SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada proses ekstraksi, terjadi perpindahan massa (solute) dari padatan ke
pelarut. Mekanisme perpindahan massa pada proses ekstraksi menggunakan
soxhlet. Uap pelarut yang timbul sebagai akibat dari pemanasan pelarut akan
bergerak ke atas. Selanjutnya, uap ini diembunkan di atas padatan dan embunan
yang terbentuk tercurah ke tumpukan padatan untuk mengekstrak solute sehingga
terjadi ekstraksi. Selanjutnya, luapan pelarut yang mengandung ekstrak turun ke
labu penampung pelarut yang dipanaskan dan akan kembali menguapkan pelarut.
Proses ini terjadi secara berulang dan terus-menerus sehingga terjadi ekstraksi
secara kontinyu.1
Ekstraksi dengan alat Soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut yang
selalu baru, umumnya dilakukan menggunakan alat khusus sehingga terjadi
ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik (kondensor). Disini sampel
disimpan dalam alat Soxhlet dan tidak dicampur langsung dengan pelarut dalam
wadah yang di panaskan, yang dipanaskan hanyalah pelarutnya, pelarut
terdinginkan dalam kondensor dan pelarut dingin inilah yang selanjutnya
mengekstraksi sampel.2
1Tjukup Marnoto,Ekstraksi Tannin Sebagai Bahan Pewarna Alami Dari Tanaman
Putrimalu (Mimosa Pudica) Menggunakan Pelarut Organik (Vol. 14 No. 1, April 2012), h. 41
2 “Ekstraksi soxhlet”, wikipedia ensiklopedia bebas, 2012
1
2
Tanaman kemiri (Alleurites mollucana Willd) adalah tanaman industri,
kebutuhan pasar akan kemiri semakin meningkat baik di dalam maupun di luar
negeri. Kemiri termasuk tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan seperti campuran rempah-rempah, bahan kosmetika, obat-obatan,
bumbu masak, bahan campuran pernis, sabun, tinta cetak, dan pewarna batik.
Batangnya dapat digunakan untuk membuat batang korek api, serta kayunya
digunakan untuk pulpen dan kertas.3
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan percobaan ekstraksi
pelarur padat-cair.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam percobaan ini yaitu:
1. Bagaimana cara mengetahui pemisahan dengan metode ekstraksi soxhlet?
2. Bagaimana cara menetukan kadar lemak dalam sampel dengan metode
ekstraksi soxhlet?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu:
1. Untuk mengetahui cara pemisahan dengan metode ekstraksi soxhlet.
2. Untuk menetukan kadar lemak dalam sampel dengan metode ekstraksi
soxhlet.
3 AntoniPardede, Ekstraksi Dan Karakterisasi Pektin Dari Kulit Kemiri (Alleurites
Mollucana Willd) (Vol. 5, No. 1, April 2013), h. 66
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kemiri
Kemiri (Aleurites moluccana ) merupakan tanaman pangan yang dapat
tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Bagian terpenting dari kemiri yaitu bijinya
yang digunakan sebagai bumbu masak, penyedap dalam berbagai jenis makanan,
sabun, obat, serta kosmetik. Inti biji kemiri dapat mengandung hingga 60%
minyak. Minyak kemiri dimanfaatkan sebagai minyak pengering dalam cat yang
selama ini masih di import dari Amerika, India dan Rusia. Kemiri mengandung
gliserida, asam linoleat, palmitat, stearat, miristat, asam minyak, protein, vitamin
B1 dan zat lemak. Salah satu cara untuk memanfaatkan biji kemiri adalah
mengekstraksi biji kemiri sehingga dihasilkan minyak. Minyak yang terkandung
dalam biji kemiri dapat diekstraksi karena pelarut yang digunakan memiliki
kepolaran yang sama dengan minyaknya. Minyak lemak dari biji kemiri
mengandung asam lemak tak jenuh dengan kadar asam oleat 10,54% asam
linoleat 48,56%, asam linolenat 28,5% dan asam lemak jenuh 12,56%.1
Klasifikasi ilmiah kemiri:2
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
1 Ariestya Arlene, Pengaruh Temperatur Dan F/S Terhadap Ekstraksi Minyak Dari Biji
Kemiri Sisa Penekanan Mekanik (ISSN : 1411-4216, 5 Agustus 2010), h. 1.
2 “Klasifikasi kemiri”, wikipedia ensiklopedia bebas, 6 April 2013.
3
4
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Aleurites
Spesies: A. Moluccana
B. Ekstraksi
Ekstraksi pelarut menyangkut distribusi suatu zat terlarut (solut) di antara
dua fasa cair yang tidak saling bercampur. Teknik ekstraksi sangat berguna untuk
pemisahan secara cepat dan “bersih” baik untuk zat organik maupun zat
anorganik. Cara ini juga dapat digunakan untuk analisis makro maupun mikro.
Selain untuk kepentingan analisis kimia, ekstraksi juga banyak digunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan preparatif dalam bidang kimia organik, biokimia dan
anorganik di laboratorium. Alat yang digunakan dapat berupa corong pemisah
(paling sederhana), alat ekstraksi soxhlet, sampai yang paling rumit, berupa alat
“Counter Current Craig”.3
Berbagai jenis metode pemisahan, ekstraksi pelarut atau disebut juga
ekstraksi air merupakn metode pemisahan yang baik dan populer. Alasan
utamanya adalah bahwa pemisahn ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro
ataupun mikro. Seseorang tidak memerlukan alat yang khusus atau canggih
kecuali corong pemisah. Prinsip metode ini didasarkan pad distribusi zat terlarut
3 Drs. Alimin, MS, Kimia Analitik (Makassar:Alauddin Press, 2007), h. 51.
5
dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur,
seperti benzen, karbon tertraklorida atau kloroform.4
Dalam analisis penentuan suatu ion logam, ekstraksi dapat digunakan
untuk memisahkan ion logam tersebut dari ion logam yang lainnya yang akan
mengganggu identifikasi dan penentuan kadarnya. Melalui proses ekstraksi, ion
logam dalam pelarut air ditarik keluar dengan suatu pelarut organik. Sacara
umum, ekstraksi ialah proses penarikan suatu zat terlarut dari larutannya di dalam
air oleh suatu pelarut lain yang tidak dapat bercampur dengan air. Tujuan
ekstraksi ialah memisahkan suatu komponen dan campurannya dengan
menggunakan pelarut.5
Proses ekstraksi pelarut berlangsung tiga tahap, yaitu:6
1) Pembentuka kompleks tidak bermuatan yang merupakan golongan ekstraksi.
2) Distribusi dari kompleks yang terekstraksi.
3) Interaksinya yang mungkin dalam fase organik.
Prinsip ekstraksi adalah melarutkan minyak atsiri dalam bahan dengan
pelarut organik yang mudah menguap. Proses ekstraksi biasanya dilakukan dalam
wadah (ketel) yang disebut ”extractor”. Ekstraksi dengan pelarut organik
umumnya digunakan untuk mengekstraksi minyak atsiri yang mudah rusak oleh
pemanasan dengan uap dan air, terutama untuk mengekstrak minyak dari bunga-
bungaan misalnya bunga cempaka, melati, mawar, kenanga, lily, dan lain-lain.
4 S. M. Khopkar, Konsep Dasar Kimia Analitik (Jakarta: UI Press,2010), h. 90.
5 Drs. Alimin, MS. Kimia Analitik, h.51.
6S. M. Khopkar, Konsep Dasar Kimia Analitik,h.92
6
Pelarut yang biasanya digunakan dalam ekstraksi yaitu: petroleum eter,
benzena,dan alkohol.7
Pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi adalah sebagai berikut:8
1. Etanol
Etanol disebut juga etil alkohol yang dipasaran lebih dikenal sebagai
alkohol. Dalam kondisi kamar, etanol berwujud cairan yang mudah menguap,
mudah terbakar, tak berwarna.
2. n-heksana
Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak dapat campur
(immiscible) menawarkan banyak kemungkinan yang menarik untuk pemisahan
analitis. Bahkan dimana tujuan primernya bukanlah analitis namun preparatif,
ekstraksi pelarut dapat merupakan suatu langkah penting dalam urutan yang
menuju ke suatu produk murninya dalam laboratorium organik, anorganik atau
biokimia. Meskipun kadang-kadang digunakan pelarut yang rumit, namun
seringkali hanya diperlukan sebuah corong pisah.9
Prosedur klasik untuk memperoleh kandungan senyawa organik dari
jaringan tumbuhan kering (galih, biji kering, akar, daun) ialah dengan
mengekstraksi sinambung serbuk bahan dengan alat soxhlet dengan menggunakan
sederetan pelarut secara berganti-ganti, mulai dengan eter, lalau eter minyak bumi
dan kloroform (untuk memisahkan lipid dan terpenoid). Kemudian digunakan
7Safaatul Munawaroh, Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut(Citrus hystrix D.C.) Dengan
Pelarut Etanol dan N-Heksana , h. 74
8 Safaatul Munawaroh , Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut(Citrus hystrix D.C.) Dengan
Pelarut Etanol dan N-Heksana,h. 75
9R. A. Day, Jr., Analisis Kimia Kuantitatif( Jakarta: Erlangga, 2001), h. 457.
7
alkohol dan etil asetat (untuk senyawa yang lebih polar). Metode ini berguna bila
bekerja dengan skala gram. Tetapi jarang sekali mencapai pemisahan kandungan
dengan sempurna dan senyawa yang sama mungkin saja terdapat (dalam
perbandingan yang berbeda) dalam beberapa fraksi.10
C. Minyak
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak
larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada
sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam arti
sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk
olahannya: minyak tanah (kerosena). Namun demikian, kata ini sebenarnya
berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya
minyak goreng), sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas
(misalnya minyak rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai
wangi-wangian (misalnya minyak nilam). Minyak adalah salah satu kelompok
yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam
serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya
dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya
yang polaritasnya sama. Minyak merupakan senyawaan trigliserida atau
triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol”. Jadi minyak juga merupakan
senyawaan ester. Hasil hidrolisis minyak adalah asam karboksilat dan gliserol.
10 J. B. Harborne, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan (
ITB: bandung,1987), h. 6-7.
8
Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai
hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang. 11
Perlakuan pendahuluan terhadap bahan yang mengandung minyak
umumnya dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan cara pengecilan
ukuran bahan dan pengeringan atau pelayuan. Proses pengecilan ukuran dan
pengeringan bahan berminyak yang bersifat permiabel (mudah ditembus zat cair
dan uap) kadang-kadang dilakukan dengan tujuan untuk mengekstraksi minyak
dalam waktu yang relatif lebih singkat. Sebelum bahan olahan tersebut diekstraksi
sebaiknya dirajang terlebih dahulu menjadi potongan-potongan lebih kecil. Proses
perajangan ini bertujuan agar kelenjar minyak dapat terbuka sebanyak mungkin
sehingga pada proses ekstraksi laju penguapan minyak atsiri dari bahan menjadi
cukup cepat. Selama proses perajangan, akan terjadi penguapan komponen
minyak bertitik didih rendah.Oleh karena itu, jika diinginkan rendemen dan mutu
minyak yang baik, maka hasil rajangan harus segera diekstraksi. Perlakuan
pendahuluan dengan cara pengeringan bahan akan mempercepat proses ekstraksi,
memperbaiki mutu minyak dan mengurangi kadar air yang terkandung dalam
bahan, akan tetapi selama pengeringan kemungkinan sebagian minyak akan hilang
karena penguapan dan oksidasi oleh oksigen udara.12
D. Destilasi
Proses pemisahan dengan teknik destilasi, semua molekul dalam fasa
cair memiliki dinamika pergerakan yang konstan. Pembangkitan tekanan internal
11 “Minyak” wikipwdia ensiklopedia bebas,15 November 2013.
12 Safaatul Munawaroh , Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut(Citrus hystrix D.C.)
Dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana (Vol. 2, No.1, Novemberi 2010),h. 75
9
dan kecenderungan molekul lepas dari permukaan dalam bentuk uap, tergantung
pada karakteristik cairan. Tekanan uap adalah ukuran kecenderungan terlepasnya
molekul dari permukaan cairan, tekanan uap cairan adalah sifat dari cairan itu dan
tidak tergantung pada komposisi fasa uap. Peningkatan temperatur akan
meningkatkan pergerakan molekul fasa cair sehingga mempercepat proses
terlepasnya molekul.13
Destilasi adalah metode pemisahan zat-zat cair dari campurannya
berdasarkan perbedaan titik didih. Pada proses destilasi sederhana, suatu
campuran dapat dipisahkan bila zat-zat penyusunnya mempunyai perbedaan titik
didih cukup tinggi. 14
Proses destilasi terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama terdiri dari
uap yang terembunkan disebut destilat, dan bagian kedua adalah cairan yang
tertinggal disebut residu, yang susunannya lebih banyak komponen yang sukar
menguap.15
13Alimin, dkk, Kimia Analitik (Makassar:Alauddin Press, 2007), h. 35.
14Estien Yasid, Fisika untuk Paramedis (Yogyakarta: Andi Offset, 2005), h. 66.
15Estien yasi, Fisika untuk Paramedis,h. 67.
10
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Senin/ 21 April 2014
Pukul : 07.30-10.30 WITA
Tempat : Laboratotium Kimia Analitik,
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Alauddin Makassar.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu rangkaian soxhlet,
rangkaian destilasi, neraca analitik, labu alas bulat 200 mL, hot plate,
erlenmeyer 250 mL, gelas kimia 250 mL, gelas ukur 100 mL, statif dan
klem, mortar dan lumpang, termometer 100o C, batu didih, kasa, botol
semprot, spatula dan pinset.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu aluminium foil,
aquades (H2O), benang, es batu, kapas, kertas saring, kloroform (CHCl3),
sampel kemiri dan tissue.
10
11
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dari percobaan ini yaitu:
1. Menghaluskan kemir dengan mortar dan lumpang, sampai halus kemudian
ditimbang sebanyak 50 gr.
2. Memasukkan kemiri ke dalam kertas saring yang dibuat dalam bentuk
selinder, kemudian memberi kapas pada kedua sisinya.
3. Setelah itu mengisi labu pemanas dengan kloroform sebanyak 200 mL dan
menimbang batu didih kemudian memasukkan kedalam labu panas yang
berisi kloroform.
4. Kemudian mengalirkan air pendingin ke dalam kondensor.
5. Mengekstraksi kemiri selama 6 kali sirkulasi, selanjutnya memasang labu
pemanas yang berisi campuran minyak kemiri dan kloroform ke alat
rangkaian destilasi.
6. Membersihkan bagian luar labu pemanas dengan menggunakan tissue dan
mendinginkannya.
7. Menguapkan dalam lemari asam dan menimbang berat labu pemanas yang
berisi minyak.
8. Menghitung kanduangan lemak/minyak.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat diamati sebagai
berikut:
1. Tabel Pengamatan
Sampel Bobot
Berat sampel (kemiri) = (a) 50 gram
Berat labu alas bulat = (b) 160,49 gram
Berat batu didih = (c)
1,9602 gram
( b + c ) = (d) 162,4502 gram
(d) + berat minyak = (e) 171,53 gram
Berat minyak ( e – d ) 9,0798 gram
2. Analisis Data
𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘/𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘 =
bobot minyak/lemak gram
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
× 100%
𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘/𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘 =
9,0798 gram
50 gram
× 100%
𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘/𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘 = 18,15%
12
13
3. Reaksi
O
ǁ
H2C O C R1
C
ǁ
HC O C R2 + 3CHCl3
C
ǁ
H2C O C R3
(Ester minyak lemak) (kloroform)
O
ǁ
H2C O C CHCl3
C
ǁ
HC O C CHCl3 + 3R
C
ǁ
H2C O C CHCl3
( Asam Lemak, gliserol dan ester)
B. Pembahasan
Percobaan ini adalah cara pemisahan dengan menggunakan metode
ekstraksi soxhlet dan menghitung kadar minyak dalam sampel dengan metode
ekstraksi soxhlet. Pada percobaan ini menggunakan kemiri sebagai sampel padat
yang akan diekstraksi dengan kloroform (CHCl3) yaitu pelarut cair. Kemiri
dihaluskan untuk mempermudah proses sirkulasi dengan mortar dan lumpang
sampai halus kemudian ditimbang sebanyak 50 gr dalam hal ini sebagai bobot
sampel, kemudian kemiri dimasukkan ke dalam kertas saring yang dibuat dalam
bentuk selinder, kemudian diberi kapas pada kedua sisinya yang berfungsi agar
pada saat ekstraksi serbuk kemiri tidak ikut keluar bersama dengan minyak.
Setelah itu mengisi labu alas bulat dengan kloroform (CHCl3) sebanyak 200 mL
yang berfungsi sebagai pelarut cair yang mudah menguap untuk mengekstraksi
kemiri dan di dalam labu alas bulat diberi batu didih yang berfungsi untuk
menyerap panas agar tidak terjadi bumping pada saat pemanasan. Kemudian
mengalirkan air pendingin ke dalam kondensor yang berfungsi ketika kloroform
14
(CHCl3) menguap dan mengenai dinding kondensor, maka kloroform (CHCl3)
akan masuk kembali ke dalam labu alas bulat bersama minyak kemiri.
Mengekstraksi kemiri selama 6 kali sirkulasi, selanjutnya memasang labu
alas bulat yang berisi campuran minyak kemiri dan kloroform (CHCl3) ke alat
rangkaian destilasi yang berfungsi untuk menguapkan kloroform (CHCl3) sampai
suhu tertentu sehingga ketika semua kloroform (CHCl3) hilang, hanya minyak
kemiri yang terdapat pada labu alas bulat. Selanjutnya menguapkan minyak yang
ada dalam labu alas bulat untuk mendinginkan labu alas bulat dan minyak yang
ada didalamnya lalu menimbang berat labu alas bulat yang berisi minyak yang
berfungsi untuk mengetahui berat minyak yang diperoleh ketika ekstraksi dengan
metode ekstraksi soxhlet.
Berdasarkan percobaan diatas, kadar minyak yang diperoleh dari 50 gram
sampel kemiri dengan ekstraksi metode ekstraksi soxhlet yaitu 18,15 %. Dalam
hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan kadar minyak biji kemiri dapat
mengandung hingga 60% minyak. Persen kadar yang diperoleh sangat sedikit
karena pada saat mengekstraksi hanya 6 kali sirkulasi yang seharusnya ekstraksi
dilakukan paling kurang 2 jam agar hasil minyak kemiri yang diperoleh dari
ekstraksi soxhlet memiliki persen yang lebih tinggi.
15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini yaitu:
1. Proses pemisahan minyak dari sampel kemiri dilakukan dengan teknik
ekstraksi soxhletasi, prinsip kerja dari ekstraktor soxhlet adalah salah satu
model ekstraksi (pemisahan/pengambilan) yang menggunakan pelarut
sehingga terjadi ektraksi yang kontinyu dengan adanya jumlah pelarut
konstan yang juga dibantu dengan pendingin balik (kondensor) uapnya
akan menguap melalui pipa F dan akan menabrak dinding-dinding
kondensor hingga akan terjadi proses kondensasi (pengembunan) pada
sifon penuh kemudian akan disalurkan kembali kepada labu alas bulat.
Proses ini dinamakan 1 siklus, semakin banyak jumlah siklus maka bisa di
asumsikan bahwa senyawa yang larut dalam pelarut juga akan semakin
maksimal.
2. Berdasarkan hasil pengamatan, kadar minyak yang diperoleh dalam
sampel kemiri dengan berat sampel 50 gram adalah 18,15%.
B. Saran
Saran yang diberikan untuk percobaan selanjutnya yaitu sebaiknya dapat
mengganti pelarut kloroform (CHCl3) dengan pelarut pentana (C5H12) agar dapat
membandingkan seberapa banyak kandungan minyak yang diperoleh dari pelarut
pentana (C5H12) yang bersifat mudah menguap seperti kloroform (CHCl3) serta
memiliki titik didih pentana (C5H12) dan kloroform (CHCl3) masing-masing 61,2o
C dan 36,1o C dimana makin rendah titik didih maka makin mudah menguap.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Alimin, dkk. Kimia Analitik. Makassar: Alauddin Press, 2007.
Arlene , Ariestya, dkk. Pengaruh Temperatur Dan F/S Terhadap Ekstraksi
Minyak Dari Biji Kemiri Sisa Penekanan Mekanik. (ISSN : 1411-4216, 5
Agustus 2010).
Day, R. A dan A. L. Underwood. Analisis Kimia Kuantitatif . Jakarta: Erlangga,
2001.
Yasid , Estien. Fisika untuk Paramedis. Yogyakarta: Andi Offset, 2005.
Khopkar, S. M. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press, 2010.
Harborne, J. B. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. ITB: bandung, 1987).
Marnoto , Tjukup, dkk. Ekstraksi Tannin Sebagai Bahan Pewarna Alami Dari
Tanaman Putrimalu (Mimosa Pudica) Menggunakan Pelarut Organik. (Vol.
14 No. 1, April 2012).
Munawaroh, Safaatul dan Prima Astuti handayani.Ekstraksi Minyak Daun Jeruk
Purut(Citrus hystrix D.C.) Dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana. (Vol.
2, No.1, Novemberi 2010).
Pardede , Antoni, dkk. Ekstraksi Dan Karakterisasi Pektin Dari Kulit Kemiri
(Alleurites Mollucana Willd). (Vol. 5, No. 1, April 2013).
“Ekstraksi soxhlet”, wikipedia ensiklopedia bebas, 2012
“Klasifikasi kemiri”, wikipedia ensiklopedia bebas, 6 April 2013.
“Minyak” wikipwdia ensiklopedia bebas, 15 November 2013.
16
17
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Dasar–dasar Pemisahan Kimia dengan Judul
“Ekstraksi Pelarut Padat-cair” disusun oleh
Nama : Riskayanti
Nim : 60500112028
Kelompok : III (Tiga)
telah diperiksa oleh Asisten/ Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima sebagai
laporan lengkap.
Samata, April 2014
Koordinator Asisten Asisten
Siti Hardiyanti R. L Indah ayu Risnah
Nim: 60500110027 Nim: 60500111025
Mengetahui,
Dosen penanggung Jawab
Dra. Sitti Chadijah, M.Si
Nip. 19680216 199903 2 001

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Dede Suhendra
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiPemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiCarlosEnvious
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianErnalia Rosita
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docLaporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docaufia w
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Kelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbonKelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbonCha Bela
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniaji indras
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsiwd_amaliah
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiPemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docLaporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Kelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbonKelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbon
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuni
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
Laporan praktikum nitrobenzen
Laporan praktikum nitrobenzen Laporan praktikum nitrobenzen
Laporan praktikum nitrobenzen
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 

Ähnlich wie Ekstraksi pelarut padat cair

Percobaan iii ekstraksi bahan alat fix
Percobaan iii ekstraksi bahan alat fixPercobaan iii ekstraksi bahan alat fix
Percobaan iii ekstraksi bahan alat fixSriYunita8
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKSapan Nada
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinFransiska Puteri
 
Laporan Pembuatan coffeine dari teh
Laporan Pembuatan coffeine dari teh Laporan Pembuatan coffeine dari teh
Laporan Pembuatan coffeine dari teh Atika Fitria Ningrum
 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiyulis adriana
 
Ekstraksi kacang tanah menjadi minyak nabati
Ekstraksi kacang tanah menjadi minyak nabatiEkstraksi kacang tanah menjadi minyak nabati
Ekstraksi kacang tanah menjadi minyak nabatiKamal Ghazali II
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaWulung Gono
 
Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Rospita uli (1507036386) kelompok 3Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Rospita uli (1507036386) kelompok 3Raudatul jannah
 
engineer-ekstraksi-minyak-atsiri-daun-kayu-putih-secara-destilasi-uap-air-lan...
engineer-ekstraksi-minyak-atsiri-daun-kayu-putih-secara-destilasi-uap-air-lan...engineer-ekstraksi-minyak-atsiri-daun-kayu-putih-secara-destilasi-uap-air-lan...
engineer-ekstraksi-minyak-atsiri-daun-kayu-putih-secara-destilasi-uap-air-lan...Pondok Pesantren An-Nawawiyah
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksimtrko
 

Ähnlich wie Ekstraksi pelarut padat cair (20)

Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Percobaan iii ekstraksi bahan alat fix
Percobaan iii ekstraksi bahan alat fixPercobaan iii ekstraksi bahan alat fix
Percobaan iii ekstraksi bahan alat fix
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
 
Analisis Lipid
Analisis LipidAnalisis Lipid
Analisis Lipid
 
Analisis lemak
Analisis lemakAnalisis lemak
Analisis lemak
 
Laporan minyak dan lemak
Laporan minyak dan lemakLaporan minyak dan lemak
Laporan minyak dan lemak
 
Laporan Pembuatan coffeine dari teh
Laporan Pembuatan coffeine dari teh Laporan Pembuatan coffeine dari teh
Laporan Pembuatan coffeine dari teh
 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasi
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Chemistry
ChemistryChemistry
Chemistry
 
Ekstraksi kacang tanah menjadi minyak nabati
Ekstraksi kacang tanah menjadi minyak nabatiEkstraksi kacang tanah menjadi minyak nabati
Ekstraksi kacang tanah menjadi minyak nabati
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan Galenika
 
Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Rospita uli (1507036386) kelompok 3Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Rospita uli (1507036386) kelompok 3
 
engineer-ekstraksi-minyak-atsiri-daun-kayu-putih-secara-destilasi-uap-air-lan...
engineer-ekstraksi-minyak-atsiri-daun-kayu-putih-secara-destilasi-uap-air-lan...engineer-ekstraksi-minyak-atsiri-daun-kayu-putih-secara-destilasi-uap-air-lan...
engineer-ekstraksi-minyak-atsiri-daun-kayu-putih-secara-destilasi-uap-air-lan...
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Pengaplikasian ekstraksi di industri
Pengaplikasian ekstraksi di industriPengaplikasian ekstraksi di industri
Pengaplikasian ekstraksi di industri
 
Tp ekstraksi bahan alam
Tp ekstraksi bahan alamTp ekstraksi bahan alam
Tp ekstraksi bahan alam
 
Sokletasi
SokletasiSokletasi
Sokletasi
 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksi
 

Mehr von UIN Alauddin Makassar

Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerCara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerUIN Alauddin Makassar
 
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaCara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaUIN Alauddin Makassar
 
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomCara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomUIN Alauddin Makassar
 
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)UIN Alauddin Makassar
 
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasUIN Alauddin Makassar
 
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]UIN Alauddin Makassar
 
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasPengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasUIN Alauddin Makassar
 

Mehr von UIN Alauddin Makassar (19)

Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerCara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
 
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaCara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
 
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomCara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
 
Potensiometer
PotensiometerPotensiometer
Potensiometer
 
Asam lemak
Asam lemakAsam lemak
Asam lemak
 
Loporan amoniak
Loporan amoniakLoporan amoniak
Loporan amoniak
 
Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)
 
Kromatografi lapis tipis (klt)
Kromatografi lapis tipis (klt)Kromatografi lapis tipis (klt)
Kromatografi lapis tipis (klt)
 
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
 
Destilasi
DestilasiDestilasi
Destilasi
 
Anodasi aluminium
Anodasi aluminiumAnodasi aluminium
Anodasi aluminium
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
 
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
 
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasPengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
 
Penentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bodPenentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bod
 
Alkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanahAlkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanah
 
Reduksi besi (iii) dengan cahaya
Reduksi besi (iii) dengan cahayaReduksi besi (iii) dengan cahaya
Reduksi besi (iii) dengan cahaya
 
PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
 

Kürzlich hochgeladen

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 

Kürzlich hochgeladen (20)

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

Ekstraksi pelarut padat cair

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada proses ekstraksi, terjadi perpindahan massa (solute) dari padatan ke pelarut. Mekanisme perpindahan massa pada proses ekstraksi menggunakan soxhlet. Uap pelarut yang timbul sebagai akibat dari pemanasan pelarut akan bergerak ke atas. Selanjutnya, uap ini diembunkan di atas padatan dan embunan yang terbentuk tercurah ke tumpukan padatan untuk mengekstrak solute sehingga terjadi ekstraksi. Selanjutnya, luapan pelarut yang mengandung ekstrak turun ke labu penampung pelarut yang dipanaskan dan akan kembali menguapkan pelarut. Proses ini terjadi secara berulang dan terus-menerus sehingga terjadi ekstraksi secara kontinyu.1 Ekstraksi dengan alat Soxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru, umumnya dilakukan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik (kondensor). Disini sampel disimpan dalam alat Soxhlet dan tidak dicampur langsung dengan pelarut dalam wadah yang di panaskan, yang dipanaskan hanyalah pelarutnya, pelarut terdinginkan dalam kondensor dan pelarut dingin inilah yang selanjutnya mengekstraksi sampel.2 1Tjukup Marnoto,Ekstraksi Tannin Sebagai Bahan Pewarna Alami Dari Tanaman Putrimalu (Mimosa Pudica) Menggunakan Pelarut Organik (Vol. 14 No. 1, April 2012), h. 41 2 “Ekstraksi soxhlet”, wikipedia ensiklopedia bebas, 2012 1
  • 2. 2 Tanaman kemiri (Alleurites mollucana Willd) adalah tanaman industri, kebutuhan pasar akan kemiri semakin meningkat baik di dalam maupun di luar negeri. Kemiri termasuk tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti campuran rempah-rempah, bahan kosmetika, obat-obatan, bumbu masak, bahan campuran pernis, sabun, tinta cetak, dan pewarna batik. Batangnya dapat digunakan untuk membuat batang korek api, serta kayunya digunakan untuk pulpen dan kertas.3 Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan percobaan ekstraksi pelarur padat-cair. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam percobaan ini yaitu: 1. Bagaimana cara mengetahui pemisahan dengan metode ekstraksi soxhlet? 2. Bagaimana cara menetukan kadar lemak dalam sampel dengan metode ekstraksi soxhlet? C. Tujuan Percobaan Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu: 1. Untuk mengetahui cara pemisahan dengan metode ekstraksi soxhlet. 2. Untuk menetukan kadar lemak dalam sampel dengan metode ekstraksi soxhlet. 3 AntoniPardede, Ekstraksi Dan Karakterisasi Pektin Dari Kulit Kemiri (Alleurites Mollucana Willd) (Vol. 5, No. 1, April 2013), h. 66
  • 3. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemiri Kemiri (Aleurites moluccana ) merupakan tanaman pangan yang dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Bagian terpenting dari kemiri yaitu bijinya yang digunakan sebagai bumbu masak, penyedap dalam berbagai jenis makanan, sabun, obat, serta kosmetik. Inti biji kemiri dapat mengandung hingga 60% minyak. Minyak kemiri dimanfaatkan sebagai minyak pengering dalam cat yang selama ini masih di import dari Amerika, India dan Rusia. Kemiri mengandung gliserida, asam linoleat, palmitat, stearat, miristat, asam minyak, protein, vitamin B1 dan zat lemak. Salah satu cara untuk memanfaatkan biji kemiri adalah mengekstraksi biji kemiri sehingga dihasilkan minyak. Minyak yang terkandung dalam biji kemiri dapat diekstraksi karena pelarut yang digunakan memiliki kepolaran yang sama dengan minyaknya. Minyak lemak dari biji kemiri mengandung asam lemak tak jenuh dengan kadar asam oleat 10,54% asam linoleat 48,56%, asam linolenat 28,5% dan asam lemak jenuh 12,56%.1 Klasifikasi ilmiah kemiri:2 Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta 1 Ariestya Arlene, Pengaruh Temperatur Dan F/S Terhadap Ekstraksi Minyak Dari Biji Kemiri Sisa Penekanan Mekanik (ISSN : 1411-4216, 5 Agustus 2010), h. 1. 2 “Klasifikasi kemiri”, wikipedia ensiklopedia bebas, 6 April 2013. 3
  • 4. 4 Kelas: Magnoliopsida Ordo: Malpighiales Famili: Euphorbiaceae Genus: Aleurites Spesies: A. Moluccana B. Ekstraksi Ekstraksi pelarut menyangkut distribusi suatu zat terlarut (solut) di antara dua fasa cair yang tidak saling bercampur. Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan “bersih” baik untuk zat organik maupun zat anorganik. Cara ini juga dapat digunakan untuk analisis makro maupun mikro. Selain untuk kepentingan analisis kimia, ekstraksi juga banyak digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan preparatif dalam bidang kimia organik, biokimia dan anorganik di laboratorium. Alat yang digunakan dapat berupa corong pemisah (paling sederhana), alat ekstraksi soxhlet, sampai yang paling rumit, berupa alat “Counter Current Craig”.3 Berbagai jenis metode pemisahan, ekstraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air merupakn metode pemisahan yang baik dan populer. Alasan utamanya adalah bahwa pemisahn ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro ataupun mikro. Seseorang tidak memerlukan alat yang khusus atau canggih kecuali corong pemisah. Prinsip metode ini didasarkan pad distribusi zat terlarut 3 Drs. Alimin, MS, Kimia Analitik (Makassar:Alauddin Press, 2007), h. 51.
  • 5. 5 dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur, seperti benzen, karbon tertraklorida atau kloroform.4 Dalam analisis penentuan suatu ion logam, ekstraksi dapat digunakan untuk memisahkan ion logam tersebut dari ion logam yang lainnya yang akan mengganggu identifikasi dan penentuan kadarnya. Melalui proses ekstraksi, ion logam dalam pelarut air ditarik keluar dengan suatu pelarut organik. Sacara umum, ekstraksi ialah proses penarikan suatu zat terlarut dari larutannya di dalam air oleh suatu pelarut lain yang tidak dapat bercampur dengan air. Tujuan ekstraksi ialah memisahkan suatu komponen dan campurannya dengan menggunakan pelarut.5 Proses ekstraksi pelarut berlangsung tiga tahap, yaitu:6 1) Pembentuka kompleks tidak bermuatan yang merupakan golongan ekstraksi. 2) Distribusi dari kompleks yang terekstraksi. 3) Interaksinya yang mungkin dalam fase organik. Prinsip ekstraksi adalah melarutkan minyak atsiri dalam bahan dengan pelarut organik yang mudah menguap. Proses ekstraksi biasanya dilakukan dalam wadah (ketel) yang disebut ”extractor”. Ekstraksi dengan pelarut organik umumnya digunakan untuk mengekstraksi minyak atsiri yang mudah rusak oleh pemanasan dengan uap dan air, terutama untuk mengekstrak minyak dari bunga- bungaan misalnya bunga cempaka, melati, mawar, kenanga, lily, dan lain-lain. 4 S. M. Khopkar, Konsep Dasar Kimia Analitik (Jakarta: UI Press,2010), h. 90. 5 Drs. Alimin, MS. Kimia Analitik, h.51. 6S. M. Khopkar, Konsep Dasar Kimia Analitik,h.92
  • 6. 6 Pelarut yang biasanya digunakan dalam ekstraksi yaitu: petroleum eter, benzena,dan alkohol.7 Pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi adalah sebagai berikut:8 1. Etanol Etanol disebut juga etil alkohol yang dipasaran lebih dikenal sebagai alkohol. Dalam kondisi kamar, etanol berwujud cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna. 2. n-heksana Partisi zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak dapat campur (immiscible) menawarkan banyak kemungkinan yang menarik untuk pemisahan analitis. Bahkan dimana tujuan primernya bukanlah analitis namun preparatif, ekstraksi pelarut dapat merupakan suatu langkah penting dalam urutan yang menuju ke suatu produk murninya dalam laboratorium organik, anorganik atau biokimia. Meskipun kadang-kadang digunakan pelarut yang rumit, namun seringkali hanya diperlukan sebuah corong pisah.9 Prosedur klasik untuk memperoleh kandungan senyawa organik dari jaringan tumbuhan kering (galih, biji kering, akar, daun) ialah dengan mengekstraksi sinambung serbuk bahan dengan alat soxhlet dengan menggunakan sederetan pelarut secara berganti-ganti, mulai dengan eter, lalau eter minyak bumi dan kloroform (untuk memisahkan lipid dan terpenoid). Kemudian digunakan 7Safaatul Munawaroh, Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut(Citrus hystrix D.C.) Dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana , h. 74 8 Safaatul Munawaroh , Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut(Citrus hystrix D.C.) Dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana,h. 75 9R. A. Day, Jr., Analisis Kimia Kuantitatif( Jakarta: Erlangga, 2001), h. 457.
  • 7. 7 alkohol dan etil asetat (untuk senyawa yang lebih polar). Metode ini berguna bila bekerja dengan skala gram. Tetapi jarang sekali mencapai pemisahan kandungan dengan sempurna dan senyawa yang sama mungkin saja terdapat (dalam perbandingan yang berbeda) dalam beberapa fraksi.10 C. Minyak Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam arti sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk olahannya: minyak tanah (kerosena). Namun demikian, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya minyak goreng), sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian (misalnya minyak nilam). Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama. Minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol”. Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester. Hasil hidrolisis minyak adalah asam karboksilat dan gliserol. 10 J. B. Harborne, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan ( ITB: bandung,1987), h. 6-7.
  • 8. 8 Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang. 11 Perlakuan pendahuluan terhadap bahan yang mengandung minyak umumnya dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan cara pengecilan ukuran bahan dan pengeringan atau pelayuan. Proses pengecilan ukuran dan pengeringan bahan berminyak yang bersifat permiabel (mudah ditembus zat cair dan uap) kadang-kadang dilakukan dengan tujuan untuk mengekstraksi minyak dalam waktu yang relatif lebih singkat. Sebelum bahan olahan tersebut diekstraksi sebaiknya dirajang terlebih dahulu menjadi potongan-potongan lebih kecil. Proses perajangan ini bertujuan agar kelenjar minyak dapat terbuka sebanyak mungkin sehingga pada proses ekstraksi laju penguapan minyak atsiri dari bahan menjadi cukup cepat. Selama proses perajangan, akan terjadi penguapan komponen minyak bertitik didih rendah.Oleh karena itu, jika diinginkan rendemen dan mutu minyak yang baik, maka hasil rajangan harus segera diekstraksi. Perlakuan pendahuluan dengan cara pengeringan bahan akan mempercepat proses ekstraksi, memperbaiki mutu minyak dan mengurangi kadar air yang terkandung dalam bahan, akan tetapi selama pengeringan kemungkinan sebagian minyak akan hilang karena penguapan dan oksidasi oleh oksigen udara.12 D. Destilasi Proses pemisahan dengan teknik destilasi, semua molekul dalam fasa cair memiliki dinamika pergerakan yang konstan. Pembangkitan tekanan internal 11 “Minyak” wikipwdia ensiklopedia bebas,15 November 2013. 12 Safaatul Munawaroh , Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut(Citrus hystrix D.C.) Dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana (Vol. 2, No.1, Novemberi 2010),h. 75
  • 9. 9 dan kecenderungan molekul lepas dari permukaan dalam bentuk uap, tergantung pada karakteristik cairan. Tekanan uap adalah ukuran kecenderungan terlepasnya molekul dari permukaan cairan, tekanan uap cairan adalah sifat dari cairan itu dan tidak tergantung pada komposisi fasa uap. Peningkatan temperatur akan meningkatkan pergerakan molekul fasa cair sehingga mempercepat proses terlepasnya molekul.13 Destilasi adalah metode pemisahan zat-zat cair dari campurannya berdasarkan perbedaan titik didih. Pada proses destilasi sederhana, suatu campuran dapat dipisahkan bila zat-zat penyusunnya mempunyai perbedaan titik didih cukup tinggi. 14 Proses destilasi terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama terdiri dari uap yang terembunkan disebut destilat, dan bagian kedua adalah cairan yang tertinggal disebut residu, yang susunannya lebih banyak komponen yang sukar menguap.15 13Alimin, dkk, Kimia Analitik (Makassar:Alauddin Press, 2007), h. 35. 14Estien Yasid, Fisika untuk Paramedis (Yogyakarta: Andi Offset, 2005), h. 66. 15Estien yasi, Fisika untuk Paramedis,h. 67.
  • 10. 10 BAB III METODE PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Hari/ Tanggal : Senin/ 21 April 2014 Pukul : 07.30-10.30 WITA Tempat : Laboratotium Kimia Analitik, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar. B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu rangkaian soxhlet, rangkaian destilasi, neraca analitik, labu alas bulat 200 mL, hot plate, erlenmeyer 250 mL, gelas kimia 250 mL, gelas ukur 100 mL, statif dan klem, mortar dan lumpang, termometer 100o C, batu didih, kasa, botol semprot, spatula dan pinset. 2. Bahan Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu aluminium foil, aquades (H2O), benang, es batu, kapas, kertas saring, kloroform (CHCl3), sampel kemiri dan tissue. 10
  • 11. 11 C. Prosedur Kerja Prosedur kerja dari percobaan ini yaitu: 1. Menghaluskan kemir dengan mortar dan lumpang, sampai halus kemudian ditimbang sebanyak 50 gr. 2. Memasukkan kemiri ke dalam kertas saring yang dibuat dalam bentuk selinder, kemudian memberi kapas pada kedua sisinya. 3. Setelah itu mengisi labu pemanas dengan kloroform sebanyak 200 mL dan menimbang batu didih kemudian memasukkan kedalam labu panas yang berisi kloroform. 4. Kemudian mengalirkan air pendingin ke dalam kondensor. 5. Mengekstraksi kemiri selama 6 kali sirkulasi, selanjutnya memasang labu pemanas yang berisi campuran minyak kemiri dan kloroform ke alat rangkaian destilasi. 6. Membersihkan bagian luar labu pemanas dengan menggunakan tissue dan mendinginkannya. 7. Menguapkan dalam lemari asam dan menimbang berat labu pemanas yang berisi minyak. 8. Menghitung kanduangan lemak/minyak.
  • 12. 12 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat diamati sebagai berikut: 1. Tabel Pengamatan Sampel Bobot Berat sampel (kemiri) = (a) 50 gram Berat labu alas bulat = (b) 160,49 gram Berat batu didih = (c) 1,9602 gram ( b + c ) = (d) 162,4502 gram (d) + berat minyak = (e) 171,53 gram Berat minyak ( e – d ) 9,0798 gram 2. Analisis Data 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘/𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘 = bobot minyak/lemak gram 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 × 100% 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘/𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘 = 9,0798 gram 50 gram × 100% 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘/𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘 = 18,15% 12
  • 13. 13 3. Reaksi O ǁ H2C O C R1 C ǁ HC O C R2 + 3CHCl3 C ǁ H2C O C R3 (Ester minyak lemak) (kloroform) O ǁ H2C O C CHCl3 C ǁ HC O C CHCl3 + 3R C ǁ H2C O C CHCl3 ( Asam Lemak, gliserol dan ester) B. Pembahasan Percobaan ini adalah cara pemisahan dengan menggunakan metode ekstraksi soxhlet dan menghitung kadar minyak dalam sampel dengan metode ekstraksi soxhlet. Pada percobaan ini menggunakan kemiri sebagai sampel padat yang akan diekstraksi dengan kloroform (CHCl3) yaitu pelarut cair. Kemiri dihaluskan untuk mempermudah proses sirkulasi dengan mortar dan lumpang sampai halus kemudian ditimbang sebanyak 50 gr dalam hal ini sebagai bobot sampel, kemudian kemiri dimasukkan ke dalam kertas saring yang dibuat dalam bentuk selinder, kemudian diberi kapas pada kedua sisinya yang berfungsi agar pada saat ekstraksi serbuk kemiri tidak ikut keluar bersama dengan minyak. Setelah itu mengisi labu alas bulat dengan kloroform (CHCl3) sebanyak 200 mL yang berfungsi sebagai pelarut cair yang mudah menguap untuk mengekstraksi kemiri dan di dalam labu alas bulat diberi batu didih yang berfungsi untuk menyerap panas agar tidak terjadi bumping pada saat pemanasan. Kemudian mengalirkan air pendingin ke dalam kondensor yang berfungsi ketika kloroform
  • 14. 14 (CHCl3) menguap dan mengenai dinding kondensor, maka kloroform (CHCl3) akan masuk kembali ke dalam labu alas bulat bersama minyak kemiri. Mengekstraksi kemiri selama 6 kali sirkulasi, selanjutnya memasang labu alas bulat yang berisi campuran minyak kemiri dan kloroform (CHCl3) ke alat rangkaian destilasi yang berfungsi untuk menguapkan kloroform (CHCl3) sampai suhu tertentu sehingga ketika semua kloroform (CHCl3) hilang, hanya minyak kemiri yang terdapat pada labu alas bulat. Selanjutnya menguapkan minyak yang ada dalam labu alas bulat untuk mendinginkan labu alas bulat dan minyak yang ada didalamnya lalu menimbang berat labu alas bulat yang berisi minyak yang berfungsi untuk mengetahui berat minyak yang diperoleh ketika ekstraksi dengan metode ekstraksi soxhlet. Berdasarkan percobaan diatas, kadar minyak yang diperoleh dari 50 gram sampel kemiri dengan ekstraksi metode ekstraksi soxhlet yaitu 18,15 %. Dalam hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan kadar minyak biji kemiri dapat mengandung hingga 60% minyak. Persen kadar yang diperoleh sangat sedikit karena pada saat mengekstraksi hanya 6 kali sirkulasi yang seharusnya ekstraksi dilakukan paling kurang 2 jam agar hasil minyak kemiri yang diperoleh dari ekstraksi soxhlet memiliki persen yang lebih tinggi.
  • 15. 15 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari percobaan ini yaitu: 1. Proses pemisahan minyak dari sampel kemiri dilakukan dengan teknik ekstraksi soxhletasi, prinsip kerja dari ekstraktor soxhlet adalah salah satu model ekstraksi (pemisahan/pengambilan) yang menggunakan pelarut sehingga terjadi ektraksi yang kontinyu dengan adanya jumlah pelarut konstan yang juga dibantu dengan pendingin balik (kondensor) uapnya akan menguap melalui pipa F dan akan menabrak dinding-dinding kondensor hingga akan terjadi proses kondensasi (pengembunan) pada sifon penuh kemudian akan disalurkan kembali kepada labu alas bulat. Proses ini dinamakan 1 siklus, semakin banyak jumlah siklus maka bisa di asumsikan bahwa senyawa yang larut dalam pelarut juga akan semakin maksimal. 2. Berdasarkan hasil pengamatan, kadar minyak yang diperoleh dalam sampel kemiri dengan berat sampel 50 gram adalah 18,15%. B. Saran Saran yang diberikan untuk percobaan selanjutnya yaitu sebaiknya dapat mengganti pelarut kloroform (CHCl3) dengan pelarut pentana (C5H12) agar dapat membandingkan seberapa banyak kandungan minyak yang diperoleh dari pelarut pentana (C5H12) yang bersifat mudah menguap seperti kloroform (CHCl3) serta memiliki titik didih pentana (C5H12) dan kloroform (CHCl3) masing-masing 61,2o C dan 36,1o C dimana makin rendah titik didih maka makin mudah menguap. 15
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Alimin, dkk. Kimia Analitik. Makassar: Alauddin Press, 2007. Arlene , Ariestya, dkk. Pengaruh Temperatur Dan F/S Terhadap Ekstraksi Minyak Dari Biji Kemiri Sisa Penekanan Mekanik. (ISSN : 1411-4216, 5 Agustus 2010). Day, R. A dan A. L. Underwood. Analisis Kimia Kuantitatif . Jakarta: Erlangga, 2001. Yasid , Estien. Fisika untuk Paramedis. Yogyakarta: Andi Offset, 2005. Khopkar, S. M. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press, 2010. Harborne, J. B. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. ITB: bandung, 1987). Marnoto , Tjukup, dkk. Ekstraksi Tannin Sebagai Bahan Pewarna Alami Dari Tanaman Putrimalu (Mimosa Pudica) Menggunakan Pelarut Organik. (Vol. 14 No. 1, April 2012). Munawaroh, Safaatul dan Prima Astuti handayani.Ekstraksi Minyak Daun Jeruk Purut(Citrus hystrix D.C.) Dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana. (Vol. 2, No.1, Novemberi 2010). Pardede , Antoni, dkk. Ekstraksi Dan Karakterisasi Pektin Dari Kulit Kemiri (Alleurites Mollucana Willd). (Vol. 5, No. 1, April 2013). “Ekstraksi soxhlet”, wikipedia ensiklopedia bebas, 2012 “Klasifikasi kemiri”, wikipedia ensiklopedia bebas, 6 April 2013. “Minyak” wikipwdia ensiklopedia bebas, 15 November 2013. 16
  • 17. 17 LEMBAR PENGESAHAN Laporan Lengkap Praktikum Dasar–dasar Pemisahan Kimia dengan Judul “Ekstraksi Pelarut Padat-cair” disusun oleh Nama : Riskayanti Nim : 60500112028 Kelompok : III (Tiga) telah diperiksa oleh Asisten/ Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima sebagai laporan lengkap. Samata, April 2014 Koordinator Asisten Asisten Siti Hardiyanti R. L Indah ayu Risnah Nim: 60500110027 Nim: 60500111025 Mengetahui, Dosen penanggung Jawab Dra. Sitti Chadijah, M.Si Nip. 19680216 199903 2 001