memahami komunikasi dasar, akan lebih memudahkan dalam memahami banyak tipikal komunikasi lainnya, dan komunikasi politik adalah salah satu yang cukup mudah ditemukan dalam kehidupan keseharian manusia.
2. A. PEMBICARAAN POLITIK
Kita mengenal presiden karena
pembicaraannya (dalam konferensi
pers,pidato, pernyataan tertulis) atau apa
yang dikatakan orang lain tentang dia.
Misalnya: Presiden yang pendiam
dibicarakan karena tidak berbicara (dijuluki
Cal Coolidge atau si Pendiam)
3. David V.J. Bell seorang ilmuwan politik,
menyebut 3 jenis pembicaraan yang
mempunyai kepentingan politik yang pasti
dan jelas sekali bersifat politis,yaitu:
Pembicaraan Kekuasaan
Pembicaraan Pengaruh
Pembicaraan Otoritas
4. Pembicaraan Kekuasaan
Mempengaruhi orang lain dengan ancaman atau
janji
Bentuknya yang khas adalah “jika anda melakukan
x, saya akan melakukan y” adalah maksud yang
dinyatakan untuk memberikan lebih banyak
JANJI atau lebih sedikit (ANCAMAN) kenikmatan
atas sesuatu bila sikap itu dilakukan.
Kunci dari pembicaraan kekuasaan ini adalah
bahwa “saya” mempunyai cukup kemampuan
untuk mendukung janji maupun ancaman dan
bahwa yang lain mengira bahwa pemilik
kekuasaan akan melakukannya.
5. Pembicaraan Pengaruh
Jika anda melakukan x, anda akan
melakukan (merasa,mengalami)
y
Janji, ancaman, penyuapan dan
pemerasan adalah alat tukar
pada komunikasi kekuasaan;
pada komunikasi pengaruh alat-
alat tersebut diganti dengan
nasehat dorongan, permintaan
dan peringatan
6. Pembicaraan Otoritas
Adalah pemberian perintah, syarat-syarat
tidak ada.
Pernyataan otoritas adalah:
“lakukan x” atau “dilarang melakukan y”
Penguasa yang dianggap sah ialah suara
otoritas dan memiliki hak untuk dipatuhi
sumber-sumber pengesahan atau otoritas
Contohnya adalah keyakinan religius atas
sifat penguasa yang SUPRANATURAL atau
SUPERHUMAN atau daya tarik pribadi.
7. B. PERSUASI POLITIK
Persuasi:
-Mengubah sikap dan perilaku orang
dengan menggunakan kata-kata lisan
dan tertulis
-Menanamkan opini baru
-Usaha yang disadari untuk mengubah
sikap, kepercayaan atau perilaku
orang lain melalui transmisi pesan
8. Karakteristik Persuasi:
1. Persuasi adalah suatu usaha
komunikator untuk mencapai tujuan
melalui pembicaraan
Leonard Doob, membedakan cara
persuasi yang disengaja, contohnya
agen periklanan yang ingin
mempromosikan penjualan suatu produk
dan persuasi yang tidak disengaja,
contohnya ibu rumah tangga yang
secara spontan memuji produk tersebut
di depan seorang teman.
9. 2. Persuasi bersifat dialektis
Persuasi adalah suatu proses
timbal balik yang di dalamnya
komunikator dengan sengaja atau
tidak menimbulkan perasaan
responsif pada orang lain.
Bila dikaitkan dengan
pembicaraan politik, persuasi
adalah pembicaraan pengaruh.
10. 3 Cara Persuasi Politik:
A. Propaganda Politik (Dan Nimmo)
B. Periklanan Politik
C. Retorika Politik
D. Agitasi Politik (tamb. Anwar Arifin)
E. PR Politik
F. Kampanye Politik
G. Lobi Politik (Anwar Arifin)
11. A. PROPAGANDA POLITIK
Jacques Ellul, seorang sosiolog dan filosof
Perancis, mendefinikan Propaganda
sebagai:
Komunikasi yang “digunakan oleh suatu
kelompok terorganisasi yang ingin
menciptakan partisipasi aktif atau pasif
dalam tindakan-tindakan suatu massa
yang terdiri atas individu-individu,
dipersatukan secara psikologis melalui
manipulasi psikologis dan digabungkan di
dalam suatu organisasi”
12. Contoh:
Hitler dalam rapat umum partai
Nazi memperlihatkan ikatan yang
esensial di antara organisasi dan
propaganda yang dicapai melalui
lambang
13. Tipe-tipe Propaganda:
1. Propaganda yang disengaja dan
yang tidak disengaja
Contoh: Guru ekonomi yang dengan
sengaja mengindoktrinasi para
siswanya dengan pandangan Marxis,
berbeda tujuan dengan guru yang
ketika menjawab pertanyaan secara
spontan menunjukkan segi-segi positif
dalam filsafat Marxis
14. 2. DOOB membedakan antara propaganda yang
tersembunyi dan propaganda terang-terangan
Dalam propaganda tersembunyi
(laten),propagandis menyelubungi tujuan-
tujuannya seperti ketika seorang presiden
menyelenggarakan konferensi pers seakan-
akan untuk menjawab pertanyaan para reporter,
padahal ia membalikkan setiap pertanyaan agar
menguntungkan baginya.
Propaganda yang terang-terangan (manifes)
menyingkapkan tujuan seperti ketika seorang
kandidat politik secara terang-terangan
berusaha memperoleh suara.
15. 3. ELLUL membedakan antara propaganda
politik dan propaganda sosiologi
Propaganda Politik melibatkan usaha
pemerintah, partai atau golongan yang
berpengaruh untuk mencapai tujuan
strategis atau taktis. Ia beroperasi melalui
imbauan khas jangka pendek.
16. Propaganda Sosiologis kurang kentara, lebih
berjangka panjang.
Melalui propaganda sosiologi orang disuntik
dengan suatu cara hidup, suatu ideologi yg
berangsur-angsur merembes ke dalam
lembaga-lembaga ekonomi, sosial dan politik.
Hasilnya adalah suatu konsepsi umum tentang
masyarakat yang dengan setia dipatuhi oleh
setiap orang, kecuali beberapa orang yang
dihukum atau dikecam dengan keras sebagai
penyimpang (deviants)
17. 4. ELLUL juga membedakan antara propaganda
vertikal dan propaganda horizontal
Propaganda vertikal adalah satu-kepada-
banyak, banyak mengandalkan media
massa bagi penyebaran imbauannya.
Propaganda horizontal lebih banyak
melalui komunikasi interpersonal dan
komunikasi organisasi daripada
komunikasi massa
18. B. PERIKLANAN POLITIK
Iklan Politik menunjuk pada pembelian dan
penggunaan ruang iklan, adanya
pembayaran sesuai dengan harga
komersial, dengan tujuan mentransmisikan
pesan-pesan politik kepada khalayak
banyak (Bolland dalam Cangara, 2009)
19. Penggunaan televisi sebagai media iklan
politik baru dimulai tahun 1952, ketika
Eisenhower menjadi calon presiden dengan
spot “Eisenhower Answers America” yang
dirancang ahli periklanan profesional Rosser
Reeves dan Carroll Newton
Di Indonesia setelah reformasi terutama
Pemilu 2004 bisa dikatakan semua partai
politik menampilkan slogan-slogan melalui
media, baik cetak maupun elektronik dan
media luar ruang seperti baliho,
spanduk,banner, poster dll
20. EMPAT MACAM IKLAN POLITIK
1. Iklan Serangan, ditujukan untuk mendiskreditkan
lawan
2. Iklan Argumen, memperlihatkan kemampuan
para kandidat untuk mengatasi masalah-
masalah yang mereka hadapi
3. Iklan ID, memberi pemahaman mengenai siapa
sang kandidat kepada para pemilih
4. Iklan Resolusi, dimana para kandidat
menyimpulkan pemikiran mereka untuk para
pemilih
21. PERBEDAAN PROPAGANDA DAN
PERIKLANAN :
• PROPAGANDA ditujukan kepada orang-
orang sebagai anggota kelompok,
sedangkan PERIKLANAN mendekati
mereka terutama sebagai individu-individu
tunggal, independen, terpisah dari
kelompok apapun yang menjadi
identifikasinya di masyarakat
22. • PROPAGANDA adalah mekanisme
kontrol sosial dengan menggunakan
lambang untuk meningkatkan
ketertiban sosial melalui kepercayaan
bersama, nilai yang diakui bersama
dan harapan bersama.
23. Sasarannya adalah meningkatkan
identifikasi para anggota dengan
kelompoknya. PERIKLANAN
sasarannya bukan individu dalam
kelompok, tetapi individu yang
independen dan merdeka, terpisah
dari kelompoknya
PERIKLANAN tidak bertujuan
mengidentifikasi individu dengan
kelompoknya, melainkan untuk
MENARIK PERHATIAN orang
24. PERIKLANAN CITRA
Merupakan periklanan dalam dunia politik,
yaitu imbauan yang ditujukan untuk membina
reputasi pejabat pemerintah; memberi
informasi kepada khalayak tentang kualifikasi,
pengalaman, latarbelakang dan kepribadian
seorang politikus; dan meningkatkan prospek
pemilihan kandidat atau mempromosikan
program dan kebijakan tertentu
25. C. RETORIKA POLITIK
Retorika adalah seni berbicara
Menurut Hitler, retorika adalah pers yang
tidak tertulis, tetapi dipidatokan sebagai
media propaganda untuk membentuk
pendapat umum
RETORIKA adalah komunikasi dua arah,
satu-kepada-satu, dalam arti bahwa satu
atau lebih orang masing-masing berusaha
dengan sadar untuk memengaruhi
pandangan satu sama lain melalui tindakan
timbal balik satu sama lain
26. Retorika menggunakan lambang untuk
mengidentifikasi pembicara dengan para
pendengar melalui pidato
Tujuannya adalah untuk membantu yang
dipersuasi dalam membangun citra tentang
masa depan
Melalui retorika, persuader dan yang
dipersuasi saling bekerjasama dalam
merumuskan kepercayaan, nilai dan
pengharapan mereka
27. Retorika Politik berbeda dengan
propaganda dan periklanan, karena
Retorika adalah komunikasi dua arah,
satu-kepada-satu, bukan satu-kepada-
banyak dan retorika bekerja melalui
hubungan interpersonal
Retorika Politik adalah proses yang
memungkinkan terbentuknya masyarakat
melalui negosiasi, Pidato sebagai cara
yang digunakan dalam retorika adalah
juga negosiasi
28. TIPE-TIPE RETORIKA
Berdasarkan tipologi Aristoteles ada tiga
cara pokok dalam retorika, yaitu :
1. RETORIKA DELIBERATIF
2. RETORIKA FORENSIK
3. RETORIKA DEMONSTRATIF
29. 1. RETORIKA DELIBERATIF
Dirancang untuk memengaruhi
orang dalam masalah kebijakan
pemerintah, dengan cara
menggambarkan keuntungan dan
kerugian relatif dari cara-cara
alternatif dalam melakukan
sesuatu
30. 2. RETORIKA FORENSIK
Adalah Yuridis, ia berfokus pada
apa yang terjadi pada masa lalu
untuk menunjukkan bersalah
atau tidak bersalah,
pertanggungjawaban, hukuman
atau ganjaran (reward)
31. 3. RETORIKA DEMONSTRATIF
Tujuannya adalah untuk
memperkuat sifat baik dan sifat
buruk seseorang, suatu lembaga
atau suatu gagasan
32. Kampanye politik penuh dengan retorika
demonstratif
Contohnya: satu pihak menantang
kualifikasi pihak lain bagi jabatan di
pemerintahan
Dukungan editorial oleh surat kabar,
majalah, televisi dan radio juga mengikuti
garis demonstratif dalam memperkuat
sifat-sifat positif kandidat yang didukung
dan sifat-sifat negatif lawannya
33. D. AGITASI POLITIK
►Agitasi dari bahasa Latin agitare :
bergerak, menggerakkan; atau bahasa
Inggris Agitation
►Menurut Herbert Blumer, Agitasi adalah
beroperasi untuk membangkitkan rakyat
kepada suatu gerakan terutama gerakan
politik
►Agitasi adalah upaya untuk menggerakkan
massa dengan lisan atau tulisan, dengan
cara merangsang dan membangkitkan
emosi khalayak
34. ►Agitasi dan propaganda banyak digunakan
di negara komunis, sebaliknya di negara
demokrasi agitasi sangat tercela bahkan
ditolak
►Agitator adalah orang yang melakukan
agitasi, yaitu orang yang berusaha
menimbulkan ketidakpuasan, kegelisahan
atau pemberontakan
►Agitasi berkonotasi negatif karena
menghasut, mengancam, menggelisahkan
dan membangkitkan rasa tidak puas dan
mendorong adanya pemberontakan
35. E. PR POLITIK
►PR Politik adalah bentuk kegiatan dalam
melakukan hubungan dengan masyarakat
secara jujur, terbuka, rasional (tidak
emosional) dan timbal balik
►PR Politik dilakukan ke dalam Partai Politik
maupun ke luar
►Kegiatan yang bersifat internal : 1)
menganalisis kebijakan parpol 2) melakukan
perbaikan sebagai lanjutan analisis
kebijakan
36. ►Kegitan yang bersifat eksternal :
memberikan pernyataan kepada publik
►Seorang PRO Politik (PR officer Politik)
harus mampu menciptakan, membina,
serta memelihara hubungan ke dalam dan
ke luar
►PRO adalah seorang profesional dalam
komunikasoi politik atau komunikator
profesional sehingga dia diangkat dan
diberi upah oleh Parpol
37. F. KAMPANYE POLITIK
► Dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
atau organisasi politik dalam waktu tertentu untuk
memperoleh dukungan politik dari rakyat
► Tiga sasaran kampanye politik :
1) membangkitkan kesetiaan alami para pengikut
parpol agar tetap setia
2) menggalang pemilih yang tidak terikat dengan
partai lain
3) meyakinkan pemilih dari partai lain bahwa
akan lebih baik jika mereka memilih partai
mereka
38. G. LOBI POLITIK
► Lobi Politik adalah arena terpenting bagi
pembicaraan para politikus atau kader partai
tentang kekuasaan, pengaruh, otoritas, konflik
dan konsensus
► Lasswell dan Kaplan menyebut pembicaraan para
tokoh politik di belakang layar lebih memberi
gambaran tentang kondisi politik yang
sesungguhnya, ketimbang yang dikatakan melalui
media
► Dalam lobi kemampuan negosiasi sangat penting
karena yang dipersoalkan memiliki dimensi isi
maupun hubungan yang memerlukan
kesepakatan