18. Fleksi dan Ekstensi
Fleksi merupakan gerak
menekuk atau
membengkokkan. Ekstensi
merupakan gerak meluruskan.
Contoh: gerak pada siku, lutut,
ruas-ruas jari dan bahu.
19. Adduksi dan abduksi
Adduksi merupakan gerak
mendekati tubuh. Sedangkan
gerak abduksi adalah gerak
menjauhi tubuh.
Contoh: gerak merenggangkan
tangan, membuka tungkai kaki,
serta mengacungka tangan.
20. Elevasi dan Depresi
Elevasi merupakan gerak
menegangkan. Sedangkan
gerak depresi merupakan
gerak menurunkan.
Contoh: gerak menengadah
dan menundukkan kepala.
Ennoviannie
22. Supinasi dan Pronasi
Supinasi merupakan gerak
menegadahkan tangan,
sedangkan pronasi merupakan
gerak menelungkupkan
tangan.
Ennoviannie
23. Inversi dan Eversi
Inversi merupakan gerak
memiringkan atau membuka
telapak kaki ke arah dalam
tubuh. Sedangkan Eversi
adalah gerak memiringkan
atau membuka kaki ke arah
luar.
Ennoviannie
28. Pita A = Daerah gelap pada sarkomer yang mengandung aktin dan miosin
Zona H = Daerah terang yang hanya mengandung aktin.
Pita I = daerah terang yang berada di antara dua sarkomer.
38. • Active site : suatu molekul ADP dimana filamen meosin saling
mengadakan interaksi dgn filamen aktin shg tjd kontraksi otot
• Tropomyosin : merupakan protein yg akan “menutupi” active
site shg tdk tjd kontraksi
• Troponin : akan berikatan dg Ca untuk permulaan kontraksi
Ennoviannie
44. *Asetilkolin berperan dalam mentransmisikan sinyal atau rangsangan yang diterima untuk
diteruskan di antara sel-sel saraf yang berdekatan atau pada sambungan neuromuscular.
55. Gangguan Pada Otot
Muscle Fatique / Kelelahan Otot
• Tdk adanya Oksigen sehingga ATP yg dihasilkan sedikit
• Respirasi anaerob menyebabkan terbentuk asam laktat
terasa pegal
56. Tetanus
• Penyakit infeksi, diakibatkan oleh neurotoksin
dari bakteri Clostridium tetani, menyerang
sistem saraf, ditandai dengan gejala kekakuan
dan kejang otot
58. Distrofi
• Mirip dengan atrofi, penderita distrofi mengalami
otot yang mengecil dan tidak dapat berfungsi
normal. Namun, distrofi terjadi karena kelainan
sejak lahir.
• Diperkirakan kelainan ini bersifat genetis.
60. Rigor Mortis
• kekakuan otot yang irreversible yang terjadi
pada mayat setelah relaksasi primer.
• akibat hilangnya ATP dari otot-otot tubuh
manusia.
61. Hernia
• Disebabkan selaput peritonial yang membatasi rongga
perut melemah sehingga tidak mampu menyangga usus.
• Akibatnya, usus turun dan terkadang mencapai testis atau
sampai ke daerah lipat paha.
62. Myasthenia Gravis
• Belum diketahui penyebabnya. Penderitanya perlahan-
lahan mengalami pelemahan pada otot-otot tubuhnya
hingga akhirnya tidak berfungsi sama sekali.
• Pada umumnya, penderita kelainan ini meninggal
karena otot-otot yang berhubungan dengan sistem
pernapasan tidak dapat berkontraksi.
66. • Setiap serabut otot terdiri dari ribuan
myofibril
• Tiap myofibril terdapat 1500 filamen miosin
dan 3000 filamen aktin
• Tiap filamen miosin terdiri dari molekul miosin
BM 33.200 dan molekul aktin BM 70.000
• Dengan mikroskop cahaya: nampak gambar
gelap terang kepadatan relatif dan ada
bagian yg tumpah tindih dari aktin dan miosin
Ennoviannie