Konseling Menurat Pendekatan Humanistik memberikan fokus pada potensi individu untuk memilih dan membuat keputusan sendiri serta menerima diri apa adanya. Pendekatan ini menggunakan teknik client-centered counseling dan memberikan penerimaan, penghargaan, serta pemahaman tanpa syarat untuk membantu klien menemukan solusi masalahnya sendiri.
2. >>Teori Humanisme<<
Humanisme lebih melihat pada sisi
perkembangan kepribadian manusia.
Pendekatan ini melihat kejadian yaitu
bagaimana manusia membangun dirinya
untuk melakukan hal-hal yang positif.
Kemampuan bertindak positif ini yang
disebut sebagai potensi manusia.
3. Pendekatan Humanistik
dalam Konseling
Istilah humanistik dalam hubungannya
dengan konseling, memfokuskan pada
potensi individu untuk secara aktif memilih
dan membuat keputusan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan dirinya sendiri dan
lingkungannya.
4. PENDEKATAN KONSELING
HUMANISTIK
• Pribadi Sehat
Pribadi sehat menurut pendekatan ini
adalah apabila individu bisa menerima
diri apa adanya.
• Pribadi Tidak Sehat
Gangguan jiwa disebabkan karena
individu yang bersangkutan tidak dapat
mengembangkan potensinya. Dengan
perkataan lain, pengalamannya tertekan .
5. KONSELING HUMANISTIK
Adanya hubungan akrab antara konselor - klien.
Adanya kebebasan secara penuh bagi individu
untuk mengemukakan problem.
Konselor berusaha sebaik mungkin menerima
sikap, keluhan dan perilaku individu tanpa
memberi sanggahan.
Menghargai keadaan dan kemampuan klien,
adalah hal yg paling menentukan dlm hubungan
konseling
Pengenalan latar belakang klien, diperlukan oleh
konselor.
6. Kunci Penting dalam Pendekatan
Humanistik
Membina hubungan baik (good rapport)
Membuat klien bisa menerima dirinya
dengan segala potensi dan keterbatasannya
Merangsang kepekaan emosi klien
Membuat klien bisa mencari solusi
permasalahannya sendiri.
Mengembangkan potensi dan emosi positif
klien
Membuat klien menjadi adequate
7. Teknik-teknik Konselor
1. Empathy
Kemampuan konselor untuk merasakan bersama
dengan klien dan menyampaikan pemahaman ini
kembali kepada mereka.
2. Positive regard (acceptance)
Disebut juga genuine caring yang mendalam untuk
klien sebagai pribadi – sangat menghargai klien
karena keberadaannya.
3. Congruence genuineness
Kondisi transparan / apa adanya dalam hubungan
terapeutik.
8. diharapkan, klien dapat..
memahami dan menerima diri, dan lingkungan..
dengan baik
mengambil keputusan yang tepat
mengarahkan diri.
mewujudkan dirinya.
9. Teknik-teknik Konseling
Humanistik
Teknik yang dianggap tepat untuk diterapkan
dalam pendekatan ini yaitu teknik client centered
counseling, sebagaimana dikembangkan oleh
Carl R. Rogers.
(1) acceptance (penerimaan)
(2) respect (rasa hormat)
(3) understanding (pemahaman)
(4)reassurance (menentramkan hati)
(5) encouragement (memberi dorongan)
(6) limited questioning (pertanyaan terbatas)
(7) reflection (memantulkan pernyataan dan perasaan).
11. Client centre or Person center
unconditional positive regard and
emphaty
Metode penanaman pemahaman masalah
klien sendiri sehingga dirinya dapat menerima
dirinya sepenuhnya dan menjadi seorangan yang
adequate.
Untuk mencapai itu konselor hanya menerima
apa yang diucapkan oleh klien dan merespon
dengan sikap positif dan ekspesif atau emphatik,
dan memberikan penghargaan tak bersarat pada
klien. Maka, jelas pada pendekatan ini yang lebih
aktif adalah klien. Karena konselor hanya sebagai
cermin, tempatnya merefleksikan dan melihat
proyeksi diri.
12. Proses terapi dan konseling dalam
pendekatan client-centered
pada dasarnya adalah sebagai berikut:
Terapis dan klien membangun kontrak
konseling yang bersifat mutual (saling).
Terapis menampilkan suatu sikap dalam
hubungan yang dicirikan dengan kondisi-
kondisi pokok
Kapasitas klien yang terbesar untuk
menyelesaikan masalah dilepaskan karena
dia bebas dari kecemasan dan keraguan yang
menghalangi potensinya selama ini.
13. Implisit dalam client centered
counseling
I Implisit dalam client centered counseling
adalah pandangan bahwa orang pada dasarnya
baik.
Karakteristik manusia adalah positive,
forward moving, constructive, realistic, and
trusworthy.
Setiap pribadi adalah orang yang sadar,
terarah dari dalam, dan bergerak ke arah
aktualisasi diri, sejak dari bayi.
Untuk munculnya self yang sehat, orang
memerlukan positive regard love, warmth care,
dan acceptance.
14. Peran Konselor
• Bersifat HOLISTIK
• Berakar pada cara mereka berada dan
sikap-sikap mereka, tidak pada teknik-
teknik yang dirancang agar mereka
melakukan sesuatu.
• Konselor harus menyadari bahasa verbal
dan non verbal klien dan merefleksikannya
kembali.
• Konselor hanya menjadi fasilitator
15. Evaluasi Pendekatan Humanistik
Aliran humanistic menyumbangkan arah
yang positif dan optimis bagi pengembangan
potensi manusia, disebut sebagai yang
mengembalikan hakikat psikologi sbg ilmu
tentang manusia
Kritik terutama diarahkan pada perspektif
dan metodenya yang subyektif, dan tidak
reliable.
16. Referensi
http://ceriktama.wordpress.com/2011/03/0
6/konseling-humanistik/, diakses tanggal
12 April 2011
http:/elearning-1.esaunggul.ac.id, diakses
tanggal 12 April 2011
Latipun.2006.Psikologi Konseling. Edisi
Ketiga. Malang:UMM Press.
17. Nama Anggota
Kelompok 4/ Kelas F
Yessy Dewi Rahayu (09810202)
Maeda Grahito (09810208)
Muhithah Ulin (09810214)
Risa Indriawanti (09810217)
Ayu Woro Septi (09810220)