SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
Downloaden Sie, um offline zu lesen
BAB 5
GERAK LURUS BERATURAN DAN
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
A. Tujuan Umum
Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan
B. Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat memahami tentang jarak dan perpindahan dari gerak
Mahasiswa dapat menghitung laju dan kecepatan rata-rata
Mahasiswa dapat menghitung perlajuan dan percepatn rata-rata
Mahasiswa dapat memahami tentang gerak lurus beraturan
Mahasiswa dapat memahami tentang gerak lurus berubah beraturan.
5.1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Pada akhir kegiatan, diharapkan kita dapat:
1. membedakan pengertian jarak dan perpindahan;
2. membedakan pengertian kelajuan dan kecepatan;
3. menghitung kelajuan rata-rata suatu benda;
4. menghitung kecepatan rata-rata suatu benda; dan
5. menjelaskan percepatan rata-rata suatu benda.
5.1.1. Jarak dan Perpindahan
Bayangkan kita berada di pinggir jalan lurus dan panjang. Posisi
Anda saat
itu di A.
Gambar 5.1. Posisi benda dalam sumbu koordinat
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.2
Dari A, Anda berjalan menuju C melalui B. Sesampainya Anda di C,
Anda membalik dan kembali berjalan lalu berhenti di B. Pada peristiwa
di atas, berapa jauhkah jarak yang Anda tempuh; berapa pula
perpindahan Anda? Samakah pengertian jarak dengan perpindahan?
Dalam kehidupan sehari-hari kata jarak dan perpindahan digunakan
untuk arti yang sama. Dalam Fisika kedua kata itu memiliki arti yang
berbeda. Namun sebelum kita membahas hal ini, kita pelajari dulu apa
yang dimaksud dengan gerak.
Seorang anak laki-laki berdiri di pinggir jalan, tampak mobil
bergerak ke kanan menjauhi anak tersebut. Anak tersebut
melambaikan tangan.
Gambar 5.2 Gerak berarti perubahan posisi benda
Andaikan Anda berada di dalam mobil yang bergerak
meninggalkan teman Anda. Dari waktu ke waktu teman Anda yang
berdiri di sisi jalan itu semakin tertinggal di belakang mobil. Artinya
posisi Anda dan teman Anda berubah setiap saat seiring dengan
gerakan mobil menjauhi teman Anda itu.
Apakah Anda bergerak? Ya, bila acuannya teman Anda atau
pepohonan di pinggir jalan. Anda diam bila acuan yang diambil adalah
mobil yang Anda tumpangi. Mengapa? Sebab selama perjalanan posisi
Anda dan mobil tidak berubah. Jadi, suatu benda dapat bergerak
sekaligus diam tergantung acuan yang kita ambil. Dalam Fisika gerak
bersifat relatif, bergantung pada acuan yang dipilih. Dengan
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.3
mengingat hal ini, cobalah Anda cermati uraian di bawah ini. Sebuah
bola digulirkan pada sebuah bidang datar lurus. Posisi bola setiap saat
diwakili oleh garis berskala yang disebut sumbu koordinat seperti pada
Gambar 5.3.
Gambar 5.3. Gerak pada satu sumbu koordinat
Andaikan ada 2 bola yang digulirkan dari 0. Bola 1 digulirkan ke kanan
dan berhenti di B. Bola 2 digulirkan ke kiri dan berhenti di C. Anda
lihat pada gambar 5.3, bahwa panjang lintasan yang ditempuh oleh
kedua bola sama, yaitu sama-sama 4 satuan. Namun bila diperhatikan
arah gerakannya, kedua bola berpindah posisi ke arah yang
berlawanan. Bola 1 berpindah ke sebelah kanan O, sedangkan bola 2
ke sebelah kiri O.
Jarak tidak mempersoalkan ke arah mana benda bergerak, sebaliknya
perpindahan tidak mempersoalkan bagaimana lintasan suatu benda
yang bergerak. Perpindahan hanya mempersoalkan kedudukan, awal
dan akhir benda itu. Jarak adalah besaran skala, sedangkan
perpindahan adalah vektor. Dua benda dapat saja menempuh jarak (=
panjang lintasan) yang sama namun mengalami perpindahan yang
berbeda seperti pada contoh ini. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
jarak merupakan besar perpindahan. Bila kemudian ada bola 3
bergerak dari O ke kanan, sampai di D lalu membalik bergerak ke kiri
melewati O lalu berhenti di E seperti pada gambar 5.4, bagaimanakah
dengan jarak dan perpindahannya?
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.4
Gambar 5.4. Perubahan posisi bola 3.
Jarak yang ditempuh bola adalah panjang lintasan ODE = OD + DE.
Jadi
s = 6 + 9 = 15 satuan
Perpindahan bola adalah OE (kedudukan awal bola di O, kedudukan
akhirnya di E).
Jadi ∆s = – 3 satuan.
Perhatikan tanda minus pada ∆ s. Hal itu menunjukkan arah
perpindahan bola ke kiri dari titik acuan. Perlu dicatat pula bahwa
dalam contoh di atas perbedaan antara jarak dan perpindahan ditandai
baik oleh ada atau tidaknya “arah”, tapi juga oleh “besar” kedua
besaran itu (jarak = 15 satuan, perpindahan = 3 satuan). Mungkinkah
jarak yang ditempuh oleh suatu benda sama dengan besar
perpindahannya? Untuk benda yang bergerak ke satu arah tertentu,
maka jarak yang ditempuh benda sama dengan besar perpindahannya.
Misalnya bila benda bergerak lurus ke kanan sejauh 5 m, maka baik
jarak maupun besar perpindahannya sama-sama 5 m.
5.1.2. Kelajuan dan Kecepatan Rata-rata
Fisika membedakan pengertian kelajuan dan kecepatan.
Kelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan adalah
vektor. Kelajuan adalah jarak yang ditempuh suatu benda dibagi
selang waktu atau waktu untuk menempuh jarak itu, sedangkan
kecepatan adalah perpindahan suatu benda dibagi selang waktu untuk
menempuhnya. Dalam bentuk
persamaan, keduanya dapat dituliskan:
t
s
V
∆
= Rata-rata
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.5
Keterangan : V = laju rata-rata benda (m/s)
S = jarak yang ditempuh benda (m)
s∆ = perpindahan benda (m)
t∆ = Watu tempuh (s)
Dalam kehidupan sehari-hari, kelajuan maupun kecepatan senantiasa
berubah-ubah karena berbagai sebab. Misalnya jalanan yang tidak
rata. Oleh karenanya kita dapat mengartikan kelajuan dan kecepatan
pada dua persamaan di atas sebagai kelajuan rata-rata dan kecepatan
rata-rata.
Contoh:
1. Budi berlari ke timur sejauh 20 m selama 6 s lalu balik ke barat
sejauh 8 m dalam waktu 4 s. Hitung kelajuan rata-rata dan
kecepatan rata-rata Budi !
Penyelesaian
Kelajuan rata-rata
:
Kecepatan rata-rata (anggap perpindahan ke Timur bernilai positif, ke
Barat negatif).
t
s
V
∆
∆
= Persamaan kecepatan
Rata-rata
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.6
5.1.3. Perlajuan dan Percepatan rata-rata
Seperti disinggung pada uraian sebelumnya sulit bagi benda-
benda untuk mempertahankan dirinya agar memiliki kelajuan yang
tetap dari waktu ke waktu. Umumnya kelajuan benda selalu berubah-
ubah. Perubahan kelajuan benda dibagi waktu perubahan disebut
perlajuan. Persamaannya ditulis sebagai berikut:
Persamaan perlajuan rata-rata.
t
v
a
∆
∆
=
atau
t
vv
a
∆
−
= 12
persamaan perlajuan rata-rata
Keterangan :
a = Lajuan rata-rata (m/s2
)
v1 = Laju mula-mula (m/s)
v2 = Laju akhir (m/s)
t∆ = Selang waktu (t)
Istilah lajuan ini jarang digunakan. Seringnya digunakan istilah
percepatan. Percepatan diartikan sebagai perubahan kecepatan benda
dibagi waktu perubahannya.
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.7
Persamaannya ditulis:
5.1.4. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak benda dalam lintasan
garis lurus dengan kecepatan tetap. Untuk lebih memahaminya,
perhatikan grafik berikut.
Gambar 5.5. Grafik v – t untuk GLB.
Grafik di atas menyatakan hubungan antara kecepatan (v) dan
waktu tempuh (t) suatu benda yang bergerak lurus. Berdasarkan
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.8
grafik tersebut cobalah Anda tentukan berapa besar kecepatan benda
pada saat t = 0 s, t = 1 s, t = 2 s, t = 3 s?
Ya!, benar! Tampak dari grafik pada gambar 3.5, kecepatan benda
sama dari waktu ke waktu yakni 5 m/s.
Semua benda yang bergerak lurus beraturan akan memiliki
grafik v - t yang bentuknya seperti gambar 6 itu. Sekarang, dapatkah
Anda menghitung berapa jarak yang ditempuh oleh benda dalam
waktu 3 s?
Anda dapat menghitung jarak yang ditempuh oleh benda
dengan cara menghitung luas daerah di bawah kurva bila diketahui
grafik (v - t)
Gambar 5.6. Menentukan jarak dengan menghitung luas dibawah
kurva.
Jarak yang ditempuh = luas daerah yang diarsir pada grafik v – t
5.2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Pada akhir kegiatan diharapkan Anda dapat :
1. menuliskan pengertian gerak lurus berubah beraturan
2. menuliskan pengertian 3 persamaan GLBB dengan benar;
3. menghitung besar kecepatan akhir suatu benda yang bergerak lurus
berubah beraturan;
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.9
4. menghitung besar percepatan suatu benda yang bergerak lurus
berubah beraturan (GLBB) dari grafik v - t; dan
5. menghitung jarak yang ditempuh oleh benda yang bergerak lurus
berubah beraturan.
5.2.1. Konsepsi Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam
lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB
adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin
lama semakin cepat.
Dengan kata lain gerak benda dipercepat. Namun demikian, GLBB
juga dapat berarti, bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda
berubah, semakin lambat hingga akhirnya berhenti. Dalam hal ini
benda mengalami perlambatan tetap. Dalam modul ini, kita tidak,
menggunakan istilah perlambatan untuk gerak benda diperlambat. Kita
tetap saja, menamakannya percepatan, hanya saja nilainya negatif.
Jadi perlambatan sama dengan, percepatan negatif.
Contoh sehari-hari GLBB dipercepat adalah peristiwa jatuh bebas.
Benda jatuh dari ketinggian tertentu di atas. Semakin lama benda
bergerak semakin cepat.
Kini, perhatikanlah gambar 3.7 di bawah yang menyatakan hubungan
antara kecepatan, (v) dan waktu (t) sebuah benda yang bergerak
lurus berubah beraturan dipercepat.
Gambar 5.7. Grafik v – t untuk GLBB dipercepat
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.10
Besar percepatan benda,
dalam hal ini,
sehingga,
Atau
kita dapatkan
Perhatikan bahwa selama selang waktu t (pada kegiatan lalu kita beri
simbol ( t), kecepatan, benda berubah dari v0 menjadi vt sehingga
kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan:
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.11
Ulangi lagi penalaran di atas agar Anda benar-benar memahaminya.
Bila sudah, mari kita lanjutkan!
Bila dua persamaan GLBB di atas kita gabungkan, maka kita akan
dapatkan persamaan, GLBB yang ketiga (kali ini kita tidak lakukan
penalarannya). Persamaan ketiga GLBB,dapat dituliskan:
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.12
5.3. Contoh-Contoh Gerak Lurus Berubah Beraturan
5.3.1. Jatuh Bebas
Pada jatuh bebas ketiga persamaan GLBB dipercepat yang kita
bicarakan pada kegiatan sebelumnya tetap berlaku, hanya saja v0 kita
hilangkan dari persamaan karena harganya nol dan lambang s pada
persamaan-persamaan tersebut kita ganti dengan h yang menyatakan
ketinggian dan a kita ganti dengan g.
Jadi, ketiga persamaan itu sekarang adalah:
Perhatikan persamaan jatuh bebas yang kedua.
Bila ruas kiri dan kanan sama-sama kita kalikan dengan 2, kita
dapatkan:
a = g h = s
Gambar 5.8 Benda jatuh bebas mengalami percepatan yang besarnya
sama dengan percepatan gravitasi
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.13
Atau
sehingga,
dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas
hanya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu h = ketinggian dan g =
percepatan gravitasi bumi. Jadi berat dan besaran-besaran lain tidak
mempengaruhi waktu jatuh. Artinya meskipun berbeda beratnya, dua
benda yang jatuh dari ketinggian yang sama di tempat yang sama
akan jatuh dalam waktu yang bersamaan. Dalam kehidupan kita
sehari-hari mungkin kejadiannya lain. Benda yang berbeda beratnya,
akan jatuh dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi
karena adanya gesekan udara. Percobaan di dalam tabung hampa
udara membuktikan bahwa sehelai bulu ayam dan satu buah koin
jatuh dalam waktu bersamaan.
5.3.2. Gerak Vertikal Ke Atas
Lemparkan bola vertikal ke atas, amati gerakannya. Bagaimana
kecepatan bola dari waktu ke waktu! Selama bola bergerak ke atas,
gerakan bola melawan gaya gravitasi yang menariknya ke bumi.
Akhirnya bola bergerak diperlambat. Akhirnya setelah mencapai
ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum, bola tak dapat naik
lagi. Pada saat ini kecepatan bola nol. Oleh karena tarikan gaya
gravitasi bumi tak pernah berhenti bekerja pada bola, menyebabkan
bola bergerak turun. Pada saat ini bola mengalami jatuh bebas,
bergerak turun dipercepat.
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.14
Gambar 5.9. Bola dilembarkan vertikal ke atas
Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas
bola bergerak GLBB diperlambat (a = g) dengan kecepatan awal
tertentu lalu setelah mencapai tinggi maksimum bola jatuh bebas yang
merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal nol. Dalam hal ini
berlaku persamaan-persamaan GLBB yang telah kita pelajari
Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan :
Sedangkan pada saat jatuh bebas berlaku persamaan-persamaan
gerak jatuh bebas yang sudah kita pelajari
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.15
5.3.3. Gerak Vertikal Ke Bawah
Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang
dimaksudkan adalah gerak benda-benda yang dilemparkan vertikal ke
bawah dengan kecepatan awal tertentu. Jadi seperti gerak vertikal ke
atas hanya saja arahnya ke bawah. Sehingga persamaan-
persamaannya sama dengan persamaan-persamaan pada gerak
vertikal ke atas, kecuali tanda negatif pada persamaan-persamaan
gerak vertikal ke atas diganti dengan tanda positif. Sebab gerak
vertikal ke bawah adalah GLBB yang dipercepat dengan percepatan
yang sama untuk setiap benda yakni g.
Jadi,
Bila Anda berkesimpulan bahwa gerak vertikal ke bawah ini sama
dengan gerak GLBB pada arah mendatar, Anda benar. Beda antara
keduanya adalah bahwa pada gerak vertikal ke bawah benda selalu
dipercepat, sedangkan gerak GLBB pada arah mendatar dapat pula
diperlambat. Selain itu pada gerak vertikal ke bawah besar percepatan
selalu sama dengan percepatan gravitasi g. Sedangkan percepatan
pada GLBB arah mendatar dapat berharga berapa saja. Bila Anda telah
memahami uraian pada kegiatan 3 ini, berarti secara keseluruhan
Anda sudah memahami modul ini
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.16
FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.17
Referensi :
1. Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta :
Penerbit Erlangga.
2. Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta :
Penerbit Erlangga.
3. Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I
(terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga.
4. Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas
(terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
Fani Diamanti
 

Was ist angesagt? (20)

GERAK LURUS
GERAK LURUSGERAK LURUS
GERAK LURUS
 
GLB dan GLBB
GLB dan GLBBGLB dan GLBB
GLB dan GLBB
 
KINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUSKINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUS
 
Gerak Lurus
Gerak LurusGerak Lurus
Gerak Lurus
 
PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X
 
KINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUSKINEMATIKA GERAK LURUS
KINEMATIKA GERAK LURUS
 
GLB & GLBB
GLB & GLBBGLB & GLBB
GLB & GLBB
 
Gerak lurus 2
Gerak lurus 2Gerak lurus 2
Gerak lurus 2
 
Bab3 gerak lurus
Bab3 gerak lurusBab3 gerak lurus
Bab3 gerak lurus
 
Ppt gerak lurus
Ppt gerak lurusPpt gerak lurus
Ppt gerak lurus
 
Gerak lurus
Gerak lurusGerak lurus
Gerak lurus
 
Ppt animasi gerak lurus
Ppt animasi gerak lurusPpt animasi gerak lurus
Ppt animasi gerak lurus
 
Modul pembelajaran materi glb glbb sma
Modul pembelajaran materi glb glbb smaModul pembelajaran materi glb glbb sma
Modul pembelajaran materi glb glbb sma
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
'Mekanika' tugas fisdas dari mner dungus
 
Gerak glb-glbb
Gerak glb-glbbGerak glb-glbb
Gerak glb-glbb
 
GLB DAN GLBB ( X SMA)
GLB DAN GLBB ( X SMA)GLB DAN GLBB ( X SMA)
GLB DAN GLBB ( X SMA)
 
Ppt Gerak Lurus
Ppt Gerak LurusPpt Gerak Lurus
Ppt Gerak Lurus
 
Materi Gerak Lurus Beraturan
Materi Gerak Lurus Beraturan Materi Gerak Lurus Beraturan
Materi Gerak Lurus Beraturan
 
Gerak lurus
Gerak lurusGerak lurus
Gerak lurus
 
Gerak Lurus
Gerak LurusGerak Lurus
Gerak Lurus
 

Andere mochten auch

Gerak Lurus Beraturan dan GLBB Oleh : Torus Manuntun, S.Pd
Gerak Lurus Beraturan dan GLBB Oleh : Torus Manuntun, S.PdGerak Lurus Beraturan dan GLBB Oleh : Torus Manuntun, S.Pd
Gerak Lurus Beraturan dan GLBB Oleh : Torus Manuntun, S.Pd
torusmanuntun
 
Kls 8 gerak dan gaya ulangan harian kur 2013
Kls 8 gerak dan gaya ulangan harian kur 2013Kls 8 gerak dan gaya ulangan harian kur 2013
Kls 8 gerak dan gaya ulangan harian kur 2013
Noer Patrie
 
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstanGerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Bisdev Oeykarisma
 
RPP IPA BAB I KELAS 8 SEMESTER I
RPP IPA BAB I KELAS 8 SEMESTER IRPP IPA BAB I KELAS 8 SEMESTER I
RPP IPA BAB I KELAS 8 SEMESTER I
MAFIA '11
 

Andere mochten auch (18)

Gerak Lurus Beraturan dan GLBB Oleh : Torus Manuntun, S.Pd
Gerak Lurus Beraturan dan GLBB Oleh : Torus Manuntun, S.PdGerak Lurus Beraturan dan GLBB Oleh : Torus Manuntun, S.Pd
Gerak Lurus Beraturan dan GLBB Oleh : Torus Manuntun, S.Pd
 
Gerak(kelas 7)
Gerak(kelas 7)Gerak(kelas 7)
Gerak(kelas 7)
 
BAHAN AJAR GERAK LURUS
BAHAN AJAR GERAK LURUSBAHAN AJAR GERAK LURUS
BAHAN AJAR GERAK LURUS
 
RPP GERAK LURUS
RPP GERAK LURUSRPP GERAK LURUS
RPP GERAK LURUS
 
Tugas kelas 8
Tugas kelas 8Tugas kelas 8
Tugas kelas 8
 
Gerak lurus
Gerak lurusGerak lurus
Gerak lurus
 
Gerak lurus
Gerak lurusGerak lurus
Gerak lurus
 
Materi gerak
Materi gerakMateri gerak
Materi gerak
 
Kls 8 gerak dan gaya ulangan harian kur 2013
Kls 8 gerak dan gaya ulangan harian kur 2013Kls 8 gerak dan gaya ulangan harian kur 2013
Kls 8 gerak dan gaya ulangan harian kur 2013
 
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstanGerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
 
Makalah telaah
Makalah telaahMakalah telaah
Makalah telaah
 
Gerak lurus beraturan
Gerak lurus beraturanGerak lurus beraturan
Gerak lurus beraturan
 
Gerak Benda
Gerak BendaGerak Benda
Gerak Benda
 
RPP KURIKULUM 2013 IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...
RPP KURIKULUM 2013  IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...RPP KURIKULUM 2013  IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...
RPP KURIKULUM 2013 IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...
 
RPP IPA KURIKULUM 2013 KELAS 8 SEMESTER 1
RPP IPA KURIKULUM 2013 KELAS 8 SEMESTER 1RPP IPA KURIKULUM 2013 KELAS 8 SEMESTER 1
RPP IPA KURIKULUM 2013 KELAS 8 SEMESTER 1
 
Rpp bab-iii-glb-dan-glbb
Rpp bab-iii-glb-dan-glbbRpp bab-iii-glb-dan-glbb
Rpp bab-iii-glb-dan-glbb
 
RPP IPA BAB I KELAS 8 SEMESTER I
RPP IPA BAB I KELAS 8 SEMESTER IRPP IPA BAB I KELAS 8 SEMESTER I
RPP IPA BAB I KELAS 8 SEMESTER I
 
Rpp revisi 2016 pjok smp kelas 8 rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 pjok smp kelas 8   rpp diva pendidikanRpp revisi 2016 pjok smp kelas 8   rpp diva pendidikan
Rpp revisi 2016 pjok smp kelas 8 rpp diva pendidikan
 

Ähnlich wie glb dan glbb

gaya dan gerak fisika dasar 1 semester 1.pdf
gaya dan gerak fisika dasar 1 semester 1.pdfgaya dan gerak fisika dasar 1 semester 1.pdf
gaya dan gerak fisika dasar 1 semester 1.pdf
arifafrianto1
 
Modul kelas x unit 3 kinematika
Modul kelas x unit 3 kinematikaModul kelas x unit 3 kinematika
Modul kelas x unit 3 kinematika
Eko Supriyadi
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
Fani Diamanti
 
PPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.ppt
PPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.pptPPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.ppt
PPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.ppt
Soni Nugroho
 

Ähnlich wie glb dan glbb (20)

Glb
GlbGlb
Glb
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Gerak_Lurus.pptx
Gerak_Lurus.pptxGerak_Lurus.pptx
Gerak_Lurus.pptx
 
Aditya rahman syafei
Aditya rahman syafeiAditya rahman syafei
Aditya rahman syafei
 
Bab 2-kinematika
Bab 2-kinematikaBab 2-kinematika
Bab 2-kinematika
 
Glb dan glbb (2)
Glb dan glbb (2)Glb dan glbb (2)
Glb dan glbb (2)
 
gaya dan gerak fisika dasar 1 semester 1.pdf
gaya dan gerak fisika dasar 1 semester 1.pdfgaya dan gerak fisika dasar 1 semester 1.pdf
gaya dan gerak fisika dasar 1 semester 1.pdf
 
Glb dan glbb
Glb dan glbbGlb dan glbb
Glb dan glbb
 
Modul kelas x unit 3 kinematika
Modul kelas x unit 3 kinematikaModul kelas x unit 3 kinematika
Modul kelas x unit 3 kinematika
 
KINEMATIKA GERAK LURUS ( GLB DAN GLBB ) FISIKA SMA KELAS 10
KINEMATIKA GERAK LURUS ( GLB DAN GLBB ) FISIKA SMA KELAS 10KINEMATIKA GERAK LURUS ( GLB DAN GLBB ) FISIKA SMA KELAS 10
KINEMATIKA GERAK LURUS ( GLB DAN GLBB ) FISIKA SMA KELAS 10
 
P1 Gerak Grace
P1 Gerak GraceP1 Gerak Grace
P1 Gerak Grace
 
fisika Gerak
fisika Gerakfisika Gerak
fisika Gerak
 
03 bab 2
03 bab 203 bab 2
03 bab 2
 
03 bab 2
03 bab 203 bab 2
03 bab 2
 
03 bab 2
03 bab 203 bab 2
03 bab 2
 
Rpp gerak lurus
Rpp gerak lurusRpp gerak lurus
Rpp gerak lurus
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
 
Glbb
GlbbGlbb
Glbb
 
Gerak lurus.ppt
Gerak lurus.pptGerak lurus.ppt
Gerak lurus.ppt
 
PPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.ppt
PPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.pptPPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.ppt
PPT-IPA-BAB-1-GERAK-BENDA-DAN-MH-KELAS-8-SMT-1.ppt
 

Mehr von Rozaq Fadlli

Mehr von Rozaq Fadlli (20)

ibnu hajar al haitami (kelebihan maulid nabi).
ibnu hajar al haitami (kelebihan maulid nabi).ibnu hajar al haitami (kelebihan maulid nabi).
ibnu hajar al haitami (kelebihan maulid nabi).
 
as suyuthi (kelebihan maulid nabi).
as suyuthi (kelebihan maulid nabi).as suyuthi (kelebihan maulid nabi).
as suyuthi (kelebihan maulid nabi).
 
as sariyy as-saqothi (kelebihan maulid nabi).
as sariyy as-saqothi (kelebihan maulid nabi).as sariyy as-saqothi (kelebihan maulid nabi).
as sariyy as-saqothi (kelebihan maulid nabi).
 
imam asy syafi'i (kelebihan maulid nabi).
imam asy syafi'i (kelebihan maulid nabi).imam asy syafi'i (kelebihan maulid nabi).
imam asy syafi'i (kelebihan maulid nabi).
 
fakhruddin al razi (kelebihan maulid nabi).
fakhruddin al razi (kelebihan maulid nabi).fakhruddin al razi (kelebihan maulid nabi).
fakhruddin al razi (kelebihan maulid nabi).
 
ma'ruf al karkhi
ma'ruf al karkhima'ruf al karkhi
ma'ruf al karkhi
 
sunat ab'adh dan sunat haiah
sunat ab'adh dan sunat haiahsunat ab'adh dan sunat haiah
sunat ab'adh dan sunat haiah
 
junaid al baghdadi (kelebihan maulid nabi).
junaid al baghdadi (kelebihan maulid nabi).junaid al baghdadi (kelebihan maulid nabi).
junaid al baghdadi (kelebihan maulid nabi).
 
hasan al bashri (kelebihan maulid nabi).
hasan al bashri (kelebihan maulid nabi).hasan al bashri (kelebihan maulid nabi).
hasan al bashri (kelebihan maulid nabi).
 
\syarat sah sembahyang
\syarat sah sembahyang\syarat sah sembahyang
\syarat sah sembahyang
 
penemuan rasulullah ketika isra’
penemuan rasulullah ketika isra’penemuan rasulullah ketika isra’
penemuan rasulullah ketika isra’
 
zahir dan batin sembahyang
zahir dan batin sembahyangzahir dan batin sembahyang
zahir dan batin sembahyang
 
saiyidina utsman (kelebihan maulid nabi)
saiyidina utsman (kelebihan maulid nabi)saiyidina utsman (kelebihan maulid nabi)
saiyidina utsman (kelebihan maulid nabi)
 
ratusan sayap jibril dan besar malaikat jibril
 ratusan sayap jibril dan besar malaikat jibril ratusan sayap jibril dan besar malaikat jibril
ratusan sayap jibril dan besar malaikat jibril
 
suruhan memelihara sembahyang dan kelebihannya
suruhan memelihara sembahyang dan kelebihannyasuruhan memelihara sembahyang dan kelebihannya
suruhan memelihara sembahyang dan kelebihannya
 
saiyidina 'umar (kelebihan maulid nabi)
saiyidina 'umar (kelebihan maulid nabi)saiyidina 'umar (kelebihan maulid nabi)
saiyidina 'umar (kelebihan maulid nabi)
 
hizib as saifi (bahagian 2) 2
 hizib as saifi (bahagian 2) 2 hizib as saifi (bahagian 2) 2
hizib as saifi (bahagian 2) 2
 
hizib as saifi (bahagian 2)
hizib as saifi (bahagian 2)hizib as saifi (bahagian 2)
hizib as saifi (bahagian 2)
 
amalan penebus diri dari api neraka
amalan penebus diri dari api nerakaamalan penebus diri dari api neraka
amalan penebus diri dari api neraka
 
saiyidina abu bakar ash shiddiq (kelebihan maulid nabi)
saiyidina abu bakar ash shiddiq (kelebihan maulid nabi)saiyidina abu bakar ash shiddiq (kelebihan maulid nabi)
saiyidina abu bakar ash shiddiq (kelebihan maulid nabi)
 

Kürzlich hochgeladen

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

glb dan glbb

  • 1. BAB 5 GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN A. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan B. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami tentang jarak dan perpindahan dari gerak Mahasiswa dapat menghitung laju dan kecepatan rata-rata Mahasiswa dapat menghitung perlajuan dan percepatn rata-rata Mahasiswa dapat memahami tentang gerak lurus beraturan Mahasiswa dapat memahami tentang gerak lurus berubah beraturan. 5.1. Gerak Lurus Beraturan (GLB) Pada akhir kegiatan, diharapkan kita dapat: 1. membedakan pengertian jarak dan perpindahan; 2. membedakan pengertian kelajuan dan kecepatan; 3. menghitung kelajuan rata-rata suatu benda; 4. menghitung kecepatan rata-rata suatu benda; dan 5. menjelaskan percepatan rata-rata suatu benda. 5.1.1. Jarak dan Perpindahan Bayangkan kita berada di pinggir jalan lurus dan panjang. Posisi Anda saat itu di A. Gambar 5.1. Posisi benda dalam sumbu koordinat
  • 2. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.2 Dari A, Anda berjalan menuju C melalui B. Sesampainya Anda di C, Anda membalik dan kembali berjalan lalu berhenti di B. Pada peristiwa di atas, berapa jauhkah jarak yang Anda tempuh; berapa pula perpindahan Anda? Samakah pengertian jarak dengan perpindahan? Dalam kehidupan sehari-hari kata jarak dan perpindahan digunakan untuk arti yang sama. Dalam Fisika kedua kata itu memiliki arti yang berbeda. Namun sebelum kita membahas hal ini, kita pelajari dulu apa yang dimaksud dengan gerak. Seorang anak laki-laki berdiri di pinggir jalan, tampak mobil bergerak ke kanan menjauhi anak tersebut. Anak tersebut melambaikan tangan. Gambar 5.2 Gerak berarti perubahan posisi benda Andaikan Anda berada di dalam mobil yang bergerak meninggalkan teman Anda. Dari waktu ke waktu teman Anda yang berdiri di sisi jalan itu semakin tertinggal di belakang mobil. Artinya posisi Anda dan teman Anda berubah setiap saat seiring dengan gerakan mobil menjauhi teman Anda itu. Apakah Anda bergerak? Ya, bila acuannya teman Anda atau pepohonan di pinggir jalan. Anda diam bila acuan yang diambil adalah mobil yang Anda tumpangi. Mengapa? Sebab selama perjalanan posisi Anda dan mobil tidak berubah. Jadi, suatu benda dapat bergerak sekaligus diam tergantung acuan yang kita ambil. Dalam Fisika gerak bersifat relatif, bergantung pada acuan yang dipilih. Dengan
  • 3. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.3 mengingat hal ini, cobalah Anda cermati uraian di bawah ini. Sebuah bola digulirkan pada sebuah bidang datar lurus. Posisi bola setiap saat diwakili oleh garis berskala yang disebut sumbu koordinat seperti pada Gambar 5.3. Gambar 5.3. Gerak pada satu sumbu koordinat Andaikan ada 2 bola yang digulirkan dari 0. Bola 1 digulirkan ke kanan dan berhenti di B. Bola 2 digulirkan ke kiri dan berhenti di C. Anda lihat pada gambar 5.3, bahwa panjang lintasan yang ditempuh oleh kedua bola sama, yaitu sama-sama 4 satuan. Namun bila diperhatikan arah gerakannya, kedua bola berpindah posisi ke arah yang berlawanan. Bola 1 berpindah ke sebelah kanan O, sedangkan bola 2 ke sebelah kiri O. Jarak tidak mempersoalkan ke arah mana benda bergerak, sebaliknya perpindahan tidak mempersoalkan bagaimana lintasan suatu benda yang bergerak. Perpindahan hanya mempersoalkan kedudukan, awal dan akhir benda itu. Jarak adalah besaran skala, sedangkan perpindahan adalah vektor. Dua benda dapat saja menempuh jarak (= panjang lintasan) yang sama namun mengalami perpindahan yang berbeda seperti pada contoh ini. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa jarak merupakan besar perpindahan. Bila kemudian ada bola 3 bergerak dari O ke kanan, sampai di D lalu membalik bergerak ke kiri melewati O lalu berhenti di E seperti pada gambar 5.4, bagaimanakah dengan jarak dan perpindahannya?
  • 4. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.4 Gambar 5.4. Perubahan posisi bola 3. Jarak yang ditempuh bola adalah panjang lintasan ODE = OD + DE. Jadi s = 6 + 9 = 15 satuan Perpindahan bola adalah OE (kedudukan awal bola di O, kedudukan akhirnya di E). Jadi ∆s = – 3 satuan. Perhatikan tanda minus pada ∆ s. Hal itu menunjukkan arah perpindahan bola ke kiri dari titik acuan. Perlu dicatat pula bahwa dalam contoh di atas perbedaan antara jarak dan perpindahan ditandai baik oleh ada atau tidaknya “arah”, tapi juga oleh “besar” kedua besaran itu (jarak = 15 satuan, perpindahan = 3 satuan). Mungkinkah jarak yang ditempuh oleh suatu benda sama dengan besar perpindahannya? Untuk benda yang bergerak ke satu arah tertentu, maka jarak yang ditempuh benda sama dengan besar perpindahannya. Misalnya bila benda bergerak lurus ke kanan sejauh 5 m, maka baik jarak maupun besar perpindahannya sama-sama 5 m. 5.1.2. Kelajuan dan Kecepatan Rata-rata Fisika membedakan pengertian kelajuan dan kecepatan. Kelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan adalah vektor. Kelajuan adalah jarak yang ditempuh suatu benda dibagi selang waktu atau waktu untuk menempuh jarak itu, sedangkan kecepatan adalah perpindahan suatu benda dibagi selang waktu untuk menempuhnya. Dalam bentuk persamaan, keduanya dapat dituliskan: t s V ∆ = Rata-rata
  • 5. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.5 Keterangan : V = laju rata-rata benda (m/s) S = jarak yang ditempuh benda (m) s∆ = perpindahan benda (m) t∆ = Watu tempuh (s) Dalam kehidupan sehari-hari, kelajuan maupun kecepatan senantiasa berubah-ubah karena berbagai sebab. Misalnya jalanan yang tidak rata. Oleh karenanya kita dapat mengartikan kelajuan dan kecepatan pada dua persamaan di atas sebagai kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata. Contoh: 1. Budi berlari ke timur sejauh 20 m selama 6 s lalu balik ke barat sejauh 8 m dalam waktu 4 s. Hitung kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata Budi ! Penyelesaian Kelajuan rata-rata : Kecepatan rata-rata (anggap perpindahan ke Timur bernilai positif, ke Barat negatif). t s V ∆ ∆ = Persamaan kecepatan Rata-rata
  • 6. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.6 5.1.3. Perlajuan dan Percepatan rata-rata Seperti disinggung pada uraian sebelumnya sulit bagi benda- benda untuk mempertahankan dirinya agar memiliki kelajuan yang tetap dari waktu ke waktu. Umumnya kelajuan benda selalu berubah- ubah. Perubahan kelajuan benda dibagi waktu perubahan disebut perlajuan. Persamaannya ditulis sebagai berikut: Persamaan perlajuan rata-rata. t v a ∆ ∆ = atau t vv a ∆ − = 12 persamaan perlajuan rata-rata Keterangan : a = Lajuan rata-rata (m/s2 ) v1 = Laju mula-mula (m/s) v2 = Laju akhir (m/s) t∆ = Selang waktu (t) Istilah lajuan ini jarang digunakan. Seringnya digunakan istilah percepatan. Percepatan diartikan sebagai perubahan kecepatan benda dibagi waktu perubahannya.
  • 7. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.7 Persamaannya ditulis: 5.1.4. Gerak Lurus Beraturan (GLB) Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan kecepatan tetap. Untuk lebih memahaminya, perhatikan grafik berikut. Gambar 5.5. Grafik v – t untuk GLB. Grafik di atas menyatakan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu tempuh (t) suatu benda yang bergerak lurus. Berdasarkan
  • 8. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.8 grafik tersebut cobalah Anda tentukan berapa besar kecepatan benda pada saat t = 0 s, t = 1 s, t = 2 s, t = 3 s? Ya!, benar! Tampak dari grafik pada gambar 3.5, kecepatan benda sama dari waktu ke waktu yakni 5 m/s. Semua benda yang bergerak lurus beraturan akan memiliki grafik v - t yang bentuknya seperti gambar 6 itu. Sekarang, dapatkah Anda menghitung berapa jarak yang ditempuh oleh benda dalam waktu 3 s? Anda dapat menghitung jarak yang ditempuh oleh benda dengan cara menghitung luas daerah di bawah kurva bila diketahui grafik (v - t) Gambar 5.6. Menentukan jarak dengan menghitung luas dibawah kurva. Jarak yang ditempuh = luas daerah yang diarsir pada grafik v – t 5.2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Pada akhir kegiatan diharapkan Anda dapat : 1. menuliskan pengertian gerak lurus berubah beraturan 2. menuliskan pengertian 3 persamaan GLBB dengan benar; 3. menghitung besar kecepatan akhir suatu benda yang bergerak lurus berubah beraturan;
  • 9. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.9 4. menghitung besar percepatan suatu benda yang bergerak lurus berubah beraturan (GLBB) dari grafik v - t; dan 5. menghitung jarak yang ditempuh oleh benda yang bergerak lurus berubah beraturan. 5.2.1. Konsepsi Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat. Dengan kata lain gerak benda dipercepat. Namun demikian, GLBB juga dapat berarti, bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lambat hingga akhirnya berhenti. Dalam hal ini benda mengalami perlambatan tetap. Dalam modul ini, kita tidak, menggunakan istilah perlambatan untuk gerak benda diperlambat. Kita tetap saja, menamakannya percepatan, hanya saja nilainya negatif. Jadi perlambatan sama dengan, percepatan negatif. Contoh sehari-hari GLBB dipercepat adalah peristiwa jatuh bebas. Benda jatuh dari ketinggian tertentu di atas. Semakin lama benda bergerak semakin cepat. Kini, perhatikanlah gambar 3.7 di bawah yang menyatakan hubungan antara kecepatan, (v) dan waktu (t) sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan dipercepat. Gambar 5.7. Grafik v – t untuk GLBB dipercepat
  • 10. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.10 Besar percepatan benda, dalam hal ini, sehingga, Atau kita dapatkan Perhatikan bahwa selama selang waktu t (pada kegiatan lalu kita beri simbol ( t), kecepatan, benda berubah dari v0 menjadi vt sehingga kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan:
  • 11. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.11 Ulangi lagi penalaran di atas agar Anda benar-benar memahaminya. Bila sudah, mari kita lanjutkan! Bila dua persamaan GLBB di atas kita gabungkan, maka kita akan dapatkan persamaan, GLBB yang ketiga (kali ini kita tidak lakukan penalarannya). Persamaan ketiga GLBB,dapat dituliskan:
  • 12. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.12 5.3. Contoh-Contoh Gerak Lurus Berubah Beraturan 5.3.1. Jatuh Bebas Pada jatuh bebas ketiga persamaan GLBB dipercepat yang kita bicarakan pada kegiatan sebelumnya tetap berlaku, hanya saja v0 kita hilangkan dari persamaan karena harganya nol dan lambang s pada persamaan-persamaan tersebut kita ganti dengan h yang menyatakan ketinggian dan a kita ganti dengan g. Jadi, ketiga persamaan itu sekarang adalah: Perhatikan persamaan jatuh bebas yang kedua. Bila ruas kiri dan kanan sama-sama kita kalikan dengan 2, kita dapatkan: a = g h = s Gambar 5.8 Benda jatuh bebas mengalami percepatan yang besarnya sama dengan percepatan gravitasi
  • 13. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.13 Atau sehingga, dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas hanya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu h = ketinggian dan g = percepatan gravitasi bumi. Jadi berat dan besaran-besaran lain tidak mempengaruhi waktu jatuh. Artinya meskipun berbeda beratnya, dua benda yang jatuh dari ketinggian yang sama di tempat yang sama akan jatuh dalam waktu yang bersamaan. Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kejadiannya lain. Benda yang berbeda beratnya, akan jatuh dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena adanya gesekan udara. Percobaan di dalam tabung hampa udara membuktikan bahwa sehelai bulu ayam dan satu buah koin jatuh dalam waktu bersamaan. 5.3.2. Gerak Vertikal Ke Atas Lemparkan bola vertikal ke atas, amati gerakannya. Bagaimana kecepatan bola dari waktu ke waktu! Selama bola bergerak ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi yang menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak diperlambat. Akhirnya setelah mencapai ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum, bola tak dapat naik lagi. Pada saat ini kecepatan bola nol. Oleh karena tarikan gaya gravitasi bumi tak pernah berhenti bekerja pada bola, menyebabkan bola bergerak turun. Pada saat ini bola mengalami jatuh bebas, bergerak turun dipercepat.
  • 14. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.14 Gambar 5.9. Bola dilembarkan vertikal ke atas Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas bola bergerak GLBB diperlambat (a = g) dengan kecepatan awal tertentu lalu setelah mencapai tinggi maksimum bola jatuh bebas yang merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal nol. Dalam hal ini berlaku persamaan-persamaan GLBB yang telah kita pelajari Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan : Sedangkan pada saat jatuh bebas berlaku persamaan-persamaan gerak jatuh bebas yang sudah kita pelajari
  • 15. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.15 5.3.3. Gerak Vertikal Ke Bawah Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang dimaksudkan adalah gerak benda-benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal tertentu. Jadi seperti gerak vertikal ke atas hanya saja arahnya ke bawah. Sehingga persamaan- persamaannya sama dengan persamaan-persamaan pada gerak vertikal ke atas, kecuali tanda negatif pada persamaan-persamaan gerak vertikal ke atas diganti dengan tanda positif. Sebab gerak vertikal ke bawah adalah GLBB yang dipercepat dengan percepatan yang sama untuk setiap benda yakni g. Jadi, Bila Anda berkesimpulan bahwa gerak vertikal ke bawah ini sama dengan gerak GLBB pada arah mendatar, Anda benar. Beda antara keduanya adalah bahwa pada gerak vertikal ke bawah benda selalu dipercepat, sedangkan gerak GLBB pada arah mendatar dapat pula diperlambat. Selain itu pada gerak vertikal ke bawah besar percepatan selalu sama dengan percepatan gravitasi g. Sedangkan percepatan pada GLBB arah mendatar dapat berharga berapa saja. Bila Anda telah memahami uraian pada kegiatan 3 ini, berarti secara keseluruhan Anda sudah memahami modul ini
  • 16. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.16
  • 17. FISIKA 1 / Asnal Effendi, MT 5.17 Referensi : 1. Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga. 2. Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga. 3. Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga. 4. Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga