2. Dapat ditempa dan diubah bentuk
Penghantar panas dan listrik
Keras (tahan terhadap goresan, potongan), kenyal (tahan patah bisa
dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat
ditarik)
SIFAT LOGAM
3. 1 Konsentrasi magmatik Deposit magmatik
2 Sublimasi Sublimat
3 Kontak metasomatisme Deposit kontak metasomatik
4 Konsentrasi hidrotermal Pengisian celah-celah terbuka
Pertukaranion pada batuan
5 Sedimentasi Lapisan sedimenter
Evaporit
6 Pelapukan Konsentrasi residual
7 Metamorfisme Deposit metamorfik
8 Hidrologi Airtanah
Garam tanah
Endapan caliche
PROSES PEMBENTUKAN BAHAN
GALIAN BESERTA DEPOSIT YANG
DIHASILKAN
4. Berdasarkan PP ESDM No 23 Tahun 2010 tentang perubahan
Undang-undang MINERBA No. 4 Tahun 2009, mineral logam meliputi litium,
berilium, magnesium, kalium, kalsium, emas, tembaga, perak, timbal, seng,
timah, nikel, mangaan, platina, bismuth, molibdenum, bauksit, air raksa,
wolfram, titanium, barit, vanadium, kromit, antimoni, kobalt, tantalum,
cadmium, galium, indium, yitrium, magnetit, besi, galena, alumina, niobium,
zirkonium, ilmenit, khrom, erbium, ytterbium, dysprosium, thorium, cesium,
lanthanum, niobium, neodymium, hafnium, scandium, aluminium, palladium,
rhodium, osmium, ruthenium, iridium, selenium, telluride, stronium,
germanium, dan zenotin
JENIS-JENIS MINERAL LOGAM
5. Besi (Fe) merupakan material penyusun utama kerak bumi kedua terbanyak yaitu
sekitar 5 %. Secara geokimia merupakan logam yang melimpah di alam.
Konsentrasi besi yang melimpah di suatu tempat disebut sebagai bijih besi.
Sebaran deposit bijih besi di Indonesia mulai dari Sumatera (Aceh, Sumatera Barat
dan Lampung), Jawa (Cilacap, Blitar, Tulung Agung dan Daerah sekitar Kulon
Proggo), Kalimantan (Pelaihari, Tanah Bumbu, Kotabaru) Hingga kawasan timur
Indonesia, di War Akopi dan Was Isyow, Papua . Namun yang selama ini banyak
dikembangkan adalah endapan bijih besi.
BESI
6. Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Timah adalah logam berwarna
putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3 g/cm3, serta
mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan
normal (13 â 1600C), logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk.
Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau
Belitung (Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo
TIMAH
7. Platina adalah sejenis logam mulia dengan formula Pt berwarna abu-abu logam
dengan warna goresan abu-abu. Berat jenis 14 sampai 19, kekerasannya
4 dalam sekala Mohs dan bersifat sangat tidak reaktif.
Bijih Platina di Indonesia didapatkan antara lain:
Riau, ditemukan di daerah bengkalis pada batuan peridotit.
Kalimantan Selatan, ditemukan di daerah Martapura, sebagai bijih platina dengan
sedikit amalgam.
PLATINA
8. Emas (aurum) adalah logam mulia berwarna kuning, mempunyai warna
goresan kuning, sangat tidak reaktip. Berat jenisnya 15 sampai 19,
kekerasannya 3 dalam skala Mohs.
Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di
Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
EMAS
9. Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag
dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Argentum. Sebuah
logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan
panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas
Perak terdapat di daerah Tembagapura (Irian Jaya), Batu Hijau (nusa Tenggara
Barat), Tasik Malaya dan Jampang (Jawa Barat), Simau (Bengkulu), Logos (Riau)
dan Meulaboh (Aceh).
PERAK
10. Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni
dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni,
nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya,
dapat membentuk baja tahan karat yang keras.
Di Indonesia Bijih nikel terdapat di Pulau Mantang di Teluk Bone, Pulau
Halmahera, sekitar Danau Matana, Danau Towuti dan Kolaka (Sulawesi Selatan)
NIKEL
11. Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Bijih
mangan utama adalah pirolusit dan psilomelan, yang mempunyai komposisi oksida
dan terbentuk dalam cebakan sedimenter dan residu. Mangan mempunyai warna
abu-abu besi dengan kilap metalik sampai submetalik.
Potensi cukup besar, terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu,
Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Yogyakarta, Tasikmalaya,tulung Agung,
Pulau Kalimantan Barat, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Kupang, Maluku,
Dan Papua.
MANGAN
12. Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin
Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu
unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali.
Potensi tembaga terbesar yang dimiliki Indonesia terdapat di Papua. Potensi
lainnya menyebar di Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
TEMBAGA
13. Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar aluminium tinggi, kadar Fe
rendah dan sedikit kadar kuarsa bebas. Mineral silikat yang terubah akibat
pelapukan, mengakibatkan unsure silika terlepas dari ikatan Kristal dan sebagian
unsur besi juga terlepas
Di Indonesia Bauksit ditemukan di Pulau Bintan dan sekitarnya, Pulau Bangka dan
Kalimantan Barat. Sampai saat ini penambangan bauksit di Pulau Bintan satu-
satunya yang terbesar di Indonesia.
BAUKSIT
14. Khrom disebut pula khromium, berasal dari kata Yunani, khrom yang berarti warna. Hingga
saat ini hanya terdapat dua mineral yang dianggap sebagai bijih khrom yang cukup potensial
yaitu mineral khromit (FeO, Cr2O3) dengan kadar 68% oksida khrom, dan mineral krokoit
(PbCrO4) yang mengandung 31% oksida khrom.
Bahan galian khrom di indonesia ternyata sangat terbatas antara lain didapatkan:
1. Kalimantan Selatan, di daerah G. Batera Hulu (Pleihari), berupa endapan bijih
dalam bentuk blok dengan kandungan khromit 31-32%
2 Sulawesi Tengah, didapatkan di daerah Latan, dijumpai pada batuan peridotit.
KHROM
15. Sifat-sifat molibdenum antara lain berwarna putih keperak-perakan, berat jenis 102, titik cair 2620°C, titik
didih 3700°C, tahanan jenis 0,048 ohm mmÂČ/m, agak keras dapat dikikir, mudah ditarik dan penahan karat.
Di Indonesia bahan galian molibdenum didapatkan di daerah:
1. Aceh : Gayo Lecus dan Bumi Aguseum, ditemukan dalam bentuk kristal-kristal batu gamping
yang mengandung molibdenit.
2. Sumatera Barat : Tiembulun, ditemukan dalam bentuk molibdenit dalam batu gamping
metamorfik.
3. Riau : Singkep dan Karimun Besar, bentuknya belum diketahui dengan pasti.
4. Sumatera Selatan : Klapa Klampit, ditemukan dalam lapisan batu pasir. Jebus dan Wai Kupang,
ditemukan dalam urat-urat kuarsa.
5. Kalimantan Barat : G. Bawang dan G. Bentul, ditemukan dalam urat kuarsa pada batuan granodiorit.
MOLIBDENUM
16. Air raksa atau hidrargirum (Hg) merupakan satu-satunya logam yang bersifat cair
pada suhu biasa.
Bahan galian air raksa di Indonesia antara lain terdapat di Sumatera Barat pada
daerah Sibalabu dan Batu Anjung. Di Jambi pada daerah Gunung Parang, Caseudi,
dan Sungai Gelugur. Di Kalimantan Barat pada daerah Sungai Sirekeh, Ayer
Lumar, dan Gunung Undan. Kalimantan Selatan di daerah Tanah Laut dan
Martapura.
AIR RAKSA
17. Mineral titanium (Ti) pada umumnya merupakan mineral tambahan dalam
batuan granit, syenit, diorit, diabas, genes, dan sekis mika. Mineral ini dapat
berasosiasi dengan magnetiti, spatit, hematit dan kuarsa. Bijih titan yang
penting berupa endapan placer dari irmenit. Bijih primer merupakan cebakan
metasomatik, magmatik dan replacement.
TITANIUM
18. Alumunium diambil dari mineral bauksit. Sifat-sifat alumunium antara lain,
penghantar listrik yang baik, sangat ringan dan lunak dengan berat jenis 2,7, titik
cair 657°C dan titik didih 1800°C,
Bijih Titanium yang sudah diketahui di Indonesia terdapat di Jawa Barat, di daerah
Jampang yang berupa endapan alluvial. Kemudian di Jawa Tengah, di daerah
Cilacap dan Purworejo yang berupa endapan pantai (alluvial) dan di Yogyakarta
pada daerah pantai Congot-Samas yang berupa endapan pantai (alluvial).
ALUMUNIUM