SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
TK2083 Teknologi Informasi Teknik Komputer
Disusun Oleh: Marlindia Ike Sari, M.T.
ike@politekniktelkom.ac.id
Hanya untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom
Pengkodean 1
Encoding and Modulation Techniques
Four Possible Combinations
 Digital Data, Digital Signals
 Digital Data, Analog Signals
 Analog Data, Digital Signals
 Analog Data, Analog Signals
Digital Data, Digital Signal
 Elemen sinyal pulsa
 Data binary ditransmisikan
dengan meng-encode -kan
tiap bit data menjadi
elemen-elemen sinyal.
 Elemen sinyal:
 Unipolar
 Bipolar
Unipolar
Bipolar
Terminology
 Data rate (R): bps
 Durasi satu bit ( one Bit time)
 Signaling rate atau modulation rate (baud rate)
 Nilai logic ‘1’ dan’0’ memiliki tanda yg berbeda
Digital Data, Digital Signals:
 Tugas-tugas receiver dalam mengartikan sinyal-
sinyal digital :
 receiver harus mengetahui timing dari tiap bit
 receiver harus menentukan apakah level sinyal dalam
posisi bit high(1) atau low(0)Tugas-tugas ini dilaksana kan
dengan men-sampling tiap posisi bit pada tengah-
tengahinterval dan membandingkan nilainya dengan
threshold
Digital Data, Digital Signals
 Faktor yang menentukan sukses dari receiver dalam
mengartikan sinyal yang datang :
 Data rate (kecepatan data)
 SNR
 Bandwidth
Digital Signal Encoding Formats
 Nonreturn-to-Zero
 NRZ-L (Level)
 NRZI (Invert on Ones)
 Multilevel Binary
 Bipolar-AMI (Alternate Mark Inversion)
 Pseudoternary
 Biphase
 Manchester
 Differential Manchester
Nonreturn to Zero (NRZ)
 Dua level voltase yg berbeda untuk merepresentasikan 0
dan 1
 Tingkat tegangan tetap konstan sepanjang interval bit
 NRZ-L (Nonreturn to Zero--Low)
 Binary 0-- high voltage.
 Binary 1-- low voltage.
Nonreturn to Zero Inverted
(NRZI)
 NRZI (Nonreturn to zero--Invert on 1’s)
 Binary 0—tidak ada perpindahan .
 Binary 1—ada perpindahan (high-to-low or low-to-high)
dan berada di permulaan inerval bit.
 Differential encoding-- informasi yang
ditransmisikan lebih ditujukan pada pengertian
susunan simbol-simbol data yg berurutan
dibandingkan dg elemen-elemen sinyal itu
sendiri).
NRZI (contoh)
 Clue: bit-bit nya berada pada saat clocknya
NRZ
Evaluating NRZ
 Signal Spectrum—efisisensi penggunaan bandwidth,
terdapat komponen DC
 Clocking—tidak memepunyai kemapuan sinkronisasi
 Error Detection—tidak ada deteksi error.
 Signal Interference and Noise Immunity—BER lebih
baik dari multilevel binary
 Cost and Complexity—mudah dan sederhana
 Umumnya digunakan untuk digital magnetic recording.
 Kurang digunakan untuk transmisi.
MULTILEVEL BINARY
 Bipolar-AMI yaitu suatu kode dimana binary ‘0′
diwakili dengan tidak adanya line
 sinyal dan binary ‘1′ diwakili oleh suatu pulsa positif
atau negatif.
 Zero menggambarkan tidak adanya line signal
 Satu menggambarkan positif atau negatif sinyal
Pseudoternary
 Pseudoternary yaitu suatu kode dimana binary ‘1′
diwakili oleh ketiadaan line sinyal
 dan binary ‘0′ oleh pergantian pulsa-pulsa positif dan
negatif.
 Satu menggambarkan adanya jalur sinyal
 Zero menggambarkan perwakilan dari positif dan
negatif
Bipolar AMI
Pseudoternary
Trade Off for Multilevel Binary
 Tidak seefisien NRZ
 Setiap elemen sinyal hanya merepresentasikan satu bit
 Didalam suatu sistem 3 level dapat merepresentasikan
log23 = 1.58 bit
 Receiver harus membedakan antara tiga level
(+A, -A, 0)
 Memerlukan sekitar 3dB lebih kuat sinyal untuk
kemungkinan (probabilitas) yang sama dari bit error
Dua fase (Biphase)
 Manchester
 Transisi di tengah untuk tiap periode bit
 Perpindahan transisi sebagai clock dan data
 Rendah ke tinggi menggambarkan 1
 Tinggi ke rendah menggambarkan 0
- Digunakan oleh IEEE 802.3
 Differential Manchester
 Transisi pertengahan bit hanya digunakan untuk clocking
 Transisi dimulai saat periode bit menggambarkan 0
 Tidak ada transisi yang dimulai saat periode bit dalam
menggambarkan satu
 Menggunakan differential encoding
 Digunakan oleh IEEE 802.5
Manchester Encoding
Differential Manchester Encoding
Biphase Kelebihan dan Kekurangan
 Kelebihan
 Paling tidak satu transisi setiap waktu bit dan mungkin
bisa dua
 Kecepatan modulasi maksimum adalah dua kali NRZ
 Perlu bandwidth yang lebih lebar
 Kekurangan
 Sinkronisasi pada transisi mid bit (self clocking)
 Tidak ada komponen DC
 Pendeteksian kesalahan
 Tidak ada transisi yang diharapkan
Kecepatan Modulasi
Scrambling
 Gunakan “scrambling” untuk mengganti urutan yang
akan menghasilkan tegangan konstan
 Cara memasukkan urutan
 Harus menghasilkan transisi yang cukup untuk sync
 Harus bisa dikenali oleh receiver dan diganti dengan
yang asli
 Panjangnya sama dengan yang asli
 Tidak ada komponen DC
 Tidak ada urutan garis sinyal level nol yang panjang
 Tidak ada pengurangan dalam kecepatannya (data rate)
 Kemampuan pendeteksian kesalahan
B8ZS
 Bipolar dengan 8 Zeros Substitution
 Berdasarkan pada bipolar-AMI
 Jika octet dari semua nol dan pulsa tegangan terakhir
yang mendahuluinya adalah positif maka di-encode
seperti 000+-0-+
 Jika octet dari semua nol dan pulse tegangan terakhir
yang mendahuluinya adalah negatif maka di-encode
seperti 000-+0+-
 Menyebabkan dua “violation” AMI code
 Bukan menjadi seperti hasil noise
 Receiver mendeteksi dan menginterpretasikan sebagai
octet dari semua nol
HDB3
26
 High Density Bipolar 3 Zeros
 Berdasarkan pada bipolar-AMI
 String dari empat nol digantikan dengan satu atau
dua pulsa
B8ZS dan HDB3
27
 Referensi: Data and Computer Communications 8th
William Stallings (Chapter 5)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
baehaqi alanawa
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Beny Nugraha
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
ampas03
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keying
ampas03
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
Anarstn
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Risdawati Hutabarat
 
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
KEN KEN
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Beny Nugraha
 

Was ist angesagt? (20)

Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
 
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat Optik
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat OptikSoal jawab Sistem Komunikasi Serat Optik
Soal jawab Sistem Komunikasi Serat Optik
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
Siskom pcm
Siskom pcmSiskom pcm
Siskom pcm
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keying
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
 
sifat sifat sistem
sifat sifat sistemsifat sifat sistem
sifat sifat sistem
 
Teknik pengkodean sinyal
Teknik pengkodean sinyalTeknik pengkodean sinyal
Teknik pengkodean sinyal
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
 
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
 
Operasi aritmatika register mikroprosesor
Operasi aritmatika register mikroprosesor Operasi aritmatika register mikroprosesor
Operasi aritmatika register mikroprosesor
 
Transmission line waveguide
Transmission line waveguide Transmission line waveguide
Transmission line waveguide
 
Tugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PMTugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PM
 
Propagasi Gelombang Langit
 Propagasi Gelombang Langit Propagasi Gelombang Langit
Propagasi Gelombang Langit
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (20)

Jul gathering
Jul  gatheringJul  gathering
Jul gathering
 
Slide minggu ke 15
Slide minggu ke 15Slide minggu ke 15
Slide minggu ke 15
 
Slide minggu ke 13
Slide minggu ke 13Slide minggu ke 13
Slide minggu ke 13
 
Slide minggu 9 (video)
Slide minggu 9 (video)Slide minggu 9 (video)
Slide minggu 9 (video)
 
03 tk2123 - pemrograman shell-2
03   tk2123 - pemrograman shell-203   tk2123 - pemrograman shell-2
03 tk2123 - pemrograman shell-2
 
Slide minggu 6 jul
Slide minggu 6 julSlide minggu 6 jul
Slide minggu 6 jul
 
06 tk 1073 network layer
06   tk 1073 network layer06   tk 1073 network layer
06 tk 1073 network layer
 
07 tk 1073 layer transport
07   tk 1073 layer transport07   tk 1073 layer transport
07 tk 1073 layer transport
 
Slide minggu ke 14
Slide minggu ke 14Slide minggu ke 14
Slide minggu ke 14
 
Concurency, deadlock, starvation
Concurency, deadlock, starvationConcurency, deadlock, starvation
Concurency, deadlock, starvation
 
Krs d3 tk angkatan 2014 ne
Krs d3 tk angkatan 2014 neKrs d3 tk angkatan 2014 ne
Krs d3 tk angkatan 2014 ne
 
09 vpn kopie
09 vpn kopie09 vpn kopie
09 vpn kopie
 
08 tk3193-authentikasi
08 tk3193-authentikasi08 tk3193-authentikasi
08 tk3193-authentikasi
 
Chapter 5 firewall
Chapter 5 firewallChapter 5 firewall
Chapter 5 firewall
 
10 tk3193-firewall 2
10 tk3193-firewall 210 tk3193-firewall 2
10 tk3193-firewall 2
 
Chapter 3 footprinting
Chapter 3 footprintingChapter 3 footprinting
Chapter 3 footprinting
 
Vpn
VpnVpn
Vpn
 
Chapter 9 system penetration [compatibility mode]
Chapter 9 system penetration [compatibility mode]Chapter 9 system penetration [compatibility mode]
Chapter 9 system penetration [compatibility mode]
 
Keamanan sistem operasi
Keamanan sistem operasiKeamanan sistem operasi
Keamanan sistem operasi
 
Chapter 7 security web
Chapter 7 security webChapter 7 security web
Chapter 7 security web
 

Ähnlich wie Minggu ke 10 (pengkodean 1)

Jbptgunadarma gdl-course-2006-riograceel-552-dataenc-g
Jbptgunadarma gdl-course-2006-riograceel-552-dataenc-gJbptgunadarma gdl-course-2006-riograceel-552-dataenc-g
Jbptgunadarma gdl-course-2006-riograceel-552-dataenc-g
Materi Kuliah Online
 
Sistem pengkodean data
Sistem pengkodean dataSistem pengkodean data
Sistem pengkodean data
guestca3fd33
 
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
Wiwi Fitri
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
Pur Lhye
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
Enchenk
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
hasbiyah
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
purli
 
20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan
Bambang Gastomo
 
DAC (DIGITAL TO ANALOG CONVERTER).pptx
DAC (DIGITAL TO ANALOG CONVERTER).pptxDAC (DIGITAL TO ANALOG CONVERTER).pptx
DAC (DIGITAL TO ANALOG CONVERTER).pptx
AkbarRayhan2
 
Teknik Komunikasi Data Digital
Teknik Komunikasi Data DigitalTeknik Komunikasi Data Digital
Teknik Komunikasi Data Digital
guest995d750
 
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalKekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Putera Sumatera
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Beny Nugraha
 

Ähnlich wie Minggu ke 10 (pengkodean 1) (20)

Jbptgunadarma gdl-course-2006-riograceel-552-dataenc-g
Jbptgunadarma gdl-course-2006-riograceel-552-dataenc-gJbptgunadarma gdl-course-2006-riograceel-552-dataenc-g
Jbptgunadarma gdl-course-2006-riograceel-552-dataenc-g
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdf
 
Sistem pengkodean data
Sistem pengkodean dataSistem pengkodean data
Sistem pengkodean data
 
Makalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analogMakalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analog
 
Nonreturn to zero level (nrz-l)
Nonreturn to zero level (nrz-l)Nonreturn to zero level (nrz-l)
Nonreturn to zero level (nrz-l)
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyal
 
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
1 pengkodean, sinyal dan data analog dan
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Physical layer
Physical layerPhysical layer
Physical layer
 
Siskom pcm
Siskom pcmSiskom pcm
Siskom pcm
 
20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan20110620 komdat jaringan
20110620 komdat jaringan
 
DAC (DIGITAL TO ANALOG CONVERTER).pptx
DAC (DIGITAL TO ANALOG CONVERTER).pptxDAC (DIGITAL TO ANALOG CONVERTER).pptx
DAC (DIGITAL TO ANALOG CONVERTER).pptx
 
Teknik Komunikasi Data Digital
Teknik Komunikasi Data DigitalTeknik Komunikasi Data Digital
Teknik Komunikasi Data Digital
 
Sistem pemancar
Sistem pemancarSistem pemancar
Sistem pemancar
 
Komunikasi Data Dasar
Komunikasi Data DasarKomunikasi Data Dasar
Komunikasi Data Dasar
 
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digitalKekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
Kekurangan dan kelebihan dari sinyal analog dan sinyal digital
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digital
 

Mehr von Setia Juli Irzal Ismail

Mehr von Setia Juli Irzal Ismail (20)

slide-share.pdf
slide-share.pdfslide-share.pdf
slide-share.pdf
 
slide-lp3i-final.pdf
slide-lp3i-final.pdfslide-lp3i-final.pdf
slide-lp3i-final.pdf
 
society50-jul-share.pdf
society50-jul-share.pdfsociety50-jul-share.pdf
society50-jul-share.pdf
 
57 slide presentation
57 slide presentation57 slide presentation
57 slide presentation
 
Panduan Proyek Akhir D3 Teknologi Komputer Telkom University
Panduan Proyek Akhir D3 Teknologi Komputer Telkom UniversityPanduan Proyek Akhir D3 Teknologi Komputer Telkom University
Panduan Proyek Akhir D3 Teknologi Komputer Telkom University
 
Sosialisasi kurikulum2020
Sosialisasi kurikulum2020Sosialisasi kurikulum2020
Sosialisasi kurikulum2020
 
Welcoming maba 2020
Welcoming maba 2020Welcoming maba 2020
Welcoming maba 2020
 
Slide jul apcert agm 2016
Slide jul apcert agm 2016Slide jul apcert agm 2016
Slide jul apcert agm 2016
 
Tugas besar MK Keamanan Jaringan
Tugas besar MK Keamanan Jaringan Tugas besar MK Keamanan Jaringan
Tugas besar MK Keamanan Jaringan
 
05 wireless
05 wireless05 wireless
05 wireless
 
04 sniffing
04 sniffing04 sniffing
04 sniffing
 
03 keamanan password
03 keamanan password03 keamanan password
03 keamanan password
 
02 teknik penyerangan
02 teknik penyerangan02 teknik penyerangan
02 teknik penyerangan
 
01a pengenalan keamanan jaringan upload
01a pengenalan keamanan jaringan upload01a pengenalan keamanan jaringan upload
01a pengenalan keamanan jaringan upload
 
Kajian3 upload
Kajian3 uploadKajian3 upload
Kajian3 upload
 
1.pendahuluan sistem operasi
1.pendahuluan sistem operasi1.pendahuluan sistem operasi
1.pendahuluan sistem operasi
 
10 tk3193-ids
10 tk3193-ids10 tk3193-ids
10 tk3193-ids
 
09 vpn
09 vpn 09 vpn
09 vpn
 
17. representasi data 5 jul
17. representasi data 5   jul17. representasi data 5   jul
17. representasi data 5 jul
 
16. representasi data 4 jul
16. representasi data 4   jul16. representasi data 4   jul
16. representasi data 4 jul
 

Kürzlich hochgeladen

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 

Minggu ke 10 (pengkodean 1)

  • 1. TK2083 Teknologi Informasi Teknik Komputer Disusun Oleh: Marlindia Ike Sari, M.T. ike@politekniktelkom.ac.id Hanya untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom Pengkodean 1
  • 3. Four Possible Combinations  Digital Data, Digital Signals  Digital Data, Analog Signals  Analog Data, Digital Signals  Analog Data, Analog Signals
  • 4. Digital Data, Digital Signal  Elemen sinyal pulsa  Data binary ditransmisikan dengan meng-encode -kan tiap bit data menjadi elemen-elemen sinyal.  Elemen sinyal:  Unipolar  Bipolar Unipolar Bipolar
  • 5. Terminology  Data rate (R): bps  Durasi satu bit ( one Bit time)  Signaling rate atau modulation rate (baud rate)  Nilai logic ‘1’ dan’0’ memiliki tanda yg berbeda
  • 6. Digital Data, Digital Signals:  Tugas-tugas receiver dalam mengartikan sinyal- sinyal digital :  receiver harus mengetahui timing dari tiap bit  receiver harus menentukan apakah level sinyal dalam posisi bit high(1) atau low(0)Tugas-tugas ini dilaksana kan dengan men-sampling tiap posisi bit pada tengah- tengahinterval dan membandingkan nilainya dengan threshold
  • 7. Digital Data, Digital Signals  Faktor yang menentukan sukses dari receiver dalam mengartikan sinyal yang datang :  Data rate (kecepatan data)  SNR  Bandwidth
  • 8. Digital Signal Encoding Formats  Nonreturn-to-Zero  NRZ-L (Level)  NRZI (Invert on Ones)  Multilevel Binary  Bipolar-AMI (Alternate Mark Inversion)  Pseudoternary  Biphase  Manchester  Differential Manchester
  • 9.
  • 10. Nonreturn to Zero (NRZ)  Dua level voltase yg berbeda untuk merepresentasikan 0 dan 1  Tingkat tegangan tetap konstan sepanjang interval bit  NRZ-L (Nonreturn to Zero--Low)  Binary 0-- high voltage.  Binary 1-- low voltage.
  • 11. Nonreturn to Zero Inverted (NRZI)  NRZI (Nonreturn to zero--Invert on 1’s)  Binary 0—tidak ada perpindahan .  Binary 1—ada perpindahan (high-to-low or low-to-high) dan berada di permulaan inerval bit.  Differential encoding-- informasi yang ditransmisikan lebih ditujukan pada pengertian susunan simbol-simbol data yg berurutan dibandingkan dg elemen-elemen sinyal itu sendiri).
  • 12. NRZI (contoh)  Clue: bit-bit nya berada pada saat clocknya
  • 13. NRZ
  • 14. Evaluating NRZ  Signal Spectrum—efisisensi penggunaan bandwidth, terdapat komponen DC  Clocking—tidak memepunyai kemapuan sinkronisasi  Error Detection—tidak ada deteksi error.  Signal Interference and Noise Immunity—BER lebih baik dari multilevel binary  Cost and Complexity—mudah dan sederhana  Umumnya digunakan untuk digital magnetic recording.  Kurang digunakan untuk transmisi.
  • 15. MULTILEVEL BINARY  Bipolar-AMI yaitu suatu kode dimana binary ‘0′ diwakili dengan tidak adanya line  sinyal dan binary ‘1′ diwakili oleh suatu pulsa positif atau negatif.  Zero menggambarkan tidak adanya line signal  Satu menggambarkan positif atau negatif sinyal
  • 16. Pseudoternary  Pseudoternary yaitu suatu kode dimana binary ‘1′ diwakili oleh ketiadaan line sinyal  dan binary ‘0′ oleh pergantian pulsa-pulsa positif dan negatif.  Satu menggambarkan adanya jalur sinyal  Zero menggambarkan perwakilan dari positif dan negatif
  • 18. Trade Off for Multilevel Binary  Tidak seefisien NRZ  Setiap elemen sinyal hanya merepresentasikan satu bit  Didalam suatu sistem 3 level dapat merepresentasikan log23 = 1.58 bit  Receiver harus membedakan antara tiga level (+A, -A, 0)  Memerlukan sekitar 3dB lebih kuat sinyal untuk kemungkinan (probabilitas) yang sama dari bit error
  • 19. Dua fase (Biphase)  Manchester  Transisi di tengah untuk tiap periode bit  Perpindahan transisi sebagai clock dan data  Rendah ke tinggi menggambarkan 1  Tinggi ke rendah menggambarkan 0 - Digunakan oleh IEEE 802.3  Differential Manchester  Transisi pertengahan bit hanya digunakan untuk clocking  Transisi dimulai saat periode bit menggambarkan 0  Tidak ada transisi yang dimulai saat periode bit dalam menggambarkan satu  Menggunakan differential encoding  Digunakan oleh IEEE 802.5
  • 22. Biphase Kelebihan dan Kekurangan  Kelebihan  Paling tidak satu transisi setiap waktu bit dan mungkin bisa dua  Kecepatan modulasi maksimum adalah dua kali NRZ  Perlu bandwidth yang lebih lebar  Kekurangan  Sinkronisasi pada transisi mid bit (self clocking)  Tidak ada komponen DC  Pendeteksian kesalahan  Tidak ada transisi yang diharapkan
  • 24. Scrambling  Gunakan “scrambling” untuk mengganti urutan yang akan menghasilkan tegangan konstan  Cara memasukkan urutan  Harus menghasilkan transisi yang cukup untuk sync  Harus bisa dikenali oleh receiver dan diganti dengan yang asli  Panjangnya sama dengan yang asli  Tidak ada komponen DC  Tidak ada urutan garis sinyal level nol yang panjang  Tidak ada pengurangan dalam kecepatannya (data rate)  Kemampuan pendeteksian kesalahan
  • 25. B8ZS  Bipolar dengan 8 Zeros Substitution  Berdasarkan pada bipolar-AMI  Jika octet dari semua nol dan pulsa tegangan terakhir yang mendahuluinya adalah positif maka di-encode seperti 000+-0-+  Jika octet dari semua nol dan pulse tegangan terakhir yang mendahuluinya adalah negatif maka di-encode seperti 000-+0+-  Menyebabkan dua “violation” AMI code  Bukan menjadi seperti hasil noise  Receiver mendeteksi dan menginterpretasikan sebagai octet dari semua nol
  • 26. HDB3 26  High Density Bipolar 3 Zeros  Berdasarkan pada bipolar-AMI  String dari empat nol digantikan dengan satu atau dua pulsa
  • 28.  Referensi: Data and Computer Communications 8th William Stallings (Chapter 5)

Hinweis der Redaktion

  1. Blok diagram pengkodean dan modulasi Encoding dilakukan untuk Digital Signal Modulasi dilakuakn untuk Analog Signal
  2. Jenis-jenis kombinasi pengkodean berdasarkan jenis data dan jenis sinyal
  3. Elemen sinyal: adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary ditransmisikan denganmeng-encode -kan tiap bit data menjadi elemen-elemen sinyal. Elemen siinyal dapat berupa Unipolar atau Bipolar Sinyal unipolar: adalah semua elemen sinyal yang mempunyai tanda yang sama, yaitu positif semua atau negatif semua. Sinyal bipolar: adalah elemen-elemen sinyal dimana salah satu logic statenya diwakilioleh level tegangan positif dan yang lainnya oleh level tegangan negatif.
  4. Data rate (R) : jumlah bit yang ditransmisikan setiap detik (bps) Durasi satu bit ( one Bit time): durasi dari satu bit (1/R for binary signaling) Signaling rate atau modulation rate (baud rate) : jumlah element sinyal per detik Nilai logic ‘1’ dan’0’ memiliki tanda yg berbeda
  5. Receiver merupakan salah satu komponen dalam sistem transmisi sinyal
  6. Faktor yang menentukan sukses dari receiver dalam mengartikan sinyal yang datang :  Data rate (kecepatan data) : peningkatan data rate akan meningkatkan bit error rate (kecepatan error dari bit). SNR : peningkatan SNR akan menurunkan bit error rate.  Bandwidth: peningkatan bandwidth dapat meningkatkan data rate.
  7. Jenis-jenis pengkodean untuk data digital dan signal digital
  8. Merupakan contoh penerjemahan signal dalam berbagai bentuk pengkodean
  9. Dua level voltase yg berbeda untuk merepresentasikan ) dan 1 Tingkat tegangan tetap konstan sepanjang interval bit NRZ-L (Nonreturn to Zero--Low) Binary 0-- high voltage. Binary 1-- low voltage.
  10. NRZI (Nonreturn to zero--Invert on 1’s) Binary 0—tidak ada perpindahan . Binary 1—ada perpindahan (high-to-low or low-to-high) dan berada di permulaan inerval bit. Differential encoding-- informasi yang ditransmisikan lebih ditujukan pada pengertian susunan simbol-simbol data yg berurutan dibandingkan dg elemen-elemen sinyal itu sendiri).
  11. Contoh untuk diterjemahkan dalam bentuk pengkodean NRZI
  12. Contoh penerjemahan data dan perbedaan pengkodean antara NRZ-L dan NRZI
  13. Merupakan review dari pengkodean NRZ
  14. Bipolar-AMI yaitu suatu kode dimana binary ‘0′ diwakili dengan tidak adanya line sinyal dan binary ‘1′ diwakili oleh suatu pulsa positif atau negatif. Zero menggambarkan tidak adanya line signal Satu menggambarkan positif atau negatif sinyal
  15. Pseudoternary yaitu suatu kode dimana binary ‘1′ diwakili oleh ketiadaan line sinyal dan binary ‘0′ oleh pergantian pulsa-pulsa positif dan negatif. Satu menggambarkan adanya jalur sinyal Zero menggambarkan perwakilan dari positif dan negatif
  16. Perbedaan pengkodean dengan Bipolar AMI dan pseudoternary
  17. Setiap elemen sinyal hanya merepresentasikan satu bit Didalam suatu sistem 3 level dapat merepresentasikan log23 = 1.58 bit Receiver harus membedakan antara tiga level (+A, -A, 0) Memerlukan sekitar 3dB lebih kuat sinyal untuk kemungkinan (probabilitas) yang sama dari bit error
  18. Jenis-jenis pengkodean bihase: perbedaan antara teknk Mancester dan differential Manchester: Terdapat serangkaian teknik pengkodean lain yg dikelompokkan dlm istilah bifase. Dua dari teknik ini yaitu : Manchester Transisi di tengah untuk tiap periode bit Perpindahan transisi sebagai clock dan data Rendah ke tinggi menggambarkan 1 Tinggi ke rendah menggambarkan 0 - Digunakan oleh IEEE 802.3 Differential Manchester Transisi pertengahan bit hanya digunakan untuk clocking Transisi dimulai saat periode bit menggambarkan 0 Tidak ada transisi yang dimulai saat periode bit dalam menggambarkan nol Menggunakan differential encoding Digunakan oleh IEEE 802.5
  19. Pengkodean dengan Manchester Encoding
  20. Pengkodean dengan Differential Manchester Encoding
  21. Kelebihan dan kekurangan pengkodean Biphase
  22. Perbedaan pembacaan pulse pada pengkodean NRZI dan Manchester
  23. Aturan scrambling
  24. Bipolar dengan 8 Zeros Substitution Berdasarkan pada bipolar-AMI Jika octet dari semua nol dan pulsa tegangan terakhir yang mendahuluinya adalah positif maka di-encode seperti 000+-0-+ Jika octet dari semua nol dan pulse tegangan terakhir yang mendahuluinya adalah negatif maka di-encode seperti 000-+0+- Menyebabkan dua “violation” AMI code Bukan menjadi seperti hasil noise Receiver mendeteksi dan menginterpretasikan sebagai octet dari semua nol
  25. High Density Bipolar 3 Zeros Berdasarkan pada bipolar-AMI String dari empat nol digantikan dengan satu atau dua pulsa
  26. Perbedaan pengkodean dengan Bipolar AMI, b8ZS, HDB3