SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Teori Interaksi Ekonomi
Input-Output
Definisi Analisis Input-Output:
2
 Suatu analisis atas perekonomian wilayah secara
komprehensif karena melihat keterkaitan antar
sektor ekonomi di wilayah tersebut secara
keseluruhan.
 Dengan demikian,apabila terjadi perubahan
tingkat produksi atas sektor tertentu,dampaknya
terhadap sektor lain dapat dilihat
Manfaat Analisis Input-Output
3
 Menggambarkan kaitan antarsektor sehingga memperluas wawasan
terhadap perekonomian wilayah. Perekonomian wilayah bukan lagi
sebagai kumpulan sektor-sektor melainkan merupakan suatu sistem
yang saling berhubungan
 Digunakan untuk mengetahui daya menarik (backward linkage) dan
daya mendorong (forward linkage) dari setiap sektor sehingga mudah
menetapkan sektor mana yang dijadikan sebagai sektor strategis
dalam pembangunan perekonomian wilayah
 Dapat meramalkan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan tingkat
kemakmuran
 Sebagai salah satu alat analisis yang penting dalam perencanaan
pembangunan
Ilustrasi Sederhana tentang Tabel
Input-Output
4
Asumsi-asumsi:
1. Perekonomian wilayah disederhanakan hanya terdiri dari dua sektor yaitu pertanian
dan perindustrian.
2. Perekonomian diasumsikan tertutup, tidak ada ekspor dan impor.
3. Hasil produksi diasumsikan habis terpakai, terjual sebagai bahan baku atau sebagai
konsumen akhir
Pembelian oleh Sektor
Penyediaan oleh
Sektor
Pertanian Industri Masyarakat
(permintaan
akhir)
Total Output
Pertanian 20 60 120 200
Industri 40 20 40 100
Masyarakat
(input primer)
140 20 0 160
Total Input 200 100 160 460
5
Tabel Transaksi dalam Metode Input-
Output
Sumber Input
Sektor Konsumen (OUTPUT)
PermintaanAntara
(Intermediate Purchasers)
PermintaanAkhir
(Final Purchasers)
Total Penyediaan
(Outputs)
Impor
Jumlah
Output
a. Input Antara
Sektor Produksi
Kuadran I
Kuadran II
Sektor 1 X1l X1j X1m F1 M1 X1
Sektor 2 X2l X2j X2m F2 M2 X2
Sektor i Xil Xij Xim Fi Mi Xi
Sektor n Xnl Xnj Xnm Fn Mn Xn
Kuadran III
Kuadran IVb. Input Primer Vl … Vj … Vm …
Jumlah Input Xl … Xj … Xm …
6
Penjelasan Kuadran
1. Kuadran 1
 terdiri atas transaksi antarsektor/kegiatan, yaitu arus barang/jasa yang
dihasilkan oleh suatu sektor untuk digunakan oleh sektor lain (termasuk
sektor itu sendiri) baik sebagai bahan baku maupun bahan penolong
2. Kuadran 2
 terdiri atas permintaan akhir, yaitu barang dan jasa yang dibeli oleh
masyarakat untuk dikonsumsi (habis terpakai) dan untuk investasi
3. Kuadran 3
 berisikan input primer, yaitu semua daya dan dana yang diperlukan
untuk menghasilkan suatu produk tetapi diluar kategori input antara
4. Kuadran 4
 menggambarkan bagaimana balas jasa yang diterima input primer
didistribusikan ke dalam permintaan akhir
Formulasi Tabel
7
1. Persamaan menurut baris adalah sebagai berikut:
X1l +…+X1j+…+X1m+F1 = X1+M1
Xil +…+Xij+…+Xim+Fi = Xi+Mi
Xnl +…+Xnj+…+Xnm+Fn= Xn+Mn
 arti dari persamaan ini adalah total penyediaan sektor I yang menjadi
input antara ditambah dengan yang menjadi permintaan akhir sama dengan
total produksi sektor I ditambah impor
2. Persamaan menurut kolom adalah sebagai berikut:
X1l +…+Xil+…+Xnl+V1 = X1
X1j +…+Xij+…+Xnj+Vj = Xj
Xlm +…+Xim+…+Xnm+Vm= Xm
 arti dari persamaan ini adalah total input antara ditambah input primer
adalah sama dengan total input untuk sektor i.
8
Matriks Koefisien Input
aij =
Xij
Xj
Contoh tabel koefisien Input:
Sektor Pertanian Industri
Pertanian 20/200=0,1 60/100=0,6
Industri 40/200=0,2 20/100=0,2
Total Input 200/200=1 100/100=1
MatriksA:
( (0,1 0,6
0,2 0,2
=
9
I - A = ( I –A )
Matriks Pengganda……
Langkah 1
( (1 0
0 1 ( (0,1 0,6
0,2 0,2
- =( (0,9 -0,6
-0,2 0,8
Determinan dari matriks:
D = (0,9)(0,8) – (-0,6)(-0,2)
= 0,72 – 0,12
= 0,60
• Matriks pengganda adalah faktor yang menentukan besarnya perubahan pada
keseluruhan sektor seandainya jumlah produksi suatu sektor ada yang berubah
• Matriks pengganda dibutuhkan dalam memproyeksi dampak dari perubahan
salah satu sektor terhadap keseluruhan sektor
10
Matriks Pengganda……
( (a b
c d
Mengtranspose matriks untuk menghasilkan matriks adjoint:
( (0,8 0,6
0,2 0,9
Langkah 2
Langkah 3
Membagi matriks adjoint dengan determinan dari matriks (I-A) dan hasilnya adalah
kebalikan dari matriks (I-A) atau (I-A)-1. invers dari matriks ini disebut juga dengan
matriks pengganda
( (1,33 1,0
0,33 1,5
( (d -b
-c a ( (0,9 -0,6
-0,2 0,8
( (0,8 0,6
0,2 0,9
: 0,6
11
Langkah 4
Mengkalikan matriks pengganda dengan permintaan akhir dari X1 dan
X2 yang berubah (hasil proyeksi) untuk mendapatkan total output X1
dan X2 yang baru. Hasilnya adalah matriks perkalian
((X1
X2
=
( (1,33 1,0
0,33 1,5 ((120
40
Langkah 5
Output total sektor pertanian (X1) adalah:
(1,33 x 120) + (1,0 x 40) = 220 (dibulatkan)
Output total sektor industri (X2) adalah
(0,33 x 120) + (1,5 x 40) = 130 (dibulatkan)
12
DAYA MENARIK, DAYA MENDORONG, DAN
DERAJAT KEPEKAAN (1)
 Daya menarik (backward linkage) menggambarkan
pengaruh kenaikan permintaan akhir suatu sektor terhadap
sektor lainnya α
 Daya pendorong (forward linkage) adalah daya yang
mendorong tumbuhnya sektor-sektor hilir karena
meningkatnya input yang disediakan sektor hulu
 Derajat kepekaan, sifatnya merangsang sektor hilir
untuk berkembang karena berkembangnya sektor hulu  β
Derajat kepekaan digunakan untuk mengetahui daya
dorong (forward linkage)
 Apabila αj = 1 berarti daya menariknya sama dengan rata-rata wilayah
(rata-rata keseluruhan sektor).
 Apabila αj > 1 berarti daya menariknya melebihi rata-rata wilayah
 Apabila αj < 1 berarti daya menariknya lebih rendah dari rata-rata
wilayah.
MENGHITUNG DAYA MENARIK
X1 X2 Total
X1 1,33 1,00 2,33
X2 0,33 1,50 1,83
Total 1,66 2,50 4,16
Menghitung indeks daya menarik
Matriks Pengganda
α =
∑i bij
(1/n)∑i ∑j bij
α1 =
1,66
(1/2) (4,166)
= 0,7998
α2 =
2,50
(1/2) (4,166)
= 1,2002
MENGHITUNG DERAJAT KEPEKAAN
β =
∑j bij
(1/n)∑i ∑j bij
β1 =
2,333
(1/2) (4,166)
= 1,12
β2 =
1,833
(1/2) (4,166)
= 0,88
Kesimpulan:
• Sektor pertanian (1) memiliki derajat kepekaan lebih tinggi daripada
rata-rata wilayah, sedangkan sektor industri (2) memiliki daya menarik
yang lebih tinggi dari rata-rata wilayah
• Sektor industri lebih bisa menarik sektor-sektor hulu (belakang) untuk
berkembang
• Sektor pertanian lebih merangsang sektor-sektor hilir (depan) untuk
berkembang
TERIMAKASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Nunu Nugraha
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
Fransiska Puteri
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
Kana Outlier
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Kristalina Dewi
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Tajus Yamani
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
Siti Zuariyah
 
Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemuk
Dani Ibrahim
 
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
sukani
 

Was ist angesagt? (20)

Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programmingITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
ITP UNS SEMESTER 2 Integer programming
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
 
Basic statistics 5 - binomial distribution
Basic statistics   5 - binomial distributionBasic statistics   5 - binomial distribution
Basic statistics 5 - binomial distribution
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Penerapan non linier pada bidang ekonomi
Penerapan non linier pada bidang ekonomiPenerapan non linier pada bidang ekonomi
Penerapan non linier pada bidang ekonomi
 
Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemuk
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linear
 
analisis input output
 analisis input output analisis input output
analisis input output
 
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani19. modul turunan (diferensial) pak sukani
19. modul turunan (diferensial) pak sukani
 
integral (matematika bisnis)
integral (matematika bisnis)integral (matematika bisnis)
integral (matematika bisnis)
 
Tugas 2 cash flow
Tugas 2 cash flow Tugas 2 cash flow
Tugas 2 cash flow
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
 
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektorPerekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektor
 

Ähnlich wie Input output edit akhir (7)

Pertemuan 2 IO.pptx
Pertemuan 2 IO.pptxPertemuan 2 IO.pptx
Pertemuan 2 IO.pptx
 
Analisisutput.pdf
Analisisutput.pdfAnalisisutput.pdf
Analisisutput.pdf
 
metoda inputoutput.ppt
metoda inputoutput.pptmetoda inputoutput.ppt
metoda inputoutput.ppt
 
53467048 produksi
53467048 produksi53467048 produksi
53467048 produksi
 
Ratya
RatyaRatya
Ratya
 
Siklus Ekonomi Kelompok 4 MB-40-11
Siklus Ekonomi Kelompok 4 MB-40-11Siklus Ekonomi Kelompok 4 MB-40-11
Siklus Ekonomi Kelompok 4 MB-40-11
 
Ho 2-sam model ekonomi
Ho 2-sam model ekonomiHo 2-sam model ekonomi
Ho 2-sam model ekonomi
 

Mehr von Shahnaz Acrydiena

Sistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalanSistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalan
Shahnaz Acrydiena
 
Proposal sidang transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
Proposal sidang transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
Shahnaz Acrydiena
 
Seminar studio: RTR koridor yogya - magelang
Seminar studio: RTR koridor yogya - magelangSeminar studio: RTR koridor yogya - magelang
Seminar studio: RTR koridor yogya - magelang
Shahnaz Acrydiena
 
Mitigasi bencana di negara thailand
Mitigasi bencana di negara thailandMitigasi bencana di negara thailand
Mitigasi bencana di negara thailand
Shahnaz Acrydiena
 

Mehr von Shahnaz Acrydiena (9)

Sistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalanSistem informasi prasarana jalan
Sistem informasi prasarana jalan
 
Proposal sidang transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
Proposal sidang transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bin...
 
Models of planning
Models of planningModels of planning
Models of planning
 
Seminar studio: RTR koridor yogya - magelang
Seminar studio: RTR koridor yogya - magelangSeminar studio: RTR koridor yogya - magelang
Seminar studio: RTR koridor yogya - magelang
 
Semarang 30% rth final
Semarang 30% rth finalSemarang 30% rth final
Semarang 30% rth final
 
Review RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarangReview RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarang
 
Morfologi wilayah kota
Morfologi wilayah kotaMorfologi wilayah kota
Morfologi wilayah kota
 
Mitigasi bencana di negara thailand
Mitigasi bencana di negara thailandMitigasi bencana di negara thailand
Mitigasi bencana di negara thailand
 
Kawasan perbatasan final
Kawasan perbatasan finalKawasan perbatasan final
Kawasan perbatasan final
 

Input output edit akhir

  • 2. Definisi Analisis Input-Output: 2  Suatu analisis atas perekonomian wilayah secara komprehensif karena melihat keterkaitan antar sektor ekonomi di wilayah tersebut secara keseluruhan.  Dengan demikian,apabila terjadi perubahan tingkat produksi atas sektor tertentu,dampaknya terhadap sektor lain dapat dilihat
  • 3. Manfaat Analisis Input-Output 3  Menggambarkan kaitan antarsektor sehingga memperluas wawasan terhadap perekonomian wilayah. Perekonomian wilayah bukan lagi sebagai kumpulan sektor-sektor melainkan merupakan suatu sistem yang saling berhubungan  Digunakan untuk mengetahui daya menarik (backward linkage) dan daya mendorong (forward linkage) dari setiap sektor sehingga mudah menetapkan sektor mana yang dijadikan sebagai sektor strategis dalam pembangunan perekonomian wilayah  Dapat meramalkan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan tingkat kemakmuran  Sebagai salah satu alat analisis yang penting dalam perencanaan pembangunan
  • 4. Ilustrasi Sederhana tentang Tabel Input-Output 4 Asumsi-asumsi: 1. Perekonomian wilayah disederhanakan hanya terdiri dari dua sektor yaitu pertanian dan perindustrian. 2. Perekonomian diasumsikan tertutup, tidak ada ekspor dan impor. 3. Hasil produksi diasumsikan habis terpakai, terjual sebagai bahan baku atau sebagai konsumen akhir Pembelian oleh Sektor Penyediaan oleh Sektor Pertanian Industri Masyarakat (permintaan akhir) Total Output Pertanian 20 60 120 200 Industri 40 20 40 100 Masyarakat (input primer) 140 20 0 160 Total Input 200 100 160 460
  • 5. 5 Tabel Transaksi dalam Metode Input- Output Sumber Input Sektor Konsumen (OUTPUT) PermintaanAntara (Intermediate Purchasers) PermintaanAkhir (Final Purchasers) Total Penyediaan (Outputs) Impor Jumlah Output a. Input Antara Sektor Produksi Kuadran I Kuadran II Sektor 1 X1l X1j X1m F1 M1 X1 Sektor 2 X2l X2j X2m F2 M2 X2 Sektor i Xil Xij Xim Fi Mi Xi Sektor n Xnl Xnj Xnm Fn Mn Xn Kuadran III Kuadran IVb. Input Primer Vl … Vj … Vm … Jumlah Input Xl … Xj … Xm …
  • 6. 6 Penjelasan Kuadran 1. Kuadran 1  terdiri atas transaksi antarsektor/kegiatan, yaitu arus barang/jasa yang dihasilkan oleh suatu sektor untuk digunakan oleh sektor lain (termasuk sektor itu sendiri) baik sebagai bahan baku maupun bahan penolong 2. Kuadran 2  terdiri atas permintaan akhir, yaitu barang dan jasa yang dibeli oleh masyarakat untuk dikonsumsi (habis terpakai) dan untuk investasi 3. Kuadran 3  berisikan input primer, yaitu semua daya dan dana yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk tetapi diluar kategori input antara 4. Kuadran 4  menggambarkan bagaimana balas jasa yang diterima input primer didistribusikan ke dalam permintaan akhir
  • 7. Formulasi Tabel 7 1. Persamaan menurut baris adalah sebagai berikut: X1l +…+X1j+…+X1m+F1 = X1+M1 Xil +…+Xij+…+Xim+Fi = Xi+Mi Xnl +…+Xnj+…+Xnm+Fn= Xn+Mn  arti dari persamaan ini adalah total penyediaan sektor I yang menjadi input antara ditambah dengan yang menjadi permintaan akhir sama dengan total produksi sektor I ditambah impor 2. Persamaan menurut kolom adalah sebagai berikut: X1l +…+Xil+…+Xnl+V1 = X1 X1j +…+Xij+…+Xnj+Vj = Xj Xlm +…+Xim+…+Xnm+Vm= Xm  arti dari persamaan ini adalah total input antara ditambah input primer adalah sama dengan total input untuk sektor i.
  • 8. 8 Matriks Koefisien Input aij = Xij Xj Contoh tabel koefisien Input: Sektor Pertanian Industri Pertanian 20/200=0,1 60/100=0,6 Industri 40/200=0,2 20/100=0,2 Total Input 200/200=1 100/100=1 MatriksA: ( (0,1 0,6 0,2 0,2
  • 9. = 9 I - A = ( I –A ) Matriks Pengganda…… Langkah 1 ( (1 0 0 1 ( (0,1 0,6 0,2 0,2 - =( (0,9 -0,6 -0,2 0,8 Determinan dari matriks: D = (0,9)(0,8) – (-0,6)(-0,2) = 0,72 – 0,12 = 0,60 • Matriks pengganda adalah faktor yang menentukan besarnya perubahan pada keseluruhan sektor seandainya jumlah produksi suatu sektor ada yang berubah • Matriks pengganda dibutuhkan dalam memproyeksi dampak dari perubahan salah satu sektor terhadap keseluruhan sektor
  • 10. 10 Matriks Pengganda…… ( (a b c d Mengtranspose matriks untuk menghasilkan matriks adjoint: ( (0,8 0,6 0,2 0,9 Langkah 2 Langkah 3 Membagi matriks adjoint dengan determinan dari matriks (I-A) dan hasilnya adalah kebalikan dari matriks (I-A) atau (I-A)-1. invers dari matriks ini disebut juga dengan matriks pengganda ( (1,33 1,0 0,33 1,5 ( (d -b -c a ( (0,9 -0,6 -0,2 0,8 ( (0,8 0,6 0,2 0,9 : 0,6
  • 11. 11 Langkah 4 Mengkalikan matriks pengganda dengan permintaan akhir dari X1 dan X2 yang berubah (hasil proyeksi) untuk mendapatkan total output X1 dan X2 yang baru. Hasilnya adalah matriks perkalian ((X1 X2 = ( (1,33 1,0 0,33 1,5 ((120 40 Langkah 5 Output total sektor pertanian (X1) adalah: (1,33 x 120) + (1,0 x 40) = 220 (dibulatkan) Output total sektor industri (X2) adalah (0,33 x 120) + (1,5 x 40) = 130 (dibulatkan)
  • 12. 12 DAYA MENARIK, DAYA MENDORONG, DAN DERAJAT KEPEKAAN (1)  Daya menarik (backward linkage) menggambarkan pengaruh kenaikan permintaan akhir suatu sektor terhadap sektor lainnya α  Daya pendorong (forward linkage) adalah daya yang mendorong tumbuhnya sektor-sektor hilir karena meningkatnya input yang disediakan sektor hulu  Derajat kepekaan, sifatnya merangsang sektor hilir untuk berkembang karena berkembangnya sektor hulu  β Derajat kepekaan digunakan untuk mengetahui daya dorong (forward linkage)
  • 13.  Apabila αj = 1 berarti daya menariknya sama dengan rata-rata wilayah (rata-rata keseluruhan sektor).  Apabila αj > 1 berarti daya menariknya melebihi rata-rata wilayah  Apabila αj < 1 berarti daya menariknya lebih rendah dari rata-rata wilayah. MENGHITUNG DAYA MENARIK X1 X2 Total X1 1,33 1,00 2,33 X2 0,33 1,50 1,83 Total 1,66 2,50 4,16 Menghitung indeks daya menarik Matriks Pengganda α = ∑i bij (1/n)∑i ∑j bij α1 = 1,66 (1/2) (4,166) = 0,7998 α2 = 2,50 (1/2) (4,166) = 1,2002
  • 14. MENGHITUNG DERAJAT KEPEKAAN β = ∑j bij (1/n)∑i ∑j bij β1 = 2,333 (1/2) (4,166) = 1,12 β2 = 1,833 (1/2) (4,166) = 0,88 Kesimpulan: • Sektor pertanian (1) memiliki derajat kepekaan lebih tinggi daripada rata-rata wilayah, sedangkan sektor industri (2) memiliki daya menarik yang lebih tinggi dari rata-rata wilayah • Sektor industri lebih bisa menarik sektor-sektor hulu (belakang) untuk berkembang • Sektor pertanian lebih merangsang sektor-sektor hilir (depan) untuk berkembang