3. Perjanjian keselamatan
Perjanjian berkat
Perjanjian hasil pertama
Perjanjian persepuluhan
Perjanjian lainnya
Meskipun ada beberapa pengecualian, suatu perjanjian
biasanya merupakan kontrak antara dua pihak. Kedua belah
pihak berkomitmen untuk memenuhi bagian mereka. Selain
itu, syarat-syarat perjanjian dan kemungkinan penyebab
pembatalan harus dinyatakan dengan jelas.
Allah telah membuat beberapa perjanjian unilateral (sepihak)
dengan umat manusia (Kej 9:11). Namun, sebagian besar
perjanjian-Nya bersifat bilateral (dua pihak). Artinya, Tuhan
akan melakukan sesuatu jika orang-orang yang terlibat
memenuhi bagian mereka.
4. “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” (Kisah 16:31)
Keselamatan bukanlah perjanjian sepihak (unilateral) dari pihak Allah. Oleh karena
itu, tidak semua orang akan diselamatkan apapun yang mereka lakukan atau
percayai. Itu adalah perjanjian dua pihak (bilateral) antara Allah dan umat manusia:
Percayalah [bagian kita] … dan engkau akan selamat [bagian Allah]” (Kis 16:31).
Itu adalah perjanjian yang sederhana. Tidak ada ketentuan yang rumit
atau sulit. Tujuan utamanya adalah memberi kita hidup yang kekal
(1Yoh 5:13). Namun, ini bukanlah perjanjian yang ditandatangani
sekali dan kemudian dilupakan: “Tetapi orang yang bertahan sampai
pada kesudahannya akan selamat.” (Mat 24:13).
Ketika Paulus akan meninggal, dia yakin
bahwa dia telah “memelihara iman,” dan
bahwa dia akan menerima “mahkota
kebenaran” bersama “semua orang yang
merindukan kedatangan-Nya” (2Tim 4:6-8).
5. Perjanjian yang Allah buat dengan Israel (dan dengan
kita) mencakup banyak berkat (Ulangan 28:1-13):
Diberkatilah kota tempat engkau tinggal (3)
Diberkatilah anak-anakmu (4)
Diberkatilah penghasilanmu (4)
Diberkatilah alat pekerjaanmu (5)
Diberkatilah rumah tanggamu dan tempat yang engkau
kunjungi (6)
Engkau akan diberkati di antara musuhmu (7)
Diberkatilah pekerjaanmu (8)
Ada beberapa syarat untuk
menerima berkat ini:
Mendengarkan Tuhan dan
menuruti perintah-Nya (1)
Hidup menurut kehendak
Tuhan (9)
Jadikan Dia sebagai satu-satunya
Tuhan dalam hidupmu (14)
6. “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala
penghasilanmu,” (Amsal 3:9)
Perjanjian hasil pertama berlangsung sebagai berikut:
Bagian kita: Berikan
Allah yang pertama
dan yang terbaik
Bagian kita:
Memberkati yang
sisa
Ini mungkin terdengar tidak masuk akal, karena jika kita memberikan yang
pertama dan yang terbaik, maka yang sisa yang kita miliki akan semakin
sedikit dan semakin buruk… Namun, ini berbeda dengan Tuhan. Mengapa?
Allah mengundang kita untuk “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap
hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.” (Ams 3:5).
Perjanjian ini mencakup hasil kerja kita, kasih
sayang kita, waktu kita…
Selain berkat yang datang dari Tuhan, Alkitab juga penuh dengan nasihat untuk mengelola
uang kita, kasih sayang kita, waktu kita secara efektif…
7. “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada
persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak
membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai
berkelimpahan.” (Maleakhi 3:10)
Maleakhi menulis kata-kata itu pada saat umat Israel telah
melupakan bagian mereka dalam perjanjian Allah. Karena itu,
dia berkata: “Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali
kepadamu” (Mal 3: 7).
Kemudian dia mengusulkan sebuah perjanjian,
perjanjian material dengan konsekuensi spiritual.
Perjanjian ini juga berlaku untuk kita hari ini:
Bawalah persepuluhan kepadaKu dan Aku akan
memberkatimu (Mal 3:10).
Umat Israel membuktikan bahwa perjanjian ini sah. Pada masa raja
Hizkia, “mereka membawa juga persembahan persepuluhan dari segala
sesuatu dalam jumlah yang besar” (2Taw 31:5). Kemudian mereka dapat
mengatakan bahwa “TUHAN telah memberkati umat-Nya” (2 Taw 31:10)
8. “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33)
Yesus memperluas perjanjian hasil pertama: Jika kita
mendahulukan Allah, Dia akan memberi kita makanan dan
pakaian, dan Dia akan memenuhi keperluan kita (Mat
6:25-34).
Ada perjanjian lain di dalam Alkitab:
PERJANJIAN BAGIAN KITA BAGIAN ALLAH
Perjanjian damai sejahtera
(Yes 26:3)
Percaya kepada Allah dan
merenungkan tentang Dia
Memberi kita damai sejahtera
Perjanjian pengampunan
(1Yoh 1:9)
Mengakui dosa-dosa kita
Mengampuni dosa kita dan
membersihkan dari kejahatan
Perjanjian pemulihan
(2Taw 7:14)
Merendahkan diri, berdoa,
mencari Tuhan, bertobat
Memulihkan negeri kita
Tuhan selalu menawarkan dua pilihan: menurut dan menerima berkat
atau tidak menurut dan kehilangan berkat. “Pilihlah kehidupan, supaya
engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,” (Ul 30:19)
9. “Tuhan menganugerahkan karunia-Nya dengan
limpah kepada kita. Dia ‘Karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal.’ Setiap berkat yang kita miliki
datang melalui Yesus Kristus. Maka tidakkah kita akan
bangkit, dan melakukan kewajiban kita terhadap
Tuhan, kepada siapa kita bergantung untuk hidup dan
kesehatan, untuk berkat-Nya […]? Kita diyakinkan jika
kita memberi ke perbendaharaan Tuhan, kita akan
menerima dari Dia lagi.”
E. G. W. (Testimonies for Ministers and Gospel Workers, cp. 44, p. 307)