2. RSON KEMENPORA 2022
“Gue Sedih, kok, Kenapa bisa cedera? Kenapa pas gue lagi seru-
serunya, pas ranking gue lagi naik-naiknya terus tiba2 cedera.
Kedepannya gue juga takut ga bisa sembuh. Hal itu yang bikin gue
sedih”.
Pramudia Rambitan, Atlet badminton nasional. Badmintalk, 2022.
3. RSON KEMENPORA 2022
•Q: apa alasan kamu hadir di ruangan ini?
•A: saya cuma pengen cedera saya sembuh cepet, saya bisa main bola
lagi, bisa dapat uang lagi, saya pengen buktiin kalo sepakbola masih
bisa jadi hobi dan kerjaan saya!
4. RSON KEMENPORA 2022
“The past three years have
presented me with challenges in the
form of injuries and surgeries,” …...
“I’ve worked hard to return to full
competitive form. But I also know my
body’s capacities and limits, and its
message to me lately has been
clear”……
5. RSON KEMENPORA 2022
Karakteristik Cedera:
Tipe, Penyebab, Lokasi
dan Riwayat.
Faktor
Sosiodemografi:
Umur, Jenis Kelamin,
Etnisitas dan Status
Sosioekonomi.
Faktor Biologis:
Endokrin, metabolisme,
NeuroChemistry, Pemulihan tisu,
Nutrisi, Tidur, Sistem Sirkulasi,
Sistem respirasi dan Sistem imun.
Faktor psikologis:
Kepribadian, Kognitif,
Emosi & Perilaku.
Faktor sosial/ Kontekstual:
Social network, life stress,
Karakteristik situasi, Lingkungan
Pemulihan.
Hasil Rehabilitasi Cedera:
Performa fungsi fisik, Kualitas Hidup,
Kepuasan layanan rehabilitasi,
Kesiapan kembali berolahraga
(Return to sport).
Dampak pada biopsikososial:
Range of motion (ROM), Kekuatan
(strength), Joint Laxity, Rasa Sakit,
Daya Tahan (endurance),, Tingkat
Pemulihan.
Model Biopsikososial
Rehabilitasi Cedera Olahraga
Diadaptasi dari Brewer, et al., 2002.
6. RSON KEMENPORA 2022
Periodisasi Intervensi Psikologi dalam Olahraga
Adherence
(kepatuhan dalam menjalankan
program)
Planning
(Perencanaan program dukungan)
Assessment
(Evaluasi Program)
Aspek kunci dalam
kesuksesan pemulihan
cedera
Jose Maria Buceta, 1998
7. RSON KEMENPORA 2022
Faktor Pendukung dalam Penyusunan Intervensi Psikologi sebagai
Dukungan Rehabilitasi Cedera Olahraga
01 02
Profil Fisik dan
Profil Psikologis
Terkini
Fase Psikologi
Rehabilitasi/
Pemulihan Cedera
Olahraga
8. RSON KEMENPORA 2022
Fase Psikologis Pemulihan Cedera Olahraga
Reaksi terhadap
Cedera
Reaksi terhadap
Rehabilitasi
Reaksi terhadap
Return to Sport
Arvinnen-Barrow & Walker, 2021
9. RSON KEMENPORA 2022
Fase 1: Reaksi terhadap Cedera
• Atlet akan melakukan pemaknaan kognitif
(cognitive appraisal) atas cedera,
biasanya penilaian tersebut dipengaruhi
oleh rasa sakit yang muncul.
• Atlet akan mengalami perubahan gaya
hidup
• Atlet mungkin akan lebih dependen
kepada orang lain.
• Atlet berisiko kehilangan status atletik
yang dimiliki.
• Kecemasan dan emosi negatif sering
muncul pada fase ini.
Profil Psikologi
• Adanya bengkak pada daerah
cedera,
• Perubahan warna,
• Muncul Rasa nyeri karena
terjadinya kerusakan tissue,
• Terkadang ditambah dengan
keterbatasan mobilitas daerah yang
terjadi cedera.
Profil Fisik
Profil
Psikologi
Profil
Fisik
10. RSON KEMENPORA 2022
Fase 2: Reaksi terhadap Rehabilitasi
• Afeksi Negatif berkurang, seiring
dengan perbaikan kondisi fisik
• Cognitive Appraisal → Lebih positif
• Rasa Jenuh, demotivasi rehabilitasi
dan kehilangan adherence atas proses
lanjutan pemulihan yang
membutuhkan waktu
Profil Psikologi
• Berkurangnya bengkak,
• Adanya peningkatan mobilitas alat
gerak,
• Rasa nyeri mulai berkurang.
Profil Fisik
Profil
Psikologi
Profil
Fisik
11. RSON KEMENPORA 2022
Fase 3: Reaksi terhadap Return to Sport
• Atlet dihadapkan pada krisis
kepercayaan diri
• Muncul ketakutan akan terulangnya
cedera
• Kecemasan saat latihan
Profil Psikologi
• Kondisi cedera fisik sudah
dinyatakan sembuh secara medis.
• Rasa tidak nyaman pada daerah
cedera terkadang masih muncul
saat diberikan program latihan
Profil Fisik
Profil
Psikologi
Profil
Fisik
12. RSON KEMENPORA 2022
Dukungan Psikologi dalam Rehabilitasi Cedera Olahraga
Dari
Lingkungan
Oleh Individu
Sendiri
2
1
Personal
Support
Situational/
Social
Support
13. RSON KEMENPORA 2022
Personal Support
Psychological Skill Training (PST)
Telah dimanfaatkan untuk peningkatan
performa olahraga, enjoyment pada saat
latihan dan kompetisi, dan kepuasan dalam
berolahraga.
14. RSON KEMENPORA 2022
Saat pemulihan cedera olahraga, penerapan teknik PST
d
d
Pengelolaan stress
Mengurangi
kecemasan
Menjaga adherence
selama proses
pemulihan cedera
Membantu dalam proses
manajemen nyeri
Mampu meningkatkan
keyakinan dan kepastian
diri pada proses
pemulihan lewat proses
restrukturisasi kognitif
15. RSON KEMENPORA 2022
Dukungan Psikologi FASE I FASE II FASE III
Personal (Goal Setting)
Goal setting berfokus
pada tema target
Rencana progres
pemulihan dan
Manajemen Nyeri
Misal: mampu dan dapat
mengaplikasikan metode
tertentu saat merasakan
sakit pada daerah yang
cedera.
• Fokus Goal setting
menumbuhkan motivasi
guna menjaga
adherence pada
rangkaian proses
pemulihan
• Goal setting fokus pada
aspek bukti terukur
perbaikan fisik pada
daerah cedera.
Misal: rencana capaian
pada setiap sesi
rehabilitasi
Goal setting dapat
dimanfaatkan untuk
meningkatkan keyakinan
diri dan mengurangi
kecemasan pada masa
transisi
Misal: membuat rencana
penguatan kapasitas fisik
atau rencana latihan
penyempurnaan sebuah
teknik dalam olahraga.
16. RSON KEMENPORA 2022
Dukungan Psikologi FASE I FASE II FASE III
Personal (Imagery)
Fokus pada manajemen
nyeri dan proses
pemulihan fisik daerah
yang cedera.
Misal:
• Imagery bagaimana
bengkak berkurang.
• Membayangkan
bagaimana serabut
otot kembali bersatu
dan menguat.
• Membayangkan
bagaimana tulang
menyatu.
• Imagery tentang
mengurangi rasa sakit
saat menghembuskan
nafas.
Imagery dapat difokuskan
pada sesi-sesi pemulihan
cedera.
Misal:
• Atlet membayangkan
bahwa besok akan
melakukan mampu
mengikuti rangkaian
proses latihan
pemulihan sesuai
arahan.
• Imagery tentang
perbaikan secara
bertahap pada daerah
yang cedera dari satu
sesi ke sesi
selanjutnya hingga
proses atlet kembali
berlatih normal.
Imagery fokus pada
sensasi fisik dan emosi
yang dirasakan saat
berhasil melewati
rangkaian proses
pemulihan.
Misal:
• Imagery tentang
kemampuan melakukan
keterampilan fisik, teknik
atau taktik yang
sempurna.
• Imagery mampu
memenangkan
pertandingan.
17. RSON KEMENPORA 2022
Dukungan Psikologi FASE I FASE II FASE III
Personal (relaksasi)
Relaksasi (teknik
pengaturan nafas,
mindfulness dan kata
berulang; mis. dzikir dan
doa) dapat dimanfaatkan
untuk memberikan rasa
tenang saat harus berada
pada situasi yang tidak
menyenangkan,
Misal:
melakukan relaksasi saat
ruang transit jelang
tindakan operasi, ruang
tunggu tindakan dokter,
atau saat merasakan
sakit.
Teknik relaksasi dapat
digunakan bersamaan
dengan teknik imagery
untuk meningkatkan
kepatuhan dan mengelola
rasa tidak nyaman dan
kecemasan somatik saat
proses pemulihan.
Misal: Melakukan
relaksasi saat merasakan
pegal setelah sesi latihan
rehabilitasi
Relaksasi dapat
dimanfaatkan untuk
mengelola kecemasan
pada saat berlatih kembali
sebagai dampak dari
penilaian kognitif,
kombinasi dengan teknik
self-talk akan membantu
atlet menguatkan
keyakinan untuk mampu
kembali berlatih normal.
Misal; Melakukan
relaksasi sebelum
melakukan sebuah teknik
yang rumit.
18. RSON KEMENPORA 2022
Dukungan Psikologi FASE I FASE II FASE III
Personal (Self-talk)
Atlet seringkali akan
menghadapi pemikiran
yang normal namun
berdampak buruk pada
proses rehabilitasi, Misal.
“Aduh aku bakal cacat”,
“aduh karir aku selesai”,
“coba tadi tidak begitu
pasti ga begini”.
• Self-talk dapat
membantu optimisme
atlet sehingga
bermanfaat untuk
mengelola nyeri,
kalimat afirmasi seperti
“saya kuat” “ini akan
segera berlalu” bisa
membantu atlet untuk
mendistraksi pemikiran
yang memperparah
rasa sakit.
Self-talk dapat
menguatkan diri untuk
mengelola tantangan
demotivasi akibat jenuh
atau rasa gagal saat
proses sesi pemulihan.
Self-talk dapat
diaplikasikan untuk
menghilangkan
kecemasan kognitif,
ketakutan akan cedera
kembali dan keraguan
pada saat kembali berlatih
normal.
19. RSON KEMENPORA 2022
PST bertujuan untuk
memberikan peningkatan
keyakinan diri dan
pengelolaan kecemasan.
PST ditujukan
pengelolaan motivasi
atlet dan peningkatan
resiliensi.
PST dapat diaplikasikan
untuk mendukung
pengelolaan nyeri dan
edukasi proses
pemulihan.
Implementasi Teknik PST sebagai Dukungan Personal
Pasca Cedera Olahraga
Fase I Fase II Fase III
20. RSON KEMENPORA 2022
ATLET
Dokter
Fisioterapis/ terapis
olahraga
Head
Coach
Anggota
tim
Sahabat
Pasangan
Psikolog
Psikiater
Dietisian
Biomekanis
Masseuse
Manager
Asisten
pelatih
Tim Rehabilitasi
Sekunder
Tim Rehabilitasi
Primer
Struktur pendekatan multidisiplin
rehabilitasi cedera olahraga
diadaptasi dari Arvinnen-Barrow & Walker, 2021
Situational/ Social Support
22. RSON KEMENPORA 2022
Fase ini atlet seringkali bergumul
dengan keraguan dan kesiapan
untuk kembali berlatih normal
Contoh dukungan sosial:
• Memberikan kesempatan bagi
atlet untuk mengungkapkan
perasaan dan menyampaikan
pemikirannya.
• Memberikan penguatan dan
rasa optimis atas pencapaian
atlet.
• Menunjukkan progres capaian
pemulihan cedera.
• Memberikan tantangan
terhadap pemikiran negatif.
Pada fase ini dukungan sosial yang
diberikan bertujuan untuk
mengelola motivasi untuk
memfasilitasi atlet agar tetap patuh
pada proses pemulihan cedera.
Contoh dukungan sosial:
• Menantang atlet untuk
mencatat latihan di rumah
secara mandiri.
• Melakukan pengontrolan
capaian rehabilitasi.
• Melibatkan atlet dalam latihan
sesi latihan bersama.
Pada Fase ini atlet akan
dihadapkan pada ketakutan
kehilangan kesempatan untuk
kembali berolahraga dan
membutuhkan informasi tentang
proses pemulihan cedera. Atlet juga
menjadi dependen kepada orang
lain
Contoh dukungan sosial:
• Edukasi dan penyampaian
informasi yang benar tentang
kondisi cedera.
• Memberikan dukungan emosi
lewat berbagi realita sosial.
• Memberikan Asistensi
personal.
• Memberikan jaminan
kepastian biaya rehabilitasi
Implementasi Dukungan Sosial Pasca Cedera Olahraga
Fase I Fase II Fase III