Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan logos. Rheo berarti mengalir, dan logos berarti ilmu. Sehingga rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat. Rheologi erat kaitannya dengan viskositas.
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Tekanan shear adalah tekanan atau tegangan geser dari fluida yang bergerak. Biasanya diterima sebagai "kekentalan", atau penolakan terhadap penuangan. Tegangan geser atau shear strain yaitu sudut yang dibentuk karena adanya tegangan atau shear stress, sedangkan shear stress yaitu tegangan yang disebabkan oleh gaya tangensial atau tegangan gesek.
Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi viskositas, semakin besar tahanannya untuk mengalir. Viskositas dinyatakan dalam simbol (η). Salah satu instrument pengukur viskositas adalah Viskometer Oswald.
2. PENDAHULUAN
Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu
rheo dan logos. Rheo berarti mengalir, dan
logos berarti ilmu.
Sehingga rheologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang aliran zat cair dan
deformasi zat padat.
Rheologi erat kaitannya dengan viskositas.
2
3. Definisi
Viskositas adalah sebuah ukuran
penolakan sebuah fluid terhadap
perubahan bentuk di bawah tekanan
shear.
Tekanan shear adalah tekanan atau
tegangan geser dari fluida yang bergerak.
Biasanya diterima sebagai "kekentalan",
atau penolakan terhadap penuangan.
3
4. Lanjutan…
Tegangan geser atau shear strain yaitu
sudut yang dibentuk karena adanya
tegangan atau shear stress, sedangkan
shear stress yaitu tegangan yang
disebabkan oleh gaya tangensial atau
tegangan gesek.
4
7. Sistem Newtonian
Jika bidang cairan paling atas bergerak
dengan suatu kecepatan konstan, setiap
lapisan di bawahnya akan bergerak
dengan suatu kecepatan yang
berbanding lurus dengan jarak dari
lapisan dasar yang diam
7
8. Lanjutan…
Istilah :
Rate of shear (G) dv/dr untuk
menyatakan perbedaan kecepatan (dv)
antara dua bidang cairan yang dipisahkan
oleh jarak yang sangat kecil (dr).
Shearing stress (τ atau F ) F’/A untuk
menyatakan gaya per satuan luas yang
diperlukan untuk menyebabkan aliran.
8
9. Lanjutan…
Viskositas (η) merupakan perbandingan antara
Shearing stress F/A dan Rate of shear dv/dr.
Satuan viskositas adalah poise atau dyne detik cm -
2
η= (F/A) = F
(dv/dr) G
*Fluiditas merupakan kebalikan dari viskositas.
Satuan fluiditas adalah centipoise (cps). 1cps=
0,01poise (f = 1/η)
9
11. Sistem Non-Newtonian
Ada 3 jenis tipe aliran dalam sistem
Non-Newtonian, yaitu :
PLASTIS,
PSEUDOPLASTIS, dan
DILATAN
11
12. Aplikasi
Kebanyakan farmasis akan berhadapan
dengan cairan Non-Newtonian seperti
Larutan koloid,
Emulsi,
Suspensi cair,
Krim,
Salep,
12
13. Aliran Plastis
Aliran plastis berhubungan dengan adanya
partikel-partikel yang tersuspensi dalam suspensi
pekat.
Aliran ini disebabkan oleh adanya kontak antara
partikel-partikel yang berdekatan (disebabkan oleh
adanya gaya van der Waals), yang harus dipecah
sebelum aliran dapat terjadi
Meregang lalu kembali ke keadaan semula, tidak
mengalir
13
14. Aliran Pseudoplastis
Aliran pseudoplastis ditunjukkan oleh beberapa
bahan farmasi yaitu gom alam dan sintesis seperti
dispersi cair dari tragacanth, natrium alginat, metil
selulosa, dan natrium karboksimetil selulosa.
Aliran pseudoplastis diperlihatkan oleh polimer-
polimer dalam larutan, hal ini berkebalikan
dengan sistem plastis, yang tersusun dari partikel-
partikel tersuspensi dalam emulsi.
14
15. Aliran Dilatan
Aliran dilatan terjadi pada suspensi yang
memiliki presentase zat padat terdispersi
dengan konsentrasi tinggi.
Terjadi peningkatan daya hambat untuk
mengalir (viskositas) dengan meningkatnya
rate of shear.
Jika stress dihilangkan, suatu sistem dilatan
akan kembali ke keadaan fluiditas aslinya
15
16. Lanjutan…
Pada keadaaan istirahat, partikel-partikel
tersebut tersususn rapat dengan volume
antar partikel pada keadaan minimum.
Tetapi jumlah pembawa dalam suspensi ini
cukup untuk mengisi volume ini dan
membentuk ikatan lalu memudahkan
partikel-partikel bergerak dari suatu tempat
ke tempat lainnya pada rate of shear yang
rendah.
16
17. Lanjutan…
Pada saat shear stress meningkat, bulk dari
system itu mengembang atau memuai
(dilate). Hal itu menyebabkan volume antar
partikel menjadi meningkat dan jumlah
pembawa yang ada tidak cukup memenuhi
ruang kosong tersebut.
17
18. Lanjutan…
Oleh karena itu hambatan aliran meningkat
karena partikel-partikel tersebut tidak
dibasahi atau dilumasi dengan sempurna
lagi oleh pembawa. Akhirnya suspense
menjadi pasta yang kaku.
Contoh : Pembuatan pasta
18