1. PUJI DWI ASTUTIK
NIM : 220705152
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. A NIFAS HARI KE-7
DENGAN MASTITIS DI UPT PUSKESMAS CIKANDE
TAHUN 2023
2. A. LATAR BELAKANG
• Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42
hari. Selama masa nifas,organ reproduksi secara perlahan akan mengalami perubahan seperti
keadaan sebelum hamil. perubahan organ reproduksi ini disebut involusi (Maritalia.2014 : 11).
Menyusui adalah dasar kehidupan menurut menteri kesehatan nila Farid Moeloek pada puncak
peringatan pekan ASI sedunia di indonesia yang telah digelar sejak pertama bulan agustus 2018
pada peringatan kali ini. Organisasi kesehatan Dunia (WHO) mengambil tema “Breastfeeding
Foundation Of Life“ sebagai bentuk keperhatinan atas rendahnya angka pemberian ASI ekslusif pada
bayi.
• Berdasarkan laporan dari survei Demografi dan kesehatan di indonesia (SDKI, 2013) di usia 25 tahun
sepertiga wanita di dunia (38%) didapati tidak menyusui bayinya karena terjadi pembengkakan
payudara, dan di Indonesia angka cakupan ASI esklusif mencapai 32,3 % ibu yang memberikan ASI
esklusif pada anak. Survei Demografi dan kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2010-2012 menujukkan
bahwa 55 % ibu menyusui mengalami mastitis dan puting susu lecet, kemungkinana hal tersebut
disebabkan karena kurangnya perawatan payudara selama kehamilan.
ASI esklusif diberikan selama 6 bulan dengan menerapkan hal-hal berikut inisiasi menyusui dini
selama 1 jam setelah kelahiran bayi, ASI esklusif diberikan pada bayi hanya ASI saja tanpa makanan
tambahan atau minuman, ASI diberikan secara on-demand atau sesuai kebutuhan bayi, setiap hari
setiap malam ASI diberikan tidak menggunakan botol, cangkir, maupun dot (SDKI,2013).
• Berdasarkan uraian diatas angka kejadian mastitis pada masa nifas masih cukup tinggi dan apabila
mastitis tidak segera ditangani akan terjadi abses payudara
3. BAB II
TINJAUAN TEORI
• Nifas merupakan sebuah fase setelah ibu melahirkan dengan rentang waktu kira-kira selama 6
minggu. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta keluar sampai alat-alat kandungan
kembali normal seperti sebelum hamil (Asih & Risneni, 2016).
• Masa Nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya pasenta sampai alat- alat reproduksi pulih
seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari
(Walyani & Purwoastuti, 2018).
• Mastitis adalah suatu peradangan pada payudara yang disebabkan oleh kuman, terutama
staphylococcus aerus melalui luka pada putting susu, atau melalui peredaran darah. Terjadinya
bendungan ASI merupakan permulaan dari kemungkinan infeksi mamae. Bakteri yang sering
menyebabkan infeksi mamae adalah staphylococcus aerus yang masuk melalui luka putting susu.
Infeksi menimbulkan demam, nyeri local pada mamae, terjadi pemadatan mamae, dan terjadi
perubahan warna kulit mamae. (Norma dan Mustika, 2016)
• Mastitis sering kali disebabkan saluran susu yang tersumbat. Hal ini menyebabkan keadaan statis
dari ASI, di mana ASI yang diproduksi tidak dapat dikeluarkan dari payudara. Keadaan statis
sendiri dapat dipengaruhi beberapa faktor misalnya latch on yang kurang baik saat menyusui,
bayi nyang kesulitan menyedot ASI dari payudara, dan kebiasaan menyusui yang tidak teratur (
Saleha 2009).
4. Tanda dan gejala penderita mastitis (Babyologist 2019) antara lain:
a. Payudara bengkak, tersa nyeri saat ditekan, panas,gatal dan merah.
b. Suhu tubuh meningkat
c. Terjadi disalah satu payudara atau bahkan dua-duanya.
d. Teraba benjolan disekitar payudara, Sebaiknya menghubungi dokter.
Penatalaksanaan mastitis
a. Memberitahukan cara mengosongkan payudara
b. Memberitahu Terapi Suportif dengan menganjurkan : Istirahat,Kosumsi cairan yang
cukup.dan nutrisi yang adekuat, Kompres hangat ke payudara sesaat sebelum menyusui
dapat membantu aliran susu. Dan setelah menyusui atau sesudahnya dilakukan kompres
dingin untuk mengurangi rasa sakit dan edema.
c. Memberikan terapi Farmakologi, untuk penatalaksanaan lebih lanjut kolaborasi dengan
dokter, instruksi dokter : Pemberian obat amoxicillin xv.3x1 a.500mg, pemberian obat
paracetamol xv,3x1 a.500mg.
d. Dukungan atau support dari orang lain atau orang terdekat, sangatlah berperan dalam sukses
tidaknya menyusui. Semakin besar dukungan yang didapatkan untuk terus menyusui maka
akan semakin besar pula kemampuan untuk dapat bertahan terus untuk menyusui.
5. SUBJEKTIF :
• Ibu datang ke UPT Puskesmas Cikande nifas hari ke-7 mengeluh payudara bengkak, nyeri saat ditekan, panas, gatal dan merah, demam,
ada benjolan disekitar payudara sebelah kanan.
• Ibu mengatakan ini anak ke satu dan melahirkan pada tanggal 27-01-2023
• Ibu menggatakan makan 3x/hari, Kebiasaan Minum 6 gelas/hari
OBJEKTIF :
KU Baik,Kesadaran : CM, TD 110/70 mmhg, N 80 x/menit, R 20 x/menit, S 38,5.
Payudara : ada pembengkakan disebelah kanan payudara, ada benjolan disebelah kanan payudara. sebelah kanan payudara tidak simetris
dan kemerahan
TFU pertengahan pusat dan simfisis, kandung kemih kosong. Pasien mengatakan sudah tidak terasa mules seperti awal setelah melahirkan,
keadaan lochea sanguinolenta.
ASESMENT : Ny W 21 tahun P1A0 Post Partum Hari Ke 7 Dengan Mastitis
PLANING :
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan saat ini.
2. Menjelaskan tentang mastitis yang ibu alami yaitu peradangan payudara yang terjadi biasanya pada masa nifas atau sampai 3 minggu
setelah persalinan, adanya sumbatan saluran ASI sehingga menyebabkan nyeri tekan, kemerahan pada payudara ibu.
3. Mengajarkan ibu tentang perawatan payudara Memberitahu terapi Suportif dengan menganjurkan : Istirahat , Kosumsi cairan yang
cukup dan nutrisi yang adekuat ,Kompres hangat ke payudara sesaat sebelum menyusui dapat membantu aliran susu dan setelah
menyusui atau sesudahnya dilakukan kompres dingin
4. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin.
5. Menjelaskan kepada suami dan keluarga untuk memberikan suport dukungan kepada ibu memberikan ASI dan teknik pemberian ASI.
6. Memberikan terapi farmakologi, instruksi dokter: pemberian obat amoxicillin3x500mg dan obat paracetamol, 3x1500mg
7. Anjurkan Ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau bila ada keluhan.
Hari/tanggal / waktu : Kamis, 02 Februari 2023/ 09.30 WIB
Tempat Pengkajian : UPT Puskesmas Cikande
6. Dokumentasi Asuhan kebidanan dalam bentuk pathway
Nifas
Ny W 21 tahun P1A0 Post Partum Hari Ke 7 Dengan Mastitis Tanda / Gejala / keluhan yang dialami pasien
Data Subjektif :
Ibu datang ke UPT Puskesmas Cikande nifas hari ke-7
mengeluh payudara bengkak, nyeri saat ditekan, panas, gatal
dan merah,demam,ada benjolan disekitar payudara sebelah
kanan.
Data Objektif :
KU Baik,Kesadaran : CM, TD 110/70 mmhg, N 80 x/menit, R
20 x/menit, S 38,5.Payudara : Pembengkakan : ada disebelah
kanan payudara, Benjolan :ada disebelah kanan payudara.
sebelah kanan payudara tidak simetris,kemerahan
TFU pertengahan pusat dan simfisis, kandung kemih kosong.
Pasien mengatakan sudah tidak terasa mules seperti awal
setelah melahirkan, keadaan lochea sanguinolenta.
Tanda / Gejala / keluhan secara teori
: Menurut (Babylogist 2019)
• Payudara bengkak, terasa nyeri
saat ditekan, panas, gatal dan
merah.
• Suhu tubuh meningkat.
• Terjadi disalah satu payudara atau
bahkan dua-duanya.
• Teraba benjolan disekitar
payudara
Patofisiologi Mastitis
• Statis ASI terjadi ketika ASI tidak dikeluarkan dari payudara
secara efisiensi.
• Infeksi yang paling banyak ditemukan pada mastitis adalah
infeksi Staphylococcus aureus. Organisme lain yang bisa
menyebabkan adalah Streptococcus dan S.epidermidis. Mekanisme
masuknya pathogen ke dalam kelenjar mammae masih belum
diketahui pasti, tetapi diduga dapat terjadi melalui duktus laktiferus
ke lobus payudara, melalui jalur hematogen,atau dari fisura pada
putting ke system limfatik periduktal.
• Terbentuknya Abses , Adanya infeksi pada kelenjar mammae akan
memyebabkan terbentuknya jaringan granula disekitar peradangan
jaringan yang ini nantinya akan menjadi kapsul abses. Abses
cenderung terletak di payudara perifer.
Asuhan yang diberikan:
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan saat ini.
2. Menjelaskan tentang mastitis yang ibu alami yaitu peradangan payudara
yang terjadi biasanya pada masa nifas atau sampai 3 minggu setelah
persalinan, adanya sumbatan saluran ASI sehingga menyebabkan nyeri
tekan, kemerahan pada payudara ibu.
3. Mengajarkan ibu tentang perawatan payudara Memberitahu terapi Suportif
dengan menganjurkan : Istirahat, Kosumsi cairan yang cukup dan nutrisi
yang adekuat , Kompres hangat ke payudara sesaat sebelum menyusui
dapat membantu aliran susu dan setelah menyusui atau sesudahnya
dilakukan kompres dingin
4. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin.
5. Menjelaskan kepada suami dan keluarga untuk memberikan suport dukungan
kepada ibu memberikan ASI dan teknik pemberian ASI.
6. Memberikan terapi farmakologi, instruksi dokter: pemberian obat
amoxicillin3x500mg dan obat paracetamol, 3x1500mg
7. Anjurkan Ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau bila ada
keluhan Evaluasi asuhan yang diberikan :
Ibu mengerti, menerima dan mau melaksanakan apa yang dianjurkan oleh bidan dan akan melakukan
kunjungan ulang 1 minggu kemudian atau bila ada keluhan.
Rasionalisasi dari asuhan yang diberikan :
1. Agar ibu mengetahui keadaannya saat ini
2. Untuk mengurangi kecemasan ibu terhadap keadaannya saat ini
3. Dengan dilakukan perawatan payudara dapat mempercepat proses penyembuhan dan
memperlancar pengeluaran ASI
4. Agar stamina jadi bagus dan memepercepat penyembuhan, Mengkonsumsi makanan yang
bergizi bisa mempercepat penyembuhan dan memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan bayi, dan untuk
mengurangi rasa nyeri dan edema pada payudara dan memperlancar aliransusu
5. Agar nutrisi bayi terpenuhi dan dapat memperlancar pengeluaran ASI
6. Dukungan atau support dari suami dan keluarga sangatlah berperan dalam sukses tidaknya
menyusui.
7. Dengan memberikan terapi farmakologi : paracetamol dapat digunakan untuk membantu
mengurangi rasa nyeri dan antibiotik yang adekuat di perlukan dalam pengobatan mastitis.
7. PEMBAHASAN
• Hasil pengkajian dari data Subjektif didapatkan keluhan NY. W. mengeluh payudara bengkak,nyeri saat ditekan,
panas, gatal dan merah, demam, ada benjolan disekitar payudara. Kasus diatas merupakan ibu nifas hari ke- 7 tanda
dan gejala mastitis. Hal ini senada menurut Menurut Rukiyah (2013) tanda mastitis adalah rasa panas dingin disertai
dengan kenaikan suhu, penderita sangat lesu, tidak nafsu makan, penyebab staphylococcus aureus, bengkak, nyeri
seluruh payudara/nyeri local, kemerahan pada seluruh payudara, payudara keras dan berbenjol–benjol (merongkol),
infeksi terjadi1–3 minggu pasca persalinan
• kasus diatas menunjukkan diagnosa mastitis pada ibu nifas hari ke-7 hal ini senada menurut pakar mastitis
adalah merupakan istilah yang di gunakan untuk menggambarkan keadaan inflamasi atau peradangan pada
payudara ( Saleha, 2009)
• Penatalaksanaan Mastitis di UPT Puskesmas cikande sesuai dengan melaksanakan rencana asuhan secara efisien
dan aman (Norma dan Mustika, 2016). Pada kasus dengan mastitis meliputi : beritahu tentang kondisi ibu,
menjelaskan tentang mastitis, anjurkan ibu untuk melakukan perawatan payudara, anjurkan ibu untuk menyusui
bayinya sesering mungkin, anjurkan ibu untuk melakukan kompres air hangat sebelum menyusui dan kompres air
dingin setelah disusukan, ajarkan teknik menyusui yang benar dan pendidikan kesehatan tentang nutrisi dan therapy
• Dukungan keluarga yang berasal dari suami, anggota keluarga lainnya (ibu) meningkatkan durasi menyusui sampai
enam bulan pertama postpartum dan memegang peranan penting dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
• perawatan payudara ( breast care) perlu dilakukan pada ibu nifas untuk mempercepat proses pengeluaran ASI
terutama pada ibu dengan mastitis dan pemberian obat analgetik untuk mengurangi rasa nyeri yang ibu rasakan.
Pada praktek di lapangan perawatan payudara (breast care) dan pemberian obat analgetik pada ibu nifas dengan
mastitis juga dilakukan dan berdasarkan kasus di atas penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan
praktek