2. Pendiri Dinasti Al-Ayyubiyah
Dinasti Al-Ayyubiyah
(569 H/1174 M – 650 H/1252 M)
Pendiri : Sultan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi
Di Eropa lebih dikenal dengan sebutan
Saladdin.
3. Kematian khalifah Al-Adid dari Fatimiyah pada
tahun 567 H/1171 M adalah tanda berakhirnya
Dinasi Fatimiyah dan kekuasaan diambil oleh
Salahuddin Al-Ayyubi.
Salahuddin Al-Ayyubi membangun benteng
bukit di Mukattam, untuk mengantisipasi
pemberontakan dari pengikut Fatimiyah dan
serangan dari tentara Salib.
Mukattam menjadi pusat pemerintahan dan
kemiliteran.
4. Sejarah Salahudin Al-Ayyubi
Salahuddin Al-Ayyubi merupakan panglima
perang dan pejuang Muslim Kurdi dari Tikrit (
bagian Utara Irak sekarang).
Daerah kekuasaannya :
o Yaman
o Irak
o Mekkah Hejaz
o Diyar Bakr
Selain itu melebar menguasai Aleppo dan
Mosul
5. Salahudin juga terkenal di kalangan
Kristen karena sifatnya yang ksatria dan
pengampun, terutama pada saat ia
melawan tentara Salib.
SultanSalahuddin juga seorang
ulama, beliau memberikan catatan kaki
dan berbagai macam penjelasan dalam
Kitab hadis Abu Daud
6. Ayahnya : Najmuddin Ayyub
Pamannya : Asaduddin Syirkuh
Ayah dan pamannya meninggalkan kampung
halamannya dekat Danau Fan dan pindah ke daerah
Tikrit (Irak).
Salahuddin Al-Ayyubi berasal dari bangsa Kurdi.
Dilahirkan di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/ 1313
M, ketika ayahnya menjadi penguasa Seljuk di Tikrit.
Paman dan Ayahnya mengabdi pada Immanuddi
Zangi, Gubernur Seljuk, yang kemudian merebut wilayah
Balbek, lebanon tahun 534 H/ 1139 M. Lalu ayah Salahudin
pun diangkat menjadi Gubernur Balbek.
7. Selama di Balbek inilah Salahuddin mengisi masa
mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi dan
politik.
Setelah itu, melanjutkan pendidikannya di Damaskus untuk
mempelajari Teoligi Sunni selama 10 tahun.
Pada tahun 1169 Salahuddin Al-Ayyubi diangkat menjadi
seorang Wazir (konselor)
Setelah meninggalnya Nuruddin, Salahuddin
menerima gelar Sultan di Mesir (1174) kemudian:
o mendirikan Dinasti Al-Ayyubi
o mengembalikan ajaran Sunni ke Mesir,
o memperlebar wilayah ke sebelah barat di Maghreb
o melanjutkan ke Laut Merah untuk menaklukan
Yaman.
8. Asaduddin diangangkat menjadi Perdana Menteri
Khilafah Fatimiyah setelah 3 pertempuran melawan
Tentara Salib di Mesir dan berhasil mengusirnya pada
tahun 559-564 H/ 1164-1168 M.
Kemudian..
Salahuddin berhasil mematahkan serangan Tentara
Salib dan pasukan Romawi Bizantium. Sultan Nuruddin
memerintahkan Salahuddin mengambil kekuasaan dari
tangan Khalifah Fatimiyah dan mengembalikan pada
Khalifah Abbasiyah di Bagdad mulai tahun 567 H/1171
M.
Khalifah Al-’Adid meninggal Kekuasaan Khalifah
Fatimiyah di tangan Salahuddin.
9. Sultan Nuruddin meninggal tahun 659
H/1174 M, terjadi perselisihan perebutan
kekuasaan, sehingga wilayah kekuasaan
Nuruddin menjadi terpecah-pecah.
Salahuddin pun ke Damaskus untuk
membersekan keadaan, tetapi mendapat
perlawanan dari pengikut Nuruddin.
Akhirnya, Salahuddin Al-Ayyubi
melawannya dan menyatakan diri menjadi
raja untuk wilayah Mesir dan Syam pada
tahun 671 H/ 1176 M. Dan berhasil
memperluas wilayahnya hingga Mousul, Irak
bagian utara
10. Sejarah Pribadi Salahuddin Al-
Ayyubi
Sifat-sifat Sultan Salahuddin :
berani, wara’, zuhud, khusyu’, pemurah, pemaaf, tegas, dan
sifat terpuji lainnya.
Sifat-sifat Salahuddin pun disebutkan pada buku The Historians’
History of the World.
“ Hari kematiannya merupakan kehilangan besar bagi agama Islam
dan kamu Muslimin kaena mereka tidak pernah menderita semenjak
Seorang penulis kehilangan kesempat khalifat yang pertama. Istana, kerajaan, dan
sejarah dunia diliputi oleh wajah-wajah yang tertunduk, seluruh kota
terbenam dalam dukacita, dan rakyat dengan khidmat mengantar
mengatakan jenazahnya sambil diiringi dengan tangisan dan ratapan. “
11. Se k i a n d a n
T e r i ma k a s i h
Ro s i t a Ai s y a h