SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 13
Downloaden Sie, um offline zu lesen
!
a. bahwa ketentuan rnengenai penilaian kernbali aktiva tetap
perusahaan untuk tujuan perpajakan telah diatur dalarn
Peraturan Menteri Keuangan Nornor 79/PMK.03/2008
tentang Penilaian Kernbali Aktiva Tetap Perusahaan untuk
Tujuan Perpajakan; ·
b. bahwa dalarn rangka menjaga stabilitas ekonomi rnakro
dan mendorong pertumbuhan ekonorni, perlu mernberikan
kebijakan Pajak Penghasilan berupa penilaian kembali
aktiva tetap untuk tujuan perpajakan bagi permohonan
penilaian kembali aktiva tetap yang diajukan pada .tahun
2015 dan tahun 2016 dengan Peraturan Menteri Keuangan
tersendiri;
c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (1) Undang­
Undang Nomor fr Tahun 1983 tentang Ketentuan Urnum
dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang­Undang Nornor 16
Tahun 2009, Menteri Keuangan diberikan kewenangan
untuk menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan
penyetoran pajak yang terutang; ·
Menirnbang
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA
PERATURANMENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 191/PMK. 010/2015
TENTANG
PENILAIANKEMBALIAKTIVATETAP UNTUKTUJUAN PERPAJAKAN
BAGI PERMOHONAN YANGDIAJUKAN PADATAHUN2015 DANTAHUN 2016
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAl!
I
5183);
4893);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tentang
Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan
Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 161,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4999);
2. Undang­Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1983 Nomor 50, Tamba:han Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang­Undang Nomor 36 Tahun 2008·
tentang Perubahan Keempat atas Undang­Undang Nornor
7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan [Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1. Undang­Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan . (Lembaran Negara
Republik Indonesia 'Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang­Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran
Negara Republik ­Indonesia Tahun 2009 Nomor 62,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c dan untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 19 Undang­Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang­Undang Nomor 36 Tahun 2008, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan
bagi Permohonan yang diajukan pada Tahun 2015 dan
Tahun 2016.
- 2 -
Mengingat
j
Pasal 1
(1) Wajib Pajak dapat melakukan penilaian kembali aktiva
tetap untuk tujuan perpajakan dengan mendapatkan
perlakuan khusus apabila permohonan penilaian kembali
diajukan kepada Direktur .Jenderal Pajak dalam jangka
waktu sejak berlakunya Peraturan Menteri ini sampai
dengan tanggal 31Desember2016 ..
(2) Perlakuan .khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa Pajak Pengh.asilan yang bersifat final sebesar:
a. 39/o (tiga persen), untuk permohonan yang diajukan
sejak berlakunya Peraturan . Menteri ini sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015;
b. 4% (empat persen), untuk permohonan yang
diajukan sejak 1 Januari 2016 sampai dengan
tanggal 30 Juni 2016; atau
c. 6% (enam persen), untuk permohonan yang
diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal
31 Desember 2016;
yang dikenakan atas selisih lebih nilai aktiva tetap hasil
penilaian kembali atau hasil perkiraan penilaian kembali
oleh Wajib Pajak, di atas nilai sisa buku fiskal semula.
(3) Nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) merupakan nilai aktiva tetap
yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang rnemperoleh izin dari Pemerintah.
(4) Nilai aktiva tetap hasil perkiraan penilaian kembali oleh
Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
dilakukan penilaian kembali dan ditetapkan oleh kantor
jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh
izin dari Pemerintah, paling lambat tanggal:
MEMUTUSKAN:
PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PENILAIAN
KEMBALIAKTIVATETAPUNTUKTUJUAN PERPAJAKANBAGI
PERMOHONANYANG DIAJUKAN PADA TAHUN 2015 DAN
TAHUN2016.
­ 3 ­
Menetapkan
!
Pasal 3
(1) Penilaian kembali aktiva tetap dapat dilakukan terhadap
sebagian atau seluruh aktiva tetap berwujud yang
terletak atau berada di Indonesia, dimiliki, dan
dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan yang merupakan Objek Pajak.
(2) Penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud
pada ayat (1). tidak dapat dilakukan kembali sebelum
lewat jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak
penilaian kernbali aktiva tetap yang dilakukan
berdasarkan Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Wajib Pajak sebagairnana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1)
meliputi Wajib Pajak badan dalam negeri, Bentuk Usaha Tetap
(BUT), dan Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan
pembukuan, termasuk:
a. Wajib Pajak yang memperoleh izin menyelenggarakan
pernbukuan dalam bahasa Inggris dan mata uang Dollar
Amerika Serikat; dan
b. Wajib Pajak yang pada saat penetapan penilaian kembali
nilai aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3) atau ayat
(4) belum melewati jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung·
sejak penilaian kembali aktiva tetap terakhir berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2008.
a. 31 Desember 2016, untuk permohonan yang
diajukan sejak berlakunya Peraturan Menteri mi
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015;
b. 30 Juni 2017, untuk permohonan yang diajukan
sejak 1 Januari 2016 sampai dengan · tanggal 30
Juni 2016; atau
c. 31 Desember 2017, untuk permohonan yang
diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal .
31 Desember 2016.
- 4 -
(1) Perrnohorian penilaian kernbali aktiva tetap untuk tujuan
perpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(1)dapat diajukan oleh Wajib Pajak yang:
a. telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap yang
dilakukan oleh kantor jasa penilai publik atau .ahli
penilai yang memperoleh izin dari Pemerintah, tetapi
belum digunakan untuk tujuan perpajakan, dengan
ketentuan:
1. penilaian kernbali aktiva tetap dilakukan pada
tahun 2015 untuk perrnohcrian yang diajukan
pada tahun 2015; atau
2. penilaian kembali aktiva tetap dilakukan pada
tahun 2016 untuk permohonan yang diajukan
pada tahun 2016; atau
b. beium melakukan penilaian kembali aktiva tetap.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a diajukan dengan menggunakan nilai aktiva tetap hasil
penilaian kembali aktiva tetap berdasarkan nilai pasar
atau nilai wajar aktiva tetap serta harus melampirkan:
a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak
Penghasilan atas penilaian kembali aktiva tetap;
b. daftar aktiva tetap hasil penilaian kembali;
Pasal 5
Pasal4
(1) Nilai aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai
publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari
Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(3) dan ayat (4) harus berdasarkan nilai pasar atau nilai
wajar aktiva tetap yang berlaku pada saat penilaian ·
kembali aktiva tetap.
(2) Dalam hal nilai pasar atau nilai wajar yang ditetapkan
oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ternyata tidak
mencerminkan keadaan yang sebenarnya, Direktur
Jenderal Pajak dapat menetapkan kembali nilai pasar
atau nilai wajar aktiva tetap yang bersangkutan.
~ 5 -
d. laporan penilaian aktiva tetap oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai yang.mernperoleh izin
dari Pernerintah; dan
e. laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum
penilaian kembali aktiva tetap.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b diajukan dengan menggunakan perkiraan nilai pasar
atau nilai wajar aktiva tetap menurut Wajib Pajak serta
harus melampirkan:
a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak
Penghasilan atas perkiraan penilaian kembali aktiva
tetap; dan
b. daftar aktiva tetap yang akan dinilai kembali beserta
perkiraan nilainya.
(4) Selain melampirkan dokumen sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), Wajib Pajak harus melengkapi:
a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak
Penghasilan atas penilaian kembali aktiva tetap
dalam hal terjadi kekurangan pembayaran pajak
terutang;
b. daftar aktiva tetap hasil penilaian kembali;
c. fotokopi surat izin usaha kantor jasa penilai publik
·a tau . ahli penilai, yang · memperoleh 1zm dari
Pemerintah yang dilegalisir oleh instansi Pemerintah
yang berwenang . menerbitkan surat izin usaha
tersebut;
d. laporan penilaian aktiva tetap oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai yang memperoleh izin
dari Pemerintah; dan
e. laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum
penilaian kembali aktiva tetap.
c. fotokopi surat izin usaha kantor jasa penilai publik
atau ahli penilai, yang mernperoleh izm dari
Pemerintah yang dilegalisir oleh instansi Pemerintah
yang berwenang menerbitkan surat izin usaha'
terse but;
- 6 -
[
Pasal 6
(1) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
ayat (2) harus dilunasi sebelum permohonan penilaian
kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan diajukan
kepada Direktur Jenderal Pajak. .
(2) Dalam hal hasil penilaian kembali aktiva tetap yang
ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik . atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah lebih
besar daripada nilai perkiraan nilai pasar atau nilai wajar
yang diajukan dalam perrnohonan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b, atas selisih
tersebut dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final
sebesar:
a. 3% (tiga persen), bagi Wajib Pajak yang telah
memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva
tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh. izin dari Pemerintah, dan
melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalam jangka
waktu sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015;
permohonan Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak dalarn
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak permohonan
.diterima lengkap dapat menerbitkan surat keputusan
persetujuan penilaian kembali aktiva tetap.
kebenarandankelengkapanmeneliti(6) Setelah
(5) Dokurnen sebagaimana dimaksud pada ayat (4). harus
disampaikan paling lambat pada tanggal:
a. 31 Desember 2016, untuk permohonan · yang
diajukan sejak berlakunya Peraturan Menteri mi
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015;
b. 30 Juni 2017, untuk permohonan yang diajukan
sejak 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30
Juni 2016; atau
c. 31 Desember 2017, untuk permohonan yang
diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal
31 Desember 2016.
- 7 -
I
(3) Dalam hal hasil penilaian kembali aktiva tetap yang
ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah lebih kecil
daripada nilai perkiraan nilai pasar atau nilai wajar yang
diajukan dalarri permohonan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b yang menyebabkan
terjadinya kelebihan pembayaran pajak, atas kelebihan
pembayaran pajak tersebut merupakan pajak yang
seharusnya tidak terutang.
(4) Dalam hal Wajib Pajak yang mengajukan permohonan
penilaian kembali aktiva tetap adalah Wajib Pajak yang
memperoleh izin menyelenggarakan pembukuan dengan
menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang
Dollar Amerika Serikat, selisih lebih nilai aktiva tetap
yang digunakan sebagai dasar pengenaan Pajak
Penghasilan sebagaimana dimaksud · pada ayat (2) dan
Pasal 1 ayat (2) harus dikonversi terlebih dahulu ke
b. 4% (empat persen), bagi Wajib Pajak yang telah
memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva
tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan
melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalam jangka
waktu sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan
tanggal 30 .Juni 2016;
c. 6% (enam persen), · bagi Wajib Pajak yang telah
memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva
tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan
melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalarn jangka
waktu sejak tanggal 1 Juli 2016 sampai dengan
tanggal 31Desember2016; atau
d. 10% (sepuluh persen), bagi Wajib Pajak yang telah
memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva
tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan
melunasi Pajak Penghasilan dimaksud pada tahun
2017.
- 8 -
..
Pasal 7
(1) Bagi Wajib Pajak yang pada saat permohonan memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
huruf a angka 1 atau memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b tetapi pada
tahun 2015 dapat melakukan penilaian kembali aktiva
tetap yang dilakukan oleh kantor jasa penilai publik atau
ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, serta
telah memperoleh keputusan persetujuan penilaian
kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (6), ketentuan penyusutan fiskal aktiva tetap
adalah sebagai berikut:
a. dasar penyusutan fiskal aktiva tetap adalah nilai
pada saat penilaian kembali aktiva tetap;
b. masa manfaat fiskal aktiva tetap disesuaikan
kembali menjadi rnasa manfaat penuh 'urrti.ik
kelompok aktiva tetap tersebut; dan
c. penghitungan penyusutan dimulai sejak tanggal 1
Januari 2016.
dalam satuan mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Keuangan yang berlaku pada tanggal pembayaran Pajak
Penghasilan .
. (5) Dalam hal Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat ( 1) huruf b tidak melakukan penilaian
kernbali aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh i~in
dari Pemerintah, sesuai jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 ayat (4) dan/atau tidak
melengkapi dokumen sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (4), permohonan dianggap batal dan atas
pembayaran Pajak Penghasilan yang telah dilunasi
sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dan/ atau ayat (2)
diperlakukan sebagai pajak yang seharusnya tidak
terutang.
- 9 -
.(
Pasal8
( 1) Dalam hal Wajib Pajak melakukan pengalihan aktiva
tetap berupa:
a. aktiva tetap kelompok 1 (satu) dan kelompok 2 (dua)
yang telah memperoleh keputusan persetujuan
. penilaian kembali sebelum berakhirnya masa
manfaat yang baru sebagaimana dimalcsud dalam
Pasal 7; atau
b. aktiva tetap kelompok 3 (tiga}, kelompok 4 (empat),
bangunan, dan tanah yang telah memperoleh
persetujuan penilaian kembali sebelum lewat jangka
waktu 10 (sepuluh) tahun,
atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap di atas
nilai sisa buku fiskal semula, dikenakan tambahan Pajak
Penghasilan yang bersifat final dengan tarif sebesar tarif
tertinggi Pajak Penghasilan yang berlaku pada saat
penilaian kembali aktiva tetap dikurangi pajak yang
sudah dibayarkan.
.(2) Bagi Wajib Pajak yang pada saatpermohonan memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
huruf a angka 2 atau memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b dan pada tahun
2016 atau tahun 2017 telah melakukan penilaian
kembali aktiva tetap yang dilakukan oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai, · yang memperoleh izin
dari Pemerintah, serta telah memperoleh keputusan
persetujuan penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6), ketentuan penyusutan
fiskal aktiva tetap adalah sebagai berikut:
a. dasar penyusutan fiskal aktiva tetap adalah nilai
pada saat penilaian kembali aktiva tetap;
b. masa manfaat fiskal aktiva tetap disesuaikan .
kembali menjadi · masa manfaat penuh untuk ·
kelompok aktiva tetap tersebut; dan
c. penghitungan penyusutan dimulai sejak bulan
dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap.
­ 10 ­
(2) Pemberian saham bonus atau pencatatan tambahan nilai
nominal saham tanpa penyetoran yang berasal dari
kapitalisasi selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap
Wajib Pajak, sampai dengan sebesar selisih · lebih
penilaian kernbali aktiva tetap secara fiskal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 6, bukan merupakan
II
······················'· .
Pasal 9
(1) Selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap Wajib Pajak di
atas nilai sisa buku komersial semula setelah dikurangi
dengan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 dan Pasal 6 harus dibukukan dalam neraca
komersial pada perkiraan modal. dengan nama
11
Selisih
Lebih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Wajib Pajak Tanggal
c. penarikan aktiva tetap Wajib Pajak dari penggunaan
karena mengalami kerusakan berat yang tidak dapat
diperbaiki lagi.
(4) Selisih antara nilai pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak
dengan nilai sisa buku fiskal pada saat pengalihan
merupakan keuntungan atau kerugian berdasarkan
ketentuan Undang­Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali
·diubah terakhir dengan Undang­Undang Nomor 36
Tahun 2008.
(2) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib ·dilunasi paling lama 15 (lima belas) hari setelah
akhir bulan terjadinya pengalihan aktiva tetap tersebut.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
. berlaku bagi:
a. pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak yang bersifat
force majeur berdasarkan keputusan atau kebijakan
pemerintah atau putusan pengadilan;
b. pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak dalam rangka
penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha
yang mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pajak;
atau
­ 11 ­
!
Pasal 12
Peraturan Menteri m i mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Pasal 11
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Wajib Pajak
yang telah mengajukan permohonan izin penilaian kembali
aktiva tetap berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
79/PMK.03/2008 dan atas permohonan tersebut belum
diterbitkan surat keputusannya, dapat mengajukan kembali
permohonan penilaian kembali aktiva tetap sesuai dengan
Peraturan Menteri ini.
Pasal 10
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara . pengajuan
. permohonan dan pengadministrasian penilaian kembali aktiva
tetap Wajib Pajak diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak.
Objek Pajak berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf g
Undang­Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terak.hir dengan Undang­Undang Nomor 36 Tahun 2008
jo. Pasal 2 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 94 ·
Tahun 2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena
Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun
'Berjalan.
(3) Dalam hal selisih lebih penilaian kembali secara fiskal
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) lebih besar
daripada selisih lebih penilaian kembali secara komersial
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemberian saham
bonus atau pencatatan tambahan nilai nominal saham
tanpa penyetoran yang bukan merupakan Objek Pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), hanya sampai
dengan sebesar selisih penilaian kembali aktiva tetap
secara komersial.
­ 12 ­
"·".;­.. •,, ...
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BI~t1,_M:~
b/;_,'?'~~tS111Rl!filJ9; ~-:-..
u .. _,·~~'.~- ..~···-.....~ti,.,~
KEPAL.&.AG IAN T. u;'J.ti;. MENTERIAN
/i .... r - -· '·'· 
M
·-· { . ·-· -· •:.-'. r .·''"ml l -:"r :;
. ' ., ·­ . J
­ . .~··' ' ' .,, '"'
1
' 4-~~~ f·'-. > -' ••• F~ J .;
... '', . . I .
GIARTO:, ~· / s­ /
NIP 19590420198.4;0~tJ.oo 1
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 1536
WIDODO EKATJAHJANA
ttd.
DIREKTUR JENDERAL
PERATURANPERUNDANG~UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 20 Oktober 2015
BAMBANG P.S. BRODJONEGORO
ttd.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
Ditetapkan di Jakarta
padatanggal 15 Oktober 2015
pengundangan Peraturai~ Menteri ini dengan penempatannya
dalarn Berita Negara Republik Indonesia.
memerintahkanorang mengetahuinya,setiapAgar
.,. 13 ­

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Materi fidic pjt non kecil yogya 2016
Materi fidic pjt non kecil yogya 2016Materi fidic pjt non kecil yogya 2016
Materi fidic pjt non kecil yogya 2016Iwan Gunawan
 
Ringkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapRingkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapheri baskoro
 
Akuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkdAkuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkdgreeneyes85
 
Bab vii ketentuan imbalan jasa versi iai
Bab vii ketentuan imbalan jasa versi iaiBab vii ketentuan imbalan jasa versi iai
Bab vii ketentuan imbalan jasa versi iainoviantokuswandi
 
Manajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumManajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumErna Evanora
 
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)SEPTIANA RAHAYUNINGTIAS
 
Manajemen Bank Umum 2015210412
Manajemen Bank Umum 2015210412Manajemen Bank Umum 2015210412
Manajemen Bank Umum 2015210412Rizal Setiawan
 
Klasifikasi bidang layanan non konstruksi 2015
Klasifikasi bidang layanan non konstruksi 2015Klasifikasi bidang layanan non konstruksi 2015
Klasifikasi bidang layanan non konstruksi 2015inkindojabar
 
5 2 pelaksanaan swakelola
5 2 pelaksanaan swakelola5 2 pelaksanaan swakelola
5 2 pelaksanaan swakelolaJoy Irman
 
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanAkuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanToyib Abdulloh
 
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18Sri Apriyanti Husain
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakaniyandri tiluk wahyono
 
5 1 ketentuan umum swakelola
5 1 ketentuan umum swakelola5 1 ketentuan umum swakelola
5 1 ketentuan umum swakelolaJoy Irman
 
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDAAkuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDAMahyuni Bjm
 

Andere mochten auch (17)

Materi fidic pjt non kecil yogya 2016
Materi fidic pjt non kecil yogya 2016Materi fidic pjt non kecil yogya 2016
Materi fidic pjt non kecil yogya 2016
 
Ringkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapRingkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etap
 
Akuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkdAkuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkd
 
Bab vii ketentuan imbalan jasa versi iai
Bab vii ketentuan imbalan jasa versi iaiBab vii ketentuan imbalan jasa versi iai
Bab vii ketentuan imbalan jasa versi iai
 
Manajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumManajemen Bank Umum
Manajemen Bank Umum
 
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
 
Manajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumManajemen Bank Umum
Manajemen Bank Umum
 
Manajemen Bank Umum 2015210412
Manajemen Bank Umum 2015210412Manajemen Bank Umum 2015210412
Manajemen Bank Umum 2015210412
 
Klasifikasi bidang layanan non konstruksi 2015
Klasifikasi bidang layanan non konstruksi 2015Klasifikasi bidang layanan non konstruksi 2015
Klasifikasi bidang layanan non konstruksi 2015
 
Hukum kontrak
Hukum kontrakHukum kontrak
Hukum kontrak
 
5 2 pelaksanaan swakelola
5 2 pelaksanaan swakelola5 2 pelaksanaan swakelola
5 2 pelaksanaan swakelola
 
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanAkuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
 
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
Psak 25-kebijakan-akuntansi-perusahaan-estimasi-akuntansi-dan-kesalahan-ias-18
 
Kup 2008
Kup 2008Kup 2008
Kup 2008
 
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanKetentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
 
5 1 ketentuan umum swakelola
5 1 ketentuan umum swakelola5 1 ketentuan umum swakelola
5 1 ketentuan umum swakelola
 
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDAAkuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
 

Mehr von Roko Subagya

Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup   tindak pidana di bidang perpajakanSeri kup   tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakanRoko Subagya
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanRoko Subagya
 
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIAmnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIRoko Subagya
 
Kewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintahKewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintahRoko Subagya
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanRoko Subagya
 
KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara Roko Subagya
 
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya TermurahBisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya TermurahRoko Subagya
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kupRoko Subagya
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pphRoko Subagya
 
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajak
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajakUu no.11 th 2016 pengampunan pajak
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajakRoko Subagya
 
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAANRoko Subagya
 
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...Roko Subagya
 
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internetPendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internetRoko Subagya
 
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...Roko Subagya
 
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-UndangSEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-UndangRoko Subagya
 
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIAUNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIARoko Subagya
 
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...Roko Subagya
 
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015Roko Subagya
 
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETOPER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETORoko Subagya
 

Mehr von Roko Subagya (20)

Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup   tindak pidana di bidang perpajakanSeri kup   tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
 
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap IIIAmnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
Amnesti pajak Telah Memasuki Tahap III
 
Kewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintahKewajiban bendaharawan pemerintah
Kewajiban bendaharawan pemerintah
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
 
KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara KEWAJIBAN Bendahara
KEWAJIBAN Bendahara
 
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya TermurahBisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
Bisnis Pulsa dan Intelijen Maya Termurah
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
 
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajak
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajakUu no.11 th 2016 pengampunan pajak
Uu no.11 th 2016 pengampunan pajak
 
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
 
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
 
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internetPendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
Pendaftaran NPWP Orang Pribadi Pelaku Kegiatan Usaha via internet
 
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
 
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-UndangSEQUEL  ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
SEQUEL ANALISA PPN ::: Kuncinya Pada Tarif dan Undang-Undang
 
Pmk 29.pmk03.2015
Pmk   29.pmk03.2015Pmk   29.pmk03.2015
Pmk 29.pmk03.2015
 
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIAUNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
 
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
8500+ ALAMAT EMAIL:::: Daftar Alamat Surat Elektronik Gmail, YAHOOMAIL,HOTMAI...
 
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
pmk 90-pmk.03-2015 ::::: tentang perubahan pmk-253-pmk.03-2015
 
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETOPER: 17/PJ/  2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
PER: 17/PJ/ 2015 ::: NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
 

PMK 191-PMK.010-2015 ::::: PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP UNTUK TUJUAN PERPAJAKAN BAGI PERMOHONAN YANG DIAJUKAN PADA TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016

  • 1. ! a. bahwa ketentuan rnengenai penilaian kernbali aktiva tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan telah diatur dalarn Peraturan Menteri Keuangan Nornor 79/PMK.03/2008 tentang Penilaian Kernbali Aktiva Tetap Perusahaan untuk Tujuan Perpajakan; · b. bahwa dalarn rangka menjaga stabilitas ekonomi rnakro dan mendorong pertumbuhan ekonorni, perlu mernberikan kebijakan Pajak Penghasilan berupa penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan bagi permohonan penilaian kembali aktiva tetap yang diajukan pada .tahun 2015 dan tahun 2016 dengan Peraturan Menteri Keuangan tersendiri; c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (1) Undang­ Undang Nomor fr Tahun 1983 tentang Ketentuan Urnum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang­Undang Nornor 16 Tahun 2009, Menteri Keuangan diberikan kewenangan untuk menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang; · Menirnbang MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA PERATURANMENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191/PMK. 010/2015 TENTANG PENILAIANKEMBALIAKTIVATETAP UNTUKTUJUAN PERPAJAKAN BAGI PERMOHONAN YANGDIAJUKAN PADATAHUN2015 DANTAHUN 2016 MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAl!
  • 2. I 5183); 4893); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); 2. Undang­Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tamba:han Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang­Undang Nomor 36 Tahun 2008· tentang Perubahan Keempat atas Undang­Undang Nornor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1. Undang­Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan . (Lembaran Negara Republik Indonesia 'Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang­Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik ­Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 Undang­Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang­Undang Nomor 36 Tahun 2008, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan bagi Permohonan yang diajukan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016. - 2 - Mengingat
  • 3. j Pasal 1 (1) Wajib Pajak dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan dengan mendapatkan perlakuan khusus apabila permohonan penilaian kembali diajukan kepada Direktur .Jenderal Pajak dalam jangka waktu sejak berlakunya Peraturan Menteri ini sampai dengan tanggal 31Desember2016 .. (2) Perlakuan .khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa Pajak Pengh.asilan yang bersifat final sebesar: a. 39/o (tiga persen), untuk permohonan yang diajukan sejak berlakunya Peraturan . Menteri ini sampai dengan tanggal 31 Desember 2015; b. 4% (empat persen), untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30 Juni 2016; atau c. 6% (enam persen), untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016; yang dikenakan atas selisih lebih nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali atau hasil perkiraan penilaian kembali oleh Wajib Pajak, di atas nilai sisa buku fiskal semula. (3) Nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan nilai aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang rnemperoleh izin dari Pemerintah. (4) Nilai aktiva tetap hasil perkiraan penilaian kembali oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilakukan penilaian kembali dan ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, paling lambat tanggal: MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PENILAIAN KEMBALIAKTIVATETAPUNTUKTUJUAN PERPAJAKANBAGI PERMOHONANYANG DIAJUKAN PADA TAHUN 2015 DAN TAHUN2016. ­ 3 ­ Menetapkan
  • 4. ! Pasal 3 (1) Penilaian kembali aktiva tetap dapat dilakukan terhadap sebagian atau seluruh aktiva tetap berwujud yang terletak atau berada di Indonesia, dimiliki, dan dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan Objek Pajak. (2) Penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1). tidak dapat dilakukan kembali sebelum lewat jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak penilaian kernbali aktiva tetap yang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri ini. Pasal 2 Wajib Pajak sebagairnana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) meliputi Wajib Pajak badan dalam negeri, Bentuk Usaha Tetap (BUT), dan Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pembukuan, termasuk: a. Wajib Pajak yang memperoleh izin menyelenggarakan pernbukuan dalam bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat; dan b. Wajib Pajak yang pada saat penetapan penilaian kembali nilai aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3) atau ayat (4) belum melewati jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung· sejak penilaian kembali aktiva tetap terakhir berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2008. a. 31 Desember 2016, untuk permohonan yang diajukan sejak berlakunya Peraturan Menteri mi sampai dengan tanggal 31 Desember 2015; b. 30 Juni 2017, untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Januari 2016 sampai dengan · tanggal 30 Juni 2016; atau c. 31 Desember 2017, untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal . 31 Desember 2016. - 4 -
  • 5. (1) Perrnohorian penilaian kernbali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1)dapat diajukan oleh Wajib Pajak yang: a. telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap yang dilakukan oleh kantor jasa penilai publik atau .ahli penilai yang memperoleh izin dari Pemerintah, tetapi belum digunakan untuk tujuan perpajakan, dengan ketentuan: 1. penilaian kernbali aktiva tetap dilakukan pada tahun 2015 untuk perrnohcrian yang diajukan pada tahun 2015; atau 2. penilaian kembali aktiva tetap dilakukan pada tahun 2016 untuk permohonan yang diajukan pada tahun 2016; atau b. beium melakukan penilaian kembali aktiva tetap. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diajukan dengan menggunakan nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali aktiva tetap berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap serta harus melampirkan: a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak Penghasilan atas penilaian kembali aktiva tetap; b. daftar aktiva tetap hasil penilaian kembali; Pasal 5 Pasal4 (1) Nilai aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3) dan ayat (4) harus berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap yang berlaku pada saat penilaian · kembali aktiva tetap. (2) Dalam hal nilai pasar atau nilai wajar yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ternyata tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya, Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan kembali nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap yang bersangkutan. ~ 5 -
  • 6. d. laporan penilaian aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai yang.mernperoleh izin dari Pernerintah; dan e. laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum penilaian kembali aktiva tetap. (3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diajukan dengan menggunakan perkiraan nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap menurut Wajib Pajak serta harus melampirkan: a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak Penghasilan atas perkiraan penilaian kembali aktiva tetap; dan b. daftar aktiva tetap yang akan dinilai kembali beserta perkiraan nilainya. (4) Selain melampirkan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Wajib Pajak harus melengkapi: a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak Penghasilan atas penilaian kembali aktiva tetap dalam hal terjadi kekurangan pembayaran pajak terutang; b. daftar aktiva tetap hasil penilaian kembali; c. fotokopi surat izin usaha kantor jasa penilai publik ·a tau . ahli penilai, yang · memperoleh 1zm dari Pemerintah yang dilegalisir oleh instansi Pemerintah yang berwenang . menerbitkan surat izin usaha tersebut; d. laporan penilaian aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai yang memperoleh izin dari Pemerintah; dan e. laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum penilaian kembali aktiva tetap. c. fotokopi surat izin usaha kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang mernperoleh izm dari Pemerintah yang dilegalisir oleh instansi Pemerintah yang berwenang menerbitkan surat izin usaha' terse but; - 6 -
  • 7. [ Pasal 6 (1) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) harus dilunasi sebelum permohonan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak. . (2) Dalam hal hasil penilaian kembali aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik . atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah lebih besar daripada nilai perkiraan nilai pasar atau nilai wajar yang diajukan dalam perrnohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b, atas selisih tersebut dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar: a. 3% (tiga persen), bagi Wajib Pajak yang telah memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh. izin dari Pemerintah, dan melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalam jangka waktu sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2015; permohonan Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak dalarn jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak permohonan .diterima lengkap dapat menerbitkan surat keputusan persetujuan penilaian kembali aktiva tetap. kebenarandankelengkapanmeneliti(6) Setelah (5) Dokurnen sebagaimana dimaksud pada ayat (4). harus disampaikan paling lambat pada tanggal: a. 31 Desember 2016, untuk permohonan · yang diajukan sejak berlakunya Peraturan Menteri mi sampai dengan tanggal 31 Desember 2015; b. 30 Juni 2017, untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30 Juni 2016; atau c. 31 Desember 2017, untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. - 7 -
  • 8. I (3) Dalam hal hasil penilaian kembali aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah lebih kecil daripada nilai perkiraan nilai pasar atau nilai wajar yang diajukan dalarri permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b yang menyebabkan terjadinya kelebihan pembayaran pajak, atas kelebihan pembayaran pajak tersebut merupakan pajak yang seharusnya tidak terutang. (4) Dalam hal Wajib Pajak yang mengajukan permohonan penilaian kembali aktiva tetap adalah Wajib Pajak yang memperoleh izin menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat, selisih lebih nilai aktiva tetap yang digunakan sebagai dasar pengenaan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud · pada ayat (2) dan Pasal 1 ayat (2) harus dikonversi terlebih dahulu ke b. 4% (empat persen), bagi Wajib Pajak yang telah memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalam jangka waktu sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30 .Juni 2016; c. 6% (enam persen), · bagi Wajib Pajak yang telah memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalarn jangka waktu sejak tanggal 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal 31Desember2016; atau d. 10% (sepuluh persen), bagi Wajib Pajak yang telah memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan melunasi Pajak Penghasilan dimaksud pada tahun 2017. - 8 - ..
  • 9. Pasal 7 (1) Bagi Wajib Pajak yang pada saat permohonan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a angka 1 atau memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b tetapi pada tahun 2015 dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap yang dilakukan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, serta telah memperoleh keputusan persetujuan penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6), ketentuan penyusutan fiskal aktiva tetap adalah sebagai berikut: a. dasar penyusutan fiskal aktiva tetap adalah nilai pada saat penilaian kembali aktiva tetap; b. masa manfaat fiskal aktiva tetap disesuaikan kembali menjadi rnasa manfaat penuh 'urrti.ik kelompok aktiva tetap tersebut; dan c. penghitungan penyusutan dimulai sejak tanggal 1 Januari 2016. dalam satuan mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan yang berlaku pada tanggal pembayaran Pajak Penghasilan . . (5) Dalam hal Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat ( 1) huruf b tidak melakukan penilaian kernbali aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh i~in dari Pemerintah, sesuai jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (4) dan/atau tidak melengkapi dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4), permohonan dianggap batal dan atas pembayaran Pajak Penghasilan yang telah dilunasi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dan/ atau ayat (2) diperlakukan sebagai pajak yang seharusnya tidak terutang. - 9 -
  • 10. .( Pasal8 ( 1) Dalam hal Wajib Pajak melakukan pengalihan aktiva tetap berupa: a. aktiva tetap kelompok 1 (satu) dan kelompok 2 (dua) yang telah memperoleh keputusan persetujuan . penilaian kembali sebelum berakhirnya masa manfaat yang baru sebagaimana dimalcsud dalam Pasal 7; atau b. aktiva tetap kelompok 3 (tiga}, kelompok 4 (empat), bangunan, dan tanah yang telah memperoleh persetujuan penilaian kembali sebelum lewat jangka waktu 10 (sepuluh) tahun, atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap di atas nilai sisa buku fiskal semula, dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan tarif sebesar tarif tertinggi Pajak Penghasilan yang berlaku pada saat penilaian kembali aktiva tetap dikurangi pajak yang sudah dibayarkan. .(2) Bagi Wajib Pajak yang pada saatpermohonan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a angka 2 atau memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b dan pada tahun 2016 atau tahun 2017 telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap yang dilakukan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, · yang memperoleh izin dari Pemerintah, serta telah memperoleh keputusan persetujuan penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6), ketentuan penyusutan fiskal aktiva tetap adalah sebagai berikut: a. dasar penyusutan fiskal aktiva tetap adalah nilai pada saat penilaian kembali aktiva tetap; b. masa manfaat fiskal aktiva tetap disesuaikan . kembali menjadi · masa manfaat penuh untuk · kelompok aktiva tetap tersebut; dan c. penghitungan penyusutan dimulai sejak bulan dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap. ­ 10 ­
  • 11. (2) Pemberian saham bonus atau pencatatan tambahan nilai nominal saham tanpa penyetoran yang berasal dari kapitalisasi selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap Wajib Pajak, sampai dengan sebesar selisih · lebih penilaian kernbali aktiva tetap secara fiskal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 6, bukan merupakan II ······················'· . Pasal 9 (1) Selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap Wajib Pajak di atas nilai sisa buku komersial semula setelah dikurangi dengan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 6 harus dibukukan dalam neraca komersial pada perkiraan modal. dengan nama 11 Selisih Lebih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Wajib Pajak Tanggal c. penarikan aktiva tetap Wajib Pajak dari penggunaan karena mengalami kerusakan berat yang tidak dapat diperbaiki lagi. (4) Selisih antara nilai pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak dengan nilai sisa buku fiskal pada saat pengalihan merupakan keuntungan atau kerugian berdasarkan ketentuan Undang­Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali ·diubah terakhir dengan Undang­Undang Nomor 36 Tahun 2008. (2) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib ·dilunasi paling lama 15 (lima belas) hari setelah akhir bulan terjadinya pengalihan aktiva tetap tersebut. (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak . berlaku bagi: a. pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak yang bersifat force majeur berdasarkan keputusan atau kebijakan pemerintah atau putusan pengadilan; b. pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak dalam rangka penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha yang mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pajak; atau ­ 11 ­
  • 12. ! Pasal 12 Peraturan Menteri m i mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Pasal 11 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Wajib Pajak yang telah mengajukan permohonan izin penilaian kembali aktiva tetap berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2008 dan atas permohonan tersebut belum diterbitkan surat keputusannya, dapat mengajukan kembali permohonan penilaian kembali aktiva tetap sesuai dengan Peraturan Menteri ini. Pasal 10 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara . pengajuan . permohonan dan pengadministrasian penilaian kembali aktiva tetap Wajib Pajak diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak. Objek Pajak berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf g Undang­Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terak.hir dengan Undang­Undang Nomor 36 Tahun 2008 jo. Pasal 2 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 94 · Tahun 2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun 'Berjalan. (3) Dalam hal selisih lebih penilaian kembali secara fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) lebih besar daripada selisih lebih penilaian kembali secara komersial sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemberian saham bonus atau pencatatan tambahan nilai nominal saham tanpa penyetoran yang bukan merupakan Objek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2), hanya sampai dengan sebesar selisih penilaian kembali aktiva tetap secara komersial. ­ 12 ­
  • 13. "·".;­.. •,, ... Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BI~t1,_M:~ b/;_,'?'~~tS111Rl!filJ9; ~-:-.. u .. _,·~~'.~- ..~···-.....~ti,.,~ KEPAL.&.AG IAN T. u;'J.ti;. MENTERIAN /i .... r - -· '·'· M ·-· { . ·-· -· •:.-'. r .·''"ml l -:"r :; . ' ., ·­ . J ­ . .~··' ' ' .,, '"' 1 ' 4-~~~ f·'-. > -' ••• F~ J .; ... '', . . I . GIARTO:, ~· / s­ / NIP 19590420198.4;0~tJ.oo 1 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 1536 WIDODO EKATJAHJANA ttd. DIREKTUR JENDERAL PERATURANPERUNDANG~UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Diundangkan di Jakarta pada tanggal 20 Oktober 2015 BAMBANG P.S. BRODJONEGORO ttd. MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Ditetapkan di Jakarta padatanggal 15 Oktober 2015 pengundangan Peraturai~ Menteri ini dengan penempatannya dalarn Berita Negara Republik Indonesia. memerintahkanorang mengetahuinya,setiapAgar .,. 13 ­