SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Model Atom pra-Kuantum dan
Teori Kuantum Lama
Model Bohr
• Keberhasilan mendeteksi elektron
memberikan hipotesis bahwa atom terdiri
dari partikel-partikel sub-atomik…
• Model Thomson:
– Model “Plum pudding” atau “model kue kismis”
• atom = bola bermuatan positif
(diameter ≈10-10
m),
• elektron dicakup di dalamnya, terdistribusi seragam
(seperti kismis pada kue)
• yaitu elektron bagian dari atom, dapat terlepas –
atom tidak lagi bagian terkecil dari materi!
Model Atom
Eksperimen Geiger-Marsden-Rutherford
– Geiger, Marsden, 1906 - 1911 (diinterpretasi oleh Rutherford, 1911)
– Menggunakan partikel α dari sumber radioaktif
– Membuat “beam/berkas” partikel menggunakan “kolimator”
(plat tembaga yang dilubangi, membentuk garis lurus)
– menembaki foil emas, perak, tembaga dengan berkas tersebut
– Mengukur sudut hamburan partikel dengan scintillating screen (ZnS)
Hasil eksperimen Geiger-Marsden
– Sebagian besar partikel dibelokkan hanya dengan
sudut kecil, namun sebagian lagi dengan sudut besar,
atau bahkan dikembalikan.
– Distribusi sudut hamburan partikel tidak sesuai
dengan prediksi model Thomson (hanya sudut kecil)
– Tapi sesuai dengan hamburan oleh inti yang rapat
bermuatan positif dengan diameter < 10-14
m, dikelilingi
oleh elektron pada ≈10-10
m
Model Rutherford
• “Planetary model of atom”
– muatan positif terkonsentrasi di inti (<10-14
m);
– elektron negatif berada dalam orbit mengelilingi inti pada
jarak ≈10-10
m;
– elektron terikat di inti melalui gaya elektromagnetik.
Model Rutherford
Permasalahan dengan model Rutherford:
– elektron dalam orbit mengelilingi inti mengalami
percepatan sentripetal yang mengubah arah
kecepatannya;
– menurut teori elektromagnetik (persamaan Maxwell),
elektron yang dipercepat akan memancarkan radiasi
elektromagnetik (frekuensi = frekuensi revolusi);
– elektron kehilangan energi melalui radiasi ⇒ orbit akan
meluruh;
– karena frekuensi revolusinya terus berubah ⇒ spektrum
emisi kontinu (tidak ada garis spektra), dan atom-atom
tidak akan stabil (lifetime ≈ 10-10
s )
Spektrum Atom
 Spektrum emisi dan absorpsi
• Atom-atom memancarkan dan menyerap panjang gelombang spesifik.
Atom-atom dari berbagai unsur memiliki panjang gelombang emisi dan
absorbsi yang beragam pula. Panjang gelombangnya sama baik untuk
absorbsi maupun emisi.
• Tahun 1885, Balmer
menemukan formula empirik
yang menguraikan panjang
gelombang tersebut untuk
atom hidrogen.
constantRydbergm100973732.1
,...)5,4,3(
1
2
11
1-7
22
×=
=





−=
H
H
R
n
n
R
λ
(n=3,λ=656.3 nm) etc.
 Asumsi dasar teori Bohr:
1. Elektron bergerak dalam orbit lingkaran
mengelilingi proton di bawah pengaruh
gaya tarik Coulomb.
2. Hanya orbit tertentu yang stabil (stasioner).
Dalam orbit ini atom hidrogen tidak
memancarkan energi dalam bentuk
radiasi EM. Karena itu, energi total
atom konstan dan mekanika klasik
dapat digunakan untuk menguraikan
gerak elektron.
3. Radiasi dipancarkan oleh atom hidrogen apabila elektron melompat
dari keadaan awal yang lebih energetik ke keadaan yang kurang
energetik. Frekuensi ν dari radiasi yang dipancarkan terkait dengan
perubahan energi dalam atom dan tidak bergantung pada frekuensi
gerak orbit elektron:
4. Ukuran orbit elektron yang diperkenankan ditentukan oleh syarat
yang diberikan pada momentum sudut orbit elektron:
Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913)
centripetal force
νhEE fi =−
,...)3,2,1=== n(nvrmL e 
 Konsekuensi teori Bohr:
Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913)
• Energi potensial atom hidrogen:
r
e
k
r
ee
k
r
qq
kPE eee
2
21 )(
−=
−
==
• Energi total atom dengan asumsi bahwa intinya diam:
r
e
kvmPEKEE ee
2
2
2
1
−=+=
• Dari hukum kedua Newton diterapkan bagi elektron:
r
v
m
r
e
k ee
2
2
2
=
r
ek
vm e
e
22
1 2
2
=
r
ek
E e
2
2
−=
• Dari asumsi ke-4 dan hal ini berarti:
rm
ek
rm
n
v
e
e
e
2
22
22
2
==
 ,...)3,2,1(2
22
== n
ekm
n
r
ee
n
 Radius orbit
elektron yang
diperkenankan
• Tingkat energi elektron:
,...)3,2,1(eV
13.61
2 222
42
=−=





−= n
nn
ekm
E ee
n

nm0529.02
2
0 =≡
emk
a
e

,...)3,2,1(nm)(0.05292
0
2
=== nnanrn
Radius Bohr:
Tanda negatif
menyatakan bahwa
elektron terikat ke
inti (proton)
 Konsekuensi teori Bohr:
Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913)
• Energi ionisasi:
Level tertinggi terkait dengan E = 0 dan
n = ∞, energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron sepenuhnya dari
atom (energi ionisasi = E1).
• Keadaan dasar (ground state):
Keadaan energi terendah (n = 1) disebut
keadaan dasar (ground state).
• Foton yang diemisikan/diserap:
Dari postulat ke-3, dalam transisi elektron
dari orbit dengan bilangan kuantum utama
(principal quantum number) ni ke nf, terdapat
emisi foton dengan frequensi ν diberikan oleh:








−=
−
= 223
42
11
4 if
eefi
nn
ekm
h
EE
π
ν
 Konsekuensi teori Bohr:
Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913)
• panjang gelombang foton yang dipancarkan atau diserap:
Karena λν = c, konstanta Rydberg dapat ditentukan!








−=








−== 22223
42
1111
4
1
if
H
if
ee
nn
R
nnc
ekm
c π
ν
λ 3
42
4 c
ekm
R ee
H
π
=
• terdapat transisi yang disebut :
- Deret Balmer nf = 2, ni = 3,4,5,…
- Deret Lyman nf = 1, ni = 2,3,4,…
- Deret Paschen nf = 3, ni = 4,5,6,…
 Prinsip Korespondensi Bohr:
• Mekanika kuantum bersesuaian dengan fisika klasik apabila
selisih energi antara tingkat-tingkat kuantisasi sangatlah kecil.
Keadaan dasar dan keadaan tereksitasi
– Keadaan dasar (ground state) = keadaan energi terendah, n = 1;
elektron dalam keadaan normal; elektron berada “di dasar sumur
potensial”; energi yang diperlukan untuk mengeluarkannya dari
sumur = “binding energy (energi ikat)”;
– Keadaan tereksitasi (excited states) = keadaan dengan n > 1
– excitation = pindah ke keadaan yang lebih tinggi
– de-excitation = pindah ke keadaan yang lebih rendah
– Satuan energi eV = “electron volt” = energi yang diterima elektron
ketika dipercepat melalui potensial listrik 1 Volt; biasa digunakan
dalam fisika atom dan nuklir; 1 eV = 1.6 x 10-19
J
– Hubungan antara energi dan panjang gelombang:
E = hν = hc/λ; hc = 1.24 x 10-6
eV m
Eksitasi dan de-eksitasi
• Proses Eksitasi:
– Memperoleh energi melalui tumbukan dengan atom, molekul, atau elektron lain;
energi kinetik tumbukan dari penumbuk dikonversi menjadi energi internal atom
– Energi yang berasal dari pemanasan;
– Menyerap foton yang datang dengan energi tertentu.
• Proses de-eksitasi:
– De-eksitasi spontan
dengan pemancaran
foton yang membawa
energi = selisih antara
dua tingkat energi;
– Umunya, kala hidup keadaan
tereksitasi adalah ≈ 10-8
s
(bandingkan dengan periode
revolusi ≈ 10-16
s )
• Eksitasi:
• states of electron in hydrogen atom:
 Keberhasilan teori Bohr:
Modifikasi Teori Bohr
• menjelaskan deret Balmer dan deret-deret spektra yang lain
• memprediksi dengan tepat nilai konstanta Rydberg
• memberi pernyataan radius atom
• memprediksi tingkat-tingkat energi atom hidrogen
Teori ini memberikan model bagaimana kelakuan atom hidrogen.
Dengan penyempurnaan dan modifikasi, teori ini dapat digunakan
sebagai model untuk atom lain selain hidrogen.
 Perluasan teori Bohr untuk atom hydrogen-like:
• Atom hydrogen-like mengandung hanya satu elektron : He
-
, Li
2-
, Be
3-
dst
• Untuk memperluas ke teori atom hydrogen-like, gantikan e2
dengan Ze
dengan Z adalah bilangan atom suatu unsur.
,...)3,2,1(
1
2 22
422
=





−= n
n
eZkm
E ee
n
 







−= 223
422
11
4
1
if
ee
nnc
eZkm
πλ
Modifikasi Teori Bohr
 Perluasan Sommerfeld dari teori Bohr:
• Sommerfeld memperluas teori Bohr dengan menyertakan orbit elips.
• Model Sommerfeld memperkenalkan, sebagai tambahan dari
principal quantum number n, suatu bilangan kuantum baru, disebut
orbital quantum number l, dengan nilai lmerentang dari 0 ke n-1 dalam
step bilangan bulat. Untuk suatu n, l = 0,1,…,n -1 : n = 2  l = 0,1…
• Electron pada suatu keadaan energi yang diperkenankan dapat pindah
ke sejumlah orbit yang terkait dengan l yang berbeda.
• Semua keadaan dengan bilangan kuantum
utama yang sama n dikatakan membentuk
kulit (shell), yang diidentifikasi dengan huruf
K,L,M,…terkait dengan n = 1,2,3,…
• Huruf-huruf s, p, d, f, g,… digunakan untuk
menandai keadaan dengan l= 0,1,2,3,4,…
Modifikasi Teori Bohr
 Bilangan kuantum magnetik orbital ml
• Bilangan kuantum lain diperkenalkan ketika ditemukan garis-garis spektra
gas memisah (split) menjadi beberapa garis berdekatan ketika gas
diletakkan dalam medan magnetik kuat (Zeeman effect).
Orbital magnetic quantum number ml :
-l =< ml =< l (2l+1 states)
 Bilangan kuantum magnetik spin ms
• Bilangan kuantum lain diperkenalkan ketika
ditemukan bahwa garis-garis spektra gas
membelah menjadi dua garis berdekatan
(fine structure) tanpa medan magnetik akibat dari spin elektron.
Spin magnetic quantum number ms : ms =-1/2,+1/2
 Jumlah keadaan yang diperkenankan dengan n dan l
2(2l+1) Contoh: p subshell memiliki 2(2x1+1) = 6
keadaan yang mungkin
Prinsip Korespondensi Bohr (1923):
1.Prediksi teori kuantum terhadap kelakuan dari sebarang sistem
haruslah berkorespondensi dengan prediksi fisika klasik dalam limit
di mana bilangan kuantum yang memberi spesifikasi keadaan
sistem tersebut sudah sangat besar.
2.Kaedah seleksi berlaku di seluruh cakupan bilangan kuantum.
Jadi setiap kaedah seleksi yang perlu untuk memperoleh
korespondensi yang dipersyaratkan dalam limit klasik (n besar) juga
berlaku dalam limit kuantum (n kecil).

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
AyuShaleha
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktu
Fani Diamanti
 

Was ist angesagt? (20)

Fisika modern
Fisika modernFisika modern
Fisika modern
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
franck hertz
franck hertzfranck hertz
franck hertz
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)Model atom bohr(eksitasi elektron)
Model atom bohr(eksitasi elektron)
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Spektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom HidrogenSpektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom Hidrogen
 
R3 franck hertz
R3 franck hertzR3 franck hertz
R3 franck hertz
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti
 
Dualisme Gelombang Partikel
Dualisme Gelombang PartikelDualisme Gelombang Partikel
Dualisme Gelombang Partikel
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
teori atom dan cahaya
teori atom dan cahayateori atom dan cahaya
teori atom dan cahaya
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktu
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 

Andere mochten auch

Metode mekanika kuantum
Metode mekanika kuantumMetode mekanika kuantum
Metode mekanika kuantum
Akhi_Fajar
 
Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2
danunurarifin135
 
Perkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanika
Perkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanikaPerkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanika
Perkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanika
Ayu Aliyatun
 

Andere mochten auch (20)

2 sistem koordinat
2 sistem koordinat2 sistem koordinat
2 sistem koordinat
 
Makalah fisika-atom
Makalah fisika-atomMakalah fisika-atom
Makalah fisika-atom
 
Makalah atom & radiasi
Makalah atom & radiasiMakalah atom & radiasi
Makalah atom & radiasi
 
teori teori atom
teori teori atomteori teori atom
teori teori atom
 
Kelompok 10
Kelompok 10Kelompok 10
Kelompok 10
 
Metode mekanika kuantum
Metode mekanika kuantumMetode mekanika kuantum
Metode mekanika kuantum
 
Makalah teori mekanika kuantum
Makalah teori mekanika kuantumMakalah teori mekanika kuantum
Makalah teori mekanika kuantum
 
Tugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomTugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atom
 
Fisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu DimensiFisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
 
Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2Kinematika dan-dinamika-teknik2
Kinematika dan-dinamika-teknik2
 
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
 
Ppt kelahiran mekanika kuantum..
Ppt kelahiran mekanika kuantum..Ppt kelahiran mekanika kuantum..
Ppt kelahiran mekanika kuantum..
 
Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensi
 
Kinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensiKinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensi
 
Fisika teori Atom Modern Mekanika Kuantum ..
Fisika teori Atom Modern Mekanika Kuantum ..Fisika teori Atom Modern Mekanika Kuantum ..
Fisika teori Atom Modern Mekanika Kuantum ..
 
Perkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanika
Perkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanikaPerkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanika
Perkembangan teori atom, konfigurasi elektron dan mekanika
 
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitamFisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
 
Mason Plush
Mason PlushMason Plush
Mason Plush
 
Brian resume
Brian resumeBrian resume
Brian resume
 

Ähnlich wie 01b model atom

S T R U K T U R A T O M
S T R U K T U R  A T O MS T R U K T U R  A T O M
S T R U K T U R A T O M
Iwan Setiawan
 
Teori bohr mengenai atom hidrogen
Teori bohr mengenai atom hidrogenTeori bohr mengenai atom hidrogen
Teori bohr mengenai atom hidrogen
Eco Chem
 
Strukturatom 100309064931-phpapp01
Strukturatom 100309064931-phpapp01Strukturatom 100309064931-phpapp01
Strukturatom 100309064931-phpapp01
irp1001
 
Pendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomPendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atom
Milla Andista
 
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
wafiqasfari
 

Ähnlich wie 01b model atom (20)

Fsk atom lengkap
Fsk atom lengkapFsk atom lengkap
Fsk atom lengkap
 
Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12Fisika atom sma kelas 12
Fisika atom sma kelas 12
 
S T R U K T U R A T O M
S T R U K T U R  A T O MS T R U K T U R  A T O M
S T R U K T U R A T O M
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
 
tugas Fisika man
tugas Fisika mantugas Fisika man
tugas Fisika man
 
Fisika tumpak
Fisika tumpakFisika tumpak
Fisika tumpak
 
Fisika atom
Fisika atomFisika atom
Fisika atom
 
Teori bohr mengenai atom hidrogen
Teori bohr mengenai atom hidrogenTeori bohr mengenai atom hidrogen
Teori bohr mengenai atom hidrogen
 
Strukturatom 100309064931-phpapp01
Strukturatom 100309064931-phpapp01Strukturatom 100309064931-phpapp01
Strukturatom 100309064931-phpapp01
 
Atom Berelektron Banyak
Atom Berelektron BanyakAtom Berelektron Banyak
Atom Berelektron Banyak
 
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimiastruktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
struktur atom, sistem periodik, dan ikatan kimia
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Fisika Atom
Fisika AtomFisika Atom
Fisika Atom
 
Atom bohr
Atom bohrAtom bohr
Atom bohr
 
Pendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomPendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atom
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
Ringkasan fisika 3 sma smt 2 (fix)
 
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
Bab 1 struktur atom, tabel periodik, dan ikatan kimia
 
Perkembanganteoriatom
PerkembanganteoriatomPerkembanganteoriatom
Perkembanganteoriatom
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

01b model atom

  • 1. Model Atom pra-Kuantum dan Teori Kuantum Lama Model Bohr
  • 2. • Keberhasilan mendeteksi elektron memberikan hipotesis bahwa atom terdiri dari partikel-partikel sub-atomik…
  • 3. • Model Thomson: – Model “Plum pudding” atau “model kue kismis” • atom = bola bermuatan positif (diameter ≈10-10 m), • elektron dicakup di dalamnya, terdistribusi seragam (seperti kismis pada kue) • yaitu elektron bagian dari atom, dapat terlepas – atom tidak lagi bagian terkecil dari materi! Model Atom
  • 4. Eksperimen Geiger-Marsden-Rutherford – Geiger, Marsden, 1906 - 1911 (diinterpretasi oleh Rutherford, 1911) – Menggunakan partikel α dari sumber radioaktif – Membuat “beam/berkas” partikel menggunakan “kolimator” (plat tembaga yang dilubangi, membentuk garis lurus) – menembaki foil emas, perak, tembaga dengan berkas tersebut – Mengukur sudut hamburan partikel dengan scintillating screen (ZnS)
  • 5.
  • 6. Hasil eksperimen Geiger-Marsden – Sebagian besar partikel dibelokkan hanya dengan sudut kecil, namun sebagian lagi dengan sudut besar, atau bahkan dikembalikan. – Distribusi sudut hamburan partikel tidak sesuai dengan prediksi model Thomson (hanya sudut kecil) – Tapi sesuai dengan hamburan oleh inti yang rapat bermuatan positif dengan diameter < 10-14 m, dikelilingi oleh elektron pada ≈10-10 m
  • 7. Model Rutherford • “Planetary model of atom” – muatan positif terkonsentrasi di inti (<10-14 m); – elektron negatif berada dalam orbit mengelilingi inti pada jarak ≈10-10 m; – elektron terikat di inti melalui gaya elektromagnetik.
  • 8. Model Rutherford Permasalahan dengan model Rutherford: – elektron dalam orbit mengelilingi inti mengalami percepatan sentripetal yang mengubah arah kecepatannya; – menurut teori elektromagnetik (persamaan Maxwell), elektron yang dipercepat akan memancarkan radiasi elektromagnetik (frekuensi = frekuensi revolusi); – elektron kehilangan energi melalui radiasi ⇒ orbit akan meluruh; – karena frekuensi revolusinya terus berubah ⇒ spektrum emisi kontinu (tidak ada garis spektra), dan atom-atom tidak akan stabil (lifetime ≈ 10-10 s )
  • 9. Spektrum Atom  Spektrum emisi dan absorpsi • Atom-atom memancarkan dan menyerap panjang gelombang spesifik. Atom-atom dari berbagai unsur memiliki panjang gelombang emisi dan absorbsi yang beragam pula. Panjang gelombangnya sama baik untuk absorbsi maupun emisi. • Tahun 1885, Balmer menemukan formula empirik yang menguraikan panjang gelombang tersebut untuk atom hidrogen. constantRydbergm100973732.1 ,...)5,4,3( 1 2 11 1-7 22 ×= =      −= H H R n n R λ (n=3,λ=656.3 nm) etc.
  • 10.  Asumsi dasar teori Bohr: 1. Elektron bergerak dalam orbit lingkaran mengelilingi proton di bawah pengaruh gaya tarik Coulomb. 2. Hanya orbit tertentu yang stabil (stasioner). Dalam orbit ini atom hidrogen tidak memancarkan energi dalam bentuk radiasi EM. Karena itu, energi total atom konstan dan mekanika klasik dapat digunakan untuk menguraikan gerak elektron. 3. Radiasi dipancarkan oleh atom hidrogen apabila elektron melompat dari keadaan awal yang lebih energetik ke keadaan yang kurang energetik. Frekuensi ν dari radiasi yang dipancarkan terkait dengan perubahan energi dalam atom dan tidak bergantung pada frekuensi gerak orbit elektron: 4. Ukuran orbit elektron yang diperkenankan ditentukan oleh syarat yang diberikan pada momentum sudut orbit elektron: Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913) centripetal force νhEE fi =− ,...)3,2,1=== n(nvrmL e 
  • 11.  Konsekuensi teori Bohr: Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913) • Energi potensial atom hidrogen: r e k r ee k r qq kPE eee 2 21 )( −= − == • Energi total atom dengan asumsi bahwa intinya diam: r e kvmPEKEE ee 2 2 2 1 −=+= • Dari hukum kedua Newton diterapkan bagi elektron: r v m r e k ee 2 2 2 = r ek vm e e 22 1 2 2 = r ek E e 2 2 −= • Dari asumsi ke-4 dan hal ini berarti: rm ek rm n v e e e 2 22 22 2 ==  ,...)3,2,1(2 22 == n ekm n r ee n  Radius orbit elektron yang diperkenankan • Tingkat energi elektron: ,...)3,2,1(eV 13.61 2 222 42 =−=      −= n nn ekm E ee n  nm0529.02 2 0 =≡ emk a e  ,...)3,2,1(nm)(0.05292 0 2 === nnanrn Radius Bohr: Tanda negatif menyatakan bahwa elektron terikat ke inti (proton)
  • 12.  Konsekuensi teori Bohr: Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913) • Energi ionisasi: Level tertinggi terkait dengan E = 0 dan n = ∞, energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron sepenuhnya dari atom (energi ionisasi = E1). • Keadaan dasar (ground state): Keadaan energi terendah (n = 1) disebut keadaan dasar (ground state). • Foton yang diemisikan/diserap: Dari postulat ke-3, dalam transisi elektron dari orbit dengan bilangan kuantum utama (principal quantum number) ni ke nf, terdapat emisi foton dengan frequensi ν diberikan oleh:         −= − = 223 42 11 4 if eefi nn ekm h EE π ν
  • 13.  Konsekuensi teori Bohr: Teori Bohr untuk Atom Hidrogen (1913) • panjang gelombang foton yang dipancarkan atau diserap: Karena λν = c, konstanta Rydberg dapat ditentukan!         −=         −== 22223 42 1111 4 1 if H if ee nn R nnc ekm c π ν λ 3 42 4 c ekm R ee H π = • terdapat transisi yang disebut : - Deret Balmer nf = 2, ni = 3,4,5,… - Deret Lyman nf = 1, ni = 2,3,4,… - Deret Paschen nf = 3, ni = 4,5,6,…  Prinsip Korespondensi Bohr: • Mekanika kuantum bersesuaian dengan fisika klasik apabila selisih energi antara tingkat-tingkat kuantisasi sangatlah kecil.
  • 14. Keadaan dasar dan keadaan tereksitasi – Keadaan dasar (ground state) = keadaan energi terendah, n = 1; elektron dalam keadaan normal; elektron berada “di dasar sumur potensial”; energi yang diperlukan untuk mengeluarkannya dari sumur = “binding energy (energi ikat)”; – Keadaan tereksitasi (excited states) = keadaan dengan n > 1 – excitation = pindah ke keadaan yang lebih tinggi – de-excitation = pindah ke keadaan yang lebih rendah – Satuan energi eV = “electron volt” = energi yang diterima elektron ketika dipercepat melalui potensial listrik 1 Volt; biasa digunakan dalam fisika atom dan nuklir; 1 eV = 1.6 x 10-19 J – Hubungan antara energi dan panjang gelombang: E = hν = hc/λ; hc = 1.24 x 10-6 eV m
  • 15. Eksitasi dan de-eksitasi • Proses Eksitasi: – Memperoleh energi melalui tumbukan dengan atom, molekul, atau elektron lain; energi kinetik tumbukan dari penumbuk dikonversi menjadi energi internal atom – Energi yang berasal dari pemanasan; – Menyerap foton yang datang dengan energi tertentu. • Proses de-eksitasi: – De-eksitasi spontan dengan pemancaran foton yang membawa energi = selisih antara dua tingkat energi; – Umunya, kala hidup keadaan tereksitasi adalah ≈ 10-8 s (bandingkan dengan periode revolusi ≈ 10-16 s )
  • 16. • Eksitasi: • states of electron in hydrogen atom:
  • 17.  Keberhasilan teori Bohr: Modifikasi Teori Bohr • menjelaskan deret Balmer dan deret-deret spektra yang lain • memprediksi dengan tepat nilai konstanta Rydberg • memberi pernyataan radius atom • memprediksi tingkat-tingkat energi atom hidrogen Teori ini memberikan model bagaimana kelakuan atom hidrogen. Dengan penyempurnaan dan modifikasi, teori ini dapat digunakan sebagai model untuk atom lain selain hidrogen.  Perluasan teori Bohr untuk atom hydrogen-like: • Atom hydrogen-like mengandung hanya satu elektron : He - , Li 2- , Be 3- dst • Untuk memperluas ke teori atom hydrogen-like, gantikan e2 dengan Ze dengan Z adalah bilangan atom suatu unsur. ,...)3,2,1( 1 2 22 422 =      −= n n eZkm E ee n          −= 223 422 11 4 1 if ee nnc eZkm πλ
  • 18. Modifikasi Teori Bohr  Perluasan Sommerfeld dari teori Bohr: • Sommerfeld memperluas teori Bohr dengan menyertakan orbit elips. • Model Sommerfeld memperkenalkan, sebagai tambahan dari principal quantum number n, suatu bilangan kuantum baru, disebut orbital quantum number l, dengan nilai lmerentang dari 0 ke n-1 dalam step bilangan bulat. Untuk suatu n, l = 0,1,…,n -1 : n = 2  l = 0,1… • Electron pada suatu keadaan energi yang diperkenankan dapat pindah ke sejumlah orbit yang terkait dengan l yang berbeda. • Semua keadaan dengan bilangan kuantum utama yang sama n dikatakan membentuk kulit (shell), yang diidentifikasi dengan huruf K,L,M,…terkait dengan n = 1,2,3,… • Huruf-huruf s, p, d, f, g,… digunakan untuk menandai keadaan dengan l= 0,1,2,3,4,…
  • 19. Modifikasi Teori Bohr  Bilangan kuantum magnetik orbital ml • Bilangan kuantum lain diperkenalkan ketika ditemukan garis-garis spektra gas memisah (split) menjadi beberapa garis berdekatan ketika gas diletakkan dalam medan magnetik kuat (Zeeman effect). Orbital magnetic quantum number ml : -l =< ml =< l (2l+1 states)  Bilangan kuantum magnetik spin ms • Bilangan kuantum lain diperkenalkan ketika ditemukan bahwa garis-garis spektra gas membelah menjadi dua garis berdekatan (fine structure) tanpa medan magnetik akibat dari spin elektron. Spin magnetic quantum number ms : ms =-1/2,+1/2  Jumlah keadaan yang diperkenankan dengan n dan l 2(2l+1) Contoh: p subshell memiliki 2(2x1+1) = 6 keadaan yang mungkin
  • 20. Prinsip Korespondensi Bohr (1923): 1.Prediksi teori kuantum terhadap kelakuan dari sebarang sistem haruslah berkorespondensi dengan prediksi fisika klasik dalam limit di mana bilangan kuantum yang memberi spesifikasi keadaan sistem tersebut sudah sangat besar. 2.Kaedah seleksi berlaku di seluruh cakupan bilangan kuantum. Jadi setiap kaedah seleksi yang perlu untuk memperoleh korespondensi yang dipersyaratkan dalam limit klasik (n besar) juga berlaku dalam limit kuantum (n kecil).

Hinweis der Redaktion

  1. placed in