SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
NAMA SEKOLAH : SMK PANDANARAN BOYOLALI
KOMPETENSI KEAHLIAN : Kompetensi Kejuruan
KELAS/SEMESTER : X/2
KODE KOMPETENSI : 021.KK.04
PERTEMUAN KE : 1, 2
ALOKASI WAKTU : 10 x 45 menit
STANDAR KOMPETENSI
1. Melakukan Perbaikan Sistim Hidrolik Sepeda Motor
KOMPETENSI DASAR
1.1. Memelihara Sistim Hidrolik Sepeda Motor
INDIKATOR
1.1.1. Mengidentifikasi komponen-komponen sistem hidrolik.
1.1.2. Memahami fungsi komponen sistem hidrolik
1.1.3. Memahami prinsip kerja komponen sistem hidrolik
1.1.4. Memahami karakteristik hidrolik
1.1.5. Mengamati komponen-komponen sistem hidrolik dari adanya tanda tanda kerusakan.
1.1.6. Melakukan pemeriksaan komponen- komponen sistem hidrolik
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu memilih macam dongkrak sesuai beban yang diangkat diakses dari
buku manual dan pengamatan langsung dibengkel otomotip.
2. Siswa mampu mengidentifikasi cairan hidrolik dan penggunaannya
3. Siswa mampu mengunakan sistim hidrolik untuk melaksanakan pelepasan roda dan
ban dibengkel otomotip.
4. Siswa mampu mengidentifikan simbol – simbol yang digunakan dalam perlalatan
sistem hidrolik
5. Siswa mampu memelihara secara rutin pada sistem hidrolik dengan menambah
pelumas sesuai SOP.
6. Siswa mampu merawat/ servis sistem hidrolik sesuai SOP
II. MATERI PEMBELAJARAN
Sistem Hidrolik adalah suatu sistem/ peralatan yang bekerja berdasarkan sifat
dan potensi / kemampuan yang ada pada zat cair ( liquid ).Kata hidrolik sendiri
berasal dari bahasa ‘Greek’ yakni dari kata ‘hydro’ yang berati air dan ‘aulos’ yang
berarti pipa. Namun, pada masa sekarang ini sistem hidrolik kebanyakan
menggunakan air atau campuran oli dan air (water emulsian) atau oli saja.
Masalah pemeliharaan pada sistem hidraulik adalah hal yang sangat penting
untuk menjamin sistem hidraulik bekerja dengan benar sesuai prosedur yang ada. Hal
ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan sistem hidraulik tidak
bekerja dengan baik.Untuk itu kita perlu mengetahui prinsip dasar dari system
hidraulik seperti pada gambar dibawah ini.
Kita membebani piston dari pompa piston tunggal dengan gaya tertentu.
Makin kuat kita menekan piston, makin kuat gaya pada piston, maka tekanan makin
meningkat. Tekanan meningkat berdasarkan luas dari silinder dan dapat mengalahkan
beban. Kecepatan gerak beban hanya tergantung pada volume fluida yang
dimaksudkan ke selinder. Hal ini bahwa makin cepat piston diturunkan ke bawah,
makin bannyak fluida per satuan waktu yang dialirkan ke dalam silinder. Sehingga
beban akan terangkat lebih cepat.
Sumber energi mekanik dapat berupa :
1. Gerakan tekan dari tangan
2. Gerakan tekan dari kaki
3. Gerakan putar engine
4. Gerakan putar motor listrik
5. Dan lain-lainnya
Pengubah energi mekanik menjadi energi hidraulik:
1. Pompa piston aksial
2. Pompa piston radial
3. Pompa roda gigi
4. Pompa sudu / vane
5. Pompa sekrup
Fluida yang digunakan dapat digolongkan dalam dua jenis:
1. Fire Resistance Oils
2. Hydraulic Mineral Oils
Pengubah energi hidraulik menjadi energi mekanik:
1. Silinder kerja tunggal
2. Silinder kerja ganda
Dari uraian dan gambar di atas dapat dilihat bahwa ada tiga bagian /
komponen utama dari sistem hidraulik yaitu: Unit penghasil energi hidraulik, Fluida
dan katup-katup, Unit pengubah energi hidraulik menjadi mekanik. Sehingga masalah
pemeliharaan sistem hidraulik harus dilakukan secara berkala pada tiga unit tersebut.
I. METODE PENGAJARAN
Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke satu (90 menit)
No Kegiatan Waktu Metode
1 Pendahuluan :
1. Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan
memberi salam dan menunjuk salah satu siswa memimpin
berdoa, memeriksa kehadiran dan kerapian siswa,
mengkontrol kebersihan sebagai wujud kepedulian
lingkungan.
2. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan
menyampaikan SK/KD dan tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan apersepsi sistem hidrolik kepada siswa
dengan rasa tanggung jawab dengan memberikan
contoh system hidrolik.
4. Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan
kreatif dengan memberi penjelasan tentang system
hidrolik.
10 ’ Ceramah,
tanya jawab
2 Kegiatan inti
a. Eksplorasi
1. Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil .
Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
2. Siswa berdiskusi secara komunikatiftentang sistem
hidrolik.
3. Masing masing peserta/anggota kelompok menyampaikan
pendapatnya secara mandiri dan bertanggungjawab
tentang pentingnya sistem hidrolik.
b. Elaborasi
1. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi
secaramandiri dan bertanggungjawab sedangkan
kelompok lain merespon secara demokratis.
2. Siswa bekerja keras melakukan pengamatan terhadap
70’ Diskusi &
Pengamatan
hidrolik.
c. Konfirmasi
1. Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan
hasil diskusi kerja kelompok secara komunikatif.
2. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya system
hidrolik dengan bertanggungjawab.
3. Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting
mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.
3 Penutup
1. Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat
rangkuman dari materi yang telah dibahas
2. Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang
telah diberikan secara bertanggungjawab.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah
diajarkan secara demokratis.
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut secara mandiri
dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan,
layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik
5. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar
gemarmembaca dengan membuat laporan hasil diskusi
yang sudah dikembangkan secara individu, dan
dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya
10 ‘ Ceramah,
tanya jawab
Pertemuan ke dua (90 menit)
No Kegiatan Waktu Metode
1 Pendahuluan :
1. Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan
memberi salam dan menunjuk salah satu siswa memimpin
berdoa, memeriksa kehadiran dan kerapian siswa,
mengkontrol kebersihan sebagai wujud kepedulian
lingkungan.
2. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan
menyampaikan SK/KD dan tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan apersepsi prinsip kerja sistem hidrolik
kepada siswa dengan rasa tanggung jawab dengan
memberikan pertanyaan pentingnya prinsip kerja system
hidrolik.
4. Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan
kreatif dengan cara memberikan contoh sistem hidrolik.
10 ’ Ceramah,
tanya jawab
2 Kegiatan inti
a. Eksplorasi
1. Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil .
Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
2. Siswa berdiskusi secara komunikatif tentang prinsip
kerja sistem hidrolik.
3. Masing masing peserta/anggota kelompok menyampaikan
pendapatnya secara mandiri dan bertanggungjawab
tentang prinsip kerja sistem hidrolik.
b. Elaborasi
1. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi
secaramandiri dan bertanggungjawab sedangkan
kelompok lain merespon secara demokratis.
2. Siswa bekerja keras melakukan pengamatan terhadap
prinsip kerja sistem hidrolik pada sepeda motor.
c. Konfirmasi
1. Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan
hasil diskusi kerja kelompok secara komunikatif.
2. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya prinsip
kerja sistem hidrolik dengan bertanggungjawab.
3. Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting
mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa.
70’ Diskusi &
Pengamatan
3 Penutup
1. Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat
rangkuman dari materi yang telah dibahas
2. Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang
telah diberikan secara bertanggungjawab.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah
diajarkan secara demokratis.
4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut secara mandiri
dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan,
layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik
5. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar
gemarmembaca dengan membuat laporan hasil diskusi
yang sudah dikembangkan secara individu, dan
dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya
10 ‘ Ceramah,
tanya jawab
III. Sumber dan Media Pembelajaran
Mohamad Rahino, 2004. Pemeliharaan / servis “Sistem Hidrolik “ Jakarta:
Dirjendikdasmenkejur
Tim Harapan Putra Abadi, 2006. Memperbaiki Sistem Hidrolik dan Kompresor
Udara.Surakarta : Smart
VI. Penilaian
1. Teknik : Tertulis dan tes praktek
2. Bentuk : Tes Uraian dan Tes Praktek
Soal/Instrumen
Tes Uraian:
1. Apa sistem hidrolik itu?
2. Sebutkan penggunaan sistem hidrolik dalam kendaraan!
3. Apakah fungsi konektor itu?
4. Untuk menyalurkan cairan hidrolik ke dalam sistem hidrolik
diperlukan…………………………...berupa …………………………..……
5. Ditinjau dari fungsinya, unit pengatur atau katup-katup ada tiga jenis. Sebutkanlah
ketiga jenis tersebut dan fungsi masing-masing!
6. Coba jelaskan cara kerja katup logic AND dan katup OR!
7. Sebutkan macam-macam katup pengatur aliran (flow control)!
8. Jelaskan cara kerja silinder kerja ganda!
9. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat cairan hidrolik?
10. Bagaiman cara pemeliharaan cairan hidrolik?
Tes Praktek:
1. Lakukan prosedur membuang udara dari saluran rem hidrolis!
VII. Analisis
· Nilai < KKM dilaksanakan remidiasi
· Nilai ═ KKM dilaksanakan pengayaan
· Nilai > KKM dilaksanakan percepatan materi
Kunci Jawaban dan Penskoran
No
Soal
Kunci Jawaban Skor
Butir
Skor
Maks
1 Sistem Hidrolik adalah suatu sistem/ peralatan yang bekerja
berdasarkan sifat dan potensi / kemampuan yang ada pada zat cair (
liquid ).Kata hidrolik sendiri berasal dari bahasa ‘Greek’ yakni dari
10 10
kata ‘hydro’ yang berati air dan ‘aulos’ yang berarti pipa. Namun,
pada masa sekarang ini sistem hidrolik kebanyakan menggunakan
air atau campuran oli dan air (water emulsian) atau oli saja.
2 Penggunaan sistem hidrolik pada kendaraan:bolduser, traktor, car
lift, dongkrak hidrolik, dump truck, komponen-komponen
kendaraan ( power steering, rem )
8 8
3 Fungsi konektor untuk menyambungkan komponen-komponen
hidrolik hingga menjadi satu rangkaian.
8 8
4 Konduktor berupa selang atau pipa atau tube. 5 5
5 Klasifikasi katup menurut fungsinya:
1) Katup pengarah untuk mengatur arah gerak actuator
2) Katup pengatur tekanan untuk mengatur tekanan udara kempa yang
masuk maupun yang ada dalam sistem.
3) Katup pengatur aliran untuk mengatur besar kecilnya aliran udara
sesuai keperluan.
12 12
6 Cara kerja katup AND apabila ada sinyal dari kedua sisi bersamaan
maka katup aktif
Cara kerja katup OR, katup akan aktif apabila ada sinyal dari salah
satu sisi atau dari kedua sisi.
11 11
7 Macam-macam katup pengatur aliran:
1) Fix flow control.
2) Adjustable flow control.
3) Adjustable flow control with check valve bypass.
12 12
8 Bila tekanan masuk dari saluran belakang, piston akan bergerak
maju dan apabila tekanan dari saluran depan silinder akan bergerak
mundur.
10 10
9 Cairan hidrolik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
1) Kekentalan (Viskositas) yang cukup
Cairan hidrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat
memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu
rendah maka film oli yang terbentuk akan sangat tipis sehingga
tidak mampu untuk menahan gesekan. Demikian juga bila
viskositas terlalu kental, tenaga pompa akan semakin berat untuk
melawan gaya viskositas cairan
2) Indeks Viskositas yang baik
Dengan viscosity index yang baik maka kekentalan cairan hidrolik
akan stabil digunakan padansistem dengan perubahan suhu kerja
yang cukup fluktuatif.
3) Tahan api (tidak mudah terbakar)
Sistem hidrolik sering juga beroperasi ditempat-tempat yang
cenderung timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu
12 12
perlu cairan yang tahan api.
4) Tidak berbusa (Foaming)
Bila cairan hidrolik banyak berbusa akan berakibat banyak
gelembunggelembung udara yang terperangkap dlam cairan
hidrolik sehingga akan terjadi compressable dan akan mengurangi
daya transfer. Disamping itu, dengan adanya busa tadi
kemungkinan terjilat api akan lebih besar.
5) Tahan dingin
Tahan dingin adalah bahwa cairan hidrolik tidak mudah membeku
bila beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik cair yang
dikehendaki oleh cairan hydrolik berkisar antara 10°-15° C
dibawah suhu permulaan mesin dioperasikan (star-up). Hal ini
untukk menantisipasi terjadinya block (penyumbatan) oleh cairan
hidrolik yang membeku.
6) Tahan korosi dan tahan aus
Cairan hidrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena
dengan tidak terjadi korosi maka kontruksi akan tidak mudah aus
dengan kata lain mesin akan awet.
7) Demulsibility (Water separable)
Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan
hidrolik, karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila
berhubungan dengan logam.
8) Minimal compressibility
Secara teoritis cairan adalah uncomprtessible (tidak dapat
dikempa). Tetapi kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa
sampai dengan 0,5 % volume untuk setiap penekanan 80 bar oleh
karena itu dipersyaratkan bahwa cairan hidrolik agar seminimal
mungkin dpat dikempa.
10 Pemeliharaan Cairan Hidrolik
1) Simpanlah cairan hidrolik (drum) pada tempat yang kering,
dingin dan terlindungi (dari hujan, panas dan angin).
2) Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar bersih
untuk menambah atau mengganti cairan hidrolik kedalam sistem.
Gunakan juga peralatan yang bersih untuk memasukannya.
3) Pompakanlah cairan hidrolik dari drum ke tangki hidrolik
melalui saringan (pre-filter).
4) Pantaulah (monitor) dan periksalah secara berkala dan
berkesinambungan kondisi cairan hidrolik.
5) Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki yang
rapat sambung sendiri yang ada pada saluran balik.
6) Buatlah interval penggantian cairan hidrolik sedemikian rupa
sehingga
12 12
oksidasi dan kerusakan cairan dapat terhindar. (periksa dengan
pemasok cairan hidrolik).
7) Cegah jangan sampai terjadi kontamisnasi gunakan filter udara
dan filter oli yang baik.
8) Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu
pasang pendingin (cooling) atau bila terjadi periksalah penyebab
terjadinya gangguan, atau pasang unloading pump atau excessive
resistence.
9) Perbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan
seorang maitenanceman yang terlatih.
10) Bila akan mengganti cairan hidrolik (apa lagi bila cairan
hidrolik yang berbeda), pastikan bahwa komponen dan seal-sealnya
cocok dengan cairan yang baru, demikian pula seluruh sistem harus
dibilas (flushed) secara baik.
1 Sikap, pengetahuan, keterampilan (Penilaian praktek) 100 100
Skor Maksimum= Tes teori (30%) + Tes praktek (70%) 100 100
PRAKTEK KE-1 PEMELIHARAAN SISTEM HIDROLIK (9 X 45 menit)
Tujuan:
1. Dapat melakukan pemeriksaan rutin / berkala pada sistem hidraulik
2. Dapat melakukan perawatan secara rutin / berkala pada sistem
hidraulik
Alat dan Bahan:
1. Alat – alat tangan (hand tool)
2. Kain pembersih (majun)
3. Cairan pembersih
4. Sebuah cermin kecil
Keselamatan Kerja:
1. Pastikan Sistem rem bekerja dengan baik atau engine dalam keadan mati.
2. Pastikan tidak ada minyak / fluida hidraulik yang tercecer dilantai.
3. Pastikan ruangan dalam keadaan bersih.
4. Selalu memperhatikan K3
Langkah kerja:
1. Bukalah semua penutup / body yang menutupi system hydraulik
2. Periksalah mulai dari reservoir fluida / minyak hidraulik, apakah kurang, cukup,
berubah warna dan kekentalannya dan sebagainya.
3. Periksalah pompa hidraulik pastikan tidak ada kebocoran internal
4. Periksalah bagian actuator pastikan silinder dapat bekerja sempurna, langkah batang
silinder sesuai sfesifikasi.
5. Periksalah sambungan – sambungan pipa atau selang
6. Periksalah keadaan pipa dan selang apakah berkarat, retak, pecah-pecah dan
sebagainya.
NO Nama Komponen Yang diperiksa Hasil pemeriksaan Ket
1 Fluida / minyak hidraulik
a. jenis
b. jumlah
c. keadaan
d. warna
2. Pompa hidraulik
a. jenis
b. keadaan
c. kebocoran
3 Aktuaor
a. jenis
b. jumlah silinder
c. keadaan silinder
d. seal
4 Pipa dan selang
a. keadaan pipa
b. keadaan selang
c. keadaan fitting
5 Kesimpulan hasil pemeriksaan :
No
Aspek
Indikator
A. Nilai Teori (NT) 30%
B.1.
Sikap
1. Disiplin
2. Kebersihan
3. Keselamatan kerja
Sub Total NS (20%)
B.2.
Pengetahuan
1. Pemahaman nama komponen
2. Pemahaman prinsip kerja
3. Analisa permasalahan
4. Analisa perbaikan
Sub Total NPE(30%)
B.3.
Ketramp
ilan
1. Urutan kerja sesuai dengan prosedur
2. Melakukan pemeriksaan
3. Melakukan pengukuran
4. Melakukan perakitan
5.Tepat waktu
Sub Total NK(50%)
Nilai Praktek (NP) 70% =NS + NPE + NK
NILAI STANDAR KOMPETENSI=NSK= (NT + NP)
VIII. Kriteria Penilaian
Kriteria ketuntasan nilai :
Nilai < 7.5 : Belum tuntas
7.50 – 7.99 : Cukup
8.00 – 8.59 : Baik
8.60 – 10.0 : Amat Baik
IX. Analisis Penilaian
· Nilai < KKM dilaksanakan remidiasi
· Nilai ═ KKM dilaksanakan pengayaan
· Nilai > KKM dilaksanakan percepatan materi
Waka Kurikulum
Drs. Edris
Boyolali, Januari 2013
Guru Mata Pelajaran
Yoyok Prasetyo U, S.Pd, MM
Kepala Sekolah
SMK PANDANARAN BOYOLALI

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Rpp hidrolik TSM

Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)
Eko Supriyadi
 
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-9-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-9-k (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-9-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-9-k (3)
Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)
Eko Supriyadi
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
Eko Supriyadi
 
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (2)
Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 8 k (3)
Pelatihan cbt otomotif 8 k (3)Pelatihan cbt otomotif 8 k (3)
Pelatihan cbt otomotif 8 k (3)
Eko Supriyadi
 

Ähnlich wie Rpp hidrolik TSM (20)

Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko PrasetiyoPresentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
Presentasi Best Practice Guru tahun 2014- Joko Prasetiyo
 
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xii
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xiiRpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xii
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xii
 
329830286 rpp-chasis-dan-pemindah-tenaga
329830286 rpp-chasis-dan-pemindah-tenaga329830286 rpp-chasis-dan-pemindah-tenaga
329830286 rpp-chasis-dan-pemindah-tenaga
 
RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN 2.pdf
RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN 2.pdfRENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN 2.pdf
RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN 2.pdf
 
MA SR-1.docx
MA SR-1.docxMA SR-1.docx
MA SR-1.docx
 
Rpp sistem ac
Rpp sistem acRpp sistem ac
Rpp sistem ac
 
Rpp sistem pengendalian dan otomatisasi semester 3
Rpp sistem pengendalian dan otomatisasi semester 3Rpp sistem pengendalian dan otomatisasi semester 3
Rpp sistem pengendalian dan otomatisasi semester 3
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (3)
 
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 001-2-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-9-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-9-k (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-9-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-9-k (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-13-i (1)
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
MODUL AJAR ABS.docx
MODUL AJAR ABS.docxMODUL AJAR ABS.docx
MODUL AJAR ABS.docx
 
MODUL AJAR ABS.docx
MODUL AJAR ABS.docxMODUL AJAR ABS.docx
MODUL AJAR ABS.docx
 
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 8 k (3)
Pelatihan cbt otomotif 8 k (3)Pelatihan cbt otomotif 8 k (3)
Pelatihan cbt otomotif 8 k (3)
 
Modul sistem pengisian
Modul sistem pengisianModul sistem pengisian
Modul sistem pengisian
 
RPP CPT2_Kopling.docx
RPP CPT2_Kopling.docxRPP CPT2_Kopling.docx
RPP CPT2_Kopling.docx
 

Rpp hidrolik TSM

  • 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) NAMA SEKOLAH : SMK PANDANARAN BOYOLALI KOMPETENSI KEAHLIAN : Kompetensi Kejuruan KELAS/SEMESTER : X/2 KODE KOMPETENSI : 021.KK.04 PERTEMUAN KE : 1, 2 ALOKASI WAKTU : 10 x 45 menit STANDAR KOMPETENSI 1. Melakukan Perbaikan Sistim Hidrolik Sepeda Motor KOMPETENSI DASAR 1.1. Memelihara Sistim Hidrolik Sepeda Motor INDIKATOR 1.1.1. Mengidentifikasi komponen-komponen sistem hidrolik. 1.1.2. Memahami fungsi komponen sistem hidrolik 1.1.3. Memahami prinsip kerja komponen sistem hidrolik 1.1.4. Memahami karakteristik hidrolik 1.1.5. Mengamati komponen-komponen sistem hidrolik dari adanya tanda tanda kerusakan. 1.1.6. Melakukan pemeriksaan komponen- komponen sistem hidrolik I. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa mampu memilih macam dongkrak sesuai beban yang diangkat diakses dari buku manual dan pengamatan langsung dibengkel otomotip. 2. Siswa mampu mengidentifikasi cairan hidrolik dan penggunaannya 3. Siswa mampu mengunakan sistim hidrolik untuk melaksanakan pelepasan roda dan ban dibengkel otomotip. 4. Siswa mampu mengidentifikan simbol – simbol yang digunakan dalam perlalatan sistem hidrolik 5. Siswa mampu memelihara secara rutin pada sistem hidrolik dengan menambah pelumas sesuai SOP. 6. Siswa mampu merawat/ servis sistem hidrolik sesuai SOP II. MATERI PEMBELAJARAN
  • 2. Sistem Hidrolik adalah suatu sistem/ peralatan yang bekerja berdasarkan sifat dan potensi / kemampuan yang ada pada zat cair ( liquid ).Kata hidrolik sendiri berasal dari bahasa ‘Greek’ yakni dari kata ‘hydro’ yang berati air dan ‘aulos’ yang berarti pipa. Namun, pada masa sekarang ini sistem hidrolik kebanyakan menggunakan air atau campuran oli dan air (water emulsian) atau oli saja. Masalah pemeliharaan pada sistem hidraulik adalah hal yang sangat penting untuk menjamin sistem hidraulik bekerja dengan benar sesuai prosedur yang ada. Hal ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan sistem hidraulik tidak bekerja dengan baik.Untuk itu kita perlu mengetahui prinsip dasar dari system hidraulik seperti pada gambar dibawah ini. Kita membebani piston dari pompa piston tunggal dengan gaya tertentu. Makin kuat kita menekan piston, makin kuat gaya pada piston, maka tekanan makin meningkat. Tekanan meningkat berdasarkan luas dari silinder dan dapat mengalahkan beban. Kecepatan gerak beban hanya tergantung pada volume fluida yang dimaksudkan ke selinder. Hal ini bahwa makin cepat piston diturunkan ke bawah, makin bannyak fluida per satuan waktu yang dialirkan ke dalam silinder. Sehingga beban akan terangkat lebih cepat. Sumber energi mekanik dapat berupa : 1. Gerakan tekan dari tangan 2. Gerakan tekan dari kaki 3. Gerakan putar engine 4. Gerakan putar motor listrik 5. Dan lain-lainnya Pengubah energi mekanik menjadi energi hidraulik: 1. Pompa piston aksial 2. Pompa piston radial 3. Pompa roda gigi 4. Pompa sudu / vane 5. Pompa sekrup Fluida yang digunakan dapat digolongkan dalam dua jenis: 1. Fire Resistance Oils 2. Hydraulic Mineral Oils Pengubah energi hidraulik menjadi energi mekanik: 1. Silinder kerja tunggal 2. Silinder kerja ganda Dari uraian dan gambar di atas dapat dilihat bahwa ada tiga bagian / komponen utama dari sistem hidraulik yaitu: Unit penghasil energi hidraulik, Fluida dan katup-katup, Unit pengubah energi hidraulik menjadi mekanik. Sehingga masalah pemeliharaan sistem hidraulik harus dilakukan secara berkala pada tiga unit tersebut.
  • 3. I. METODE PENGAJARAN Ceramah Tanya Jawab Diskusi II. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan ke satu (90 menit) No Kegiatan Waktu Metode 1 Pendahuluan : 1. Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi salam dan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran dan kerapian siswa, mengkontrol kebersihan sebagai wujud kepedulian lingkungan. 2. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan SK/KD dan tujuan pembelajaran 3. Guru memberikan apersepsi sistem hidrolik kepada siswa dengan rasa tanggung jawab dengan memberikan contoh system hidrolik. 4. Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan kreatif dengan memberi penjelasan tentang system hidrolik. 10 ’ Ceramah, tanya jawab 2 Kegiatan inti a. Eksplorasi 1. Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil . Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. 2. Siswa berdiskusi secara komunikatiftentang sistem hidrolik. 3. Masing masing peserta/anggota kelompok menyampaikan pendapatnya secara mandiri dan bertanggungjawab tentang pentingnya sistem hidrolik. b. Elaborasi 1. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi secaramandiri dan bertanggungjawab sedangkan kelompok lain merespon secara demokratis. 2. Siswa bekerja keras melakukan pengamatan terhadap 70’ Diskusi & Pengamatan
  • 4. hidrolik. c. Konfirmasi 1. Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil diskusi kerja kelompok secara komunikatif. 2. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya system hidrolik dengan bertanggungjawab. 3. Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa. 3 Penutup 1. Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas 2. Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah diberikan secara bertanggungjawab. 3. Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah diajarkan secara demokratis. 4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut secara mandiri dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik 5. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemarmembaca dengan membuat laporan hasil diskusi yang sudah dikembangkan secara individu, dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya 10 ‘ Ceramah, tanya jawab Pertemuan ke dua (90 menit) No Kegiatan Waktu Metode 1 Pendahuluan : 1. Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi salam dan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran dan kerapian siswa, mengkontrol kebersihan sebagai wujud kepedulian lingkungan. 2. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan SK/KD dan tujuan pembelajaran 3. Guru memberikan apersepsi prinsip kerja sistem hidrolik kepada siswa dengan rasa tanggung jawab dengan memberikan pertanyaan pentingnya prinsip kerja system hidrolik. 4. Guru memberi motivasi siswa secara komunikatif dan kreatif dengan cara memberikan contoh sistem hidrolik. 10 ’ Ceramah, tanya jawab
  • 5. 2 Kegiatan inti a. Eksplorasi 1. Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil . Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. 2. Siswa berdiskusi secara komunikatif tentang prinsip kerja sistem hidrolik. 3. Masing masing peserta/anggota kelompok menyampaikan pendapatnya secara mandiri dan bertanggungjawab tentang prinsip kerja sistem hidrolik. b. Elaborasi 1. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi secaramandiri dan bertanggungjawab sedangkan kelompok lain merespon secara demokratis. 2. Siswa bekerja keras melakukan pengamatan terhadap prinsip kerja sistem hidrolik pada sepeda motor. c. Konfirmasi 1. Guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil diskusi kerja kelompok secara komunikatif. 2. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya prinsip kerja sistem hidrolik dengan bertanggungjawab. 3. Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa. 70’ Diskusi & Pengamatan 3 Penutup 1. Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas 2. Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah diberikan secara bertanggungjawab. 3. Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah diajarkan secara demokratis. 4. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut secara mandiri dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik 5. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemarmembaca dengan membuat laporan hasil diskusi yang sudah dikembangkan secara individu, dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya 10 ‘ Ceramah, tanya jawab III. Sumber dan Media Pembelajaran
  • 6. Mohamad Rahino, 2004. Pemeliharaan / servis “Sistem Hidrolik “ Jakarta: Dirjendikdasmenkejur Tim Harapan Putra Abadi, 2006. Memperbaiki Sistem Hidrolik dan Kompresor Udara.Surakarta : Smart VI. Penilaian 1. Teknik : Tertulis dan tes praktek 2. Bentuk : Tes Uraian dan Tes Praktek Soal/Instrumen Tes Uraian: 1. Apa sistem hidrolik itu? 2. Sebutkan penggunaan sistem hidrolik dalam kendaraan! 3. Apakah fungsi konektor itu? 4. Untuk menyalurkan cairan hidrolik ke dalam sistem hidrolik diperlukan…………………………...berupa …………………………..…… 5. Ditinjau dari fungsinya, unit pengatur atau katup-katup ada tiga jenis. Sebutkanlah ketiga jenis tersebut dan fungsi masing-masing! 6. Coba jelaskan cara kerja katup logic AND dan katup OR! 7. Sebutkan macam-macam katup pengatur aliran (flow control)! 8. Jelaskan cara kerja silinder kerja ganda! 9. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat cairan hidrolik? 10. Bagaiman cara pemeliharaan cairan hidrolik? Tes Praktek: 1. Lakukan prosedur membuang udara dari saluran rem hidrolis! VII. Analisis · Nilai < KKM dilaksanakan remidiasi · Nilai ═ KKM dilaksanakan pengayaan · Nilai > KKM dilaksanakan percepatan materi Kunci Jawaban dan Penskoran No Soal Kunci Jawaban Skor Butir Skor Maks 1 Sistem Hidrolik adalah suatu sistem/ peralatan yang bekerja berdasarkan sifat dan potensi / kemampuan yang ada pada zat cair ( liquid ).Kata hidrolik sendiri berasal dari bahasa ‘Greek’ yakni dari 10 10
  • 7. kata ‘hydro’ yang berati air dan ‘aulos’ yang berarti pipa. Namun, pada masa sekarang ini sistem hidrolik kebanyakan menggunakan air atau campuran oli dan air (water emulsian) atau oli saja. 2 Penggunaan sistem hidrolik pada kendaraan:bolduser, traktor, car lift, dongkrak hidrolik, dump truck, komponen-komponen kendaraan ( power steering, rem ) 8 8 3 Fungsi konektor untuk menyambungkan komponen-komponen hidrolik hingga menjadi satu rangkaian. 8 8 4 Konduktor berupa selang atau pipa atau tube. 5 5 5 Klasifikasi katup menurut fungsinya: 1) Katup pengarah untuk mengatur arah gerak actuator 2) Katup pengatur tekanan untuk mengatur tekanan udara kempa yang masuk maupun yang ada dalam sistem. 3) Katup pengatur aliran untuk mengatur besar kecilnya aliran udara sesuai keperluan. 12 12 6 Cara kerja katup AND apabila ada sinyal dari kedua sisi bersamaan maka katup aktif Cara kerja katup OR, katup akan aktif apabila ada sinyal dari salah satu sisi atau dari kedua sisi. 11 11 7 Macam-macam katup pengatur aliran: 1) Fix flow control. 2) Adjustable flow control. 3) Adjustable flow control with check valve bypass. 12 12 8 Bila tekanan masuk dari saluran belakang, piston akan bergerak maju dan apabila tekanan dari saluran depan silinder akan bergerak mundur. 10 10 9 Cairan hidrolik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut : 1) Kekentalan (Viskositas) yang cukup Cairan hidrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah maka film oli yang terbentuk akan sangat tipis sehingga tidak mampu untuk menahan gesekan. Demikian juga bila viskositas terlalu kental, tenaga pompa akan semakin berat untuk melawan gaya viskositas cairan 2) Indeks Viskositas yang baik Dengan viscosity index yang baik maka kekentalan cairan hidrolik akan stabil digunakan padansistem dengan perubahan suhu kerja yang cukup fluktuatif. 3) Tahan api (tidak mudah terbakar) Sistem hidrolik sering juga beroperasi ditempat-tempat yang cenderung timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu 12 12
  • 8. perlu cairan yang tahan api. 4) Tidak berbusa (Foaming) Bila cairan hidrolik banyak berbusa akan berakibat banyak gelembunggelembung udara yang terperangkap dlam cairan hidrolik sehingga akan terjadi compressable dan akan mengurangi daya transfer. Disamping itu, dengan adanya busa tadi kemungkinan terjilat api akan lebih besar. 5) Tahan dingin Tahan dingin adalah bahwa cairan hidrolik tidak mudah membeku bila beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik cair yang dikehendaki oleh cairan hydrolik berkisar antara 10°-15° C dibawah suhu permulaan mesin dioperasikan (star-up). Hal ini untukk menantisipasi terjadinya block (penyumbatan) oleh cairan hidrolik yang membeku. 6) Tahan korosi dan tahan aus Cairan hidrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena dengan tidak terjadi korosi maka kontruksi akan tidak mudah aus dengan kata lain mesin akan awet. 7) Demulsibility (Water separable) Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan hidrolik, karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan dengan logam. 8) Minimal compressibility Secara teoritis cairan adalah uncomprtessible (tidak dapat dikempa). Tetapi kenyataannya cairan hidrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 % volume untuk setiap penekanan 80 bar oleh karena itu dipersyaratkan bahwa cairan hidrolik agar seminimal mungkin dpat dikempa. 10 Pemeliharaan Cairan Hidrolik 1) Simpanlah cairan hidrolik (drum) pada tempat yang kering, dingin dan terlindungi (dari hujan, panas dan angin). 2) Pastikan menggunakan cairan hidrolik yang benar-benar bersih untuk menambah atau mengganti cairan hidrolik kedalam sistem. Gunakan juga peralatan yang bersih untuk memasukannya. 3) Pompakanlah cairan hidrolik dari drum ke tangki hidrolik melalui saringan (pre-filter). 4) Pantaulah (monitor) dan periksalah secara berkala dan berkesinambungan kondisi cairan hidrolik. 5) Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki yang rapat sambung sendiri yang ada pada saluran balik. 6) Buatlah interval penggantian cairan hidrolik sedemikian rupa sehingga 12 12
  • 9. oksidasi dan kerusakan cairan dapat terhindar. (periksa dengan pemasok cairan hidrolik). 7) Cegah jangan sampai terjadi kontamisnasi gunakan filter udara dan filter oli yang baik. 8) Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu pasang pendingin (cooling) atau bila terjadi periksalah penyebab terjadinya gangguan, atau pasang unloading pump atau excessive resistence. 9) Perbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan seorang maitenanceman yang terlatih. 10) Bila akan mengganti cairan hidrolik (apa lagi bila cairan hidrolik yang berbeda), pastikan bahwa komponen dan seal-sealnya cocok dengan cairan yang baru, demikian pula seluruh sistem harus dibilas (flushed) secara baik. 1 Sikap, pengetahuan, keterampilan (Penilaian praktek) 100 100 Skor Maksimum= Tes teori (30%) + Tes praktek (70%) 100 100 PRAKTEK KE-1 PEMELIHARAAN SISTEM HIDROLIK (9 X 45 menit) Tujuan: 1. Dapat melakukan pemeriksaan rutin / berkala pada sistem hidraulik 2. Dapat melakukan perawatan secara rutin / berkala pada sistem hidraulik Alat dan Bahan: 1. Alat – alat tangan (hand tool) 2. Kain pembersih (majun) 3. Cairan pembersih 4. Sebuah cermin kecil Keselamatan Kerja: 1. Pastikan Sistem rem bekerja dengan baik atau engine dalam keadan mati. 2. Pastikan tidak ada minyak / fluida hidraulik yang tercecer dilantai. 3. Pastikan ruangan dalam keadaan bersih. 4. Selalu memperhatikan K3 Langkah kerja: 1. Bukalah semua penutup / body yang menutupi system hydraulik 2. Periksalah mulai dari reservoir fluida / minyak hidraulik, apakah kurang, cukup, berubah warna dan kekentalannya dan sebagainya. 3. Periksalah pompa hidraulik pastikan tidak ada kebocoran internal 4. Periksalah bagian actuator pastikan silinder dapat bekerja sempurna, langkah batang silinder sesuai sfesifikasi. 5. Periksalah sambungan – sambungan pipa atau selang
  • 10. 6. Periksalah keadaan pipa dan selang apakah berkarat, retak, pecah-pecah dan sebagainya. NO Nama Komponen Yang diperiksa Hasil pemeriksaan Ket 1 Fluida / minyak hidraulik a. jenis b. jumlah c. keadaan d. warna 2. Pompa hidraulik a. jenis b. keadaan c. kebocoran 3 Aktuaor a. jenis b. jumlah silinder c. keadaan silinder d. seal 4 Pipa dan selang a. keadaan pipa b. keadaan selang c. keadaan fitting 5 Kesimpulan hasil pemeriksaan : No Aspek Indikator A. Nilai Teori (NT) 30% B.1. Sikap 1. Disiplin 2. Kebersihan 3. Keselamatan kerja Sub Total NS (20%) B.2. Pengetahuan 1. Pemahaman nama komponen 2. Pemahaman prinsip kerja 3. Analisa permasalahan 4. Analisa perbaikan Sub Total NPE(30%) B.3. Ketramp ilan 1. Urutan kerja sesuai dengan prosedur 2. Melakukan pemeriksaan 3. Melakukan pengukuran
  • 11. 4. Melakukan perakitan 5.Tepat waktu Sub Total NK(50%) Nilai Praktek (NP) 70% =NS + NPE + NK NILAI STANDAR KOMPETENSI=NSK= (NT + NP) VIII. Kriteria Penilaian Kriteria ketuntasan nilai : Nilai < 7.5 : Belum tuntas 7.50 – 7.99 : Cukup 8.00 – 8.59 : Baik 8.60 – 10.0 : Amat Baik IX. Analisis Penilaian · Nilai < KKM dilaksanakan remidiasi · Nilai ═ KKM dilaksanakan pengayaan · Nilai > KKM dilaksanakan percepatan materi Waka Kurikulum Drs. Edris Boyolali, Januari 2013 Guru Mata Pelajaran Yoyok Prasetyo U, S.Pd, MM Kepala Sekolah SMK PANDANARAN BOYOLALI