SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
KelasALAPORAN PRAKTIKUM<br />ANALISIS RUNTUN WAKTU<br />Laporan VI<br />ARIMA<br />Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins<br />219075048895<br />NoNama PraktikanNomor MahasiswaTanggal PengumpulanTanda TanganPraktikanLaboran129 Desember 2010<br />NoNama PenilaiTanggal KoreksiNilaiTanda Tangan1Abdurakhman, S.Si, M.Si2Dianopa<br />JURUSAN STATISTIKA<br />FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM<br />UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA<br />YOGYAKARTA<br />2010<br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br />A. ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) <br />ARIMA disebut juga sebagai  metode analisis runtun waktu Box-Jenkins. ARIMA sangat baik ketepatannya untuk peramalan jangka pendek, sedangkan untuk peramalan jangka  panjang ketepatan peramalannya kurang baik. Biasanya akan cenderung flat  (mendatar/konstan) untuk periode yang cukup panjang.   Model Autoregresif Integrated Moving Average (ARIMA) adalah model yang  secara penuh mengabaikan independen variabel dalam membuat peramalan. ARIMA  menggunakan nilai masa lalu dan sekarang dari variabel dependen untuk menghasilkan  peramalan jangka pendek yang akurat. ARIMA cocok jika observasi dari deret waktu (time series) secara statistik berhubungan satu sama lain (dependent).  <br />Tujuan model ini adalah  untuk menentukan hubungan statistik yang baik antar  variabel yang diramal dengan nilai historis variabel tersebut sehingga peramalan dapat  dilakukan dengan model tersebut. <br />ARIMA hanya menggunakan suatu variabel (univariate) deret waktu. Misalnya:  variabel IHSG. Program komputer yang dapat digunakan adalah EViews, Minitab, SPSS, dll.<br />Model ARIMA terdiri dari tiga langkah dasar, yaitu tahap identifikasi, tahap  penaksiran dan pengujian, dan  pemeriksaan diagnostic check. Selanjutnya model ARIMA dapat digunakan untuk melakukan peramalan jika model yang diperoleh memadai.<br /> Stasioneritas dan Nonstasioneritas <br />Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kebanyakan deret berkala bersifat <br /> nonstasioner dan bahwa aspek-aspek AR dan MA dari model ARIMA hanya berkenaan  dengan deret berkala yang stasioner.  Stasioneritas berarti tidak terdapat pertumbuhan atau penurunan pada data. Data  secara kasarnya harus horizontal sepanjang sumbu waktu. Dengan kata lain, fluktuasi data berada di sekitar suatu nilai rata-rata yang konstan, tidak tergantung pada waktu dan  varians dari fluktuasi tersebut pada pokoknya tetap konstan setiap waktu.  Suatu deret waktu yang tidak stasioner harus diubah menjadi data stasioner dengan  melakukan differencing. Yang dimaksud dengan differencing adalah menghitung  perubahan atau selisih nilai observasi. Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah  stasioner atau tidak. Jika belum stasioner maka dilakukan differencing lagi. Jika varians  tidak stasioner, maka dilakukan transformasi logaritma. <br /> <br />Klasifikasi model ARIMA <br />Model Box-Jenkins (ARIMA) dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu: model utoregressive (AR), moving average (MA), dan model campuran ARIMA (autoregressive moving average) yang mempunyai karakteristik dari dua model pertama. <br />1) Autoregressive Model (AR) <br />Bentuk umum model autoregressive dengan ordo p (AR(p)) atau model <br />ARIMA (p,0,0) <br />2) Moving Average Model (MA) <br /> Bentuk umum model moving average ordo q(MA(q)) atau ARIMA (0,0,q) <br />3) Model campuran  <br />a. Proses ARMA <br />Model umum untuk campuran proses AR(1) murni dan MA(1) murni, misal <br />ARIMA (1,0,1) dinyatakan sebagai berikut: <br />b. Proses ARIMA <br />Apabila nonstasioneritas ditambahkan pada campuran proses ARMA, maka <br />model umum ARIMA (p,d,q) terpenuhi. Persamaan untuk kasus sederhana <br />ARIMA (1,1,1) adalah sebagai berikut: <br />  <br />Musiman dan Model ARIMA Musiman didefinisikan sebagai suatu pola yang berulang-ulang dalam selang waktu yang tetap. Untuk data yang stasioner, faktor musiman dapat ditentukan dengan mengidentifikasi koefisien autokorelasi pada dua atau tiga time-lag yang berbeda nyata dari nol. Autokorelasi yang secara signifikan berbeda dari nol menyatakan adanya suatu pola dalam data. Untuk mengenali adanya faktor musiman, seseorang harus melihat pada autokorelasi yang tinggi. <br />Identifikasi <br />Proses identifikasi dari model musiman tergantung pada alat-alat statistik berupa <br />autokorelasi dan parsial autokorelasi, serta pengetahuan terhadap sistem (atau proses) yang dipelajari. <br /> Penaksiran Parameter  <br />Ada dua cara yang mendasar untuk mendapatkan parameter-parameter tersebut:  <br />a. Dengan cara mencoba-coba (trial and error), menguji beberapa nilai yang berbeda dan memilih satu nilai tersebut (atau sekumpulan nilai, apabila terdapat lebih dari satu parameter yang akan ditaksir) yang meminimumkan jumlah kuadrat nilai sisa (sum of squared residual). <br />b. Perbaikan secara iteratif, memilih taksiran awal dan kemudian membiarkan  program komputer memperhalus penaksiran tersebut secara iteratif. <br /> <br />Pengujian Parameter Model <br />1. Pengujian masing-masing parameter model secara parsial (t-test) <br />2. Pengujian model secara keseluruhan (Overall F test) <br /> <br />Model dikatakan baik jika nilai error bersifat random, artinya sudah tidak mempunyai pola tertentu lagi. Dengan kata lain model yang diperoleh dapat menangkap  dengan baik pola data yang ada. Untuk melihat kerandoman nilai error dilakukan  pengujian terhadap nilai koefisien autokorelasi dari error, dengan menggunakan salah satu  dari dua statistik berikut: <br />1) Uji Q Box dan Pierce: <br />2) Uji Ljung-Box<br /> <br />KASUS<br />,[object Object]
Berdasarkan  langkah – langkah yang ada pada nomor1, lakukan forecasting 1 periode kedepan untuk data di bawah ini dengan runtut dan tepat berdasarkan model ARIMA yang terpilih!!Data berikut merupakan data IHSG per oktober-desember 2005 (daily)<br />383.735425.653378.362432.567384.328429.847387.822445.477390.435443.601385.961443.806391.785448.69391.76442.232387.854441.163385.165432.772381.369435.552378.88434.318378.598437.841370.589440.94368.297441.307369.797441.219367.073439.69381.588441.978381.241437.197371.488437.869377.232435.319338.675436.406392.479441.897395.044441.181401.018435.674409.087430.693410.394442.526414.427432.936422.346430.81422.45453.15413.833436.46407.25443.194<br />BAB II<br />DESKRIPSI KERJA<br />,[object Object],Plot data awal, guna memastikan data tidak mengandung pola efek  musiman<br />MINITAB : Stat > Time Series > Time Series Plot > ok (y=data)<br />Cek Stationeritas<br />stasioner dalam variansi ataukah tidak, jika tidak maka ditransformasi<br />Jika tidak stationer  dalam  variansi maka ditransformasi dengan melihat nilai estimasi lamda.<br />λ (lamda)transformasi-11/xt-0.51/sqrt(xt)0Ln(xt)0.5Sqrt(xt)1Tidak ditransformasi<br />Transformasi Box Cox– MINITAB : Stat > control Chat > Box Cox Transformation. (single column : data, subgroup:1,store single column :trans-OK); pada option pilih use optimal (lamda)<br />Kemudian data yang telah ditransformasi diplot, apakah sudah stationer ataukah belum, jika belum maka dilakuakan differencing.<br />Jika tidak stationer dalam  mean  maka dilakukan differencing.<br />MINITAB : Stat > Time Series > differens > data yang telah ditransformasi (leg : diff 1 X) lalu diplot kembali untuk melihat grafik apakah telah stationer atau belum.<br />Jika sudah stationer maka tetapkan data yang dipakai untuk analisis.<br />Lakukan proses identifikasi orde AR dengan melihat plot PACF dan orde MA dengan melihat plot ACF.<br />Lihat Plot ACF - MINITAB : Stat > time series > autocorrelation – series = data dan checklist graphical ACF – OK.<br />Lihat plot PACF – MINITAB : Stat > time series > partial autocorrelation – series = data dan checklist graphical PACF – OK.<br />Kemudian didapat model awalnya.<br />Langkah selanjutnya adalah overfitting<br />Lakukan Uji asumsi model dari output MINITAB : no autokorelasi residual (plot ACF dan PACF), homoskedastisitas residual, normalitas residual (histogram)<br />Forecasting<br />Dari model terbaik yang terpilih yakni yang memuat nilai MSE yang terkecil. Lalu lakukan forecasting – MINITAB : stat > time series > ARIMA > series datanya >lead (berapa periode yang ingin diforecast )> origin data (jumlah data asli) > storage forecast (kolom untuk data yang diforecast)<br />(jangan lupa mengembalikannya seperti sebelum ditransformasi)<br />BAB III<br />PEMBAHASAN<br />,[object Object]
Berikut hasil entri data ke dalam MINITAB. Kemudian data di plot untuk mengetahui apakah data stasioner ataukah tidak. Dari visual grafik, ternyata data tidak stationer. Dan perlu dilakukan transformasi.
Kemudian dengan transformasi boxcox (box cox plot for Xt) di bawah ini dapat diketahui nilai lamda = 4,606 . Lebih besar dari satu sehingga tidak perlu dilakukan transformasi, namun karena data belum stationer maka perlu dilakukan differencing.DiffDiff*18.403-5.3736.9145.966-2.723.4946210301460515.632.613-1.876-4.4740.2055.8244.884-0.025-6.458-3.906-1.069-2.689-8.391-3.7962.78-2.489-1.234-0.2823.523-8.0093.099-2.2920.3671.5-0.088-2.724-1.52914.5152.288-0.347-4.781-9.7530.6725.744-2.55-38.5571.08753.8045.4912.565-0.7165.974-5.5078.069-4.9811.30711.8334.033-9.597.919-2.1260.10422.34-8.617-16.69-6.5836.734<br />,[object Object]
Dari gambar di bawah ini:
Diketahui bahwa plot ACF menurun secara eksponensial. Pada PACF terdapat 2 ordo atau 2 lag yang signifikan sehingga ordo AR(2).
Pada plot PACF terlihat menurun secara eksponensial, dan pada plot ACF terdapat 5 lag yang signifikan. Ordo MA(5).
Didapat model awalnya ARIMA(p,d,q) = ARIMA (2,1,5)
PLOT PACF
PLOT ACFOverfitting<br />,[object Object]
ARIMA (2,1,4)
ARIMA (2,1,3)
ARIMA (2,1,2)
ARIMA (2,1,1)
ARIMA (2,1,0)
ARIMA (1,1,5)
ARIMA (1,1,4)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Zaenal Khayat
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
Kana Outlier
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)
Nadia Rahmatul Ummah
 
Diagnostik Regresi Upload
Diagnostik Regresi UploadDiagnostik Regresi Upload
Diagnostik Regresi Upload
guestb59a8c8
 

Was ist angesagt? (20)

PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)
 
Proses Data Mining
Proses Data MiningProses Data Mining
Proses Data Mining
 
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendekAlgoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
 
Basic statistics 5 - binomial distribution
Basic statistics   5 - binomial distributionBasic statistics   5 - binomial distribution
Basic statistics 5 - binomial distribution
 
2 bunga majemuk
2 bunga majemuk2 bunga majemuk
2 bunga majemuk
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)8. goal programming (program tujuan)
8. goal programming (program tujuan)
 
distribusi frekuensi.ppt
distribusi frekuensi.pptdistribusi frekuensi.ppt
distribusi frekuensi.ppt
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Studi gerakan
Studi gerakanStudi gerakan
Studi gerakan
 
Transformasi box-cox
Transformasi box-coxTransformasi box-cox
Transformasi box-cox
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
Tabel mortalitas-cso-dan-komutasi
Tabel mortalitas-cso-dan-komutasiTabel mortalitas-cso-dan-komutasi
Tabel mortalitas-cso-dan-komutasi
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Integral Riemann Stieltjes
Integral Riemann StieltjesIntegral Riemann Stieltjes
Integral Riemann Stieltjes
 
Stat prob10 distribution_normal
Stat prob10 distribution_normalStat prob10 distribution_normal
Stat prob10 distribution_normal
 
Diagnostik Regresi Upload
Diagnostik Regresi UploadDiagnostik Regresi Upload
Diagnostik Regresi Upload
 

Ähnlich wie Arima box jenkins

Model_Arima.ppt
Model_Arima.pptModel_Arima.ppt
Model_Arima.ppt
KevinAby
 
Penaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan BiayaPenaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan Biaya
sischayank
 
13 forecasting02 ok
13 forecasting02 ok13 forecasting02 ok
13 forecasting02 ok
JamiahPLS
 
VAR akhir.pptx
VAR akhir.pptxVAR akhir.pptx
VAR akhir.pptx
suhaileresmair
 
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
Aminullah Assagaf
 

Ähnlich wie Arima box jenkins (20)

Model_Arima.ppt
Model_Arima.pptModel_Arima.ppt
Model_Arima.ppt
 
Bab 2 revisi
Bab 2 revisiBab 2 revisi
Bab 2 revisi
 
Software Gretl peramalan ekonometrika
Software Gretl peramalan ekonometrikaSoftware Gretl peramalan ekonometrika
Software Gretl peramalan ekonometrika
 
Modul Tutorial Arima
Modul Tutorial ArimaModul Tutorial Arima
Modul Tutorial Arima
 
Makalah arima
Makalah arimaMakalah arima
Makalah arima
 
Makalah arw
Makalah arwMakalah arw
Makalah arw
 
(FIXED) Decomposition and Smoothing Data Analysis
(FIXED) Decomposition and Smoothing Data Analysis(FIXED) Decomposition and Smoothing Data Analysis
(FIXED) Decomposition and Smoothing Data Analysis
 
Peramalan ARIMA
Peramalan ARIMAPeramalan ARIMA
Peramalan ARIMA
 
Penaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan BiayaPenaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan Biaya
 
Ekonometrika.pptx
Ekonometrika.pptxEkonometrika.pptx
Ekonometrika.pptx
 
Forecasting
ForecastingForecasting
Forecasting
 
LN4 - Forecasting Logistics Requirement
LN4 - Forecasting Logistics RequirementLN4 - Forecasting Logistics Requirement
LN4 - Forecasting Logistics Requirement
 
Analisa hasil pengujian data ihsg 2009
Analisa hasil pengujian data ihsg 2009Analisa hasil pengujian data ihsg 2009
Analisa hasil pengujian data ihsg 2009
 
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifat
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifatMakalah pengendalian mutu grafik pengendali sifat
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifat
 
13 forecasting02 ok
13 forecasting02 ok13 forecasting02 ok
13 forecasting02 ok
 
Makalah spc
Makalah spcMakalah spc
Makalah spc
 
Pengendalian proses statistik.
Pengendalian proses statistik.Pengendalian proses statistik.
Pengendalian proses statistik.
 
VAR akhir.pptx
VAR akhir.pptxVAR akhir.pptx
VAR akhir.pptx
 
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...
Aminullah assagaf revisi implementasi software statistik &amp; analisis 27 ju...
 
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
4_Aminullah Assagaf_IMPLEMENTASI SOFTWARE STATISTIK & ANALISIS_27 Juni 2020.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

Arima box jenkins

  • 1.
  • 2.
  • 3. Berikut hasil entri data ke dalam MINITAB. Kemudian data di plot untuk mengetahui apakah data stasioner ataukah tidak. Dari visual grafik, ternyata data tidak stationer. Dan perlu dilakukan transformasi.
  • 4.
  • 5.
  • 6. Dari gambar di bawah ini:
  • 7. Diketahui bahwa plot ACF menurun secara eksponensial. Pada PACF terdapat 2 ordo atau 2 lag yang signifikan sehingga ordo AR(2).
  • 8. Pada plot PACF terlihat menurun secara eksponensial, dan pada plot ACF terdapat 5 lag yang signifikan. Ordo MA(5).
  • 9. Didapat model awalnya ARIMA(p,d,q) = ARIMA (2,1,5)
  • 11.
  • 27.
  • 28. ARIMA (0,1,2) – tidak signifikan
  • 29. ARIMA (0,1,3) – tidak signifikan
  • 30. ARIMA (0,1,4) – tidak signifikan
  • 31. ARIMA (0,1,5) – tidak signifikan
  • 33. Untuk menentukan apakah asumsi normalitas terpenuhi ataukah tidak atau apakah error berdistribusi normal ataukah tidak, dengan melihat plot normalitas dan histogram dari residualnya jika simetris maka mendekati normal. Untuk melihat apakah terdapat autokorelasi ataukah tidak dengan melihat plot ACF dan PACF residual data, jika tidak terdapat lag yang melebihi batas signifikansi artinya bahwa tidak terdapat autokorelasi pada residual.NormalitasAutokorelasiARIMA (2,1,1) tanpa konstan MS = 102.16 Mendekati normalTerpenuhiARIMA (1,1,0) tanpa konstan MS = 98.85 Mendekati normalTerpenuhiARIMA (0,1,1) tanpa konstanMS = 99.73 Mendekati normalterpenuhi<br />Model yang terpilih adalah model ARIMA (1,1,0) tanpa konstan karena memiliki MSE yang terkecil diantara model yang lain.<br />FORECASTING<br />Lead (barapa periode data yang ingin di forecast), Origin (jumlah data awal) dan forecast (kolom penempatan forecast)<br />Forecast 1 periode mendatang440.507<br />BAB IV<br />PENUTUP<br />Kesimpulan<br />langkah-Langkah Analisis data time series dengan metode Box Jenkins dapat dilihat di BAB II Deskripsi Kerja. Langkah yang cukup rumit sehingga membutuhkan ketelitian yang tinggi.<br />Model ARIMA yang terpilih adalah ARIMA (1,1,0) tanpa konstan dengan hasil forecast 1 periode mendatang adalah 440.507.<br />DAFTAR PUSTAKA<br />Abdurakhman,S.Si,M,Si.Modul Praktikum Analisis Runtun Waktu.UII<br />http://adeita46.blogspot.com/2010/09/belajar-analisis-arima-arima-sering.html<br />