Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan kurikulum 2013 di Indonesia, termasuk rasional, kerangka kerja, dan elemen perubahan kurikulum seperti standar kompetensi lulusan, standar isi, dan standar penilaian.
2. Sistematika
1 Pengantar
2 Strategi Pengembangan Pendidikan
3 Rasional Pengembangan Kurikulum
4 Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
5 Elemen Perubahan Kurikulum
6 Standar Kompetensi Lulusan
7 Struktur Kurikulum
8 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Faktor Pendukung Keberhasilan Implementasi
9 Kurikulum
10 Strategi Implementasi
2
11 Jadwal
4. Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947 1975 2004
Rencana Pelajaran → Kurikulum Rintisan
Dirinci dalam Rencana Sekolah Dasar Kurikulum
Pelajaran Terurai Berbasis
Kompetensi (KBK)
1968 1994
Kurikulum Sekolah Kurikulum 1994 2013
Dasar Kurikulum 2013
1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015
1984
Kurikulum 1984 2006
1973 Kurikulum
Kurikulum Proyek Tingkat Satuan
Perintis Sekolah Pendidikan
Pembangunan (KTSP)
1964 (PPSP) 1997
Rencana Pendidikan Revisi Kurikulum 1994
Sekolah Dasar
5. Landasan Pengembangan Kurikulum
• Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur,
Aspek nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat
Filosofis • Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN
• Perubahan metodologi pembelajaran
• Penataan kurikulum
Aspek INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010
Yuridis • Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional:
Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-Nilai Budaya bangsa Untuk Membentuk
Daya Saing Karakter Bangsa
• Relevansi
• Model Kurikulum Berbasis Kompetensi
• Kurikulum lebih dari sekedar dokumen
Aspek • Proses pembelajaran
Aktivitas belajar
Konsept Output belajar
ual Outcome belajar
• Penilaian
Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi
Penjenjangan penilaian
7. Strategi Pengembangan Pendidikan
Pembelaj
aran
siswa
aktif
berbasis
kompeten
si gg
u
Efektivita i n
/m
s ja
m
a h
Pembelaj 2-
6
ol
aran + ek
iS
(Kurikul l d
ga
um, 0 SD 6 SMP 9 SM 12 in
g
T
Guru, .... Wajar Dikdas 9 Tahun PMU m
a
) La
Periode 1994-2012 Mulai 2013
Dibahas tersendiri
8. Strategi Peningkatan Efektivitas Pembelajaran
Pembelajaran yang
Iklim
mengedepankan pengalaman
akademik,
personal melalui observasi
budaya
(Menyimak, Melihat,
sekolah/
Membaca, Mendengar),
kampus, ....
asosiasi, bertanya,
menyimpulkan,
Sistem mengkomunikasikan, ....
Nilai:
- Universal Efektivit Efektivitas Efektivitas Transforma
- Nasional as Pemaham Penyerapa si Nilai
- Lokal Interaksi an n
Penilaian
Manajemen berdasarkan Kesinambungan
dan proses dan Pembelajaran
Kepemimpin hasil pekerjaan secara
an serta horisontal dan
kemampuan vertikal
menilai sendiri
9. Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran
• Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu
menjadi siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari
berbasis output menjadi berbasis proses dan output]
memerlukan penambahan jam pelajaran
• Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah
jam pelajaran [KIPP di AS, Korea Selatan]
• Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan
jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat
• Walaupun pembelajaran di Finlandia relatif singkat, tetapi
didukung dengan pembelajaran tutorial
10. Total number of intended instruction hours in public institutions
between the ages of 7 and 14
Ages 12 to 14 Ages 9 to 11 Ages 7 to 8
10 000 of intended instruction hours
Total number
9 000
8 000
7 000
6 000 = 15%
5 000
4 000
3 000
2 000
1 000
0
Australia
Spain
Canada
Austria
Japan
Korea
Russian Federation
Estonia
Italy
Turkey
Denmark
Germany
Norway
Hungary
Indonesia
Slovenia
Portugal
Belgium (Fl.)
Israel
Belgium (Fr.)3
Iceland
Greece
Sweden2
Slovak Republic
Chile
Mexico
France
Ireland
Luxembourg
England
OECD average
Poland
Czech Republic1
Finland
Netherlands
1. Minimum number of hours per year.
2. Estimated because breakdown by age is not available.
3. "Ages 12-14" covers ages 12-13 only.
Countries are ranked in descending order of the total number of intended instruction hours.
Source: OECD. Table D1.1. See Annex 3 for notes (www.oecd.org/edu/eag2012).
12. Permasalahan Kurikulum 2006
• Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya matapelajaran
dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat
perkembangan usia anak.
• Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional.
• Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
• Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
(misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills
dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.
• Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat
lokal, nasional, maupun global.
• Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci
sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada
pembelajaran yang berpusat pada guru.
• Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan
hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.
• Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan
multi tafsir.
13. Alasan Pengembangan Kurikulum
Tantangan Masa Depan Kompetensi Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, • Kemampuan berkomunikasi
APEC, CAFTA • Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• masalah lingkungan hidup • Kemampuan mempertimbangkan segi moral
• kemajuan teknologi informasi suatu permasalahan
• konvergensi ilmu dan teknologi • Kemampuan menjadi warga negara yang
• ekonomi berbasis pengetahuan efektif
• kebangkitan industri kreatif dan budaya • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan
• pergeseran kekuatan ekonomi dunia toleran terhadap pandangan yang berbeda
• pengaruh dan imbas teknosains • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang
• mutu, investasi dan transformasi pada mengglobal
sektor pendidikan • Memiliki minat luas mengenai hidup
• Hasil TIMSS dan PISA • Memiliki kesiapan untuk bekerja
Fenomena Negatif yang • Memiliki kecerdasan sesuai dengan
Persepsi Masyarakat
Mengemuka bakat/minatnya
• Terlalu menitikberatkan pada aspek
Perkelahian pelajar kognitif
Narkoba • Beban siswa terlalu berat
Korupsi • Kurang bermuatan karakter
Plagiarisme
Kecurangan dalam Ujian (Contek,
Kerpek..)
Gejolak masyarakat (social unrest)
14. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
Kondisi Saat Ini Konsep Ideal
A. Kompetensi Lulusan A. Kompetensi Lulusan
1 Sikap belum mencerminkan 1 Berkarakter mulia
karakter mulia 2 Keterampilan yang relevan
2 Keterampilan belum sesuai 3 Pengetahuan-pengetahuan
kebutuhan terkait
3 Pengetahuan-pengetahuan
lepas Materi Pembelajaran
B. B. Materi Pembelajaran
1 Belum relevan dengan 1 Relevan dengan kompetensi
kompetensi yang dibutuhkan yang dibutuhkan
2 Materi esensial
2 Beban belajar terlalu berat
3 Sesuai dengan tingkat
3 Terlalu luas, kurang mendalam perkembangan anak
C. Proses Pembelajaran C. Proses Pembelajaran
1 Berpusat pada guru (teacher 1 Berpusat pada peserta didik
centered learning) (student centered active
learning)
2 Sifat pembelajaran yang
berorientasi pada buku teks 2 Sifat pembelajaran yang
3 Buku teks hanya memuat materi kontekstual
bahasan 3 Buku teks memuat materi dan
15. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
Kondisi Saat Ini Konsep Ideal
D. Penilaian D. Penilaian
1 Menekankan aspek kognitif 1 Menekankan aspek kognitif,
afektif, psikomotorik secara
2 Test menjadi cara penilaian
proporsional
yang dominan 15
2 Penilaian test dan portofolio
E. Pendidik dan Tenaga saling melengkapi
E. Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kependidikan
1 Memenuhi kompetensi profesi 1 Memenuhi kompetensi profesi,
saja pedagogi, sosial, dan personal
15
2 Fokus pada ukuran kinerja PTK 2 Motivasi mengajar
F. Pengelolaan Kurikulum F. Pengelolaan Kurikulum
1 Satuan pendidikan mempunyai 1 Pemerintah Pusat dan Daerah
kebebasan dalam pengelolaan memiliki kendali kualitas dalam
kurikulum pelaksanaan kurikulum di
tingkat satuan pendidikan
2 Masih terdapat kecenderungan
satuan pendidikan menyusun 2 Satuan pendidikan mampu
kurikulum tanpa menyusun kurikulum dengan
mempertimbangkan kondisi mempertimbangkan kondisi
satuan pendidikan, kebutuhan satuan pendidikan, kebutuhan
peserta didik, dan potensi peserta didik, dan potensi
daerah daerah
15
17. Kurikulum sebagai Integrator
Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan
Watak/Perilaku Kolektif
Kompetens Watak/
Internalisa
Aktualisa Perilak
Sistem i: si
- Sikap si u
Nilai (Reflection
- keterampilan (Action) Individ
- Pengetahuan )
u
Keterampil
Pengetahu
Kurikulum
an &
- Peduli
an
- Produktif
- Bertangggung jawab
- ...
Pembelajaran
PTK dan dukungan lain:
SarPras,...
18. Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural *tidak pernah berhenti belajar
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak
Kompeten
mulia
Pembelajar yang Sukses
Lulusan
Pembelajara
yang
Peserta
Individu yang Percaya Diri
Didik
n WN yang Bertanggung
Jawab
Kontributor Peradaban yang
Efektif
Kesiapan: Kelayakan: Kebutuhan:
-Fisik -Materi -Individu
-Emosional -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia
-Metode Penyampaian
-Intelektual
-Metode Penilaian -Peradaban
- Spiritual
Kurikulum
Manajemen dan
(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses,
Iklim Akademik
Kepemimpinan
dan Penilaian)
dan Budaya
Satdik
Buku Pegangan (Buku Babon)
(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)
Rumusan Kompetensi Guru dan
Penyiapan Guru
20. Elemen Perubahan
Standar Standar Proses
Kompetensi
Lulusan
Elemen
Perubahan
Standar Isi Standar Penilaian
21. Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi • Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills
Lulusan yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
Kedudukan • Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah
mata menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
pelajaran
(ISI)
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:
(ISI) • Tematik • Mata • Mata • Vokasinal
Integratif pelajaran pelajaran
dalam semua
mata
pelajaran
22. Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Struktur • Holistik • TIK menjadi • Perubahan • Penambahan
Kurikulum berbasis sains media semua sistem: ada jenis keahlian
(Matapelajar (alam, sosial, matapelajaran matapelajar berdasarkan
an dan dan budaya) • Pengembangan an wajib spektrum
alokasi • Jumlah diri terintegrasi dan ada kebutuhan (6
waktu) matapelajara pada setiap matapelajar program
(ISI) n dari 10 matapelajaran an pilihan keahlian, 40
menjadi 6 dan • Terjadi bidang
• Jumlah jam ekstrakurikuler penguranga keahlian, 121
bertambah 4 • Jumlah n kompetensi
JP/minggu matapelajaran matapelajar keahlian)
akibat dari 12 menjadi an yang • Pengurangan
perubahan 10 harus diikuti adaptif dan
pendekatan • Jumlah jam siswa normatif,
pembelajaran bertambah 6 • Jumlah jam penambahan
JP/minggu bertambah produktif
akibat 1 JP/minggu • produktif
perubahan akibat disesuaikan
pendekatan perubahan dengan trend
pembelajaran pendekatan perkembangan
23. Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan
sekolah dan masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Proses • Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan
pembelajar teladan
an • Tematik dan • IPA dan IPS • Adanya mata • Kompetensi
terpadu masing- pelajaran keterampilan yang
masing wajib dan sesuai dengan
diajarkan pilihan sesuai standar industri
secara dengan bakat
terpadu dan
minatnya
24. Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi
pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik
[mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
Penilaian hasil • Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian
belajar hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya
terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti
dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai
instrumen utama penilaian
Ekstrakuri-kuler • Pramuka • Pramuka • Pramuka • Pramuka (wajib)
(wajib) (wajib) (wajib) • OSIS
• UKS • OSIS • OSIS • UKS
• PMR • UKS • UKS • PMR
• Bahasa • PMR • PMR • Dll
Inggris • Dll • Dll
26. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional
UU No.20/2003 Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 3
Fungsi
Mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,
Tujuan
Untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
27. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) -
RINCI
DOMAIN Eleme SD SMP SMA-SMK
n
Menerima + Menanggapi + Menghargai +
Proses
Menghayati + Mengamalkan
BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG
SIKAP Individ JAWAB, PEDULI, SANTUN), RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA
u DIRI, MOTIVASI INTERNAL
Sosial TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH
POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA
Alam PERDAMAIAN
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji +
Proses Menalar + Mencipta
KETERAMPI
Abstra MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR, MENGARANG
LAN
k
Konkre MENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI, MEMODIFIKASI,
MEMBUAT, MENCIPTA
t
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa
Proses
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan; + Mengevaluasi
PENGETAHU psikologis anak
1. Perkembangan
Obyek
2. Lingkup dan kedalaman materi ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA
AN
3. Kesinambungan
4. Subyek
Fungsi satuan pendidikan MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA
5. Lingkungan
28. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) -
RINGKAS
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
Menerima + Menanggapi + Menghargai + Menghayati +
Mengamalkan
SIKAP PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN
BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN
LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji +
Menalar + Mencipta
KETERAMPIL
AN PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN
KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi
PENGETAHU PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI,
AN BUDAYA YANG BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN,
DAN PERADABAN
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
29. Pertimbangan dalam Perumusan SKL
Dunia (Peradaban) Global
Negara Meta-
kognitif
Sosial-Ekonomi-
Budaya
Pendidikan
Keluarga
Peserta Sat Prosedural
Didik
Konseptual
Faktual
Konteks Konten
30. Ruang Lingkup SKL
Dunia (Peradaban) Global
Negara Meta- PT
kognitif
Sosial-Ekonomi-
Budaya
Pendidikan SMA/K
Keluarga
Peserta Sat Prosedural
Didik
SM
P
Konseptual
SD
Faktual
SD
SMP
SMA/K
PT
31. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN –
DOMAIN SIKAP
DIKDAS:SD DIKDAS:SMP DIKMEN:SMA/K
MEMILIKI PERILAKU YANG MEMILIKI PERILAKU YANG MEMILIKI PERILAKU YANG
MENCERMINKAN SIKAP MENCERMINKAN SIKAP MENCERMINKAN SIKAP
ORANG BERIMAN, BERAKHLAK ORANG BERIMAN, BERAKHLAK ORANG BERIMAN, BERAKHLAK
MULIA, PERCAYA DIRI, DAN MULIA, PERCAYA DIRI, DAN MULIA, PERCAYA DIRI, DAN
BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERTANGGUNG JAWAB DALAM
BERINTERAKSI SECARA BERINTERAKSI SECARA BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF
EFEKTIF DENGAN EFEKTIF DENGAN DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL
LINGKUNGAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN SOSIAL DAN DAN ALAM
ALAM ALAM SERTA DALAM MENEMPATKAN
DI SEKITAR RUMAH, SEKOLAH, DALAM JANGKAUAN DIRINYA SEBAGAI CERMINAN
DAN TEMPAT BERMAIN PERGAULAN DAN BANGSA DALAM PERGAULAN
KEBERADAANNYA DUNIA
32. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN
KETERAMPILAN
SD SMP SMA/K
MEMILIKI KEMAMPUAN MEMILIKI KEMAMPUAN MEMILIKI KEMAMPUAN
PIKIR DAN TINDAK YANG PIKIR DAN TINDAK YANG PIKIR DAN TINDAK YANG
EFEKTIF DAN KREATIF EFEKTIF DAN KREATIF EFEKTIF DAN KREATIF
DALAM RANAH ABSTRAK DALAM RANAH ABSTRAK
DALAM RANAH ABSTRAK
DAN KONKRET DAN KONKRET
DAN KONKRET SESUAI DENGAN YANG TERKAIT DENGAN
SESUAI DENGAN YANG DIPELAJARI DI SEKOLAH PENGEMBANGAN DARI
DITUGASKAN KEPADANYA. YANG DIPELAJARINYA DI
SEKOLAH SECARA
MANDIRI
33. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN
PENGETAHUAN
SD SMP SMA/K
MEMILIKI PENGETAHUAN MEMILIKI PENGETAHUAN MEMILIKI PENGETAHUAN
FAKTUAL DAN FAKTUAL, KONSEPTUAL PROSEDURAL DAN
KONSEPTUAL DALAM DAN PROSEDURAL DALAM METAKOGNITIF DALAM
ILMU PENGETAHUAN, ILMU PENGETAHUAN, ILMU PENGETAHUAN,
TEKNOLOGI, SENI, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA,
BUDAYA, HUMANIORA, HUMANIORA, DENGAN HUMANIORA, DENGAN
DENGAN WAWASAN WAWASAN KEBANGSAAN, WAWASAN KEBANGSAAN,
KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN KENEGARAAN, DAN
KENEGARAAN, DAN PERADABAN PERADABAN
PERADABAN TERKAIT FENOMENA DAN TERKAIT PENYEBAB
TERKAIT FENOMENA DAN KEJADIAN YANG TAMPAK FENOMENA DAN KEJADIAN
KEJADIAN DI LINGKUNGAN MATA
RUMAH, SEKOLAH, DAN
TEMPAT BERMAIN
36. Dasar Pemikiran Perancangan Struktur
Kurikulum SD
N Permasalahan Penyelesaian
o
1 Capaian pembelajaran disusun Perlunya ditetapkan standar
berdasarkan materi pelajaran kompetensi kelulusan dan standar
bukan kompetensi yang harus kompetensi kelas untuk menyatakan
dimiliki peserta didik capaian pembelajaran
2 Kompetensi diturunkan dari Kompetensi dirumuskan dalam tiga
pengetahuan yang diperoleh dari domain, yaitu sikap, keteramilan, dan
mata pelajaran pengetahuan
3 Walaupun kelas I – III menerapkan Perlunya merumuskan kompetensi inti
pembelajaran tematik, tidak ada untuk masing-masing kelas
kompetensi inti yang mengikat
semua mata pelajaran
4 Walaupun kelas I-III menerapkan Mata pelajaran harus dipergunakan
pembelajaran tematik, tetapi warna sebagai sumber kompetensi bukan
mata pelajaran sangat kental yang yang diajarkan
bahkan berjalan sendiri-sendiri dan
saling mengabaikan
5 Kompetensi siswa hanya diukur dari Penilaian terhadap semua domain
kompetensi pengetahuan yang kompetensi menggunakan penilaian
diperolehnya melalui penilaian otentik [proses dan hasil]
37. Dasar Pemikiran Perancangan Struktur
Kurikulum SD
No Permasalahan Penyelesaian
7 Peserta didik pada jenjang satuan sekolah Perlunya proses pembelajaran yang
dasar belum perlu diajak berfikir menyuguhkan keutuhan pada peserta didik
tersegmentasi dalam mata pelajaran- melalui pemilihan tema
mata pelajaran terpisah karena masih
berfikir utuh
8 Banyak sekolah alternatif yang Perlunya menerapkan sistem pembelajaran
menerapkan sistem pembelajaran integratif berbasis tema
integratif berbasis tema yang menujukkan
hasil menggembirakan
9 Adanya keluhan banyaknya buku yang Perlunya penyederhanaan mata pelajaran
harus dibawa oleh anak sekolah dasar
sesuai dengan banyaknya mata pelajaran
10 Indonesia menerapkan sistem guru kelas Perlunya membantu memudahkan tugas
dimana semua mata pelajaran [kecuali guru dalam menyampaikan pelajaran
agama, seni budaya, dan pendidikan sebagai suatu keutuhan dengan
jasmani] diampu oleh satu orang guru meminimumkan jumlah mata pelajaran
tanpa melanggar ketentuan konstitusi
[idealnya tanpa mata pelajaran sama]
11 Banyak negara menerapkan sistem Dapat dipergunakan sebagai acuan dalam
pembelajaran berbasis tematik-integratif usaha meringankan beban guru kelas yang
sampai SD kelas VI, seperti Finlandia, harus mengampu sejumlah mata pelajaran
England, Jerman, Scotland, Perancis,
Amerika Serikat (sebagian), Korea
38. Usulan Rancangan Struktur Kurikulum SD
No Komponen Rancangan Alternatif - 1
1 Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI
2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya,
mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran
4 Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6
melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
-IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
6 Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD yaitu bukan sebagai
disiplin ilmu melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan
dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab.
7 Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku
teksnya terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru,
kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual,
berjalan sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi
saat ini, dll
8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan
penilaian
39. Rasional IPA dan IPS di Kelas V – VI SD
Alternatif 2
• Peserta didik kelas V – VI (usia 11 – 12 tahun) sudah masuk pada tahap berpikir abstrak (operasi
formal ), sehingga sudah mampu memahami konsep-konsep keilmuan secara sederhana
• Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap dapat
dilaksanakan dengan pendekatan tematik-terintegrasi.
• Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki arti berbeda dengan istilah-
istilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”, “daya”, dll.
• Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-masing. Jika indikator Bahasa
Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA.
• Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi pendangkalan
materi IPA (terhapusnya beberapa bagian maneri IPA), dampak negatifnya:
– Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
– Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka membaca surat
kabar/majalah yang mempunyai kolom sains.
40. PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD
Struktur Kurikulum Usulan Struktur Kurikulum Baru
Sekarang Alternatif - 1
NoKomponen I II III IV V IV NoKomponen I II III IV V IV
A Matapelajaran A Kelompok A Tematik
1 Pend. Agama 3 3 3 1 Pend. Agama 4 4 4 4 4 4
Pend. Pend. Pancasila &
2 2 2 2 2 5 6 6 6 6 6
Kewarganegaraan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 5 5 5 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10
4 Matematika 5 5 5 4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA 4 4 4 B Kelompok B
6 IPS 3 3 3 1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
Seni Budaya & 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 Jumlah 30 32 34 36 36 36
Ketrpln.
Pend. Jasmani, OR & Alternatif - 2
8 4 4 4 NoKomponen I II III IV V IV
Kes.
A Kelompok A Tematik
B Muatan Lokal 2 2 2
C Pengembangan Diri 2 2 2 1 Pend. Agama 4 4 4 4 3 3
3 2 Pend. Pancasila & 5 6 6 6 4 4
Jumlah 2627283232 Kewarganegaraan
2
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 5 5
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA - - - - 4 4
6 IPS - - - - 4 4
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
41. Instruction time per subject as a percentage of total compulsory
instruction time for 7-8 year-olds (2010)
Chart D1.2a. Ins truction tim e pe r subject as a percentage of total com puls ory ins truction tim e for 7-8 year-olds (2010)
Pe rce ntage of intended instruction tim e de vote d to various subject areas w ithin the total com puls ory curriculum
Compulsory flexible curriculum Other compulsory core curriculum Modern foreign languages Science
Mathematics Reading, writing and literature
100%
90%
80%
70%
15,0
4,3
5,0 8,8 10,7
60% 3,8
0,0 3,9 8,2 13,0
50%
10,5 6,5 6,3 7,9
7,3 8,2 8,0 7,4
0,0 4,0 4,4 5,6 0,0
40% 2,5 6,6 6,7
30%
20%
10%
0%
Denmark
Hungary
Turkey
Norway
Italy
Israel
Greece
Ireland
Iceland
Germany
Russian Federation
Mexico
France
Luxembourg
Finland
Austria
OECD average1
Slovenia
Canada
Estonia
Japan
Korea
Spain
Belgium (Fl.)1
Chile
Slovak Republic
Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature.
Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators Programme). Table D1.2a. See Annex 3 for notes
(www.oecd.org/edu/eag2012).
42. Instruction time per subject as a percentage of total compulsory
Chart D1.2b. Instruction tim e per s ubje ct as a pe rce ntage of total com puls ory instruction tim e for 9-11 ye ar-olds (2010)
Perce ntage of inte nded ins truction tim e de vote d to various subject are as w ithin the total com pulsory curriculum
instruction time for 9-11 year-olds (2010)
Compulsory flexible curriculum Other compulsory core curriculum Modern foreign languages Science
Mathematics Reading, writing and literature
100%
90%
80%
70%
60%
15,0
5,7
50% 4,9 5,8
6,8 7,4 8,0 6,0 10,4 7,7 15,0
4,0 7,5 8,2 7,1 10,4
40% 6,4 6,6 0,0 7,6 7,3 6,0 11,1 9,8 9,7
9,7 13,3
5,6 8,0 8,8 11,8
30% 11,5
20%
10%
0%
Israel
Hungary
Italy
Germany
Ireland
Russian Federation
Austria
OECD average3
Estonia
Finland
Poland5
Slovenia
England1
Denmark
Norway
Turkey
Portugal
Netherlands1
Mexico
France
Canada
Luxembourg2
Spain
Greece
Belgium (Fl.)3
Argentina4
Korea
Japan
Iceland
Chile
Indonesia5
Slovak Republic
Reading, Writing, & lit. =
1. Includes 11-year-olds only. 15%
2. German as a language of instruction is included in “Reading, writing and literature” in addition to the motherMath :Luxemburgish.
tongue 15%
3. Australia, Belgium (Fl.), Belgium (Fr.) and the Czech Republic are not included in the average.
4. Year of reference 2009. Science : 12%
5. Includes 10-11 year-olds only. Other Comp. Core : 53%
Countries are ranked in descending order of the proportion of intended instruction hours devoted to reading, writing and literature.
Comp. Felxible : 5%
Source: OECD. Argentina: UNESCO Institute for Statistics (World Education Indicators programme). Table D1.2b. See Annex 3 for notes (www.oecd.o
44. Usulan Rancangan Struktur Kurikulum SMP
No Komponen Rancangan
1 Sama dengan SD, akan disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki
peserta didik SMP dalam ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan
2 Menggunakan mata pelajaran sebagai sumber kompetensi dan substansi
pelajaran
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta]
semua mata pelajaran
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat
dikurangai menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri
sendiri
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya, Prakarya dan
Budidaya
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
6 IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan
integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya
sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan
berpikir,
kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial.
45. PENATAAN STRUKTUR KURIKULUM SMP
Struktur Kurikulum Usulan Struktur Kurikulum Baru
Sekarang ALOKASI
ALOKASI
MATA PELAJARAN WAKTU
KOMPONEN WAKTU
PER
MINIMAL MINGGU
PER [JP]
MINGGU VI VII IX
[JP] I I
VII VIII IX Kelompok A
1. Pendidikan Agama 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan 3 3 3
A. Mata Pelajaran
Kewarganegaraan
1. Pendidikan Agama 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 5 5 5
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
4. Matematika 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
5 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
Kelompok B
7 Bahasa Inggris 4 4 4
1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 3 3 3
8 Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3 3
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 2 2 2
Kesehatan
Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
10 Keterampilan/Teknologi Informasi & 2 2 2
3. Prakarya (termasuk muatan lokal) 4 4 4
Komunikasi
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38
B. Muatan Lokal 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2* 2* 2
*
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 32 32 32
48. Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA
N Komponen Rancangan
o
1 Apakah masih perlu penjurusan di SMA mengingat:
- Sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem penjurusan di
SMA
- Kesulitan dalam penyetaraan ijazah
- Dapat melanjutkan ke semua jurusan di perguruan tinggi
2 Tanpa penjurusan akan menyebabkan mata pelajaran menjadi terlalu
banyak seperti pada SMA Kelas X saat ini, sehingga diperlukan mata
pelajaran pilihan dan mata pelajaran wajib
3 Perlunya memberi kesempatan bagi mereka yang memiliki
kecerdasan diatas rata-rata untuk menyelesaikan lebih cepat atau
belajar lebih banyak melalui mata pelajaran pilihan
5 Perlunya ujian nasional yang lebih fleksibel [dapat diambil di kelas
XI]
6 Perlunya integrasi vertikal dengan perguruan tinggi
7 Perlunya memperkuat pelajaran bahasa Indonesia, termasuk sastra,
terutama menulis dan membaca dengan cepat dan paham
49. Isu Terkait Rancangan Struktur Kurikulum SMA
N Alternati Kelebihan Kekurangan
o f
1 Penjurusa • Ada pengurangan pelajaran • Peminatan ditetapkan
n Mulai di Kelas X yang dianggap berdasarkan hasil belajar
Kelas X memberatkan sebelumnya (Rapor/UN SMP,
• Implementasi mudah karena Tes Penempatan/ Tes Bakat)
tidak banyak berbeda • Menimbulkan stigma jurusan
dengan yang ada tertentu lebih unggul
• Peserta didik dapat • Masih ada Penjurusan yang
berkonsentrasi penuh sudah tidak ada padanannya
mempelajari bidang tertentu di dunia
2 Berdasark • Pemilihan mata pelajaran • Perlunya membedakan mata
an Minat berdasarkan minat ke pelajaran untuk persiapan ke
pada pendidikan lanjutan perguruan tnggi dan untuk
Pendidika • Memungkinkan untuk memenuhi rasa ingin tahu
n memilih mata pelajaran pada saja
Lanjutan bidang yang berbeda • Memerlukan administrasi
• Tidak harus mengambil mata akademik yang baik
pelajaran yang tidak disukai • Proses bimbingan harus
efektif.
• Sistem UN harus diubah
3 Non • Siswa belajar mata pelajaran • Idem diatas [tetapi lebih
51. Isu Kurikulum SMK
• Ujian nasional sebaiknya tahun ke XI sehingga tahun ke XII konsentrasi
ke ujian sertifikasi keahlian
• Bidang keahlian yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan global
• Penambahan life and career skills [bukan sebagai mata pelajaran]
• Perlunya melibatkan pengguna [industri terkait] dalam penyusunan
kurikulum
• Pembelajaran SMK berbasis proyek dan sekolah terbuka bagi siswa
untuk waktu yang lebih lama dari jam pelajaran.
• Kesimbangan hard skill/competence dan soft skill/competence
• Perlunya membentuk kultur sekolah yang kondusif.
52. STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
Durasi Waktu
Komponen
(Jam)
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 192
2. Pendidikan Kewarganegaraan 192
3. Bahasa Indonesia 192
4. Bahasa Inggris 440
5. Matematika
●5.1. Kelompok Seni, Pariwisata, dan Teknologi 330
Kerumahtanggaan
● 5.2. Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran, 403
dan Akuntansi
● 5.3. Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan 516
Pertanian
6. Ilmu Pengetahuan Alam
● 6.1. IPA 192
● 6.2. Fisika
● 6.2.1. Kelompok Pertanian 192
● 6.2.2. Kelompok Teknologi 276
● 6.3. Kimia
● 6.3.1. Kelompo k Pertania 192
● 6.3.2. Kelompok Teknologi dan Kesehatan 192
● 6.4. Biologi
53. SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN SMK
JUMLAH JUMLAH
NO BIDANG STUDI PROGRAM KOMPETENSI
STUDI KEAHLIAN
1 TEKNOLOGI DAN REKAYASA 18 66
2 TEKNOLOGI INFORMASI DAN 3 9
KOMUNIKASI
3 KESEHATAN 2 6
4 SENI, KERAJINAN, DAN PARIWISATA 7 22
5 AGROBISNIS DAN TEKNOLOGI 7 14
6 BISNIS DAN MANAJEMEN 3 4
JUMLAH 40 121
• Pendidikan menengah kejuruan berfungsi a.l. membekali peserta didik
dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecakapan
kejuruan para profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat (PP 17/2010
pasal 76)
54. BIDANG STUDI KEAHLIAN PROGRAM STUDI KEAHLIAN KOMPETENSI KEAHLIAN
(6) (40) (121)
1. TEKNOLOGI DAN 1.1 Teknik Bangunan 1.1.1 Teknik Konstruksi
REKAYASA Baja
1.1.2 Teknik Konstruksi
Kayu
1.2 Teknik Mekanik 1.2.1 Teknik Kendaraan
Otomotif Ringan
2. TEKNOLOGI 2.1 Teknik 2.1.1 Teknik Transmisi
INFORMASI DAN Telekomunikasi Telekomunikasi
KOMUNIKASI
2.2 Teknik 2.2.1 Tenik Komputer &
Komunikasi & Infor Jaringan
3. KESEHATAN 3.1 Kesehatan 3.1.1 Keperawatan
3.1.2 Keperawatan Gigi
3.2 Kefarmasian 3.2.1 Farmasi
4. SENI, KERAJINAN 4.1 Seni Rupa 4.1.1 Seni Lukis
DAN PARIWISATA
4.2. Kerajinan 4.2.1 Kriya Kayu dst
4.3 Pariwisata 4.3.1 Akomodasi Perhotelan
5. AGRIBISNIS DAN 5.1 Agribisnis 5.1.1 Agribisnis Tanaman
AGROINDUSTRI Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura
55. CONTOH USULAN STRUKTUR KURIKULUM SMK
BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN
REKAYASA ALOKASI WAKTU MINIMAL JAM/MG
MATA PELAJARAN KELAS X KELAS XI KELAS XII
Kelompok A SM I SM II SM III SM IV SM V SM VI
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 3 3 3 3 - -
4. Matematika 6 6 6 6 - -
5. Fisika 4 4 4 4 - -
6 Kimia 2 2 2 2 - -
7 Kemampuan Komputer dan Pengelolaan 2 2 - - - -
Informasi
8 Bahasa Inggris 4 4 4 4 -
9 Keterampilan/Kejuruan 13 13 15 15 40 40
10 Life & Carrier Skills (non mata pelajaran) 2 2 2 2 2 2
Kelompok B -
1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2 2 - -
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 2 2 2 2 - -
Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
3. Muatan Lokal Ketrampilan ( Kejuruan/ 2 2 2 2 -
Bahasa daerah/ bahasa Asing )
57. Prosedur Penyusunan Kompetensi Dasar Baru
SK-KD Lama
SKL Baru Mapel per
kelas
• Mempertahankan SK KD
Evaluasi lama yang sesuai dengan
SKL Baru
• Merevisi SK KD lama
disesuaikan dengan SKL
Baru
Sumber Kompetensi [Mapel
• Menyusun SK KD Baru
per kelas]
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Baru
58. SKL dan KI Sekolah Dasar Kelas I
Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti Kelas I
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, Menerima dan menjalankan ajaran
menghargai, menghayati, mengamalkan] agama dan kepercayaan yang
perilaku yang mencerminkan sikap orang dianutnya.
beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan
Memiliki perilaku jujur, disiplin,
bertanggung jawab dalam berinteraksi
tanggung jawab, santun, peduli, dan
secara efektif dengan lingkungan sosial dan
percaya diri dalam berinteraksi
alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat
dengan keluarga, teman, dan guru.
bermain
Memiliki [melalui mengamati, menanya, Menyajikan pengetahuan faktual
mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dalam bahasa yang jelas dan logis,
mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan
sehat, dan dalam tindakan yang
konkret terkait dengan yang ditugaskan mencerminkan perilaku anak
kepadanya. beriman dan berakhlak mulia.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, Memahami pengetahuan faktual
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] dengan cara mengamati
pengetahuan faktual dan konseptual dalam berdasarkan rasa ingin tahu
ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya, tentang dirinya, makhluk ciptaan
humaniora, dengan wawasan kebangsaan, Tuhan dan kegiatannya, dan
kenegaraan, dan peradaban terkait benda-benda yang dijumpainya di
59. KOMPETENSI DASAR
Rumusan Kompetensi Dasar Agama Islam untuk SD Kelas I
Kompetensi Rumusan Kompetensi
KD Hasil 30-10-2012
Inti Dasar Usulan
Menerima dan 1. Al-Qur’an 1. Membaca bismillah
menjalankan 1. Melafalkan huruf hijaiyah sesuai makharijul huruf tiap kali akan
ajaran agama 2. Melafalkan Al- Qur’an Surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlas melakukan kegiatan
yang
3. Menghafal Al- Qur’an Surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlas 2. Mensyukuri karunia
dianutnya.
4. Membaca huruf hijaiyah berharakat sesuai makharijul dan pemberian
huruf sebagai
2. Aqidah implementasi dari
1. Menyebutkan enam Rukun Iman, dan arti dua kalimat pemahaman Surat Al
syahadat Fatihah dan Surat Al
2. Melafalkan dua kalimat syahadat Ikhlas
3. Menghafal enam Rukun Iman, dan dua kalimat 3. Berdoa sebelum dan
syahadat sesudah belajar
3. Akhlak sebagai bentuk
1. Melafalkan do’a sebelum dan sesudah belajar pemahaman
2. Menghafal do’a sebelum dan sesudah belajar terhadap surat Al
3. Membiasakan berdo’a sebelum dan sesudah belajar Fatihah dan Al Alaq
4. Menampilkan perilaku kasih sayang, hormat dan ayat 1-5
patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota 4. Bersuci sebelum
keluarga beribadah
4. Fiqih
1. Menyebutkan 5 Rukun Islam
2. Menghafal 5 Rukun Islam
60. KOMPETENSI DASAR
Rumusan Kompetensi Dasar Agama Islam untuk SD Kelas I
Rumusan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti KD Hasil 30-10-2012
Usulan
Memiliki perilaku jujur, 1. Selalu berterima kasih atas
disiplin, tanggung jawab, segenap pemberian sebagai
santun, peduli, dan implementasi dari pemahaman
percaya diri dalam
surat Al Fatihah
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan 2. Memiliki perilaku bersih badan,
guru. pakaian, barang-barang, dan
tempat sebagai implementasi
pemahaman makna bersuci
3. Memiliki perilaku kasih sayang
terhadap semua makhluk ciptaan
Allah sebagai implementasi dari
pemahaman surat Al Fatihah dan
surat Al Ikhlas
4. Memiliki perliaku hormat dan
patuh kepada orangtua, guru dan
sesama anggota keluarga sebagai
implementasi dari pemahaman
Surat Al Fatihah dan Surat Al Ikhlas
5. Memiliki perilaku rajin belajar
sebagai implementasi dari
pemahaman Surat Al ‘Alaq ayat 1
s.d. 5
61. KOMPETENSI DASAR
Rumusan Kompetensi Dasar Agama Islam untuk SD Kelas I
Kompetensi Inti KD Hasil 30-10-2012 Rumusan Kompetensi Dasar Usulan
Memahami pengetahuan 1. Mengenal Allah berdasarkan
faktual dengan cara pengamatan terhadap dirinya
mengamati [mendengar, dan makhluk ciptaanNya yang
melihat, membaca] dan
dijumpai di sekitar rumah dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang sekolah
dirinya, makhluk ciptaan 2. Mengenal makna dua kalimat
Tuhan dan kegiatannya, syahadat
dan benda-benda yang 3. Mengenal Rukun Islam dan
dijumpainya di rumah Rukun Iman ?
dan di sekolah 4. Mengenal makna doa sebelum
dan sesudah belajar
5. Mengenal tata cara bersuci
6. Mengamati kegiatan agama
yang dianutnya di sekitar
rumahnya
7. Mengenal sejarah sebelum dan
setelah kelahiran Nabi
Muhammad SAW
62. KOMPETENSI DASAR
Rumusan Kompetensi Dasar Agama Islam untuk SD Kelas I
Kompetensi Inti KD Hasil 30-10-2012 Rumusan Kompetensi Dasar Usulan
Menyajikan 1. Melafalkan huruf hijaiyah dengan
pengetahuan faktual jelas dan benar
dalam bahasa yang 2. Melafalkan dua kalimat syahadat
jelas dan logis, dalam
dengan benar dan jelas
karya yang estetis,
dalam gerakan yang 3. Melafalkan surat Al Fatihah dan
mencerminkan anak surat Al-Ikhlas dengan benar dan
sehat, dan dalam jelas
tindakan yang 4. Melafalkan doa sebelum dan
mencerminkan perilaku sesudah belajar dengan benar dan
anak beriman dan jelas.
berakhlak mulia. 5. Menunjukkan hafalan surat Al
Fatihah dan surat Al Ikhlas dengan
benar dan jelas
6. Mempraktekkan tata cara bersuci
7. Menceritakan kegiatan agama
yang dianutnya di sekitar
rumahnya
8. Menceritakan kisah yang terjadi
sebelum dan setelah kelahiran
Nabi Muhammad SAW
64. Faktor Pendukung Keberhasilan
Implementasi Kurikulum
Kesesuaian
kompetensi pendidik
dan tenaga Penguatan peran
kependidikan dengan pemerintah dalam
kurikulum yang pembinaan dan
diajarkan dan buku pengawasan
teks yang
dipergunakan
Kompeten
Lulusan
KURIKUL
yang
Peserta
Didik
UM
Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan
sumber belajar yang: Penguatan
• Mengintegrasikan keempat standar manajemen dan
pembentuk kurikulum
• Sesuai dengan model interaksi budaya sekolah
64
pembelajaran
65. Pengembangan Guru
Mindset:
Perubahan paradigma, dari
konten menuju kompetensi
Persepsi tentang peserta didik
Persepsi tentang belajar
Skills Persepsi tentang fungsi penilaian
Uji Kompetensi, Penilaian
GURU Kinerja, dan Pembinaan
Keprofesionalan
Budaya Kerja Berkelanjutan
Pelindungan
Kode Etik Guru dan Karir Guru
65
66. Sistem Implementasi Kurikulum
IKLIM DAN BUDAYA
SEKOLAH
Pendidik dan
Sarana
KURIKULUM Tenaga
Prasarana
Kependidikan
m
K
n
p
e
e
o
t
g
n
n
u
u
a
a
y
L
s
l
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
68. Kerangka Implementasi Kurikulum
Penataan Kurikulum Implementasi Kurikulum
Perangkat Perangkat Implementa Implementa
Kurikulum Pembelajaran dan si Terbatas si Meluas
Buku Teks
Uji Publik dan Sosialisasi pelatihan guru dan tenaga kependidika
Reflective Evaluation (Validitas Isi,
Akseptabilitas. Aplikabilitas, Summative Evaluation
Formative Evaluation
Legalitas) melalui: diskusi internal
Des 2012 Tim Internal, Tim Pakar
Tim Inti, Juni 2013 Juni 2016
Mar 2013
• Kerangka Penilaian menyeluruh
• Buku Babon Implementasi
Dasar terhadap pelaksanaan
Guru (Silabus, Terbatas
• Struktur kurikulum baru secara
Panduan nasional
Kurikulum Pembelajaran
dan Beban dan Penilaian Alternatif :
Belajar Mata 1. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk
• Kompetensi Pelajaran) seluruh sekolah
(SKL, KI, • Buku Teks 2. Dipilih beberapa kelas (I, IV, VII, X) untuk
SKMP/K, Pelajaran beberapa sekolah
KDMP)
69. Kelebihan Alternatif I
N Kelebihan
o
1 Butuh waktu lebih singkat untuk menyiapkan:
- Buku Teks
- Pelatihan Guru
- Administrasi Sekolah
- Budaya Sekolah
2 Memudahkan proses pendampingan karena jumlah
kelas masih relatif terbatas
3 Dapat dilakukan penyempurnaan untuk tahun
berikutnya
4 Tidak menyebabkan perubahan ditengah jalan bagi
peserta didik karena implementasi dimulai pada awal
tahapan jenjang satuan pendidikan
5 Tidak mengganggu siswa yang sudah berada pada