Dokumen tersebut merupakan makalah yang membahas tentang politik sebagai seni. Makalah ini menjelaskan pengertian seni, politik, dan politikus. Politik diartikan sebagai proses pembentukan dan pembagian kekuasaan, sedangkan politik sebagai seni menyediakan wadah untuk menyampaikan gagasan dan mempengaruhi orang lain.
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Politik sebagai seni
1. MOHAMMAD NAWAWI
NPM : 712.1.1.1830
POLITIK SEBAGAI SENI
TUGAS MAKALAH PENGANTAR ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
2013
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Politik Sebagai Seni”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
pengantar ilmu politik Universitas wiraraja sumenep.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada :
1. Bapak Moh Syatibi. yang sudah memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
2. Teman-teman yang sudah membantu
3. Rekan-rekan semua di Kelas C Fisipol Universitas Wiraraja
4. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis dalam
menyelesaikan makalah ini
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan
dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
sumenep, juni 2013
3. Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
BAB 1: PENDAHULUAN................................................................................................. 3
Latar belakang.......................................................................................................... 4
Rumusan masalah.................................................................................................... 4
Tujuan...................................................................................................................... 5
Manfaat ................................................................................................................... 5
BAB ll: KAJAIAN MASALAH........................................................................................... 6
Pengertian seni........................................................................................................ 6
Pengertian politik..................................................................................................... 6
Pengertian politikus................................................................................................. 6
Pengertian politik sebagai seni ............................................................................... 6
BAB lll: PEMBAHASAN.................................................................................................. 7
Politik Sebagai Seni.................................................................................................. 7
BAB lV: PENUTUP.........................................................................................................11
Kesimpulan............................................................................................................... 11
Saran ....................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12
4. BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Politik sangat erat kaitannya dengan masalah kekuasaan, pengambilan
keputusan, kebijakan publik dan alokasi atau distribusi. Pemikiran mengenai politik di
dunia barat banyak dipengaruhi oleh Filsuf Yunani Kuno seperti Plato dan Aristoteles
yang beranggapan bahwa politik sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat yang
terbaik. Usaha untuk mencapai masyarakat yang terbaik ini menyangkut bermacam
macam kegiatan yang diantaranya terdiri dari proses penentuan tujuan dari sistem serta
cara-cara melaksanakan tujuan itu.
Ilmu Politik merupakan salah satu bidang ilmu yang terus mengalami perkembangan,
seiring dengan dinamika perkembangan masyarakat politik (polity) yang menjadi
kajiannya
Seni (KBBI) adalah karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa.
Seni pada mulanya adalah suatu proses dari manusia, oleh karena itu seni
merupakan persamaan dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi
dari kreatifitas manusia. Menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau
perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian,
banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa
garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme
dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang
bermaksud cinta).
Bisa disimpulkan bahwa politik bisa disebut sebagai seni. Politik menyediakan
wadah untuk individu menyampaikan gagasan, pola pikir, dan lain-lain. Seni juga
dapan sebagai media melanggengkan kekuasaan bagi penguasa. Dengan
menyampaikan sebuah pemikiran dan kreativitas untuk mempengaruhi orang.
RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian polotik ?
5. Apa yang dimaksud poltik sebagai seni ?
TUJUAN
• Mengetahui pengertian ilmu politik.
• mengetahui Ilmu Politik Sebagai Ilmu Pengatahuan dan Seni dalam pengambilan
Keputusan.
MANFAAT
•
bagi mahasisawa
o untuk lebih mengerti dan menambah wawasan dan menambah keterampilan
tentang politik dan politik sebagai seni.
•
bagi fakultas
o sebagai tambahan materi dan bahan ajar dalam mata kuliah pengantar ilmu
politik.
6. BAB II
KAJIAN MASALAH
PENGERTIAN SENI
Seni adalah hasil cipta, rasa, dan karsa dari manusia.
seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh manusia
PENGERTIAN POLITIK
Politik adalah segala sesuatu yang sangat erat kaitannya dengan kekuasaan,
kenegaraan, dan pemerintahan.
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat
yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara
PENGERTIAN POLITIKUS
1. ahli politik; ahli kenegaraan;
2. orang yg berkecimpung dl bidang politik
PENGERTIAN POLITIK SEBAGAI SENI
politik sebagai seni. Adalah Politik menyediakan wadah untuk individu
menyampaikan gagasan, pola pikir, dan lain-lain. Seni juga dapan sebagai media
melanggengkan kekuasaan bagi penguasa. Dengan menyampaikan sebuah pemikiran dan
kreativitas untuk mempengaruhi orang
7. BAB III
PEMBAHASAN
POLITIK SEBAGAI SENI
politik sebagai seni. Adalah Politik menyediakan wadah untuk individu
menyampaikan gagasan, pola pikir, dan lain-lain. Seni juga dapan sebagai media
melanggengkan kekuasaan bagi penguasa. Dengan menyampaikan sebuah pemikiran dan
kreativitas untuk mempengaruhi orang
Hal yang sedikit menggilitik tentu ada berbagai kosakata dan permainan kata
dalam politik, dan apakah bisa dikatakan politik adalah seni? Untuk menjawab pertanyaan
ini penulis perlu kembali mengingatkan bahwa anggapan semacam itu sudah lama yaitu
sejak Yunani dan Romawi Kuno, ketika politik sudah disebut ’’art politica’’ (seni berpolitik),
‘’politike techne’’ (teknik politik), ’’politike episteme’’ (bagaimana sesesungguhnya berpikir
politik agar mahir). Saat ini pun politik juga banyak disebut sebagai ’’art possible’’ (seni
kemungkinan; artinya sesuatu yang tidak mungkin dapat diubah menjadi mungkin atau
sebaliknya sesuatu yang mungkin dapat diubah menjadi menjadi tidak mungkin).Biasanyang
terlibat dalam politik ini disebut ’’seniman politik’’ atau politisi.Seni sendiri secara etimologi
berasal dari kata ‘’art’ (bahasa Inggris) dan ‘’artes’’ (bahasa Yunani) yang menunjukkan arti
kemahiran yang diperoleh seseorang dari bakat dan pengalamannya.Oleh karena itu, seni
berpolitik juga berbeda setiap individu (Sahid Gatara, 2009: 26).
Oleh karena itu dari sini kita bisa pahami bahwa tidak ada keseragaman perlaku
politik dari setiap orang terlibat dalam arena atau kehidupan politik, misalnya perilaku
politik berkarakter demokratis, otoriter, keras, lembut atau santun, dan sebagainya.
Dari pengertian politik sebagai seni hal itu menerut penulis ada benarnya walupun
hal itu benar jika dilihat dalam konteks pada masa yunani dan romawai yang mana tidak lagi
seperti sekarang yang begitu pesat perkembangan politik dengan seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahun yang melingkupinya yaitu dengan adanya perkembangan
ilmu politik berikut dengan teori-teori yang dikemukkan oleh ilmuawan politik. Hal itu
tampaknya bagus untuk perkembangan dan khasanah keilmuan di bidang politik yang mana
8. dapat diteliti gejala-gelajala politik/fenomena politik melalaui sebuah pendekatan yang ada
pada ilmu politik, bisa melalaui pendekatan institusional, pendekatan behavioralisme,
pendekatan tradisional.
Kembali lagi pada persoalanh politik dapat dijadikan seni, hal itu menurut penulis
tepat jika itu berlaku pada zamannya saja ketika zaman yunani dan romawi dulu yang mana
dapat diulas balik lagi bahwa pada zaman itu bisa dikatakan demokrasi yang bersifat
aristokrasi yang mana demokrasi hanya dimpimin oleh segelintir yang pintar, bijaksana dan
berpegetahuan luas dan rakyat memang sudah menyerahkan sepenuhnya pada golongan
aristokrat, oleh karena itu perkemagan selanjutnya muncullah adanya ketimpangan antara
golongan aristokrat dalam hal ini bisa artikan sebagai penguasa dan rakyat yang kemudian
berkembang pula sistem feodalitik di mana adanya penindasan rakyat untuk kepentingan
penguasa saja.
Dengan begitu jika politik dapat diartikan sebagai seni hal yang kemudian penulis
pikir bahwa memang benar politik adalah sebagai seni yang digunakan penguasa untuk
bermain-main dengan kewenangannya dan mempermainkan kata-kata untuk memperoleh
suatu tujuan dengan memepengaruhi rakyat untuk tunduk dari penguasa dan ada
kecenderungan rakyat kurang bisa memahami apa yang disampaikan oleh penguasa
tersebut dengan berbagai penafsiran dan interpetasi yang kurang jelas dan ada
kecenderungan kata-katanya kurang membumi untuk ditangkap oleh rakyat yang awam
berkaitan dengan politik. Sebagai contohnya yaitu Undang-undang yang dalam hal ini di
lihat dari konteks Indonesia yaitu dibuat oleh DPR bersama-sama Presiden yang mana dalam
UU tersebut pasti ada tafsirannya sendiri dan aturan operasionalnya yang mengendaki
dapat diterapkannya peratura-perundangan-undangan tersebut, namun ada kalanya kata
demi kata dapat memilki arti yang berbeda antara tafsirannya pemerintah dan rakyat yang
dikenai peraturan tersebut, dengan begitu sering kali adanya konflik peraturan yang ada dan
yang diterapakan.
Selama ini mungkin muncul anggapan bahwa politik adalah kejam. Dalam politik
tidak mengenal istilah kawan dan lawan, tidak ada teman dan musuh yang abadi, yang ada
hanya kepentingan kekuasaan. Ketika ada kepentingan yang sama, maka menjadi kawan
untuk bersama-sama mencapai tujuan. Namun ketika kepentingannya berbeda, yang
9. tadinya kawan pun bisa menjadi musuh, siapa cepat dan pintar, dia yang mendapat
kekuasaan
itu.
Memang hal itu tidak salah, namun tidak sepenuhnya benar. Bahwa yang dimaksud kawan
dan lawan tersebut bukan dalam arti hubungan antar sesama manusia secara keseluruhan.
Namun kondisi itu berlaku saat terjadi hubungan antar sesama manusia sebagai makhluk
politik, yang masing-masing mempunyai tujuan tersendiri untuk mencapai maksud yang
diinginkannya.
Masing-masing individu atau kelompok yang memiliki kepentingan yang sama, tentunya
memiliki strategi dan cara-cara tertentu untuk mencapai tujuannya tersebut. Dalam politik,
strategi politik itu sangat penting dan menjadi bagian tersendiri dalam berpolitik. Bahwa
ketika menjalankan suatu strategi, kemudian berubah haluan atau strategi, adalah sebuah
permainan yang sangat luar biasa. Seseorang yang bisa memainkan strategi politik dengan
apik, maka dia bisa menyebutnya sebagai seni berpolitik. Seni tidak hanya pada sesuatu
yang bisa dilihat dan disaksikan, tapi juga bisa dirasakan dalam sebuah strategi politik yang
sedang
berlangsung
maupun
sudah
berlangsung.
Mereka yang berhasil menang, mencapai tujuan yang diinginkan bersama, akan merasa
senang. Senang menjalankan indahnya seni berpolitik. Mereka yang kalah, pasti akan
merasa sakit akan kekalahannya, namun mereka tidak pernah berhenti setelah kalah
tersebut. Justru akan mengatur strategi lain, bagaimana ke depan agar bisa menang dan
mengalahkan musuhnya tersebut. Seni berpolitik yang telah disuguhkan menjadi evaluasi
dan pembelajaran ke depan.
Hal inilah yang harus disadari oleh setiap orang, yang belajar ilmu politik maupun belajar
berpolitik secara langsung. Bahwa musuh dalam politik, bukan berarti musuh seperti yang
terjadi dalam peperangan. Di mana dalam peperangan, harus banyak membunuh untuk
menang. Membunuh dalam politik, adalah membunuh atau pun menutup karir politik
maupun citra politik lawan-lawannya. Membunuh dalam peperangan adalah perbuatan
kejam, tetapi itu harus dilakukan agar tetap bertahan hidup dan menang. Dalam perang,
prinsip utamanya adalah membunuh atau dibunuh. Begitu juga dengan di politik, hampir
10. sama. Membunuh lawan-lawan politiknya atau mati terbunuh lebih dulu oleh lawan-lawan
politiknya. Itulah kenapa politik disebut kejam. Karena politik adalah perang strategi, untuk
mencapai kekuasaan yang diinginkan.
Kondisi ini bisa terjadi dalam setiap kehidupan masyarakat, di tingkat organisasi paling kecil
pun politik yang dianggap kejam itu pasti ada dan itu semua membutuhkan strategi politik.
Ada yang terbunuh dan ada yang membunuh. Bunuh-membunuh ini tentunya dalam
pengertian membunuh kesempatan atau pun karir yang diperebutkan bersama. Bukan
membunuh secara fisik, sehingga tak bernyawa. Namun jika itu terjadi, maka politik yang
dimaksud pun sudah termasuk yang menghalalkan segala cara untuk mencapai kekuasaan.
Dalam pengertian ilmu politik yang ada, sepertinya yang paling banyak dicerna adalah dalam
pengertian di mana politik adalah sebagai konflik untuk mencari atau mempertahankan
sumber-sumber yang dianggap penting. Padahal pengertian politik tersebut yang paling
utama adalah politik sebagai ilmu tentang tata pemerintahan dan negara . Dalam bidang itu,
politik tujuan utamanya adalah mencapai kebaikan bersama.
Yang harus tetap dipegang seorang politisi dalam bermain politik, salah satunya adalah etika
politik. Ini untuk menghindari terjadi peperangan fisik usai terjadi perang politik. Etika politik
ini perlu digunakan, agar hasil-hasil yang diraih dalam peperangan politik bisa
dipertanggungjawabkan secara moral. Seperti halnya dalam peperangan, seseorang yang
menjadi tawanan harus tetap diperlakukan secara manusiawi, tidak boleh diperlakukan
semena-mena, kekerasan bahkan dibunuh. Itu sudah menjadi salah satu klausul atau etika
berperang. Di sinilah seninya berpolitik.
11. BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Politik adalah segala sesuatu yang sangat erat kaitannya dengan kekuasaan,
kenegaraan, dan pemerintahan. Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori
dan praktik politik serta deskripsi dan analisis sistem politik dan perilaku politik. Ilmu ini
berorientasi akademis, teori, dan riset.
politik sebagai seni. Adalah Politik menyediakan wadah untuk individu
menyampaikan gagasan, pola pikir, dan lain-lain. Seni juga dapan sebagai media
melanggengkan kekuasaan bagi penguasa. Dengan menyampaikan sebuah pemikiran dan
kreativitas untuk mempengaruhi orang
SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya