Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur transisi periode ke-4 yang mencakup sifat fisik, sifat kimia, cara pembuatan, nilai ekonomis, dampak negatif dan penanggulangannya. Unsur-unsur tersebut antara lain skandium, titanium, vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga dan seng.
2. NAMA ANGGOTA
CONTENTS
컨텐츠에 대한 내용을 적어요
Enjoy your stylish business and campus
life with BIZCAM
CONTENTS
컨텐츠에 대한 내용을 적어요
Enjoy your stylish business and campus
life with BIZCAM
CONTENTS
컨텐츠에 대한 내용을 적어요
Enjoy your stylish business and campus
life with BIZCAM
NAMA ANGGOTA
1. RAFLI RIZKI / 26
2. RAIHAN KARIM / 27
3. SATRIA ALIEF / 28
4. SOPHIA BALQIS / 29
5. VANESSA ALFIONITA / 30
3. Unsur-unsur transisi di dalam sistem periodik unsur dinyatakan sebagai unsur
golongan B, dimulai dari IB, IIB, IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, dan VIIIB. Berdasarkan
konfigurasi elektronnya, unsur-unsur transisi terletak pada blok d.
PENDAHULUAN
4. SIFAT FISIK
Secara umum, unsur-unsur transisi periode 4 mempunyai sifat fisik
sebagai berikut:
1. Merupakan unsur logam yang berwujud padat pada suhu ruangan
dengan ikatan logam yang kuat.
2. Memiliki beberapa bilangan oksidasi kecuali Sc dan Zn.
3. Senyawa yang dibentuk memiliki warna yang menarik.
4. Senyawanya dapat ditarik oleh medan magnet (paramagnetik).
5. Dapat membentuk senyawa kompleks dan senyawa koordinasi.
6. Memiliki titik lebur dan titik didih tinggi.
5. SIFAT FISIKA
1. Sifat Logam
● Semua unsur transisi adalah logam, yang bersifat lunak, mengkilap,
dan penghantar listrik dan panas yang baik.
● Dibandingkan dengan golongan IA dan IIA, unsur logam transisi
lebih keras, punya titik leleh, titik didih, dan kerapatan lebih tinggi.
6. 2. Bilangan Oksidasi
● Unsur-unsur logam transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi.
Seperti vanadium yang punya bilangan oksidasi +2, +3, dan +4
(Keenan, dkk, 1992: 167).
SIFAT FISIKA
● Bilangan oksidasi pada
senyawa unsur transisi
memengaruhi warna pada
senyawa.
7. SIFAT FISIKA
3. Sifat Kemagnetan
● Setiap atom dan molekul mempunyai sifat magnetik, yaitu
paramagnetik
● Sifat paramagnetik ini akan semakin kuat jika jumlah elektron yang
tidak berpasangan pada orbitalnya semakin banyak.
● Logam Sc, Ti, V, Cr, dan Mn bersifat paramagnetik, sedangkan Cu
dan Zn bersifat diamagnetik. Untuk Fe, Co, dan Ni bersifat
feromagnetik,
8. SIFAT KIMIA
1. Kereaktifan
Dari data potensial elektroda, unsur-unsur transisi periode keempat memiliki
harga potensial elektroda negatif kecuali Cu (E° = + 0,34 volt). Ini
menunjukkan logam-logam tersebut dapat larut dalam asam kecuali
tembaga. Kebanyakan logam transisi dapat bereaksi dengan unsur-unsur
nonlogam, misalnya oksigen, dan halogen.
2Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3(s)
Skandium dapat bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen.
2Se(s) + 6H2O(l) 3H2(g) + 2Sc(OH)3(aq)
9. SIFAT KIMIA
SIFAT KIMIA
2. Pembentukan Ion Kompleks
Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, dimana kation logam
dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul netral yang disebut ligan.
Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan
berfungsi sebagai basa Lewis (penyedia pasangan elektron).
Contoh:
[Cu(H2O)4]2+
[Fe(CN)6]4+
[Cr(NH3)4 Cl2]+
Senyawa unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini disebabkan perpindahan
elektron yang terjadi pada pengisian subkulit d dengan pengabsorbsi sinar
tampak. Senyawa Sc dan Zn tidak berwarna.
10. KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR DI ALAM
Ditemukan dialam dalam keadaan:
- Skandium (Sc) : mineral
- Titanium (Ti) : bentuk oksida dalam mineral
- Vanadium (V) : mineral (bijih vanadium)
- Kromium (Cr) : mineral chromite
- Mangan (Mn) : mineral pirolusit (batuan di dasar laut)
- Besi (Fe) : mineral, juga ada pada zat makanan
- Kobalt (Co) : mineral, membentuk senyawa dengan nikel dan arsenik
- Nikel (Ni) : mineral (millerit, pentlandit, laterit, dan pentlandit)
- Tembaga (Cu) : senyawa atau bentuk bebas
- Seng (Zn) : mineral
12. 1. Cara Pembuatan Titanium
Langkah awal produksi titanium dilakukan dengan mengubah bijih rutil
yang mengandung TiO2 menjadi TiCl4, kemudian TiCl4 direduksi dengan
Mg pada temperatur tinggi yang bebas oksigen. Persamaan reaksinya
adalah sebagai berikut:
TiO2 (s) + C(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(g) + CO2(g) TiCl4(g) + 2Mg(s) → Ti(s) +
2MgCl2(g)
CARA PEMBUATAN
UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4
13. 2. Cara Pembuatan Ferovanadium
Ferovanadium dihasilkan dengan mereduksi V205 dengan pereduksi
campuran silikon dan besi. SiO2 yang dihasilkan direaksikan dengan CaO
membentuk kerak CaSiO3(l). Reaksi kimia yang terjadi sebagai berikut:
2 V205(s) + 5Si(s) → { 4V(s) + Fe(s) } + 5 SiO2(s) SiO2(s) + CaO(s) → CaSiO3
3. Cara Pembuatan Kromium
Langkah-langkah dalam ekstraksi unsur krom dari bijihnya adalah seperti
berikut. Kromium (III) dalam bijih diubah menjadi dikromat (VI) Reduksi Cr (VI)
menjadi Cr (III) Reduksi kromium (III) oksida dengan aluminium (reaksi termit)
14. 4. Cara Pembuatan Mangan
a) Mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau
dengan proses elektrolisis.
b) Proses aluminothermy dari senyawa MnO2, Persamaan reaksinya:
Tahap 1 : 3MnO2 (s) → Mn3O4 (s) + O2(g)
Tahap 2 : 3Mn3O4 (s) + 8Al (s) → 9Mn (s) + 4Al2O3 (s)
5. Cara Pembuatan Besi (Ferrum)
Besi dapat diperoleh dengan cara mengekstrak bijihnya dalam tanur hembus
atau tanur tinggi. Bahan baku yang diperlukan dimasukkan dalam tanur tinggi
yaitu bijih besi, karbon, dan batu kapur (CaCO3).
15. 6. Cara Pembuatan Kobalt
Unsur kobalt di alam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan
biasanya juga dengan arsenik. Mineral kobalt terpenting antara lain:
o Smaltit (CoAs2)
o Kobaltit (CoAsS)
o Lemacite (Co3S4)
Sumber utama kobalt disebut “Speisses” yang merupakan sisa dalam
peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb.
20. DAMPAK NEGATIF
DAN CARA
PENANGGULANGAN
1. Limbah Besi (Fe)
Pada pengolahan logam besi, jika limbahnya dibuang ke sungai
dapat menyebabkan pertumbuhan fitoplankton yang tidak
terkendali. Hal ini menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam air
sehingga akan mengganggu pertumbuhan ikan dan hewan air
lainnya.
2. Limbah Kromium (Cr) dalam penyamakan kulit
Krom digunakan dalam penyamakan kulit untuk mencegah
mengerutnya bahan sewaktu pencucian. Krom ini sangat beracun
dan menyebabkan kanker.
21. DAMPAK NEGATIF DAN CARA PENANGGULANGAN
3. Mangan (Mn) dalam pengelasan dan pembuatan baja.
Pada pengelasan dan pembuatan baja dengan logam Mn akan
dihasilkan suatu asap dalam jumlah yang banyak. Asap ini bersifat
racun dan dapat mengganggu sistem saraf pusat.
4. Limbah Tembaga (Cu)
Pada penambangan tembaga, akan terbuang pasir sisa yang
masih mengandung logam Cu. Jika pasir sisa ini dibuang ke
perairan maka akan membahayakan organisme-organisme di
perairan tersebut.
22. DAMPAK NEGATIF DAN CARA PENANGGULANGAN
5. Skandium (Sc)
Senyawa skandium mungkin bersifat karsinogenik pada
manusia selain itu dapat menyebabkan kerusakan pada liver jika
terakumulasi dalam tubuh. Bersama dengan hewan air, Sc dapat
menyebabkan kerusakan pada membran sel, sehingga
memberikan pengaruh negatif pada reproduksi dan sistem saraf.
23. DAFTAR PUSTAKA
• Ruang Guru (Kimia Unsur 3)
• http://rifdakimia.blogspot.com/2014/12/unsur-periode-keempat-unsur-
transisi.html#:~:text=Berdasarkan%20konfigurasi%20elektronya%2C%20unsu
r%2Dunsur,%2C%20dan%20seng%20(Zn).