SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
PERAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PROSES
                   BELAJAR SISWA


              Makalah Ini Disusun Sebagai
        Tugas UAS Mata Kuliah Bahasa Indonesia
        Dosen Pengampu: Siti Anafiah, S.S., M.Pd




                        Disusun Oleh:
                 Nama : Dwi Apriyono Ariwibowo
                 NIM    : 10 015 006
                 Kelas : 1 A




        PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
       FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
                           2011


                         BAB I
Pendahuluan




A. Latar Belakang Masalah
      Belajar merupakan kebutuhan setiap orang, sebab dengan belajar orang
dapat memahami sesuatu sehingga kemampuannya dapat ditingkatkan. Belajar
tidak hanya diperoleh di lembaga formal saja tetapi belajar dapat terjadi di
rumah, di masyarakat atau dimanapun kita berada.
      Sekolah adalah salah satu lembaga formal yang mengadakan proses
belajar dimana seseorang dapat memperoleh pengetahuan dan kecakapan baru
yang diajarkan di sekolah tersebut. Akan tetapi keberhasilan penguasaan
pelajaran di sekolah tentunya akan mencapai hasil yang maksimal apabila
ditunjang dengan pemantapan belajar di luar sekolah. Tinggi rendahnya
prestasi belajar siswa ditentukan oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari
luar ataupun dari dalam. Hal ini dikatakan oleh Sumadi Suryabrata (1984:253).
    “Bahwa faktor-faktor yang mempengamhi hasil belajar dapat digolongkan
    menjadi dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
    adalah faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri meliputi kondisi
    fisik, kesehatan, keterampilan, kebiasaan atau cara belajar serta kondisi
    fisikologis, seperti : intelegensi, sikap, bakat, minat, perhatian, motivasi
    dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari
    luar, seperti : lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, teman bergaul,
    status ekonomi, orang tua, sarana dan prasarana.”
      Penulis berasumsi bahwa perhatian orang tua sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa. Perhatian orang tua sebagai salah satu faktor
eksternal sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa hal ini disebabkan
karena orang tua sebagai orang tua yang paling dekat dengan anak harus
bersifat pemelihara, pengasuh, pembimbing, Pembina maupun sebagai guru
dan pemimpin terhadap anak-anaknya. Hal tersebut merupakan tugas kodrati
dari tiap manusia. Karena antara anak dan orang tua merupakan satu keluarga
yang utuh, yang satu sama lain saling membutuhkan.
Keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan anak
untuk mengarahkan anak dalam mengambil langkah dalam belajar. Menurut
Horton dan Hunt "keluarga adalah lembaga sosial yang paling dasar sehingga
keluarga merupakan pondasi/dasar pendidikan bagi anak sebelum mengenal
pendidikan di luar. Lingkungan keluarga menjadi lingkungan sekolah pertama
yang dialami anak untuk memperoleh bimbingan dan motivasi agar anak
merasa mendapat perhatian dalam masalah pelajaran. Bimbingan yang
diberikan orang tua kepada anak adalah bimbingan untuk menghindari
kesulitan - kesulitan atau persoalan - persoalan yang dihadapi anak dalam
kehidupan dan cara belajar. Hal ini berarti bahwa bimbingan itu dapat
diberikan orang tua untuk mencegah agar kesulitan - kesulitan itu tidak terjadi
sehingga apa yang dikehendaki anak bisa tercapai.
       Anak adalah anggota keluarga, dan orang tua bertanggung jawab atas
keselamatan dan keberhasilan anak - anaknya. Pendidikan merupakan
tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat serta diusahakan agar dapat
diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat sesuai kemampuannya. Antara ketiga
lembaga tersebut harus berjalan selaras, seimbang, dan harus saling
melengkapi dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional. Adapun tujuan
pendidikan nasional menurut GBHN tahun 1998 adalah : untuk meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan
keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan
mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun
bangsa. Maka dari itu supaya sesuai dengan tujuan pendidikan, orang tua
sangat berperan untuk mengatur dan mempengaruhi seorang anak agar dapat
taat dan patuh terhadap apa yang jadi keinginannya.
       Dalam mencapai hasil prestasi belajar, peran orang tua sangat penting
karena orang tua langsung atau tidak langsung dapat memberikan bimbingan
dalam belajar.
B. Rumusan Masalah
       Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka penulis
dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses belajar siswa ?
2. Sejauh manakah peran orang tua terhadap keberhasilan proses belajar
   siswa ?
3. Apa peran bimbingan orang tua terhadap proses belajar siswa ?


C. Tujuan Penulisan
    Tujuan penulisan adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses belajar
   siswa.
2. Untuk mengetahui sejauh manakah peran orang tua terhadap keberhasilan
   proses belajar siswa.
3. Untuk mengetahui apa peran bimbingan orang tua terhadap proses belajar
   siswa.
BAB II

                                Pembahasan




A. Teori Peran
        Santoso dalam bukunya yang berjudul "Teori - teori Psikologi Sosial"
  menyatakan bahwa "peran" adalah konsep sentral dari teori peran. Meskipun
  begitu, definisi peran dalam literature ditemukan lebih dari 100 definisi
  tentang peran. Menurut Biddle dan Thomas, kebanyakan definisi-definisi itu
  menyatakan bahwa peran adalah sebagian rumusan yang membatasi prilaku-
  prilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu.
        Teori peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan
  berbagai teori, orientasi maupun disiplin ilmu. Dalam ketiga bidang ilmu
  tersebut istilah "peran" diambil dari dunia teater. Dalam teater seorang harus
  bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan hams berperilaku sebagai seorang
  tokoh yang mempunyai tingkah tertentu pula.
        Dalam teorinya Biddle dan Thomas membagi peristilahan teori peran
  dalam 4 golongan :
  1. Orang - orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial.
  2. Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut.
  3. Kedudukan orang - orang dalam perilaku.
  4. Kaitan antara orang - orang dan perilaku.
        Menurut Biddle dan Thomas ada lima istilah tentang perilaku dalam
  kaitannya dengan peran :
  1. Expectation (Harapan)
     Harapan tentang adalah harapan - harapan orang lain pada umumnya
     tentang perilaku - perilaku yang pantas, yang seyogyanya ditujukan oleh
     orang yang mempunyai peran tertentu.
  2. Norm (Norma)
     Orang sering mengacaukan istilah "harapan" dengan norma. Tetapi
menurut Secerd dan Becham (1964) norma hanya salah satu bentuk
     harapan
  3. Performance (Wujud Prilaku)
     Peran diwujudkan dalam perilaku oleh faktor. Berbeda dari norma, wujud
     perilaku ini adalah nyata, bukan sekedar harapan. Dan berbeda pula dari
     norma, perilaku yang nyata ini berfariasi, berbeda-beda dari satu aktor ke
     aktor lain.
  4. Evaluation (Penilaian) dan san penilaian dari sanksi agar sulit dipisahkan
     pengertiannya jika dikaitkan dengan peran. Biddle dan Thomas
     mengatakan bahwa kedua hal tersebut didasarkan pada harapan masyarakat
     tentang norma. Berdasarkan norma itu orang memberikan kesan positif
     atau negatif terhadap suatu perilaku. Kesan positif atau negatif inilah yang
     dinamakan penilaian peran.
         Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa peran dapat
  didenifisikan merupakan suatu perangkat patokan yang membatasi apa
  perilaku yang mesti dilakukan oleh seseorang yang menduduki suatu posisi.


                                                                                '
B. Perhatian Orang Tua
  1. Pengertian Perhatian
             Menurut Mahfudh Salahudin (1991 : 136) "Perhatian adalah
      mengkonsentrasikan diri, mengerahkan aktivitas psikis pada satu titik
      sentral.
             Dakir (1986: 130) menyatakan bahwa "Perhatian adalah fungsi jiwa
      yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik yang
      ada di dalam maupun yang ada di luar kita". Sedangkan menurut Kartini
      Kartono (1990: 111) "Perhatian itu merupakan reaksi umum dari
      organisasi dan kesadaran yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya
      konsentrasi dan pembatasan kesadaran terhadap suatu objek."
             Menurut Wasty Soemanto (1990 : 32) perhatian dapat diartikan
      menjadi dua hal yaitu :
a. Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa yang tertuju
      kepada suatu objek.
   b. Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu
      aktivitas.
          Dari pendapat tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa
   perhatian adalah peningkatan kesadaran fungsi jiwa yang menyebabkan
   bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi yang tertuju pada suatu objek
   baik di dalam ataupun di luar kita.


2. Macam - Macam Perhatian
          Macam-macam perhatian dapat dilihat dari berbagai sudut pandang,
   yang dapat di jelaskan sebagai berikut:
   1. Dilihat dari derajatnya
              Ada perhatian yang tinggi dan ada perhatian yang rendah.
      Rentetan perhatian itu mempunyai perbedaan sifat yang kualitatif.
      Orang yang melakukan perhatian yang tinggi kadang sampai lupa
      dengan waktu dan lingkungan sekitarnya.
   2. Dilihat dari sifatnya
              Ada perhatian yang statis ada perhatian yang dinamis. Orang
      yang berperhatian statis kalau dalam waktu lama secara berturut-turut
      hanya dapat melakukan suatu tugas dengan satu perhatian saja.
      Perhatian dinamis senantiasa memerlukan tambahan perangsang secara
      terus menerus agar perhatian tidak mengendor dan jadi melemah.
      Seperti yang dikemukakan oleh seorang tokoh Dakir (1986 : 131)
      "Bahwa perhatian dinamis timbul karena cara kerja yang tidak teratur."
   3. Dilihat dari cara timbulnya
              Dilihat dari cara timbulnya perhatian, ada beberapa perbedaan.
      Perbedaan - perbedaan itu dintaranya :
      1) Timbulnya perhatian
          a. Perhatian Spontan
              Perhatian yang timbul dengan sendirinya, timbul dengan cara
spontan.
             Perhatian ini erat hubungannya dengan individu yang
             mempunyai minat terhadap suatu objek.
         b. Perhatian Tidak Spontan
             Yaitu perhatian yang timbul dengan sengaja, karena itu harus
             ada kemauan untuk menimbulkannya.
         c. Cara Memberi Perhatian
             Di dalam memberikan suatu perhatian kepada objek, ada
             beberapa teknik memberikan perhatian, diantaranya :
             1) Memberi tes perhatian
                Tes Burdon, tes ini terdiri dari huruf-huruf, gambar-
                gambar dan angka-angka. Tester diminta mencoret bagian
                yang sudah ditentukan, yang dicatat adalah waktunya,
                banyaknya yang salah dan jumlah hasil dikerjakan.
             2) Memberi benda - benda
                Dengan benda - benda yang mempunyai rangsangan yang
                kuat atau diberi barang - barang yang sesuai dengan
                minatnya. Misalnya anak bermain sepak bola, untuk
                menarik perhatian maka anak diberi bola sepak.
             3) Memberi hadiah
                Dengan cara memberi hadiah yang sesuai dengan bakat dan
                minatnya. Misalnya seorang anak bakat bernyanyi, maka
                anak itu cocok diberi hadiah alat musik.
             4) Memberi teguran dan sapaan
                Dengan cara mengatur atau menyapa sebagai alat
                komunikasi dalam hubungan antara anak dan orang tua,
                misalnya "mengapa kamu pulang terlambat hari ini?


3. Tujuan Pemberian Perhatian
         Menurut Email H. Tambunan (1982 : 127) mengemukakan bahwa
   "memberi perhatian adalah memberi dorongan atau motifasi kepada anak
remaja agar dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. Dengan
   memberikan perhatian anak akan merasa aman dan dilindungi, maka
   dengan sendirinya sikap-sikap anak atau perbuatan anak akan menjadi
   terkontrol dengan baik."


4. Faktor-faktor Perhatian
          Menurut A. R. Gillilian (1986) dan dikutip lagi oleh Dakir
   mengemukakan bahwa Faktor-Faktor yang mempengaruhi perhatian
   adalah sebagai berikut:
   1) Hal-hal yang secara obyektif menentukan perhatian. Secara obyektif
      hal-hal yang dapat menentukan perhatian adalah sebagai berikut:
      a) Rangsang yang kuat mendapatkan perhatian seseorang akan lebih
          memperhatikan terhadap rangsangan yang kuat dari pada rangsang
          yang lemah.
      b) Kualitas rangsang mempengaruhi perhatian.
      c) Obyek yang besar menarik perhatian.
      d) Seseorang lebih tertarik melihat obyek yang besar daripada obyek
          yang lemah.
      e) Pengulangan rangsang menarik perhatian.
      f) Rangsang yang dilakukan berulang-ulang akan dapat menimbulkan
          perhatian.
      g) Rangsang yang baru akan dapat menarik perhatian.
      h) Seseorang yang tertarik kepada rangsang yang baru muncul.


5. Pengertian Perhatian Orang Tua
          Dari uraian tentang perhatian dan orang tua di atas maka penulis
   dapat menyimpulkan bahwa : Perhatian orang tua adalah banyak
   sedikitnya pemusatan dan kesadaran atau konsentrasi yang menyertai
   suatu aktivitas dari orang tua atau bapak dan ibu yang ditujukan kepada
   anaknya atau suatu objek tertentu.
          Kartini Kartono (1985 : 38) juga mengatakan bahwa ".... mungkin
saja pada waktu masih kecil dapat ditinggal dengan pembantu, tetapi
      kalau sudah besar para orang tua harus berusaha lebih banyak memberikan
      perhatian, terutama perhatian dalam pendidikan anak-anak,"
              Lalu pendapat Slamet (1995 : 61) adalah " cara orang tua mendidik
      anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya." Orang tua yang
      kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan
      anak kurang berhasil dalam belajar.


   6. Indikator
              Indikator adalah perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap
      proses keberhasilan siswa dalam meraih prestasi belajar. Perhatian orang
      tua memiliki peran sebagai pengawas sekaligus pembimbing dalam proses
      keberhasilan siswa. Semakin besar perhatian orang tua terhadap anak
      dalam hal pemenuhan kebutuhan pendidikan akan semakin mempermudah
      anak dalam meraih prestasi belajar.


C. Prestasi Belajar
   1. Pengertian Belajar
              Untuk memahami tentang belajar, maka terlebih dahulu akan
      penulis kemukakan beberapa pengertian belajar menurut para tokoh,
      diantaranya :
              Dakir (1989 : 144) tentang difinisi belajar, "belajar adalah
      perbuatan-perbuatan yang menghasilkan perubahan yang menuju ke suatu
      yang lebih maju lagi, dan perubahan-perubahan yang di dapat atas latihan
      yang disengaja."
              Sudiarjo (1977 : 9) berpendapat bahwa "belajar adalah hanya
      perubahan dalam merespon tingkah laku pada diri seseorang menuju
      kearah perkembangan."
              Suradi (1983 : 42) mengemukakan bahwa "Belajar merupakan
      suatu    proses,   adanya   peralihan   atau   penguasaan    pengetahuan,
      keterampilan dan sikap, adanya perubahan untuk menuju perkembangan
yang bersifat positif, belajar merupakan suatu aktifitas individu yang
     berarti disengaja adanya tujuan, dengan belajar itu karena adanya
     motivasi."
            Dari pendapat-pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa
     belajar adalah suatu perbuatan yang disengaja yang dapat menghasilkan
     perubahan-perubahan menuju perkembangan yang bersifat positif dan
     dipengaruhi oleh motivasi.


2. Pengertian Prestasi Belajar
            Menurut Bani RA (1964 : 44) mengemukakan bahwa " prestasi
     belajar diartikan sebagai suatu hasil belajar."
            Menurut Sanwardi (1986 : 4) mengemukakan bahwa " prestasi
     belajar juga merupakan tingkat pencapaian penguasaan materi pelajaran
     yang ditempuh, prestasi belajar ini diwujudkan sebagai indek prestasi."
            Menurut Sutratinah (1983 : 6) mengemukakan bahwa " prestasi
     belajar merupakan hasil dari pengukuran dan penilaian usaha belajar."
     Prestasi belajar ini dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun simbol
     dan pada tiap-tiap periode tertentu misalnya catur wulan atau semester
     hasil anak dapat dilihat dalam buku raport”.
            Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi
     belajar adalah hasil pengukuran dan penilaian usaha kegiatan belajar siswa
     yang mewujudkan tingkat pencapaian penguasaan materi belajar yang
     ditempuh dalam periode tertentu (catur wulan atau semester).


3.   Prinsip - Prinsip Belajar
     Menurut Suwarmin (1983) prinsip belajar adalah meliputi:
     a) Prinsip aktivitas sendiri
     b) Prinsip motivasi
     c) Prinsip apersepsi
     Untuk lebih jelasnya dibawah ini diuraikan satu persatu secara singkat:
     1) Prinsip aktivitas sendiri
Pada prinsipnya setiap orang harus mengembangkan aktivitas
   dan kebijakannya sendiri, sebab belajar sebagai bagian dari kehidupan
   manusia adalah sifat pribadi yang tampak khas. Orang lain sebagai
   pendidik tidak dapat memberikan atau menanamkan kebiasaan-
   kebiasaan yang ada padanya kecuali karena kemauan dan kegiatan
   individu sendiri untuk mengenal dan memiliki kebiasaan itu. Dengan
   demikian aktifitas sendiri merupakan salah satu faktor penting yang
   menentukan berhasil tidaknya suatu kegiatan belajar.
2) Prinsip apersepsi
          Kesiapan mental juga merupakan faktor penting dalam proses
   belajar, selain minat. Kesiapan mental adalah adanya kemauan optimal
   jiwa untuk menerima dan menyatukan dengan pengertian-pengertian
   yang telah ada. Hal ini oleh Hebart disebut proses apersepsi. Proses
   apersepsi yaitu setiap pengertian atau pengetahuan baru akan mudah
   dipelajari apabila ada hubungan-hubungan dengan pengertian atau
   pengetahuan yang telah ada, sehingga mempermudah penyatuannya.
3) Prinsip motivasi
          Banyak orang yang dalam kehidupannya memiliki motivasi
   untuk banyak berbuat sesuatu demi kesenangan orang lain. Harga diri
   seseorang dapat dinilai dan berhasil tidaknya usaha memberikan
   kesenangan kepada orang lain. Hal ini sudah barang tentu merupakan
   kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi orang yang melakukan
   kegiatan tersebut. Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai kegiatan,
   misalnya anak-anak itu rela bekerja atau para siswa itu rajin atau rela
   belajar apabila diberikan motivasi untuk melakukan suatu kegiatan
   belajar untuk orang yang disukainya (misalnya bekerja, belajar demi
   orang tua, atau orang yang sudah dewasa bekerja, belajar demi
   seseorang calon teman hidupnya).
          Jadi jelaslah bahwa motivasi akan selalu terikat dengan soal
   kebutuhan. Sebab seseorang akan terdorong melakukan sesuatu bila
   merasa ada sesuatu kebutuhan. Tanpa inat manusia tidak akan belajar.
Oleh karena itu, agar kemauan dan semangat belajar pada siswa terus
          ada maka dalam diri anak itu harus ditimbulkan dan dibangkitkan
          minatnya untuk belajar.


D. Faktor-faktor Pengaruh Proses Belajar
         Dalam kegiatan belajar, siswa tidaklah selalu mendapat hasil yang
  memuaskan, tetapi kadang sering mengalami kegagalan. Berhasil atau
  tidaknya siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor-
  faktor tersebut menurut Sunardi Suryobroto adalah faktor internal/faktor
  fisiologis dan psikologis, sedangkan faktor eksternal meliputi faktor sosial dan
  faktor non sosial, keadaan cuaca, udara, waktu, tempat, alat-alat, buku alat
  peraga dan sebagainya.
         Menurut Sutratinah (1983 : 16) menyatakan bahwa "anak yang
  memiliki kemampuan berfikir tinggi juga akan dapat menyelesaikan tugas-
  tugas pelajaran disekolah dengan cepat dan tepat sehingga dapat mencapai
  prestasi belajar yang tinggi."
         Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi
  prestasi belajar siswa ada dua macam yaitu faktor dari dalam seperti kemauan
  berfikir, kesehatan, fungsi tubuh dan faktor dari luar seperti lingkungan,
  perhatian orang tua yang mendukung tersedianya alat dan lain sebagainya.
BAB III

                             Kesimpulan Dan Saran




A. Kesimpulan
           Kesimpulan yang dapat penulis peroleh dari penulisan makalah ini
   adalah sebagai berikut:
   1.         Perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
              siswa. Perhatian orang tua sebagai salah satu faktor eksternal
              sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa hal ini disebabkan
              karena orang tua sebagai orang yang paling dekat dengan anak
              harus bersifat pemelihara, pengasuh pembimbing, pembina maupun
              sebagai guru dan pemimpin terhadap anak-anaknya.
   2.         Semakin besar perhatian orang tua terhadap anak dalam hal
              pemenuhan kebutuhan pendidikan akan semakin mempermudah
              anak dalam meraih prestasi belajar.
   3.         Dorongan dari orang tua yang sifatnya terus menerus akan
              menimbulkan prestasi anak meningkat.
   4.         Program bimbingan motivasi belajar di sekolah yang terencana,
              dan sesuai dengan perkembangannya dapat menimbulkan semangat
              belajar yang tinggi.




B. Saran
           Dari hasil penelitian dan pembahasan tersebut maka penulis perlu
   sampaikan beberapa saran antara lain sebagai berikut:
  1. Orang tua harus dapat selalu mengarahkan anak-anaknya dalam belajar
        sehingga anak dalam belajar dapat memperoleh hasil yang maksimal.
        Dengan bimbingan dan perhatian orang tua yang terus menerus maka
        diharapkan dapat memotivasi belajar anaknya selama dirumah maupun
disekolah. Dengan demikian apabila orang tua dapat mengarahkan dan
   memberikan motivasi kepada anak atau siswa dalam belajar maka prestasi
   anak tersebut akan meningkat.
2. Perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa di sekolah
   karena itu hendaknya orang tua meluangkan waktunya untuk selalu
   memberikan bimbingan dan arahan kepada anak agar prestasi belajarnya
   selalu meningkat.
3. Orang tua harus selalu dapat mengarahkan anak-anaknya dalam belajar
   sehingga anak dalam belajar dapat memperoleh hasil yang maksimal.
   Dengan bimbingan orang tua yang terus menerus maka diharapkan dapat
   memotivasi belajar anaknya selama dirumah maupun di sekolah. Sehingga
   prestasi belajar anak akan meningkat.
4. Bagi anak
   Anak harus selalu mengikuti program bimbingan motivasi belajar di
   sekolah dan dapat menerapkan sesuai dengan perkembangannya. Anak
   juga harus selalu memiliki semangat dan minat belajar yang tinggi
   sehingga prestasi yang diperoleh oleh anak akan meningkat.
Daftar Pustaka




Abdul, Kahar. 1996. Bimbingan Konseling Belajar. Yogyakarta: FIP IKIP

Dakir 1989. Dasar-Dasar Psikologi. Yogyakarta: Kaligawe Offset.

Ngalim, Purwanto. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung : Dep P dan K

Nashar, Haji. Peran Motivasi & Kemampuan Awal Dalam Kegiatan

       Pembelajaran. 2003. Jakarta : Delia Press.

Nasution. S. 1996. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja

       Gravindo Persada

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Modul i belajar
Modul i belajarModul i belajar
Modul i belajarHij S
 
Jurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanJurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanmppeutm
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanNarendra
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanNarendra
 
KARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARKARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARevi megawati
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar66601
 
Artikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanArtikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanElsina Sihombing
 
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggiMinat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggiJeneng Qu Uyung
 
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisRPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisNur Arifaizal Basri
 
Makalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar SiswaMakalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar Siswasarahrzkirh28
 
411416084 nun n. ui-kepribadian dan profesionalisme guru sementara nanti di s...
411416084 nun n. ui-kepribadian dan profesionalisme guru sementara nanti di s...411416084 nun n. ui-kepribadian dan profesionalisme guru sementara nanti di s...
411416084 nun n. ui-kepribadian dan profesionalisme guru sementara nanti di s...NunUi4
 
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikanDevia Titania
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaMelda Amelia
 
Meningkatkan motivasi belajar (tik)
Meningkatkan motivasi belajar (tik)Meningkatkan motivasi belajar (tik)
Meningkatkan motivasi belajar (tik)Sinang Arfi
 
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanMotivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanelmabb
 

Was ist angesagt? (20)

Modul i belajar
Modul i belajarModul i belajar
Modul i belajar
 
Jurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikanJurnal PSikologi pendidikan
Jurnal PSikologi pendidikan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
KARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARKARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJAR
 
Makalah BDP
Makalah BDPMakalah BDP
Makalah BDP
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
 
Artikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikanArtikel psikologi pendidikan
Artikel psikologi pendidikan
 
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggiMinat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
 
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisRPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Makalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar SiswaMakalah Minat Belajar Siswa
Makalah Minat Belajar Siswa
 
411416084 nun n. ui-kepribadian dan profesionalisme guru sementara nanti di s...
411416084 nun n. ui-kepribadian dan profesionalisme guru sementara nanti di s...411416084 nun n. ui-kepribadian dan profesionalisme guru sementara nanti di s...
411416084 nun n. ui-kepribadian dan profesionalisme guru sementara nanti di s...
 
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
1. pengertian dan ruang lingkup psikologi pendidikan
 
MOTIVASI
MOTIVASIMOTIVASI
MOTIVASI
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
 
Meningkatkan motivasi belajar (tik)
Meningkatkan motivasi belajar (tik)Meningkatkan motivasi belajar (tik)
Meningkatkan motivasi belajar (tik)
 
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikanMotivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
Motivasi belajar dalam bidang psikologi pendidikan
 

Ähnlich wie Tugas makalah b. indonesia januari 20011

Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Rahmat Saputra
 
.Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, .Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, Arieny HarUno
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab iila_uki
 
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anakPengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anakDiana Tandjung
 
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...hermantosugeng
 
Materi 1 hakekat psikologi
Materi 1 hakekat psikologiMateri 1 hakekat psikologi
Materi 1 hakekat psikologiNhia Item
 
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranPeran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranRosida Marasabessy
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individuFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individufara dillah
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individuFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individufara dillah
 
Kemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptx
Kemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptxKemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptx
Kemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptxhanimusmantoro1
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajarNarendra
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuRiama Desy Sibuea
 

Ähnlich wie Tugas makalah b. indonesia januari 20011 (20)

Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2
 
.Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, .Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,,
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anakPengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
Pengaruh pendidikan keluarga terhadap kepribadian anak
 
SOSiologi dwi.pdf
SOSiologi dwi.pdfSOSiologi dwi.pdf
SOSiologi dwi.pdf
 
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
 
Psikologi Een
Psikologi EenPsikologi Een
Psikologi Een
 
Psikologi Een
Psikologi EenPsikologi Een
Psikologi Een
 
Materi 1 hakekat psikologi
Materi 1 hakekat psikologiMateri 1 hakekat psikologi
Materi 1 hakekat psikologi
 
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
 
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranPeran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
 
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individuFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individuFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Kemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptx
Kemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptxKemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptx
Kemandirian Dalam Belajar Otodidak.pptx
 
Hakikat anak didik
Hakikat anak didikHakikat anak didik
Hakikat anak didik
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
 

Mehr von Setyo Gonzalez

Kebijakan dit pembinaan tk&sd paparan-4
Kebijakan dit pembinaan tk&sd   paparan-4Kebijakan dit pembinaan tk&sd   paparan-4
Kebijakan dit pembinaan tk&sd paparan-4Setyo Gonzalez
 
Artikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikanArtikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikanSetyo Gonzalez
 
Silabus pembelajaran terpadu kelas 3 sd
Silabus pembelajaran terpadu kelas 3 sdSilabus pembelajaran terpadu kelas 3 sd
Silabus pembelajaran terpadu kelas 3 sdSetyo Gonzalez
 
Artikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikanArtikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikanSetyo Gonzalez
 

Mehr von Setyo Gonzalez (6)

Kebijakan dit pembinaan tk&sd paparan-4
Kebijakan dit pembinaan tk&sd   paparan-4Kebijakan dit pembinaan tk&sd   paparan-4
Kebijakan dit pembinaan tk&sd paparan-4
 
Artikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikanArtikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikan
 
Bahasa
BahasaBahasa
Bahasa
 
Silabus pembelajaran terpadu kelas 3 sd
Silabus pembelajaran terpadu kelas 3 sdSilabus pembelajaran terpadu kelas 3 sd
Silabus pembelajaran terpadu kelas 3 sd
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Artikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikanArtikel artikel pendidikan
Artikel artikel pendidikan
 

Kürzlich hochgeladen

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

Tugas makalah b. indonesia januari 20011

  • 1. PERAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PROSES BELAJAR SISWA Makalah Ini Disusun Sebagai Tugas UAS Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Siti Anafiah, S.S., M.Pd Disusun Oleh: Nama : Dwi Apriyono Ariwibowo NIM : 10 015 006 Kelas : 1 A PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA 2011 BAB I
  • 2. Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kebutuhan setiap orang, sebab dengan belajar orang dapat memahami sesuatu sehingga kemampuannya dapat ditingkatkan. Belajar tidak hanya diperoleh di lembaga formal saja tetapi belajar dapat terjadi di rumah, di masyarakat atau dimanapun kita berada. Sekolah adalah salah satu lembaga formal yang mengadakan proses belajar dimana seseorang dapat memperoleh pengetahuan dan kecakapan baru yang diajarkan di sekolah tersebut. Akan tetapi keberhasilan penguasaan pelajaran di sekolah tentunya akan mencapai hasil yang maksimal apabila ditunjang dengan pemantapan belajar di luar sekolah. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa ditentukan oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari luar ataupun dari dalam. Hal ini dikatakan oleh Sumadi Suryabrata (1984:253). “Bahwa faktor-faktor yang mempengamhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri meliputi kondisi fisik, kesehatan, keterampilan, kebiasaan atau cara belajar serta kondisi fisikologis, seperti : intelegensi, sikap, bakat, minat, perhatian, motivasi dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar, seperti : lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, teman bergaul, status ekonomi, orang tua, sarana dan prasarana.” Penulis berasumsi bahwa perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Perhatian orang tua sebagai salah satu faktor eksternal sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa hal ini disebabkan karena orang tua sebagai orang tua yang paling dekat dengan anak harus bersifat pemelihara, pengasuh, pembimbing, Pembina maupun sebagai guru dan pemimpin terhadap anak-anaknya. Hal tersebut merupakan tugas kodrati dari tiap manusia. Karena antara anak dan orang tua merupakan satu keluarga yang utuh, yang satu sama lain saling membutuhkan.
  • 3. Keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan anak untuk mengarahkan anak dalam mengambil langkah dalam belajar. Menurut Horton dan Hunt "keluarga adalah lembaga sosial yang paling dasar sehingga keluarga merupakan pondasi/dasar pendidikan bagi anak sebelum mengenal pendidikan di luar. Lingkungan keluarga menjadi lingkungan sekolah pertama yang dialami anak untuk memperoleh bimbingan dan motivasi agar anak merasa mendapat perhatian dalam masalah pelajaran. Bimbingan yang diberikan orang tua kepada anak adalah bimbingan untuk menghindari kesulitan - kesulitan atau persoalan - persoalan yang dihadapi anak dalam kehidupan dan cara belajar. Hal ini berarti bahwa bimbingan itu dapat diberikan orang tua untuk mencegah agar kesulitan - kesulitan itu tidak terjadi sehingga apa yang dikehendaki anak bisa tercapai. Anak adalah anggota keluarga, dan orang tua bertanggung jawab atas keselamatan dan keberhasilan anak - anaknya. Pendidikan merupakan tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat serta diusahakan agar dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat sesuai kemampuannya. Antara ketiga lembaga tersebut harus berjalan selaras, seimbang, dan harus saling melengkapi dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional. Adapun tujuan pendidikan nasional menurut GBHN tahun 1998 adalah : untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun bangsa. Maka dari itu supaya sesuai dengan tujuan pendidikan, orang tua sangat berperan untuk mengatur dan mempengaruhi seorang anak agar dapat taat dan patuh terhadap apa yang jadi keinginannya. Dalam mencapai hasil prestasi belajar, peran orang tua sangat penting karena orang tua langsung atau tidak langsung dapat memberikan bimbingan dalam belajar. B. Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka penulis
  • 4. dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses belajar siswa ? 2. Sejauh manakah peran orang tua terhadap keberhasilan proses belajar siswa ? 3. Apa peran bimbingan orang tua terhadap proses belajar siswa ? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses belajar siswa. 2. Untuk mengetahui sejauh manakah peran orang tua terhadap keberhasilan proses belajar siswa. 3. Untuk mengetahui apa peran bimbingan orang tua terhadap proses belajar siswa.
  • 5. BAB II Pembahasan A. Teori Peran Santoso dalam bukunya yang berjudul "Teori - teori Psikologi Sosial" menyatakan bahwa "peran" adalah konsep sentral dari teori peran. Meskipun begitu, definisi peran dalam literature ditemukan lebih dari 100 definisi tentang peran. Menurut Biddle dan Thomas, kebanyakan definisi-definisi itu menyatakan bahwa peran adalah sebagian rumusan yang membatasi prilaku- prilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu. Teori peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan berbagai teori, orientasi maupun disiplin ilmu. Dalam ketiga bidang ilmu tersebut istilah "peran" diambil dari dunia teater. Dalam teater seorang harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan hams berperilaku sebagai seorang tokoh yang mempunyai tingkah tertentu pula. Dalam teorinya Biddle dan Thomas membagi peristilahan teori peran dalam 4 golongan : 1. Orang - orang yang mengambil bagian dalam interaksi sosial. 2. Perilaku yang muncul dalam interaksi tersebut. 3. Kedudukan orang - orang dalam perilaku. 4. Kaitan antara orang - orang dan perilaku. Menurut Biddle dan Thomas ada lima istilah tentang perilaku dalam kaitannya dengan peran : 1. Expectation (Harapan) Harapan tentang adalah harapan - harapan orang lain pada umumnya tentang perilaku - perilaku yang pantas, yang seyogyanya ditujukan oleh orang yang mempunyai peran tertentu. 2. Norm (Norma) Orang sering mengacaukan istilah "harapan" dengan norma. Tetapi
  • 6. menurut Secerd dan Becham (1964) norma hanya salah satu bentuk harapan 3. Performance (Wujud Prilaku) Peran diwujudkan dalam perilaku oleh faktor. Berbeda dari norma, wujud perilaku ini adalah nyata, bukan sekedar harapan. Dan berbeda pula dari norma, perilaku yang nyata ini berfariasi, berbeda-beda dari satu aktor ke aktor lain. 4. Evaluation (Penilaian) dan san penilaian dari sanksi agar sulit dipisahkan pengertiannya jika dikaitkan dengan peran. Biddle dan Thomas mengatakan bahwa kedua hal tersebut didasarkan pada harapan masyarakat tentang norma. Berdasarkan norma itu orang memberikan kesan positif atau negatif terhadap suatu perilaku. Kesan positif atau negatif inilah yang dinamakan penilaian peran. Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa peran dapat didenifisikan merupakan suatu perangkat patokan yang membatasi apa perilaku yang mesti dilakukan oleh seseorang yang menduduki suatu posisi. ' B. Perhatian Orang Tua 1. Pengertian Perhatian Menurut Mahfudh Salahudin (1991 : 136) "Perhatian adalah mengkonsentrasikan diri, mengerahkan aktivitas psikis pada satu titik sentral. Dakir (1986: 130) menyatakan bahwa "Perhatian adalah fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar kita". Sedangkan menurut Kartini Kartono (1990: 111) "Perhatian itu merupakan reaksi umum dari organisasi dan kesadaran yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi dan pembatasan kesadaran terhadap suatu objek." Menurut Wasty Soemanto (1990 : 32) perhatian dapat diartikan menjadi dua hal yaitu :
  • 7. a. Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa yang tertuju kepada suatu objek. b. Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas. Dari pendapat tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa perhatian adalah peningkatan kesadaran fungsi jiwa yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi yang tertuju pada suatu objek baik di dalam ataupun di luar kita. 2. Macam - Macam Perhatian Macam-macam perhatian dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yang dapat di jelaskan sebagai berikut: 1. Dilihat dari derajatnya Ada perhatian yang tinggi dan ada perhatian yang rendah. Rentetan perhatian itu mempunyai perbedaan sifat yang kualitatif. Orang yang melakukan perhatian yang tinggi kadang sampai lupa dengan waktu dan lingkungan sekitarnya. 2. Dilihat dari sifatnya Ada perhatian yang statis ada perhatian yang dinamis. Orang yang berperhatian statis kalau dalam waktu lama secara berturut-turut hanya dapat melakukan suatu tugas dengan satu perhatian saja. Perhatian dinamis senantiasa memerlukan tambahan perangsang secara terus menerus agar perhatian tidak mengendor dan jadi melemah. Seperti yang dikemukakan oleh seorang tokoh Dakir (1986 : 131) "Bahwa perhatian dinamis timbul karena cara kerja yang tidak teratur." 3. Dilihat dari cara timbulnya Dilihat dari cara timbulnya perhatian, ada beberapa perbedaan. Perbedaan - perbedaan itu dintaranya : 1) Timbulnya perhatian a. Perhatian Spontan Perhatian yang timbul dengan sendirinya, timbul dengan cara
  • 8. spontan. Perhatian ini erat hubungannya dengan individu yang mempunyai minat terhadap suatu objek. b. Perhatian Tidak Spontan Yaitu perhatian yang timbul dengan sengaja, karena itu harus ada kemauan untuk menimbulkannya. c. Cara Memberi Perhatian Di dalam memberikan suatu perhatian kepada objek, ada beberapa teknik memberikan perhatian, diantaranya : 1) Memberi tes perhatian Tes Burdon, tes ini terdiri dari huruf-huruf, gambar- gambar dan angka-angka. Tester diminta mencoret bagian yang sudah ditentukan, yang dicatat adalah waktunya, banyaknya yang salah dan jumlah hasil dikerjakan. 2) Memberi benda - benda Dengan benda - benda yang mempunyai rangsangan yang kuat atau diberi barang - barang yang sesuai dengan minatnya. Misalnya anak bermain sepak bola, untuk menarik perhatian maka anak diberi bola sepak. 3) Memberi hadiah Dengan cara memberi hadiah yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Misalnya seorang anak bakat bernyanyi, maka anak itu cocok diberi hadiah alat musik. 4) Memberi teguran dan sapaan Dengan cara mengatur atau menyapa sebagai alat komunikasi dalam hubungan antara anak dan orang tua, misalnya "mengapa kamu pulang terlambat hari ini? 3. Tujuan Pemberian Perhatian Menurut Email H. Tambunan (1982 : 127) mengemukakan bahwa "memberi perhatian adalah memberi dorongan atau motifasi kepada anak
  • 9. remaja agar dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. Dengan memberikan perhatian anak akan merasa aman dan dilindungi, maka dengan sendirinya sikap-sikap anak atau perbuatan anak akan menjadi terkontrol dengan baik." 4. Faktor-faktor Perhatian Menurut A. R. Gillilian (1986) dan dikutip lagi oleh Dakir mengemukakan bahwa Faktor-Faktor yang mempengaruhi perhatian adalah sebagai berikut: 1) Hal-hal yang secara obyektif menentukan perhatian. Secara obyektif hal-hal yang dapat menentukan perhatian adalah sebagai berikut: a) Rangsang yang kuat mendapatkan perhatian seseorang akan lebih memperhatikan terhadap rangsangan yang kuat dari pada rangsang yang lemah. b) Kualitas rangsang mempengaruhi perhatian. c) Obyek yang besar menarik perhatian. d) Seseorang lebih tertarik melihat obyek yang besar daripada obyek yang lemah. e) Pengulangan rangsang menarik perhatian. f) Rangsang yang dilakukan berulang-ulang akan dapat menimbulkan perhatian. g) Rangsang yang baru akan dapat menarik perhatian. h) Seseorang yang tertarik kepada rangsang yang baru muncul. 5. Pengertian Perhatian Orang Tua Dari uraian tentang perhatian dan orang tua di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : Perhatian orang tua adalah banyak sedikitnya pemusatan dan kesadaran atau konsentrasi yang menyertai suatu aktivitas dari orang tua atau bapak dan ibu yang ditujukan kepada anaknya atau suatu objek tertentu. Kartini Kartono (1985 : 38) juga mengatakan bahwa ".... mungkin
  • 10. saja pada waktu masih kecil dapat ditinggal dengan pembantu, tetapi kalau sudah besar para orang tua harus berusaha lebih banyak memberikan perhatian, terutama perhatian dalam pendidikan anak-anak," Lalu pendapat Slamet (1995 : 61) adalah " cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya." Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajar. 6. Indikator Indikator adalah perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap proses keberhasilan siswa dalam meraih prestasi belajar. Perhatian orang tua memiliki peran sebagai pengawas sekaligus pembimbing dalam proses keberhasilan siswa. Semakin besar perhatian orang tua terhadap anak dalam hal pemenuhan kebutuhan pendidikan akan semakin mempermudah anak dalam meraih prestasi belajar. C. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar Untuk memahami tentang belajar, maka terlebih dahulu akan penulis kemukakan beberapa pengertian belajar menurut para tokoh, diantaranya : Dakir (1989 : 144) tentang difinisi belajar, "belajar adalah perbuatan-perbuatan yang menghasilkan perubahan yang menuju ke suatu yang lebih maju lagi, dan perubahan-perubahan yang di dapat atas latihan yang disengaja." Sudiarjo (1977 : 9) berpendapat bahwa "belajar adalah hanya perubahan dalam merespon tingkah laku pada diri seseorang menuju kearah perkembangan." Suradi (1983 : 42) mengemukakan bahwa "Belajar merupakan suatu proses, adanya peralihan atau penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap, adanya perubahan untuk menuju perkembangan
  • 11. yang bersifat positif, belajar merupakan suatu aktifitas individu yang berarti disengaja adanya tujuan, dengan belajar itu karena adanya motivasi." Dari pendapat-pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu perbuatan yang disengaja yang dapat menghasilkan perubahan-perubahan menuju perkembangan yang bersifat positif dan dipengaruhi oleh motivasi. 2. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Bani RA (1964 : 44) mengemukakan bahwa " prestasi belajar diartikan sebagai suatu hasil belajar." Menurut Sanwardi (1986 : 4) mengemukakan bahwa " prestasi belajar juga merupakan tingkat pencapaian penguasaan materi pelajaran yang ditempuh, prestasi belajar ini diwujudkan sebagai indek prestasi." Menurut Sutratinah (1983 : 6) mengemukakan bahwa " prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran dan penilaian usaha belajar." Prestasi belajar ini dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun simbol dan pada tiap-tiap periode tertentu misalnya catur wulan atau semester hasil anak dapat dilihat dalam buku raport”. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil pengukuran dan penilaian usaha kegiatan belajar siswa yang mewujudkan tingkat pencapaian penguasaan materi belajar yang ditempuh dalam periode tertentu (catur wulan atau semester). 3. Prinsip - Prinsip Belajar Menurut Suwarmin (1983) prinsip belajar adalah meliputi: a) Prinsip aktivitas sendiri b) Prinsip motivasi c) Prinsip apersepsi Untuk lebih jelasnya dibawah ini diuraikan satu persatu secara singkat: 1) Prinsip aktivitas sendiri
  • 12. Pada prinsipnya setiap orang harus mengembangkan aktivitas dan kebijakannya sendiri, sebab belajar sebagai bagian dari kehidupan manusia adalah sifat pribadi yang tampak khas. Orang lain sebagai pendidik tidak dapat memberikan atau menanamkan kebiasaan- kebiasaan yang ada padanya kecuali karena kemauan dan kegiatan individu sendiri untuk mengenal dan memiliki kebiasaan itu. Dengan demikian aktifitas sendiri merupakan salah satu faktor penting yang menentukan berhasil tidaknya suatu kegiatan belajar. 2) Prinsip apersepsi Kesiapan mental juga merupakan faktor penting dalam proses belajar, selain minat. Kesiapan mental adalah adanya kemauan optimal jiwa untuk menerima dan menyatukan dengan pengertian-pengertian yang telah ada. Hal ini oleh Hebart disebut proses apersepsi. Proses apersepsi yaitu setiap pengertian atau pengetahuan baru akan mudah dipelajari apabila ada hubungan-hubungan dengan pengertian atau pengetahuan yang telah ada, sehingga mempermudah penyatuannya. 3) Prinsip motivasi Banyak orang yang dalam kehidupannya memiliki motivasi untuk banyak berbuat sesuatu demi kesenangan orang lain. Harga diri seseorang dapat dinilai dan berhasil tidaknya usaha memberikan kesenangan kepada orang lain. Hal ini sudah barang tentu merupakan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi orang yang melakukan kegiatan tersebut. Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai kegiatan, misalnya anak-anak itu rela bekerja atau para siswa itu rajin atau rela belajar apabila diberikan motivasi untuk melakukan suatu kegiatan belajar untuk orang yang disukainya (misalnya bekerja, belajar demi orang tua, atau orang yang sudah dewasa bekerja, belajar demi seseorang calon teman hidupnya). Jadi jelaslah bahwa motivasi akan selalu terikat dengan soal kebutuhan. Sebab seseorang akan terdorong melakukan sesuatu bila merasa ada sesuatu kebutuhan. Tanpa inat manusia tidak akan belajar.
  • 13. Oleh karena itu, agar kemauan dan semangat belajar pada siswa terus ada maka dalam diri anak itu harus ditimbulkan dan dibangkitkan minatnya untuk belajar. D. Faktor-faktor Pengaruh Proses Belajar Dalam kegiatan belajar, siswa tidaklah selalu mendapat hasil yang memuaskan, tetapi kadang sering mengalami kegagalan. Berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor- faktor tersebut menurut Sunardi Suryobroto adalah faktor internal/faktor fisiologis dan psikologis, sedangkan faktor eksternal meliputi faktor sosial dan faktor non sosial, keadaan cuaca, udara, waktu, tempat, alat-alat, buku alat peraga dan sebagainya. Menurut Sutratinah (1983 : 16) menyatakan bahwa "anak yang memiliki kemampuan berfikir tinggi juga akan dapat menyelesaikan tugas- tugas pelajaran disekolah dengan cepat dan tepat sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi." Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa ada dua macam yaitu faktor dari dalam seperti kemauan berfikir, kesehatan, fungsi tubuh dan faktor dari luar seperti lingkungan, perhatian orang tua yang mendukung tersedianya alat dan lain sebagainya.
  • 14. BAB III Kesimpulan Dan Saran A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat penulis peroleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Perhatian orang tua sebagai salah satu faktor eksternal sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa hal ini disebabkan karena orang tua sebagai orang yang paling dekat dengan anak harus bersifat pemelihara, pengasuh pembimbing, pembina maupun sebagai guru dan pemimpin terhadap anak-anaknya. 2. Semakin besar perhatian orang tua terhadap anak dalam hal pemenuhan kebutuhan pendidikan akan semakin mempermudah anak dalam meraih prestasi belajar. 3. Dorongan dari orang tua yang sifatnya terus menerus akan menimbulkan prestasi anak meningkat. 4. Program bimbingan motivasi belajar di sekolah yang terencana, dan sesuai dengan perkembangannya dapat menimbulkan semangat belajar yang tinggi. B. Saran Dari hasil penelitian dan pembahasan tersebut maka penulis perlu sampaikan beberapa saran antara lain sebagai berikut: 1. Orang tua harus dapat selalu mengarahkan anak-anaknya dalam belajar sehingga anak dalam belajar dapat memperoleh hasil yang maksimal. Dengan bimbingan dan perhatian orang tua yang terus menerus maka diharapkan dapat memotivasi belajar anaknya selama dirumah maupun
  • 15. disekolah. Dengan demikian apabila orang tua dapat mengarahkan dan memberikan motivasi kepada anak atau siswa dalam belajar maka prestasi anak tersebut akan meningkat. 2. Perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa di sekolah karena itu hendaknya orang tua meluangkan waktunya untuk selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada anak agar prestasi belajarnya selalu meningkat. 3. Orang tua harus selalu dapat mengarahkan anak-anaknya dalam belajar sehingga anak dalam belajar dapat memperoleh hasil yang maksimal. Dengan bimbingan orang tua yang terus menerus maka diharapkan dapat memotivasi belajar anaknya selama dirumah maupun di sekolah. Sehingga prestasi belajar anak akan meningkat. 4. Bagi anak Anak harus selalu mengikuti program bimbingan motivasi belajar di sekolah dan dapat menerapkan sesuai dengan perkembangannya. Anak juga harus selalu memiliki semangat dan minat belajar yang tinggi sehingga prestasi yang diperoleh oleh anak akan meningkat.
  • 16. Daftar Pustaka Abdul, Kahar. 1996. Bimbingan Konseling Belajar. Yogyakarta: FIP IKIP Dakir 1989. Dasar-Dasar Psikologi. Yogyakarta: Kaligawe Offset. Ngalim, Purwanto. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung : Dep P dan K Nashar, Haji. Peran Motivasi & Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Pembelajaran. 2003. Jakarta : Delia Press. Nasution. S. 1996. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Gravindo Persada