1. Panduan Praktis
Tentang Pengetahuan
BAHAYA NARKOBA DAN PARENTING SKILL
2. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
DAFTAR ISI
Hal.
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. i
DAFTAR TABEL ………………………………………………….……….. i
DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………. i
BAGIAN SATU: NARKOBA ……………………………………………………. 1
I Definisi Narkoba ………………………………………………………….. 4
II Jenis, Karakteristik, Cara Dan Efek Pemakaian Narkoba 6
III Ciri-Ciri Pengguna Narkoba …………………………………………. 17
IV Jenis Narkoba Yang Sering Disalah Gunakan.....………….. 22
V Hindari Penggunaan Narkoba ………………………………………. 24
VI Lokasi Rawan Penyalahgunaan Narkoba ………….…………. 25
BAGIAN DUA: PENGASUHAN (PARENTING) ...…………………….. 28
I Pola Pengasuhan (Parenting Type) ……………….…………….. 30
II Jauhkan Narkoba Dari Anak ………………………………........... 31
III Kondisi Parenting Yang Kurang Kondusif…………………....... 34
IV Orang Tua Dalam Keluarga ………………………………………….. 35
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1 Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia Berdasarkan Tingkat
Usia, 2004 – 2008 1
Tabel 2 Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia Berdasarkan Tingkat
Pendidikan, 2004 – 32
DAFTAR GRAFIK
Hal.
Grafik 1 Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia, 2004-2008 2
Grafik 2 Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia Berdasarkan Tingkat
Usia, 2004 – 2008 2
Grafik 3 Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia Berdasarkan Tingkat
Pendidikan, 2004 – 2008 32
-1-
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
3. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
BAGIAN SATU
NARKOBA
Narkoba sudah menjadi isu nasional. Penyalahgunaan narkoba bukan hanya
ditingkat kota besar saja dan bukan hanya menjerat orang dewasa saja. Saat ini
penyalah gunaan narkoba sudah sampai kepelosok dengan pengguna bukan hanya
anak dewasa saja tetapi sudah merambah ke anak-anak sekolah usia dini yaitu
tingkat SD. Berdasarkan data dari BNN (2008), kasus narkoba periode tahun 2004
- 2008 mengalami peningkatan yang cukup mengkhawatirkan.
Tabel 1. Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia
Berdasarkan Tingkat Usia, 2004 – 2008
Penyalahguna 2004 2005 2006 2007 2008
Jumlah
> 15 Th 71 127 498 663 644
16 - 29 th 6.530 13.613 48.849 67.453 65.527
> 30 th 4.722 9.040 33.334 52.060 57.569
Jumlah Total 11.323 22.780 82.681 120.176 123.740
Prosentase
> 15 Th 0,63 0,56 0,60 0,55 0,52
16 - 29 th 57,67 59,76 59,08 56,13 52,96
> 30 th 41,70 39,68 40,32 43,32 46,52
Total Prosentase 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: Materi Pembekalan Bagi SAKDN, BNN, 2009 - diolah
-2-
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
4. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Grafik 1. Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia,
2004 - 2008
Kasus Penyalahgunaan Narkoba
di Indonesia, 2004 - 2008
140.000
120.176 123.740
120.000
Jumlah Kasus
100.000 82.681
80.000
60.000
40.000 22.780
20.000 11.323
-
2004 2005 2006 2007 2008
Kasus Tahun
Tabel 1 dan Grafik 1 diatas menunjukan tingkat kasus penyalahgunaan narkoba
yang semakin meningkat sejak tahun 2004 sampai dengan 2008. Ditahun 2004,
kasus yang terungkap mencapai 11.323 kasus dan tahun 2008 telah meningkat
sangat signifikan menjadi 123.740 kasus atau sekitar lebih dari 1.000%.
Grafik 2. Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia
Berdasarkan Tingkat Usia, 2004 - 2008
Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia
Berdasarkan Tingkat Usia, 2004 - 2008
3
80.000
7
. 45
.52
67
9
65
70.000 . 56
0
.0 6
57
9
60.000
.8 4
52
48
50.000
Jumlah
4
. 33
40.000
33
30.000
3
.61
40
20.000
13
30
9.0
22
6 .5
4. 7
12 7 4 98 6 63 644
10.000
71
-
2004 2005 2006 2007 2008
> 15 th 16 - 29 th > 30 th Tahun
-3-
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
5. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Berdasarkan Tabel 1 dan Grafik 2 diatas, sebagian besar (lebih dari 50%) kasus
dari para penyalahguna narkoba tersebut adalah anak-anak usia 16 – 29 tahun.
Dengan demikian, mengingat bahaya penyalahgunaan narkoba bukan hanya
menjadi tanggung jawab pemerintah semata namun diperlukan juga adanya
kerjasama peran aktif masyarakat untuk dapat mengatasi bahaya laten tersebut.
Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah juga telah mengeluarkan undang-undang
Narkotika, diantaranya adalah :
Undang-undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika, Bab
XII Pasal 54 Tentang Peran Serta Masyarakat.
Undang-undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika, Bab
IX Pasal 57, Tentang Peran Serta Masyarakat.
I. DEFINISI NARKOBA
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya. Selain
Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan
RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif
lainnya.
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat baik yang alami maupun kimiawi yang
bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf
pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik,
psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-
Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang
Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi-sintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan (adiksi).
-4-
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
6. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Berdasarkan bahan dasarnya, narkotika terbagi atas 3 (tiga) golongan, yaitu:
alami, semi-sintesis dan sintesis.
a. Alami
Adalah zat/obat yang berasal alam langsung tanpa melalui proses
lanjutan/tambahan seperti proses fermentasi, isolasi atau proses lainnya.
Contoh dari narkotika alami tersebut antara lain ganja, opium dan daun koka.
b. Semi-Sintesis
Adalah zat yang diproses sedemikian rupa melalui proses ekstraksi dan
isolasi. Contoh dari narkotika semi-sintesis tersebut antara lain morfin, heroin
dan kodein.
c. Sintesis
Adalah obat atau zat yangdiproduksi secara sintesis untuk keperluan medis
dan penelitian yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit (analgesik)
seperti penekan batuk (antitusik). Contoh obat yang termasuk katagori
sintesis antara lain adalah amfetamin, methadon dan LSD.
Psikotropika
Psikotropika adalah zat / obat baik yang alamiah maupun sintesis bukan naroktika
yang berkhasiat proaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental & perilaku.
Psikotropika digolongkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
a. Golongan Psikostimulansi
Yaitu jenis zat yang menimbulkan rangsangan. Jenis obat yang termasuk
golongan ini adalah: amfetamin (yang lebih populer dengan sebutan shabu
dan ekstasy).
b. Golongan psikodepresan
Yaitu golongan obat tidur, penenang dan obat anti cemas; dan merupakan
jenis obat yang mempunyai khasiat pengobatan yg jelas. Jenis obat yang
termasuk dalam golongan ini adalah Amobarbital, Pheno karkital, Penti
-5-
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
7. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
karkital. Penggunaan secara terus menerus bisa mengakibatkan sindrom
ketergantungan.
c. Golongan sedativa
Yaitu jenis obat-obatan yang mempunyai khasiat pengobatan jelas dan
digunakan sangat luas dalam terapi. Jenis obat-obatan yang termasuk dalam
golongan ini adalah diazepam, klobazam, bromazepam, fenibarbital, barbital,
klonazepam, klordiazepam, klordiazepoxide, nitrazezam seperti BK, DUM, MG.
Bahan Adiktif
Adalah bahan-bahan aktif atau obat yang dalam organisme hidup menimbulkan
kerja biologi yang apabila disalahgunakan dapat menimbulkan ketergantungan
(adiksi) yaitu keinginan untuk menggunakan kembali secara teru menerus.
Adapun yang termasuk jenis aditif adalah inhalen, alkohol, tembakau/rokok, obat
penenang, berbagai zat yang mudah menguap (seperti lem aica aibon, thinner,
bensin, spirtus) dan berbagai zat yang menimbulkan halusinasi (seperti jamur,
kecubung, kotoran sapi/kerbau)
II. JENIS, KARAKTERISTIK, CARA DAN EFEK PEMAKAIAN NARKOBA
OPIAT atau Opium (Candu) - N
Opiat atau opium (candu) adalah merupakan golongan
Narkotika alami. Opiat atau opium adalah bubuk yang
dihasilkan kangsung oleh tanaman yang bernama poppy /
papaver somniferum di mana di dalam bubuk haram tersebut
terkandung morfin yang sangat baik untuk menghilangkan rasa
sakit dan kodein yang berfungsi sebagai obat antitusif.
Cara pemakaian Opit atau Opium
Opiat atau opium (candu) sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).
Efek pemakaian Opiat atau Opium (candu)
Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation)
-6-
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
8. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Menimbulkan semangat
Merasa waktu berjalan lambat.
Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.
Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang).
Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.
MORFIN - N
Morfin adalah merupakan zat aktif (narkotika) yang
diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia.
Umumnya candu mengandung 10% morfin. alkoloida yang
merupakan hasil ekstraksi serta isolasi opium dengan zat
kimia tertentu untuk penghilang rasa sakit atau
hipnoanalgetik bagi pasien penyakit tertentu. Dampak atau
efek dari penggunaan morfin yang sifatnya negatif
membuat penggunaan morfin diganti dengan obat-obatan lain yang memiliki
kegunaan yang sama namun ramah bagi pemakainya.
Cara pemakaian Morfin
Cara pemakaian morfin tersebut adalah dengan disuntik di bawah kulit, ke dalam
otot atau pembuluh darah (intravena)
Efek pemakaian Morfin
Menimbulkan euforia.
Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).
Kebingungan (konfusi).
Berkeringat.
Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
Gelisah dan perubahan suasana hati.
Mulut kering dan warna muka berubah.
-7-
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
9. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
HEROIN atau Putaw - N
Heroin atau yang lebih dikenal dengan sebutan putaw
adalah merupakan golongan narkotika semi-sintetis yang
dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4
tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar
80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih
sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan
(street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih
kuat dari pada morfin itu sendiri.
Cara pemakaian Heroin atau Putaw
Umumnya heroin atau putaw tersebut digunakan dengan cara disuntik ke
pembuluh darah atau dengan cara dihisap.
Efek pemakaian Heroin atau Putaw
Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing
sensastion (± 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan
seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau
ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk
menikmatinya.
Denyut nadi melambat.
Tekanan darah menurun.
Otot-otot menjadi lemas/relaks.
Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point).
Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.
Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.
Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.
Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.
Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat
besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung,
timbul gangguan kebiasaan tidur.
-8-
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
10. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia
semakin ringan atau singkat
GANJA atau Kanabis - N
Ganja atau kanabis berasal dari tanaman kanabis sativa dan
kanabis indica. tanaman semak / perdu yang tumbuh secara
liar di hutan yang mana daun, bunga, dan biji kanabis
berfungsi untuk relaksan dan mengatasi keracunan ringan
(intoksikasi ringan).
Zat getah ganja / THC (delta-9 tetra hidrocannabinol) yang
kering bernama hasis, sedangkan jika dicairkan menjadi
minyak kanabasis. Minyak tersebut sering digunakan
sebagai campuran rokok atau lintingan tembakau yang
disebut sebagai cimenk, cimeng, cimenx, joint, spleft, dan
sebagainya.
Cara pemakaian Ganja atau Kanabis
Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau
dengan menggunakan pipa rokok.
Efek pemakaian Ganja atau Kanabis
Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
Mulut dan tenggorokan kering.
Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
Sulit mengingat sesuatu kejadian.
Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan
koordinasi (kehilangan semangat untuk belajar & bekerja).
Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual
yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
Gangguan kebiasaan tidur.
-9-
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
11. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Sensitif dan gelisah.
Berkeringat.
Berfantasi.
Selera makan bertambah
LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs - N
LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs termasuk
sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang
biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil
sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada
juga yang berbentuk pil atau kapsul.
Cara pemakaian LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Cara pemakaiannnya adalah dengan meletakkan LSD pada
permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit
kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam.
Efek pemakaian LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna
dan waktu.
Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap
yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya.
Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan
membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid).
Denyut jantung dan tekanan darah meningkat.
Diafragma mata melebar dan demam.
Disorientasi.
Depresi.
Pusing
- 10 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
12. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Panik dan rasa takut berlebihan.
Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan
kemudian.
Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.
KOKAIN - N
Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain
hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam
berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah
larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan
rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke,
happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih.
Cara pemakaian Kokain
Disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi
setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di
atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai
permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan
penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar
bersama tembakau yang sering disebut cocopuff.
Efek pemakaian Kokain
Pemakaian kokain dengan cara menghirupnya berisiko luka pada sekitar lubang
hidung bagian dalam.
Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).
Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks.
Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.
Timbul masalah kulit.
Kejang-kejang, kesulitan bernafas.
Sering mengeluarkan dahak atau lendir.
- 11 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
13. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Merokok kokain merusak paru (emfisema).
Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.
Paranoid & halusinasi.
Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).
Gangguan penglihatan (snow light).
Kebingungan (konfusi).
Bicara seperti menelan (slurred speech).
EKSTASY - P
Biasa disebut sebagai inex, I, kancing huge drug, yuppie drug,
essence, clarity, butterfly, black Heart. Ekstasy ini berbentuk
tablet dan kapsul dalam berbagai warna.
Cara pemakaian Ekstasy
Ekstasy ini biasa di konsumsi dengancara di telan.
Efek pemakaian Ekstasy
Timbulnya rasa gembira berlebihan (ephoria) sehingga sering kali para
pemakainya mengalami lepas kendali bahkan tidak malu untuk melakukan
pesta seks.
Merasa cemas
Hiperaktif sehingga cenderung untuk beraktifitas melampaui batas
kemampuan tubuh yang dapat mengakibatkan dehidrasi akibat terlalu
banyak bergerak dan mengeluarkan keringat
Rasa percaya diri yang meningkat
Berkeringat dan gemetar
Sulit tidur
Sakit kepala dan pusing-pusing, mual dan muntah
- 12 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
14. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
SHABU - P
Shabu populer disebut dengan sebutan kristal, ubas, SS,
mecin. Berbentuk kristal dan berwarna putih.
Cara pemakaian shabu
Cara pemakaiannya adalah dengan dibakar diatas
alumunium foil dan dihirup asapnya melalui hidung atau
dibakar menggunakan tabung kaca khusus (bong) dan
disuntikan.
Efek pemakaian shabu
Badan merasa lebih kuat dan energik (meningkatkan stamina) dan
cendering hiperaktif
Rasa percaya diri meningkat
Rasa ingin diperhatikan orang lain
Nafsu makan berkurang menyebabkan badan semakin kurus (sering disalah
gunakan sebagai salahsatu alternatif untuk menguruskan badan)
Susah tidur
Jantung berdebar-debar
Tekanan darah meningkat
Mengalami gangguan pada fungsi sosial dan pekerjaan (anti-sosial)
SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ) - A
Sedatif adalah obat penenang sementara hipnotikum
adalah obat tidur. Nama yang lazin dari BDZ tersebut
antara lain adalah BK, Lexo, MG, Rohip, Dum.
Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi
kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek
utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.
- 13 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
15. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Cara pemakaian Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ)
BDZ dapat dipakai/dikonsumsi dengan cara diminum, disuntik intravena, dan
melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus.
Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat
lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena dapat menekan sistem
pusat pernafasan.
Efek pemakaian Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ)
Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan.
Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah
risiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum
bersama. Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat
disalahgunakan misalnya seconal.
Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.
Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).
Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir.
Nampak bahagia dan santai.
Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).
Jalan sempoyongan.
Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.
ALKOHOL - A
Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu,
gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian
tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi
dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan
kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai
100%.
Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan
A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol
- 14 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
16. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45%
(Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
Cara pemakaian Alkohol
Alkohol lazim dikonsumsi dengan cara diminum.
Efek pemakaian Alkohol
Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap,
alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan
peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun
dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Pada umumnya alkohol :
Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
Merasa senang dan banyak tertawa.
Menimbulkan kebingungan.
Tidak mampu berjalan.
Menyebabkan depresi pada system syaraf pusat
Mengakibatkan mundurnya kepribadian
Menyebabkan oedema otak (pembengkakan dan terbendungnya darah dari
otak)
Menimbulkan habilutasi, toleransi dan ketagihan
Peradangan lambung (gastritis)
Melemahkan jantung dan pengerasan hati
INHALANSIA atau SOLVEN - A
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica
aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya
digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan.
- 15 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
17. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Cara pemakaian Inhalasia atau Solven
Inhalasia atau Solven lazim digunakan/dikonsumsi dengan cara dihirup.
Efek pemakaian Inhalasia atau Solven
Pemakaian inhalasia/solven secara menahun akan menyebabkan toluen yang
terkandung dalam lem tersebut mengakibatkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.
Mudah berdarah dan memar
Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.
Bernafas menjadi lambat dan sulit.
Tidak mampu membuat keputusan.
Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.
Mual, batuk dan bersin-bersin.
Kehilangan nafsu makan.
Halusinasi.
Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.
Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).
Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak
menetap, keletihan otot (merusak pertumbuhan dan perkembangan otot),
gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan ginjal
dan gangguan pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang
menetap di sekitar hidung dan tenggorokan. Menghirup inhalen yang
dibarengi dengan penggunaan obat anti depresi seperti obat penenang, obat
tidur dan alcohol akan meningkatkan resiko overdosis dan dapat mematikan
dan jika pengguna melakukan aktifitas normal seperti berlari atau berteriak
dapat mengakibatkan kematian karena gagal jantung.
- 16 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
18. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
III. CIRI-CIRI PENGGUNA NARKOBA
Pengguna narkoba baik narkotika, psikotropika maupun bahan adiktif memiliki ciri-
ciri baik dari segi fisik, emosi maupun perilaku. Adapun ciri-ciri tersebut adalah
berikut ini.
Ciri-ciri fisik pengguna narkoba adalah:
Kesehatan fisik dan penampilan menurun
Badan kurus, lemah dan malas
Mata kemerah-merahan
Muka pucat dan bibir kehitaman
Berkeringat secara berlebihan
Badan gemetar
Bicara cadel
Mata berair
Terdapat bekas suntikan dan/atau sayatan di tangan
Batuk dan pilek berkepanjangan
Sembelit atau sakit perut tanpa alasan jelas
Nafsu makan menurun
Suhu badan tidak beraturan
Dalam kondisi yang sudah parah, pernafasan lambat dan dangkal
Pupil mata menurun
Kejang otot
Kesadaran makin lama makin menurun
Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
Ciri-ciri emosi pengguna narkoba adalah:
Sangat sensitif dan cepat bosan
Cenderung untuk membangkang atau menentang jika di tegur atau dimarahi
Mudah tersinggung dan cepat emosi
Curiga berlebihan sampai pada tingkat waham (tidak sejalan antara pikiran
dan kenyataan)
- 17 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
19. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Ketakutan yang berlebihan (paranoid)
Hilang ingatan (gila) berusaha menyakiti diri sendiri
Selalu berada dalam dunia khayalan (halusinasi)
Sulit berkonsentrasi
Ciri-ciri perilaku pengguna narkoba adalah:
Sulit diajak bicara dan sering menghindari kontak mata secara langsung
Kurang disiplin dan tidak bertanggungjawab
Suka membolos dan malas belajar
Mengabaikan kegiatan ibadah
Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
Menjadi lebih cepat tersinggung terutama jika permintaannya tidak segera
dipenuhi
Berbicara kasar pada orang lain disekitarnya termasuk orang tua
Bersandiwara/memanipulasi keadaan atau berpura-pura
Sulit konsentrasi
Selalu kehabisan uang, sering meminjam uang dari orang lain
Mulai menjual barang-barang milik sendiri dan barang berharga lainnya di
rumah
Sering membawa obat tetes mata, makai kaca mata hitam untuk menutupi
matanya yang merah berair
Sering menggunakan baju lengan panjang untuk menutupi bekas
suntikannya
Takut air, sehingga cenderung tidak suka mandi serta mengabaikan
kebersihan diri
Memiliki teman-teman yang baru dan aneh dan sering menerima telepon
atau tamu yang tidak dikenal anggota keluarga lainnya
Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di
dalam tas
- 18 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
20. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau
tempat-tempat tertutup
Adapun ciri-ciri pengguna narkoba secara garis besar adalah sebagai berikut.
Narkotika
Dari segi fisik :
Pengguna narkotika umumnya mengalami gangguan tidur, maka matanya
akan selalu terlihat merah dan pandangan kosong
Pembawaan badan tenang
Dari segi Emosi:
Pikiran kacau
Banyak mengkhayal
Cemas dan gelisah
Dari segi perilaku:
Tidak mau bekerja
Langkah gontau dan melayang-layang
Psikotropika
Dari segi fisik:
Detak jantung cepat/kencang
Berkeringat secara berlebihan
Dari segi Emosi:
Bvcpercaya diri meningkat
Ingin diperhatikan orang lain
Dari segi perilaku:
Banyak bergerak
hiperaktif
- 19 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
21. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Bahan Adiktif
Dari segi fisik:
Pengguna narkotika umumnya mengalami gangguan tidur, maka matanya
akan selalu terlihat merah dan pandangan kosong
Pembawaan badan tenang
Dari segi Emosi:
Terlihat cemas
Kurang mampu mempertimbangkan yang baik dan yang buruk
Dari segi perilaku:
Suka tertawa dan berteriak sendiri tan alasan (khusus pengguna lem)
Berbicara lamban
Bagi anak sekolah yang melakukan penyalahgunaan narkoba, dapat dilihat dari
ciri-cirinya berikut ini:
Turunnya motivasi belajar dan malas membuat PR
Malas berangkat sekolah dan suka membolos
Nilai raport sekolah yang menurun
Sering ijin keluar kelas seperti seringnya ijin ke kamar kecil, berlama-lama
di luar kelas pada saat jam belajar, dan sering tidak kembali ke ruang kelas
Mengantuk di kelas
Sering membuat keributan di sekola
Suka melanggar aturan sekolah
Sering berkumpul dengan teman komunitas yang sama
Sering menunggak uang SPP (sementara orang tua telah memberikan uang
SPP padanya)
Sering terlambat datang ke sekolah, dan sering pulang larut malam
Tidak respek pada guru
Di kelas mengambil tempat duduk paling belakang
Suka nongkrong di tempat parkir sekolah
Mendatangi warung/kantin dan mojok di warung/kantin
- 20 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
22. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Secara umum, ada beberapa hal yang perlu dicermati dari perubahan perilaku
pengguna narkoba baik di lingkungan sekolah maupun di rumah (BNP JBAR,
17/04/2009).
Bila masih sekolah, perubahan sikap yang biasanya timbul seperti :
Sering membolos sekolah
Sering keluar kelas dan tidak kembali ke sekolah
Mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang tidak beres di sekolah
Sering meminjam uang kepada teman
Menunjukkan sikap tidak pedulian
Teman lama ditinggalkannya
Mudah tersinggung di sekolah
Bila ditanya, sikapnya defensif atau penuh kebencian
Beberapa perubahan sikap di rumah, seperti :
Semakin jarang ikut kegiatan keluarga
Berubah temen dan jarang mau mengnalkan teman-temannya
Sering pergi malam atau menginap di rumah teman
Berubahnya gaya berpakaian dan gaya musik yang disukainya
Mulai melupakan tanggung jawab rutinnya di rumah
Barang-barang berharga miliknya / keluarga yang dipinjamnya
(misal:kamera) dilaporkan hilang bahkan seringkali tidak dilaporkan sampai
ditanyakan, atau dilaporkan dipinjam teman atau dicuri orang
Sering mencuri uang dan barang - barang berharga di rumah
Sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan
Sering tersinggung dan mudah marah
Sering berbohong
Menarik diri dan sering mengunci diri di kamar
Malas mengurus diri (tidak mau membersihkan tempat tidur, malas mandi,
sering tidur, malas menggosok gigi, kamar berantakan, malas membantu).
- 21 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
23. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
IV. JENIS NARKOBA YANG SERING DISALAH GUNAKAN
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw),
petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.
Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin,
ekstasi, shabu, obat penenang seperti megadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil
koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.
Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti
alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat
pelarut (solven).
Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia
14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat
tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih
berbahaya (Putauw).
Narkotika memiliki banyak jenis dan macamnya yang sering disalah gunakan oleh
para pecandu. Narkotika tersebut antara lain seperti opium/opiat, morfin, heroin,
kokain, mariyuana/kanabis/ganja, kodein dan opiat sintetik. Berikut ini adalah
jenis-jenis atau macam-macam narkotika-narkotika yang seringkali disalah
gunakan tersebut.
a. Ganja
Efek terburuk dari pemakaian ganja secara kronis dapat menyebabkan kanker
paru-paru karena pengaruh kadar tar pada ganja jauh lebih tinggi daripada
kadar tar pada tembakau. Sementara pemakaian ganja dalam jangka panjang
akan dapat menyebabkan gangguan kejiwaan.
b. Kokain
Pemakaian yang sudah pada taraf over dosis atau pada takaranyang berlebihan
dapat menyebabkan kematian, karena serangan dan gangguan pada
pernafasan dan terhadap serangan jantung. Selain itu, juga dapat
menimbulkan keracunan pada susunan syaraf hingga korban dapat mengalami
- 22 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
24. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
kejang-kejang, tingkah laku yang kasar, fikiran yang kacau dan mata gelap
(kalap).
c. Morfin dan Heroin
Nama lainnya adalah: Putaw, smack, junk, horse, H, PT, etep, bedak putih.
Morfin dan heroin adalah zat yg berasal dari getah opium yang membeku
sendiri dari tanaman papaver somniferum. Dengan melalui proses pengolahan
maka akan diperoleh morfin.Kemudian dilanjutkan dengan proses tertentu pula
akan dihasilkan heroin yg memiliki kekuatan 10 kali melebihi morfin.
Pemakaian morfin/heroin yang terputus akan menyebabkan ”sakaw” yaitu rasa
sakit yang menyiksa yang dapat hilang langsung jika pemakai mengkonsumsi
kembali zat tersebut. Oleh sebab itu, para pecandu heroin cenderung untuk
melakukan apapun untuk bisa mendapatkan heroin tersebut. Seorang pecandu
heroin akan sangat sulit untuk menghentikan pemakaian heroin dan cenderung
untuk mengkonsumsi dalam jumlah/dosis semakin bertambah dan sesering
mungkin, hingga akhirnya over dosis yd beresiko menyebabkan kemation.
d. Ekstasi
Pemakaian yang over dosis akan menyebabkan penglihatan kabur, mudah
tersinggung (pemurah), tekanan darah meningkat, nafsu makan berlebihan dan
denyut jantung yang bertambah cepat. Pemakaian yang berlebihan tersebut
juga dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah (stroke)
e. Shabu
Pemakaian shabu juga memberikan dampak mendorong tubuh untuk
melakukan aktivitas secara berlebihan sehingga tubuh akan sangat berkeringat
dan beresiko terjadi dehidrasi. Bagi para pengguna shabu yang sudah
ketagihan, penghentian pemakain akan menimbulkan gejala-gejala:
Tubuh merasa lelah dan tidak berdaya (stamina turun)
Kehilangan semangat hidup (cenderung ada rasa ingin bunuh diri)
Merasa cemas dan gelisah berlebihan serta kehilangan percaya diri
Susah tidur
- 23 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
25. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
V. HINDARI PENGGUNAAN NARKOBA
Ada beberapa hal yang menyebabkan perlunya kita menghindari penggunaan
narkoba baik oleh anak kita, teman-teman anak kita, orang-orang disekitar kita
dan anak kita serta diri kita sendiri.
Penggunaan narkoba tidak hanya berdampak bagi si pemakai saja tetapi juga
berdampak negatif bagi orang-orang disekitar si pemakai.
Dampak terhadap individu pemakai
Cenderung merubah kepribadian si pemakai secara drastis seperti menjadi
pemurung, pemarah, bahkan berani melawan apapun dan siapapun
Menimbulkan sikap masa bodoh sekalipun terhadap dirinya sendiri
Semangat belajar menjadu menurun dan tidak menutup kemungkinan suatu
saat bersikap seperti layaknya orang gila akibat reaksi pemakaian narkoba
tersebut
Lost control sehingga cenderung tudak ragu dalam melakukan seks bebas
Menjadi malas bahkan hidup santai
Tidak segan untuk melakukan apapun bahkan menyiksa/menyakiti diri
sendiri hanya karena ingin segera menghilangkan rasa sakit/nyeri yang
timbul dari pemakaian yang terputus akibat ketergantungan
Dampak terhadap keluarga
Tidak segan untuk melakukan pencurian atau bahkan menjual /
menggadaikan barang berharga di rumah
Berlaku tidak sopan bah cenderung untuk melawan orang tua
Tidak menghargai harta milik kelluarga yang ada di rumah
Mencemarkan nama keluarga dan keharmonisan keluarga terganggu
Kerugian material (membeli dan mengurangi)
Dampak terhadap masyarakat
Berpotensi untuk melakukan pencurian barang-barang berharga milik orang
lain
- 24 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
26. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Berpotensi melakukan tindakan kekerasan terhadap orang lain
Mengganggu ketentraman kehidupan masyarakat sekitar
Dampak terhadap bangsa dan negara
Lost generation
Kualitas generasi yang menurun
Hilangnya rasa kecintaan pada negera dan bangsa Indonesia
VI. LOKASI RAWAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dimana saja termasuk di sekolah
bahkan di rumah kita sendiri.
Di lingkungan tempat tinggal
Di ruang/rumah kosong
Rumah kosong seringkali dirasa cukup aman untuk melakukan
penyalagunaan narkoba. Hal ini dikarenakan selain tidak berpenghuni,
rumah kosong juga jarang dikunjungi orang sehingga para pemakai dapat
merasa lebih aman dan nyaman tanpa gangguan.
Di rumah
Kamar mandi dan kamar tidur pribadi seringkali dijadikan tempat yang aman
bagi seorang pelaku penyalahgunaan narkoba. Hal ini dikarena kamar tidur
dan kamar mandi pribadi tersebut bisa dikunci kapan saja tanpa merasa
terganggu oleh anggota keluarga lainnya.
Lapangan
Lapangan yang biasanya rentan digunakan sebagai tempat untuk melakukan
penyalahgunaan narkoba tersebut adalah lapangan terbuka. Ini dikarenakan
tempat tersebut merupakan tempat yang menyenangkan untuk nongkrong
termasuk untuk mengkonsumsi dan bertransaksi narkoba.
Di bawah jembatan
- 25 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
27. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Lokasi dibawah jembatan seringkali luput dari perhatian kebanyakan orang.
Tempatnya yang teduh dan suasanya yang santai seringkali disalahgunakan
sebagai tempat dilakukannya penyalahgunaan narkoba oleh para pemakai.
Tempat kost atas asrama
Tempat kost dan asrama yang lokasinya terpisah dari lokasi si pemilik
menyebabkan longgarnya pengawasan bagi para penghuninya. Hal inilah
yang seringkali dimanfaatkan oleh para pemakai sebagai tempat mereka
melakukan penyalahgunaan narkoba.
Di pinggir sungai
Pinggir sungai yang berlokasi relatif jauh dari keramaian seringkali dianggap
sebagai tempat yang kondusif untuk melakukan penyalahgunaan narkoba.
Para pemakai seringkali memilih tempat yang rindang dan teduh karena
mereka menyukai kesunyian sehingga mereka merasa lebih nyaman.
Di sekolah
Toilet atau kamar mandi sekolah
Toilet/kamar mandi sekolah sering kali dianggap tempat yang aman karena
seringkali luput dari pengawasan guru karena biasanya toilet/kamar mandi
guru terpisah dengan kamar mandi/toilet siswa.
Kantin sekolah
Pengawasan sekolah terhadap keluar-masuk nya orang asing (diluar siswa,
guru, pegawai dan penjaga sekolah) serta kerjasama antar berbagai pihak di
sekolah akan dapat memperkecil resiko terjadinya penyalahgunaan kantin
sekolah agar tidak dijadikan tempat bertransaksi.
Tempat parkir sekolah
Pengawasan sekolah terhadap keluar-masuk nya orang asing (diluar siswa,
guru, pegawai dan penjaga sekolah) serta kerjasama antar berbagai pihak di
sekolah akan dapat memperkecil resiko terjadinya penyalahgunaan tempat
sekolah agar tidak dijadikan tempat bertransaksi dan memakai narkoba.
Gudang sekolah
- 26 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
28. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Gudang sekolah merupakan salah satu tempat yang rentan untuk
disalahgunakan fungsinya. Hal ini dikarenakan gudang sekolah cenderung
untuk kosong, tidak selalu di awasi/dikontrol baik oleh guru maupun oleh
penjaga sekolah. Oleh sebab itu perlunya pengawasan/pengecekan gudang
sekolah bahwa gudang sekolah dalam kondisi terkunci/terbuka agar tidak
disalah gunakan.
Ruang kelas kosong
Ruang kelas kosong yang belum atau tidak dimanfaatkan merupaka salah
satu tempat yang dirasa aman oleh para siswa untuk memakai narkoba di
sekolah. Disamping tidak ada kegiatan belajar mengajar, ruang tersebut
juga jarang dikunjungi oleh guru/kepala sekolah.
Tempat-tempat umum lainnya
Tempat hiburan malam
Kampus
Saat ini kampus sering disalah gunakan oleh mahasiswa untuk dijadikan
tempat bertransaksi dan/atau menggunakan narkoba, mengingat pengguna
narkotika di tingkat mahasiswa juga relatif tinggi
Pinggir/persimpangan jalan
Terminal bis/stasiun kereta api
- 27 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
29. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
BAGIAN DUA
PENGASUHAN (PARENTING)
Penyalahgunaan narkoba menimbulkan ancaman langsung bagi setiap orang, di
mana-mana. Tidak ada keluarga atau anak-anak yang kebal
dari epidemi obat tersebut. Tiga kata yang paling berbahaya orangtua dapat
tergesa-gesa mengucapkan dalam menanggapi masalah narkoba adalah, "Not My
Kid". Sangat penting bahwa sebaiknya orang tua dapat menjadi lebih dilengkapi
dengan adanya fakta-fakta, mempelajari apa yang harus dilakukan dan dikatakan,
berbicara dengan anak-anak mereka dan tetap waspada dalam mendeteksi
penggunaan narkoba.
Adanya komunikasi, informasi, pengetahuan, kepedulian, kerjasama dan
kekompakan orang tua Indonesia dalam upaya melindungi anak-anak Indonesia
dari bahaya penyalah gunaan narkoba amatlah penting.
C Communication Komunikasi
I Information Informasi
K Knowledge Pengetahuan
A Awareness Kepedulian
CIKA
Komunikasi merupakan hal penting dalam suatu hubungan terutama hubungan
dalam keluarga. Upaya untuk dapat menumbuhkan kepedulian antar aanggota
keluarga terutama antara orangtua dan anak khususnya anak usia dini terkait
dengan adanya bahaya laten penyalahgunaan narkoba dalam lingkungan keluarga
amatlah penting. Komunikasi yang baik dan intensif dalam hubungan suatu
keluarga yang didukung dengan adanya informasi dan pengetahuan yang baik
tentang bahaya laten penyalahgunaan narkoba akan mampu menimbulkan rasa
- 28 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
30. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
kepedulian antar anggota keluarga akan adanya bahaya laten tersebut. Dengan
demikian anak-anak Indonesia akan dapat terselamatkan dari bahaya laten
penyalahgunaan narkoba.
C Care Peduli
I Important Penting
C Cooperative Kerjasama
O Objective Tujuan
CICO
Adanya kepedulian antar anggota keluarga dalam suatu keluarga serta meletakan
anak sebagai unsur penting dalam keluarga yang didukung dengan
kerjasama/kekompakan yang baik dari orang tua dalam membimbing dan
mengasuh anak-anaknya di rumah merupakan salah satu faktor penting dalam
upaya mencapai tujuan membentuk anak-anak yang sehat dan cerdas serta
terbebas dari bahaya penyalah gunaan narkoba.
Tujuan yang terpenting dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan
kepada para orang tua dengan fakta-fakta nyata mengenai penggunaan narkoba
ilegal. Sebagai salah satu pedoman para orang tua untuk dapat menyampaikan
informasi kepada anak-anak kita tentang bahaya penyalahgunaan narkoba
sehingga dapat membangun kepedulian/kewaspadaan dari bahaya laten
penyalahgunaan narkoba tersebut.
- 29 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
31. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
I. POLA PENGASUHAN (PARENTING TYPE)
Secara garus besar terdapat 2 dimensi pengasuhan anak yang membentuk empat
bentuk dasar pengasuhan yaitu ”memberi” dan ”menerima”.
”memberi” adalah dalam artian mendukung anak dan responsif terhadap
pemenuhan kebutuhan, keinginan dan harapan anak. Sementara ’mengambil”
adalah dalam artian menuntut adanya kedisiplinan dari anak untuk menikuti
segala bentuk aturan dan batasan yang diberikan/ditentukan orang tua.
Adapun 4 bentuk pola pengasuhan tersebut adalah sebagai berikut:
Pola pengasuhan otoritatif
Yaitu pola pengasuhan yang memberikan banyak hal tetapi menuntut
banyak hal pula dari si anak. Pola pengasuhan ini merupakan pola
pengasuhan yang relatif paling efektif dibandingkan dengan tiga pola
pengasuhan lainnya. Hal ini dikarena dalam pola pengasuhan ini, terdapat
aktivitas take and give antara orang tua dan anak. Dengan demikian terjadi
proses pemupukan/pembentukan pengekspresian dan kepercayaan diri si
anak dalam lingkungan keluarga.
Pola pengasuhan authoritarian
Yaitu pola pengasuhan dimana orang tua cenderung untuk banyak menuntut
pada anak untuk selalu mengikuti segala aturan yang dibuatnya tanpa
mempedulikan si anak dapat protes ataupun menyampaikan keberatannya.
Pola pengasuh ini lebih cenderung pada pola pengasuhan yang otoriter pada
anak-anaknya.
Pola pengasuhan permisif
Pola pengasuhan permisif ini bertolak belakang sekali dengan pola
pengasuhan authoritarian. Dalam pola pengasuhan permisif, anak diberikan
kebebasan sepenuhnya untuk melakukan apapun yang dia inginkan dimana
orang tua cenderung untuk mendukung tindakan si anak serta
memanjakannya secara berlebihan. Pola pengasuhan ini cenderung
membentuk anak manja, tidak disiplin, malas dan egois.
- 30 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
32. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Pola pengasuhan ”masa bodoh”
Yaitu pola pengasuhan yang tidak mempedulikan anak sama sekali dimana
orang tua sudah pada taraf apatis terhadap tanggungjawabnya sebagai
orangtua.
Pola pengasuhan orangtua pada anak akan sangat menentukan bentuk
kepribadian si anak. Namun demikian, ada masa dimana lingkungan pergaulan
anak akan sangat mempengaruhi diri si anak secara signifikan. Pada saat itulah
pengawasan terhadap lingkungan pergaulan anak dan pendekatan pada anak
secara intensif dan friendly sangatlah diperlukan agar anak tetap bisa terbuka
pada orang tua dan tidak terbawa arus pergaulan terutama dalam hal
penyalahgunaan narkoba.
Adanya keterbukaan dan hubungan yang lebih bersifat friendly antara anak dan
orang tua akan memudahkan bagi orang tua untuk dapat berkomunikasi dengan
anak terutama pada anak usia remaja muda secara terbuka.
II. Jauhkan Anak dari Narkoba
Uraian pada Bagian Satu diatas, telah memberikan gambaran cukup jelas dan
alasan yang kuat bagi kita orang tua untuk menjauhkan segala bentuk narkoba
dari anak-anak kita. Fakta menunjukan bahwa sebagian besar dari penyalahguna
narkoba di Indonesia berdasarkan kasus yang terungkap sejak tahun 2004 – 2008
adalah anak usia sekolah SD – SMA (Tabel 2).
- 31 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
33. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Tabel 2. Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia
Berdasarkan Tingkat Pendidikan, 2004 – 2008
Penyalahguna 2004 2005 2006 2007 2008
Jumlah
SD 1.300 2.542 8.449 12.848 13.708
SLTP & SLTA 9.206 19.489 73.253 110.970 110.627
Perguruan
Tinggi 817 749 3.987 5.358 5.075
Jumlah Total 11.323 22.780 85.689 129.176 129.410
Prosentase
SD 11,48 11,16 9,86 9,95 10,59
SLTP & SLTA 81,30 85,55 85,49 85,91 85,49
Perguruan
Tinggi 7,22 3,29 4,65 4,15 3,92
Total
Prosentase 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: Materi Pembekalan Bagi SAKDN, BNN, 2009 - diolah
Grafik 3. Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia
Berdasarkan Tingkat Pendidikan, 2004 – 2008
Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia
Berdasarkan Tingkat Pendidikan, 2004 - 2008
110.970 110.627
120.000
100.000
Jumlah kasus
73.253
80.000
60.000
40.000 19.489
9.206 8.449 12.848 13.708
20.000 1.300 817 2.542 749 3.987 5.358 5.075
-
2004 2005 2006 2007 2008
SD SLTP & SLTA Perguruan Tinggi Tahun
- 32 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
34. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Tabel 2 menunjukan kasus penyalahgunaan narkoba yang terungkap pada anak
SD periode 2004 – 2008 menunjukan peningkatan yang cukup memprihatinkan.
Pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba pada anak setingkat sekolah dasar
di tahun 2008 mengalami peningkatan lebih dari 10 kali lipat dibandingkan tahun
2004. Hal ini amatlah memprihatinkan segala pihak. Untuk itulah peran serta
orang tua dan guru dalam mengawasi dan memperhatikan lingkungan disekitar
anak kita amatlah diperlukan.
Komunikasi yang friendly antara orang tua dan anak serta pengenalan tentang
narkoba kepada anak secara dini akan sangat membantu dalam upaya
menjauhkan anak-anak kita dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Kapan orang tua dapat mulai berbicara kepada anaknya tentang narkoba?
Sebaiknya orang tua dapat memulai berbicara dengan anak-anak kita ketika
mereka masih sangat muda. Penggunaan narkoba adalah bagian dari kehidupan
sehari-hari. Kadang-kadang kita lupa bahwa sirup obat batuk, pil obat sakit kepala
dan obat-obatan lainnya juga termasuk dalam katagori obat-obatan yang apabila
disalahgunakan penggunaannya akan dapat berakibat amat fatal.
Pada usia yang relatif dini, anak-anak sudah mulai belajar bahwa mengambil pil
atau obat lain yang dapat membuat mereka merasa lebih baik (sebagai
penyembuh sakit yang mereka derita seperti sakit flu dan batuk). Mereka belajar
hal tersebut bias melalui iklan/acara televise atau bias juga mencontoh apa yang
dilakukan orang tuanya. Ada banyak kesempatan untuk mengajarkan penggunaan
obat yang aman ketika anak-anak kita masih sangat muda.
Anak-anak secara alami ingin tahu dan sering bertanya tentang apa yang mereka
lihat, termasuk penggunaan tembakau dan obat-obatan oleh anggota keluarga
atau orang lain di sekitar mereka. Kita perlu mendorong pertanyaan mereka dan
memberi mereka jawaban langsung. Kita juga perlu memikirkan tentang sikap dan
tindakan kita dan bagaimana ini bisa mempengaruhi anak-anak kita kea rah yang
baik. Janganlah orang tua memberi informasi yang keliru pada anak karena hal
- 33 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
35. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
tersebut akan sangat mempengaruhi persepsi si anak. Berilah informasi yang
benar pada anak dan sampaikanlah dengan baik yang disesuaikan dengan
kerangka berfikir anak.
III. KONDISI PARENTING YANG KURANG KONDUSIF
Penelitian di Amerika (American Society of Criminologhy (www.allacademic.com),
2009) menunjukan bahwa periode perkembangan anak yang memiliki resiko
terbesar terkena penyalahgunaan narkoba adalah pada masa transisi.
Pengekangan orang tua pada anak yang berlebihan adalah merupakan suatu
perubahan besar yang dirasa oleh si anak sehingga hal ini telah menempatkan dia
dalam posisi yang sangat beresiko. Masa transisi awal seorang anak baik yang
bersifat negatif maupun yang positif terjadi di tengah keluarga (di rumah).
Atas dasar inilah maka segala faktor yang mempengaruhi perkembangan awal
dalam suatu keluarga sangatlah penting. Seorang akan sangat beresiko di rumah
jika kondisi pengasuhan di rumah tidak/kurang kondusif:
Terdapat kesenjangan antara orang tua dan anak dalam hal rasa saling
keterikatan dan pengasuhan
Pola pengasuhan yang kurang/tidak efektif
Lingkungan rumah yang tidak kondusif/kacau
Kurangnya hubungan yang berkualitas antara orang tua dan anak
Pengasuh/orang-orang yang berada disekitar anak yang juga melakukan
penyalahgunaan narkoba
Untuk itu, amatlah penting bagi orang tua untuk dapat memahami persepsi anak
karena hal ini dapat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam upaya
pencegahan anak-anak kita dari penyalahgunaan narkoba.
- 34 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
36. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
IV. ORANG TUA DALAM KELUARGA
Orang tua memiliki peran yang amat penting dalam jalannya suatu keluarga dan
perkembangan seluruh anggota keluarga terutama anak. Disamping wajib bagi
orang tua untuk menghidupi keluarganya, orang tua juga memililki kewajiban
yang lain yang tidak kalah penting dan sering kali dianggap ringan oleh sebagian
orang tua, yaitu mendidik anak. Kesibukan orang tua dalam menghidupi
keluarganya seringkali melupakan perihal tersebut. Adahal yang tidak dapat
seorang anak peroleh hanya dari sekolah saja tetapi ia harus peroleh dari rumah
dan dari lingkungan disekitar yaitu pendidikan tentang ilmu hidup. Dimana dia
harus belajar untuk bagaimana caranya agar ia bisa survive dalam hidupnya,
seperti belajar untuk beradaptasi, bersosialisai, menyaring, membentengi diri,
kemandirian, dan bertoleransi. Disinilah peran penting orang tua amatlah
diperlukan antara lain berupa perhatian, bimbingan, kasih sayang dan contoh
perilaku yang baik.
Terkait dengan upaya menghindarkan anak kita dari penggunaan narkoba, ada
beberapa hal yang dapat orang tua lakukan/perankan dalam keluarga, yaitu:
1. Ikut terlibat dalam kegiatan anak-anaknya
2. Bicaralah dengan anak bukan bicara pada anak
3. Berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang baik
4. Buatkan aturan keluarga yang jelas dan tegas serta dimengerti dan dapat
diterima oleh anak terkait dengan hal-hal apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan oleh anak
5. Kembangkan tradisi keluarga yang baik dan nilai-nilai luhur keagamaan
6. Selalu ada untuk anak terutama pada saat anak mengalami down
7. jangan biarkan anak-anak mengalami down
8. Selalu memperhatikan hal-hal yang menjadi pilihan anak baik dalam hal
pakaian, penampilan sampai pada teman-teman dalam pergaulan anak
9. Jadilah guru/mentor bagi anak-anak kita karena walau bagaimanapun
orangtua adalah tetap orang tua bukan teman si anak.
- 35 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
37. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
Dudukan orangtua sebagai pembimbing, pendidik dan sahabat.
Pola pengasuhan orang tua pada anaknya, sebaiknya disesuaikan dengan tahap
perkembangan anak. Pada umumnya, perkembangan mental seorang anak pada
tiap tahapan perkembangannya cenderung berbeda. Perkembangan mental anak
akan berkembang seiring dengan tahap perkembangan si anak. Hal inilah yang
menuntut orang tua untuk dapat mengasuh anaknya sesuai dengan
perkembangan si anak. Pola pengasuhan untuk anak usia sekolah dasar sekitar
umur 6-11 tahun sudah tidak dapat diterapkan lagi untuk anak atau jika anak
tersebut sudah memasuki tahap remaja kecil yaitu anak usia sekolah menengah
pertama (SMP) sekitar 12 – 15 tahun.
Pada anak pada usia dini umur 3-6 tahun (anak usia taman kanak-kanak/TK)
dimana anak cenderung bersifat ingin tahu bahkan seringkali banyak bertanya
tentang berbagai hal yang ingin ia ketahui lebih jauh atau meniru berbagai
kegiatan yang menarik disekitarnya. Menyikapi pertanyaan-pertanyaan anak
tersebut, hal yang perlu dicermati adalah jawablah pertanyaan anak secara benar
dengan bahasa yang mudah dimengerti sesuai dengan pemahaman. Jangan
menggunakan bahasa bayi karena anak sudah bukan bayi lagi maka gunakanlah
bahasa yang seharusnya. Doronglah anak untuk mulai bersosialisasi karena anak
akan mulai dituntut untuk belajar sosialisasi dengan anak usia sebaya lainnya di
sekolah ataupun di lingkungan rumah. Mulai memasuki usia 3 tahun, anak sudah
mulai dapat diajarkan untuk menjaga kebersihan diri sendiri seperti
makan/mandi/gosok gigi sendiri dan biasakanlah anak untuk membereskan
mainannya setiap kali ia selesai bermain. Untuk itu, berilah kesempatan pada anak
untuk belajar dengan bimbingan dan contoh dari orang tua. Dorongan orang tua
dan latihan untuk dapat menolong diri sendiri akan membantu anak untuk
memiliki rasa percaya diri. Dengan alasan apapun, hindari menakuti anak dengan
hal-hal yang dapat menyebabkan rasa ketakutan/phobia pada anak dan bantulah
anak untuk mengatasi rasa takut akan hal-hal yang yang tidak seharusnya tidak
perlu ditakuti. Mulailah melatih kemampuan fisik dan berfikir anak agar
- 36 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
38. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
kemampuan fisik dan berfikir anak berkembang dengan baik sesuai dengan
usia/tahap perkembangan anak.
Pada anak usia sekolah dasar dengan umur sekitar 6 – 11 tahun, pola pengasuhan
anak sudah mulai dikembangkan dengan mulailah orang tua untuk memberi tugas
dan kewajiban untuk melatih rasa tanggungjawab anak. Perkenalkan anak untuk
mulai memilih seperti memilih jenis film di tv dengan bantuan dan bimbingan
orang tua. Ajaklah anak berkreasi atau bermain yang bersifat edukatif untuk
memacu daya kreativitas anak.
Pada anak usia remaja kecil dengan umur berkisar 12 – 15 tahun, pola
pengasuhan yang cenderung untuk mengatur anak sebaiknya sudah mulai
dikurangi dan mulailah beralihlah pada cara-cara yang lebih menghormati dan
memperlakukannya sebagai salah satu subyek dalam keluarga dengan tidak
berkata kasar/tidak memarahi anak secara terbuka/tidak memperlakukan anak
secara otoriter. Mulailah berdialog dengan anak dan berilah kesempatan pada
anak untuk berdialog dengan orangtuanya. Perkenalkan anak dengan kewajiban
untuk membantu orang tua sesuai dengan kemampuan dan jenis kelaminnya
seperti kewajiban untuk belajar dan membereskan kamar tidur sendiri atau
membantu untuk mengerjakan pekerjaan rumah (pembagian pekerjaan rumah).
Berilah bantuan/dorongan/arahan/bimbingan agar anak mau belajar secara aktif
dan janganlah membandingkan hasil belajar yang telah dicapai anak dengan
temannya. Anak pada usia remaja kecil ini, sudah mulai menjalin hubungan
pertemanan bukan hanya teman disekolah atau sekitar rumah saja tetapi sudah
mulai berteman dengan teman diluar lingkungan sekolah/rumah. Menyikapi hal
tersebut, mulailah orangtua untuk juga ikut kenal dan berteman dengan teman
anak sehingga akan dapat tercipta jalinan yang cukup akrab antara orangtua,
anak dan teman anak namun tidak melampaui batas. Dengan demikian orang tua
juga dapat menjalin komunikasi baik dengan anak maupun dengan teman anak.
-S E K I A N-
- 37 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009
39. Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba-SAKDN
ALAMAT-ALAMAT:
Badan Narkotika Nasional [BNN] Republik Indonesia
Gedung BNN
Jl. M.T. Haryono No. 11 Cawang, Jakarta Timur
Tlp. [021] 80871566, 80871567, Fax. [021] 80885225, 80871591, 80871592,
JAKARTA
Call Center BNN : (021) 80880011
Sms Center BNN : 0888-111-0266
Email Call Center BNN : callcenter@bnn.go.id
http://www.bnn.go.id
e-mail : info@bnn.go.id
Forum Komunikasi ”SELAMATKAN ANAK KITA DARI NARKOBA” (SAKDN)
Sekretariat:
Jl. Danau Tondano No.9 Bendungan Hilir Jakarta Pusat
Telp / Fax: 021 5708782
Email : sakdn09@yahoo.com
Group Facebook : Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba (SAKDN)
Pages Facebook : Selamatkan Anak Kita Dari Narkoba
- 38 -
Prepared by: Counselling Div – SAKDN,Jakarta - 2009