SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 24
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Teknik Ototronik


             BAB 17                                    Untuk memanaskan udara, per-
                                                  tukaran hawa panas dilakukan oleh
          AUTOMATIC AIR                           inti pemanas, yang diletakkan di
          CONDITIONING                            engine coolant yang panas karena
                                                  reaksi mesin, kemudian dialirkan
                                                  dengan blower. Pemanas ini, dengan
17.1 Sistem Pendingin Udara                       demikian masih dalam keadaan
                                                  dingin sampai temperatur mesin
     Pendingin udara (Air condition-              membuatnya panas. Maka fungsi
ning) A/C mengontrol temperatur                   pemanas ini belum berlaku, sesaat
udara di dalam ruangan kendaraan.                 mesin baru dihidupkan.
Fungsinya mengurangi kelembaban,
disamping mengontrol pemanasan                    17.1.2 Pendingin
atau pendinginan udara. A/C juga
berfungsi menghilangkan gangguan                       Untuk mendinginkan udara eva-
semacam pembekuan, pengembunan                    porator bertindak sebagai penukar
di permukaan kaca.                                udara panas. Bila A/C dinyalakan,
 • Kontrol temperatur dan                         kompresor mulai bekerja dan me-
   kelembaban                                     ngirim zat pendingin (refregerant) ke
 • Kontrol sirkulasi udara                        evaporator.
 • Saringan Udara dan Pembersih                        Evaporator didinginkan oleh zat
   Udara                                          pendingin, yang mendinginkan udara
                                                  dari blower. Sistem pemanas ber-
17.1.1 Pemanas                                    gantung kepada temperatur mesin
                                                  (kondisi mesin), sedangkan sistem
                                                  pendingin bekerja secara mandiri.




      Gambar 17.1 Sistem pemanas
                                                        Gambar 17.2 Sistem pendingin
Keterangan:
   1. Pemanas udara dengan blower
   2. Udara panas                                 17.1.3 Pengurang Kelembaban
   3. Udara keluar ke ruangan kemudi
   4. Udara tekan                                     Udara     didinginkan    ketika
   5. Suply bahan bakar                           melewati evaporator. Kandungan air
   6. Sistem gasbuang                             dalam udara akan diembunkan dan
   7. ECU                                         melekat ke sirip evaporator. Maka
   8. Thermostat.                                 kelembaban    udara     di  interior
                                                  kendaraan menjadi berkurang. Air

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                  411
Teknik Ototronik


yang menempel di sirip menjadi                              • Percampuran gas dan cairan zat
embun dan ditampung dalam saluran,                         pendingin (refregerant) yang dingin
selanjut-nya keluar.                                       ini mengalir ke evaporator, yang
                                                           menguapkan cairan tersebut. Panas
17.2 Komponen Sistem                                       dari udara yang melewati eveporator
     Pendingin                                             diserap oleh zat pendingin (refre-
                                                           gerant). Maka zat pendingin (refre-
    Siklus sistem pendingin terjadi                        gerant) yang masih cair berphase
secara siklus tertutup (sirkulasi                          menjadi gas di dalam evaporator dan
berulang).                                                 kembali lagi ke kompresor seterusnya
                                      Gas                  ditekan oleh kompresor, begitu siklus
                                     2 Bar
                                                           sistem pendingin terjadi secara
          Gas
                                             Blower        berulang-ulang.
         15 Bar


                      Compresor                            17.2.1 Kompresor
                  Condensor
                              Evapurator                       Kompresor digerakkan oleh tali
                                                           kipas dari puli engine. Fungsi dari
             Cair 15 Bar        Cair 2 Bar
                                                           kompresor adalah menekan zat
             Filter            Katup expansi               pendingin (refregerant) dari bentuk
                                                           gas tekanan rendah menjadi gas
                                                           tekanan tinggi.
      Gambar 17.3 Siklus zat pendingin
              (refregerant)

• Kompresor menekan zat pendingin
(refregerant) berphase gas dengan
tekanan 15 bar.
• Zat pendingin (refregerant) mengalir
ke kondensor, di dalam kondensor
gas ini didinginkan lalu mengembun
dan menjadi cair dengan tekanan 15
bar.
 • Zat pendingin (refregerant) ber-                                 Gambar 17.4 Kompresor
bentuk cair ini mengalir melewati
pengering dengan fungsi menyaring                              Secara umum kompresor dapat
zat dari uap air yang bersirkulasi dan                     dibedakan menjadi 2 macam:
disimpan didalam dryer (filter air).
                                                             1. Kompresor model torak.
 • Zat pendingin (refregerant) cair                              Untuk menghisap dan menekan
yang sudah melewati filter ini                               zat pendingin (refregerant) dilaku-
mengalir ke katup ekspansi, tekanan                          kan oleh gerakan torak (piston) di
menjadi kecil 2 bar setelah melewati                         dalam silinder kompresor.
katup expansi, zat pendingin (refre-
gerant) menjadi campuran gas dan
cair.

412                                                   Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


Kompresor torak terdiri dari:                          Prinsip kerja: Piston akan ber-
   • Gerakan tegak lurus                          gerak ke kanan dan kiri sesuai
   • Gerakan memanjang                            dengan putaran piringan pengatur
   • Gerakan aksial                               yang dikombinasikan dengan tangkai
   • Gerakan radial                               untuk menekan zat pendingin (refre-
   • Gerakan menyudut                             gerant). Saat piston bergerak ke
                                                  dalam katup penghisap terbuka
                                                  membuat tekanan berbeda dan
                                                  menghisap zat pendingin (refre-
                                                  gerant) ke silinder. Sebaliknya ketika
                                                  piston bergerak keluar katup peng-
                                                  isap menutup untuk menekan zat
                                                  pendingin (refregerant). Karena zat
                                                  pendingin (refregerant) ditekan katup
                                                  pelepas membuka dan zat pendingin
                                                  (refregerant) dikirim keluar. Katup,
                                                  penghisap dan katup pelepas juga
                                                  mencegah zat pendingin (refre-
                                                  gerant) mengalir balik.

Gambar 17.5 Kompresor Torak Gerakan                 2. Kompresor model Rotari
        aksial (berlawanan).
                                                        Gerakan rotor di dalam stator
     Kompresor torak dengan gerakan                 kompresor akan menghisap dan
aksial terdiri dari sejumlah piston                 menekan zat pendingin (refre-
berpasangan diset pada piring                       gerant).
goyang pada interval 72° untuk
kompresor 10 silinder atau pada
interval 120° untuk kompresor 6
silinder. Saat salah satu sisi piston
berada pada langkah kompresi, maka
sisi yang lain berada pada langkah
hisap.




                                                        Gambar 17.7 Kompresor Rotari

                                                       Rotor adalah bagian yang ber-
                                                  putar di dalam stator. Rotor terdiri dari
                                                  dua baling – baling. Langkah hisap
                                                  terjadi saat pintu masuk mulai terbuka
                                                  dan berakhir setelah pintu masuk
  Gambar 17.6 Prinsip Kerja Kompresor             tertutup, pada waktu pintu masuk
     gerakan aksial (berlawanan)                  sudah tertutup dimulai langkah tekan,
                                                  sampai katup pengeluaran          mem-
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                  413
Teknik Ototronik


buka, sedangkan pada pintu masuk
secara bersamaan sudah terjadi
langkah hisap demikian seterusnya.




  Gambar 17.8 Prinsip Kerja Kompresor
                Rotari                          Gambar 17.9 Kopling Magnet

Keuntungan kompresor rotari              Keterangan :
  — Karena setiap putaran meng-                 1. Saklar             5. Kumparan
     hasilkan langkah – langkah                 2. Plat penekan       6. Kompresor
     hisap dan tekan secara ber-                3. Roda pulley        7. Pegas plat
     samaan, maka momen putar                   4. Poros              8. Baterai
     lebih merata akibatnya getaran/
     kejutan lebih kecil.                     Bila sakelar dihubungkan, mag-
  — Ukuran       dimensinya   dapat      net listrik akan menarik plat penekan
     dibuat lebih kecil & menghemat      sampai berhubungan dengan roda
     tempat.                             pulley poros kompresor terputar.
                                              Pada waktu sakelar putuskan
Kerugian :                               pegas plat pengembali akan menarik
  — Sampai saat ini hanya dipakai        plat penekan sehingga putaran motor
     untuk sistem AC yang kecil saja     penggerak terputus dari poros kom-
     sebab pada volume yang besar,       presor (putaran motor penggerak
     rumah dan rotornya harus besar      hanya memutar pulley saja).
     pula dan kipas pada rotor tidak
     cukup kuat menahan gesekan.         17.2.3 Kondensor

                                              Dalam kondensor akan terjadi
17.2.2 Kopling Magnet
                                         perubahan bentuk zat pendingin (re-
                                         fregerant), karena kondensasi yang
    Supaya hubungan kompresor
                                         dilakukan oleh kondensor.
dengan motor penggeraknya dapat
                                              Perubahan bentuk itu dari gas
diputuskan dan dihubungkan (pada
                                         menjadi cair.
saat AC dihidupkan dan dimatikan),
                                              Supaya     pendingin/kondensasi
maka kita perlukan sebuah kopling
                                         dari zat pendingin (refregerant) lebih
magnet yang dipasang pada poros
                                         sempurna maka pasang kondensor
kompresor, bersama roda puli.
                                         perlu diperhatikan arah aliran udara
                                         yang membantu proses pendinginan
                                         kondensor, pada mobil ditempatkan
414                                 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


biasanya di depan radiator supaya
dapat dialiri udara waktu mobil
berjalan




                                                        Gambar 17.11 Kondensor dengan
         Gambar 17.10 Kondensor                             Pendingin Kipas Listrik

    Adakalanya pemasangan kon-                    17.2.4 Dryer/ Reciever
densor di depan radiator tidak dileng-
kapi dengan kipas–kipas pendingin,                    Dryer/Reciever diskonstruksi be-
tapi kipas pendingin mesin diganti                rupa tabung silinder yang didalam-
dengan yang lebih besar supaya                    nya terdapat gel silika yang menyerap
pendinginan mesin akan dapat di-                  uap air pada zat pendingin (refre-
laksanakan bersama – sama dengan                  gerant).
pendinginan kondensor.                                Pada bagian atas dryer/reciever
    Sistem ini merugikan bila sistem              kebanyakan dilengkapi dengan kaca
AC tidak dipakai, karena kipas yang               pengontrol untuk melihat zat pen-
besar akan makan daya mekanis                     dingin (refregerant) yang beredar
mesin, akibatnya boros bahan bakar.               dalam sistem kurang atau cukup.
    Untuk itu memakai kipas pen-
dingin listrik tersendiri pada kon-
densor adalah solusi lain meskipun
kondensor      dipasang    di   depan
radiator, diatas atap mobil ataupun di
bawah lantai dan dimana saja
memungkinkan.




                                                    Gambar 17.12 Dryer/reciever dilengkapi
                                                                 kaca intip



Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                   415
Teknik Ototronik


     Adakalanya pada dryer/reciever    untuk menyesuaikan             jumlah     pen-
dipasangkan dua buah sakelar yang      dingin yang mengalir.
bekerja berdasarkan tekanan atau
temperatur (saklar menghubung bila
tekanan atau temperatur dalam
saringan melebihi dari batas max-
ximal).
     Kadang – kadang dryer/reciever
dilengkapi    pula  dengan    tutup
pengaman yang terbuat dari wood
metal. Tutup pengaman ini akan cair
bila    temperatur  zat   pendingin
(refregerant) sudah mencapai batas
yang di tentukan.

17.2.5 Katup Expansi

     Tekanan zat pendingin (refre-       Gambar 17.13 Katup Ekspansi tipe Box
gerant) yang berbentuk cair dari           Prinsip Kerja : Temperatur di
kondensor, saringan harus diturunkan   sekeliling soket evaporator berubah
supaya zat pendingin (refregerant)     tergantung dari beban pendinginan.
menguap, dengan demikian pe-
nyerapan panas dan perubahan             • Jika beban pendinginan kecil,
bentuk zat pendingin (refregerant)         temperatur di sekeliling soket eva-
dari cair menjadi gas akan ber-            porator menurun dan temperatur
langsung dengan sempurna sebelum           yang ditransmisikan dari batang
keluar evaporator.                         pendeteksi panas ke gas dalam
     Untuk itulah pada saluran masuk       diafragma    juga      ikut  turun.
evaporator dipasang katub ekspansi.        Menyebabkan gas berkonstraksi,
Bekerjanya katup ekspansi diatur           akibatnya jarum katup tertekan
sedemikian rupa agar membuka dan           oleh soket tekanan pendingin dari
menutupnya katup sesuai dengan             evaporator dan pegas tekanan
temperatur evaporatur atau tekanan         menekan dan bergerak ke kanan.
di dalam sistem.                           Penutupan katup akan menurun-
                                           kan jumlah aliran pendingin dan
• Katup ekspansi tipe Box                  menurunkan kemampuan pen-
                                           dinginan.
    Katup ini akan mendeteksi tem-
peratur pendingin (beban pen-            • Jika beban pendinginan besar,
dinginan) di sekeliling soket eva-         temperatur sekeliling soket eva-
porator melalui batang pendeteksi          porator meningkat dan menyebab-
panas dan mentransmisikannya ke            kan gas menyebar. Akibatnya
gas yang ada di dalam diafragma.           jarum katup bergerak ke kiri, me-
    Perubahan tekanan gas karena           nekan pegas penekan. Pembuka-
adanya perubahan temperatur dan            an katup akan meningkatkan
keseimbangan antara tekanan soket          jumlah sirkulasi pendingin dan
evaporator    menyebabkan     pegas        membuat kemampuan pendingin-
tekanan menggerakkan jarum soket           an naik.
416                               Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


• Katup ekspansi tipe                 kontrol
  tekan dan temperatur
     Komponen yang mendeteksi
temperatur pada katup expansi
terletak di sisi luar soket evaporator.
Di atas diafragma yang mengarah ke
tabung pendeteksi panas terdapat
gas pendingin dan tekanan gas
berubah tergantung dari temperatur
pada soket evaporator. Tekanan
pendingin pada soket evaporator ada
di bagian bawah diafragma.

                                                     Gambar 17.15 Prinsip Kerja Katup
                                                                  Ekspansi
                                                  Keterangan :
                                                      Pt = Tekanan cairan diatas
                                                            membran.
                                                      Pp = Tekanan Pegas
                                                      Pe = Tekanan zat pendingin
                                                            (refregerant) yang keluar dari
                                                            evapurator

                                                      Supaya pengaturan menutup dan
                                                  membuka disesuaikan dengan tekan-
                                                  an yang ada, maka dapat ditulis
                                                  persamaan :

                                                              Pt = Pp + Pe

    Gambar 17.14 Katup Ekspansi tipe              Bila tekanan evaporator naik, Pe juga
      Kontrol tekan dan temperatur                naik, Pt turun (lihat persamaan), Pp
                                                  akan mendorong katup ke atas
    Keseimbangan antara kekuatan                  kembali sampai menutup saluran. Zat
untuk menekan diafragma ke atas                   pendingin (refregerant) tidak mengalir
(tekanan pendingin pada soket                     ke evaporator ----- Suhu evaporator
evaporator + daya pegas) dan                      naik kembali dan tekanannya akan
tekanan pendingin dari tabung pen-                turun katup akan bekerja seperti
deteksi panas akan menggerakkan                   semula, demikian seterusnya.
jarum katup untuk menyesuaikan
dengan aliran pendingin.




Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                  417
Teknik Ototronik


17.2.6 Evaporator                        penyerapan       panas    ini   dapat
                                         berlangsung      dengan     sempurna,
     Bentuk dan konstruksi evaporator    pipa – pipa evaporator juga diperluas
tidak berbeda dari kondensor, tapi       permukaannya       dengan     memberi
fungsi kedua – duanya berlainan.         kisi – kisi (elemen) dan kipas listrik
Pada kondensor panas zat pendingin       (blower), supaya udara dingin juga
(refregerant) harus dikeluarkan, agar    dapat dihembus ke dalam ruangan.
terjadi perubahan bentuk zat pen-             Pada rumah evaporator bagian
dingin (refregerant) dari gas ke cair.   bawah dibuat saluran/pipa untuk
     Prinsip ini berlaku sebaliknya      keluarnya air yang mengumpul di-
pada evaporator, zat pendingin (refre-   sekitar evaporator akibat udara yang
gerant) cair dari kondensor harus        lembab. Air ini juga akan membersih-
dirubah kembali menjadi gas dalam        kan kotoran–kotoran yang menempel
evaporator, dengan demikian eva-         pada kisi–kisi evaporator, karena
porator harus menyerap panas, agar       kotoran itu akan turun bersama air.




              Gambar 17.16 Posisi Evapurator pada sistem pendingin


17.3 Electric Air Conditioning                          1. Kepala dingin
                                                                                      1


     Sistem    pedingin     mengalami                                             3
perkembangan karena kebutuhan                      2. Tidak berkeringat

akan      kenyamanan      berkendara,                                      3
kondisi yang diinginkan pengendara
adalah: Kepala sejuk (dingin), badan            3. Tanpa aliran
                                                                                                  2
sejuk kecepatan aliran uadar rendah,
daerah punggung (tempat duduk)               4. Kaki hangat
                                                                   4                  2
tidak berkeringat, dan kaki hangat.

                                            Gambar 17.17 Suasana ruangan




418                                 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


    Gambar 17.17 diatas meng-                     mengaktifkan pengaturan temperatur
gambarkan suasana ruangan yang                    udara yang dikehendaki, mengguna-
dikendaki oleh pengemudi dan                      kan selektor temperatur dan menekan
penumpang      kendaraan,    dengan               switch AUTO. Sistem akan segera
kontrol elektronik pada sistem AC                 menyesuaikan dan menjaga tem-
memungkinkan suasana tersebut                     peratur sesuai dengan level yang
diaplikasikan.                                    disetel oleh kontrol otomatis dari
    Kendaraan yang sudah dileng-                  ECU.
kapi dengan sistem auto A/C, dengan




          Gambar 17.18 Skema Sistem AC dengan Elektronik water-side control
           Keterangan :
              1.   Blower                               10. Kompresor
              2.   Evapurator                           a). Udara segar
              3.   Sensor temperatur                    b). Sirkulasi Udara
              4.   Unit pemanas                         c). Anti Beku
              5.   Katup selenoid                       d). Bypass AC
              6.   Sensor temperatur udara keluar       e). Ventilasi
              7.   Setelan pendinginan                  f). Saluran daerah kaki
              8.   Sensor temperatur ruangan            g). Saluran kondensasi
              9.   ECU




Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                             419
Teknik Ototronik


17.3.1 Komponen Electric Air
       Conditioning (Auto AC)

   Dalam sistem Auto AC terdiri dari
beberapa komponen dasar, yaitu :
Sensor, ECU, dan Aktuator.              Gambar 17.19 Konponen Utama Sistem
                                                      Auto AC




                Gambar 17.20 Lokasi Komponen Sistem Auto AC


17.3.2 Lokasi dan Prinsip Kerja        8. Sensor temperature engine
       Komponen                        9. Switch A/C pressure
                                       10. Air mix servomotor
    Komponen pendukung secara          11. Air inlet servomotor
menyeluruh untuk mengaplikasikan       12. Airflow servomotor
kebutuhan akan kondisi ruangan         13. Blower motor
kemudi yang nyaman, diperlukan         14. Kontrol Blower (mengontrol
komponen sebagai berikut:                  blower motor)
1. A/C ECU (atau A/C amplifier)
2. Engine ECU
3. Control panel
4. Sensor temperatur interior
5. Sensor temperature sekeliling
   (Ambient temperatur sensor)
6. Sensor sinar matahari
7. Evaporator temperature sensor
420                               Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


1. A/C ECU

    A/C ECU menghitung temperatur
dan volume udara untuk dihembus-
kan dan menentukan dengan lubang
angin mana yang akan digunakan
berdasarkan informasi temperatur
yang dideteksinya.
    Hasil perhitungan ini dipakai
untuk mengontrol posisi plat yang
mengatur percampuran aliran udara,
kecepatan motor blower.




                                                        Gambar 17.22 Sensor Temperatur
                                                                   Interior

                                                  3. Sensor temperatur sekeliling.

                                                       Sensor terperatur sekeliling meng-
      Gambar 17.21 Posisi A/C ECU                 gunakan thermistor yang dipasang
                                                  didepan kondensor. Ia mendeteksi tem-
2. Sensor temperatur interior                     peratur di luar dari kendaraan.
                                                       Digunakan oleh A/C ECU untuk
     Sensor temperatur interior ter-              mengontrol       fluktuasi   temperature
buat dari thermistor yang dipasang                interior dari pengaruh fluktuasi tem-
dalam panel instrumen bersama                     peratur luar interior.
aspirator. Aspirator menggunakan
hembusan udara dari blower untuk
menghisap udara dalam kendaraan
untuk mendeteksi temperatur rata-
rata dalam interior.
     Digunakan oleh A/C ECU se-
bagai basis pengontrolan temperatur.




                                                        Gambar 17.23 Karakter Sensor Temp.
                                                                    Sekeliling

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                    421
Teknik Ototronik


4. Sensor Sinar Matahari

     Sensor Sinar Matahari memakai
photodiode dan dipasang diatas
panel instrumen. Ia mendeteksi jum-
lah sinar matahari yang datang.
     Volume sinar matahari yang
tersensor dipakai untuk mengontrol
fluktuasi temperatur interior akibat
pengaruh dari fluktuasi sinar mata-
hari.
     Karakter sensor bila volume sinar
semakin banyak, tegangan sinyal se-           Gambar 17.25 Sensor Temp. Evapurator
makin besar sinar matahari ber-
banding lurus dengan tegangan.               6. Sensor Temperature Engine
                                                (ECT Sensor)

                                                  Sensor temperatur engine (ECT)
                                             memakai thermistor (NTC). Sensor
                                             mendeteksi temperatur engine cool-
                                             ant dan meneruskan sinyalnya dari
                                             engine ECU.
                                                  Posisi sensor terdapat pada blok
                                             mesin, sensor ini dipakai juga untuk
                                             sistem yang lain, contoh ECU Engine
                                             menggunkan sensor ini untuk pe-
                                             ngontrolan sistem injeksi (EFI).
                                                  Dalam hal ini oleh A/C ECU
  Gambar 17. 24 Karakter sensor sinar        dipakai untuk mengontrol temperatur,
              matahari                       kontrol pemanasan dan lain-lain.
                                             Misal jika mesin terlalu panas maka
5. Sensor Temperatur Evaporator              Sistem AC akan di non aktifkan.
    Sensor temperatur evaporator
menggunakan thermistor (NTC) yang
dipasang di evaporator. Ia men-
deteksi temperatur udara yang me-
lewati evaporator (temperatur per-
mukaan eveporator).
    Sensor yang terkirim ke A/C ECU
diproses untuk mencegah pembeku-
an, temperatur serta kontrol ter-
sendatnya aliran udara.



                                                Gambar 17.26 Karakter Sensor ECT

422                                     Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


7. Servo Motor                                    stroke diaktifkan. Bila kontak gerak
                                                  yang mensinkronkan dengan putaran
    Air mix servomotor terdiri dari               servomotor telah mencapai posisi full-
motor, limiter, potentiometer, kontak             stroke, maka sirkuit akan membuka
penggerak dll. Seperti ditampilkan                untuk menghentikan motor.
dalam gambar. Alat ini diaktifkan
dengan sinyal dari ECU.




                                                         Gambar 17.28 Kelistrikan Air mix
                                                                 Servomotor

                                                  8. Air inlet servomotor

                                                        Air inlet servomotor terdiri dari
                                                  motor, gear, moving plate, dll, seperti
                                                  terlihat pada gambar.
    Gambar 17.27 Air mix servo motor

Cara kerja
   • Bila air mix damper di setel ke
HOT, terminal MH akan menjadi
sumber daya dan terminal MC akan
menjadi ground untuk memutar
servomotor. Bila terminal MC menjadi
sumber daya dan terminal MH
menjadi ground, servomotor berputar
berlawanan arah, mengubah air mix
damper ke COOL.
   • Kontak gerak dari potensiometer                    Gambar 17. 29 Air Inlet Servomotor
yang bergerak sinkron dengan
putaran servomotor, menimbulkan                   Cara kerja
sinyal elektrik sesuai dengan posisi              • Menekan switch kontrol air inlet
damper, dan memberi umpan balik                   akan menimbulkan sirkuit ground
posisi damper yang sebenarnya                     pada servomotor dan memungkinkan
kepada ECU. Bila damper datang                    arus ke motor menggerakkan air inlet
dengan posisi yang dikehendaki, air               damper.
mix servomotor menghentikan arus                  • Bila damper dipindah ke posisi
ke servomotor.                                    FRESH atau RECIRC, kontak antara
   • Air mix servomotor dilengkapi                moving plate dengan motor terlepas
dengan limiter untuk menghentikan                 dan sirkuit menjadi terbuka serta
arus ke motornya bila gerakan full-               menghentikan motor.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                       423
Teknik Ototronik




                                                9. Airflow servomotor
                                                     Airflow servo motor terdiri dari
                                                motor, kontak gerak, sirkuit plate,
                                                sirkuit motor drive dan lain-lain seperti
                                                ditunjukkan dalam gambar.

      Gambar 17.30 Kelistrikan Air inlet
               servomotor




                            Gambar 17.31 Airflow Servomotor
     Bila switch kontrol airflow diaktif-       A akan menjadi 1 sebab sirkuit
kan, sirkuit motor penggerak akan               menjadi terbuka, dan masukan B
menentukan, posisi damper mana                  akan menjadi D sebab sirkuit ground
yang akan diambil , sisi kanan atau             ditimbulkan. Hasilnya output D akan
kiri, dan mengatur aliran arus ke               menjadi 1 dan output C akan menjadi
motor untuk menjadikan kontak gerak             O dan memungkinkan adanya arus
berhubungan dengan motor.                       untuk motor dari D ke C. Setelah
     Bila kontak gerak bergerak                 motor berputar dan menggerakkan B
menuju posisi yang sesuai dengan                untuk melepaskan kontak dengan
posisi kontrol airflow, maka kontak             DEF, masukan B akan menjadi 1
dengan sirkuit plate terputus dan               sebab sirkuit akan menjadi terbuka.
sirkuit menjadi terbuka serta motor             Hasilnya kedua output C dan D akan
berhenti.                                       menjadi O, arus ke motor akan
     Bila   switch    kontrol    airflow        terputus dan motor berhenti.
dipindah dari FACE ke DEF Masukan

424                                        Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


17.3.3 Pengaturan Sistem                          temperatur luar berdasarkan infor-
                                                  masi yang diberikan oleh masing-
     Untuk mendapatkan temperatur                 masing sensor.
udara yang dikehendaki (sesuai                         Kalkulasi temperatur ini ber-
setelan), dengan hasil yang cepat                 dasarkan temperatur interior, tem-
dan akurat, maka diperlukan teknik-               peratur sekeliling, dan jumlah sinar
teknik pengaturan pada komponen-                  matahari yang berkaitan dengan tem-
kompponen yang bisa mempercepat                   peratur yang dikehendaki.
proses tersebut. Adapun teknik                         Meski auto A/C mengontrol
pengaturan yang dipakai dalam                     temperatur lebih banyak atas dasar
sistem ini diantaranya adalah:                    informasi temperatur interior , tetapi
                                                  juga mempertimbangkan temperatur
17.3.3.1 Pengaturan TAO                           sekeliling serta sinar matahari untuk
        (Temperature Air Outlet)                  lebih memperoleh hasil yang tepat.
                                                       TAO (Temperatur Air Outlet )
    TAO adalah suatu sistem yang                  akan mempunyai temperatur rendah
digunakan gunakan pada sistem auto                pada kondisi berikut ini:
AC. Dimana mengontrol temperature                      • Penyetelan temperatur rendah
untuk segera menyesuaikan tem-                         • Temperatur Interior tinggi
peratur interior dengan temperatur                     • Temperatur sekeliling tinggi
yang dikehendaki, ECU menghitung                       • Sinar matahari kuat




                          Gambar 17.32 Pengaturan Sistem TAO


                                                  17.3.3.2 Pengaturan Temperatur
                                                           Airflow (Aliran Udara)
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                               425
Teknik Ototronik



     Agar dengan segera diperoleh
temperatur yang sesuai dengan yang
disetel dalam interior, kontrol tem-
peratur airflow mengubah ratio dari
udara panas dan dingin melalui
penyesuaian posisi air mix damper
( terbuka).
     Pada beberapa model katup
udara pembuka udara juga membuka
sesuai dengan posisi damper.
  • Kontrol MAX
     Bila temperatur di setel pada
MAX COOL atau MAX HOT, air mix
damper sepenuhnya ke sisi COOL
atau sisi HOT, mengabaikan panas
luar/TAO. Ini dinamakan kontrol "MAX
COOL " atau kontrol "MAX HOT l."
  • Kontrol Normal
    BIla temperatur disetel antara        Gambar 17.33 Pengaturan Temperatur
                                                 Airflow (Aliran udara)
18.5-31.5°C (65.3-88.7°F), posisi air
mix damper mengontrol berdasarkan
panas luar (TAO) agar diperoleh
temperatur interior yang sesuai
dengan yang disetel.
 • Kalkulasi bukaan air mix damper
     Perkiraan bukaan air mix damper
adalah 0% bila di digerakkan
sepenuhnya ke sisi COO, dan 100%
bila digerakkan sepenuhnya ke sisi
HOT. Temperatur evaporator men-
dekati temperatur luar (TAO) bila
bukaan adalah 0%. Bila bukaan             Gambar 17.34 Pengaturan Temperatur
mencapai 100% temperatur, inti                 Airflow dengan Damper
pemanas dikalkulasi dari temperatur
engine coolant untuk menyamakan         17.3.3.3 Pengaturan Aliran Udara
dengan temperatur luar/TAO .
     ECU mengalirkan konduksi daya           Bila A/C disetel antara heater
ke servomotor untuk mengontrol          dan cooler, A/C mode akan otomatis
bukaan air mix damper agar sesuai       mencari aliran udara paling nyaman
dengan bukaan damper saat itu . Ini     yang dikehendaki.
dideteksi oleh potensiometer sampai          Kontrol airflow control disetel
dicapai bukaan yang ditargetkan.        sebagaimana berikut ini:
                                        • Bila menurunkan temperatur interior:
                                          FACE

426                                Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


• Bila temperatur interior dan se-                     EX -HI relai secara langsung
  kelilingnya stabil, setel: BI-LEVEL             memassakan motor bila MAX airblow
• Bila memanaskan interior: FOOT                  diperlukan. Saat relai ini mencegah
                                                  hilangnya tegangan dari power
                                                  transistor, tegangan yang diselamat-
                                                  kan bisa dimanfaatkan untuk mem-
                                                  bangkitkan kecepatan blower secara
                                                  maksimum.
                                                  Kontrol Manual
                                                      Kecepatan blower bisa disesuai-
                                                  kan secara manual dengan selektor
                                                  kecepatan blower




 Gambar 17.35 Pengaturan aliran udara
           dengan damper

17.3.3.4 Kontrol Kecepatan Blower

     Volume udara dikontrol secara
otomatik dari kecepatan motor blower
berdasarkan selisih antara temperatur
interior dengan temperatur yang
disetel.
                                                   Gambar 17.36 Kontrol Kecepatan Blower
• Bila ada perbedaan temperatur yang
besar: Kecepatan motor blower Hi
                                                  17.3.3.5 Kontrol Air Inlet
• Bila perbedaan temperatur hanya
kecil: Kecepatan motor blower Lo
                                                       Kontrol air inlet normalnya mem-
Auto control                                      bawa udara dari luar. Bila perbedaan
      Arus ke motor blower dikontrol              suhu antara udara luar dan interior
dengan menyesuaikan arus dasar                    sangat besar, kontrol saklar air inlet
dari power transistor. Berdasarkan                otomatis akan berputar mengambil
perbedaan antara temperatur interior              udara dari perputaran kembali udara
dan temperatur yang disetel, kecepat-             interior, agar proses pendinginan
an blower secara terus menerus                    berlangsung efektif.
dikontrol dengan mempertimbangkan
nilai temperatur luar.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                427
Teknik Ototronik


     Fungsi kontrol air inlet adalah
sebagai berikut:
• Normal: FRESH
• Bila temperatur interior tinggi:
   RECIRC




                                                Gambar 17.38 Pemeriksaan Secara
                                                        visual dan aural


                                            Data-data yang            dapat     diperiksa
                                            antara lain.
                                            1. Apakah sabuk/tali kipas longgar?
                                               Jika sabuk/tali kipas longgar atau
                                               akan longgar sehingga meng-
                                               akibatkan usang dan menimbulkan
                                               suara.
                                            2. Jumlah udara yang ditiupkan tidak
                                               mencukupi.    Periksa     adanya
                                               kotoran atau sumbatan di filter
                                               udara.
      Gambar 17.37 Kontrol Air Inlet        3. Suara bising dekat kompresor
                                              Periksa pemasangan baut kom-
17.4 Diagnosa Kerusakan                       presor dan bracket.
                                            4. Suara bising di dalam kompresor
     Diagnosa kerusakan dapat di-              Suara bising bisa disebabkan
lakukan dengan cara-cara sebagai               adanya kerusakan di komponen
berikut:                                       internal.

17.4.1 Pemeriksaan Secara Visual            5. Sirip kondensor penuh dengan
                                               debu dan kotoran. Jika sirip
       dan Aural
                                               kondensor dipenuhi debu dan
                                               kotoran, efisiensi pendinginan
    Cara pemeriksaan secara visual
                                               kondensor bisa menurun drastis.
dan aural adalah dengan indra
                                               Cuci semua kotoran dan debu dari
penglihatan,  pendengaran     dan
                                               kondensor.
penciuman.
                                            6. Oli mengotori penghubung atau
                                               sambungan      sistem  pendingin
                                               Adanya noda oli pada sambungan
                                               atau hubungan mengindikasikan
                                               adanya kebocoran pendingin di
                                               tempat itu. Jika ditemukan noda
428                                    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


   oli, komponen harus di kencang-                daerah gangguan atau penyebabnya.
   kan kembali atau diganti untuk                 Ini penting untuk menegaskan nilai
   mencegah kebocoran gas.                        kerugian yang tepat dan mendiag-
                                                  nosis gangguan.
7. Suara bising di dekat blower
                                                      Pasang     manometer   gauge
  Putar motor blower ke LO, MED,
                                                  manometer biru untuk tekanan
  dan HI. Jika suara tidak normal
                                                  rendah, dan menometer merah untuk
  terdengar atau rotasi motor tidak
                                                  tekanan tinggi, dengan penunjukan
  tepat, ganti motor blower. Benda
                                                  manometer kita dapat menyimpulkan
  asing yang terjebak di blower juga
                                                  gangguan yang terjadi :
  mengakibatkan suara bising dan
  pengencangan motor yang tidak
                                                  1. Kondisi Normal
  tepat mengakibatkan perputaran
                                                       Bila putaran mesin pendingin
  yang tidak tepat. Jadi, periksa hal
                                                  berjalan normal, nilai ukuran tekanan
  itu sebelum mengganti motor
                                                  menunjukkan sebagai berikut :
  blower.
                                                     • Sisi tekanan rendah.
8. Pemeriksaan kuantitas pendingin                     0.15 to 0.25 MPa (1.5 to 2.5
   melalui sight-glass                                 kgf/cm²)
        Jika     jumlah    gelembung                 • Sisi tekanan tinggi
   banyak terlihat lewat sight-glass,                  1.37 to 1.57 MPa (14 to 16
   pendingin akan tidak mencukupi,                     kgf/cm²)
   jadi isi kembali sampai cukup.
   Bersamaan periksa juga noda oli,
   seperti      yang     digambarkan
   sebelumnya, untuk memastikan
   tidak ada kebocoran pendingin.
   Jika gelembung tidak bisa terlihat
   lewat sight-glass, bahkan pada
   saat      kondensor     didinginkan
   dengan mengucurkan air, masih
   terdapat banyak pendingin di
   sistem,      putuskan     pengisian                  Gambar 17.39 Kondisi Normal
   pendingin sampai tinggal jumlah
   yang sesuai.                                   2. Jumlah zat pendingin (refregerant)
                                                      tidak cukup.
17.4.2 Pemeriksaan dengan Alat                          Seperti     ditunjukkan    dalam
                                                  ilustrasi,    bila     zat    pendingin
       Bantu
                                                  (refregerant) tidak cukup, ukuran
                                                  tekanan untuk kedua sisi, sisi tekanan
     Pemeriksaan sistem AC dapat
                                                  rendah dan sisi tekanan tinggi akan
dilakukan dengan menggukana alat
                                                  menunjukkan lebih rendah dari nilai
bantu manometer tekanan rendah
                                                  normal yang seharusnya.
dan tekanan tinggi.
                                                  - Gejala
     Pentingnya pemeriksaan tekanan
                                                       • Tekanan di kedua sisi menjadi
pada sistem AC, dengan memeriksa
                                                           rendah , yakni sisi tekanan
tekanan zat pendingin (refregerant)
                                                           rendah maupun tinggi.
saat pengatur udara bekerja dan
membuat anda bisa memeriksa
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                 429
Teknik Ototronik


      •Gelembung bisa dilihat dari         - Penyebab
       gelas periksa.                          • Zat pendingin (refregerant)
    • Pendinginan tidak cukup                     berlebihan.
- Penyebab                                     • Kondensor pendinginan
    • Volume zat pendingin                        lemah.
       (refregerant) rendah
                                           - Cara memperbaiki
    • Gas bocor
                                               • Sesuaikan volume zat
-Cara memperbaiki
                                                  pendingin (refregerant).
    • Periksa kebocoran gas dan
                                               • Bersihkan kondensor.
       perbaiki.
                                               • Periksa sistem pendingin
    • Isi kembali zat pendingin
                                                  kendaraan (electric fan,
       (refregerant)
                                                  engine coolant dll.)




Gambar 17.40 Zat pendingin (refregerant)   Gambar 17.41 Zat pendingin (refregerant)
               kurang                                   Berlebihan

3. Zat pendingin (refregerant)             4. Kelembaban dalam siklus zat
   berlebihan atau pendinginan tidak          pendingin (refregerant)
   cukup.                                      Bila    kelembaban       merembes
     Bila zat pendingin (refregerant)      kedalam sistem perputaran zat
berlebihan atau pendinginan di             pendingin     (refregerant),    ukuran
kondensor tidak cukup dingin, ukuran       tekanan terlihat normal ,saat pengatur
tekanan pada kedua sisi, sisi tekanan      udara    mulai      bekerja.   Setelah
rendah maupun tinggi menjadi lebih         beberapa lama, sisi tekanan rendah
tinggi dari nilai normal yang              secara pelan-pelan menunjukkan
seharusnya.                                kevakuman. Setalah beberapa menit,
                                           ukuran tekanan pulih kembali ke
- Gejala                                   tekanan normal, hal ini akan terjadi
   • Tekanan menjadi tinggi di             berulang-ulang. Gejala ini terjadi bila
        kedua sisi, sisi tekanan           kelembaban       kembali     merembes
        rendah maupun tinggi.              menjadikan beku dan meleleh
   • Gelembung tidak terlihat pada         perputaran refrigerant di dekat katup
        kaca periksa , meski pada          ekspansi.
        putaran mesin rendah.
   • Pendinginan tidak cukup.


430                                   Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


- Gejala                                          - Penyebab
   • Normal pada saat pengatur                       • Kompresor rusak.
     udara mulai bekerja. Setelah                 - Cara memperbaiki
     beberapa lama sisi tekanan                      • Periksa dan perbaiki kompresor
     rendah          perlahan-lahan
     menunjukkan kevakuman.
- Penyebab
   • Perembesan kelembaban
- Cara memperbaiki
   • Ganti receiver/dryer.
   • Ganti dengan tuntas refrigerant.
     Penggantian ini membuat kelem-
     baban hilang dari perputaran.
                                                  Gambar 17.43 Tekanan dalam kompresor
                                                                 rusak

                                                  6. Penyumbatan di dalam siklus zat
                                                     pendingin (refregerant)
                                                       Bila zat pendingin (refregerant)
                                                  gagal bersirkulasi (karena ada
                                                  sumbatan di jalur perputarannya)
                                                  ukuran tekanan pada sisi tekanan
                                                  rendah menunjukkan kevakuman.
         Gambar 17.42 Drier Kotor                 Ukuran tekanan pada sisi tekanan
                                                  tinggi menjadi lebih rendah dari nilai
5. Kerusakan Pada Kompressor                      normal.
     Bila terjadi kerusakan tekanan               - Gejala
dalam kompresor, ukuran tekanan                      • Pada kasus sumbatan yang total,
pada sisi tekanan rendah menjadi                       sisi tekanan rendah seketika
lebih tinggi dari nilai normal. Ukuran                 akan menujukkan kevakuman.
tekanan pada sisi tekanan tinggi                       ( Tidak dingin sama sekali).
menjadi lebih rendah dari nilai                      • Pada          keadaan           ada
normalnya.                                             kecenderungan tersumbat, sisi
- Gejala                                               tekanan rendah perlahan-lahan
   • Sisi tekanan rendah menjadi                       menunjukkan           kevakuman
     tinggi, sisi tekanan tinggi menjadi               tekanan.
     rendah.                                           (Pendinginan tergantung derajat
   • Mematikan dengan segera pe-                       ketersumbatannya).
     nyejuk udara akan mengem-                       • Temperatur      berbeda      terjadi
     balikan sisi tekanan tinggi dan                   sebelum dan sesudah wilayah
     sisi tekanan rendah pada tekan-                   tersumbat.
     an yang sama.                                - Penyebab
   • Unit kompresor tidak panas                      • Debu atau kelembaban yang
     disentuh.                                         membeku menyumbat katup
   • Pendinginan tidak cukup.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                  431
Teknik Ototronik


        ekspansi. EPR atau lubang lain      - Penyebab
        menghalangi aliran refrigerant.         • Perembesan udara.
      • Gas bocor di heat-sensing rod.
                                            - Cara memperbaiki
                                                • Ganti        zat      pendingin
- Cara memperbaiki
                                                   (refregerant).
   • Klarifikasi             penyebab
                                                • Lakukan pembersihan dengan
     tersumbatnya. ganti komponen
                                                   cermat pada jalur perputaran
     yang menyebabkan tersumbat.
                                                   zat pendingin (refregerant)
   • Lakukan        dengan     cermat
     pembersihan        dalam     jalur
     perputaran       zat    pendingin
     (refregerant).




                                             Gambar 17.45 Udara ikut dalam sirkulasi

                                            8. Expansion valve terbuka
       Gambar 17.44 Sistem tersumbat           berlebihan
7. Udara dalam siklus zat pendingin              Bila katup ekspansi terbuka
   (refregerant)                            terlalu lebar , ukutran tekanan pada
                                            sisi tekanan rendah menjadi lebih
      Bila ada udara merembes ke            tinggi dari ukuran normalnya. Ini
jalur      siklus    zat     pendingin      membuat       pendinginan     menjadi
(refregerant), ukuran tekanan pada          berkurang.
kedua sisi tekanan rendah maupun
sisi tekanan tinggi menjadi lebih tinggi    - Gejala
dari ukuran normalnya.                         • Tekanan pada sisi tekanan
                                                 rendah      meningkat        dan
- Gejala                                         pendinginan menjadi berkurang
   • Tekanan menjadi tinggi di kedua             (Tekanan pada sisi tekanan
     sisi tekanan rendah maupun sisi             tinggi menunjukkan nyaris tisdak
     tekanan tinggi.                             ada perubahan).
   • Pendinginan berkurang secara              • Pembekuan melekat pada pipa
     proporsional             dengan             tekanan rendah.
     penambahan tekanan pada sisi
     tekanan rendah.                        - Penyebab
   • Bila volume refrigerant sudah             • Ada kerusakan             pada      katup
     pas, aliran gelembung udara di              ekspansi.
     gelas periksa menjadi sama             - Perbaikan
     ketika dijalankan dalam keadaan           • Periksa dan perbaiki kondisi
     normal.                                     instalasi dari tabung heat sensing

432                                    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


                                                      Pada       beberapa        model
                                                  kendaraan, kedipan pada waktu
                                                  pemeriksaan juga disertai bunyi.
                                                  2. Pemeriksaan sensor
                                                       Kegagalan sensor yang terjadi
                                                  waktu lalu dan sekarang bisa
                                                  diperiksa. Jika ditemukan kegagalan
                                                  lebih dari satu, dengan menekan
                                                  switch A/C, kegagalan itu bisa
  Gambar 17.46 Katup Expansi terbuka              ditampilkan satu persatu.
                                                        Pada saat sensor sinar matahari
17.4.3 Pemeriksaan Sendiri (Self                  diperiksa     di   dalam     ruangan,
       Diagnosis)                                 rangkaian terbuka bisa terlihat. Atur
                                                  sensor sinar matahari untuk lampu
     Pada sistem diagnosis diri, ECU              pijar (lampu neon tidak efektif untuk
mentransmisikan      setiap   ketidak             pemeriksaan ini) dalam ruangan atau
normalan yang terjadi di indikator,               atur cahaya matahari luar untuk
sensor dan penggerak ke kontrol                   memeriksa sensor sinar matahrai.
panel dan menayangkannya sebagai                  Pada beberapa model, suara bip
bentuk pemberitahuan ke teknisi.                  menandakan adanya kegagalan.
Sistem ini sangat berguna untuk
diagnosis karena hasil diagnosis diri             3. Pemeriksaan penggerak
disimpan di memori walaupun kunci                      Output       yang        terpola
kontak dalam keadaan mati.                        ditransmisikan ke penggerak untuk
     Berbagai     pemeriksaan    bisa             memeriksa keadaannya.
dilakukan        dengan       tombol                   Teknisi    bisa     memeriksa
pengoperasian seperti yang terlihat               kegagalan     penggerak      dengan
dalam ilustrasi.                                  mentransmisikan sinyal dari ECU dan
                                                  mengaktifkan damper aliran udara,
                                                  damper udara masuk, air mix
                                                  damper, kompresor, dll.




       Gambar 17.47 Cara Diagnosa
1. Pemeriksaan indikator
    Indikator, seperti switch, display
temperatur dan aktifasi kedip bisa
diperiksa. Indikator switch dan display
pengaturan      temperatur    menyala
empat kali dan kemudian mati.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                              433
Teknik Ototronik




                                             Gambar 17.49 Diagnosa dengan scanner



      Gambar 17.48 Diagnosa Aktuator

4. Pemeriksaan dengan Scanner
     Diagnosa dan sistem emergency:
Bila ada kesalahan pada sistem Auto
AC (bila sistem mendukung) setiap
kesalahan akan tersimpan didalam
memori yang terdapat pada ECU.
Pemeriksaan        kesalahan   dapat
dilakukan dengan menggunakan
scanner (bila sistem mendukung).
     Scanner akan membaca data
pada kontrol unit (ECU) kendaraan
melalui terminal diaknosa (DLC),
maka      kita    dapat    mengetahui
kerusakan yang terjadi. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
  • Matikan kunci kontak
  • Pasang Scanner ke DLC
  • Hidupkan kunci kontak
  • Hidupkan scanner
  • Pilih Negara produsen kendaraan
  • Pilih jenis kendaraan
  • Pilih menu Auto AC
  • Pilih Kode kerusakan


434                                    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Avanza wiring diagram
Avanza wiring diagramAvanza wiring diagram
Avanza wiring diagramAbdul Shobir
 
Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil Joko Prasetiyo
 
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptx
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptxPertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptx
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptxHafidh20
 
Kode error-dan-manual-kelistrikan-mesin-3 sz-ve-k3-ve
Kode error-dan-manual-kelistrikan-mesin-3 sz-ve-k3-veKode error-dan-manual-kelistrikan-mesin-3 sz-ve-k3-ve
Kode error-dan-manual-kelistrikan-mesin-3 sz-ve-k3-veAgus Irawan
 
Soal pekerjaan dasar teknik otomotif ganjil 2017
Soal pekerjaan dasar teknik otomotif ganjil 2017Soal pekerjaan dasar teknik otomotif ganjil 2017
Soal pekerjaan dasar teknik otomotif ganjil 2017Lholo Ismunasib
 
Spooring and balancing
Spooring and balancingSpooring and balancing
Spooring and balancingRohmat Syahrin
 
1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc
1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc
1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.docsmknegeri1sitinjo
 
3.0 denso i art-euro 6_2013 a 2015
3.0 denso i art-euro 6_2013 a 20153.0 denso i art-euro 6_2013 a 2015
3.0 denso i art-euro 6_2013 a 2015Geraldo Sebastian
 
3. soal mekanisme katup
3. soal  mekanisme katup3. soal  mekanisme katup
3. soal mekanisme katupMulyono SPd
 
Materi Dasar-dasar Mesin (1).ppt
Materi Dasar-dasar Mesin (1).pptMateri Dasar-dasar Mesin (1).ppt
Materi Dasar-dasar Mesin (1).pptAchmadSafii4
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Dwi Ratna
 
Efi sistem induksi udara
Efi   sistem induksi udaraEfi   sistem induksi udara
Efi sistem induksi udarajju_pe
 
Efi By Astra Internasional
Efi By Astra InternasionalEfi By Astra Internasional
Efi By Astra InternasionalYusuf AL-Rosyadi
 

Was ist angesagt? (20)

Avanza wiring diagram
Avanza wiring diagramAvanza wiring diagram
Avanza wiring diagram
 
Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil Sistem Pendiginan Pada Mobil
Sistem Pendiginan Pada Mobil
 
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptx
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptxPertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptx
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptx
 
Pneumatik
PneumatikPneumatik
Pneumatik
 
Kode error-dan-manual-kelistrikan-mesin-3 sz-ve-k3-ve
Kode error-dan-manual-kelistrikan-mesin-3 sz-ve-k3-veKode error-dan-manual-kelistrikan-mesin-3 sz-ve-k3-ve
Kode error-dan-manual-kelistrikan-mesin-3 sz-ve-k3-ve
 
Soal pekerjaan dasar teknik otomotif ganjil 2017
Soal pekerjaan dasar teknik otomotif ganjil 2017Soal pekerjaan dasar teknik otomotif ganjil 2017
Soal pekerjaan dasar teknik otomotif ganjil 2017
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
 
Spooring and balancing
Spooring and balancingSpooring and balancing
Spooring and balancing
 
Differential guru
Differential guruDifferential guru
Differential guru
 
1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc
1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc
1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc
 
Soal soal sistem rem
Soal soal sistem remSoal soal sistem rem
Soal soal sistem rem
 
Toyota soluna
Toyota solunaToyota soluna
Toyota soluna
 
3.0 denso i art-euro 6_2013 a 2015
3.0 denso i art-euro 6_2013 a 20153.0 denso i art-euro 6_2013 a 2015
3.0 denso i art-euro 6_2013 a 2015
 
3. soal mekanisme katup
3. soal  mekanisme katup3. soal  mekanisme katup
3. soal mekanisme katup
 
Sistem Pengatur Katup Elekronik
Sistem Pengatur Katup ElekronikSistem Pengatur Katup Elekronik
Sistem Pengatur Katup Elekronik
 
Materi Dasar-dasar Mesin (1).ppt
Materi Dasar-dasar Mesin (1).pptMateri Dasar-dasar Mesin (1).ppt
Materi Dasar-dasar Mesin (1).ppt
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
Efi sistem induksi udara
Efi   sistem induksi udaraEfi   sistem induksi udara
Efi sistem induksi udara
 
Sensor
SensorSensor
Sensor
 
Efi By Astra Internasional
Efi By Astra InternasionalEfi By Astra Internasional
Efi By Astra Internasional
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (20)

E m i s i
E m i s iE m i s i
E m i s i
 
Bab 9-dasar-sistem-kontrol-rev-telah-cetak-rev-mei-28-b
Bab 9-dasar-sistem-kontrol-rev-telah-cetak-rev-mei-28-bBab 9-dasar-sistem-kontrol-rev-telah-cetak-rev-mei-28-b
Bab 9-dasar-sistem-kontrol-rev-telah-cetak-rev-mei-28-b
 
Bab 14 abs-asr-esp
Bab 14 abs-asr-espBab 14 abs-asr-esp
Bab 14 abs-asr-esp
 
Bab 18 car-audio-vidio
Bab 18 car-audio-vidioBab 18 car-audio-vidio
Bab 18 car-audio-vidio
 
Teknik sepeda motor jilid 2
Teknik sepeda motor jilid 2Teknik sepeda motor jilid 2
Teknik sepeda motor jilid 2
 
Bab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasiBab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasi
 
Mutu bensin
Mutu bensinMutu bensin
Mutu bensin
 
Bab 23-sistem-kontrol-parkir
Bab 23-sistem-kontrol-parkirBab 23-sistem-kontrol-parkir
Bab 23-sistem-kontrol-parkir
 
Bab 10-pengapian-elektronik
Bab 10-pengapian-elektronikBab 10-pengapian-elektronik
Bab 10-pengapian-elektronik
 
Bab 5- gambar-teknik
Bab 5- gambar-teknikBab 5- gambar-teknik
Bab 5- gambar-teknik
 
Teknik dasar motor_diesel
Teknik dasar motor_dieselTeknik dasar motor_diesel
Teknik dasar motor_diesel
 
Copy of ignition
Copy of ignitionCopy of ignition
Copy of ignition
 
Ignition system ruri
Ignition system ruriIgnition system ruri
Ignition system ruri
 
Info msn diesel ruri
Info msn diesel ruriInfo msn diesel ruri
Info msn diesel ruri
 
Dasar dasar k3
Dasar dasar k3Dasar dasar k3
Dasar dasar k3
 
Teknik Alat Berat jilid 1
Teknik Alat Berat jilid 1Teknik Alat Berat jilid 1
Teknik Alat Berat jilid 1
 
Teknik Alat Berat jilid 3
Teknik Alat Berat jilid 3Teknik Alat Berat jilid 3
Teknik Alat Berat jilid 3
 
User Manual Toyota
User Manual ToyotaUser Manual Toyota
User Manual Toyota
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
 
Motor diesel Presentation
Motor diesel PresentationMotor diesel Presentation
Motor diesel Presentation
 

Ähnlich wie OTOTRONIK

Cara kerja ac dan bagian
Cara kerja ac dan bagianCara kerja ac dan bagian
Cara kerja ac dan bagianpradana jie
 
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...FreddyTaebenu
 
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxair_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxdubaisunny
 
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1Ahmad Fitra Ritonga
 
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryerKomponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryerSyaiful Rahman
 
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxair_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxMuhammadAliIdris
 
Bab ii bagian besar ac
Bab ii bagian besar acBab ii bagian besar ac
Bab ii bagian besar acrizky putra
 
Bab iii cara kerja ac
Bab iii cara kerja acBab iii cara kerja ac
Bab iii cara kerja acrizky putra
 
acdlidirsoloraya.blogspot.com-KOMPONEN AC SPLIT SERTA FUNGSINYA (1).pdf
acdlidirsoloraya.blogspot.com-KOMPONEN AC SPLIT SERTA FUNGSINYA (1).pdfacdlidirsoloraya.blogspot.com-KOMPONEN AC SPLIT SERTA FUNGSINYA (1).pdf
acdlidirsoloraya.blogspot.com-KOMPONEN AC SPLIT SERTA FUNGSINYA (1).pdfMuzakir9811
 
Cara kerja lemari es
Cara kerja lemari esCara kerja lemari es
Cara kerja lemari esFau Fauziah
 
sertf Air Conditioner.ppt
sertf Air Conditioner.pptsertf Air Conditioner.ppt
sertf Air Conditioner.pptWayanSantosa2
 

Ähnlich wie OTOTRONIK (20)

Ac
AcAc
Ac
 
Cara kerja ac dan bagian
Cara kerja ac dan bagianCara kerja ac dan bagian
Cara kerja ac dan bagian
 
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
 
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxair_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
 
"Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan""Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan"
 
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
penerapan-hukum-termodinamika-ii-dalam-bidang-farmasi-1
 
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryerKomponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
Komponen sistem refrigerasi pada freeze dryer
 
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptxair_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
air_conditioner_mobil_konvensional_lengk.pptx
 
Pendingin 2
Pendingin 2Pendingin 2
Pendingin 2
 
Bab ii bagian besar ac
Bab ii bagian besar acBab ii bagian besar ac
Bab ii bagian besar ac
 
ac.pptx
ac.pptxac.pptx
ac.pptx
 
Teknik refrigerasi
Teknik refrigerasiTeknik refrigerasi
Teknik refrigerasi
 
1956846.ppt
1956846.ppt1956846.ppt
1956846.ppt
 
1956846 (1).ppt
1956846 (1).ppt1956846 (1).ppt
1956846 (1).ppt
 
Bab iii cara kerja ac
Bab iii cara kerja acBab iii cara kerja ac
Bab iii cara kerja ac
 
Pemuluwapan
PemuluwapanPemuluwapan
Pemuluwapan
 
2009060801
20090608012009060801
2009060801
 
acdlidirsoloraya.blogspot.com-KOMPONEN AC SPLIT SERTA FUNGSINYA (1).pdf
acdlidirsoloraya.blogspot.com-KOMPONEN AC SPLIT SERTA FUNGSINYA (1).pdfacdlidirsoloraya.blogspot.com-KOMPONEN AC SPLIT SERTA FUNGSINYA (1).pdf
acdlidirsoloraya.blogspot.com-KOMPONEN AC SPLIT SERTA FUNGSINYA (1).pdf
 
Cara kerja lemari es
Cara kerja lemari esCara kerja lemari es
Cara kerja lemari es
 
sertf Air Conditioner.ppt
sertf Air Conditioner.pptsertf Air Conditioner.ppt
sertf Air Conditioner.ppt
 

Mehr von Slamet Setiyono

Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Slamet Setiyono
 
Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Slamet Setiyono
 
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Slamet Setiyono
 
Step 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricityStep 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricitySlamet Setiyono
 
Step 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionStep 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionSlamet Setiyono
 
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-systemStep 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-systemSlamet Setiyono
 
Step 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningStep 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningSlamet Setiyono
 
Sistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSlamet Setiyono
 
Bab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmBab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmSlamet Setiyono
 
31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheels31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheelsSlamet Setiyono
 
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstanBab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstanSlamet Setiyono
 
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikBab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikSlamet Setiyono
 
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Slamet Setiyono
 

Mehr von Slamet Setiyono (20)

9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual
 
Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2
 
Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1
 
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3
 
Step 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricityStep 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricity
 
Step 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionStep 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspension
 
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-systemStep 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system
 
Step 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningStep 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioning
 
Step 2-chassis-air-bag
Step 2-chassis-air-bagStep 2-chassis-air-bag
Step 2-chassis-air-bag
 
Fungsi cara kerja srs
Fungsi cara kerja srsFungsi cara kerja srs
Fungsi cara kerja srs
 
Sistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depan
 
Bab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmBab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarm
 
Bab 24 epswiper
Bab 24 epswiperBab 24 epswiper
Bab 24 epswiper
 
31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheels31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheels
 
Bab 16 -suspensi-aktif
Bab 16 -suspensi-aktifBab 16 -suspensi-aktif
Bab 16 -suspensi-aktif
 
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstanBab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
Bab 13 sistem-pengtur-kecepatan-konstan
 
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronikBab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
Bab 12 sistem-pengatur-katup-elektronik
 
Bab 16 -suspensi-aktif
Bab 16 -suspensi-aktifBab 16 -suspensi-aktif
Bab 16 -suspensi-aktif
 
Bab 11-sistem-injeksi
Bab 11-sistem-injeksiBab 11-sistem-injeksi
Bab 11-sistem-injeksi
 
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
Bab 8 -listrik-dan-elektronika1
 

Kürzlich hochgeladen

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

OTOTRONIK

  • 1. Teknik Ototronik BAB 17 Untuk memanaskan udara, per- tukaran hawa panas dilakukan oleh AUTOMATIC AIR inti pemanas, yang diletakkan di CONDITIONING engine coolant yang panas karena reaksi mesin, kemudian dialirkan dengan blower. Pemanas ini, dengan 17.1 Sistem Pendingin Udara demikian masih dalam keadaan dingin sampai temperatur mesin Pendingin udara (Air condition- membuatnya panas. Maka fungsi ning) A/C mengontrol temperatur pemanas ini belum berlaku, sesaat udara di dalam ruangan kendaraan. mesin baru dihidupkan. Fungsinya mengurangi kelembaban, disamping mengontrol pemanasan 17.1.2 Pendingin atau pendinginan udara. A/C juga berfungsi menghilangkan gangguan Untuk mendinginkan udara eva- semacam pembekuan, pengembunan porator bertindak sebagai penukar di permukaan kaca. udara panas. Bila A/C dinyalakan, • Kontrol temperatur dan kompresor mulai bekerja dan me- kelembaban ngirim zat pendingin (refregerant) ke • Kontrol sirkulasi udara evaporator. • Saringan Udara dan Pembersih Evaporator didinginkan oleh zat Udara pendingin, yang mendinginkan udara dari blower. Sistem pemanas ber- 17.1.1 Pemanas gantung kepada temperatur mesin (kondisi mesin), sedangkan sistem pendingin bekerja secara mandiri. Gambar 17.1 Sistem pemanas Gambar 17.2 Sistem pendingin Keterangan: 1. Pemanas udara dengan blower 2. Udara panas 17.1.3 Pengurang Kelembaban 3. Udara keluar ke ruangan kemudi 4. Udara tekan Udara didinginkan ketika 5. Suply bahan bakar melewati evaporator. Kandungan air 6. Sistem gasbuang dalam udara akan diembunkan dan 7. ECU melekat ke sirip evaporator. Maka 8. Thermostat. kelembaban udara di interior kendaraan menjadi berkurang. Air Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 411
  • 2. Teknik Ototronik yang menempel di sirip menjadi • Percampuran gas dan cairan zat embun dan ditampung dalam saluran, pendingin (refregerant) yang dingin selanjut-nya keluar. ini mengalir ke evaporator, yang menguapkan cairan tersebut. Panas 17.2 Komponen Sistem dari udara yang melewati eveporator Pendingin diserap oleh zat pendingin (refre- gerant). Maka zat pendingin (refre- Siklus sistem pendingin terjadi gerant) yang masih cair berphase secara siklus tertutup (sirkulasi menjadi gas di dalam evaporator dan berulang). kembali lagi ke kompresor seterusnya Gas ditekan oleh kompresor, begitu siklus 2 Bar sistem pendingin terjadi secara Gas Blower berulang-ulang. 15 Bar Compresor 17.2.1 Kompresor Condensor Evapurator Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Fungsi dari Cair 15 Bar Cair 2 Bar kompresor adalah menekan zat Filter Katup expansi pendingin (refregerant) dari bentuk gas tekanan rendah menjadi gas tekanan tinggi. Gambar 17.3 Siklus zat pendingin (refregerant) • Kompresor menekan zat pendingin (refregerant) berphase gas dengan tekanan 15 bar. • Zat pendingin (refregerant) mengalir ke kondensor, di dalam kondensor gas ini didinginkan lalu mengembun dan menjadi cair dengan tekanan 15 bar. • Zat pendingin (refregerant) ber- Gambar 17.4 Kompresor bentuk cair ini mengalir melewati pengering dengan fungsi menyaring Secara umum kompresor dapat zat dari uap air yang bersirkulasi dan dibedakan menjadi 2 macam: disimpan didalam dryer (filter air). 1. Kompresor model torak. • Zat pendingin (refregerant) cair Untuk menghisap dan menekan yang sudah melewati filter ini zat pendingin (refregerant) dilaku- mengalir ke katup ekspansi, tekanan kan oleh gerakan torak (piston) di menjadi kecil 2 bar setelah melewati dalam silinder kompresor. katup expansi, zat pendingin (refre- gerant) menjadi campuran gas dan cair. 412 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 3. Teknik Ototronik Kompresor torak terdiri dari: Prinsip kerja: Piston akan ber- • Gerakan tegak lurus gerak ke kanan dan kiri sesuai • Gerakan memanjang dengan putaran piringan pengatur • Gerakan aksial yang dikombinasikan dengan tangkai • Gerakan radial untuk menekan zat pendingin (refre- • Gerakan menyudut gerant). Saat piston bergerak ke dalam katup penghisap terbuka membuat tekanan berbeda dan menghisap zat pendingin (refre- gerant) ke silinder. Sebaliknya ketika piston bergerak keluar katup peng- isap menutup untuk menekan zat pendingin (refregerant). Karena zat pendingin (refregerant) ditekan katup pelepas membuka dan zat pendingin (refregerant) dikirim keluar. Katup, penghisap dan katup pelepas juga mencegah zat pendingin (refre- gerant) mengalir balik. Gambar 17.5 Kompresor Torak Gerakan 2. Kompresor model Rotari aksial (berlawanan). Gerakan rotor di dalam stator Kompresor torak dengan gerakan kompresor akan menghisap dan aksial terdiri dari sejumlah piston menekan zat pendingin (refre- berpasangan diset pada piring gerant). goyang pada interval 72° untuk kompresor 10 silinder atau pada interval 120° untuk kompresor 6 silinder. Saat salah satu sisi piston berada pada langkah kompresi, maka sisi yang lain berada pada langkah hisap. Gambar 17.7 Kompresor Rotari Rotor adalah bagian yang ber- putar di dalam stator. Rotor terdiri dari dua baling – baling. Langkah hisap terjadi saat pintu masuk mulai terbuka dan berakhir setelah pintu masuk Gambar 17.6 Prinsip Kerja Kompresor tertutup, pada waktu pintu masuk gerakan aksial (berlawanan) sudah tertutup dimulai langkah tekan, sampai katup pengeluaran mem- Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 413
  • 4. Teknik Ototronik buka, sedangkan pada pintu masuk secara bersamaan sudah terjadi langkah hisap demikian seterusnya. Gambar 17.8 Prinsip Kerja Kompresor Rotari Gambar 17.9 Kopling Magnet Keuntungan kompresor rotari Keterangan : — Karena setiap putaran meng- 1. Saklar 5. Kumparan hasilkan langkah – langkah 2. Plat penekan 6. Kompresor hisap dan tekan secara ber- 3. Roda pulley 7. Pegas plat samaan, maka momen putar 4. Poros 8. Baterai lebih merata akibatnya getaran/ kejutan lebih kecil. Bila sakelar dihubungkan, mag- — Ukuran dimensinya dapat net listrik akan menarik plat penekan dibuat lebih kecil & menghemat sampai berhubungan dengan roda tempat. pulley poros kompresor terputar. Pada waktu sakelar putuskan Kerugian : pegas plat pengembali akan menarik — Sampai saat ini hanya dipakai plat penekan sehingga putaran motor untuk sistem AC yang kecil saja penggerak terputus dari poros kom- sebab pada volume yang besar, presor (putaran motor penggerak rumah dan rotornya harus besar hanya memutar pulley saja). pula dan kipas pada rotor tidak cukup kuat menahan gesekan. 17.2.3 Kondensor Dalam kondensor akan terjadi 17.2.2 Kopling Magnet perubahan bentuk zat pendingin (re- fregerant), karena kondensasi yang Supaya hubungan kompresor dilakukan oleh kondensor. dengan motor penggeraknya dapat Perubahan bentuk itu dari gas diputuskan dan dihubungkan (pada menjadi cair. saat AC dihidupkan dan dimatikan), Supaya pendingin/kondensasi maka kita perlukan sebuah kopling dari zat pendingin (refregerant) lebih magnet yang dipasang pada poros sempurna maka pasang kondensor kompresor, bersama roda puli. perlu diperhatikan arah aliran udara yang membantu proses pendinginan kondensor, pada mobil ditempatkan 414 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 5. Teknik Ototronik biasanya di depan radiator supaya dapat dialiri udara waktu mobil berjalan Gambar 17.11 Kondensor dengan Gambar 17.10 Kondensor Pendingin Kipas Listrik Adakalanya pemasangan kon- 17.2.4 Dryer/ Reciever densor di depan radiator tidak dileng- kapi dengan kipas–kipas pendingin, Dryer/Reciever diskonstruksi be- tapi kipas pendingin mesin diganti rupa tabung silinder yang didalam- dengan yang lebih besar supaya nya terdapat gel silika yang menyerap pendinginan mesin akan dapat di- uap air pada zat pendingin (refre- laksanakan bersama – sama dengan gerant). pendinginan kondensor. Pada bagian atas dryer/reciever Sistem ini merugikan bila sistem kebanyakan dilengkapi dengan kaca AC tidak dipakai, karena kipas yang pengontrol untuk melihat zat pen- besar akan makan daya mekanis dingin (refregerant) yang beredar mesin, akibatnya boros bahan bakar. dalam sistem kurang atau cukup. Untuk itu memakai kipas pen- dingin listrik tersendiri pada kon- densor adalah solusi lain meskipun kondensor dipasang di depan radiator, diatas atap mobil ataupun di bawah lantai dan dimana saja memungkinkan. Gambar 17.12 Dryer/reciever dilengkapi kaca intip Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 415
  • 6. Teknik Ototronik Adakalanya pada dryer/reciever untuk menyesuaikan jumlah pen- dipasangkan dua buah sakelar yang dingin yang mengalir. bekerja berdasarkan tekanan atau temperatur (saklar menghubung bila tekanan atau temperatur dalam saringan melebihi dari batas max- ximal). Kadang – kadang dryer/reciever dilengkapi pula dengan tutup pengaman yang terbuat dari wood metal. Tutup pengaman ini akan cair bila temperatur zat pendingin (refregerant) sudah mencapai batas yang di tentukan. 17.2.5 Katup Expansi Tekanan zat pendingin (refre- Gambar 17.13 Katup Ekspansi tipe Box gerant) yang berbentuk cair dari Prinsip Kerja : Temperatur di kondensor, saringan harus diturunkan sekeliling soket evaporator berubah supaya zat pendingin (refregerant) tergantung dari beban pendinginan. menguap, dengan demikian pe- nyerapan panas dan perubahan • Jika beban pendinginan kecil, bentuk zat pendingin (refregerant) temperatur di sekeliling soket eva- dari cair menjadi gas akan ber- porator menurun dan temperatur langsung dengan sempurna sebelum yang ditransmisikan dari batang keluar evaporator. pendeteksi panas ke gas dalam Untuk itulah pada saluran masuk diafragma juga ikut turun. evaporator dipasang katub ekspansi. Menyebabkan gas berkonstraksi, Bekerjanya katup ekspansi diatur akibatnya jarum katup tertekan sedemikian rupa agar membuka dan oleh soket tekanan pendingin dari menutupnya katup sesuai dengan evaporator dan pegas tekanan temperatur evaporatur atau tekanan menekan dan bergerak ke kanan. di dalam sistem. Penutupan katup akan menurun- kan jumlah aliran pendingin dan • Katup ekspansi tipe Box menurunkan kemampuan pen- dinginan. Katup ini akan mendeteksi tem- peratur pendingin (beban pen- • Jika beban pendinginan besar, dinginan) di sekeliling soket eva- temperatur sekeliling soket eva- porator melalui batang pendeteksi porator meningkat dan menyebab- panas dan mentransmisikannya ke kan gas menyebar. Akibatnya gas yang ada di dalam diafragma. jarum katup bergerak ke kiri, me- Perubahan tekanan gas karena nekan pegas penekan. Pembuka- adanya perubahan temperatur dan an katup akan meningkatkan keseimbangan antara tekanan soket jumlah sirkulasi pendingin dan evaporator menyebabkan pegas membuat kemampuan pendingin- tekanan menggerakkan jarum soket an naik. 416 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 7. Teknik Ototronik • Katup ekspansi tipe kontrol tekan dan temperatur Komponen yang mendeteksi temperatur pada katup expansi terletak di sisi luar soket evaporator. Di atas diafragma yang mengarah ke tabung pendeteksi panas terdapat gas pendingin dan tekanan gas berubah tergantung dari temperatur pada soket evaporator. Tekanan pendingin pada soket evaporator ada di bagian bawah diafragma. Gambar 17.15 Prinsip Kerja Katup Ekspansi Keterangan : Pt = Tekanan cairan diatas membran. Pp = Tekanan Pegas Pe = Tekanan zat pendingin (refregerant) yang keluar dari evapurator Supaya pengaturan menutup dan membuka disesuaikan dengan tekan- an yang ada, maka dapat ditulis persamaan : Pt = Pp + Pe Gambar 17.14 Katup Ekspansi tipe Bila tekanan evaporator naik, Pe juga Kontrol tekan dan temperatur naik, Pt turun (lihat persamaan), Pp akan mendorong katup ke atas Keseimbangan antara kekuatan kembali sampai menutup saluran. Zat untuk menekan diafragma ke atas pendingin (refregerant) tidak mengalir (tekanan pendingin pada soket ke evaporator ----- Suhu evaporator evaporator + daya pegas) dan naik kembali dan tekanannya akan tekanan pendingin dari tabung pen- turun katup akan bekerja seperti deteksi panas akan menggerakkan semula, demikian seterusnya. jarum katup untuk menyesuaikan dengan aliran pendingin. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 417
  • 8. Teknik Ototronik 17.2.6 Evaporator penyerapan panas ini dapat berlangsung dengan sempurna, Bentuk dan konstruksi evaporator pipa – pipa evaporator juga diperluas tidak berbeda dari kondensor, tapi permukaannya dengan memberi fungsi kedua – duanya berlainan. kisi – kisi (elemen) dan kipas listrik Pada kondensor panas zat pendingin (blower), supaya udara dingin juga (refregerant) harus dikeluarkan, agar dapat dihembus ke dalam ruangan. terjadi perubahan bentuk zat pen- Pada rumah evaporator bagian dingin (refregerant) dari gas ke cair. bawah dibuat saluran/pipa untuk Prinsip ini berlaku sebaliknya keluarnya air yang mengumpul di- pada evaporator, zat pendingin (refre- sekitar evaporator akibat udara yang gerant) cair dari kondensor harus lembab. Air ini juga akan membersih- dirubah kembali menjadi gas dalam kan kotoran–kotoran yang menempel evaporator, dengan demikian eva- pada kisi–kisi evaporator, karena porator harus menyerap panas, agar kotoran itu akan turun bersama air. Gambar 17.16 Posisi Evapurator pada sistem pendingin 17.3 Electric Air Conditioning 1. Kepala dingin 1 Sistem pedingin mengalami 3 perkembangan karena kebutuhan 2. Tidak berkeringat akan kenyamanan berkendara, 3 kondisi yang diinginkan pengendara adalah: Kepala sejuk (dingin), badan 3. Tanpa aliran 2 sejuk kecepatan aliran uadar rendah, daerah punggung (tempat duduk) 4. Kaki hangat 4 2 tidak berkeringat, dan kaki hangat. Gambar 17.17 Suasana ruangan 418 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 9. Teknik Ototronik Gambar 17.17 diatas meng- mengaktifkan pengaturan temperatur gambarkan suasana ruangan yang udara yang dikehendaki, mengguna- dikendaki oleh pengemudi dan kan selektor temperatur dan menekan penumpang kendaraan, dengan switch AUTO. Sistem akan segera kontrol elektronik pada sistem AC menyesuaikan dan menjaga tem- memungkinkan suasana tersebut peratur sesuai dengan level yang diaplikasikan. disetel oleh kontrol otomatis dari Kendaraan yang sudah dileng- ECU. kapi dengan sistem auto A/C, dengan Gambar 17.18 Skema Sistem AC dengan Elektronik water-side control Keterangan : 1. Blower 10. Kompresor 2. Evapurator a). Udara segar 3. Sensor temperatur b). Sirkulasi Udara 4. Unit pemanas c). Anti Beku 5. Katup selenoid d). Bypass AC 6. Sensor temperatur udara keluar e). Ventilasi 7. Setelan pendinginan f). Saluran daerah kaki 8. Sensor temperatur ruangan g). Saluran kondensasi 9. ECU Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 419
  • 10. Teknik Ototronik 17.3.1 Komponen Electric Air Conditioning (Auto AC) Dalam sistem Auto AC terdiri dari beberapa komponen dasar, yaitu : Sensor, ECU, dan Aktuator. Gambar 17.19 Konponen Utama Sistem Auto AC Gambar 17.20 Lokasi Komponen Sistem Auto AC 17.3.2 Lokasi dan Prinsip Kerja 8. Sensor temperature engine Komponen 9. Switch A/C pressure 10. Air mix servomotor Komponen pendukung secara 11. Air inlet servomotor menyeluruh untuk mengaplikasikan 12. Airflow servomotor kebutuhan akan kondisi ruangan 13. Blower motor kemudi yang nyaman, diperlukan 14. Kontrol Blower (mengontrol komponen sebagai berikut: blower motor) 1. A/C ECU (atau A/C amplifier) 2. Engine ECU 3. Control panel 4. Sensor temperatur interior 5. Sensor temperature sekeliling (Ambient temperatur sensor) 6. Sensor sinar matahari 7. Evaporator temperature sensor 420 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 11. Teknik Ototronik 1. A/C ECU A/C ECU menghitung temperatur dan volume udara untuk dihembus- kan dan menentukan dengan lubang angin mana yang akan digunakan berdasarkan informasi temperatur yang dideteksinya. Hasil perhitungan ini dipakai untuk mengontrol posisi plat yang mengatur percampuran aliran udara, kecepatan motor blower. Gambar 17.22 Sensor Temperatur Interior 3. Sensor temperatur sekeliling. Sensor terperatur sekeliling meng- Gambar 17.21 Posisi A/C ECU gunakan thermistor yang dipasang didepan kondensor. Ia mendeteksi tem- 2. Sensor temperatur interior peratur di luar dari kendaraan. Digunakan oleh A/C ECU untuk Sensor temperatur interior ter- mengontrol fluktuasi temperature buat dari thermistor yang dipasang interior dari pengaruh fluktuasi tem- dalam panel instrumen bersama peratur luar interior. aspirator. Aspirator menggunakan hembusan udara dari blower untuk menghisap udara dalam kendaraan untuk mendeteksi temperatur rata- rata dalam interior. Digunakan oleh A/C ECU se- bagai basis pengontrolan temperatur. Gambar 17.23 Karakter Sensor Temp. Sekeliling Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 421
  • 12. Teknik Ototronik 4. Sensor Sinar Matahari Sensor Sinar Matahari memakai photodiode dan dipasang diatas panel instrumen. Ia mendeteksi jum- lah sinar matahari yang datang. Volume sinar matahari yang tersensor dipakai untuk mengontrol fluktuasi temperatur interior akibat pengaruh dari fluktuasi sinar mata- hari. Karakter sensor bila volume sinar semakin banyak, tegangan sinyal se- Gambar 17.25 Sensor Temp. Evapurator makin besar sinar matahari ber- banding lurus dengan tegangan. 6. Sensor Temperature Engine (ECT Sensor) Sensor temperatur engine (ECT) memakai thermistor (NTC). Sensor mendeteksi temperatur engine cool- ant dan meneruskan sinyalnya dari engine ECU. Posisi sensor terdapat pada blok mesin, sensor ini dipakai juga untuk sistem yang lain, contoh ECU Engine menggunkan sensor ini untuk pe- ngontrolan sistem injeksi (EFI). Dalam hal ini oleh A/C ECU Gambar 17. 24 Karakter sensor sinar dipakai untuk mengontrol temperatur, matahari kontrol pemanasan dan lain-lain. Misal jika mesin terlalu panas maka 5. Sensor Temperatur Evaporator Sistem AC akan di non aktifkan. Sensor temperatur evaporator menggunakan thermistor (NTC) yang dipasang di evaporator. Ia men- deteksi temperatur udara yang me- lewati evaporator (temperatur per- mukaan eveporator). Sensor yang terkirim ke A/C ECU diproses untuk mencegah pembeku- an, temperatur serta kontrol ter- sendatnya aliran udara. Gambar 17.26 Karakter Sensor ECT 422 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 13. Teknik Ototronik 7. Servo Motor stroke diaktifkan. Bila kontak gerak yang mensinkronkan dengan putaran Air mix servomotor terdiri dari servomotor telah mencapai posisi full- motor, limiter, potentiometer, kontak stroke, maka sirkuit akan membuka penggerak dll. Seperti ditampilkan untuk menghentikan motor. dalam gambar. Alat ini diaktifkan dengan sinyal dari ECU. Gambar 17.28 Kelistrikan Air mix Servomotor 8. Air inlet servomotor Air inlet servomotor terdiri dari motor, gear, moving plate, dll, seperti terlihat pada gambar. Gambar 17.27 Air mix servo motor Cara kerja • Bila air mix damper di setel ke HOT, terminal MH akan menjadi sumber daya dan terminal MC akan menjadi ground untuk memutar servomotor. Bila terminal MC menjadi sumber daya dan terminal MH menjadi ground, servomotor berputar berlawanan arah, mengubah air mix damper ke COOL. • Kontak gerak dari potensiometer Gambar 17. 29 Air Inlet Servomotor yang bergerak sinkron dengan putaran servomotor, menimbulkan Cara kerja sinyal elektrik sesuai dengan posisi • Menekan switch kontrol air inlet damper, dan memberi umpan balik akan menimbulkan sirkuit ground posisi damper yang sebenarnya pada servomotor dan memungkinkan kepada ECU. Bila damper datang arus ke motor menggerakkan air inlet dengan posisi yang dikehendaki, air damper. mix servomotor menghentikan arus • Bila damper dipindah ke posisi ke servomotor. FRESH atau RECIRC, kontak antara • Air mix servomotor dilengkapi moving plate dengan motor terlepas dengan limiter untuk menghentikan dan sirkuit menjadi terbuka serta arus ke motornya bila gerakan full- menghentikan motor. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 423
  • 14. Teknik Ototronik 9. Airflow servomotor Airflow servo motor terdiri dari motor, kontak gerak, sirkuit plate, sirkuit motor drive dan lain-lain seperti ditunjukkan dalam gambar. Gambar 17.30 Kelistrikan Air inlet servomotor Gambar 17.31 Airflow Servomotor Bila switch kontrol airflow diaktif- A akan menjadi 1 sebab sirkuit kan, sirkuit motor penggerak akan menjadi terbuka, dan masukan B menentukan, posisi damper mana akan menjadi D sebab sirkuit ground yang akan diambil , sisi kanan atau ditimbulkan. Hasilnya output D akan kiri, dan mengatur aliran arus ke menjadi 1 dan output C akan menjadi motor untuk menjadikan kontak gerak O dan memungkinkan adanya arus berhubungan dengan motor. untuk motor dari D ke C. Setelah Bila kontak gerak bergerak motor berputar dan menggerakkan B menuju posisi yang sesuai dengan untuk melepaskan kontak dengan posisi kontrol airflow, maka kontak DEF, masukan B akan menjadi 1 dengan sirkuit plate terputus dan sebab sirkuit akan menjadi terbuka. sirkuit menjadi terbuka serta motor Hasilnya kedua output C dan D akan berhenti. menjadi O, arus ke motor akan Bila switch kontrol airflow terputus dan motor berhenti. dipindah dari FACE ke DEF Masukan 424 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 15. Teknik Ototronik 17.3.3 Pengaturan Sistem temperatur luar berdasarkan infor- masi yang diberikan oleh masing- Untuk mendapatkan temperatur masing sensor. udara yang dikehendaki (sesuai Kalkulasi temperatur ini ber- setelan), dengan hasil yang cepat dasarkan temperatur interior, tem- dan akurat, maka diperlukan teknik- peratur sekeliling, dan jumlah sinar teknik pengaturan pada komponen- matahari yang berkaitan dengan tem- kompponen yang bisa mempercepat peratur yang dikehendaki. proses tersebut. Adapun teknik Meski auto A/C mengontrol pengaturan yang dipakai dalam temperatur lebih banyak atas dasar sistem ini diantaranya adalah: informasi temperatur interior , tetapi juga mempertimbangkan temperatur 17.3.3.1 Pengaturan TAO sekeliling serta sinar matahari untuk (Temperature Air Outlet) lebih memperoleh hasil yang tepat. TAO (Temperatur Air Outlet ) TAO adalah suatu sistem yang akan mempunyai temperatur rendah digunakan gunakan pada sistem auto pada kondisi berikut ini: AC. Dimana mengontrol temperature • Penyetelan temperatur rendah untuk segera menyesuaikan tem- • Temperatur Interior tinggi peratur interior dengan temperatur • Temperatur sekeliling tinggi yang dikehendaki, ECU menghitung • Sinar matahari kuat Gambar 17.32 Pengaturan Sistem TAO 17.3.3.2 Pengaturan Temperatur Airflow (Aliran Udara) Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 425
  • 16. Teknik Ototronik Agar dengan segera diperoleh temperatur yang sesuai dengan yang disetel dalam interior, kontrol tem- peratur airflow mengubah ratio dari udara panas dan dingin melalui penyesuaian posisi air mix damper ( terbuka). Pada beberapa model katup udara pembuka udara juga membuka sesuai dengan posisi damper. • Kontrol MAX Bila temperatur di setel pada MAX COOL atau MAX HOT, air mix damper sepenuhnya ke sisi COOL atau sisi HOT, mengabaikan panas luar/TAO. Ini dinamakan kontrol "MAX COOL " atau kontrol "MAX HOT l." • Kontrol Normal BIla temperatur disetel antara Gambar 17.33 Pengaturan Temperatur Airflow (Aliran udara) 18.5-31.5°C (65.3-88.7°F), posisi air mix damper mengontrol berdasarkan panas luar (TAO) agar diperoleh temperatur interior yang sesuai dengan yang disetel. • Kalkulasi bukaan air mix damper Perkiraan bukaan air mix damper adalah 0% bila di digerakkan sepenuhnya ke sisi COO, dan 100% bila digerakkan sepenuhnya ke sisi HOT. Temperatur evaporator men- dekati temperatur luar (TAO) bila bukaan adalah 0%. Bila bukaan Gambar 17.34 Pengaturan Temperatur mencapai 100% temperatur, inti Airflow dengan Damper pemanas dikalkulasi dari temperatur engine coolant untuk menyamakan 17.3.3.3 Pengaturan Aliran Udara dengan temperatur luar/TAO . ECU mengalirkan konduksi daya Bila A/C disetel antara heater ke servomotor untuk mengontrol dan cooler, A/C mode akan otomatis bukaan air mix damper agar sesuai mencari aliran udara paling nyaman dengan bukaan damper saat itu . Ini yang dikehendaki. dideteksi oleh potensiometer sampai Kontrol airflow control disetel dicapai bukaan yang ditargetkan. sebagaimana berikut ini: • Bila menurunkan temperatur interior: FACE 426 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 17. Teknik Ototronik • Bila temperatur interior dan se- EX -HI relai secara langsung kelilingnya stabil, setel: BI-LEVEL memassakan motor bila MAX airblow • Bila memanaskan interior: FOOT diperlukan. Saat relai ini mencegah hilangnya tegangan dari power transistor, tegangan yang diselamat- kan bisa dimanfaatkan untuk mem- bangkitkan kecepatan blower secara maksimum. Kontrol Manual Kecepatan blower bisa disesuai- kan secara manual dengan selektor kecepatan blower Gambar 17.35 Pengaturan aliran udara dengan damper 17.3.3.4 Kontrol Kecepatan Blower Volume udara dikontrol secara otomatik dari kecepatan motor blower berdasarkan selisih antara temperatur interior dengan temperatur yang disetel. Gambar 17.36 Kontrol Kecepatan Blower • Bila ada perbedaan temperatur yang besar: Kecepatan motor blower Hi 17.3.3.5 Kontrol Air Inlet • Bila perbedaan temperatur hanya kecil: Kecepatan motor blower Lo Kontrol air inlet normalnya mem- Auto control bawa udara dari luar. Bila perbedaan Arus ke motor blower dikontrol suhu antara udara luar dan interior dengan menyesuaikan arus dasar sangat besar, kontrol saklar air inlet dari power transistor. Berdasarkan otomatis akan berputar mengambil perbedaan antara temperatur interior udara dari perputaran kembali udara dan temperatur yang disetel, kecepat- interior, agar proses pendinginan an blower secara terus menerus berlangsung efektif. dikontrol dengan mempertimbangkan nilai temperatur luar. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 427
  • 18. Teknik Ototronik Fungsi kontrol air inlet adalah sebagai berikut: • Normal: FRESH • Bila temperatur interior tinggi: RECIRC Gambar 17.38 Pemeriksaan Secara visual dan aural Data-data yang dapat diperiksa antara lain. 1. Apakah sabuk/tali kipas longgar? Jika sabuk/tali kipas longgar atau akan longgar sehingga meng- akibatkan usang dan menimbulkan suara. 2. Jumlah udara yang ditiupkan tidak mencukupi. Periksa adanya kotoran atau sumbatan di filter udara. Gambar 17.37 Kontrol Air Inlet 3. Suara bising dekat kompresor Periksa pemasangan baut kom- 17.4 Diagnosa Kerusakan presor dan bracket. 4. Suara bising di dalam kompresor Diagnosa kerusakan dapat di- Suara bising bisa disebabkan lakukan dengan cara-cara sebagai adanya kerusakan di komponen berikut: internal. 17.4.1 Pemeriksaan Secara Visual 5. Sirip kondensor penuh dengan debu dan kotoran. Jika sirip dan Aural kondensor dipenuhi debu dan kotoran, efisiensi pendinginan Cara pemeriksaan secara visual kondensor bisa menurun drastis. dan aural adalah dengan indra Cuci semua kotoran dan debu dari penglihatan, pendengaran dan kondensor. penciuman. 6. Oli mengotori penghubung atau sambungan sistem pendingin Adanya noda oli pada sambungan atau hubungan mengindikasikan adanya kebocoran pendingin di tempat itu. Jika ditemukan noda 428 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 19. Teknik Ototronik oli, komponen harus di kencang- daerah gangguan atau penyebabnya. kan kembali atau diganti untuk Ini penting untuk menegaskan nilai mencegah kebocoran gas. kerugian yang tepat dan mendiag- nosis gangguan. 7. Suara bising di dekat blower Pasang manometer gauge Putar motor blower ke LO, MED, manometer biru untuk tekanan dan HI. Jika suara tidak normal rendah, dan menometer merah untuk terdengar atau rotasi motor tidak tekanan tinggi, dengan penunjukan tepat, ganti motor blower. Benda manometer kita dapat menyimpulkan asing yang terjebak di blower juga gangguan yang terjadi : mengakibatkan suara bising dan pengencangan motor yang tidak 1. Kondisi Normal tepat mengakibatkan perputaran Bila putaran mesin pendingin yang tidak tepat. Jadi, periksa hal berjalan normal, nilai ukuran tekanan itu sebelum mengganti motor menunjukkan sebagai berikut : blower. • Sisi tekanan rendah. 8. Pemeriksaan kuantitas pendingin 0.15 to 0.25 MPa (1.5 to 2.5 melalui sight-glass kgf/cm²) Jika jumlah gelembung • Sisi tekanan tinggi banyak terlihat lewat sight-glass, 1.37 to 1.57 MPa (14 to 16 pendingin akan tidak mencukupi, kgf/cm²) jadi isi kembali sampai cukup. Bersamaan periksa juga noda oli, seperti yang digambarkan sebelumnya, untuk memastikan tidak ada kebocoran pendingin. Jika gelembung tidak bisa terlihat lewat sight-glass, bahkan pada saat kondensor didinginkan dengan mengucurkan air, masih terdapat banyak pendingin di sistem, putuskan pengisian Gambar 17.39 Kondisi Normal pendingin sampai tinggal jumlah yang sesuai. 2. Jumlah zat pendingin (refregerant) tidak cukup. 17.4.2 Pemeriksaan dengan Alat Seperti ditunjukkan dalam ilustrasi, bila zat pendingin Bantu (refregerant) tidak cukup, ukuran tekanan untuk kedua sisi, sisi tekanan Pemeriksaan sistem AC dapat rendah dan sisi tekanan tinggi akan dilakukan dengan menggukana alat menunjukkan lebih rendah dari nilai bantu manometer tekanan rendah normal yang seharusnya. dan tekanan tinggi. - Gejala Pentingnya pemeriksaan tekanan • Tekanan di kedua sisi menjadi pada sistem AC, dengan memeriksa rendah , yakni sisi tekanan tekanan zat pendingin (refregerant) rendah maupun tinggi. saat pengatur udara bekerja dan membuat anda bisa memeriksa Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 429
  • 20. Teknik Ototronik •Gelembung bisa dilihat dari - Penyebab gelas periksa. • Zat pendingin (refregerant) • Pendinginan tidak cukup berlebihan. - Penyebab • Kondensor pendinginan • Volume zat pendingin lemah. (refregerant) rendah - Cara memperbaiki • Gas bocor • Sesuaikan volume zat -Cara memperbaiki pendingin (refregerant). • Periksa kebocoran gas dan • Bersihkan kondensor. perbaiki. • Periksa sistem pendingin • Isi kembali zat pendingin kendaraan (electric fan, (refregerant) engine coolant dll.) Gambar 17.40 Zat pendingin (refregerant) Gambar 17.41 Zat pendingin (refregerant) kurang Berlebihan 3. Zat pendingin (refregerant) 4. Kelembaban dalam siklus zat berlebihan atau pendinginan tidak pendingin (refregerant) cukup. Bila kelembaban merembes Bila zat pendingin (refregerant) kedalam sistem perputaran zat berlebihan atau pendinginan di pendingin (refregerant), ukuran kondensor tidak cukup dingin, ukuran tekanan terlihat normal ,saat pengatur tekanan pada kedua sisi, sisi tekanan udara mulai bekerja. Setelah rendah maupun tinggi menjadi lebih beberapa lama, sisi tekanan rendah tinggi dari nilai normal yang secara pelan-pelan menunjukkan seharusnya. kevakuman. Setalah beberapa menit, ukuran tekanan pulih kembali ke - Gejala tekanan normal, hal ini akan terjadi • Tekanan menjadi tinggi di berulang-ulang. Gejala ini terjadi bila kedua sisi, sisi tekanan kelembaban kembali merembes rendah maupun tinggi. menjadikan beku dan meleleh • Gelembung tidak terlihat pada perputaran refrigerant di dekat katup kaca periksa , meski pada ekspansi. putaran mesin rendah. • Pendinginan tidak cukup. 430 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 21. Teknik Ototronik - Gejala - Penyebab • Normal pada saat pengatur • Kompresor rusak. udara mulai bekerja. Setelah - Cara memperbaiki beberapa lama sisi tekanan • Periksa dan perbaiki kompresor rendah perlahan-lahan menunjukkan kevakuman. - Penyebab • Perembesan kelembaban - Cara memperbaiki • Ganti receiver/dryer. • Ganti dengan tuntas refrigerant. Penggantian ini membuat kelem- baban hilang dari perputaran. Gambar 17.43 Tekanan dalam kompresor rusak 6. Penyumbatan di dalam siklus zat pendingin (refregerant) Bila zat pendingin (refregerant) gagal bersirkulasi (karena ada sumbatan di jalur perputarannya) ukuran tekanan pada sisi tekanan rendah menunjukkan kevakuman. Gambar 17.42 Drier Kotor Ukuran tekanan pada sisi tekanan tinggi menjadi lebih rendah dari nilai 5. Kerusakan Pada Kompressor normal. Bila terjadi kerusakan tekanan - Gejala dalam kompresor, ukuran tekanan • Pada kasus sumbatan yang total, pada sisi tekanan rendah menjadi sisi tekanan rendah seketika lebih tinggi dari nilai normal. Ukuran akan menujukkan kevakuman. tekanan pada sisi tekanan tinggi ( Tidak dingin sama sekali). menjadi lebih rendah dari nilai • Pada keadaan ada normalnya. kecenderungan tersumbat, sisi - Gejala tekanan rendah perlahan-lahan • Sisi tekanan rendah menjadi menunjukkan kevakuman tinggi, sisi tekanan tinggi menjadi tekanan. rendah. (Pendinginan tergantung derajat • Mematikan dengan segera pe- ketersumbatannya). nyejuk udara akan mengem- • Temperatur berbeda terjadi balikan sisi tekanan tinggi dan sebelum dan sesudah wilayah sisi tekanan rendah pada tekan- tersumbat. an yang sama. - Penyebab • Unit kompresor tidak panas • Debu atau kelembaban yang disentuh. membeku menyumbat katup • Pendinginan tidak cukup. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 431
  • 22. Teknik Ototronik ekspansi. EPR atau lubang lain - Penyebab menghalangi aliran refrigerant. • Perembesan udara. • Gas bocor di heat-sensing rod. - Cara memperbaiki • Ganti zat pendingin - Cara memperbaiki (refregerant). • Klarifikasi penyebab • Lakukan pembersihan dengan tersumbatnya. ganti komponen cermat pada jalur perputaran yang menyebabkan tersumbat. zat pendingin (refregerant) • Lakukan dengan cermat pembersihan dalam jalur perputaran zat pendingin (refregerant). Gambar 17.45 Udara ikut dalam sirkulasi 8. Expansion valve terbuka Gambar 17.44 Sistem tersumbat berlebihan 7. Udara dalam siklus zat pendingin Bila katup ekspansi terbuka (refregerant) terlalu lebar , ukutran tekanan pada sisi tekanan rendah menjadi lebih Bila ada udara merembes ke tinggi dari ukuran normalnya. Ini jalur siklus zat pendingin membuat pendinginan menjadi (refregerant), ukuran tekanan pada berkurang. kedua sisi tekanan rendah maupun sisi tekanan tinggi menjadi lebih tinggi - Gejala dari ukuran normalnya. • Tekanan pada sisi tekanan rendah meningkat dan - Gejala pendinginan menjadi berkurang • Tekanan menjadi tinggi di kedua (Tekanan pada sisi tekanan sisi tekanan rendah maupun sisi tinggi menunjukkan nyaris tisdak tekanan tinggi. ada perubahan). • Pendinginan berkurang secara • Pembekuan melekat pada pipa proporsional dengan tekanan rendah. penambahan tekanan pada sisi tekanan rendah. - Penyebab • Bila volume refrigerant sudah • Ada kerusakan pada katup pas, aliran gelembung udara di ekspansi. gelas periksa menjadi sama - Perbaikan ketika dijalankan dalam keadaan • Periksa dan perbaiki kondisi normal. instalasi dari tabung heat sensing 432 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 23. Teknik Ototronik Pada beberapa model kendaraan, kedipan pada waktu pemeriksaan juga disertai bunyi. 2. Pemeriksaan sensor Kegagalan sensor yang terjadi waktu lalu dan sekarang bisa diperiksa. Jika ditemukan kegagalan lebih dari satu, dengan menekan switch A/C, kegagalan itu bisa Gambar 17.46 Katup Expansi terbuka ditampilkan satu persatu. Pada saat sensor sinar matahari 17.4.3 Pemeriksaan Sendiri (Self diperiksa di dalam ruangan, Diagnosis) rangkaian terbuka bisa terlihat. Atur sensor sinar matahari untuk lampu Pada sistem diagnosis diri, ECU pijar (lampu neon tidak efektif untuk mentransmisikan setiap ketidak pemeriksaan ini) dalam ruangan atau normalan yang terjadi di indikator, atur cahaya matahari luar untuk sensor dan penggerak ke kontrol memeriksa sensor sinar matahrai. panel dan menayangkannya sebagai Pada beberapa model, suara bip bentuk pemberitahuan ke teknisi. menandakan adanya kegagalan. Sistem ini sangat berguna untuk diagnosis karena hasil diagnosis diri 3. Pemeriksaan penggerak disimpan di memori walaupun kunci Output yang terpola kontak dalam keadaan mati. ditransmisikan ke penggerak untuk Berbagai pemeriksaan bisa memeriksa keadaannya. dilakukan dengan tombol Teknisi bisa memeriksa pengoperasian seperti yang terlihat kegagalan penggerak dengan dalam ilustrasi. mentransmisikan sinyal dari ECU dan mengaktifkan damper aliran udara, damper udara masuk, air mix damper, kompresor, dll. Gambar 17.47 Cara Diagnosa 1. Pemeriksaan indikator Indikator, seperti switch, display temperatur dan aktifasi kedip bisa diperiksa. Indikator switch dan display pengaturan temperatur menyala empat kali dan kemudian mati. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 433
  • 24. Teknik Ototronik Gambar 17.49 Diagnosa dengan scanner Gambar 17.48 Diagnosa Aktuator 4. Pemeriksaan dengan Scanner Diagnosa dan sistem emergency: Bila ada kesalahan pada sistem Auto AC (bila sistem mendukung) setiap kesalahan akan tersimpan didalam memori yang terdapat pada ECU. Pemeriksaan kesalahan dapat dilakukan dengan menggunakan scanner (bila sistem mendukung). Scanner akan membaca data pada kontrol unit (ECU) kendaraan melalui terminal diaknosa (DLC), maka kita dapat mengetahui kerusakan yang terjadi. Dengan langkah-langkah sebagai berikut : • Matikan kunci kontak • Pasang Scanner ke DLC • Hidupkan kunci kontak • Hidupkan scanner • Pilih Negara produsen kendaraan • Pilih jenis kendaraan • Pilih menu Auto AC • Pilih Kode kerusakan 434 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)