Penyakit ikan saat ini telah menjelma menjadi salah satu faktor pembatas dalam keberlanjutan usaha budidaya perikanan. Tindakan pengendalian dan penangulangan penyakit yang tepat dapat membantu meminimalisir tingkat kerugian ekonomi dan meningkatkan tingkat kelulushidupan ikan budidaya
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
1. Pengendalian dan Penanggulangan
Hama Penyakit Ikan
Pengendalian dan Penanggulangan
Hama Penyakit Ikan
Oleh :Oleh :
ROMI NOVRIADI, S.Pd.Kim, M.Sc
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT BATAM
E-mail : Romi_bbl@yahoo.co.id
2. ♦ Potensi perikanan sangat besar:
• budidaya laut: 10 juta ha
• budidaya udang: 4 juta ha
• budidaya air tawar: 55 juta ha
PendahuluanPendahuluan
♦ Lingkungan & Penyakit merupakan kendala utama.
Kerugian akibat serangan penyakit:
1. Lernaea cyprinacea : 1970 = $ 740.000
2. Penyakit borok ikan mas (EUS) : 1980-1983 = $ 100.000/th
3. Bercak putih pada udang (WSSV) : 1990-kini = $ 300.000/th
4. Koi herpesvirus (KHV) : 2002-kini = $10.000.000
Sistem managemen kesehatan ikan
3. Pemahaman UmumPemahaman Umum
Uji laboratorium sangatlah pentingUji laboratorium sangatlah penting
untuk melakukan diagnosa penyakituntuk melakukan diagnosa penyakit
ikan dengan tepatikan dengan tepat
Konsep Dasar
Pathogen Lingk.
Inang
Penyakit
Berbagai penyakit baik yang bersifatBerbagai penyakit baik yang bersifat
cepat menyebar ataupun tidak terdapatcepat menyebar ataupun tidak terdapat
pada makhluk akuatikpada makhluk akuatik
Interaksi yang terjadi antara inang,Interaksi yang terjadi antara inang,
patogen dan lingkungan pada akhirnyapatogen dan lingkungan pada akhirnya
akan menimbulkan penyakitakan menimbulkan penyakit
Data penyebaran penyakit InfeksiusData penyebaran penyakit Infeksius
terutama penyakit eksotik sangatlahterutama penyakit eksotik sangatlah
penting.penting.
Hasil analisa negatif dapat samaHasil analisa negatif dapat sama
pentingnya dengan hasil positifpentingnya dengan hasil positif
Kondisi Ikan yang bersifat pembawaKondisi Ikan yang bersifat pembawa
penyakit tersembunyi :penyakit tersembunyi :
1.1. Virus, bakteri, protozoa, metazoaVirus, bakteri, protozoa, metazoa
2.2. Secara klinis normalSecara klinis normal
3.3. Tantangan diagnosaTantangan diagnosa
4.4. Dampak dari serangan penyakitDampak dari serangan penyakit
4. Hubungan ikan, patogen dan lingkunganHubungan ikan, patogen dan lingkungan
diatas juga dapat digambarkandiatas juga dapat digambarkan
menggunakan persamaan semimenggunakan persamaan semi
kuantitatif sebagai berikut:kuantitatif sebagai berikut:
D = H + P + SD = H + P + S 22
Dimana :Dimana :
D adalah Penyakit yang munculD adalah Penyakit yang muncul
H adalah Host / Inang / IkanH adalah Host / Inang / Ikan
P adalah PathogenP adalah Pathogen
SS 22
adalah Stress yang disebabkanadalah Stress yang disebabkan
FaktorFaktor LingkunganLingkungan
5. HAMA DAN PENYAKIT IKANHAMA DAN PENYAKIT IKAN
Hama adalah organismeHama adalah organisme
pengganggu yang dapatpengganggu yang dapat
memangsa, membunuh danmemangsa, membunuh dan
mempengaruhi produktivitasmempengaruhi produktivitas
ikan, baik secara langsungikan, baik secara langsung
maupun secara bertahap.maupun secara bertahap.
Hama bersifat sebagaiHama bersifat sebagai
organisma yang memangsaorganisma yang memangsa
(predator), perusak dan(predator), perusak dan
kompetitor (penyaing). Sebagaikompetitor (penyaing). Sebagai
predator (organisme pemangsa),predator (organisme pemangsa),
6. PENYAKIT IKANPENYAKIT IKAN
Penyakit adalahPenyakit adalah
terganggunyaterganggunya
kesehatan ikankesehatan ikan
yang diakibatkanyang diakibatkan
oleh berbagaioleh berbagai
sebab yang dapatsebab yang dapat
mematikan ikan.mematikan ikan.
7. Gejala Umum Ikan Sakit :Gejala Umum Ikan Sakit :
SSuka menyendiriuka menyendiri
Produksi lendir berlebihanProduksi lendir berlebihan
MMenggosok-gosokkan badan ke jaring/ dinding dan dasarenggosok-gosokkan badan ke jaring/ dinding dan dasar
bakbak
NNafsu makan menurunafsu makan menurun
WWarna tubuh berubah menjadi lebih gelap (gejala ikan yangarna tubuh berubah menjadi lebih gelap (gejala ikan yang
stressstress))
GGerakan renang tidak beraturan, melayang, berlindung dibalikerakan renang tidak beraturan, melayang, berlindung dibalik
suatu objek, berputar dan akhirnya hilang keseimbangansuatu objek, berputar dan akhirnya hilang keseimbangan
KKemerahan di sekitar mulut, tutup insang, pangkal sirip atauemerahan di sekitar mulut, tutup insang, pangkal sirip atau
permukaan kulitpermukaan kulit
LLuka pada permukaan tubuhuka pada permukaan tubuh
AAnatomi (bentuk tubuh) tidak normalnatomi (bentuk tubuh) tidak normal
PPertumbuhan lambatertumbuhan lambat
8. Dampak Infeksi PenyakitDampak Infeksi Penyakit ::
NNilai konversi pakan (FCR) tinggiilai konversi pakan (FCR) tinggi
WWarna berubaharna berubah
KKerdil/tumbuh lambat dan perlu waktuerdil/tumbuh lambat dan perlu waktu
pemeliharaan yang lamapemeliharaan yang lama
AApabila penyebab penyakit belum dapatpabila penyebab penyakit belum dapat
diatasi, akan terjadi kematiandiatasi, akan terjadi kematian
9. Penularan PenyakitPenularan Penyakit
VertikalVertikal ::
ditransfer oleh induk keditransfer oleh induk ke
anak melalui sperma atauanak melalui sperma atau
telurtelur
HorizontalHorizontal ::
melalui air, pakan alamimelalui air, pakan alami
/pakan segar/pakan/pakan segar/pakan
buatan, organisme lainbuatan, organisme lain
yang terdapat dalam mediayang terdapat dalam media
pemeliharaanpemeliharaan
10. INFEKSI NON INFEKSI
PENYAKIT
1) BAKTERI
2) VIRUS
3) FUNGI
4) PARASIT
1) BERHUBUNGAN DG PAKAN
2) BERHUBUNGAN DG
KUALITAS AIR/
LINGKUNGAN
3) KELAINAN GENETIK &
TUMOR
13. Akibat Lingkungan / Kualitas Air yang burukAkibat Lingkungan / Kualitas Air yang buruk
(Penyakit Non-Infeksi)(Penyakit Non-Infeksi)
14. Beberapa Kasus Kematian IkanBeberapa Kasus Kematian Ikan
Akibat Lingkungan Yang BurukAkibat Lingkungan Yang Buruk
1.1. Kematian ikan di BatuKematian ikan di Batu
Licin (Tahun 2006)Licin (Tahun 2006)
2.2. Kematian ikan di SelatKematian ikan di Selat
Los-Senggarang,Los-Senggarang,
akibat dampakakibat dampak
penambangan bauksitpenambangan bauksit
(Tahun 2009)(Tahun 2009)
16. A. PENYAKIT PARASITIKA. PENYAKIT PARASITIK
Parasit : organisme yang hidup pada organisme lainParasit : organisme yang hidup pada organisme lain
dan mendapat keuntungan dari hasil simbiosenyadan mendapat keuntungan dari hasil simbiosenya
sedangkan inang dirugikansedangkan inang dirugikan
Jumlah dan jenisnya sangat banyakJumlah dan jenisnya sangat banyak
Dalam jumlah sedikit masih bisa ditoleransiDalam jumlah sedikit masih bisa ditoleransi
Mempengaruhi kondisi fisiologis ikanMempengaruhi kondisi fisiologis ikan
Patogenitas masing-masing parasit berbeda-bedaPatogenitas masing-masing parasit berbeda-beda
tergantung host nyatergantung host nya
Umumnya memiliki siklus hidup langsung tanpa adaUmumnya memiliki siklus hidup langsung tanpa ada
inang perantarainang perantara
Menimbulkan dampak langsung atau tidak langsungMenimbulkan dampak langsung atau tidak langsung
terhadap hewan budidayaterhadap hewan budidaya
Perlu melakukan kontrolPerlu melakukan kontrol
17. Cara penularan penyakit parasitik :Cara penularan penyakit parasitik :
Melalui airMelalui air, yaitu apabila kita menggunakan air yang telah, yaitu apabila kita menggunakan air yang telah
tercemar oleh bibit penyakit maupun parasit, maka biasanyatercemar oleh bibit penyakit maupun parasit, maka biasanya
ikan yang dipelihara akan segera terserang penyakit atauikan yang dipelihara akan segera terserang penyakit atau
parasit tersebut.parasit tersebut.
Melalui kontak atau gesekan secara langsung denganMelalui kontak atau gesekan secara langsung dengan
ikan yang terserang penyakit atau parasit.ikan yang terserang penyakit atau parasit. PenebaranPenebaran
ikan-ikan yang tidak sehat biasanya akan berakibat buruk,ikan-ikan yang tidak sehat biasanya akan berakibat buruk,
terutama jika padat penebaran terlalu tinggi.terutama jika padat penebaran terlalu tinggi.
Melalui alat-alat yang telah digunakan untukMelalui alat-alat yang telah digunakan untuk
menangani atau mengangkut ikan-ikan yang terserangmenangani atau mengangkut ikan-ikan yang terserang
penyakit atau parasitpenyakit atau parasit . Sebaiknya peralatan yang digunakan. Sebaiknya peralatan yang digunakan
untuk menangani atau mengangkut ikan disterilkan dahuluuntuk menangani atau mengangkut ikan disterilkan dahulu
untuk membunuh penyakit atau parasit.untuk membunuh penyakit atau parasit.
Terbawa oleh ikanTerbawa oleh ikan , makan atau tumbuhan dari daerah, makan atau tumbuhan dari daerah
asalnya dan berkembang dengan pesat dikolam yang baru.asalnya dan berkembang dengan pesat dikolam yang baru.
Pemindahan ikan, makanan alami atau tumbuhan dari suatuPemindahan ikan, makanan alami atau tumbuhan dari suatu
perairan yang telah tercemar .perairan yang telah tercemar .
18. Ciri-ciri ikan terserang parasit
Ikan terlihat pasif, lemah dan kehilangan keseimbangan.
Nafsu makan mulai berkurang
Malas berenang dan cenderung mengapung di permukaan air.
Adakalanya ikan bergerak secara cepat dan tiba-tiba.
Selaput lendimya berangsur-angsur berkurang atau habis, sehingga
tubuh ikan tidak licin lagi (kesat).
Pada permukaan tubuh ikan terjadi pendarahan, terutama dibagian
dada, perut atau pangkal ekor.
Di beberapa bagian tubuh ikan, sisiknya tampak rusak bahkan
terlepas. Sering pula terlihat kulit ikan mengelupas.
Sirip dada, punggung maupun ekor sering di jumpai rusak dan
pecah-pecah, pada serangan yang lebih hebat kadang-kadang
hanya tinggal jari-jari siripnya saja.
Insang terjadi rusak sehingga ikan sulit untuk bernafas, wama
insang menjadi keputih-putihan atau kebiru-biruan.
Bagian isi perutnya terutama hati, berwarna kekuning-kuningan dan
ususnya menjadi rapuh.
19. Pembagian Penyakit ParasitikPembagian Penyakit Parasitik
PROTOZOA
(Microsporadia)
(otot dan organ
Dalam, permu-
Kaan organ
Dalam (Kista)
ISOPODA /
CRUSTACEA :
1. Rhexanella sp
2. Caligus sp
( Kulit )
NEMATODA :
1. Philometra sp
2. Anisakis
(Organ dalam)
CESTODA :
Tetrarhynchidea
(Jaringan
Penggantung
Usus, organ –
dalam,
Otot daging
PROTOZOA
Trichodina sp
Cryptocaryon
Irritans
. Amyloodinium
ocellatum
. Uronema sp
Insang)
TREMATODA :
1. Benedenia sp
2. Neobenedenia
3. Diplectanum sp
4. Haliotrema sp
(Kulit dan Insang)
Penyakit Parasit
Ektoparasit Endoparasit
24. Penanganan / pengobatan :Penanganan / pengobatan :
TrichodinaTrichodina sp.sp. formalin 25-30 ppm (selama duaformalin 25-30 ppm (selama dua
hari) +hari) + aerasi kuat)aerasi kuat)
CryptocaryonCryptocaryon sp.sp. copper sulfat 0,5 ppm ; formalincopper sulfat 0,5 ppm ; formalin
25 ppm (5-7 hari)25 ppm (5-7 hari)
AmyloodiniumAmyloodinium sp.sp. 1,25 ppm copper sulfat (7-101,25 ppm copper sulfat (7-10
hari); formalin 250 ppm 1 jamhari); formalin 250 ppm 1 jam
(tergantung ukuran ikan +(tergantung ukuran ikan + aerasiaerasi
kuat)kuat)
Cacing insang /Cacing insang / Diplectanum spDiplectanum sp formalin 30 ppmformalin 30 ppm
1-2 hari (aerasi kuat)1-2 hari (aerasi kuat)
Benedenia spBenedenia sp air tawar (5-10 menit,air tawar (5-10 menit,
tergantung jenis dan ukurantergantung jenis dan ukuran
ikan), Hikan), H22OO22 150 ppm (30 menit)150 ppm (30 menit)
25. …… lanjutanlanjutan
Rhexanella spRhexanella sp Diambil satu persatuDiambil satu persatu
Caligus spCaligus sp perendaman air tawar (5-10perendaman air tawar (5-10
menit) tergantung kondisimenit) tergantung kondisi
ikanikan
Endoparasit :Endoparasit : belum ada penanggulangan,belum ada penanggulangan,
diperhatikan kondisi dan gizi pakandiperhatikan kondisi dan gizi pakan
26. B. PENYAKIT BAKTERIAL :B. PENYAKIT BAKTERIAL :
Bakteri merupakan mikroorganisme yangBakteri merupakan mikroorganisme yang
berukuran sangat kecil umumnya 0,5 – 10berukuran sangat kecil umumnya 0,5 – 10
mikron dan terdapat dari semua lingkungan.mikron dan terdapat dari semua lingkungan.
Di lingkungan budidaya biasanya melayangDi lingkungan budidaya biasanya melayang
bebas di air, menempel pada jaring, tumbuhanbebas di air, menempel pada jaring, tumbuhan
dan binatang air serta partikel-partikel di air.dan binatang air serta partikel-partikel di air.
Tidak semua bakteri menyebabkan penyakit.Tidak semua bakteri menyebabkan penyakit.
Bakteri bersifat oportunistik dan menyebabkanBakteri bersifat oportunistik dan menyebabkan
penyakit bila ikan lemah, cara pembudidayaanpenyakit bila ikan lemah, cara pembudidayaan
dan kondisi lingkungan yang kurang baik dimanadan kondisi lingkungan yang kurang baik dimana
bahan organik melimpah, perubahan suhu yangbahan organik melimpah, perubahan suhu yang
cepat.cepat.
27. Penyebab Penyakit Bakterial
Stres karena kepadatan, mutu pakan dan
kondisi air kurang baik
Luka akibat infeksi parasit
Polusi bahan organik dan sirkulasi air kurang
memadai
Luka fisik selama pengangkutan
28. Gejala Klinis Ikan Terserang
Bakterial
Gerakan ikan lemah
Produksi lendir berkurang setelah ikan yang terinfeksi
mengeluarkan lendir yang berlebihan
Timbul pendarahan dan nekrosa pada tempat infeksi
Luka (ulcer) pada tempat infeksi
Beberapa bakteri menyebabkan rontok pada insang
dan sirip
Timbul Ascites (semacam benjolan)
Bengkak pada perut dan mengeluarkan cairan kuning
darah (dropsy)
Mata menonjol (exophthalmos)
Beberapa bakteri dapat menghasilkan “tubercle” atau
“granuloma” pada bagian tubuh yang terinfeksi
29. Penyakit bakterial Umum pada ikan laut :
Penyakit Bakteri
Umum
Vibriosis Streptococcosis
Busuk Sirip
( Fin Rot)
30. VibriosisVibriosis
Disebabkan oleh bakteri genus Vibrio.Disebabkan oleh bakteri genus Vibrio.
Bakteri ini biasanya muncul sebagai patogen sekunderBakteri ini biasanya muncul sebagai patogen sekunder
yang timbul akibat infeksi primer oleh protozoa.yang timbul akibat infeksi primer oleh protozoa.
Bakteri penyebabnya adalahBakteri penyebabnya adalah VibrioVibrio sp. dan penyakitnyasp. dan penyakitnya
disebutdisebut VibriosisVibriosis..
Gejala : Luka di permukaan tubuh, kemerahan disekitarGejala : Luka di permukaan tubuh, kemerahan disekitar
anus, kerusakan sirip, mata putih dan mata menonjol,anus, kerusakan sirip, mata putih dan mata menonjol,
Ikan yang terifeksi secara kronis umumnyaIkan yang terifeksi secara kronis umumnya
menunjukkan insang sangat pucat dan luka borok yangmenunjukkan insang sangat pucat dan luka borok yang
dalam pada ototdalam pada otot
Treatment : acriflavine 5 – 7 ppm 1 jam, oxolinic acidTreatment : acriflavine 5 – 7 ppm 1 jam, oxolinic acid
20 mg/ kg20 mg/ kg
31.
32. StreptococcosisStreptococcosis
Agen : Streptococcus spAgen : Streptococcus sp
Pada Kakap PutihPada Kakap Putih Streptococcus iniaeStreptococcus iniae
Gejala : berenang tidak normal, tubuh menjadi gelap,Gejala : berenang tidak normal, tubuh menjadi gelap,
satu atau kedua mata menonjol, kornea mata menjadisatu atau kedua mata menonjol, kornea mata menjadi
putih, pendarahan pada tutup insangputih, pendarahan pada tutup insang
InfeksiInfeksi StreptococcusStreptococcus sp dapat dicegah dengansp dapat dicegah dengan
meghindari pemberian pakan yang berlebihan,meghindari pemberian pakan yang berlebihan,
kepadatan tinggi serta sterss penanganan.kepadatan tinggi serta sterss penanganan.
Treatmen :Treatmen : Erytromycin dosis 25-50 mg/kg berat ikanErytromycin dosis 25-50 mg/kg berat ikan
selama 5 – 7 hari atau oxolinic acid dicampur pakanselama 5 – 7 hari atau oxolinic acid dicampur pakan
dengan dosis 20 mg/kg ikan.dengan dosis 20 mg/kg ikan.
33.
34. FINROTFINROT
Agen: Flexibacter maritimusAgen: Flexibacter maritimus
GK : sirip busuk/rontok, ekor buntung, kematianGK : sirip busuk/rontok, ekor buntung, kematian
jaringan kulit (berwarna kuning),jaringan kulit (berwarna kuning),
Awal penyakit terlihat pada ujung sirip berwarna abuAwal penyakit terlihat pada ujung sirip berwarna abu
abu sirip erosi dan disertai haemorhagi. Infeksi yangabu sirip erosi dan disertai haemorhagi. Infeksi yang
parah akan menyebabkan sirip menjadi hilang,parah akan menyebabkan sirip menjadi hilang,
kemungkinan akan berlanjut sampai ke otot badankemungkinan akan berlanjut sampai ke otot badan
Tranmisi via airTranmisi via air Jaga kualitas airJaga kualitas air
Treatment : ACriflavine 5 – 7 ppm, 1 jam.Treatment : ACriflavine 5 – 7 ppm, 1 jam.
36. Viral Nervous Necrosis (VNN)
= VER
Penyebab: Nodavirus
RNA
icosahedral 25-30 nm
Ikan rentan: ikan laut (kerapu)
Penyebaran: Asia dan pasifik
Organ target: sistem syaraf, mata
dan otak
Tingkat Kematian : 80-100%
37. Gejala klinis:
• terutama menyerang benih – ikan kecil kurang 20 g
• merusak sistem syaraf berenang abnormal,
muter-muter, membalik
• Limpa membesar
38. VER = Viral Encephalopathy and RetinopathyVER = Viral Encephalopathy and Retinopathy
secara histopatologi terjadi kerusakansecara histopatologi terjadi kerusakan
pada otak dan retina matapada otak dan retina mata
39. .. lanjutan.. lanjutan
2. Iridovirus (Sleepy Grouper Disease)2. Iridovirus (Sleepy Grouper Disease)
terutama menginfeksi ikan ukuran fingerling -terutama menginfeksi ikan ukuran fingerling -
besarbesar
Gejala : Ikan berenang di permukaan / berdiamGejala : Ikan berenang di permukaan / berdiam
diri di dasar ikan seperti ‘tidur’, Anemia beratdiri di dasar ikan seperti ‘tidur’, Anemia berat
Perdarahan pada hati, pembengkakanPerdarahan pada hati, pembengkakan limpa danlimpa dan
ginjalginjal
Di Indonesia tahun 2000 pada Kerapu Lumpur diDi Indonesia tahun 2000 pada Kerapu Lumpur di
Sumatera Utara (mort >80%)Sumatera Utara (mort >80%)
40. PencegahanPencegahan
Seleksi induk bebas VNN dengan PCRSeleksi induk bebas VNN dengan PCR
Mensucihamakan bak dan alat-alat untukMensucihamakan bak dan alat-alat untuk
pembenihanpembenihan
Pemeriksaan larva yang baru menetasPemeriksaan larva yang baru menetas
dengan PCRdengan PCR
Meningkatkan air masukMeningkatkan air masuk
Pemberian antibiotikPemberian antibiotik
Larva 1 ppmLarva 1 ppm
Pembesaran 1 gram/kg pakanPembesaran 1 gram/kg pakan
41. Membuang ikan yang sakit dari bakMembuang ikan yang sakit dari bak
pemeliharaanpemeliharaan
Mengurangi stres selama pengangkutanMengurangi stres selama pengangkutan
Kepadatan rendahKepadatan rendah
Untuk KJA :Untuk KJA :
Beli benih yang bebas dari VNNBeli benih yang bebas dari VNN
42. D. PENYAKIT JAMUR (FUNGI)D. PENYAKIT JAMUR (FUNGI)
Ciri Umum Jamur :
Eukariotik, nonmotil, nonklorofil, uni atau
multiseluler
Memiliki nukleus, mitokondria, 70s dan 80s
ribosom
Plasma membran mengandung ergosterol
Dinding sel tersusun atas kitin, glukan,
mannans dan polisakarida
Ukurannya lebih besar dari bakteri
Membutuhkan nutrisi yang sederhana
43. Jamur IchtyophoniasisJamur Ichtyophoniasis
Disebabkan olehDisebabkan oleh Ichthyphonus hoferiIchthyphonus hoferi
(sinonim(sinonim Ichthyosporidium hoferiIchthyosporidium hoferi))
Bentuk bulat atau ovalBentuk bulat atau oval
Interseluler dalam organ hostInterseluler dalam organ host
Endemik di daerah subtropis (range suhuEndemik di daerah subtropis (range suhu
3-203-20oo
C, suhu optimum 10C, suhu optimum 10oo
C)C)
Menyerang ikan air tawar dan air lautMenyerang ikan air tawar dan air laut
Ditularkan secara oral (spora yangDitularkan secara oral (spora yang
tertelan)tertelan)
45. Gejala klinis (internal)Gejala klinis (internal)
Hyphae tidak tampak dari luarHyphae tidak tampak dari luar
Dapat menyerang sampai 70% dari populasiDapat menyerang sampai 70% dari populasi
Ada luka kelabu sampai putih pada organAda luka kelabu sampai putih pada organ
Organ atropiOrgan atropi
Adanya nodul kecil yang merupakan kista padaAdanya nodul kecil yang merupakan kista pada
organ, terutama heparorgan, terutama hepar
Pembengkakanorgan berbentuk granul, permukaanPembengkakanorgan berbentuk granul, permukaan
organ yang demikian nampak kasarorgan yang demikian nampak kasar
HepatomegalyHepatomegaly
Sirosis jaringanSirosis jaringan
Lesi karena nekrosisLesi karena nekrosis
Hiperpigmentasi pada kulitHiperpigmentasi pada kulit
Ascite formationAscite formation
Pembengkakan bagian perutPembengkakan bagian perut
48. PengendalianPengendalian
Tidak menggunakan ikan yang terinfeksiTidak menggunakan ikan yang terinfeksi
sebagai pakansebagai pakan
Memusnahkan ikan terinfeksiMemusnahkan ikan terinfeksi
Disinfeksi dengan pengapuran, klorin (200Disinfeksi dengan pengapuran, klorin (200
mg/l), MG(2900 mg/l)mg/l), MG(2900 mg/l)
49. Suatu sediaan yang terdiri dari zat aktif atau campuran zat
aktif dengan zat pembawa yang diformulasikan dan diproduksi
serta dikemas sedemikian rupa untuk diaplikasikan kepada ikan
dan /atau media lingkungannya dan/atau produknya dengan
tujuan untuk pengobatan, pencegahan, diagnosa penyakit,
peningkatan produksi serta perbaikan tampilan.
DEFINISI
“teknis”:
54. - Obat ikan harus aman, berkhasiat dan- Obat ikan harus aman, berkhasiat dan
terjamin mutunyaterjamin mutunya
- Pemberian harus sesuai dengan aturan- Pemberian harus sesuai dengan aturan
dan tata cara penggunaaanyadan tata cara penggunaaanya
55. KONSEP PENGGUNAAN
OBAT IKAN YANG BAIK
Pemilihan jenis obat
-Dosis : Jumlah
Interval
Lamanya
-Rute pemberian
-Prosedur
Monitoring:
-Indikator efektifitas
- Hasil Pengobatan
(Target + Lingkungan)
Tujuan Penggunaan :
- Pengobatan penyakit
- Pencegahan penyakit
- Peningkatan produksi
- Perbaikan tampilan
-Pembantu Diagnosa
- Pembantu prosesing
-Diagnosa
-Pemeriksaan kondisi target/
lingkungan
-Pertimbangan keamanan,
efektifitas dan profit
Obat ikan
yang bermutu
Pemberian obat yang
sesuai dengan aturan dan
tatacara penggunaannya
57. Obat yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya serta telah diuji mutunya dan
dinyatakan memenuhi persyaratan yang
berlaku bagi obat tersebut.
OBAT YANG BERMUTU
58. MUTU OBAT IKAN
-Mutu Bahan Zat Aktif dan Zat Pembawa
-Cara Pembuatan (GMP)
-Cara Penyimpanan dan Transportasi
-Pengawasan Mutu
-Tata cara penggunaan
BERHUBUNGAN ERAT DENGAN :
59. A. PERENDAMAN
CELUP
MANDI (SHORT BATH)
RENDAM
B. ORAL (SELAGI IKAN MASIH MAU MAKAN)
JUMLAH OBAT RELATIF LEBIH SEDIKIT
EFEK NEGATIF KE LINGKUNGAN – KECIL
DAPAT DIAPLIKASIKAN UNTUK KJA
C. APLIKASI LANGSUNG
INJEKSI, OLES, POWDER/BEDAK
60. Contoh obat ikan illegal diContoh obat ikan illegal di lapangan:lapangan:
11 FISH SEPTIKFISH SEPTIK
22 FISH POWERFISH POWER
33 SUPER QOBIESUPER QOBIE
44 SUPER - ICHSUPER - ICH
55 FISH STABILIZERFISH STABILIZER
66 D-BIO MAXD-BIO MAX
77 GRO FISHGRO FISH
88 OCEAN FREE (ERBAL Treatment)OCEAN FREE (ERBAL Treatment)
99 SUPER PH - UPSUPER PH - UP
1010 FISH JENONKFISH JENONK
1111 SUPER PRO FISH-PSUPER PRO FISH-P
1212 TOP FISH-PTOP FISH-P
1313 PACIFIC PRO-TECH SUPERPACIFIC PRO-TECH SUPER
1414 PACIFIC PRO-TECH EXTRA STRONGPACIFIC PRO-TECH EXTRA STRONG
1515 NUTRI FISHNUTRI FISH
1616 HOLICO BIONICHOLICO BIONIC
1717 SHRIMP HEALTHSHRIMP HEALTH
1818 BIO - ONBIO - ON
1919 GREEN CANOPY (Hormon Organik)GREEN CANOPY (Hormon Organik)
2020 GREEN CANOPY (Suplemen Organik)GREEN CANOPY (Suplemen Organik)
2121 PRE VITA - FISH-PPRE VITA - FISH-P
62. PENCEGAHAH PENYAKITPENCEGAHAH PENYAKIT
1.1. MMenggunakan benih yang bebas penyakit (parasit,enggunakan benih yang bebas penyakit (parasit,
bakteri, virus)bakteri, virus)
2.2. MMempertahankan kualitas air tetap baikempertahankan kualitas air tetap baik
3.3. MMencegah menyebarnya organisme penyebab penyakitencegah menyebarnya organisme penyebab penyakit
dari bak pemeliharaan yang satu ke bak pemeliharaandari bak pemeliharaan yang satu ke bak pemeliharaan
yang lain.yang lain.
4.4. PPada saat benih datang, lakukan tindakan :ada saat benih datang, lakukan tindakan :
penyortiran, apabila ada ikan yang luka segerapenyortiran, apabila ada ikan yang luka segera
pisahkan dan lakukan perendaman dengan airpisahkan dan lakukan perendaman dengan air
tawar atau antiseptiktawar atau antiseptik
karantina, apabila ikan yang menunjukkan gejalakarantina, apabila ikan yang menunjukkan gejala
sakitsakit
63. 5.5. Selama masa pemeliharaanSelama masa pemeliharaan ::
Selalu memonitor kesehatan ikan danSelalu memonitor kesehatan ikan dan
lingkungan/kualitas air.lingkungan/kualitas air.
Menggunakan padat tebar yang sesuai ukuran ikanMenggunakan padat tebar yang sesuai ukuran ikan
karena kepadatan yang tinggi ikan mudahkarena kepadatan yang tinggi ikan mudah
terserang penyakit, stress.terserang penyakit, stress.
Melakukan grading secara rutin untuk menghindariMelakukan grading secara rutin untuk menghindari
kanibalisme dan kompetisi pakan.kanibalisme dan kompetisi pakan.
Pemberian pakan yang cukup, baik mutu, ukuranPemberian pakan yang cukup, baik mutu, ukuran
maupun jumlahnya, baik berupa pellet maupunmaupun jumlahnya, baik berupa pellet maupun
ikan rucah. Pemberian ikan rucah sebaiknyaikan rucah. Pemberian ikan rucah sebaiknya
ditambah vitamin serta mineral mix.ditambah vitamin serta mineral mix.
Melakukan manajemen penggantian jaring secaraMelakukan manajemen penggantian jaring secara
rutinrutin
Melakukan manajemen penggantian air yang baikMelakukan manajemen penggantian air yang baik
apabila ikan dipelihara dalam bak/tambakapabila ikan dipelihara dalam bak/tambak
mengurangi penanganan yang kasarmengurangi penanganan yang kasar
64. 6.6. Tidak membuang sampah/limbah organik di sekitarTidak membuang sampah/limbah organik di sekitar
lokasi budidayalokasi budidaya
7.7. Melakukan pemindahanMelakukan pemindahan KJAKJA secara periodik. Sisa pakansecara periodik. Sisa pakan
dan kotoran ikan dalam jangka waktu tertentu akandan kotoran ikan dalam jangka waktu tertentu akan
menumpuk di dasar perairan akibat kegiatan budidayamenumpuk di dasar perairan akibat kegiatan budidaya
sehingga dapat menjadi sumber pencemar dansehingga dapat menjadi sumber pencemar dan
penyakit. KJA disarankan untuk digeser ke tempat lainpenyakit. KJA disarankan untuk digeser ke tempat lain
walaupun dalam satu kawasan budidaya setiap 3-4walaupun dalam satu kawasan budidaya setiap 3-4
tahun sekali.tahun sekali.
8.8. Penambahan vitamin C/multivitamin, imunostimulan,Penambahan vitamin C/multivitamin, imunostimulan,
probiotik pada pakan, serta penggunaan vaksin. Hal iniprobiotik pada pakan, serta penggunaan vaksin. Hal ini
dilakukan guna memberikan daya tahan dan dayadilakukan guna memberikan daya tahan dan daya
kekebalan pada ikan agar terhindar dari penyakit.kekebalan pada ikan agar terhindar dari penyakit.
9.9. Penerapan bio-securityPenerapan bio-security