Analisis risiko merupakan metode untuk menilai, mengkarakterisasi, mengelola, dan membuat kebijakan terkait risiko. Manajemen risiko bertujuan untuk mengurangi kerugian akibat risiko melalui upaya memperkecil, mengalihkan, mengendalikan, atau mendanai risiko.
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Risiko dan Hasil Pada Aseet
1.
2. Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat
terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau
kejadian yang akan datang.
Risiko selalu melibatkan 2 istilah, yaitu ketidakpastian dan
peluang kerugian finansial.
Analisis risiko adalah suatu metode analisis yang meliputi
faktor penilaian, karakterisasi, komunikasi, manajemen
dan kebijakan yang berkaitan dengan risiko tersebut.
Manajemen risiko adalah usaha yang secara
rasional ditujukan untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya kerugian dari risiko yang dihadapi.
3. Ketidakpastian dan Peluang Kerugian dapat
dibedakan sebagai berikut :
Ketidakpastian Ekonomis, yaitu ketidakpastian dari
kebijakan ekonomi yang pada gilirannya
mempengaruhi konsumsi, harga, atau
perkembangan teknologi. Ketidakpastian yang
berkaitan dengan alam.
Ketidakpastian akan
terjadi badai, banjir, atau
bencana alam lainnya.Ketidakpastian yang manusiawi. Ketidakpastian akan
erjadinya perang, pembunuhan, pencurian, dan
sebagainya.
4. Risiko Murni atau Pure Risk berarti ada ketidakpastian terjadinya
suatu kerugian atau dengan kata lain hanya ada peluang merugi
dan bukan peluang keuntungan. Risiko murni adalah suatu risiko
yang bilamana terjadi akan memberikan kerugian dan bila tidak
terjadi tidak memberikan keuntungan.
Contoh : Kecelakaan lalu lintas, kebakaran, pencurian, dan lain-lain.
Risiko Spekulatif atau Speculative
Risk adalah risiko yang berkaitan
dengan terjadinya dua
kemungkinan, yaitu peluang
mengalami kerugian finansial atau
peluang memperoleh keuntungan.
Contoh : Judi, Bursa Efek, Membeli
Undian Berhadiah, Pembelian
Saham.
Risiko Keuangan adalah risiko yang berdampak kerugian pada
aspek keuangan perusahaan. Risiko yang timbul jika perusahaan
menggunakan sumber-sumber pembelanjaan yang mempunyai
beban tetap.
Misal : hutang, sewa guna, dan saham prefen.
Risiko Bisnis atau Business Risk yaitu risiko yang ditanggung oleh perusahaan terhadap kualitas dan
keunggulan dibeberapa produk pasar yang dimiliki oleh perusahaan. Risiko seperti ini hadir karena terdapat
ketidakpastian dari aktivitas-aktivitas bisnis seperti inovasi teknologi dan juga desain produk ataupun
pemasaran.
5.
6.
7.
8. Proyek Investasi
A
Proyek
Investasi B
Probabilitas Aliran Kas Probabilitas Aliran Kas
0,20 6.000 0,15 6.000
0,30 8.000 0,35 8.000
0,30 10.000 0,35 10.000
0,20 12.000 0,15 12.000
𝐸˅ =
𝑡=0
𝑛
𝑉𝑖. 𝑃𝑖
Proyek A
= (6.000x,2) + (8.000x0,3) + (10.000x0,3) + (12.000x0,2)
= 1.200 + 2.400 + 3.000 + 2.400 = 9.000
Proyek B
= (6.000x0,15) + (8.000x0,35) + (10.000x0,35) +
(12.000x0,15)
= 900 + 2.800 + 3.500+ 1.800 = 9.000
10. Portofolio adalah cara yang dilakukan seorang investor
untuk menurunkan risiko dalam berinvestasi secara
seminimal mungkin.
Investasi merupakan penanaman sejumlah dana dalam
bentuk uang ataupun barang yang diharapkan akan
memberikan hasil yang lebihg dikemudian hari.
Contoh Soal:
Saham Jumlah (Rp) E (R)
A 800.000.000 10 %
B 1.200.000.00
0
7 %
Seorang investor memiliki dana sebesar Rp 2.000.000.000
melakukan investasi portofolio pada perusahaan A dan B
1. Untuk mengetahui risiko dan keuntungan ini dihitung
dengan rumus :
E (Rp) = Xa . E (Ra) + Xb . E (Rb)
Ket :
E (Rp) = Expected Return Portofolio
E (Ra) = Expected Return A
E (Rb) = Expected Return B
Xa = uang yang di investasikan pada Saham A
Xb = uang yang di investasikan pada Saham B
E (Rp) = Xa . E (Ra) + Xb . E (Rb)
= (800.000.000 x 0,10) + (1.200.000.000 x 0,07)
= 80.000.000 + 84.000.000
= 164.000.000
11. Contoh Soal:
Saham Jumlah (Rp) E (R)
A 800.000.000 10 %
B 1.200.000.00
0
7 %
Seorang investor memiliki dana sebesar
Rp 2.000.000.000 melakukan investasi
portofolio pada perusahaan A dan B
2. Untuk menghitung persentasenya dilakukan
dengan cara :
E (Rp) = (800.000.000 x 0,10) : 2.000.000.000 +
(1.200.000.000x0,07) : 2.000.000.000
= 0,04 + 0,042
= 0,082
Tingkat keutungan portofolio yang diperoleh dengan
modal 2.000.000.000 adalah 0,082
2.000.000.000 x 0.082 = 164.000.000
12. Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Pengertian CAPM menurut William F.
Sharpe
CAPM : Model penetapan harga aktiva yang
menyatakan bahwa tingkat keuntungan atas
sekuritas (surat berharga) tertentu adalah
fungsi linier positif dari sensifitas sekuritas
terhadap perubahan keuntungan portofolio
pasarnya.
CAPM : Hubungan antara risiko dengan
tingkat keuntungan yang diharapkan sebuah
perusahaan tingkat keuntungan sebuah
aset setara dengan tingkat keuntungan
bebas risiko ditambah premium risiko.
Premium Risiko : Jumlah diatas tingkat
bebas risiko yang dicari
investor sebelum
berinvestasi dalam aset
berisiko.
Asumsi – Asumsi Menggunakan CAPM
Asumsi digunakan untuk memberi kemudahan bagi banyak pihak sebagai
pengguna untuk mengetahui berbagai kondisi yang mungkin terjadi nantinya.
Asumsi-asumsi menurut William F. Sharpe :
1. Investor mengevalusi portofolio dengan melihat pengembalian yang
diharapkan dan simpangan baku portofolio untuk satu periode
2. Investor tidak pernah puas 3. Investor memilih simpangan baku yang
lebih rendah
4. Investor bisa membeli
sebagian saham jika berminat
5. Terdapat tingkat bebas risiko
investor berinvestasi atau
meminjam uang
6. Pajak dan biaya transaksi tidak relevan
7. Semua investor memiliki rentang waktu
yang sama
8. Tingkat bunga bebas risiko sama untuk
semua investor
9. Informasi bebas diperoleh
dengan cepat untuk semua
investor
10. Para investor memiliki persepsi yang
sama dalam hal keuntungan yang
diharapkan dan simpangan baku
13. Dalam suatu investasi selalu ada risiko yang tidak
bisa dihilangkan yang disebut risiko sistematis,
seperti : inflasi pada kondisi pasar saham.
Untuk mengetahui tingkat risiko dengan model
CAPM dihitung dengan formula :
𝑹𝐢 = 𝑹𝐟 + 𝟏 (𝑹 𝒎 − 𝑹 𝐟 )
Atau
𝑹𝐢 = 𝑹𝐟 + (𝑹 𝒎 − 𝑹 𝐟 ) 𝒙 𝟏
Atau
𝑹𝐢 = 𝟏 − 𝟏 𝒙 𝑹𝐟 + 𝟏 𝒙 𝑹 𝒎
Keterangan :
Ri = Return (Keuntungan) saham i
Rf = Return (Keuntungan) investasi bebas risiko
1 = Beta saham i (indicator risiko sistematis)
Rm = Return pasar
Contoh Soal :
Manajer keuangan PT. ShiFa Aulfa melakukan analisis dan
memperkirakan bahwa risiko sistematis saham PT. AndRianie
adalah 0,145, dimana taksiran keuntungan bebas risiko sebesar
16%, dan keuntungan pasar (return market) diperkirakan sebesar
18%. Hitunglah keuntungan saham PT. AndRianie tersebut.
Ri = Rf + 1 (𝑅 𝑚 − Rf )
= 0,16 + 0,145 (0,18 – 0,16)
= 0,16 + 0,145 (0,02)
= 0,1629 16,29%
Atau
Ri = Rf + (𝑅 𝑚 − Rf ) x 1
= 0,16 + (0,18 – 0,16) x 0,145
= 0,1629 16,29%
Atau
Ri = 1 − 1 x Rf + 1 x 𝑅 𝑚
= (1 – 0,145) x 0,16 + 0,145 x 0,18
= 0,1629 16,29%
15. Mengelola Resiko
Dalam aktivitas usaha risiko tentunya tidak bisa dihindari,
akan tetapi risiko dapat dikelola untuk meminimalisir dampak
terhadap keputusan investasi.
Ada 4 cara untuk mengelola risiko dalam investasi, yaitu :
Memperkecil Risiko : dengan tidak memperbesar setiap
keputusan yang mengandung risiko tinggi tapi membatasinya
agar risiko tersebut tidak menjadi besar di luar kontrol pihak
manajemen perusahaan tidak mengambil keputusan secara
spekulasi.
Mengalihkan Risiko : risiko yang kita
terima sebagian kita alihkan ke
tempat lain dengan asuransi
Mengontrol Risiko : melakukan
kebijakan mengantisipasi terhadap
timbulnya risiko terjadi memasang
alarm, penempatan tenaga keamanan.
Pendanaan Risiko : menyediakan sejumlah dana sebagai
cadangan guna mengantisipasi timbulnya risiko
dikemudian hari terjadinya nilai tukar uang.