, kehamilan ektopik
dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Kehamilan di luar kandungan belum
terganggu
Gejalanya tidak khas. Penderita/dokter
biasanya tidak mengetahui adanya kelainan
dalam kehamilan, sampai terjadinya abortus
tuba atau ruptur tuba sehingga timbul
pendarahan.
Pada umumnya, penderita menunjukkan
gejala-gejala kehamilan normal, terlambat
haid, mual-mual, muntah dan pusing. Tanda
yang sering muncul adalah terlambat haid,
pendarahan dan nyeri perut bagian bawah.
2. Kehamilan di luar kandungan terganggu
Gejalanya bervariasi ; perdarahan yang
banyak dan tiba-tiba dalam rongga perut
sampai terdapatnya gejala yang tidak jelas
sehingga sukar membuat diagnosanya.
Gejala dan tanda tergantung pada lamanya
kehamilan ektopik terganggu, abortus atau
ruptur tuba, tuanya kehamilan, derajat
perdarahan yang terjadi dan keadaan umum
penderita sebelum hamil. Perdarahan
pervaginam merupakan tanda penting
kedua pada kehamilan ektopik terganggu.
Hal ini menunjukkan kematian janin.
9. Deteksi Dini untuk Mengetahui Terjadinya
Kehamilan di Luar Rahim
Sebaiknya saat anda didiagnosis hamil, segera lalukan pemeriksaan untuk
mengetahui apakah janin anda bertumbuh pada tempat yang seharusnya.
Saat dokter menemukan ada sesuatu yang salah, maka dokter akan segera
melakukan pemeriksaan. Dokter akan meraba daerah sekitar panggul untuk
menemukan pusat rasa sakit dan dimanakah benda padat dalam hal ini janin
berada.
Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan yaitu pemeriksaan hCG di laboratorium. Saat
anda mengalami kondisi kehamilan semacam ini biasanya hormone kehamilan
akan meningkat 2 kali lipat dalam periode tertentu. Pemeriksaan lain yang mungkin
berguna adalah dilakukan pemeriksaan USG.
10. Penanganan
Penanganan kehamilan ektopik umumnya adalah LAPAROTOMI.
Pendarahan dihentikan dengan -> menjepit bagian dari adneksa yang menjadi sumber
perdarahan.
Beberapa bhal yang harus dipertimbangkan yaitu :
a. kondisi penderita pada saat itu
b. keinginan penderita akan fungsi reproduksinya
c. lokasi kehamilan ektopik.
Hasil ini menentukan apakah perlu dilakukan salpingektomi (pemotongan bagian tuba
yang terganggu) pada kehamilan tuba atau bagaimana.
Dilakukan pemantauan terhadap kadar HCG (kuantitatif). Peninggian kadar HCG yang
berlangsung terus menandakan masih adanya jaringan ektopik yang belum terangkat .
Penanganan pada kehamilan ektopik dapat pula dengan transfusi, infus, oksigen, atau
kalau dicurigai ada infeksi diberikan juga antibiotika dan antiinflamasi.
Sisa-sisa darah dikeluarkan dan dibersihkan sedapat mungkin supaya penyembuhan
lebih cepat dan harus dirawat inap di rumah sakit.