Slide membahas tentang tugas membuat slide pengantar teori ekonomi mikro oleh kelompok 5. Slide membahas bab-bab seperti permintaan dan penawaran, harga keseimbangan pasar, elastisitas, dan perilaku konsumen dan produsen.
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
1. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
Oleh Kel 5 Kelas : I
1. Sofinatus Solikhah 2. Syahna Shinta Yunari
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
2. NAMA KELOMPOK 5
SOFINATUS SOLIKHAH
1222200125
SYAHNA SHINTA YUNARI
1222200126
Dosen Pengampu : Dr. Sigit Sardjono M. Ec.
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
3. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. I
PERMINTAAN dan PENAWARAN
Oleh Kel 5 Kelas : I
1. Sofinatus Solikhah 2. Syahna Shinta Yunari
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
4. Dalam teori ekonomi yang dimaksud dengan permintaan ialah
keinginan konsumen untuk memiliki dan menguasai barang
dan jasa, dan keinginan ini didukung oleh kekuatan untuk
membeli atau menukar barang dan jasa teresbut. Selain itu
teori permintaan juga bisa didefinisikan dengan berbagai
kemungkinan jumlah barang atau jasa yang diminta oleh
pembeli pada berbagai tingkat harga untuk periode waktu
tertentu dalam suatu pasar tertentu.
TEORI PERMINTAAN
5. Ada beberapa penjelasan mengenai definisi dari permintaan, yaitu sebagai
berikut :
1. Permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang yang pembeli
bersedia membeli dengan tenaga beli yang ada pada tingkatan harga
tertentu.
2. Permintaan adalah permintaan akan satu jenis barang.
3. Tingkatan harga satuan dari tiap tiap jumlah barang itu berlainan.
4. Permintaan tersebut berlaku pada waktu tertentu.
5. Permnintaan tersebut berlaku pada pasar tertentu.
Faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang secara umum adalah
harga barang itu sendiri, harga barang lain, income, dan selera.
TEORI PERMINTAAN
6. HUKUM
PERMINTAAN
Jika harga turun maka permintaan
barang akan bertambah, sebaliknya
jika harga naik maka jumlah barang
yang diminta akan berkurang.
KURVA
DEMAND
Kurva permintaan adalah kurva yang
menunjukkaan hubungan antara
jumlah barang atau jasa yang diminta
dengan harga dimana harga sebagai
variabel independent dan jumlah
barang yang diminta merupakan
variabel dependent.
7. Ada 3 situasi yang membuat hukum permintaan tidak
berlaku, yaitu :
1. Barang Giffen adalah ketika pendapatan konsumen naik,
permintaan terhadap mereka turun. Sebaliknya, ketika
pendapatan turun permintaan akan naik.
2. Barang veblen adalah permintaan akan naik ketika harga
meningkat.
3. Barang Kebutuhan dan Esensial adalah permintaan
barang penting tidak berubah meskipun ada perubahan
harga.
PENGECUALIAN
KURVA DEMAND
8. Penawaran dapat diartikan dengan
hubungan antara harga dengan kuantitas
untuk setiap unit waktu yang akan dijual
oleh penjual dengan asumsi keadaan lain
dianggap tetap tidak berubah.
TEORI
PENAWARAN
9. HUKUM
PENAWARAN
“Jika harga barang atau jasa naik, maka jumlah barang
yang ditawarkan bertambah. Dan sebaliknya, jika harga
turun, maka jumlah barang yang ditawarkan akan
berkurang.”
Hukum penawaran juda dapat dinyatakan sebagai berikut
“Ada hubungan positif (langsung) antara jumlah barang
yang ditawarkan dengan harganya.”
10. KURVA PENAWARAN
Kurva Penawaran memperlihatkan
kuantitas maksimal dalam satu
unit waktu yang akan dijual oleh
penjual dengan berbagai pilihan
harga dipasar.
11. FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN
PENAWARAN
Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi
Terjadinya Perubahan Penawaran
1. Berubahnya harga input variabel .
2. Perubahan Teknologi.
3. Perubahan Iklim.
4. Harga Komoditas Lain.
5. Biaya untuk memperoleh faktor produksi.
6. Pajak dan subsidi
7. Harapan harga
8. Tujuan perusahaan
12. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. II
HARGA KESEIMBANGAN PASAR
Oleh Kel 5 Kelas : I
1. Sofinatus Solikhah 2. Syahna Shinta Yunari
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
13. HARGA PASAR
Harga pasar terjadi karena adanya
interaksi antara penjual dan
pembeli dimana penjual mau
menjual sejumlah barangnya dan
konsumen mau membeli sejumlah
barang tersebut.
15. PERUBAHAN PERMINTAAN DAN
PENAWARAN MENGUBAH HARGA
DAN KUANTITAS PASAR
1. Penawaran bertambah sedangkan permintaan tetap.
2. Perubahan permintaan meningkat sedangkan penawaran tetap.
3. Perubahan permintaan meningkat sedangkan penawaran turun.
16. PERUBAHAN PERMINTAAN DAN
PENAWARAN MENGUBAH HARGA
DAN KUANTITAS PASAR
A. Harga Pasar Berubah jika Penawaran Bertambah
sedang Permintaan Tetap
Jika yang berubah permintaan
adanya penambahan permintaan
yang melebihi penawaran maka
berakibat harga (P) akan
meningkat. Sebaliknya, jika jumlah
barang yang ditawarkan melebihi
jumlah barang yang diminta maka
harga keseimbangan akan
menurun.
17. B. Harga Pasar Berubah jika terjadi Perubahan Permintaan
Meningkat sedang Penawaran Tetap
jumlah permintaan bertambah sedang
penawaran tetap maka terjadi
kenaikan harga yang semula OP1
menjadi sebesar OP2 Jumlah
keseimbangan berubah, tadinya 0Q1
menjadi 002. Naiknya harga karena
demand lebih besar dari penawaran
(D>S). Akibatnya keseimbanagn harga
dan jumlah beralih dari titik A ke titik B.
Demikian sebaliknya, jika permintaan
berkurang maka harga dan jumlah
keseimbangan akan berubah. Jika
harga turun dan jumlah keseimbangan
berkurang. Hal ini dikarenakan
demand lebih kecil dari penawaran (D
<S).
18. C. Perubahan Keseimbangan jika terjadi Perubahan Permintaan
Meningkat sedangkan Penawaran Turun.
Dari Gambar 2.13 di bawah, adanya perubahan permintaan dan penawaran yang
berkurang maka kurva permintaan bergeser ke kanan dan kurva penawaran
bergeser ke kiri. Keseimbangan P dan Q yang baru berubah. Harga keseimbangan
naik dan Q keseimbangan bertambah. Harga naik dari OP1 ke OP2 dan Q
keseimbangan berkurang dari OQ3 ke OQ2. Perhatikan jika ada perubahan seperti
itu keseimbanagn harga dan jumlah beralih dari titik E3 ke titik
Demikian sebaliknya, jika jumlah
barang yang ditawarkan dan
permintaan berkurang maka harga
dan jumlah keseimbangan akan
berubah, menjadi berkurang. Harga
dan jumlah keseimbangan akan
jumlah beralih dari titik E3 ke titik E1.
19. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. III
ELASTISITAS
Oleh Kel 5 Kelas : I
1. Sofinatus Solikhah 2. Syahna Shinta Yunari
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
20. TEORI ELASTISITAS
Elastisitas adalah alat ukur respon atau reaksi dalam teori
ekonomi.
Semakin elastis, sifat permintaan akan semakin besar.
Sebaliknya, jika semakin tidak elastis maka sifat
pemintaan semakin kecil responnya.
21. ELASTISITAS
DEMAND
Besar kecilnya presentase perubahan pada jumlah yang
diminta yang disebabkan oleh presentase tertentu dari
perubahan harga disebut dengan elastisitas permintaan,
22. SIFAT ELASTISITAS
1. Ed > 1 = elastis
2. Ed < 1 = in elastis
3. Ed = 1 = unitary
4. Ed = 0 = in elastis sempurna
5. Ed = ~ = elastis sempurna
25. ELASTISITAS INCOME (PENDAPATAN)
Elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan
jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan.
Ei =
%∆𝑄𝑥
%∆𝐼
=
𝑄2−𝑄1
𝑄1+𝑄2
÷
𝐼2−𝐼1
𝐼1+𝐼2
26. Elastisitas pemintaan silang mengukur sampai seberapa jauh
berbagai barang berhubungan satu sama yang lain,
ELASTISITAS SILANG
Exy (ƞ) =
%∆𝑄𝑥
%∆𝑃𝑦
Exy (ƞ) =
𝑄𝑦2−𝑄𝑦1
𝑄𝑦1+𝑄𝑦2
÷
𝑃𝑥2−𝑃𝑥1
𝑃𝑥1+𝑃𝑥2
Exy =
𝑄𝑦2−𝑄𝑦1
𝑄𝑦1+𝑄𝑦2
×
𝑃𝑥1+𝑃𝑥2
𝑃𝑥2−𝑃𝑥2
27. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. V
PERILAKU KONSUMEN
Dengan Pendekatan Cardinal dan Ordinal
Oleh Kel 5 Kelas : I
1. Sofinatus Solikhah 2. Syahna Shinta Yunari
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
28. Pengertian
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan,
serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan
keinginan
29. Ada dua pendekatan untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam buku
ini ialah :
• Cardinal Approach
• Ordinal Approach
Pendekatan Tradisional Untuk
Mengungkapkan Perilaku Konsumen
31. Konsep Guna Batas dan Guna Total
(MU dan TU)
Konsep Guna batas adalah sumbangan kepuasan yang diberikan
oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut.
Konsep Guna total adalah tingkat kepuasan yang diperoleh
karena mengonsumen berbagai jumlah barang.
32. a. Utillity seseorang bisa diukur dengan uang
b. Berlakunya Hukum Gossen
c. Konsumen Bersifat Rasional
Asumsi (Anggapan) dalam Teori Cardinal
33. TU2 (sesudah tambahan) - TU1 (sebelum ada pertambahan) = MUx
atau
(TUx+1) - (TUx) = MUx
Maksimalisasi Guna
35. grafik yang menunjukkan kombinasi 2
barang yang memberikan kepuasaan
atau utilitas yang sama kepada
konsumen
Indifference Curve Approach
36. • konsumen selalu bersifat rasional.
• nilai guna dari uang bersifat konstan.
• berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang.
• the total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi.
• consistency and transity of choice.
Asumsi dalam pendekatan
Inference Curve
37. Kendala Anggaran
garis anggaran adalah garis yang menghubungkan titik kombinasi dari 2
jenis barang yang dapat dicapai oleh konsumen
• persamaan budget line
BPx . (X) + Py . Y
40. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. VI
PERILAKU PRODUSEN
Oleh Kel 5 Kelas : I
1. Sofinatus Solikhah 2. Syahna Shinta Yunari
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
41. Produksi adalah tranformasi atau pengubahan faktor
produksi menjadi barang produksi atau suatu proses
dimana masukan (input) diubah menjadi output.
Faktor produksi dalam pembahasaan perilaku
produsen ini adalah land, man, capital, dan skill (bahan
baku, tenaga kerja, modal, dan keterampilan
Pengertian
42. Perilaku Produsen diartikan sebagai suatu tindakan
seseorang produsen untuk mendapatkan keuntungan
yang semaksimal mungkin dengan menggunakan
beberapa input yang dimilikinya.
43. Konsep jangka waktu dalam proses
produksi
JANGKA PENDEK
Jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga perusahaan tidak
dapat mengubah jurnal beberapa sumber yang digunakan, hanya
terdapat satu input yang bervariabel.
JANGKA PANJANG
Keadaan proses produksi dimana semua faktor produksi
bersifat variabel, yang artinya jumlahnya dapar berubah-
ubah
44. FUNGSI PRODUKSI
Fungsi dari produksi adalah hubungan teknis antara
faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan
dalam proses produksi tanpa memperhitungkan harga.
Secara matematis, fungsi produksi dapat dituliskan
sebagi berikut :
Q = F(C,L,B,S)
45.
46. Analisis proses produksi jangka pendek dalam teori ekonomi diungkapkan
dengan kruva TP (total product), AP (average product dan MP (marginal
product)
• AP = TP / Labor
• MP = TP2 - TP1
• Jika TP berupa fungsi maka
turunan pertama TP adalah MP
• MP = ∂ TP / ∂L
Analisis proses produksi jangka
pendek
47. The Law Of Diminishing Return
hukum ekonomi yang menyatakan jika 1 input dalam produksi
ditingkatkan sementara input lainnya di pertahankan, pada
akhirnya akan terjadi penurunan output
Hubungan antara TP, AP, dan AP
• jika AP semakin bertambah, maka MP > AP
• jika AP maksimum, maka MP = AP
• jika AP semakin berkurang, maka MP < Ap
48. 3 Tahapan dalam Fungsi Produksi
• Pada tahap I dan II MP positif, tahap III di cirikan MP
negatif
• Batas tahap I dan II terletak pada titik ketika MP = AP
yang pada titik ini pula AP mencapai maksimum
• Batas antara tahap II dan III, yaitu pada MP = 0
49. suatu proses produksi dimana semua faktor produksi dapat
diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat
variabel.
• AP = TP / Labor
• MP = TP2 - TP1
• Jika TP berupa fungsi maka
turunan pertama TP adalah MP
• MP = ∂ TP / ∂L
Analisis proses produksi jangka
panjang
50. ISOQUANT
Kurva isoquant merupakan kurva yang menunjukkan semua input produksi yang
mampu menghasilkan kuantitas output yang sama.
Sifat Kurva Isoquant yaitu cembung ke arah titik origin, menurun dari kiri atas ke
kanan bawah, semakin jauh kurva isoquant dari titik asal menunjukkan semakin
tinggi tingkat produksi barang tersebut, tidak dapat bersinggungan atau
berpotongan antara kurva satu dengan kurva yang lain.
51. MRTS (Marginal Rate Technical Of Subtitution) adalah kemiringan
isoquant pada titik khusus.
Dari gambar diatas besarnya slope MRTS di titik C adalah :
MRTS di C = -ΔK/ΔL
jika terjadi subtitusi dari kombinasi satu ke lainnya menghasilkan rasio
K dan L nya :
• K1/L1 < K2/L2 proses produksinya capital intensif.
• K1/L1 < K1/L2 proses produksinya labor intensif.
53. Kurva Isocost adalah kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang
menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh
produsen dengan sejumlah anggaran tertentu
Iso-biaya (isocost)
Slope kurva isocost adalah
=M/Pk : M/Pl = M/Pk x Pl/M = Pl/Pk
Sebagai Fungsi TC = Pl L + Pk K
54. Perubahan Isocost
Kurva isocost dapat berubah disebabkan :
a. Harga faktor produksi labor turun atau naik sedangkan lainnya tetap.
b. Harga faktor produksi capital turun atau naik sedangkan lainnya tetap.
c. Jumlah modal (dana) berubah, berkurang, bertambah.
a b c
55. Ekuilibrium Produsen
Ekuilibrium Produsen merupakan suatu keadaan seimbang di mana produsen
mendapat keuangan maksimum dan tidak ada dorongan untuk mengubah -
ubah tingkat produksi atau dalam penggunan faktor-faktor produksi.
56. Produk Optimum
MRTS = Slope Iso Quant
-MPI/MPk = -Pl/Pk
Pl . MPk = Pk . MPl
Persamaan diatas masing- masing ruas kiri dan kanan
dibagi Pl . PC. Maka
Pl. MPk/ Pl.Pk = Pk.MPl/Pl.Pk
MPk/Pk = MPl/Pl
58. Hasil dari pengembangan Skala Usaha
(Return To Scale)
Increasing return to scale
b>a disebut dengan increasing Return To Scale, jika input labor dan kapital
ditambahkan 20% maka output akan meningkat sebesar 30%
59. Constant Return to Scale
b = a disebut dengan Constant Return to Scale jika input labor dan
capital ditambah 20% maka output meningkat sebesar 20%
60. Decreasing Return to Scale
b < a disebut dengan Decreasing Return to Scale jika input labor
dan capital ditambahkan 20% maka output akan meningkat 10%
61. Redge Line adalah suatu garis yang membatasi antara yang tidak efisien. Garis ini
ditarik dari titik asal mengarah ke sumbu X dan Y dan memotong kurva-kurva
isoquant pada suatu titik tertentu yang relevan, yaitu tiitk dimana kombinasi input X
dan Y yang memenuhi syarat efisiensi teknis.
Memilih Kombinasi Input yang
Efisien (Ridge Line)
62. Least Cost Combination adalah kombinasi input dimana memerlukan biaya
terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
Kombinasi Ongkos Terkecil
(Least Cost Combination)
63. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. VII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Oleh Kel 5 Kelas : I
1. Sofinatus Solikhah 2. Syahna Shinta Yunari
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
65. PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah pasar dengan
jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak
sehingga tidak ada satupun penjual atau pembeli yang
bisa mempengaruhi harga.
66. Harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar
dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang dan
masing - masing penjual dipasar adalah sebagai pengikut
harga pasar (price taker).
67. CIRI CIRI PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
1) Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
2) Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
3) Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah.
4) Informasi terhadap pasar sempurna.
68. Dari ciri-ciri yang dimiliki, dapat digambarkan kurva permintaan
oleh perusahaan sebagai penjual atau produsen. Kurva
permintaan itu yang menunjukkan hubungan antara jumlah
barang yang diminta dan tingkat harga tampak pada
horizontal pada gambar 8.1
69. Dilihat dari tabel dibawah, perusahaan dalam persaingan sempurna
produsen tidak dapat memengaruhi harga barang per satuan sehingga
kurva penerimaan total akan bersifat linier, berbentuk garis lurus mulai
dari titik asal (0) karena harga adalah konstan maka besarnya P, AR
dan MR memiliki nilai yang sama sehingga kurva berimpit menjadi satu
dan seakan hanya satu kurva.
70. PENENTUAN JUMLAH PRODUKSI DAN
HARGA
1. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna
yang memperoleh laba.
Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin
laba maksimal adalah
sebesar.
P=OP1 dan Q=OQ1
71. 2. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna
yang memperoleh kerugian yang minimum.
Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin
rugi minimal adalah sebesar.
P=OP2 dan Q=OQ1
72. 3. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna
yang memperoleh normal profit (Break Even Income).
Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin
laba normal adalah
sebesar.
P=OP1 dan Q=OQ1
Dengan AC yang lebih
rendah.
73. PERIODE JANGKA PENDEK DAN PANJANG YANG
DIALAMI PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN
SEMPURNA
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat
mengalami 3 hal, yaitu :
1) Mendapatkan laba super normal.
2) Mendapat laba normal.
3) Menderita kerugian.
1. Jangka Pendek
74. Dalam jangka pendek suatu perusahaan yang mengalami kerugian
masih mungkin untuk memutuskan tetap berproduksi, meskipun
menderita rugi. Akan tetapi posisi ekuilibriium yang dipilih yaitu pada
saat rugi yang minimum.
75. 2. Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan hanya akan memperoleh keuntungan
normal saja (normal profit) dinamakan "Marginal Firm/Marginal or
Profitability." yang artinya apabila harga turun sedikit saja perusahaan
akan segera keluar dari pasar.
MR=MC=AC
Dimana AC minimum.
76. KEBURUKAN DAN KEBAIKAN PERUSAHAAN YANG
BERADA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Keburukan
1) Tidak adanya inovasi dan membatasi pilihan konsumen.
2) Antara penjual satu dengan yang lain produk nya sama (homogen).
3) Konsumen tidak bisa memilih karena kosumen tidak kuasa memengaruhi
pasar.
4) Produk yang diperjualbelikan identik serta perusahaan harus efisien agar
tidak mengalami kerugian.
1) Adanya alokasi sumberdaya yang efisien.
2) Adanya kebebasan bertindak.
3) Tidak perlu memerlukan dana untuk iklan, karena produk yang dijual bersifat
sama (homogen).
Kebaikan
77. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. VIII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN MONOPOLITIS
Oleh Kel 5 Kelas : I
1. Sofinatus Solikhah 2. Syahna Shinta Yunari
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
78. PASAR
PERSAINGAN TIDAK
SEMPURNA
Pasar persaingan tidak sempurna adalah kondisi dimana jumlah
penjual ataupun pedagang lebih sedikit dibandingkan dengan
pembelinya dan barang yang diperjualbelikan adalah barang
dengan jenis yang berbeda atau beragam.
79. PASAR
PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar
yang terdapat banyak penjual dan masing-
masing penjual memiliki produk dengan corak
berbeda sehingga masing-masing penjual dapat
mengendalikan harga dengan jalan diferensiasi
produk.
80. Kurva demand perusahaan yang
monopolistik berbentuk elastis.
Kemiringannya di antara kedua kurva
demand dari monopoli dan persaingan
sempurna
81. • Perusahaan dalam persaingan monopolistik mendapatkan laba
supernormal.
Tiga kondisi yang dialami persaingan monopolistik yaitu sebagai
berikut
Pada kaidah MR=MC,
• Harga jual produk sebesar OP1
• Harga output yang dijual sebanyak OQ1
• Besarnya laba P1P2LK
82. 2. Perusahaan dalam persaingan monopolistik mendapatkan laba
normal.
Pada kaidah MR=MC,
• Harga jual produk sebesar OP1
• Output yang dijual sebanyak OQ1
• Besarnya TC=TR yaitu sebesar
0P1KQ1
83. 3. Perusahaan dalam persaingan monopolistik mendapatkan laba
kerugian.
Pada kaidah MR=MC,
• Harga jual produk sebesar OP2
• Biaya rata-ratanya OP1
• Kerugian yang minimal ini output/jumlah
produksi yang dijual harus sebanyak
OQ1
• Besarnya TC (OQ1KP1)
• Besarnya TR (OQ1LP2)
84. • Perubahan harga berakibat perubahan permintaan yang
besar.
• Efisiensi masing-masing perusahaan
• Promosi penjualan
• Jenis produk yang tersedia
AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLIS
TERHADAP OUTPUT DAN HARGA
85. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. IX
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR MONOPOLI
Oleh Kel 5 Kelas : I
1. Sofinatus Solikhah 2. Syahna Shinta Yunari
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
86. PASAR
MONOPOLI
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di
mana hanya terdapat satu perusahaan saja dan
perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak
mempunyai barang pengganti yang sangat
dekat.
87. PASAR MONOPOLI
MEMILIKI CIRI-CIRI
• Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
• Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
• Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industri
• Dapat memengaruhi penentuan harga
• Promosi iklan kurang diperlukan
88. 3 FAKTOR YANG MENYEBABKAN
MUNCULNYA PASAR MONOPOLI
• Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik
dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
• Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi
(economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
• Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah
memberi hak monopoli kepada perusahaan.
89. Perusahaan monopoli harus dapat menghalangi masuknya
perusahaan baru ke dalam perusahaan tersebut agar
perusahaan monopoli tetap dapat memonopoli pasar, bertahan
dan mendapatkan keuntungan.
90. PENENTUAN
BESARNYA HARGA
DAN OUTPUT
secara mathematis kondisi laba maskismal pada
perusahaan monopoli dapat ditunjukkan sebagai berikut :
• π = R-B
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari
fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan nol.
91. • Kombinasi harga dan output yang memaksimalkan laba bagi
monopoli adalah Q dan P.
• Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukkan oleh
daerah CPP'C'
• Laba itu diperoleh TR (OPC'Q) dikurangi dengan TC
(OCC'Q)
92. POSISI KESEIMBANGAN
• Perusahaan monopoli harus menentukan bukan hanya berapa
output yang harus ia jual, tetapi juga menetukan berapa harga jual
yang bisa menghasilkan keuntungan.
• monopoli ekuilibrium perusahaan adalah juga ekuilibrium pasar.
93. HUBUNGAN P, TR, DAN MR
Kurva permintaan monopolis berbentuk miring dengan kecondongan
yang bersifat inelastis. karena menjual output lebih besar, sang
monopolis harus menurunkan harga.
94. laba maksimal (P1KLP2) dicapai pada saat
• MC=MR
laba maksimal dicapai bila monopolis menjual
produksinya dengan tingkat harga sebesar
OP1 dengan jumlah barang yang dijual
sebesar OQ
• Monopolis yang mendapatkan keuntungan
95. • besarnya harga TR=TC
terjadi karena adanya kenaikan ongkos
rata-rata sehingga besarnya AC jangka
pendek naik menjadi sama dengan
harga (P) sehingga TR = OP1KQ dan
TC = OQKP1
2. Dalam Jangka Pendek Monopolis Mengalami Impas
96. • TC>TR
terjadi apabila kenaikan harga ongkos
rata-rata yang terus menerus sehingga
AC jangka pendek lebih besar daripada
harga per unit (P). sehingga
menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL
karena TR=0P1LQ dan TC=OP2KQ
3. Monopolis yang mendapatkan kerugian
98. DISKRIMINASI
HARGA
Kondisi terjadinya diskriminasi harga
• Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda secara tajam
• para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan pembeli
dalam kelompok-kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda.
• para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barang yang dibeli
99. Diskriminasi harga dapat dibedakan
menjadi 3 macam
• Diskriminasi harga derajat pertama
keadaan dimana seorang produsen monopolis berusaha sepenuhnya mengambil surplus
konsumen.
• Diskriminasi harga derajat kedua
penjual hanya dapat menetapkan harga dengan menurunkan kelompok-kelompok harga.
• Diskriminasi harga derajat ketiga
produsen menjual barang di pasar yang berbeda, yaitu elastisitas yang berbeda.
100. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. X
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR OLIGOPOLI
Oleh Kel 5 Kelas : I
1. Sofinatus Solikhah 2. Syahna Shinta Yunari
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
103. jumlah penjual yang sedikit kecil inilah maka saling pengaruh
antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah penetuan
harga/output dari oligopoli.
DEMAND OLIGOPOLI
104. • Model Cournot
MODEL OLIGOPOLI
model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan 2
perusahaan adalah sama dan bersifat substitut
sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama.
• Perusahaan pertama memproduksi
1/2-1/8-1/32-1/128-... = 1/3
• Perusahaan kedua memproduksi 1/4 +
1/16+ 1/64 + 1/256-... = 1/3
105. Misalkan kurva permintaan yang dihadapi duopoli adalah:
Q = a + bx, dan b > 0, serta Q = Q, +ą₂
Di mana:
• Q = Jumlah output total
• Q1 = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan pertama
• Q2 = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan kedua
• a = konstanta
• b = slope/kemiringan garis permintaan
PENURUNAN KURVA REAKSI SECARA
MATHEMATIS
106. KELEMAHAN MODEL
COURNOT
• Asumsi dalam model Cournot yang mengatakan bahwa masing-masing
produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam
mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis.
• Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada masing-
masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah output secara keseluruhan
akan mendorong tingkat harga menjadi turun dan akan mengarah
mendekati persaingan sempurna.
• Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses
penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan..
• Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis.
107. 2. MODEL BERTRAND
Perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap
mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh perusahaan.
Masing-masing perusahaan dihadapkan pada kurva permintaan pasar yang sama
dan berusaha memaksimumkan keuntungannya dengan asumsi bahwa harga yang
ditetapkan oleh pesaingnya tetap.
108. • Anggapan dalam model Bertrand mengenai perilaku produsen yang tidak pernah
menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi pesaingnya tidaklah realistis.
• Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan keuntungannya, tetapi tidak
untuk pasar.
• Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat harga.
persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan perusahaan atau
pesaing baru untuk masuk/keluar pasar.
KELEMAHAN MODEL
BERTRAND
109. 3. MODEL CHAMBERLIN
(Model untuk Pasar Kelompok Kecil)
keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat
harga ini merupakan kesepakatan bersama dari beberapa perusahaan yang ada di
pasar untuk memaksimumkan keuntungannya.
perusahaan tidak bebas (terikat) terhadap pesaingnya yang ada di pasar. Setiap
ada perubahan tingkat output atau tingkat harga yang dilakukan oleh salah satu
perusahaan, akan memengaruhi perusahaan pesaingnya dan pesaing itu akan
mengambil kebijakan untuk melawan tindakan tersebut
110. 4. Model Kurva Permintaan Patah
Ada 3 asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah,
yaitu:
• Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa deferensiasi
produk.
• Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya
dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut.
• Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam
industri tidak akan mengikutinya.
111. Kurva tersebut patah pada tingkat harga Pe, yang merupakan harga ekuilibrium awal.
• Jika perusahaan oligopolis menurunkan harga jualnya, maka perusahaan pesaing akan menandingi
kebijakan tersebut dengan menurunkan harga juga. Akibatnya, permintaan yang ada di pasar naik,
tetapi tidak sebanyak apabila perusahaan lain tidak menurunkan harga.
• Jika perusahaan oligopolis menaikkan harga di atas Pe, maka penjualan akan menurun lebih cepat,
sebab perusahaan lain tidak akan menaikkan harga. Akibatnya, kurva permintaan yang dihadapi oleh
oligopolis akan menjadi sangat drastis pada harga-harga di atas.
112. Salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup
kuat menjadi leader sehingga perusahaan pesaing
mengakuinya.
5. Model Stackberg
113. apabila di pasar ada dua perusahaan
yang sama kuat dan keduanya berharap
menjadi pemimpin pasar, maka dalam
keadaan ini keseimbangan pasar yang
bersifat stabil tidak akan tercapai.
Keadaan seperti ini disebut dengan
"ketidakseimbangan Stakelberg"
(Stackelberg disequilibrium) dan
gejalanya terlihat dengan adanya perang
harga.
114. PENGARUH OLIGOPOLI
TERHADAP
KESEJAHTERAAN
Di pihak oilgopoli menimbulkan efek yang negatif dalam bentuk :
• adanya keuntunganyang terlalu besar (excess profit)yang dinikmati oleh para produsen
oligopoli dalam jangka panjang.
• adanya ketidakefisien produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang
minimal.
• kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruuh (karena P > MC)
• ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan
masyarakat makro.
115. 3 FAKTOR YANG MEMUNGKINKAN
TERJADINYA KERJA SAMA
Struktur pasar oligopoli memungkinkan diadakan kerjasama secara diam-diam atau
terang-terangan.
• Dapat meningkatkan keuntungan mereka jiaka mereka mengurangi tingkat persaingan
antara mereka dan mereka bertindak seperti monopolis.
• dengan mengadakan kerja sama mereka dapat mengurangi ketidakpuasan yang ada,
dalam arti tindakan produsen yang satu terhadap yang lain jelas jika mereka mengadakan
kerja sama.
• adanya kerja sama antar mereka menutup kemungkinan masuknya produsen baru dalam
industri.