SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 2
Downloaden Sie, um offline zu lesen
STUDI KASUS
        SC                           RE           INDONESIA
                                                  Sustaining Competitive and Resposible Enterprises

                   Efisiensi dan desain ulang layout untuk meningkatkan produktivitas


Profil Perusahaan                                             Tantangan ini menyebabkan 20-25% produknya harus
                                                             diperbaiki, terjadi penundaan pengiriman dan stagnasi
Nama :              PT. Tesena Inovindo                      perputaran produk.
Lokasi :            Jakarta
Didirikan :         1988 (dengan 7 pegawai)
Jumlah pegawai :    100 pegawai                              Mengatasi tantangan di tempat kerja
Produk :            Alat-alat kedokteran
Bidang jasa :       Alat-alat kedokteran untuk industri      Ibu Titah mendapatkan informasi tentang program
                    kesehatan di Indonesia                   SCORE dari sesama anggota asosiasi manufaktur alat-
                                                             alat kesehatan pada tahun 2010 dan berpartisipasi
Tantangan di tempat kerja                                    dalam training tersebut bersama dengan 3 (tiga) orang
                                                             pegawainya.
Berawal dari menggunaan ruang kecil bekas bengkel
                                                             Training tersebut membawa peningkatan terhadap alur
mobil, PT. Tesena Indovindo sekarang telah berkembang
                                                             kerja dan layout produksi. Sekarang setiap pegawai
dan menggunakan lahan seluas 4,000 meter persegi dan
                                                             memiliki meja kecil yang dilengkapi dengan sebuah kotak
memproduksi 2,500-3,000 alat-alat kedokteran per tahun.
                                                             untuk pekerjaan yang sudah selesai, sedangkan untuk
Produk-produknya tersebar di rumah sakit dibeberapa
                                                             penghematan tempat, tempat perkakas dan saklar listrik
negara, seperti Vietnam dan Timur Tengah.
                                                             dipasang di atas meja.
Ketika itu pada tahun 2006-2007 terjadi permasalahan
                                                             Manajer Produksi PT. Tesena Indovindo, Bpk. Herdian,
dengan munculnya produk-produk murah dari China
                                                             mengatakan “Dalam rangka kebijakan kualitas, kami
membanjiri negara ini. Persaingan yang ketat membuat
                                                             harus melakukan quality control hanya pada saat akhir
perusahaan ini sulit untuk menaikkan harga produknya,
                                                             dari keseluruhan proses. Tetapi setelah bergabung dengan
belum lagi adanya kenaikan upah minimum dan harga
                                                             SCORE, kami melaksanakan quality control di setiap
bahan baku.
                                                             divisi sebelum mereka meneruskan pekerjaannya ke divisi
Ibu Titah Sihdjati Riadhie, Direktur/pemilik PT. Tesena      selanjutnya. Setelah melaksanakan hal tersebut, kami
Inovindo mengatakan bahwa “nilai marjin turun dari 20%       mengetahui bahwa ternyata divisi yang banyak melakukan
menjadi hampir 10%.”                                         kesalahan adalah divisi pengecatan.”
Karena tidak mungkin untuk menaikan harga, satu-             Di divisi pengecatan semuanya berantakan; orang bisa
satunya jalan adalah dengan menambah jumlah produksi         bebas lalu lalang dan barang-barang berserakan di lantai.
dan mengurangi biaya sehingga dapat menurunkan harga.
                                                             Perusahaan kemudian me-layout ulang area produksinya
Tantangan lain juga muncul, antara lain tidak adanya
                                                             dan memberi garis pembatas di lantai untuk setiap divisi,
disiplin/partisipasi/kerjasama tim di antara para pegawai,
                                                             di setiap ruangan diberi papan nama serta disediakan
tidak adanya pembagian tugas dan bagian yang jelas.
                                                             papan informasi.
Pada tahun 2007 – 2010, sehubungan dengan perolehan
                                                             Struktur organisasinya juga diatur ulang, pertemuan
lahan sepanjang tahun tersebut, perusahaan telah
                                                             diadakan secara teratur, dan mereka mulai menerapkan
melaksanakan sebanyak enam kali pengembangan area
                                                             sistem penghargaan dan sanksi.
produksi. Hal ini menyebabkan adanya perubahan alur
kerja dan sistem yang selalu berubah, yang kemudian          Awalnya tidak seorangpun peduli tentang data quality
mempengaruhi efisiensi produksi. Jalur produksi yang          control, namun sekarang setiap operator harus memiliki
kurang baik mengakibatkan barang-barang menumpuk             ide dari setiap tantangan yang muncul di divisi masing-
dan bertebaran di seluruh ruangan.                           masing melalui data yang mereka miliki. Perusahaan tidak

 « Semua barang berserakan; tidak ada layout dan garis produksi. Butuh waktu yang sangat lama untuk menemukan
           sesuatu. Sekarang, tempat lebih bersih dan lebih rapi sehingga lebih nyaman untuk bekerja.»
                               - Ridwan, kepada divisi perakitan di PT. Tesena Indovindo


  « Sebelumnya banyak tumpukan-tumpukan barang dimana-mana. Barang-barang jadi tergencet dan tergores, dan
 20% dari barang-barang tersebut harus di kerjakan ulang. Namun tingkat perbaikan barang sekarang turun menjadi
                                                   hanya 2%.».
                          -- Heri Sulistiyono, pegawai di divisi pengecatan PT.Tesena Indovido
STUDI KASUS
              peduli terhadap limbah produksi seperti kabel, barang-                           Layout kerja yang jelas dan efisien membuat produksi
              barang elektronik dan besi, setelah mengikuti SCORE                              dan pengiriman barang lebih efisien. Pada tahun 2010,
              Modul III, mereka mulai membuat suatu sistem untuk                               perusahaan mampu menyelesaikan 75% sampai 80%
              mengumpulkan dan menjual barang-barang tersebut.                                 pesanan dalam satu bulan, dan mengirimkan sisanya pada
                                                                                               bulan selanjutnya. Setelah mengimplementasikan program
                                                                                               SCORE, tingkat pengiriman di tahun 2011 mencapai 98%
              Hasil
                                                                                               dalam tiga minggu dan sisanya diantarkan dalam jangka
              Menurut Bpk. Herdian, transformasi terbesar adalah                               waktu tiga hari atau paling lama seminggu. Jumlah produk
              lingkungan kerja yang bersih dan rapi dan kerjasama tim                          yang harus diperbaiki juga menurun dari 20% menjadi
              yang lebih solid.                                                                2%.

              “Dulu sangat sulit untuk mengumpulkan orang untuk                                Setelah berada dalam keadaan stagnan selama tiga tahun,
              datang ke suatu rapat atau untuk saling memeriksa                                sebelum mengikuti program SCORE, akhirnya mereka
              pekerjaan rekan lainnya. Karyawan hanya peduli dengan                            mengalami kenaikan omset sebanyak 50% menjadi Rp. 16
              apa yang mereka kerjakan saja. Tetapi sekarang mereka                            milyar.
              memiliki rasa untuk saling bekerja sama, rasa memiliki
              tempat kerja dan mereka berusaha sekeras mungkin                                 Kunci pembelajaran
              untuk melakukan yang terbaik sehingga tidak membebani
              orang lain.” katanya.                                                            1. Mekanisme quality control pada setiap tahap dari
                                                                                                  proses produksi akan membuat seluruh proses kerja
              “Sekarang dalam mengerjakan sesuatu para pegawai
                                                                                                  menjadi lebih efisien dan menjadi lebih mudah untuk
              menjadi lebih hati-hati. Mungkin butuh waktu yang lebih
                                                                                                  mengetahui kesalahan.
              lama untuk memulainya tetapi secara total waktu yang
              digunakan lebih efisien.” tambahnya.                                              2. Pengimplementasian pemberian penghargaan dan
                                                                                                  sanksi yang ketat meningkatkan komitmen pekerja.
              Dulu ada permasalahan datang kerja terlambat, namun
              sekarang dengan sanksi yang ketat tingkat keterlambatan                          3. Peningkatan komunikasi meningkatkan rasa kerjasama
              menurun secara signifikan.                                                           yang baik dalam sebuah tim.


                  Keuntungan bagi pegawai                                                         Keuntungan bagi perusahaan
                  •       Kerjasama tim yang lebih baik, beban kerja                              •    Proses produksi yang lebih efisien dan efektif.
                          berkurang
                                                                                                  •    Perbaikan tingkat pengiriman dan peningkatan
                  •       Rasa menghargai dengan mekanisme yang jelas
                                                                                                       kepuasan konsumen.
                          dari pemberian penghargaan atau sanksi.
                  •       Lingkungan kerja yang lebih produktif dan                               •    Peningkatan turnover produk.
                          nyaman.




                                              SEBELUM                                                                          SESUDAH
                         Penempatan barang berantakan, belum ada area jalan yg                        Terdapat area jalan yg aman serta area penempatan barang
                         aman.                                                                        yang tersusun rapi.



              SCORE adalah program training ILO yang membantu perusahaan berskala kecil dan menengah agar dapat meningkatkan produktivitas
              dengan memperkenalkan cara untuk dapat menciptakan tempat kerja yang bertanggungjawab. Sesi pelatihan / training singkat untuk
              para pegawai dan manajer yang kemudian dilanjuti dengan kunjungan langsung ke perusahaan untuk memberikan bimbingan agar
              dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Program ini sangat sesuai untuk perusahaan yang memiliki permasalahan yang berkaitan                         Organisasi
                                                                                                                                                                Perburuhan
              dengan kualitas, produktivitas, polusi dan limbah, kesehatan dan keselamatan kerja serta manajemen sumber daya manusia.                           Internasional

              Rekanan:




              Untuk informasi lebih lanjut lihat www.ilo.org/score atau kontak ILO Jakarta Office | MenaraThamrin level 22 | JL.M.H.Thamrin Kav.3 | Jakarta 10250, INDONESIA |
              Tel. 62-21-391 3112 Fax. 62-21-310 0766 | Email: jakarta@ilo.org | Website: www.ilo.org/jakarta

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie PT Tesena Inovindo

Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)Megitta Ignacia
 
Jurnal ahmad faaiz muzakkiy 1161001015
Jurnal ahmad faaiz muzakkiy 1161001015Jurnal ahmad faaiz muzakkiy 1161001015
Jurnal ahmad faaiz muzakkiy 1161001015M. Taufiq Amir
 
Lean service tools
Lean service toolsLean service tools
Lean service toolsJulor13
 
Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, penerapan gcg pada hi lex, universi...
Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, penerapan gcg pada hi lex, universi...Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, penerapan gcg pada hi lex, universi...
Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, penerapan gcg pada hi lex, universi...Asep Muhamad Ferdiana
 
LAPORAN PPL SITI NOER SOADIYAH ZULFITRI-12405173116-MBS (1).docx
LAPORAN PPL SITI NOER SOADIYAH ZULFITRI-12405173116-MBS (1).docxLAPORAN PPL SITI NOER SOADIYAH ZULFITRI-12405173116-MBS (1).docx
LAPORAN PPL SITI NOER SOADIYAH ZULFITRI-12405173116-MBS (1).docxAdyahZulfitri
 
Business process reinggering
Business process reinggeringBusiness process reinggering
Business process reinggeringYesica Adicondro
 
SIM, Puji Astuti, Hapzi Ali, Artikel Analisa dan Perancangan Sistem Informasi...
SIM, Puji Astuti, Hapzi Ali, Artikel Analisa dan Perancangan Sistem Informasi...SIM, Puji Astuti, Hapzi Ali, Artikel Analisa dan Perancangan Sistem Informasi...
SIM, Puji Astuti, Hapzi Ali, Artikel Analisa dan Perancangan Sistem Informasi...Puji Astuti
 
New normal protokol human capital & culture
New normal protokol  human capital & cultureNew normal protokol  human capital & culture
New normal protokol human capital & cultureYuda Mahendra Asmara
 
Contoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKLContoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKLFirman Sufiana
 
Membangun produktifitas
Membangun produktifitasMembangun produktifitas
Membangun produktifitasAjat Learner
 
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQ
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQmerancang laporan efektif-ifg-3 MTQ
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQboijos
 
Tugas MSDM Kelompok 3 Chapter 10 Trisakty University
Tugas MSDM Kelompok 3 Chapter 10 Trisakty UniversityTugas MSDM Kelompok 3 Chapter 10 Trisakty University
Tugas MSDM Kelompok 3 Chapter 10 Trisakty UniversityGebyGracella
 
Fungsi Management Industri
Fungsi Management IndustriFungsi Management Industri
Fungsi Management IndustriRhe Dwi Yuni
 
Tugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
Tugas Presentasi Kelompok 3 - BenchmarkingTugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
Tugas Presentasi Kelompok 3 - BenchmarkingAndiFildzaShabrina
 
PELAKSANAAN & Link2 MATERI BimTek *Harmonisasi Program CSR/TJSL + Analisis SR...
PELAKSANAAN & Link2 MATERI BimTek *Harmonisasi Program CSR/TJSL + Analisis SR...PELAKSANAAN & Link2 MATERI BimTek *Harmonisasi Program CSR/TJSL + Analisis SR...
PELAKSANAAN & Link2 MATERI BimTek *Harmonisasi Program CSR/TJSL + Analisis SR...Kanaidi ken
 

Ähnlich wie PT Tesena Inovindo (20)

Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)Improvement Method (internship)
Improvement Method (internship)
 
Jurnal ahmad faaiz muzakkiy 1161001015
Jurnal ahmad faaiz muzakkiy 1161001015Jurnal ahmad faaiz muzakkiy 1161001015
Jurnal ahmad faaiz muzakkiy 1161001015
 
Lean service tools
Lean service toolsLean service tools
Lean service tools
 
Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, penerapan gcg pada hi lex, universi...
Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, penerapan gcg pada hi lex, universi...Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, penerapan gcg pada hi lex, universi...
Be & gg asep muhamad perdiana, hapzi ali, penerapan gcg pada hi lex, universi...
 
LAPORAN PPL SITI NOER SOADIYAH ZULFITRI-12405173116-MBS (1).docx
LAPORAN PPL SITI NOER SOADIYAH ZULFITRI-12405173116-MBS (1).docxLAPORAN PPL SITI NOER SOADIYAH ZULFITRI-12405173116-MBS (1).docx
LAPORAN PPL SITI NOER SOADIYAH ZULFITRI-12405173116-MBS (1).docx
 
Business process reinggering
Business process reinggeringBusiness process reinggering
Business process reinggering
 
SIM, Puji Astuti, Hapzi Ali, Artikel Analisa dan Perancangan Sistem Informasi...
SIM, Puji Astuti, Hapzi Ali, Artikel Analisa dan Perancangan Sistem Informasi...SIM, Puji Astuti, Hapzi Ali, Artikel Analisa dan Perancangan Sistem Informasi...
SIM, Puji Astuti, Hapzi Ali, Artikel Analisa dan Perancangan Sistem Informasi...
 
New normal protokol human capital & culture
New normal protokol  human capital & cultureNew normal protokol  human capital & culture
New normal protokol human capital & culture
 
Introduction to tqm
Introduction to tqmIntroduction to tqm
Introduction to tqm
 
Contoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKLContoh persentasi laporan PKL
Contoh persentasi laporan PKL
 
Membangun produktifitas
Membangun produktifitasMembangun produktifitas
Membangun produktifitas
 
Manajemen-Perusahaan.pdf
Manajemen-Perusahaan.pdfManajemen-Perusahaan.pdf
Manajemen-Perusahaan.pdf
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerin
 
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQ
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQmerancang laporan efektif-ifg-3 MTQ
merancang laporan efektif-ifg-3 MTQ
 
Applied communication skills
Applied communication skillsApplied communication skills
Applied communication skills
 
Tugas MSDM Kelompok 3 Chapter 10 Trisakty University
Tugas MSDM Kelompok 3 Chapter 10 Trisakty UniversityTugas MSDM Kelompok 3 Chapter 10 Trisakty University
Tugas MSDM Kelompok 3 Chapter 10 Trisakty University
 
Fungsi Management Industri
Fungsi Management IndustriFungsi Management Industri
Fungsi Management Industri
 
Tugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
Tugas Presentasi Kelompok 3 - BenchmarkingTugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
Tugas Presentasi Kelompok 3 - Benchmarking
 
PELAKSANAAN & Link2 MATERI BimTek *Harmonisasi Program CSR/TJSL + Analisis SR...
PELAKSANAAN & Link2 MATERI BimTek *Harmonisasi Program CSR/TJSL + Analisis SR...PELAKSANAAN & Link2 MATERI BimTek *Harmonisasi Program CSR/TJSL + Analisis SR...
PELAKSANAAN & Link2 MATERI BimTek *Harmonisasi Program CSR/TJSL + Analisis SR...
 
Productivity
ProductivityProductivity
Productivity
 

PT Tesena Inovindo

  • 1. STUDI KASUS SC RE INDONESIA Sustaining Competitive and Resposible Enterprises Efisiensi dan desain ulang layout untuk meningkatkan produktivitas Profil Perusahaan Tantangan ini menyebabkan 20-25% produknya harus diperbaiki, terjadi penundaan pengiriman dan stagnasi Nama : PT. Tesena Inovindo perputaran produk. Lokasi : Jakarta Didirikan : 1988 (dengan 7 pegawai) Jumlah pegawai : 100 pegawai Mengatasi tantangan di tempat kerja Produk : Alat-alat kedokteran Bidang jasa : Alat-alat kedokteran untuk industri Ibu Titah mendapatkan informasi tentang program kesehatan di Indonesia SCORE dari sesama anggota asosiasi manufaktur alat- alat kesehatan pada tahun 2010 dan berpartisipasi Tantangan di tempat kerja dalam training tersebut bersama dengan 3 (tiga) orang pegawainya. Berawal dari menggunaan ruang kecil bekas bengkel Training tersebut membawa peningkatan terhadap alur mobil, PT. Tesena Indovindo sekarang telah berkembang kerja dan layout produksi. Sekarang setiap pegawai dan menggunakan lahan seluas 4,000 meter persegi dan memiliki meja kecil yang dilengkapi dengan sebuah kotak memproduksi 2,500-3,000 alat-alat kedokteran per tahun. untuk pekerjaan yang sudah selesai, sedangkan untuk Produk-produknya tersebar di rumah sakit dibeberapa penghematan tempat, tempat perkakas dan saklar listrik negara, seperti Vietnam dan Timur Tengah. dipasang di atas meja. Ketika itu pada tahun 2006-2007 terjadi permasalahan Manajer Produksi PT. Tesena Indovindo, Bpk. Herdian, dengan munculnya produk-produk murah dari China mengatakan “Dalam rangka kebijakan kualitas, kami membanjiri negara ini. Persaingan yang ketat membuat harus melakukan quality control hanya pada saat akhir perusahaan ini sulit untuk menaikkan harga produknya, dari keseluruhan proses. Tetapi setelah bergabung dengan belum lagi adanya kenaikan upah minimum dan harga SCORE, kami melaksanakan quality control di setiap bahan baku. divisi sebelum mereka meneruskan pekerjaannya ke divisi Ibu Titah Sihdjati Riadhie, Direktur/pemilik PT. Tesena selanjutnya. Setelah melaksanakan hal tersebut, kami Inovindo mengatakan bahwa “nilai marjin turun dari 20% mengetahui bahwa ternyata divisi yang banyak melakukan menjadi hampir 10%.” kesalahan adalah divisi pengecatan.” Karena tidak mungkin untuk menaikan harga, satu- Di divisi pengecatan semuanya berantakan; orang bisa satunya jalan adalah dengan menambah jumlah produksi bebas lalu lalang dan barang-barang berserakan di lantai. dan mengurangi biaya sehingga dapat menurunkan harga. Perusahaan kemudian me-layout ulang area produksinya Tantangan lain juga muncul, antara lain tidak adanya dan memberi garis pembatas di lantai untuk setiap divisi, disiplin/partisipasi/kerjasama tim di antara para pegawai, di setiap ruangan diberi papan nama serta disediakan tidak adanya pembagian tugas dan bagian yang jelas. papan informasi. Pada tahun 2007 – 2010, sehubungan dengan perolehan Struktur organisasinya juga diatur ulang, pertemuan lahan sepanjang tahun tersebut, perusahaan telah diadakan secara teratur, dan mereka mulai menerapkan melaksanakan sebanyak enam kali pengembangan area sistem penghargaan dan sanksi. produksi. Hal ini menyebabkan adanya perubahan alur kerja dan sistem yang selalu berubah, yang kemudian Awalnya tidak seorangpun peduli tentang data quality mempengaruhi efisiensi produksi. Jalur produksi yang control, namun sekarang setiap operator harus memiliki kurang baik mengakibatkan barang-barang menumpuk ide dari setiap tantangan yang muncul di divisi masing- dan bertebaran di seluruh ruangan. masing melalui data yang mereka miliki. Perusahaan tidak « Semua barang berserakan; tidak ada layout dan garis produksi. Butuh waktu yang sangat lama untuk menemukan sesuatu. Sekarang, tempat lebih bersih dan lebih rapi sehingga lebih nyaman untuk bekerja.» - Ridwan, kepada divisi perakitan di PT. Tesena Indovindo « Sebelumnya banyak tumpukan-tumpukan barang dimana-mana. Barang-barang jadi tergencet dan tergores, dan 20% dari barang-barang tersebut harus di kerjakan ulang. Namun tingkat perbaikan barang sekarang turun menjadi hanya 2%.». -- Heri Sulistiyono, pegawai di divisi pengecatan PT.Tesena Indovido
  • 2. STUDI KASUS peduli terhadap limbah produksi seperti kabel, barang- Layout kerja yang jelas dan efisien membuat produksi barang elektronik dan besi, setelah mengikuti SCORE dan pengiriman barang lebih efisien. Pada tahun 2010, Modul III, mereka mulai membuat suatu sistem untuk perusahaan mampu menyelesaikan 75% sampai 80% mengumpulkan dan menjual barang-barang tersebut. pesanan dalam satu bulan, dan mengirimkan sisanya pada bulan selanjutnya. Setelah mengimplementasikan program SCORE, tingkat pengiriman di tahun 2011 mencapai 98% Hasil dalam tiga minggu dan sisanya diantarkan dalam jangka Menurut Bpk. Herdian, transformasi terbesar adalah waktu tiga hari atau paling lama seminggu. Jumlah produk lingkungan kerja yang bersih dan rapi dan kerjasama tim yang harus diperbaiki juga menurun dari 20% menjadi yang lebih solid. 2%. “Dulu sangat sulit untuk mengumpulkan orang untuk Setelah berada dalam keadaan stagnan selama tiga tahun, datang ke suatu rapat atau untuk saling memeriksa sebelum mengikuti program SCORE, akhirnya mereka pekerjaan rekan lainnya. Karyawan hanya peduli dengan mengalami kenaikan omset sebanyak 50% menjadi Rp. 16 apa yang mereka kerjakan saja. Tetapi sekarang mereka milyar. memiliki rasa untuk saling bekerja sama, rasa memiliki tempat kerja dan mereka berusaha sekeras mungkin Kunci pembelajaran untuk melakukan yang terbaik sehingga tidak membebani orang lain.” katanya. 1. Mekanisme quality control pada setiap tahap dari proses produksi akan membuat seluruh proses kerja “Sekarang dalam mengerjakan sesuatu para pegawai menjadi lebih efisien dan menjadi lebih mudah untuk menjadi lebih hati-hati. Mungkin butuh waktu yang lebih mengetahui kesalahan. lama untuk memulainya tetapi secara total waktu yang digunakan lebih efisien.” tambahnya. 2. Pengimplementasian pemberian penghargaan dan sanksi yang ketat meningkatkan komitmen pekerja. Dulu ada permasalahan datang kerja terlambat, namun sekarang dengan sanksi yang ketat tingkat keterlambatan 3. Peningkatan komunikasi meningkatkan rasa kerjasama menurun secara signifikan. yang baik dalam sebuah tim. Keuntungan bagi pegawai Keuntungan bagi perusahaan • Kerjasama tim yang lebih baik, beban kerja • Proses produksi yang lebih efisien dan efektif. berkurang • Perbaikan tingkat pengiriman dan peningkatan • Rasa menghargai dengan mekanisme yang jelas kepuasan konsumen. dari pemberian penghargaan atau sanksi. • Lingkungan kerja yang lebih produktif dan • Peningkatan turnover produk. nyaman. SEBELUM SESUDAH Penempatan barang berantakan, belum ada area jalan yg Terdapat area jalan yg aman serta area penempatan barang aman. yang tersusun rapi. SCORE adalah program training ILO yang membantu perusahaan berskala kecil dan menengah agar dapat meningkatkan produktivitas dengan memperkenalkan cara untuk dapat menciptakan tempat kerja yang bertanggungjawab. Sesi pelatihan / training singkat untuk para pegawai dan manajer yang kemudian dilanjuti dengan kunjungan langsung ke perusahaan untuk memberikan bimbingan agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Program ini sangat sesuai untuk perusahaan yang memiliki permasalahan yang berkaitan Organisasi Perburuhan dengan kualitas, produktivitas, polusi dan limbah, kesehatan dan keselamatan kerja serta manajemen sumber daya manusia. Internasional Rekanan: Untuk informasi lebih lanjut lihat www.ilo.org/score atau kontak ILO Jakarta Office | MenaraThamrin level 22 | JL.M.H.Thamrin Kav.3 | Jakarta 10250, INDONESIA | Tel. 62-21-391 3112 Fax. 62-21-310 0766 | Email: jakarta@ilo.org | Website: www.ilo.org/jakarta