SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
PENGENALAN CENDAWAN

Ilmu penyakit tumbuhan membatasi diri pada kereusakan-kerusakan tumbuhan yang
disebabkan oleh penyebab abiotik (anorganik), penyebab-penyebab nabati (jamur, bakteri), virus,
dan nematode. Jamur adalah organisme yang sel-selnya berinti sejati (eukariotik), biasanya
berbentuk benang, bercabang-cabang, tidak berklorofil, dinding selnya mengandung kitin,
selulosa, atau keduanya. Jamur adalah organism heterotrof, absortif, dan membentuk beberapa
macam spora. Jamur tertentu membentuk alat untuk beristirahat yang disebut sklerotium.
Biasanya Sclerotium rolfsii ini paling antagonis. Ini adalah suatu massa hifa yang rapat atau
padat, yang sel-selnya memendek dan membesar. Sklerotium terdiri dari jaringan
pseudoparenkim yang sel-selnya saling menekan dan berisi banyak makanan cadangan. Sel-sel
yang membentuk lapisan luar (lapisan pelindung) mempunyai dinding yang tebal. Lapisan luar
ini dapat mempunyai warna muda, tetapi kebanyakan berwarna coklat atau hitam. Kalau
sklerotium ini kecil, misalnya pada Sclerotium rolfsii, maka akan mudah dihanyutkan oleh air di
waktu hujan dan dapat berfungsi sebagai alat penyebar (Semangun, 1996).
Parasit obligat dapat tumbuh hanya apabila berhubungan dengan sel-sel hidup dan tidak
mampu makan pada sel-sel yang mati. Pythium spp. termasuk family Pythiaceae. Sporangium
pada hifa somatik atau pada sporangiofor, yang pertumbuhannya tidak terbatas (sympadial).
Parasit fakultatif. Genus pythium dapat menyebabkan patah rebah (damping off) kecambah,
pembusukan biji, busuk akar, dan hawar (blight) berkapas (cottony blight) pada rumput lapangan
(turf grasses) (Agrios, 1996).
Penentuan suatu agensia pengendalian hayati yang berpotensi dalam mengendalikan
patogen tanaman tidak terjadi dengan sendirinya. Agensia pengendali hayati yang ada dan sudah
terbukti mampu mengendalikan patogen tanaman diperoleh dari suatu proses panjang. Proses
diperolehnya agensia pengendali hayati memang tidak sepanjang bila dibandingkan dengan
proses yang harus dialami untuk mendapatkan agensia pengendali kimia, dan juga tidak semahal
bila dibandingkan dengan pada agensia kimia sintesis. Akan tetapi, proses tersebut yang dikenal
dengan penjaringan agensia pengendali hayati, harus dilalui (Soesanto, 2008).
Miselium Trichoderma harzianum mempunyai hifa bersepta, bercabang, dan mempunyai
dinding licin, tidak berwarna, diameter 1,5 mikro meter sampai 12 mikro meter. Percabangan
hifa membentuk sudut siku-siku pada cabang utama konidiofor berdiameter 4 mikro meter
sampai 5 mikro meter dan menghasilkan banyak cabang-cabang sisi yang dapat tumbuh satu-satu
tetapi sebagian besar berbentuk dalam kelompok yang agak longgar dan kemudian berkembang
menjadi daerah-daerah seperti cincin. T. harzianum adalah jamur akar hijau bersifat antagonis
pada beberapa jenis jamur dan serangga lainnya. Distribusi jenis jamur ini sangat luas dan
terdapat pada semua jenis tanah dan habitat alam lainnya, khususnya pada tempat-tempat yang
mengandung bahan organik. Trichoderma harzianum adalah jamur non mikoriza yang dapat
menghasilkan enzim kitinase sehingga dapat berfungsi sebagai pengendali penyakit tanaman.
Kitinase jamur bersifat aktif pada pH masam, memiliki temperatur optimal yang tinggi, tingkat
kestabilan yang tinggi, dan mempunyai aktivitas endokitinase dan eksokitinase (Tindaon, 2008).
Epidomologi adalah pengetahuan tentang penyakit dalam tingkat populasi. Sebab dalam
tingkat populasilah suatu pathogen dapat menimbulkan wabah penyakit. Faktor-faktor
lingkungan fisik (tanah, manusia ikut mempengaruhi arah interaksi tersebut, pengairan, cuaca,
kelembaban nisbih, dan sinar matahari (Oka, 1995).
Gliocladium spp. Mudah ditemukan di dalam tanah. Namun demikian, jumlahnya sangat
sedikit sehingga tidak menimbulkan efek pengendalian yang diharapkan. Penambahan
Glicladium spp. ke dalam tanah diperlukan untuk menambah populasinya agar dapat
mengendalikan cendawan patogen agar semakin banyak populasi Gliocladium spp. daya
bunuhnya akan semakin besar. Hal ini karena jumlah cendawan patogen akan semakin banyak,
ruang yang ditempati Gliocladium spp. semakin luas sehingga cendawan patogen tidak
berkesempatanuntuk mendekati tanaman. Selain itu, antibiotik yang dihasilkan untuk dapat
membunuh patogen akan semakin tinggi (Balai Penelitian Tanaman Hias, 2011).
Penyisipan patogen tanaman dengan metode biasa dipraktekan dengan penyakit pada
akar. Rotasi hidup biasanya pembasmian patogen dengan awal mulanya mereka tinggal
bertahun-tahun pada tanaman patogen dengan inangnya adalah sulit untuk membasmi cara itu
yang disebutkan di atas. Terkadang banjir dapat mengurangi atau menyisihkan patogen, misalnya
patogen Xanthomonas malvaceanum (Wheeler, 1975).
Sterilisasi adalah segala kegiatan dalam bioteknologi perlakuan harus dilakukan di tempat
yang steril, yaitu di Laminar Air Flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi
juga dilakukan terhadap peralatan yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata
pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukannya juga harus steril. Autoklaf adalah
metoda sterilisasi dengan menggunakan tekanan uap air. Biasanya atau umumnya pada suhu 121
0

C dan tekanan 17,5 psi (http://www.fp.unud.ac.id, 2011).
Pseudomonas fluorescens

Pytium spp.

Fusarium lycopersicum
Gliocladium spp.

Trichoderma harzianum

Trichoderma koningii

Sclerotium rolfsii

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
fahmiganteng
 
Laporan Biogul
Laporan Biogul Laporan Biogul
Laporan Biogul
Ardianti
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Fadloli Akhmad
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Muflih Nazuaf
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)
Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)
Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Jidun Cool
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Fadloli Akhmad
 

Was ist angesagt? (20)

Gulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman HortikulturaGulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Iv. bioekologi hama tanaman Daslintan
Iv. bioekologi hama tanaman DaslintanIv. bioekologi hama tanaman Daslintan
Iv. bioekologi hama tanaman Daslintan
 
Laporan Biogul
Laporan Biogul Laporan Biogul
Laporan Biogul
 
Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanaman
 
Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2
Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2
Makalah_6 Makalah tugas pratikum perlintan 2
 
Makalah_29 Makalah fma kel 7 biotek 2 t.1
Makalah_29 Makalah fma kel 7 biotek 2 t.1Makalah_29 Makalah fma kel 7 biotek 2 t.1
Makalah_29 Makalah fma kel 7 biotek 2 t.1
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
 
Budidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortelBudidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortel
 
Pathogen Tanaman
Pathogen TanamanPathogen Tanaman
Pathogen Tanaman
 
Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)
Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)
Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)
 
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optBustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
 
Karakteristik kapang dan peranannya
Karakteristik kapang dan peranannyaKarakteristik kapang dan peranannya
Karakteristik kapang dan peranannya
 
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri JamurJenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagung
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
 
Patah pangkal pelepah
Patah pangkal pelepahPatah pangkal pelepah
Patah pangkal pelepah
 

Ähnlich wie Pengenalan Cendawan

Mikr3
Mikr3Mikr3
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
itatriewahyuni
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Muflih Nazuaf
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiMakalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Warnet Raha
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
Operator Warnet Vast Raha
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Muflih Nazuaf
 

Ähnlich wie Pengenalan Cendawan (20)

LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
 
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumuloPpt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
 
Mikr3
Mikr3Mikr3
Mikr3
 
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
 
Pengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayatiPengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayati
 
Rpp ujian
Rpp ujian Rpp ujian
Rpp ujian
 
INTERAKSI PATOGEN DENGAN TANAMAN - JAMUR
INTERAKSI PATOGEN DENGAN TANAMAN - JAMURINTERAKSI PATOGEN DENGAN TANAMAN - JAMUR
INTERAKSI PATOGEN DENGAN TANAMAN - JAMUR
 
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaSemoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiMakalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
 
Format_Laporan_MIKROTEKNIK TUMBUHAN_FIX_NEWW.docx
Format_Laporan_MIKROTEKNIK TUMBUHAN_FIX_NEWW.docxFormat_Laporan_MIKROTEKNIK TUMBUHAN_FIX_NEWW.docx
Format_Laporan_MIKROTEKNIK TUMBUHAN_FIX_NEWW.docx
 
Fadhila_Humaira_-_Laporan_Miktum_BIO_D_17.pdf
Fadhila_Humaira_-_Laporan_Miktum_BIO_D_17.pdfFadhila_Humaira_-_Laporan_Miktum_BIO_D_17.pdf
Fadhila_Humaira_-_Laporan_Miktum_BIO_D_17.pdf
 
Ekologi Fauna Tanah.pptx
Ekologi Fauna Tanah.pptxEkologi Fauna Tanah.pptx
Ekologi Fauna Tanah.pptx
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Makalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayatiMakalah gulma secara hayati
Makalah gulma secara hayati
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
 
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnya
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnyaMakalah bakteri lengkap dengan gambarnya
Makalah bakteri lengkap dengan gambarnya
 

Mehr von Rosma Susiwaty Situmeang

Mehr von Rosma Susiwaty Situmeang (9)

Biologi Hama Nezara viridula
Biologi Hama Nezara viridulaBiologi Hama Nezara viridula
Biologi Hama Nezara viridula
 
Hama Spodoptera litura dan Snellenius manila
Hama Spodoptera litura  dan  Snellenius manilaHama Spodoptera litura  dan  Snellenius manila
Hama Spodoptera litura dan Snellenius manila
 
Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Gulma dan Efektivitas Herbisida
Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Gulma dan Efektivitas HerbisidaPengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Gulma dan Efektivitas Herbisida
Pengaruh Pupuk Nitrogen terhadap Gulma dan Efektivitas Herbisida
 
Pengendalian Hayati
Pengendalian HayatiPengendalian Hayati
Pengendalian Hayati
 
Proses pengolahan karet
Proses pengolahan karetProses pengolahan karet
Proses pengolahan karet
 
Aglaonema
AglaonemaAglaonema
Aglaonema
 
Mikroorganisme Selulotik
Mikroorganisme SelulotikMikroorganisme Selulotik
Mikroorganisme Selulotik
 
Nitrifikasi dan Denitrifikasi
Nitrifikasi dan DenitrifikasiNitrifikasi dan Denitrifikasi
Nitrifikasi dan Denitrifikasi
 
Etika dalam pemilihan subtansi/bahan penelitian
Etika dalam pemilihan subtansi/bahan penelitianEtika dalam pemilihan subtansi/bahan penelitian
Etika dalam pemilihan subtansi/bahan penelitian
 

Kürzlich hochgeladen

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Pengenalan Cendawan

  • 1. PENGENALAN CENDAWAN Ilmu penyakit tumbuhan membatasi diri pada kereusakan-kerusakan tumbuhan yang disebabkan oleh penyebab abiotik (anorganik), penyebab-penyebab nabati (jamur, bakteri), virus, dan nematode. Jamur adalah organisme yang sel-selnya berinti sejati (eukariotik), biasanya berbentuk benang, bercabang-cabang, tidak berklorofil, dinding selnya mengandung kitin, selulosa, atau keduanya. Jamur adalah organism heterotrof, absortif, dan membentuk beberapa macam spora. Jamur tertentu membentuk alat untuk beristirahat yang disebut sklerotium. Biasanya Sclerotium rolfsii ini paling antagonis. Ini adalah suatu massa hifa yang rapat atau padat, yang sel-selnya memendek dan membesar. Sklerotium terdiri dari jaringan pseudoparenkim yang sel-selnya saling menekan dan berisi banyak makanan cadangan. Sel-sel yang membentuk lapisan luar (lapisan pelindung) mempunyai dinding yang tebal. Lapisan luar ini dapat mempunyai warna muda, tetapi kebanyakan berwarna coklat atau hitam. Kalau sklerotium ini kecil, misalnya pada Sclerotium rolfsii, maka akan mudah dihanyutkan oleh air di waktu hujan dan dapat berfungsi sebagai alat penyebar (Semangun, 1996). Parasit obligat dapat tumbuh hanya apabila berhubungan dengan sel-sel hidup dan tidak mampu makan pada sel-sel yang mati. Pythium spp. termasuk family Pythiaceae. Sporangium pada hifa somatik atau pada sporangiofor, yang pertumbuhannya tidak terbatas (sympadial). Parasit fakultatif. Genus pythium dapat menyebabkan patah rebah (damping off) kecambah, pembusukan biji, busuk akar, dan hawar (blight) berkapas (cottony blight) pada rumput lapangan (turf grasses) (Agrios, 1996). Penentuan suatu agensia pengendalian hayati yang berpotensi dalam mengendalikan patogen tanaman tidak terjadi dengan sendirinya. Agensia pengendali hayati yang ada dan sudah
  • 2. terbukti mampu mengendalikan patogen tanaman diperoleh dari suatu proses panjang. Proses diperolehnya agensia pengendali hayati memang tidak sepanjang bila dibandingkan dengan proses yang harus dialami untuk mendapatkan agensia pengendali kimia, dan juga tidak semahal bila dibandingkan dengan pada agensia kimia sintesis. Akan tetapi, proses tersebut yang dikenal dengan penjaringan agensia pengendali hayati, harus dilalui (Soesanto, 2008). Miselium Trichoderma harzianum mempunyai hifa bersepta, bercabang, dan mempunyai dinding licin, tidak berwarna, diameter 1,5 mikro meter sampai 12 mikro meter. Percabangan hifa membentuk sudut siku-siku pada cabang utama konidiofor berdiameter 4 mikro meter sampai 5 mikro meter dan menghasilkan banyak cabang-cabang sisi yang dapat tumbuh satu-satu tetapi sebagian besar berbentuk dalam kelompok yang agak longgar dan kemudian berkembang menjadi daerah-daerah seperti cincin. T. harzianum adalah jamur akar hijau bersifat antagonis pada beberapa jenis jamur dan serangga lainnya. Distribusi jenis jamur ini sangat luas dan terdapat pada semua jenis tanah dan habitat alam lainnya, khususnya pada tempat-tempat yang mengandung bahan organik. Trichoderma harzianum adalah jamur non mikoriza yang dapat menghasilkan enzim kitinase sehingga dapat berfungsi sebagai pengendali penyakit tanaman. Kitinase jamur bersifat aktif pada pH masam, memiliki temperatur optimal yang tinggi, tingkat kestabilan yang tinggi, dan mempunyai aktivitas endokitinase dan eksokitinase (Tindaon, 2008). Epidomologi adalah pengetahuan tentang penyakit dalam tingkat populasi. Sebab dalam tingkat populasilah suatu pathogen dapat menimbulkan wabah penyakit. Faktor-faktor lingkungan fisik (tanah, manusia ikut mempengaruhi arah interaksi tersebut, pengairan, cuaca, kelembaban nisbih, dan sinar matahari (Oka, 1995). Gliocladium spp. Mudah ditemukan di dalam tanah. Namun demikian, jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak menimbulkan efek pengendalian yang diharapkan. Penambahan
  • 3. Glicladium spp. ke dalam tanah diperlukan untuk menambah populasinya agar dapat mengendalikan cendawan patogen agar semakin banyak populasi Gliocladium spp. daya bunuhnya akan semakin besar. Hal ini karena jumlah cendawan patogen akan semakin banyak, ruang yang ditempati Gliocladium spp. semakin luas sehingga cendawan patogen tidak berkesempatanuntuk mendekati tanaman. Selain itu, antibiotik yang dihasilkan untuk dapat membunuh patogen akan semakin tinggi (Balai Penelitian Tanaman Hias, 2011). Penyisipan patogen tanaman dengan metode biasa dipraktekan dengan penyakit pada akar. Rotasi hidup biasanya pembasmian patogen dengan awal mulanya mereka tinggal bertahun-tahun pada tanaman patogen dengan inangnya adalah sulit untuk membasmi cara itu yang disebutkan di atas. Terkadang banjir dapat mengurangi atau menyisihkan patogen, misalnya patogen Xanthomonas malvaceanum (Wheeler, 1975). Sterilisasi adalah segala kegiatan dalam bioteknologi perlakuan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di Laminar Air Flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukannya juga harus steril. Autoklaf adalah metoda sterilisasi dengan menggunakan tekanan uap air. Biasanya atau umumnya pada suhu 121 0 C dan tekanan 17,5 psi (http://www.fp.unud.ac.id, 2011).