SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
Sastra Diharlan Bahar
11.2014.1.00479
JENIS-JENIS BAHAN GALIAN LOGAM
DAN KETERDAPATANNYA
Dapat ditempa dan diubah bentuk
Penghantar panas dan listrik
Keras (tahan terhadap goresan, potongan), kenyal (tahan patah bisa
dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat
ditarik)
SIFAT LOGAM
1 Konsentrasi magmatik Deposit magmatik
2 Sublimasi Sublimat
3 Kontak metasomatisme Deposit kontak metasomatik
4 Konsentrasi hidrotermal Pengisian celah-celah terbuka
Pertukaranion pada batuan
5 Sedimentasi Lapisan sedimenter
Evaporit
6 Pelapukan Konsentrasi residual
7 Metamorfisme Deposit metamorfik
8 Hidrologi Airtanah
Garam tanah
Endapan caliche
PROSES PEMBENTUKAN BAHAN
GALIAN BESERTA DEPOSIT YANG
DIHASILKAN
Berdasarkan PP ESDM No 23 Tahun 2010 tentang perubahan
Undang-undang MINERBA No. 4 Tahun 2009, mineral logam meliputi litium,
berilium, magnesium, kalium, kalsium, emas, tembaga, perak, timbal, seng,
timah, nikel, mangaan, platina, bismuth, molibdenum, bauksit, air raksa,
wolfram, titanium, barit, vanadium, kromit, antimoni, kobalt, tantalum,
cadmium, galium, indium, yitrium, magnetit, besi, galena, alumina, niobium,
zirkonium, ilmenit, khrom, erbium, ytterbium, dysprosium, thorium, cesium,
lanthanum, niobium, neodymium, hafnium, scandium, aluminium, palladium,
rhodium, osmium, ruthenium, iridium, selenium, telluride, stronium,
germanium, dan zenotin
JENIS-JENIS MINERAL LOGAM
Besi (Fe) merupakan material penyusun utama kerak bumi kedua terbanyak yaitu
sekitar 5 %. Secara geokimia merupakan logam yang melimpah di alam.
Konsentrasi besi yang melimpah di suatu tempat disebut sebagai bijih besi.
Sebaran deposit bijih besi di Indonesia mulai dari Sumatera (Aceh, Sumatera Barat
dan Lampung), Jawa (Cilacap, Blitar, Tulung Agung dan Daerah sekitar Kulon
Proggo), Kalimantan (Pelaihari, Tanah Bumbu, Kotabaru) Hingga kawasan timur
Indonesia, di War Akopi dan Was Isyow, Papua . Namun yang selama ini banyak
dikembangkan adalah endapan bijih besi.
BESI
Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Timah adalah logam berwarna
putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3 g/cm3, serta
mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan
normal (13 – 1600C), logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk.
Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau
Belitung (Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo
TIMAH
Platina adalah sejenis logam mulia dengan formula Pt berwarna abu-abu logam
dengan warna goresan abu-abu. Berat jenis 14 sampai 19, kekerasannya
4 dalam sekala Mohs dan bersifat sangat tidak reaktif.
Bijih Platina di Indonesia didapatkan antara lain:
Riau, ditemukan di daerah bengkalis pada batuan peridotit.
Kalimantan Selatan, ditemukan di daerah Martapura, sebagai bijih platina dengan
sedikit amalgam.
PLATINA
Emas (aurum) adalah logam mulia berwarna kuning, mempunyai warna
goresan kuning, sangat tidak reaktip. Berat jenisnya 15 sampai 19,
kekerasannya 3 dalam skala Mohs.
Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di
Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
EMAS
Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag
dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Argentum. Sebuah
logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan
panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas
Perak terdapat di daerah Tembagapura (Irian Jaya), Batu Hijau (nusa Tenggara
Barat), Tasik Malaya dan Jampang (Jawa Barat), Simau (Bengkulu), Logos (Riau)
dan Meulaboh (Aceh).
PERAK
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni
dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni,
nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya,
dapat membentuk baja tahan karat yang keras.
Di Indonesia Bijih nikel terdapat di Pulau Mantang di Teluk Bone, Pulau
Halmahera, sekitar Danau Matana, Danau Towuti dan Kolaka (Sulawesi Selatan)
NIKEL
Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Bijih
mangan utama adalah pirolusit dan psilomelan, yang mempunyai komposisi oksida
dan terbentuk dalam cebakan sedimenter dan residu. Mangan mempunyai warna
abu-abu besi dengan kilap metalik sampai submetalik.
Potensi cukup besar, terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu,
Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Yogyakarta, Tasikmalaya,tulung Agung,
Pulau Kalimantan Barat, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Kupang, Maluku,
Dan Papua.
MANGAN
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin
Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu
unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali.
Potensi tembaga terbesar yang dimiliki Indonesia terdapat di Papua. Potensi
lainnya menyebar di Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
TEMBAGA
Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar aluminium tinggi, kadar Fe
rendah dan sedikit kadar kuarsa bebas. Mineral silikat yang terubah akibat
pelapukan, mengakibatkan unsure silika terlepas dari ikatan Kristal dan sebagian
unsur besi juga terlepas
Di Indonesia Bauksit ditemukan di Pulau Bintan dan sekitarnya, Pulau Bangka dan
Kalimantan Barat. Sampai saat ini penambangan bauksit di Pulau Bintan satu-
satunya yang terbesar di Indonesia.
BAUKSIT
Khrom disebut pula khromium, berasal dari kata Yunani, khrom yang berarti warna. Hingga
saat ini hanya terdapat dua mineral yang dianggap sebagai bijih khrom yang cukup potensial
yaitu mineral khromit (FeO, Cr2O3) dengan kadar 68% oksida khrom, dan mineral krokoit
(PbCrO4) yang mengandung 31% oksida khrom.
Bahan galian khrom di indonesia ternyata sangat terbatas antara lain didapatkan:
1. Kalimantan Selatan, di daerah G. Batera Hulu (Pleihari), berupa endapan bijih
dalam bentuk blok dengan kandungan khromit 31-32%
2 Sulawesi Tengah, didapatkan di daerah Latan, dijumpai pada batuan peridotit.
KHROM
Sifat-sifat molibdenum antara lain berwarna putih keperak-perakan, berat jenis 102, titik cair 2620°C, titik
didih 3700°C, tahanan jenis 0,048 ohm mmÂČ/m, agak keras dapat dikikir, mudah ditarik dan penahan karat.
Di Indonesia bahan galian molibdenum didapatkan di daerah:
1. Aceh : Gayo Lecus dan Bumi Aguseum, ditemukan dalam bentuk kristal-kristal batu gamping
yang mengandung molibdenit.
2. Sumatera Barat : Tiembulun, ditemukan dalam bentuk molibdenit dalam batu gamping
metamorfik.
3. Riau : Singkep dan Karimun Besar, bentuknya belum diketahui dengan pasti.
4. Sumatera Selatan : Klapa Klampit, ditemukan dalam lapisan batu pasir. Jebus dan Wai Kupang,
ditemukan dalam urat-urat kuarsa.
5. Kalimantan Barat : G. Bawang dan G. Bentul, ditemukan dalam urat kuarsa pada batuan granodiorit.
MOLIBDENUM
Air raksa atau hidrargirum (Hg) merupakan satu-satunya logam yang bersifat cair
pada suhu biasa.
Bahan galian air raksa di Indonesia antara lain terdapat di Sumatera Barat pada
daerah Sibalabu dan Batu Anjung. Di Jambi pada daerah Gunung Parang, Caseudi,
dan Sungai Gelugur. Di Kalimantan Barat pada daerah Sungai Sirekeh, Ayer
Lumar, dan Gunung Undan. Kalimantan Selatan di daerah Tanah Laut dan
Martapura.
AIR RAKSA
Mineral titanium (Ti) pada umumnya merupakan mineral tambahan dalam
batuan granit, syenit, diorit, diabas, genes, dan sekis mika. Mineral ini dapat
berasosiasi dengan magnetiti, spatit, hematit dan kuarsa. Bijih titan yang
penting berupa endapan placer dari irmenit. Bijih primer merupakan cebakan
metasomatik, magmatik dan replacement.
TITANIUM
Alumunium diambil dari mineral bauksit. Sifat-sifat alumunium antara lain,
penghantar listrik yang baik, sangat ringan dan lunak dengan berat jenis 2,7, titik
cair 657°C dan titik didih 1800°C,
Bijih Titanium yang sudah diketahui di Indonesia terdapat di Jawa Barat, di daerah
Jampang yang berupa endapan alluvial. Kemudian di Jawa Tengah, di daerah
Cilacap dan Purworejo yang berupa endapan pantai (alluvial) dan di Yogyakarta
pada daerah pantai Congot-Samas yang berupa endapan pantai (alluvial).
ALUMUNIUM
Maturnuwun
OBRIGADO

Weitere Àhnliche Inhalte

Was ist angesagt?

1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral
Irvan Aditya
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
oilandgas24
 
Definisi tereka, terukur dll
Definisi tereka, terukur dllDefinisi tereka, terukur dll
Definisi tereka, terukur dll
Syamsudin Palembang
 
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMATugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
Adhytia Rian Pratama
 
geologi-regional-kota-semarang
geologi-regional-kota-semaranggeologi-regional-kota-semarang
geologi-regional-kota-semarang
Geni Sudarmo
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
heny novi
 
Komposisi mineral
Komposisi mineralKomposisi mineral
Komposisi mineral
Yundril Ruben
 

Was ist angesagt? (20)

Mineral Zircon
Mineral ZirconMineral Zircon
Mineral Zircon
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
 
Eksplorasi Emas
Eksplorasi EmasEksplorasi Emas
Eksplorasi Emas
 
1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
Rancangan Peledakan Underground
Rancangan Peledakan UndergroundRancangan Peledakan Underground
Rancangan Peledakan Underground
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
Definisi tereka, terukur dll
Definisi tereka, terukur dllDefinisi tereka, terukur dll
Definisi tereka, terukur dll
 
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMATugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
geologi struktur
geologi strukturgeologi struktur
geologi struktur
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
Laporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboranLaporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboran
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
 
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung
Modul penggunaan kompas geologi agp bandungModul penggunaan kompas geologi agp bandung
Modul penggunaan kompas geologi agp bandung
 
geologi-regional-kota-semarang
geologi-regional-kota-semaranggeologi-regional-kota-semarang
geologi-regional-kota-semarang
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
 
Alluvial mine
Alluvial mineAlluvial mine
Alluvial mine
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Komposisi mineral
Komposisi mineralKomposisi mineral
Komposisi mineral
 

Ähnlich wie Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannya

135940908 37341732-bahan-galian-logam-dan-non-logam
135940908 37341732-bahan-galian-logam-dan-non-logam135940908 37341732-bahan-galian-logam-dan-non-logam
135940908 37341732-bahan-galian-logam-dan-non-logam
Ie Doet
 
PENGENALAN BAHAN GALIAN
PENGENALAN BAHAN GALIANPENGENALAN BAHAN GALIAN
PENGENALAN BAHAN GALIAN
Farid Asyhadi
 
Ilmu logam
Ilmu logamIlmu logam
Ilmu logam
Ali Alqudsy
 
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineralEkonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
UVRI - UKDM
 
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineralEkonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
UVRI - UKDM
 
4. makalah unsur tanah jarang final
4. makalah unsur tanah jarang final4. makalah unsur tanah jarang final
4. makalah unsur tanah jarang final
Muhammad Alwan
 
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiPaper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Sylvester Saragih
 

Ähnlich wie Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannya (20)

Sumberdaya logam
Sumberdaya  logamSumberdaya  logam
Sumberdaya logam
 
135940908 37341732-bahan-galian-logam-dan-non-logam
135940908 37341732-bahan-galian-logam-dan-non-logam135940908 37341732-bahan-galian-logam-dan-non-logam
135940908 37341732-bahan-galian-logam-dan-non-logam
 
Persebaran dan manfaat barang tambang di indonesia tugas geografi
Persebaran dan manfaat barang tambang di indonesia tugas geografiPersebaran dan manfaat barang tambang di indonesia tugas geografi
Persebaran dan manfaat barang tambang di indonesia tugas geografi
 
292736504 tembaga
292736504 tembaga292736504 tembaga
292736504 tembaga
 
Sda tambang
Sda tambangSda tambang
Sda tambang
 
PENGENALAN BAHAN GALIAN
PENGENALAN BAHAN GALIANPENGENALAN BAHAN GALIAN
PENGENALAN BAHAN GALIAN
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
 
Makalah tembaga (Cu)
Makalah tembaga (Cu)Makalah tembaga (Cu)
Makalah tembaga (Cu)
 
Ilmu logam
Ilmu logamIlmu logam
Ilmu logam
 
pertemuan 3 Pertambangan.pptx
pertemuan 3 Pertambangan.pptxpertemuan 3 Pertambangan.pptx
pertemuan 3 Pertambangan.pptx
 
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineralEkonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
 
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineralEkonomi bahan galian , s umber daya mineral
Ekonomi bahan galian , s umber daya mineral
 
4. makalah unsur tanah jarang final
4. makalah unsur tanah jarang final4. makalah unsur tanah jarang final
4. makalah unsur tanah jarang final
 
Belerang
BelerangBelerang
Belerang
 
Presdsasdasdasd.pptx
Presdsasdasdasd.pptxPresdsasdasdasd.pptx
Presdsasdasdasd.pptx
 
Metalurgi.pptx
Metalurgi.pptxMetalurgi.pptx
Metalurgi.pptx
 
Geokimia terapan untuk aplikasi geologis
Geokimia terapan untuk aplikasi geologisGeokimia terapan untuk aplikasi geologis
Geokimia terapan untuk aplikasi geologis
 
Presentasi Pengolahan Timah
Presentasi Pengolahan TimahPresentasi Pengolahan Timah
Presentasi Pengolahan Timah
 
2. Endapan Porfiri
2. Endapan Porfiri2. Endapan Porfiri
2. Endapan Porfiri
 
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapiPaper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
Paper Bahan Galian Industri yang berkaitan dengan batuan gunung merapi
 

Mehr von Sastra Diharlan (8)

Andesit dan Basalt
Andesit dan BasaltAndesit dan Basalt
Andesit dan Basalt
 
Penambangan Batubara
Penambangan BatubaraPenambangan Batubara
Penambangan Batubara
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
Daya Dukung Lahan
Daya Dukung LahanDaya Dukung Lahan
Daya Dukung Lahan
 
Pengolahan Tembaga Menjadi Bahan Siap Ekstraksi Metalurgi
Pengolahan Tembaga Menjadi Bahan Siap Ekstraksi MetalurgiPengolahan Tembaga Menjadi Bahan Siap Ekstraksi Metalurgi
Pengolahan Tembaga Menjadi Bahan Siap Ekstraksi Metalurgi
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
 
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan ModernImplementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
 
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
 

KĂŒrzlich hochgeladen

PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
fitriaoskar
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
rizalhabib4
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
wawan479953
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

KĂŒrzlich hochgeladen (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 

Presentasi jenis jenis bahan galian logam dan keterdapatannya

  • 1. Sastra Diharlan Bahar 11.2014.1.00479 JENIS-JENIS BAHAN GALIAN LOGAM DAN KETERDAPATANNYA
  • 2. Dapat ditempa dan diubah bentuk Penghantar panas dan listrik Keras (tahan terhadap goresan, potongan), kenyal (tahan patah bisa dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat ditarik) SIFAT LOGAM
  • 3. 1 Konsentrasi magmatik Deposit magmatik 2 Sublimasi Sublimat 3 Kontak metasomatisme Deposit kontak metasomatik 4 Konsentrasi hidrotermal Pengisian celah-celah terbuka Pertukaranion pada batuan 5 Sedimentasi Lapisan sedimenter Evaporit 6 Pelapukan Konsentrasi residual 7 Metamorfisme Deposit metamorfik 8 Hidrologi Airtanah Garam tanah Endapan caliche PROSES PEMBENTUKAN BAHAN GALIAN BESERTA DEPOSIT YANG DIHASILKAN
  • 4. Berdasarkan PP ESDM No 23 Tahun 2010 tentang perubahan Undang-undang MINERBA No. 4 Tahun 2009, mineral logam meliputi litium, berilium, magnesium, kalium, kalsium, emas, tembaga, perak, timbal, seng, timah, nikel, mangaan, platina, bismuth, molibdenum, bauksit, air raksa, wolfram, titanium, barit, vanadium, kromit, antimoni, kobalt, tantalum, cadmium, galium, indium, yitrium, magnetit, besi, galena, alumina, niobium, zirkonium, ilmenit, khrom, erbium, ytterbium, dysprosium, thorium, cesium, lanthanum, niobium, neodymium, hafnium, scandium, aluminium, palladium, rhodium, osmium, ruthenium, iridium, selenium, telluride, stronium, germanium, dan zenotin JENIS-JENIS MINERAL LOGAM
  • 5. Besi (Fe) merupakan material penyusun utama kerak bumi kedua terbanyak yaitu sekitar 5 %. Secara geokimia merupakan logam yang melimpah di alam. Konsentrasi besi yang melimpah di suatu tempat disebut sebagai bijih besi. Sebaran deposit bijih besi di Indonesia mulai dari Sumatera (Aceh, Sumatera Barat dan Lampung), Jawa (Cilacap, Blitar, Tulung Agung dan Daerah sekitar Kulon Proggo), Kalimantan (Pelaihari, Tanah Bumbu, Kotabaru) Hingga kawasan timur Indonesia, di War Akopi dan Was Isyow, Papua . Namun yang selama ini banyak dikembangkan adalah endapan bijih besi. BESI
  • 6. Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Sn (bahasa Latin: stannum) dan nomor atom 50. Timah adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3 g/cm3, serta mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Dalam keadaan normal (13 – 1600C), logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk. Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung (Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo TIMAH
  • 7. Platina adalah sejenis logam mulia dengan formula Pt berwarna abu-abu logam dengan warna goresan abu-abu. Berat jenis 14 sampai 19, kekerasannya 4 dalam sekala Mohs dan bersifat sangat tidak reaktif. Bijih Platina di Indonesia didapatkan antara lain: Riau, ditemukan di daerah bengkalis pada batuan peridotit. Kalimantan Selatan, ditemukan di daerah Martapura, sebagai bijih platina dengan sedikit amalgam. PLATINA
  • 8. Emas (aurum) adalah logam mulia berwarna kuning, mempunyai warna goresan kuning, sangat tidak reaktip. Berat jenisnya 15 sampai 19, kekerasannya 3 dalam skala Mohs. Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. EMAS
  • 9. Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Argentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas Perak terdapat di daerah Tembagapura (Irian Jaya), Batu Hijau (nusa Tenggara Barat), Tasik Malaya dan Jampang (Jawa Barat), Simau (Bengkulu), Logos (Riau) dan Meulaboh (Aceh). PERAK
  • 10. Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras. Di Indonesia Bijih nikel terdapat di Pulau Mantang di Teluk Bone, Pulau Halmahera, sekitar Danau Matana, Danau Towuti dan Kolaka (Sulawesi Selatan) NIKEL
  • 11. Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Bijih mangan utama adalah pirolusit dan psilomelan, yang mempunyai komposisi oksida dan terbentuk dalam cebakan sedimenter dan residu. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik sampai submetalik. Potensi cukup besar, terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Yogyakarta, Tasikmalaya,tulung Agung, Pulau Kalimantan Barat, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Kupang, Maluku, Dan Papua. MANGAN
  • 12. Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Potensi tembaga terbesar yang dimiliki Indonesia terdapat di Papua. Potensi lainnya menyebar di Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. TEMBAGA
  • 13. Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar aluminium tinggi, kadar Fe rendah dan sedikit kadar kuarsa bebas. Mineral silikat yang terubah akibat pelapukan, mengakibatkan unsure silika terlepas dari ikatan Kristal dan sebagian unsur besi juga terlepas Di Indonesia Bauksit ditemukan di Pulau Bintan dan sekitarnya, Pulau Bangka dan Kalimantan Barat. Sampai saat ini penambangan bauksit di Pulau Bintan satu- satunya yang terbesar di Indonesia. BAUKSIT
  • 14. Khrom disebut pula khromium, berasal dari kata Yunani, khrom yang berarti warna. Hingga saat ini hanya terdapat dua mineral yang dianggap sebagai bijih khrom yang cukup potensial yaitu mineral khromit (FeO, Cr2O3) dengan kadar 68% oksida khrom, dan mineral krokoit (PbCrO4) yang mengandung 31% oksida khrom. Bahan galian khrom di indonesia ternyata sangat terbatas antara lain didapatkan: 1. Kalimantan Selatan, di daerah G. Batera Hulu (Pleihari), berupa endapan bijih dalam bentuk blok dengan kandungan khromit 31-32% 2 Sulawesi Tengah, didapatkan di daerah Latan, dijumpai pada batuan peridotit. KHROM
  • 15. Sifat-sifat molibdenum antara lain berwarna putih keperak-perakan, berat jenis 102, titik cair 2620°C, titik didih 3700°C, tahanan jenis 0,048 ohm mmÂČ/m, agak keras dapat dikikir, mudah ditarik dan penahan karat. Di Indonesia bahan galian molibdenum didapatkan di daerah: 1. Aceh : Gayo Lecus dan Bumi Aguseum, ditemukan dalam bentuk kristal-kristal batu gamping yang mengandung molibdenit. 2. Sumatera Barat : Tiembulun, ditemukan dalam bentuk molibdenit dalam batu gamping metamorfik. 3. Riau : Singkep dan Karimun Besar, bentuknya belum diketahui dengan pasti. 4. Sumatera Selatan : Klapa Klampit, ditemukan dalam lapisan batu pasir. Jebus dan Wai Kupang, ditemukan dalam urat-urat kuarsa. 5. Kalimantan Barat : G. Bawang dan G. Bentul, ditemukan dalam urat kuarsa pada batuan granodiorit. MOLIBDENUM
  • 16. Air raksa atau hidrargirum (Hg) merupakan satu-satunya logam yang bersifat cair pada suhu biasa. Bahan galian air raksa di Indonesia antara lain terdapat di Sumatera Barat pada daerah Sibalabu dan Batu Anjung. Di Jambi pada daerah Gunung Parang, Caseudi, dan Sungai Gelugur. Di Kalimantan Barat pada daerah Sungai Sirekeh, Ayer Lumar, dan Gunung Undan. Kalimantan Selatan di daerah Tanah Laut dan Martapura. AIR RAKSA
  • 17. Mineral titanium (Ti) pada umumnya merupakan mineral tambahan dalam batuan granit, syenit, diorit, diabas, genes, dan sekis mika. Mineral ini dapat berasosiasi dengan magnetiti, spatit, hematit dan kuarsa. Bijih titan yang penting berupa endapan placer dari irmenit. Bijih primer merupakan cebakan metasomatik, magmatik dan replacement. TITANIUM
  • 18. Alumunium diambil dari mineral bauksit. Sifat-sifat alumunium antara lain, penghantar listrik yang baik, sangat ringan dan lunak dengan berat jenis 2,7, titik cair 657°C dan titik didih 1800°C, Bijih Titanium yang sudah diketahui di Indonesia terdapat di Jawa Barat, di daerah Jampang yang berupa endapan alluvial. Kemudian di Jawa Tengah, di daerah Cilacap dan Purworejo yang berupa endapan pantai (alluvial) dan di Yogyakarta pada daerah pantai Congot-Samas yang berupa endapan pantai (alluvial). ALUMUNIUM