Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan peralatan dan perlengkapan kerja dalam perbaikan, termasuk perkakas tangan seperti penggores, pahat, kikir, gergaji, dan peralatan untuk penguncian dan pemasangan. Juga dibahas tentang power tool seperti kompresor, mesin bor, dan mesin gerinda. Diuraikan pula jenis-jenis pemeliharaan peralatan yang terdiri dari pemeliharaan terencana dan tak terencana."
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
Bab 6 -penggunaan-peralatan-dan-perlengkapan-perbaikan-siap-cetak
1. Teknik Ototronik
BAB 6 pemeriksaan sehingga terlihat
dengan jelas.
PENGGUNAAN
PERALATAN DAN
PERLENGKAPAN KERJA
6.1 Penggunaan Peralatan
dan Perlengkapan
Perbaikan
Penggunaan peralatan dan Gambar 6.1 Jarum gores
perlengkapan perbaikan dibedakan
menjadi : 6.1.1.2 Pemahatan
6.1.1 Perkakas Tangan Pahat digunakan untuk
memenggal pelat dan batang serta
Yaitu perkakas yang untuk penggarapan permukaan
pengoperasiannya menggunakan benda kerja secara kasar.
tangan. Macam-macam perkakas Bahan garapan antara lain Baja
tangan, antara lain : perkakas dengan 0,6 … 0,9ºC atau
baja chrom vanadium. Pahat dibuat
6.1.1.1 Penggoresan dengan penempaan, penyayatnya
dikeraskan. Kepala dan tangkai pahat
Yang dimaksudkan dengan harus tetap lunak, jika tidak demikian
penggoresan ialah penggambaran baja perkakas akan terpencar atau
garis-garis pola penggarapan pada martil akan terpantul membalik.
benda kerja yang akan digarap. Bentuk pahat berpedoman pada
Sebagai pedoman untuk tujuan penggunaan. Jenis-jenis pahat
pencantuman ukuran penggarapan (Gambar 6.2):
digunakan gambar kerja. • Pahat pipih
Supaya garis penggoresan dapat • Pahat silang
terlihat dengan jelas, maka benda • Pahat penggal
kerja yang kasar dibubuhi pengolesan • Pahat cukil
cairan kapur (kapur murni diaduk • Pahat alur
dengan air dan perekat) atau • Pahat tumbuk
dipenuhi dengan gosokan kapur tulis. Pahat tumbuk misalnya pada
Seringkali juga digunakan lak hitam penempaan. Pahat cukil untuk
atau lak merah, misalnya pada pengukiran hiasan. Pahat bundar
bagian-bagian tuangan dari logam dengan penyayat berbentuk setengah
ringan. Bidang benda kerja yang lingkaran untuk pencukilan lempeng
mengkilap diolesi dengan larutan pelat dan penyekatan yang berbentuk
vitriol tembaga (garam tembaga + lingkaran. Pahat lubang dengan
air), akan terbentuk suatu endapan penyayat berbentuk lingkaran untuk
tembaga yang memungkinkan pencukilan lubang bundar pada
penonjolan garis goresan dan sudut lempeng penyekat dari karet, kulit
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 97
2. Teknik Ototronik
dan lain-lain. Pasangan pahat untuk sehingga terjadi permukaan yang
perkakas udara kempa di dalam mengkilap.
bengkel pembersihan tuangan, Kikir dibuat dari baja karbon
penempatan pelat logam dan ketel, tinggi yang disepuh keras dan
galangan kapal, pahat batu, pahat dimudakan. Tangkainya dibiarkan
pipa dan seterusnya. lunak agar kuat. Badan kikir keras
dan rapuh, karena itu semua kikir
harus disimpan secara terpisah dan
dilindungi untuk mencegah patah.
Kikir-kikir dibedakan menurut
bentuk gigi, jenis gurat, pembagian
gurat, besar dan bentuk. Pemilihan
kikir ditentukan oleh besar, bentuk
dan bahan benda kerja serta
banyaknya pengambilan serpih, mutu
permukaan dan ketepatan pekerjaan
kikir.
Adapun macam-macam kikir menurut
bentuknya dibedakan menjadi:
• Kikir lengan
• Kikir pipih atau tipis
• Kikir kasar rata
Gambar 6.2 Macam-macam pahat • Kikir bujur sangkar
• Kikir segi tiga
• Kikir bulat
• Kikir setengah bulat
(lihat gambar 6.4)
Gambar 6.3 Macam-macam palu
6.1.1.3 Pengikiran
Perkakas tangan terpenting
untuk pengambilan serpih atau
penggarapan benda kerja ialah kikir.
Pembentukan serpih pada waktu
pengikiran, gigi-gigi kikir yang
berbentuk pasak mengambil serpih-
serpih kecil dari benda kerja,
Gambar 6.4 Macam-macam kikir
98 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
3. Teknik Ototronik
6.1.1.4 Penggergajian
Tujuan dan penggunaan. Gergaji
digunakan untuk penceraian,
pemotongan benda kerja dan untuk
penggergajian alur dan celah-celah di
dalam benda kerja. Pada penuntunan
gergaji secara tepat dapat dihasilkan
bidang pemotongan yang datar dan
licin serta potongan yang berukuran
tepat dengan kerugian bahan yang
sedikit.
Gambar 6.6 Satu set perkakas
Bentuk gigi dan cara kerja. perlengkapan pengunci
Daun gergaji mempunyai gigi
gergaji (penyayat) yang jumlahnya Adapun peralatan perkakas yang
banyak, kecil dan tersusun beruntun. dipakai pada proses penguncian dan
memasang dapat bedakan menjadi:
Gergaji tangan • Kunci pas
Sebagai perkakas, gergaji tangan
• Kunci ring
digunakan gergaji busur dengan
• Kunci sock (socket wrench)
gagang mendatar atau pegangan
• Kunci Inggris (shifting
yang miring, gergaji sisipan dan untuk
pekerjaan besar digunakan gergaji spanner)
tangan elektrik. • Kunci pipa (monkey wrench)
• Tang (pliers)
• Obeng (screw driver)
• Ragum dan klem
a. Kunci Pas
Fungsi : Untuk mengikat dan mur
atau baut (gambar 6.7)
Gambar 6.5 Gergaji tangan
6.1.1.5 Penguncian dan
pemasangan
Pada proses ini merupakan kunci
utama dalam menggabungkan
Gambar 6.7 Kunci pas
bagian-bagian komponen menjadi
satu bagian utama guna merakit
benda kerja menjadi barang jadi yang
siap pakai.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 99
4. Teknik Ototronik
b. Kunci ring Fungsi : Membuka atau me-
Fungsi : Untuk mengikat dan ngencangkan mur baut
melepas mur baut dengan ukuran besar
segi enam (gambar dan diperlukan tenaga
6.8) yang cukup kuat.
Gambar 6.10 Kunci sock tongkat
Fungsi : Membuka atau me-
ngencangkan mur baut
dengan ukuran kecil
sampai sedang.
Gambar 6.8 Kunci ring
c. Kunci sock
Fungsi : Melepas dan me-
ngencangkan mur baut
yang letaknya masuk
kedalam (gambar 6.9) Gambar 6.11 Kunci sock roda gigi
d. Kunci Inggris
Fungsi : Membuka atau me-
ngeraskan mur baut
dengan ukuran besar
sedang dan besar
Gambar 6.9 Kunci sock tangkai
Gambar 6.12 Kunci inggris
100 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
5. Teknik Ototronik
e. Kunci pipa
Fungsi : Memegang dan me-
nahan pipa yang di-
proses.
Gambar 6.13 Kunci pipa
f. Tang
Fungsi : Untuk menjepit, me-
motong, menahan, me-
muntir atau menekuk Gambar 6.15 Obeng dan model kepala
benda kerja. obeng
h. Ragum dan klem
Fungsi : Untuk menjepit, me-
nahan, dan menekuk
benda kerja.
Gambar 6.14 Tang
g. Obeng
Fungsi : Untuk membuka atau
mengeraskan sekrup,
mur dan baut. Kepala
pipih tebal untuk
Gambar 6.16 Ragum
pekerjaan berat, kepala
bintang untuk baut
berkepala silang.
Gambar 6.17 Klem
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 101
6. Teknik Ototronik
6.1.1.6 Pengguntingan Mur senai dapat pula
dipergunakan untuk memperbaiki
Pada pengguntingan, benda kerusakan uliran baut. Untuk itu
kerja diberi beban geser diantara dua dipergunakan kunci. Mur senai dibuat
penyayat yang satu sama lain saling dari baja karbon tinggi disepuh keras
menggeser sehingga melampaui dan dimudakan.
kekuatan gesernya dan dengan cara
demikian benda kerja dapat di
pisahkan. Dibawah pengaruh tekanan
sayat terjadi proses pengguntingan
berturut-turut penakikan, penyayatan
dan pemutusan benda kerja.
Gambar 6.18 Gunting tangan
6.1.1.7 Pengetapan dan senai
Tap senai adalah alat-alat untuk
membuat ulir dalam dan ulir luar
dengan tangan. Tap dibuat dari baja
karbon tinggi berkualitas baik yang Gambar 6.19 Tool set senai dan tap
disepuh keras dan dimudakan.
Umumnya diperdagangkan dalam
6.1.2 Power Tool
tiga perangkat tahapan, yaitu:
• Tap konis Power tool adalah suatu alat
• Tap antara perkakas yang didukung oleh sebuah
• Tap rata motor listrik, mesin bensin atau unit
Kesemua tap perangkat diatas penggerak lainnya. Daya alat yang
beralur agar dapat mengeluarkan dipakai dikategorikan baik dan
beram. seimbang, sehingga alat tersebut bisa
Senai dibuat dari bahan baja dibawa secara portable dan dibawa
cepat tinggi berkualitas baik. Senai kemana-mana.
diperdagangkan dalm berbagai Contoh alat-alat power tool :
macam jenis yang berbentuk bulat,
bujur sangkar, dapat digeser, belah
dan mempunyai tangkai atau batang.
102 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
7. Teknik Ototronik
6.1.2.1 Kompresor
Adalah peralatan yang dapat
menghasilkan udara tekan yang bisa
berfungsi sebagai sumber tenaga,
untuk pembersihan serta pengecatan
Gambar 6.22 Mesin Gerinda
6.2 Perawatan Peralatan dan
Perlengkapan Perbaikan
Untuk melakukan perawatan
peralatan dan perlengkapan
Gambar 6.20 Kompresor perbaikan harus memperhatikan
banyak faktor, antara lain sifat,
6.1.2.2 Mesin Bor karakteristik dan lain-lain.
Adalah alat yang digunakan
membuat lubang. Macamnya ada 6.2.1 Jenis-Jenis Pemeliharaan
yang bor tangan dan bor duduk. Peralatan
Pemeliharaan adalah suatu
bentuk tindakan yang dilakukan
dengan sadar untuk menjaga agar
suatu peralatan selalu dalam
keadaan siap pakai atau tindakan
melakukan perbaikan sampai pada
kondisi peralatan tersebut dapat
bekerja kembali. Secara garis besar
pemeliharaan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu : pemeliharaan
terencana dan pemeliharaan tak
Gambar 6. 21 Mesin Bor tangan terencana.
6.1.2.3 Mesin Gerinda 6.2.1.1 Pemeliharaan terencana
(planned maintenance)
Adalah alat yang berguna untuk
menghaluskan benda hasil kerja dan Pemeliharaan terencana adalah
sekaligus bisa digunakan sebagai alat porses pemeliharaan yang diatur dan
potong. diorganisasikan untuk mengantisipasi
perubahan yang terjadi terhadap
peralatan di waktu yang akan datang.
Dalam pemeliharaan terencana
terdapat instrument pengendalian dan
instrument pencatatan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 103
8. Teknik Ototronik
sebelumnya. Pemeliharaan terencana digunakan. Seringkali terjadi bahwa
merupakan bagian dari instrument peralatan baru digunakan sampai
manajemen pemeliharaan yang terdiri rusak tanpa ada perawatan yang
atas pemeliharaan preventif, berarti, baru kemudian dilakukan
pemeliharaan prediktif, dan perbaikan apabila akan digunakan.
pemeliharaan korektif. Dalam manajemen instrumen
Pemeliharaan preventif adalah pemeliharaan, cara tersebut dikenal
pemeliharaan yang dilakukan pada dengan pemeliharaan tak terencana
selang waktu tertentu dan atau darurat (emergency
pelaksanaannya dilakukan secara maintenance).
rutin dengan beberapa instrument Pada umumnya metode yang
yang dilakukan sebelumnya. digunakan dalam penerapan
Tujuannya untuk mencegah dan pemeliharaan adalah metode darurat
mengurangi kemungkinan suatu dan tak terencana. Metode tersebut
komponen tidak memenuhi kondisi membiarkan kerusakan alat yang
normal. Pekerjaan yang dilakukan terjadi tanpa atau dengan sengaja
dalam pemeliharaan preventif adalah sehingga untuk menggunakan
mengecek, melihat, menyetel, kembali peralatan tersebut harus
mengkalibrasi, melumasi, dan dilakukan perbaikan atau reparasi.
pekerjaan lain yang bukan Pemeliharaan tak terencana jelas
penggantian suku cadang berat. akan mengganggu proses produksi
Pemeliharaan preventif membantu dan biasanya biaya yang dikeluarkan
agar peralatan dapat bekerja dengan untuk perbaikan jauh lebih banyak
baik sesuai dengan apa yang menjadi nstrument dengan pemeliharaan
ketentuan pabrik pembuatnya. rutin.
Semua pekerjaan yang masuk
dalam lingkup pemeliharaan preventif 6.2.2 Tujuan Pemeliharaan Rutin
dilakukan secara rutin dengan
berdasarkan pada hasil kinerja alat Dalam setiap tindakan
yang diperoleh dari pekerjaan pemeliharaan, tujuan pokoknya
pemeliharaan prediktif atau adanya adalah untuk mencegah terjadinya
anjuran dari pabrik pembuat alat kerusakan peralatan dan mencegah
tersebut. Apabila pemeliharaan adanya perubahan fungsi alat serta
preventif dikelola dengan baik maka mengoptimalkan usia pakai peralatan.
akan dapat memberikan informasi Reliabilitas alat dan kinerja yang baik
tentang kapan mesin atau alat akan hanya dapat dicapai dengan
diganti sebagian komponennya. melakukan program pemeliharaan
yang terencana. Selain untuk
6.2.1.2 Pemeliharaan tak instrumen reliabilitas dan kinerja alat,
terencana (emergency program pemeliharaan terencana
maintenance) juga mempunyai beberapa
keuntungan yaitu dalam hal efisiensi
Pemeliharaan tak terencana keuangan, perencanaan,
adalah jenis pemeliharaan yang standardisasi, keamanan kerja dan
dilakukan secara tiba-tiba karena semangat kerja.
suatu alat atau peralatan akan segera
104 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
9. Teknik Ototronik
Secara garis besar terdapat dikelompokkan menjadi sejumlah
empat tujuan pokok pemeliharaan kelompok yang sesuai dengan
preventif yaitu : jenisnya. Sebagai contoh : kelompok
a. Memperpanjang usia pakai alat-alat tangan, alat-alat khusus
peralatan. (Special service tool/SST), alat-alat
b. Menjamin peralatan selalu siap ukur dan sebagainya.
untuk mendukung kegiatan kerja,
sehingga diharapkan akan 6.2.3.2 Lokasi penyimpanan alat
diperoleh hasil yang optimal.
c. Menjamin kesiapan operasional Penempatan tiap peralatan harus
peralatan yang diperlukan jelas sesuai dengan
terutama dalam keadaan darurat, pengelompokannya sehingga
adanya unit cadangan, pemadam memudahkan dalam pencarian alat
kebakaran dan penyelamat. tersebut. Apabila terjadi pemindahan
d. Menjamin keselamatan orang yang alat hendaknya bersifat sementara
menggunakan peralatan tersebut. dan setelah selesai digunakan dapat
dikembalikan pada tempat semula.
6.2.3 Sistem Pemeliharaan Penyimpanan alat dan perkakas
dapat dilakukan pada : panel alat,
Untuk memenuhi prosedur ruang gudang, ruang pusat
pemeliharaan baku, harus disiapkan penyimpanan, dan kit alat-alat.
data pemeliharaan seperti : peralatan
yang perlu dipelihara, lokasi
penyimpanan alat, prosedur 6.2.3.3 Prosedur pemeliharaan
pemeliharaannya dan waktu
pemeliharaan, Pemeliharaan preventif
memerlukan suatu daftar seperti
6.2.3.1 Peralatan yang perlu halnya pekerjaan rutin, mencakup :
jadwal pemeliharaan peralatan, data
dipelihara
hasil pengetesan, peralatan khusus
(apabila diperlukan), keterangan
Sebelum instrumen
pengisian pelumas, buku petunjuk
pemeliharaan terencana diterapkan,
pemeliharaan, tingkat pengetahuan
harus diketahui peralatan apa saja
pekerja terhadap pekerjaan tersebut.
yang sudah ada dan berapa
Untuk memberikan informasi kepada
jumlahnya. Untuk itu, pekerjaan dapat
bagian pemeliharaan, maka tiap
dimulai dengan suatu daftar
jadwal pemeliharaan dibuat pada
inventaris yang lengkap untuk
kartu control atau formulir yang dapat
menjawab pertanyaan di atas. Hal
memberi informasi dengan jelas.
tersebut merupakan persyaratan
Pada setiap jadwal pemeliharaan
utama dan layak dijadikan sebagai
dituliskan identifikasi alat dengan
tugas pertama untuk menyusun
nomor sandi, nama alat, nomor
instrumen pemeliharaan yang baik.
pengganti, dan tanggal pemasangan
Daftar inventaris yang akurat dan rinci
pertama serta pengerjaan perawatan
dari segi teknis akan sangat berguna
yang telah dilakukan.
untuk instrumen pemeliharaan
terencana. Selanjutnya daftar
inventaris peralatan tersebut
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 105
10. Teknik Ototronik
6.2.3.4 Waktu pemeliharaan mencakup persyaratan sifat
kering dan tidak lembab.
Pemeliharaan rutin dilakukan c. Pemeliharaan dan
secara instrumen dengan selang pencegahan kerusakan
waktu tertentu berdasarkan hitungan dilakukan dengan pemeriksan
bulan, hari atau jam. Selang waktu secara rutin dengan
hari atau bulanan dicatat seperti : penjadwalan yang pasti.
instrumen 1 bulanan = 1 B, 3 d. Pengadministrasian peralatan
bulanan = 3 B, 6 bulanan = 6 B atau dilakukan untuk
instrumen waktu 120.000 jam, 5.000 mempermudah pengendalian
jam, atau 1.000 jam. Tanggal dalam hal
pekerjaan pemeliharaan dicatat pada pemakaian/penggunaan,
papan instrumen yang diletakkan di penyimpanan, perbaikan,
ruang penanggung jawab dan perawatan dan pengadaan
pencatatan tanggal pekerjaan peralatan baru.
dilakukan pula pada lembar data Pengendalian pengelolaan
peralatan. Informasi yang dicatat dan pengadmistrasian
termasuk waktu pakai alat, komponen memerlukan perangkat
yang diganti, dan kinerja peralatan. nstrument yang berupa buku,
Dari data yang dicatat tersebut dapat lembar dan kartu, meliputi :
diproyeksikan dan diramalkan waktu 1) Kartu stok ; warna kartu
pakai alat, sehingga dapat dibedakan untuk masing-
direncanakan untuk menggantinya masing jenis peralatan
pada saat yang ditentukan. sesuai dengan
pengelompokkannya.
2) Buku inventaris ; memuat
6.2.3.5 Rambu-rambu nomor sandi, nama alat,
Pemeliharaan Peralatan ukuran, merek/tipe,
produsen, asal tahun,
Pemeliharaan peralatan sangat jumlah dan, kondisi
erat kaitannya dengan masalah 3) Daftar peralatan ; memuat
pemakaian, perbaikan, dan kode, nama alat, dan
penyimpanan serta jumlah alat
pengadministrasiannya. 4) Buku harian ; digunakan
a. Perbaikan alat dibedakan untuk mencatat setiap
antara perbaikan ringan yang kejadian yang terjadi dan
dapat dikerjakan sendiri oleh yang berkaitan dengan
pekerja dan perbaikan khusus kegiatan di tempat kerja.
yang harus dilakukan oleh 5) Label ; memuat kode alat,
ahlinya. Peralatan yang nama alat, jumlah dan
diketahui rusak harus kondisi alat. Label dipasang
dipisahkan dan ditindaklanjuti. di tempat penyimpanan
b. Penyimpanan peralatan alat.
berorientasi pada prinsip 6) Format permintaan alat.
kebersihan dan prinsip
identifikasi. Kebersihan
106 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
11. Teknik Ototronik
6.3 Penggunaan Fastener
Fastener/Alat pengikat adalah alat
untuk menyambung dua logam/plat
menjadi satu, alat ini antara lain
sambungan tetap dan sambungan
yang tidak tetap, sambungan tetap
adalah sambungan yang tidak
mungkin dibuka lagi tanpa merusak
benda yang disambung, contoh
sambungan las. Sambungan tidak Gambar 6.23 Sambungan sekrup
tetap adalah di mana pengikatnya
dapat dibuka lagi tanpa merusak Berikut adalah jenis-jenis sekrup yang
benda yang disambung, contoh dari dinormalisasikan :
alat pengikat sambungan tidak tetap
adalah baut sekerup,pasak, paku
keling.
6.3.1 Sekerup, Baut dan Mur
Baut sekerup dan mur biasanya
mempunyai ulir dengan penampang
segitiga, tetapi ada juga baut yang
berulir segi empat atau trapesium
tetapi pada umumnya yang lazim
dipakai dalam pengikatan adalah baut
sekerup berulir segitiga. Ulir sekerup
pada baut umumnya memakai
putaran searah jarum jam (ke kanan)
maksudnya jika akan
mengencangkan baut sekerup maka
kita putar ke kanan, dan untuk Gambar 6.24 Jenis-jenis sekrup
melepaskannya kita kita putar ke kiri
(berlawanan arah).
Baut pada umumnya mempunyai
kepala segi enam atau segi empat
dan untuk memasang/membukanya
dengan memakai
kunci pas/kunci yang dapat disetel
atau kunci momen. Tetapi sekerup
mempunyai kepala dengan celah alur Gambar 6.25 Sambungan Mur Baut
lurus atau celah alur berbentuk dan
pada umumnya mempunyai diameter Berikut adalah jenis-jenis Mur dan
lebih kecil daripada baut cara Baut :
mengencangkan atau mengendorkan
memakai obeng (drei).
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 107
12. Teknik Ototronik
Gambar 6.28 Sambungan Pasak
Gambar 6.26 Jenis-jenis Baut
Gambar 6.29 Macam-macam pasak
6.3.3 Sambungan Keling
Gambar 6.27 Jenis-jenis Mur
Sambungan paku keling
umumnya dipakai untuk menyambung
6.3.2 Sambungan Pasak dan plat atau besi profil.
Pena Bagian-bagian paku keling :
a. Kepala landas
Tujuan pena dan pasak adalah b. Badan
untuk menyambung bagian-bagian c. Kepala bentuk (point)
konstruksi sedemikian rupa satu
terhadap yang lain, hingga
sambungan itu setiap waktu dapat
dilepas kembali atu dapat digerakkan
satu terhadap yang lain. Contoh
konstruksi pada umumnya berupa
poros dan nabe yang harus Gambar 6.30 Bagian-bagian paku keling
dihubungkan satu dengan yang
lainnya. Paku keling dibuat menurut
ketetapan-ketetapan yang tercantum
dalam lembaran normalisasi.
Indonesia masih memakai lembaran
normalisasi dari Belanda.
108 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
13. Teknik Ototronik
a. Normalisasi paku keling : - N 746
- N 667 a = 1,7 d
a = 1,6 d
b = 0,5 d
b = 0,7 d
d = diameter
Gambar 6.31 Paku Keling N 667
Gambar 6.34 Paku Keling N 746
Merupakan Paku keling dengan
kepala bulat, contoh penggunaan Paku keeling N 746 digunakan
untuk konstruksi jembatan, ketel untuk bangunan kapal terutama untuk
uap,dll. sambungan dibawah permukaan air.
- N 668 b. Bentuk-bentuk Paku Keling :
a = 1,6 d - Paku keling pejal
- Paku keling berongga/Draw Rivet
b = 0,6 d Digunakan untuk mengeling
sambungan bila tidak
memunginkan mengeling dari
dua sisi.
- Paku keling letup/Exploded Rivet
Gambar 6.32 Paku Keling N 668
Banyak dipakai pada sambungan
rangka pesawat terbang(untuk
Paku keling N 668, merupakan konstruksiyang sulit dijangkau
paku keling dengan kepala tirus memakai alat)
dibenam, contoh pengunaan untuk
bangunan-bangunan kapal. c. Pemasangan Paku Keling
- Pembuatan Lubang
- N 669
Dibuat lubang pada plat yang
hendak disambung dengan
a = 1,6 d
ukuran yang telah ditetapkan.
Pembuatan lubang dapat dengan
b = 0,6 d dibor, dipunch, direamer atau
kombinasi dari tiga cara tersebut.
Lubang dengan dipunch, harus
berukuran 1/8 inch lebih kecil dari
ukuran sebenarnya lalu
dilebarkan dengan reamer
sampai ukuran sebenarnya.
Untuk menyatakan bagian-bagian
Gambar 6.33 Paku Keling N 669 sekeliling lubang yang bebas
betul dari tegangan, diameter
lubang harus 1/8 inch lebih besar
dari diameter nominal lubang, hal
ini penting dalam
memperhitungkan kekuatan plat.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 109
14. Teknik Ototronik
*) Sambungan lapis dikeling tunggal
Gambar 6.35 Diameter Paku Keling
Gambar 6.36 Sambungan Lap Keling
A = diameter nominal (d) Tunggal
B = diameter dari lubang yang
dipunch p = Jarak antara 2 pusat paku
= d + 1/16 inch d = Diameter paku
C = diameter yang digunakan t = Tebal plat
dalam memperhitungkan e = Jarak pusat paku ke pinggir plat
kekuatan plat
= d + 1/8 inch *) Sambungan lapis dikeling ganda
t = tebal plat.
d. Penempatan Paku Keling :
- Secara dingin, untuk paku-paku
dari logam lunak, misalnya paku
dari Cu/Al atau dari baja dengan
diameter kurang dari 5 mm.
- Secara panas, untuk paku-paku
dengan diameter lebih dari 8 mm.
Paku ini dipanasi sampai merah
keputih-putihan. Kepala bentuk
dibuat dengan alat penekan atau
pemukul yang digerakkan oleh Gambar 6.37 Sambungan Lap Keling
tenaga uap atau tekanan udara. Ganda
e. Bahan Paku Keling : p = Jarak antara 2 pusat paku
- Soft steel atau besi tempa d = Diameter paku
(wrought iron) t = Tebal plat
- Logam campuran Cu atau Al bila e = Jarak pusat paku ke pinggir plat
dikehendaki tahan korosi dan a = Jarak pusat paku dari baris
ringan. pertama ke baris kedua
f. Jenis-jenis Sambungan Keling - Sambungan dengan bilah (butt joint)
- Sambungan lapis Jenis-jenisnya tergantung dari
Sambungan lapis biasanya bilah/plat yang digunakan dan
digunakan untuk tebal plat kurang jumlah baris paku yang digunakan.
dari ½ inch, macamnya :
Diameter untuk sambungan dengan
bilah = 0,7 t – 10mm.
Double riveted butt joint dipakai
untuk tebal plat kurang dari ½ inch,
Triple riveted butt joint digunakan
110 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
15. Teknik Ototronik
untuk tebal plat sampai dengan 1
inch, sedang Quadrule riveted
digunakan untuk tebal plat sampai
dengan 1,5 inch.
Contoh-contoh sambungan bilah :
*) Sabungan bilah ganda dikeling
tunggal
Gambar 6.38 Sambungan Bilah Ganda
Dikeling Tunggal
p = Jarak antara 2 pusat paku
d = Diameter paku
t = Tebal plat
t1= tebal bilah
e = Jarak pusat paku ke pinggir plat
Syarat-syarat sambungan :
- p = 2,6 d + 10 mm
- b = 0,5 p
*) Sambungan bilah ganda dikeling
ganda
Gambar 6.39 Sambungan Bilah
Ganda Dikeling Ganda
Syarat-syarat sambungan :
- p = 3,5 d - 15 mm
- b = 1,5 d
- pb = 0,5 p
- e = 1,5 d
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 111